Refarat PMTCT Revisi
-
Upload
desi-hutapea -
Category
Documents
-
view
222 -
download
0
Transcript of Refarat PMTCT Revisi
-
8/17/2019 Refarat PMTCT Revisi
1/24
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah penyakit yang disebabkan oleh
infeksi human immunodeficiency virus (HIV) penyebaran HIV ini berkembang dengan cepat
dan mengenai !anita dan anak"anak# AIDS menyebabkan kematian lebih dari $% &uta orang
setahun#
AIDS adalah sekumpulan ge&ala dan infeksi (sindrom) yang timbul karena rusaknya
sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV# Virus penyebab adalah HIV
merupakan virus yang secara progresif menghancurkan sel"sel darah putih sehingga
melemahkan kekebalan manusia dan menyebabkan AIDS# 'rang yang terinfeksi virus ini
men&adi rentan terhadap infeksi ataupun mudah terkena tumorkanker# ada a!alnya
penularan HIVAIDS di indonesia ter&adi melalui penularan secara horisontal yaitu melalui
cairan tubuh saat ter&adi kontak seksual (heteroseksualhomoseksual) atau transfusi darah#
Setelah itu mulai ter&adi penularan secara vertikal yaitu dari ibu yang positif HIVAIDS ke
bayi# ada tahun $%*% sekitar +,%#%%% anak di ba!ah *- tahun terinfeksi HIV# Sekitar ,-.
anakbayineonatus yang positif tertular dari ibunya#
Salah satu intervensi untuk mencegah penularan dari ibu penderita HIVAIDS kepada
bayinya yaitu melalui program /010 (revention of /other 0o 1hild 0ransmission of
HIV)# /010 ini sangat penting karena penularan HIV pada anak sebagian besar (,%.)
ter&adi secara vertikal dan hanya sebagian kecil (*%.) sisanya melalui transfusi darah atau
penggunaan &arum suntik yang tidak steril# Infeksi yang ditularkan dari ibu akan menggangu
kesehatan anak# adahal dengan intervensi yang mudah proses penularan dapat ditekankan
hingga -%.#
2ita dapat melakukan pencegahan penularan infeksi HIV dari ibu ke anak dengan
melakukan intervensi pencegahan penularan yang dalam pelaksanaannya meliputi kegiatan 3
rong /010# Dengan mena!arkan tes HIV pada semua ibu hamil akan banyak kasus HIV
yang di temukan sehingga pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak dapat ber&alan
optimal#
1
-
8/17/2019 Refarat PMTCT Revisi
2/24
encegahan penularan HIV dari ibu ke anak merupakan sebuah upaya yang penting
dengan alasan sebagai berikut 4
• Sebagian besar (,%+.) perempuan HIV positif berada dalam usia reproduksi
aktif#
• 5ebih dari ,%. kasus anak yang terinfeksi HIV ditularkan melalui proses
penularan dari ibu ke anak#
• Anak HIV posistif sering mengalami ganguan tumbuh kembang bahkan
sampai menyebabkan kematian#
• Anak HIV positif lebih sering mengalami penyakit infeksi#
• Setiap anak memiliki hak untuk hidup sehat pan&ang umur dan
mengembangkan potensi diri terbaiknya#
BAB II
2
-
8/17/2019 Refarat PMTCT Revisi
3/24
TINJAUAN PUSTAKA
A. Prevention of Mother to Chil Tran!"i!!ion #PMTCT$
encegahan penularan hiv dari ibu ke anak (IA) merupakan bagian dari
upaya pengendalian HIVAIDS dan Infeksi /enular Seksual (I/S)# Di Indonesiaserta program kesehatan ibu dan anak (2IA)# 5ayanan /010 di integrasikan dengan
paket layanan (2IA) 26 kesehatan reproduksi dan kesehatan rema&a disetiap
&en&ang pelayanan kesehatan dalam strategi 5ayanan 2omprenhensif
6erkesinambungan (526) HIVAIDS dan I/S#
ada akhir tahun $%*$ 2emenkes melaporkan baru terdapat ,3 5ayanan IA di
Indonesia yang baru man&angkau sekitar 7. dari perkiraan ¨ah ibu yang
memerlukan layanan encegahan enularan HIV dari Ibu ke Anak# rogram
encegahan enularan HIV dari Ibu ke Anak (IA) &uga telah dilaksanakan oleh
beberapa lembaga masyarakat khususnya untuk men&angkau perluasan akses layanan
bagi masyarakat#
Agar penularan HIV dari ibu ke anak dapat dikendalikan diperlukan
peningkatan akses program dan pelayanan encegahan enularan HIV dari Ibu ke
Anak yang di integrasikan ke dalam kegiatan pelayanan 2IA 26 serta elayanan
2esehatan peduli 8ema&a (28) disetiap &en&ang fasilitas layanan kesehatan dasar
dan ru&ukan (2emenkes 8I $%**)#engembangan strategi implementasi encegahan enularan HIV dari Ibu ke Anak
merupakan bagian dari tu&uan utama pengendalian dari HIVAIDS secara global
yaitu untuk menurunkan kasus HIV serendah mungkin dengan menurunkan ¨ah
