PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/JURNAL IIS...

22
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X MAN 2 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh Iis Rosita ABSTRACT This thesis entitled "Effect of Learning Model Snowball Throwing against the Learning Outcomes Physics Class X MAN 2 Lubuklinggau Academic Year 2015/2016". This research is motivated by the lack of physics students' learning outcomes. The purpose of this study was to determine the effect of learning model Snowball Throwing on learning outcomes physics class X MAN 2 Lubuklinggau Academic Year 2015/2016. This type of research is quantitative research method experiment, the control group and the experimental design. The population in this study were all students of class X MAN 2 Lubuklinggau Academic Year 2015/2016. Two classes are taken at random, the class as a class experiment X.2 and X.3 as the Control class. Data collection techniques using test techniques. Student test score data were analyzed using t-test. Based on the analysis of post- test experimental class and control class by α = 5% or 0.05 obtained t count (2.58) and t table (1.67) with an average post-test results of students by (66.46), while the average results of pre-test as many students (25.62), because t count> t table, then Ho is rejected and Ha accepted. This means that the average value of the experimental class is greater than the average value of the control class. Keywords : Snowball Throwing, Learning Outcomes A. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu faktor utama untuk mewujudkan masyarakat yang berkualitas. Berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan telah dilakukan walaupun hasilnya belum memenuhi harapan. Salah satu cerminan kualitas pendidikan di sekolah adalah hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Dengan demikian hasil belajar siswa pada mata pelajaran tertentu merupakan salah satu indikator kualitas pendidikan di sekolah yang

Transcript of PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/JURNAL IIS...

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/JURNAL IIS ROSITA - Copy.pdf · yang sedang berlangsung hendaknya melibatkan seluruh siswa,

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X MAN 2

LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Oleh

Iis Rosita

ABSTRACT

This thesis entitled "Effect of Learning Model Snowball Throwing against the

Learning Outcomes Physics Class X MAN 2 Lubuklinggau Academic Year

2015/2016". This research is motivated by the lack of physics students' learning

outcomes. The purpose of this study was to determine the effect of learning model

Snowball Throwing on learning outcomes physics class X MAN 2 Lubuklinggau

Academic Year 2015/2016. This type of research is quantitative research method

experiment, the control group and the experimental design. The population in this

study were all students of class X MAN 2 Lubuklinggau Academic Year

2015/2016. Two classes are taken at random, the class as a class experiment X.2

and X.3 as the Control class. Data collection techniques using test techniques.

Student test score data were analyzed using t-test. Based on the analysis of post-

test experimental class and control class by α = 5% or 0.05 obtained t count (2.58)

and t table (1.67) with an average post-test results of students by (66.46), while

the average results of pre-test as many students (25.62), because t count> t table,

then Ho is rejected and Ha accepted. This means that the average value of the

experimental class is greater than the average value of the control class.

Keywords : Snowball Throwing, Learning Outcomes

A. PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan salah satu faktor utama untuk mewujudkan

masyarakat yang berkualitas. Berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas

pendidikan telah dilakukan walaupun hasilnya belum memenuhi harapan.

Salah satu cerminan kualitas pendidikan di sekolah adalah hasil belajar yang

dicapai oleh siswa. Dengan demikian hasil belajar siswa pada mata pelajaran

tertentu merupakan salah satu indikator kualitas pendidikan di sekolah yang

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/JURNAL IIS ROSITA - Copy.pdf · yang sedang berlangsung hendaknya melibatkan seluruh siswa,

bersangkutan. Guru sebagai pengajar mempunyai tanggung jawab atas

terselenggaranya proses belajar mengajar, selain itu guru dituntut membawa

perubahan dalam pembelajaran.

Hakikatnya bila suatu kegiatan pembelajaran direncanakan terlebih dahulu,

maka tujuan dari kegiatan tersebut akan lebih terarah dan lebih berhasil. Itulah

sebabnya seorang guru harus memiliki kemampuan dalam merencanakan

pembelajaran. Seorang guru sebelum mengajar hendaknya merencanakan

program pembelajaran, membuat persiapan pembelajaran yang hendak

diberikan.

Pada pembelajaran fisika pembaharuan-pembaharuan juga telah banyak

dilakukan, baik yang menyangkut model, materi, media, maupun faktor-faktor

lain yang menunjang terciptanya tujuan yang diinginkan. Karena meskipun

fisika erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari namun ada yang

berpendapat bahwa fisika itu sulit. Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan

karena ketidak mengertian siswa terhadap materi pelajaran, khususnya materi

pelajaan yang bersifat pemecahan masalah.

