Media Transmisi

29
i KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN KOMPUTER “MEDIA TRANSMISI” Kelompok II : I Putu Ari Ratna Pratama 1208605055 I Made Adi Ariska Liana Putra 1208605056 I Wayan Aditya Setiawan 1208605057 I Made Ari Widjaja Bukian 1208605058 Kadek Tedy Ari Pramarta 1208605060 Sharah Islamiati 1208605092 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA 2014

description

File ini menjelaskan defini dan pembagian Media Guide dan Unguide serta kekurangan dan kelebihanya.

Transcript of Media Transmisi

Page 1: Media Transmisi

i

KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN KOMPUTER

“MEDIA TRANSMISI”

Kelompok II :

I Putu Ari Ratna Pratama 1208605055

I Made Adi Ariska Liana Putra 1208605056

I Wayan Aditya Setiawan 1208605057

I Made Ari Widjaja Bukian 1208605058

Kadek Tedy Ari Pramarta 1208605060

Sharah Islamiati 1208605092

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

JURUSAN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS UDAYANA

2014

Page 2: Media Transmisi

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sampaikan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena

berkat rahmatnya kami dapat menyelesaikan Laporan Tugas Komunikasi Data

dana Jaringan Komputer yang berjudul Media Transmisi. Pada Laporan ini akan

membahas tentang definisi dari Media Transmisi Guide dan Unguide serta

spesifikasi dan kelebihan atau kekuranganya.

Terima kasih kami ucapkan kepada dosen pembimbing dan semua orang

yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini. Akhir kata, kami

sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam

penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir.

Bukit Jimbaran, 13 Maret 2014

Kelompok 2

Page 3: Media Transmisi

iii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ………………………………………………………………. i

Kata Pengantar ………………………………………………………………. ii

Daftar Isi …………………………………………………………………….. iii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………..……. 1

1.1 Latar Belakang ……...……………………………………………. 1

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………… 1

1.3 Tujuan …………………………………………………………….. 2

1.4 Manfaat…………..………………………………………………... 2

BAB II PEMBAHASAAN ……………………………………………..…... 3

2.1 Pembahasaan ……...……………………………………………… 3

2.1.1 Media Transmisi Guide ……...……………………..……… 3

2.1.2 Media Transmisi Unguide ……...…………………..……… 15

2.1.3 Tabel Perbandingan Media Transmisi ……………..……… 23

BAB III PENUTUP ……………………………………………………..…… 24

3.1 Kesimpulan ……...………………….…………………………….. 24

3.2 Saran………………..…………………………………………….. 24

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………… 25

Page 4: Media Transmisi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi adalah

gerbang awal menuju kehidupan yang lebih baik dan efisien sebagai dampak

positif dari ilmu pengetahuan yang dikembangkan oleh manusia. Jaman dahulu

untuk berkomunikasi saja kita masih kesulitan, namun seiring dengan

berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, masalah komunikasi tersebut

sudah dapat diatasi. Ketika piranti komunikasi berupa telepon pertama kali

ditemukan oleh Alexander Graham Bell, hal tersebut belum disadari oleh

kebanyakan umat manusia namun dengan penemuan itu ternyata menjadi awal

dari perkembangan telekomunikasi yang akhirnya menjadi berkembang pesat

seperti sekarang ini.

Piranti telekomunikasi pertama kali masih menggunakan kabel yang besar

rumit dan banyak, piranti kabel memang masih digunakan sampai sekarang

namun para ahli masih memikirkan untuk beralih ke telekomunikasi yang bersifat

mobile dan praktis. Dan hal tersebutlah yang menjadi landasan dan latar belakang

bagi kemajuan pengembangan telekomunikasi kabel dan nirkabel (guided/

unguided).

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas, terdapat permasalahan yang akan dibahas

pada laporan ini adalah:

1. Apakah definisi dari Media Transmisi?

2. Apakah media transmisi yang termasuk jenis media transmisi Guided?

3. Apakah media transmisi yang termasuk jenis media transmisi Unguided?

Page 5: Media Transmisi

2

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah

1. Memahami definisi tentang Media Transmisi.

2. Memahami dan Mengetahui Media Transmisi yang termasuk Media

Transmisi Guide.

3. Memahami dan Mengetahui Media Transmisi yang termasuk Media

Transmisi Unguide.

1.4 Manfaat

Manfaat yang diperoleh dari penulisan ini adalah :

1. Dapat memahami perbedaan media transmisi guided dan unguided.

2. Dapat memahami kelebihan dan kekurangan dari masing-masing media

transmisi.

