Keratitis Akantamuba

download Keratitis Akantamuba

of 23

Transcript of Keratitis Akantamuba

  • 8/17/2019 Keratitis Akantamuba

    1/23

    LAPORAN KASUS

    KERATITIS ACANTHAMOEBA

    Disusun Oleh :

    Fransiska

    11!"1#1"$

    Narasu%&er :

    'r Erni(a Tan(a)i* S+M

    DEPARTEMEN ILMU PEN,AKIT MATA

    RUMAH SAKIT PUSAT AN-KATAN DARAT -ATOT SOEBROTO

    .AKARTA

    PERIODE 1" A-USTUS !"1/ 0 1! SEPTEMBER !"1/

    0

  • 8/17/2019 Keratitis Akantamuba

    2/23

    KATA PEN-ANTAR 

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan

    karunia-Nya sehingga laporan kasus yang berjudul “Keratitis Acanthamoeba ini dapat

    diselesaikan!

    Adapun tujuan laporan kasus ini adalah untuk mengetahui secara lebih dalam

    mengenai salah satu penyakit mata yaitu keratitis acanthamoeba! Pada laporan kasus ini akan

    dibahas berbagai segi mengenai keratitis acanthamoeba mulai dari de"inisi# epidemiologi#

    etiologi# pato"isiologi# diagnosis# penatalaksanaan# komplikasi# prognosis hingga pencegahan!

    Tak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah banyak 

    membantu dalam penyusunan laporan kasus ini# khususnya kepada dr! Ernita T# $pM sebagai

     pembimbing dalam penulisan laporan kasus ini!

    Penulis menyadari sepenuhnya bah%a laporan kasus ini masih jauh dari sempurna!

    &leh karena itu penulis memohon maa" yang sebesar-besarnya apabila terjadi kesalahan

    dalam penulisan maupun dalam pembahasan materi! Penulis juga mengharapkan kritik dan

    saran sebagai masukan untuk perbaikan demi kesempurnaan laporan kasus ini!

    'emikianlah kata pengantar dari penulis! $emoga laporan kasus ini berman"aat untuk 

    menambah %a%asan kita semua! $ekian dan terima kasih!

    (akarta# )* Agustus )+,

    Penulis

    1

  • 8/17/2019 Keratitis Akantamuba

    3/23

    DAFTAR ISI

    Hala%an

    Ka(a Penan(ar 22222222222222222222222222222 1

    Da3(ar Isi 222222222222222222222222222222 !

    BAB I Pen'ahuluan222222222222222222222222222 #

    .!, /atar 0elakang 1!111111111111111111111111!!! 2

    .!) Tujuan Penulisan 1111111111111111111111111! 2

    BAB II Tin4auan Pus(aka 222222222222222222222222 5

    ..!, Anatomi dan 3isiologi Kornea 1!!!!!!!!!!!!!!!11111111111111!!! 4

    ..!,!, Anatomi Kornea 1111111111111111111111!! 4

    ..!,!) 3isiologi Kornea 1111111111111111111111!! *

    ..!) Keratitis Acanthamoeba !!!111!!!!!!!!!!!!!!!!111111111111!!!1!!! 5

    ..!)!, 'e"inisi 11111111111111111111111111 5

    ..!)!) Epidemiologi111111111111111111111111 5

    ..!)!2 Etiologi 1111111111111111111111111!!!! 6

    ..!)!4 Pato"isiologi 11111111111111111111111!! ,+

    ..!)! 'iagnosis 111111111111111111111111!!! ,)

    ..!)!7 8ambaran Klinis 111111111111111111111! ,2

    ..!)!* Pemeriksaan /aboratorium 11111111111111111!!! ,

    ..!)!5 Penatalaksanaan1111111111111111111111! ,*

    ..!)!6 Prognosis !!11111111111111111!!111111! ,6

    ..!)!,+ Komplikasi 11111111111111111111111!! ,6

    ..!)!,, Pencegahan 11111111111111111111111!! )+

    BAB III Kesi%+ulan2222222222222222222222222 !1

    Da3(ar Pus(aka222222222222222222222222222 !!

    2

  • 8/17/2019 Keratitis Akantamuba

    4/23

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I1 LATAR BELAKAN-

    Keratitis  Acanthamoeba  baru-baru ini menjadi perhatian karena meningkatnya

    insiden# kesulitan dalam diagnosis dan terapi yang kurang memuaskan! 'ari indi9idu dengan

    keratitis Acanthamoeba# 5: memakai lensa kontak dan terjadi abrasi kornea! .n"eksi kornea

    sering dapat dicegah dengan pera%atan lensa kontak yang baik dan bersih! Keratitis

     Acanthamoeba yang parah sering sangat sulit diobati; operasi bisa kurang berhasil dan dapat

    menyebabkan masalah lebih lanjut! Tahap enkistasi dalam siklus hidup spesies

     Acanthamoeba paling bermasalah karena banyak biosida yang tidak e"ekti" dalam membunuh

    kista tersebut! Kombinasi terapi seperti# penggunaan ) atau 2 biosida# kadang-kadang dengan

    antibiotik# merupakan cara terbaik! Kekambuhan sering terjadi jika pengobatan dihentikan

    sebelum %aktunya! Metode imunologi sedang diselidiki sebagai bentuk pencegahan# dan

    imunisasi oral baru-baru ini telah berhasil dalam pencegahan keratitis Acanthamoeba dengan

    menginduksi imunitas sebelum in"eksi terjadi! Keratitis  Acanthamoeba  kini diperkirakan

    mempengaruhi , dari )+!+++ orang di Amerika $erikat# dan telah didiagnosa 4++ kasus

    sejak tahun ,6* di .nggris!