Dalam pembelajaran, guru lebih aktif dibandingkan siswa, siswa di

dalam kelas hanya mendengar, mencatat, dan menghafal, sangat sedikit siswa

yang berani menjawab pertanyaan dari guru maupun yang mengajukan

pertanyaan kepada guru. Siswa hanya menerima pengetahuan dari guru tanpa

melalui pengolahan potensi yang ada pada dirinya. Akibatnya dalam

memahami konsep fisika, siswa menempuhnya dengan cara menghafal dan

kurang mempunyai kesempatan untuk lebih memahami konsep yang

Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/JURNAL IIS ROSITA - Copy.pdf · yang sedang berlangsung hendaknya melibatkan seluruh siswa,

diberikan. Pembelajaran yang menggunakan metode tersebut dapat

menyebabkan pembelajaran fisika menjadi kurang menarik dan kurangnya

kemauan siswa untuk mengetahui, menemukan dan memecahkan masalahnya

sendiri.

Rendahnya hasil belajar siswa terletak pada proses pembelajaran fisika

yang masih sering ditemui adanya dominasi guru yang mengakibatkan siswa

cenderung lebih bersifat pasif. Akibatnya, penguasaan mereka terhadap materi

yang diberikan tidak tuntas. Dengan demikian hasil belajarnya menjadi

rendah. Untuk dapat memahami suatu konsep atau teori dalam fisika bukanlah

suatu pekerjaan mudah, sehingga untuk mempelajari fisika dengan baik

diperlukan aktivitas belajar yang baik. Oleh karena itu, setiap kegiatan belajar

yang sedang berlangsung hendaknya melibatkan seluruh siswa, sehingga

siswa tersebut dapat berpartisipasi aktif dalam materi yang sedang

dibicarakan.

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru fisika di MAN 2

Lubuklinggau, beliau mengatakan bahwa hasil belajar siswa di kelas X masih

tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai ketuntasan pada ulangan

harian siswa di kelas X yang hanya mencapai 32,25% dengan nilai rata-rata

78,63 dari nilai KKM 75. Hal ini menunjukkan bahwa 48,38% dengan nilai

rata-rata 45,35 dari 124 jumlah siswa dikelas X belum mencapai KKM,

sehingga mereka harus mengikuti remedial. Dari masalah tersebut, peneliti

menduga bahwa untuk meningkatkan hasil belajar siswa diperlukan suatu

model pembelajaran yang efektif agar siswa mempelajari materi dengan

Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/JURNAL IIS ROSITA - Copy.pdf · yang sedang berlangsung hendaknya melibatkan seluruh siswa,

sungguh-sungguh. Salah satu model pembelajaran yang menggabungkan

kemampuan kognitif siswa yaitu model pembelajaran Snowball Throwing.

Dalam pembelajaran fisika konsep tidak seharusnya diajarkan pada

siswa sebagai pengetahuan yang sudah jadi dan tinggal dihafal, melainkan

diajarkan tentang cara mendapatkan pengetahuan atau konsep yang diajarkan.

Untuk itu dibutuhkan keaktifan siswa tidak hanya secara fisik, tetapi juga aktif

secara intelektual, sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan. Salah satu

alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut, adalah dengan menciptakan

kondisi belajar mengajar yang menarik, yang memberikan kesempatan siswa

lebih aktif. Dalam menciptakan kondisi belajar tersebut dapat digunakan

suatu model pembelajaran yaitu model pembelajaran kooperatif.

Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran

yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar dan bekerja sama

dalam kelompok-kelompok kecil. Setiap kelompok dibagi secara merata, baik

kemampuan, jenis kelamin, dan status sosial. Mereka belajar dan bekerja sama

untuk menjawab dan mengerjakan tugas dari guru dalam kelompok secara

kompak. Menurut Slavin (dalam Isjoni, 2007:12), bahwa kooperatif learning

adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam

kelompok-kelompok kecil secara kompak yang anggotanya terdiri dari 4-5

orang. Salah satu model pembelajaran kooperatif yang cocok digunakan

adalah model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing. Menurut

Komalasari (2011:67), model pembelajaran Snowball Throwing yaitu model

pembelajaran yang menggali potensi kepemimpinan siswa dalam kelompok

Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/JURNAL IIS ROSITA - Copy.pdf · yang sedang berlangsung hendaknya melibatkan seluruh siswa,

dan keterampilan membuat-menjawab pertanyaan yang dipadukan melalui

suatu imajinatif membentuk dan melempar bola salju.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik mengadakan

penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Snowball Throwing

Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X MAN 2 Lubuklinggau Tahun

Pelajaran 2015/2016”.

