Presentasi METPEN Penelitian Eksperimental dan Expost Facto.pptx

35
DESAIN PENELITIAN EKSPERIMENTAL DAN EXPOST FACTO SEBAGAI METODE PENELITIAN KUANTITATIF MUHAMMAD SHOBIRIN** SUPRAPTO** TUGAS MATAKULIAH METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN BIOLOGI PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MALANG JUNI, 2015

description

sumber bukunya Leedy

Transcript of Presentasi METPEN Penelitian Eksperimental dan Expost Facto.pptx

DESAIN PENELITIAN EKSPERIMENTAL DAN EXPOST FACTO SEBAGAI METODE PENELITIAN KUANTITATIF

DESAIN PENELITIAN EKSPERIMENTAL DANEXPOST FACTO SEBAGAI METODE PENELITIAN KUANTITATIFMuhammad Shobirin**Suprapto**

Tugas Matakuliah metodologi penelitian Pendidikan biologiPascasarjana universitas negeri malangJuni, 2015

Research Metodhologies Qualitatif ResearchHistorical ResearchDescriptif Research

no systematic attempt to determine the causal effect of the phenomena being studied.

We often do want to know what causes what?

We want to identify Cause and effect relationship

EXPERIMENTAL DESIGN

Apakah uji kandungan nutrient yang dilakukan peserta didik kita adalah sebuah penelitian Eksperimen?Eksperimen vs Penelitian Eksperimen

Experiment Researcheksperimen akan menjadi sebuah penelitian eksperimental jika diinterpretasikan kemudian menemukan cara lain yang berbeda.

Leedy, Practical Research : Planning and Design, hlm 218

Penelitian Eksperimentalmenguji hubungan antara suatu sebab (cause) dengan akibat (effect). Pengujian tersebut dilakukan dengan memberi perlakuan tertentu dalam suatu sistem tertutup, yang kondisinya terkontrol. unsur dalam penelitian eksperimental, yaitu:Intervensi (perlakuan)Kelompok uji atau kelompok perlakuanKelompok kontrol Sistem tertutup

Variabel PenelitianVariable adalah sesuatu yang berpengaruh terhadap sebuah kejadian yang diteliti yang jumlahnya lebih dari dua.Variabel independen adalah variable yang diteliti yang diduga menjadi penyebab sesuatu terjadi. Dalam penelitian, variable ini yang diciptakan oleh peneliti sebagai bentuk manipulasi (perlakuan).Variabel terikat adalah sesuatu yang muncul disebabkan karena pengaruh dari variable manipulasi.

Kelompok KontrolFungsi atau tujuan dari adanya kontrol adalah agar rancangan menghasilkan uji signifikansi menjadi lebih sensitif atau meningkatnya kuat uji (power test). Dengan adanya kelompok atau perlakuan kontrol / banding, maka dalam eksperimen paling sedikit harus ada dua kelompok unit eksperimen dimana kelompok pertama dikenai perlakuan yang ingn diuji, sedangkan kelompok kedua tidak diberi perlakuan atau diberi perlakuan banding sebagai perlakuan standard.

Randomisasi

random (acak = rambang = tanpa pilih-pilih) adalah keadaan dimana setiap unit eksperimen mempunyai kesempatan (probabilitas) yang sama untuk mendapat perlakuan.Randomisasi dilakukan dalam usaha menjaga validitas generalisasi hasil eksperimen kepada populasinya. Disamping itu randomisasi juga merupakan asumsi dasar yang dipenuhi agar statistik inferensial dapat digunakan.

Validitas Internal dan EksternalValiditas internal apakah perlakuan memang benar-benar menghasilkan perbedaan atau signifikansi hasil? Apakah adanya perbedaan efek bukan karena adanya kesalahan eksperimental atau faktor dari luar eksperimen? Hal ini telah dieliminasi oleh adanya replikasi dan adanya perlakuan kontrol/banding.

Validitas eksternal seberapa jauh atau seberapa besar derajat representatifitas hasil penelitian dapat digeneralisasikan (dianggap berlaku) untuk populasinya.Dalam true experimental hal itu telah ada jaminannya, yaitu adanya randomisasi.

