BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00163-KA...
Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00163-KA...
9
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1. Teori - Teori Umum
2.1.1. Pengertian Sistem
Berdasarkan www.chamot-idea.blogspot.com/2007/09/tugas-i-pengendalian-
kualitas-quality.html, The Institute of Electrical and Electronics Engineers' (IEEE)
Standard Glossary of Software Engineering Terminology mendefinisikan kualitas
sebagai: "the degree to which a system, component, or processmeets meets (1) specified
requirements, and (2) customer or user needs or expectations." Dimana kualitas
didefiniskan sebagai tingkat atau level bagaimana sebuah sistem, komponen, atau proses
dalam memenuhi permintaan yang diminta pengguna, dan kebutuhan atau ekspektasi
pengguna.
Menurut www.dikti.org/?q=node/23 kualitas jasa adalah ”the extent of
discrepancy between customer expectation or desires and their perception” (adanya
perbedaan antara harapan pelanggan tentang suatu jasa dan apa yang dirasakan atau
diterima pelanggan sesungguhnya).
Menurut www.danmamdiri.or.id kualitas juga dapat diartikan sebagai kesesuaian
dengan persyaratan, kesesuaian dengan pihak pemakai atau bebas dari kerusakan / cacat.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kualitas diartikan sebagai tingkat baik
buruknya sesuatu atau pribadi yang baik dalam bentuk tingkah laku seseorang yang baik
yang dapat dijadikan teladan dalam hidup bermasyarakat dan bernegara
10
Berdasarkan teori – teori di atas yang dimaksud dengan kualitas adalah segala
sesuatu yang dapat memenuhi keinginan semua pihak baik itu produsen, konsumen, dan
yang lain yang berhubungan dengan produk atau jasa tersebut. Dalam hal ini kualitas
dari informasi yang dihasilkan oleh Sistem Informasi DELVIS harus berkualitas dan
berguna dalam memenuhi kebutuhan user.
2.1.2. Pengertian Informasi
Menurut Muchtar ( 1999, p.3 ), informasi adalah hasil suatu proses yang
terorganisasi, memiliki arti dan berguna bagi orang yang menerimanya.
Beberapa karakteristik yang diperlukan agar suatu informasi dapat berarti dan
berguna dalam penelitian ini adalah :
1. Reliable
Informasi harus bebas dari kesalahan dan harus akurat dalam mempresentasikan suatu
kegiatan dari suatu organisasi.
2. Relevant
Informasi yang relevan harus memberikan kepastian kepada user atas informasi yang
dibutuhkan. Informasi yang ada harus berguna bagi user.
3. Timely
Informasi yang disajikan tepat pada saat dibutuhkan / tepat waktu dan dapat mempe-
ngaruhi proses pengambilan keputusan.
4. Complete
Informasi yang disajikan lengkap termasuk didalamnya semua data yang relevan dan
tidak mengabaikan unsur kepentingan yang diharapkan oleh pembuat keputusan.
11
5. Understandable
Informasi yang disajikan hendaknya dalam bentuk yang mudah untuk dimengerti
oleh pembuat keputusan.
Menurut Mcleod dalam bukunya yang berjudul Management Information System
( 2001, p.12 ), informasi adalah data yang telah diproses atau data yang sudah lebih
memiliki arti tertentu bagi kebanyakan penggunanya.
Berdasarkan pendapat Hall ( 2001, p.13 ), “Informasi menyebabkan pemakai
melakukan suatu tindakan yang dapat ia lakukan atau tidak dilakukan. Informasi
seringkali didefinisikan sebagai data yang telah diproses, informasi ditentukan oleh
efeknya pada para pemakai, bukan bentuk fisiknya.”
Berdasarkan http://www.nakertrans.go.id/, informasi adalah penyampaian data,
fakta dan berita yang dikemas dan disajikan dalam bentuk yang nyaman untuk dilihat,
dibaca, dan dimengerti oleh orang yang memerlukannya.
Berdasarkan teori - teori diatas yang dimaksud dengan informasi adalah semua
data berupa data penerima, data pengirim, jenis layanan yang dipilih, jumlah barang
kiriman, berat barang kiriman, biaya kirim dan biaya tambahan lainnya, isi dari barang
kiriman, perincian berat dan ukuran volume, nama petugas penerimaan TIKI, serta
layanan packing dan asuransi yang di - input oleh user akan diolah dengan
menggunakan Sistem Informasi DELVIS sehingga akan menjadi fakta atau berita yang
berguna baik oleh user maupun customer serta PT. Citra Van Titipan Kilat, yang
meliputi indikator : ( 1 ) Bebas dari kesalahan, pada dimensi Reliable; ( 2 ) Kepastian,
pada dimensi Relevant; ( 3 ) Tepat waktu, pada dimensi Timely; ( 4 ) Lengkap, pada
dimensi Complete; ( 5 ) Dimengerti, pada dimensi Understanble.
12
2.1.3. Pengertian Kualitas Informasi
Menurut Suwardjono ( 2001, p.58 ) kualitas informasi adalah karakteristik yang
melekat pada informasi sehingga informasi bermakna bagi pemakai dan memberi
keyakinan kepada pemakai sehingga bermanfaat dalam keputusan.
Menurut Ariyanto dan Desika ( 2007, p.13 ) kualitas informasi adalah ukuran
terhadap nilai dari suatu kebutuhan yang ada dan telah ditetapkan dari data yang
terorganisasi dan diproses sehingga menciptakan suatu bentuk yang berarti bagi user
Berdasarkan teori - teori di atas yang dimaksud dengan kualitas informasi adalah
karakteristik yang melekat pada informasi sehingga informasi bermakna bagi user dan
memberi keyakinan kepada user untuk menggunakan informasi tersebut.
Berdasarkan analisis teori yang menjadi indikator pada Variabel Kualitas
Informasi DELVIS adalah : ( 1 ) Bebas dari kesalahan, pada dimensi Reliable karena
dengan adanya informasi yang bebas dari kesalahan maka suatu sistem dapat dikatakan
benar dan sesuai sehingga user pun yakin dalam penggunaanya; ( 2 ) Kepastian, pada
dimensi Relevant karena setiap informasi yang dihasilkan oleh Sistem Informasi
DELVIS harus memberi informasi yang jelas sesuai dengan kenyataan yang terjadi; ( 3 )
Tepat waktu, pada dimensi Timely karena dengan adanya penyediaan informasi yang
tepat pada waktunya akan memudahkan user dalam bertransaksi dan melayani customer;
dan ( 4 ) Lengkap, pada dimensi Complete karena dengan adanya informasi yang utuh
dan mendetail tanpa kekurangan user akan memperoleh kemudahan ketika suatu
informasi dibutuhkan; ( 5 ) Dimengerti, pada dimensi Understanble karena setiap
13
informasi yang dihasilkan oleh Sistem Informasi DELVIS harus dapat dipahami dan
dimengerti oleh penggunanya (user).
