Bahan Modul 5
-
Upload
wira-winata -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
Transcript of Bahan Modul 5
-
8/19/2019 Bahan Modul 5
1/20
Oral Diagnosis
Metode pemeriksaan dalam menentukan suatu penyakit atau
penegakakndiagnosa.Mengidentifkasi kelainan-kelainan yang berhubungan dengan
gigi dan jaringan sekitar gigidengan melakukan anamesa, pemeriksaan fsik,
pemeriksaan penunjang, analisis data, penegakandiagnosa penyakit dan terapi
serta evaluasi.
Ø Prognosa
Ramalan suatu penyakit dan berhubungan dengan penatalaksanaan pengobatan.
Ø Gejala dan Tanda
esatuan in!ormasi yang diperlukan untuk mendignosa penyakit serta
penatalaksanaan terapi
.v Gejala atau symtom adalah keluhan yang dirasakan penderita dari keadaan
patologis se"ara subjekti!.
v Tanda atau sign adalah kondisi fsik yang ditemukan sebagai mani!estasi suatu
keadaan potologis se"araobjekti!
C. Macam-Macam Diagnosa
#arly $iagnosa
$iagnosa a%al yang ditegakkan sebelum dapat dipastikan kelainan spesifk.
&lini"al $iagnosa
$iagnosis yang berdasarkan tanda, geajala dan pemeriksaan laboratorium.
Rontenologis $iagnosa
Penegakkan diagnosa berdasarkan hasail pemeriksaan radiolagi.
$i'erantial $iagnosa
Penentuan satu dari beberapa penyakit yang dihasilkan oleh beberapa gejala,
yang mempunyai gejalayang serupa.
(inal $iagnosa
Penegakkan diagnosa penyakit se"ara pasti bedasarkan tanda dan gejala
spesifk dan pemeriksaan penunjang yang mengarah kesuatau penyakit tertentu.
-
8/19/2019 Bahan Modul 5
2/20
D. Macam-Macam Pemeriksaan
). Pemeriksaan *ubjekti!
Pemeriksaan yang dilakukan dengan anamesa keluhan yang menjadi alasan
penderita men"ari pertolangan pengobatan.)da dua jenis anamnesa
berdasarakan "ara mendapatakannya +
. )utoanamesa yaitu anamesa se"ara langsung dari keterangan
penderita sendiri.
. )lloanamesa yaitu anamesa tidak langsung, keterangan didapat dari orang
lain yang mengetahui keluhan penderita
. Pemeriksaan /bjekti!
Pemeriksaan dilakukan dengan pengamatan fsik dan uji klinis
#ktra /ral
0ntra /ra
Pemeriksaan rongga mulut adalah daerah diagnosis fsik yang 1 dalam berbagai
alasan 1 se"ara tradisional menerima sedikit penekanan pada kurikulum medis
predoktoral. Meskipun demikian, beberapa in!ormasi dapat diperoleh melalui
evauasi sistematik jaringan lunak dan keras rongga mulut.
*ebagian besar lesi jaringan lunak di rongga mulut sering merupakan lesi in!eksi,
traumatik ataupun proses reakti!, etiologi yang tepat kadang ditentukan melalui
anamnesa dan pemeriksaan klinis yang teliti. *ebagai "ontoh, e!ek samping obat
1 yang menimbulkan 2erostomia dapat mempunyai e!ek yang besar pada
keseharan rongga mulut. $engan alasan itulah, ri%ayat medis lengkap sebaiknya
diperoleh se"ara rutin. ebiasaan, pasta gigi dan moth%ash dapat
mempengaruhi jaringan rongga mulut dalam keadaan khusus.
3ika diagnosis klinis lesi oral tidak dapat ditentukan dengan dasar gejaland an
tanda, pemeriksaan rongga mulut dapat ditunjang dengan biopsi. Pada sebagian
besar kasus, penemuan mikroskopik, bersamaan dengan pemeriksaan klinis,
"ukup untuk menentukan diagnosis.