infeksi HIV baru mengurangi stigma dan diskriminasi serta menurunya kematian
akibat AIDS#
elaksanaan encegahan enularan HIV dari Ibu ke Anak atau /010
memperhatikan hal"hal berikut (2emenkes $%*$)#
*# Semua perempuan yang datang ke pelayanan 2IA 26 kesehatan reproduksi dan
kesehatan rema&a bisa mendapatkan informasi terkait reproduksi sehat penyakit
I/SHIV dan pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak selama masa
kehamilan dan menyusui#
$# 0es HIV skrining I/S dan tes sifilis merupakan pemeriksaan yang !a&ib
dita!arkan kepada semua ibu hamil pada daerah epidemi HIV meluas dan
terkonsentrasi yang datang ke layanan 2IA26# Dilayanan 2IA dan tes HIV
skrining I/S dan tes sifilis dita!arkan sebagai bagian dari paket pera!atan
antenatal terpadu mulai kun&ungan antenatal pertama hingga men&elang
3
-
8/17/2019 Refarat PMTCT Revisi
4/24
persalinan# Apabila menolak untuk di tes HIV petugas dapat melaksanakan
konseling re"HIV atau meru&uk ke layannan konseling dan testing sukarel
B. T%&%an Prevention of Mother To Chil Tran!"i!!ion #PMTCT$
• Sebagai bahan kebi&akan dan pedoman dalam pengembangan kegiatan
pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak#• Sebagai bahan ru&ukan nasional tentang pencegahan penularan hiv dari ibu ke
anak untuk pengembangan kapasitas tenaga kesehatan di pusat maupun di
daerah#
• Sebagai upaya untuk memperkuat strategi nasional pengendalian HIVAIDS#
• Sebagai sarana untuk memobilisasi dan meningkatkan komitmen dari berbagai
pihak dan masyarakat agar tercipta lingkungan yang kondusif#
Jeni!'&eni! Prevention of Mother to Chil Tran!"i!!ion #PMTCT$
PMTCT %"%" untuk mencegah penularan pada bayi yang paling penting
adalah pencegahan penularan pada ibunya dahulu# 6ila ibu sudah terinfeksi#
2ehamilan yang tidak di inginkan harus dicegah# Ila kehamilan ter&adi harus
ada usaha mengurangi viral load ibu di ba!ah *%%% agar bayi tidak tertular
dalam kandungan mengurangi risiko kontak cairan ibunya dengan bayi !aktu
lahir agar penularan tidak ter&adi !aktu itu dan hindari menyusui untuk
mencegah penularan melalui ASI# Dengan upaya ini bayi terinfeksi dapat di
kurangi &auh di ba!ah 9.#
PMTCT engan A(T )en%h untuk mengurangi viral load itu cara terbaik
adalah dengan memakai A80 penuh sebelum men&adi hamil# Ini akan
mencegah penularan pada &anin# A80 dapat diberikan !alaupun dia tidak
memenui kriteria untuk mulai A80# edoman baru dengan :H'
melonggarkan kriteria A80 untuk perempuan hamil# :H' mengusulkan
perempuan hamil dengan penyakit stadium klinis + dan 1D3 diba!ah +-
dita!arkan A80#
C. Pen%laran HI* ari I+% ke Anak
Ada + faktor utama untuk men&elaskan faktor utama risiko penularan HIV dari
ibu ke anak 4
,. -aktor I+%
;aktor yang paling utama mempengaruhi risiko penularan HIV dari ibu ke
anak adalah kadar HIV (viral load) dalam darah ibu pada saat men&elang ataupun
saat persalinan dan kadar HIV dalam air susu ibu ketika ibu menyusui bayinya#
4
-
8/17/2019 Refarat PMTCT Revisi
5/24
-
8/17/2019 Refarat PMTCT Revisi
6/24
2onseling mana&emen laktasi sangat dibutuhkan untuk mengurangi risiko
penularan HIV#
. -aktor Ba/i an Anak
6ayi yang lahir prematur memiliki berat badan lahir rendah diduga lebih
rentan untuk tertular HIV dikarenakan sistem organ tubuh bayi belum berkembang
dengan baik seperti sistem kulit dan mukosanya# Sebab studi di 0an@ania
menun&ukan bah!a bayi yang dilahirkan sebelum umur kehamilan +3 mingu
memiliki risiko tertular HIV yang lebih tinggi pada saat persalinan dan masa a!al
kelahiran# Seorang bayi dari ibu HIV positif bisa &adi bisa tetap HIV negatif
selama masa kehamilan dan proses persalinan tetapi masih dimungkinkan akan
terinfeksi HIV melalui pemberian ASI#
Dengan dengan pemberian susu formula risiko penularan HIV dari ibu ke
anak dapat dihindarkan namun pemberian susu formula harus memenuhi syarat
A;ASS (Acceptable, Feasible, Affordable, Sustable and Safe)# 6ayi yang
diberikan ASI ekslusif kemungkinan memiliki risiko terinfeksi HIV lebih rendah
di bandingkan bayi yang mengkonsumsi makanan campuran (mixed feeding) yaitu
dengan mengkombinasi pemberian ASI dengan susu formula atau makanan padat
lainnya# enelitian di Afrika Selatan menun&ukan bah!a bayi dari ibu HIV positif