Page 6: Media Transmisi

3

BAB II

PEMBAHASAAN

2.1 Pembahasaan

Media transmisi merupakan suatu media yang digunakan untuk mengirimkan

informasi atau data dari suatu tempat (lokasi) ke tempat (lokasi) yang lain. Media

yang dimaksud adalah media jaringan komputer. Pengiriman data dilakukan dengan

mengubah data menjadi kode atau sinyal dan ketika sampai di tempat tujuan sinyal

tersebut diubah kembali menjadi data seperti semula.

Media transmisi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :

- Media transmisi guided

- Media transmisi unguided

2.1.1 Media Transmisi Guided

Media transmisi guided merupakan media yang mentransmisikan

gelombang elektromagnetik (data) dengan menggunakan konduktor fisik

seperti serat optic atau kabel. Media transmisi guided mempunyai beberapa

jenis seperti Twisted Pair Cable, Coaxial Cable, dan Fiber Optik.

Twisted Pair Cable

Twisted Pair Cable merupakan kabel yang paling luas penggunaannya

karena umumnya dipergunakan sebagai jaringan telpon. Kabel ini terbuat dari

tembaga dimana beberapa pasang kabel di-untir dan dijadikan satu. Guna

mempertinggi kualitas kabel, seringkali setiap pasang kabel akan saling di-untir

sehingga disebut sebagai kabel untiran. Twisted pair cable atau kabel

pasangan berpilin terdiri dari dua buah konduktor yang digabungkan

dengan tujuan untuk mengurangi atau meniadakan interferensi

elektromagnetik dari luar seperti radiasi elektromagnetik dari kabel

Page 7: Media Transmisi

4

Unshielded twisted-pair (UTP), dan crosstalk yang terjadi di antara kabel

yang berdekatan.

Ada dua macam Twisted Pair Cable, yaitu :

Kabel STP (Shielded Twisted Pair)

Merupakan salah satu jenis kabel yang digunakan dalam

jaringan komputer. Kabel ini berisi dua pasang kabel (empat kabel)

yang setiap pasang dipilin. Kabel STP lebih tahan terhadap

gangguan yang disebebkan posisi kabel yang tertekuk. Pada kabel

STP attenuasi akan meningkat pada frekuensi tinggi sehingga

menimbulkan crosstalk dan sinyal noise.

Contoh Jenis Kabel STP :

Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)

Kabel yang banyak digunakan dalam instalasi jaringan

komputer ini berisi empat pasang kabel yang tiap pasangnya dipilin

(twisted). Kabel ini tidak dilengkapi dengan pelindung (unshilded).

Kabel UTP mudah dipasang, Ukurannya kecil, dan harganya lebih

murah dibandingkan jenis media lainnya. Kabel UTP sangat rentan

dengan efek interferensi elektris yang berasal dari media di

sekelilingnya.

Contoh Jenis Kabel UTP :

Page 8: Media Transmisi

5

Spesifikasi Twisted Pair

Pada kabel Twisted Pair memiliki spesifikasi yang dikategorikan menjadi

delapan kategori :

1. Kategori 1 Hanya mampu mentransmisi suara/voice saja, tidak

termasuk data.

2. Kategori 2 Kecepatan transmisi data maksimal 4 Mbps.

3. Kategori 3 Kecepatan transmisi data maksimal 10 Mbps.

4. Kategori 4 Kecepatan transmisi data maksimal 16 Mbps.

5. Kategori 5 Kecepatan transmisi data maksimal 100 Mbps.

6. Kategori 5 enhanced Kecepatan transmisi data maksimal 1000 Mbps.

7. Kategori 6 Kecepatan transmisi data maksimal 1000 Mbps.

8. Kategori 7 Kecepatan transmisi data maksimal 1000 Mbps

Teknik Installasi Twisted Pair

Pemasangan urutan Kabel UTP/STP umumnya mengikuti aturan

standart international yaitu EIA/TIA 568A dan EIA/TIA 568B. Untuk urutan

EIA/TIA 568A urutan kabel nya adalah sebagai berikut :

Urutan ke 1 : Putih Hijau

Urutan ke 2 : Hijau

Urutan ke 3 : Putih Orange

Urutan ke 4 : Biru

Urutan ke 5 : Putih Biru

Urutan ke 6 : Orange

Urutan ke 7 : Putih Coklat

Urutan ke 8 : Coklat

Sedangkan urutan EIA/TIA 568B urutan kabelnya adalah sebagai berikut:

Urutan ke 1 : Putih Orange

Urutan ke 2 : Orange

Urutan ke 3 : Putih Hijau

Page 9: Media Transmisi

6

Urutan ke 4 : Biru

Urutan ke 5 : Putih Biru

Urutan ke 6 : Hijau

Urutan ke 7 : Putih Coklat

Urutan ke 8 : Coklat

1. Tipe Pemasangan Kabel UTP

Ada 2 jenis tipe pemasangan kabel UTP pada konektor RJ-45 yaitu tipe

straight dan tipe cross.

a. Tipe Straight

Tipe Straight artinya ujung kabel yang satu dengan ujung kabel yang

lainnya memiliki urutan kabel yang sama sesuai dengan standart EIA/TIA

568B. Tipe ini digunakan untuk menghubungkan antara PC ke Switch, Router

ke Switch, Router ke Hub dan PC ke Hub.

