MATERI TRAINING LD & TD.doc

30
BAB. I LADLE 1.1 Gambar Ladle dan Bagian – bagiannya Gambar Ladle dan bagian – bagiannya dapat dilihat dibawah ini : 1 Insulation 2 Permanent Lining 3 Permanent Lining Reaction Zone 4 Wear Lining Bottom 5 Wear Lining Wall 6 Wear Lining Reaction Zone 7 Back Ramming 8 Ramming Around Well / Seating Block 9 Edge Covering 10 Gas Purging Set 1

Transcript of MATERI TRAINING LD & TD.doc

Page 1: MATERI TRAINING LD & TD.doc

BAB. ILADLE

1.1 Gambar Ladle dan Bagian – bagiannya

Gambar Ladle dan bagian – bagiannya dapat dilihat dibawah ini :

1 Insulation 2 Permanent Lining 3 Permanent Lining Reaction Zone 4 Wear Lining Bottom 5 Wear Lining Wall 6 Wear Lining Reaction Zone 7 Back Ramming 8 Ramming Around Well / Seating Block 9 Edge Covering 10 Gas Purging Set 11 Slide Gate

1.2 Fungsi Dari Bagian Ladle

1

Page 2: MATERI TRAINING LD & TD.doc

Fungsi dari bagian – bagian yang ada di Ladle diantaranya :

Batu Isolasi / Isolation Brick fungsinya untuk mengisolasi panas

supaya jangan sampai hilang.

Batu Standar SK 36 adalah batu pengaman / Safety Brick.

Mortar SK 36 fungsinya untuk mengikat batu dengan batu.

Ladle Brick berhubungan dengan cairan.

Well Block fungsinya untuk mengatur aliran cairan dari ladle yang

diatur oleh Sliding Gate ( Caset ) yang ada Tipe LS 50.

Bubling Block merupakan alat untuk mengaduk cairan supaya

kompoisi kimia dan temperatur ladle homogen.

1.3 Sliding Gate

Sliding Gate Tipe LS 50 yang ada di PT. Jakarta Cakra Tunggal Steel Mills antara lain :

Upper Nozzle fungsinya untuk menahan cairan dan mengalirkan

cairan.

Sliding Plate fungsinya untuk mengatur ketinggian cairan yang ada di

tundish.

Lower Nozzle sifatnya penghantar / pengaman Slider supaya jangan

sampai kena cairan.

Lihat Gambar Ladle Gate dibawah ini.

2

Page 3: MATERI TRAINING LD & TD.doc

1 Base Plate 11 Cylinder Bracket2 Housing 12 Push Rod3 Mounting Bolt 13 Heat Shield4 Tension Element 14 Stroke Limiting Bolt5 Slider 15 Hydraulic Cylinder6 Roller 16 Well Block7 Carrier Frame 17 Nozzle8 Rail 18 Bottom Plate9 Nozzle Holder 19 Slider Plate10 Guide Bushing 20 Exchangeable Collector Nozzle

1.4 Standar Prosedur Ladle

3

7 8 6 9 20 5

19

18

21

16

17

3 13 10 14 12 11 15

4

Page 4: MATERI TRAINING LD & TD.doc

Dalam pembahasan Standar Prosedur ( SP ) yang ada di Ladle terbagi kedalam beberapa bagian yang akan dibahas, antara lain : SP Pemanasan Ladle Baru. SP Check On Line Ladle Gate. SP Pemasangan dan Penggantian Upper Nozzle, Plate Brick & Lower

Nozzle. SP Pembersihan, Pemasangan dan Penggantian Poros Plug. SP Pengisian CromeSand ladle. SP Pembersihan Nozzle Ladle.

1.5 Pemanasan Ladle Baru

Tujuan dari pemanasan ladle baru adalah untuk menentukan

persyaratan pemanasan ladle agar tercapai kestabilan pemakaian ladle

sebelum ladle dipakai untuk tapping.

Prosedur Pemanasan Ladle Baru, sebagai berikut :

Pengecekan pemasangan refractories secara visual sebelum dibakar.

- Pengecekan block upper nozzle ( well block ).

Kedudukan block harus level dengan centring plate sliding gate.

- Pengecekan well block poros plug.

# Poros plug dikeluarkan dari block poros apabila poros tidak

terpasang.

