Penggunaan Rapid Application Development Dalam Rancang Bangun Program Simpan Pinjam ... · 2020. 7....

11
INTENSIF, Vol.2 No.2 August 2018 ISSN: 2580-409X (Print) / 2549-6824 (Online) Website: http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/intensif INTENSIF: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Penerapan Teknologi Sistem Informasi 87 Penggunaan Rapid Application Development Dalam Rancang Bangun Program Simpan Pinjam Pada Koperasi Use of Rapid Application Development in the Design of Savings and Loans at Cooperatives 1 Nur Hidayati 1 Manajemen Informatika, AMIK BSI Jakarta 1 Jakarta, Indonesia E-mail: 1 [email protected] AbstrakKoperasi di Indonesia selama empat tahun terakhir sangat positif dengan rata-rata 2,5 persen dari pertumbuhan koperasi aktif. Berdasarkan data pemerintah hingga 5 Juli 2017, koperasi di Indonesia memiliki 152.282 unit koperasi dan 26,8 juta anggota koperasi. Dengan perkembangan itu, perlu juga dalam penggunaan sistem informasi dalam pengolahan data. Salah satu jenis koperasi adalah koperasi simpan pinjam, dan banyak koperasi melakukan pemrosesan data secara konvensional. Ini dapat menyebabkan masalah seperti data pencarian lama, laporan pinjaman tidak akurat dan tidak akurat. Oleh karena itu, kebutuhan akan program aplikasi yang diterapkan, dengan membuat program desain yang mampu memberikan informasi dalam proses penyimpanan informasi yang dihasilkan secara cepat, tepat waktu dan akurat. Menggunakan metode pengembangan aplikasi cepat (RAD), menjadi salah satu pilihan untuk membantu dalam program desain simpan pinjam koperasi. Dengan diterapkannya program aplikasi pada koperasi simpan pinjam, maka dapat dilakukan solusi yang ada dalam pengolahan data koperasi. Kata KunciKoperasi, Peminjaman, Rancang, Program, RAD AbstractCooperatives in Indonesia over the past four years have been very positive with an average of 2.5 percent of active cooperative growth. Based on government data up to July 5, 2017, cooperatives in Indonesia have 152,282 units of cooperatives and 26.8 million cooperative members. With the development of it, it is necessary also in the use of information systems in data processing. One type of cooperative is a savings and loan cooperative, and many cooperatives perform conventional data processing. It can cause problems like old search data, inaccurate borrowing and inaccurate reports. Therefore, the need for application programs that are applied, by creating a design program that is able to provide information in the process of storing information produced quickly, timely and accurate. Using the method of rapid application development (RAD), became one of

Transcript of Penggunaan Rapid Application Development Dalam Rancang Bangun Program Simpan Pinjam ... · 2020. 7....

  • INTENSIF, Vol.2 No.2 August 2018

    ISSN: 2580-409X (Print) / 2549-6824 (Online)

    Website: http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/intensif

    INTENSIF: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Penerapan Teknologi Sistem Informasi 87

    Penggunaan Rapid Application Development

    Dalam Rancang Bangun Program Simpan

    Pinjam Pada Koperasi Use of Rapid Application Development in the Design of Savings

    and Loans at Cooperatives 1Nur Hidayati

    1Manajemen Informatika, AMIK BSI Jakarta

    1Jakarta, Indonesia

    E-mail: [email protected]

    Abstrak— Koperasi di Indonesia selama empat tahun terakhir sangat positif dengan

    rata-rata 2,5 persen dari pertumbuhan koperasi aktif. Berdasarkan data pemerintah

    hingga 5 Juli 2017, koperasi di Indonesia memiliki 152.282 unit koperasi dan 26,8 juta

    anggota koperasi. Dengan perkembangan itu, perlu juga dalam penggunaan sistem

    informasi dalam pengolahan data. Salah satu jenis koperasi adalah koperasi simpan

    pinjam, dan banyak koperasi melakukan pemrosesan data secara konvensional. Ini dapat

    menyebabkan masalah seperti data pencarian lama, laporan pinjaman tidak akurat dan

    tidak akurat. Oleh karena itu, kebutuhan akan program aplikasi yang diterapkan, dengan

    membuat program desain yang mampu memberikan informasi dalam proses

    penyimpanan informasi yang dihasilkan secara cepat, tepat waktu dan akurat.