yang di berikan ASI ekslusif selama tiga bulan memiliki risiko tertular HIV lebih
rendah (*3=.) dibandingkan bayi yang mendapatkan makanan campuran yaitu
susu formula dan ASI ($3*.)# Hal ini diperkirakan karena air dan makanan yang
kurang bersih (terkontaminasi) akan merusak usus bayi yang mendapatkan
makanan campuran sehingga HIV pada ASI bisa masih ke tubuh bayi#
HIV &uga terdapat dalam ASI meskipun konsentrasinya &auh lebih kecil
dibandingkan dengan HIV dalam darah# Antara *%"*-. bayi yang dilahirkan oleh
ibu HIV positif akan terinfeksi HIV melalui pemberian ASI# 6eberapa penilitian
menun&ukan bah!a terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat risiko penularan HIV melalui pemberian ASI yaitu 4
•
-
8/17/2019 Refarat PMTCT Revisi
7/24
memperpendek masa pemberian ASI dapat mengurangi risiko bayi
terinfeksi HIV#
• 5uka di /ulut 6ayi dan Anak
ada bayi atau anak yang memiliki luka di mulutnya risiko untuk tertular
HIV lebih besar ketika diberikan ASI#0. -aktor Tinakan 1+!tetrik
;aktor terbesar penularan HIV dari ibu ke anak ter&adi pada saat persalinan
karena pada saat persalinan tekanan pada plasenta meningkat yang bisa
menyebabkan ter&adinya koneksi antara darah ibu dan darah bayi# Selain itu saat
persalinan bayi terpapar darah dan lendir ibu di &alan lahir# 2ulit bayi yang baru
lahir masih sangat lemah dan lebih mudah terinfeksi &ika kontak dengan HIV# 6ayi
&uga mungkin terinfeksi karena menelan darah ataupun lendir ibu#
;aktor"faktor yang dapat menigkatkan risiko penularan HIV dari ibu ke bayi
selama persalinan adalah seagai berikut 4
*# ?enis persalinan (risiko penularan pada persalinan pervaginam lebih besar dari
pada perabdominalS1)
$# Semakin lama proses persalinan berlangsung risiko penularan HIV dari ibu ke
anak &uga semakin meningkat karena akan semakin lama ter&adinya kontak
antara bayi dengan darah dan lendir ibu# 2etuban pecah lebih dari 3 &am
sebelum persalinan akan meningkatkan risiko penularan hingga dua kali lipat
di bandingkan &ika ketuban pecah kurang dari 3 &am#+# ;aktor lain yang kemungkinan meningkatkan risiko penularan selama proses
persalinan adalah penggunaan elektrode pada kepala &anin penggunaan vakum
atau forseps dan tindakan episiotomi#
D. 2akt% an (i!iko Pen%laran HI* ari I+% ke Anak
ada masa kehamilan sirkulasi darah &anin dan sirkulasi darah ibu dipisahkan
oleh beberapa lapis sel yang terdapat di plasenta# Hanya oksigen @at makanan
antibodi dan obat"obatan yang dapat menembus# lasenta &ustru melindungi &anin dari
infeksi HIV# 0etapi &ika ter&adi peradangan infeksi ataupun kerusakan pada plasenta
maka HIV bisa menembus plasenta sehingga ter&adi penularan HIV dari ibu ke anak#
enularan HIV dari ibu ke anak pada umumnya ter&adi pada saat persalinan dan pada
saat menyusui# 8isiko penularan HIV dari ibu ke anak selama kehamilan saat
persalinan dan !aktu menyusui berkisar antara $% ."3- . dapat di tekan men&adi
hanya sekitar $."-. dengan melakukan program intervensi encegahan enularan
HIV dari Ibu ke Anak# Di negara ma&u risiko penularan HIV dari ibu ke anak hanya
berkurang dari $. dengan melakukan program intervensi encegahan enularan HIV
7
-
8/17/2019 Refarat PMTCT Revisi
8/24
-
8/17/2019 Refarat PMTCT Revisi
9/24
terinfeksi HIV akan memproduksi antibodi sendiri sepan&ang hidupnya#
2arenannya semua bayi yang lahir dari ibu positif HIV bila di lakukan
pemeriksaan berdasarkan antibodi HIV pada umur kurang dari *9 bulan masih
sangat memungkinkan hasilnya adalah positif palsu#
-# emeriksaan diagnostik HIV yang sebagian besar dilakukan di Indonesia adalah
dengan teknik pemeriksaan antibodi yaitu dengan menggunakan 8apid 0es HIV
danatau B5ISA dan di nyatakan reaktif &ika hasil tes positif pada tiga reagen
yang berbeda# Hingga saat ini fasilitas pemeriksaan diagnostik HIV pada anak
yang tersedia di Indonesia adalah pemeriksaan dengan 8apis tes danatau B5ISA
maka diagnostik HIV pada anak umumnya dapat ditegakkan setelah umur *9
bulan#
-. Strategi Pen7egahan Pen%laran HI* ari I+% ke Anak
0erdapat 3 (empat) prong yang harus diupayakan untuk mencegah ter&adinya
penularan HIV dari ibu ke anak# Bmpat prong tersebut adalah 4
