ITS Undergraduate 16233 3108100652 Paper

download ITS Undergraduate 16233 3108100652 Paper

of 27

Transcript of ITS Undergraduate 16233 3108100652 Paper

  • 5/25/2018 ITS Undergraduate 16233 3108100652 Paper

    1/27

    1

    MAKALAHTUGAS AKHIR

    ANALISA PERSEDIAAN MATERIALPROYEK APARTEMEN HIGH POINTSURABAYA

    FREDY YULIANSYAHNRP 3108 100 652

    Dosen Pembimbing :Ir. RETNO INDRYANI, MS

    JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Sipil dan PerencanaanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya 2011S 13

  • 5/25/2018 ITS Undergraduate 16233 3108100652 Paper

    2/27

    2

    PERENCANAAN PERSEDIAAN MATERIAL PADA

    PROYEK PEMBANGUNAN TRILLIUM OFFICE &

    RESIDENCE SURABAYA

    Nama Mahasiswa : Fredy Yuliansyah

    NRP : 3108 100 652

    Jurusan : Teknik Sipil FTSP-ITS

    Dosen Pembimbing : Ir. Retno Indryani, MS

    AbstrakPerencanaan persediaan material merupakan salah satu

    bagian terpenting dalam suatu proyek konstruksi. Hal inidikarenakan kebutuhan material menyerap hampir sebagian

    besar total biaya proyek. Keterlambatan dan kehabisanpersediaan material karena perencanaan yang kurang baik

    mengakibatkan pekerjaan akan tertunda sehingga secara tidaklangsung akan mempengaruhi waktu pelaksanaan dan biayaproyek.

    Dalam tugas akhir ini, persediaan material pada proyek

    Apartemen High Point dianalisa menggunaan metodeMaterialRequirement Planning (MRP). Data berupa kebutuhanmaterial, biaya pesan, biaya simpan dan lead time dianalisamelalui beberapa tahapan antara lain perhitungan kebutuhan

    bersih (netting), perhitungan jumlah pemesanan (lotting) sertapenentuan waktu pemesanan (offsetting) guna mendapatkan

    total pesanan yang paling optimum dan biaya persediaan yangpaling minimum.. Teknik lot size yang digunakan dalam

    tahapan lottingadalah Lot for Lot, Economic Order Quantity,Period Order Quantity, Fixed period Requirement dan PartPeriod Balancing.

    Hasil proses analisa dengan metode Material

    Requirement Planning menunjukkan bahwa pada materialmultyplek 12 mm, teknik lot sizingPeriod Order Quantity danFixed period Requirement menghasilkan biaya persediaanminimum, sedangkan untuk besi beton D19 dapatmenggunakan teknik Period Order Quantity danPart Period

    Balancing. Untuk material kayu meranti 5/7 dan besi beton

    13, teknik Period Order Quantity menghasilkan total biayapersediaan minimum. Teknik lot sizing dengan biayaminimum untuk material besi beton 8, 10 dan 12 adalah

    teknik Part Period Balancing.Sedangkan untuk material besibeton D22 dan besi beton D25, biaya persediaan minimum

    diperoleh dengan menggunakan teknik Lot for Lot. Apabiladibandingkan total biaya persediaan material sebesar

    Rp.1.795.961.375,00 dan total biaya persediaan materialdengan menggunakan teknik Lot for Lot yang biasa dipakaidalam memenuhi kebutuhan material pada kebanyakan proyek

    konstruksi termasuk dalam proyek ini yaitu Rp.

    1.796.221.950,00, maka biaya persediaan material memilikiselisih Rp. 260.575,00.

    Kata kunci : Apartemen, Material RequirementPlaning, Persediaan, lot sizing

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar BelakangPersedaiaan menjadi salah satu faktor produksi yang

    harus dikelola dengan benar, karena merupakan asset yang

    sangat berpengaruh terhadap suatu proses produksi. Selain ituperencanaan persediaan material merupakan salah satu bagianterpenting dalam suatu proyek konstruksi. Hal ini dikarenakankebutuhan material menyerap hampir sebagian besar total

    biaya proyek, sehingga jika persediaan material tidak diatur

    dengan sistem yang baik akan mengakibatkan kehabisanpersediaan material yang berdampak pada tertundanyapekerjaan. Secara tidak langsung sistim persediaan material

    akan berpengaruh terhadap waktu pelaksanaan proyek danbiaya total proyek. Oleh karena itu, dengan perencanaan

    pengendalian persediaan yang baik dapat mengurangi biayadan memperlancar pelaksanaan proyek.

    Proyek Pembangunan Apartemen High Point merupakan

    investasi hunian oleh PT. Sambadha Wahana Developmentuntuk memenuhi kebutuhan hunian yang moderen dan nyamanuntuk warga kota Surabaya. Proyek ini terdiri dari 13 lantaidan dibangun di atas lahan yang sempit dengan luas 3.758,52

    m, sehingga material tidak dapat disimpan dalam waktu yang

    lama dan jumlah yang besar. Waktu pelaksanaan proyek inidimulai pada bulan Maret 2009 dan dijadwalkan selesai padabulan Maret 2010 untuk tahap konstruksi. Maka dengan

    keterbatasan waktu, dan area proyek serta kebutuhan sumberdaya material yang tidak sedikit, maka perlu adanya

    perencanaan persediaan material yang tepat agar proyek dapatberjalan dengan lancar dan selesai sesuai waktu yang

    dijadwalkan.Pada proyek pembangunan Apartemen High Point ini

    materialnya bersifat saling bergantung (dependent deman)yang memiliki hubungan langsung antara suatu item dengan

    item-item yang lain. Kebutuhan ini terjadi karena item-itemtersebut digunakan dalam memproduksi item yang lain.

    Berdasarkan latar belakang diatas, maka perlu dilakukananalisa persediaan material untuk menjamin kelancaran

    mekanisme pemenuhan material. Secara kronologis metodepengendalian persediaan dapat diklasifikasikan menjadi

    metode persediaan tradisional, metode perencanaan kebutuhanmaterial (MRP), dan metode Just in time (JIT /Kanban).

    Metode pengendalian tradisional digunakan pada persediaanyang bersifat tidak bergantung (independent), kontinu danperubahan ukuran pemesanan tidak terlampau drastis. Jumlah

    pesanan dihitung atas dasar peramalan kebutuhan dengan

    pendekatan matematis selama waktu ancang, dan dilakukanjika waktu pemesanan telah tiba. Namun salah satu kesulitandari metode persediaan ini adalah menentukan tingkatpersediaan optimal untuk item yang mempunyai sifatbergantung (dependent). Jika metode ini diterapkan, maka

    akan terjadi penumpukan material yang berlebih.

    Metode MRP digunakan pada kebutuhan yangbergantung (dependent), serta dapat digunakan padakebutuhan yang bersifat deterministik. Metode ini dipakai

    untuk mengetahui ukuran pemesanan dan waktu kapankebutuhan harus terpenuhi. Perhitungan jumlah pesanan

    dengan cara mengalokasikan harga-harga persediaan terhadapkebutuhan bersih yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan

    pada satu atau beberapa perioda berdasarkan jadwal indukproduksi, struktur produk dan status persediaan. Kekurangandari metode ini adalah pemrosesan data yang terlalu sering

    sehingga biayanya akan lebih mahal, namun cocok untuk

    situasi yang tidak menentu.Konsep dasar sistem JIT sangat mirip dengan ide dasar

    dari MRP yaitu item-item akan diproduksi pertamakali hanya

    ketika dibutuhkan. Namun pada metode ini jumlah pemesananhanya dalam ukuran kecil dan mereduksi lead time, sehingga

    membuat perencanaan menjadi lebih mudah dan meminimasijumlah perubahan dalam sistem persediaan. Karena jumlahpemesanan yang kecil maka pengiriman bahan menjadi lebih

    sering, bahkan pengiriman bisa terjadi lebih dari sekali dalamsehari. Oleh karena itu lokasi dengan akses yang sulit menjadimasalah utama dalam metode JIT.

    Dari ketiga metode persediaan diatas, metode Material

    Requirement Planning (MRP)merupakan metode yang palingtepat diterapkan dalam proyek Apartement High Point yangmemiliki akses proyek yang sulit, area proyek yang sempit,waktu yang terbatas serta kebutuhan material dependentyang

    tidak sedikit.

    1.2. Perumusan MasalahDalam menganalisa persedian material dengan metode

    Material Requirement Planning (MRP) yang perlu

    diperhatikan adalah bagaimana menentukan jumlah pesanan

  • 5/25/2018 ITS Undergraduate 16233 3108100652 Paper

    3/27

    3

    yang optimum pada material yang bersifat saling bergantung(Dependent) dengan biaya total persediaan yang palingminimum.

    1.3. Tujuan PenulisanTujuan dari penulisan analisa persediaan material ini

    adalah untuk mendapatkan jumlah pemesanan yang palingoptimum dengan biaya total persediaan yang paling minimum.

    1.4. Ruang lingkup dan Batasan MasalahUntuk menghindari meluasnya topik pembahasan, makapermasalahn dibatasi sebagai berikut:1. Teknik lot sizing yang digunakan dalam penentuan

    jumlah pesanan optimum adalah Lot for Lot, EconomicOrder Quantity, Period Order Quantity, Fixed period

    Requirement danPart Period Balancing.

    2. Jadwal proyek dianggap tidak mengalami perubahan3. Material yang dihitung meliputi material pada pekerjaan

    struktur saja.4. Harga material berdasarkan pada harga tahun 2009 dan

    hanya dilakukan pada material utama antara lain

    multipleks, kayu, besi tulangan dan beton

    5. Proyek dianggap tidak memiliki persedian awal.6.

    Lingkup perencanaan persediaan material adalahperencanaan jumlah dan waktu pemesanan yang

    dilakukan untuk item pekerjaan struktur atas pada lantaidasar yang meliputi pekerjaan bekisting, pembesian dan

    pengecoran.7. Perencanaan persediaan pada item pekerjaan struktur

    lantai dasar tidak berkaitan dengan item pekerjaanstruktur lain.

    8. Diasumsikan supplier dapat memenuhi setiap jumlahpesanan material dengan waktu ancang untuk setiap item

    telah diketahui.

    1.5. Manfaat

    Dengan melakukan analisa persediaan material inidiharapkan dapat merencanakan persediaan material yang baikdengan metode perencanaan material (MRP), sehingga aliran

    persediaan material dapat berjalan lancar, dan proyek bisaselesai tepat pada waktu yang telah dijadwalkan.

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Definisi PersediaanPersediaan merupakan bahan yang disimpan untuk tujuan

    tertentu, antara lain untuk proses produksi, jika berupa bahanmentah maka akan diproses lebih lanjut, jika berupakomponen (spare part) maka akan dijual kembali menjadi

    barang dagangan (Siagian, 2005 : 161)

    Sedangkan menurut Nasution & Prasetyawan (2008),persediaan adalah :Sumber daya menganggur (idle resources ) yang menungguproses lebih lanjut. Yang dimaksud dengan proses lebih lanjut

    tersebut adalah berupa kegiatan produksi pada sistem

    manufaktur, kegiatan pemasaran pada sistem distribusiataupun kegiatan konsumsi pangan pada sistem rumah tangga.

    2.2. Fungsi PersediaanFungsi dasar persediaaan sebenarnya sangat sederhana,

    yaitu meningkatkan profitability perusahaan. Selain fungsidasar persediaan, ada beberapa fungsi persediaan yanglainnya, yakni fungsi wilayah, fungsi decoupling, fungsi

    penyeimbang dengan permintaan dan funsi penyangga (bufferstock)(Siagian, 2005).

    Fungsi utama persediaan adalah menjamin kelancaranmekanisme pemenuhan permintaan barang sesuai dengan

    kebutuhan konsumen sehingga sistem yang dikelola dapatmencapai kinerja (performance) yang optimal (Nasution &

    Prasetyawan, 2008).

    2.3. Permasalahan PersediaanDua masalah yang umum yang dihadapi suatu sistem di

    dalam mengolah porsedian adalah sebagai berikut1. Masalah Kuantitatif yaitu berbagai hal yang berkaitan

    dengan penentuan kebijakan persediaan.2. Masalah Kualitatif yaitu semua hal yang berkaitan dengan

    sistem pengoperasian persediaan yang akan menjamin

    kelancaran, pengelolaan sistem persediaan.Permasalahan utama dari persediaan material adalah

    menentukan jumlah pemesanan ekonomis (Economic Order

    Quantity) yang akan menjawab persoalan berapa jumlahmaterial dan kapan material tersebut dipesan sehingga dapatmeminimasi biaya pemesanan (ordering cost) dan biaya

    penyimpanan (holding cost) (Nasution & Prasetyawan, 2008:

    118).