    Menggunakan metode pengembangan aplikasi cepat (RAD), menjadi salah satu pilihan

    untuk membantu dalam program desain simpan pinjam koperasi. Dengan diterapkannya

    program aplikasi pada koperasi simpan pinjam, maka dapat dilakukan solusi yang ada

    dalam pengolahan data koperasi.

    Kata Kunci— Koperasi, Peminjaman, Rancang, Program, RAD

    Abstract— Cooperatives in Indonesia over the past four years have been very positive

    with an average of 2.5 percent of active cooperative growth. Based on government data up

    to July 5, 2017, cooperatives in Indonesia have 152,282 units of cooperatives and 26.8

    million cooperative members. With the development of it, it is necessary also in the use of

    information systems in data processing. One type of cooperative is a savings and loan

    cooperative, and many cooperatives perform conventional data processing. It can cause

    problems like old search data, inaccurate borrowing and inaccurate reports. Therefore,

    the need for application programs that are applied, by creating a design program that is

    able to provide information in the process of storing information produced quickly, timely

    and accurate. Using the method of rapid application development (RAD), became one of

  • INTENSIF, Vol.2 No.2 August 2018

    ISSN: 2580-409X (Print) / 2549-6824 (Online)

    Website: http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/intensif

    88 INTENSIF: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Penerapan Teknologi Sistem Informasi

    the options to assist in the design program of saving and loan cooperatives. With the

    implementation of application programs on savings and loan cooperatives, it can be done

    existing solutions in data processing cooperative.

    Keywords— Cooperative, Loan, Design, Programme, RAD

    I. PENDAHULUAN

    Istilah koperasi sepertinya sudah tidak asing lagi bagi seluruh masyarakat Indonesia. Koperasi

    itu sendiri, merupakan salah satu bentuk badan usaha yang dikenal pro rakyat dan mempunyai badan

    hukum di Indonesia. Kata koperasi berasal dari bahasa inggris, yaitu cooperation yang berari usaha

    bersama. Secara umum, koperasi merupakan kumpulan individu atau badan usaha yang mejalankan

    kegiatan usaha dengan asas kekeluargaan, dan tentunya sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang

    Dasar 1945. Dapat mensejahterahkan semua anggotanya merupakan salah satu tujuan koperasi.

    Menurut Undang-Undang No. 17 tahun 2012 pasal 1, Koperasi didefinisikan sebagai

    badan hukum yang didirikan oleh perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan

    kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi

    dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip

    koperasi[1]. Jenis koperasi dapat dibedakan menjadi: Koperasi Jasa, Koperasi Produksi,

    Koperasi Kredit atau Simpan Pinjam, Koperasi Konsumsi dan Koperasi Pemasaran[1]. Menurut

    Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas Bambang PS

    Brodjonegoro (dalam kompas.com), beliau meminta keberadaan koperasi di Indonesia harus

    memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan ekonomi nasional. Menurutnya,

    perkembangan koperasi dalam empat tahun ini menunjukkan arah yang positif, hal ini dapat

    diketahui dengan adanya informasi bahwa angka pertumbuhan koperasi yang aktif sekitar 2,5

    persen sampai tahun 2016.

    Pada tanggal 5 Juli 2017, diperoleh data pemerintah bahwa Indonesia memiliki 152.282

    unit koperasi dan 26,8 juta anggota koperasi, dengan rincian terdiri dari koperasi produsen

    27.871 unit, koperasi pemasaran 3.310 unit, koperasi jasa 3.661 unit, koperasi simpan pinjam

    19.509 unit dan koperasi konsumen sebanyak 97.931 unit. Dari berbagai jenis koperasi tersebut,

    penulis tertarik untuk membahas mengenai koperasi simpan pinjam. Koperasi yang

    menjalankan usaha simpan pinjam sebagai satu-satunya usaha disebut dengan koperasi simpan

    pinjam. Kegiatan dalam koperasi simpan pinjam tersebut antara lain : mengumpulkan dana

    anggota, memberikan pinjaman kepada anggota, dan menempatkan dana pada Koperasi Simpan

    Pinjam sekunderya[2].

