PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA …...1.1. Latar Belakang Amblesan tanah sebagai permasalahan...

23
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA IDENTIFIKASI POTENSI AMBLESAN (SINKHOLE) BERDASARKAN DATA GEOLOGI DAN GEOFISIKA DI PONJONG, GUNUNG KIDUL BIDANG KEGIATAN PKM PENELITIAN Diusulkan oleh: Waskita Murti Bambang Yudhana 410017009 (2017) Riri Reskyah Basri 410017048 (2017) Garnis Wanengcio Uligawati 410016108 (2016) SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 2019 i

Transcript of PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA …...1.1. Latar Belakang Amblesan tanah sebagai permasalahan...

Page 1: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA …...1.1. Latar Belakang Amblesan tanah sebagai permasalahan geologi dapat terjadi secara alamiah atau disebabkan oleh pengaruh aktivitas manusia.

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

IDENTIFIKASI POTENSI AMBLESAN (SINKHOLE) BERDASARKAN

DATA GEOLOGI DAN GEOFISIKA DI PONJONG, GUNUNG KIDUL

BIDANG KEGIATAN

PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:

Waskita Murti Bambang Yudhana 410017009 (2017)

Riri Reskyah Basri 410017048 (2017)

Garnis Wanengcio Uligawati 410016108 (2016)

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL

YOGYAKARTA

2019

i

Page 2: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA …...1.1. Latar Belakang Amblesan tanah sebagai permasalahan geologi dapat terjadi secara alamiah atau disebabkan oleh pengaruh aktivitas manusia.

ii

Page 3: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA …...1.1. Latar Belakang Amblesan tanah sebagai permasalahan geologi dapat terjadi secara alamiah atau disebabkan oleh pengaruh aktivitas manusia.

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL .....................................................................................i

PENGESAHAN USULAN PKM PENELITIAN ............................................ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... iv

DAFTAR TABEL .................................................................................................... v

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ................................................................................................... 1

1.2. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 1

1.3. Luaran Penelitian ............................................................................................... 1

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Amblesan ............................................................................................................ 2

2.2. Metode Pemetaan Geologi Permukaan ............................................................ 3

2.3. Metode Resistivitas ............................................................................................. 4

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian ................................................................................................ 6

3.2. Metodologi Penelitian ........................................................................................ 7

3.2.1. Kajian Pustaka ......................................................................................... 7

3.2.2. Persiapan .................................................................................................. 7

3.2.3. Observasi .................................................................................................. 7

3.2.4. Pengambilan Data Lapangan .............................................................7

3.2.5. Analisis Studio ..................................................................................8

3.2.6. Evaluasi Data ...................................................................................8

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1. Anggaran Biaya .................................................................................................. 9

4.2. Jadwal Kegiatan ................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 10

LAMPIRAN .....................................................................................................11

iii

Page 4: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA …...1.1. Latar Belakang Amblesan tanah sebagai permasalahan geologi dapat terjadi secara alamiah atau disebabkan oleh pengaruh aktivitas manusia.

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Genesa Proses pembentukan Sinkhole di daerah karst ..................... 2

Gambar 2.2. Peta kerentanan atau bahaya amblesan di kecamatan semanu .............. 4

Gambar 2.3. Dua pasang elektroda arus dan potensial pada permukaan medium

homogen isotropis dengan tahanan jenis ρ .....................................4

Gambar 2.4. Pola aliran arus dan bidang ekipotensial antara dua elektroda arus

dengan polaritas berlawanan .........................................................5

Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian .................................................................6

iv

Page 5: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA …...1.1. Latar Belakang Amblesan tanah sebagai permasalahan geologi dapat terjadi secara alamiah atau disebabkan oleh pengaruh aktivitas manusia.

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Nilai tahanan jenis berbagai variasi batuan klasifikasi Telford .........5

Tabel 2.2. Rekapitulasi Anggaran .......................................................................... 9

Tabel 2.3. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ..........................................................9

v

Page 6: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA …...1.1. Latar Belakang Amblesan tanah sebagai permasalahan geologi dapat terjadi secara alamiah atau disebabkan oleh pengaruh aktivitas manusia.