    2.4. Jenis PersediaanAssauri (1993) membedakan jenis-jenis persediaan

    menurut fungsinya menjadi 3 (tiga) yang terdiri atas :

    1. Batch Stock atau Lot Size inventory adalah persediaanyang diadakan karena membeli atau membuat bahan-bahan/barang-barang dalam jumlah yang lebih besardari jumlah yang dibutuhkan pada saat itu

    2. Fluctuation Stock adalah persediaan yang diadakanuntuk menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang

    tidak dapat diramalkan.3. Anticipation Stock adalah persediaan yang diadakan

    untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang dapatdiramalkan, berdasarkan pola musiman yang terdapatdalam satu tahun untuk menghadapi penggunaan atau

    permintaan yang meningkat.Dilihat dari jenisnya fungsinya, ada 4 macam

    persediaan secara umum yaitu :1. Bahan baku (raw materials)adalah barang-barang yang

    dibeli dari pemasok (supplier)dan akan digunakan ataudiolah menjadi produk jadi yang akan dihasilkan oleh

    perusahaan.2. Bahan setengah jadi (work in-process) adalah bahan

    baku yang sudah diolah atau dirakit menjadi komponennamun masih membutuhkan langkah-langkah lanjutanagar menjadi produk jadi.

    3. Barang jadi (finished goods) adalah barang jadi yangtelah selesai diproses, siap untuk disimpan di gudangbarang jadi, dijual, atau didistribusikm ke lokasi-lokasipemasaran.

    4. Bahan pembantu atau penolong (supplies) adalahbarang-barang yang dibutuhkan untuk menunjang

    produksi, namum tidak akan menjadi bagian padaproduk akhir yang dihasilkan perusahaan. (Nasution &

    Prasetyawan, 2008 : 114).

    2.5. Biaya PersediaanMenurut Imam (2007) ada beberapa biaya biaya yang

    sering digunakan dalam manajemen persediaan yaitu :

    1. Ordering cost adalah biaya yang ditimbulkan olehadanya kegiatan pemesanan persediaan, misalnya :formulir supplies, proses pemesanan, administrasi danlain-lain selama bahan/barang belum tersedia untuk

    diproses lebih lanjut.2. Setup cost adalah biaya yang timbul dalam

    mempersiapkan proses produksi untuk membuat suatubarang, atau biaya-biaya yang dibutuhkan untuk

    melalukan penyesuian pada saat bahan/barang diproses.Secara prinsip, setup cost adalah order cost pada saatbahan telah/sedang diproses

    3. Holding cost adalah biaya yang ditimbulkan olehpenyimpanan persediaan dalam gudang termasuk didalamnya biaya asuransi, kerusakan, penyusutan,administrasi dan lain- lainnya.

  • 5/25/2018 ITS Undergraduate 16233 3108100652 Paper

    4/27

    4

    4. Biaya pembelian adalah biaya yang harus dikeluarkanuntuk pembelian barang berdasarkan harga per unit.

    2.6. Model PersediaanTujuan dari setiap model persediaan adalah keputusan

    mengenai berapa banyak produk yang harus dipesan dankapan sebaiknya pesanan dilakukan.

    Bila ditinjau dari sifat kejadiannya, permintaan

    diklasifikasikan menjadi deterministik dan probabilistik.

    1. PermintaanDeterministikPermintaan yang bersifat statis, dalam arti bahwa lajupemakaian tetap sepanjang waktu atau dinamis.

    2. PermintaanprobabilistikPermintaan ini memiliki dua klasifikasi serupa : kasus

    stasioner, dimana fungsi kepadatan probabilitaspermintaan tetap tidak berubah sepanjang waktu, dankasus nonstasioner dimana fungsi kepadatan bervariasi

    dari waktu ke waktu.

    2.6.1 PermintaanIndependentKebutuhan Independent yaitu kebutuhan untuksuatu item yang tidak ada hubungannya dengan item

    yang lain (Nasution & Prasetyawan, 2008).Metode ini berusaha mencari jawaban optimal

    dalam menentukan :1. Jumlah ukuran pemesanan ekonomis (EOQ)2. Titik pemesanan kembali (Reorder point)3. Jumlah cadangan pengaman (Safety stock)

    Meskipun item-item yang bersifatindependent dibutuhkan secara kontinyu, item-

    item tersebut akan lebih ekonomis bila diproduksisecara lot.

    2.6.2 Permintaan DependentKebutuhan dependent yaitu kebutuhan yang

    memiliki hubungan langsung antara suatu itemdengan item-item yang lain pada level yang lebihtinggi. Kebutuhan item-item yang bersifatdependent merupakan hasil dari kebutuhan yang

    disebabkan oleh penggunaan item-item tersebut

    dalam memproduksi item yang lain. Kebutuhandependent tidak terjadi secara acak, tetapi terjadisecara lumpy yang berasal dari penerapan jadwalproduksi yang berdasarkan lot-lot. (Nasution &

    Prasetyawan, 2008).

    Misalnya saja pada besi tulangan kolom K5berikut :

    Gambar 2.1. Tulangan Kolom

    Permintaan untuk besi beton ulir D25 dan besi polos12 adalah tergantung pada permintaan untuk besitulangan kolom type K5. Hubungan ini dapat

    digambarkan seperti pada gambar 2.2.

    Gambar 2.2. Struktur Produk Tulangan Kolom K5

    Dari gambar di atas menunjukkan struktur

    produk yang artinya bahwa setiap besi tulangankolom type K5 terbentuk dari 9 besi beton D22 dan

    5 besi beton 12

    2.7. Metode Pengendalian PersediaanDalam mencari jawaban atas permasalahan dalam

    pengendalian persediaan seperti yang telah diuraikan diatas,

    secara kronologis metode pengendalian persediaan yang adadapat diidentifikasikan sebagai berikut:1. Metode pengendalian tradisional.2. Metode perencanaan kebutuhan material (MRP)3. Metode JIT/kanban2.7.1. Metode Pengendalian Persediaan Tradisional

    Metode ini menggunakan matematika dan

    statistik sebagai alat bantu utama dalam

    memecahakan masalah kuantitatif dalam sistem per-sediaan.

    Menurut Siagian (2005) dalam pengendalian

    tradisional (Basic Economic Order) memilikibeberapa syarat yaitu:

    1. Permintaan (demand) diketahui, konstan, danbersifat bebas (independent).

    2. Waktu tunggu (lead time) diketahui dankonstan.

    3. Penerimaan barang (seketika dan lengkap)pada satu waktu tertentu.

    4. Tidak berlaku potongan harga artinyaberapapun jumlah barang yang dibeli, hargabeli sama.

    5. Biaya variable terdiri dari biaya pesan(ordering cost), atau biaya penyiapan (setupcost)dan biaya simpan (holding cost).

    6. Kehabisan barang (stockouts/shortages) dapatdihindari jika pemesanan dilakukan padawaktu yang tepat.

    2.7.2. Metoda Perencanaan Kebutuhan Material(MRP)

    Ide dasar dari Metode MRP adalah membuatitem-item tersedia ketika sejumlah item-itemtersebut dibutuhkan (Nasution & Prasetyawan,

    2008: 309). Metode ini bersifat komputer oriented,yang terdiri dari sekumpulan prosedur, aturan-aturan

    keputusan dan seperangkat mekanisme pencatatanyang dirancang untuk menjabarkan Jadual Induk

    Produksi (MPS).

    Gambar 2.3. Components of MRP (Pheng & Dung, 2007 : 21)

    2.7.3. Metode JITJIT merupakan suatu filosofi yang tujuannya

    adalah mengeliminasi segala sumber-sumber yang

    tidak produktif seperti persediaan yang tidak perlu

    dan skrap dalam proses produksi (Nasution &Prasetyawan, 2009: 307)

    Tujuan metode ini adalah memberi suatu tandaterhadap kebutuhan komponen yang lebih banyakdan menjamin bahwa komponen-komponen tersebut

    diproduksi tepat pada waktunya sehingga

    Besi Beton D22

    (9)

    Besi Beton 12

    (5)

    Besi Tulangan KolomK5

  • 5/25/2018 ITS Undergraduate 16233 3108100652 Paper

    5/27

    5

    mendukung kegiatan perakitan pada tahap

    berikutnya.

    2.8. Material Requirement Planning (MRP)Material Requirement Planning dapat didefinisikan

    sebagai suatu teknik atau set prosedur yang sistematis dalam

    penentuan kuantitas serta waktu dalam proses pengendaliankebutuhan bahan terhadap komponen-komponen permintaan

    yang saling bergantung (Dependent demand item).Menurut Nasutio & Prasetyawan (2008) MRP adalah

    prosedur logis, aturan keputusan dengan teknik pencatatan

    terkomputerisasi yang dirancang untuk menterjemahkan

    "Jadwal Induk Produksi" atau MPS (Master Production

    Schedulling) menjadi "kebutuhan bersih" atau NR (NetRequirement) untuk semua item. Sistem MRP juga dikenalsebagai perencanan kebutuhan berdasarkan tahapan waktu

    (time-phases requirements planning).

    Dasar-dasar penyusunan MRP yaitu :1. MRP menurunkan permintaan terikat untuk bahan-bahan

    baku, bahan-bahan pembantu, dan barang-barang setengah

    jadi berdasarkan jadwal pengolahan barang jadi.2. MRP menetapkan jadwal pengadaan (seperti jadwal

    pengolahan atau pembelian) tidak jauh menyimpang dari

    jadwal penggunaannya.Tujuan dari MRP dari sudut pandang logistik adalah

    untuk menghindari sebanyak mungkin membawa barang-barang dalam persediaan (Siagian, 2005: 194).

    2.8.1 Manfaat Sistem MRPManfaat penggunaan sistem MRP antara lain

    adalah :1. Penurunan jumlah persediaan yang

    dibutuhkan. MRP menentukan jumlah bahan

    atau bagian barang yang benar-benardibutuhkan untuk setiap satuan waktu sesuaidengan rencana produksi induk (MPS),sehingga tingkat persediaan yang berlebihandapat dihindari.

    2. Pengurangan masa tunggu pembuatan danpemesanan. MRP menunjukkaan jumlah, danketersediaan bahan atau bagian barang, sertatindakan pengadaan yang dibutuhkan untuk

    memenuhi waktu penyerahan sehingga dapatmenghindari penundaan kegiatan pengolahan.

    3. Penentuan jadwal yang lebih tepat. DenganMRP, pesanan-pesanan yang baru diterima

    dapat langsung ditambahkan ke dalamperencanaan, dan jadwal pengolahan baru,setelah masuknya pesanan baru, dapat

    ditangani dengan mempertimbangkan daya

    hasil yang dimilki.4. Peningkatan kehematan. MRP mensyaratkan

    kerjasama dan penyelarasan antar berbagaipusat kerja pada saat bahan-bahan mengalir

    diantara pusat-pusat kerja tersebut (Pardede,

    2005: 477).

    2.8.2 Kemampuan Sistem MRPMRP memiliki 4 kemampuan yang menjadi

    ciri utamanya (Nasution & Prasetyawan, 2008: 248),

    yaitu:1. Mampu menentukan kebutuhan pada saat yang

    tepat, maksudnya adalah menentukan secara,

    tepat kapan suatu pekerjaan harus diselesaikanatau kapan material harus tersedia untuk

    memenuhi suatu pekerjaan sesuai denganjadwal yang telah ditentukan.

    2. Membentuk kebutuhan minimal untuk setiapitem, dengan diketahuinya bahan baku dalamsuatu pekerjaan, MRP dapat menentukansecara tepat sistem penjadwalan (berdasarkan

    prioritas) untuk memenuhi semua kebutuhan

    minimal setiap item komponen.3. Menentukan pelaksanaan rencana pemesanan,

    maksudnya adalah memberikan indikasi kapanpemesanan atau pembatalan terhadap pesananharus dilakukan.

    4. Menentukan penjadwalan ulang ataupembatalan atas suatu jadwal yang sudah

    direncanakan.

    2.8.3 Input Sistem MRPBerbagai data dan keterangan yang

    diperlukan sebagai Input di dalam MRP adalah:1. Master Product Schedule (MPS) yaitu jadwal

    induk produksi yang dibuat dengan tujuanmengetahui jenis produksi yang akan dibuat /

    digunakan dan waktu pembuatan / pemakaian

    produk (Zulfikarijah, 2005: 166).

    Gambar 2.4. Jadwal Produksi (Siagian, 2005 : 198)

    2. Bill of Material (BOM) yaitu daftar materialdan komponen secara lengkap, baik jenis dan

    jumlah setiap item untuk membuat satu unit

    produk. BOM merupakan daftar komponen,deskripsi komponen dan jumlah setiap yangdiperlukan untuk membuat satu unit produk.

    Salah satu cara untuk menentukan BOM

    produk adalah dengan menyusun strukturproduk.Struktur Produk ini dibutuhkan dalam

    menentukan kebutuhan kotor dan kebutuhanbersih suatu komponen. Selain itu, StukturProduk juga berisi informasi tentang jumlahkebutuhan komponen" dan jumlah produk

    akhir" yang harus dibuat (Nasution &Prasetyawan, 2008: 252).

