MODUL TUTORIAL -...

24
MODUL TUTORIAL LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR TERINTEGRASI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA MESIN BUBUT 2017/2018

Transcript of MODUL TUTORIAL -...

Page 1: MODUL TUTORIAL - industrial.uii.ac.idindustrial.uii.ac.id/simanlab/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Bubut Kode Praktikum

M O D U L T UTO R I A L

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR TERINTEGRASIPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRIUNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

MESIN BUBUT

2017/2018

Page 2: MODUL TUTORIAL - industrial.uii.ac.idindustrial.uii.ac.id/simanlab/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Bubut Kode Praktikum

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI SISTEM MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 23

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Bubut

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 08/04/2016

1

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................................... 1

1. TUJAN PRAKTIKUM ............................................................................................................... 2

2. ALAT DAN BAHAN ................................................................................................................. 2

2.1. Alat ....................................................................................................................................... 2

2.2. Bahan ................................................................................................................................... 2

2. DASAR TEORI .......................................................................................................................... 2

3. JENIS-JENIS MESIN BUBUT .................................................................................................. 4

3.1 Mesin Bubut Ringan......................................................................................................... 4

3.2 Mesin Bubut Sedang ........................................................................................................ 4

3.3 Mesin Bubut Standar ........................................................................................................ 5

4. BAGIAN-BAGIAN MESIN BUBUT ........................................................................................ 5

4.1 Headstock ......................................................................................................................... 6

4.2 Tools post ......................................................................................................................... 7

4.3 Tail Stock .......................................................................................................................... 7

4.4 Bad Mechine .................................................................................................................... 9

4.5 Spindel Speed Selector ................................................................................................... 10

4.6 Carriage ......................................................................................................................... 12

4.7 Keran Pendingin. ............................................................................................................ 13

5. JENIS-JENIS MATA PAHAT/PISAU..................................................................................... 14

6. POSISI PISAU MESIN BUBUT .............................................................................................. 18

7. PENGOPRASIAN MESIN BUBUT ........................................................................................ 19

Referensi ....................................................................................................................................... 23

Page 3: MODUL TUTORIAL - industrial.uii.ac.idindustrial.uii.ac.id/simanlab/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Bubut Kode Praktikum

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI SISTEM MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 23

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Bubut

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 08/04/2016

2

MESIN BUBUT

1. TUJAN PRAKTIKUM

a. Mahasiswa dapat memahami prinsip kerja pada mesin bubut.

b. Mahasiswa dapat memahami fungsi dari mesin bubut.

c. Mahasiswa dapat memahami jenis-jenis mesin bubut.

d. Mahasiswa dapat memahami bagian-bagian mesin bubut.

e. Mahasiswa dapat memahami ukuran mesin bubut.

f. Mahasiswa mampu menentukan kecepatan spindle dan kecepatan penyayatan (feed rate).

g. Mahasiswa mampu mengoprasikan mesin bubut.

2. ALAT DAN BAHAN

2.1. Alat

a. Mesin bubut

b. Mata pahat

c. Drill

2.2. Bahan

a. Silinder Alumunium

2. DASAR TEORI

Mesin bubut (turining machine) adalah suatu jenis mesin perkakas yang dalam proses kerjanya

bergerak memutar benda kerja dan menggunakan mata potong pahat (tools) sebagai alat untuk

menyayat benda kerja tersebut. Mesin bubut merupakan salah satu mesin proses produksi yang

dipakai untuk membentuk benda kerja yang berbentuk silindris. Pada prosesnya benda kerja

terlebih dahulu dipasang pada chuck (pencekam) yang terpasang pada spindel mesin, kemudian

spindel dan benda kerja diputar dengan kecepatan sesuai perhitungan. Alat potong (pahat) yang

dipakai untuk membentuk benda kerja akan disayatkan pada benda kerja yang berputar.