2.1.4. Sintesis Variabel Kualitas Informasi DELVIS
Berdasarkan analisis teori - teori di atas yang dimaksud dengan Kualitas
Informasi adalah karakteristik yang melekat pada informasi sehingga informasi
bermakna bagi user dan memberi keyakinan kepada user untuk menggunakan informasi
tersebut dengan indikator : ( 1 ) Bebas dari kesalahan, pada dimensi Reliable; ( 2 )
Kepastian, pada dimensi Relevant; ( 3 ) Tepat waktu, pada dimensi Timely; dan ( 4 )
Lengkap, pada dimensi Complete; ( 5 ) Dimengerti, pada dimensi Understanble.
2.1.5. Konstruk Variabel Kualitas Informasi DELVIS
Berdasarkan sintesis teori - teori tersebut diatas, yang dimaksud dengan Kualitas
Informasi DELVIS adalah sebuah ukuran bagi program atau sistem informasi yang
digunakan oleh PT. Citra Van Titipan Kilat dalam rangka membantu perusahaan dalam
menjalankan kegiatan operasional pengiriman paket / dokumen yang dilakukan oleh
karyawan bagian Front Office, Customer Service serta Pendaftaran ONS dan Regular
yang bertindak sebagai user dengan indikator : ( 1 ) Bebas dari kesalahan, pada dimensi
Reliable; ( 2 ) Kepastian, pada dimensi Relevant; ( 3 ) Tepat waktu, pada dimensi
Timely; dan ( 4 ) Lengkap, pada dimensi Complete; ( 5 ) Dimengerti, pada dimensi
Understanble.
14
2.1.6. Pengertian Kepuasaan
Berdasarkan Kamus Umum Bahasa Indonesia ( 1999, p.770 ), istilah kepuasan
berasal dari kata puas yang berarti merasa senang ( lega, gembira, dan sebagainya karena
sudah terpenuhi hasrat hatinya ) dan kepuasaan adalah perihal yang bersifat kesenangan
dan kelegaan.
Menurut Kotler ( 2006, p.61 ), satisfaction is persons feeling of pleasure or
disappointment resulting from comparing a product perceived performance ( or
outcome ) in relation to his or her expectations ( Kepuasan adalah perasaan senang atau
kecewa seseorang yang dihasilkan dari kemampuan suatu produk dalam memenuhi
harapan user tersebut ). Bila kenyataan tidak sesuai dengan harapan maka pengguna
tidak akan merasa puas, begitu juga sebaliknya jika kenyataan sesuai dengan harapan
maka user akan merasa puas.
Berdasarkan http://busman.elec.qmul.ac.uk/deliverables/busman_d61.pdf, dikutip
dari karya ilmiah Bringing User Statisfaction to Media Access Network oleh
Pedroconcejero Cerezo: Carlos Gonzalez de herrero; Daniel perez uriol; Alyson evans;
Goetz Schmidt bossert; Roland bub; Richard Blyth; Abigail Turner;et al, ( 2003, p.38 )
mengatakan kriteria Kepuasan User meliputi dimensi :
1. Meeting user expectations ( memenuhi harapan user ).
2. Esthetic Appearance ( estetika tampilan ).
3. Intuitiveness an ease of learning, comfort and confidence in long term ( intuisi
dan mengurangi waktu pembelajaran, memberikan kenyamanan dan percaya
diri dalam jangka waktu yang panjang ).
15
Meeting User Expectation berarti Kualitas Informasi DELVIS yang dirasakan
harus sesuai dengan harapan user yaitu dapat melakukan aktivitas pengiriman paket /
dokumen tanpa hambatan.
Esthetic Appearance berarti tampilan yang dihasilkan oleh Sistem Informasi
DELVIS harus berbasiskan pada desain user friendly sehingga para user dapat dengan
cepat memahami dan beradaptasi dalam menggunakan sistem informasi ini.
Intuitiveness an ease of learning, comfort and confidence in long term berarti
Sistem Informasi DELVIS yang diaplikasikan harus dapat memberikan kualitas, dimana
user tidak mengalami kesulitan dalam menggunakan sistem informasi tersebut dan lebih
memahami dalam pembuatan suatu laporan transaksi harian. Dampak dari kemudahan
inilah yang pada akhirnya akan menimbulkan kenyamanan bagi para user, yang berarti
para user merasa puas dan senang dalam melakukan pengiriman paket / dokumen serta
menghasilkan suatu output berupa BTTKB dan laporan transaksi harian user dengan
menggunakan Sistem Informasi DELVIS ini.
Menurut http://www.kompas.com/kompas-cetak/0401/290metro/820403.htm,
kepuasan adalah kenikmatan sendiri yang dirasakan seseorang.
Berdasarkan teori - teori diatas yang dimaksud kepuasan dalam penelitian ini
adalah perasan senang, bahagia dan lega para user dalam menggunakan Sistem
Informasi DELVIS yang berkualitas pada PT. Citra Van Titipan Kilat yang meliputi
indikator : ( 1 ) Harapan, pada dimensi Meeting user expectations; ( 2 ) Tampilan, pada
dimensi Esthetic Appearance; ( 3 ) Mudah dan ( 4 ) Nyaman, pada dimensi Intuitiveness
an ease of learning, comfort and confidence in long term; serta ( 5 ) Kenyataan.
16
2.1.7. Pengertian User
Menurut O’Brien (1997, p.4), user dapat diartikan sebagai semua orang yang
memakai sistem informasi atau informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi tersebut.
Berdasarkan http://www.atis.org/tg2k/user.html user dapat diartikan sebagai
individu, organisasi, atau entitas lainnya ( termasuk komputer dan sistem komputer ),
yang menggunakan layanan - layanan yang disediakan oleh sebuah telekomunikasi, atau
oleh sebuah sistem yang memproses informasi, untuk memindahkan informasi.
Menurut http://www.dict.die.net/ user is a person who makes of a think, someone
who uses or employs something. Artinya user adalah seseorang yang menggunakan ide
pikirannya. Seseorang yang menggunakan sesuatu yang dikerjakan.