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Amblesan tanah sebagai permasalahan geologi dapat terjadi secara alamiah

atau disebabkan oleh pengaruh aktivitas manusia. Salah satu pemicu alamiah

terjadinya amblesan tanah adalah proses pelarutan batuan bawah permukaan oleh

air yang umum terjadi pada batuan karbonat (batugamping, dolomit), endapan

garam dan gypsum (Allen,1984). Baik secara alamiah atau pengaruh aktivitas

manusia, kecepatan dan tingkat amblesan dikontrol oleh kondisi litologi, iklim,

vegetasi dan waktu serta dipicu oleh beberapa proses seperti pelarutan batuan,

erosi mekanik bawah permukaan, kompresi atau kompaksi, pengaliran airtanah,

getaran, dan penyusutan (Allen, 1984, Glopper dan Ritzema, 1994). Untuk

mencapai tujuan tersebut, observasi lapangan dan evaluasi data sekunder

dilakukan untuk mengumpulkan data morfologi, litologi, kelurusan geologi, dan

keberadaan sinkhole serta kejadian amblesan yang sudah ada. Korelasi antara

keberadaan sinkhole dengan morfologi, litologi serta kelurusan geologi dilakukan

untuk memahami faktor pengontrol yang berpengaruh terhadap keberadaan

amblesan /sinkhole.

Pemetaan geologi permukaan dirasa masih belum bisa untuk menentukan

zona dan potensi bahaya amblesan dengan akurat. Oleh karena itu, dalam

penelitian ini ditunjang dengan menggunakan kajian geofisika untuk memetakan

kondisi geologi bawah permukaan di daerah penelitian. Pemetaan bawah

permukaan ini dilakukan untuk menggambarkan bentukan dan keadaan bawah

permukaan di lokasi penelitian yang berpotensi terjadinya amblesan.

Adanya peta bahaya amblesan yang menjadi luaran penelitian diharapkan

dapat memberikan arahan untuk pengembangan wilayah berbasis bencana geologi

yang tepat untuk wilayah Kecamatan Ponjong, Gunung Kidul, Yogyakarta.

1.2. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Menentukan keberadaan zona potensi amblesan pada daerah karst

2. Mendapatkan data mengenai lokasi mana saja yang memiliki potensi bencana

amblesan

3. Mengetahui luas daerah serta titik yang berpotensi terjadinya amblesan untuk

nantinya dapat dijadikan sebagai acuan.

1.3. Luaran Penelitian

Luaran dari penelitian ini adalah :

1. Peta persebaran titik potensi amblesan

2. Peta geologi dan penampang permukaan dan bawah permukaan (geolistrik)

3. Hasil penelitian digunakan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat

berupa penyerahan data zona potensi amblesan kepada Dinas BPBD setempat

agar nantinya dapat dilakukan kegiatan lebih lanjut pada daerah penelitian

4. Hasil penelitian digunakan sebagai bahan pembuatan artikel ilmiah.

Page 7: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA …...1.1. Latar Belakang Amblesan tanah sebagai permasalahan geologi dapat terjadi secara alamiah atau disebabkan oleh pengaruh aktivitas manusia.

2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Amblesan (Sinkhole)

Poland dan Davis (1986) menyatakan bahwa amblesan pada batugamping

diakibatkan karena proses pelarutan batugamping oleh air secara terus menerus

sehingga celah berkembang menjadi rongga, dimana apabila bagian atas dari

rongga terlalu lemah, keruntuhan atau amblesan di permukaan akan terjadi.

Waltham, dkk, (2005) menyebutkan bahwa kejadian amblesan di daerah karst

berkaitan dengan proses pembentukan sinkhole. Proses pembentukan Sinkhole

dapat dibagi menjadi enam genesa yaitu; solution sinkhole, collapse sinkhole,

dropout sinkhole, buried sinkhole, caprock sinkhole, dan suffusionsinkhole

(Waltham, dkk, 2005).

Gambar 2.1. Genesa proses pembentukan sinkhole di daerah karst (Waltham dkk,

2005, dalam Widyaningtyas, 2011.

