Karsinoma Nasofaring

18
Karsinoma Nasofaring Presentan : Aldilas Reza P NIM : 106103003441 Pembimbing : dr. Diana Sp. THT

Transcript of Karsinoma Nasofaring

Page 1: Karsinoma Nasofaring

Karsinoma NasofaringPresentan : Aldilas Reza PNIM : 106103003441Pembimbing : dr. Diana Sp. THT

Page 2: Karsinoma Nasofaring

Anatomi Nasofaring

Page 3: Karsinoma Nasofaring

Histologi NasofaringBloom dan Fawcett ( 1965 ) membagi

mukosa nasofaring atas empat macam epitel :Epitek selapis torak bersilia ” Simple Columnar Cilated Epithelium ”Epitel torak berlapis “ Stratified Columnar Epithelium “.Epitel torak berlapis bersilia “Stratified Columnar Ciliated Epithelium“Epitel torak berlapis semu bersilia “ Pseudo-Stratifed Columnar Ciliated Epithelium”.

Page 4: Karsinoma Nasofaring

PETA DISTRIBUSI KNF

Cina Selatan

30-50/100rb

Thailand3/100rb

Indonesia4,7/100rb

Eropa1/100rb

Amerika Utara

1/100rb

Page 5: Karsinoma Nasofaring

Etiologi

Page 6: Karsinoma Nasofaring

NITROSAMIN

Dapat terbentuk pada saat pemanasan protein

terdapat dalam makanan yang diawetkan, diasapi,

Dan pada asap rokok

Page 7: Karsinoma Nasofaring

Patofisiologi

EBV

BEREPLIKASI DI EPITEL

NASOFARING

Karsinoma nasofaring

TRANSFORMASI SEL Epitel

MENGINFEKSI Limfosit B DI

TONSIL

Group: Group I (dsDNA) Family: Herpesviridae Subfamily: Gammaherpesvirinae Genus: Lymphocryptovirus Species: Human herpesvirus 4 (HHV-4)

Morfologi

Page 8: Karsinoma Nasofaring

Epistaksis karena Tumor Jika, terdapat

MASSA

Penekanan secara langsung

Pembuluh darah pecah

Epistaksis

Page 9: Karsinoma Nasofaring

“……”Masa,trau

mai,infeksi,dsb

Mendesak tuba

eustachius

Tekanan ≠ sama

Dengungan/

Tinitus

Telinga berdenging (TINITUS)

Page 10: Karsinoma Nasofaring

Masa pada daerah telinga bagian

belakangDekat

dengan rongga

tengkorakMendesak N. III-IV-VIAtau VOtot-otok

eksternal bola mata melemah

Fusi kedua lapang pandan

g ≠

Double vision

Page 11: Karsinoma Nasofaring
Page 12: Karsinoma Nasofaring

Sel-sel kanker dapat berkembang terus

Menembus kelenjar dan menge

nai otot di bawah

nya

Kelenjarnya menja

di lekat pada otot dan sulit

digerakan

Pembesaran Kelenjar Getah Bening Pada Keganasan biasanya TIDAK

nyeri

Page 13: Karsinoma Nasofaring

DiagnosisCT Scan kepala dan leherPemeriksaan serologi IgA anti EA

dan IgA anti VCA untuk infeksi virus E-B

Biopsi nasofaring,bisa melalui hidung dan mulut.

Kuret daerah lateral nasofaring dalam narkosis.

Page 14: Karsinoma Nasofaring

Staging The AJCC/UICC classification system is as follows:

Primary tumor (T)◦ TX –tumor primer tidak dapat dinilai

◦ T0 – tidak tampak tumor

◦ Tis - Carcinoma in situ

◦ T1 –tumor terbatas di nasofaring

◦ T2 –tumor meluas ke jaringan lunak T2a –perluasan tumor ke

orofaring/rongga hidung tanpa perluasan ke parafaring

T2b –disertai perluasan ke parafaring

◦ T3 –tumor menginvasi struktur tulang dan/sinus paranasal

◦ T4 –tumor dengan perluasan intrakranial dan/atau terdapat keterlibatan saraf kranial,fosaa infratemporal, hipofaring, orbita atau ruang mastikator.

Regional lymph nodes (N)◦ NX –pembesaran KGB tidak dapat dinilai

◦ N0 –tidak ada pembesaran

◦ N1 –metastasis KGB unilateral, dengan ukuran terbesar ≤ 6 cm, diatas fossa supraklavikula

◦ N2 - metastasis KGB bilateral, dengan ukuran terbesar ≤ 6 cm, diatas fossa supraklavikula

◦ N3 - metastasis KGB bilateral, dengan ukuran >6 cm, atau terletak didalam fossa supraklavikula N3a –ukuran > 6 cm N3b –di dalam fossa supraklavikula

Distant metastasis (M)◦ MX –metastasis jauh tidak dapat dinilai

◦ M0 – tidak ada metastasis jauh

◦ M1 – terdapat metastasis jauh

Page 15: Karsinoma Nasofaring

HistopatologiMenurut WHO ada 3 bentuk 3

karsinoma :1. Karsinoma sel skuamosa.2. Karsinoma tidak berkeratinisasi.3. Karsinoma tidak berdiferensiasi.

Page 16: Karsinoma Nasofaring

PenatalaksanaanStadium I radioterapiStadium II & III kemoradiasiStadium IV dengan

N<6cmkemoradiasiStadium IV dengan

N>6cmKemoterapi dosis penuh dilanjutkan kemoradiasi.

Page 17: Karsinoma Nasofaring

PencegahanPemberian vaksinasi pada penduduk

yang bertempat tinggal di daerah dengan risiko tinggi.

Migrasi dari daerah risiko tinggi ke daerah risiko rendah.

Penerangan akan kebiasaan hidup yang salah.

Mengubah cara memasak makanan untuk mencegah akibat yang timbul dari bahan yang berbahaya.

Page 18: Karsinoma Nasofaring

Prognosis

Oxford Hadbook of Oncology. Cassidy, Jim et al. New York :Oxford university press.2002. page 450-2