Maka disimpulkan bahwa User adalah seseorang ataupun sekelompok orang yang
menggunakan sistem informasi ( komputer ). Pada PT. Citra Van Titipan Kilat ini yang
berperan sebagai user yang menggunakan Sistem Informasi DELVIS adalah karyawan
bagian Front Office, Customer Service, dan Pendaftaran ONS dan Regular.
2.1.8. Pengertian Kepuasan User
Menurut Kotler ( 2003, p.61 ) if performance falls short of expectation, the
customer is dissatisfied. Dengan kata lain bila kenyataan tidak sesuai dengan harapan,
maka user tidak puas, begitu pula sebaliknya.
Berdasarkan Remenyi ( 2000, p.153 ), User Satisfaction is generally considered to
result a comparison of user expectation ( or need ) of the information system with the
perceived performance ( or capability ) of the information system on a number of
different facets of the information system. ( Kepuasan User secara umum dianggap
17
sebagai hasil perbandingan antara pengharapan / kebutuhan user atas sistem informasi
dan kinerja sistem yang diterima ).
Maka hubungan antara kenyataan dengan harapan user dapat disimpulkan seperti
berikut ini :
kenyataan > harapan = sangat puas
kenyataan = harapan = puas
kenyataan < harapan = tidak puas
Berdasarkan analisis teori yang menjadi indikator dalam Variabel Kepuasaan User
meliputi indikator : ( 1 ) Harapan, pada dimensi Meeting user expectations karena
tingkat Kepuasaan User terhadap suatu sistem informasi akan diukur berdasarkan
seberapa besar kualitas suatu sistem informasi tersebut dalam memenuhi harapan dari
user atau penggunanya; ( 2 ) Tampilan, pada dimensi Esthetic Appearance karena
dengan adanya kualitas tampilan seperti tampilan yang user friendly, atraktif dan
menarik akan mempengaruhi tingkat Kepuasaan User terhadap sistem informasi yang
digunakan; ( 3 ) Mudah, pada dimensi Intuitiveness an ease of learning, comfort and
confidence in long term karena dengan adanya sistem informasi yang mudah digunakan
dan mudah untuk dimengerti akan membuat user merasa senang dan puas ketika
menggunakannya; dan ( 4 ) Nyaman, pada dimensi Intuitiveness an ease of learning,
comfort and confidence in long term karena dengan adanya sistem yang nyaman untuk
digunakan maka user akan merasa puas, serta ( 5 ) Kenyataan, karena dengan adanya
proses pengiriman paket / dokumen yang cepat dan mudah akan meningkatkan
Kepuasan User terhadap sistem informasi yang digunakan, sehingga semakin tinggi
kualitas suatu informasi maka akan meningkatkan pula Kepuasaan User.
18
2.1.9. Sintesis Variabel Kepuasaan User
Berdasarkan analisis teori - teori tersebut diatas yang dimaksud dengan Kepuasan
User adalah suatu perasaan senang yang dialami oleh seorang pemakai dalam
menggunakan sistem informasi sehingga mencapai harapan yang di kehendaki yang
meliputi indikator : ( 1 ) Harapan, pada dimensi Meeting user expectations; ( 2 )
Tampilan, pada dimensi Esthetic Appearance; ( 3 ) Mudah dan ( 4 ) Nyaman, pada
dimensi Intuitiveness an ease of learning, comfort and confidence in long term; serta
( 5 ) Kenyataan.
2.1.10. Konstruk Variabel Kepuasaan User
Berdasarkan sintesis teori - teori tersebut diatas, yang dimaksud dengan
Kepuasaan User dalam penelitian ini adalah tingkat perasaan senang dari user yang
menggunakan Sistem Informasi DELVIS atau menggunakan informasi yang
dihasilkannya untuk mencapai tujuan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan pada
PT. Citra Van Titipan Kilat yang meliputi indikator : ( 1 ) Harapan, pada dimensi
Meeting user expectations; ( 2 ) Tampilan, pada dimensi Esthetic Appearance; ( 3 )
Mudah dan ( 4 ) Nyaman, pada dimensi Intuitiveness an ease of learning, comfort and
confidence in long term; serta ( 5 ) Kenyataan.
19
2.1.11. Tabel Kisi - Kisi Variabel, Dimensi, Indikator Penelitian
Tabel 2.1
Tabel Kisi – Kisi Variabel, Dimensi, Indikator Penelitian
Variabel Dimensi Indikator
( 1 ) Kualitas Informasi DELVIS ( 1 ) Reliable ( 1 ) Bebas
Kesalahan
( 2 ) Relevant ( 2 ) Kepastian
( 3 ) Timely ( 3 ) Tepat waktu
( 4 ) Complete ( 4 ) Lengkap
( 5 ) Umderstanble ( 5 ) Dimengerti
( 2 ) Kepuasan User ( 1 ) Meeting user expectations ( 1 ) Harapan
( 2 ) Esthetic appearance ( 2 ) Tampilan
( 3 ) Intuitiveness an ease of ( 3 ) Mudah
learning, comfort and
confidence in long term
( 4 ) Nyaman
( 5 ) Kenyataan
2.1.12. Kerangka Berpikir
Berdasarkan sintesis teori - teori tersebut diatas, yang dimaksud dengan Kualitas
Informasi DELVIS adalah sebuah ukuran bagi program yang digunakan oleh PT. Citra
Van Titipan Kilat dalam rangka membantu perusahaan dalam menjalankan kegiatan
20
operasional pengiriman paket / dokumen yang dilakukan oleh karyawan bagian Front
Office, Customer Service serta Pendaftaran ONS dan Regular yang bertindak sebagai
user dengan indikator : ( 1 ) Bebas dari kesalahan, pada dimensi Reliable; ( 2 )
Kepastian, pada dimensi Relevant; ( 3 ) Tepat waktu, pada dimensi Timely; dan ( 4 )
Lengkap, pada dimensi Complete; ( 5 ) Dimengerti, pada dimensi Understanble.
Berdasarkan sintesis teori - teori tersebut diatas, yang dimaksud dengan
Kepuasaan User dalam penelitian ini adalah tingkat perasaan senang dari user yang
menggunakan Sistem Informasi DELVIS atau menggunakan informasi yang
dihasilkannya untuk mencapai tujuan sesuai dengan standart yang telah ditetapkan yang
meliputi indikator : ( 1 ) Harapan, pada dimensi Meeting user expectations; ( 2 )
Tampilan, pada dimensi Esthetic Appearance; ( 3 ) Mudah dan ( 4 ) Nyaman, pada
dimensi Intuitiveness an ease of learning, comfort and confidence in long term; serta ( 5
) Kenyataan.