Pemeriksaan linis
*elalu mulai dengan pemeriksaan ekstra oral kepala dan leher. Pada
beberapa kasus, in!ormasi klinis yang diperoleh sangat berharga dalam
-
8/19/2019 Bahan Modul 5
3/20
menentukan etiologi dan perjalanan penyakit mulut pada pasien yang men"ari
pera%atan. *ebagai "ontoh, mani!estasi oral utama sindrom hamartoma adalah
adanya papiloma oral multipel. Pemeriksaan histopatologi melalui spesimen
biopsi pada pasien tersebut tidak menunjukkan perubahan karakteristik
mikroskopik tertentu4 meski demikian, adanya trikolemoma yang dikaitkan
dengan sindrom tersebut dapat menegakkan diagnosis. Perubahan pigmentasi
mukosa rongga mulut 5seperti yang terlihat pada insufsiensi korteks adrenal,
sebagai e!ek samping terapi minosiklin6 memiliki kemiripan satu sama lain di
kulit kepala dan leher.
)danya massa di leher bukan penemuan yang tidak umum, terutama pada
pasien-pasien dengan in!eksi oral dan malignansi lanjut. 7im!onodi yang paling
sering terlibat adalah lim!onodi leher anterior, meski lim!onodi regional lainnya
dapat membesar juga. 7im!adenopati sekunder karena in!eksi biasanya mobile
dan lunak, sedangkan lim!adenopati metastatik biasanya asimptomatik dan
terfksir pada struktur di ba%ahnya4 meski variasi-variasi lim!adenopati
ditemukan sebagai penemuan subjekti! maupun objekti! 50mage 86. Massa
ekstraoral yang umum ditemukan selanjutnya yang mungkin ditemukan melalui
palpasi adalah neoplasma glandula saliva. 9eoplasma parotis, se"ara khusus,
paling baik dideteksi melalui palpasi kulit preaurikular 50mage :6. Palpasiekstraoral glandula submandibuler kadang kadang mengungkapkan pembesaran
dan perlunakan4 palpasi bimanual biasanya lebih e!ekti!.
Pasien kadang melaporkan adanya nyeri dan dis!ungsi TMJ. #tiologi
ketidaknyamanan biasanya multi!aktor dan susah untuk dilokalisir. repitasi,
"li"king dan popping pada TM3 dapat dideteksi dengan "ara meletakkan ujung
jari kelingking pada meatus a""usti"us eksternus dan menginstruksikan pasien
supaya membuka dan menutup mulut dan menggerakkan mandibula ke lateral
kanan-kiri 50mage ;6. 9yeri %ajak atipikal dapat karena penyebab selain dis!ungsi
TM3 5misalnya sindroma dis!ungsi nyeri mio!asial, distrof simpatis re
-
8/19/2019 Bahan Modul 5
4/20
bibir ba%ah bermani!estasi pada perubahan atrof yang berkaitan dengan
eritema atau leukoplakia dengan penebalam epitelium. edua perubahan ini
sering ditemukan se"ara simultan pada area yang berdekatan dengan vermilion
border. Maserasi dan "ra"king pada sudut mulut 5angular "helitis6 dianggap
disebabkan oleh+
? 0n!eksi lokal, terutama melibatkan &andida albi"ans
? $efsiensi nutrisi, terutama vitamin kompleks
? Penutupa n rahang berlebih4 disebabkan karena kehilangan gigi 5bru2ism, gigi,
protesa usang6
@arna membran mukosa diperiksa dengan teliti. Mukosa rongga mulut
dideskripsikan sebagai %arna pink-salmon4 meski variasi tertentu hadir karena
adanya rasial pigmentasi, vaskularisasi dan keratinisasi. *ejumlah pigmentasi
kutan mun"ul se"ara umum proporsional dengan jumlah pigmentasi pada
mukosa rongga mulut4 perubahan %arna pada mukosa rongga mulut yang tidak
seharusnya dapat mengindikasikan penyakit sistemik. ibir kemudian ditarik ke
depan dan inspeksi mukosa labial 50mage A6.
