Proposal Survey Optimalisasi Smartphone
-
Upload
ova-opayanti -
Category
Documents
-
view
70 -
download
7
description
Transcript of Proposal Survey Optimalisasi Smartphone
PROPOSAL SKRIPSI
SURVEY DESKRIPTIF OPTIMALISASI PENGGUNAAN SMARTPHONE
DI KALANGAN MAHASISWA DAN SISWA SE-KOTA SINGARAJA
Oleh
Ni Kadek Meilan Wulandari
NIM 1015051024
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2014
A. JUDUL :
SURVEY DESKRIPTIF OPTIMALISASIPENGGUNAAN
SMARTPHONE DI KALANGAN MAHASISWA DAN SISWA SE-
KOTA SINGARAJA
B. LATAR BELAKANG
Teknologi komunikasi saat ini tidak bisa lepas dari setiap aspek kehidupan
manusia. Perkembangan dari teknologi komunikasi dewasa ini sudah semakin
pesat. Berbagai perangkat teknologi komunikasi pun telah lahir seiring dengan
tuntutan dan kebutuhan hidup manusia yang semakin kompleks.Produk teknologi
komunikasi yang banyak digunakan oleh masyarakat saat ini yakni sebuah
perangkat pintar atau yang lebih dikenal dengan istilah smartphone.
Smartphone merupakan inovasi dari teknologi handphone yang memiliki
berbagai kelebihan untuk membantu aktifitas penggunanya.Menurut Oxford
Dictionaries Online (2014) smartphone adalah ponsel yang mampu melakukan
banyak fungsi dari sebuah komputer.Biasanya memiliki layar yang relatif besar
dan sistem operasi mampu menjalankan aplikasi yang umum digunakan.
Penggunaan perangkat mobile di Indonesia saat ini telah melebihi jumlah
penduduk Indonesia. Berdasarkan catatan Kementerian Komunikasi dan
Informatika (Kemkominfo) yang dikutip dari situs online Merdeka.com
menjelaskan bahwa pada tahun 2013 jumlah gadget seperti ponsel, smartphone,
phablet, maupun tablet di Indonesia mencapai angka sekitar 240 juta unit dengan
jumlah penduduk Indonesia yang berada dalam kisaran angka 230 juta jiwa. Hal
ini dapat disimpulkan bahwa rata-rata satu orang penduduk di Indonesia memiliki
lebih dari satu jenis perangkatmobile (www.merdeka.com, 2013).
Berdasarkan artikel yang dikutip dari situs online Jeruknipis.com mengenai
riset yang dilakukan oleh WeAreSocial tentang penggunaan perangkat mobile di
Indonesia mengemukakan bahwa dari segi penggunaan ponsel cerdas
(smartphone), sebanyak 94% pemilik ponsel cerdas di Indonesia disebutkan
sering mencari informasi lewat mobile device-nya. Sebanyak 95% orang
Indonesia juga menggunakan perangkat cerdasnya untuk melakukan riset produk-
produk.Hal ini membuktikan bahwa Indonesia menjadi negara yang tanggap
1
dengan perkembangan teknologi dan mampu mengoptimalkan fungsi dari sebuah
perangkat cerdas (Jeruknipis.com, 2014).
Berdasarkan hasil riset yang dilakukan Yahoo! dan Mindshare mengenai
pengguna smartphone di Indonesia pada pertengahan tahun 2013 mengemukakan
bahwa terdapat 41 juta orang di Indonesia yang memiliki smartphone. Segmen
anak muda masih menjadi basis kuat perangkat pintar ini. Sebanyak 39%, alias
terbesar dalam survei, penggunanya adalah anak muda di kisaran usia 16 sampai
21 tahun. Head of Insights Yahoo! India dan Asia Tenggara David Jeffs
mengatakan bahwa hal itu wajar mengingat anak muda adalah segmen yang amat
adaptif terhadap teknologi baru. Pasar smartphone ini di Indonesia dikuasai oleh
mereka yang berusia belum mencapai 30 tahun (www.the-marketeers.com, 2013).
Berbagai kegiatan pun dilakukan oleh para mahasiswa dengan menggunakan
smartphone baik dalam kegiatan akademis maupun kegiatan non-akademis.
Seperti penelitian yang dilakukan Parmuari, et al (2012) menjelaskan bahwa
alasan mahasiswa Politeknik Negeri Bandung menggunakan smartphone adalah
untuk media sosial dan pemanfaatan multimedianya sebagai sarana mencari
informasi, belajar, ataupun sekedar menjadi hiburan bagi penggunanya. Adapun
presentase fitur-fitur yang digunakan pada smartphone di kalangan mahasiswa
Politeknik Negeri Bandung antara lain sebesar 69.7% untuk fitur sosial, sebesar
64.5% untuk multimedia, sebesar 43.3% untuk game, sebesar 35.5% untuk office,
serta 26.3% untuk fitur lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa tersebut
menggunakan smartphone bukan hanya untuk bergaya atau meningkatkan gengsi
penggunanya dalam kehidupan sosial mereka tetapi dapat dimanfaatkan sebagai
alat bantu dalam kegiatan belajar, aktivitas sehari-hari ataupun sebagai hiburan
sehingga penggunaan dari smartphone tersebut menjadi lebih optimal.
Singaraja merupakan salah satu kota di Bali yang mendapat julukan sebagai
Kota Pendidikan karena memiliki banyak sekolah dan perguruan tinggi sehingga
menjadi tujuan orang-orang untuk melanjutkan pendidikannya. Dengan
banyaknya mahasiswa dan siswa di Kota Singaraja, kebutuhan akan komunikasi,
informasi, penunjang kegiatan belajar, maupun sarana hiburan semakin meningkat
sehingga mereka lebih memilih untuk memanfaatkan perangkat mobile.