    Gambar 2.5. Struktur Produk (Siagian, 2005 : 197)

    3. Inventory availability yaitu Catatan KeadaanPersediaan yang menggambarkan status semua

    item yang ada dalam persediaan. CatatanKeadaan Persediaan terdiri dari data-datasetiap jenis barang persediaan, dimana setiap

    jenis barang persediaan tersebut nantinyadibutuhkan untuk menentukan jumlahkebutuhan bersih. Catatan Keadaan Persediaan

    ini juga berisikan tentang faktor perencanaan

    yang digunakan untuk menetapkan jumlahwaktu untuk merencanakan pemesanan,diantaranya adalah lead time (waktupengadaan). Lead time yaitu waktu yang

  • 5/25/2018 ITS Undergraduate 16233 3108100652 Paper

    6/27

    6

    dibutuhkan dari saat pemesanan sampai

    dengan barang diterima (Siagian, 2005 : 195).

    2.8.4 Tahapan Proses Pengelolaan MRPMenurut Nasution & Prasetyawan (2008),

    proses pengolahan MRP dapat dilakukan dengan

    tahapan sebagai berikut

    1. NettingProses netting adalah proses perhitungan untukmenetapkan jumlah kebutuhan bersih. Data yangdiperlukan dalam perhitungan kebutuhan bersih iniadalah :

    a. Kebutuhan kotor untuk setiap periode.b. Persediaan yang dipunyai pada awal

    perencanaan.

    c. Rencana penerimaan untuk setiap periodeperencanaan.

    2. LottingProses lotting adalah suatu proses untukmenentukan besarnya pesanan yang optimal untuk

    masing-masing item produk berdasarkan padahasil perhitungan kebutuhan bersih

    3. OffsettingProses ini bertujuan untuk menentukan saat yang

    tepat untuk melakukan pemesanan dalam rangkamemenuhi kebutuhan bersih. Rencana pemesanandiperioleh dengan mengurangkan saat awal

    tersedianya ukuran lot yang diinginkan dengan

    basarnya "lead time.

    4. EksplosionProses eksplosion adalah proses perhitungankebutuhan kotor item yang berada di tingkat

    komponen yang lebih bawah, didasarkan atasrencana pemesanan yang telah disusun padaproses offsetting. Dalam proses eksplosion ini

    data struktur produk (bill of material) memegangperanan penting, karena atas dasar struktur

    produk.Agar dapat memahami proses pengolahan

    MRP dengan lebih jelas, maka dibawah ini akandijelaskan langkah-langkah dasar mengenai sistem

    MRP.

    Tabel 2.1 Kebutuhan dan Rencana Penerimaan Material

    Tabel 2.2 Contoh Proses Perhitungan MRP

    2.8.5 Output Sistem MRPMenurut Nasution & Prasetyawan (2008)

    secara umum output dari sistem MaterialRequirement Planning (MRP) terdiri dari laporan

    mengenai :1. Memberikan catatan tentang jadwal pemesanan

    material yang harus dilakukan atau harusdirencanakan baik dari pabrik maupun darisupplier.

    2. Memberikan indikasi bila perlu penjadwalanulang.

    3. Memberikan indikasi untuk pembatalan ataspesanan.

    4. Memberikan indikasi untuk keadaan parsediaan.2.8.6 Asumsi-asumsi Sistem MRP

    Asumsi-asumsi dari sistem MRP yang standardmenurut Nasution & Prasetyawan (2008) adalah

    sebagai berikut :1. Adanya data file yang terintegrasi.2. Waktu ancang untuk samua item diketahui.3. Setiap item persediaan selalu ada dalam

    pengendalian.

    4. Semua komponen untuk suatu perakitan dapatdisediakan pada saat perakitan akan dilakukan.

    5. Pengadaan dan pemakaian komponen bersifatdiskrit.

    6. Proses pembuatan sesuatu item tidak bergantungterhadap proses pembuatan item lainnya.

    2.8.7 Teknik Penentuan Ukuran LotUkuran lot (lot size)adalah menyatakan jumlah

    bahan baku yang harus dipesan untuk suatu periode.

    Teknik penentuan ukuran lot sangat tergantung padabeberapa hal, antara lain:

    a. Variasi dari kebutuhan, baik dari segi jumlahmaupun periodenya.

    b. Rentang waktu perencanaan.c. Ukuran periodenya (hari, minggu, bulan dan

    sebagainya).

    d. Perbandingan biaya pesan dan biaya simpan.Adapun untuk menentukan salah satu yang

    terbaik adalah cara menggunakan perbandingan total

    biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan.Biaya-biaya yang digunakan adalah biaya

    pemesanan, biaya pembelian, dan biayapenyimpanan (Nasution, 2008). Berikut metode yang

    akan digunakan dalam penentuan ukuran pemesanandiantaranya sebagai berikut :

  • 5/25/2018 ITS Undergraduate 16233 3108100652 Paper

    7/27

    7

    a) Lot for Lot (L4L)Teknik penetapan ukuran lot dengan ini dilakukan atasdasar pesanan diskrit. Penggunaan teknik ini

    bertujuan untuk meminimumkan ongkossimpanan, sehingga dengan teknik ini ongkossimpan menjadi nol (Nasution,2008: 271).

    b) Economic Order Quantity (EOQ)Dalam teknik ini besarnya ukuran lot adalah tetap.

    Namun perhitungannya sudah mencakup biaya pesanserta biaya simpan..

    h

    DkEOQ

    2=

    Dimana : D = Demand/ kebutuhan rata-ratak = Order cost/ biaya pesan per pemesananh = Holding cost/ biaya simpan per periode

    c) Period Order Quantity (POQ)Satu aturan penentuan jumlah pesanan secara dinamisadalah jumlah pesanan berkala (Periodic Order Quantity= POQ).POQ adalah jumlah yang sama dengan jumlah

    yang dibutuhkan selama beberapa minggu sejak bahanyang dipesan diterima, ditambah dangan jumlah

    persediaan pengaman dan dikurangi dengan jumlah

    persediaan awal atau persediaan ditangan (Pardede, 2005: 496).

    Interval pesanan ekonomi (EOI) diperoleh daripersamaan berikut:

    RPh

    RC

    R

    EOQEOI

    2=EOI ==

    Dimana : C = Biaya pemesanan pada tiap pemesanan.P = Harga pembelian per Unith = Holding cost/ biaya simpan per periode

    R = Rata-rata permintaan pada tiap perioded) Fixed Period Requirement (FPR)

    Dalam metoda ini penentuan ukuran lot berdasarkanpada periode tertentu saja. Besarnya jumlah kebutuhan

    tidak berdasarkan ramalan, tetapi dengan cara

    menjumlahkan kebutuhan bersih pada periode yang akandatang. Pada metode ini selang waktu antar pemesanandibuat tetap dengan ukuran lot sesuai pada kebutuhan

    bersih.e) Part Period Balancing (PPB)

    Part Period Balancing (PPB)merupakan pendekatatanyang cukup dinamis dengan menyeimbangkan biaya

    pemesanan dan biaya penyimpanan. Dalam PPB initerdapat EPP (Economic Part Period) yang berisi resiko

    biaya pemesanan dan biaya penyimpanan (Zulfikarijah,2005 : 191).

    2.8.8 Program POM-QM for windowsProgram POM-QM for Windows adalah versi

    baru dari perangkat lunak windows yang merupakan

    gabungan dari POM for Windows dan QM forWindows. Perangkat lunak ini merupakan produkyang fleksibel dan paling banyak digunakandibidang manajemen operasi. Program POM-QM

    merupakan sebuah program bantu komputer yang

    memiliki beberapa metode untuk memecahkanpermasalahanpermasalahan yang berkaitan denganmanajemen operasi dan riset operasi. Dalampenelitian ini, program POM-QM digunakan dalam

    proses lottingyaitu menentukan ukuran pemesanan.

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    3.1 Gambaran Umum PenelitianPenelitian ini membahas mengenai analisa persediaan

    material struktur atas pada proyek pembangunan apartemen

    High Point Surabaya. Analisa persediaan material yangdilakukan dalam penelitian ini berdasarkan pada jumlahpemesanan (lot size) dan waktu pemesanan material dengan

    menggunakan Material Requirement Planning (MRP) sebagai

    metode dalam pengendalain material. Penentuan lot sizepada

    penelitian ini menggunakan lima macam teknik, yaitu Lot for

    Lot, Economic Order Quantity, Period Order Quantity, Fixed Period

    Requirement dan Part Period Balancing. Dengan membandingkanhasil analisa dengan teknik-teknik tersebut dibandingkanuntuk dipilih teknik mana yang menimbulkan biaya persediaan

    yang ekonomis.

    3.2 Metode Pengumpulan DataUntuk mendapatkan data-data yang yang digunakan

    dalam menentukan tingkat persediaan material yang optimaldalam penelitian ini diperoleh secara langsung dari hasil tanyajawab dari pihak yang bersangkutan dalam proyek tersebutdan data-data yang bersumber dari dokumen proyek, antara

    lain :

    1. Data umum proyekData yang menggambarkan kondisi umum proyek

    meliputi nama proyek, spesifikasi proyek, owner,

    perencana, kontraktor, waktu pelaksanaan dan biayaproyek.

    2. Data materiala. Analisa bahan

    Berisikan informasi jenis-jenis material yangdigunakan dalam suatu item pekerjaan

    b. Lokasi Pengambilan MaterialBerisikan informasi lead time yang dibutuhkan

    dalam pemesanan material.

    c. Harga materialMemberikan informasi biaya pembelian material.

    3. Data teknis proyekData teknis adalah data-data yang digunakan dalam

    pelaksanaan pembangunan proyek, yaitu :a. Gambar perencanaan

    Digunakan untuk menghitung volume material dari

    pekerjaan yang ditinjau sehingga dapat diketahuivolume kebutuhan material yang harus dipesan.

    b. Schedule proyekBerisikan waktu rencana penyelesaian itempekerjaan yang nantinya digunakan untuk

    menentukan waktu pemesanaan material yang

    dibutuhkan.

    3.3 Identifikasi Objek PenelitianPelaksanaan pembangunan apartemen High Point

    Surabaya secara umum dilaksanakan secara bertahap per lantai

    dengan beberapa item pekerjaan utama seperti pekerjaanpersiapan, pekerjaan semi basement, pekerjaan sub strukturdan pekerjaan struktur atas. Berdasarkan time schedule

    proyek, brake downpekerjaan struktur apartemen dapat dilihatpada gambar 3.1.

    Dari Gambar tersebut memberikan gambaran bahwapekerjaan struktur atas pada apartement High Point terdiri dari

    pekerjaan struktur pada lantai Lt. Dasar, Lt. 1, Lt. 1A(Mezzanine), Lt. 2, dan seterusnya sampai lantai 15(penamaan Lt.4, Lt. 13 & Lt 14 tidak digunakan). Untukpelaksanaanya pada setiap lantai terdiri dari pekerjaan plat

    lantai, balok, kolom, tangga & ramp. Sedangkan padapekerjaan semi basement terdiri dari Galian tanah, potongkepala pancang, pile cap, tie beam, plat lantai, kolom & shearwall, basement wall, tangga & ramp. Salah satu struktur

    produk dalam pekerjaan struktur plat lantai terlihat padagambar 3.2.

  • 5/25/2018 ITS Undergraduate 16233 3108100652 Paper

    8/27

    8

    Gambar 3.2. Struktur Produk Material Struktur Balok

    Gambar 3.1. Break Down Apartement High Point

    3.4 Metode Analisa

    3.4.1. Penentuan Jumlah Pesanan Kebutuhan MaterialProses ini merupakan perhitungan jumlah total

    Lotting (penentuan jumlah pemesanan)Proses ini bertujuan untuk menentukan

    besarnya pemesanan (lot size) yang optimum

    berdasarkan pada hasil perhitungan kebutuhanbersih. Dalam proses ini data yang diperlukanantara lain kebutuhan bersih, besarnya biaya

    pesan dan biaya simpan material. Teknikpenentuan lot size yang digunakan yaitu Lot forLot (L4L), Economic Order Quantity (EOQ),

    Period Order Quantity (POQ), Fixed period

    Requirement (FPR), Part Period Balancing

    (PPB). Dalam penentuan jumlah pemesanan inidipertimbangkan pengaruh frekuensi pemesanandengan biaya pemesanan serta besarnya biaya

    simpan yang dikeluarkan. Dalam proses inidilakukan dengan bantuan program komputerPOM-QM

    3.4.2. Penentuan Biaya Total PersediaanBiaya total persediaan diperoleh dari seluruh

    biaya yang dikeluarkan akibat adanya prosespersediaan. Dari kelima teknik penentuan jumlahpemesanan dipilih biaya yang dihasilkan yang palingminimal

    3.5. Langkah-langkah PenelitianLangkah-langkah dalam pelaksanaan penelitian ini

    adalah sebagai berikut :

    1. Menentukan latar belakang penelitian dari wacanamengenai proyek konstruksi serta permasalahan-permasalahan yang sering dihadapi.

    2. Menentukan permasalahan pengadaan persediaanmaterial dalam proyek pembangunan apartemen High

    Point sesuai latar belakang dalam penelitian.3. Studi literatur mengenai perencanaan persediaan

    material yang dapat dipergunakan dalam menunjang

    penyusunan penelitian.

