Plugin Likuida Suspensi
Transcript of Plugin Likuida Suspensi
NLNNLNP mäì Öáå=äáâì áÇ~B OM=ëì ëéÉåëá
NLNPï ï ï KëäáÇÉëÜ~êÉKåÉíLÇì âì Üï ~êì Léäì ÖáåJäáâì áÇ~OMJëì ëéÉåëá
SlideShare
Submit Search…
Upload
Go ProLoginSignup
Plugin likuida%20 suspensiPresentation Transcript
Browse
Iklan oleh Google Plugin Antifoam Agent Air Suspension Defoaming Agent
Email Favorite Save Flag Embed
1
« ‹ › »
/93
+ Follow+ Follow
Plugin likuida%20 suspensiby dukuhwaru on Apr 15, 2012
463views
More…
No comments yet
Subscribe to commentsPost Comment
Rheologi
1509 views
Formulasi pestisida comp
2469 views
Plugin emulsifarmasi
716 views
Koloid
30902 views
SMK-MAK kelas10 smk kimia
industri suparmi sari
82101 views
Surfaktan
2566 views
Swelling agents1
824 views
SMP-MTs kelas08 ctl ipa rinie nur
rahardjo yuni muhammad
13329 views
SMK-MAK kelas10 smk budidaya
ikan gusrina
29224 views
Related More
1. SEDIAAN SUSPENSI Oleh : Tristiana Erawati M. 2007
2. PUSTAKA :1. Remington,2000, The Science and Practice of Pharmacy, 28th
ed, Philadelphia, pp 316 -322, 335 – 3552. Lieberman H.A., Rieger M.M., Banker
G.S., 1989, Pharmaceutical Dosage Form, Disperse System, Vol. 2, Marcel
Dekker Inc., New York, pp 231- 261, 265 – 314 , 317 - 3333. Lieberman H.A.,
Rieger M.M., Banker G.S., 1996, Pharmaceutical Dosage Form, Disperse
System, Vol. 1, Marcel Dekker Inc., New York, pp 17-50, 153-207, 211- 281, 287-
3124. Aulton M.E., 1996, Pharmaceutics: The Science of Dosage Form Design,
Churchill Livingstone, New York. pp 269-281
3. DEFINISISUSPENSISistim dua fase, satu fase terdistribusi/ terdispersi
sebagaipartikel (padat) didalam fase kedua atau fase kontinyu(cair). Fase
terdispersi disebut sebagai fase dalamsedangkan fase kontinyu disebut
sebagai fase luar (ukuranpartikel fase terdispersi 0,5 μm atau lebih) SEDIAAN
SUSPENSI ?
4. Pembagian Sed. Suspensi Berdasarkan cara Penggunaan1. Oral Aqueous
Suspensions2. Dry Syrup/For Oral Suspensions/Reconstituable
Suspensions3. Topical Suspensions Beberapa alasan bahan aktif diformulasi
bentuk Suspensi 1. Beberapa orang sulit menelan obat bentuk tablet atau
kapsul 2. Sukar larut dalam air 3. Dalam bentuk terlarut berasa pahit 4. Lebih
stabil secara kimia daripada bentuk terlarut 5. Lebih siap secara bioavailabilitas
daripada bentuk tablet atau kapsul
5. Karakteristik fisik suspensi yang baik 1. Suspensi harus tetap homogen
sampai batas waktu tertentu minimal antara waktu pengocokan dalam wadah
sampai dituang untuk sejumlah dosis yang diperlukan 2. Endapan yang
terbentuk pada saat penyimpanan harus mudah diredispersi dengan
pengocokan yang tidak terlalu kuat 3. Suspensi kemungkinan memerlukan
pengental untuk mengurangi kecepatan pengendapan dari partikel. Viskositas
tidak boleh terlalu tinggi sehingga sulit dipindahkan dari wadah ke alat
penakar (sendok dll) 4. Partikel yang tersuspensi harus kecil dan uniform untuk
mendapatkan sediaan yang hasul, aseptabel dan bebas dari gritty texture
(berpasir)
6. PREFORMULATIONPada tahap awal formulator harus mengetahui
sifatfisikokimia dari bahan aktif Organoleptis, kemurnian, ukuran partikel,
bentuk dan surface area, muatan static, kelarutan, kecepatan melarut, koefisien
partisi, konstanta ionisasi, sifat kristal dan polimorf, stabilitas kimia dan fisika,
stabilitas padat dan dalam air, densitas absolut dan bulk, hygraskopisitas, flow
ability, excipient compatibility
7. FORMULASI SUSPENSIA. Kontrol ukuran partikel Ukuran partikel bahan
aktif harus halus, bila ukuran partikel > 5μm gritty texture Ukuran partikel
suspensi dapat berubah/ bertambah besar dari pada saat produksi/ fabrikasi
karena adanya perubahan kelarutan bahan aktif akibat suhu. Parasetamol,
makin meningkat suhu maka kelarutan makin tinggi sedangkan pada
penurunan suhu terjadi rekristalisasi tumbuh kristal
8. B. Bahan TambahanPertimbangan pemilihan bahan tambahan 1.
Compatibility with the drug 2. Stability at a specific pH and temperature 3.