# Periksa kedudukan block poros dengan alat GK sistim, posisi

lubang poros plug ( lubang well block poros plug ) harus senter

dengan alat GK sistim.

- Periksa pemasangan batu ladle siap untuk dibakar.

- Apabila terdapat kelainan agar dikonfirmasikan kepada yang

bersangkutan.

Pengecekan persiapan pembakaran ladle.

4

Page 5: MATERI TRAINING LD & TD.doc

- Periksa Natural Gas dalam tangki ( banyaknya gas ).

- Periksa tekanan angin minimum 5 bar jika memakai pembakaran

vertical.

- Periksa lampu kontrol.

- Apabila terdapat kelainan agar dikonfirmasikan kepada Maintenance

Listrik atau Mekanik.

Pemanasan ladle.

- Pemanasan dengan perlahan – lahan minimum 2 jam dan

dilanjutkan dengan pemanasan secara normal minimum 24 jam

secara kontinyu.

Pengecekan secara visual.

- Burner distop, ladle diangkat memakai crane dengan posisi

horizontal, kemudian cek warna batu jika keseluruhannya sudah

benar – benar merah ladle dapat dipakai ( siap untuk tapping ).

1.6 Check On Line Ladle Gate

Tujuan dari standar ini untuk menstabilkan Pengecekan On Line Ladle

Gate agar tercapai kestabilan pemakaian ladle gate.

Prosedur Pengecekan On Line Ladle Gate adalah : Pengecekan on line pada waktu dingin.

Gerakan silinder posisi keluar, dan tarik silinder sampai posisi bottom

ladle kelihatan.

Bersihkan posisi bottom ladle dari kotoran.

Oleskan molicoat pada permukaan plate.

Dorong silinder ke posisi bottom ladle gate.

Letakan alat pengukur kedalam elemen tension satu per satu.

Gerakan dan silinder ke posisi plate terbuka.

Gerakan silinder 2 sampai 3 kali ke posisi buka dan tutup plate.

5

Page 6: MATERI TRAINING LD & TD.doc

Baca alat tension pada alat ukur.

Kondisi tekanan tension pada waktu dingin 9 KN per baut.

Kondisi tekanan tension pada waktu panas minimum 6,5 KN per baut.

Setelah selesai control prosedur pembebasan tension, kemudian

lepaskan dengan urutan yang sebaliknya.

Setelah pengecekan on line ladle gate selesai, selanjutnya pasang

plate brick.

Dilarang keras memasang plate brick sebelum di cek kekerasan baut

bottom dan elemen tension.

1.7 Pemasangan dan Penggantian Upper Nozzle, Plate Brick dan Lower Nozzle

Standar ini bertujuan untuk menentukan persyaratan pemasangan dan

penggantian Upper Nozzle, Plate Brick dan Lower Nozzle agar tercapai

kestabilan dalam pemasangan dan penggantian Upper Nozzle, Plate Brick

dan Lower Nozzle.

1.7.1 Pemasangan dan Penggantian Upper Nozzle Prosedur Pemasangan Upper Nozzle adalah :

- Bersihkan lubang block dari kotoran.

- Coba masukan upper nozzle dalam keadaan kosong dan pastikan

upper benar – benar senter dan posisi level dengan bottom ladle.

- Pemakaian mortar siap pakai Orfit Mortar Ready Mix.

- Lumuri upper nozzle dengan mortar orfit ready mix siap pakai tebal 5

mm, 100%.

- Oleskan oil gravity powder yang sudah diaduk bagian lubang block.

Gambar kedudukan upper nozzle dengan well block.

6

Page 7: MATERI TRAINING LD & TD.doc

Prosedur Penggantian Upper Nozzle :- Pada umumnya umur upper nozzle 9 ~ 12 heat diganti dengan upper

nozzle yang baru.

- Pada waktu bongkar plate brick, upper nozzle diperiksa besar

lubangnya, apabila diameter > 45 mm, maka upper nozzle harus

dibongkar dan diganti dengan upper nozzle yang baru.

- Cara membongkar upper nozzle yang telah dipakai, yaitu :

# dinginkan upper dengan angin.

# bongkar dengan pahat angin.

# bersihkan sisa – sisa mortar.

- Coba pasang upper baru dalam keadaan kosong.