Page 4: MODUL TUTORIAL - industrial.uii.ac.idindustrial.uii.ac.id/simanlab/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Bubut Kode Praktikum

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI SISTEM MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 23

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Bubut

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 08/04/2016

3

Gambar 1. Gerakan pada proses pembubutan

Prinsip kerja mesin bubut adalah benda kerja yang berputar, sedangkan pisau bubut bergerak

memanjang dan melintang. Dari kerja ini dihasilkan sayatan dan benda kerja yang umumnya

simetris. Fungsi mesin bubut pada prinsipnya sama dengan mesin bubut lainnya yaitu untuk

membubut muka/facing, rata lurus/bertingkat, tirus, alur, ulir, bentuk, mengebor, memperbesar

lubang, memotong, dll. (Gambar 1.)

Gambar 2. Fungsi mesin bubut

Page 5: MODUL TUTORIAL - industrial.uii.ac.idindustrial.uii.ac.id/simanlab/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Bubut Kode Praktikum

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI SISTEM MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 23

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Bubut

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 08/04/2016

4

3. JENIS-JENIS MESIN BUBUT

Jenis mesin bubut pada garis besarnya diklasifikasikan dalam empat kelompok yaitu :

3.1 Mesin Bubut Ringan

Mesin bubut ringan dapat diletakan di atas meja, dan mudah dipindahkan sesuai dengan

kebutuhan, Benda kerjanya berdimensi kecil (mini). Jenis ini umumnya digunakan untuk

membubut benda-benda kecil dan biasanya dipergunakan untuk industri rumah tangga

(home industri). Panjangnya mesin umumnya tidak lebih dari 1200 mm, dan karena

bebanya ringan dapat diangkat oleh satu orang.

Gambar 3. Mesin Bubut Ringan

3.2 Mesin Bubut Sedang

Jenis mesin bubut sedang dapat membubut diameter benda kerja sampai dengan 200 mm

dan panjang sampai dengan 100 mm cocok untuk industri kecil atau bengkel-bengkel

perawatan dan pembuatan komponen. Umumnya digunakan pada dunia pendidikan atau

pusat pelatihan, karena harganya terjangkau dan mudah dioperasikan.

Gambar 4. Mesin Bubut Sedang

Page 6: MODUL TUTORIAL - industrial.uii.ac.idindustrial.uii.ac.id/simanlab/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Bubut Kode Praktikum

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI SISTEM MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 23

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Bubut

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 08/04/2016

5

3.3 Mesin Bubut Standar

Jenis mesin bubut mesin bubut standar disebut sebagai mesin bubut standar karena di

samping memiliki komponen seperti pada mesin ringan dan sedang juga telah dilengkapi

berbagai kelengkapan tambahan yaitu keran pendingin, lampu kerja, bak penampung

beram dan rem untuk menghentikan mesin dalam keadaan darurat.

Gambar 5. Mesin Bubut Sedang

4. BAGIAN-BAGIAN MESIN BUBUT

Untuk dapat digunakan secara maksimal, mesin bubut standar harus memilki bagian-bagian

utama yang standar. Bagian-bagian mesin bubut standar diantaranya:

Gambar 6. Gambar skematis Mesin Bubut dan nama bagian bagiannya

Page 7: MODUL TUTORIAL - industrial.uii.ac.idindustrial.uii.ac.id/simanlab/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Bubut Kode Praktikum

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI SISTEM MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 23

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Bubut

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 08/04/2016

6

4.1 Headstock

Kepala tetap (head stock), terdapat spindle utama mesin yang berfungsi sebagai

dudukan beberapa perlengkapan mesin bubut diantaranya: cekam (chuck),

kollet, senter tetap, atau pelat pembawa rata (face plate) dan pelat pembawa

berekor (driving plate). Alat-alat perlengkapan tersebut dipasang pada spindel

mesin berfungsi sebagai pengikat atau penahan benda kerja yang akan

dikerjakan pada mesin bubut.