Gambar 2.1 menunjukkan ke-enam genesa proses pembentukan sinkhole di

daerah karst. Pada gambar ini jelas terlihat bahwa solution sinkhole dan collapse

sinkhole tidak memiliki litologi atau endapan penutup diatas batugamping,

sedangkan tipe proses pembentukan sinkhole lainnya berkaitan dengan adanya

lapisan penutup diatas batugamping yang dapat tersusun dari hasil pelapukan

batugamping itu sendiri atau jenis litologi yang lain (Waltham dkk, 2005).

Penjelasan Poland dan Davis (1986) mengenai amblesan di batugamping

sesuai untuk kasus amblesan pada proses pembentukan solution sinkhole dan

collapse sinkhole, sedangkan pada genesa sinkhole lainnya berkaitan erat dengan

jenis lapisan penutup dan proses pengisian celah atau rongga oleh litologi penutup

tersebut. Waltham dkk, (2005) menjelaskan bahwa jika lapisan penutup

merupakan endapan atau tanah yang kohesif seperti lempung, maka amblesan

yang terjadi kemungkinan bertipe dropout sinkhole, sedangkan jika lapisan

penutup tersusun atas endapan pasiran, maka amblesan yang terjadi bertipe

Page 8: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA …...1.1. Latar Belakang Amblesan tanah sebagai permasalahan geologi dapat terjadi secara alamiah atau disebabkan oleh pengaruh aktivitas manusia.

3

suffosion sinkhole. Namun jika litologi yang mengalami amblesan merupakan

lapisan batuan lain maka proses pembentukan sinkhole disebut caprock sinkhole.

Buried sinkhole terjadi lebih karena adanya proses pembebanan dan kompaksi

yang dialami oleh endapan penutup secara perlahan dan waktu yang lama.

Perbedaan proses amblesan pada lapisan litologi/endapan/tanah penutup

dipengaruhi oleh beberapa faktor pengontrol yaitu; kandungan lempung, ketebalan

lapisan kompresibel, kandungan material organik, densitas dan kondisi airtanah

(Glopper dan Ritzema, 1994).

2.2. Metode Pemetaan Geologi Permukaan

Metode pemetaan geologi permukaan dapat diaplikasikan untuk pemetaan

persebaran zona-zona potensi amblesan berdasarkan litologi, kelurusan,

lingkungan, morfologi serta perbedaan curah hujan (iklim) dapat menjadi salah

satu faktor pengontrol terbentuknya amblesan. Pada penelitian sebelumnya

penentuan zona bahaya amblesan dilakukan dengan terlebih dahulu menentukan

bobotparameter atau faktor pengontrol keberadaan amblesan/sinkhole dengan

metode Analytic Hierarchy Process (AHP).

Penelitian Putra dkk, 2011, menunjukkan bahwa faktor jarak terhadap

kelurusan/struktur geologi lebih berpengaruh dibanding dengan jenis litologi dan

morfologi. Perhitungan CR dengan mempertimbangkan hal ini memberikan hasil

CR maksimal sebesar 4,7%. nilai CR yang paling baik didapatkan dengan

parameter litologi mendapat skala kepentingan cukup (3) terhadap parameter jarak

terhadap kelurusan dan skala kepentingan cukup kuat (5) terhadap parameter

kelerengan. Parameter jarak terhadap kelerengan mendapat skala kepentingan

sedikit lebih berpengaruh (2) terhadap parameter kelerengan. Skala kepentingan

berkebalikan (1/n) berlaku untuk parameter jarak terhadap kelerengan terhadap

litologi sebesar 1/3. Parameter kelerengan memiliki nilai 1/5 terhadap litologi, dan

parameter kelerengan terhadap jarak terhadap kelurusan mempunyai nilai 1/2.

Tahap selanjutnya, menghitung lambda maksimal dengan menjumlahkan hasil

perkalian tiap bobot parameter dengan jumlah dari masing – masing kolom.

Setelah diperoleh nilai maksimal eigen value, nilai CI dihitung didapatkan hasil

0.27%, dan kemudian nilai CR didapatkan sebesar 0.47%.

