ISSN 2252-360X Be rnas - Kemenagntt.kemenag.go.id/file/majalah/66f119c8288fcd027035076... ·...

36
Dari Nusa Tenggara Timur Untuk Nusantara Be rn as Edisi 7 Tahun VI, Nomor 42, Agustus 2017 ISSN 2252-360X [email protected]. @KanwilKemenagProvNTT @KemenagNTT PERJALANAN IMAN DALAM JALINAN PERSAUDARAAN TANPA BATAS PENDIDIKAN TEMPAT PERJUMPAAN PERADABAN

Transcript of ISSN 2252-360X Be rnas - Kemenagntt.kemenag.go.id/file/majalah/66f119c8288fcd027035076... ·...

Page 1: ISSN 2252-360X Be rnas - Kemenagntt.kemenag.go.id/file/majalah/66f119c8288fcd027035076... · 2017-10-10 · Pembelajaran, Jalan Menuju Kemerdekaan Penyelenggaraan Ibadah Haji Nusa

Dari Nusa Tenggara Timur Untuk Nusantara

BernasEdisi

7 Tahu

n VI, N

omor

42, Ag

ustus

2017

ISSN 2252-360X

[email protected].@KanwilKemenagProvNTT @KemenagNTT

PERJALANAN IMAN DALAM JALINAN PERSAUDARAAN TANPA BATAS

PENDIDIKAN TEMPATPERJUMPAAN PERADABAN

Page 2: ISSN 2252-360X Be rnas - Kemenagntt.kemenag.go.id/file/majalah/66f119c8288fcd027035076... · 2017-10-10 · Pembelajaran, Jalan Menuju Kemerdekaan Penyelenggaraan Ibadah Haji Nusa

“Ayo Kerja Bersama”

Dirgahayu KemerdekaanRepublik Indonesia ke-72

Page 3: ISSN 2252-360X Be rnas - Kemenagntt.kemenag.go.id/file/majalah/66f119c8288fcd027035076... · 2017-10-10 · Pembelajaran, Jalan Menuju Kemerdekaan Penyelenggaraan Ibadah Haji Nusa

Edisi 7 Tahun VI, Nomor 42 Agustus 2017

1

Membangun Masyarakat Beragama NTT Beriman, Cerdas, Rukun, dan Sejahtera

Pelindung :Kepala Kantor Wilayah

Kementerian AgamaProvinsi Nusa Tenggara Timur

(ex-officio)

Penanggungjawab :Kepala Bagian Tata Usaha

Kantor Wilayah Kementerian AgamaProvinsi Nusa Tenggara Timur

(ex-officio)

Pemimpin Umum :Drs. Sarman Marselinus

Wakil Pemimpin Umum:H. Hasan Manuk, S.Pd, M.Pd

Pemimpin Redaksi./Redaktur Pelaksana :

John. B. Seja

Dewan Redaksi :Yohanes F. G.M. Wassa

Bobby BabaputraYakobus Sabon IgorGenoveva Menggol

Robertus FidiantoDaniel H. N. Ngaji, S.Kom

Sirkulasi :Genoveva Menggol; Gabriel Were

Design Grafis/Layout/ Foto :Daniel H. N. Ngaji, S.Kom

Kontributor Daerah :Kantor Kementerian Agama Kabupaten/

Kota dan Madrasah Negeri se-NTT

ALAMAT REDAKSI/ SIRKULASI :Subbag Informasi dan Humas

Kanwil Kementerian Agama NTTJl. Frans Seda Kupang,

Telp/Fax [email protected]

Diterbitkan sebagai Media Komunikasi dan Informasi

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur

PERCETAKAN :CV. INARA

Jl. Amabi, Samping Gereja Maranatha OebufuHP. 0812 46 646 222, Kupang - NTT

Redaksi menerima berita, opini, baik dari kalangan internal maupun dari penulis di luar lingkup Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur sesuai dengan misi penerbitan majalah ini. Redaksi berhak melakukan editing tanpa mengubah isi dan struktur naskah. Naskah yang tidak dimuat tidak dikembalikan

DITERBITKAN OLEH SUB BAGIAN INFORMASI DAN HUMAS

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMAPROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Salam Redaksi

1

Salam Bernas,

Merdeka!! Pekik itu bergema di seantero negeri di bulan Agustus ini. Bernas pun menyadari betul betapa bulan Agustus setiap tahun terasa special karena perayaan Hari

Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. Usia ke-72 ditahun 2017 bagi Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT semakin terasa special karena diawal bulan Agustus bumi Flobamora dikunjungi Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin. Kehadiran Menteri Agama dalam rangka menyerahkan Surat Keputusan tentang penegerian Madrasah di NTT yang dipusatkan di Flores Timur tepatnya Lamakera Solor.

