Laporan Air Laut Abs
-
Upload
herupatria -
Category
Documents
-
view
22 -
download
0
description
Transcript of Laporan Air Laut Abs
-
5/21/2018 Laporan Air Laut Abs
1/3
LAPORAN
PEMANTAUAN KUALITAS
AIR LAUT DI INDONESIA
Pusat Sarana Pengendalian Dampak Lingkungan(PUSARPEDAL)
Deputi Bidang Pembinaan Sarana Teknis Lingkungandan Peningkatan Kapasitas
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP
2011
-
5/21/2018 Laporan Air Laut Abs
2/3
Laporan Pemantauan Kualitas Air Laut
Tahun 2011
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmaanirrohiim,
Dengan mengucap syukur ke Hadirat Allah SWT atas segenap rahmat dan kasih
sayang yang tak terputus serta kemudahan yang di berikan-Nya hingga
pelaksanaan kegiatan dan penyusunan laporan Pemantauan Kualitas Air Laut
Tahun 2011 dapat diselesaikan.
Pemantauan ini menjadi sangat penting, sebagai salah satu upaya yang dapat di
lakukan untuk mencegah hilangnya kekayaan milik negara yang harus di
pertahankan akibat tingkah laku manusia yang hendak mengambil keuntungan
dari pemanfaatan kawasan pelabuhan secara berlebihan.
Laporan ini menampilkan data dan pembahasan mengenai kualitas air
pelabuhan. Diawali dari data fisik berdasarkan hasil pengamatan di lapangan dan
data hasil analisis terhadap parameter kimia dan bioogi yang di uji dilaboratorium. Data ini kemudian di tampilkan dalam bentuk gambar dan tabel
agar dapat lebih mudah untuk di pahami.
Diharapkan, data hasil pemantauan ini dapat bermanfaat bagi pemerintah daerah
dalam menyusun kebijakan pengelolaan pelabuhan di wilayah setempat juga bagi
praktisi pengelolaan lingkungan hidup serta masyarakat pemerhati lingkungan
hidup di Indonesia.
Serpong , Desember 2011
-
5/21/2018 Laporan Air Laut Abs
3/3
Laporan Pemantauan Kualitas Air Laut
Tahun 2011
ii
PEMANTAUAN AIR LAUT di INDONESIA(RINGKASAN)
Dewasa ini air bersih sudah menjadi sumber daya yang semakin langka. Karena sebagaisumber daya yang keberadaannya sangat bergantung pada siklus air, keberadaannyaterancam dimana-mana. Dengan semakin minimnya daerah resapan air, hilangnyapohon-pohon di hutan hutan sebagai media penyerap air menjadi air tanah, hilangnyaatau akan hilangnya daerah tampungan air seperti danau, rawa, sungai dengan adanyapencemaran dan tingginya proses pendangkalan serta berbagai bentuk kerusakanlainnya.
Sudah di lakukan berbagai upaya oleh berbagai pihak agar pengrusakan ini tidak terusberlanjut demi keberlangsungan hidup generasi mendatang. Salah satunya adalah upayayang dilakukan oleh Pusarpedal dengan melakukan pemantauan terhadap kualitas airpelabuhan laut, selama beberapa tahun ini untuk mengetahui tingkat pencemaranpelabuhan laut di beberapa wilayah di Indonesia dan mengidentifikasi penyebabterjadinya perubahan kualitas air serta menyediakan data yang dapat digunakan untukmenentukan kebijakan pengelolaan pelabuhan laut.
Pengambilan contoh uji air laut di lakukan Maret sampai Juli 2011 di Pelabuhan TanjungPriuk ( Jakarta ) , Pelabuhan Merak ( Banten ) , Pelabuhan pelabuhan di Batam danTeluk Tomini ( Gorontalo ).
Contoh uji air laut diambil pada kedalaman 0,5 meter di bawah permukaan air dandianalisis menggunakan metode dari JIS tahun 2002, Standard Method edisi 21 tahun2008, SNI tahun 2004 dan SPR IDA-CETAC-Tech.
Di semua lokasi pemantauan pelabuhan , fenol melebihi baku mutu air laut untukperairan pelabuhan Kep Men 51 tahun 2004 yang mensyaratkan kadar yang diperkenankan adalah 0.002 mg/L. Kadar tertinggi adalah di Teluk Tomini di pelelanganikan (0,047 mg/L) dan pelabuhan barang ( 0,037 mg/L) sedangkan di Pelabuhan Batamkadar tertinggi adalah di pelabuhan Harbour Bay Internasional ( 0,037 mg/L) danpelabuhan penyebrangan ( 0,021 mg/L).
Selain fenol, ada beberapa parameter lain yang juga melebihi BMAL di daerah pelabuhan,
yaitu ,TSS, Minyak dan lemak dan Amoniak . Kadar amoniak tertinggi adalah dipelabuhan Tanjung Priuk Jakarta di pemecah gelombang sebesar 0,84 mg/L dan dipelabuhan Harbour Bay Internasional Batam sebesar 0.788 mg/L. Selain dilokasi ini,
amoniak juga terdeteksi melebihi BMAL di lokasi lain dari pelabuhan pelabuhan tersebut, hanya tidak sebesar kadar yang telah disebutkan diatas.
Berdasarkan data-data hasil pemantauan tersebut maka industri perlu melakukanpengolahan limbahnya sebelum membuang langsung ke dalam perairan sungai, lautmaupun danau supaya daya dukung badan air terhadap beban yang masuk tidakmelampui daya dukungnya untuk memperbaharui diri. Selain itu pemerintah daerah jugaperlu memperbaiki penanganan sampah kota sehingga tidak menjadikan laut sebagaitempat sampah , yang berakibat peningkatan kadar polutan seperti amoniak dan fenol.