Berdasarkan hasil pengambilan data awal melalui angket pada sebagian kelompok
2
kecil mahasiswa dan siswa (15 orang mahasiswa dan 29 orang siswa), gambaran
secara umum mengenai penggunaan perangkatmobile di kalangan mahasiswa dan
siswa di Kota Singaraja yang dapat saya simpulkan adalah saat ini mereka sudah
memiliki dan menggunakan berbagai perangkat mobile. Pada kelompok
mahasiswa yang berusia antara 18-23 tahun sudah memiliki perangkatmobile lebih
dari satu unit seperti ponsel, smartphone, tablet maupun laptop dengan alasan
untuk mendukung kegiatan belajar, social networking, maupun kegiatan lainnya
(seperti untuk berkomunikasi) yang dapat dilihat pada Tabel 1. Sedangkan pada
kategori siswa yang berusia rentangan 14-17 tahun rata-rata sudahmemiliki
ponsel, smartphone, tablet maupun laptop dengan tujuan untuk menunjang
kegiatan belajar, life style, social networking, maupun kegiatan lainnya (seperti
untuk berkomunikasi) yang dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 1. Penggunaan perangkat mobile di Kota Singaraja pada kategori
mahasiswa
(Sumber :data yang diolah)
Variabel Klasifikasi Jumlah
(orang)
Persen
(%)
Jenis Kelamin Laki-laki 6 40.0
Perempuan 9 60.0
Jenis
perangkatmobile
Ponsel 4 16.6
Smartphone 12 80.0
Tablet 3 20.0
Laptop 13 86.7
Tujuan
penggunaan
Pencarian referensi tugas (penunjang
kegiatan belajar)
11 73.3
Life style 0 0
Social networking 2 13.3
Lainnya 2 13.3
Tabel 2. Penggunaan perangkatmobile di Kota Singaraja pada kategori siswa
(Sumber : data yang diolah)
3
Variabel Klasifikasi Jumlah
(orang)
Persen
(%)
Jenis Kelamin Laki-laki 21 72.4
Perempuan 8 27.6
Jenis
perangkatmobile
Ponsel 16 55.2
Smartphone 13 44.8
Tablet 2 6.9
Laptop 7 24.1
Tujuan
penggunaan
Pencarian referensi tugas (penunjang
kegiatan belajar)
19 65.5
Life style 2 6.9
Social networking 4 13.8
Lainnya 4 13.8
Berdasarkan uraian mengenai penggunaan perangkat mobile khususnya
smartphone dengan mayoritas pengguna berasal dari kalangan siswa dan
mahasiswa, peneliti tertarik untuk mengetahui dan mengungkapkan lebih jauh
mengenai optimalisasi penggunaan smartphone di kalangan mahasiswa dan siswa,
melalui suatu penelitian dengan judul “Survey Deskriptif Optimalisasi
Penggunaan Smartphone di Kalangan Mahasiswa dan Siswa se-Kota
Singaraja”.
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian yang disajikan pada latar belakang di atas, adapun
pertanyaan yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana analisis deskriptif optimalisasi penggunaan smartphone di
kalangan mahasiswa dan siswa se-Kota Singaraja?
D. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah sebagaimana yang telah dipaparkan di atas,
maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
4
1. Untuk menganalisis secara deskriptif optimalisasi penggunaan smartphone
di kalangan mahasiswa dan siswa se-Kota Singaraja.
E. BATASAN MASALAH
Ruang lingkup untuk kategori siswa pada penelitian ini dibatasi pada siswa
SMP (Sekolah Menengah Pertama), siswa SMA (Sekolah Menengah Atas), dan
siswa SMK (Sekolah Menengah Kejuruan).
F. MANFAAT HASIL PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan yang diajukan
oleh peneliti tentang perilaku-perilaku yang terjadi dalam mengoptimalisasi
penggunaan smartphone di kalangan mahasiswa dan siswa.
2. Bagi Peserta Didik
Penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran mengenai perilaku-
perilaku mahasiswa dan siswa lain dalam mengoptimalisasi penggunaan
smartphone sehingga hal ini dapat menjadi pertimbangan dalam
menggunakan smartphone.
3. Bagi Pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat
mengenai perilaku mahasiswa dan siswa dalam mengoptimalisasi
penggunaan smartphone.
4. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi
dalam mendalami objek penelitian lain yang sejenis.
G. KAJIAN TEORI
1. Smartphone
1.1. Definisi Smartphone
Menurut Oxford Dictionaries Online (2014) smartphone adalah ponsel yang
mampu melakukan banyak fungsi dari sebuah komputer.Biasanya memiliki layar
5
yang relatif besar dan sistem operasi mampu menjalankan aplikasi yang umum
digunakan.Dilengkapi dengan sistem operasi seperti Android, Windows Mobile,
iOS, dan lain-lain. Selain itu smartphone juga dilengkapi dengan tombol
QWERTY layaknya keyboard komputer, konektivitas lengkap seperti WiFi, 3G
maupun 4G, navigasi, dan fitur canggih lainnya. Dengan memiliki banyak fitur
itulah harga smartphone juga relatif lebih mahal.Berbagai kegiatan pun dilakukan
dengan smartphone yang dimiliki seperti browsing, mengecek email, maupun
jejaring sosial.Jadi, smartphone merupakan sebuah perangkat komunikasi mobile
yang memiliki kemampuan layaknya komputer namun dalam ukuran kecil yang
dilengkapi dengan sistem operasi, tombol QWERTY, fasilitas akses internet,
office, maupun fitur-fitur canggih lainnya.