Pada individu yang sehat, mukosa labial halus, lembut dan terlumasi dengan
baik oleh glandula saliva minor. e"emasan berkaitan dengan pemeriksaandapat mengakibatkan 2erostomia sementara. Pada kasus demikian, mukosa
menjadi lengket ketika disentuh. Glandula saliva minor pada bibir ba%ah
biasanya dapat dipalpasi. ibir ba%ah kadang mengalami trauma yang dapat
menyebabkan luka pada duktus glandula saliva minor yang menyebabkan
pembentukan mu"o"ele.
Pemeriksaan mukosa bukal paling mudah dilakukan dengan "ara
menginstruksikan pada pasien untuk membuka mulutnya setengah, kemudian
menarik mukosa bukal dengan mirror atau tongue blade. Poplasi kulit ber%arna
biasanya mempunyai penampakan seperti susu pada mukosa bukalnya yang
hilang jika diregangkan. 7eukoedema ini merupakan variasi anatomis yang
menggambarkan hidrasi epitel mukosa bukal dan tidak memerlukan pera%atan
50mage B6.
Permukaan dorsal lidah paling mudah diinspeksi dengan "ara
menginstruksikan pada pasien untuk menjulurkan lidah ke arah kaudal 5dagu6.
-
8/19/2019 Bahan Modul 5
5/20
)lternati! lain yang dapat dilakukan adalah dengan "ara memegang dengan
tangan dilapisi kasa spon 2. Permukaan dorsal lidah dilapisi dengan papila
fli!orm 1 yang seperti rambut 50mage 6. Tersebar diantara papilla fli!orm
adalah papilla !ungi!orm yang berbentuk jamur, dan tiap-tiapnya mengandung
satu atau lebih kun"up rasa 50mage 6
Papilla circumvallata terletak pada perbatasan dua-pertiga anterior lidah
dengan sepertiga posterior lidah. Papilla ini biasanya berjumlah A- dan teratur
pada pola bentuk =. *eperti papilla !ungi!orm, papilla "ir"umvallata mempunyai
sejumlah kun"up rasa. Papilla fli!orm kadang-kadang memanjang 5hairy tongue6
dan sisa makanan dapat menyangkut padanya 1 hal ini dapat mengarah pada
halitosis. Papila memanjang dapat juga menyebabkan sensasi pada palatum
menjadi tidak nyaman dan dapat menga"u pada perasaan ingin muntah.
Pembentukan fsur pada permukaan dorsal lidah ditemukan pada anomali trisomi
4 adanya fsur pada lidah tidak mempunyai signifkansi klinis pada sebagian
besar kasus.
)tropi permukaan dorsal lidah dapat disebabkan oleh beberapa hal. $efsiensi
nutrisi 1 menurut sejarah 1 telah dikaitkan dengan atrof permukaan dorsal lidah4
mani!estasi oral penyakit mukokutan juga sering menjadi penyebab yangmendasari. *elain ketidaknyamanan, pasien kadang melaporkan adanya
perubahan sensasi rasa atau kehilangan persepsi rasa sama sekali.
Sisi lateral lidah dapat diperiksa dengan "ara menjepit lidah dengan kasa,
menarik lidah dan kemudian memutarnya ke lateral. *isi lateral lidah tidak
dilapisi dengan sejumlah papila. Mukosa lateral lidah lebih eritematus dan makin
ke posterior, fsur-fsur vertikal makin jelas terlihat. *ekumpulan jaringan
ber%arna dengan protuberansia dapat ditemukan pada dasar lidah. 3aringan
lim!e a""esori 5tonsila lingualis6 adalah komponen dari "in"in @aldeyer dan
dapat membesar jika terjadi in!eksi ataupun in
-
8/19/2019 Bahan Modul 5
6/20
mukosa bukal, ber%arna pink-salmon. Muara glandula submandibular 5du"tus
@harton6 tampak sebagai sepasang papila pada midline pada sisi lateral
!renulum lingualis 50mage :6.