    Seiring dengan perkembangan sistem informasi pada saat ini, tentunya setiap organisasi

    bahkan koperasi membutuhkan adanya penerapan sistem informasi yang dilengkapi dengan

  • INTENSIF, Vol.2 No.2 August 2018

    ISSN: 2580-409X (Print) / 2549-6824 (Online)

    Website: http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/intensif

    INTENSIF: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Penerapan Teknologi Sistem Informasi 89

    teknologi yang baik, untuk dapat memberikan pelayanan yang baik dan informasi yang

    dihasilkan akurat. Akan tetapi, hal banyak koperasi yang pengolahan datanya masih dilakukan

    secara manual. Sehingga hal tersebut menyebabkan beberapa permasalahan muncul, seperti

    pencarian data yang lama, informasi yang dihasilkan tidak akurat dan laporan yang dibutuhkan

    pihak manajemen sering mengalami keterlambatan. Metode rapid application development

    (RAD), merupakan salah satu metode yang digunakan untuk membantu menyelesaikan

    permasalahan tersebut. Seperti yang telah dilakukan penelitian sebelumnya dengan pembahasan

    Sistem Informasi Pemasaran Rumah dengan menggunakan RAD. Hasil dari penelitian tersebut

    dapat membantu bagian pemasaran dalam melaksanakan pekerjaan mereka dalam

    mempromosikan atau memasarkan perumahan dan juga dapat mengurangi resiko kehilangan

    data – data dari konsumen yang sebelumnya melakukan pemesanan rumah [3]. Penggunaan

    metode RAD juga dilakukan oleh penelitian sebelumnya, membahas tentang Sistem Informasi

    Akademik Berbasis SMS Gateway. Dari penelitian tersebut, dihasilkan seluruh kebutuhan

    sistem terpenuhi dari tahapan planning, pada tahap design memberikan fleksibelitas pada saat

    merancang karena tidak terfokus pada sebuah proses saja serta implementasinya lebih cepat

    karena kebutuhan pengguna sudah jelas [4].

    II. METODE PENELITIAN

    Penelitian ini berbentuk studi kasus menggunakan metode penelitian research &

    development (R&D) dan metode analisis dan perancangan aplikasinya menggunakan metode

    RAD (Rapid Application Development). Metode RAD merupakan salah satu metode dalam

    pengembangan sistem (System Development Life Cycle), dimana metode ini dapat digunakan

    untuk menyelesaikan adanya keterlambatan dan permasalahan sistem yang pengolahan datanya

    masih bersifat konvensional. Model RAD ini sesuai untuk menghasilkan sistem perangkat lunak

    dengan kebutuhan mendesak dan waktu yang singkat dalam penyelesainnya[5]. Dengan adanya

    pemahaman dari kebutuhan perangkat lunak dan pembatasan ruang lingkup dengan baik

    sehingga memudahkan tim pengembang dapat menyelesaikan pembuatan perangkat lunak

    dengan waktu yang pendek. Model RAD membagi tim pengembang menjadi beberapa tim

    untuk mengerjakan beberapa komponen masing-masing tim pengerjaan dapat dilakukan secara

    parallel[6] . Berikut gambar model RAD :

  • INTENSIF, Vol.2 No.2 August 2018

    ISSN: 2580-409X (Print) / 2549-6824 (Online)

    Website: http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/intensif

    90 INTENSIF: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Penerapan Teknologi Sistem Informasi

    Pemodelan Bisnis

    Pemodelan

    Proses

    Pemodelan Data

    Pembuatan

    Aplikasi

    Pengujian dan

    Pergantian

    Tim 1

    Pemodelan Bisnis

    Pemodelan

    Proses

    Pemodelan Data

    Pembuatan

    Aplikasi

    Pengujian dan

    Pergantian

    Pemodelan Bisnis

    Pemodelan

    Proses

    Pemodelan Data

    Pembuatan

    Aplikasi

    Pengujian dan

    Pergantian

    Tim 2

    Tim 3

    Gambar 1. MODEL RAD

    Keterangan :

    a. Pemodelan Bisnis

    Pemodelan bisnis ini merupakan pemodelan yang digunakan untuk memodelkan fungsi

    bisnisnya, seperti apa saja yang berhubungan dengan proses bisnis, informasi apa saja yang

    harus dihasilkan dan siapa yang membuatnya, serta bagaimana alur dan proses informasi

    tersebut.