Berdasarkan dua pengertian diatas terdapat keterkaitan antara Kualitas Informasi
DELVIS dengan Kepuasan User. Keterkaitan tersebut digambarkan dengan semakin
baiknya Kualitas Informasi DELVIS akan semakin meningkatkan Kepuasaan User pada
PT. Citra Van Titipan Kilat, sehingga diduga terdapat hubungan antara Kualitas
Informasi DELVIS dengan Kepuasaan User.
2.1.13. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka berpikir diatas, maka dapat dinyatakan hipotesis dapat
dirumuskan sebagai berikut: ”Terdapat hubungan antara Kualitas Informasi DELVIS
dengan Kepuasaan User ”
21
Perumusan Statistik hipotesis penelitian sebagai berikut :
Hipotesis Statistika : Ho : θ = θ0
H1 : θ ≠ θ0
Atau
Ho : θ = θ0
H1 : θ > θ0
Atau
Ho : θ = θ0
H1 : θ < θ0
Sumber : Sudjana, Metode Statistika, ( Tarsito : Bandung 2005 ) , p.223
Keterangan :
Ho : Hipotesis Nol
H1 : Hipotesis Alternatif
θ : Koefisien Korelasi
22
2.2. Teori – Teori Khusus
2.2.1. Pengertian Metode Penelitian
Menurut Sugiyono ( 2004, p.1 ), metode penelitian pada dasarnya merupakan cara
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti
kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri - ciri keilmuan, yaitu :
a. Rasional : kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara – cara yang masuk akal,
sehingga terjangkau oleh penalaran manusia.
b. Empiris : cara – cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia,
sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara – cara yang digunakan
c. Sistematis : proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah –
langkah tertentu yang bersifat logis.
2.2.2. Jenis - Jenis Penelitian
A. Menurut Tujuannya:
1. Penelitian Dasar ( Basic Research ) yaitu penelitian untuk pengembangan
suatu teori atau ilmu pengetahuan.
2. Penelitian Terapan ( Applied Research ) yaitu penelitian yang langsung
dapat digunakan untuk memecahkan masalah atau mengambil kebijakan.
B. Menurut Metodenya:
1. Penelitian Survei yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengambil suatu
generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam.
2. Penelitian Ex Post Facto yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti
peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut ke belakang untuk
mengetahui faktor - faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut.
23
3. Penelitian Eksperimen yaitu penelitian yang berusaha mencari pengaruh
variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol
secara ketat.
C. Menurut Tingkat Explanasinya:
1. Penelitian Deskriftif yaitu penelitian yang dilaukan untuk mengetahui nilai
variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat
perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain.
2. Penelitian Asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkat
yang tertinggi bila dibandingkan dengan penelitian deskriptif dan
komparatif. Pada penelitian ini terdapat dua variabel yang dihubungkan.
Bentuk hubungan antara variabel tersebut adalah hubungan kausal ( sebab
akibat ). Hal ini dapat digambarkan seperti gambar 2.1
Gambar : 2.1 Hubungan X danY
Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, ( CV. Alfabeta: Jakarta 2004 ), p.12
3. Penelitian Komparatif yaitu penelitian untuk membandingkan.
D. Menurut Jenis Data & Analisis :
Pada dasarnya meneliti ingin mendapatkan data obyektif, valid dan reliabel
tentang sesuatu hal ( variabel tertentu ). Jenis data dan analisisnya dalam
penelitian dapat dikelompokkan menjadi dua hal utama yaitu data kualitatif
dan kuantitatif. Dalam analisis data juga terdapat dua macam yaitu analisis
data kuantitatif dengan statistik dan kualitatif ( tidak mengutamakan statistik ).
X Y
24
2.2.3. Macam - Macam Data Penelitian
Macam data ada dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif
adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, dan gambar. Data kuantitatif
adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan.
Data kuantitatif dibagi menjadi dua, yaitu data diskrit / nominal dan data
kontinum. Data nominal adalah data yang hanya dapat digolong-golongkan secara
terpisah. Data kontinum adalah data yang bervariasi menurut tingkatan dan ini diperoleh
dari hasil pengukuran.
Data kontinum dibagi menjadi data ordinal, interval dan ratio. Data ordinal
adalah data yang berbentuk rangking atau peringkat dan jarak satu data dengan data
yang lain tidak sama. Data interval data yang jaraknya sama tetapi tidak mempunyai
nilai nol ( 0 ) mutlak. Data ratio data yang jaraknya sama dan mempunyai nilai nol ( 0 )
mutlak.
2.2.4. Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain maka macam-
macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi :
1. Variabel Independen, variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus,
prediktor, antecendent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai
variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang
25
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen ( terikat ).
2. Variabel Dependen, sering disebut sebagai variabel output, kriteria,
konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat.
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas.
2.2.5. Populasi
Menurut Sugiyono ( 2004, p.72 ) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
dari obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, dan kemudian ditarik suatu kesimpulannya.
Jadi, populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda - benda alam yang lain.
Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek / subyek yang dipelajari,
tetapi meliputi seluruh karakteristik / sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.
2.2.6. Sampel
Menurut Sugiyono ( 2004, p.73 ) Sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak
mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan
dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dalam
populasi. Apa yang dipelajari yang diambil dari populasi harus betul - betul
representative / mewakili.
26
Ada 2 jenis teknik untuk menentukan sampel ( sampling) yaitu :
1. Probability Sampling merupakan teknik penarikan sampel dimana setiap anggota
populasi disediakan kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel.
a. Simple Random Sampling
Dikatakan simple ( sederhana ) karena pengambilan sampel anggota populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
Cara demikian dilakukan bila angoota populasi dianggap homogen. Teknik ini
dapat digambarkan seperti gambar 2.2 berikut :
Gambar : 2.2 Simple Random Sampling
Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, ( CV. Alfabeta: Jakarta 2004 ), p.12
b. Proportionate Stratified Random Sampling
Penarikan sampel yang digunakan bila populasi berstrata dengan kelompokkan
dahulu sesuai stratanya baru dari setiap strata diambil sampelnya.
c. Disproportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata
tetapi kurang proporsional.
d. Clutser sampling ( Area Sampling )
Teknik yang digunakan bila dalam menentukan sampel sumber data atau obyek
yang diteliti berdasarkan daerah. Contoh: penduduk dari suatu negara.
