Jean Watson

25
JEAN WATSON: PHILOSOPHY AND SCIENCE OF CARING OLEH: KELOMPOK I

Transcript of Jean Watson

JEAN WATSON:PHILOSOPHY AND

SCIENCE OF CARING

OLEH:

KELOMPOK I

Margaret Jean Harman Watson dilahirkan di Southern West Virginia

Watson telah melakukan praktik keperawatan pribadi, konsultan klinik, peneliti, anggota fakultas dan administrator pendidikan

Publikasi-publikasi yang telah dihasilkan oleh Watson merefleksikan evolusi dari teorinya tentang caring

Dasar teori Watson dipublikasikan awalnya pada tahun 1979 dengan judul Nursing : The Philosophy and Science of Caring. Pada publikasinya yang kedua, tahun 1985 yang dirilis ulang tahun 1988, Watson menerangkan tentang Nursing: Human Science and Human Care.

Watson mengusulkan Philosophy and Science of Caring. Watson mengarahkan caring sebagai inti dalam praktik keperawatan.

Menurut Watson, caring adalah moral ideal yang lebih dari perilaku yang berorientasi tugas dan meliputi aspek – aspek diluar tindakan caring yang aktual sebagai hubungan transpersonal antara perawat dan klien

Berdasarkan pandangan Watson, tujuan keperawatan adalah untuk memfasilitasi tujuan individu yaitu derajat yang lebih tinggi dari harmoni dalam pikiran, tubuh dan jiiwa yang menciptakan pengetahuan pribadi, arahan sendiri, penyembuhan sendiri dan proses perawatan diri ketika keragaman meningkat.

Watson mendasarkan teorinya untuk praktik keperawatan dalam sepuluh faktor karatif. Masing – masing memilki komponen dinamika fenomena dinamik yang relatif terhadap individu dalam hubungan yang didorong oleh keperawatan. Tiga faktor interdependen pertama menyediakan dasar filosofi untuk ilmu caring

Sepuluh faktor karatif itu adalah :

Asumsi utama ilmu caring dalam keperawatan menurut Watson Caring hanya dapat didemonstrasikan secara efektif dan

dipraktikkan secara interpersonal. Caring berisi faktor karatif yang hasil dari kepuasan kebutuhan

manusia yang pasti. Caring yang efektif meningkatkan kesehatan dan

pertumbuhan individu atau keluarga. Caring berespon terhadap menerima seseorang tidak hanya

dia sekarang tapi juga untuk menjadi apa dia. Lingkungan caring menawarkan pertumbuhan potensial ketika

membiarkan orang memilih tindakan terbaik untuk dirinya pada waktu yang diberikan.

Caring lebih “heatlhtogenic” daripada curing praktik caring adalah pusat dalam keperawatan

Sebelas asumsi Watson yang berhubungan dengan nilai – nilai human care: Peduli dan cinta berisi energi fisik utama dan

universal. Peduli dan cinta, sering tidak terlihat, adalah

sudut pandang kemnausiaan kita, makanan yang memenuhi kebutuhan kemanusiaan kita.

Kemampuan meneruskan ideal caring dan ideologi dalam praktik akan mempengaruhi perkembangan masyarakat dan menentukan kontribusi keperawatan terhadap masyarakat.

Caring terhadap diri kita sendiri adalah syarat untuk caring terhadap orang lain.

Secara historis, keperawatan memiliki human care dan sikap caring memandang manusia dalam hal sehat – sakit.

Caring adalah pusat penyatuan fokus pada praktik keperawatan – inti dalam keperawatan.

Caring pada tingkat manusia makin menurun dalam sistem pelayanan kesehatan.

Dasar caring dalam keperawatan ditinggikan oleh perkembangan tekonologi dan paksaan institusional.

Isu penting dalam keperawatan saat ini dan masa depan adalah pelestarian dan pencapaian human care.

Hanya melalui hubungan interpersonal human care dapat didemonstrasikan dan dipraktikkan.

Kontribusi keperawatan secara sosial, moral, dan keilmuan terhadap kemanusiaan dan masyarakat ada dalam komitmen untuk ideal human care dalam teori, praktik dan riset.

TEORI WATSON DAN PARADIGMA KEPERAWATAN MANUSIA tentang manusia sebagai orang bernilai dalam dan

dirinya sendiri untuk dirawat, dihormati, diasuh, dipahami dan dibantu. Secara umum pandangan filosofis manusia adalah diri yang teritegrasi penuh

KESEHATAN Perawatan kesehatan yang sebenarnya berfokus pada

gaya hidup, kondisi sosial, dan lingkungan. Watson menambahkan bahwa sehat mengarah pada kesatuan dan harmoni dalam pikiran, badan dan jiwa. Sehat juga dihubungkan dengan derajat kesamaan antara penerimaan diri dan pengalaman diri

LINGKUNGAN . Semua nilai ini dipengaruhi oleh perubahan dalam

arena sosial, budaya, spiritual yang bekerja mempengaruhi persepsi orang dan dapat mengarah ke stress. Orang juga memiliki kebutuhan instrinsik untuk memiliki, menjadi anggota kelompok dan masyarakat secara menyeluruh. Lebih jauh lagi, masing-masing orang memiliki kebutuhan untuk cinta, mencintai dan dicintai. Stress atau penyakit dapat memisahkan orang dari semua yang memenuhi kebutuhan afiliatif atau afeksional.