Saliva biasanya menggenang pada dasar mulut. *aliva tergenang ini dapat
dihilangkan dengan mudah oleh kasa. Palpasi bimanual glandula submandibula
biasanya memun"ulkan saliva dari du"tus @harton. *aliva yang dihasilkan
biasanya lebih kental dibandingkan saliva yang dihasilkan glandula parotis
karena persentase mukus yang lebih tinggi.
aik permukaan ventral alteral dan dasar mulut adalah lokasi umum penemuan
"ar"inoma sel skuamous. $engan alasan inilah, indeks ke"urigaan terhadap lesi-
lesi jaringan lunak pada daerah ini harus ditekankan, termasuk adanya
penampakan lesi merah atau putih yang tampak tidak berbahaya. e"uali
didapatkan ri%ayat lesi dan bukti klinis yang meyakinkan mengatakan
sebaliknya, biopsi harus didapatkan jika terdapat perubahan kronis dan
pembentukan massa yang jelas untuk mengesampingkan kemungkinan
premalignansi ataupun malignansi.
0nspeksi visual langsung palatum durum dapat di"apai dengan "aramenggunakan mirror. Palatum durum, mirip dengan gingiva "ekar, dalam
keadaan normal ber%arna kurang pink dibandingkan mukosa rongga mulut
lainnya karena adanya peningkatan keratinisasi 50mage ;6. Palatum durum dan
gingiva "ekat hanyalah salah duanya mukosa yang biasanya terlibat dalam
in!eksi virus herpes simpleks rekuren. Palatum durum anterior dilapisi dengan
rigi-rigi fbrous atau disebut dengan rugae
ingiva dapat diperiksa paling mudah dengan "ara menutup mulut sebagian
dan bibir diretraksi dengan jari-jari, tongue blade atau lip retra"tor6. Gingiva
"ekat terkeratinisasi dan tampak lebih pu"at daripada mukoa lainnya 50mage B6.
3aringan ini biasanya "ekat, stipling dan melekat erat pada tulang di ba%ahnya.
Mukosa alveolar memanjang dari gingiva "ekat hingga vestibulum oris. Mukosa
alveolar 1 kontras dengan gingiva "ekat 1 tidak terkeratinisasi dan ber%arna
lebih gelap 50mage D6. Gingiva "ekat biasanya mengandung pigmen yang kadan
berkorelasi dengan pigmentasi pada kulit lainnya4 sedangkan mukosa alveolar
jarang terpigmentasi, meski pada orang kulit ber%arna 5image 6.
-
8/19/2019 Bahan Modul 5
7/20
Perubahan tampilan klinis gingiva dapat menjadi indikator penyakit lokal maupun
sistemik. Penyebab paling umum eritema pada gingiva adalah kebersihan mulut
yang buruk. Plak dan kalkulus menyebabkan gingivitis dan jika tidak dihilangkan
dapat merudak struktur pendukung gigi. Retendi plak dan kalkulus dapat pula
menyebabkan lesi gingiv reakti! seperti piogenik granuloma. Gingiva juga
kadang menjadi tempat inisiasi penyakit mukokutan 1 misalnya li"hen planus,
pemphigoid "i"atri"al, pemphigus vulgaris. Gingiva juga kadang menjadi
indikator in!eksi E0= dan indikator pertama imunosupresi.
Pemeriksaan gigi sebaikya menjadi tahap terakhir pemeriksaan rongg mulut.
eberapa kelainan perkembangan gigi dapat nampak, misalnya anodonsia
parsial 5yang melibatkan gigi in"isivus lateral ma2illa6, dan supernumerari
5mesiodens6. )nodonsia dan gigi supernumerari merupakan penemuan umum
pada pasien sindrom Gardner dan sindrom digital !a"ial oral. aries pada
permukaan oklusal tampak sebagai lubang diskolorisasi dan menunjukkan
kebersihan mulut yang buruk. aries interproksimal mungkin se"ara klinis tidak
nampak jika tidak ditunjang dengan adanya radiograf. aries pada margin
gingiva dapat menjadi mani!estasi a%al 2erostomia. aries permukaan akar juga
sering dijumpai pada pasien geriatri dengan resesi gingiva.
