lp fixx
-
Upload
arif-kurniawan -
Category
Documents
-
view
216 -
download
0
Transcript of lp fixx
-
8/17/2019 lp fixx
1/17
LAPORAN PENDAHULUAN
FRAKTUR
A. PENGERTIAN
§ Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang, yang biasanya disertai dengan luka sekitar
jaringan lunak, kerusakan otot, rupture tendon, kerusakan pembuluh darah, dan luka organ-organ
tubuh dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya, terjadinya fraktur jika tulang dikenai stress yang
lebih besar dari yang besar dari yang dapat diabsorbsinya (Smeltzer, 2001)
§ Fraktur adalah setiap retak atau patah pada tulang yang utuh !ebanyakan fraktur disebabkan oleh
trauma dimana terdapat tekanan yang berlebihan pada tulang, baik berupa trauma langsung dan
trauma tidak langsung (Sjamsuhidajat " #ong, 200$)
§ Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang atau tulang ra%an yang
umumnya disebabkan oleh rudapaksa (&ansjoer, 200')
B. KLASIFIKASI
Klasifikasi fraktur secara umum
1 erdasarkan tempat (Fraktur humerus, tibia, la*iula, ulna, radius dan ruris dst)
2 erdasarkan komplit atau ketidakklomplitan fraktur+
a Fraktur komplit (garis patah melalui seluruh penampang tulang atau melalui kedua
korteks tulang)
b Fraktur tidak komplit (bila garis patah tidak melalui seluruh garis penampang
tulang)
erdasarkan bentuk dan jumlah garis patah +
a Fraktur !omunitif+ fraktur dimana garis patah lebih dari satu dan saling
berhubungan
b Fraktur Segmental+ fraktur dimana garis patah lebih dari satu tapi tidak berhubungan
Fraktur &ultiple+ fraktur dimana garis patah lebih dari satu tapi tidak pada tulang
yang sama
erdasarkan posisi fragmen +
a
Fraktur Undisplaced (tidak bergeser)+ garis patah lengkap ttetapi kedua fragmentidak bergeser dan periosteum masih utuh
b Fraktur Displaced (bergeser)+ terjadi pergeseran fragmen tulang yang juga disebut
lokasi fragmen
$ erdasarkan sifat fraktur (luka yang ditimbulkan)
a Faktur .ertutup (Closed ), bila tidak terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan
dunia luar, disebut juga fraktur bersih (karena kulit masih utuh) tanpa
-
8/17/2019 lp fixx
2/17
komplikasi /ada fraktur tertutup ada klasifikasi tersendiri yang berdasarkan keadaan
jaringan lunak sekitar trauma, yaitu+
1) .ingkat 0+ fraktur biasa dengan sedikit atau tanpa eddera jaringan lunak
sekitarnya
2) .ingkat 1+ fraktur dengan abrasi dangkal atau memar kulit dan jaringan subkutan
) .ingkat 2+ fraktur yang lebih berat dengan kontusio jaringan lunak bagian dalam
dan pembengkakan
) .ingkat + edera berat dengan kerusakan jaringan lunak yang nyata ddan
anaman sindroma kompartement
b Fraktur .erbuka (Open/Compound ), bila terdapat hubungan antara hubungan antara
fragmen tulang dengan dunia luar karena adanya perlukaan kulit
Fraktur terbuka dibedakan menjadi beberapa grade yaitu +
1)
rade + luka bersih, panjangnya kurang dari 1 m2) rade + luka lebih luas tanpa kerusakan jaringan lunak yang ekstensif
) rade + sangat terkontaminasi, dan mengalami kerusakan jaringan lunak
ekstensif
erdasar bentuk garis fraktur dan hubungan dengan mekanisme trauma +