Gambar 7. Spindel utama mesin bubut

Gambar 8. Kepala tetap terpasang cekam (chuck) pada spindle utama mesin bubut

Page 8: MODUL TUTORIAL - industrial.uii.ac.idindustrial.uii.ac.id/simanlab/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Bubut Kode Praktikum

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI SISTEM MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 23

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Bubut

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 08/04/2016

7

4.2 Tools post

Penjepit/pemegang pahat (Tools Post) digunakan untuk menjepit atau memegang pahat.

Bentuknya atau modelnya secara garis besar ada dua macam yaitu, pemegang pahat

standar dan pemegang dapat dosetel (justable tool post).

Gambar 9. Tools post

4.3 Tail Stock

Kepala lepas (tail stock) yang ditunjukkan pada (Gambar 1.10), digunakan sebagai

dudukan senter putar (rotary centre), senter tetap, cekam bor (chuck drill) dan mata bor

bertangkai tirus yang pemasanganya dimasukkan pada lubang tirus (sleeve) kepala lepas.

Senter putar (rotary centre) atau senter tetap dipasang pada kepala lepas dengan tujuan

untuk mendukung ujung benda kerja agar putarannya stabil, sedangkan cekam bor atau

mata bor dipasang pada kepala lepas dengan tujuan untuk proses pengeboran. Untuk dapat

melakukan dorongan senter tetap/senter putar pada saat digunakan untuk menahan benda

kerja dan mealkukan pengeboran pada kedalaman tertentu sesuai tuntutan pekerjaan,

kepala lepas dilengkapai roda putar yang disertai sekala garis ukur (nonius) dengan

ketelitian tertentu, yaitu antara 0,01 s.d 0,05 mm (Gambar 11.).

Page 9: MODUL TUTORIAL - industrial.uii.ac.idindustrial.uii.ac.id/simanlab/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Bubut Kode Praktikum

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI SISTEM MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 23

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Bubut

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 08/04/2016

8

Gambar 10. Kepala Lepas dan fungsinya

Gambar 11. Roda Putar pada kepala lepas

Page 10: MODUL TUTORIAL - industrial.uii.ac.idindustrial.uii.ac.id/simanlab/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Bubut Kode Praktikum

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI SISTEM MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 23

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Bubut

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 08/04/2016

9

4.4 Bad Mechine

Alas/meja mesin bubut digunakan sebagai tempat kedudukan kepala lepas, eretan,

penyangga diam (steady rest) dan merupakan tumpuan gaya pemakanan pada waktu

pembubutan. Bentuk alas/meja mesin bubut bermacam-macam, ada yang datar dan ada

yang salah satu atau kedua sisinya mempunyai ketinggian tertentu. Selain itu, alat/meja

mesin bubut memilki permukaannya yang sangat halus, rata dan kedataran serta

kesejajaranya dengan ketelitian sangat tinggi, sehingga gerakan kepala lepas dan eretan

memanjang diatasnya pada saat melakukan penyayatan dapat berjalan lancar dan stabil

sehingga dapat menghasilkan pembubutan yang presisi. Apabila alas ini sudah aus atau

rusak, akan mengakibatkan hasil pembubutan yang tidak baik atau sulit mendapatkan hasil

pembubutan yang sejajar.

Gambar 12. Alas/bed mesin

Page 11: MODUL TUTORIAL - industrial.uii.ac.idindustrial.uii.ac.id/simanlab/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Bubut Kode Praktikum

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI SISTEM MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 23

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Bubut

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 08/04/2016

10

4.5 Spindel Speed Selector

Tuas pengatur kecepatan digunakan untuk mengatur kecepatan poros transporter dan

sumbu pembawa. Ada dua pilihan kecepatan yaitu kecepatan tinggi dan kecepatan rendah.