    b. Pemodelan Data

    Dalam pemodelan data ini, dapat ditentukan data-data yang dibutuhkan dari pemodelan

    bisnisnya, menentukan atribut dan relasi dengan data-data yang lain.

    c. Pemodelan Proses

    Pemodelan proses ini merupakan tahapan dalam menerapkan fungsi bisnis yang sudah

    didefinisikan sebelumnya, terutama yang berkaitan dengan data.

    d. Pemodelan Aplikasi

    Dalam tahapan ini, aplikasi program yang sudah dibuat berdasarkan pemodelan data dan

    proses siap untuk diimplementasikan.

    e. Pengujian dan Pergantian

    Setelah tahapan pemodelan aplikasi, maka perlu dilakukan pengujian terhadap komponen-

    komponen yang dibuat. Apabila pengujian ini dapat dilakukan dengan baik, maka tim

    pengembang komponen dapat menuju ke pengembangkan komponen berikutnya[5].

  • INTENSIF, Vol.2 No.2 August 2018

    ISSN: 2580-409X (Print) / 2549-6824 (Online)

    Website: http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/intensif

    INTENSIF: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Penerapan Teknologi Sistem Informasi 91

    Secara normal, seandainya pengembangan sistem membutuhkan waktu sebanyak 180

    hari, maka dengan adanya metode RAD ini, waktu tersebut dapat dipersingkat menjadi 30-90

    hari untuk menyelesaikan sistem perangkat lunak tersebut. Keterlibatan pengguna dalam proses

    analisa dan perancangan sistemnya, sangat diperlukan dalam Model RAD. Dengan demikian

    dapat memenuhi kebutuhan pengguna dengan baik dan secara nyata akan dapat meningkatkan

    tingkat kepuasan pengguna sistem[2].

    III. HASIL DAN PEMBAHASAN

    1. Pemodelan Bisnis

    Pada saat ini, hampir semua bidang usaha sudah menerapkan sistem informasi yang baik,

    menyesuaikan dengan perkembangan teknologi. Bidang-bidang usaha tersebut sangat tergantung

    dengan teknologi modern yang banyak memberikan berbagai kemudahan, dimana segala

    sesuatunya terorganisir dan terkomputerisasi dengan baik sehingga aktivitas yang dilakukan

    berjalan dengan lancar, efektif dan efisien. Pengolahan data yang manual lambat laun mulai

    ditinggalkan karena sudah tidak efisien lagi dan sering menimbulkan permasalahan terhadap

    sistemnya.

    Koperasi simpan pinjam, pengolahan datanya masih dilakukan secara konvensional,

    sehingga timbul kendala-kendala seperti : belum efektif dalam pencatatan datanya pada waktu

    melakukan transaksi penyimpanan, transaksi peminjaman dan transaksi pembayaran pinjaman,

    serta dalam pembuatan laporannya membutuhkan waktu yang lama dan tidak tepat waktu, karena

    harus mencari data-datanya terlebih dahulu secara manual. Dengan adanya permasalahan

    tersebut, perlu adanya solusi yang tepat untuk menyelesaikannya, seperti penerapan rancang

    bangun program di Koperasi tersebut. Dengan adanya suatu program aplikasi yang diterapkan di

    koperasi simpan pinjam tersebut, maka permasalahan yang ada bisa diatasi, sehingga pelayanan

    yang diberikan oleh koperasi tersebut bisa lebih baik lagi. Untuk pembuatan rancang bangun

    programnya, tentunya membutuhkan analisa kebutuhan, untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan

    yang diperlukan dalam sistemnya. Analisa kebutuhan memungkinkan pengembang membangun

    model-model yang akan diterjemahkan ke dalam data, arsitektur, antarmuka dan procedural

    perancangan menjadi perancangan perangkat lunak [7]. Berdasarkan analisa kebutuhan yang

    telah ditentukan, maka dapat digambarkan dalam bentuk diagram use case secara umum sebagai

    berikut :