Rumusan masalah dalam penelitian ini :

Apakah ada pengaruh model pembelajaran Snowball Throwing terhadap hasil

belajar fisika siswa kelas X MAN 2 Lubuklinggau?.

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh model pembelajaran Snowball Throwing terhadap hasil

belajar fisika siswa kelas X MAN 2 Lubuklinggau.

Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan manfaat yang

berarti bagi semua pihak, seperti :

1. Siswa, sebagai motivasi untuk menumbuhkan semangat kerjasama antar

siswa dan membantu siswa memahami konsep-konsep fisika secara utuh

dan benar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Guru, sebagai masukan dan informasi yang dapat diterapkan dalam proses

pembelajaran dalam upaya meningkatkan pemahaman konsep siswa.

3. Sekolah, sebagai bahan masukan dan sumbang saran dalam meningkatkan

mutu pendidikan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Snowball

Throwing terhadap hasil belajar siswa di MAN 2 Lubuklinggau.

Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/JURNAL IIS ROSITA - Copy.pdf · yang sedang berlangsung hendaknya melibatkan seluruh siswa,

4. Peneliti, sebagai dasar untuk menambah wawasan bagi peneliti dalam

mengajarkan suatu materi dengan menggunakan pembelajaran kooperatif

tipe Snowball Throwing.

B. TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Belajar

Menurut Sudjana (dalam Rusman, 2011:1), belajar pada hakikatnya

adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada disekitar individu.

Sedangkan menurut Slameto (2010:2), belajar adalah suatu proses usaha

yang dilakukan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar

merupakan proses perubahan tingkah laku individu sebagai hasil

pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Perubahan yang

terjadi pada individu bersifat positif karena berperan aktif dari pembelajaran

yang meliputi keseluruhan tingkah laku pada sikap, keterampilan,

pengatahuan, dan sebagainya. Belajar bukan hanya menghapal, melainkan

suatu proses mental yang terjadi dalam diri sendiri.

2. Pengertian Pembelajaran

Menurut Rusman (2010:134), pembelajaran pada hakekatnya

merupakan suatu proses interaksi antara guru dengan siswa, baik interaksi

secara langsung seperti kegiatan tatap muka maupun secara tidak langsung,

yaitu dengan menggunakan berbagai media pembelajaran. Sedangkan

Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/JURNAL IIS ROSITA - Copy.pdf · yang sedang berlangsung hendaknya melibatkan seluruh siswa,

menurut Sanjaya (2010:34) pembelajaran dapat diartikan sebagai proses

kerjasama antara guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan

sumber yang ada. Baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu

sendiri, seperti : minat, bakat, dan kemampuan dasar yang dimiliki.

Beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

merupakan proses belajar mengajar yang didalamnya terjadi interaksi guru

dan siswa dan antara sesama siswa untuk mencapai suatu tujuan.

3. Pengertian Model Pembelajaran

Dalam pembelajaran, berbagai masalah sering dihadapi guru. Untuk

mengatasi berbagai masalah dalam pembelajaran, maka perlu adanya

model-model pembelajaran yang dipandang dapat membantu guru dalam

proses belajar mengajar. Menurut Sagala (2009:173) model pembelajaran

diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman

dalam melakukan suatu kegiatan. Sedangkan menurut Soekamto (dalam

Trianto, 2009:22), maksud dari model pembelajaran adalah kerangka

konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar

tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran

dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.

Berdasarkan berbagai pendapat tersebut, maka dapat diartikan bahwa

model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur

yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk

mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/JURNAL IIS ROSITA - Copy.pdf · yang sedang berlangsung hendaknya melibatkan seluruh siswa,

perancang pembelajaran dan para guru untuk merencanakan dan

melaksanakan aktivitas pembelajaran.