    ,#)

    $pesies Acanthamoeba telah diisolasi dari berbagai sumber# seperti air ta%ar# air laut#

    air kolam renang# dan lensa kontak! $ebagian besar strain tidak patogen! 0eberapa bentuk 

     patogen yang dikenal dapat bertahan hidup untuk %aktu yang lama di air ta%ar! Keberadaan

     Acanthamoeba yang patogen di atmos"er merupakan "aktor penting dalam pre9alensi keratitis

     Acanthamoeba# meskipun hal ini tidak bukan penyebab utama! Pasien dengan keratitis

     Acanthamoeba biasanya pengguna lensa kontak lunak! Penggunaan air keran untuk membilas

    lensa kontak sering mengandung spesies Acanthamoeba patogen! /ensa menyebabkan abrasi

    kornea# yang mem"asilitasi masuknya Acanthamoeba!,#2

    I! TU.UAN PENULISAN

    Tujuan penyusunan laporan kasus ini adalah untuk mengetahui secara umum

    mengenai anatomi kornea# de"inisi# epidemiologi# etiologi# pato"isiologi# diagnosis#

     penatalaksanaan# komplikasi# prognosis hingga pencegahan keratitis acanthamoeba!

    3

  • 8/17/2019 Keratitis Akantamuba

    5/23

    BAB II

    TIN.AUAN PUSTAKA

    II1 ANATOMI DAN FISIOLO-I KORNEA

    II11 Ana(6%i K6rnea

    Kornea adalah selaput bening mata# bagian selaput

    mata yang tembus cahaya! Kornea merupakan lapis jaringan yang menutup bola mata sebelah

    depan# berupa jaringan transparan dan a9askular# dengan bentuk seperti kaca arloji! 0entuk 

    kornea agak elips dengan diameter hori?ontal ,)#7 mm dan diameter 9ertikal ,,#* mm! (ari-

     jari kelengkungan depan *#54 mm dan jari-jari kelengkungan belakang * mm! $epertiga

    radius tengah disebut ?ona optik dan lebih cembung# sedangkan tepiannya lebih datar! Tebal

    kornea bagian pusat +#7 mm dan tebal bagian tepi , mm!4# 

    Kornea adalah suatu lenda cembung dengan kekuatan re"raksi sebesar @ 42

    'ioptri! (ika kornea sembab karena suatu hal# maka kornea berubah si"at menjadi seperti

     prisma yang dapat menguraikan cahaya sehingga penderita akan melihat halo! Kornea jernih

    karena "aktor-"aktor seperti letak epitel kornea yang tertata sangat rapi# letak serabut kolagen

    yang tertata sangat rapi dan padat# kadar airnya yang konstan# tidak adanya pembuluh

    darah!)#2#4 Kornea terdiri atas lapisan4-*

    ,! /apisan Epitel

    /apisan ini sangat halus dan tidak mengandung lapisan tanduk sehingga sangat peka

    terhadap trauma %alaupun kecil! Epitel kornea merupakan non keratinizing squamous

    layer # terdiri dari 4-7 lapis dengan ketebalan 4+-+ Bm# dan merupakan : dari seluruh

    ketebalan kornea! Kornea berasal dari permukaan ectoderm masa gestasi -7 minggu!

    Epitel kornea diliputi oleh tear film dengan tight junction antar epitel super"isial berguna

    untuk mencegah penetrasi cairan "ilm! /apisan mucin pada tear film  yang berkontak 

    langsung dengan epitel diproduksi oleh sel goblet konjungti9a! $el epitel kornea bisa

     bertahan *-,+ hari# mele%ati "ase in9olusi# apoptosis dan deskuamasi yang berlangsung

    setiap minggu! Membrane basalis epitel# kira-kira +#+ Bm# terdiri atas kolagen tipe .C

    dan laminin yang disekresi oleh sel basal! (ika terjadi kerusakan epitel kornea# le9el

    "ibronektin meningkat dan proses penyembuhan berlangsung dalam %aktu 7 minggu!

    4

  • 8/17/2019 Keratitis Akantamuba

    6/23

    Pada saat penyembuhan# eptel terikat ddengan dasarnya# membran basalis yang baru

    menjadi tidak stabil dan lemah!

    )! Membran 0o%man

    .ni merupakan selaput tipis yang terbentuk dari jaringan ikat "ibrosa! Membran

    0o%man bukan membran sesungguhnya# namun merupakan hasil kondensasi aseluler 

     bagian depan stroma# dengan tebal , Bm! (ika rusak# membran 0o%man tidak bisa

    regenerasi dan membentuk jaringan parut!

    2! $troma

    /apisan ini merupakan lapisan yang paling tebal #

    yang terdiri atas serabut kolagen yang susunannya amat teratur dan padat yang

    menyebabkan kornea a9askular dan jernih!

    Terdiri atas lamel yang merupakan susunan kolagen yang sejajar satu dengan lainnya#

     pada permukaan terlihat anyaman yang teratur sedang di bagian peri"er serat kolagen ini bercabang; terbentuknya kembali serat kolagen memakan %aktu lama yang kadang-

    kadang sampai , bulan!! $troma terdiri )++-)+ lamella! $troma peri"er lebih tebal

    daripada stroma sentral! $aat terjadi edema stroma# terbentuk tonjolan asimetrik dari

    stroma posterior sehingga terlihat gambaran striae yang merupakan lipatan 'escemet!

    Keratosit  merupakan sel stroma kornea yang merupakan "ibroblas terletak di antara

    serat kolagen stroma! Keratosit berperan menjaga lingkungan matriks ekstrasel serta

    membuat sintesis molekul kolagen dan glikoaminoglikan# dan membentuk MatriD

    Metaoprotease untuk menjaga homeostasis stroma! Kebanyakan keratosit paad anterior 

    stroma berisikan kristalin yang merupakan )-2+: protein larut di dalam sel! Kristalin

     bertanggung ja%ab menurunkan e"ek gelap pada cahaya dan menjaga kejernihan kornea!