Strategi mengontrol variable penggangguJaga beberapa hal agar konstan Buatlah kelompok controlMembuat grup dengan memilih orang secara acakMenilai kesetaraan grup sebelum perlakuan dengan satu atau lebih pre testMengekspose objek penelitian dengan dua atau semua perlakuan uji.Kontrol statistic untuk mengeliminasi variable penggangu

Jenis-jenis Desain Penelitian Eksperimen Kelompok 1 Pre Eksperimen Desain Memiliki struktur yang lemah, dan dapat menimbulkan bias dan validitas internal rendah, merupakan desain yang dianggap tidak memadai dan cacatPre-Experimental Design1. One-Shot Experimental Case Design2. One Gorup Pretest-posttest design3. Static Group ComparisonDesign 1: One-Shot Experimental Case Study Pendekatan ini paling rendah reliabilitasnya

Sekelompok masyarakat diberi penyuluhan kesehatan dan immunisasi (P), kemudian dipantau kesadarannya dan banyaknya masyarakat diimmunisasi (O). banyak kelemahan, antara lain : Tidak ada kontrol, jadi validitas internal sangat rendah, karena efek bisa disebabkan oleh faktor luar, bukan karena P, dan hasilnya tidak dapat dikomparasikan. Tidak dapat disimpulkan sesuatu, kecuali kesimpulan yang bersifat impresif dari peneliti.

Design 2: One-Group Pretest-Posttest DesignoSekelompok penderita anemia mula-mula diukur kadar Hb-nya (O1) kepada kelompok penderita ini diberikan seduhan daun Confrey, tiga kali sehari, dalam kurun waktu tiga bulan (P). Kemudian kadar Hb diukur lagi (O1). Bandingkan O1 dan O2 dengan uji komparasi yang sesuai (misalnya uji t), untuk menentukan apakah ada perbedaan kadar Hb antara sesudah dan sebelum perlakuan.Validitas internal sangat rendah, karena tidak ada kelompok kontrol, sehingga tidak ada jaminan bahwa Tx adalah satu-satunya penyebab terjadinya efek

Design 3: Static Group ComparisonMenentukan pengaruh suatu variabel pada kelompok yang satu dan tidak pada kelompok lainnya. Kelemahan terletak pada ada tidaknya pengujian sebelum eksperimen pada kelompok yang ekuivalen. Simpulan didapat dengan membandingkan kinerja antar kelompok.Exp: Suatu penelitian ingin mengetahui apakah bekatul mempunyai efek menurunkan kadar cholesterol dalam darah.

Kelompok 2 : True Experimental Design

Memiliki kontrol yang lebih tinggi yang memberikan validitas lebih tinggi. Dalam rancangan ini telah memenuhi tiga prinsip, yaitu: randomisasi. replikasi dan adanya kelompok/perlakuan kontrol atau bandingTrue Experimental4. Pretest-Postest Control Group Design5: Solomon Four-Group Design 6 Postest only Control group design7 Within-Subjects Design Design 4: Pretest-Posttest Control Group Design Pada penelitian ini kelompok eksperimental dan kelompok control dipilih melalui prosedur acak. Kelompok eksperimental diukur sebelum dan sesudah perlakuan. Kelompok control dipisahkan dan dijauhkan dari pengaruh perlakuan dan juga diukur sebelum dan sesudah eksperimen

Design 5: Solomon Four-Group Design Rancangan ini adalah kombinasi dari rancangan yang menggunakan pengukuran awal dan yang tanpa pengukuran awal, dengan asumsi hasil pengukuran awal dari semua kelompok adalah sama.

Design 6: Design 6 Postest only Control group designDalam banyak hal, diasumsikan bahwa di dalam suatu populasi tertentu, tiap unit populasi adalah homogen, itu artinya semua karakteristik antar unit populasi adalah sama. Maka pengukuran awal tidak dilakukan, oleh karena dianggap sama untuk semua kelompok yang berasal dari satu populasi. Berdasarkan asumsi tersebut maka dikembangkan rancangan eksperimen tanpa ada pengukuran awal (pretest), tetapi hanya postest saja

Design 7 Within-Subjects Design Istilah subyek sering dipakai dalam penelitian ilmu psikologi. Istilah ini memiliki makna yang lebih luas daripada sekedar partisipan. Subyek dapat digunakan untuk mewakili sebuah variasi dalam populasi (misalnya : manusia, anjing, burung dan lain-lain). Within-subject design dapat diartikan semua partisipan menerima dua atau lebih perlakuan yang berbeda secara bersamaan kemudian diamati akibat dari tiap-tiap perlakuan tersebut

Kelompok 3 : Quasi-Experimental Designkadang-kadang karena satu dan lain hal, randomisasi tidak dapat dilaksanakan. Sebaliknya di pihak lain randomisasi dapat dilakukan tetapi tidak dapat berhasil diperoleh kelompok kontrol. validitas internal atau validitas eksternal eksperimental semu akan lebih rendah

Design 8: Nonrandomized Control Group Pretest-Posttest DesignDesign 8: Nonrandomized Control Group Pretest-Posttest Design

Menginvestigasi situasi dalam kondisi tidak mungkin dilakukan randomisasi. Bentuk ini adalah salah satu desain riset eksperimen yang paling sering digunakan. Berbeda dengan desain experimental karena pengujian dan kelompok kontrol tidak ekuivalen. Mmbandingkan hasil pretest dapat digunakan sbagai indikasi tingkat ekuivalensi kelompok kontrol dan kelompok eksperimental.