SMK-MAK kelas10 smk kria
keramik budiyanto wahyu
7465 views
Pengaruh Perbandingan Komposisi
Serbuk Kasar dengan Serbuk
Halus, dan Serbuk Kay…
2367 views
P pt emulsi unsiq
1148 views
SMK-MAK kelas10 smk ilmu
kesehatan heru
17988 views
33855579 proses-mikroenkapsulasi
1092 views
SMK MAK kelas10 smk restoran
prihastuti kokom sutriyati
16372 views
SMP-MTs kelas08 belajar ipa
membuka cakrawala saeful
17454 views
SMP-MTs kelas07 ctl-ipa wasis
sukarmin elok utiya heru
22834 views
Heri mei setiasih tik
437 views
Makalah
4234 views
Sistem Refrigerasi dan Tata Udara,
SMK, MAK, Kelas10, Syanmsuri
dkk
10376 views
NLNNLNP mäì Öáå=äáâì áÇ~B OM=ëì ëéÉåëá
PLNPï ï ï KëäáÇÉëÜ~êÉKåÉíLÇì âì Üï ~êì Léäì ÖáåJäáâì áÇ~OMJëì ëéÉåëá
Compatibility with other adjuvant 4. CostJenis bahan tambahan1. DISPERSING
AGENT : wetting agent, deflocculating or true dispersing agent, protective
colloid, inorganic electrolyte
9. 1.1. Wetting agent • Solvent : (dapat sbg wetting agent alkohol), gliserin,
propilen glikol, polietilen glikol • Surfaktan : Anionik : sodium lauryl sulphate
(SLS), dioctyl sodium sulphosuccinate (docusate sodium) Non ionik :
polysorbate (Tween), sorbitan ester (Span) Penggunaan surfaktan sbg wetting
agent sampai 0,1% oral : polysorbate (Tween), sorbitan ester (Span) topikal :
sodium lauryl sulphate, dioctyl sodium sulphosuccinate Kerugian surfaktan :
foam, deflocculated system
10. LANDASAN TEORI WETTING:Tahap kritis pembuatan sediaan suspensi
adalahpencampuran partikel padat kedalam pembawa yaitupembasahan
partikel padat untuk mendapatkan dispersiyang stabil Pembasahan (wetting)
partikel padat adalah pengusiran udara pada permukaan partikel oleh cairan
11. a. Proses pembasahan melibatkan surfaces and interfaces Umumnya serbuk
yang sedikit lyophobic/hydrophobic tidak menimbulkan banyak masalah dan
mudah dibasahi Sedangkan serbuk yang sangat lyophobic/ hydrophobic
dapat mengambang dipermukaan pembawa air karena besarnya energi
interfasial antara serbuk dan pembawa
12. Spreading wetting Cairan yang kontak dengan substrat/zat padat menyebar
dan menggantikan udara di permukaan substrat/zat padat. Bila cairan
menggantikan kedudukan seluruh udara dari permukaan, maka dikatakan
cairan membasahi permukaan dengan sempurnaSpreading coefficient : SL/S =
Cairan menyebar secara spontan bila nilai SL/S positif ( LAץ + SLץ ) - SAץ
SL B C Substrat (S) Gambar : Spreadingץ SAץ LA Udara (A) Cairan (L)ץ .13
wetting(L) cairan, menyebar dari C ke B menutupi area AץSA : energi bebas
interfacial per unit area dari substrat dlm keseimbangan dgn cairan-udara jenuh
diatasnyaץLA : energi bebas interfacial per unit area dari cairan dlm
keseimbangan dgn cairan-udara jenuhץSL : energi bebas interfacial per unit
area dari interface cairan/substrat
14. Hubungan antara energi bebas permukaan vs energibebas dari
sistemEnergi bebas permukaan dari sistem berkurang,sejalan dengan
berkurangnya area intarface substrat/udara= A X ץSAPada saat yang sama
energi bebas dari sistem bertambahkarena bertambahnya interface
cairan/substrat dan cairan/udara= A X ץSL
15. b. Critical Surface Tension :Umumnya surface tension cairan sama atau
lebih kecil daricritical surface tension partikel padat spreads readilyDengan
diketahuinya critical surface tension dari partikel padat membantu pemilihan
wetting agent.Bahan yang memiliki CST dibawah 30 dynes/cm2
memerlukanwetting agent CST beberapa serbuk : Sulfadiasin 33 Aspirin 32
Asam salisilat 31 Sulfur 30 Magnesium stearat 22
16. c. Contact angle Contact angle (sudut kontak), adalah sudut yang
terbentuk oleh cairan bila berada pada keseimbangan dengan fase lain.
Tetesan cairan pada saat berhenti diatas bahan padat adalah bentuk yang
NLNNLNP mäì Öáå=äáâì áÇ~B OM=ëì ëéÉåëá
QLNPï ï ï KëäáÇÉëÜ~êÉKåÉíLÇì âì Üï ~êì Léäì ÖáåJäáâì áÇ~OMJëì ëéÉåëá
dihasilkan oleh kontrol tiga gaya yaitu, surface tension dari cairan, surface
tension dari zat padat dan interfacial tension antara cairan dan zat padat. Nilai
sudut kontak digunakan untuk mengevaluasi wetting properties
17. Efek Surfaktan Terhadap Tegangan Permukaan Dan Sudut Kontak
Concentration γ SL θ (m X 106) 1.0 60.1 120o 3.0 49.8 113o 5.0 45.1 104o 8.0 40.6
89o 10.0 38.6 80o 12.0 37.9 71 o 15.0 35.0 63o 20.0 32.4 54o 25.0 29.5 50o
18. Rumus Young : ץS = ץL/S + ץL cos θ ץS : surface tension of solid ץL/S :
interfacial tension of liquid/solid ץL : surface tension of liquid θ : contact angle
L Cos θ = 1 pembasahan sempurnaץ ------------- = L/S Cos θץ - Sץ
19. Pada proses pembasahan terjadi : - penurunan tegangan permukaan cairan
- penurunan tegangan interfacial cairan/zat padat Modifikasi pembasahan
dengan surfaktan Penambahan surfaktan ke dalam air akan menurunkan
tegangan permukaan air dan tegangan interfasial air/zat padat sehingga
menghasilkan nilai koefisien penyebaran yang positif Bila zat padat porus atau
bila surfaktan ter adsorpsi pada interface zat padat/cairan penurunan wetting
20. Untuk mempercepat pemilihan surfaktan (1940) Hydrophile-lipophile-
