Modul 5: Perancangan

28
Modul 5: Perancangan

description

Modul 5: Perancangan. ISI MODUL 5:. Perancangan. Pengadaan Perancang Profesional Tahap Perancangan Tim dan Organisasi Perancang Koordinasi Perancangan Guideline Perancangan Peran Perancang saat Konstruksi Produk Perancangan. Daur Hidup Proyek (review). Perancangan dan Rekayasa. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Modul 5: Perancangan

Modul 5: Perancangan

2

ISI MODUL 5:Perancangan

• Pengadaan Perancang Profesional

• Tahap Perancangan• Tim dan Organisasi

Perancang• Koordinasi Perancangan• Guideline Perancangan• Peran Perancang saat

Konstruksi• Produk Perancangan

3

Daur Hidup Proyek (review)

Project formulation

process

Planning process

Engineering and design

process

Construction process

Use managemen

t process

Disposal process

Need

Awareness of need

ProjectConcept

formulation

Project Scope

definition

Full Projectdescription

Project Completion and

Acceptance For use

Fulfillment Of need

UserRequirements

Project FeasibilityAnd scope

Project EngineeringAnd design

Project Field engineeringAnd construction

Facility use and

management

Facilitydemolition

Or conversion

Perancangan dan Rekayasa

4

Pengadaan Perancang Profesional

• Proses pengadaan perancang profesional sama dengan proses pengadaan perencana profesional. Dalam hal ini merupakan proses pengadaan jasa konsultansi.

• Lingkup kerja, metoda pelaksanan dan keluaran untuk perancangan ditentukan dalam TOR.

5

Tahapan Perancangan• Start-up. Pada tahapan ini dilakukan pertemuan untuk review terhadap

tujuan proyek dari owner dan penerjemahan tujuan tersebut ke dalam berbagai aktivitas dan sumber daya yang diperlukan.

• Produksi. Kegiatan ini bertujuan untuk membuat dokumen perancangan. Pada tahapan ini perlu dilakukan pengendalian sumberdaya, jika diperlukan dilakukan outsourcing. Perlu dilakukan survey pengecekan di lapangan untuk memastikan kepastian kondisi lokasi proyek, seperti topography, daya dukung tanah, keberadaan utilitas di dalam tanah dll.

• Quality Assurance/Quality Control. Proses pemastian/penjaminan kualitas dan pengendalian kualitas dari produk dokumen perancangan dalam proses produksi.

• Close-out. Proses penyelesaian perancangan berupa pengecekan kelengkapan dokumen perancangan dan penyerahan kepada owner.

6

Tim Perancang• Team leader. Orang kunci yang bertanggung jawab untuk mengerti

dengan akurat tujuan owner dan menyampaikan kepada staff perancang dan memastikan hasil perancangan sesuai dengan tujuan owner. Mengelola sumberdaya dan produk dari perancangan.

• Design team staff. Staff yang bertugas untuk melaksanakan perancangan. Terdiri dari engineer, drafter, architects, structural specialits, dan administrative support personnel.

• Associate consultants. Kadang disebut juga sub-konsultan, yang mengerjakan sebagian dari kegiatan dan produk dari perancangan. Biasanya dibutuhkan jika perancang tidak memiliki keahlian tertentu.

• Quality assurance reviewer. Bagian dari tim perancang yang bertugas untuk memastikan kualitas. Harus merupakan seorang ahli yang berpengalaman dalam bidang perancangan.

7

Struktur Organisasi Perancang (1)

• Biasanya organisasi perancang memiliki tiga tingkatan yang multidisiplin, yaitu:– Team Leader. Penanggung jawab, pengelola sumber daya dan

koordinator antar berbagai disiplin yang terlibat.– Principal Discipline Practitioners. Menyediakan keahlian dalam

perancangan disiplin tertentu yang utama, seperti struktur, pekerjaan sipil, arsitek, mekanikal, dan elektrikal. Koordinasi harus dilakukan antar disiplin.

– Support Discipline Practitioners. Merupakan pendukung dalam mengukuran dan pengujian yang dibutuhkan untuk masing-masing disiplin maupun yang melayani seluruh disiplin yang ada, seperti survey geoteknik, uji material, survey, analisa hidrologi, perencanaan kota, lansekap, analisa lalu lintas, dan penjadwalan serta estimasi biaya.

8

Struktur Organisasi Perancang (2)

• Kebutuhan dan tanggungjawab masing-masing anggota tim perancang akan sangat tergantung kepada jenis proyek, tujuan proyek, serta hubungan kontraktualnya.