Berdasarkan perhitungan, dapat dilihat bahwa bobot tertinggi dari parameter

pengontrol keberadaan amblesan (sinkhole) adalah parameter litologi (65%),

parameter distance to lineament of valley (23%), dan bobot terendah pada

parameter kelerengan (12%). Dari hasil penelitian Putra, dkk, 2011, terdapat

perbedaan urutan kepentingan faktor pengontrol yang tentu saja hal ini dapat

terjadi mengingat banyak sekali hal yang berperanan pada proses pembentukan

sinkhole. Dari metode AHP nantinya dapat dihasilkan Peta bahaya amblesan

Kecamatan Semanu yang dibuat oleh Widyaningtyas dan Doni Prakasa Eka Putra

(Gambar 2.2). Pada penelitian ini kombinasi antara metode AHP dan metode

pemetaan permukaan dan ditambah dengan pemodelan hasil bawah permukaan

akan memberikan hasil yang lebih komprehensif dari penelitian yang sudah ada.

Page 9: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA …...1.1. Latar Belakang Amblesan tanah sebagai permasalahan geologi dapat terjadi secara alamiah atau disebabkan oleh pengaruh aktivitas manusia.

4

Gambar 2.2. Peta kerentanan atau bahaya amblesan di Kecamatan Semanu

(Widyaningtyas dkk, 2011).

2.3. Metode Resistivitas

Geolistrik merupakan salah satu metoda geofisika yang mempelajari sifat

aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di dalam bumi dan

bagaimana cara mendeteksinya di permukaan bumi. Beda potensial antara dua

elektroda tersebut diukur dengan volt meter dan dari harga pengukuran tersebut

dapat dihitung tahanan jenis semua batuan. (Anonim, 1992 ; Todd, 1980, dalam

Tama, 2015).

Konfigurasi Schlumberger Survey geolistrik (resistivity) pada umumnya

bertujuan untuk mengetahui kondisi atau struktur geologi bawah permukaan

berdasarkan variasi tahanan jenis batuannya (Telford, 1990) pada Tabel 2.1.

Prinsip pelaksanaan survey tahanan jenis adalah dengan menginjeksikan arus

listrik melalui elektroda arus dan mengukur responnya (tegangan) pada elektroda

potensial dalam suatu susunan (konfigurasi) tertentu (Hochstein, 1982) dalam

Tama, S. K. (2015). Apabila terdapat dua elektroda arus yang dibuat dengan jarak

tertentu seperti Gambar 2.3. Potensial pada titik-titik dekat permukaan akan

dipengaruhi oleh kedua elektroda arus tersebut (Gambar 2.4).

Gambar 2.3. Dua pasang elektroda arus dan potensial pada permukaan

medium homogen isotropis dengan tahanan jenis ρ (Bahri,

2005, dalam Zubaidah dkk, 2008)

Page 10: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA …...1.1. Latar Belakang Amblesan tanah sebagai permasalahan geologi dapat terjadi secara alamiah atau disebabkan oleh pengaruh aktivitas manusia.

5

Gambar 2.4. Pola aliran arus dan bidang ekipotensial antara dua elektroda

arus dengan polaritas berlawanan (Bahri, 2005, dalam

Zubaidah, dkk 2008)

Tabel 2.1 Nilai tahanan jenis berbagai variasi batuan klasifikasi Telford (1990)

Jenis variasi batuan Nilai tahanan jenis ( m)

Granit porphyri 4,5 x 103 (basah) – 106 (kering)

Felspar porphyri 4,0 x 103 (basah)

Syenit 102 - 106

Diorit porphyri 1,9 x 103 (basah) – 2,8 x 104 (kering)

Porphyrite 10 – 5 x 104 (basah) – 3,3 x 103 (kering)

Carbonated Porphyry 2,5 x 103 (basah) – 6 x 104 (kering)

Diorit kuarsa 2 x 104 – 2 x 106 (basah) – 1,8 x 105 (kering)

Variasi Porphyri 60 - 104

Dasit 2 x 104 (basah)

Andesit 4,5 x 104 (basah) – 1,7 x 102 (kering)

Diabas 20 – 5 x 107

Lava 102 – 5 x 104

Gabro 103 – 106

Basalt 10 – 1,3 x 107 (kering)

Norit Olivin 103 – 6 x 104 (basah)

Peridotit 3 x 103 (basah) – 6,5 x 103 (kering)