4. Model Pembelajaran Snowball Throwing

Menurut Suyatno (2009:125) menyatakan bahwa Model

Pembelajarn Snowball Throwing adalah suatu model pembelajaran yang

diawali dengan pembentukan kelompok yang diwakili ketua kelompok

untuk mendapat tugas dari guru kemudian masing-masing siswa

membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola lalu dilempar kesiswa

lain yang masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang

diperoleh secara bergantian. Sedangkan menurut Komalasari (2011:67)

yaitu model pembelajaran yang menggali potensi kepemimpinan siswa

dalam kelompok dan keterampilan membuat dan menjawab pertanyaan

yang dipadukan melalui suatu imajinatif membentuk dan melempar bola

salju.

Maka berdasarkan pada uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa

yang dimaksud dengan model pembelajaran Snowball Throwing adalah

model pembelajaran yang menjadikan siswa lebih tanggap menerima

pesan dari siswa lain, lebih aktif dan mudah memahami materi dalam

proses belajar sehingga mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

Menurut Suprijono (2009:128) langkah-langkah model

pembelajaran Snowball Throwing adalah:

1) Guru membimbing siswa membentuk kelompok, disertai ketua untuk

memberikan penjelasan materi pada teman kelompoknya.

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/JURNAL IIS ROSITA - Copy.pdf · yang sedang berlangsung hendaknya melibatkan seluruh siswa,

2) Guru menyampaikan materi pada siswa.

3) Masing-masing ketua kelompok menjelaskan materi yang

disampaikan oleh guru kepada temannya.

4) Masing-masing siswa diberikan satu lembar kerja untuk menuliskan

satu pertanyaan, apa saja yang menyangkut materi yang sudah

dijelaskan oleh ketua kelompok.

5) Kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan

dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 5 menit.

6) Setelah siswa dapat bola yang berisi pertanyaan, siswa tersebut

diberikan kesempatan menjawab pertanyaan secara bergantian.

7) Evaluasi.

8) Penutup.

Menurut Aqib (2013:27) langkah-langkah model pembelajaran

Snowball Throwing sebagai berikut :

1) Guru menyampaikan materi yang akan disajikan

2) Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-

masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi.

3) Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-

masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru

kepada temannya.

4) Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja,

untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi

yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/JURNAL IIS ROSITA - Copy.pdf · yang sedang berlangsung hendaknya melibatkan seluruh siswa,

5) Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu

siswa ke siswa yang lainnya selama ± 15 menit.

6) Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan

kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang ditulis dalam kertas

berbentuk bola tersebut secara bergantian.

7) Evaluasi

8) Penutup.

Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

langkah-langkah model pembelajaran Snowball Throwing adalah sebagai

berikut:

1) Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.

2) Guru membentuk kelompok yang anggotanya 4-5 orang dan

memanggil masing-masing ketua kelompok untuk diberikan

penjelasan tentang materi.

3) Masing-masing ketua kelompok kembali kekelompoknya, kemudian

menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.

4) Kemudian masing-masing kelompok menuliskan satu pertanyaan apa

saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua

kelompoknya.

5) Kemudian saling lempar dengan masing-masing kelompok untuk

menjawab pertanyaan pada kertas kerja yang dibuat seperti bola.

6) Siswa diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang tertulis

dalam kertas yang berbentuk bola tersebut secara bergantian.

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/JURNAL IIS ROSITA - Copy.pdf · yang sedang berlangsung hendaknya melibatkan seluruh siswa,

7) Guru melakukan evaluasi.

5. Materi Ajar (Vektor)

a. Pengertian Vektor

Menurut Tri Kuntoro (2008:21) besaran fisika, selain dapat

dibedakan menjadi besaran dasar, turunan, dan pelengkap, dapat pula

dikelompokkan berdasarkan nilai (besar) dan arahnya. Atas dasar itu

besaran fisika dapat dibedakan menjadi besaran skalar dan besaran

vektor. besaran skalar hanya memiliki nilai saja, mislanya panjang,

massa dan waktu sedangkan besaran vektor memiliki nilai dan arah,

misalnya percepatan, kecepatan, dan gaya. Ketika menuliskan simbol

untuk vektor selalu menggunakan huruf tebal atau dapat juga dengan

menambahkan simbol anak panah (Giancoli, 2001:57).