Balance (HLB) system Surfaktan dengan HLB rendah lebih larut dlm minyak
Surfaktan dengan HLB tinggi lebih larut dlm air Surfaktan yg menurunkan
tengangan permukaan air dibawah 30 dyne/cm2 pembasahan spontan untuk
wetting agent surfaktan yang sesuai dengan HLB 7-9
21. Perhatian pada pemilihan surfaktan1. Compatible2. Should be used in
minimum amount necessary3. Excessive amount may lead to foaming,
solubilization, unpleasant taste and odor• Hydrophilic colloids sebagai
pembasah: Acasia, bentonite, tragacanth, alginate, cellulose derivate
protective colloids, membungkus partikel padat hydrophobic dengan cara
multimolecular layer Kerugian : deflocculated system terutama pada
konsentrasi rendah Hal 12 bawah
22. 1.2. Deflocculating or true dispersing agent Polymerized organic salts of
sulfonic acid (aryl-alkyl) polyelectrolyte (kurang aman untuk penggunaan
internal) Yang banyak digunakan : lecithin1.3. Protective colloid Increase
strength of double layer through hydrogen bounding, reduce molecular
interaction aid in dispersion Hal 14 atas
23. 2. ZETA POTENTIAL Electrical charges, terbentuk pada partikel yang
tersuspensi oleh karena ionisasi pada permukaan zat padat, adsopsi molekul
surfaktan pada permukaan zat padat atau adsorpsi elektrolit yang terlarut oleh
permukaan zat padat Muatan partikel akan meningkatkan potensial permukaan,
Potensial permukaan akan turun menjadi nol bila ada counter ions dalam fase
luar. Lokasi muatan permukaan disebut electrical double layer, dimana lapisan
pertama terikat kuat pada permukaan zat padat dan lapisan kedua lebih bebas
24. a b c d + - - - - - - + + - - + - + + + - - - - + - - + - + - - + + a’ b’ c’ d’Gambar :
electrical double layer pada permukaan antara dua fase, memperlihatkan
distribusi ion-ion. Sistem keseluruhan adalah electro-neutral. Zeta potential
adalah perbedaan potensial antara permukaan lapisan ion-ion yang terikat kuat
pada permukaan zat padat dan bagian electroneutral dari larutan
NLNNLNP mäì Öáå=äáâì áÇ~B OM=ëì ëéÉåëá
RLNPï ï ï KëäáÇÉëÜ~êÉKåÉíLÇì âì Üï ~êì Léäì ÖáåJäáâì áÇ~OMJëì ëéÉåëá
25. Bila zeta potential relative tinggi 25 mV atau lebih, partikel terdispersi
deflocculated Sebaliknya bila zeta potential relativ rendah dibawah 25 mV,
partikel bergabung flocculated3. AGGREGATION and CAKINGSuspensi
adalah sistem yang secara termodinamik tidakstabil, bila tidak dikocok dalam
waktu yang lama,partikel-partikel mengalami agregasi, penghendapankadang-
kadang caking
26. Caking merupakan salah satu masalah yang sangatsulit yang harus diatasi
pada saat formulasi suspensi Caking tidak dapat diatasi hanya dengan
pengecilan ukuran partikel dan peningkatan viskositas medium Caking dapat
diatasi dengan flokulasi, yaitu apabila partikel bergabung dengan ikatan yang
lemah dan longgar. Partikel yang terflokulasi cepat mengendap, membentuk
volume endapan yang besar tetapi mudah diredispersi
27. Teori DLVO (Derjaguin, Landau, Verwey, Overbeek) VT = VR + VA VT :
total energy interactions VR : total repulsive force VA : total attractive
forceOver-flocculation tidak dikehendaki karena, tumbuh partikelyang sangat
besar, menggangu uniformity, viskositas danpenampilan sediaan controlled
flocculation
28. 4. FLOCCULANT Fungsi flokulan adalah menurunkan electrostatic
repulsive force atau menambah interparticle attraction Bahan flukolan :
elektrolit, surfaktan atau polymerElektrolit Efisiensi agregasi meningkat dgn
meningkatnya valensi ion, efisiensi agregasi ion trivalen > divalen >
monovalen Garam dan anionik surfaktan flocculated suspension Efisiensi
flukulan ammonium klorid > kalium klorid > sodium klorid
29. Inorganic electrolyte Murah tetapi kurang efektif, Efektifitas dipengaruhi
valensi dari elektrolit Contoh : trisodium phosphate aluminum potassium
sulfate (alum) aluminum chloride sodium chloride
30. Surfaktan Ionik dan nonionik surfaktan Efek flokulasi oleh surfaktan
tergantung dari sifat fisikokimia dan konsentrasinya Surfaktan teradsopsi pada
EDL netralisasi atau pembalikan muatan penurunan zeta potentialPolimer
Polimer bekerja sebagai flocculating agent : sebagian rantai polimer (rantai
hidrokarbon) teradsopsi pada solid- liquid interface, dan bagian yang lain
(gugus polar) berada dalam medium Fenomena adsorpsi polimer dipengaruhi,
suhu, solvent dan permukaan adsorben
31. 5. PENGENDAPAN (Sedimentation) Hukum Stokes : d 2 ( ρ – ρo ) g V = -----
-------------- 18η V = sedimentation velocity d = particle diameter ρ = particle
density ρo = medium density g = gravitation constant η = viscosity of
continuous external phase
32. Stabilitas fisik suspensi : Dapat ditingkatkan : 1. Meningkatkan viskositas
medium dispersi 2. Mengecilkan ukuran partikel terdispersi 3. Mengurangi
perbedaan berat jenis partikel dan medium dispersi. Dapat dilakukan dengan
meningkatkan densitas cairan dengan menambahkan poliol a.l. gliserin,
sorbitol6. RHEOLOGY Pemilihan tipe aliran sediaan tergantung pada stabilitas