1.2. Sejarah Smartphone dari Masa ke Masa
1.2.1.The Simmon
The Simon dirilis perdana pada tahun 1993. Ketika pertama kali
diluncurkan, perangkat ini sudah mempunyai fungsi lengkap selain sebagai mobile
phone-voice dan data, juga untuk PDA dan mesin fax. Maka layak rasanya The
Simon disebut sebagai smartphone generasi pertama.Bentuk body-nya sendiri
cukup besar dan khas ponsel zaman dulu.Menariknya, smartphone The Simon
sudah mengusung layar sentuh untuk menekan tuts tombol di bagian tengahnya.
Pada zaman itu, The Simon dijual dengan harga yang terbilang sangat mahal,
yakni sekitar USD899(inet.detik.com,2012).
1.2.2.Palm Pilot
Sejatinya Palm Pilot bukan termasuk kategori smartphone, karena fungsi
utamanya adalah untuk data saja, yang tentu sangat penting untuk pengguna
enterprise.Bentuknya yang kotak membuat Palm Pilot termasuk kategori personal
digital asisstant (PDA). Perangkat ini banyak digunakan untuk pekerja yang tidak
ingin meningalkan pekerajaannya saat meninggalkan kantor.Diperkenalkan tahun
1996, Palm Pilot 1000 yang merupakan salah satu generasi pertama mengusung
prosesor 16Mhz dengan total memori 128KB(inet.detik.com,2012).
6
1.2.3.Nokia Communicator 9110
Mulai dipasarkan pada tahun 1998, Nokia Communicator 9110 menandai
sesuatu yang baru dan modern dari smartphone.Perangkat ini menjadi inspirasi
dan dikenal sebagai ponselnya pebisnis.Lebih portabel, dengan model slider, layar
memanjang dan papan ketik QWERTY menjadikan Communicator 9110 begitu
melegenda. Apalagi fungsinya juga bertambah dengan kehadiran browser web,
walaupun belum maksimal seperti sekarang(inet.detik.com,2012).
1.2.4.Blackberry 5810
Pada akhir tahun 1990, Research in Motion (RIM) awalnya dikenal sebagai
manufakturing pager yang digunakan oleh jutaan remaja di seluruh dunia.Namun
mulai tahun 2002, RIM mulai masuk ke pasar mobile phone dengan device
pertamanya adalah BlackBerry 5810.Smartphone itu mencuri perhatian karena
kemampuannya selain untuk berselancar di dunia maya, juga kemampuannya
menerima email dengan cepat.RIM sendiri kemudian cukup lama tidak pernah
merilis smartphone yang baru, hingga pada tahun 2004 meluncurkan BlackBerry
6210(inet.detik.com,2012).
1.2.5.Treo 600
Treo 600 adalah smartphonepertama yang dirilis oleh Palm setelah
sebelumnya sukses dengan PDA.Treo juga menjadi handset pertama yang
diperkenalkan menggunakan OS Plam buatan sendiri.Smartphone itu
menggunakan RAM 32MB and proccessor berkekuatan 144MHz. Treo 600
termasuk yang mempengaruhi pasar karena nama besar Palm itu
sendiri(inet.detik.com,2012).
1.2.6. Iphone
Ketika Apple memperkenalkan iPhone pada tahun 2007, banyak yang
menyangsikan kesuksesannya.Namun Steve Jobs saat itu berhasil membuat
sesuatu yang revolusioner.Tidak hanya menawarkan fungsi smartphone seperti
pendahulunya, namun juga fungsi entertaiment dengan kekuatan ekosistem
aplikasi di App Store(inet.detik.com,2012).
7
2. Optimalisasi Penggunaan Smartphone
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia versi online (2014), optimalisasi
berasal dari kata optimal yang berarti terbaik atau tertinggi.Optimalisasi
merupakan perlakuan diberikan oleh seseorang terhadap sesuatu untuk mencapai
tujuan yang diinginkan sehingga dapat memberikan nilai tambah kepada orang
tersebut. Jadi konsep dari optimalisasi penggunaan smartphonepada penelitian ini
adalahpemilihan elemen terbaik dari fitur-fitur yang terdapat pada smartphone
yang digunakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh masing-masing
pengguna smartphone sehingga keberadaan dari smartphone yang dimiliki
memberikan nilai tambah kepada penggunanya.
3. Model Penelitian
2.1. Theory of Planned Behavior (TPB)
Theory of Planned Behavior (TPB) merupakan teori perilaku yang
terencana. Teori ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari TRA (Theory of
Reasoned Action). Ajzen (dalam Ramdhani, 2007) menambahkan konstruk yang
belum ada dalam TRA, yaitu kontrol perilaku yang dipersepsi (perceived
behavioral control). Konstruk ini ditambahkan dalam upaya memahami
keterbatasan yang dimiliki individu dalam rangka melakukan perilaku tertentu.
Dengan kata lain, dilakukan atau tidak dilakukannya suatu perilaku tidak hanya
ditentukan oleh sikap dan norma subjektif semata, tetapi juga persepsi individu
terhadap kontrol yang dapat dilakukannya yang bersumber pada keyakinannya
terhadap kontrol tersebut (control beliefs).
Secara lebih lengkap Ajzen menambahkan faktor latar belakang individu ke
dalam TPB, sehingga secara skematik TPB dilukiskan sebagai berikut.