Simbol vektor:

B

A

Gambar 6.1 Vektor AB

Berdasarkan gambar diatas besar vektor dinyatakan dengan

panjang anak panah AB. Arah vektor dinyatakan dengan arah anak panah

itu. Titik A adalah pangkal vektor dan titik B adalah ujung vektor. Vektor

dapat juga ditulis dengan huruf tebal atau memberi tanda arah diatasnya

seperti, AB.

b. Penjumlahan Vektor Berdasarkan Komponen-Komponennya

Penambahan vektor dengan secara grafis dengan menggunakan

pengaris dan busur derajat tidak selamanya cukup akurat dan berguna

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/JURNAL IIS ROSITA - Copy.pdf · yang sedang berlangsung hendaknya melibatkan seluruh siswa,

untuk vektor-vektor tiga dimensi. Vektor itu dapat dinyatakan sebagai

jumlah dari dua vektor lainnya, yang disebut komponen-komponen dari

vektor awal tersebut. Komponen-komponen itu biasanya dipilih dengan

arah tegak lurus satu sama lain. Untuk menambahkan vektor-vektor

dengan metode komponen biasanya menggunakan fungsi-fungsi

trigonometri, yaitu sinus, kosinus, dan tangen.

Tinjauan sebuah vektor F yang membentuk sudut terhadap x,

sebagaimana ditunjukkan pada gambar dibawah ini. Fx dan Fy merupakan

komponen dari vektor F.

y

Fy F Fx = F cos 𝜃

𝜃 Fy = F sin 𝜃

Gambar 6.2

c. Pengurangan Vektor dengan Skalar

Jika diketahui sebuah vektor V, didefinisikan negatif vektor ini

(-V) sebagai vektor yang memiliki besar yang sama dengan V tetapi

dengan arah yang berlawanan. Meskipun demikian, perhatikan bahwa

tidak ada vektor yang negatif jika ditinjau dari besarnya.

Dapat didefinisikan pengurangan sebuah dari vektor lainnya, selisih

antara dua vektor V2 – V1 , maka dapat didefinisikan sebagai berikut:

V2 – V1= V2 + (-V1). Artinya, selisih antara dua vektor sama dengan

jumlah yang pertama ditambah dengan negatif yang kedua. Dengan

demikian, aturan-aturan untuk penambahan vektor dapat diterapkan

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/JURNAL IIS ROSITA - Copy.pdf · yang sedang berlangsung hendaknya melibatkan seluruh siswa,

sebagaimana ditunjukkan pada gambar 6.3 dengan menggunakan

metode pangkal ke ujung.

V2 - V1 = V2 + -V1 = V2 – V1 -V1

V2

d. Perkalian Vektor Titik ( Dot Product )

Perkalian titik diantara dua vektor A dan B dapat ditulis A . B.

Perkalian skalar dua vektor dapat dikalikan antara besar salah satu vektor

dengan komponen vektor lain dalam sarah vektor yang pertama. Maka

pada perkalian vektor ini ada ketentuan yaitu :

Perkalian komponen vektor yang sejenis (searah) akan menghasilkan

nilai 1, seperti : i . i = j . j = k . k =1

Perkalian komponen vektor yang tidak sejenis ( saling tegak lurus )

akan menghasilkan nilai 0, seperti : i . j = j . k = k . i = 0

e. Perkalian Silang ( Cross Product)

Perkalian silang diantara dua vektor A dan B dapat ditulis A x B

dan hasilnya adalah sebuah vektor C. Arah dari C sebagai hasil perkalian

vektor A dan B, didefinisikan tegak lurus pada bidang yang dibentuk

oleh A dan B. Pada perkalian vektor ini ada ketentuan sebagai berikut :

i x i = 0 i x j = k j x i = - k

j x j = 0 j x k = i k x j = - i

k x k = 0 k x i = j i x k = - i

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/JURNAL IIS ROSITA - Copy.pdf · yang sedang berlangsung hendaknya melibatkan seluruh siswa,

C. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan

metode penelitian eksperimen dengan desain penelitian berbentuk pretest-

postest control grup design atau desain kelompok kontrol eksperimen. Menurut

Arikunto (2010:125), desain penelitian dapat ditunjukkan pada tabel 1.