    4! Membran 'escement

    Merupakan membran aselular dan merupakan batas belakang stroma komea

    dihasilkan sel endotel dan merupakan membran basalnya! 0ersi"at sangat elastik dan

     berkembang terus seumur hidup# mempunyai tebal 4+ Bm!

    ! /apisan Endotel

    /apisan ini terdiri atas satu lapis endotel yang sel-selnya tidak bisa membelah! (ikaada endotel yang rusak# maka endotel di sekitarnya akan mengalami hipertro"i untuk 

    menutup de"ek yang ditinggalkan oleh endotel yang rusak tadi! Endotel berperan penting

    dalam mengatur kadar air kornea dengan cara mengeluarkan air dari kornea ke kamera

    okuli anterior dengan en?im Na@-K @ ATP-ase! 0erasal dari mesotelium# berlapis satu#

     bentuk heksagonal# besar )+-4+ Bm! Endotel melekat pada membran descement melalui

    hemidesmosom dan ?onula okluden! Trauma atau penyakit yang merusak endotel akan

    mengakibatkan sistem pompa endotel terganggu sehingga dekompensasi endotel dan

    terjadi edema kornea! Endotel tidak mempunyai daya regenerasi!

    5

  • 8/17/2019 Keratitis Akantamuba

    7/23

    'e"ek epitel kornea cepat menutup dengan cara migrasi dan mitosis sel! Kornea

    di9askularisasi oleh arteri siliares yang membentuk arkade! Kornea dipasok oleh pembuluh

    darah halus dari tepi kornea yang dipasok dari arteri o"talmika dan cabang dari arteri "ascialis

    melalui cairan auous dan tear film! .ner9asinya oleh n! siliaris !

    $ara" kornea sensiti" untuk rasa nyeri dan dingin! Kornea mempunyai sensiti9itas ,++ kali

    dibanding konjungti9a! $erabut sara" sensorik menyebar dari sara" siliaris longus dan

    membentuk anyaman subepitelial! 'ener9asi ner9us trigeminus mampu menimbulkan

    lepasnya epitel dari desmosom# iregularitas dan erosi epitel# sindrom mata kering# dan de"ek 

    epitel persisten! Karena kornea bersi"at a9askular# maka pemberian makan kornea akan

    melalui air mata # cairan auous dan pembuluh darah

    limbus

  • 8/17/2019 Keratitis Akantamuba

    8/23

    8ambar )! Penampang Melintang Kornea

    II1! Fisi6l6i K6rnea

    Kornea ber"ungsi sebagai membran pelindung dan “jendela yang dilalui oleh berkascahaya menuju retina! $i"at tembus cahaya kornea disebabkan oleh strukturnya yang uni"orm#

    a9askular# dan deturgesens!5

    'eturgesens atau keadaan dehidrasi relati" jaringan kornea# dipertahankan oleh

    “pompa bikarbonat akti" pada endotel dan oleh "ungsi sa%ar epitel dan endotel! Endotel

    lebih penting daripada epitel dalam mekanisme dehidrasi# dan kerusakan pada endotel jauh

    lebih serius daripada kerusakan pada epitel! Kerusakan sel-sel endotel menyebabkan edema

    kornea dan hilangnya si"at transparan# yang cenderung bertahan lama karena terbatasnya

     potensi perbaikan "ungsi endotel! $ebaliknya# kerusakan pada epitel biasanya hanya

    menyebabkan edema lokal sesaat pada stroma kornea yang akan menghilang dengan

    regenerasi sel-sel epitel yang cepat! Penguapan air dari lapisan air mata prakornea

    menyebabkan "ilm air mata menjadi hipertonik; proses tersebut dan penguapan langsung

    adalah "aktor-"aktor yang menarik air dari stroma kornea super"isial untuk mempertahankan

    keadaan dehidrasi!5

    7

  • 8/17/2019 Keratitis Akantamuba

    9/23

    Penetrasi obat melalui kornea yang utuh terjadi secara bi"asik! $ubstansi larut lemak 

    dapat melalui epitel utuh dan substansi larut air dapat melalui stroma yang utuh! (adi# agar 

    dapat melalui kornea# obat harus larut lemak sekaligus larut air!5

    Epitel adalah sa%ar yang e"isien terhadap masuknya mikroorganisme ke dalam

    kornea! Namun# sekali kornea ini cedera# stroma yang a9askular dan membran 0o%man

    mudah terin"eksi oleh berbagai macam organisme# seperti bakteri# amuba# dan jamur!5

    II! KERATITIS ACANTHAMOEBA

    II!1 De3inisi

    Keratitis Acanthamoeba merupakan in"eksi parasit pada kornea yang jarang# yang

    disebabkan oleh spesies Acanthamoeba!5

    II!! E+i'e%i6l6i

     Acanthamoeba telah menyebabkan penyakit di seluruh dunia# termasuk di Amerika

    $erikat# Eropa# Australia# A"rika# dan Amerika $elatan! Keratitis Acanthamoeba pertama kali

    ditemukan di F$

  • 8/17/2019 Keratitis Akantamuba

    10/23

    $erikat# meskipun jumlah tersebut ber9ariasi antara dari ,#7-)#+, per , juta populasi hingga

    , per ,+!+++ orang yang memakai lensa kontak!6#,+#,,

    II!# E(i6l6i

     Acanthamoeba adalah proto?oa hidup-bebas yang ditemukan di dalam air tercemar 

    yang mengandung bakteri dan materi organik # udara

    dan tanah! Tidak semua strain  Acanthamoeba  adalah patogen!  Acanthamoeba merupakan