8
Gambar 1.Theory of Planned Behavior (Ajzen dalam Ramdhani, 2007)
Model teoritik dari Theory of Planned Behavior (Perilaku yang
direncanakan) mengandung berbagai variabel yaitu :
a. Latar belakang (background factors), di dalam kategori ini Ajzen
memasukkan tiga faktor latar belakang, yakni personal, sosial, dan
informasi. Faktor personal adalah sikap umum seseorang terhadap
sesuatu, sifat kepribadian (personality traits), nilai hidup (values), emosi,
dan kecerdasan yang dimilikinya. Faktor sosial antara lain adalah usia,
gender, etnis, pendidikan, penghasilan, dan agama. Faktor informasi
adalah pengalaman, pengetahuan dan ekspose pada media (Ajzen dalam
Ramdhani, 2007).
b. Keyakinan Perilaku atau behavioral belief yaitu hal-hal yang diyakini
oleh individu mengenai sebuah perilaku dari segi positif dan negatif,
sikap terhadap perilaku atau kecenderungan untuk bereaksi secara afektif
terhadap suatu perilaku, dalam bentuk suka atau tidak suka pada perilaku
tersebut (Ajzen dalam Ramdhani, 2007).
c. Keyakinan normatif (normative beliefs), yang berkaitan langsung dengan
pengaruh lingkungan yang secara tegas dikemukakan oleh Lewin dalam
Field Theory. Pendapat Lewin ini digaris bawahi juga oleh Ajzen melalui
PBT. Menurut Ajzen, faktor lingkungan sosial khususnya orang-orang
yang berpengaruh bagi kehidupan individu (significant others) dapat
mempengaruhi keputusan individu (Ajzen dalam Ramdhani, 2007).
9
d. Sikap terhadap perilaku (attitude towards behavior) juga didefinisikan
sebagai evaluasi pemakai tentang ketertarikannya menggunakan sistem
(”the user’s evaluation of the desirability of his or her using the system”)
(Mathieson dalam Wairisal et.al, 2012).
e. Norma subjektif (subjective norm) adalah sejauh mana seseorang
memiliki motivasi untuk mengikuti pandangan orang terhadap perilaku
yang akan dilakukannya (normative belief) (Ajzen dalam Ramdhani,
2007).
f. Keyakinan bahwa suatu perilaku dapat dilaksanakan (control beliefs)
diperoleh dari pengetahuan, ketrampilan, dan pengalaman, keyakinan
individu mengenai suatu perilaku akan dapat dilaksanakan ditentukan
juga oleh ketersediaan waktu untuk melaksanakan perilaku tersebut,
tersedianya fasilitas untuk melaksanakannya, dan memiliki kemampuan
untuk mengatasi setiap kesulitan yang menghambat pelaksanaan perilaku
(Ajzen dalam Ramdhani, 2007).
g. Persepsi kemampuan mengontrol (perceived behavioral control), yaitu
keyakinan (beliefs) bahwa individu pernah melaksanakan atau tidak
pernah melaksanakan perilaku tertentu, individu memiliki fasilitas dan
waktu untuk melakukan perilaku itu, kemudian individu melakukan
estimasi atas kemampuan dirinya apakah dia punya kemampuan atau
tidak memiliki kemampuan untuk melaksanakan perilaku itu (Ajzen
dalam Ramdhani, 2007).
h. Niat untuk melakukan perilaku (Intention) adalah kecenderungan
seseorang untuk memilih melakukan atau tidak melakukan sesuatu
pekerjaan. Niat ini ditentukan oleh sejauh mana individu memiliki sikap
positif pada perilaku tertentu, dan sejauh mana kalau dia memilih untuk
melakukan perilaku tertentu itu dia mendapat dukungan dari orang-orang
lain yang berpengaruh dalam kehidupannya (Ajzen dalam Ramdhani,
2007).
i. Perilaku (behavior) adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang.
Dalam konteks penggunaan teknologi informasi, perilaku (behavior)
10
adalah penggunaan sesungguhnya (actual use) dari teknologi informasi
(Wairisal et.al, 2012).
H. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian survey sedangkan metodenya adalah
deskriptif analitis. Menurut Raharjo (2010) metode survey deskriptif adalah suatu
metode penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan
kuisioner sebagai alat pengumpulan data.Penelitian ini menganalisis secara
deskriptif optimalisasi penggunaan smartphone di kalangan mahasiswa dan siswa
yang didasari pada fakta yang terjadi.
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian akan dilakukan.
Penelitian ini dilaksanakan di Kota Singaraja. Subjek yang diteliti adalah
mahasiswa dan siswa yang masih aktif mengenyam pendidikan di Kota Singaraja.
Waktu penelitian ini adalah semester ganjil tahun akademik 2014/2015.
3. Populasi dan Sampel Penelitian
3.1 Populasi Penelitian
Populasi penelitian merupakan keseluruhan (universum) dari objek
penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala,
nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat
menjadi sumber penelitian (Bungin, 2009).Menurut Sugiyono (2012) populasi
merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Berdasarkan pengertian populasi tersebut, populasi yang akan menjadi
pengamatan dalam penelitian ini adalah mahasiswa dari perguruan tinggi di Kota
Singaraja serta siswa yang meliputi siswa SMP, SMA dan SMK di Kota
Singaraja. Jumlah keseluruhan populasi adalah 31377 orang. Secara rinci dapat
dilihat pada Tabel 3 dan Tabel 4.
11
Tabel 3. Data Populasi Penelitian pada Tingkat Siswa (Sumber : Dinas Pendidikan
Kabupaten Buleleng berdasarkan Laporan Bulanan Sekolah)
No. Tingkat Sekolah Jumlah Populasi
1 SMP 6149
2 SMA 4807
3 SMK 5161
Total Populasi 16117
Tabel 4. Data Populasi Penelitian Tingkat Mahasiswa (Sumber : Perguruan Tinggi
terkait)
No. Perguruan Tinggi Jumlah Populasi
1 Universitas Pendidikan Ganesha 13246
2 Universitas Panji Sakti 627
3 Politeknik Ganesha 105
4 STKIP Agama Hindu 751
5 STIE Satya Dharma 531
Total 15260
3.2 Sampel Penelitian
Sugiyono (2012) menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.Bila populasi besar, dan peneliti
tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik Probability Sampling yaitu teknik sampling (teknik pengambilan sampel)
yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk
dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi simple random sampling,
proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random dan
cluster sampling. Pada penelitian ini penentuan pengambilan sampel
menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling. Teknik ini
12
digunakan karena populasi dalam penelitian ini memiliki strata, dalam hal ini
adalah tingkat mahasiswa dan siswa. Pengambilan sampel dilakukan secara acak
sesuai proporsi masing-masing mahasiswa dan siswa.