Cara Installasinya :

Berikut ini adalah beberapa langkah cara yang dilakukan dalam installasi

kabel UTP, dan beberapa bahan yang diperlukan adalah berikut yaitu:

Kabel UTP

Konektor RJ45 (Registered Jack 45)

Tang UTP (Tang Kerimping)

Gunting/Cutter

LAN Tester

Langkah instalasinya:

1. Pertama kita akan memotong kabel sesuai dengan panjang yang kita

perlukan, dengan cara mengupas bagian pelindung luar kabel dengan

menggunakan gunting atau kater. Lalu kemudian bersihkan dan rapikan

kedua ujung kabel tersebut.

2. Kemudian susunlah kabel UTP yang sudah dipotong tadi menggunakan

urutan standart EIA/TIA 568B dimana ujung kabel yang satu dengan

ujung kabel yang lainnya memiliki urutan kabel yang sama.

Page 10: Media Transmisi

7

3. Jika sudah sesuai dengan urutanya, lalu kabel dimasukkan ke konektor,

lalu di klem/dijepit konektor dengan tang hingga terminal-terminal

menjepit kabel UTP dengan kuat.

4. Lalu kemudian untuk mengujinya, pasang kedua ujung kabel dengan

konektor, lalu lakukan pengujian dengan menggunakan LAN tester.

5. Langkah akhir adalah melakukan pengujian terhadap kabel tersebut

dengan menggunakan 2 buah PC ketika pemasangan kabel pada konektor

dengan pengetesan menggunakan LAN tester berhasil.

b. Tipe Cross

Pada tipe ini ujung kabel yang satu menggunakan urutan standart

EIA/TIA 568A dan ujung yang satu nya lagi menggunakan urutan kabel

TIS/EIA 568B dan digunkan untuk menghubungkan PC ke PC, Switch/Hub

ke Switch/Hub, dan PC ke Router.

Cara Installasinya :

Berikut ini adalah beberapa langkah cara yang dilakukan dalam installasi

kabel UTP, diperlukan beberapa bahan berikut yaitu:

Kabel UTP

Konektor RJ45 (Registered Jack 45)

Tang UTP (Tang Kerimping)

Gunting/Cutter

LAN Tester

Page 11: Media Transmisi

8

Langkah instalasinya adalah sebagai berikut:

1. Pertama kita akan memotong kabel sesuai dengan panjang yang kita

perlukan, dengan cara mengupas bagian pelindung luar kabel dengan

menggunakan gunting atau kater. Lalu kemudian bersihkan dan rapikan

kedua ujung kabel tersebut.

2. Kemudian susunlah kabel UTP yang sudah dipotong tadi menggunakan

urutan standart EIA/TIA 568A dan TIS/EIA 568B sebagai berikut.

Dimana yang di sebelah kiri adalah EIA/TIA 568A dan yang di sebelah

kanan adalah TIS/EIA 568B.

3. Jika sudah sesuai dengan urutanya, lalu kabel dimasukkan ke konektor,

lalu di klem/dijepit konektor dengan tang hingga terminal-terminal

menjepit kabel UTP dengan kuat.

4. Lalu kemudian untuk mengujinya, pasang kedua ujung kabel dengan

konektor, lalu lakukan pengujian dengan menggunakan LAN tester.

5. Langkah akhir adalah melakukan pengujian terhadap kabel tersebut

dengan menggunakan 2 buah PC ketika pemasangan kabel pada konektor

dengan pengetesan menggunakan LAN tester berhasil.

Page 12: Media Transmisi

9

2. Tipe Pemasangan Kabel STP

Kabel Shielded Twisted Pair (STP) memiliki teknik installasi yang

hampir sama dengan teknik installasi UTP, namun bedanya kabel STP

memiliki kawat lebih besar dan diselubungi dengan lapisan pelindung isolasi

untuk mencegah gangguan interferensi. Jenis kabel STP yang paling umum

digunakan pada Jaringan LAN.