Bernas pun mencoba menyuguhkan kehadiran orang nomor satu di Kementerian Agama dengan liputan khas dalam rubrik Fokus Utama. Penyambutan Menteri yang diwarnai aksi puluhan perahu motor milik masyarakat setempat ditengah laut untuk menjemput dan mengawal perjalanan Menag bersama rombongan menuju Lamakera terasa begitu special.

Dibulan yang bersejarah ini, Bernas juga menghadirkan kisah penyelenggaraan Ibadah Haji Nusa Tenggara Timur tahun 2017 dalam rubrik liputan khusus. Semakin terasa special karena penyelenggaraan Ibadah Haji di Provinsi Nusa Tenggara Timur berbeda dengan Provinsi lainnya di Indonesia. Pasalnya, apa yang dilaksanakan di Nusa Tenggara Timur merupakan potret kerjasama umat beragama penuh nuansa persaudaraan. Kami menyebutnya perjalanan iman dalam jalinan persaudaraan lintas batas.

Pelaksanaan kegiatan dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-72 di lingkup Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT turut mewarnai pemberitaan kami kali ini pada rubrik Seputar Kanwil. Ada kabar gembira yang mesti kami kabarkan yakni Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT berhasil meraih juara II dalam keikutsertaan pada kegiatan pawai pembangunan dalam rangka meriahrayakan HUT RI ke-72 tingkat Provinsi NTT.

Berbagai berita menarik dari sejumlah satuan kerja yang tersebar di Bumi Flobamora tak kalah ‘sexy’ untuk dinikmati oleh pembaca nan budiman. Kami sudah menyiapkan secara khusus pada rubrik Lintas Flobamora.

Pembelajaran, jalan menuju kemerdekaan menjadi pesan yang menghiasi di ujung perjumpaan kita kali ini. Pesan ini terasa special karena berasal dari orang special yang Bernas hadirkan kepada pembaca setia yakni satu-satunya Kepala Bidang Pendidikan Katolik di Republik Indonesia.

Kiranya, kemerdekaan menjadi milik kita bersama. Salam special untuk anda. Salam Merdeka!!***

Redaksi

Page 4: ISSN 2252-360X Be rnas - Kemenagntt.kemenag.go.id/file/majalah/66f119c8288fcd027035076... · 2017-10-10 · Pembelajaran, Jalan Menuju Kemerdekaan Penyelenggaraan Ibadah Haji Nusa

Edisi 7 Tahun VI, Nomor 42 Agustus 2017

2

DAFTAR ISI

Salam Redaksi 1

Daftar Isi 2

Editorial 3

Fokus Utama 4-7

Ssst, Ini Bukan SARA 8

Liputan Khusus 9-13

Bidik Lensa 14-16

Seputar Kanwil 17-22

Lintas Flobamora 23-29

Sahabat BERNAS 30-31

Bianglala 32

Fokus Utama Hal. 4 - 7

Liputan Khusus Hal. 9 - 13

Sahabat BERNAS Hal. 30 - 31

Drs. Djata Dominikus, M.Si

Pembelajaran, Jalan Menuju Kemerdekaan

Penyelenggaraan Ibadah Haji Nusa Tenggara Timur Tahun 2017

Perjalanan Iman Dalam JalinanPersaudaraan Lintas Batas

"Saya berharap semua komponen dapat bekerja sama dengan baik sehingga lembaga pendidikan kita dari hari ke hari semakin lebih baik dan akhirnya kehidupan dan peradaban kita semakin baik pula," Menag RI, Lukman Hakim Saifuddin

Pendidikan Tempat Perjumpaan Peradaban

Page 5: ISSN 2252-360X Be rnas - Kemenagntt.kemenag.go.id/file/majalah/66f119c8288fcd027035076... · 2017-10-10 · Pembelajaran, Jalan Menuju Kemerdekaan Penyelenggaraan Ibadah Haji Nusa

Edisi 7 Tahun VI, Nomor 42 Agustus 2017

3

Editorial

Bendera merah putih, umbul-umbul, dan berbagai pernak-pernik lainnya menghiasi wajah Republik Indonesia di bulan Agustus.