Kecepatan tinggi digunakan untuk pengerjaan benda-benda berdiameter kecil dan

pengerjaan penyelesaian sedangkan kecepatan rendah digunakan untuk pengerjaan

pengasaran, ulir, alur, mengkartel dan pemotongan (cut off).

Gambar 1. 13 Tuas Pengatur Kecepatan

Adapaun untuk mengatur kecepatan putar sumbu utama dapat dihitung dengan rumus :

Keterangan :

n : kecepatan putar spindle (rpm)

Vc : kecepatan potong (m/menit)

: konstanta (3,14)

D : diameter benda kerja (mm)

1000: diperoleh dari 1m = 1000 mm

Sedangkan untuk menghitung kecepatan pemotonganya (Cs) dapat dihitung

dengan rumus :

Page 12: MODUL TUTORIAL - industrial.uii.ac.idindustrial.uii.ac.id/simanlab/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Bubut Kode Praktikum

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI SISTEM MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 23

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Bubut

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 08/04/2016

11

Keterangan :

Cs : Kecepatan potong (M/menit)

N : Putaran poros utama (RPM)

D : Diameter benda kerja (mm)

1/1000 : didapat dari 1 mm = 1/1000 m

Untuk lebih jelasnya mengenai harga kecepatan potong dari tiap material dapat

anda lihat pada table dibawah ini.

Tabel 1. Kecepatan Potong Untuk Beberapa Jenis Bahan.

Bahan

Pahat HSS Pahat Karbida

Halus Kasar Halus Kasar

Baja Perkakas 75 - 100 25 - 45 185 - 230 110 - 140

Baja Karbon Rendah 70 - 90 25 - 40 170 - 215 90 - 120

Baja karbon Menengah 60 - 85 20 - 40 140 - 185 75 - 110

Besi Cor Kelabu 40 - 45 25 - 30 110 - 140 60 - 75

Kuningan 85 - 110 45 - 70 185 - 215 120 - 150

Alumunium 70 - 110 30 - 45 140 - 215 60 - 90

Page 13: MODUL TUTORIAL - industrial.uii.ac.idindustrial.uii.ac.id/simanlab/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Bubut Kode Praktikum

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI SISTEM MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 23

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Bubut

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 08/04/2016

12

4.6 Carriage

Eretan (Carriage) terdiri atas eretan memanjang (longitudinal carriage) yang bergerak

sepanjang alas mesin, eretan melintang (cross carriage) yang bergerak melintang alas mesin

dan eretan atas (top carriage), yang bergerak sesuai dengan posisi penyetelan di atas eretan

melintang. Kegunaan eretan ini adalah untuk memberikan pemakanan yang besarnya dapat

diatur menurut kehendak operator yang dapat terukur dengan ketelitian tertentu yang terdapat

pada roda pemutarnya.

Gambar 1. 14 Eretan mesin bubut

Poros transportir adalah sebuah poros berulir berbentuk segi empat atau trapesium

dengan jenis ulir whitehworth (inchi) atau metrik (mm), berfungsi untuk membawa eretan

pada waktu pembubutan secara otomatis, misalnya pembubutan arah

memanjang/melintang dan ulir. Poros transporter untuk mesin bubut standar pada

umumnya kisar ulir transportirnya antara dari 6 ÷ 8mm. Poros pembawa adalah poros yang

Page 14: MODUL TUTORIAL - industrial.uii.ac.idindustrial.uii.ac.id/simanlab/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Bubut Kode Praktikum

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI SISTEM MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 23

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Bubut

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 08/04/2016

13

selalu berputar untuk membawa atau mendukung jalannya eretan dalam proses pemakanan

secara otomatis.

Gambar 15. Poros Transportir dan Poros Pembawa

4.7 Keran Pendingin.

Keran pendingin digunakan untuk menyalurkan pendingin (collant) kepada benda kerja

yang sedang dibubut dengan tujuan untuk mendinginkan pahat pada waktu penyayatan

sehingga dapat menjaga pahat tetap tajam dan panjang umurnya. Hasil bubutannya pun

halus.