  • INTENSIF, Vol.2 No.2 August 2018

    ISSN: 2580-409X (Print) / 2549-6824 (Online)

    Website: http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/intensif

    92 INTENSIF: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Penerapan Teknologi Sistem Informasi

    uc Use Case

    User

    Mengelola data

    anggota

    Mengelola data

    pengguna

    Mengelola data

    Penyimpanan

    Mengelola data

    Peminjaman

    Mengelola data

    Pembayaran

    Pinjaman

    Mengelola data

    laporan

    Mengakses

    laporan anggota

    Mengakses

    laporan

    penyimpanan

    Mengakses

    laporan

    peminjaman

    Mengakses

    laporan

    pembayaran

    pinjaman

    «extend»

    «extend»

    «extend»

    «extend»

    Gambar 2. DIAGRAM USE CASE

    Diagram use case merupakan titik awal yang baik dalam memahami dan menganalisis

    kebutuhan sistem pada saat perancangan. Use case diagram dapat digunakan untuk menentukan

    kebutuhan apa saja yang diperlukan dari sebuah sistem [8]. Diagram use case juga dapat

    menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem [9]. Dalam diagram use case

    tersebut, dapat dilihat fungsionalitas sistem dalam koperasi simpan pinjam, dimana sistem

    tersebut mempunyai fungsi-fungsi seperti dapat mengelola data anggota, mengelola data

    pengguna, mengelola data penyimpanan, mengelola data peminjaman, mengelola data

    pembayaran pinjaman serta mengelola data laporan.

    2. Pemodelan Data

    Dalam pemodelan data ini, penulis menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD)

    untuk menggambarkan mengenai databasenya. Adapun ERD yang dibuat dalam rancang

    program koperasi simpan pinjam tersebut adalah :

  • INTENSIF, Vol.2 No.2 August 2018

    ISSN: 2580-409X (Print) / 2549-6824 (Online)

    Website: http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/intensif

    INTENSIF: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Penerapan Teknologi Sistem Informasi 93

    erd

    Anggotaid_angg

    nm_angg

    almt_angg

    telp_angg tmp_lhr tgl_lhr tgl_daftarjenis_k

    tanda_peng

    status

    photo

    Penyimpanan

    no_simpan

    tgl_simpan simp_pokok simp_wajib iuran_peduli

    saldo

    Peminjaman

    no_pinjam

    tgl_pinjam

    jml_pinjam

    lama_pinjam besar_ang ket_pinjam hutang_koptot_hutang

    Angsuran

    no_angs

    tgl_angs angs_ke sisa_hutang

    status_angs

    User

    id_user nm_user pass status

    1

    dibuatkan

    1

    1

    melakukan

    1

    primary key

    1

    membayar

    M

    primary keyprimary key

    1melakukan

    1primary key

    primary key

    GAMBAR 3. ERD

    Secara umum, database dapat didefinisikan sebagai sebuah tempat penyimpanan data

    sebagai pengganti dari sistem konvensional yang berupa dokumen[10]. Database juga dapat

    diartikan sebagai kumpulan data yang saling berhubungan secara logis, yang dirancang untuk

    memenuhi informasi yang dibutuhkan oleh suatu organisasi [11]. Salah satu desain untuk

    mengambarkan database yaitu dengan menggunakan ERD, seperti yang terlihat pada gambar

    diatas. Menurut Yasin dalam [5], ERD merupakan suatu bentuk hubungan kegiatan didalam

    sistem yang berkaitan langsung dan mempunyai fungsi didalam proses tersebut. Dalam ERD

    tersebut terdiri dari lima entitas, yaitu entitas anggota, penyimpanan, peminjaman, angsuran dam

    user. Entitas user ini, sebagai pengguna sistemnya. Setiap entitas memiliki atribut-atribut yang

    sudah didefinisikan dalam pemodelan data.

    3. Pemodelan Proses dan Aplikasi

    Pada tahap pemodelan proses dan aplikasi ini, dilakukan pengkodean dan pembuatan

    program dari user interface yang telah dirancang. Penulisan kode program ini menggunakan

    bahasa pemrograman Microsoft Visual basic.net dan menggunakan MySQL dalam pembuatan

    databasenya. Kode-kode yang digunakan dalam pembuatan program aplikasi ini seperti id_user,

    id_angg, no_simpan, no_pinjam dan no_angs.