Populasi Homogen
Sampel yang representatif
Diambil secara random
27
2. Nonprobality Sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel dan anggota populasinya bersifat homogen. Teknik sampel
ini meliputi:
a. Sampel Sistematis : teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari
anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
b. Sampel Quota : teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang
mempunyai ciri - ciri tertentu sampai jumlah ( kuota ) yang diinginkan.
c. Sampel Aksidental : teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa
saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sampel.
d. Sampel Purposive : teknik penarikan sampel purposive dilakukan jika
peneliti ingin mendalami suatu kasus yang melibatkan jenis responden
tertentu dan masalah yang diteliti.
e. Sampel Jenuh : teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi
relatif kecil yang kurang dari 30 orang.
f. Snowball Sampling: teknik penentuan sampel yang mula - mula jumlahnya
kecil, kemudian membesar. Dimana responden awal dipilih dengan sampel
probabilitas sedangkan responden berikutnya diperoleh dari usulan /
masukan responden sebelumnya. Teknik ini digunakan juga pada kasus-kasus
yang cenderung sensitif sehingga sulit untuk menyusun kerangka sampel.
28
Pada penelitian ini menggunakan teknik Simple Random Sampling dimana
pengambilan sampel dari anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan
strata yang ada dalam populasi.
Berikut ini diberikan tabel penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu yang
dikembangkan dari Isaac dan Michael, untuk tingkat kesalahan, 1%, 5% dan 10%.
Rumus untuk menghitung ukuran sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya adalah
sebagai berikut:
Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, ( CV. Alfabeta: Jakarta 2004 ), p.79
Keterangan :
λ² dengan dk = 1, taraf kesalahan 1%, 5%, 10%.
P = Q = 0,5. d = 0,05. s = Jumlah Sampel
Tabel 2.2
Penentuan Jumlah Sampel Dari Populasi Tertentu
Dengan Taraf Kesalahan 1, 5, dan 10%
N S N s N s
1% 5% 10% 1% 5% 10% 1% 5% 10%
10 10 10 10 280 197 155 138 2800 537 310 247
15 15 14 14 290 202 158 140 3000 543 312 248
20 19 19 19 300 207 161 143 3500 558 317 251
25 24 23 23 320 216 167 147 4000 569 320 254
30 29 28 27 340 225 172 151 450 578 323 255
35 33 32 31 360 234 177 155 5000 586 326 257
40 38 36 35 380 242 182 158 6000 598 329 259
45 42 40 39 400 250 186 162 7000 606 332 261
50 47 44 42 420 257 191 165 8000 613 334 263
λ². N. P. Q s = d² (N - 1) + λ². P. Q
29
55 51 48 46 440 265 195 168 9000 618 335 263
60 55 51 49 460 272 198 171 10000 622 336 263
65 59 55 53 480 279 202 173 15000 635 340 266
70 63 58 56 500 285 205 176 20000 642 342 267
75 67 62 59 550 301 213 182 30000 649 344 268
80 71 65 62 600 315 221 187 40000 653 345 269
85 75 68 65 650 329 227 191 50000 655 346 269
90 79 72 68 700 341 233 195 75000 658 346 270
95 83 75 71 750 352 238 199 100000 659 347 270
100 87 78 73 800 363 243 202 150000 661 347 270
110 94 84 78 850 373 247 205 200000 661 347 270
120 102 89 83 900 382 251 208 250000 662 348 270
130 109 95 88 950 391 255 211 300000 662 348 270
140 116 100 92 1000 399 258 213 350000 662 348 270
150 122 105 97 1100 414 265 217 400000 662 348 270
160 129 110 101 1200 427 270 221 450000 663 348 270
170 135 114 105 1300 440 275 224 500000 663 348 270
180 142 119 108 1400 450 279 227 550000 663 348 270
190 148 123 112 1500 460 283 229 600000 663 348 270
200 154 127 115 1600 469 286 232 650000 663 348 270
210 160 131 118 1700 477 289 234 700000 663 348 270
220 165 135 122 1800 485 293 235 750000 663 348 270
230 171 139 125 1900 492 294 237 800000 663 348 271
240 176 142 127 2000 498 297 238 850000 663 348 271
250 182 146 130 2200 510 301 241 900000 663 348 271
260 187 149 133 2400 520 304 243 950000 663 348 271
270 192 152 135 2600 529 307 245 1000000 663 348 271
∞ 664 349 272
Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, ( CV. Alfabeta: Jakarta 2004 ), p.81
Keterangan:
n : Jumlah Populasi
s : Tingkat Kesalahan / Errorr
30
2.2.7. Skala Pengukuran
Menurut Sugiyono ( 2004, p.84 ), skala pengukuran merupakan kesepakatan
yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada
dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan
menghasilkan data kuantitatif.
Dengan skala pengukuran, maka nilai variabel yang diukur dengan instrumen
tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan lebih akurat, efisien, dan
komunikatif.
Ada 4 macam skala pengukuran yaitu :
a) Skala Likert
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
b) Skala Guttman
Skala Guttman digunakan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas
terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan seperti ”ya-tidak” ; ”benar
salah”; ”pernah-tidak pernah” ; ”positif-negatif” dan lain-lain.
c) Sematic Deferential
Skala ini digunakan untuk mengukur sikap hanya bentuknya tidak pilihan
ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang
jawabannya sangat positifnya terletak dibagian kanan garis dan jawabannya
yang sangat negatif terletak dibagian kiri garis atau sebaliknya.
d) Rating Scale
Skala pengukuran yang bersifat kuantitatif. Dalam rating scale data mentah
yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian
31
kualitatif. Oleh karena itu orang tertentu yamg memilih jawaban angka 2,
tetapi angka 2 orang tertentu belum tentu sama maknanya dengan orang lain
yang juga memilih jawaban dengan angka 2.
Pada penelitian ini skala yang digunakan adalah Skala Likert. Skala likert
merupakan metode yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang atau sekelompok dengan menyatakan setuju atau ke-tidaksetujuan-nya
terhadap subyek, obyek atau kejadian tertentu. Metode pengukuran yang paling sering
digunakan ini dikembangkan oleh Rensis Likert sehingga dikenal dengan nama Skala
Likert. Nama lain dari skala ini adalah summated ratings method.
Dalam Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item - item instrumen yang dapat berupa pernyataan.