Dari Sabang sampai Merauke, dari Talaud sampai Rote Ndao menghias diri. Kesemarakan ini bukan tanpa alasan. Ini tentang perayaan kemerdekaan. Peristiwa HUT Kemerdekaan Republik Indonesia harus dirayakan dengan penuh kegembiraan sebagai sebuah bentuk syukur.

Kata merdeka dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti bebas, berdiri sendiri, tidak terkena atau lepas dari tuntutan, tidak terikat, tidak bergantung kepada orang atau pihak tertentu, leluasa. Pertanyaan refrein setiap kali merayakan HUT Kemerdekaan RI adalah apakah benar kita sudah merdeka? “Tengoklah kedalam singkirkan debu yang masih melekat,” begitu sepenggal jawaban Ebiet G.

Ade. Salah satu butiran debu yang masih melekat dan mesti disingkirkan diusia ke-72 tahun kemerdekaan bangsa ini yakni tentang persoalan kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu sebagaimana yang tercantum dalam pasal 29 ayat 2 UUD 1945.

Ketika debu bernama intoleransi seperti kekerasan atas nama agama, pengrusakan Rumah Ibadah, mengganggu orang yang sedang beribadah, dan hal-hal lain yang bertentangan dengan UUD 1945 masih berterbangan diatas langit-langit Nusantara, sesungguhnya kita belum sepenuhnya memahami makna kata merdeka seperti yang sering kita pekikan secara lantang. Peran Negara dalam memberikan jaminan kebebasan sesuai UUD 1945 pantas mendapat sorotan. Seperangkat aturan yang diskriminatif serta tidak adanya tindakan tegas terhadap pelaku

yang melakukan tindakan intoleransi merupakan bentuk penjajahan baru yang belum memerdekakan masyarakat.

Ironisnya, hal ini masih terjadi dikala Indonesia telah berusia 72 tahun. Usia yang uzur dan sangat matang bagi seorang manusia. Bentuk-bentuk intoleransi masih bergentanyangan ketika begitu banyak lembaga pendidikan agama dan keagamaan dari berbagai tingkatan tumbuh subur diseluruh Nusantara sebagai salah satu upaya memerdekakan manusia Indonesia. Bukankah pendidikan merupakan jalan menuju kemerdekaan? Adakah yang salah dalam prosesnya?

Boleh jadi karena kita lebih mementingkan kuantitas daripada kualitas. Tentang hal ini mungkin kita perlu belajar dari kisah Mahabharata soal kuantitas dan kualitas. Pandawa secara kuantitas

hanyalah 5 orang yang tentu kalah dari Kurawa yang berjumlah 100 orang. Tapi tidak dengan kualitas. Begitu pula dengan pasukan Narayana yang dipilih Kurawa berjumlah ribuan orang dibandingkan pilihan Pandawa pada seorang Kresna. Itulah sebabnya, sepanjang kita masih memperdebatkan tentang kuantitas, maka sepanjang itu pula jalan panjang menuju kemerdekaan seperti yang tercantum pada pasal 29 ayat 2 UUD 1945 masih setia

menjadi pekerjaan rumah. Menghargai dan menghormati keberagaman

memang t idaklah mudah. Proses mencapai kemerdekaan seperti yang diharapkan masih menjadi tugas kita semua. Persoalan yang dihadapi begitu kompleks. Namun, yakinlah bila kita sudah bisa merdeka dari persoalan keberagaman, maka niscaya kita menikmati kemerdekaan bidang-bidang kehidupan lainnya. Contoh nyata telah tersaji. Bagaimana kita dahulu berhasil mengusir penjajah sehingga memperoleh kemerdekaan. Itu semua bisa dilakukan karena kita tidak mempersoalkan keberagaman.