sistem dan kemudahan penggunaan Newtonian atau non-Newtonian
(psuedoplastic, plastic, thixotropic,dilatan)
NLNNLNP mäì Öáå=äáâì áÇ~B OM=ëì ëéÉåëá
SLNPï ï ï KëäáÇÉëÜ~êÉKåÉíLÇì âì Üï ~êì Léäì ÖáåJäáâì áÇ~OMJëì ëéÉåëá
33. Pseudopastic : Shear stress meningkat hambatan mengalir berkurang
sediaan lebih encer ( koloid, larutan polimer)Plastic : Pada shear stress yang
rendah tidak mengalir, sampai shear stress sama atau lebih besar dari yield
valueThixotropic : Rate of shear tergantung shearing stress yang
diberikanDilatant : Hambatan mengalir meningkat dgn meningkatnya shearing
stress Hal 11 bawah
34. 7. SUSPENDING AGENT/ VISCOSITY MODIFIERS Hydrocolloids
meningkatkan viscositas air, dengan mengikat atau dengan menjebak molekul
air diantara rantai intertwined macromolecular menghambat pergerakan air
Vinkositas miningkat hambatan sedimentasi stabilitas fisik suspensi meningkat
Hydrocolloids ( 4 katagori), penggunaan sbg suspending agent tunggal atau
kombinasi
35. Ideal suspending agent :1. It should produce a structured vehicle2. It
should have high viscosity al low shear3. Its viscosity should not be altered
by temperature or on aging4. It should be able to tolerate electrolytes and
should be applicable over a wide pH range5. It should exhibit yield stress6. It
should be compatible with other formula excipients7. It should be nontoxic
36. Carboxypolymethylene (Carbopol/carbomer) = SyntheticPolymer Sintetis,
co-polimer dari acrylic acid dan allyl sucrose Penggunaan sampai 0,5%
umumnya untuk topikal grade tertentu dapat digunakan untuk peroral Dispersi
dlm air bersifat asam, viskositas rendah Peningkatan pH 6-11 viskositas
tinggiColloidal silicon dioxide (Aerosil, Cab-O-Sil) Dispersi dlm air agregat dgn
jaring2 tiga dimensi Penggunaan sampai 4% untuk sediaan topikal, dapat sbg
thickening agent pada suspensi non aqueous
37. Polysaccharides and gums : • Acacia gum (gum Arabic) Bahan alam,
kurang bagus sebagai suspening agent perlu jumlah besar, juga sebagi
protected colloid, biasanya dikombinasi dengan tragacanth • Tragacanth
Menghasilkan sifat thixotrophic dan pseudoplastic, sebagai thickening agent
lebih baik dari acacia, dapat digunakan untuk sediaan peroral atau topikal
Stabil pada pH 4-7.5 perlu beberapa hari hidrasi sempurna setelah
didispersikan dalam air mencapai viskositas maksimum, viskositasnya
dipengaruhi suhu Hal 19 bawah
38. • Alginate, (alginic acid) Polimer dari d-mannuronic acid, sebagai
suspending agent mirip tragacanth. Musilago alginat tidak boleh dipanaskan
diatas 60oC depolimerisasi viskositas menurun. Sangat viskus segera setelah
pembuatan, menurun dan konstan setelah 24 jam. Viskositas maksimum pada
pH 5-9, pada pH asam presipitasi. Sodium alginate (Manucol) : anionik OTT
dengan kationik dan logam berat Penambahan CaCl2 Ca-alginate viskositas
meningkat
39. • Starch/amilum Dikombinasi dengan tragacanth atau Na-CMC. Sodium
starch glycollate (Explotab, Primojel), derivat amilum kentangWater-soluble
cellulose ( cellulose derivate) : Menghasilkan larutan koloid yang viskus cocok
sebagai suspending agent • Methylcellulose (Celacol) Semisintetis
polisakarida, lebih mudah larut dalam air dingin dari pada air panas.
Didisperikan dalam air hangat kemudian didinginkan dengan pengadukan
NLNNLNP mäì Öáå=äáâì áÇ~B OM=ëì ëéÉåëá
TLNPï ï ï KëäáÇÉëÜ~êÉKåÉíLÇì âì Üï ~êì Léäì ÖáåJäáâì áÇ~OMJëì ëéÉåëá
yang konstan. Non ionik stabil pada pH 3-11. Pemanasan pada 50oC gel
40. • Hydroxyethylcellulose (Natrosol 250) Disukai karena melarut pada air
panas maupun dingin, pemanasan tidak menyebabkan menjadi gel• Sodium
carboxymethylcellulose (Edifas, Cellosize) Na-CMC 50 : 1% larutan = 50 cP ( 50
mPa s) larutan jernih dalam air panas dan air dingin, anionik, stabil pada pH 5-
10, OTT dengan kation polivalen, mengendap pada pH rendah. pemanasan
pada sterilisasi menurunkan viskositas, Penggunaan sbg suspending agent
sampai 1%
41. • Microcrystalline cellulose (Avicel) Mudah terdispersi dalam air tetapi
tidak larut, membentuk gel thixothropic, penggunaan 8-11% sebagai protective
colloid.Hydrated silicate (clays) : Bentonite, veegum, hectorite Hydrasi
Mudah, dapat menyerap air 12 kali beratnya terutama bila suhu dinaikkan. Gel
yang terbentuk menghasilkan aliran thixotropic
42. • Bentonite Penggunaan untuk sediaan topikal 2-3% sediaan calamine
lotion• Veegum Konsentrasi penggunaan ± 5%, stabil pada pH 3.5-11
Menghasilkan aliran thixotropic dan plastic dgn yield value yang besar.•
Hectorite Mirip bentonite, konsentrasi penggunaan 1-2%, untuk topikal dan
peroral
43. 8. BUFFERS Alasan penggunaan dapar : Bahan aktif asam atau basa lemah
; sifat fisikokimia, efektifitas dan stabilitas dipengaruhi perubahan pH
lingkungannya Demikian juga : organic excipients, preservatives, suspending
agent, chelating agent Dapar bentuk garam flocculating agent
44. Kriteria pemilihan dapar : 1. Kapasitas dapar sesuai dengan range p H yg
diinginkan 2. harus kompatibel dengan flocculating agent yg digunakan 3.