Dari 2 Jenis Kabel Twisted Pair tersebut tidak ada perbedaan lain

yang spesifik kecuali Shielded dan Unshielded. Semua Warna Kabel,

Standarisasi Kabel, dan Tipe Pemasangan Kabel itu semuanya sama.

Kelebihan dan Kekurangan Kabel Twisted Pair

Kelebihan Twisted Pair:

Pada kabel UTP mampu mentransmisikan data pada kecepatan

sampai dengan 100 kbps.

Sedangkan kabel STP Dari segi kecepatan transfer data, kabel STP

sama dengan kabel UTP yaitu mencapai 10 – 100 Mbps. Namun

kabel STP lebih tahan terhadap gangguan interferensi karena miliki 3

lapisan pelindung.

Harga relatif paling murah di antara kabel jaringan lainnya

Kelemahan Twisted Pair:

Sangat rentan terhadap interferensi baik yang berasal dari media atau

perangkat- perangkat di sekelilingnya.

Dari segi instalasi kabel STP akan lebih sulit jika dibandingkan

dengan kabel UTP karena lebih kaku.

Mudah terpengaruh noise (gangguan)

Rentan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik

Page 13: Media Transmisi

10

Coaxial Cable

Kabel koaksial adalah jenis kabel yang menggunakan dua buah

konduktor. Kabel ini banyak digunakan untuk

mentransmisikan sinyal frekuensi tinggi mulai 300 kHz keatas. Karena

kemampuannya dalam menyalurkan frekuensi tinggi, maka sistem transmisi

dengan menggunakan kabel koaksial memiliki kapasitas kanal yang cukup

besar. Ada beberapa jenis kabel koaksial, yaitu thick coaxial cable

(mempunyai diameter besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter

lebih kecil).

Keunggulan dari kabel koaksial adalah dapat digunakan untuk

menyalurkan informasi sampai dengan 900 kanal telepon, dapat ditanam di

dalam tanah sehingga biaya perawatan lebih rendah, karena menggunakan

penutup isolasi maka kecil kemungkinan terjadi interferensi dengan sistem

lain.

Kelemahan kabel koaksial adalah mempunyai redaman yang relatif

besar sehingga untuk hubungan jarak jauh harus dipasang repeater-repeater,

jika kabel dipasang diatas tanah, rawan terhadap gangguan-gangguan fisik

yang dapat berakibat putusnya hubungan.

Coaxial cable, dikenal dua jenis, yaitu

Thick coaxial cable (mempunyai diameter lumayan besar)

Thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).

Thick Coaxial Cable

Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE

802.3 10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm,

kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet,

atau hanya disingkat ThickNet. Kabel Coaxial jika digunakan dalam

jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut:

- Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan

menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu

buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan

yang lumayan lebar).

Page 14: Media Transmisi

11

- Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung atau berupa populated

segments.

- Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external

transceiver).

- Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk

dalam hal ini repeaters.

- Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500

meter).

- Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500

meter).

- Setiap segment harus diberi ground.

- Jarak maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke

perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).

- Jarak minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).

Contoh kabel Thick Coaxial

Thin Coaxial Cable

Jenis kabel coaxial ini banyak dipergunakan di kalangan radio

amatir, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya

yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial

jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana

diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna

gelap. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector.

Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet. Kabel

coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika

diimplementasikan dengan TConnector dan terminator dalam sebuah

jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut:

Page 15: Media Transmisi

12

- Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.

- Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.

- Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan

(devices)

- Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak

perlu tambahan transceiver

- Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated

segment).

- Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.

- Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).

- Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555

meter).

- Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.

Contoh Kabel Thin Coaxial :

Kabel Fiber Optic (FO)

Fiber optik adalah sebuah kaca murni yang panjang dan tipis serta

berdiameter sebesar rambut manusia. Dan dalam pengunaannya beberapa

fiber optik dijadikan satu dalam sebuah tempat yang dinamakan kabel optik

dan digunakan untuk mengantarkan data digital yang berupa sinar dalam

jarak yang sangat jauh.

Konstruksi FO tersusun dari beberapa bagian, yaitu : Core, Cladding,

Coating, Strengthening Fiber, dan Cable Jacket :

Page 16: Media Transmisi

13

1. Core : merupakan medium fisik utama yang mengangkut sinyal cahaya

/optic dari sumber ke device penerima. Secara umum diamet core antara

8,3 micron s/d 100 micron.

2. Cladding : berupa lapisan tipis yang menyelimuti core, berperan sbg

pembatas gelombang cahaya yg menyebabkan pembiasan.

3. Coating : berupa lapisan plastic yang menyelimuti Core &

Cladding,berperan mempertangguh core, menyerap terjadinya kejutan

sbg proteksi terhadap tekukan kabel yg berlebihan.