  • INTENSIF, Vol.2 No.2 August 2018

    ISSN: 2580-409X (Print) / 2549-6824 (Online)

    Website: http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/intensif

    94 INTENSIF: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Penerapan Teknologi Sistem Informasi

    Pemodelan proses dan aplikasi tersebut dapat juga digambarkan dalam bentuk sequence diagram

    maupun flowchart. Adapun penggambaran dalam sequence diagram, sebagai berikut :

    sd Sequence Diagram

    User

    Form Peminjaman Control

    Peminjaman

    Peminjaman Anggota

    alt

    [id_angg>0]

    [else]

    get(id_angg)

    display(no_pinjam+1)

    set(hutang_kop)

    get(no_pinjam)

    simpan()

    set(besar_ang)

    batal()

    set(besar_ang)

    Pesan : No Anggota tidak ditemukan()

    set(id_angg)

    get(no_pinjam)

    tambah()

    get(jml_pinjam)

    get(lama_pinjam)

    get(id_angg)

    keluar()

    get(jml_pinjam)

    get(lama_pinjam)

    set(id_angg)

    set(hutang_kop)

    Gambar 4. SEQUENCE DIAGRAM

    Sequence diagram kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup

    objek dan pesan yang dikirimkan dan diterima antar objek [12]. Gambar 4 diatas,

    menggambarkan sequence diagram dari peminjaman oleh anggota pada koperasi simpan pinjam,

    dimana pada saat sistem dijalankan khususnya pada saat terjadi peminjaman, maka sistem

    otomatis menampilan nomor pinjaman dan user menginputkan nomor anggota. Jika nomor

    anggota tidak ada maka tampil pesan Nomor anggota tidak ditemukan, akan tetapi jika nomor

    anggota ada maka data-data anggota akan ditampilkan, untuk selanjutnya akan diinputkan data

    peminjaman yang dilakukan oleh anggota.

  • INTENSIF, Vol.2 No.2 August 2018

    ISSN: 2580-409X (Print) / 2549-6824 (Online)

    Website: http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/intensif

    INTENSIF: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Penerapan Teknologi Sistem Informasi 95

    Sedangkan penggambaran dalam bentuk flowchart, sebagai berikut :

    Gambar 5. FLOWCHART PEMINJAMAN

    Menurut Kadir dalam [6], flowchart didefinisikan sebagai bentuk penyajian grafis yang

    menggambarkan solusi langkah demi langkah terhadap suatu permasalahan. Flowchart gambar 5

    menggambarkan bagaimana proses peminjaman berlangsung.

    4. Pengujian dan Pergantian

    Setelah tahapan pemodelan proses dan aplikasi selesai dilakukan, maka langkah

    berikutnya adalah melakukan pengujian atau testing. Pengujian merupakan satu set aktifitas yang

    direncanakan dan sistematis untuk menguji atau mengevaluasi kebenaran yang diinginkan [13].

    Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah program aplikasi koperasi simpan pinjam

  • INTENSIF, Vol.2 No.2 August 2018

    ISSN: 2580-409X (Print) / 2549-6824 (Online)

    Website: http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/intensif

    96 INTENSIF: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Penerapan Teknologi Sistem Informasi

    sudah bebas dari kesalahan dan informasi yang dihasilkan dalam aplikasi program tersebut

    apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan atau belum. Untuk lebih detailnya dalam

    pengujian ini menggunakan metode black box.

    Metode Black Box didefinisikan sebagai metode yang digunakan untuk melakukan

    testing atau pengujian perangkat lunak (software) berdasarkan segi spesifikasi fungsional dengan

    tanpa menguji user interface dan kode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui

    fungsi-fungsi, masukan dan output dari perangkat lunak, apakah sudah sesuai dengan spesifikasi

    yang dibutuhkan[6]. Setelah pengujian selesai dilakukan, dan sudah bebas dari kesalahan maka

    sistem yang baru dengan dilengkapi program aplikasi simpan pinjam siap untuk

    diimplementasikan.