*# encegahan penularan HIV pada perempuan usia reproduksi#
$# encegahan kehamilan yang tidak direncanakan pada ibu HIV positif#
+# encegahan penularan HIV dari ibu hamil HIV positif ke bayi yang
dikandungnya#
3# emberian dukungan psikologis sosial dan pera!atan kepada ibu HIV positif
beserta anak dan keluarganya#
rong keempat merupakan upaya lan&utan dari ketiga prong sebelumnya#
A. Prong , 8 Pen7egahan Pen%laran HI* )aa Pere")%an U!ia (e)ro%k!i
5angkah dini yang paling efektif untuk mencegah ter&adinya penularan HIV
pada anak adalah dengan mencegah perempuan usia reproduksi dari tertular
HIV# Strategi ini bisa &uga dinamakan pencegahan primer (Primary
prevention). endekatan pencegahan primer bertu&uan untuk mencegah
penularan HIV dari ibu ke anak secara dini bahkan sebelum te&adinya
hubungan seksual# Artinya mencegah perempuan muda usia reproduksi ibu
hamil dan pasangan agar tidak terinfeksi HIV#
-
8/17/2019 Refarat PMTCT Revisi
10/24
B (Be Faithful), arinya bersikap saling setia kepada satu pasangan seks
(tidak berganti"ganti pasangan)
C (ondom), artinya cegah penularan HIV melalui hubungan seksual
dengan menggunakan kondom#
D (!rug "o), artinya dilarang menggunakan narkoba#
6eberapa aktivitas yang dapat dilakukan pada prong * merupakan pencegahan primer
antara lain 4
*# /enyebarluaskan 2omunikasi Informasi dan Bdukasi (2IB) tentan HIV"AIDS baik
secara individu maupun secara kelompok yaitu 4
• /eningkatkan kesadaran masyarakat tentang bagaimana cara menghindari
penularan HIV dan I/S#
• /en&elaskan manfaat dari konseling dan tes HIV
• /eningkatkan pengetahuan petugas kesehatan tentang tatalaksana 'DHA
perempuan#
$# /obilisasi masyarakat
• /elibatkan petugas lapangan (kader 22) untuk memberikan informasi
pencegahan HIV dan I/S kepada masyarakat dan untuk membantu klien
mendapatkan akses layanan kesehatan#
• /en&elaskan tentang pengurangan risiko penularan HIV dan I/S termasuk
melalui penggunaan kondom dan alat suntik steril#
• /elibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam menghilangkan stigma
dan diskriminasi#
+# 5ayanan 2onseling dan 0es HIV
5ayanan konseling dan tes HIV dilakukan melalui pendekatan Provider
#nitiated $est and ounceling (I01) dan %oluntary ounseling and $esting (V10)
yang merupakan komponen penting dalam upaya pencegahan penularan HIV dari ibu
ke anak# 1ara untuk mengetahui status HIV seseorang adalah melalui tes darah#
rosedur pelaksanaan tes darah di dahului dengan konseling sebelum dan sesudah tes
(counseling) men&adi kerahasiaan (confidensiality) serta adanya persetu&uan tertulis
(informed consent)#
?ika status HIV sudah diketahui untuk ibu dengan status HIV positif
dilakukan intervensi agar ibu tidak menularkan HIV kepada bayi yang dikandungnya#
-
8/17/2019 Refarat PMTCT Revisi
11/24
tersebut di&alankan di layanan HIV"AIDS layanan 2esehatan Ibu dan Anak dan
layanan 2eluarga 6erencana di tiap &en&ang elayanan kesehatan#
5ayanan konseling dan tes HIV akan sangat baik &ika di integrasikan dengan
pelayanan 2esehatan Ibu dan Anak dan layanan 2eluarga 6erencana karena 4
• Dengan men&adikan konseling dan tes HIV sukarela sebagai sebuah layanan
rutin di layanan 2esehatan Ibu dan Anak dan layanan 2eluarga 6erencana
yang di ta!arkan kepada semua pengun&ung akan mengurangi stigma
terhadap HIV"AIDS#
• 5ayanan rutin konseling dan tes HIV di layanan kesehatan Ibu dan Anak akan
men&angkau banyak ibu hamil#
• /en&alankan konseling dan tes HIV di klinik 2esehatan Ibu dan Anak akan
mengintegrasikan program HIV"AIDS dengan layanan kesehatan lainnya
seperti pengoatan I/S dan infeksi lainnya pemberian gi@i tambahan dan
keluarga berencana#
• elaksanaan konseling dan tes HIV untuk pencegahan penularan HIV pada
!anita hamil mengikuti edoman asional 2onseling dan tes HIV#
• Ibu hamil men&alani konseling dan di berikan kesempatan untuk menetapkan
sendiri keputusannya untuk men&alani tes HIV atau tidak#
• 5ayanan tes HIV untuk program IA dipromosikan dan dimungkinkan tidak
hanya untuk perempuan namun &uga diperuntukan bagi pasangan laki"lakinya#
• ada tiap &en&ang layanan kesehatan yang memeberikan konseling dan tes HIV
dalam paket pelayanan 2esehatan Ibu dan Anak dan layanan 2eluarga