Tabel 1

Pretest-Posttest Control Group Design

Group Pre-test Treatment Pos-test

Eksperimen O1 X O1

Kontrol O3 - O4

dengan O1 adalah tes awal (pre-test) pada kelas eksperimen, O2 adalah tes

akhir (post-test) pada kelas eksperimen, O3 adalah tes awal (pre-test) pada

kelas kontrol, O4 adalah tes akhir (post-test) pada kelas kontrol, X adalah

model pembelajaran Snowball Throwing, - adalah perlakuan pembelajaran

ceramah dan latihan.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MAN 2

Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2015/2016 yang terdiri dari empat kelas. Secara

rinci populasi penelitian dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2

Populasi Penelitian

No Kelas Jenis Kelamin

Jumlah Laki-Laki Perempuan

1. X.1 9 22 31

2. X.2 12 20 32

3. X.3 10 20 30

4. X.4 9 22 31

Jumlah 38 86 124

Sumber: Tata Usaha MAN 2 Lubuklinggau Tahun 2015/2016.

Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/JURNAL IIS ROSITA - Copy.pdf · yang sedang berlangsung hendaknya melibatkan seluruh siswa,

Sedangkan sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan

teknik Simple Random Sampling. Sampel yang diambil sebanyak 2 kelas

yaitu kelas X.2 sebagai kelas eksperimen dan kelas X.3 sebagai kelas

kontrol.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes. Sebelum

pengambilan data dilakukan, peneliti terlebih dahulu melakukan uji coba

soal materi vektor di kelas XI MAN 2 Lubuklinggau Tahun Pelajaran

2015/2016. Setelah data diperoleh maka uji coba soal dianalisis dengan

empat kriteria yaitu validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat

kesukaran. Adapun hasil pretest dianalisis dengan uji normalitas. Sedangan

hasil posttest dianalisis dengan uji-t.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Analisis hasil penelitian

Deskripsi data penelitian yang dimaksudkan untuk memberikan

gambaran secara umum mengenai data yang diperoleh di lapangan.

Penelitian ini dilaksanakan di kelas X MAN 2 Lubuklinggau Tahun

Pelajaran 2015/2016 yang dilakukan pada tanggal 6 Agustus sampai 7

September 2015. Pada penelitian ini peneliti menggunakan dua kelas

sebagai sampel dari jumlah populasi sebanyak empat kelas. Kelas yang

dijadikan sampel adalah kelas X.2 sebagai kelas Eksperimen dan kelas X.3

sebagai kelas Kontrol. Kelas X.2 mendapatkan perlakuan dengan

menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing pada proses

Page 16: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/JURNAL IIS ROSITA - Copy.pdf · yang sedang berlangsung hendaknya melibatkan seluruh siswa,

pembelajarannya, sedangkan kelas X.3 menggunakan metode ceramah dan

latihan dalam penyampaian materi.

Sebelum pelaksanaan penelitian dimulai, terlebih dahulu dilakukan uji

coba instrumen yang dilaksanakan pada tanggal 13 Agustus 2015 di kelas

XI.1 MAN 2 Lubuklinggau. Tahap uji instrumen ini dilakukan untuk

menentukan banyaknya soal yang memenuhi kriteria untuk dapat digunakan

sebagai instrumen penelitian yang dipakai pada pre-test dan post-test dari

sejumlah soal yang peniliti buat.

Data tes diperoleh dari hasil pre-test (kemampuan awal siswa sebelum

mendapat perlakuan) dan post-test (kemampuan siswa setelah mendapatkan

perlakuan). Pelaksanaan tes awal dikelas eksperimen maupun kontrol diikuti

oleh semua siswa. Data hasil tes akhir diperoleh setelah kedua kelas

mendapat perlakuan yang berbeda dalam pembelajaran fisika pada materi

vektor. Data tersebut digunakan untuk mengetahui pengaruh penggunaan

model pembelajaran Snowball Throwing terhadap hasil belajar fisika siswa.

Sebelum dilaksanakan pembelajaran tes akhir terlebih dahulu

dilaksanakan pre-test yang berfungsi untuk mengetahui kemampuan siswa

sebelum dilakukan penelitian. Pada penelitian ini, jumlah pertemuan tatap

muka yang dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan, satu kali pemberian

pre-test, satu kali proses pembelajaran dan satu kali pemberian post-test.