7

Page 8: MATERI TRAINING LD & TD.doc

1.7.2 Pemasangan dan Penggantian Plate Brick Prosedur Pemasangan Plate Brick, sebagai berikut :

- Setelah selesai pemasangan upper nozzle, tempat duduk plate brick

dibersihkan dan dicoba plate dalam keadaan kosong.

- Plate bagian atas dilumuri mortar orfit ready mix yang tebalnya 10

mm.

- Plate bagian bawah didudukan di bagian slider.

- Penampang upper di oles merata dengan oil gravity powder.

- Dua buah plate penampangnya di oles dengan oil gravity powder

sampai merata.

- Plate atas yang sudah dilumuri mortar orfit ready mix dipasang pada

upper.

- Slider ditutup dan digeser dengan tekanan hydrolik unit kalori

sampai ketemu lubang plate atas dan bawah.

- Cheking kerataan gesekan plate dan lihat plate apakah ada

keretakan penampang plate dibagian atas atau tidak.

- Bersihkan sisa – sisa mortar yang ada pada lubang plate dengan

pipa ukuran lebih kecil 2 mm dari diameter plate.

Prosedur Penggantian Plate Brick, sebagai berikut :- Plate brick diganti setelah dipakai umur maksimum 3 heat.

- Setiap heat nozzle ladle habis di oksigen, plate diperiksa, tutup

sedikit demi sedikit dan periksa keausan plate.

- Apabila setelah dikontrol terjadi retak memotong maka plate harus

diganti.

- Bila diketahui keausan plate brick + 45 mm maka harus diganti.

8

Page 9: MATERI TRAINING LD & TD.doc

1.7.3 Pemasangan dan Penggantian Lower Nozzle Prosedur Pemasangan Lower Nozzle sebagai berikut :

- Cheking lower nozzle dengan kunci lower dalam keadaan tanpa

mortar apakah masuk atau tidak.

- Lower nozzle dilumuri orfit ready mix maksimum 10 mm.

- Poles plate dengan oil gravity powder ( penampang bagian bawah ).

- Pasanglah lower nozzle yang sudah dilumuri orfit ready mix dengan

alat pengunci dan diputar kearah kanan sampai kencang.

- Bersihkan lubang lower nozzle sampai bersih dari mortar.

- Pasang cover pengaman ladle gate.

- Ladle siap dioperasikan.

Prosedur Penggantian Lower Nozzle sebagai berikut :- Lower nozzle diganti setelah dipakai dengan umur maksimum 3

heat.

- Setiap heat ladle nozzle habis di oksigen maka dilakukan

pengontrolan ke posisi lubang ( diameter ).

- Apabila setelah dikontrol ternyata diameter lubang lower nozzle

terjadi keausan mencapai diameter Ǿ 45 mm, maka lower nozzle

diganti dengan yang baru.

1.8 Pembersihan, Pemasangan dan Penggantian Poros Plug

Tujuan dari standar ini adalah untuk menentukan persyaratan

pembersihan, pemasangan dan penggantian poros plug agar tercapai

kestabilan dalam pemakaian poros plug

Prosedur Pembersihan Poros Plug :- Setelah ladle selesai casting dan buang slag, ladle habis pakai

diletakan diatas ladle stand dengan posisi horizontal.

9

Page 10: MATERI TRAINING LD & TD.doc

- Sambung slang yang telah tersedia di poros plug dengan slag yang

berisi LPG yang telah tersedia di area ladle stand.

- Semprotkan oksigen dipermukaan poros plug dengan alat pipa

oksigen bertekanan + 6 bar.

- Usahakan tekanan LPG lebih besar dari tekanan oksigen supaya

slag dan cairan yang dibersihkan tidak masuk kedalam pori – pori

poros plug.

- Pastikan dipermukaan poros plug bersih dari sisa – sisa cairan dan

slag.

- Setelah selesai menyemprot oksigen dipermukaan poros, lihat nyala

api yang nyalanya kemerah – merahan.

Gambar Pembersihan Poros Plug.

10

Page 11: MATERI TRAINING LD & TD.doc

Prosedur Pemasangan Poros Plug :- Setelah pemanasan ladle dibakar terus menerus selama minimum 6

jam poros plug dapat dipasang.