Jawaban dalam setiap instrumen yang menggunakan Skala Likert mempunyai
gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang berupa kata - kata antara lain :
Sangat Setuju ( SS ); Setuju ( ST ); Ragu - ragu ( RG ); Tidak Setuju ( TS ); Sangat
Tidak Setuju ( STS ).
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor:
1. Sangat Setuju diberi skor 5
2. Setuju diberi skor 4
3. Ragu-ragu diberi skor 3
4. Tidak Setuju diberi skor 2
5. Sangat Tidak Setuju diberi skor 1
Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, ( CV. Alfabeta: Jakarta 2004), p.87
32
2.2.8. Metode Pengumpulan Data
2.2.8.1. Definisi Kuesioner
Pengumpulan data penelitian ada kondisi tertentu kemungkinan tidak
memerlukan kehadiran peneliti. Pertanyaan peneliti dan jawaban responden dapat
dikemukakan secara tertulis melalui suatu kuesioner. Teknik ini memberikan
tanggung jawab kepada responden untuk membaca dan menjawab pertanyaan.
Kuesioner dapat didistribusikan dengan berbagai cara antara lain : kuesioner
disampaikan langsung oleh peneliti, dikirim melalui pos, faksimile atau
menggunakan teknologi komputer.
Menurut Arikunto ( 1998, p.20 ), kuesioner adalah sejumlah pertanyaan
tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam
laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Kuesioner mempunyai 4
tujuan, antara lain:
1. Untuk memperoleh informasi yang akurat dari responden.
2. Memberikan struktur pada wawancara sehingga dapat berjalan lancar
dan urut.
3. Memberikan format standar pencacatn fakta, komentar, dan sikap.
4. Memudahkan pengolahan data.
Delapan pedoman dalam menyusun kuesioner yaitu:
1. Pikirkan sasaran survei
2. Pikirkan bagaimana wawancara akan dilangsungkan.
3. Pikirkan pengetahuan dan kepentingan responden.
4. Pikirkan kata pengantar.
5. Pikirkan urutan pertanyaan.
33
6. Pikirkan tipe pertanyaan.
7. Pikirkan jawaban yang mungkin saat memikirkan pertanyaan.
8. Pikirkan bagaimana data akan diolah.
2.2.8.2. Komponen Kuesioner
Menurut Umar ( 2002, p.78 ), yang dikutip dari Emory-Cooper
menyatakan bahwa ”paling tidak terdapat 4 komponen inti dari sebuah kuesioner”.
Keempat komponen itu adalah:
1. Subyek yaitu individu atau lembaga yang melaksanakan riset.
2. Ajakan yaitu permohonan dari periset kepada responden untuk turut
serta mengisi kuesioner secara aktif dan obyektif.
3. Petunjuk pengisian kuesioner yang mudah dimengerti dan tidak biasa.
4. Pertanyaan atau pernyataan beserta tempat mengisi jawaban, baik
secara tertutup, semi tertutup, ataupun terbuka.
2.2.8.3. Jenis - Jenis Kuesioner
Secara umum, ada tiga tipe kuesioner yaitu :
1. Terstruktur, kuesioner memuat secara tepat pertanyaan dan urutan
penyampaian pertanyaan. Sebagian pertanyaan sudah ditentukan
jawabannya sebelumnya, sehingga hanya sedikit ruang gerak bagi
responden untuk menyimpang dari jawaban tersebut.
2. Semi terstruktur, kuesioner memuat gabungan pertanyan yang sudah
ditentukan beserta jawaban - jawabannya dan pertanyaan dimana
responden bebas memberikan jawabannya.
34
3. Tidak terstruktur, kuesioner memuat daftar pertanyaan tetapi tidak
terdapat jawabannya sehinga responden bebas memberikan
jawabannya.
2.2.8.4. Ciri - Ciri Kuesioner Yang Baik
Menurut Supranto ( 2001, p.82 - 84 ), ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam memilih pertanyaan yang baik:
1. Pertanyaan harus relevan.
2. Pertanyaan harus ringkas ( consise ).
3. Pertanyaan tidak boleh membingungkan ( unambiguos ).
4. Pertanyaan yang bagus hanya memuat 1 pemikiran ( one tought ).
5. Pertanyaan yang baik tidak memuat dua hal yang negatif (double
negative).
6. Khusus untuk kuesioner yang menggunakan skala likert, jawabannya
harus konsisten.
2.2.9. Pengertian Statistik
Menurut Yanuardi dan Meinofriadi ( 2004, p.7 ), statistik adalah kumpulan angka-
angka yang disusun dan disajikan dalam bentuk daftar, tabel, diagram atau grafik untuk
menggambarkan suatu persoalan. Sedangkan statistika adalah pengetahuan yang
berhubungan dengan cara mengumpulkan fakta, mengolah, menganalisa dan penarikan
kesimpulan serta pembuatan keputusan.
Menurut Sugiyono ( 2004, p.143 ), terdapat dua macam statistik yang digunakan
untuk analisis data dalam penelitian, yaitu:
35
1. Statistik Deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku
untuk umum. Statistik deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin
mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat kesimpulan yang
berlaku untuk populasi dimana sampel diambil. Yang termasuk dalam statistik
deskriptif antara lain penyajian data melalui:
a. Tabel, merupakan kumpulan angka yang disusun menurut kategori
sehingga memudahkan untuk pembuatan analisis data.
b. Grafik, merupakan gambar yang menunjukan secara visual data berupa
angka yang biasanya juga berasal dari tabel yang dibuat.
c. Diagaram lingkaran, merupakan gambar grafik berupa lingkaran,
dimana luas lingkaran merupakan komponen dari beberapa nilai.
d. Pictogram adalah grafik yang disajikan dalam bentuk gambar.
Dan perhitungan modus, median, mean, perhitungan desil, persentil,
perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi,
perhitungan persentase.
Perhitungan Statistik :
1. Rentang Data / Range
Data terbesar dikurangi data terkecil.
R = Xmax – Xmin
Sumber : Soleh, Ilmu Statistika, ( Rekayasa Sains : Bandung 2005 ) p.11
36
Keterangan :
Xmax : Nilai Data Terbesar
Xmin : Nilai Data Terkecil
2. Rata-rata ( Mean )
Mean adalah ukuran rata-rata yang merupakan penjumlahan dari seluruh
nilai dibagi dengan jumlah datanya. Menghitung mean dari suatu sample
dilakukan dengan cara sebagai berikut :
n ∑ xi x = i=1 n Sumber : Kountur, Statistik Praktis ( Penerbit PPM : Jakarta 2006 ), p.58
Keterangan :
x : Mean dari suatu Sampel
xi : Nilai dari Data Ke-i
n : Jumlah Data dari Sampel
3. Median
Median adalah suatu nilai dimana setengah dari data berada dibawah nilai
tersebut dan setengahnya lagi berada diatas nilai tersebut setelah nilai
disusun berurut. Dengan kata lain, median membagi data menjadi dua
bagian.