2. Pembahasan

Permasalahan dalam penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh

model pembelajaran Snowball Throwing terhadap hasil belajar fisika siswa

Page 17: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/JURNAL IIS ROSITA - Copy.pdf · yang sedang berlangsung hendaknya melibatkan seluruh siswa,

kelas X MAN 2 Lubuklinggau”. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X

MAN 2 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2015/2016. Pada proses

pembelajaran kedua kelompok diberi perlakuan yang berbeda, yaitu

kelompok kelas eksperimen diberi perlakuan dengan menerapkan model

pembelajaran Snowball Throwing sedangkan kelas kontrol diberi perlakuan

menggunakan metode diskusi dan latihan. Namun, sebelum dilakukan tes

awal atau pre-test untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Dari hasil

analisis data, diperoleh bahwa semua siswa dari kedua kelas mendapatkan

nilai kurang dari KKM. Ini disebabkan karena materi ini belum dipelajari.

Hal ini berarti kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama.

Pelaksanaan penelitian ini dimulai dengan perencanaan pembuatan

perangkat penelitian yang terdiri dari silabus, Renacana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), dan tes kemampuan kognitif siswa terhadap

penggunaan model pembelajaran Snowball Throwing. Model pemebelajaran

ini memungkinkan semua siswa terlibat langsung dan aktif, serta membuat

mereka merasa bahwa proses pembelajaran menjadi menarik dan

menyenangkan sehingga tidak menimbulkan kebosanan dan siswa tidak

merasa dipaksakan. Pembelajaran seperti ini memungkinkan untuk siswa

menyampaikan apa yang mereka ketahui dengan cara berbagi informasi

terlebih dahulu bersama teman sebangkunya sehingga secara tidak langsung

siswa dapat membangikan pengalaman umunya dan bertanggung jawab

terhadap informasi yang akan mereka bagi satu sama lain.

Page 18: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/JURNAL IIS ROSITA - Copy.pdf · yang sedang berlangsung hendaknya melibatkan seluruh siswa,

Pada pertemuan pertama siswa masih bingung dengan cara belajar

dengan menggunakan model pembelajaran Snowbal Throwing yang

mengharuskan siswa bersifat aktif berpikir dan berbagi sesama dalam

belajar. Siswa masih kebingungan dalam memahami pertanyaan yang

diberikan guru dan berpikir secara berpasangan dalam kelompok. Hal ini

disebabkan siswa masih tetap pada pendapat mereka masing-masing dalam

kelompok sehingga membuat suasana kelas menjadi rebut. Kurang

berhasilnya pembelajaran pada pertemuaan pertama dipengaruhi oleh masih

ada kelompok yang belum bisa berpikir secara berpasangan terhadap

kelompok mereka sehingga dibutuhkan waktu lama.

Pada pertemuan kedua siswa sudah banyak mengerti tentang

pertanyaan yang diberikan dan sudah bisa menerima pendapat masing-

masing kelompok lain. Sebelumnya siswa diberikan pengarahan oleh guru

agar menerima pendapat dari kelompok lain. Dengan mengaktifkan siswa

dalam berkelompok dan susanan di kelas menjadi lebih tenang

dibandingkan pada pertemuam pertama walaupun masih ada sedikit siswa

yang masih ribut satu sama lainnya. Hal ini sesuai dengan tahap-tahap

model pembelajaran Snowbal Throwing yaitu mendorong siswa untuk aktif

berpikir, berdiskusi berpasangan dalam kelompok dan bisa berbagi dengan

kelompok lain.

Model pembelajaran Snowball Throwing ini merupakan model

pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar fisika dan keaktifan

siswa. Hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran Snowball

Page 19: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/JURNAL IIS ROSITA - Copy.pdf · yang sedang berlangsung hendaknya melibatkan seluruh siswa,

Throwing menjadi lebih baik dikarenakan model ini menekankan pada

keterlibatan siswa secara langsung dalam pemecahan masalah, dengan

saling berfikir, dan berbagi informasi dengan seluruh siswa tentang apa

yang telah dibicarakan dalam kelompok. Dengan demikian hasil belajar

fisika setelah penerapan model Snowball Throwing mengalami kenaikan

yang signifikan.

Pembelajaran yang dilaksanakan pada kelas kontrol yaitu

pembelajaran dengan metode ceramah dan latihan. Pembelajaran dengan

metode ceramah membuat siswa lebih tenang karena guru mengandalikan

siswa. Siswa duduk dan memperhatikan guru menerangkan materi pelajaran.

Hal semacam ini dapat mengakibatkan guru kurang memahami tingkat

pemahaman siswa, karena siswa yang sudah paham atau belum hanya diam

saja. Siswa yang belum paham terkadang tidak berani atau malu untuk

bertanya pada guru. Pada saat mengerjakan soal latihan, hanya siswa yang

pandai saja yang serius mengerjakan soal yang diberika oleh guru

sedangkan yang lain lebih asyik bercerita dengan temannya.