    "lora normal pada saluran pernapasan bagian atas manusia yang +:-,++: di antaranya

    memiliki antibodi terhadap Acanthamoeba!)#,) Ada delapan spesies Acanthamoeba yang dapat

    dibedakan berdasarkan mor"ologi kista dan analisis 'NA mitokondria!  Acanthamoeba

    castellani dan Acanthamoeba polyphaga adalah subspesies yang paling sering menyebabkan

    keratitis! $iklus hidup Acanthamoeba meliputi bentuk proto?oa yang motile dan kista yang dorman ! Kedua bentuk ditemukan di jaringan

    yang terin"eksi# tetapi hanya bentuk tro"o?oit yang in"eksius! Kista berdinding ganda dan

    tahan terhadap pembekuan# pengeringan# dan klorin dalam pasokan air# kolam renang dan

    kolam air panas! 0entuk kista dapat menjadi airborne! Tro"o?oit ini memiliki bentuk 

    amoeboid dengan pseudopodia# dan memakan alga kecil# bakteri dan proto?oa lainnya! 'i

    kornea# mereka diperkirakan memakan keratosit! Geproduksi secara aseksual dengan

     pembelahan biner!,)#,2

    .n"eksi kornea dengan acanthamoeba berasal dari kontak langsung kornea dengan

    material atau air yang terkontaminasi dengan organisme! $ituasi yang menyebabkan keratitis

    acanthamoeba)#,2#,4

    ,! Penggunaan lensa kontak lunak# termasuk lensa hydrogel silicon atau lensa kontak rigid

    yang dipakai semalaman! Pemakaian lensa kontak yang jarang dibersihkan!

    )! Pemakai lensa kontak yang menggunakan larutan salin buatan sendiri adalah situasi yang paling umum yang menyebabkan

    in"eksi acanthamoeba di negara-negara barat!

    2! Trauma ringan# seperti terpapar dengan materi sayuran yang terkontaminasi# air kolam

    renang# tanah yang tercemar# tiupan angin kontaminan!

    4! .n"eksi &portunistik! Keratitis acanthamoeba juga dapat terjadi sebagai in"eksi

    oportunistik pada pasien dengan keratitis herpes# keratitis bakteri# keratopati bulosa dan

    keratitis neuroparalitik!

    9

  • 8/17/2019 Keratitis Akantamuba

    11/23

    8ambar 2! 0entuk tro"o?oit dan kista Acanthamoeba

    II!5 Pa(6enesis

    /ensa kontak# bila ditempatkan pada mata# dapat diekspose oleh patogen melalui

    abrasi yang sebelumnya disebabkan oleh lensa kontak! Hampir dapat dipastikan bah%a

    trauma ini berkontribusi untuk onset dan perkembangan in"eksi amoeba# meskipun cara

    in"eksi ini tidak bertanggung ja%ab menyebabkan keratitis  Acanthamoeba# karena dapat juga

    terjadi pada orang yang tidak memakai lensa kontak!,

    Hasil penelitian telah menunjukkan bah%a abrasi dapat meningkatkan pengikatan

     parasit pada kornea! /angkah pertama dalam in"eksi melibatkan adhesi tro"o?oit ke epitel

    kornea! Tro"o?oit merupakan spesies spesi"ik; mereka berikatan hanya pada sel epitel kornea

    dari manusia# babi# kelinci# dan hamster Iina# sedangkan mayoritas kornea pada he%an

    resisten terhadap in"eksi!  Acanthamoeba castellani menghasilkan berbagai protease# disebut

     Acanthamoeba plasminogen activator ; yang memungkinkan terjadinya in9asi kornea!

    Penyakit stroma terjadi kemudian! .njeksi intrastromal  A. castellani  ke kornea tikus

    menyebabkan ring infiltrates  seperti yang ditemukan pada orang dengan keratitis

     Acanthamoeba! 3aktor-"aktor yang mempengaruhi adhesi  Acanthamoeba,

    ,! Adhesi Acanthamoeba ke lensa kontak 

    0aik kista maupun tro"o?oit segera melekat pada segmen lensa kontak! /ebih banyak 

    kista dan tro"o?oit yang melekat pada lensa kontak yang tidak dicuci daripada lensa

    kontak yang dicuci! Tro"o?oit yang melekat pada lensa kontak memiliki proyeksi

     permukaan

  • 8/17/2019 Keratitis Akantamuba

    12/23

    castellani# strain 6  A. polyphaga# dan strain ,,  Acanthamoeba culbertsoni> dipelajari

    dengan menggunakan periode paparan dan suhu yang berbeda! $train , digunakan

    sebagai kontrol nonpatogenik! $etelah ,)+ menit# strain 6 paling melekat# diikuti oleh

    strain ,, dan kemudian strain ,; ini berkorelasi dengan patogenisitas

    2. Mannose-binding receptors

     Mannose-binding receptors  pada permukaan  Acanthamoeba  mengikat protein

    mannosylated pada sel epitel kornea!  Mannose-containing glycoproteins di dekat

     permukaan kornea mungkin terpapar saat terjadi cedera kornea dan ini membuat kornea

    rentan terhadap in"eksi! Proteinase serin yang dilepaskan dari organisme menyebabkan

     parasite-mediated cytolysis pada kornea! $ekresi proteinase sitotoksik yang menginduksi

    e"ek sitopatik dicegah oleh N-asetil-'-glukosamin# yang tidak mempengaruhi pengikatan

    reseptor ke sel!2! Adhesi Acanthamoeba pada sel epitel kornea

    Penelitian menunjukan bah%a presentase rata-rata sel kornea yang menjadi tempat

     perlekatan Acanthamoeba sama antara pemakai lensa kontak dengan bukan pemakai lensa

    kontak!