6erencana harus ada petugas yang mampu memberikan konseling sebelum
dan sesudah tes HIV#
• Di layanan 2esehatan Ibu dan Anak dan layanan 2eluarga 6erencana yang
memberikan layanan konseling dan tes HIV konseling pasca tes (post&test
counseling) bagi perempuan HIV negatif diberikan informasi dan bimbingan
untuk tetap HIV negatif selama kehamilan menyusui dan seterusnya#• ada tiap &en&ang pelayanan kesehatan tersebut harus ter&amin aspek
kerahasiaan ibu hamil ketika mengikuti proses konseling sebelum dan sesudah
tes HIV#
3# 2onseling untuk perempuan HIV negatif
• Ibu hamil yang hasil tesnya HIV negatif perlu di dukung agar status dirinya
tetap HIV negatif#
• /engan&urkan agar pasangannya men&alani tes HIV
• /embuat pelayanan kesehatan Ibu dan Anak yang bersabahat untuk pria
sehingga mudah dan dapat di akses oleh suami pasangan ibu hamil#
11
-
8/17/2019 Refarat PMTCT Revisi
12/24
-
8/17/2019 Refarat PMTCT Revisi
13/24
seumur hidupnya# amun ibu HIV positif yang berhak menentukan
keputusannya sendiri setelah berdiskusi dengan suami atau keluarganya# erlu
di ingat bah!a infeksi HIV bukan merupakan indikasi aborsi#
Sebagian besar ibu di Indonesia mempunyai keinginan kuat untuk memiliki
anak# Seorang ibu akan kehilangan status sosialnya &ika tidak mampu
melahirkan seorang anak# ?ika kondisi fisik ibu HIV cukup baik risiko
penularan HIV dari ibu ke anak sebenarnya men&adi kecil# Artinya ia
mempunyai peluang besar untuk memiliki anak HIV negatif# amun untuk ibu
HIV positif yang memiliki banyak tanda penyakit dan ge&ala AIDS akan lebih
berisiko menularkan HIV ke anaknya sehinga ibu tersebut perlu mendapatkan
layanan konseling secara cermat untuk memastikan bah!a meraka benar"
benar paham akan risiko tersebut#?ika ibu HIV positif ingin menunda kehamilan alat kontrasepsi yang
dian&urkan adalah kontrasepsi &angka pendek (pil suntik) atau kontasepsi
&angka pan&ang (I
-
8/17/2019 Refarat PMTCT Revisi
14/24
Strategi pencegahan penularan HIV pada ibu hamil yang tidak terinfeksi HIV ini
merupakan inti dari intervensi pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak#
6entuk"bentuk intervensi tersebut adalah 4
*# elayanan 2esehatan Ibu dan Anak yang komprhensif $# 5ayanan konseling dan tes HIV atas inisiatif petugas kesehatan
+# emberian terapi antiretroviral
3# ersalinan yang aman
-# 0atalaksana pemberian makanan terbaik bagi bayi dan anak#
=# /engatur kehamilan dan mengakhiri reproduksi
7# emberian A8V profilaksis pada anak
9# emeriksaan diagnostik pada anak#
0iap &enis intervensi tersebut berbeda dalam hal biaya keberhasilan maupun
kemudahan men&alankannya# Semua &enis intervensi tersebut akan mencapai hasil yang
efektif &ika di&alankan secara berkesinambungan# 2ombinasi intervensi tersebut merupakan
strategi yang paling efektif untuk mengidentifikasi perempuan yang terinfeksi HIV serta
mengurangi risiko penularan HIV dari ibu ke anak pada periode kehamilan persalinan dan
pasca kelahiran#
,. Pela/anan Ke!ehatan I+% an Anak /ang Ko")rehen!if
elayanan 2esehatan Ibu dan Anak (2IA) ysng komprehensif meliputi
pelayanan pra persalinan dan pasca persalinan serta kesehatan anak# elayanan 2IA
bisa men&adi a!al atau pintu masuk upaya pencegahan penularan HIV dari ibu ke
anak bagi seorang ibu hamil# emberian informasi pada ibu hamil dan suaminya
ketika datang ke klinik 2IA akan meningkatkan kesadaran dan ke!aspadaan mereka
tentang kemungkinan adanya risiko penularan HIV diantara mereka termasuk &uga
risiko lan&utan berupa penularan HIV dari ibu ke anak# Harapannya dengan
kesadarannya sendiri mereka akan sukarela meakukan konseling dan tes HIV# amun
tes HIV atau inisiatif petugas harus dita!arkan kepada semua ibu hamil#6erbagai bentuk layanan diberikan klinik 2IA seperti imunisasi untuk ibu
pemeriksaan I/S terutama sifilis pemberian suplemen @at besi dapat meningkatkan
status kesehatan semua ibu hamil termasuk ibu hami HIV positif# Hendaknnya klinik
2IA men&angkau dan melayani pasangannya sehingga timbul keterlibatan aktif para
suami atau pasangannya dalam upaya pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak#
. Te! HI* an Kon!eling ata! Ini!ia!i Pet%ga! Ke!ehatan.