Gambar 16. Keran Pendingin

Page 15: MODUL TUTORIAL - industrial.uii.ac.idindustrial.uii.ac.id/simanlab/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Bubut Kode Praktikum

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI SISTEM MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 23

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Bubut

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 08/04/2016

14

5. JENIS-JENIS MATA PAHAT/PISAU

Menurut fungsinya, pahat bubut terdapat enam jenis yaitu, pahat bubut rata, sisi/ muka,

potong, alur, champer dan ulir.

a. Pahat Rata

Pahat bubut jenis ini digunakan untuk membubut permukaan rata pada bidang

memanjang. Sistem kerjanya adlah dengan menggerakan pahat dari ujung luar benda kerja

kearah cekam atau sebaliknya tergantung pahat kanan atau kri.

b. Pahat Sisi/Muka

Pahat bubut jenis ini yang digunakan untuk membubut pada permukaan benda kerja. Sistem

kerjanya adalah dengan menggerakkan dari tengah benda kerja kearah keluar atau

sebaliknya tergantung dari arah putarannya.

c. Pahat Potong

Pahat jenis ini digunakan khusus untuk memotong suatu benda kerja hingga ukuran

panjang tertentu.

d. Pahat Alur

Pahat jenis ini digunakan untuk membentuk profil alur pada permukaan benda kerja.

Bentuk tergantung dari pahat alur yang digunakan.

e. Pahat Champer

Pahat jenis ini digunakan untuk menchamper pada ujung permukaan benda kerja. Besar

sudut champer pada umumnya 45º.

f. Pahat Ulir

Pahat jenis ini digunakan untuk membuat ulir pada permukaan benda kerja, baik

pembuatan ulir dalam maupun ulir luar.

Page 16: MODUL TUTORIAL - industrial.uii.ac.idindustrial.uii.ac.id/simanlab/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Bubut Kode Praktikum

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI SISTEM MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 23

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Bubut

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 08/04/2016

15

Ilustrasi penggunaan dari berbagai jenis pahat bubut dapat dilihat pada gambar dibawah.

Gambar 17. Ilustrasi penggunaan dari berbagai jenis pahat bubut

Sedangkan jenis pahat bubut menurut standar ISO, terdapat 9 (sembilan) type

diantaranya: ISO 1, ISO 2, ISO 3, ISO 4, ISO 5, ISO 6, ISO 7, ISO 8 dan ISO 9. Ilustrasi

penggunaan dari berbagai jenis pahat bubut standar ISO dapat dilihat pada gambar dibawah.

Page 17: MODUL TUTORIAL - industrial.uii.ac.idindustrial.uii.ac.id/simanlab/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Bubut Kode Praktikum

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI SISTEM MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 23

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Bubut

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 08/04/2016

16

Gambar 18. Ilustrasi penggunaan berbagai jenis pahat bubut standar ISO

Keterangan:

a. Pahat ISO 1

Pahat ISO 1 digunakan untuk proses pembubutan memanjang dengan hasil sudut

bidangnya (plane angle)sebesar 750. Pada umumnya pahat jenis ini digunakan

untuk membubut pengasaran yang hasil sudut bidangnya tidak memerlukan siku

atau 90º.

b. Pahat ISO 2

Pahat ISO 2 digunakan untuk pembubutan memanjang dan melintang (pembubutan

permukaan/ facing) dengan hasil sudut bidangnya (plane angle) sebesar 45º. Pahat

jenis ini juga dapat digunakan untuk membubut champer atau menghilangkan ujung

bidang yang tajam (debured).

c. Pahat ISO 3

Pahat ISO 3 digunakan untuk proses pembubutan memanjang dan melintang

dengan sudut bidang samping (plane angle) sebesar 93º. Pada proses pembubutan

melintang tujuannya adalah untuk mendapatkan hasil yang siku (90º) pada sudut

bidangnya, yaitu dengan cara menggerakan pahat menjahui sumbu senter.