    4. Pengumpulan data-data yang berkaitan dengan tugasakhir, yaitu :

    a. Gambar- gambar perencanaan proyekb. Scheduleproyekc. Data kebutuhan material (BOQ)d. Data analisa materiale. Melakukan tannya jawab dengan pihak yang

    bersangkutan5. Membuat break down pekerjaan sebagai hasil

    identifikasi pada obyek penelitian. Dalam hal ini obyekpenelitian adalah pekerjaan struktur atas proyek

    pembangunan apartemen High Point.6. Membuat struktur produk (Bill of Material) tiap item

    induk produksi dari hasil break down pelaksanaan

    pekerjaan struktur bangunan atas dan menentukanmaterial penyusun yang akan dianalisa kebutuhannya.

    7. Menyusun jadwal induk produksi.8. Menghitung kebutuhan bersih material (netting) dari

    material-material penyusun yang telah ditentukan pada

    struktur produk.9. Menentukan ukuran pemesanan (lotting) pada material

    yang telah dihitung kebutuhan bersihnya menggunakanteknik lot size yang telah ditentukan menggunakan

    bantuan shoftware POM-QM.

    10. Mengitung biaya total pengadaan tiap material darisemua teknik lot size yang dilakukan.

    11. Menentukan waktu pemesanan (offsetting)berdasar leadtimeyang dibutuhkan material.

    12. Menghitung biaya total yang diakibatkan dari pengadaanmaterial.

    13. Menarik kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yangtelah dilakukan.

    STRUCTURE OFHIGH POINT

    APARTMENT

    Pek. Persiapan

    Pembuatan Keet,

    Bedeng, Pagar

    proyek dll

    Pek. Pengukuran

    Pek. SemiBasement

    Galian Tanah

    Potong Kepala

    Pancang

    Pile Cap

    Tie Beam

    Slab

    Column & Shear

    Wall

    Basement Wall

    Stair Basement -Lt. Dasar &

    Ramp

    Pek. StrukturAtas

    LANTAI DASAR

    Beam & Slab

    Column

    Stair Lt Dasar - Lt1 & Ramp

    Lt. 1

    Beam & Slab

    Column

    Stair Lt. 1 - Lt. 1A& Ramp

    LANTAI 1A(MEZZANINE)

    Beam & Slab

    Column

    Stair Lt. 1A - Lt. 2& Ramp

    Lt. 2, 3, 5, 6, 7, 8,

    9, 10, 11, 12, &

    15

    Beam & Slab

    Column

    Stair & Ramp

    Pek. AtapGedung

    Beam & Slab

    (+45,00)

    Column

    Roof Floor(+48,50)

    Pek. NonStruktur

    Pasang TowerCrane

    Pengiriman

    Instal TowerCrane

    Pek. Pagar

    Retaining Wall

    Pek.Pembersihan

    Kayu Glugu5/7

    Kayu Meranti5/7

    Kayu Meranti6/12

    Multiplek12 mm

    Besi Beton

    D22

    Besi Beton 13

    Besi Beton12

    Struktur Balok

    Bekisting Besi tulanganBeton Ready MixK. 300

    Besi Beton 10

    Besi Beton 8

  • 5/25/2018 ITS Undergraduate 16233 3108100652 Paper

    9/27

  • 5/25/2018 ITS Undergraduate 16233 3108100652 Paper

    10/27

    8

    Langkah-langkah pengerjaan penelitian tersebut dapat dilihat pada gambar 3.3.

    Gambar 3.3. Bagan Alur Penelitian

    BAB IV

    ANALISA DATA

    4.1. Gambaran Umum ProyekProyek Apartement High Point yang berlokasi berdekatan

    dengan salah satu Universitas Swasta terkemuka di Surabaya,

    merupakan sebuah hunian yang memiliki konsep LuxuryStudent Apartment yang dirancang dengan sistem hemat

    energi. Dilengkapi dengan fasilitas bintang lima, area parkirpribadi serta menggunakan spesifikasi bahan yang berkualitas

    menjadikan apartement ini sebagai student apartment yangmenyediakan privasi dan kenyamanan bagi para penghuninya.Selain sebagai sebuah investasi hunian, apartemen High Pointjuga membuka kesempatan bagi para pengusaha yang ingin

    membuka tempat usaha di apartement ini.Proyek ini terdiri dari 13 lantai yang dibangun diatas

    lahan seluas 3.758,52 m. Pelaksanaan pembangunan strukturatas proyek ini dibagi menjadi 3 zona pekerjaan tiap lantainya.

    Pada pekerjaan struktur balok lt. 5 - lt. 15 merupakanpekerjaan typical, sedangkan pekerjaan struktur kolom yang

    typical pada lt. 5 lt. 9 dan lt. 10 lt. 15.Gambaran umum mengenai proyek Apartement High

    Point dilihat sebagai berikut :

    4.1.1. Data ProyekNama Proyek : High Point.

    Jenis Proyek : Student Apartement.

    Lokasi Proyek : Jl. Siwalankerto No.185Wonocolo, Surabaya.

    Nilai Kontrak : Rp. 34.650.000.000,-

    (Untuk Pekerjaan Struktur Atas)Tipe Kontrak : Lump Sump Fix Price.Pemilik Proyek : PT. Sambadha Wahana

    Development.Konsultan Arsitektur : PT. Archi Metric.Kontraktor Pelaksana : PT. Nusa Raya Cipta.

    Luas Area : 3.758,52 m.Luas Bangunan : Basement = 2695,96 m.

    Lt. Dasar lt. 3 = 1.659,41 m.Lt. 5 lt. 15 = 1.568 m.

    Jumlah 15 lantai : Basement = 1 lantai.

    Retail Shop = 2 lantai.

    Unit apartement = 12 lantai.Struktur Bangunan : Pondasi = Tiang Pancang

    Str. Atas = Beton Bertulang

    Atap = Plat Beton

    4.1.2. Data Item PekerjaanPelaksanaan pembangunan apartemen High

    Point Surabaya secara umum dilaksanakan secara

    bertahap per lantai dengan beberapa item

    pekerjaan utama seperti pekerjaan persiapan,pekerjaan semi basement, pekerjaan sub struktur

    dan pekerjaan struktur atas. Pembangunan

    struktur atas proyek ini dibagi menjadi 3 zona

    Perumusan Permasalahan

    Studi Literatur

    Input MRP

    LOTTING pada levelmaterial (Penentuan Jumlah Pesanan) dengan

    teknik :

    a. Lot for Lot d. Part Period Balancingb. Economic Order Quantity e. Fixed period Requirementc. Periodic OrderQuantity

    Membuat Struktur

    Produk (BOM)

    Menyusun Jadwal Induk

    Produksi

    Menghitung Kebutuhan Bersih

    (Netting)

    Lead TimeMenentukan Waktu Pemesanan

    ( Offsetting)

    Biaya Pesan dan

    simpan

    Menghitung Kebutuhan leveldi bawahnya

    (Explosion)

    Latar Belakang

    Pengumpulan data-data :Data umum, material, teknis

    Biaya Total Persediaan

    Kesimpulan

    Pembuatan Break Down

  • 5/25/2018 ITS Undergraduate 16233 3108100652 Paper

    11/27

    9

    Durasi

    Hari

    4 LANTAI DASAR 56

    BALOK & PLAT 14

    KOLOM & DINDING GESER 7

    TANGGA Lt. DASAR - Lt. 1 14

    Item PekerjaanNo. Uraian Pekerjaan

    Peker jaan beton ber tu lang pada balok & plat, peker jaan

    kolom,pekerjaantangga lantai dasar - lantai 1 dinding geser

    untuk lift.

    N0. Pekerjaan Material Volume Sat

    1Balok

    Multypleks 1220x2440 mm2 (12mm)

    Kayu Glugu 5/7 per-4 meter

    Kayu Meranti 5/7 per-4 meter

    Kayu Meranti 6/12 per-4 meter

    Besi tulangan D-22

    Besi tulangan -13

    Besi tulangan -12

    Besi tulangan -8

    Besi tulangan -10

    Beton Beton K.300 223.46 m3

    m2

    Kg86826.42Besi Tulangan

    Bekisting 1782.07

    N0. Pekerjaan Material Volume Sat

    2Plat

    Multypleks 1220x2440 mm2 (12mm)

    Kayu Glugu 5/7 per-4 meter

    Kayu Meranti 6/12 per-4 meterPipa 1,5"

    Hory beam

    Besi tulangan -10

    Besi tulangan -8

    Beton Beton K.300 281.56 m3

    3Kolom

    Multypleks 1220x2440 mm2 (12mm)

    Kayu Glugu 5/7 per-4 meter

    Besi tulangan D-25

    Besi tulangan D-19

    Besi tulangan -13

    Besi tulangan -12

    Besi tulangan -10

    Beton Beton K.300 209.96 m3

    4Dinding Geser

    Multypleks 1220x2440 mm2 (12mm)

    Kayu Meranti 5/7 per-4 meter

    Kayu Meranti 6/12 per-4 meter

    Besi Tulangan Besi tulangan -13 4507.49 Kg

    Beton Beton K.300 34.90 m3

    2098.49

    683.30

    236.52

    Bekisting

    Bekisting

    Besi Tulangan

    m2

    Besi Tulangan

    Bekisting

    21328.32

    37706.79

    Kg

    Kg

    m2

    m2

    pekerjaan tiap lantainya pada pekerjaan balok dan

    plat. Dari masing-masing item pekerjaan tersebutterdiri dari beberapa sub item pekerjaan dan

    memiliki rangkaian aktivitas. Sedangkan itempekerjaan yang akan direncanakan persediaanmaterialnya adalah item pekerjaan pada strukturlantai dasar yang dijelaskan pada tabel 4.1.

    Tabel 4.1. Data Item Pekerjaan Struktur Lantai Dasar

    Pekerjaan struktur lantai dasar yang akananalisa merupakan pekerjaan struktur beton

    bertulang yaitu balok, plat, kolom dan dinding

    geser dimana pada masing-masing komponenstruktur tersebut meliputi pekerjaan bekisting,pembesian dan pengecoran. Pekerjaan tanggatidak dianlisa karena bukan merupakan

    struktur utama yang pelaksanaannya tidak

    bergantung pada pekerjaan struktur yang lain.

    4.1.3. Jadwal Pelaksanaan ProyekPelaksanaan pembangunan Proyek

    Apartement High Point dimulai pada Agustus

    2008 dan direncanakan selesai pada Nopember

    2010, sehingga pada awal tahun 2011bangunan apartement high point dapat diserahterimakan kepada investor. Pelaksanaan

    pekerjaan struktur atas proyek apartement inidimulai pada tanggal 10 Maret 2009 sampai

    dengan tanggal 9 Maret 2010, sehingga lama

    waktu penyelesaian pekerjaan struktur atasadalah 12 bulan. Sedangkan pada pekerjaanstruktur lantai dasar dimulai pada tanggal 4

    Mei 2009 sampai tanggal 25 Mei 2009.

    4.2. Struktur ProdukStruktur Produk berisi tentang informasi yang

    mengidentifikasikan semua kebutuhan komponen dan sub

    komponen yang akan dipergunakan untuk menghasilkan

    produk akhir dari suatu pekerjaan. Untuk menyusun strukturproduk ini berdasar pada break down struktur pekerjaan yangdapat dilihat pada time schedule proyek dan BOQ proyek.

    Material yang akan dianalisa persediaannya adalah

    material utama yang diperlukan pada pekerjaan bekisting,pembesian dan pengecoran pada struktur bangunan atasdiantaranya adalah multipleks, balok kayu, besi tulangan dan

    beton readymix. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat padastruktur produk lantai dasar pada gambar 4.1

    Pada gambar struktur produk lantai dasar tersebut terdiri

    dari 4 level, antara lain level 0 yang paling atas merupakan

    produk akhir dari analisa yang dilakukan yaitu Struktur LantaiDasar. Sedangkan pada level dibawahnya yaitu 1, 2, dan 3secara berurutan merupakan komponen, sub komponenpenyusun dan material-material yang dibutuhkan. Pada

    Struktur produk tersebut juga menunjukkan adanya hubungan

    antara setiap item pekerjaan dengan material yang dibutuhkan.Hubungan tersebut merupakan kebutuhan antara material padalevel paling bawah terhadap item pekerjaan pada level

    diatasnya. Misalnya kebutuhan akan material multipleks danbalok kayu tergantung pada kebutuhan akan bekisting.

    Sedangkan kebutuhan akan bekisting tergantung akankomponen-komponen yang akan dikerjakan, dalam hal ini

    adalah kolom, balok , plat, dan dinding geser.Dari struktur produk yang dibuat diperoleh Bill of

    Material untuk pekerjaan struktur lantai dasar yang akandihitung yang dijelaskan pada tabel 4.2.

