Karakteristik Operasional Kapal

Dimensi Dasar Length Overall (LOA) : panjang keseluruhan kapal dari ujung ke ujung. Length on the Waterline (LWL) : panjang dari kedua titik ujung kapal pada garis permukaan air. Length Between Perpendiculars (LBP or LPP) : panjang antara kedua ujung dasar kapal. Beam or breadth (B) : lebar badan kapal. Beam on the Waterline (BWL) : maksimum lebar badan kapal pada garis permukaan air. Depth or moulded depth (D) : jarak vertikal antara dasar kapal ke permukaan kapal. Draft (d) atau (T) : jarak vertikal dari dasar kapal ke garis permukaan air. Freeboard (FB) : Depth dikurangi draft.

Dimensi Dasar

Legenda : p/p = length between perpendiculars LWL = length at waterline LOA = length overall b = beam f = freeboard d = draught (draft) Depth = draft + freeboard

Dimensi Dasar

Legenda : p/p = length between perpendiculars w/l = length at waterline o/a = length overall b = beam f = freeboard d = draught (draft)

Berat dan Kapasitas [1] Displacemant Load (ton): berat kapal dan seluruh isinya dengan muatan penuh sampai batas LWL Displacement Light (ton): berat kapal tanpa muatan, bahan bakar dan bahan supply/simpanan/stores

Dead Weight Tonnage (DWT): Berat muatan, bahan bakar dan bahan supply/simpanan/stores yang diisi sampai batas LWL (kapasitas angkut kapal dalam berat ton)

Berat dan Kapasitas [2] Gross Registered Tonnage (GRT/BRT): Total volume kapal. Kapasitas angkut kapal dalam volume (100 cu.ft) Net Tonnage: Kapasitas angkut kapal dalam volume dikurangi ruang untuk awak, mesin kapal, mesin-mesin lain dan bahan bakar. Freight/Cargo Tonnage/Netto Registered Tonnage: Sama dgn net tonnage, dalam berat atau vol. Umumnya < 40% DWT Ballast: Beban yang diberikan (atau berupa ballast room untuk kapal kargo kering atau kapal penumpang) untuk menambah draft kapal ketika kosong. Ballast umumnya berupa air (laut).

Penampang Melintang Kapal Kargo1. 2. 3. Cargo hold Penutup (Hatch cover ) Upper hopper , berfungsi sbg ballas, dan juga bisa digunakan untuk menyimpan air atau minyak Double bottom Lower hopper tank, sbg ballast

4. 5.

Penampang Melintang Tanker MinyakThis drawing of Single hull, Double bottom, and Double hull ship hull cross sections created on 2006-05-02 by George William Herbert. The green lines are watertight hull sections, black are non-watertight structural elements.

Perubahan Teknologi Balast

Pergerakan Kapal

Mesin Penggerak1.Steam Engine 2.Steam Turbine 3.Internal combustion engines (Diesel engine) 4. Gas Turbines 5. Nuclear reactors turbine

Propulsive Devices Paddle-Wheels: While the draft varying with ship displacement, the immersion of wheels also varies. The wheels may come out of water when the ship is rolling, causing erratic course-keeping, & they are likely to damage from rough seas. Propellers: Its first use was in a steam-driven boat at N.Y. in 1804. Advantages over paddle-wheels are, not substantially affected by normal changes in draft; not easily damaged; decreasing the width of the ship, & good efficiency driven by lighter engine. Jet type: Water is drawn by a pump & delivered sternwards as a jet at a high velocity. The reaction providing the thrust. Its use has been restricted to special types of ships.

Paddle Wheels Propulsion (Stern)

Paddle Wheels Propulsion (Midship)

Propeller (5-blade)

Propeller (5-blade) & Rudder

Jet Propulsion

Other Propulsive Devices1. Nozzles (Duct) Propellers: main purpose is to increase the thrust at low ship speed (tug, large oil tanker) 2. Vertical-Axis Propellers: Advantage is to control the direction of thrust. Therefore, the ship has good maneuverability. 3. Controllable-Pitch Propellers (CCP): The pitch of screw can be changed so that it will satisfy all working conditions. 4. Tandem and Contra-rotating Propellers: It is used because the diameter of a propeller is restricted due to limit of the draft or other reasons (torpedo). The efficiency of the propeller usually decreases.

Nozzle Propellers

Vertical-Axis Propellers

Vertical-Axis Propellers

Controllable Pitch Propellers (CPP)

Contra-rotating Propellers

Aspek Ekonomi Angkutan Maritim Biaya Memiliki skala ekonomi Entry costs yang tinggi.

Sistem Operasi Public : Guidance infrastructures (beacons and charts), public piers, pengerukan, keamanan dan administrasi pelabuhan (di bawah pengelolaan port authorities).

Private: Fasilitas khusus seperti piers, prasarana transshipment dan kapal, yang biasanya dimiliki oleh Perusahaan Perkapalan.

Bulk Carriers Flag Sebagian besar kapal bulk cargo terregistrasi dengan bendera Panama, yaitu 1,703 kapal Sebagian lagi teregistrasi dibeberapa negara, yaitu : Hong Kong (492), Malta (435), Cyprus (373), China (371).

Aspek Ekonomi Angkutan Laut Registrasi Kapal 46% kapal dan 62% dari tonnage memiliki registrasi pada negara tertentu (1998). Regulasi yg berlaku : Menurut hukum laut, pemilik kapal harus mematuhi seluruh aturan yang berlaku pada negara di mana kapalnya didaftarkan.

Biaya Registrasi : Biaya registrasi di Amerika Utara dan Eropa Barat lebih mahal antara 30 50% dibandingkan negara lainnya.

Biaya Operasi : Biaya operasi bagi kapal yang memiliki registrasi terbuka (open registry) lebih rendah 12 to 27% dibandingkan dg kapal teregistrasi. Penghematan diperoleh dari rendahnya biaya tenaga kerja, karena memiliki standar gaji yg lebih rendah.

Inovasi Angkutan Laut Ukuran Kapal : Setiap kali ukuran kapal bertambah dua kali lipat, maka kapasitasnya bertambah pangkat tiga. Tangker terbesar (ULCC) berukuran 500,000 dwt Kapal Dry Bulk terbesar berukuran 350,000 dwt. Yang menghambat bertambahnya ukuran kapal adalah kedalaman alur kanal dan dimensi pelabuhan

Kecepatan kapal : Kecepatan rata-rata kapal sekitar 15 knots (1 knot = 1 marine mile = 1,853 meters), sama dgn 28 km/jam. Kapal dapat berlayar 575 km/hari. Kapal terbaru dapat memiliki kecepatan 25 - 30 knots (45 - 55 km/jam).