4. Strengthening Fiber : terdiri atas beberapa komponen yg dpt menolong

fiber dari benturan kasar dan daya tekan tak terduga selama instalasi

5. Cable Jacket : merupakan lapisan terluardari keseluruhan badan

kabel(biasanya berwarna orange)

Adapun beberapa jenis fiber optik

Single-mode fibers Mempunyai inti yang kecil (berdiameter 0.00035

inch atau 9 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah

(panjang gelombang 1300-1550 nanometer)

Multi-mode fibers Mempunyai inti yang lebih besar (berdiameter

0.0025 inch atau 62.5 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser

inframerah (panjang gelombang 850-1300 nanometer)

Page 17: Media Transmisi

14

Cara Kerja Kabel Fiber Optik

Sinar dalam fiber optik berjalan melalui inti dengan secara memantul dari

cladding, dan hal ini disebut total internal reflection, karena cladding sama

sekali tidak menyerap sinar dari inti. Akan tetapi dikarenakan ketidakmurnian

kaca sinyal cahaya akan terdegradasi, ketahanan sinyal tergantung pada

kemurnian kaca dan panjang gelombang sinyal.

Keuntungan Fiber Optik :

1. Kecepatan pengiriman tinggi, mencapai 100 Gigabits/s

2. Memiliki bandwith besar, sehingga mampu membawa paket data dengan

kapasitas besar

3. Jangkauan transmisi jauh (2 km)

4. Resistance / tahan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik

Kelemahan Fiber Optik :

1. Biaya yang mahal untuk peralatannya

2. Memerlukan konversi data listrik ke cahaya dan sebaliknya yang rumit,

memerlukan peralatan khusus dalam prosedur pemakaian dan

pemasangannya.

3. Serta untuk perbaikan yang kompleks membutuhkan tenaga yang ahli di

bidang ini.

Page 18: Media Transmisi

15

2.1.2 Media Transmisi Unguide

Unguided transmission media atau media transmisi tidak terpandu

merupakan jaringan yang menggunakan sistem gelombang. Media transmisi

unguided terbagi kedalam beberapa jenis seperti Gelombang Mikro,

Gelombang radio, Satelit, Inframerah, Bluetooth dan Wi-Fi.

Gelombang Mikro

Gelombang mikro (microwave) merupakan bentuk radio yang

menggunakan frekuensi tinggi (dalam satuan gigahertz), yang meliputi

kawasan UHF (Ultra High Frequency), SHF (Super High Frequency) dan

EHF (Exteremly High Frequency). Gelombang mikro banyak digunakan pada

sistem jaringan MAN, warnet dan penyedia layanan internet (ISP)

Keuntungan gelombang mikro adalah akuisisi antar menara tidak begitu

dibutuhkan, dapat membawa jumlah data yang besar, biaya murah karena

tiap tower antena tidak memerlukan lahan yang luas.

Kelemahan gelombang mikro adalah rentan terhadap cuaca seperti hujan

dan mudah terpengaruh pesawat terbang yang melintas di atasnya.

Spesifikasi Gelombang mikro:

Frekuensi yang di gunakan untuk transmisi ini adalah rentang frekuensi

sebesar 2 sampai 40 GHz.

Repeater dan amplifier ditempatkan terpisah jauh dari sistem gelombang

mikro biasanya 10 sampai 100 km.

Gelombang Radio

Gelombang radio adalah media transmisi yang dapat digunakan untuk

mengirimkan suara ataupun data. Sinyal yang berbentuk analog, juga dapat

ditransmisikan melalui udara, seperti misalnya: gelombang radio. AM-Radio

yang merupakan singkatan dari Amplitude Modulation, dapat menangkap

sinyal pada frekwensi yang sama, dan dengan kekuatan dan amplitude yang

dimilikinya, dapatlah menggerakkan informasi kearah yang dituju. Contoh

penggunaan gelombang radio adalah:

Page 19: Media Transmisi

16

- Pemancar Radio-FM /Station Televisi.

Pemancar radio-FM dan station televisi juga dapat digunakan

untuk menyalurkan gelombang analog. Dalam hal ini, Station televisi

ataupun pemancar Radio-FM (Frekwensi Modulation) akan mendiami

gelombang antara 54 hingga 806 megahertz

- Radio Komunikasi Gelombang Pendek.

Dalam hal ini, radio komunikasi gelombang pendek banyak

digunakan oleh kalangan tertentu, misalnya ORARI ataupun kepolisian,

juga dapat dimanfaatkan untuk membawa sinyal analog ketempat yang

dituju. Radio komunikasi gelombang pendek memiliki frekwensi yang

lebih tinggi jika dibanding dengan frekwensi yang dimiliki oleh

pemacar radio-AM.