Bongkar. Begitu seruan Iwan Fals melalui lantunan lirik yang menggoda,”Bila cinta sudah dibuang jangan harap keadilan akan datang.” Inilah kuncinya. Pekik merdeka hanya bisa terucap bila ada cinta. Cinta kepada tanah air berarti cinta kepada sesama sebagai warga Negara tanpa syarat. Semoga…

Merdeka Dari Intoleransi

Page 6: ISSN 2252-360X Be rnas - Kemenagntt.kemenag.go.id/file/majalah/66f119c8288fcd027035076... · 2017-10-10 · Pembelajaran, Jalan Menuju Kemerdekaan Penyelenggaraan Ibadah Haji Nusa

Edisi 7 Tahun VI, Nomor 42 Agustus 2017

4

Fokus Utama

"Saya berharap semua komponen dapat bekerja sama dengan baik sehingga lembaga pendidikan kita dari hari ke hari semakin lebih

baik dan akhirnya kehidupan dan peradaban kita semakin baik pula," Menag RI, Lukman Hakim

Saifuddin

BERNAS - Peradaban suatu bangsa sangat

ditentukan oleh pendidikan. Semakin tinggi peradaban menjadi bukti keberhasilan dan kemajuan pendidikan. Kesadaran inilah yang menggerakkan Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin untuk menyampaikan secara berulang-ulang dalam berbagai kesempatan agar seluruh elemen bangsa secara serius bahu membahu membangun mutu pendidikan yang lebih berkwalitas. Ajakan ini bukan tanpa alasan. Pendidikan yang berhasil harus merupakan rangkaian dari seluruh campur

tangan semua pihak termasuk lingkungan sosial yang

berada di sekitarnya.Awal bulan agustus 2017, Menteri Agama Lukman

Hakim Saifuddin melakukan kunjungan kerja ke Nusa Tenggara Timur. Kehadiran Menag dalam rangka menyerahkan Surat Keputusan Tentang Penegerian Madrasah yang ada di NTT dan dipusatkan di Flores Timur tepatnya Lamakera Solor.

Menag Ke Lamakera Tahun ini menjadi peristiwa istimewa yang patut

dicatat dalam sejarah Madrasah di NTT. Betapa tidak,

sekitar puluhan Madrasah yang telah diproses selama ini akhirnya mendapat surat persetujuan dari Pemerintah dalam bentuk Surat Keputusan. Istimewa karena selain mendapat Surat Keputusan yang ditandatangani langsung oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Surat keputusan tersebut juga langsung dibawa dan diserahkan oleh Sang Menteri. Suatu peristiwa yang patut dikenang dan membanggakan.

Menyambut peristiwa special tersebut, puluhan pejabat di lingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur pun berbondong-bondong menuju Larantuka sebelum bertolak dan menyeberang ke Solor. Ada sekian Kepala Madrasah, Kepala Seksi di Bidang Pendidikan Islam dan tidak ketinggalan sejumlah Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota turut hadir dalam kegiatan tersebut. Mereka diterima dan dijamu oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Flores Timur sebelum keesokan hari, pagi pagi buta harus menuju Solor.

Sudah pasti pejabat di tingkat Kanwil Kemenag NTT tentu hadir juga. Selain Kakanwil, Drs. Sarman Marselinus, ada Kabag Tata Usaha, H. Hasan Manuk, S.Pd,M.Pd, Kabid Pendidikan Islam, Drs. Husein Anwar, Pembimas Hindu, Dra. Ni Wayan Sunarsih dan mewakili Bidang Urusan Agama Katolik, Adrianus Mbira, S.Ag. Selain itu beberapa M a d ra s a h t e t a n g ga yang ada di wi layah

Flores Timur, seperti dari Adonara dan Lembata tak ketinggalan untuk mengambil bagian dalam suasana terbilang sulit untuk terulang lagi.

Di Lamakera Solor, dari kejauhan sudah tampak aktivitas yang ramai dan meriah. Di Sekitar pelabuhan, lautan manusia siap menyambut para tamu. Tidak hanya disitu, puluhan kapal motor nelayan setempat hilir mudik bak menari seperti ikan paus di atas punggung laut yang memang lagi teduh. Replika kapal dalam bentuk ikan paus dan pari menunjukan atraksi memukau dan mendebarkan jantung.