Page 18: MODUL TUTORIAL - industrial.uii.ac.idindustrial.uii.ac.id/simanlab/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Bubut Kode Praktikum

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI SISTEM MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 23

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Bubut

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 08/04/2016

17

d. Pahat ISO 4

Pahat ISO 4 digunakan untuk proses pembubutan memanjang dengan

pemakanan relatif kecil dengan hasil sudut bidangnya (plane angle) sebesar

0º.Pahat jenis ini pada umumnya hanya digunakan untuk proses finising.

e. Pahat ISO 5

Pahat ISO 5 digunakan untuk proses pembubutan melintang menuju sumbu center

dengan hasil sudut bidangnya (plane angle) sebesar 0º. Jenis pahat ini pada umumnya

hanya digunakan untuk meratakan permukaan benda kerja atau memfacing.

f. Pahat ISO 6

Pahat ISO 6 digunakan untuk proses pembubutan memanjang dengan hasilsudut

bidangnya (plane angle) sebesar 90º, sehingga padaproses pembubutan bertingkat

yang selisih diameternya tidak terlalu besar dan hasil sudut bidangnya dikehendaki

siku (90º) pahatnya tidak perlu digerakkan menjahui sumbu senter.

g. Pahat ISO 7

Pahat ISO 7 digunakan untuk proses pembubutan alur menuju sumbu center dengan

hasil sudut bidangnya (plane angle) sebesar0º. Pahat jenis ini dapat juga digunakan

untuk memotong pada benda kerja yang memilki diameter nominal tidak lebih dari

dua kali lipat panjang mata pahatnya.

h. Pahat ISO 8

Pahat ISO 8 digunakan untuk proses pembesaran lubang tembus dengan hasil sudut

bidangnya (plane angle) sebesar 75º.

i. Pahat ISO 9

Pahat ISO 9 digunakan untukproses pembesaran lubang tidak tembus dengan hasil

sudut bidangnya (plane angle) sebesar 950.

Page 19: MODUL TUTORIAL - industrial.uii.ac.idindustrial.uii.ac.id/simanlab/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Bubut Kode Praktikum

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI SISTEM MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 23

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Bubut

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 08/04/2016

18

6. POSISI PISAU MESIN BUBUT

Persyaratan utama dalam melakukan proses pembubutan adalah pemasangan pahat/pisau

mesin bubut ketinggiannya harus sama dengan pusat senter. Persyaratan tersebut harus

dilakukan dengan tujuan agar tidak terjadi perubahan geometri pada pahat bubut yang sedang

digunakan.

Gambar 19. Pemasangan ketinggian pahat bubut

Perubahan geomertri yang terjadi pada pahat bubut dapat merubah besarnya sudut bebas

potong dan sudut buang tatalnya, sehingga akan berpengaruh terhadap hasil pembubutan

menjadi kurang maksimal. Pada proses pembubutan permukaan/facing, bila pemasangan

pahat bubutnya dibawah sumbu senter akan berakibat permuakaannya tidak dapat rata, dan

bila pemasangan pahat bubutnya diatas sumbu senter akan berakibat pahat tidak dapat

memotong dengan baik karena sudut bebas potongnya tambah kecil.

Gambar 20. Pemasangan pahat bubut tidak setinggi sumbu senter

Page 20: MODUL TUTORIAL - industrial.uii.ac.idindustrial.uii.ac.id/simanlab/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Bubut Kode Praktikum

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI SISTEM MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 23

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Bubut

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 08/04/2016

19

Untuk menghindari terjadinya perubahan ketinggian pahat bubut setelah dilakukan

pemasangan, pada saat melakukan pengikatan harus kuat dan kokoh, selain itu untuk

menghindari terjadinya getaran dan patahnya pahat akibat beban gaya yang diterima terlalu

besar, maka pemasangan pahat tidak boleh terlalu menonjol keluar atau terlalu panjang keluar

dari dudukannya.