• Biasanya bentuk organisasi perancang dapat dibedakan tergantung jenis proyek sebagai berikut:– Engineering design projects, misalnya untuk infrastruktur, pabrik

dll.– Architectural design projects, misalnya untuk bangunan gedung,

fasilitas komersial, perumahan dll. – Design-build projects, terdapat bagian perancangan dan bagian

pelaksanaan.

9

Contoh SO: Engineering Design Project

10

Contoh SO: Architectural Design Project

11

Contoh SO: Design-Build Project

12

Koordinasi Perancangan• Karena perancangan terkait dengan multidisiplin dan kadang berbagai

pihak terkait, maka koordinasi menjadi kunci sukes proses perancangan.• Rapat rutin perlu dilakukan untuk selalu membahas kemajuan serta

permasalahan yang terjadi pada perancangan. • Laporan kemajuan serta keputusan hasil rapat harus selalu

dikomunikasikan kepada para pihak yang terkait.• Terkadang kompromi harus dilakukan dalam tim karena multidisiplin dan

perbedaan pendekatan untuk mencapai tujuan proyek. Namun untuk masalah keselamatan dan lingkungan, tidak ada kompromi. Yang sering terjadi adalah kompromi antara biaya konstruksi dan biaya operasional dan perawatan.

• Team leader bertanggung jawab untuk hal ini.

13

Guideline Perancangan

• Beberapa hal penting dalam perancangan:– Operasi Kantor– Prosedur Perancangan– Kegiatan Perancangan– Pemenuhan Code dan Standard– Perudangan dan Perizinan– Tanggung Jawab Perancangan

14

Operasi Kantor• Manajemen umum Kantor.

– Rekrutmen dan pemutusan hubungan pekerja– Pengadaan kontrak-kontrak– Prosedur finansial– Komunikasi dan koordinasi– Pelaksanaan Standard Operating Procedures (SOP)

• Organisasi– Pengorganisasian tenaga ahli yang multidisiplin

• Prosedur Kantor– Kebijakan dan prosedur kepegawaian– Job description– Style manual (i.e. the chicago Manual of Style)– Guide to editing (i.e. the Elements of Style)– Kamus– Layanan kantor (software penjadwalan dan konsultan spesial)– Accounting (software dan konsultan)– Manual untuk seluruh program dan perangkat komputer

15

Prosedur Perancangan

• Prosedur peranganan yang penting:– Prosedur Evaluasi dan Perhitungan. Terkait dengan sumber daya

yang diperlukan, proses evaluasi dan dokumentasi (calculation sheets). Calculation sheet adalah lembar hitungan seperti pembebanan, stabilitas, perhitungan tulangan dll.

– Prosedur Penggambaran. Penggambaran drafting penting dalam perancangan. Biasanya sudah menggunakan bantuan CAD.

– Prosedur Pengelolaan Arsip. Sistem pengarsipan harus dilakukan untuk mempermudah penyimpanan dan juga pencarian kembali file penting. Struktur pengarsipan harus diterapkan dengan konsisten. Perlu dipertimbangkan lama waktu pengarsipan, misal 5 - 20 tahun.

16

Kegiatan Perancangan• Pertimbangan Perancangan.

– Tingkat layanan (persepsi pengguna dan code)– Biaya daur hidup (konstruksi, operasi dan pemeliharaan)– Tahapan konstruksi (fast tract)

• Sustainable Development– Meeting the needs of the present without compromising the ability of the future generation to

meet their own need• Design Reviews.

– Review dilakukan pada progres 10, 30, 60 persen• Constructability Reviews

– Evaluasi proyek yang secara langsung mempengaruhi kemampuan pelaksana konstruksi mengerjakan proyek tersebut.

• Peer Reviews– Dilakukan oleh independent experts untuk peningkatan kualitas

• Alternative Evaluation dan Value Engineering – Untung peningkatan solusi ekonomi yang optimal, dilakukan oleh konsultan lain. Sebaiknya

dilakukan pada awal proyek.