3!"#S-J!"#S $!S# %O"& M'$'T
7esi adalah suatu kelainan patologis pada jaringan
yangmenimbulkan gejalaFsimtom. 7esi terbagi atas ma"am, yaitu lesi
primer 5lesi pertama kali timbul6 dan lesi sekunder 5timbul setelah lesi
primer6.
erikut adalah ma"am-ma"am lesi lunak pada rongga mulut+
#.$esi Primer
"
o
"ama
$esi
(eterangan ambar $esi
-
8/19/2019 Bahan Modul 5
8/20
Makul
a
- Titik sampai ber"ak
- $iameter dari beberapa mm
hingga "m
b. @arna +• erasal dari
vaskularisasi @arna + Merah ke"oklatan
ila ditekan be%arnapu"at
Misalnya + Eiperemia
• erasal dari Pigmen darah @arna +Merah
ebiruan Misalnya + Pete"hiae,
purpura,
e"ymosis
5hematom6
• erasal dari Pigmen
Melanin @arna +
iru
e"oklatan Misalnya +
Eiperpigmentasi
Papul
a
-7esi yang membenjol padat
-urang dari "m diameternya
- Permukaan papula + #rosi atau
deskuamasi
- Makula dan papula terasa gatal,
rasa terbakar dan nyeri
Misaln)a *
- 7i"hen Planus 5pada mukosa6
adalah papula keputihan
-
8/19/2019 Bahan Modul 5
9/20
- (ordy"es spot adalah anomali
pertumbuhan dimana kelenjar
lemak tumbuh ektopik
C Plak -Hkuran diameternya lebih besar
dari "m Misaln)a *
- 7eukoplakia 57esi pra-ganas, lesi
ini bisa menjadi ganas6
8 9odul
a
- *uatu massa yang padat
- Membenjol yang tebal dan kurang
dari "m diameternya
- Tumor jinak dari jaringan ikat yang
terjadi karena iritasi kronis 5iritasi
ringan yang terus menerus6
- $apat hilang sendiri atau tidak,
setelah iritasi kronis dihilangkan
5misal eksisi6
Misaln)a *
- 0ritasi fbroma
: =esiku
la
- *uatu benjolan kulit berisi "airan
dan berbatas jelas
- $iameternya kurang dari "m
Misaln)a *
- &a"ar )ir
; ula - *uatu benjolan kulit berisi "airan
yang lebih besar dari "m
diameternya
- $apat terbentuk karena adanya
trauma mekanis atau gesekan
Misalnya +
- Pemphigus =ulgaris
-
8/19/2019 Bahan Modul 5
10/20
> Postul
a
- *uatu vesikel yang berisi eksudat
purulen
Misaln)a *
- Penyakit 0mpetigo, pada kulit
berupa bisul-bisul ke"il
A erato
sis
- Penebalan yang abnormal dari
lapisan terluar epitel 5stratum
korneum6
- e%arna putih keabuan
Misaln)a *
- 7inea )lba bukalis
- 7eukoplakia
- 7i"hen Planus
B @heal
s
-*uatu papula atau plak yang
be%arna merah muda , edema, dan
berisi serum
- #dema kulit yang menjadi
gelembung yang hanya mun"ul
singkat dan menimbulkan rasa gatal
Misaln)a *
- Gigitan nyamuk dan urtikaria
D
Tumor -Massa padat, besar, meninggi dan
berukuran lebih dari sampai "m
-Tumor bisa ganas atau jinak
Misaln)a *
-anker payudara versus lim!oma
5tumor jinak yang sebagian
terbentuk sebagian besar dari
jaringan adipose6
-
8/19/2019 Bahan Modul 5
11/20
##. $esi Sekunder
"o "ama
$esi
(eterangan ambar $esi
#rosi -Eilangnya epitel di ataslapisan sel basal
-$apat sembuh tanpa
jaringan parut
Misalnya +
-ulit setelah mengalami
suatu lepuhan atau vesikel
yang pe"ah Hlseri -Eilangnya epidermis dan
lapisan kulit yang lebih
dalam 5Eilangnya epitel
yang meluas di ba%ah
lapisan sel basal
Misalnya +
-Re""urent )pthous
*tomatitis
-e"hets *yndromeC (isura -Retak linier pada kulit
yang meluas melalui
epidermis dan
memaparkan dermis
- $apat terjadi pada kulit
kering dan in
-
8/19/2019 Bahan Modul 5
12/20
dalam proses
penyembuhan luka
Misalnya+
-eloid: $eskuama
si
-Pengelupasan lapisan
epitel 5stratum korneum6
isa se"ara fsiologis
Pelepasan epitel sehingga
kulit mengalami regenerasiB *inus -*uatu saluran yang
memanjang dan rongga
supurati! , kista atau abses
Misalnya+
-)bses Periapikal
Berbagai pemeriksaan penunjang
Hntuk lesi-lesi jaringan lunak mulut, pemeriksaan penunjang yangdapat dilakukan antara lain pemeriksaan radiologi, biopsi 5eksisi dan
insisi+ scalpel, punch, needle, brush, aspirasi6, pemeriksaan sitologi,
pemeriksaan mikrobiologi dan pemeriksaan darah 5irnbaum dan $unne,
DDD6.