Pendidikan Tempat Perjumpaan Peradaban

Page 7: ISSN 2252-360X Be rnas - Kemenagntt.kemenag.go.id/file/majalah/66f119c8288fcd027035076... · 2017-10-10 · Pembelajaran, Jalan Menuju Kemerdekaan Penyelenggaraan Ibadah Haji Nusa

Edisi 7 Tahun VI, Nomor 42 Agustus 2017

5

Rombongan pertama yang tiba di Lamakera adalah rombongan para Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota se Provinsi NTT serta para Kasubag dan para Kepala Seksi, para guru RA dan Guru Agama dari Larantuka yang tiba tepat jam 07.30 Wita dengan menggunakan KM. Trisakti 2. Setelah itu, rombongan dari para Kepala RA, Kepala Madrasah, para Kepala KUA, dan para Guru dari wilayah Adonara juga tiba di Lamakera. Dua rombongan dalam jumlah besar tersebut langsung meramaikan Lamakera

Silih berganti rombongan diterima dengan tarian perang dan diarak menuju tempat acara di pelataran Masjid Lamakera.

Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin yang hadir kemudian mendapat sambutan meriah dari masyarakat Lamakera yang sedari subuh telah berdiri berjejal dan berbaris diatas dermaga rakyat tersebut. Menteri Agama yang berada bersama Wagub NTT, Beny Litelnoni, Kepala Biro Umum Kemenag RI, Syafrisal, Bupati Flotim, Anton Hadjon, Kakanwil Kemenag NTT, Sarman Marselinus dan beberapa anggota DPRD Flores Timur yang menggunakan kapal motor milik polairud sebelum berlabuh di dermaga Lamakera, puluhan perahu motor milik masyarakat setempat telah bersiap ditengah laut untuk menjemput dan mengawal perjalanan Menag bersama rombongan menuju Lamakera.

Puluhan perahu yang ditumpangi oleh anak-anak dan orang dewasa dengan berbagai asesoris seperti bendera Merah Putih dan Janur kuning meliuk-liuk seperti ikan paus berseliweran mengawal perjalanan. Akibatnya, perjalanan yang direncanakan semula ditempuh hanya berkisar 45 menit molor hingga satu setengah jam. Panitia lokal dan pihak keamanan yang berusaha mengingatkan para pemilik perahu tidak mampu mengendalikan antusiasme warga yang merasa kunjungan tersebut merupakan yang pertama bagi pejabat setingkat Menteri.

Tiba di dermaga, rombongan Menteri Agama diterima Ketua Komisi VIII, Ali Taher, Anggota DPD

RI, Syarifudin Atasoge, Tokoh Masyarakat, dan para Kepala Madrasah se-NTT, disambut tarian hedung dan sapaan adat kemudian menuju tempat peletakan batu pertama pembangunan Madrasah Aliyah Lamakera yang jaraknya kurang lebih 300 meter dari dermaga.

Turut hadir dalam acara tersebut para pimpinan Forkompinda Flores Timur, Ketua dan anggota DPRD Flores Timur, Ketua dan Anggota FKUB Flores Timur, para alim ulama, tokoh pendidik, serta tokoh masyarakat.

Saat meletakkan batu pertama pembangunan gedung MAN 2 Flores Timur di Lamakera yang disaksikan oleh Ketua Komisi VIII DPR RI, Bupati Flores Timur dan Kepala Kanwil Kemenag Prov.NTT, Lukman Hakim Saifuddin menjelaskan bahwa salah satu prioritas pembangunan bidang agama saat ini adalah dengan meningkatkan program pendidikan keagamaan. Sehingga dengan adanya peningkatan status Madrasah dan pembangunan gedung Madrasah maka tujuan yang diharapkan demi tercapainya pembangunan bidang agama secara khusus membangun peradaban melalui institusi pendidikan dapat tercapai.

"Saya berharap semua komponen dapat bekerja sama dengan baik sehingga lembaga pendidikan kita dari hari ke hari semakin lebih baik dan akhirnya kehidupan dan peradaban kita semakin baik pula," jelasnya.

Usai melakukan peletakan batu pertama, Menteri Agama menyerahkan SK Penegerian Madrasah di wilayah Provinsi NTT kepada Kakanwil Kemenag Prov. NTT, Drs. Sarman Marselinus.