Harus aman secara biologis 4. Tidak /sedikit efek mengganggu stabilitas atau
efektifitas sediaan 5. Tidak mengganggu, flavor, fragrance atau warna sediaan
45. Dapar yang umum digunakan dlm sediaan farmasi Dapar Rentang pH
efektif 1. NH4Cl 8,5 – 10,5 2. Diethanolamine 8 – 10 3. Triathanolamine 6 – 8,5 4.
Boric 8,5 – 10,5 5. Carbonic 5,5 – 7,5 and 9,5 – 11,5 6. Phosphoric 1 – 3 ; 6 – 8,5
and > 11 7. Glutamic 2 – 5,5 and 8,5 – 10,5 8. Succinic 3–7 9. Malic 2,5 – 6 10.
Tartaric 2–5 11. Glutaric 3,5 – 6,5 12. Aconitic 1,8 – 6,3 13. Citric 2 – 6,5 14.
Acetic 3,8 – 6 15. Benzoic 3,2 – 5,2 16. Lactic 3–5 17. Glyceric 2,5 – 4,5 18.
Gluconic 2,6 – 4,6
46. 9. HUMECTANTS AND CO-SOLVENT Untuk mencegah kristalisasi bahan
terlarut dalam suspensi mencegah “cap locking” Co-solvent meningkatkan
kelarutan molekul elektrolit lemah dan non polar ( pengawet, antioksidan,
flavor, fragrance) Bhn aktif tidak boleh larut dalam co-solvent Yang sering
digunakan, alkohol, propilenglokol, polietilenglikol, 1,3-butilenglikol
47. 10. PRESERVATIVES Sediaan oral maupun topikal hrs bebas dari mikroba
patogen ; E-coli, pseudomonas aeruginosa, staphylococcus aureus, candida
albicans, aspergillus niger, salmonella species Mikroba (bakteri, jamur,
yeast/kapang) selain merugikan pasien dpt merubah sifat fisika-kimia sediaan
Perubahan sifat fisika-kimia pada sediaan : Fisik : warna, viskositas, reologi,
gas dan bau Kimia : hydrolisis, pengawet tidak efektif, pH
NLNNLNP mäì Öáå=äáâì áÇ~B OM=ëì ëéÉåëá
ULNPï ï ï KëäáÇÉëÜ~êÉKåÉíLÇì âì Üï ~êì Léäì ÖáåJäáâì áÇ~OMJëì ëéÉåëá
48. Pengawetan diperlukan dalam sediaan suspensi karena :1. Mengandung
karbohidrat dan solvent yang polar2. Ada sumber kontaminasi; perlakuan
pada wadah, peralatan, komponen bahan pengemas, operatorSelain di tambah
pengawet fabrikasi dan pengemasan harus sesuai GMPsFaktor yang berkaitan
dengan efektifitas pengawet :1. Kelarutan dalam air2. Partisi dalam fase polar
dan nonpolar3. Disosiasi pada perubahan pH4. Interaksi dengan bahan lain
dalam formula
49. Pedoman pengawetan : 1. Riwayat bahan yang sama atau mirip 2. Rute
penggunaan 3. Desain kemasan 4. Frekuensi penggunaan 5. Proses fabrikasi 6.
Lama penyimpananKombinasi pengawet ada beberapa mikroba dlm
sediaanJenis pengawet : • alkohol • asam • ester • ammonium kuarterner •
derivat fenol • donor formaldehid
50. 11. SEQUESTRANTS Chelating agent mengikat logam bebas dalam sediaan
Contoh : asam dan Na EDTA asam sitrat asam glutamik Logam bebas katalis
reaksi oksidasi
51. 12. ANTIOXIDANT Bahan aktif atau bahan tambahan ada yg mudah
teroksidasi Oksidasi dapat mengakibatkan : penurunan potensi/efek terapi,
perubahan warna, bau, rasa viskositas sediaan dll Beberapa bahan aktif dapat
mengalami autooksidasi (reaksi radikal bebas yang dipicu oleh radiasi UV dan
dgn adanya sedikit oksigen). Autooksidasi dapat dikatalisa oleh ion2
logamPenggolongan antioksidan :1. True antioxidant (mencegah/memutus
rantai reaksi radikal bebas); BHA, tocopherol, alkyl gallate2. Reducing agent
(memiliki potensial redox lebih rendah); Na-bisulfit, asam askorbat
52. Bahan-bahan antioksidan yg umum digunakan Larut air Larut minyakNa-
bisulfit Butylated hydroxy anisole (BHA)Na-metabisulfit Butylated hydroxy
toluene (BHT)Na-thiosulfat Propyl gallateThioglyserol TocopherolThiourea
HydroqunoneCystein HClAsam askorbat
53. Persyaratan antioksidan yang ideal : 1. Tidak toksik 2. Tidak mengiritasi 3.
Tidak menimbulkan sensitisasi 4. Efektif pada konsentrasi rendah 5. Tidak
berbau 6. Tidak berasa 7. Tidak berwarna 8. Stabil pada rentang pH yang luas
9. Dapat tercampurkan dengan formula 10.Hasil urainya tidak toksik dan tidak
mengiritasiUntuk meningkatkan efektifitas kombinasi dengan chelating agent
atau asam lemah
54. 13. COLORING AGENT Tujuan pemberian warna : 1. Estetika sesuai
keinginan pasar 2. Identitas produk Hal yg perlu diperhatikan : 1. Dye dan
pewarna organik oksidasi, hidrolisa, fotolisis 2. Kelarutan dan stabilitas
kemungkinan dipengaruhi pH 3. Suspensi peroral hanya boleh menggunakan
pewarna FD&C atau D&C. Suspensi topikal dapat menggunakan D&C external
color 4. Undang-undang dinegara tertentu
55. 14. FRAGRANCE Goji - Wolfberry (lycium Barbarum)