Hornfels 8 x 103 (basah) – 6 x 107 (kering)

Skis Karbonat dan Mika 20 – 104

Tuf 2 x 103 (basah) – 105 (kering)

Skis Grafit 10 – 102

Slate (variasi) 6 x 102 – 4 x 107

Gneiss (variasi) 6,8 x 104 (basah) – 3 x 106 (kering)

Marmer 102 – 2,5x 108 (kering)

Skarn 2,5 x 102 (basah) – 2,5 x 108 (kering)

Kuarsit (variasi) 10 – 2 x 108

Lempung kompak 20 – 2 x 103

Argilit 10 – 8 x 102

Konglomerat 2 x 103 - 104

Batupasir 1 – 6,4 x 108

Batugamping 50 - 107

Lempung basah tak kompak 20

Napal 3 – 70

Lempung 1 – 100

Page 11: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA …...1.1. Latar Belakang Amblesan tanah sebagai permasalahan geologi dapat terjadi secara alamiah atau disebabkan oleh pengaruh aktivitas manusia.

6

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi daerah penelitian berada di, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunung

Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Desain penelitian akan dibuat untuk mencari informasi apakah ada perbedaan

karakteristik litologi, morfologi, dan kondisi lingkungan pada daerah penelitian

berdasarkan data permukaan (pemetaan) dan data bawah permukaan (survei

geolistrik) (Gambar 3.1). Dari pengambilan data lapangan tersebut akan

didapatkan data yang lebih lengkap guna mengidentifikasi karakteristik dan

persebaran potensi amblesan yang akan terjadi.

Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian

Page 12: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA …...1.1. Latar Belakang Amblesan tanah sebagai permasalahan geologi dapat terjadi secara alamiah atau disebabkan oleh pengaruh aktivitas manusia.

7

3.2. Metode Penelitian

Metode penelitian dipergunakan dalam penelitian dapat dilihat pada Gambar

3.1 berupa kajian geologi permukaan berupa pemetaan dan bawah permukan

berupa survei geofisika (geolistrik). Hasil dari pengamatan dan pengukuran di

lokasi penelitian kemudian dilakukan pengolahan hingga menghasilkan peta

geologi permukaan dan bawah permukaan. Adapun tahapan pelaksanaan

penelitian ini dapat dibagi menjadi beberapa tahap sebagai berikut :

3.2.1 Kajian Pustaka

Tahap pertama yaitu melakukan kegiatan kajian pustaka dari peta topografi,

peta geologi regional, penelitian terdahulu yang terkait amblesan, sebagai kajian

awal guna perencanaan pelaksanaan penelitian yang efektif dan efisien.

3.2.2 Persiapan

Tahap kedua yaitu melakukan persiapan yang berhubungan pada penelitian.

Diantaranya adalah persiapan mengenai : perizinan kegiatan pada lembaga-

lembaga terkait, peralatan yang dipergunakan di lokasi penelitian, kendaraan yang

akan dipergunakan selama berada di lapangan, dan orientasi medan yang sangat

berpengaruh pada saat pengambilan data.

3.2.3 Observasi

Pada tahap observasi dilakukan pengamatan secara umum dan menyeluruh

tentang keadaan daerah penelitian baik untuk data permukaan maupun data bawah

permukaannya. Pengamatan pada tahap ini dapat dirinci sebagai berikut :

1. Orientasi medan untuk pengambilan data.

2. Observasi kondisi geologi, yang mana data yang dipergunakan berupa

kondisi geomorfologi, liniasi struktur geologi, dan litologi

3. Observasi pemetaan persebaran amblesan yang ada pada daerah penelitian.

3.2.4 Pengambilan Data Lapangan

Tahap pengambilan data lapangan dilakukan dengan melakukan pengamatan

detail pada kondisi permukaan berupa kondisi geomorfologi, litologi, struktur

geologi dan potensi zona amblesan pada daerah penelitian. Pengamatan tersebut

dilakukan untuk membuat desain lintasan dan mendapatkan data yang tepat agar

mendapatkan hasil yang maksimal. Adapun pengamatan yang dilakukan yaitu:

1. Melakukan pengambilan data geologi permukaan (pemetaan) pada daerah

penelitian berdasarkan desain survei yang telah ditentukan

2. Melakukan pengambilan data bawah permukaan menggunakan metode

geolistrik pada daerah penelitian berdasarkan desain lintasan yang telah

ditentukan.

