PENDAHULUAN Halimatus Sa 13 April 2016

download PENDAHULUAN Halimatus Sa 13 April 2016

of 34

Transcript of PENDAHULUAN Halimatus Sa 13 April 2016

  • 8/18/2019 PENDAHULUAN Halimatus Sa 13 April 2016

    1/34

    1. PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Kentang merupakan salah satu komoditas yang mempunyai potensi untuk dikembangkan

    sebagai sumber karbohidrat dalam menunjang program diversifikasi pangan. Saat ini, di

    Indonesia kebutuhan konsumsi kentang semakin meningkat, hal ini tidak seimbang dengan

    hasil produksi yang didapatkan. Berdasarkan Badan Pusat Statistika (2!"# di lima tahun

    terakhir (2$%2!"# produksi kentang mengalami fluktuatif, yaitu antara !&,'! ton ha %! !&,2

    ton ha%!.

    Pertanaman kentang banyak diusahakan di daerah dataran tinggi, yaitu di atas !. m di

    atas permukaan laut. )amun, pada saat ini lahan yang akan digunakan semakin sempit karena

    kepadatan penduduk yang tinggi dan kepemilikan tanah yang rendah berimplikasi pada tekanan

    terhadap ka*asan lindung dengan semakin meningkatnya lahan yang beralih fungsi menjadi

    ka*asan budidaya. +saha untuk meningkatkan produksi kentang selain di lahan dataran tinggi,

    maka strategi yang diusahakan adalah pengembangan pertanaman yang diarahkan ke dataran

    lebih rendah, yaitu dataran medium.

    Pengembangan tanaman kentang di dataran medium masih kurang dimintai petani

    karena produktivitas yang dihasilkan masih rendah dan biaya pera*atan tanaman lebih tinggi

    dibandingkan dengan pera*atan di dataran tinggi. endahnya produktivitas kentang di dataran

    medium juga disebabkan karena transpirasi tinggi akibat suhu yang lebih tinggi dibandingkan di

    dataran tinggi. Salah satu -ara untuk mengoptimalkan produktivitas kentang dengan

    penggunaan benih varietas kentang yang tepat yaitu benih varietas yang sesuai dengan kondisi

    lingkungan di dataran medium dan memiliki sifat unggul seperti kadar karbohidrat tinggi, tahan

    penyakit virus dan tahan nematoda.

    Saat ini varietas kentang sangat banyak jenisnya, namun varietas kentang yang -o-ok

    untuk dataran medium masih kurang dibudidayakan karena pertumbuhan kentang masih belum

  • 8/18/2019 PENDAHULUAN Halimatus Sa 13 April 2016

    2/34

    sesuai dengan di dataran tinggi. alam penelitian ini varietas yang akan diamati pertumbuhan

    dan hasil lima varietas kentang didataran medium yaitu varietas esiree, /0 21, ranola

    3embang +B, ranola Kembang +B, dan )adiya. ari kelima varietas tersebut memiliki sifat

    dan -iri yang berbeda antar varietas. i samping itu, pengembangan beberapa varietas kentang

    tersebut dapat memberikan upaya untuk memperoleh varietas kentang yang mempunyai

    ketahanan terhadap berbagai penyakit yang menyerang tanaman kentang. 0leh karena itu,

    perlu dilakukan perakitan varietas di dataran medium, sehingga dari salah satu varietas tersebut

    dapat memberikan pilihan bagi petani kentang.

    4asalah lain yang dihadapi oleh petani kentang di dataran medium adalah adanya

    serangan penyakit yang lebih tinggi dibandingkan dengan di dataran tinggi. Salah satu penyakit

    penting yang menyerang pada tanaman kentang di dataran medium adalah layu bakteri yang

    disebabkan oleh Ralstonia solanacearum. Selain itu, penyakit lain yang biasa menyerang

    tanaman kentang adalah ha*ar daun yang disebabkan oleh jamur patogen Phytophthora

    infestans dan layu 5usarium disebabkan oleh -enda*an Fusarium oxysporum.

    0leh karena itu, diperlukan teknologi aplikasi agen hayati yang dapat mengendalikan

    penyakit dan mengoptimalkan hasil produktivitas kentang di dataran medium. 6gen hayati yang

    diaplikasikan pada penelitian ini adalah Trichoderma viride, Pseudomonas fluorescens, dan

    Streptomyces sp. ari tiga ma-am agen hayati tersebut dapat memberikan harapan karena

    mampu mengendalikan patogen pada tanaman kentang dan memper-epat proses dekomposer 

    bahan organik dalam tanah. Selain itu, agen hayati tersebut berperan sebagai Plant Growth

    Promoting Rhizobacteria (PP# yang dapat menghasilkan hormon pertumbuhan tanaman

    sehingga kemungkinan dapat mempengaruhi dan produksi tanaman kentang.

    1.2 Tujuan

    !. +ntuk mendapatkan varietas tanaman kentang yang tumbuh lebih baik pada dataran

    medium di Bumiaji, Batu.

  • 8/18/2019 PENDAHULUAN Halimatus Sa 13 April 2016

    3/34

    2. +ntuk mendapatkan pengaruh agen hayati pada pertumbuhan tanaman kentang di dataran

    medium.

    1.3 Hipotesis

    !. Setiap varietas kentang memiliki respon yang berbeda terhadap pemberian agen hayati.

    2. 6plikasi pemberian agen hayati dapat mengoptimalkan pertumbuhan dan produksi kentang.

    ". Setiap varietas kentang memiliki pertumbuhan dan hasil umbi yang berbeda pada dataran

    medium di Bumiaji, Batu.

  • 8/18/2019 PENDAHULUAN Halimatus Sa 13 April 2016

    4/34

    2. TINJAUAN PUTA!A

    2.1 Tana"an !entang

    4enurut Samadi (27# dalam dunia tumbuhan, kentang diklasifikasikan sebagai berikut8

    divisi8 Spermatophyta, subdivisi8 6ngiospermae, kelas8 i-otyledonae, ordo8 /ubiflorae, famili8

    Solana-eae, genus8 Solanum, spesies8 Solanum tuberosum 3.

    Kentang (Solanum tuberosum 3.# termasuk jenis tanaman sayuran semusim, berumur 

    pendek, dan berbentuk perdu atau semak. Kentang termasuk tanaman semusim karena hanya

    satu kali berproduksi dan setelah itu mati. +murnya relatif pendek, hanya $!1 hari. Spesies

    Solanum tuberosum 3. mempunyai banyak varietas. +mur tanaman kentang bervariasi menurut

    varietasnya. Kentang varietas genjah berumur $!2 hari, varietas medium berumur !2!'

    hari, dan varietas dalam berumur !'!1 hari (Samadi, 27#.