0es HIV dan konseling atas Inisiasi etugas 2esehatan atau Provide #nitiated
'#% $esting and ouncling (I01) adalah suatu tes dan konseling HIV yangdiprakarsi oleh petugas kesehatan kepada pengun&ung sarana layanan kesehatan
14
-
8/17/2019 Refarat PMTCT Revisi
15/24
sebagai bagian dari standar pelayanan medis# 0u&uan utamanya adalah untuk membuat
keputusan klinis danatau menentukan pelayanan medis khusus yang tidak mungkin
dilaksanakan tanpa mengetahui status HIV seseorang seperti pada saat pemberian
A80#
Apabila seseorang yang datang ke sarana layanan kesehatan menun&ukan
adanya ge&ala yang mengarah ke HIV maka tanggung &a!ab dasar dari petugas
kesehatan adalah menan!arkan tes dan konseling HIV kepada pasien tersebut sebagai
bagian dari tatalaksana klinis#
I01 &uga bertu&uan untuk mengidentifikasi infeksi HIV yang tidak tampak pada
pasien dan pengun&ung layanan kesehatan# 'leh karenanya kadang tes dan konseling
HIV &uga di ta!arkan pada pasien dengan ge&ala yang mungkin tidak terkait dengan
HIV sekalipun# Dalam hal ini tes dan konseling HIV dita!arkan kepada semua pasien yang berkun&ung ke sarana kesehatan#
Seperti V10 I01 harus mngedepankan Cthree 1 (counseling, informed consent and
confidentiality) atau informasi persetu&uan dan kerahasiaan#
etugas kesehatan dian&urkan untuk melakukan I01 sebagai bagian dari prosedur
baku pera!atan kepada semua pasien berikut tanpa memandang tingkat epidemi
daerahnya 4
• Semua ibu hamil terutama ibu hamil yang mempunyai faktor risiko#
• 6ayi yang baru lahir dari ibu HIV positif sebagai pera!atan lan&utan pada
bayi tersebut#
• Anak yang diba!a ke layanan kesehatan dengan menun&ukan tanda tumbuh
kembang yang krang optimal atau kurang gi@i yang tidak memerika respon
pada terapi gi@i yang memadai#
• Semua pasien dea!asa atau anak yang berkun&ung ke layanan kesehatan
dengan tanda dan ge&ala atau kondisi medis yang mengindikasikasikan infeksi
HIV (06I/SHepatitisdll)#
Di daerah dengan tingkat epidemi yang meluas dengan lingkungan yang
memungkinkan atau kondusif serta tersedia sumber daya yang memadai termasuk
ketersediaan paket layanan pencegahan pengobatan dan pera!atan HIV maka
petugas kesehatan dapat melakukan I01 kepada semua pasien yang berobat di
semua sarana kesehatan#
Di daerah dengan tingkat epidemi rendah atau terkonsentrasi I01 di
prioritaskan kepada pasien de!asa atau anak yang datang ke layanan kesehatan
15
-
8/17/2019 Refarat PMTCT Revisi
16/24
dengan menun&ukan ge&ala atau tanda klinis yang mengindikasi AIDS termasuk
06 dan pasien anak yang lahir dari ibu HIV positif#
Te! Diagno!tik HI*
rosedur pemeriksaan diagnostik HIV menggunakan strategi + yaitu
pemeriksaan tes HIV secara serial dengan mengunakan tiga reagen yang berbeda#
0es HIV yang disediakan oleh 2ementerian 2esehatan adalah pemeriksaan
dengan tiga reagen rapid HIV# amun untuk sarana kesehatan yang memilki
fasilitas yang lebih baik tes HIV bisa dilakukan dengan pemeriksaan 8apid tes
dan pemeriksaan B5ISA# emelihan &enis reagen yang digunakan berdasarkan
sensitifitas dan spesifisitasnya dengan meru&uk pada standar nasional#
-
8/17/2019 Refarat PMTCT Revisi
17/24
atau tanpa pemeriksaan 1D3# emeriksaan 1D3 pada ibu hamil HIV positif terutama
di gunakan untuk memantau pengobatan#
Ta+el 4. 2akt% /ang Te)at %nt%k Pe"+erian A(*
Po)%la!i Target Peo"an )e"+erian A(* tah%n 3,3
asien naive dengan HIV E asimtomatik 1D3>+-% selmm
asien naive HIV E dengan ge&ala Stadium dengan 1D3>+-% selmm atau
Stadium + atau 3 tanpa memandang nila
1D3nya
ibu Hamil Semua ibu hamil diberi A8V
• 0anpa indikasi A8V 4 mulai pada
umur kehamilan F*3 minggu
•Dengan indikasi 4 segera berikan A8V
emberian A8V pada ibu hamil HIV positif selain dapat mengurangi risiko
penularan HIV dari ibu ke anak adalah untuk mengoptimalkan kondisi kesehatan ibu
dengan cara menurunkan kadar HIV serendah mungkin#
emberian A8V sebaiknya disesuaikan dengan kondisi klinis yang sedang di alami
oleh ibu# Data yang tersedia menun&ukan bah!a pemberin A8V kepada ibu selama