56. Tujuan penggunaan :1. Aseptabilitas menutupi bau yg tidak enak2.
Estetika3. IdentitasSifat kimia bahan aktif dapat mempengaruhi
efektifitasfragrance; aldehidic fragrance >< amine primer drug ester-fragrance >
< pH tinggi Penggunaan fragrance dalam jumlah minimum ~ 0,5 % Pemilihan
NLNNLNP mäì Öáå=äáâì áÇ~B OM=ëì ëéÉåëá
VLNPï ï ï KëäáÇÉëÜ~êÉKåÉíLÇì âì Üï ~êì Léäì ÖáåJäáâì áÇ~OMJëì ëéÉåëá
dan jumlah berdasarkan trial and error Umumnya bentuk minyak, tidak larut air,
dilarutkan dengan co-solvent atau solubilizer lain
57. PREPARATION OF SUSPENTION (on laboratory or small pilot batch) 1.
Drug dispersion 2. Preparation of structure vehicle and addition of drug 3.
Addition of other formula adjuncts 4. Deaeration, followed by making up to
final volume 5. Homogenization 6. In-process testing 7. Transfer and filling
58. 1. Drug dispersion Untuk memudahkan dispersi, bahan aktif ditambah
larutan pekat wetting agent dlm sedikit pembawa dilewatkan colloid mill
pembasahan optimal Alkohol atau gliserin dapat digunakan pada tahap awal
pendispersian partikel membantu penetrasi pembawa kedalam massa serbuk
Atau bahan aktif didispersikan dgn cara menambahkan perlahan-lahan
kedalam air atau sistem air-gliserin mengandung wetting agent
59. 2. Preparation of structure vehicle and addition of drug dispersion
structure vehicle : aqueous solution of suspending agent ; hydrocolloid,
polysaccharide, clay atau kombinasinya Kunci pembuatan yang cepat dari
pembawa dispersi homogen hydrocolloid atau clay dalam air Umumnya
medium hangat dapat menghydrasi hydrocolloid atau clay lebih cepat Larutan
dari hydrocolloid atau bahan aktif dapat dibuat dalam waktu yg singkat bila
hydrocolloid kering terdispersi sebaik-baiknya Proses hydrasi clay lebih lama
60. Sesudah structure vehicle terbentuk bahan aktif ditambahkan Metode
pendisperdian hydrocolloid atau clay : a. High shear mixing : Dispersi yg baik
dapat diperoleh dgn high shear mixer membentuk vortex Serbuk hydrocolloid
ditaburkan perlahan-lahan pada permukaan/dinding vortex tiap granul
terbasahi. Penambahan serbuk harus sudah seluruhnya sebelum kekentalan
merusak vortex dan mulai memasukkan udara kedalam sistem (atau dpt juga
digunakan sistem rotor-stator) b. Use of an Eductor : Dispersi terbaik dari
hydrocolloid bisa didapatkan dgn menggunakan funnel and mixing eductor.
61. Air secukupnya dimasukkan kedalam tangki yang dilengkapi high-shear
mixer. Mixer dihidupkan hydrocolloid dituangkan kefunnel yg melekat pada
lubang diatas tangki sementara air bergerak. Pada proses ini tiap-tiap partikel
dibungkus oleh air sebelum mencapai bulk air didalam tangki mencegah
hydrocolloid mengapungc. Dry mix dispersion ; biasanya formula
mengandung bahan larut air a.l. asam sitrat, dicampurkan terlebih dahulu dgn
hydrocolloid untuk membantu dispersi tambahkan perlahan-lahan kedlm air
dengan high-shear mixing dispersi hydrokolloid tercapai dlm waktu singkat
62. 3 Addition of other formula adjunct : Bahan tambahan lain spt chelating
agent, antioxidant, humectan, preservative, color, fragrance - langsung
ditambahkan kedlm pembawa atau - dilakukan presolubilized dlm cosolvent yg
tepat Waktu dan suhu pencampuran tgt sifat fisika-kimia Fragrance
ditambahkan terakhir dan suhu sudah dingin4. Deaeration, followed by making
up to final volume Tiap bacth diproses melewati deaerating equipment sblm
diadkan. Suspensi dgn udara yg terjebak dlm jumlah besar tidak aseptabel
secara farmasetik mempengaruhi sifat reologi, dosis, warna, BJ, volume
63. 5. Homogenization Terakhir, suspensi dilewatkan colloid mill atau
homogenizer mengecilkan ukuran partikel yang beraglomerasi6. In-process
NLNNLNP mäì Öáå=äáâì áÇ~B OM=ëì ëéÉåëá
NMLNPï ï ï KëäáÇÉëÜ~êÉKåÉíLÇì âì Üï ~êì Léäì ÖáåJäáâì áÇ~OMJëì ëéÉåëá
testing Sebagian besar tes-tes evaluasi dilakukan terhadap suspensi untuk
menjamin kualitas dari produk7. Transfer and filling Sediaan dipindahkan ke
storage /holding tank untuk pengisian sesudah memenuhi in process
spesification. Sediaan tidak boleh mengalami perubahan kimia, fisika dan
mikrobiologi setelah proses pemindahan dan pengisian
64. Hal-hal yg hrs diperhatikan pada pembuatan suspensi 1. Pemanasan terlalu
lama air menguap 2. Pengadukan dan pemanasan berlebihan depolimerisasi
hydrocolloid, hydrolisis pengawet 3. Menaati dengan ketat GMPs GMPs
validasi proses karakteristik sediaan meliputi : penampakan, pH, BJ, viskositas,
ukuran partikel, volume sedimentasi dan zeta potensial dll Validasi proses
meliputi : kecepatan dan lama pengadukan, temperatur, dll
65. HDPE BOTTLES FOR DRY SYRUP/SUSPENSION
66. PP MEASURING CUPS/SPOONS
67. Detailed Product DescriptionLiquid PlantWe offer a complete Turnkey
Plant for making Liquid medications.1. LP-201 Homogenizer2. LP-202 Filter
Press3. LP-211 Manufacturing Jacketed Vessel with Homogenizer for Liquid4.