Kelebihan dan kekurangan Gelombang radio contohnya Gelombang

Radio HF :

Kelebihan:

Dapat menjangkau jarak yang kauh

Dapat melewati laut, gurun, tandus, hutan belantara

Dapat melintasi daerah rawan

Kapasitas lebih besar dibanding saluran fisik

Kekurangan:

Tidak dapat beroperasi selama 24 jam

Mudah terganggu oleh keadaan cuaca

Kualitas percakapan kurang bisa diandalkan

Page 20: Media Transmisi

17

Satelit

Satelit adalah media transmisi yang fungsi utamanya menerima sinyal

dari stasiun bumi dan meneruskannya ke stasiun bumi lain. Satelit yang

mengorbit pada ketinggian 36.000 km di atas bumi memiliki angular orbital

velocity yang sama dengan orbital velocity bumi. Pada prinsipnya, dengan

menempatkan tiga buah satelit geostationary pada posisi yang tepat dapat

menjangkau seluruh permukaan bumi.

Keuntungan satelit adalah lebih murah dibandingkan dengan menggelar

kabel antar benua, dapat menjangkau permukaan bumi yang luas,

termasuk daerah terpencil dengan populasi rendah,

meningkatnya trafik telekomunikasi antar benua membuat sistem satelit

cukup menarik secara komersial.

Kekurangan satelit adalah keterbatasan teknologi untuk penggunaan

antena satelit dengan ukuran yang besar,

biaya investasi dan asuransi satelit yang masih mahal, atmospheric

losses yang besar untuk frekuensi di atas 30 GHz membatasi

penggunaan frequency carrier.

Spesifikasi Satelit:

Mikrogelombang dilancarkan dalam orbit geopegun (35,800 Km) dari

bumi.

Jangkauan transmisi optimum untuk transmisi satelit adalah berkisar

pada 1 sampai 10 GHz.

Sebagian besar satelit menyediakan layanan titik ke titik dengan

menggunakan bandwidth frekuensi berkisar antara 5,925 sampai 6,425

GHz untuk transmisi dari bumi ke satelit (uplink) dan bandwidth

frekuensi 4,7 sampai 4,2 GHz untuk transmisi dari satelit ke bumi

(downlink).

Page 21: Media Transmisi

18

Inframerah

Teknologi infrared adalah teknologi pertama dan sudah sangat umum

misalnya adalah remote tv. Prinsip kerjanya sangat sederhana, processor kecil

pada remote akan menterjemahkan penekanan tombol menjadi intruksi

bahasa mesin (bilangan biner) yang dikirimkan melalui infrared ke TV. Dan

data diubah kembali menjadi instruksi yg dikenal TV. Konsorsium yang

mengatur dan megurusi infrared adalah IrDA( Infrared Data Associate),

memiliki panjang gelombang sekitar 875 nm. Sinar yang dihasilkan dan

dipancarkan didapatkan dari sebuah lampu LED biasa yang dapat diproduksi

dengan sangat murah. Ada dua versi yaitu versi 1.0 memiliki kecepatan dari

0,576 hingga 115,2 kbps, sementara versi 2.0 memiliki kecepatan 0,576

hingga 1,152 Mbps.

Kekurangan Infrared

Setiap devices harus terarah dan “bertatap muka” langsung karena

infrared menggunakan sinyal terarah dan biasnya hanya 30 derajat

Teknologi yang cukup tua, sehingga memiliki kecepatan yang sangat

terbatas.

Transfer data relatif lama.

Kelebihan Infrared

Mudah dalam konfigurasinya

Page 22: Media Transmisi

19

Proses transfer file yang mudah, karena tidak perlu memerlukan

sinyal dalan proses transmisinya.

Sangat praktis dipakai dalam transfer data yang berkapasitas kecil.

Spesifikasi Inframerah:

Inframerah jarak dekat dengan panjang gelombang 0.75 – 1.5 µm

Inframerah jarak menengah dengan panjang gelombang 1.50 – 10

µm

Inframerah jarak jauh dengan panjang gelombang 10 – 100 µm

Bluetooth

Bluetooth memungkinkan koneksi antar piranti elektronik apa saja dan

bukan hanya computer. Bluetooth dapat dibuat membentuk PAN antara

perangkat seperti computer, HP, PDA Kamera, bar-code reader dan

perangkat audio video.

Bluetooth bekerja dengan menggunakan signal radio pada frekuensi

2,4 Ghz yang sama dengan WiFI untuk menghindari interpretensi maka

Bluetooth bekerja dengan cara spread spectrum frequency hopping (SSFH).