- Bersihkan block poros dari kotoran mortar maupun kotoran

refractories.

- Coba poros plug yang telah terpasang di alat GK sistim. Poros plug

sebelum diberi mortar, coba poros plug keluar masuk block poros.

Jika ternyata tidak dapat masuk, maka alat GK sistim dapat distel.

- Oleskan mortar orpit ready mix dari poros plug seluruhnya.

Lihat gambar pemasangan Poros Plug dibawah ini.

- Setelah poros plug selesai diolesi mortar, masukan poros plug ke

dalam lubang block poros dan kunci dengan kuat.

- Ujung dari pipa poros plug dibalut dengan silotif dan diconection ke

pipa yang sudah di setting ( siap pakai ).

11

Page 12: MATERI TRAINING LD & TD.doc

- Coba salurkan gas LPG melalui hose metalik dan lihat kebocoran

gas LPG pada quite join hose metalik dengan cara dekatkan api

pada hose. Bila menyala berarti ada kebocoran gas, jika tidak ada

kebocoran berarti pemasangan poros plug selesai.

- Lihat dibagian dalam ladle, gas keluar dengan normal ( nyala api ).

Prosedur Penggantian Poros Plug :Sebab – sebab poros plug diganti, yaitu :

- Batas limit dari panjang poros plug 100 mm dari sisa poros plug.

- Pengecekan secara visual pada waktu membersihkan poros plug

kelihatan persegi empat, menandakan batas limit pemakaian poros

plug.

- Gas keluar dari celah – celah block dengan poros plug pada waktu

membersihkan poros plug kelihatan nyala api dari celah – celah

block dengan poros plug.

- Umur poros maksimum 15+2 kali pakai.

12

Page 13: MATERI TRAINING LD & TD.doc

Cara mengeluarkan poros plug dari block poros :

- Dinginkan poros plug dengan angin melalui hose

metalik, lihat permukaan poros plug jika telah berubah warna dari

merah menjadi hitam maka poros plug dapat dicabut / dikeluarkan

dari block poros. Waktu yang diperlukan untuk pendinginan + 5

menit.

- Keluarkan poros plug dengan disodok memakai

besi beton panjang + 7 m.

- Membersihkan block poros sehabis pakai.

Bersihkan mortar bekas pakai dari block poros.

- Untuk selanjutnya sesuai dengan prosedur pemasangan poros plug.

- Gambar dibawah ini memperlihatkan cara pemasangan poros plug

yang baik dan salah.

BAIK

BOTTOM

13

BARU

Page 14: MATERI TRAINING LD & TD.doc

PLATEBUBLING BLOCK POROS

PLACK

SALAH

BOTTOM

PLATE CASTBUBLING BLOCK

14

Page 15: MATERI TRAINING LD & TD.doc

Pada gambar yang salah, ladle baru dan block baru, pemasangan terlalu mundur.

a. Penyebabnya : - mortar tebal - mortar keras

b. Penanggulangan : - mortar lembek- Poros harus rata dengan penampang block

1.9 Pengisian CromeSand Ladle

Standar ini bertujuan untuk menentukan persyaratan pengisian

cromesand ladle agar tercapai kestabilan dalam pengisian cromesand ladle.

Prosedur Pengisian CromeSand Ladle :

- Setelah ladle selesai dibersihkan, nozzle ladle posisi plate keadaan

terbuka ( posisi nozzle ladle dengan lubang plate dan lubang lower

nozzle posisi searah ).

- Ladle didirikan pada posisi vertical dan cek/lihat dari bawah apakah

lubang nozzle ladle bersih dari kotoran slag.

15

Page 16: MATERI TRAINING LD & TD.doc

- Apabila dilihat lubang tersumbat oleh kotoran slag, harus

dibersihkan dengan cara disodok dari bawah sehingga kotoran

keluar dari lubang nozzle.

- Alat penyodok lubang nozzle, pipa diameter 13,5 mm ditekuk

panjangnya + 2 m dibagi dua.

- Periksa kembali apakah nozzle ladle bersih dari kotoran slag,

supaya lebih aman pakai kaca untuk mengintip lubang nozzle.

- Apabila bersih dari kotoran slag, plate ditutup dengan posisi 4/5 dari

posisi tutup penuh.