LP-213 Sugar Melting Vessel5. LP-214 Storage VesselFeatures :1. Sugar syrup
and manufacturing vessels provided with limpet coils for heating and
cooling2. Sugar syrup transferred to manufacturing vessel through online
sugar syrup pre filter by vacuum3. Entry of all propeller agitators from bottom
through specifically designed mechanical seal face4. No vibration of shaft and
no coupling in the drive assembly5. SS 316 and lector polished Pipes, Pipe
Fittings and Valves6. DIN standard unions and Silicon gasketsThe machines
we offer for Packing Liquids are as under :1. LX-06 Automatic Sachet Packing
Machine2. LX-452 Automatic Bottle Filling LineWe offer Liquid Plant with an
output capacity of 100- 10000 liters per 8 hour shift
68. EVALUATION OF A SUSPENTION 1. Sediment parameter 2. Ease of
redispersibility 3. Rheological measurement and viscosity 4. Zeta potential
measurement 5. Particle size measurement 6. Centrifugation 7. pH measurement
8. Density measurement 9. Dissolution 10.Preservative efficacy test 11. Safety
test
69. 1. Sediment parameter A. Sedimentation volume : Vu F = ------ X 100 Vo F =
sedimentation volume Vu = volume of sediment Vo = volume of suspension
before settling
70. B. Degree of flocculation : F β = --------- F∞ F∞ = sedimentation volume of
the deflocculated suspension Menyatakan peningkatan volume sedimentasi
akibat flocculasi, β = 5.0 volume sedimentasi dlm keadaan flucculasi lima kali
dari keadaan deflocculasi
71. 2. Ease of redispersibility• Stanko and Dekay : 100 ml suspension (wadah
silinder) diputar 360o, 20 rpmJumlah putaran yg diperlukan tidak ada endapan•
Dekay and Lesschaft : kocok 90o arc
72. 3. Rheological measurement and viscosity • Single rate of shear viscosity •
More then one rate of shear rheological behavior5. Particle size measurement •
mocroscopic or coulter counter • deteksi adanya pertumbuhan agregat/kristal
NLNNLNP mäì Öáå=äáâì áÇ~B OM=ëì ëéÉåëá
NNLNPï ï ï KëäáÇÉëÜ~êÉKåÉíLÇì âì Üï ~êì Léäì ÖáåJäáâì áÇ~OMJëì ëéÉåëá
perubahan sedimantation rate, ease of redispersibility, caking, efficacy
73. 7. pH measurement pH meter adjust bila perlu8. Density measurement
Picnometer suhu tertentu
74. DRY SYRUP/RECONSTITUABLE SUSPENTION/ FOR ORAL
SUSPENSION
75. DRY SYRUP/ RECONSTITUABLESUSPENTION/ FOR ORAL
SUSPENSION Pada penyimpanan bentuk kering (SERBUK/ GRANUL),
dilakukan rekonstitusi dengan air ketika akan digunakan Bahan aktif tidak
tahan lama dalam air (± 2minggu) Lebih menguntungkan dalam hal pengiriman
dari pada suspensi konvensional lebih tahan perubahan temp.
76. Karakteristik dry sirup :1. Campuran serbuk hrs homogen2. Rekonstitusi
mudah dan cepat terdispersi dlm pembawa3. Redispersi dan penuangan
mudah4. Aseptabel, bentuk, bau dan rasaUntuk mendapatkan karakteristik yg
diinginkan dispersingagent yang cepat terdispersiA. Bahan aktif : 1. Amixicillin
2. Ampicillin 3. Cephalexin 4. Dicloxacillin 5. Erythromycin 6. Penicillin V
potassium
77. B. Bahan Tambahan : Suspending agent Anticaking agent Wetting agent
Flocculating agent Sweetener Solid diluent Preservative Antifoaming Flavor
Granule disintegrant Buffer, Color Antioxidant, lubricantC. Suspending agent :
Syaratnya mudah terdispersi dikocok dgn tangan
78. Suspending agent yg cocok untuk dry syrup : Acacia CMC-Na Iota
Carrageenan Microcrystalline cellulose with CMC-Na Povidone Propylenglicol
alginate Silicon dioxide colloidal Sodium starch glycolate Tragacanth Xanthan
gumSuspending agent yg tidak cocok untuk dry syrup : Agar, carbomer, MC,
aluminum magnesium silicate
79. D Sweetener Sukrosa pemanis pengisi pembawa minyak menguap
Mannitol, dextrose, sodium saccharin Aspartame tidak tahan panasE Wetting
Agent Umum : polysorbate 80, sodium lauryl sulfate
80. F Bahan tambahan lain Pengawet : Na-benzoate Dapar : Sodium citrate
Sukar larut tidak direkomendasikan a.l. : asam sorbat, nipagin, nipasol
81. PEMBUATAN “ DRY MIXTURE “ :Ada tiga metode :1. POWDER BLEND :
(KOMPONEN FORMULA DICAMPURKAN DALAM BENTUK SERBUK)
BAHAN DENGAN JUMLAH SEDIKIT DILAKUKAN PENCAM- PURAN
DUA TAHAP, PERTAMA DICAMPUR DENGAN SEBAGIAN SUCROSE,
SELANJUTNYA DICAMPUR DGN BAHAN YANG LAIN SUPAYA
DIDAPATKAN HASIL YG HOMOGEN.2. GRANULATED PRODUCT3.