    4! .nteraksi bio"ilm# lensa hidrogel# dan keratitis Acanthamoeba

    Amoeba yang hidup bebas dapat tumbuh sebagai komensal dan parasit# terutama

    dengan bakteri gram negati"

  • 8/17/2019 Keratitis Akantamuba

    13/23

     Acanthamoeba  telah diamati bah%a ia dapat menempel pada epitel kornea karena

    adanya glikoprotein dan glikolipid pada sel epitel kornea manusia# yang diyakini dapat

     berinteraksi dengan ,27k'a mannose binding protein yang diekspresikan pada sel-sel

    membran Acanthamoeba! Amuba dapat bersembunyi di ba%ah sel epitel# di mana mereka

    menyebabkan deskuamasi cepat melalui tiga mekanisme sitolisis langsung sel epitel;

    "agositosis; induksi apoptosis!

    )! .n9asi stroma

    Kombinasi en?im-en?im litik memungkinkan tro"o?oit mengin9asi matriks

    ekstraselular sel stroma# mendapatkan akses ke jaringan stroma# dan menginduksi cincin

    in"iltrat yang terlihat pada gambaran klinis! Protease serin# metalloproteinase# protease

    sistein# elastase# en?im collagenolytic# dan akti9ator plasminogen semuanya berkaitan

     pada penelitian in 9itro!2! Neuritis

    Tro"o?oit telah terbukti mengikuti respon kemotaksis terhadap neuron kornea dan

    dapat menyebabkan respon sitolitik dan apoptosis# yang menyebabkan gejala klinis

    neuritis radial! 'alam sebagian besar kasus# ini adalah tahap akhir dari peradangan!

    Tro"o?oit belum ditemukan dapat mengganggu sel-sel endotel kornea dan masuk ke

    camera okuli anterior secara in 9i9o meskipun terdapat e"ek sitolitik dan apoptosis secara

    in 9itro! $ehingga# kasus Acanthamoeba endophthalmitis jarang terjadi!

    II!/ Dian6sis

    Mendiagnosis keratitis acanthamoeba sulit dan kadang-kadang keliru untuk in"eksi

    kornea lainnya! Keratitis acanthamoeba harus dipertimbangkan pada kasus paparan atau

    trauma kornea yang berhubungan dengan tanah atau air yang terkontaminasi serta pada

    semua pemakai lensa kontak# terutama jika kebersihan lensa kontak yang buruk#

    menggunakan larutan NaIl buatan sendiri untuk membersihkan lensa kontak atau berenang

    saat lensa ontak dipakai! (arang in"eksi ini mucul setelah keratotomi radial! Masa inkubasi

     beberapa hari! Keratitis acanthamoeba  juga harus dicurigai pada kasus in"eksi kornea

     persisten yang tidak berespon dengan baik terhadap pengobatan! 'alam beberapa kasus#

    keratitis acanthamoeba  merupakan koin"eksi dengan patogen lain seperti 9irus herpes

    simpleD# berbagai bakteri atau jamur! 'iagnosis yang tertunda lebih dari beberapa minggu

     berhubungan dengan buruknya hasil penglihatan!,)

    II!7 -a%&aran Klinis

    12

  • 8/17/2019 Keratitis Akantamuba

    14/23

    Pasien dengan keratitis amuba muncul dengan berbagai keluhan sakit mata parah

     biasanya tidak sesuai dengan temuan klinisnya# "oto"obia# kemerahan# ble"arospasme#

     penglihatan kabur# adanya sensasi benda asing# keluarnya air mata biasanya pada satu

    mata!)#,)

    Keratitis  Acanthamoeba  berkembang selama beberapa bulan dimana keratitis

    memburuknya secara bertahap dengan periode remisi sementara! 8ambaran klinisnya

     ber9ariasi yang membuat sulit untuk mendiagnosanya! Keratitis acanthamoeba dapat terjadi

    dalam ) bentuk! 'alam bentuk pertama# patogen terbatas di epitel# dan ada kesempatan untuk 

     pemulihan yang baik! 'alam bentuk kedua# parasit telah memasuki stroma# di mana hal itu

    menyebabkan nekrosis dan peradangan yang intens! 8ambaran klinisnya sebagai berikut) 

    ,! Pada tahap a%al# dalam bulan pertama# berupa limbitis# epiteliopati unilateral meliputi

    keratopati pungtata# pseudodendritis# in"iltrat epitel atau subepitel# radial keratoneuritis

    dalam bentuk in"iltrat sepanjang sara" kornea

  • 8/17/2019 Keratitis Akantamuba

    15/23

    8ambar ! 8ejala Klinis Keratitis Acanthamoeba! a# Keratoneuritis radial! b dan c#

    Ging in"itltrates pada tahap lanjut! d# Nekrosis kornea pada tahap yang sangat lanjut!

    8ambar 7! Flserasi epitel dan in"iltrasi stroma kornea pada keratitis acanthamoeba

    akut

    14

  • 8/17/2019 Keratitis Akantamuba

    16/23

    8ambar *! /esi dendriti"orm epitel kornea yang disebabkan oleh Acanthamoeba

    II!$ Pe%eriksaan La&6ra(6riu%

    'iagnosis de"initi" keratitis  Acanthamoeba  dibuat dengan melihat amuba pada

     pe%arnaan atau melalui kultur organisme yang diperoleh dari kerokan kornea! Kultur amuba

    harus dilakukan pada tiap kerokan kornea dimana ada kecurigaan klinis! Modalitas lain

    adalah untuk mengidenti"ikasi 'NA amuba dengan Polymerase Ihain Geaction yang

    memiliki sensiti9itas 54: dan spesi"isitas ,++:! Hasil diagnostik terbaik ditemukan pada

    a%al penyakit# karena patogen berada di epitel super"isial lalu masuk lebih dalam ke stroma

    sehingga kerokan super"isial mungkin tidak cukup! 'engan demikian# biopsi diperlukan

    untuk mengkon"irmasi diagnosis! Pada in"eksi yang berkaitan dengan lensa kontak# larutan

    dan tempat lensa kontak harus dikultur! $eringkali# bentuk amuba dapat ditemukan pada

    cairan tempat penyimpan lensa kontak!5#,)

    0ahan kerokan kornea di%arnai oleh acridine orange atau calco"lour %hite!