Pemeriksaan %adiologi
)da beberapa teknik radiologi yang dapat dilakukan untuk melihat
gambaran rongga mulut, tergantung pada jenis lesi yang ditemukan.
&ontohnya adalah antero-posterior view, "ephalometri, panorami", 2-ray
periapikal, occlusal foto. Hntuk lesi jaringan lunak mulut, jenis
pemeriksaan radiologi yang sering diperlukan adalah occlusal foto. Teknik
ini dapat digunakan untuk mengetahui letak dari batu kelenjar liur yang
biasanya ditemukan pada saluran kelenjar liur submandibula. Hntuk
melihat gambaran regio ini, maka teknik yang paling tepat adalah
occlusal foto. $engan "ara ini letak batu dapat diketahui ada di mana,
-
8/19/2019 Bahan Modul 5
13/20
jauh atau dekat dengan muara duktus kelenjar liur. 7etak batu
berpengaruh pada jenis pera%atan yang akan dilakukan. ila dekat
dengan permukaan dapat dilakukan massage untuk mengeluarkan batu.
3ika batu terletak di dalam kelenjar atau jauh dari permukaan tentunyaperlu dilakukan tindakan operasi untuk mengeluarkan batu tersebut.
Gb . enjolan di dasar mulut yang merupakan batukelenjar liur 5&a%son dan /dell, DDA6.
Gb . $engan o""lusal !oto letak batu kelenjar liur dapatdiketahui lokasinya 59eville dkk, BBB6.
Pemeriksaan biopsi
iopsi eksisi
iopsi eksisi adalah pengambilan jaringan yang dilakukan untuk
pemeriksaan histopatologi lebih lanjut. iopsi dilakukan bila ditemukan
lesi yang men"urigakan atau bila diagnosis tetap belum dapat ditentukan.
iasanya tindakan ini dilakukan pada lesi yang berdiri sendiri, dan
spesimen harus "ukup besar 5lebih dari 2 D,: "m6 untuk keperluanpemeriksaan histopatologi. &ara ini dilakukan bila operator yakin bah%a
-
8/19/2019 Bahan Modul 5
14/20
lesi tersebut jinak. )da risiko terlepasnya sel ganas bila diagnosis kerja
berupa lesi jinak ternyata salah. Meskipun demikian, nilai klinis suatu
biopsi jauh lebih besar dibandingkan risiko tersebut. iopsi eksisi dapat
membantu menentukan pera%atan yang tepat bila diagnosis lesi jinakternyata benar. Hntuk spesimen tersebut, perlu diperhatikan supaya
terhindar dari tekanan, robekan ataupun terbakar 5irnbaum dan $unee,
DDD6.
iopsi insisi
iopsi insisi dilakukan untuk lesi yang besar atau bila diduga ada
keganasan. &ara ini memiliki risiko berupa terlepasnya sel ganas. iopsi
insisi tidak dilakukan pada lesi pigmentasi ataupun vaskular, karena
melanoma sangat metastatik dan lesi vaskular akan menimbulkan
perdarahan berlebihan. $i dalam status pasien sebaiknya di"atat letak
lesi, ukurannya dan bentuknya.