4. Modus
Modus atau mode adalah satu ukuran rata-rata yang menunjukkan skor
atau nilai data yang memiliki frekuensi terbanyak pada suatu distribusi.
37
5. Deviasi Standar
Deviasi Standar adalah akar dari varian.
6. Distribusi Frekuensi
Jumlah kelas
Ditetapkan dengan menggunakan aturan Sturges yaitu :
Banyak kelas = 1 + 3.3 Log n
Interval kelas
Interval kelas adalah range dari kelas. Ditetapkan berdasarkan
rentang skor dan jumlah kelas.
Sumber : Sudjana, Metoda Statistika, ( Tarsito : Bandung 2002 ), p. 47
2. Statistik Inferensial
Statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis
data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik ini cocok
digunakan bila sampel diambil dari populasi yang jelas, dan teknik
pengambilan sampel dilakukan secara random. Statistik inferensial terbagi
menjadi dua, yaitu :
a. Statistik Parametris
Digunakan untuk menguji parameter populasi melalaui statistik, atau
menguji ukuran populasi melalui data sampel. Dalam statistik, pengujian
Rentang Skor
P =
Jumlah Kelas
38
parameter melalui statistik ( data sampel ) tersebut dinamakan uji hipotesis
statistik. Oleh karena itu penelitian yang berhipotesis statistik adalah
penelitian yang menggunakan sampel. Statistik parametris kebanyakan
digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio. Dan statistik
parametris memerlukan terpenuhi banyak asumsi. Asumsi yang utama
adalah data yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Pengukuran
dilakukan dengan pengujian normalitas dengan uji Lilliefors. Dan dalam
penggunaan salah satu test mengharuskan data homogen yang diukur
dengan uji Bartlett, dalam regresi harus terpenuhi asumsi linieritas.
b. Statistik Nonparametris
Statistik nonparametris tidak menguji parameter populasi, tetapi menguji
distribusi. Statistik nonparametris kebanyakan digunakan untuk
menganalisis data nominal dan ordinal.
2.2.10. Uji Hipotesis
Menurut Sugiyono ( 2004, p.156 ), hipotesis diartikan sebagai jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Secara statistis hipotesis diartikan
sebagai pernyataan mengenai keadaan populasi ( parameter ) yang akan diuji
kebenaranya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian. Jadi maksudnya
adalah taksiran keadaan populasi melalui data sampel. Oleh karena itu dalam statistik
yang diuji adalah hipotesis nol. Jadi hipotesis nol adalah pernyataan tidak adanya
perbedaan antara parameter dengan statistik ( data sampel ). Lawan dari hipotesis nol
adalah hipotesis alternatif, yang menyatakan ada perbedaan antara parameter dan
statistik.
39
Perumusan statistiknya, yaitu :
Hipotesis Statistika : Ho : θ = θ0
H1 : θ ≠ θ0
Atau
Ho : θ = θ0
H1 : θ > θ0
Atau
Ho : θ = θ0
H1 : θ < θ0
Sumber : Sudjana, Metode Statistika, (Tarsito : Bandung 2005) , p.223
Keterangan :
Ho : Hipotesis nol
H1 : Hipotesis alternatif
θ : Koefisien Korelasi
2.2.11. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono ( 2004, p.97 ), pada prinsipnya meneliti adalah melakukan
pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasa
dinamakan instrumen penelitian. Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan
untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Untuk mendapatkan
sebuah instrumen penelitian yang baik, maka ada 2 syarat yang harus dipenuhi oleh
instrumen tersebut, yaitu : reliabilitas dan validitas.
40
2.2.11.1. Uji validitas
Menurut Sugiyono ( 2004, p.109 ), hasil penelitian yang valid bila
terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya
terjadi pada obyek yang diteliti. Uji validitas ini bertujuan untuk mengukur
tingkat komunikatif dari tiap butir pertanyaan.
Untuk menguji validitas konstruksi ( Construct validity ), dapat
digunakan pendapat para ahli ( judgment expert ). Setelah instrumen
dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berdasarkan teori
tertentu, maka selanjutnya dikonstruksikan dengan para ahli dengan cara
dimintai pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun itu. Setelah
pengujian konstruk selesai dari para ahli, maka diteruskan uji coba instrumen.
Instrumen yang telah disetujui para ahli tersebut dicobakan pada sampel dari
mana populasi diambil. Setelah data didapat dan ditabulasikan, maka pengujian
validitas konstruksi dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan
mengkorelasikan antara skor item instrumen dengan rumus Product Moment.
Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, ( CV. Alfabeta: Jakarta 2004), p.182
Keterangan :
r hitung = Koefisien Korelasi
∑ Xi = Jumlah Skor Item
∑ Yi = Jumlah Skor Total ( seluruh item )
n = Jumlah Responden
n Σ xiyi – ( Σxi ) ( Σyi ) rhit =
√ {nΣxi²- (Σxi)²} {nΣyi²- (Σyi)²}
41
Tabel 2.3
Tabel Interval Koefisien
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0.0 - 0.199 Sangat Rendah
0.20 - 0.399 Rendah
0.40 - 0.599 Sedang
0.60 - 0.799 Kuat
0.80 - 1.000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, ( CV. Alfabeta: Jakarta 2004), p.183
2.2.11.2. Uji Reliabilitas
Menurut Jebarus ( 2005, p.51 ), reliabilitas adalah tingkat kemantapan
atau konsistensi suatu alat ukur. Alat ukur yang digunakan adalah reliabilitas
eksternal dengan metode Alpha Cronbach yang dilakukan dengan cara
mencobakan instrument sekali saja pada responden. Jadi, reliabilitas adalah
indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau
diandalkan.
Uji reliabilitas dilakukan dengan nilai alpha dengan nilai r tabel. Dasar
pengambilan keputusan pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut:
a. Jika alpha positif dan alpha > r tabel, maka indikator dinyatakan
reliabel, dalam arti indikator tersebut dapat dipercaya dan
konsisten.
b. Jika alpha positif dan alpha < r tabel, maka indikator dinyatakan
tidak reliabel, dalam arti indikator tersebut tidak dapat dipercaya
atau tidak konsisten.