    Pe%arnaan calco"lour %hite menyebabkan kista ber%arna hijau cerah di ba%ah mikroskop

    "luoresen! Fntuk melihat double-walled polygonal cysts# dengan pe%arnaan potassium

    hidroksida# HJE atau PA$! Agar non-nutrien yang dilapisi oleh  scerichia coli  atau

     .aerogenes adalah media pilihan untuk kultur amuba# yang memperlihatkan tro"o?oit dalam

    45 jam dan secara bertahap berubah menjadi kista! Acanthamoeba juga dapat tumbuh pada

    agar darah# agar coklat atau bu""ered charcoal-yeast eDtract agar! Pengambilan bahan lebih

     baik dilakukan dengan biopsi kornea daripada kerokan kornea karena kemungkinan

    diperlukan pemeriksaan histopatologik untuk menemukan bentuk-bentuk amuba

  • 8/17/2019 Keratitis Akantamuba

    17/23

    memungkinkan kita dapat melihat secara detail bahkan di kornea yang tidak jelas! Mikroskop

    con"ocal bersi"at non in9asi" sehingga menjadi modalitas penting untuk diagnosis keratitis

    acanthamoeba secara cepat dan dapat digunakan berulang kali# tidak hanya untuk diagnosis

    tetapi juga untuk pengobatan dan  follow up!  0entuk kista  Acanthamoeba  lebih jelas dan

    tampak sebagai bentuk bulat hingga o9al yang sangat re"lekti"# dengan ukuran ,,-,++ Bm dan

     bilayer# tampak seperti biji kopi!Tro"o?oit memiliki bentuk seperti pear atau baji yang

    ireguler# ukuran )2 hingga lebih dari ,++ Bm! Keterbatasan mikroskop con"ocal biaya!,)

    8ambar 5! A! $ubepithelial opacities dan radial keratoneuritis! 0! Pada lapisan sel

     basal epitel ditemukan kista Acanthamoeba dengan diameter ,+-)+m yang dideteksi

    dengan confocal microscopy! I! Pada pemeriksaan kerokan epitel dengan Parker ink-

     potassium hydroDide# ditemukan kista Acanthamoeba!

    8ambar 6! Kista  Acanthamoeba  pada  phase-contrast microscope! Agar non-

    nutrient menujukkan kista Acanthamoeba  Kista Acanthamoeba yang berasal dari

    agar non-nutrient dilihat di ba%ah  phase-contrast microscope! Tro"o?oit

     Acanthamoeba pada agar non-nutrient dilihat di ba%ah phase-contrast microscope!

    16

  • 8/17/2019 Keratitis Akantamuba

    18/23

    8ambar ,+! A! Keratitis acanthamoeba dengan ring abscess! 0! Temuan histologi

    setelah keratoplasti meliputi kista amuba dinding ganda pada stroma kornea di atas

    membrane 'escemet!

    II!8 Pena(alaksanaan

    'ebridement epitel bisa berman"aat pada tahap a%al penyakit# lalu diikuti dengan

    terapi anti amuba jangka pendek ! Prognosis untuk penyembuhan 9isual dengan

    keterlibatan stroma yang ringan adalah sangat baik! $etelah in"iltrat stroma muncul# eradikasi

    organisme lebih sulit dan mungkin memerlukan pengobatan 7-,) bulan!,)

    Tro"o?oit  Acanthamoeba  sensiti" terhadap agen kemoterapi ! Namun#

     bila ada kista  Acanthamoeba hanya pengobatan dengan agen yang cysticidal  yang e"ekti"!

    Meskipun neomycin telah digunakan secara luas# namun tidak e"ekti" terhadap kista in 9itro!

    $elain itu# semua aminoglikosida itu toksik terhadap epitel kornea dan dapat menyebabkan

    kerusakan lebih lanjut! Agen utama yang digunakan sebagai pengobatan untuk keratitis

    acanthamoeba adalah diamidin dan biguanid# yang bersi"at cysticidal ! PolyheDamethylene

     biguanide +#+,-+#+): dan chlorheDidin +#+)-+#): adalah dua biguanid

    yang digunakan! .nteraksi biguanid dengan membran sitoplasma mengakibatkan hilangnya

    komponen seluler dan terhambatnya en?im pernapasan! Kedua obat ini e"ekti" sebagai terapi

     primer! $ecara klinis# toksisitas epitel kornea minimal untuk chlorheDidin dan PHM0

  • 8/17/2019 Keratitis Akantamuba

    19/23

    +#+):>! &leh karena itu# biguanid dianggap sebagai pengobatan lini pertama untuk keratitis

    acanthamoeba baik digunakan sendiri atau dalam kombinasi dengan diamidin!,)