a Fraktur .rans*ersal+ fraktur yang arahnya melintang pada tulang dan merupakan
akibat trauma angulasi atau langsung
b Fraktur 3blik+ fraktur yang arah garis patahnya membentuk sudut terhadap sumbu
tulang dan meruakan akibat trauma angulasijuga
Fraktur Spiral+ fraktur yang arah garis patahnya berbentuk spiral yang disebabkan
trauma rotasi
d Fraktur !ompresi+ fraktur yang terjadi karena trauma aksial fleksi yang mendorong
tulang ke arah permukaan lain
e Fraktur 4*ulsi+ fraktur yang diakibatkan karena trauma tarikan atau traksi otot pada
insersinya pada tulang
' erdasarkan kedudukan tulangnya +
a .idak adanya dislokasi
b
4danya dislokasi§ 4t a5im + membentuk sudut
§ 4t lotus + fragmen tulang berjauhan
§ 4t longitudinal + berjauhan memanjang
§ 4t lotus um ontratiosnum + berjauhan dan memendek
6 erdasarkan posisi frakur
Sebatang tulang terbagi menjadi tiga bagian +
-
8/17/2019 lp fixx
3/17
a 17 proksimal
b 17 medial
17 distal
8 Fraktur !elelahan + Fraktur akibat tekanan yang berulang-ulang
10 Fraktur /atologis + Fraktur yang diakibatkan karena proses patologis tulang
!. ETIOLOGI
1 .rauma langsung7 direct trauma
9aitu apabila fraktur terjadi di tempat dimana bagian tersebut mendapat ruda paksa
(misalnya benturan, pukulan yang mengakibatkan patah tulang)
2 .rauma yang tak langsung7 indirect trauma
&isalnya penderita jatuh dengan lengan dalam keadaan ekstensi dapat terjadi fraktur
pada pegelangan tangan .rauma ringan pun dapat menyebabkan terjadinya fraktur bila tulang itu sendiri rapuh7
ada resiko terjadinya penyakit yang mendasari dan hal ini disebut dengan fraktur
patologis
!ekerasan akibat tarikan otot
/atah tulang akibat tarikan otot sangat jarang terjadi!ekuatan dapat berupa pemuntiran,
penekukan, penekukan dan penekanan, kombinasi dari ketiganya, dan penarikan
D. PATOFISIOLOGI
Tulang bersifat rapuh namun cukup mempunyai kekuatan dan gaya pegas untuk menahan.
Tapi apabila tekanan eksternal yang datang lebih besar dari yang dapat diserap tulang,
maka terjadilah trauma pada tulang yang mengakibatkan rusaknya atau terputusnya
kontinuitas tulang. Setelah terjadi fraktur, periosteum dan pembuluh darah serta saraf dalam
korteks, marro, dan jaringan lunak yang membungkus tulang rusak. !erdarahan terjadi
karena kerusakan tersebut dan terbentuklah hematoma di rongga medula tulang. "aringan
tulang segera berdekatan ke bagian tulang yang patah. "aringan yang mengalami nekrosis
ini menstimulasi terjadinya respon inflamasi yang ditandai dengan #asodilatasi, eksudasi
plasma dan leukosit, dan infiltrasi sel darah putih. $ejadian inilah yang merupakan dasar dari proses penyembuhan tulang nantinya
%aktor&faktor yang mempengaruhi fraktur
1 %aktor 'kstrinsik
(danya tekanan dari luar yang bereaksi pada tulang yang tergantung terhadap besar, aktu,
dan arah tekanan yang dapat menyebabkan fraktur.
2 %aktor )ntrinsik
-
8/17/2019 lp fixx
4/17
*eberapa sifat yang terpenting dari tulang yang menentukan daya tahan untuk timbulnya fraktur
seperti kapasitas absorbsi dari tekanan, elastisitas, kelelahan, dan kepadatan atau kekerasan
tulang.