Pada saat perangkat Bluetooth akan terkoneksi maka perangkat harus

melakukan hopping sequence agar dapat saling mengenali.

Kekurangan Bluetooth

Sistem ini menggunakan frekuensi yang sama dengan gelombang

LAN standar.

Apabila dalam suatu ruangan terlalu banyak koneksi Bluetooth yang

digunakan, akan menyulitkan pengguna untuk menemukan penerima

yang diharapkan.

Banyak mekanisme keamanan Bluetooth yang harus diperhatikan

untuk mencegah kegagalan pengiriman atau penerimaan informasi.

Di Indonesia, sudah banyak beredar virus yang disebarkan melalui

bluetooth dari telepon genggam.

Page 23: Media Transmisi

20

Kelebihan Bluetooth

Mudah dalam konfigurasinya.

Proses transfer file yang mudah, karena tidak perlu memerlukan

sinyal dalan proses transmisinya.

Sangat praktis dipakai dalam transfer data yang berkapasitas kecil.

Spesifikasi Bluetooth:

Kecepatannya 1 Mbps, namun kecepatan efektifnya hanya 721 Kbps,

ini untuk standar Bluetooth 1.1.

Sedangkan untuk standar 1.0 mempunyai kecepatan hanya 420

Kbps.

Wi-Fi

Wi-Fi bekerja pada frekuensi sama dengan Bluetooth yaitu pada 2,4

Ghz, namun bedanya Bluetooth menggunakan spread spectrum frequency

hopping (SSFH), sedangkan Wi-Fi menggunakan direct sequence spread

spectrum (DSSS), Intinya spread pada Wi-Fi akan lebih stabil dan tentunya

lebih cepat dibandingkan dengan Bluetooth .

Kelebihan Wi-Fi

Mengurangi biaya penyebaran jaringan dan ekspansi. Ruang di mana

kabel tidak dapat dijalankan, seperti area outdoor dan bangunan

bersejarah, dapat menggunakan LAN Wireless.

Produk Wi-Fi tersedia di pasar secara luas.

Protokol baru untuk Kualitas Layanan (WMM) dan mekanisme

power saving (WMM Power Save) membuat Wi-Fi lebih sesuai

untuk aplikasi yang latency-sensitif (seperti suara dan video).

Tersebar Luas di lebih dari 250.000 tempat umum, jutaan rumah,

perusahaan dan universitas di seluruh dunia.

Wi-Fi adalah perangkat standar global. Tidak seperti operator

selular, klien Wi-Fi yang sama bekerja di berbagai negara di seluruh

dunia.

Page 24: Media Transmisi

21

Harga Wi-Fi terus turun, membuat Wi-Fi merupakan pilihan yang

sangat ekonomis mengenai jaringan.

Kekurangan Wi-Fi

Jaringan WiFi memiliki rentang yang terbatas. Sebuah router WiFi

rumah mungkin memiliki kisaran 45m (150ft) indoor dan (300ft) di

luar rumah.

Penyaluran Gelombang dan keterbatasan operasional yang tidak

konsisten di seluruh dunia.

Jalur akses dapat digunakan untuk mencuri informasi pribadi dan

rahasia ditransmisikan dari konsumen WiFi.

Jalur akses gratis dapat digunakan oleh orang tak dikenal dan

berbahaya untuk melakukan serangan yang akan sangat sulit untuk

melacak di luar jalur akses pemilik.

Konsumsi Power yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan

beberapa standar lainnya, membuat masa pakai baterai berkurang

dan panas.

Spesifikasi Wi-Fi :

802.11b : memiliki kecepatan 11Mb/s dengan Frekuensi band ~2.4

GHz

802.11a : memiliki kecepatan 54Mb/s dengan Frekuensi band ~5

GHz

802.11g : memiliki kecepatan 54Mb/s dengan Frekuensi band ~2.4

GHz

802.11n: memiliki kecepatan 100 Mb/s dengan Frekuensi band ~2.4

GHz

Infrared, Bluetooth, Wi-Fi semuanya harus melakukan pengenalan

dengan device yang akan bertukar data, istilah ini disebut dengan pairing.