COMBINATION PRODUCT: BAHAN YANG TIDAK TAHAN PANAS
(FLAVOR), DI TAMBAH KAN SETELAH PENGERINGAN GRANUL
82. GRANULATED PRODUCT1. REDUKSI UKURAN PARTIKEL : - BAHAN
BTK SERBUK DI MILLING DGN MESH SIZE TERTENTU, DILENGKAPI
SCREEN/AYAKAN - PERAMETER KRITIS : - KECEPATAN MILLING -
UKURAN MESH2. PENCAMPURAN SUSPENDING AGENT, WETTING
AGENT DAN ANTI FOAMING AGENT :- WETTING AGENT + ANTISearch Here Launch Downtango Privacy Protector
NLNNLNP mäì Öáå=äáâì áÇ~B OM=ëì ëéÉåëá
NOLNPï ï ï KëäáÇÉëÜ~êÉKåÉíLÇì âì Üï ~êì Léäì ÖáåJäáâì áÇ~OMJëì ëéÉåëá
FOAMING AGENT- SUSPENDING AGENT DITAMBAHKAN PER-LAHAN2
PD CAMPURAN WETTING AGENT & ANTI FOAMING AGENT-
PARAMETER KRITIS : - KECEPATAN PENGADUKAN - WAKTU
PENGADUKAN
83. 3. PENCAMPURAN BAHAN AKTIV : - BAHAN YANG SUDAH
DIMILLING DITAMBAHKAN PADA CAMPURAN LANGKAH NO. 2,
DIADUK SAMPAI HOMOGEN - PARAMETER KRITIS : - KECEPATAN
PENGADUKAN - WAKTU PENGADUKAN4. GRANULASI : PADA
CAMPURAN NO. 3, DILAKUKAN PEMBENTUKAN GRANUL DGN MESH
SIZE TERTENTU ( dng cairan pembentuk masa granul )
84. 5. PENGERINGAN : GRANUL HSL LANGKAH NO. 4 DIKERINGKAN
SAMPAI % MOISTURE CONTENT TERTENTU (TRAY OVEN ATAU FLUID
BED DRIER) PARAMETER KRITIS : - TEMPERATUR - WAKTU
PENGERINGAN6. MILLING : HASIL PENGERINGAN ----> DISTRIBUSI
UKURAN PARTIKEL7. FINAL BLEND : PENCAMPURAN AKHIR
PARAMETER KRITIS : - WAKTU & KECEPATAN PENGADUKAN
85. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PEMBUATAN “DRY MIXTURE”TYPE
ADVANTEGE DISADVANTAGEPOWDER ECONOMY, LOW INCIDENCE
MIXING & SEGREGATIONBLEND OF INSTABILITY PROBLEM, LOSSES OF
DRUGGRANULATED APPEARANCE, FLOW CHARAC- COST, EFFECT OF
HEAT &PRODUCT TERISTIC, LESS SEGREGATION, GRANULATING
FLUIDS ON LESS DUST DRUG & EXCIPIENTSCOMBINATION REDUCED
COST, USE OF HEAT NONSEGREGATING MIX OFPOWDER & SENSITIVE
INGREDIENT GRANULAR & NONGRANULATION GRANULAR
INGREDIENT
86. GULA PENGAWET DAPAR SOLVEN YANG SESUAI SUSPENDING
AGENT PENGENTAL DALAM MIXER MASA GRANULSCREENING
DGNOSCILATING GRANULATOR MASA GRANUL
DASARPENGERINGAN: OVEN/FBD GRANULAT I BAHAN AKTIF Q.C. :
KADAR AIRSUPER MIXER, SCREENING ROLL COMPACTOR GRANULAT
II + FLAVOR, V MIXER GRANULAT III KERING SIAP DIISIKAN DLM WDH
PRIMER KARANTINA Q.C SIRUP KERING DLM BOTOL KARANTINA Q.C
+ ETIKET, LABEL, LEAFLET, BROSUR + KEMASAN SEKUNDER
KARANTINA Q.C DISIMPAN DLM GUDANG OBAT JADI SIAP
DIPASARKAN
87. PERALATAN UTAMA PADA PEMBUATAN SIRUP KERING• MIXER (
V atau DOUBLE CONE )• MILLING MACHINE• OVEN ATAU FLUID BED
DRIER• MIXER/BLENDER ---> UNTUK PENCAMPURAN AKHIR• FILLING
MACHINE PROSES FILLING : METODE GRAVIMETRIC, --> KECEPATAN
ALIR GOOD FLOW = ≤ 38º FAIR FLOW = 38 - 42º POOR FLOW = ≥ 42º
88. Automatic Single Head Dry Syrup Powder Filling Machine
89. Automatic Double Head Auger TypeDry Syrup Powder Filling Machine
SJAF-D-100
NLNNLNP mäì Öáå=äáâì áÇ~B OM=ëì ëéÉåëá
NPLNPï ï ï KëäáÇÉëÜ~êÉKåÉíLÇì âì Üï ~êì Léäì ÖáåJäáâì áÇ~OMJëì ëéÉåëá
Search
Connect on LinkedInFollow us on TwitterFind us on Facebook
Find us on Google+
Learn About UsAboutCareersOur Blog
PressContact usHelp & Support
Using SlideShareSlideShare 101Terms of Use
Privacy PolicyCopyright & DMCACommunity GuidelinesSlideShare on mobile
Pro & more
Go PRO New
Business SolutionsAdvertise on SlideShare
Developers & APIDevelopers Section
Developers GroupEngineering BlogBlog Widgets
© 2013 SlideShare Inc. All rights reserved.
RSS Feed
ENGLISHEnglishFrançais
Deutsch