3. Pencatatan data-data lapangan berupa morfologi, struktur geologi, dan

deskripsi batuan ke dalam buku catatan lapangan / laporan sementara.

4. Perekaman (foto) atau identifikasi manifestasi permukaan pada zona potensi

terjadinya amblesan pada daerah penelitian.

Page 13: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA …...1.1. Latar Belakang Amblesan tanah sebagai permasalahan geologi dapat terjadi secara alamiah atau disebabkan oleh pengaruh aktivitas manusia.

8

3.2.5 Analisis Studio

Tahap analisis studio meliputi analisis studio data permukaan dan data

bawah permukaan. Analisis studio data permukaan berupa pembuatan peta

gemorfologi, peta geologi, dan hasil pengolahan data struktur geologi. Data

geomorfologi berupa data morfometri (kemiringan lereng, beda tinggi) dan

morfogenesa (bentukan lahan, stadia daerah) akan menghasilkan peta

geomorfologi daerah penelitian. Data litologi (penamaan megaskopis batuan) akan

menghasilkan peta geologi daerah penelitian. Data struktur geologi berupa liniasi,

kekar maupun sesar akan diolah menggunakan software Dips sehingga

menghasilkan kajian struktur geologi permukaan berupa diagram roset maupun

stereonet berdasarkan data permukaan.

Tahap analisis studio data bawah permukaan berupa pengolahan data hasil

survei geofisika (geolistrik) menggunakan software Res2dinv. Berdasarkan hasil

proses pengolahan data tersebut akan didapatkan gambaran penampang bawah

permukaan daerah penelitian sehingga dimensi amblesan bisa terlihat dan dapat

identifikasi. Berdasarkan tahap analisis studio pada akhirnya akan mendapatkan

zona (area) mana saja yang memiliki potensi zona amblesan (sinkhole).

3.2.6 Evaluasi Data

Pada tahapan ini akan dilakukan intepretasi dan evaluasi secara

komprehensif terhadap data geomorfologi, stratigrafi, litologi maupun struktur

geologi sehingga dapat dievaluasi dengan berdasarkan teori dan hasil peneliti

terdahulu. Data yang akan diintepretasi dan dievaluasi secara rinci sebagai

berikut:

1. Peta geomorfologi daerah penelitian

2. Peta geologi lokal (daerah penelitian)

3. Analisis struktur geologi (liniasi, kekar, dan sesar)

4. Penampang geologi permukaan dan penampang bawah permukaan

5. Analisis zona amblesan berdasarkan peta geomorfologi dan peta geologi

6. Peta zonasi potensi amblesan

7. Peta konfigurasi permukaan dan bawah permukaan

Setelah melakukan identifikasi, intepretasi dan analisis data tersebut,

kemudian data tersebut diintegrasikan secara terpadu sehingga kita dapat

menentukan luasan serta daerah mana saja yang memiliki potensi Amblesan. Dari

hasil data tersebut pula diharapkan nantinya pihak Dinas BPBD dapat

menindaklanjuti hasil dari penelitian ini.

Page 14: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA …...1.1. Latar Belakang Amblesan tanah sebagai permasalahan geologi dapat terjadi secara alamiah atau disebabkan oleh pengaruh aktivitas manusia.

9

BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1. Anggaran Biaya

Penelitian ini diestimasikan akan menghabiskan dana keseluruhan sebesar

Rp.12.300.000. Dana tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan kegiatan

sesuai dengan ketentuan pada panduan. Ringkasan anggaran dapat dilihat pada

Tabel 4.1 berikut :

Tabel 4.1. Rekapitulasi Anggaran Biaya

No

Jenis Pengeluaran

Biaya (Rp)

Presentase (%)