kehamilan dan di an&urkan selama menyusui adalah intervensi yang paling efektif
untuk kesehatan ibu dan &uga mampu mengurangi risiko penularan HIV dan kematian bayi pada kelompok !anita dengan risiko tinggi#
ilihan terapi yang direkomendasikan untuk ibu hamil positif adalah terapi
menggunakan tiga obat kombinasi ($ 80 E * 80)# Seminimal mungkin
hindarkan tripel nue (+ 80I)# 8egimen yang direkomendasikan adalah sebagai
berikut 4
Ta+el 5 8 (eko"ena!i Tera)i A(* )aa I+% ha"il HI* )o!itif an A(*
)rofilak!i! )aa Ba/i
I+% Tera)i
AG0 E +01 E V Dapat diberikan se&ak trimester * atau umur
kehamilan >*3 minggu ibu tidak anemia
danatau 1D3 >$-% selmm (karena efek
hepatotoksik V pada perempuan biasa
timbul &ika 1D3 >$-% selmm)
AG0 E +01 E BV Dapat diberikan pada trimester $ atau umur
kehamilan F*3 minggu dan ibu tidak anemia
17
-
8/17/2019 Refarat PMTCT Revisi
18/24
-
8/17/2019 Refarat PMTCT Revisi
19/24
6eberapa hasil penelitian menyimpulkan bah!a se&sio sesarea akan mengurangi risiko
penularan HIV dari ibu ke bayi hingga sebesar $."3. namun perlu di
pertimbangkan4
*# ;aktor keamanan ibu paska seksio sesarea# Sebuah penelitian menyebutkan bah!a
komplikasi minor dari operasi seksio sesarea seperti endometritis infeksi luka dan
infeksi saluran kemih lebih banyak ter&adi pada 'DHA dibandingkan non"'DHA#
amun tidak terdapat perbedaan bermakna antara 'DHA dan bukan 'DHA
terdapat risiko ter&adinya komplikasi mayor seperti pnemonia efusi pleura
ataupun sepsis#
$# ;asilitas kesehatan dari tempat layanan apakah memungkinkan untuk dilakukan
seksio sesarea atau tidak#
+# 6iaya seksio sesarea yang relatif mahal#
Dengan demikian untuk memberikan layanan persalinan yang optimal kepada ibu
hamil HIV positif direkomendasikan kondisi"kondisi berikut ini 4
• elaksanaan persalinan baik secara seksio sesarea maupun normal harus
memperhatikan kondisi fisik ibu mendasarkan penilaian dari tenaga kesehatan#
• Ibu hamil HIV positif perlu mendapatkan konseling sehubungan dengan
keputusannya untuk men&alani persalinan pervaginam maupun perabdominal#
•eaksanaan persalinan baik secara persalinan pervaginam maupun seksiosesarea harus memperhatikan indikasi obstetrik si ibu#
• 0indakan menolong persalinan ibu hamil HIV positif baik secara persalinan
pervaginam maupun seksio sesarea harus memperhatikan ke!aspadaan
standar yang berlaku untuk semua persalinan#
5. Tatalak!ana an Pe"+erian Makanan Ter+aik +agi Ba/i an Anak
emilihan makanan bayi harus di dahului dengan konseling tentang risiko
penularan melalui makanan bayi# 2onseling ini harus diberikan sebelum persalinan#
ilihan apapun yang di ambil oleh seorang ibu harus kita dukung# engambilankeputusan dapat dilakukan oleh ibu setelah mendapat informasi dan konseling secara
lengkap#
An&uran utama bagi ibu HIV positif adalah untuk tidak menyusui bayinya dan
menggantikannya dengan susu formula# amun dibanyak negara berkembang hal
tersebut ternaya sulit di&alankan karena keterbatasan dana untuk membeli susu
formula sulit untuk mendapatkan air bersih dan botol susu yang bersih dan adanya
norma"norma sosial di masyarakat tertentu yang mengharuskan ibu menyusui
19
-
8/17/2019 Refarat PMTCT Revisi
20/24
bayinya# /enyikapi kondisi tersebut panduan :H' menyebutkan bah!a bayi dari
ibu HIV positif boleh diberikn ASI secara ekslusif selama = bulan#
Bkslusif artinya hanya diberikan ASI sa&a tidak boleh dicampur dengan apapun
termasuk air putih kecuali untuk pemberian obat# 6ila ibu tidak dapat melan&utkan
pemberian ASI ekslusif maka ASI harus dihentikan dan digantikan dengan susu
formula untuk menghindari miJed feeding#
Dalam pemberian informasi dan edukasi tenaga kesehatan harus
menyampaikan adanya risiko penularan HIV melalui pemberian ASI dibandingkan
dengan susu formula# amun &uga tidak boleh lupa menerangkan persyaratan untuk
dapat diberikan susu formula# Susu formula dapat diberikan hanya bila memenuhi
persyaratan A;ASS yaitu Acceptable, feasible, Affordable, Sustainable, dan Safe.