-
8/17/2019 lp fixx
5/17
-
8/17/2019 lp fixx
6/17
E. "ANIFESTASI KLINIS&anifestasi klinis fraktur adalah nyeri, hilangnya fungsi, deformitas, pemendekan
ektremitas, krepitus, pembengkakan lokal, dan perubahan %arna yang dijelaskan seara rini
sebagai berikut+
1. :yeri terus menerus dan bertambah beratnya sampai fragmen tulang diimobilisasi
Spasme otot yang menyertai fraktur merupakan bentuk bidai alamiah yangdiranang untuk meminimalkan gerakan antar fragmen tulang
2. Setelah terjadi fraktur, bagian-bagian tidak dapat digunakan dan enderung
bergerak seara alamiah (gerakan luar biasa) /ergeseran fragmen pada fraktur
lengan dan tungkai menyebabkan deformitas (terlihat maupun teraba) ektremitasyang bisa diketahui dengan membandingkannya dengan ektremitas normal
;kstremitas tidak dapat berfungsi dengan baik karena fungsi normal otot
tergantung pada integritasnya tulang tempat melekatnya otot
3. /ada fraktur panjang, terjadi pemendekan tulang yang sebenarnya karenakontraksi otot yang melekat di atas dan ba%ah tempat fraktur Fragmen sering
saling melengkapi satu sama lain sampai 2,$ sampai $ m (1 sampai 2 ini)
4. Saat ekstremitas diperiksa dengan tangan, teraba adanya derik tulang dinamakankrepitus yang teraba akibat gesekan antara fragmen satu dengan lainnya
-
8/17/2019 lp fixx
7/17
sangat luas, /ada masa penyembuhan @a meningkat di dalam darah, traumaa otot
meningkatkan beban kreatinin untuk ginjal /rofil koagulasi+ perubahan dapat terjadi
pada kehilangan darah, transfusi multiple, atau ederah hati
G. KO"PLIKASI
1 !omplikasi 4%ala !erusakan 4rteri
/eahnya arteri karena trauma bisa ditandai dengan tidak adanya nadi, @?. menurun,
yanosis bagian distal, hematoma yang lebar, dan dingin pada ekstrimitas yang
disebabkan oleh tindakan emergensi splinting, perubahan posisi pada yang sakit,
tindakan reduksi, dan pembedahan
b !ompartement Syndrom
!omplikasi ini terjadi saat peningkatan tekanan jaringan dalam ruang tertutup di otot,
yang sering berhubungan dengan akumulasi airan sehingga menyebabkan hambatan
aliran darah yang berat dan berikutnya menyebabkan kerusakan pada otot
Fat ;mbolism Syndrom
&erupakan keadaan pulmonari akut dan dapat menyebabkan kondisi fatal Bal ini
terjadi ketika gelembung C gelembung lemak terlepas dari sumsum tulang dan
mengelilingi jaringan yang rusak
d nfeksi
System pertahanan tubuh rusak bila ada trauma pada jaringan /ada trauma
orthopedi infeksi dimulai pada kulit (superfiial) dan masuk ke dalam
e 4*askuler :ekrosis4*askuler :ekrosis (4D:) terjadi karena aliran darah ke tulang rusak atau terganggu
yang bisa menyebabkan nekrosis tulang dan dia%ali dengan adanya DolkmanEs
shemia
f Shok
Shok terjadi karena kehilangan banyak darah dan meningkatnya permeabilitas
kapiler yang bisa menyebabkan menurunnya oksigenasi ni biasanya terjadi pada
fraktur
g 3steomyelitis
4dalah infeksi dari jaringan tulang yang menakup sumsum dan korteks tulang dapat
berupa e5ogenous (infeksi masuk dari luar tubuh) atau hematogenous (infeksi yang
berasal dari dalam tubuh)
2 !omplikasi =alam aktu Aama
a =elayed
-
8/17/2019 lp fixx
8/17
=elayed
-
8/17/2019 lp fixx
9/17
1) dentitas !lien
&eliputi nama, jenis kelamin, umur, alamat, agama, bahasa yang dipakai, status
perka%inan, pendidikan, pekerjaan, asuransi, golongan darah, no register, tanggal
&?S, diagnosa medis
2) !eluhan
-
8/17/2019 lp fixx
10/17
!arena timbulnya nyeri, keterbatasan gerak, maka semua bentuk kegiatan
klien menjadi berkurang dan kebutuhan klien perlu banyak dibantu oleh orang
lain
e) /ola Bubungan dan /eran
!lien akan kehilangan peran dalam keluarga dan dalam masyarakat !arena
klien harus menjalani ra%at inap
f) /ola /ersepsi dan !onsep =iri
=ampak yang timbul pada klien fraktur yaitu timbul ketidakutan akan
keaatan akibat frakturnya, rasa emas, rasa ketidakmampuan untuk
melakukan akti*itas seara optimal, dan pandangan terhadap dirinya yang
salah (gangguan body image)
g) /ola Sensori dan !ognitif