Design 9: Simple Time-Series Design

Menentukan pengaruh suatu variabel baru ketika serangkaian observasi awal telah dilakukan dan ketika hanya satu kelompok. Bila perubahan substansial mengikut masuknya suatu variabel baru, maka variabel tersebut dapat di duga sebagai penyebab perubahan. Untuk meningkatkan validitas untuk meningkatkan validitas internal, dapat dilakukan replikasi di tempat lain dengan kondisi yang berbeda.Kelemahan dari rancangan ini adalah bahwa perubahan bisa saja terjadi bukan karena P, tetapi oleh faktor lain. Hal ini terjadi antara lain karena selama seri pengukuran, baik pengukuran sebelum atau sesudah perlakuan, kelompok tersebut dipengaruhi faktor lain.

Design 10: Control Group, Time-Series Design

Untuk memperkuat validitas dari desain seblumnya dengan menambah kelompok kontrol. Merupakan varian dari desain di atas dengan melakukan observasi pararel.

Design 11: Reversal Time-Series DesignDesain ini menggunakan pendekatan within subyek sebagai cara untuk meminimalisasi kemungkinan pengaruh luar yang ikut mempengaruhi hasil penelitian. Perlakuan penelitian tidak dilaksanakan terus menerus, tetapi pengukuran variable terikatnya dilaksanakan dengan interval waktu yang tepat

Design 12: Alternating Treatment Design

Desain ini adalah variasi dari desain reversal time-series. Pada desain ini perlakuan yang diberikan lebih dari satu.

Design 13: Multiple Baseline DesignDesain ini adalah pengembangan dari desain nomor 11 dan 12 dengan asumsi bahwa efek dari sebuah perlakuan bersifat temporal dan terbatas pengaruhnya terhadap lingkungan dalam waktu singkat. Hal tersebut diragukan jika perlakuan diberikan dalam waktu yang panjang dan lama. Oleh karena itu multiple baseline adalah rancangan yang baik untuk alternative.

Kelompok 4 Ex Post Facto Designpenelitian yang bertujuan Menemukan Penyebab Yang Memungkinkan Perubahan Perilaku, Gejala Atau Fenomena Yang Disebabkan Oleh Suatu Peristiwa, Perilaku Atau Hal-hal Yang Menyebabkan Perubahan Pada Variable Bebas Yang Secara Keseluruhan Sudah Terjadi.Merupakan Penelitian Eksperimen Yang Juga Menguji Hipotesis Tetapi Tidak Memberikan Perlakuan-perlakuan Tertentu Karena Sesuatu Sebab Kurang Etis Untuk Memberikan Perlakuan Atau Memberikan Manipulasi14. simple ex-post-de-facto experimental designPenelitian ini melacak ke belakang dari data akibat untuk mendapatkan penyebabnya. Pendekatan ini merupakan reversal dari riset eksperimen. Logika dan inferensi menjadi sarana prinsip dari desan ini

Kelompok 5 (tambahan 2) Factorial DesignMengevaluasi dampak simultan lebih dari satu variabel bebas. Kombinasi simultan merupakan manipulasi. Masing-masing kombinasi simultan diamati dan diperbandingkan.Factorial Design 15: Randomized Two-Factor Design16: Combined Experimental and Ex Post Facto DesignDesign 15: Randomized Two-Factor DesignRancangan faktorial ini digunakan bila ingin diketahui sekaligus efek dari kombinasi dua atau lebih perlakuan pada unit eksperimen.

16.Combined Experimental And Ex Post Facto DesignDalam desain factorial hanya memakai obyek secara acak dalam grup grup pada sebuah penelitian true experimental. Selain itu dapat dimungkinkan mengkombinasi elemen elemen dari penelitian eksperimental dan penelitiam ex post fakto dalam desain factorial.

Terima Kasih. Monggo,Mari Berdiskusi!