Dalam menentukan jumlah sampel, penulis menggunakan Rumus Slovin
sebagai berikut :
n= N
1+N (α)2 ..........................................................(1)
(Umar, 2005)
Keterangan :
n = jumlah sampel; N = jumlah populasi; = taraf signifikansi
Dalam statistika, signifikan adalah berkemungkinan atau berpeluang betul-
betul benar. Pada umumnya, pemilihan taraf kesalahan untuk taraf signifikansi
suatu uji adalah = 5% atau = 1% (Permadi, 2005). Berdasarkan kesepakatan
para ahli, untuk ilmu-ilmu sosial taraf signifikansi yang terbaik adalah sebesar 5%
(Amirin, 2009).Oleh karena penelitian ini merupakan penelitian sosial, maka taraf
signifikansi yang digunakan adalah 5%.Taraf 5% artinya ada keyakinan sebesar
95% (100% - 5%) bahwa kita telah membuat keputusan atau kesimpulan yang
benar (Boediono, 2001).
Jika jumlah populasi adalah 31377 orang, maka dengan Rumus Slovin,
jumlah sampelnya menjadi :
n= 31377
1+31572(0,05)2
n=394,97
Hasil perhitungan di atas jika dibulatkan menjadi 395. Jadi dengan
menggunakan taraf signifikansi 5% sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 395 responden.
Untuk pengambilan sampel akan diambil dari masing-masing tingkat
pendidikannya yaitu siswa SMP, siswa SMA, siswa SMK dan mahasiswa. Karena
penulis menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling, maka
penulis menggunakan presentase untuk masing-masing tingkat pendidikan agar
13
sampel yang terambil sesuai dengan proporsinya.Adapun jumlah sampel dari
masing-masing tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 5.
Pada Tabel 5 terlihat bahwa hasil perhitungan sampel pada masing-masing
jenjang bernilai pecahan, sehingga nilai tersebut dibulatkan ke atas (Sugiyono,
2012).Dari hasil pembulatan tersebut didapatkan jumlah sampel keseluruhan
menjadi 395.
Tabel 5. Jumlah Sampel untuk Masing-Masing Jenjang Pendidikan
No. Jenjang PendidikanJumlah
Populasi Proporsi Sampel
Perhitungan
SampelSampel
1 SMP 61496149/31572 x
100% = 20%
19% x 395 =
75.179
2 SMA 48075002/31572 x
100% = 15%
16% x 395 =
63.259
3 SMK 51615161/31572 x
100% = 16%
16% x 395 =
63.263
4Universitas Pendidikan
Ganesha13246
13246/31572 x
100% = 42%
42% x 395 =
165.9166
5 Universitas Panji Sakti 627627/31572 x
100% = 2%
627% x 395
= 7.98
6 Politeknik Ganesha 105105/31572 x
100% = 1%
1% x 395 =
3.94
7 STKIP Agama Hindu 751751/31572 x
100% = 2%
2% x 395 =
7.98
8 STIE Satya Dharma 531531/31572 x
100% = 2%
2% x 395 =
7.98
Jumlah 31377 100% 395
4. Prosedur Penelitian
Prosedur Penelitian merupakan langkah-langkah yang ditempuh dalam
melakukan suatu penelitian, untuk mendapatkan informasi yang dapat menjawab
pertanyaan penelitian.Prosedur penelitian dilaksanakan untuk dapat
mengungkapkan secara tuntas terkait permasalahan yang diajukan dalam
penelitian.Adapun prosedur dalam penelitian ini seperti dikutip dari Sukardi
(2003) adalah sebagai berikut.
14
a. Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan
melalui metode deskriptif.
b. Merumuskan dan membatasi permasalahan.
c. Menentukan tujuan dan manfaat penelitian.
d. Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan.
e. Mendesain metode penelitian yang akan digunakan termasuk dalam hal
ini adalah menentukan populasi, sampel, teknik sampling, teknik
pengumpulan data, instrumen penlitian dan analisis data.
f. Uji coba instrumen.
Sebelum penyebaran kuesioner dilakukan pada kelompok sampel,
penulis melakukan uji coba kuesioner, dengan menyebarkan kuesioner
pada kelompok kecil.Hal ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran
empirik apakah seluruh instrumen sudah dimengerti oleh responden dan
layak digunakan.
g. Pengambilan data dengan menyebarkan kuesioner pada sampel
penelitian. Kuesioner disebarkan pada anggota sampel untuk
mendapatkan data penelitian.
h. Menganalisis data.
Hasil kuesioner dalam penelitian ini dianalisis secara kuantitatif untuk
kemudian dideskripsikan secara kualitatif.
i. Membuat laporan penelitian.
Skema dari prosedur penelitian, dapat dilihat pada Gambar 2.
15
Gambar 2. Prosedur Penelitian (Sukardi, 2003)
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah usaha sadar untuk mengumpulkan data
yang dilakukan secara sistematis dengan prosedur terstandar. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Dokumentasi
Menurut Arikunto (2002), metode dokumentasi yaitu salah satu
cara mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, dan sebagainya.