Setelah diberi pembelajaran yang berbeda, untuk kelas eksperimen

diberi pembelajaran dengan model Snowball Throwing sedangkan untuk

kelas kontrol menggunakan metode ceramah dan latihan. Kemudian kedua

kelas tersebut diberikan tes akhir atau post-test. Kelas eksperimen

memperoleh rata-rata skor 66,46, dan untuk kelas kontrol memperoleh rata-

rata skor 60,36. Hal ini menunjukkan bahwa skor tes kelas eksperimen lebih

tinggi dibandingkan skor kelas kontrol. Hasil dari tes hasil belajar kedua

Page 20: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/JURNAL IIS ROSITA - Copy.pdf · yang sedang berlangsung hendaknya melibatkan seluruh siswa,

kelompok ini dilakukan uji normalitas, uji kesamaan dua rata-rata varians,

dan uji hipotesis. Dari hasil uji normalitas dan uji kesamaan dua rata-rata

varians menunjukkan bahwa kedua kelompok berdistribusi normal dan

homogen.

Berdasarkan uji kesamaan dua rata-rata diperoleh data mengenai

kemampuan akhir siswa bahwa kemampuan siswa kelas eksperimen dan

kelas kontrol berbeda secara signifikan pada taraf kepercayaan α = 0,05

karena 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 2,58 dan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 1,67, maka Ho

ditolak dan Ha diterima, dengan kata lain rata-rata kelas eksperimen lebih

besar dari rata-rata kelas kontrol.

E. PENUTUP

1. Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh bahwa

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 (2,58) ≥ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (1,67) dengan rata-rata hasil belajar post-test siswa

sebesar 66,46, sedangkan rata-rata hasil pretest siswa sebesar 25,62. Maka

dapat simpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Snowball

Throwing terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X MAN 2 Lubuklinggau

Tahun Pelajaran 2015/2016.

Page 21: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/JURNAL IIS ROSITA - Copy.pdf · yang sedang berlangsung hendaknya melibatkan seluruh siswa,

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta : Rineka Cipta

Aqib, Zainal. 2013. Model-model , Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual

(Inovatif). Bandung: Yrama Widya

Eryani, Sesi. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball

Throwing pada Materi Tekanan Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa

Kelas VIII SMP Negeri 3 Lubuklinggau. Skripsi ini tidak diterbitkan.

Lubuklinggau: Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam STKIP-

PGRI Lubuklinggau

Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Edisi Revisi Jilid 1.Jakarta:Erlangga.

Hamalik, Dr. Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Hartatik, Ika. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Snowball Throwing Terhadap

Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X SMA Negeri Bangun Jaya. Skripsi

tidak diterbitkan. Lubuklinggau: Jurusan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam STKIP-PGRI Lubuklinggau.

Jihad dan Haris, 2009. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo

Komalasari, Kokom. 2011. Pembelajaran Konstektual Konsep dan Aplikasi.

Bandung: Refika Aditama.

Kuntoro, Tri. 2008. Fisika Dasar Edisi 1. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Maryanti. 2011. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Snowball Throwing

Terhadap Hasil Belajar Fisika Materi Pengukuran Siswa Kelas X SMA

Negeri Megang Sakti. Skripsi tidak diterbitkan. Lubuklinggau: Jurusan

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam STKIP-PGRI Lubuklinggau.

Musfiqon, Hm. 2012. Pengembangan Media dan Sumber Peembelajaran. Jakarta:

Prestasi Pustaka

Sugiyono.2010.Metode Penelitian Pendidikan, Penelitian Kuantitatif, Penelitian

Kualitatif, dan R&D.Bandung:Alfabeta.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sudjana. 2005. Metode Statistik. Bandung: Tarsinto

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik

Indonesia. 2012. Pedoman Penulisan Makalah dan Skripsi. Lubuklinggau.

Page 22: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/JURNAL IIS ROSITA - Copy.pdf · yang sedang berlangsung hendaknya melibatkan seluruh siswa,

Trianto. 2009. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.

Jakarta: Prestasi Pustaka.

Yamin, Martinis. 2012. Desain Baru Pembelajaran Konstruktivistik. Jakarta:

Referensi