    IV. KESIMPULAN DAN SARAN

    Dengan adanya rancang bangun program pada koperasi simpan pinjam maka diharapkan

    dapat menyelesaikan permasalahan yang ada, terutama dalam pengolahan datanya yang masih

    dilakukan secara konvensional. Rancang bangun program ini merupakan solusi yang tepat untuk

    dapat menciptakan pelayanan simpan pinjam yang lebih baik lagi dibanding dengan sebelumnya,

    sehingga tujuan untuk mencari data secara cepat, mendapatkan informasi yang akurat dan

    pembuatan laporan secara tepat waktu bisa tercapai. Sehingga permasalahan yang ada bisa

    diminimalisir. Dengan adanya sistem yang baru ini, tentunya membutuhkan pelatihan bagi

    karyawan di koperasi, supaya bisa menjalankan sistemnya dengan baik, cepat dan benar.

    Walaupun terjadi pergantian sistem, dari konvensional ke komputerisasi, tetap diperlukan adanya

    pemeliharaan setiap periodenya dan perlu juga evaluasi terhadap sistem yang baru. Sehingga jika

    terjadi permasalahan bisa segera teratasi.

    DAFTAR PUSTAKA

    [1] I. Kholid, S. M. Rahayu, and F. Yaningwati, ―Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan

    Pinjam Berdasarkan Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

    Republik Indonesia ( studi kasus koperasi simpan pinjam Adi Wiyata Mandiri

    Kab.Blitar),‖ J. Account. Manag., vol. 15, no. 2, pp. 1–6, 2014.

    [2] H. Putra, H. Kamil, S. Informasi, U. Andalas, K. Universitas, and A. Limau,

    ―PERANCANGAN APLIKASI MOBILE PENGELOLAAN,‖ pp. 132–137, 2015.

    [3] S. Aswati and Y. Siagian, ―Model Rapid Application Development Dalam Rancang

    Bangun Sistem Informasi Pemasaran Rumah ( Studi Kasus  : Perum Perumnas Cabang Medan,‖ Sesindo, pp. 317–324, 2016.

    [4] U. M. Magelang, E. Harli, and A. Fauzi, ―Rancang Bangun Sistem Informasi Akademik

    berbasis SMS Gateway dengan Metode Rapid Application Development,‖ pp. 81–86,

    2017.

    [5] N. Hidayati, ―Penggunaan Metode RAPID Application Development pada Rancang

    Bangun Sistem Pembelian secara Tunai (The use of the RAPID Application

  • INTENSIF, Vol.2 No.2 August 2018

    ISSN: 2580-409X (Print) / 2549-6824 (Online)

    Website: http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/intensif

    INTENSIF: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Penerapan Teknologi Sistem Informasi 97

    Development Method on The Purchase in cash System Architecture ),‖ pp. 163–172.

    [6] A. Febriani and N. Hidayati, ―Penerapan Aplikasi Program Penjualan Dan Pembelian

    Menggunakan Model Rapid Application Development (The Application Program of

    Sales and Purchace Implementation with Rapid Application Development Method) ,‖

    vol. 4, no. 2, pp. 261–271, 2017.

    [7] D. Siahaan, Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV.

    Andi offset, 2012.

    [8] Indrajani, Database Design. Jakarta: Pt. Elex Media Komputindo, 2015.

    [9] H. Tohari, Analisis serta Perancangan Sistem Informasi melalui Pendekatan UML.

    Yogyakarta: CV. Andi offset, 2014.

    [10] S. Sucipto, ―Perancangan Active Database System pada Sistem Informasi Pelayanan

    Harga Pasar,‖ Intensif, vol. 1, no. 1, pp. 35–43, 2017.

    [11] Indrajani, Sistem Basis Data dalam Paket Five In One. Jakarta: Pt. Elex Media

    Komputindo, 2009.

    [12] G. Gata, Windu dan Gata, Sukses Membangun Aplikasi Penjualan dengan JAva. Jakarta:

    Elex Media Komputindo, 2013.

    [13] M. Sukamto, Rosa dan Shalahuddin, Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan

    Berorientasi Objek. bandung: Informatika, 2013.