Sedangkan menurut Sugiyono (2012), dokumentasi adalah catatan
peristiwa yang sudah berlalu.Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar
atau karya-karya monumental dari seseorang.Pada penelitian ini, peneliti
16
menggunakan dokumentasi sebagai sarana untuk mendapatkan data yang
diinginkan.Dokumentasi dalam penelitian ini meliputi data jumlah
mahasiswa se-Kota Singaraja yang diperoleh dari perguruan tinggi yang
terdapat di Kota Singaraja dan data jumlah siswa se-Kota Singaraja yang
diperoleh oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng.
b. Kuesioner (angket)
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2012). Pertanyaan ini
telah disiapkan dan disusun sedemikian rupa sehingga calon responden
dapat mengisi kuisioner dengan mudah dan cepat. Kuesioner ini nantinya
akan disebar ke sampel penelitian.
6. Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini terdiri dari :
a. Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata atau kalimat verbal
yang memberikan informasi mengenai suatu keadaan melalui pernyataan
atau kata-kata. Data kualitatif dalam penelitian ini adalah deskripsi
maupun informasi dari keadaan/fakta yang terjadi di lapangan mengenai
perilaku-perilaku mahasiswa dan siswa yang terjadi dalam
mengoptimalisasi penggunaan smartphonedi kalangan mahasiswa dan
siswa se-Kota Singaraja.
b. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Data
kuantitatif dalam penelitian ini adalah hasil yang didapatkan dari
penyebaran kuesioner kepada mahasiswa dan siswa se-Kota Singaraja
berupa presentase-presentase dari perilaku-perilaku yang terjadi dalam
mengoptimalisasi penggunaan smartphone.
Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari :
a. Data Primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data
pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian (Bungin, 2009). Data
primer dalam penelitian ini adalah data hasil survei
17
terhadapmahasiswadan siswa se-Kota Singaraja mengenai optimalisasi
penggunaan smartphone.
b. Data Sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber kedua atau
sumber sekunder dari data yang kita butuhkan (Bungin, 2009). Data
sekunder dalam penelitian ini didapatkan dari jurnal penelitian, makalah,
buku dan literatur lainnya yang relevan dengan penelitian.
7. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena
alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono,2012).Fenomena yang diamati dalam
penelitian ini adalah optimalisasi penggunaan smartphone di kalangan mahasiswa
dan siswa.Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah dalam bentuk
kuisioner (angket). Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawab (Sugiyono, 2012).
Tipe kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
tertutup, yaitu dengan memilih salah satu alternatif jawaban dari setiap pernyataan
yang tersedia, hasil dari kuesioner tertutup ini nantinya akan dideskripsikan dalam
bentuk kalimat kuantitatif. Pengukuran variabel dilakukan dengan menggunakan
skala Likert.Responden diminta untuk memilih salah satu dari 4 jawaban yang
digunakan untuk mengukur setiap indikator.Selanjutnya untuk mempermudah
pengukuran, data kualitatif diubah menjadi data kuantitatif dengan memberikan
nilai atau skor pada masing-masing jawaban.Nilai atau bobot nilai dari jawaban
responden dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Bobot Nilai Jawaban Responden
Alternatif JawabanBobot Nilai Untuk Pernyataan
Positif NegatifSangat setuju 4 1Setuju 3 2Tidak setuju 2 3Sangat tidak setuju 1 4
18
Menurut Hadi (dalam Asriatiningsih, 2011) modifikasi skala likert dari 5
kategori jawaban menjadi 4 kategori jawaban dengan meniadakan kategori
jawaban yang ditengah, yaitu ragu-ragu berdasarkan atas alasan sebagai berikut.
a. Kategori unidicided (katagori jawaban tengah) itu mempunyai arti ganda,
bisa diartikan belum dapat memutuskan atau memberi jawaban bisa juga
diartikan netral, setuju tidak, tidak setujupun tidak, atau bahkan ragu-ragu.
Kategori jawaban yang ganda arti (multi interpretabble) ini tentu saja tidak
diharapkan dalam instrumen.
b. Tersedianya jawaban ditengah itu menimbulkan kecenderungan menjawab
tengah (central tenfency effect), terutama bagi mereka yang ragu-ragu atas
arah kecenderungan jawabannya, kearah setuju atau tidak setuju.
c. Maksud kategori 4 jawaban adalah untuk melihat kecenderungan pendapat
responden, kearah setuju atau kearah tidak setuju. Jika disediakan 5 jawaban
akan menghilangkan banyak data penelitian sehingga merugikan banyak
informasi yang dapat diperoleh dari para responden.
Penyusunan kuesioner dalam penelitian ini dibuat berdasarkan acuan kisi-
kisi intrumen.Titik tolak dari penyusunan adalah variabel-variabel penelitian yang
ditetapkan untuk diteliti. Variabel-variabel tersebut diberikan definisi
operasionalnya dan selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur. Dari
indikator ini akan dijabarkan menjadi butir-butir pernyataan (Sugiyono,2012). Uji
prasyarat (instrumen / kuesioner) dilakukan dengan menggunakan uji validitas
dan uji reliabilitas.Uji validitas dilakukan untuk mengukur sejauh mana ketepatan
dan kecermatan suatu instrumen pengukuran dalam melakukan fungsi
ukurnya.Validitas instrumen adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-
tingkat kevalidan suatu instrumen. Instrumen dikatakan valid apabila instrumen
tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur secara tepat (Arikunto,
2002). Uji validitas dilakukan pada kelompok kecil di luar sampel penelitian
untuk mengetahui apakah semua pertanyaan (instrumen) penelitian yang diajukan
dapat dimengerti oleh responden dan layak digunakan pada penelitian
ini.Sedangkan uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur sejauh mana hasil
pengukuran dapat dipercaya.Hasil penelitian yang reliabel bila terdapat kesamaan
19
data dalam waktu yang berbeda.Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian
bahwa sesuatu instrumen cukup dan dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpulan data karena instrumen sudah baik (Arikunto, 2002).
Kisi-kisi intrumen yang digunakan disajikan pada pada Tabel 7 dan item
kuisioner secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 1.