    8olongan diamidin meliputi propamidine isethionate +#,: dan

    heDamidine +#,: ! E"ekti9itas diamidin berasal dari si"at caionic surface-active

    yang merangsang perubahan struktur membran yang mempengaruhi permeabilitas sel! Ketika

    molekul-molekul ini menembus ke sitoplasma amuba# denaturasi protein sitoplasma dan

    en?im terjadi! Propamidine dan heDamidine telah e"ekti" secara klinis terhadap bentuk 

    tro"o?oit dan kista Acanthamoeba! Namun# secara klinis# telah dilaporkan adanya resistensi

    tehadap propamidine dan heDamidine konsentrasi ,)-++ gJml! &leh karena itu# diamidin

    sebaiknya tidak digunakan sebagai monoterapi untuk keratitis acanthamoeba! $ecara klinis#

    diamidin ditoleransi dengan baik oleh jaringan mata# meskipun pengobatan jangka panjang

    dengan propamidine dapat menyebabkan to%ic keratopathy!,)

    $teroid topikal tidak perlu pada kebanyakan kasus yang didiagnosis dini tetapi dapat

    dipertimbangkan pada pasien dengan in"lamasi persisten ! $teroid topikal dapat diberikan jika

    minimal ) minggu pengobatan biguanida telah selesai!,)

    /imbitis sering pada di a%al dan akhir penyakit! /imbitis mungkin menyebabkannyeri yang signi"ikan yang dapat diatasi oleh anti in"lamasi non-steroid oral! $cleritis

    merupakan komplikasi parah yang dianggap sebagai "enomena autoimun# untungnya tidak 

    sering! 0isa berlanjut menjadi nekrosis sklera yang menyebabkan rasa sakit yang tak 

    terkendali yang tidak berespon dengan N$A.'! Kortikosteroid sistemik dosis tinggi dengan

    siklosporin sistemik telah terbukti membantu!,)

    'e"ek epitel persisten sering ditemukan pada kasus berat!(ika bacterial superinfection

    dan J atau Acanthamoeba persisten dikesampingkan maka terapi yang paling topikal harus

    dihentikan selama beberapa hari! Antibiotik tetes mata spektrum luas harus diberikan! Terapi

    anti-amuba mungkin diberikan kembali setelah re-epitelisasi! 'ebridement epitel pada daerah

    yang terkena harus dilakukan lebih a%al# ketika penyakit ini masih intraepithelial untuk 

    memperoleh bahan kultur dan histologi! Hal ini meningkatkan permeabilitas obat pada kornea

    dan e"ek terapeutik!,)

    Fntuk kultur positi" keratitis acanthamoeba persisten yang tidak responsi" terhadap

    terapi di atas maka cryotherapy  dapat dilakukan! 'alam percobaan in 9itro telah

    18

  • 8/17/2019 Keratitis Akantamuba

    20/23

    menunjukkan bah%a cryotherapy dapat mengeradikasi tro"o?oit# bukan kista# kecuali bila

    dikombinasikan dengan terapi topikal!,)

    Mungkin diperlukan keratoplasti pada penyakit yang telah lanjut untuk menghentikan

     progresi9itas in"eksi# atau setelah penyakit mengalami resolusi dan terbentuk parut untuk 

    memulihkan penglihatan!  "enetrating keratoplasty pada in"eksi akti" biasanya memberikan

    hasil yang buruk! &leh karena itu# harus hanya diperuntukkan untuk kasus-kasus dengan

    respon yang buruk terhadap terapi medis! $ejak diperkenalkannya biguanides sebagai terapi

    medis# keratoplasti belum direkomendasikan sebagai pengobatan dalam mengeliminasi

    organisme! Transplantasi membran amnion untuk lesi kornea progresi" dengan de"ek epitel

     persisten mungkin juga e"ekti" dalam mengendalikan peradangan dan menunda  penetrating 

    keratoplasty! 'alam kasus di mana keratoplasti harus dilakukan# maka steroid sistemik harus

    diberikan sebelum operasi jika disertai dengan limbitis atau skleritis! Kemudian steroid di

    tapering ketika in"lamasi terkontrol pada periode post-gra"t! Tidak seperti cangkok untuk 

    in"eksi kornea lainnya# yang harus cukup besar untuk membuang semua jaringan yang

    terkontaminasi# maka pada keratitis acanthamoeba hanya diperlukan ukuran yang minimum

    untuk membuang semua jaringan ulserasi dan nekrosis# mempertahankan jaringan sehat

    secara klinis! Hal ini karena adanya risiko penolakan dengan cangkok besar dan karena

     pencangkokan berulang mungkin diperlukan dalam kasus rekuren; pencangkokan lebiihlanjut dapat menjadi sumber makanan baru untuk organisme dan dapat digunakan untuk 

    menarik amuba sisa! Terapi anti-amuba harus digunakan pre dan pasca operasi karena sisa

     Acanthamoeba dapat menjadi hospes fresh corneal graft !,)

    II!9 Pr6n6sis

    Prognosis keratitis Acanthamooeba berhubungan dengan keparahan penyakit dan

    onset pengobatan! Pasien yang datang dengan gejala yang berat memiliki prognosis yang

    lebih buruk! Keterlambatan diagnosis dan memulai pengobatan lebih dari 2 minggu setelah

    munculnya gejala pertama menyebabkan prognosis yang lebih buruk!,)

    II!1" K6%+likasi

    Keratitis merupakan in"eksi lokal yang tidak menyebabkan in"eksi sistemik atau

    kematian namun dapat menimbulkan komplikasi seperti katarak# hipopion# nekrosis kornea#

     peningkatan tekanan intraocular dan dapat mengancam penglihatan!,,

    19

  • 8/17/2019 Keratitis Akantamuba

    21/23

    8ambar ,,! Komplikasi keratitis acanthamoeba berupa hipopion

    8ambar ,)! Komplikasi berupa penipisan dan nekrosis kornea!