1 Peralatan Penunjang 5,895,000 47,93

2 Bahan Habis Pakai 530,000 4,31

3 Perjalanan 2,625,000 21,34

4 Lain-lain 3,250,000 26,42

Jumlah 12.300.000 100

4.2. Jadwal Kegiatan

Waktu pelaksanaan penelitian ini direncanakan kurang lebih selama 3

(tiga) bulan. Rencana kegiatan yang akan dilakukan dapat dilihat pada Tabel 4.2

berikut :

Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan

No Jenis Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Tahap Persiapan (Studi Literatur)

2 Tahap Pengambilan data Lapangan

3 Analisis Studio

4 Tahap Evaluasi Data

5 Tahap penyusunan draft

6 Seminar dan evaluasi

7 Penyerahan hasil

Page 15: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA …...1.1. Latar Belakang Amblesan tanah sebagai permasalahan geologi dapat terjadi secara alamiah atau disebabkan oleh pengaruh aktivitas manusia.

10

DAFTAR PUSTAKA

Allen, A.S., 1984. Types of Land Subsidence, in: Poland, J.F., (ed.), Guidebook to

Studies of Land Subsidence due to Groundwater Withdrawal, Studies and

Report in Hydrology, UNESCO, p.133-141.

Eve L. Kuniansky1 & David J. Weary2 & James E. Kaufmann3. 2015. The

current status of mapping karst areas and availability of public sinkhole-risk

resources in karst terrains of the United State.

Festa, V., Fiore, A., Parise, M. and Siniscalchi, A., 2012. Sinkhole evolution in

the Apulian karst of southern Italy: a case study, with some considerations on

sinkhole hazards. Journal of Cave and Karst Studies, 74(2), pp.137-147. Glopper, R.J., dan Ritzema, H.P., 1994. Land Subsidence, in: Ritzema, H.P., (ed.)

Drainage Principles and Applications, International Institute for Land

Reclamation and Improvement, The Netherlands, p.477-510.

Kaufmann, J.E., 2017. Catastrophic Sinkhole Collapse in Missouri. Poland, J.F. and Davis, G.H., 1956. Subsidence of the land surface in the Tulare‐

Wasco (Delano) and Los Banos‐Kettleman City area, San Joaquin Valley,

California. Eos, Transactions American Geophysical Union, 37(3), pp.287-

296. Tama, S.K., 2015. STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN TANAH DI KOTA

LAMA SEMARANG MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK

RESISTIVITY KONFIGURASI SCHLUMBERGER. Unnes Physics

Journal, 4(1). Telford, W. M., Telford, W. M., Geldart, L. P., Sheriff, R. E., & Sheriff, R. E.

(1990). Applied geophysics (Vol. 1). Cambridge university press.

Waltham T., Bell F., dan Culshaw M., 2005. Sinkholes and Subsidence: Karst and

Cavernous Rocks in Engineering and Construction, Paris Publishing,

Chichester, UK.

Widyaningtyas, C.P., Widyaningtyas, C.P., Putra, D.P.E. and Putra, D.P.E., 2014,

October. Pemetaan Bahaya Amblesan di Daerah Karst Kecamatan Semanu,

Kabupaten Gunung Kidul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

In PROSIDING SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-7 Jurusan Teknik

Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, 30–31 Oktober 2014.

Jurusan Teknik Geologi.

Zubaidah, T. and Kanata, B., 2008. Pemodelan fisika aplikasi metode geolistrik

konfigurasi schlumberger untuk investigasi keberadaan air tanah. J Teknik

Elektro, 7(1), pp.20-24.

Page 16: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA …...1.1. Latar Belakang Amblesan tanah sebagai permasalahan geologi dapat terjadi secara alamiah atau disebabkan oleh pengaruh aktivitas manusia.

11

Page 17: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA …...1.1. Latar Belakang Amblesan tanah sebagai permasalahan geologi dapat terjadi secara alamiah atau disebabkan oleh pengaruh aktivitas manusia.

12

Page 18: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA …...1.1. Latar Belakang Amblesan tanah sebagai permasalahan geologi dapat terjadi secara alamiah atau disebabkan oleh pengaruh aktivitas manusia.

13

Page 19: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA …...1.1. Latar Belakang Amblesan tanah sebagai permasalahan geologi dapat terjadi secara alamiah atau disebabkan oleh pengaruh aktivitas manusia.