    Keterangan :Mltp. 12 = Multipleks 12 mm = Diameter besi beton polosK.Mr = Kayu Meranti D = Diameter besi beton ulir

    K.Gl = Kayu GluguPP = Pipa

    HB = Horry Beam

    Tabel 4.2.Bill of Material Lantai Dasar

    Gambar 4.1. Struktur Produk Struktur Lantai Dasar

    BetonK.300

    Balok

    Besi

    Tul

    D22 13 12 810

    Bekisting

    Mltp12

    K Gl5/7

    K Mr5/7

    K Mr6/12

    Bekisting

    Plat

    Besi

    Tul

    810 Mltp12

    K Gl5/7

    K Mr6/12

    PP1,5"

    HB

    Bekisting BetonK.300

    Besi

    Tul

    Dinding Geser

    13 Mltp12

    K Mr6/12

    K Mr5/7

    Bekisting BetonK.300

    Struktur Lt. Dasar

    Kolom

    D25 19 13 1012

    Besi

    Tul

    Mltp12

    K Gl5/7

    Bekisting BetonK.300BetonK.300

    Level 0

    Level 1

    Level 2

    Level 3

  • 5/25/2018 ITS Undergraduate 16233 3108100652 Paper

    12/27

    10

    Durasi Kuantitas

    Total Per hari

    a b c d e f = d/e

    1 Bekisting Balok m2

    1782.07 9 198.01

    2 Bekisting Plat m2

    2098.49 9 233.17

    3 Pembesian Balok Kg 86826.42 9 9647.38

    4 Pembesian Plat Kg 21328.32 9 2369.81

    No Pekerjaan VolumeSat

    4.3. Jadwal Induk ProduksiJadwal induk produksi merupakan proses alokasi untuk

    membuat sejumlah produk dalam suatu periode waktu dengan

    memperhatikan kapasitas yang dimiliki. Untuk menyusun

    jadwal induk produksi diperlukan data jadwal pelaksanaan

    pekerjaan yang menunjukkan hubungan antar aktivitaspekerjaan. Jadwal pelaksanaan pekerjaan dapat dilihat pada

    gambar 4.2.

    Gambar 4.2. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

    4.3.1. Zona PekerjaanDalam pelaksanaan pekerjaan pada proyek

    dengan denah tidak simetris serta memiliki

    keterbatasan waktu pelaksanaan dan bobotpekerjaan yang cukup besar, maka untukmempermudah pelaksanaan pekerjaan di lapanganperlu dilakukan pembagian zona pekerjaan.

    Dengan membagi kedalam beberapa zonapekerjaan diharapkan pelaksanaan pekerjaandapat tersusun dan termonitoring dengan baik.Pembagian zona pekerjaan tersebut dibagi

    menjadi 3 zona antara lain zona 1 (as 1 - 5dengan as A - F), zona 2 (as 5 - 10 dengan as

    A - F), dan zona 3 (as 5+0,428 10 dengan asF M), selengkapnya dapat dilihat seperti yang

    terlihat pada gambar 4.3. berikut ini.

    Gambar 4.3. Pembagian Zona Pekerjaan

    4.3.2.

    Hubungan antar aktivitas pada pekerjaanstruktur lantai dasarLangkah awal dalam menyusun Jadwal

    induk Produksi adalah perlu diketahuinyahubungan antar aktivitas guna mengetahuiurutan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.Berdasarkan ketergantungan antar aktivitas maka

    dapat disusun secara tepat kapan pekerjaan harus

    selesai atau material harus tersedia di lapangan.Untuk jadwal pekerjaan struktur lantai dasarlebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.4.berikut ini.

    Pada jadwal perencanaan pekerjaan di atas

    dapat dilihat bahwa untuk menyelesaikanpekerjaan struktur Lantai dasar diperlukan waktuselama 3,2 minggu dengan rincian 2 minggu

    untuk pekerjaan balok dan plat, 1 minggu untukpekerjaan kolom dan dinding geser lift. Secara

    rinci hubungan aktivitas pekerjaan lantai dasardijelaskan sebagai berikut:a. Pekerjaan pembesian balok dikerjakan

    setelah bekisting balok terpasangdilapangan.

    b. Pekerjaan bekisting plat dikerjakanbersamaan dengan pekerjaan bekisting

    balok.c. Pekerjaan bekisting balok dan plat harus

    telah selesai sehari sebelum pekerjaanpembesian balok dan plat selesai.

    d. Pekerjaan pengecoran pada balok dan platdimulai setelah seluruh pekerjaan bekistingdan pekerjaan pembesian telah selesaidikerjakan.

    e. Pekerjaan struktur kolom dimulai 1 harisetelah pekerjaan balok dan plat selesai

    dikerjakan (adanya proses curring padabeton).

    f. Pekerjaan bekisting kolom dan dimulaisetelah pekerjaan pembesian kolom

    terpasang di lapangan.g. Pekerjaan dinding geser dilakukanbersamaan dengan pekerjaan kolom.

    4.3.3. Durasi pekerjaanSebelum melakukan penyusunan jadwal

    induk produksi, perlu diketahui durasi yangdibutuhkan untuk menyelesaikan suatu itempekerjaan. Secara teori durasi pekerjaan untuk

    tiap item pekerjaan diperoleh dengan membagi

    volume pekerjaan dengan kuantitas yang dapatdiselesaikan dalam sehari.

    Durasi pekerjaan balok dan plat Lt. dasaradalah 11 hari dengan rincian 1 hari untuk

    pekerjaan pengecoran, pekerjaan bekisting harus

    selesai 1 hari sebelum pekerjaan pembesianselesai dikerjakan dan pekerjaan pembesiandimulai 1 hari setelah pekerjaan bekisting mulai

    dikerjakan. Sehingga, durasi untuk pekerjaanbekisting dan pembesian adalah 9 hari.

    Berdasarkan volume pekerjaan seperti

    tabel 4.2, dapat diketahui kuantitas pekerjaan perhari pekerjaan bekisting dan pembesian balok

    dan plat yang dijelaskan pada tabel 4.3. Datakuantitas tersebut digunakan untuk menghitungdurasi per zona seperti tabel 4.4.

    Tabel 4.3. Kuantitas Bekisting dan Pembesian Per Hari

  • 5/25/2018 ITS Undergraduate 16233 3108100652 Paper

    13/27

    11

    Kuantitas

    per hari

    Bekisting

    Zona 1 661.72 m2

    198.01 3.342 dipakai 3

    Zona 2 530.63 m2 198.01 2.680 dipakai 3

    Zona 3 589.73 m2

    198.01 2.978 dipakai 3

    Zona 1 781.25 m2

    233.17 3.351 dipakai 3

    Zona 2 612.45 m2

    233.17 2.627 dipakai 3

    Zona 3 704.80 m2

    233.17 3.023 dipakai 3

    Pembesian

    Zona 1 30321.77 Kg 9647.38 3.143 dipakai 3

    Zona 2 27040.12 Kg 9647.38 2.803 dipakai 3

    Zona 3 29464.53 Kg 9647.38 3.054 dipakai 3

    Zona 1 7548.22 Kg 2369.81 3.185 dipakai 3

    Zona 2 6458.04 Kg 2369.81 2.725 dipakai 3

    Zona 3 7322.06 Kg 2369.81 3.090 dipakai 3

    No Pekerjaan Volume Sat Durasi

    hr

    1

    Balok

    Plat

    2

    Balok

    Plat

    Durasi

    hr 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5

    Bekisting Balok

    Zona 1 661.72 m2

    3 220.57 220.57 220.57

    Zona 2 530.63 m2

    3 176.88 176.88 176.88

    Zona 3 589.73 m2

    3 196.58 196.58 196.58

    Pembesian Balok

    Zona 1 30321.77 Kg 3 10107.26 10107.26 10107.26

    Zona 2 27040.12 Kg 3 9013.37 9013.37 9013.37

    Zona 3 29464.53 Kg 3 9821.51 9821.51 9821.51

    Bekisting Plat

    Zona 1 781.25 m2

    3 260.42 260.42 260.42

    Zona 2 612.45 m2

    3 204.15 204.15 204.15

    Zona 3 704.80 m2

    3 234.93 234.93 234.93

    Pembesian Plat

    Zona 1 7548.22 Kg 3 2516.07 2516.07 2516.07

    Zona 2 6458.04 Kg 3 2152.68 2152.68 2152.68

    Zona 3 7322.06 Kg 3 2440.69 2440.69 2440.69

    Pengecoran Balok dan Plat

    5 Zona 1, 2 dan 3 505. 02 m3 1 505.02

    480.99 480.99 480.99 381.02 381.02 381.02 431.51 431.51 431.51

    12623.33 12623.33 12623.33 11166.05 11166.05 11166.05 12262.20 12262.20 12262.20

    505.02Jumlah Kuantitas Pengecoran

    Jumlah Kuantitas Pembesian

    1

    2

    3

    4

    Jumlah Kuantitas Bekisting

    No Pekerjaan Volume Sat Minggu ke- 18 Minggu ke- 19Kuantitas

    Durasi 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6

    Hari

    Balok

    Zona 1

    Bekisting 661.72 m2

    3 220.57 220.57 220.57

    Pembesian 30321.77 Kg 3 10107.26 10107.26 10107.26

    Pengecoran K.300 79.81 m3

    1 79.81

    Zona 2

    Bekisting 530.63 m2

    3 176.88 176.88 1 76.88

    Pembesian 27040.12 Kg 3 9013.37 9013.37 9013.37

    Pengecoran K.300 68.78 m3

    1 68.78

    Zona 3Bekisting 589.73 m

    23 196.58 196.58 196.58

    Pembesian 29464.53 Kg 3 9821.51 9821.51 9821.51

    Pengecoran K.300 74.88 m3

    1 74.88

    Plat

    Zona 1

    Bekisting 781.25 m2

    3 260.42 260.42 260.42

    Pembesian 7548.22 Kg 3 2516.07 2516.07 2516.07

    Pengecoran K.300 99.87 m3

    1 99.87

    Zona 2

    Bekisting 612.45 m2

    3 204.15 204.15 2 04.15

    Pembesian 6458.04 Kg 3 2152.68 2152.68 2152.68

    Pengecoran K.300 83.96 m3

    1 83.96

    Zona 3

    Bekisting 704.80 m2

    3 234.93 234.93 234.93

    Pembesian 7322.06 Kg 3 2440.69 2440.69 2440.69

    Pengecoran K.300 97.74 m3

    1 97.74

    Kolom

    Bekisting 683.30 m2

    4 227.77 113.88 113.88 227.77

    Pembesian 37706.79 Kg 5 8379.29 8379.29 6284.46 6284.46 8379.29

    Pengecoran 209.96 m3

    1 209.96

    Dinding Geser

    Bekisting 236.52 m2

    2 118.26 118.26

    Pembesian 4507.49 Kg 2 2253.75 2253.75

    Pengecoran 34.90 m3

    1 34.90

    Pekerjaan Volume SatMinggu ke-18 Minggu ke-19 Minggu ke-20

    Selengkapnya durasi pekerjaan dapat

    dijelaskan pada tabel 4.4. berikut:

    Tabel 4.4. Durasi Pekerjaan Balok dan Plat per Zona

    4.3.4. Jadwal Induk Produksi Tiap ZonaDengan mengetahui durasi dari masing-

    masing item pekerjaan dan hubungan antar

    aktivitasnya, maka jadwal induk produksi tiapzona dapat disusun dengan memasukkan datakuantitas pekerjaan tiap durasinya ke dalamjadwal pekerjaan.

    Perhitungan kuantitas pada tiap satuan

    waktu pekerjaan diperoleh dari hasil pembagianvolume dengan durasi yang telah direncanakanpada jadwal pekerjaan. Kuantitas tiap periode

    selengkapnya dijelaskan pada tabel 4.5.

    Tabel 4.5. Kuantitas Balok dan Plat Tiap Durasi Pekerjaan

    Jadwal Induk Produksi tiap zona pekerjaan untuk selengkapnya disajikan dalam bentuk tabel seperti yangditunjukkan pada tabel 4.6.

    Tabel 4.6. Jadwal Induk Produksi Tiap Zona Pekerjaan

  • 5/25/2018 ITS Undergraduate 16233 3108100652 Paper

    14/27

    12

    Satuan Harga Material Alamat

    Pembelian Per Satuan Pembelian Supplier

    1 Multypleks 12mm Lembar 137,000Rp

    2 Kayu Glugu 5/7 Batang 23,000Rp

    3 Kayu Meranti 5/7 Batang 33,500Rp

    4 Kayu Meranti 6/12 Batang 55,000Rp

    5 Besi tulangan -8 Lonjor 39,875Rp

    6 Besi tulangan -10 Lonjor 68,200Rp

    7 Besi tulangan -12 Lonjor 82,500Rp

    8 Besi tulangan -13 Lonjor 105,295Rp

    Besi tulangan D-16 Lonjor 159,500Rp

    9 Besi tulangan D-19 Lonjor 224,920Rp

    10 Besi tulangan D-22 Lonjor 289,300Rp

    11 Besi tulangan D-25 Lonjor 374,000Rp

    12 Beton K. 300 m3 465,000Rp SURABAYA

    SIDOARJO

    Jenis Material

    SURABAYA

    No.

    Jarak (Km) Time Band Tari Telpon

    (Rp.)