/ada klien fraktur daya rabanya berkurang terutama pada bagian distal fraktur,sedang pada indera yang lain tidak timbul gangguan
h) /ola ?eproduksi Seksual
=ampak pada klien fraktur yaitu, klien tidak bisa melakukan hubungan
seksual karena harus menjalani ra%at inap dan keterbatasan gerak serta rasa
nyeri yang dialami klien
i) /ola /enanggulangan Stress
/ada klien fraktur timbul rasa emas tentang keadaan dirinya, yaitu
ketidakutan timbul keaatan pada diri dan fungsi tubuhnya
j) /ola .ata :ilai dan !eyakinan
-
8/17/2019 lp fixx
11/17
(2) !esakitan, keadaan penyakit+ akut, kronik, ringan, sedang, berat dan pada
kasus fraktur biasanya akut
() .anda-tanda *ital tidak normal karena ada gangguan baik fungsi maupun
bentuk
b) Seara sistemik dari kepala sampai kelamin
Sistem ntegumen, !epala, Aeher, &uka, &ata, .elinga, Bidung, &ulut dan
Faring, .horaks, /aru, jantung, abdomen,genetalia
$. /emeriksaan =iagnostik 1 >?ay dilakukan untuk melihat bentuk patahan atau keadaan tulang yang edera
2 one sans, .omogram, atau &? Sans
4rteriogram + dilakukan bila ada kerusakan *askuler
@@. kalau banyak kerusakan otot
$ /emeriksaan =arah Aengkap
#. DIAGNOSA KEPERA%ATAN &ANG "UNGKIN "UN!UL
1. :yeri akut b7d spasme otot, gerakan fragmen tulang, edema, edera jaringanlunak, pemasangan traksi, stress7ansietas, luka operasi
2. angguan pertukaran gas b7d perubahan aliran darah, emboli, perubahan
membran al*eolar7kapiler (interstisial, edema paru, kongesti)
3. angguan mobilitas fisik b7d kerusakan rangka neuromuskuler, nyeri, terapirestriktif (imobilisasi)
4. angguan integritas kulit b7d fraktur terbuka, pemasangan traksi (pen, ka%at,
sekrup)
5. ?isiko infeksi b7d ketidakadekuatan pertahanan primer (kerusakan kulit, taruma jaringan lunak, prosedur in*asif7traksi tulang)
6. !urang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan b7d
kurang terpajan atau salah interpretasi terhadap informasi, keterbatasan kognitif,
kurang akurat7lengkapnya informasi yang ada
-
8/17/2019 lp fixx
12/17
REN!ANA KEPERA%ATAN
NO
D'
DIANGOSA
KEPERA%A
TAN DAN
KOLABORA
SI
TU#UAN (NO!) INTER*ENSI (NI!)
1 :yeri akut b7d
spasme otot,
gerakanfragmen
tulang, edema,
edera jaringan
lunak, pemasangan
traksi,
stress7ansietas,luka operasi
NO!
v /ain Ae*el,
v /ain ontrol,v @omfort le*el
Kriteria Hasil
§ &u
mengontrol nyeri
(tahu penyebabnyeri, mampu
menggunakan
tehnik nonfarmakologi
untuk
menguranginyeri, menari bantuan)
§ &elaporkan
bah%a nyeri
berkurangdengan
menggunakan
manajemen nyeri§ &u
mengenali nyeri
(skala, intensitas,frekuensi dan
tanda nyeri)§ &enyatakan rasa
nyaman setelah
nyeri berkurang
§ .anda *ital dalam
rentang normal
NI!
Pai+ "a+a,eme+t
§ Aakukan pengkajian nyeri seara komprehensif termasuk
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
§ 3bser*asi reaksi non*erbal dari ketidaknyamanan
§ unakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien§ ;*aluasi pengalaman nyeri masa lampau
§ ;*aluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang
kontrol nyeri masa lampau
§ antu pasien dan keluarga untuk menari dan menemukadukungan
§ !urangi faktor presipitasi nyeri
§ 4jarkan tentang teknik non farmakologi
§ ;*aluasi keefektifan kontrol nyeri
§ .ingkatkan istirahat
§ !olaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindak
nyeri tidak berhasil
§ &onitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri
-
8/17/2019 lp fixx
13/17
2 angguan
pertukaran gas
b7d perubahanaliran darah,
emboli,
perubahan
membranal*eolar7kapile
r (interstisial,
edema paru,kongesti)
NO!
v ?espiratory Status +
as e5hangev ?espiratory Status +
*entilationv Dital Sign Status
Kriteria Hasil
§ &endemonstrasik
an peningkatan
*entilasi dan
oksigenasi yangadekuat
§ &emelihara
kebersihan paru paru dan bebas
dari tanda tandadistress
pernafasan
§ &endemonstrasik
an batuk efektif dan suara nafas
yang bersih,
tidak adasianosis dan
dyspneu (mampumengeluarkan
sputum, mampu bernafas dengan
mudah, tidak ada
pursed lips)§ .anda tanda *ital
dalam rentang
normal
NI!
Air-a "a+a,eme+t§ uka jalan nafas, guanakan teknik hin lift atau ja% thrus
bila perlu
§ /osisikan pasien untuk memaksimalkan *entilasi
§ dentifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas
buatan§ /asang mayo bila perlu
§ Aakukan fisioterapi dada jika perlu
§ !eluarkan sekret dengan batuk atau sution
§ 4uskultasi suara nafas, atat adanya suara tambahan
§ Aakukan sution pada mayo
§ erika bronkodilator bial perlu§ arikan pelembab udara
§ 4tur intake untuk airan mengoptimalkan keseimbangan
§ &onitor respirasi dan status 32
Res/irat0r "0+it0ri+,
§ &onitor rata C rata, kedalaman, irama dan usaha respiras
§ @atat pergerakan dada,amati kesimetrisan, penggunaan
otot tambahan, retraksi otot suprala*iular dan interosta§ &onitor suara nafas, seperti dengkur
§ &onitor pola nafas + bradipena, takipenia, kussmaul,
hiper*entilasi, heyne stokes, biot§ &onitor kelelahan otot diagfragma (gerakan paradoksis)
§ 4uskultasi suara nafas, atat area penurunan 7 tidak adan
*entilasi dan suara tambahan
§ .entukan kebutuhan sution dengan mengauskultasi rak
dan ronkhi pada jalan napas utama
§ auskultasi suara paru setelah tindakan untuk mengetahui
Basilnya
angguan
mobilitas fisik b7d kerusakan
rangka
neuromuskuler
, nyeri, terapirestriktif
(imobilisasi)
NO!
v #oint &o*ement +
4ti*ev &obility Ae*el
v Self are + 4=As
v .ransfer
performane
Kriteria Hasil
§ !lien meningkat
Lati1a+ Kekuata+
§ 4jarkan dan berikan dorongan pada klien untuk melakuk
program latihan seara rutin
Lati1a+ u+tuk am2ulasi
§ 4jarkan teknik 4mbulasi " perpindahan yang aman kepa
klien dan keluarga
§ Sediakan alat bantu untuk klien seperti kruk, kursi roda,
%alker § eri penguatan positif untuk berlatih mandiri dalam bata
-
8/17/2019 lp fixx
14/17
dalam akti*itas
fisik
§ &engerti tujuan
dari peningkatanmobilitas
§ &em*erbalisasikan perasaan dalam
meningkatkan
kekuatan dankemampuan
berpindah§ &emperagakan
penggunaan alatantu untuk
mobilisasi
(%alker)
yang aman
Lati1a+ m02ilisasi 3e+,a+ kursi r03a
§ 4jarkan pada klien " keluarga tentang ara pemakaian k
roda " ara berpindah dari kursi roda ke tempat tidur atausebaliknya
§ =orong klien melakukan latihan untuk memperkuat anggtubuh
§ 4jarkan pada klien7 keluarga tentang ara penggunaan ku
roda
Lati1a+ Keseim2a+,a+
§ 4jarkan pada klien " keluarga untuk dapat mengatur
posisi seara mandiri dan menjaga keseimbangan selama
latihan ataupun dalam akti*itas sehari hari
Per2aika+ P0sisi Tu2u1 a+, Be+ar
§ 4jarkan pada klien7 keluarga untuk mem perhatikan po
keram " edera
§ !olaborasi ke ahli terapi fisik untuk program latihan
angguan
integritas kulit b7d fraktur
terbuka,
pemasangan
traksi (pen,ka%at, sekrup)
NO! +
v .issue ntegrity +
Skin and &uous&embranes
Kriteria Hasil
§ ntegritas kulit
yang baik bisa
dipertahankan§
&elaporkanadanya gangguan
sensasi atau
nyeri padadaerah kulit yang
mengalami
gangguan§ &enunjukkan
pemahamandalam proses
perbaikan kulit
dan menegahterjadinya sedera
berulang
§ &umelindung
i kulit danmempertahankan
kelembaban kulit
dan pera%atan
NI! + Pressure "a+a,eme+t§ 4njurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longg
§ Bindari kerutan padaa tempat tidur
§ #aga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
§ &obilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sek
§ &onitor kulit akan adanya kemerahan
§ 3leskan lotion atau minyak7baby oil pada derah yang ter
§ &onitor akti*itas dan mobilisasi pasien
§ &onitor status nutrisi pasien§ &emandikan pasien dengan sabun dan air hangat
-
8/17/2019 lp fixx
15/17
alami
$ ?isiko infeksi
b7d
ketidakadekuatan pertahanan
primer
(kerusakan
kulit, taruma jaringan lunak,
prosedur
in*asif7traksitulang)
NO!
v mmune Status
v ?isk ontrol
Kriteria Hasil
§ !lien bebas dari
tanda dan gejalainfeksi
§ &enunjukkan
kemampuan
untuk menegahtimbulnya
infeksi
§ #umlah leukositdalam batas
normal§ &enunjukkan
perilaku hidup
sehat
NI!
I+fecti0+ !0+tr0l (K0+tr0l i+feksi)
§ ersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain§ /ertahankan teknik isolasi
§ atasi pengunjung bila perlu
§ nstruksikan pada pengunjung untuk menui tangan saa
berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien§ unakan sabun antimikrobia untuk ui tangan
§ @ui tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan kpera%
§ unakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung
§ /ertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat
§ anti letak D perifer dan line entral dan dressing sesua
dengan petunjuk umum
§ unakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksikandung kening§ .ingktkan intake nutrisi
§ erikan terapi antibiotik bila perlu
I+fecti0+ Pr0tecti0+ (/r0teksi ter1a3a/ i+feksi)
§ &onitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
§ &onitor hitung granulosit, @
§ &onitor kerentanan terhadap infeksi
§ atasi pengunjung
§ Saring pengunjung terhadap penyakit menular
§ /artahankan teknik aspesis pada pasien yang beresiko
§ /ertahankan teknik isolasi k7p§ erikan pera%atan kuliat pada area epidema
§ nspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan
panas, drainase
§ speksi kondisi luka 7 insisi bedah
§ =orong masukkan nutrisi yang ukup
§ =orong masukan airan
§ =orong istirahat
§ nstruksikan pasien untuk minum antibiotik sesuai resep
§ 4jarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi
§ 4jarkan ara menghindari infeksi
§ Aaporkan keurigaan infeksi
§ Aaporkan kultur positif
!urang
pengetahuan
tentangkondisi,
NO!
v !o%l%dge +
disease proess
v !o%ledge + health
NI!
Teac1i+, 3isease Pr0cess
§ erikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien ten
proses penyakit yang spesifik
-
8/17/2019 lp fixx
16/17
prognosis dan
kebutuhan
pengobatan b7dkurang
terpajan atau
salahinterpretasiterhadap
informasi,
keterbatasankognitif,
kurang
akurat7lengkapnya informasi
yang ada
eha*ior
Kriteria Hasil
v /asien dan
keluargamenyatakan
pemahamantentang penyakit,kondisi,
prognosis dan
program
pengobatanv /asien dan
keluarga mampu
melaksanakan
prosedur yangdijelaskan seara
benar v /asien dan
keluarga mampumenjelaskan
kembali apa yang
dijelaskan
pera%at7timkesehatan
lainnya
§ #elaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal
ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan ar
yang tepat§ ambarkan tanda dan gejala yang biasa munul pada
penyakit, dengan ara yang tepat
§ ambarkan proses penyakit, dengan ara yang tepat§ dentifikasi kemungkinan penyebab, dengna ara yang tep
§ Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan
yang tepat
§ Bindari harapan yang kosong
§ Sediakan bagi keluarga atau S3 informasi tentang kemaju
pasien dengan ara yang tepat
§ =iskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperluk
untuk menegah komplikasi di masa yang akan datang dan
atau proses pengontrolan penyakit§ =iskusikan pilihan terapi atau penanganan
§ =ukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkanseond opinion dengan ara yang tepat atau diindikasikan§ ;ksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan
yang tepat
§ ?ujuk pasien pada grup atau agensi di komunitas lokal,
dengan ara yang tepat
§ nstruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk
melaporkan pada pemberi pera%atan kesehatan, dengan ayang tepat
DAFTAR PUSTAKA
runner, Suddarth 2002 *uku (jar keperatan medikal bedah, edisi + #ol. ;@ #akarta
@arpenito, A# 2001. *uku Saku Diagnosa $eperaatan edisi - . #akarta+ ;@
=oengoes, &;, 2000, encana (suhan $eperaatan, ;@, #akarta
rham &ahfoedz, 200' !ertolongan !ertama di umah, di Tempat $erja, atau di !erjalanan. 9ogyakarta+ Fitramaya
#ohnson, &, et all. 2000 ursing Outcomes Classification 0OC1 Second 'dition :e% #ersey+
-
8/17/2019 lp fixx
17/17
Smeltzer, S@, 2001, *uku (jar $eperaatan 6edikal *edah, ;@, #akarta