7. PENGOPRASIAN MESIN BUBUT

Untuk dapat mengoperasikan mesin bubut dengan baik dan benar serta mampu menghasilkan

suatu benda kerja yang sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Langkah-langkah

yang harus dilakukan antara lain :

1. Melakukan pemasangan benda kerja pada spindle dan pemasangan pahat pada toolpost.

Pemasangan pahat pada toolpost menggunakan alat bantu yaitu kunci toolpost. Berikut adalah

gambar proses pemasangan pahat pada toolpost.

Gambar 21. pemasangan toolpost

Page 21: MODUL TUTORIAL - industrial.uii.ac.idindustrial.uii.ac.id/simanlab/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Bubut Kode Praktikum

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI SISTEM MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 23

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Bubut

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 08/04/2016

20

2. Setelah memasang pahat pada toolpost, kemudian dilakukan pengaturan posisi pahat

sesuai dengan center pahat sampai posisi pahat sejajar.

Gambar 22. Pemasangan pahat pada toolpost

Jika pahat tidak sejajar maka pahat harus di ganjal dengan plat tipis. Setelah benar –

benar sejajar kemudian toolpost di kencangkan menggunakan kunci toolpost.

3. Menghitung cutting speed dari bahan yang akan kita kerjakan.

4. Menghitung kecepatan putar spindle sesuai dengan ukuran diameter yang kita kerjakan.

5. Setelah semua proses diatas dilakukan, kemudian atur pahat agar tegak lurus dengan

benda kerja. Setelah pahat lurus dengan benda kerja, kemudian mengatur pahat agar

didekatkan dengan benda kerja.

Gambar 23. Penguturan Pahat

Page 22: MODUL TUTORIAL - industrial.uii.ac.idindustrial.uii.ac.id/simanlab/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Bubut Kode Praktikum

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI SISTEM MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 23

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Bubut

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 08/04/2016

21

6. Pahat yang telah mendekati benda kerja, kemudian menyalakan spindle pada mesin. Saat benda

kerja pada spindle berputar, kemudian putar handle sampai pahat dekat ke permukaan benda

kerja dan sampai menggores benda kerja.

Gambar 24. Proses pemakanan benda kerja

7. Setelah proses cutting pada benda kerja selesai, pahat dijauhkan dari benda kerja dengan

memutar cross slide dan kemudian mematikan mesin.

Gambar 25. Pengoprasian mesin bubut

Page 23: MODUL TUTORIAL - industrial.uii.ac.idindustrial.uii.ac.id/simanlab/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Bubut Kode Praktikum

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI SISTEM MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 23

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Bubut

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 08/04/2016

22

Setelah kita mampu menentukan langkah-langkah diatas serta dapat menentukan urutan langkah

kerja yang tepat sesuai dengan gambar kerja maka kita akan dapat mengoperasikan mesin bubut

tersebut dengan benar.

Page 24: MODUL TUTORIAL - industrial.uii.ac.idindustrial.uii.ac.id/simanlab/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Bubut Kode Praktikum

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI SISTEM MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 23

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Bubut

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 08/04/2016

23

Referensi :

________, 2004, Mempergunakan mesin bubut, Departemen Pendidikan Nasional

Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Jakarta

Rahdiyanta Dwi, (2010), Proses bubut (Turning), Jurusan Teknik Mesin Universitas Negri

Jaogyakarta.

Widarto, (2008), Teknik Pemesinan Juilid 1, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah

Kejuruan. Direktirat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen

Pendidikan Nasional.

Wirawan Sumbodo dkk, (2008).Teknik Produksi Mesin Industri jilid II. Direktorat

Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Direktirat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar

dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/dr-dwi-rahdiyanta-mpd/teori-

pemesinan-dasar-pengoperasian-mesin-bubut.pdf