    /anaman kentang mempunyai batang berbentuk segi empat, panjang bisa men-apai '%

    !2 -m dan tidak berkayu. Batang dan daun ber*arna hijau kemerah%merahan atau keungu%

    unguan. 6kar tanaman menjalar dan berukuran sangat ke-il bahkan sangat halus. Selain

    mempunyai organ%organ di atas, kentang juga mempunyai organ umbi. +mbi bisa

    mengeluarkan tunas dan nantinya akan membentuk -abang%-abang baru. +mbi kentang

    merupakan ujung stolon yang membesar dan merupakan organ penyimpanan yang

    mengandung karbohidrat yang tinggi (Setiadi dan )urulhuda, !$$1#.

  • 8/18/2019 PENDAHULUAN Halimatus Sa 13 April 2016

    5/34

    ambar !. 4orfologi tanaman kentang (Pitojo, 29#

    Pertumbuhan tanaman kentang dapat dibedakan menjadi tiga stadium pertumbuhan dan

    pembentukan umbi. 4enurut irektorat Bina Perbenihan, irektorat :enderal /anaman Pangan

    dan ;ortikultura (!$$7# dan

  • 8/18/2019 PENDAHULUAN Halimatus Sa 13 April 2016

    6/34

    ambar 2. /ipe pertumbuhan kentang (Pitojo, 29#

    Pertumbuhan batang paling aktif terjadi kira%kira pada umur 2'" hari setelah tunas

    mun-ul ke permukaan tanah, dengan pertumbuhan jumlah panjang batang per hari kira%kira "

    -m. Setelah 9'' hari dari saat tunas mun-ul ke permukaan tanah, pertumbuhan batang

    terhenti. Pada stadium pertumbuhan tertinggi, daya serap air sangat tinggi. Bila air tidak

    tersedia dalam jumlah yang -ukup maka pertumbuhan di atas permukaan tanah akan

    berkurang dan produksi menurun.

    ". Stadium Penyempurnaan +mbi

    Kira%kira 7' hari setelah tunas mun-ul ke permukaan tanah, daun kentang mulai

    menguning. +mbi kentang masih akan terus membesar hingga daun mati. Setelah semua daun

    mati, tanaman dibiarkan kira%kira selama !%!' hari, hingga kulit umbi sudah kuat, tidak mudah

    terkelupas, dan umbi siap dipanen.

    2.2 #arat Tu"$u% Tana"an !entang

    Ketinggian tempat budidaya kentang sebenarnya berkaitan dengan persyaratan yang

    sesuai bagi pertumbuhan tanaman kentang, terutama suhu. i Indonesia, tanaman kentang

    dapat tumbuh dengan baik di daerah dataran tinggi yang memiliki ketinggian antara '

    sampai " m di atas permukaan laut (Pitojo, 29#. /ingkat produksi juga dipengaruhi oleh

  • 8/18/2019 PENDAHULUAN Halimatus Sa 13 April 2016

    7/34

    sifat fisika, kimia, dan biologi tanah. :enis tanah yang -o-ok untuk budidaya tanaman kentang

    adalah tanah yang gembur atau sedikit mengandung pasir agar mudah diresapi air dan

    mengandung humus yang tinggi (Setiadi, 2$#.

    Sifat kimia tanah ditunjukkan oleh derajat keasaman atau p; tanah. erajat keasaman

    tanah yang sesuai bagi pertumbuhan tanaman kentang berkisar ' sampai &,'. 6pabila tanaman

    kentang ditanam pada p; yang kurang ' akan menghasilkan produksi umbi rendah. Sifat

    biologis tanah dipengaruhi oleh aktivitas organisme tanah. 4ikroorganisme yang mengutungkan

    berperan untuk membantu penyediaan =at%=at hara, melarutkan unsur yang terikat di dalam

    tanah, membantu proses nitrifikasi, dan menekan patogen yang merugikan (Pitojo, 29#.

    /anaman kentang dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan umbi yang berkualitas

    tinggi jika ditanam di daerah yang beriklim dingin dan sejuk, yakni lokasi yang memiliki suhu

    rata%rata antara !%!'o>. Pertumbuhan vegetatif tanaman, sejak mun-ul tunas di permukaan

    tanah sampai stadium primordia bunga, memerlukan suhu antara !2%!&o>. Pertumbuhan

    tanaman memerlukan suhu siang antara 2%29o> dan suhu malam antara 1%!2o>. 5ase

    generatif, yakni fase pertumbuhan bunga, memerlukan suhu antara !$%2!o>, sedangkan suhu

    untuk pembentukan umbi kentang rata%rata antara !9,$%!7,7o>. Kelembapan udara yang sesuai

    dengan pertumbuhan tanaman kentang adalah 1%$? (Pitojo, 29#. >urah hujan yang baik

    untuk pertumbuhan tanaman kentang adalah 2.%". mm. ;ujan lebat yang

    berkepanjangan akan menghambat pan-aran sinar matahari, memperlemah energi surya,

    sehingga fotosintesis tidak berlangsung optimal (Sunarjono, 27#.

    2.3 &arietas Tana"an !entang

    4enurut Suryana (2!"# dalam ilmu botani, varietas kentang di-irikan dengan bentuk

    tanaman, pertumbuhan, daun, bunga, buah, biji, dan sifat%sifat lain yang dapat dibedakan dalam

     jenis yang sama. @arietas kentang unggul telah banyak beredar di lapangan, berasal dari

  • 8/18/2019 PENDAHULUAN Halimatus Sa 13 April 2016

    8/34

    pemuliaan di dalam negeri dan atau introduksi dari luar negeri. Beberapa varietas kentang yang

    banyak diminati dan dibudidayakan oleh petani adalah sebagai berikut8

    !. Kentang @arietas esiree

    @arietas esiree merupakan hasil persilangan antara varietas +rgenta dengan epes-he.

    Batang tanaman besar dan kuat, ber*arna kemerah%merahan. aun agak rimbun. /anaman

    bisa membentuk bunga dan buah. Bentuk umbi bulat sampai oval. Kulit umbi ber*arna merah,

    sementara dagingnya ber*arna kuning kemerah%merahan. 4ata umbi atau tunas dangkal

    (ambar "#. ;asil panen yang dihasilkan adalah !1 ton ha %!, dengan umur panen ! hari

    (Samadi, 27#.

    @arietas ini peka terhadap serangan penyakit busuk daun yang disebabkan oleh

    -enda*an Phytophthora infestans, penyakit layu, dan penyakit virus P3@ (daun menggulung#.

    )amun, tanaman tahan terhadap serangan penyakit kulit (Samadi, 27#.

    ambar ". Kentang varietas esiree (Setiadi, 2$#

    2. Kentang @arietas /0 21

    Kentang varietas /0 21 merupakan varietas kentang yang toleran terhadap suhu panas

    sehingga dapat tumbuh di daerah yang memiliki dataran medium serta varietas ini dapat

    menghasilkan hasil panen "!,! ton ha%!. /anaman varietas ini memiliki *arna batang dan daun

    hijau. Bentuk umbi yang dimiliki kentang /0 21 adalah bulat lonjong dan *arna daging umbi

    kuning (Sunarjono, 27#.

  • 8/18/2019 PENDAHULUAN Halimatus Sa 13 April 2016

    9/34

    ambar 9. Kentang varietas /0 21 (okumentasi Pribadi#

    ". Kentang @arietas ranola 3embang +B

    @arietas ranola 3. 6dalah hasil introduksi dari :erman Barat. /anaman kentang ranola

    3. berumur antara !%!!' hari. /anaman ini memiliki karakteristik morfologi sebagai berikut8

    tinggi tanaman &' -mA batang ber*arna hijau, berpenampang segi lima, dan bersayap rataA

    daun ber*arna hijau dengan urat utama hijau muda, berbentuk oval, dan permukaan daun

    bagian ba*ah berkerutA jumlah tandan bunga berkisar antara 2' buah, putik ber*arna putihA

    dan memiliki ' buah benang sari ber*arna kuning (Suryana, 2!"#.

    +mbi berbetuk oval, berkulit kuning sampai putih, dan bermata dangkal. aging umbi

    ber*arna kuning (ambar '#. ;asil panen yang didapatkan adalah 2%92 ton ha%! (Basuki dan

    Kusmana, 2'#. @arietas ranola 3. tahan terhadap P@6 dan P@, namun agak peka terhadap

    layu bakteri Pseudomonas solanacearum  dan busuk daun Phytophthora infestans  (Pitojo,

    29#.

  • 8/18/2019 PENDAHULUAN Halimatus Sa 13 April 2016

    10/34

    ambar '. Kentang varietas ranola 3embang +B (ukmana, 2

    9. Kentang @arietas ranola Kembang +B

    Kentang varietas ini merupakan varietas yang tergolong dalam seleksi tipe simpang dari

    granola. +mur panen varietas tanaman kentang ini adalah !"%!"' hari setelah tanam.

    /anaman varietas ini memiliki *arna batang dan daun hijau. Bentuk umbi yang dimiliki kentang

    granola kembang adalah bulat lonjong dan memiliki *arna kulit umbi kuning keputihan serta

    *arna daging umbi kuning (ambar . ;asil panen yang didapatkan adalah "1' ton ha %!

    (4enteri Pertanian, 2'#.

    ambar &. Kentang varietas ranola Kembang +B (Prahardini, 2

    '. Kentang @arietas )adiya

  • 8/18/2019 PENDAHULUAN Halimatus Sa 13 April 2016

    11/34

    Kentang varietas )adiya ini memiliki -iri stolon lebih panjang, bentuk umbi bulat

    memanjang, kulit umbi kekuning%kuningan (ambar 7#, dan varietas ini memiliki daging umbi

    kuning. Produktivitas yang dihasilkan sebesar 27,' "2 ton ha%!. @arietas )adiya memiliki

    kemiripan dengan varietas ranola, sehingga akan mudah diterima masyarakat (Institut

    Pertanian Bogor, 21#.

    ambar 7. Kentang varietas )adiya ((Institut Pertanian Bogor, 21#

    2.' Agen Ha#ati

    4enurut peraturan 4enteri Pertanian )omor 9!! tahun !$$', menyebutkan bah*a agen

    hayati merupakan setiap organisme yang meliputi spesies, subspesies, varietas, semua jenis

    serangga, nematoda, proto=oa, -enda*an (fungi#, bakteri, virus, mikroplasma, serta organisme

    lainnya dalam semua tahap perkembangannnya yang dapat dipergunakan untuk keperluan

    pengendalian hama dan penyakit atau organisme pengganggu, proses produksi, pengolahan

    hasil pertanian, dan berbagai keperluan lainnya (4enteri Pertanian I, !$$'#. efinisi lainnya

    menyebutkan bah*a agen hayati tidak hanya digunakan untuk mengendalikan 0P/, tetapi juga

    men-akup pengertian penggunaannya untuk mengendalikan jasad pengganggu pada proses

    produksi dan pengolahan hasil pertanian (Supriadi, 2. Pemanfaatan agen hayati dalam

  • 8/18/2019 PENDAHULUAN Halimatus Sa 13 April 2016

    12/34

    menekan perkembangan penyakit terus dikembangkan dan dimasyarakatkan petani. 6dapun

    beberapa agen hayati yang sudah diterapkan adalah sebagai berikut8

    !. Trichoderma viride

    Trichoderma viride merupakan salah satu jenis jamur yang bersifat selulolitik karena dapat

    menghasilkan selulosa. Trichoderma viride bisa juga dikatakan sebagai mikroorganisme yang

    mampu menghan-urkan selulosa tingkat tinggi dan memiliki kemampuan mensintesis beberapa

    faktor esensial untuk melarutkan bagian selulosa yang terikat kuat dengan ikatan hidrogen.

    Selulosa yang dihasilkan Trichoderma viride mengandung komponen terbesar berupa selobiase

    dan C%!,9%glukan%selobiohidrolase (>!#, sementara C%!,9%glukan%selobiohidrolase (>D# terdapat

    dalam jumlah ke-il (4ey, 2$#.

    Beberapa spesies Trichoderma, salah satunya adalah Trichoderma viride telah dilaporkan

    sebagai agen hayati yang berspektrum luas pada berbagai tanaman pertanian. Trichoderma

    dapat juga digunakan sebagai biofungisida, dimana Trichoderma mempunyai kemampuan

    untuk dapat menghambat pertumbuhan beberapa jamur penyebab penyakit pada tanaman

    antara lain Fusarium oxysporum, Rizoctonia solani, Sclerotium rolfsii, dan lain%lain (4ey, 2$#.

    isamping karakternya sebagai antagonis diketahui pula bah*a Trichoderm spp juga berfungsi

    sebagai dekomposer dalam pembuatan pupuk organik (Ismail dan 6ndi, 2!#.