42
Untuk mendapatkan nilai alpha secara manual, digunakan teknik
Alpha Cronbach dengan rumus sebagai berikut :
Sumber : Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian ( Rineka Cipta : Jakarta 1998 ), p.171
Keterangan:
r 11 : Reliabilitas Instrumen
K : Banyaknya Butir Pernyataan atau Banyaknya Soal
Σ σ b² : Jumlahnya Varians Butir
σ1 ² : Varians Total
Rumus perhitungan varians:
Sumber : Sudjana, Metode Statistika, ( Tarsito:Bandung 2005 ), p.94
Keterangan:
n : Jumlah Sampel
S² : Varians Butir
Xi : Skor Butir
nΣXi² - ( ΣXi ) ² S² = n ( n-1 )
K Σ σ b²
r 11 = 1 – (K – 1) σ1 ²
43
Tabel 2.4
Tabel Tingkat Pengukuran Reliabilitas
Nilai Hubungan
<0.20 Hubungan yang sangat kecil dan diabaikan
0.20 - <0.40 Hubungan yang kecil (tidak erat)
0.40 - <0.70 Hubungan yang cukup erat
0.70 - <0.90 Hubungan yang (reliable)
0.90 - <1.00 Hubungan yang sangat erat
=1.00 Hubungan sempurna
Sumber : http://olahdata.com/analisisvaliditasdanreabilitas/
2.2.12. Teknik Regresi Linear Sederhana
Regresi sederhana diadasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu
variabel independen dengan satu variabel dependen. Bentuk persamaan regresi linear
sederhana adalah sebagai berikut:
Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, ( CV. Alfabeta: Jakarta 2004), p.204
Nilai a dan b pada persamaan regresi dapat dihitung dengan menggunakan
rumus:
Ŷ = a + bX
( ΣYi ) ( ΣXi² ) – ( ΣXi ) ( ΣXiYi ) a = n ΣXi² - ( Σxi ) ²
44
Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, ( CV. Alfabeta: Jakarta 2004), p.206
Dimana:
a : Intersep atau Perpotongan dengan Sumbu Tegak
b : Kemiringan atau Gradient
n : Nilai Tertentu dari Variabel Terikat
Ŷ : Nilai yang Diukur atau Diitung pada Variable Terikat
Xi : Variabel Bebas X yang Ke-i
Yi : Variabel Y yang Ke-i
Menurut Sudjana ( 2003, p.17 ), uji kelinieran dapat dilakukan terlebih dahulu
mengitung jumlah kuadrat-kuadrat, disingkat JK, untuk berbagai sumber variasi.
Sumber-sumber variasi yang JK-nya perlu dihitung adalah sumber-sumber variasi untuk
total, koefisien (a), regresi (b׀a), sisa, tuna cocok dan galat. Untuk sumber-sumber
variasi ini JK-nya berturut-turut diberi simbol JK(T), JK(a), JK(b׀a), JK(S), JK(TC) dan
JK(G) yang dapat dihitung dengan menggunakan rumus-rumus berikut:
JK(T) = ΣY²
JK(a) = (ΣY)² / n
JK(b׀a) = b { ΣXY – (ΣX) (ΣY) }
N
JK(S) = JK(T) – JK(a) – JK(b׀a)
JK(G) = Σ { ΣY² - (ΣY)² }
Ni
nΣXiYi - ( ΣXi ) – ( ΣYi ) b = n ΣXi² - ( Σxi ) ²
45
JK(TC) = JK(S) – JK(G)
Sumber : Sudjana, Teknik Analisis Regresi dan Korelasi bagi Para Peneliti,
( Tarsito : Bandung 2003 ), p.17
Setiap sumber variasi memiliki besaran yang biasa dinamakan derajat kebebasan,
disingkat dk, yang besarnya n untuk total, 1 ( satu ) untuk koefisien (a), 1 ( satu ) untuk
regresi ( b׀a ). ( n-2 ) untuk sisa, ( k-2 ) untuk tuna cocok, dan ( n - k ) untuk gallat.
Dengan adanya dk dan JK untuk tiap sumber variasi, selanjutnya dapat ditentukan
besaran yang disebut kuadrat tengah, disingkat KT, yang diperoleh dengan jalan
membagi JK oleh dk-nya masing - masing. Demikianlah diperoleh KT(T), KT(a),
KT(b׀a), KT(S), KT(G) dan KT(TC) yang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
KT(T) = JK(T)
n
KT(a) = JK(a)
KT(b׀a) = JK(b׀a)
KT(S) = JK(S)
n – 2
KT(TC) = JK(TC)
k – 2
KT(G) = JK(G)
n – k
Sumber : Sudjana, Teknik Analisis Regresi dan Korelasi bagi Para Peneliti,
( Tarsito : Bandung 2003 ), p.18
46
2.2.13. Metode Korelasi
Menurut Umar ( 2002, p.178 - 180 ), analisis korelasi digunakan untuk
menentukan suatu besaran yang menyatakan bagaimana kuat hubungan suatu variabel
dengan variabel lain dengan tidak mempersoalkan apakah suatu variabel tersebut
tergantung pada variabel lain. Simbol korelasi untuk sampel adalah r yang disebut
koefisien korelasi sedangkan simbol parameternya adalah ρ ( dibaca row ).
Rumus korelasi Product moment Pearson
Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, ( CV. Alfabeta: Jakarta 2004), p.182
Uji signifikansi korelasi product moment pearson ditujukan pada rumus:
Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, ( CV. Alfabeta: Jakarta 2004), p.184
Dimana :
r : Koefisien Korelasi
xi : Variabel Bebas X yang Ke-i
yi : Variabel Terikat Y yang Ke-i
n : Banyaknya Pasangan Data
ΣXY r xy =
√ (Σ x ²) (Σ Y ²)
n Σ xiyi – ( Σxi ) ( Σyi ) r xy =
√ {nΣxi²- (Σxi)²} {nΣyi²- (Σyi)²}
r √ (n-2) t = √ (1 - r) ²
47
2.2.14. SPSS ( Statistical Product and Service Solution )
Menurut Syahri ( 2001, p.1 ), SPSS merupakan salah satu program olah data
statistik yang paling banyak diminati oleh para peneliti. SPSS relatif fleksibel dan dapat
digunakan untuk hampir semua bentuk dan tingkatan penelitian. Selain itu, dilengkapi
pula dengan menu pengelolaan berbagai jenis grafik dengan tingkat resolusi tinggi.