Pada biopsi insisi ini hanya sebagian ke"il dari lesi yang diambil
beserta jaringan sehat di dekatnya. Pengambilan lesi dapat dilakukan
dengan menggunakan scalpel, menggunakan alat punch 5 punch biopsy 6,
menggunakan jarum suntik 5needle biopsy 6, dan biopsi aspirasi.
Gb C. iopsi insisi dilakukan pada lesi yang diduga karsinoma. 0nsisi meliputi tepi ulkus dan
dasarnya tanpa melibatkan jaringannormal 5Mar2 dan *tern, DDC6.
Punch biopsy
Pada punch biopsy ini instrumen operasi digunakan untuk mendorong
keluar sebagian jaringan yang dapat me%akili lesi. /leh karena spesimen
-
8/19/2019 Bahan Modul 5
15/20
yang dihasilkan seringkali rusak akibat prosedur ini, maka biopsi yang
menggunakan s"alpel lebih disukai.
Gb 8. rush diletakkan dan diputar untuk men-dapatkan sel-sel epitel 5Mar2 dan *tern, DDC6.
Gb :. rush yang kaku dapat masuk ke sel yang lebih dalam hingga membran basalis
5Mar2 dan *tern, DDC6.
Needle biopsy
Teknik ini telah digunakan untuk biopsi pada lesi bro-osseous yang
letaknya dalam. *pesimen yang dihasilkan ke"il, sehingga tidak dapat
me%akili lesi yang terlibat dan dapat rusak akibat prosedur yang
digunakan, karena itu tidak banyak digunakan.
iopsi aspirasi
iopsi aspirasi digunakan untuk lesi berupa kista dan mengandung
"airan. &ara ini lebih disukai
dibandingkan biopsi insisi pada lesi vaskular karena adanya risiko terjadi
perdarahan berlebihan. )spirasi udara yang terjadi di daerah molar
rahang atas menunjukkan bah%a jarum berada di dalam sinus
-
8/19/2019 Bahan Modul 5
16/20
maksilaris. )spirasi darah menunjukkan adanya suatu hematoma,
hemangioma ataupun pembuluh darah. )spirasi pus menunjukkan adanya
suatu abses atau kista yang terin!eksi 5irnbaum dan $unne, DDD6.
Gb ;. iopsi aspirasi untuk pus 57amey dan 7e%is, BB6.
Media transport
*pesimen yang diambil saat dilakukan biopsi diletakkan di dalam
botol tertutup berisi "airan !ormalin 5!ormol saline6 DI untuk fksasi.
=olume "airan fksasi yang digunakan adalah sepuluh kali lebih banyak
dibandingkan volume spesimen.
Pemeriksaan sitologi +oral cytological smear ,
Pemeriksaan sitologi adalah suatu pemeriksaan mikroskopik pada sel-
sel yang dilepaskan atau dikerok di permukaan lesi. &ara ini merupakan
pemeriksaan tambahan untuk biopsi, bukan pengganti biopsi.
Pemeriksaan ini dilakukan bila biopsi tidak dapat dilaksanakan, pasien
menolak biopsi, ada lesi multipel yang harus diperiksa. Permukaan lesi
tidak perlu dikeringkan, ke"uali untuk melepaskan jaringan nekrotik.
Permukaan lesi dibiarkan agar tetap basah, lalu dikerok dengan tepi
plastic instrument yang steril atau spatel lidah yang basah. erokan
dilakukan beberapa kali dalam arah yang sama. *lide spesimen yang
sudah diberi label disiapkan, hasil kerokan diletakkan di atas slide,
kemudian disebarkan ke samping menggunakan slide lain. *pesimen
difksasi dengan !ormalin 5!ormol saline6 DI dalam botol tertutup
5irnbaum dan $unne, DDD6.