KEPERAWATAN Menurut Wason keperawatan adalah

berhubungan dengan promosi kesehatan, mencegah penyakit, caring dengan yang sakit, dan memulihkan kesehatan (George, 1998). Keperawatan berfokus pada promosi kesehatan sama seperti perawatan penyakit

TEORI WATSON DAN PROSES KEPERAWATAN

PENERAPAN TEORI WATSON DALAM KASUS DI RUMAH SAKIT Ny. S, 70 tahun dilarikan ke sebuah rumah sakit pemerintah oleh para

tetangganya karena sesak nafas dan batuk-batuk berdahak saat sedang mencuci pakaian di depan rumahnya.

Ny. S tampak kurus, kulit kering, badan lemah dan muka pucat. Para pengantar mengatakan selama ini Ny. S tinggal sendiri di rumah dan tidak punya keluarga lagi. Ny. S termasuk kurang mampu. Ny. S sehari-hari bekerja sebagai pengumpul botol-botol yang akan dijual kepada pabrik pengolah plastik.

Ny. S tinggal di rumah sempit dan kurang ventilasi. Dari hasil pemeriksaan saat masuk rumah sakit didapatkan data tekanan darah 80/60 mmmHg, nadi 100 kali/menit, suhu 37 derajat Celcius, pernafasan 25 kali/menit, dan sklera tampak pucat. Hasil pemeriksaan laboratorium darah didapatkan Hb 10 gr/dl, Ht 33%, leukosit 10000 ul dan trombosit 140.000 ul, dan albumin diperiksa dengan hasil 3 gr/dl. Dari hasil rontgen dada menunjukkan adanya TB paru.

Proses keperawatan menurut teori Watson untuk kasus Ny. S adalah : Pengkajian

Kebutuhan derajat lebih rendah (Biofisik) Bagaimana Ny. S melihat dirinya?Apakah tinggi badan, berat badan, hasil pemeriksaan fisik Ny. S normal?Apakah Ny. S cukup makan dan minum untuk mempertahankan kondisi tubuh yang normal?Apakah pola eliminasi dan pernafasan Ny. S normal?

Kebutuhan derajat lebih rendah (Psikofisik) Apakah citra tubuh Ny. S positif?Apakah dia berpartisipasi dalam aktifitas yang biasa pada seusianya?apakah evaluasi hasil nilai lab dalam batas normal?Bagaimana kehidupan seksualitasnya?

Kebutuhan derajat lebih tinggi (Psikososial) Apakah hubungan Ny. S dengan sesama memuaskan?Apakah kondisi kurang mampu membuatnya terhambat?Apakah lingkungannya memfasilitasi pertumbuhan dirinya?Apakah dia merasa dicintai dan mencintai?Kebutuhan derajat lebih tinggi (Intrapersonal) Bagaimana perasaan Ny. S tentang dirinya?Apakah Ny. S menyukai dunianya? Apakah Ny. S merasa mencapai tujuannya?

DIAGNOSA

Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekret yang tebal dan kental, usaha batuk efektif lemah

Perencanaan dan Implementasi Penggunaaan faktor karatif Membangun lingkungan caring melalui

pemahaman empatik. Membangun hubungan saling percaya melalui

mendorong ekspresi perasaan tentang kondisi tubuhnya. Gunakan kehangatan, empati, keserasian dalam membangun komunikasi terbuka.

Tingkatkan pengajaran interpersonal dengan melibatkan klien dalam perencanaan tindakan.

Ajarkan klien bagaimana menghadapi konflik atau masalah.

Fasilitasi hubungan dengan masyarakat dengan meningkatkan otonomi.

Bantu mengekspesikan pandangan kehidupan seksualitasnya.

Dorong klien mengkaji interaksi sosialnya dan mengembangkan kepuasan diri. Penekanan pada kepuasan diri lebih dari sekedar kesempurnaan diri.

Kaji fungsi respirasi, seperti suara nafas, rate, irama, kedalaman dan penggunaan otot pernafasan.

Catat kemampuan batuk efektif, karakter, jumlah sputum, adanya hemoptisis.Tempatkan klien pada posisi semi fowler.

Kaji klien dengan latihan batuk dan nafas dalam. Keluarkan sekret dari mulut dan trakea. Suction jika

perlu. Pertahankan intake cairan 2500 ml/hari jika tidak ada

kontraindikasi. Kolaborasi: beri udara/oksigen yang dilembabkan.

Beri obat-obatan sesuai indikasi.seperti mukolitik, bronkodilator. Siapkan atau bantu dengan intubasi darurat.

Evaluasi

Apakah hubungan saling percaya telah tercapai?

Apakah Ny. S telah menunjukkan tanda-tanda normal dalam area yang dikaji, biofisik, psikofisik, psikososial, intrapersonal?

Apakah Ny. S telah belajar usaha untuk dapat menjalani hidup dengan sukses?