Page 8: ISSN 2252-360X Be rnas - Kemenagntt.kemenag.go.id/file/majalah/66f119c8288fcd027035076... · 2017-10-10 · Pembelajaran, Jalan Menuju Kemerdekaan Penyelenggaraan Ibadah Haji Nusa

Edisi 7 Tahun VI, Nomor 42 Agustus 2017

6

Ketua Komisi VIII DPR RI, H. Ali Taher Prason, selaku tuan tanah, tokoh yang dituakan di Lamakera mengatakan bahwa manusia dari waktu ke waktu mengalami peradabannya, salah satunya melalui institusi pendidikan keagamaan. Melalui institusi pendidikan keagamaan, menurutnya para peserta didik memiliki perspektif rasionalitas yang santun, ramah, inklusif dan tentunya sangat menghargai pluralisme.

"Kita mengalami perjumpaan peradaban dan pendidikan adalah tempat untuk melakukan perjumpaan peradaban itu, “ jelas Ali Taher.

Menurut putra asli Lamakera Kab. Flotim namun mewaliki daerah pemilihan Banten itu, Madrasah merupakan lembaga pendidikan yang menjadi pintu masuk untuk perjumpaan peradaban tersebut sehingga melahirkan konsep-konsep pluralisme dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Agama, menurutnya, penuh dengan solusi yakni memberikan kebenaran dan juga memberi kebahagiaan.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Komisi VIII dari Fraksi PAN itu mengisahkan tentang kehidupan di Lamakera yang alamnya sangat tidak bersahabat dengan manusia. Bukit yang tandus, tanah yang kering dan gersang memang tidak bisa ditumbuhi oleh tanaman-tanaman pangan. Masyarakat Lamakera hidup dari laut atau nelayan. Para ibu-ibu berjualan apa adanya mulai dari garam, ikan, pinang, dan lain sebagainya.

"Tanah yang kering dan tandus ini sudah banyak melahirkan orang-orang hebat di Lamakera. Setiap

tetesan peluh oleh ibu-i b u y a n g b e r j u a l a n pinang dan garam untuk menyekolahkan anaknya hingga tuntas sehingga m a s y a r a k a t d a p a t menceritakan kebaikan dan keuletan seseorang," ungkapnya dengan mata berkaca.

Atas kondis i a lam t e rs e b u t , A l i P ra s o n berkelakar bahwa tanah di Lamakera Kecamatan Solor Timur tidak bisa ditumbuhi oleh tanaman - tanaman pangan, namun kalau ada yang tanam manusia pasti berhasi l . Hal tersebut

merujuk pada kenyataan bahwa banyak orang Lamakera yang menjadi sukses sampai saat ini. Tercatat sampai saat ini Lamakera sudah memiliki 3 orang bergelar Doktor. Kedepannya direncanakan 2 tahun sekali akan lahir doktor-doktor baru dari Lamakera.

Ali Taher Prason, menyatakan ke depan akan membangun Madrasah di Lamakera yang dilengkapi dengan Rusunawa 3 lantai untuk kepentingan peserta

Page 9: ISSN 2252-360X Be rnas - Kemenagntt.kemenag.go.id/file/majalah/66f119c8288fcd027035076... · 2017-10-10 · Pembelajaran, Jalan Menuju Kemerdekaan Penyelenggaraan Ibadah Haji Nusa

Edisi 7 Tahun VI, Nomor 42 Agustus 2017

7

didik di Lamakera."Dalam rencana ke depan,

di bukit peradaban Lamakera ini akan dibangun gedung Madrasah bertingkat dan bangun 3 lantai Rusunawa bagi siswa - siswi," ungkapnya saat memberikan sambutan.

Ali Taher menamakan bukit tandus Lamakera menjadi bukit peradaban dimana di buk i t tersebut d id i r ikan lembaga pendidikan Madrasah. S e m e nta ra d i l e m b a h nya sudah ada MTsN Lamakera yang disebut dengan lembah peradaban dan di pantai ada MIN Lamakera yang disebut dengan pantai peradaban.

Lamakera menjadi pusat peradaban didasari fakta bahwa daerah tersebut juga menjadi pusat penyebaran agama. Banyak alim ulama lahir dari daerah ini yang menyebar di seluruh pelosok NTT bahkan di Indonesia.

Selain itu, banyak pula orang-orang hebat yang telah berhasil dan mengabdi di berbagai institusi baik pemerintah, politik, dan lain-lain.

Menag Ajak Masyarakat Menata Dunia Melalui AgamaMenteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim

Saifuddin, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memiliki keterpanggilan untuk menjaga, memelihara dan merawat kehidupan keagamaan yang baik seperti yang ada di Flores Timur atau Provinsi NTT.

Hal tersebut merujuk pada kondisi kerukunan dan toleransi antar umat beragama di wilayah tersebut yang dikenal sangat baik dan pada tahun 2015 mendapatkan harmoni awards dari Kementerian Agama.

Selain dituntut untuk memelihara warisan yang baik-baik saja, Menag berharap setiap individu dituntut untuk berinovasi, berkreasi melakukan hal-hal yang lebih mendatangkan kemanfaatan dalam konteks kekinian dan kehidupan berbangsa dan bernegara di masa-masa yang akan datang. "Agama harus menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kita, maka mari kita semua menata dunia ini dengan kehidupan keagamaan yang baik yang dapat mendatangkan kemanfaatan dan kemanfaatan bagi kehidupan kita di masa - masa yang akan datang," jelas Menag.

Menag mengingatkan bahwa hubungan antar negara dan agama harus dijaga dan dipelihara secara baik. Hubungan negara dan agama menurutnya didirikan dalam dua hal yakni hubungan yang simbiosis mutualisme atau hubungan yang saling membutuhkan dan hubungan saling check dan ballanced. "Negara membutuhkan agama agar para penyelenggara negara punya acuan dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. Sedangkan agama memerlukan negara karena nilai-nilai kebajikan dan kebaikan agama perlu dibumikan, diimplementasikan, dan dioperasionalkan," kata Menag Lukman.***(bobby/peter)

Page 10: ISSN 2252-360X Be rnas - Kemenagntt.kemenag.go.id/file/majalah/66f119c8288fcd027035076... · 2017-10-10 · Pembelajaran, Jalan Menuju Kemerdekaan Penyelenggaraan Ibadah Haji Nusa

Edisi 7 Tahun VI, Nomor 42 Agustus 2017

88

Sssttt...Ini Bukan SARA

Pengalaman KakekIkut PerangSaat 17 Agustus-an seorang Kakek bercerita tentang pengalamannya waktu ikut perang pada jaman doeloe.Kakek : “Dulu Kakek ikut perang. Waktu Kakek dan teman-teman mau

menyerang musuh pakai pesawat, ternyata di tengah perjalanan pesawat Kakek ditembaki musuh sehingga pesawat itu hancur. Semua yang ada dipesawat itu meninggal termasuk Pilotnya.”

Cucu : “Lho kok, Kakek sekarang masih hidup?”Kakek : (Dengan penuh kebanggaan) “Waktu itu Kakek ketinggalan

pesawat!”

Lomba Panjat PinangUntuk memperingati 17 agustus, sebuah Desa mengadakan lomba panjat pinang. Ada satu tim yang kekurangan pemain pria sehingga mengajak seorang banci yang kebetulan menonton perlombaan tersebut. Si banci diberikan posisi yang paling atas karena dia yang paling ringan. Di tengah pertandingan, si banci terlihat mandeg di tiang, tidak mengambil hadiah seperti tim lainnya. Seorang peserta yang kesal kemudian berteriak.Peserta Lain : “Hei banci! Kenapa lama sekali disana? Cepat ambil hadiahnya!”Banci : “Ihhhh, Buat eikeee hadiah gak penting cyiiinn, Yang penting gesekannya. Oh ah uh.

Page 11: ISSN 2252-360X Be rnas - Kemenagntt.kemenag.go.id/file/majalah/66f119c8288fcd027035076... · 2017-10-10 · Pembelajaran, Jalan Menuju Kemerdekaan Penyelenggaraan Ibadah Haji Nusa

Edisi 7 Tahun VI, Nomor 42 Agustus 2017

9

Liputan Khusus

BERNAS - Perjalanan ibadah haji selain menjadi sebuah perjalanan iman memenuhi panggilan Ilahi, juga memiliki makna sosial yakni sebuah persekutuan persaudaraan. Hal ini tampak dalam prosesi persiapan perjalanan ibadah haji, secara khusus di wilayah Nusa Tenggara Timur dan di Indonesia pada umumnya.Dalam atmosfir kebhinekaan di Nusa Tenggara Timur, keberangkatan seorang jemaah calon haji ke

tanah suci Makkah adalah keberangkatan dari salah seorang saudara atau saudari, yang secara otomatis dan spontan melibatkan para tetangga, kerabat, dan kenalan. Karena itu, perjalanan ibadah haji sudah menjadi perhelatan besar segenap elemen masyarakat di NTT, tanpa memandang suku, ras, agama, dan golongan.