20
Tabel 7. Kisi-kisi Kuisioner
VARIABEL/SUB
VARIABELINDIKATOR DESKRIPTOR
JMLBUTIR
NOMOR BUTIR
+ -
Attitude (sikap)
1. Kesenangan
2. Keperluan
3. Memberikan penilaian/anggapan
4. Kenyamanan
5. Kebebasan
6. Fleksibel
1. Perasaan senang yang timbul secara alami ketika kebutuhan dari pengguna smartphone terpenuhi oleh berbagai fitur yang terdapat pada smartphone yang digunakan
2. Aplikasi-aplikasi yang terdapat pada smartphone diperlukan pengguna untuk membantu aktivitas sehari-hari
3. Penggunaan akan fitur-fitur yang terdapat pada smartphone menimbulkan anggapan pengguna bahwa melakukan hal tersebut merupakan hal yang positif/negatif
4. Aplikasi yang terdapat pada smartphone dapat memberikan rasa nyaman saat digunakan oleh penggunanya
5. Fitur-fitur yang ada pada smartphone dapat memberikan hak akses tanpa batasan kepada penggunanya
6. Fitur-fitur pada smartphone dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan dari penggunanya dimana saja dan kapan saja
8
7
7
5
6
3
1,2,3,4,5,6
9,10,11,12,13,14
16,17,18,19,22
23,24,25
28,29,30,31,32,33
34,35,36
7,8
15
20,21
26,27
-
-
21
VARIABEL/SUB
VARIABELINDIKATOR DESKRIPTOR
JMLBUTIR
NOMOR BUTIR
+ -
Subjective Norms (norma subjektif)
1. Orangtua
2. Saudara
3. Teman
1. Kecenderungan pengguna yang dipengaruhi oleh pemikiran, keyakinan, pendapat, maupun dukungan dari orangtua yang digunakan sebagai referensi dalam menggunakan smartphone
2. Kecenderungan pengguna yang dipengaruhi oleh pemikiran, keyakinan, pendapat, maupun dukungan dari saudara yang digunakan sebagai referensi dalam menggunakan smartphone
3. Kecenderungan pengguna yang dipengaruhi oleh pemikiran, keyakinan, pendapat, maupun dukungan dari teman yang digunakan sebagai referensi dalam menggunakan smartphone
2
2
2
37,38
39,40
41,42
-
-
-
Perceived Behavioral Control (persepsi kemampuan mengontrol)
1. Kemudahan
2. Kepercayaan
3. Memiliki fasilitas dan waktu
1. Penggunaan fitur-fitur smartphone dapat digunakan pengguna dengan mudah tanpa memerlukan banyak waktu untuk mempelajarinya (user friendly)
2. Pengguna percaya bahwa dengan memanfaatkan aplikasi pada smartphone sesuai kebutuhan dapat memberikan banyak manfaat
3. Pengguna memiliki kemampuan dalam menyediakan fasilitas pendukung dan tersedianya
4
8
4
43,44,45
47,48,49,50,51,52,53
55,56,57
46
54
58
22
VARIABEL/SUB
VARIABELINDIKATOR DESKRIPTOR
JMLBUTIR
NOMOR BUTIR
+ -
4. Estimasibiaya dan waktu
waktu dari pengguna yang dapat memanfaatkan penggunaan smartphone
4. Kemampuan pengguna dalam memperkirakanbiaya yang dikeluarkan maupun waktu yang dibutuhkan selama memanfaatkan smartphone
6 59,60,61,62,63,64
-
Intention (niat)
1. Perencanaan
2. Kesempatan menggunakan
3. Keinginan untuk tetap menggunakan
4. Keinginan untuk menambah fitur pendukung
5. Keinginan memotivasi orang
1. Pengguna memiliki rencana mengenai hal-hal yang akan dilakukan berkaitan dengan penggunaan smartphone di waktu yang akan datang
2. Usaha atau peluang yang dilakukan pengguna untuk dapat memanfaatkan fitur-fitur yang ada pada smartphone
3. Aplikasi pada smartphone memberikan manfaat sehingga pengguna ingin tetap menggunakan smartphone di waktu yang akan datang
4. Aplikasi pada smartphone dapat lebih dimanfatkan sehingga pengguna ingin menambah fitur pendukung pada smartphone
5. Penggunaan fitur-fitur smartphone memberikan banyak manfaat sehingga pengguna ingin
8
4
4
3
3
65,66,67,68,69,70,71
73,74,75
77,78,79
81,82,83
84,85,86
72
76
80
-
-
23
VARIABEL/SUB
VARIABELINDIKATOR DESKRIPTOR
JMLBUTIR
NOMOR BUTIR
+ -
lain memotivasi orang lain untuk menggunakan smartphone agar lebih bermanfaat
Behavior (perilaku)
1. Penggunaan nyata
2. Frekuensi penggunaan
3. Kepuasan pengguna
1. Penggunaan fitur-fitur yang terdapat pada smartphone dalam menunjang aktivitas sehari-hari
2. Intensitas pengguna dalam memanfaatkan fitur-fitur smartphone
3. Pemanfaatan fitur-fitur smartphone yang dilakukan secara optimal sehingga memberikan kepuasan kepada penggunanya dan menyampaikan kepuasan terhadap orang lain
7
2
6
87,88,89,90,91,92,93
94,95
96,97,98,99,100,101
-
-
-
24
I. TEKNIK ANALISIS DATA
Menurut Sugiyono (2012), analisis data adalah proses mencari dan
menyusun data yang diperoleh secara sistematis, dengan cara mengorganisasikan
data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,
menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari,
serta membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun
orang lain. Dalam penelitian ini, data akan dianalisis secara kualitatif dan
kuantitatif.
Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja
dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang
dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan
apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat
diceritakan kepada orang lain (Bogdan dan Biklen, dalam Montung, 2014).
Analisis kualitatif dalam penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
optimalisasi penggunaan smartphone di kalangan mahasiswa dan siswa di Kota
Singaraja.Hasil analisis kualitatif berupa deskripsi atau gambaran mengenai
optimalisasi penggunaan smartphone di kalangan mahasiswa dan siswa di Kota
Singaraja.Analisis kuantitatif bertujuan untuk memperoleh data berupa
angka(Suryabrata, 2003).Karena penelitian ini merupakan penelitian deskriptif,
maka analisis kuantitatif disini bertujuan untuk memperoleh presentase dari hasil
kuesioner yang nantinya akan dianalisis secara deskriptif.
25
J. JADWAL PENELITIAN
Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah rentangan waktu dari Bulan November 2013 hingga Juli 2014 dan secara rinci dapat
dilihat pada Tabel 8 berikut.
Tabel 8. Jadwal Penelitian
Jenis
Kegiatan
Tahun 2013 Tahun 2014
November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan
Topik
Penelitian
Analisis
Kebutuhan
Observasi
Penyusunan
dan
Bimbingan
Proposal
Seminar
Proposal
Revisi
26
Jenis
Kegiatan
Tahun 2013 Tahun 2014
November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Seminar
Uji Coba
Instrumen
Revisi
Instrumen
Pengambilan
data
Analisis Data
Penyusunan
Laporan
Skripsi
Ujian Skripsi
27
DAFTAR PUSTAKA
Andreas. 2014. ”Riset: Masyarakat Indonesia Habiskan Hampir Tiga Jam untuk Berinteraksi di Media Sosial”. Tersedia pada http://www.jeruknipis.com/read/2014/01/10/riset-masyarakat-indonesia-habiskan-hampir-tiga-jam-untuk-berinteraksi-di-media-sosial (diakses tanggal 12 Februari 2014).
Arikunto, Suharsimi. 2002. “Manajemen Penelitian”. Jakarta: Rineka Cipta.
Boediono. Koster, Wayan. 2001. ”Teori dan Aplikasi Statistika dan Probabilitas”. Bandung : PT Remaja Rosda karya.
Bungin, Burhan. 2009. ”Metodologi Penelitian Kuantitatif : Komunikasi, Ekonomi dan Kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya”. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Perdana, Jaka. 2013. "41 Juta Masyarakat Indonesia Miliki Smartphone, 95%-nya Digunakan di Rumah". Tersedia pada http://www.the-marketeers.com/archives/41-juta-masyarakat-indonesia-miliki-smartphone-95nya-digunakan-di-rumah.html#.U4qwxqiSyTk(diakses tanggal 26 Mei 2014).
Kamus Besar Bahasa Indonesia [online]. 2014. ”Optimal”. Tersedia pada http://kbbi.web.id/optimal (diakses tanggal 6 Maret 2014).
Montung, Lidya Christine. 2014. “Efektifitas Pemerintah Dalam Pelayanan Pembuatan KTP Dan Legalisir KTP Dikecamatan Matuari Kota Bitung”. Repository Universitas Sam Ratulangi Manado.1(3).
Oxford Dictionaries [online]. 2014. “Definition of Smart Phone”.Tersedia pada http://www.oxforddictionaries.com/definition/english/smartphone?q=smart-phone (diakses tanggal 6 Maret 2014).
Parmuarip, Lutfi et.al.2012. “Jurnal Alasan Penggunaan Smartphone Dikalangan Mahasiswa Politeknik Negeri Bandung”. Tersedia pada https://www.academia.edu/5416759/JURNAL_ALASAN_PENGGUNAAN_SMARTPHONE_DIKALANGAN_MAHASISWA_POLITEKNIK_NEGERI_BANDUNG (diakses tanggal 6 Januari 2014).
Permadi, Haryono dan Adabyo. 2005. ”Metode Statistika Praktis”. Malang : Universitas Negeri Malang (UMM Press).
Prihadi, Susetyo Dwi. 2012. "Sejarah Smartphone dari Masa ke Masa". Tersedia padahttp://inet.detik.com/read/2012/08/02/135853/1981399/317/0/sejarah-smartphone-dari-masa-ke-masa (diakses tanggal 26 Mei 2014).
28
Raharjo, Wasisto Tririno. 2010. “Strategi Meningkatkan Performansi Bisnis PSTN Wireline Pelanggan Korporasi”. Tersedia pada http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/131608-T%2027554-Strategi%20meningkatkan-Metodologi.pdf(diakses tanggal 19 Maret 2014)
Ramdhani, Neila. 2007. ”Model Perilaku IT “NR-2007” Pengembangan dari Technology Acceptance Model (TAM)”. Tersedia pada http://neila.staff.ugm.ac.id/wordpress/wp-content/uploads/2008/02/neila_buletin-tsm.pdf (diakses tanggal 18 Januari 2014).
Sugiyono. 2012. ”Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Jakarta : Alfabeta.
Sukardi. 2003. ”Metodologi Penelitian Pendidikan”. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Suryabrata, Sumadi. 2003. ”Metodologi Penelitian”. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada.
Susanto, Dwi Andi. 2013. ”Jumlah Gadget Di Indonesia Lebih Banyak Dibanding Penggunanya”. Tersedia pada http://www.merdeka.com/teknologi/jumlah-gadget-di-indonesia-lebih-banyak-dibanding-penggunanya.html(diakses tanggal 14 Januari 2014).
Umar, Husein. 2005. “Metode Peneltian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis”. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.
Wairisal, Lambertus P. et.al. 2012. ”Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi (Studi pada Dosen Universitas Pattimura Ambon)”. Repository Universitas Brawijaya Malang. 10(4).
29