Pemeriksaan Mikrobiologi
-
8/19/2019 Bahan Modul 5
17/20
$ua jenis pemeriksan mikrobiologi yang sering dilakukan untuk lesi
jaringan lunak mulut adalah+ oral mycological smear dan oral
bacteriological smear .
ral Mycological !mear
ral mycological smear dilakukan untuk membuktikan adanya in!eksi
jamur pada lesi yang ditemukan. Pemeriksaan ini dia%ali dengan
melakukan s%ab pada mukosa mulut yang di"urigai, dengan
menggunakan cotton swab. emudian dengan cotton swab dan spesimen
yang didapat, dilakukan streaking pada permukaan media *abouraud
$e2trose )gar 5*$)6 dalam "a%an petri. *etelah itu "a%an petri tersebut
dimasukkan ke dalam inkubator selama 8 1 8A jam untuk membiakkan
jamurnya. *eseudah 8A jam akan tumbuh koloni jamur ber%arna putih-
kekuningan.
Gb >. 0nkubator yang digunakan untuk membiakkan&andida albi"ans 5Rasyad, BB:6.
Gb A. oloni &andida yang tumbuh setelah diinkubasiselama 8A jam 5Rasyad, BB:6.
-
8/19/2019 Bahan Modul 5
18/20
7angkah selanjutnya adalah melakukan streaking lagi pada petri lain
untuk mengekstraksi &andida albi"ans. *etelah tumbuh koloni, lakukan
streaking lagi pada agar yang miskin nutrisi. $alam agar ini &andida
albi"ans akan membentuk klamidospora. Easil akhirnya adalah &andidaalbi"ans murni.
Gb B. lamidospora terbentuk bila &andida albi"ansdibiakkan dalam agar "orn-meal 5Rasyad, BB:6.
Gb D. Gambaran klinis intra oral in!eksi "andida albicans 57amey dan 7e%is, BB6.
)da beberapa spesies &andida yang dapat ditemukan pada manusia,
yaitu "andida albicans, "andida stellatoidea, "andida tropicalis, "andida
pseudotropicalis, "andida krusei, "andida parapsilosis, "andida
guilliermondii.
ral Bacteriological !mear
ahan yang akan diperiksa diambil dari permukaan gigi, kemudian
dioleskan di atas slide spesimen. emudian difksasi di atas nyala api
-
8/19/2019 Bahan Modul 5
19/20
spiritus. erikutnya dituangi dengan pe%arna "arbol !u"hsin, dibiarkan D
menit. 7alu dituangi dengan pe%arna methylene blue, biarkan D menit.
Gb . Gingivitis marginalis ulseromembranosapada penderita )9HG 57askaris, DDD6.
Gb . erusakan jaringan periodontal tahaplanjut pada penderita )9HG 57askaris, DDD6.
*etelah kering, dilihat di ba%ah mikroskop "ahaya untuk mengetahui
adanya bakteri+ &ontoh Borrelia vincentii dan Bacillus fusiformis.
Gb C. akteri !usospiro"haet yang menyebabkan)9HG 5&a%son dan /dell, DDA6.
ila hasilnya positi!, maka benar lesi yang dihadapi adalah acute
necroti#ing ulcerative gingivostomatitis$
Pemeriksaan %arah
&enepuncture dilakukan untuk melakukan pemeriksaan sel darahmerah, sel darah putih dan trombosit. iasanya darah dikumpulkan ke
-
8/19/2019 Bahan Modul 5
20/20
dalam tabung #$T). Hntuk pemeriksaan #*R dan prothrombin time,
biasanya darah dikumpulkan ke dalam tabung sitrasi. $arah diambil dari
lengan bagian dalam.
Gb 8. TourniJuet diletakkan di lengan atas dandaerah venepun"ture diolesi al"ohol 57amey dan7e%is, BB6.
Gb :. 3arum dimasukkan ke dalam vena
57amey dan 7e%is, BB6.
Gb ;. *ebelum jarum di"abut, tourniJuetsegera dilepaskan 57amey dan 7e%is, BB6.
Hntuk pemeriksaan darah lengkap, yang diperiksa adalah+ red "ell "ount,
hemoglobim, hematokrit, mean "ell volume, mean "ell hemoglobin, mean
"ell hemoglobin "on"entration, %hite "ell "ount dan platelet "ount
5irnbaum dan $unne, DDD6.