NO 2 (1)
-
Upload
syifa-fauziyah -
Category
Documents
-
view
242 -
download
1
Transcript of NO 2 (1)
-
7/26/2019 NO 2 (1)
1/3
Gambar mekanisme umpan balik negatif hipofisis anterior (Guyton, 2008).
Mekanisme kerja gonadotropin, reseptor hormon glikoprotein pada membran
plasma sel target gonad. Ditemukan reseptor FS dan ! yang berbeda.
"eseptor ! dan FS terdapat di dalam membran plasma sel # sel granulosa sel
o$ariumsel o$arium dan sel Serttoli di %estis. FS menyebabkan proliferasi sel
granulosa di sekitar folikel yang sedang berkembang dan biosintesis estrogen
oleh sel ini. Setelah o$ulasi, sel teka sekeliling folikel o$arium yang sudah
pe&ah di ubah men'adi &orpus luteum. orpus !uteum merespon stimulasi !
dengan memproduksi progesteron. ada pria, FS menstimulasi
spermatogenesis dalam epitel seminiferus dan produksi *protein binding
androgen+, ter'adinya aromatase dan inhibin oleh sel Sertoli.
! menstimulasi
produksi testosteron oleh sel !eydig. %estosterone meningkatkan maskulinisasi
pada lokasi target perifer setelah dikon$ersi men'adi metabolit yang lebih poten
yaitu dehidrotestosteron # D%.
1. Sekresi testosteron, oleh sel # sel interstisial leydig di testis. %estis
menyekresikan beberapa hormon seks laki # laki yang se&ara keseluruhan
disebut androgen meliputi testosteron, dehidrotestosteron dan drosteriedion.
-
7/26/2019 NO 2 (1)
2/3
%estosteron dibentuk oleh sel # sel interstisial leydig yang terletak di &elah #
&elah antara tubulus seminiferus dan kira # kira merupakan 20 masa testis
de-asa.
Metabolisme Testosteron, setelah disekresikan oleh testis kira # kira /
testosteron men'adi terikat longgar dengan albumin plasma atau terikat lebih
kuat dengan suatu betaglobulin yang disebut hormone binding globulin dan
bersirkulasi di darah dalam bentuk ini.
Fungsi Testosteron, bertanggung 'a-ab terhadap berbagai sifat maskulin dalam
tubuh bahkan selama kehidupan 'anin, testis sudah dirangsang oleh
gonadotropin karbonik (&) plasenta untuk membentuk se'umlah testosteron
sepan'ang periode perkembangan 'anin dan selama 10 minggu atau lebih setelah
kelahiran, setelah itu pada dasarnya tidak ada testosteron yang di produksi padaanak # anak sampai kira # kira 10 sampai 1 tahun.
Testosteron, yang disekresikan oleh sel # sel leydig yang terletak di interstisium
testis penting bagi pertumbuhan dan pembelahan sel germinal testis, yang
merupakan tahap pertama pembentukan sperma.
2. Hormon Leutinasi (Leutinizing Hormone), yang disekresikan oleh kelen'ar
hipofisis anterior merangsang sel # sel leydig untuk menyekresi testosteron.
3. Hormon perangsang olikel (FSH), yang 'uga di eksresikan oleh sel # sel
kelen'ar hipofisis anterior, merangsang sel # sel sertoli tanpa rangsangan ini
pengubahan spermatoid men'adi sperma ( proses spermatogenesis) tidak akan
ter'adi.
a. menstimulasi sel Sertoli untuk menghasilkan protein androgen3binding
(4), sehingga merangsang spermatogenesis.
b. FS 'uga merangsang sel Sertoli untuk menghasilkan inhibin, yang
memberikan umpan balik negatif terhadap hipofisis anterior untuk
mengurangi sekresi FS
&. merangsang sel3sel !eydig untuk menghasilkan testosteron
!. "ndrogen, berarti setiap hormon steroid yang mempunyai efek maskulinisasi
termasuk testosteron 5 androgen 'uga men&akup hormon seks laki # laki yang
dibentuk di tempat lain selain testis. ontohnya kel adrenal menyekresikan
paling tidak 6 hormon androgen, 'umlah hormon androgen dapat men'adi &ukup
banyak untuk menyebabkan terbentuknya semua sifat se7 sekunder laki # laki
bahkan perempuan.
(Guyton , 2008).
-
7/26/2019 NO 2 (1)
3/3
"eferensi Guyton. 2008. uku 4'ar Fisiologi 9edokteran :disi 11. enerbit buku
9edokteran 5 :G. ;akarta.