17

Constructability

• Beberapa hal yang diperhatikan:– Kelengkapan dan kecukupan informasi pada gambar dan

spesifikasi– Site restrictions– Pertimbangan ekonomis– Keberadaan material, tenaga kerja lokal– Kebutuhan peralatan– Tahapan pelaksanaan– Pertimbangan lingkungan– Kecukupan akses dan tempat kerja– Kepraktisan pekerjaan– Konflik hasil rancangan antar disiplin

18

Pemenuhan Code dan Standard

• Code dan Standards yang terkait perancangan dikembangkan oleh:– Pemerintah– Asosiasi profesi– Asosiasi industri

• Tujuan untuk memastikan keselamatan dan kesehatan dari pekerja, pengguna dan publik

• Pemerintah lokal biasanya akan menambahkan aturan lokal terkait dengan pembangunan di wilayahnya.

19

Perundangan dan Perizinan

• Perancang beserta owner harus memastikan pemenuhan perundangan dan perizinan yang berlaku:– Perizinan:

• Izin Mendirikan Bangunan atau IMB harus sudah didapat dan sudah melalui proses evaluasi teknis yang memadai oleh instansi yang berwenang seperti Dinas tata kota atau Dinas PU atau tim evaluasi seperti TPKB di Jakarta. Contoh: Lihat Peraturan Daerah Kota Bandung no. 14 dan 24 tahun 1998.

• Izin dari warga sekitar jika bangunan ada potensi mengganggu lingkungan.

• Ketersediaan lahan beserta aspek legalnya.

– Hasil AMDAL sudah ada, sudah diakomodasi dalam perancangan dan siap dilaksanakan.

20

Tanggung Jawab Perancang

• Sesuai dengan UUJK, maka perancang harus bertanggung jawab secara profesional terhadap hasil rancangannya. Dalam UUJK dan PP No. 29 tahun 1999, maka lama pertanggungan yang terkait dengan klausa kegagalan bangunan adalah 10 tahun.

• Isu terkait ini adalah mengenai registrasi, lisensi dan sertifikasi tenaga ahli atau profesional.

21

Kualitas Perancangan

• Secara umum, rancangan yang baik adalah:– Responsif terhadap permintaan owner dalam hal

biaya, mutu dan waktu– Pendekatan teknis yang baik– Representasi grafik dan angka yang benar dan

jelas– Koordinasi antara berbagai disiplin baik– Spesifikasi teknik yang memadai

22

Peran Perancang saat Konstruksi

• Saat pelaksanaan konstruksi, maka perancang dapat berperan (jika berlaku sebagai pengawas):– Koordinasi dengan disiplin lain – Mereview submittals, seperti shop drawing (gambar kerja).– Evaluasi alternatif material dan rancangan– Observasi dan evaluasi pekerjaan di lapangan– Evaluasi modifikasi dan permintaan perubahan– Review sertifikasi pembayaran (monthly certificate/MC)

kontraktor– Berperan dalam pengujian, penerimaan dan pelaporan

23

Produk Perancangan

• Gambar Rencana (Design Drawings)• Spesifikasi• Bill of Quantity (BoQ)• Engineer’s Estimate (EE)

24

Gambar Rencana

• Lihat Tugas 3

25

Spesifikasi

• Spesifikasi yang dihasilkan oleh perancang terdiri dari:– Spesifikasi Umum– Spesifikasi Teknis

26

Bill of Quantity

• BoQ memberikan informasi pekerjaan yang akan dikerjakan serta kuantitasnya.

• Untuk mengembangkan BoQ maka harus dibuat terlebih dahulu Work Breakdown Structure (WBS)

• Selanjutnya dengan informasi dari gambar rancangan dan juga spesifikasi teknis, maka dilakukan perhitungan volume atau Quantity take-off (QTO). Hal ini biasa dilakukan oleh seorang quantity surveyor.

27

Engineer’s Estimate

• Engineer’s Estimate (EE) adalah estimasi biaya yang dilakukan oleh perancang dengan menggunakan metoda estimasi biaya definitif.

• Berguna untuk dijadikan pertimbangan oleh owner untuk selanjutnya dijadikan nilai yang ditetapkan oleh owner (owner’s estimate atau OE)

• EE dan atau OE ini selanjutnya akan menjadi acuan perbandingan harga penawaran dari calon pelaksana konstruksi.

28

Tugas 3

• Lakukan:1. Cari informasi dari berbagai sumber mengenai kualitas dari

suatu gambar rancangan (design drawings) konstruksi yang baik.

2. Cari informasi tentang proses sertifikasi tenaga ahli yang dilakukan oleh LPJK.

• Laporkan dalam maksimal 3 halaman.• Cantumkan pustaka dan jika perlu dan memungkinkan

dilampirkan.• Tugas perorangan.• Waktu 1 minggu.