    0-20 08.00-18.00 122

    18.00-08.00 83

    > 20 08.00-18.00 163

    18.00-08.00 122

    No. Lokasi Pengiriman Jml LembarBiaya Fax /

    Do kumen Teks To tal B iaya

    a c d e f=d*e

    1 Sidoarjo 2 Rp. 2,175.00 Rp. 4,350.002 Surabaya 2 Rp. 1,375.00 Rp. 2,750.00

    Biaya Telepon Biaya Fax Biaya Cetak Total

    10 mnt 2 lembar 6 lembar Biayaa b c d e f = c+d+e

    1 Multypleks 12mm 1,220.00Rp 2,750.00Rp 1,500.00Rp 5,470.00Rp

    2 Kayu Glugu 5/7 1,220.00Rp 2,750.00Rp 1,500.00Rp 5,470.00Rp

    3 Kayu Meranti 5/7 1,220.00Rp 2,750.00Rp 1,500.00Rp 5,470.00Rp

    4 Kayu Meranti 6/12 1,220.00Rp 2,750.00Rp 1,500.00Rp 5,470.00Rp

    5 Besi tulangan -8 1,220.00Rp 4,350.00Rp 1,500.00Rp 7,070.00Rp

    6 Besi tulangan -10 1,220.00Rp 4,350.00Rp 1,500.00Rp 7,070.00Rp

    7 Besi tulangan -12 1,220.00Rp 4,350.00Rp 1,500.00Rp 7,070.00Rp

    8 Besi tulangan -13 1,220.00Rp 4,350.00Rp 1,500.00Rp 7,070.00Rp9 Besi tulangan D-16 1,220.00Rp 4,350.00Rp 1,500.00Rp 7,070.00Rp

    10 Besi tulangan D-19 1,220.00Rp 4,350.00Rp 1,500.00Rp 7,070.00Rp

    11 Besi tulangan D-22 1,220.00Rp 4,350.00Rp 1,500.00Rp 7,070.00Rp

    12 Besi tulangan D-25 1,220.00Rp 4,350.00Rp 1,500.00Rp 7,070.00Rp

    Jenis MaterialNo.

    4.4. Biaya PersediaanBiaya persediaan adalah semua pengeluaran dan kerugian

    yang timbul sebagai akibat dari adanya persediaan. Biaya

    persediaan yang dihitung dalam tugas akhir ini meliputi biayapembelian, biaya pemesanan, dan biaya penyimpanan padapekerjaan struktur lantai dasar. Adapun asumsi yangdigunakan adalah sebagai berikut :

    a. Harga material tidak terpengaruh oleh ukuranpembelian, sehingga berapapun jumlah pembelianharga material tetap.

    b. Lead timetetap setiap kali pemesanan material.c. Biaya Pesan konstan untuk setiap kali pemesanan.

    4.4.1. Biaya Pembelian MaterialBiaya pembelian material adalah biaya

    yang dikeluarkan untuk membeli material.Besarnya biaya pembelian ini tergantung padajumlah material yang dibeli dan harga satuan

    material. Data umum mengenai harga material

    ditunjukkan pada tabel 4.7. dibawah ini :

    Tabel 4.7. Daftar Harga Material

    4.4.2. Biaya Pemesanan MaterialBiaya pemesanan adalah semua biaya

    pengeluaran yang timbul dari usaha

    mendatangkan material dari luar. Biayapemesanan ini tergantung pada frekuensi

    pemesanan yang meliputi biaya telekomunikasi,pengiriman purchase order dan biayaadministrasi dalam melakukan pemesanan

    terhadap supplier.a. Biaya telekomunikasi yang dikeluarkan

    merupakan biaya untuk melakukan

    pemesanan material pada supplier dengan

    menggunakan media telepon. Biayatelekomunikasi ini dipengaruhi oleh faktordurasi percakapan serta lokasi suppliermaterial dimana diasumsikan terjadi

    percakapan selama 10 menit setiap kali

    pemesanan material. Karena lokasisupplierberada di Surabaya dan Sidoaarjo,maka untuk biaya telepon menggunakan

    tarif lokal. Tarif telepon tersebut dapatdilihat pada tabel 4.8. Dari data tersebut,

    tarif telepon lokal yang digunakan sebesarRp 122,-.

    Tabel 4.8. Biaya Telepon

    Sumber data: PT. Telkomb. Biaya pengiriman dokumen pesanan

    tergantung pada jumlah dan lokasisupplier. Lembar purchase order dikirim

    melalui fax dan setiap kali pemesanan

    diperkirakan sebanyak 2 lembar. Biayafaxdapat dilihat pada tabel 4.9.

    Tabel 4.9. Biaya Fax

    Sumber data: PT. Telkom

    c. Biaya Administrasi adalah semua biayayang dikeluarkan dalam pembuatanpurchase order yang akan dikirim ke

    supplier dan digunakan dalam back uptagihan, serta data arsip pendataan saat

    kedatangan material (2 lembar rangkap 3).Biaya Administrasi yang dihitung pada

    proyek ini meliputi biaya pencetakansebesar Rp 250,-/lembar. Sehingga biayaadministrasi setiap kali pemesanan adalah

    6 x Rp 250,-

    Total biaya pemesanan material untuklebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.10.

    Tabel 4.10. Biaya Pesan

    4.4.3. Biaya PenyimpananBiaya penyimpanan adalah semua

    pengeluaran yang timbul akibat menyimpan

    barang. Dalam tugas akhir ini biayapenyimpanan yang diperhitungkan adalah biaya

    modal dan biaya kerusakan atau penyusutan.a. Biaya modal merupakan biaya yang

    ditimbulkan karena memiliki persediaanyang harus diperhitungkan dalam system

    persediaan. Biaya ini diukur sebagaipersentase nilai persediaan pada periode

    waktu tertentu, yang dapat diukur dengansuku bunga bank. Besarnya suku bungaadalah 6,5% per hari berdasarkan sukubunga Bank Indonesia tahun 2010,

    sehingga biaya modal adalah 6,5% x hargamaterial per unit.

    b. Biaya penyusutan atau kerusakanmerupakan biaya yang ditimbulkan karena

    barang yang disimpan mengalamikerusakan dan penyusutan karenajumlahnya berkurang atau hilang. Biaya

    penyusutan atau kerusakan selama

    penyimpanan yang diasumsikan sebesar2% per hari untuk jenis material kayu dan0,5% per hari untuk jenis material besitulangan.

    Sumber data : Jurnal Harga Material

  • 5/25/2018 ITS Undergraduate 16233 3108100652 Paper

    15/27

    13

    Persentase Persentase Biaya

    Biaya Modal

    Biaya kerusakan

    /penyusutan

    Simpan /unit

    /haria b c d e f = ((d+e)/365)*c

    1 Multypleks 12mm 137,000Rp 6.5% 2% 31.90Rp

    2 Kayu Glugu 5/7 23,000Rp 6.5% 2% 5.36Rp

    3 Kayu Meranti 5/7 33,500Rp 6.5% 2% 7.80Rp

    4 Kayu Meranti 6/12 55,000Rp 6.5% 2% 12.81Rp

    5 Besi tulangan -8 39,875Rp 6.5% 0.5% 7.65Rp

    6 Besi tulangan -10 68,200Rp 6.5% 0.5% 13.08Rp

    7 Besi tulangan -12 82,500Rp 6.5% 0.5% 15.82Rp

    8 Besi tulangan -13 105,295Rp 6.5% 0.5% 20.19Rp

    9 Besi tulangan D-16 159,500Rp 6.5% 0.5% 30.59Rp

    10 Besi tulangan D-19 224,920Rp 6.5% 0.5% 43.14Rp

    11 Besi tulangan D-22 289,300Rp 6.5% 0.5% 55.48Rp

    12 Besi tulangan D-25 374,000Rp 6.5% 0.5% 71.73Rp

    No. Jenis MaterialHarga Material

    /Unit

    1 Multypleks 12mm Lembar 137,000.00Rp 5,470.00Rp 31.90Rp

    2 Kayu Glugu 5/7 Batang 23,000.00Rp 5,470.00Rp 5.36Rp

    3 Kayu Meranti 5/7 Batang 33,500.00Rp 5,470.00Rp 7.80Rp

    Biaya pemesanan

    /Pesan

    Biaya

    penyimp an

    /unit /hari

    Satuan

    /UnitNo. Jenis Materi al

    Biaya pembelian

    /Unit

    4 Kayu Meranti 6/12 Batang 55,000.00Rp 5,470.00Rp 12.81Rp

    5 Besi tulangan -8 Lonjor 39,875.00Rp 7,070.00Rp 7.65Rp

    6 Besi tulangan -10 Lonjor 68,200.00Rp 7,070.00Rp 13.08Rp

    7 Besi tulangan -12 Lonjor 82,500.00Rp 7,070.00Rp 15.82Rp

    8 Besi tulangan -13 Lonjor 105,295.00Rp 7,070.00Rp 20.19Rp

    9 Besi tulangan D-16 Lonjor 159,500.00Rp 7,070.00Rp 30.59Rp

    10 Besi tulangan D-19 Lonjor 224,920.00Rp 7,070.00Rp 43.14Rp

    11 Besi tulangan D-22 Lonjor 289,300.00Rp 7,070.00Rp 55.48Rp

    12 Besi tulangan D-25 Lonjor 374,000.00Rp 7,070.00Rp 71.73Rp

    Durasi 1 2 3 4 5 6 7 Konversi 1 2 3 4 5 6 7

    Satuan

    Hari c

    Balok

    Bekisting 1782.07 m2

    9 220.57 220.57 220.57 176.88 176.88 176.88

    Multypleks 1220x2440 mm2 (12mm) 0.3359 lbr 1 74.10 74.10 74.10 59.42 59.42 59.42 lembarKayu Glugu 5/7 per-4 meter 0.0307 m

    31 btg = 0.014 m 484.29 484.29 484.29 388.35 388.35 388.35 batang

    Kayu Meranti 5/7 per-4 meter 0.0070 m3

    1 btg = 0.014 m 109.55 109.55 109.55 87.84 87.84 87.84 batang

    Kayu Meranti 6/12 per-4 meter 0.0155 m3

    1 btg = 0.029 m 118.35 118.35 118.35 94.90 94.90 94.90 batang

    Pembesian

    D- 22 63898.55 Kg 9 7272.90 7272.90 7272.90 6704.29 6704.29 1.05 kg 1 lonjor = 35.79 kg 213.37 213.37 213.37 196.69 196.69 lonjor

    - 8 513.57 Kg 9 66.03 66.03 66.03 65.04 65.04 1.05 kg 1 lonjor = 4 .73 kg 14.65 14.65 14.65 14.43 14.43 lonjor

    - 10 2370.58 Kg 9 426.47 426.47 426.47 164.20 164.20 1.05 kg 1 lonjor = 7 .39 kg 60.56 60.56 60.56 23.32 23.32 lonjor

    - 12 14022.63 Kg 9 1432.53 1432.53 1432.53 1538.82 1538.82 1.05 kg 1 lonjor = 10.65 kg 141.26 141.26 141.26 151.74 151.74 lonjor

    - 13 6021.09 Kg 9 909.32 909.32 909.32 541.02 541.02 1.05 kg 1 lonjor = 12.50 kg 76.40 76.40 76.40 45.46 45.46 lonjor

    Pengecoran K.300 223.46 m3

    1

    Plat

    Bekisting 2098.49 m2

    9 260.42 260.42 260.42 204.15 204.15 204.15

    Multypleks 1220x2440 mm2 (12mm) 0.3359 lbr 1 87.48 87.48 87.48 68.58 68.58 68.58 lembar

    Kayu Glugu 5/7 per-4 meter 0.0094 m3

    1 btg = 0.014 m 174.14 174.14 174.14 136.51 136.51 136.51 batang

    Kayu Meranti 6/12 per-4 meter 0.0097 m3

    1 btg = 0.029 m 87.47 87.47 87.47 68.57 68.57 68.57 batang

    Pipa 1,5" 131.00 bh 43.67 43.67 43.67 1 43.67 43.67 43.67 buah

    Hory beam 65.00 bh 21.67 21.67 21.67 1 21.67 21.67 21.67 buah

    Pembesian

    - 10 18987.21 Kg 9 2229.00 2229.00 2229.00 1920.29 1920.29 1.05 kg 1 lonjor = 7 .39 kg 316.50 316.50 316.50 272.67 272.67 lonjor

    - 8 2341.10 Kg 9 287.07 287.07 287.07 232.40 232.40 1.05 kg 1 lonjor = 4 .73 kg 63.69 63.69 63.69 51.56 51.56 lonjor

    Pengecoran K.300 281.56 m3

    1

    a b (a x b) / c

    Minggu ke-18 material Minggu ke-18Pekerjaan Volume Sat

    Koef

    Sat

    Apabila diasumsikan dalam 1 tahun ada

    365 hari, maka perhitungan biaya penyimpananmaterial/unit per hari untuk masing-masing

    material dapat dijelaskan dalam tabel 4.11.berikut :

    Tabel 4.11. Biaya Penyimpanan

    4.7.1. Biaya Persediaan MaterialBiaya persediaan material adalah biaya

    yang terdiri dari biaya pembelian, biaya

    pemesanan dan juga biaya penyimpanan

    material.Dari hasil perhitungan masingmasing

    biaya diatas, maka biaya persediaan material

    dapat dilihat pada tabel 4.12. berikut ini :

    Tabel 4.12. Biaya Persediaan Material

    4.5. Analisa Kebutuhan MaterialAnalisa kebutuhan material adalah besarnya jumlah

    material yang dibutuhkan untuk menyelesaikan bagian

    pekerjaan dalam satu satuan pekerjaan. Dalam kaitannyadengan proses tahapan MRP, analisa kebutuhan materialmerupakan suatu proses awal sebelum memasuki proses

    tahapan MRP yang meliputi jadwal induk produksi dan

    kebutuhan material per periode. Hasil dari analisa kebutuhan

    material tersebut untuk selanjutnya akan dipergunakan dalamproses tahapan MRP, yaitu :

    a. Penentuan kebutuhan bersihb. Penentuan ukuran pemesanan

    Dalam proses tahapan MRP, selain hasil analisakebutuhan material juga diperlukan informasi mengenai biaya-biaya persediaan dan waktu tunggu kedatangan material.