• Acceptable (mudah diterima) berarti tidak ada hambatan sosial budaya bagi
ibu untuk memberikan susu formula untuk bayi#
• Feasible (mudah dilakukan) berarti ibu dan keluarga punya !aktu
pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk menyiapkan dan
memberikan susu formula kepada bayi#
• Affordable (ter&angkau) berarti ibu dan keluarga mampu menyediakan susu
formula#
• Sustainable (berkelan&utan) berarti susu formula harus diberikan setiap hari
sampai = bulan dan diberikan dalam bentuk segar serta suplai dan distribusi
susu formula tersebut di&amin keberadaannya#
• Safe (aman penggunaannya) berarti susu formula harus di simpan di siapkan
dan diberikan secara benar dan higienis#
Sangat tdak dian&urkan menyusui campur karena memiliki risiko penularan virus HIV pada
anak yang tetinggi# Hal ini disebabkan pemberian susu formula yang merupakan benda asing
dapat menimbulkan perubahasan mukosa dinding usus yang mempermudah masuknya HIV
yang ada di dalam ASI ke peredaran darah#
Ibu hamil HIV positif perlu mendapatkan infromasi dan edukasi untuk membantu mereka
membuat keputusan apakah ingin memberika susu formula atau memerikan ASI ekslusif
20
6ila A;ASS bisa dipenuhi maka makanan terbaik untuk bayi dari ibu
HIV positif adalah pemberian susu formula# 6ila A;ASS tidak bisa
dipenuhi maka ASI boleh diberikan dengan ketentuan 4
ASI ekslusif selama = bulan sesudah mendapatkan konseling
management laktasi ibu sudah minum A8V minimal 3 atau = minggu#
-
8/17/2019 Refarat PMTCT Revisi
21/24
kepada bayinta# /erek butuh bantuan untuk menilai dan menimbang risiko penularan HIV ke
bayinya# /eraka membutuh dukungan agar merasa percaya diri dengan keputusannya dan
bimbingan bagaimana mereka memberi makan ke bayinya seaman mungkin# Agar mampu
melakukan hal"hal itu tenaga kesehatan perlu dibekali pelatihan hal"hal seputar HIV dan
pemberian makanan untuk bayi#
8ekomnedasi untuk pemberian infromasi dan edukasi baik tentang pemberian makanan bayi
dalam pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak maupun pemeliharaan kesehatan anak
secara umum adalah sebagai berikut 4
*# Ibu hamil HIV positif perlu mendapatkan konseling sehubungan dengan
keputusannya untuk menggunakan susu formula atau ASI ekslusif#
$# /emberikan pen&elasan tentang kelebihan dan kekurangan termasuk besranya risiko
penularan dari pilihan pemberian makanan bayi baik susu formula maupun ASI
ekslusif# en&elasan yang diberikan dimulai dari pilihan ibu yang pertama#
+# Dengan adanya komunikasi dengan ibu kita dapat menggali informasi kondisi rumah
ibu dan situasi keluarganya#
3# /embantu ibu untuk menentukan pilihan pemberian makanan pada bayi yang paling
tepat#
-# /endemonstrasikan bagaimana prakterk oemberian makanan pada bayi yang di pilih#
Dapat dengan memberika brosur yang bisa di ba!ah pulang#=# /emberikan konseling dan dukngan lan&utan#
7# 2etika kun&ungan pasca persalinan petugas kesehatan dapat melakukan 4
• /onitoring tumbuh kembang bayi
• 1ek praktek pemerian makanan pada bayi dan apakah ada peruahan yang di
inginkan
• emberian imunisasi pada bayi sesuai dengan &ad!al imunisasi dasar kecuali
bila ada tanda"tanda infeksi oportunistik#
• emberian cotrimoJa@ole pada bayi untuk mnecegah timbulnya morbiditas
lain yang dimulai pada usia = minggu#• 1ek tanda"tanda infeksi penyakit#
• /endiskusikan pemberian makanan selan&utnya setelah ASI untuk bayi usia =
bulan hingga *$ bulan#
9. Mengat%r Keha"ilan an Mengakhiri (e)ro%k!i
8ekomendasi forum A8V 4
a# 2ata Cmengakhiri reproduksi dihilangkan karena terlalu sensitif b# /engatur kehamilan harus meru&uk pada family planning#
21
-
8/17/2019 Refarat PMTCT Revisi
22/24
-
8/17/2019 Refarat PMTCT Revisi
23/24
Dengan dukungan psikososial yang baik ibu HIV positif akan bersikap optimis dan
bersemangat mengisi kehidupannya# Dihatapakan ia akan bertindak bi&ak dan positif untuk
senantiasa men&aga kesehatan diri dan anaknya# Dan berperilaku sehat agar tidak ter&adi
penularan HIV dari dirinya ke orang lain#
Informasi tentang adanya layanan dukungan psikososial untuk 'DHA ini perlu
diketahui oleh masyarakat luas termasuk para perempuan usia reproduktif# Diharapakan
infrmasi ini bisa meningkatkan minat meraka yang merasa berisiko tertular HIV untuk
mengikuti konseling dan tes HIV agar mengetahui status HIV mereka
I")le"enta!i Progra" Pen7egahan Pen%laran HI* ari I+% ke Anak
A. Mo+ili!a!i Ma!/arakatSebuah komponen yang penting dalam program pencegahan penularan HIV
pada Ibu dan Aanak adalah mobilisasi masyarakat (community mobiliation)#
2egiatan yang di&alankan berupa penyuuhan"penyuluhan kepada ibu hamil dan
pasangannya agar mau memeriksaka kondisi kehamilan di klinik 2IA di sarana
layanan kesehatan#
-
8/17/2019 Refarat PMTCT Revisi
24/24