- Bawa ladle ke tempat pengisian cromesand.

- Lihat kembali dari atas ladle apakah masih ada kotoran slag yang

menutupi lubang nozzle atau tidak, kalau masih ada bawa ke ladle

stand agar diperiksa kembali ( Lubang nozzle harus betul – betul

bersih ).

- Apabila sudah bersih dari kotoran slag, isi lubang nozzle dengan

material nozfill 200 dengan alat pipa cerobong diameter 20 mm,

panjang + 5 m dengan catatan pasir harus kering.

- Standar berat nozfill 6 kg ~ 10 kg untuk satu heat.

- Dengan catatan posisi supaya mudah terbuka dan mudah untuk

mengoksigen nozzle ladle.

Gambar Pengisian CromeSand Ladle Yang Baik.

16

Page 17: MATERI TRAINING LD & TD.doc

1.10 Pembersihan Nozzle LadleStandar ini bertujuan untuk menentukan persyaratan pembersihan

nozzle ladle agar tercapai kestabilan dalam pembersihan nozzle ladle.

Prosedur Pembersihan Nozzle Ladle :

- Ladle selesai casting, slag dibuang dan ladle dibawa ke tempat ladle

stand yang telah tersedia alat – alat pembersih ladle nozzle.

- Ladle di oksigen dengan pipa diameter 13,5 dari lower sampai

tembus upper nozzle dan semprotkan dengan oksigen agar sisa –

sisa cairan yang ada di lubang lower nozzle, plate brick dan upper

nozzle bersih dari cairan dan slag.

- Geser plate brick kearah tutup, periksa kedalaman ( keausan )

lubang plate dengan root yang tebal ujungnya 1 mm, panjang

tekukan 15 mm, panjang slang 400 mm & diameter 3 mm.

- Lihat Gambar.

17

Page 18: MATERI TRAINING LD & TD.doc

- Geser plate brick kearah tutup ½ diameter lubang lower nozzle,

periksa bibir ladle daerah lubang penutup dengan alat linggis

( diameter 12 mm, panjang 1500 mm, lebar permukaan linggis 14

mm ).

- Lihat gambar.

- Geser plate keadaan posisi buka penuh dan semprotkan angin agar

bersih dari kotoran.

- Ladle diangkat dengan crane pada posisi tegak lurus dan periksa

lubang nozzle ladle bersih dari kotoran slag. Apabila ada slag

disodok dari bawah dengan alat pipa diameter 13,5 mm, setelah

bersih palte ditutup kemudian dibawa ke lokasi bolking ( isi pasir ).

18

Page 19: MATERI TRAINING LD & TD.doc

1.11 Standar Pengoperasian Ladle

Ladle yang akan dipakai tap harus memiliki standar pengoperasian

sebagai berikut :

Baut GK system harus di cek.

Pengisian pasir tidak boleh dari belakang, harus disesuaikan seperti

semula.

Ladle yang dikirim ke troly untuk tap harus diberi kulit padi, petugas

operator ladle yang ada di CCM.

Setiap pemasangan plate, baut bottom dan baut elemen tension

dikeraskan.

Tekanan On Line diperiksa, yaitu :

a. Batu baru.

b. Batu habis repair.

Hose bubling harus dikontrol oleh petugas operator troly dan

perawatan.

Ladle selesai casting harus cepat – cepat buang slag, kalau terlambat

slag dibuang susah.

Ladle yang terlalu lama dibakar tapi siap pakai harus cek ulang :

a. Kondisi pasir.

b. Kondisi slag.

c. Kondisi poros plack.

BAB. IITUNDISH

Pembahasan Standar Prosedur ( SP ) yang ada di Tundish meliputi

Standar Pemasangan Nozzle Tundish dan Tundish Board.

2.1 Pemasangan Nozzle Tundish dan Tundish Board

19

Page 20: MATERI TRAINING LD & TD.doc

Standar ini bertujuan untuk menentukan persyaratan pemasangan

nozzle tundish dan tundish board agar tercapai kestabilan dalam

pemasangan nozzle tundish dan tundish board.

2.1.1 Prosedur Pemasangan Nozle TundishProsedur Pemasangan Nozzle Tundish sebagai berikut :

- Periksa batu dinding tundish apakah layak untuk dipakai atau tidak

dan letakan tundish di tundish stand.