Device infrared pastilah sangat terbatas pada koneksi point-to-point dan

memiliki proses pairing yang termudah , ketika terjadi kontak sinar infrared,

maka protocol infrared akan memberikan nama yang unik sementara pada

kedua alat tersebut. Bluetooth dan Wi-Fi memiki sedikit perbedaan

Page 25: Media Transmisi

22

dibandingkan dengan koneksi infrared, Bluetooth dan Wi-Fi dapat berfungsi

didalam jaringan dimana terdapat banyak device, dan diberi nama yang unik

agar tidak bentrok. Agar dapat masuk dan terkoneksi dengan suatu jaringan

maka device dengan Bluetooth dan Wi-Fi harus dilakukan konfigurasi yang

harus diatur secara benar agar terjadi pairing dengan kedua interkoneksi ini.

Page 26: Media Transmisi

23

2.1.3 Tabel Perbandingan Media Transmisi

Page 27: Media Transmisi

24

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari laporan yang telah disusun maka dapat di tarik beberapa kesimpulan

sebagai berikut:

1. Media Transmisi adalah media yang digunakan untuk mengirimkan

informasi atau data dari suatu tempat ke tempat yang lain. Pengiriman data

dilakukan dengan mengubah data menjadi kode atau sinyal dan ketika

sampai di tempat tujuan sinyal tersebut diubah kembali menjadi data

seperti semula.

2. Media Transmision Guide merupakan media yang mentransmisikan

gelombang elektromagnetik dengan menggunakan konduktor fisik seperti

serat optic atau kabel.

3. Media Transmision Unguide mentransmisikan gelombang electromagnetic

tanpa menggunakan konduktor fisik seperti kabel atau serat optik.

5.2 Saran

Dari laporan yang telah disusun, maka dapat diberikan beberapa saran,

sebagai berikut:

1. Perlu pendekatan lebih lanjut dalam mengenali media transmisi guide dan

unguide.

2. Perlu mengetahui dan mengimplementasikan lebih dalam bagaimana installasi

dari Guide dan Unguide Media.

Page 28: Media Transmisi

25

DAFTAR PUSTAKA

Admin. 2014. Media Transmisi, (online), (http://med.unhas.ac.id/neo/materi-

kuliah/komdat/HZ_Ch4.MediaTransmisi.pdf,diakses tanggal 12 Maret

2014).

Helfiska, Oki. 2014. Perbandingan Media-media Transmisi Jaringan (online), (http://www.belajarpc.com/perbandingan-media-media-transmisi-

jaringan.htm,diakses tanggal 12 Maret 2014). Futoro, Dika. 2014. Media Komunikasi Guide-Unguide (online), (http://dika-

futuro.blogspot.com/2012/12/media-komunikasi-guide-unguide.html, diakses tanggal 12 Maret 2014).

Admin. 2014. Media Transmisi Kabel, (online),

(http://jejakkakialfan.blogspot.com/2010/08/media-transmisi-kabel.html

,diakses tanggal 12 Maret 2014).

Embun, Laksmana. 2014. Kabel Twisted Pair (online), (http://laksamana-embun.blogspot.com/2010/02/kabel-twisted-pair.html , diakses tanggal 12

Maret 2014).

Admin. 2014. Pengkabelan Twisted Pair, (online),

(http://myeducationcentre.wordpress.com/2013/01/28/pengkabelan-

twisted-pair/ ,diakses tanggal 13 Maret 2014).

Admin. 2014. Gelombang Elektromagnetik , (online),

(http://rilosandan.wordpress.com/gelombang-elektromagnetik/, diakses

tanggal 13 Maret 2014).

Angga, Ari. 2014. Infrared Serta Kelebihan Dan Kekurangannya (online),

(http://arianggawijaya.blogspot.com/2012/09/infrared-serta-kelebihan-dan.html, diakses tanggal 13 Maret 2014).

Admin. 2014. Bluetooth, (online),

(http://id.wikipedia.org/wiki/Bluetooth#Asal_nama_bluetooth_dan_lamba

ngnya, diakses tanggal 13 Maret 2014).

Page 29: Media Transmisi

26

April, Jemmi. 2014. Kelebihan dan Kekurangan Wi-Fi (online),

(http://jemmi3495.blogspot.com/2012/11/kelebihan-dan-kekurangan-wi-fi.html, diakses tanggal 13 Maret 2014).

Admin. 2014. Teknik Instalasi Listrik & Service AC dll (online),

(https://www.facebook.com/permalink.php?id=271577319532203&story_fbid=48

5653644791235 , diakses tanggal 13 Maret 2014).

Karisma. 2014. Kabel UTP dan STP (online), (http://karisma-

broken.blogspot.com/2012/02/kabel-utp-dan-stp.html, diakses tanggal 13 Maret 2014).

Fiyaphyong. 2014. Spesifikasi dan Media Transmisi (online),

(http://fiyaphyong.blogspot.com/2010/10/spesifikasinya-dan-media-

transmisi-yang.html , diakses tanggal 13 Maret 2014).