    Informasi ini yang nantinya akan digunakan dalam tahapanpenentuan ukuran pemesanan (lotting).

    Kebutuhan material per periode dapat dihitung dari

    analisa bahan atau material untuk masing-masing item

    pekerjaan berdasarkan jadwal induk produksi tiap zona.Kuantitas pekerjaan tiap periode yang awalnya terbagikedalam zona pekerjaan dijumlahkan sesuai denganperiodenya, sedangkan pada pekerjaan pembesian lebih

    didetailkan sesuai dengan kebutuhan jenis tulangan yang

    dibutuhkan.Kebutuhan material per periode dihitung dengan

    memasukkan data koefisien atau indeks (angka) analisa bahan

    pada jadwal induk produksi. Setiap item pekerjaan memilikikoefisien kebutuhan material yang berbeda-beda.

    Apabila satuan dalam analisa bahan berbeda dengansatuan unit dalam pembelian material, maka jumlah kebutuhan

    material dikonversikan ke dalam satuan pembelian.Analisa kebutuhan material untuk minggu ke-18 disajikan

    dalam tabel 4.13.Rekapitulasi kebutuhan material untuk masing-masing

    item pekerjaan per periode berdasar hasil analisa kebutuhan

    material dapat dilihat pada tabel 4.14.

    Tabel 4.13. Kebutuhan Material Minggu Ke-18

  • 5/25/2018 ITS Undergraduate 16233 3108100652 Paper

    16/27

    14

    Durasi

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    Hari

    Balok B

    ekistin

    g

    1782.07

    9

    Multyp

    leks1220x2440mm2(12mm)

    lembar

    74.10

    74.10

    74.10

    59.42

    59.42

    59.42

    66.04

    66.04

    66.04

    KayuGlugu5/7per-4meter

    batang

    484.29

    484.29

    484.29

    388.35

    388.35

    388.35

    431.60

    431.60

    431.60

    KayuM

    eranti5/7per-4meter

    batang

    109.55

    109.55

    109.55

    87.84

    87.84

    87.84

    97.63

    97.63

    97.63

    KayuM

    eranti6/12per-4meter

    batang

    118.35

    118.35

    118.35

    94.90

    94.90

    94.90

    105.47

    105.47

    105.47

    Pembesian

    D-

    22

    63898.55

    lonjor

    9

    213.37

    213.37

    213.37

    196.69

    196.69

    196.69

    214.82

    214.82

    214.82

    -8

    513.57

    lonjor

    9

    14.65

    14.65

    14.65

    14.43

    14.43

    14.43

    8.90

    8.90

    8.90

    -10

    2370.58

    lonjor

    9

    60.56

    60.56

    60.56

    23.32

    23.32

    23.32

    28.33

    28.33

    28.33

    -12

    14022.63

    lonjor

    9

    141.26

    141.26

    141.26

    151.74

    151.74

    151.74

    167.91

    167.91

    167.91

    -13

    6021.09

    lonjor

    9

    76.40

    76.40

    76.40

    45.46

    45.46

    45.46

    46.77

    46.77

    46.77

    Pengec

    oran

    K.300

    223.46

    1

    229.05

    Plat B

    ekistin

    g

    2098.49

    9

    Multyp

    leks1220x2440mm2(12mm)

    lembar

    87.48

    87.48

    87.48

    68.58

    68.58

    68.58

    78.92

    78.92

    78.92

    KayuGlugu5/7per-4meter

    batang

    174.14

    174.14

    174.14

    136.51

    136.51

    136.51

    157.10

    157.10

    157.10

    KayuM

    eranti6/12per-4meter

    batang

    87.47

    87.47

    87.47

    68.57

    68.57

    68.57

    78.91

    78.91

    78.91

    Pipa1,5

    "

    131.00

    buah

    43.67

    43.67

    43.67

    Horybe

    am

    65.00

    buah

    21.67

    21.67

    21.67

    Pembesian

    -10

    18987.21

    lonjor

    9

    316.50

    316.50

    316.50

    272.67

    272.67

    272.67

    309.52

    309.52

    309.52

    -8

    2341.10

    lonjor

    9

    63.69

    63.69

    63.69

    51.56

    51.56

    51.56

    57.88

    57.88

    57.88

    Pengec

    oran

    K.300

    281.56

    m3

    1

    288.60

    KolomB

    ekistin

    g

    683.30

    4

    Multyp

    leks1220x2440mm2(12mm)

    lembar

    76.51

    38.26

    38.26

    76.51

    KayuGlugu5/7per-4meter

    batang

    190.26

    95.13

    95.13

    190.26

    Pembesian

    D-

    25

    24872.05

    lonjor

    5

    125.57

    125.57

    94.18

    94.18

    125.57

    D-

    19

    2483.75

    lonjor

    5

    21.71

    21.71

    16.28

    16.28

    21.71

    -13

    8986.17

    lonjor

    5

    167.78

    167.78

    125.84

    125.84

    167.78

    -12

    1026.39

    lonjor

    5

    22.49

    22.49

    16.87

    16.87

    22.49

    -10

    338.44

    lonjor

    5

    10.68

    10.68

    8.01

    8.01

    10.68

    Pengec

    oran

    209.96

    m3

    1

    215.21

    DindingGe

    ser

    Bekistin

    g

    236.52

    2

    Multyp

    leks1220x2440mm2(12mm)

    lembar

    39.73

    39.73

    KayuM

    eranti5/7per-4meter

    batang

    48.00

    48.00

    KayuM

    eranti6/12per-4meter

    batang

    34.20

    34.20

    Pembesian

    -13

    4507.49

    lonjor

    2

    189.36

    189.36

    Pengec

    oran

    34.90

    m3

    1

    35.78

    Mingguke-18

    Mingguke-19

    Mingguke

    -20

    Pekerjaan

    Volume

    Sat

    Tabel4.14.

    RekapitulasiKebutuhanMaterialPerP

    eriode

  • 5/25/2018 ITS Undergraduate 16233 3108100652 Paper

    17/27

    15

    1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6

    1 Multypleks (12mm) Lbr

    Balok 74.10 74.10 74.10 59.42 59.42 59.42 66.04 66.04 66.04

    Plat 87.48 87.48 87.48 68.58 68.58 68.58 78.92 78.92 78.92

    Kolom 76.51 38.26 38.26 76.51

    Dinding geser 39.73 39.73

    Kebutuhan Bersih (dibulatkan) 162 162 162 128 128 128 145 145 145 77 78 78 77

    2 Kayu Glugu 5/7 (4 m) Btg

    Balok 484.29 484.29 484.29 388.35 388.35 388.35 431.60 431.60 431.60

    Plat 174.14 174.14 174.14 136.51 136.51 136.51 157.10 157.10 157.10

    Kolom 190.26 95.13 95.13 190.26

    Kebutuhan Bersih (dibulatkan) 659 659 659 525 525 525 589 589 589 191 96 96 191

    3 Kayu Meranti 5/7 (4 m) Btg

    Balok 109.55 109.55 109.55 87.84 87.84 87.84 97.63 97.63 97.63

    Dinding geser 48.00 48.00

    Kebutuhan Bersih (dibulatkan) 110 110 110 88 88 88 98 98 98 48 48

    4 Kayu Meranti 6/12 (4 m) Btg

    Balok 118.35 118.35 118.35 94.90 94.90 94.90 105.47 105.47 105.47

    Plat 87.47 87.47 87.47 68.57 68.57 68.57 78.91 78.91 78.91

    Dinding geser 34.20 34.20

    Kebutuhan Bersih (dibulatkan) 206 206 206 164 164 164 185 185 185 35 35

    5 Pipa 1,5" Bh

    Plat 43.67 43.67 43.67

    Kebutuhan Bersih (dibulatkan) 44 44 44

    6 Hory beam Bh

    Plat 21.67 21.67 21.67

    Kebutuhan Bersih (dibulatkan) 22 22 22

    7 -8 Ljr

    Balok 14.65 14.65 14.65 14.43 14.43 14.43 8.90 8.90 8.90

    Plat 63.69 63.69 63.69 51.56 51.56 51.56 57.88 57.88 57.88

    Kebutuhan Bersih (dibulatkan) 79 79 79 66 66 66 67 67 67

    8 -10 Ljr

    Balok 60.56 60.56 60.56 23.32 23.32 23.32 28.33 28.33 28.33

    Plat 316.50 316.50 316.50 272.67 272.67 272.67 309.52 309.52 309.52

    Kolom 10.68 10.68 8.01 8.01 10.68

    Kebutuhan Bersih (dibulatkan) 378 378 378 296 296 296 338 338 338 11 11 9 9 11

    9 -12 Ljr

    Balok 141.26 141.26 141.26 151.74 151.74 151.74 167.91 167.91 167.91Kolom 22.49 22.49 16.87 16.87 22.49

    Kebutuhan Bersih (dibulatkan) 142 142 142 152 152 152 168 168 168 23 23 17 17 23

    10 -13 Ljr

    Balok 76.40 76.40 76.40 45.46 45.46 45.46 46.77 46.77 46.77

    Kolom 167.78 167.78 125.84 125.84 167.78

    Dinding geser 189.36 189.36

    Kebutuhan Bersih (dibulatkan) 77 77 77 46 46 46 47 47 47 168 168 316 316 168

    11 D-19 Ljr

    Kolom 21.71 21.71 16.28 16.28 21.71

    Kebutuhan Bersih (dibulatkan) 22 22 17 17 22

    12 D-22 Ljr

    Balok 213.37 213.37 213.37 196.69 196.69 196.69 214.82 214.82 214.82

    Kebutuhan Bersih (dibulatkan) 214 214 214 197 197 197 215 215 215

    13 D-25 Ljr

    Kolom 125.57 125.57 94.18 94.18 125.57

    Kebutuhan Bersih (dibulatkan) 126 126 95 95 126

    14 BetonK.300 m3

    Balok 229.05

    Plat 288.60Kolom 215.21

    Dinding geser 35.78

    Kebutuhan Bersih (dibulatkan) 518 251

    No. Periode

    Materaial Sat

    Minggu ke-18 Minggu ke-19 Minggu ke-20

    4.6. Perhitungan Kebutuhan Bersih Material (Netting)Perhitungan kebutuhan bersih adalah proses perhitungan

    untuk menetapkan jumlah kebutuhan bersih, yang besarnya

    merupakan selisih antara kebutuhan kotor dengan keadaanpersediaan yang dimiliki pada awal perencanaan. Secarateoritis kebutuhan bersih dapat dirumuskan :Kebutuhan bersih = kebutuhan kotor persediaan di tangan

    Data yang diperlukan dalam proses ini adalah data

    kebutuhan kotor setiap periodenya dan data persediaan yangdimiliki di awal perencanaan. Karena diasumsikan bahwa

    tidak ada persediaan di awal perencanaan dalam penulisantugas akhir ini, maka kebutuhan bersihnya adalah sama dengankebutuhan kotor. Kebutuhan bersih untuk setiap item

    pekerjaan struktur lantai dasar dijelaskan pada tabel 4.15.

    Tabel 4.15. Kebutuhan Bersih Material

    4.7. Penentuan ukuran Pemesanan (Lotting)Proses lotting bertujuan untuk menentukan besarnya

    jumlah pesanan yang optimal berdasarkan hasil dariperhitungan kebutuhan bersih. Proses lotting ini digunakanuntuk levelpaling bawah dari proses explosion yaitu material

    multyplek, kayu, dan besi beton dalam memenuhi kebutuhanmaterial pada komponen balok dengan plat lantai, kolomdengan dinding geser. Teknik penentuan ukuran lot yang

    digunakan adalah :

    a. TeknikLot for Lot(L4L)b. TeknikEconomic Order Quantity(EOQ)c. Teknik Period Order Quantity(POQ)d. TeknikFixed period Requirement(FPR)e. Teknik Part Period Balancing(PPB)

    Untuk melakukan perhitungan penentuan ukuran

    pemesanan dengan kelima teknik tersebut pengerjaannyadilakukan dengan menggunakan program bantu Productionand Operation Management - Quantitative Method V. 3.0(POM - QM V. 3.0.).