14

Page 20: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA …...1.1. Latar Belakang Amblesan tanah sebagai permasalahan geologi dapat terjadi secara alamiah atau disebabkan oleh pengaruh aktivitas manusia.

15

Page 21: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA …...1.1. Latar Belakang Amblesan tanah sebagai permasalahan geologi dapat terjadi secara alamiah atau disebabkan oleh pengaruh aktivitas manusia.

16

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang Volume Harga Satuan ( Rp) Nilai ( Rp )

- Sewa alat GPS 3 Rp 50,000 Rp 150,000

- Sewa Kompas 3 Rp 30,000 Rp 90,000

- Sewa HT ( Handy Talky) 5 Rp 45,000 Rp 225,000

- Sewa alat geofisika

(resistivity meter) +

operator 7 hari

1 Rp 750,000 Rp 5,250,000

- Sewa Palu Geologi 6 Rp 30,000 Rp 180,000

SUB TOTAL (Rp) Rp. 5,895,000

2. Bahan Habis Pakai Volume Harga Satuan (Rp) Nilai ( Rp )

- Tinta Printer Merah 2 Rp 45,000 Rp 45,000

- Tinta Printer Hitam 2 Rp 45,000 Rp 45,000

- Tinta Printer Kuning 1 Rp 45,000 Rp 45,000

- Tinta Printer Biru 1 Rp 45,000 Rp 45,000

- Print out peta RBI 1 Rp 50,000 Rp 50,000

- Print out peta Topografi 1 Rp 50,000 Rp 50,000

- Print out Citra 1 Rp 50,000 Rp 50,000

- HCl (pendukung

lapangan) 1 Rp 50,000 Rp 50,000

- Kertas HVS 2 Rp 45,000 Rp 90,000

- Alat Tulis lengkap 2 Rp 30,000 Rp 60,000

SUB TOTAL (Rp) Rp. 530,000

3. Perjalanan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai ( Rp )

- Transportasi PP Jogja-

Wonosari 7 hari 3 Rp 53,500 Rp 1,125,000

- Sewa mobil (alat) 1 Rp500,000 Rp 1,500,000

SUB TOTAL (Rp) Rp. 2,625,000

4. Lain-lain Volume Harga Satuan (Rp) Nilai ( Rp )

- Konsumsi 7 hari 5 Rp 50,000 Rp 1,750,000

- Print draft 1 Rp 150,000 Rp 150,000

- Print peta 1 Rp 250,000 Rp 250,000

- Sewa basecamp 2 Rp 68,750 Rp 1,100,000

SUB TOTAL (Rp) Rp. 3,250,000

TOTAL BIAYA Rp12,300,000

Dua belas juta tiga ratus ribu rupiah

Page 22: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA …...1.1. Latar Belakang Amblesan tanah sebagai permasalahan geologi dapat terjadi secara alamiah atau disebabkan oleh pengaruh aktivitas manusia.

17

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

No Nama/NIM Program

Studi

Bidang

Ilmu

Alokasi waktu

(jam/minggu)

Uraian Tugas

1 Waskita

Murti

Bambang

Yudhana/

410017009

Teknik

Geologi

Geologi

18

Mengkoordinir

semua kegiatan

penelitian agar

berjalan lancer

Bertanggung

jawab terhadap

hasil yang akan

diberikan kepada

Dinas BPBD

setempat

Bertanggung

jawab terhadap

pengambilan

data dilapangan

2 Riri

Reskyah

Basri/

410017048

Teknik

Geologi

Geologi

15

Bertanggung

jawab terhadap

pembuatan

laporan kepada

dinas BPBD

Bertanggung

jawab atas

akomodasi dan

administrasi tim

3 Garnis

Wanengcio

Uligawati/

410016108

Teknik

Geologi

Geofisika 15

Bertanggung

jawab terhadap

pengolahan dan

interpretasi data

geologi dan

geofisika

Bertanggung

jawab terhadap

pembuatan bahan

seminar maupun

presentasi kepada

masyarakat luas

Page 23: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA …...1.1. Latar Belakang Amblesan tanah sebagai permasalahan geologi dapat terjadi secara alamiah atau disebabkan oleh pengaruh aktivitas manusia.

18

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti