Klasifikasi Gangguan Jiwa Dan Diagnosis Multiaksial

22
Klasifikasi Gangguan Jiwa Dan Diagnosis Multiaksial SYARIFAH SARI SAFUAR I 111 070 44

description

Klasifikasi Gangguan Jiwa Dan Diagnosis Multiaksial

Transcript of Klasifikasi Gangguan Jiwa Dan Diagnosis Multiaksial

Klasifikasi Gangguan Jiwa Dan Diagnosis Multiaksial

Klasifikasi Gangguan Jiwa Dan Diagnosis Multiaksial

SYARIFAH SARI SAFUARI 111 070 44Klasifikasi diagnosis gangguan jiwa

Revisi ke-10 international classification of Diseases and Related Health problem (ICD 10) adalah kalsifikasi resmi yang digunakan di Eropa. Semua strategi yang digunakan dalam Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorder edisi keempat (DSM IV) ditemukan dalam ICD 10. Tetapi tidak semua kategori ICD-10 ada dalam DSM IV. PPDGJ III ; Edisi diterbitkan tahun 1993 oleh DepKes.Nomor kode & diagnosis gangguan jiwa merujuk ke ICD-10, (the International Classification of Diseasses and Related Health Problems, tenth edition, 1992), diterbitkan oleh WHO.PPDGJ-II menggunakan kode numerik (290-319), PPDGJ-III menggunakan kode alfanumerik, satu huruf dan dua angka (F00-F99). (Maramis, 2009)

Manfaat klasifikasi walaupun tidak sempurna adalah:Memudahkan komunikasiMemudahkan pendidikanMemudahkan jalan untuk penelitian lebih lanjut

Suatu klasifikasi tidak dapat berpegang secara kaku pada satu dasar, misalnya berdasarkan etiologi, atau patologi, atau simtomatologi, terlebih dalam psikiatri, karena:Satu etiologi dapat menimbulkan berbagai gejalaSatu gejala dapat ditimbulkan oleh beberapa penyebabDalam menimbulkan gejala itu, kepribadian prasakit memegang peranan penting, lebih penting daripada bahan toksik atau situasi stres ituProses diagnosis gangguan jiwaProses diagnosis gangguan jiwa meliputi hal-hal berikut ini, yaitu:Anamnesis lengkap.Pemeriksaan ; fisik, mental, laboratorium, radiologik, Evaluasi psikologik, lain-lain.Diagnosis (Aksis I-V)TerapiTindak lanjutUrutan hierarki blok diagnosis gangguan jiwa berdasarkan PPDGJ-III:

I = Gangguan Mental Organik & Simtomatik (F00-F009) = Gangguan Mental & Perilaku Akibat Zat Psikoaktif (F10-F19) Ciri khas: etiologi organik/fisik jelas, primer/sekunderII = Skizofrenia, Gg.Skizotipal & Gg.Waham (F20-F29)Ciri khas: gejala psikotik, etiologi organik tidak jelasIII = Gangguan Suasana Perasaan (mood/afektif) (F30-F39)Ciri khas: gejala gg.afek (psikotik dan non-psikotik)IV = Gangguan Neurotik, Gangguan Somatoform, & Gangguan Stres (F40-F48)Ciri khas : gejala non-psikotik, etiologi non-organikV = Sindrom Perilaku yang berubah dengan Gangguan Fisiologis &Faktor Fisik (F50-F59)Ciri khas: gejala disfungsi fisiologis, etiologi non-organik

Urutan hierarki blok diagnosis gangguan jiwa berdasarkan PPDGJ-III:

VI = Gangguan Kepribadian & Perilaku Masa Dewasa (F60-F69)Ciri khas : gejala perilaku, etiologi non-organikVII = Retardasi Mental (F70-F79)Ciri khas : gejala perkembangan IQ, onset masa kanakVIII = Gangguan Perkembangan Psikologis (F80-F89)Ciri khas : gejala perkembangan khusus, onset masa kanakIX = Gangguan Perilaku & Emosional dengan Onset Masa Kanak & Remaja (F90-F98)Ciri khas: gejala perilaku/emosional, onset masa kanakX = Kondisi Lain Yang Menjadi Fokus Perhatian Klinis (Kode Z)Ciri khas: tidak tergolong gangguan jiwa.Diagnosis Multiaksial terdiri dari 5 aksis:

Aksis I : - Gangguan Klinis-Kondisi Lain Yang Menjadi Dasar Fokus Perhatian KlinisAksis II : - Gangguan Kepribadian - Retardasi MentalAksis III : - Kondisi Medik UmumAksis IV : - Masalah Psikososial dan LingkunganAksis V : - Penilaian Fungsi Secara GlobalAntara aksis I, II, III, tidak selalu harus ada hubungan etiologi atau patogenesis. Namun, hubungan antara aksis I-II-III dan aksis IV dapat timbal balik saling mempengaruhi.

Tujuan diagnosis multiaksial:

Mencakup informasi yang komprehensif (Gangguan Jiwa, Kondisi Medik Umum, Masalah Psikososial dan Lingkungan, Taraf Fungsi Secara Global), sehingga membantu dalam: perencanaan terapi meramalkan outcome (prognosis).Format yang mudah dan sistematik sehingga membantu dalam: menata dan mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi klinismenggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis yang samaMemacu penggunaan model bio-psiko-sosial dalam klinis, pendidikan dan penelitian.

Aksis IF00-F09 Ganggguan Mental Organik (termasuk Gangguan Mental Simtomatik)F10-F19 Gangguan Mental dan Perilaku akibat Penggunaan Zat PsikoaktifF20-F29 Skizofrenia, Gangguan Skizotipal, dan Gangguan WahamF30-F39 Gangguan Suasana Perasaan Mood/Afektif)F40-F48 Gangguan Neurotik, Gangguan Somatoform dan Gangguan Terkait StressF50-F59 Sindrom Perilaku yang Berhubungan dengan Gangguan Psikologis dan Faktor FisikF62-F68 Perubahan Kepribadian Non-organik, Gangguan Kebiasaan atau Impuls, Gangguan Identittas Jenis Kelamin, Gangguan Preferensi Seksual, Gangguan yang Berhubungan dengan Perkembangan dan Orientasi SeksualF80-F89 Gangguan Perkembangan PsikologisF90-F98 Gangguan Perilaku dan Emosional, onset biasanya pada masa Kanak dan RemajaF99 Gangguan Jiwa YTT

Aksis IF54 Faktor Psikologis dan Tingkah Laku yang Berhubungan dengan Gangguan atau Penyakit YDK (Yang Di-Klasifikasi di tempat lain, classified eslewhere)G21 Parkinsonisme SekunderG21.0: Sindrom neuroleptika malignaG21.1 :Parkinsonisme sekunder akibat neuroleptikaG24 DistoniaG24.0: Distonia akut akibat neuroleptikaG24.8: Tardive dyskinesia akibat neuroleptikaG25 Gangguan ekstrapiramidal dan pergerakan lainnyaG25.1 : Tremor akibat obatG25.9 :Gangguan pergerakan akibat obatAksis IZ63.0 : Masalah hubungan dengan pasangan (partner)Z63.7 : Masalah dalam hubungan yang berkaitan dengan gangguan jiwa atau kondisi medik umumZ63.8 : Masalah hubungan orang tua-anakZ63.9 : Masalah dalam hubungan yang lainF93.3 Masalah dalam hubungan antar saudara (sibling)T74 Masalah berkaitan dengan abuse atau neglectT74.0: Neglect of childT74.1: Physical abuse of child or adultT74.2: Sexual abuse of child or adultZ91.1 Ketidakpatuhan terhadap pengobatanZ76.5 Berpura-pura sakit dengan motivasi yang jelas (malingering)Z72.8 Masalah berkaitan dengan gaya hidup (perilaku antisosial)

R41.8 Penurunan fungsi kongnitif berkaitan dengan usiaZ63.4 Kehilangan dan kematian anggota keluarga (bereavement)Z55.8 Masalah berkaitan dengan pendidikan dan melek hurufZ56.7 Masalah berkaitan dengan pekerjaan dan pengangguranZ71.8 Konseling tentang masalah agama dan kepercayaanF93.8 Masalah identitas pada anak dan remajaZ60.0 : Masalah penyesuaian pada masa transisi siklus kehidupanZ60.3 : Kesulitan akutrurasiZ 03.2 Tidak ada diagnosis aksis IR 69 Diagnosis aksis I tertunda

Aksis IIF60.0 ; Gangguan Kepribadian paranoidF60.1 ; Gangguan Kepribadian skizoidF60.2 ; Gangguan Kepribadian DisosialF60.3 ; Gangguan Kepribadian Emosional Tak StabilF60.4 ; Gangguan Kepribadian HistrionikF60.5 ; Gangguan Kepribadian AnankastikF60.6 ; Gangguan Kepribadian Cemas (menghindar)F60.7 ; Gangguan Kepribadian DependenF.60.8 ; Gangguan kepribadian Khas LainnyaF.60.9 ; Gangguan Kepribadian YTT.

Aksis III

A00-B99 Penyakit infeksi dan parasit tertentuC00-D48 NeoplasmaE00-G90 Penyakit endokrin, nutrisi, dan metabolikG00-G99 Penyakit susunan sarafH00-H59 Penyakit mata dan adneksaH60-H95 Penyakit telinga dan proses mastoid

Aksis IIII00-I99 Penyakit sistem sirkulasiJ00-J99 Penyakit sistem pernapasanK00-K93Penyakit sistem pencernaanL00-L99 Penyakit kulit dan jaringan subkutanM00-M99 Penyakit sistem muskuloskletal dan jaringan ikatN00-N99 Penyakit sistem genitourinariaO00-O99 Kehamilan, kelahiran anak dan masa nifasQ00-Q99 Malformasi kongenital, deformasi, kelainan kranialR00-R99 Gejala, tanda dan temuan klinis laboratorium abnormalS00-T98 Cedera, keracunan, dan akibat kausa eksternalV01-Y98 Kausa eksternal dari morbiditas dan mortalitasZ00-Z99 Faktor-faktor yang mempengaruhi status kesehatan dan pelayananAksis IIIAksis III Menuliskan tiap gangguan fisik atau kondisi medis umum yang ditemukan disamping gangguan mental. Kondisi fisik mungkin merupakan penyebab (kausatif) (sebagai contoh, gagal ginjal yang menyebabkan delirium), akibat dari gangguan mental (gastritis alkohol karena ketergantungan alkohol) atau gangguan medis yang tidak berhubungan. Jika suatu gangguan medis adalah sebagai penyebab atau secara penyebab berhubungan dengan suatu gangguan mental, gangguan mental karena kondisi umum dituliskan pada aksis I maupun aksis III (Kaplan,2010)

Aksis IV

Masalah dengan primary support group (keluarga)Masalah berkaitan dengan lingkungan sosialMasalah pendidikanMasalah pekerjaanMasalah perumahanMasalah ekonomiMasalah akses ke pelayanan kesehatanMasalah berkaitan interaksi dengan hukum/kriminalMasalah psikososial dan lingkungan lain Aksis IV digunakan untuk memberi kode pada masalah psikologis dan lingkungan yang secara bermakna berperan pada perkembangan tau eksaserbasi sekarang. Penilaian stresor didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial. Pertimbangan tersebut mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang yang disebabkan oleh stresor, derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang, dan jumlah stresor. Stresor dapat positif (kenaikan jabatan) atau negatif (kehilangan orang yang dicintai). Informasi tentang stresor mungkin penting dalam menyusun rencana pengobatan yang termasuk usaha untuk menghilangkan stresor psikososial atau membantu pasien menghadapi stresor psikososial tersebut (Kaplan, 2010).

Aksis V

Adalah skala penilaian global terhadap fungsi-sering-disebut GAF (Global Assesment of Functioning ) dimana dokter mempertimbangkan keseluruhan tingkat fungsional pasien selama periode waktu tertentu. Fungsional diartikan sebagai kesatuan dari 3 bidang utama yaitu fungsi sosial, fungsi pekerjaan dan fungsi psikologis.Sskala GAF dengan 100 poin. 100 mencerminkan tingkat fungsi tertinggi dalam semua bidang (Kaplan,2010). GAF Scale 100-91 gejala tidak ada, fungsi maksimal, tidak ada masalah yang tidak tertanggulangi90-81 gejala minimal, fungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalah harian biasa80-71 gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam sosial70-61 beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum baik60-51 gejala dan disabilitas sedang50-41 gejala dan disabilitas berat40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi, disabilitas berat dalam beberapa fungsi30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai, tidak mampu berfungsi dalam hampir semua bidang20-11 bahaya mencederai diri/orang lain, disabilitas sangat berat dalam komunikasi dan mengurus diri10-01 persisten dan lebih serius informasi tidak adekuat

Contoh Pencacatan Diagnosis Multiaksial

Aksis I: F32.2 Episode defresif berat tanpa gejala psikotik F10.1 Penggunaan alkohol yang merugikanAksis II: F60.7 Gangguan kepribadian dependenAksis III: Tidak ada diagnosis Aksis IV: Ancaman kehilangan pekerjaanAksis V: GAF 35 (sekarang)

TERIMA KASIH