    4ekanisme Trichoderma  viride  dalam mengendalikan berbagai jenis patogen tanaman

    dapat dibedakan se-ara langsung dan tidak langsung terhadap patogen. 4enurut ;arman

    (2# yang ter-antum dalam  )urbailis dan 4artinius (2!!#, mekanisme se-ara langsung

    berupa kompetisi, hiperparasit, antibiosis dan lisis, sedangkan mekanisme tidak langsung

    terhadap patogen diantaranya memperkuat sistem perakaran, meningkatkan pertumbuhan

    tanaman, meningkatkan ketersediaan hara dan menginduksi ketahanan tanaman.

    Beberapa hasil penelitian menunjukkan bah*a Trichoderma spp. dapat mengendalikan

    penyakit yang disebabkan oleh jamur Rhizoctonia solani . ;asil penelitian Pur*antisari dan ini

  • 8/18/2019 PENDAHULUAN Halimatus Sa 13 April 2016

    13/34

    (2$# menunjukkan bah*a pemakaian Trichoderma spp. juga dapat mengendalikan penyakit

    layu bakteri Ralstonia solanacearum.

    ! Pseudomonas fluorescens

    Bakteri Pseudomonas fluorescens telah dimanfaatkan sebagai agen hayati untuk

    beberapa jamur dan bakteri patogen tanaman yang berkaitan dengan kemampuannya bersaing

    untuk  mendapatkan =at makanan atau karena  menghasilkan senya*a%senya*a metabolit

    seperti siderofor, antibiotik atau en=im ekstraseluler. Kemampuan P fluorescens menekan

    populasi patogen tanaman diasosiasikan dengan kemampuan melindungi akar dari infeksi

    patogen tanah dengan -ara mengkolonisasi permukaan akar, menghasilkan senya*a kimia

    seperti antijamur dan antibiotik, serta kompetisi dalam penyerapan kation 5e (Supriadi, 2.

    i sisi lain, P fluorescens  juga dilaporkan sebagai penghasil fitohormon khususnya I66 dan

     juga merangsang pertumbuhan akar jagung pada kondisi hidroponik (6na et al ., 2!!#.

    Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Soesanto et al (2!"# menunjukkan

    bah*a P fluorescens berpotensi untuk mengendalikan penyakit layu fusarium yang disebabkan

    oleh Fusarium oxysporum  dan penyakit layu bakteri yang disebabkan oleh R  Solanacearum

    pada tanaman kentang.

    " Streptomyces sp

    Streptomyces sp. merupakan bakteri ram positif yang hidup di tanah, merupakan genus

    terbesar dari 6-tinomy-etes. Streptomyces sp diketahui mampu menghasilkan lebih dari '

    senya*a anti mikroba yang ditemukan terutama di tanah dan seresah (opalakrishnan et al .,

    2!'#. Streptomyces sp. dapat menghasilkan substansi antibiotik atau en=im yang berfungsi

    sebagai antifungi. Penghasilan antibiotik dan =at penghambat lainnya oleh Streptomyces  sp.

    merupakan salah satu mekanisme untuk menghambat mikroorganisme lain yang berkompetisi

    dengan Streptomyces sp. dalam mendapatkan nutrisi (4uthahanas dan

  • 8/18/2019 PENDAHULUAN Halimatus Sa 13 April 2016

    14/34

    Streptomyces sp.  yang diduga antibiotik, memiliki mekanisme kerja yang berbeda

    terhadap jamur uji. 4enurut Ka*uri (2!2# yang ter-antum dalam Sari, etno, dan Khamdan

    (2!2# menemukan filtrat kultur Streptomyces thermocarboxydus mampu merusak dinding sel

    dan plasma membran makrokonida, mikronkonidia, dan klamidiospora dari patogen F

    oxysporum 502!. 6ntibiotik akan menunjukkan aktivitas toksisitas selektif dan mungkin

    berbeda pada tiap organisme.

    ;asil penelitian yang dilakukan oleh Sari, etno, dan Khamdan (2!2#, menunjukkan

    bah*a penggunaan Streptomyces sp. memiliki kemampuan dalam menekan penyakit layu

    5usarium pada tanaman tomat (Solanum lycopersicum 3.# dengan persentase tanaman yang

    mati sebesar antara 2?%"&? dibandingkan dengan tidak diberi perlakuan Streptomyces sp.

    (kontrol# terlihat tanaman layu.

  • 8/18/2019 PENDAHULUAN Halimatus Sa 13 April 2016

    15/34

    3.1 Pe"$a%asan

    3.1.1 Pengaru% Interaksi antara Perlakuan Agen Ha#ati (an Li"a &arietas !entang

    ter%a(ap Pertu"$u%an (an Hasil Tana"an !entang

    Berdasarkan hasil analisis ragam dapat diketahui bah*a terjadi interaksi antara

    perlakuan agen hayati dan lima varietas kentang. Komponen pertumbuhan meliputi tinggi

    tanaman (/abel 2#, jumlah daun (/abel , dan intensitas serangan Phythoptora infestan (/abel

    1#. Begitu juga dengan analisis ragam komponen hasil panen menunjukkan bah*a terjadi

    interaksi antara agen hayati dan lima varietas kentang ialah hasil umbi per tanaman (/abel !!#.

    Perlakuan dengan pemberian agen hayati dan lima varietas kentang dapat

    memberikan pertumbuhan tanaman kentang yang lebih tinggi daripada perlakuan tanpa

    pemberian agen hayati. 6kan tetapi pada variabel pengamatan tinggi tanaman menunjukkan

    bah*a perlakuan tanpa agen hayati dengan varietas /0 21 memberikan pertumbuhan tinggi

    tanaman yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lain. Selain itu, perlakuan yang

    memberikan tinggi tanaman yang lebih tinggi juga terdapat pada perlakuan agen hayati dengan

    varietas /0 21 dan )adiya. Pada variabel pengamatan jumlah daun menunjukkan bah*a

    dengan perlakuan agen hayati, pertumbuhan varietas /0 21 dan )adiya lebih tinggi

    dibandingkan dengan tanpa perlakuan agen hayati. Berbeda dengan variabel pengamatan

    intensitas serangan Phythoptora infestan  yang menunjukkan bah*a perlakuan tanpa agen

    hayati pada varietas esiree lebih tinggi intensitas serangan penyakitnya dibandingkan dengan

    perlakuan lainnya.

    Pada komponen hasil panen tanaman kentang menunjukkan bah*a perlakuan dengan

    pemberian agen hayati dapat memberikan hasil panen yang lebih tinggi dibandingkan dengan

    perlakuan tanpa agen hayati. ;asil umbi per tanaman yang lebih tinggi terdapat pada varietas

    )adiya.

  • 8/18/2019 PENDAHULUAN Halimatus Sa 13 April 2016

    16/34

    ari hasil penelitian ini menunjukkan bah*a dengan pemberian agen hayati pada

    tanaman kentang dapat memberikan hasil pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan dengan

    perlakuan tanpa agen hayati. Interaksi dari kedua faktor tersebut dapat diukur dari penampilan

    tanaman di lapangan. ;al tersebut diduga karena agen hayati yang diberikan pada pupuk

    organik akan mampu berperan sebagai dekomposer bahan organik dalam menyediakan unsur 

    hara dalam tanaman (3ehar, 2!2#.

     6gen hayati mampu menekan patogen sehingga tanaman dapat tumbuh dan

    berkembang tanpa adanya serangan dari patogen dan sebagai penghasil hormon tumbuh atau

    dikenal dengan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PP# yang dapat merangsang

    pertumbuhan tanaman kentang. Selain itu, dapat dilihat pada variabel pengamatan intensitas

    serangan penyakit menunjukkan bah*a perlakuan tanpa agen hayati yang menghasilkan

    intensitas serangan penyakit "&,&1? yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan agen

    hayati "!,2'?. ;al ini sesuai dengan hasil penelitian >ham=urni, ina, dan ahel (2!!#,

    Soesanto,

  • 8/18/2019 PENDAHULUAN Halimatus Sa 13 April 2016

    17/34

    mengemukakan bah*a kegagalan genotip%genotip untuk mengekspresikan penampilannya

    disebabkan oleh ketidakmampuan genotip tersebut dalam mengoptimalkan potensi genetik

    pada suatu lingkungan tumbuh.

    3.1.2 Pengaru% Agen Ha#ati ter%a(ap Pertu"$u%an (an Hasil Tana"an !entang

    Berdasarkan hasil analisis ragam menunjukkan bah*a pada komponen pertumbuhan

    tanaman kentang, perlakuan agen hayati tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman

    (/abel "#, jumlah batang (/abel 9#, diameter batang (/abel '#, dan intensitas serangan

    Phythoptora infestan (/abel $#. 6gen hayati hanya berpengaruh nyata terhadap jumlah daun

    pada umur &" hst, di mana dengan pemberian agen hayati dapat menghasilkan pertumbuhan

     jumlah daun yang lebih tinggi daripada perlakuan tanpa agen hayati.

    Pada komponen hasil panen tanaman kentang menunjukkan bah*a agen hayati tidak

    berpengaruh nyata terhadap hasil umbi per petak (/abel !2# dan hasil umbi per hektar (/abel

    !"#, agen hayati hanya berpengaruh nyata pada jumlah umbi per tanaman (/abel !#, di mana

    dengan pemberian agen hayati dapat menghasilkan jumlah umbi per tanaman yang lebih tinggi

    daripada perlakuan tanpa agen hayati.

    ari hasil penelitian ini, penyebab terjadinya agen hayati tidak berpengaruh nyata

    diduga karena aplikasi pemberian agen hayati kurang optimal. Seharusnya, aplikasi agen hayati

    dilakukan pada !%2 minggu sebelum tanam, tetapi diberikan pada " hari sebelum tanam,

    sehingga kemampuan menekan serangan patogen menjadi rendah dan kesuburan tanah

    semakin rendah yang mengakibatkan pertumbuhan dan hasil panen juga lebih rendah. ;asil

    penelitian >ham=urni, ina, dan ahel (2!!# mengemukakan bah*a *aktu aplikasi agen

    hayati 7 hari sebelum tanam, karena agen hayati telah berkembang biak se-ara optimal

    sehingga dapat menekan serangan patogen, akibatnya pertumbuhan tanaman menjadi lebih

    baik.

  • 8/18/2019 PENDAHULUAN Halimatus Sa 13 April 2016

    18/34

    Penyakit yang menyerang pada tanaman kentang yang paling banyak ialah

    Phythoptora infestan. ;al ini juga disebabkan karena *aktu aplikasi pemberian agen hayati

    kurang tepat, sehingga juga akan mempengaruhi terhadap ruang tumbuh yang kurang -ukup

    untuk pertumbuhan Trichoderma viride dan sumber makanan yang didapatkan hanya sedikit,

    sehingga juga akan mendukung perkembangan patogen. ari hasil penelitian Pur*antisari et 

    al (2!'# menyatakan bah*a aplikasi jamur antagonis Trichoderma sp 2 minggu sebelum

    tanam adalah metode yang paling efektif dalam menurunkan intensitas penyakit ha*ar daun

    tanaman kentang.Penekanan penyakit layu bakteri yang disebakan oleh Ralstonia solanacearum

    dimungkinkan karena pengaruh dari Pseudomonas fluorescens yang mampu hidup di dalam

    tanah dan mengoloni permukaan akar, sehingga melindungi akar dari serangan Ralstonia

    solanacearum. Selain dapat menekan patogen, Pseudomonas fluorescens  juga berperan

    sebagai perangsang pertumbuhan atau dikenal sebagai Plant Growth Promoting Rhizobacteria

    (PP#. 4ekanisme kerja PP diketahui sebagai senya*a yang berfungsi sebagai pemasok

    =at makanan, bersifat antibiosis, atau sebagai hormon pertumbuhan, atau penggabungan dari

    berbagai -ara tersebut. ;al ini disesuai dengan penelitian 4ugiastuti, 3oekas, dan uth (2!#

    menyatakan bah*a Pseudomonas fluorescens mampu merangsang pertumbuhan tanaman

    tomat dengan mekanisme kerja PP, dengan menghasilkan hormon pertumbuhan.Senya*a yang dihasilkan oleh Streptomyces sp. berupa antibiotik atau senya*a

    lainnya yang merupakan salah satu mekanisme untuk menghambat pertumbuhan jamur 

    patogen tanaman. ari hasil penelitian yang dilakukan oleh Sari, etno, dan Khamdan (2!2#

    menunjukkan bah*a tanaman tomat yang tidak diberi perlakuan Streptomyces  sp. terlihat

    tanaman layu, sedangkan tanaman yang diberi perlakuan Streptomyces  sp terlihat tidak

    menunjukkan gejala tanaman layu. /anaman layu ini disebabkan oleh penyakit layu 5usarium.

    /anaman terserang oleh jamur P infestan juga diduga karena pada saat musim tanam

    terjadi hujan terus%menurus, sehingga kelembaban semakin tinggi dan jamur Pinfestan mudah

  • 8/18/2019 PENDAHULUAN Halimatus Sa 13 April 2016

    19/34

    berkembang biak. ;al ini sejalan dengan penelitian Ga-hjadi, et al (2!"# suhu udara dan

    -urah hujan tinggi sangat mendukung perkembangan jamur P infestans. >epatnya

    perkembangan jamur P infestans  menyebabkan mikroba antagonis belum mampu bersaing

    dalam mendapatkan tempat dan nutrisi, sehingga belum mampu menekan intensitas penyakit

    ha*ar daun.

    3.1.3 Pertu"$u%an (an Hasil Li"a &arietas !entang (i Dataran )e(iu"

    Berdasarkan hasil analisis ragam menunjukkan bah*a pada komponen pertumbuhan

    tanaman, perlakuan lima varietas kentang berbeda nyata dalam hal tinggi tanaman (/abel "#,

     jumlah batang (/abel 9#, diameter batang (/abel '#, jumlah daun (/abel 7#, dan intensitas

    serangan penyakit (/abel $# pada semua umur pengamatan. Begitu juga dengan komponen

    hasil panen tanaman kentang menunjukkan perbedaan dalam jumlah umbi per tanaman (/abel

    !#, hasil umbi per petak (/abel !2# dan hasil umbi per hektar (/abel !"#.

    Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran dan bobot suatu tanaman yang

    dapat diukur se-ara kuantitatif. Proses penambahan tersebut disebabkan oleh bertambahnya

    ukuran organ tanaman yang meliputi tinggi tanaman, jumlah batang, diameter batang, dan

     jumlah daun. i samping itu, pertumbuhan suatu tanaman dapat dipengaruhi oleh faktor dari

    dalam maupun luar tanaman. 5aktor dari dalam biasanya dari faktor genetiknya itu sendiri,

    sedangkan faktor dari luar ialah dari lingkungan di daerah pertanaman, misalnya dipengaruhi

    oleh suhu, sinar matahari, kelembaban, air, dan nutrisi dalam tanah.

    ari hasil penelitian ini, pada semua variabel pengamatan pertumbuhan menunjukkan

    bah*a varietas /0 21 merupakan varietas yang memiliki pertumbuhan lebih tinggi

    dibandingkan dengan varietas )adiya, ranola Kembang +B, ranola 3embang +B, dan

    esiree. 6kan tetapi, pada variabel pengamatan jumlah batang yang lebih banyak terdapat

    pada varietas )adiya, sedangkan pada intensitas serangan penyakit yang tertinggi bukan

    terdapat pada varietas /0 21 dan )adiya, tetapi pada varietas esiree. Pada komponen hasil

  • 8/18/2019 PENDAHULUAN Halimatus Sa 13 April 2016

    20/34

    panen, semua variabel pengamatan menunjukkan bah*a varietas /0 21 dan )adiya yang

    memiliki hasil produksi tanaman yang lebih tinggi dibandingkan dengan varietas ranola

    Kembang +B, ranola 3embang +B, dan esiree.

    Setiap varietas memiliki sifat%sifat yang berbeda pada tanaman kentang. Sifat%sifat

    tersebut dapat dikendalikan oleh satu gen atau lebih. Seperti halnya bentuk dan *arna batang

    serta daun, tinggi tanaman, jumlah batang, diameter batang, jumlah daun *arna bunga, bentuk

    dan *arna umbi, umur tanaman, ketahanan terhadap penyakit, dan ketahanan terhadap suhu

    tinggi. @arietas /0 21 dan )adiya menunjukkan bah*a varietas tersebut memiliki

    pertumbuhan dan hasil produksi tanaman yang lebih bagus serta berbeda bila dibandingkan

    dengan varietas ranola Kembang +B, ranola 3embang +B, dan esiree. Selain itu, kedua

    varietas tersebut mampu beradaptasi di dataran medium. ataran medium merupakan dataran

    yang memiliki suhu tinggi dan rentan terhadap serangan penyakit pada tanaman kentang. ari

    hasil penelitian ;amdani (2$# mengemukakan bah*a suhu tanah yang tinggi dapat

    mengakibatkan peningkatan tinggi tanaman kentang akibat perpanjangan ruas batang maupun

    peningkatan jumlah ruas batang. Perpanjangan ruas batang disebabkan oleh kandungan asam

    giberelat yang dipa-u oleh suhu tinggi, sedangkan asam giberelat berpengaruh dapat mema-u

    pertumbuhan bagian atas tanaman melalui peningkatan pembelahan dan perpanjangan sel.

    0rgan tanaman yang dijadikan sebagai indikator langsung sebagai pertumbuhan dan

    hasil tanaman kentang ialah daun, di mana terjadi proses perubahan energi -ahaya menjadi

    energi kimia dan mengakumulasikan dalam bentuk bahan kering. 3aju pertumbuhan daun yang

    rendah dapat menghambat proses fotosintesis sehingga juga akan mengakibatkan

    pembentukan umbi tidak optimal. Pada pengamatan jumlah daun menunjukkan bah*a jumlah

    daun yang lebih banyak terdapat pada varietas /0 21 dan )adiya, begitu juga dengan

    produksi umbi kentang yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan dengan varietas ranola

    3embang +B, ranola Kembang +B, dan esiree.

  • 8/18/2019 PENDAHULUAN Halimatus Sa 13 April 2016

    21/34

    Semakin banyak jumlah daun pada tanaman dengan intensitas -ahaya yang -ukup

    maka akan semakin besar penimbunan pati di dalam umbi sehingga berat umbi pun menjadi

    semakin besar. Intensitas -ahaya matahari yang diserap digunakan tanaman untuk meme-ah

    molekul air menjadi oksigen dan hidrogen. 0ksigen akan dikeluarkan oleh tanaman dan

    hidrogen bersama gas karbondioksida dari udara dibuat menjadi =at gula atau glukosa. lukosa

    yang terbentuk disimpan dalam bentuk pati. ;asil fotosintesis inilah yang akan di translokasikan

    ke umbi (5erliati, , dan ini, 2!9#. ;al ini juga sesuai dengan penelitian BaihaHi,

    4o-hammad, dan 6bdul (2!"# mengatakan bah*a semakin banyak jumlah daun maka

    produksi umbi kentang akan tinggi yaitu dengan melihat hasil umbi per tanaman dan dapat

    dijadikan sebagai indikator hasil umbi per hektar.

    Pengaruh tingkatan serangan penyakit juga akan mempengaruhi jumlah daun tanaman

    kentang berkurang. engan demikian hasil umbi per tanaman akan mengalami penurunan.

    Serangan jamur Phythoptora infestan paling banyak terjadi pada varietas esiree. ejala a*al

    pada tanaman ditandai dengan adanya ber-ak%ber-ak ke-il ber*arna hijau kelabu, lalu berubah

    -okelat kehitaman, dan kemudian dari ber-ak tersebut meluas sampai seluruh daun menjadi

    busuk dan kering. ;al ini dikarenakan varietas esiree tidak mampu beradaptasi di dataran

    medium, sehingga dengan mudah varietas tersebut rentan terhadap penyakit dan hasil panen

    yang diperoleh paling sedikit dibandingkan dengan varietas lain.

  • 8/18/2019 PENDAHULUAN Halimatus Sa 13 April 2016

    22/34

    '. !EI)PULAN DAN A*AN

    '.1 !esi"pulan

    Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh kesimpulan antara lain8

    !. Perlakuan agen hayati dapat memberikan respon yang berbeda pada lima varietas

    kentang terhadap tinggi tanaman pada umur "' hst dan 92 hst, jumlah daun pada umur 

    21 hst dan 92 hst, intensitas serangan Phythoptora infestan pada umur 21 hst, dan hasil

    umbi per tanaman.

    2. 6gen hayati dapat meningkatkan jumlah daun pada umur &" hst dan jumlah umbi per 

    tanaman.

    ". ari kelima varietas, varietas /0 21 dan )adiya memiliki hasil umbi per petak dan hasil

    umbi per hektar lebih tinggi dari varietas esiree, ranola 3embang +B, dan ranola

    Kembang +B, namun masih lebih rendah dari potensi hasilnya.

    '.2 aran

    Penelitian ini dilakukan lebih lanjut mengenai teknik budidaya untuk meningkatkan

    produksi /0 21 dan )adiya di dataran medium men-apai potensi produktivitas kedua varietas

    tersebut pada saat ditanam di dataran tinggi.

  • 8/18/2019 PENDAHULUAN Halimatus Sa 13 April 2016

    23/34

    DA+TA* PUTA!A

     6na P..>.4., >. Pires, ;. 4oreira, 6.0.S.S. ange, dan P.4.3. >astro. 2!!. 6ssessment of 

    the Plant ro*th Promotion 6bilities of SiD Ba-terial Isolatesusing ea mays as Indi-ator 

    Plant. Soil Biology and Bio-hemistry 9(2#8 !22$%!2"'.

    Badan Pusat Statistika. 2!". 3uas Panen, Produksi, dan Produktivitas Kentang Jonline.

    http8LL***.bps.go.id. (iakses 9 esember 2!9#.

    BaihaHi, 6., 4. )a*a*i, dan 6.3. 6badi. 2!". /eknik 6plikasi Trichoderma sp. terhadap

    Pertumbuhan dan ;asil /anaman Kentang (Solanum tuberosum 3.#. :urnal Produksi

    /anaman ! ("#8 "%"$.

    Basuki, .S dan Kusmana. 2'. i*idey. :urnal ;ortikultura !' (9#8 291%2'".

    >ham=urni, /., . Sri*ati, dan .. Selian. 2!!.

  • 8/18/2019 PENDAHULUAN Halimatus Sa 13 April 2016

    24/34

    Institut Pertanian Bogor. 21. +sulan Pelepasan @arietas Kentang. +P/ BPSB/P; Provinsi

    :a*a Barat. Bogor.

    Ismail, )., 6. /enrira*e. 2!. Potensi 6gens ;ayati Trichoderma spp. Sebagai 6gens

    Pengendali ;ayati. Seminar egional Inovasi /eknologi Pertanian, 4endukung Program

    Pembangunan Pertanian. Balai Pengkajian /eknologi Pertanian. Sula*esi +tara.

    3aksono, K.., >. )asahi, ). Susnihati. 2!. Inventarisasi Penyakit pada /anaman :arak

    Pagar ($atropha curcas 3.# pada /iga aerah di :a*a Barat. :urnal 6grikultura 2! (!#8

    "!%"1.

    3ehar, 3. 2!2. Pengujian Pupuk 0rganik 6gen ;ayati (Trichoderma sp# terhadap Pertumbuhan

    Kentang (Solanum tuberosum 3.#. :urnal Penelitian Pertanian /erapan !2 (2#8 !!'%!29.

    4enteri Pertanian I. !$$'. Peraturan 4enteri Pertanian )omor 9!ILKptsL/P.!2L&L!$$'

    /entang Pemasukan 6gens ;ayati ke dalam Gilayah )egara Kesatuan epublik

    Indonesia. epartemen Pertanian. :akarta.

    4enteri Pertanian. 2'. Pelepasan Kentang ranola Kembang Sebagai @arietas +nggul.

    4enteri Pertanian. :akarta.

    4ey. 2$. Trichoderma viride, Sebagai Salah Satu :amur yang 4enguntungkan Jonline.

    Http://mey46lovers.blogspot.com/2009/03/trichoderma-viride-sebagai-salah-satu.html.

    (Diases 23 Desember 20"4#.

    4ugiastuti, air 0rganik untuk 4engendalikan Penyakit 3ayu Bakteri pada

    /anaman /omat. Seminar )asional Pengelolaan 0P/ amah 3ingkungan. +niversitas

    :enderal Sudirman. Pu*okerto.

    http://mey46lovers.blogspot.com/2009/03/trichoderma-viride-sebagai-salah-satu.html.%20(Diakses%2023%20Desember%202014http://mey46lovers.blogspot.com/2009/03/trichoderma-viride-sebagai-salah-satu.html.%20(Diakses%2023%20Desember%202014http://mey46lovers.blogspot.com/2009/03/trichoderma-viride-sebagai-salah-satu.html.%20(Diakses%2023%20Desember%202014http://mey46lovers.blogspot.com/2009/03/trichoderma-viride-sebagai-salah-satu.html.%20(Diakses%2023%20Desember%202014

  • 8/18/2019 PENDAHULUAN Halimatus Sa 13 April 2016

    25/34

    4uthahanas, I. an rop6gro ! (2#8 !"%!"&.

    )urbailis dan 4artinius. 2!!. Pemanfaatan Bahan 0rganik Sebagai Pemba*a untuk

    Peningkatan Kepadatan Populasi Trichoderma viride pada i=osfir Pisang dan

    Pengaruhnya terhadap Penyakit 3ayu 5usarium. :. ;P/ /ropika !! (2#8 !77%!19.

    Pitojo, S. 29. Benih Kentang. Kanisius. ogyakarta. pp. "!"7.

    Prahardini, P.

  • 8/18/2019 PENDAHULUAN Halimatus Sa 13 April 2016

    26/34

    Penyakit 3ayu Pada /anaman /omat (Solanum lycopersicum 3.#. 6gro /ropika 2 (2#8

    !&!!&$.

    Setiadi dan )urulhuda. !$$1. Kentang. Penebar S*adaya. :akarta. p. 7.