    II!11 Peneahan

    Pemakai lensa kontak seharusnya menghindari menggunakan larutan natrium klorida

     buatan sendiriJair keran dan berenang sambil mengenakan lensa kontak! Pemakai lensa

    kontak juga harus mengikuti petunjuk pembersihan lensa kontak sesuai dengan yang

    ditetapkan oleh produsen!,,#,)

    BAB III

    20

  • 8/17/2019 Keratitis Akantamuba

    22/23

    KESIMPULAN

    Keratitis  Acanthamoeba  bukanlah penyakit yang umum tapi merugikan dan sulit

    dalam mendiagnosis maupun mengobatinya! Keratitis acanthamoeba sering ditemukan pada

     pemakai lensa kontak# namun juga dapat ditemukan pada non-pemakai lensa kontak seperti

     pada trauma ringan mata# misalnya terpapar air atau tanah yang terkontaminasi! Anamnesis

    yang cermat# pemeriksaan klinis yang tepat# pemeriksaan laboratorium yang sesuai dan

    tingkat kecurigaan yang tinggi diperlukan untuk membuat diagnosis dini dan mencapai hasil

    yang lebih baik! Adanya PIG dan con"ocal microscopy dapat lebih membantu dalam

    menegakan diagnosis! Pengobatan berupa biguanid dan diamidin topikal sebagai terapi utama

     pada kasus keratitis acanthamoeba pada umumnya! $teroid dapat digunakan pada kasus-kasus

    dengan in"lamasi yang signi"ikan! (ika keratitis acanthamoeba menunjukan respon yang

     buruk terhadap terapi medis# maka dapat dilakukan tindakan  penetrating keratoplasty!

    Transplantasi membran amnion untuk lesi kornea progresi" dengan de"ek epitel persisten

    mungkin juga e"ekti" dalam mengendalikan peradangan dan menunda  penetrating 

    keratoplasty! Prognosis keratitis Acanthamoeba berhubungan dengan keparahan penyakit dan

    onset pengobatan! Keratitis acanthamoeba dapat menimbulkan komplikasi seperti katarak#

    hipopion# peningkatan tekanan intraocular dan dapat mengancam penglihatan! Pemakai lensa

    kontak seharusnya menjaga kebersihan lensa kontak dengan menghindari menggunakan

    larutan natrium klorida buatan sendiri dan jangan berenang sambil mengenakan lensa kontak!

    DAFTAR PUSTAKA

    21

  • 8/17/2019 Keratitis Akantamuba

    23/23

    ,! Kumar G# /loyd '! Gecent ad9ances in the treatment o" acanthamoeba keratitis! Col 2!

    )++)! 'iunduh dari httpJJcid!oD"ordjournals!orgJcontentJ2J4J424!"ullLabstract-,# ))

    Agustus )+,!

    )! Khurana AK! Iomprehensi9e ophthalmology! 4th edition! .ndia Ne% Age .nternational

    /imited# )++*!p!,+7-*!

    2! Ilarke 0# $inha A# Parmar 'N# $ykakis E! Ad9ances in the diagnosis and treatment o"

    acanthamoeba keratitis! )+,)! 'iiunduh dari

    httpJJ%%%!hinda%i!comJjournalsJjophJ)+,)J45456)J# )) Agustus )+,!

    4! .lyas $! .lmu penyakit mata! Edisi ke-2! (akarta 0alai Penerbit 3KF.# )+,+!h!!h!4-7# ,4*!

    ! $uhardjo# Hartono! .lmu kesehatan mata! Edisi ke-)! Yogyakarta 0agian .lmu Kesehatan

    Mata 3akultas Kedokteran Fni9ersitas 8adjah Mada# )+,)!h!)-4# )5-24!

    7! ijana N! .lmu penyakit mata! (akarta Abadi Tegal# ,662!h!52-6+!

    *! Artini # Hutauruk (A# Yudisianil! Pemeriksaan dasar mata! (akarta 0adan Penerbit

    3KF.# )+,,!h!2-4!

    5! $usanto '# penyunting! &"talmologi umum Caughan Asbury! Edisi ke-,*! (akarta

    E8I# )+,+!h! ,)-2!

    6! /ang 8K! &phthalmology! Ne% York $tuttgart# )+++!p!,27-*!

    ,+! 0erger $! .n"ectious diseases o" the Fnited $tates! F$A 8.'E&N .n"ormatics#

    )+,!p!47!

    ,,! Iian"lone N3I! Acanthamoeba treatment management! ) (uli )+,2! 'iunduh dari

    httpJJemedicine!medscape!comJarticleJ),,),4# )) Agustus )+,!

    ,)! 8ra""i $# Peret? A# (abaly H# Na"tali M! Acanthamoeba keratitis! Col ,! April )+,2!

    'iunduh dari httpsJJ%%%!ima!org!ilJ3ilesFploadJ.MA(J+J4J)*,,6!pd" # )) Agustus

    )+,!

    ,2! 0artlett ('# (aanus $'! Ilinical ocular pharmacology! F$A Else9ier Health $ciences#

    )++5!p!),-*!

    14.$chlote T# Mielke (# 8rueb M# Gohrbach (M! Pocket atlas o" ophthalmology! Ne% York

    Thieme# )++7!p!,++-,

    22

    http://cid.oxfordjournals.org/content/35/4/434.full#abstract-1http://www.hindawi.com/journals/joph/2012/484892/http://emedicine.medscape.com/article/211214https://www.ima.org.il/FilesUpload/IMAJ/0/54/27119.pdfhttp://www.hindawi.com/journals/joph/2012/484892/http://emedicine.medscape.com/article/211214https://www.ima.org.il/FilesUpload/IMAJ/0/54/27119.pdfhttp://cid.oxfordjournals.org/content/35/4/434.full#abstract-1