- Bersihkan lubang kedudukan nozzle tundish dari kotoran – kotoran

( bekas ramingan AM 1800 ).

- Oleskan mortar SK 36 yang telah siap pakai dibagian bawah nozzle

seet ( tebal mortar + 7 mm ).

- Pasang nozzle tundish di lubang kedudukan nozzle tundish ( seeting

nozzle tundish ) dan pastikan kedudukan nozzle benar – benar

posisi level ( pakai alat pengecekan dengan water pas ).

- Pada saat tundish dipakai casting maka petugas tundish ( tundish -

man ) harus mengontrol apakah pancuran cairan di strand 1,2,3,4 &

5 tepat di tengah – tengah mould tube.

- Apabila jatuhnya cairan tepat ditengah – tengah mould artinya

pemasangan nozzle tundish sudah baik. Bila jatuhnya cairan tidak

tepat ditengah – tengah mould tube maka akan berakibat :

Operasi di CCM mudah BO.

Billet akan terjadi Rhomboidity karena pendinginan yang tidak

merata

- Raming dengan padat diantara nozzle tundish dengan batu bottom

memakai material AM 1800.

- Lihat gambar pemasangan Nozzle Tundish dibawah ini.

20

Page 21: MATERI TRAINING LD & TD.doc

2.1.2 Prosedur Pemasangan Tundish Board Prosedur Pemasangan Tundish Board sebagai berikut : - Setelah selesai pemasangan nozzle tundish, tundish diturunkan dari

tundish stand dan ditempatkan di tundish stand untuk setting tundish

Batu SK 36

Mortar SK 36

Raming RM 80

Stamping

Tundish Board

Pasir Silika

Batu SK 36

Batu Half SK 36

Plat Tundish

Plat Pembatas Nozzle

21

Page 22: MATERI TRAINING LD & TD.doc

board. Di bottom tundish ditaburkan pasir silika kering tebalnya + 10

~ 20 mm agar permukaan tundish merata.

- Pasang tundish board bagian bottom ( tundish board telah tersedia ).

- Pasang tundish board bagian dinding tundish yang mempunyai jarak

antara batu dengan tundish board + 25 mm ~ 70 mm.

- Setelah selesai pemasangan bagian dinding, raming nozzle tundish

dengan stamping material.

- Apabila terdapat celah – celah sambungan, tundish board harus di

plaster ( oleskan ) garsil material agar tertutup celah – celahnya.

- Pasang alat penyangga antara dinding tundish board dengan

dinding tundish board diameter baja + 10 mm ~ 15 mm, panjangnya

+ 500 mm.

- Diantara tundish board dengan batu dinding tundish diisi pasir silika

kering.

- Pada waktu pengisian pasir silika, pasir silika harus benar – benar

kering. Apabila kondisi pasir lembab harus dibakar dahulu sampai

benar – benar kering.

- Setelah pengisian pasir silika selesai, Tundish harus dibersihkan

dengan sapu dan setelah itu disemprot dengan angin supaya sisa

pasir silika benar – benar bersih.

- Nozle Tundish harus dipanaskan memakai burner minimal 90 menit.

- Semua hal diatas dilakukan supaya tidak terjadi Pin Hole dan Blow Hole di bagian kepala billet.

- Semua kegiatan pemasangan tundish ditulis di buku laporan supaya

jelas/mudah untuk melacaknya, apabila terjadi sesuatu hal yang

tidak diinginkan.

- Lihat gambar pemasangan Tundish Board dibawah ini.

22

Page 23: MATERI TRAINING LD & TD.doc

BAB. IIIPENUTUP

Masih diperlukannya perbaikan terus – menerus ( Continue Improvement ) yang harus dilakukan terhadap Ladle dan Tundish dengan

23

Page 24: MATERI TRAINING LD & TD.doc

menstandarkan berbagai metoda kerja yang ada, terutama sistem

pemasangan & penggantian pada bagian – bagian Ladle dan Tundish serta

material yang dipakai.

Diharapkan pula masukan – masukan untuk kelengkapan makalah ini,

tentunya untuk kelancaran, produktivitas dan kualitas di PT. JAKARTA CAKRATUNGGAL STEEL MILLS.

24