    Setiadi. 2$. Budidaya Kentang. Penebar S*adaya. :akarta. pp. 9!'!.

    Soesanto, 3.,

  • 8/18/2019 PENDAHULUAN Halimatus Sa 13 April 2016

    27/34

    3ampiran ". eskripsi Kentang @arietas esiree

     6sal 8 ;asil persilangan kentang urgenta dan depes-he

    +mur panen 8 ! hst

    Bentuk tanaman 8 /anaman perdu, Semak

    Bentuk per-abangan 8 4onopodial

    Garna batang 8 ;ijau kemerah%merahan

    Bentuk daun 8 4ajemuk

    +jung daun 8 4embulat

    Permukaan daun 8 Kasar  

    /epi daun 8 ;alus

    Garna bunga 8 Putih dan benang sari ber*arna kuning

    Bentuk umbi 8 0val, oval bulat

    Garna umbi 8 4erah

    Garna daging umbi 8 Kuning kemerah%merahan

    /ekstur umbi 8 ;alus

    ;asil panen 8 2 ton ;a%!

    Ketahanan penyakit 8 Penyakit layu bakteri, busuk daun dan virus P3@ (daun

    menggulung#

    Keterangan 8 Kentang varietas tahan

    aerah adaptasi 8 aerah dataran medium sampai dataran tinggi

    >o-ok ditanam 8 aerah dengan ketersediaan air yang -ukup dengan tekstur  

    tanah gembur 

  • 8/18/2019 PENDAHULUAN Halimatus Sa 13 April 2016

    28/34

    3ampiran 9. eskripsi @arietas /0 21

    olongan varietas 8 International Potato >enter  

    +mur tanaman 8 $ hst

    Bentuk penampang batang 8 segi empat

    Garna batang 8 kuning

    Bentuk daun 8 oval

    +jung daun 8 run-ing

    /epi daun 8 rata

    Permukaan daun 8 berbulu

    Garna daun 8 hijau

    +kuran daun 8 panjang M 2' -m, lebar M !' -m

    Garna bunga 8 putih

    Bentuk umbi 8 lonjong

    Garna kulit umbi 8 kekuningan

    Garna daging umbi 8 kuning

    ;asil 8 2&,& ton ha%!

    Keterangan 8 kegunaan sebagai kentang sayur  

  • 8/18/2019 PENDAHULUAN Halimatus Sa 13 April 2016

    29/34

    3ampiran '. eskripsi Kentang @arietas ranola 3embang

     6sal 8 Introduksi :erman Barat

    Klon 8 ranola

    +mur 8 !!%!!' hari

    /inggi tanaman 8 &%7 -m

    Penampang batang 8 Segi lima

    Bentuk daun 8 0val

    Sayap batang 8 0val

    Permukaan ba*ah daun 8 Berkerut

    Kedalaman mata umbi 8 angkal

    Garna batang 8 ;ijau

    Garna daun 8 ;ijau

    Garna urat daun 8 ;ijau 4uda

    Garna benang sari 8 Kuning ' buah

    Garna putik 8 Putih

    Garna daging umbi 8 Kuning%Putih

    :umlah tandan bunga 8 2%' Buah

    Kandungan karbohidrat 8 2?

    Ketahanan penyakit 8 /ahan P@6, P3@, agak peka terhadap 3ayu Bakteri dan Busuk

    daun

    Produktivitas 8 2 % 2& ton ha%!

    Kadar air 8 "?

    Kegunaan 8 Kentang Sayur  

    Sumber8 Surat Kepmentan )o. 999LKP/S./P.29L&L!$$" tanggal 2' :uli !$$" dalam ukmana

    (22#.

  • 8/18/2019 PENDAHULUAN Halimatus Sa 13 April 2016

    30/34

  • 8/18/2019 PENDAHULUAN Halimatus Sa 13 April 2016

    31/34

    3ampiran &. eskripsi Kentang @arietas ranola Kembang

    olongan varietas 8 seleksi tipe simpang dari granola

    +mur tanaman 8 !" !"' hari setelah tanam

    Bentuk penampang batang 8 segi lima

    Garna batang 8 hijau

    Bentuk daun 8 oval

    +jung daun 8 run-ing

    /epi daun 8 bergerigi

    Permukaan daun 8 berkerut

    Garna daun 8 hijau

    +kuran daun 8 panjang M $,2 -m, lebar M ',$ -m

    Panjang tangkai daun 8 &," % 7,1 -m

    Bentuk bunga 8 bulat bergelombang

    Garna putik 8 putih

    Garna benangsari 8 kuning

    Bentuk umbi 8 bulat lonjong

    +kuran umbi 8 tinggi M &,&9 -m, diameter M 9,!2 -m

    Berat per umbi 8 M !27,21 g

    Garna kulit umbi 8 kuning keputihan

    Garna daging umbi 8 kuning

    Kandungan karbohidrat 8 !','1 ?

    Kandungan gula reduksi 8 ,&$ brik

    ;asil 8 "1 ' ton ha%!

    Keterangan 8 baik untuk kentang sayur dan -o-ok untuk dikembangkan di

    :a*a /imur 

  • 8/18/2019 PENDAHULUAN Halimatus Sa 13 April 2016

    32/34

    Sumber8 Surat Kepmentan )o. 1!LKptsLS.!2L"L2' tanggal !' 4aret 2'

  • 8/18/2019 PENDAHULUAN Halimatus Sa 13 April 2016

    33/34

    3ampiran 7. eskripsi @arietas )adiya

     6sal 8 Bandung

    +mur panen 8 $ hst

    Bentuk 8 Semak

    Bentuk per-abangan 8 Simpodial

    Garna batang 8 ;ijau muda

    Bentuk daun 8 aun majemuk

    +jung daun 8 4embulat

    Permukaan daun 8 Kasar 

    /epi daun 8 ;alus

    Garna bunga 8 +ngu

    Bentuk umbi 8 0val memanjang

    Garna umbi 8 Kuning

    Garna daging umbi 8 kekuningan

    /ekstur umbi 8 ;alus

    ;asil panen 8 27,'%"2 ton.;a%!

    Ketahanan penyakit 8 %

      Keterangan 8 kegunaan sebagai kentang sayur dan hampir mirip dengan kentang

    varietas ranola sehingga mudah diterima oleh masyarakat.

    aerah adaptasi 8 aerah dataran medium sampai dataran tinggi.

    >o-ok ditanam 8 aerah dengan ketersediaan air yang -ukup dengan tekstur tanah

    gembur.

  • 8/18/2019 PENDAHULUAN Halimatus Sa 13 April 2016

    34/34