    Data-data yang diperlukan sebagai input dalam penentuan

    lot size menggunakan program bantu Production and

    Operation Management - Quantitative Method V. 3.0(POM -QM V. 3.0.) antara lain :

    a. Kebutuhan bersih material per-periode pada tabel 4.13.b. Biaya simpan dan biaya pemesanan material pada

    tabel 4.12.c. Lead Time(lead timeyang digunakan adalah 1 hari).

  • 5/25/2018 ITS Undergraduate 16233 3108100652 Paper

    18/27

    16

    Period Demand

    (lembar)

    Order receipt

    (lembar)

    Order release

    (lembar)

    Inventory

    (lembar)

    Holding Cost

    Rp 31,90

    Setup Cost

    Rp 5470,00

    Initial Inventory 0

    1 0 162 0

    2 162 162 162 0 0 5470

    3 162 162 162 0 0 5470

    4 162 162 128 0 0 5470

    5 128 128 128 0 0 54706 128 128 128 0 0 5470

    7 128 128 145 0 0 5470

    8 145 145 145 0 0 5470

    9 145 145 145 0 0 5470

    10 145 145 0 0 5470

    11 0 0 0 0

    12 0 0 0 0

    13 0 0 0 0

    14 0 77 0 0 0

    15 77 77 78 0 0 5470

    16 78 78 78 0 0 5470

    17 78 78 77 0 0 5470

    18 77 77 0 0 5470

    19 0 0 0 0

    Totals 1615 1615 1615 0 0 71110

    Average demand 85

    Total cost = 71110

    Multypleks 12mm Solution

    Minggu

    7 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6

    periode

    1

    periode

    2

    periode

    3

    periode

    4

    periode

    5

    periode

    6

    periode

    7

    periode

    8

    periode

    9

    periode

    10

    periode

    11

    periode

    12

    periode

    13

    periode

    14

    periode

    15

    periode

    16

    periode

    17

    periode

    18

    periode

    19

    Demand 162 162 162 128 128 128 145 145 145 77 78 78 77 1615

    Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    Order receipt 162 162 162 128 128 128 145 145 145 77 78 78 77 1615

    Order release 162 162 162 128 128 128 145 145 145 77 78 78 77 1615

    Demand 659 659 659 525 525 525 589 589 589 191 96 96 191 5893

    Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    Order receipt 659 659 659 525 525 525 589 589 589 191 96 96 191 5893

    Order release 659 659 659 525 525 525 589 589 589 191 96 96 191 5893

    Demand 110 110 110 88 88 88 98 98 98 48 48 984

    Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    Order receipt 110 110 110 88 88 88 98 98 98 0 48 48 0 984

    Order release 110 110 110 88 88 88 98 98 98 48 48 984

    Demand 206 206 206 164 164 164 185 185 185 35 35 1735

    Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    Order receipt 206 206 206 164 164 164 185 185 185 0 35 35 0 1735

    Order release 206 206 206 164 164 164 185 185 185 35 35 1735

    Demand 79 79 79 66 66 66 67 67 67 636

    Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    Order receipt 0 79 79 79 66 66 66 67 67 67 636

    Order release 79 79 79 66 66 66 67 67 67 636

    Demand 378 378 378 296 296 296 338 338 338 11 11 9 9 11 3087

    Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    Order receipt 0 378 378 378 296 296 296 338 338 338 11 11 9 9 11 3087

    Order release 378 378 378 296 296 296 338 338 338 11 11 9 9 11 3087

    Demand 142 142 142 152 152 152 168 168 168 23 23 17 17 23 1489

    Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    Order receipt 0 142 142 142 152 152 152 168 168 168 23 23 17 17 23 1489

    Order release 142 142 142 152 152 152 168 168 168 23 23 17 17 23 1489

    Demand 77 77 77 46 46 46 47 47 47 168 168 316 316 168 1646

    Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    Order receipt 0 77 77 77 46 46 46 47 47 47 168 168 316 316 168 1646

    Order release 77 77 77 46 46 46 47 47 47 168 168 316 316 168 1646

    Demand 22 22 17 17 22 100

    Inventory 0 0 0 0 0 0 0

    Order receipt 22 22 17 17 22 100

    Order release 22 22 17 17 22 100

    Demand 214 214 214 197 197 197 215 215 215 1878

    Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    Order receipt 0 214 214 214 197 197 197 215 215 215 1878

    Order release 214 214 214 197 197 197 215 215 215 1878

    Demand 126 126 95 95 126 568

    Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    Order receipt 126 126 95 95 126 568

    Order release 126 126 95 95 126 568

    Lonjor

    Lonjor

    Batang

    Lonjor

    Lonjor

    Lonjor

    Lonjor

    Lonjor

    Besi Beton D-25

    Besi Beton -12

    Besi Beton -13

    Besi Beton D-22

    Minggu ke-20

    Besi Beton D-19

    Kayu Glugu 5x7

    Kayu Meranti 5x7

    Minggu ke-18 Minggu ke-19

    Total

    Kayu Meranti 6x12

    Besi Beton -8

    Besi Beton -10

    Multypleks 12mm

    Item Satuan

    Lembar

    Batang

    Batang

    4.7.1. TeknikLot for Lot(L-4-L)Penetapan ukuran lotdengan teknik lot for

    lot adalah dengan menentukan jumlah material

    yang dipesan sama dengan jumlah materialyang dibutuhkan sehingga tidak akanmenghasilkan sisa jumlah material. Denganmenggunakan teknik ini mengakibatkan biaya

    simpan material menjadi nol.

    Sebagai contoh OutputProgram POM-QMV.3 Lotsizing Lot For Lot ditampilkan hasiluntuk material multypleks 12 mm pada tabel

    4.16. Untuk memudahkan dalam pembacaanoutput program POM-QM, hasil output teknikLot For Lotditabelkan pada tabel 4.17.

    Tabel 4.16. Output Lotsizing Lot For Lot

    Tabel 4.17. Hasil Output Program POM-QM V.3 TeknikLot For Lot

    4.7.2. TeknikEconomic Order Quantity(EOQ)Dalam teknik ini besarnya ukuran lot

    adalah tetap. Penetapan ukuran lot dengan

    teknik ini dilakukan dengan perhitungan yangtelah mencakup biaya pesan dan biaya simpan

    berdasarkan rata-rata permintaan.Sebagai contoh OutputProgram POM-QM

    V.3 Economic Order Quantity ditampilkanhasil untuk material multypleks 12 mm pada

    tabel 4.18. Untuk memudahkan dalampembacaan output program POM-QM, hasiloutput teknik Economic Order Quantity

    ditabelkan pada tabel 4.19.

  • 5/25/2018 ITS Undergraduate 16233 3108100652 Paper

    19/27

    17

    Minggu

    7 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 2 3 4 5 6 7

    periode

    1

    periode

    2

    periode

    3

    periode

    4

    periode

    5

    periode

    6

    periode

    7

    periode

    8

    periode

    9

    periode

    10

    periode

    11

    periode

    12

    periode

    13

    periode

    14

    periode

    15

    periode

    16

    periode

    17

    periode

    18

    periode

    19

    Demand 162 162 162 128 128 128 145 145 145 77 78 78 77 1615

    Inventory 0 9 18 27 70 113 156 11 37 63 63 63 63 63 157 79 1 95 95 1183

    Order receipt 171 171 171 171 171 171 171 171 171 171 1710

    Order release 171 171 171 171 171 171 171 171 171 171 1710

    Demand 659 659 659 525 525 525 589 589 589 191 96 96 191 5893

    Inventory 0 137 274 411 682 157 428 635 46 253 253 253 253 253 62 762 666 475 475 6475

    Order receipt 796 796 796 796 796 796 796 796 6368

    Order release 796 796 796 796 796 796 796 796 6368

    eman 110 110 110 88 88 88 98 98 98 48 48

    Inventory 0 160 50 210 122 34 216 118 20 192 192 192 192 192 192 144 96 96 96 2514Order receipt 270 270 270 270 1080

    Order release 270 270 270 270 1080

    Demand 206 206 206 164 164 164 185 185 185 35 35 1735

    Inventory 0 73 146 219 55 170 6 100 194 9 9 9 9 9 9 253 218 218 218 1924

    Order receipt 279 279 279 279 279 279 279 1953

    Order release 279 279 279 279 279 279 279 1953

    Demand 79 79 79 66 66 66 67 67 67 636

    Inventory 0 0 170 91 12 195 129 63 245 178 111 111 111 111 111 111 111 111 111 2082

    Order receipt 249 249 249 747

    Order release 249 249 249 747

    eman 378 378 378 296 296 296 338 338 338 11 11 9 9 11Inventory 0 0 41 82 123 246 369 73 154 235 316 316 316 305 294 285 276 265 265 3961

    Order receipt 419 4 19 4 19 4 19 419 419 4 19 4 19 3352

    Order release 419 4 19 4 19 4 19 4 19 419 4 19 419 3352

    Demand 142 142 142 152 152 152 168 168 168 23 23 17 17 23 1489

    Inventory 0 0 123 246 104 217 65 178 10 107 204 204 204 181 158 141 124 101 101 2468

    Order receipt 265 265 265 265 265 265 1590

    Order release 265 265 265 265 265 265 1590

    Demand 77 77 77 46 46 46 47 47 47 168 168 316 316 168 1646

    Inventory 0 0 169 92 15 215 169 123 76 29 228 228 228 60 138 68 244 76 76 2234

    Order receipt 246 246 246 246 246 492 1722Order release 246 246 246 246 246 492 1722

    eman 22 22 17 17 22Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20 40 23 6 26 26 141

    Order receipt 42 42 42 126

    Order release 42 42 42 126

    Demand 214 214 214 197 197 197 215 215 215 1878

    Inventory 0 0 104 49 153 115 77 39 142 86 30 30 30 30 30 30 30 30 30 1035

    Order receipt 318 159 318 159 159 159 318 159 159 1908

    Order release 318 159 318 159 159 159 318 159 159 1908

    Demand 126 126 95 95 126 568

    Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 28 56 38 20 48 48 238

    Order receipt 154 154 77 77 154 616

    Order release 154 154 77 77 154 616

    Lonjor

    Lonjor

    Batang

    Lonjor

    Lonjor

    Lonjor

    Lonjor

    Lonjor

    Satuan

    Lembar

    Batang

    Batang

    Besi Beton -13

    Besi Beton D-25

    Besi Beton D-19

    Minggu ke-20

    Besi Beton D-22

    Multypleks 12mm

    Kayu Glugu 5x7

    Kayu Meranti 5x7

    Kayu Meranti 6x12

    Besi Beton -8

    Besi Beton -10

    Besi Beton -12

    Item

    Minggu ke-18 Minggu ke-19

    Total

    PeriodDemand

    (lembar)

    Order receipt

    (lembar)

    Order release

    (lembar)

    Inventory

    (lembar)

    Holding Cost

    Rp 31,90

    Setup Cost

    Rp 5470,00

    Initial Inventory 0

    1 0 171 0

    2 162 171 171 9 287.10 5470

    3 162 171 171 18 574.20 5470

    4 162 171 171 27 861.30 5470

    5 128 171 171 70 2233.00 5470

    6 128 171 171 113 3604.70 5470

    7 128 171 156 4976.40 5470

    8 145 171 11 350.90 0

    9 145 171 171 37 1180.30 5470

    10 145 171 63 2009.70 5470

    11 0 63 2009.70 0

    12 0 63 2009.70 0

    13 0 63 2009.70 0

    Multypleks 12mm Solution

    14 0 171 63 2009.70 0

    15 77 171 157 5008.30 5470

    16 78 79 2520.10 0

    17 78 171 1 31.90 0

    18 77 171 95 3030.50 5470

    19 0 95 3030.50 0

    Totals 1615 1710 1710 1183 37737.70 54700

    Average demand 85 EOQ = 171

    Total cost = 92437.70

    Tabel 4.18. Output Lotsizing Economic Order Quantity

    Tabel 4.19. Hasil Output Program POM-QM V.3 TeknikEconomic Order Quantity

    4.7.3. TeknikPeriod Order Quantity(POQ)Teknik ini menterjemahkan jumlah

    pemesanan ekonomis EOQ ke dalam satuanwaktu (beberapa periode). POQ merupakanpembulatan lama periode suatu pesanan

    ekonomi yang dilakukan. Sehingga jumlah

    pesanan berkala (POQ) merupakan jumlah yangsama dengan jumlah yang dibutuhkan selama

    beberapa periode suatu pesanan ekonomis sejakbahan yang dipesan diterima.

    Sebagai contoh OutputProgram POM-QM

    V.3 Period Order Quantity ditampilkan hasiluntuk material multypleks 12 mm pada tabel

    4.20. Untuk memudahkan dalam pembacaanoutput program POM-QM, hasil output teknik

    Period Order Quantity ditabelkan pada tabel4.21.

  • 5/25/2018 ITS Undergraduate 16233 3108100652 P