Nuansa persatuan dan persaudaraan dalam prosesi perjalanan ibadah haji tersebut tampak pula dengan je las dalam perja lanan ibadah haji tahun 2017 ini. Setiap wilayah Kabupaten di NTT melepas secara bersama para jemaah calon haji dalam suasana penuh persaudaraan dan keakraban sejati. Bahkan hingga perjalanan ke Asrama Haji Embarkasi pun kesan itu sangat nampak.

Tampak hadir hingga di Asrama Haji Embarkasi

Penyelenggaraan Ibadah Haji Nusa Tenggara Timur Tahun 2017

Perjalanan Iman Dalam JalinanPersaudaraan Lintas Batas

Page 12: ISSN 2252-360X Be rnas - Kemenagntt.kemenag.go.id/file/majalah/66f119c8288fcd027035076... · 2017-10-10 · Pembelajaran, Jalan Menuju Kemerdekaan Penyelenggaraan Ibadah Haji Nusa

Edisi 7 Tahun VI, Nomor 42 Agustus 2017

10

Sukolilo, segenap Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota se - NTT yang mayoritas b u k a n b e r a g a m a Islam, juga pimpinan pemerintah daerah baik Kabupaten maupun Provinsi serta unsur DPRD.

K e p a l a K a n w i l Kemenag Prov. NTT, Drs. Sarman Marselinus dalam sambutan ketika melepas jemaah haji kloter 65 asal Provinsi NTT juga menyampaikan hal tersebut. Menurutnya, kehadiran dan dukungan yang diberikan oleh segenap elemen masyarakat di Nusa Tenggara Timur demi kelancaran perjalanan ibadah haji ini menjadi bukti nyata bahwa semua kita adalah saudara, saling menolong, gotong royong, dan saling memperhatikan satu sama lain. Ini adalah sebuah semangat positif yang harus terus dipelihara dan ditingkatkan.

“Secara khusus saya menyampaikan perhargaan kepada pimpinan lembaga pemerintahan NTT yang berkenan hadir pada kesempatan ini. Kehadiran bapak/ibu merupakan sebuah kehormatan sekaligus representasi dukungan 5,4 juta penduduk Nusa Tenggara Timur untuk lancarnya rangkaian ibadah 641 orang jamaah haji kita. Karena itu, melalui Bapak/Ibu saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat beragama di NTT, baik yang Islam, Katolik, Kristen, Hindu maupun Budha. Dukungan yang telah mereka berikan menunjukan bahwa kita semua bersaudara,” tutur Drs. Sarman Marselinus.

Jemaah Calon Haji asal NTT tahun 2017 M/1438 H sebanyak 641 orang dari sebelumnya 670 orang. Hal ini disebabkan 29 orang JCH mutasi keluar daerah antar embarkasi. Berikut daftar Jemaah Calon Haji Provinsi NTT 2017 M/1438 H per Kabupaten/Kota.

Terhitung 19 Kabupaten dan 1 Kota melepas keberangkatan jemaah calon haji melalui sebuah

seremoni resmi kenegaraan oleh setiap Bupati/Walikota pimpinan daerah. Bahkan dari 22 Kantor Kemenag Kabupaten/Kota se - NTT, semua Kepala

NO KAB / KOTA JUMLAH

1. Kota Kupang 187

2. Belu 16

3. TTU 7

4. TTS 13

5. Alor 22

6. Sikka 100

7. Flores Timur 18

8. Ende 50

9. Ngada 4

10. Nagekeo 9

11. Manggarai 15

12. Manggarai Timur 5

13. Sumba Timur 3

14. Sumba Barat 14

15. Sumba Tengah 4

16. Sumba Barat Daya 10

17. Kabupaten Kupang 22

18. Lembata 19

19. Manggarai Barat 98

20. Rote Ndao 20

21. TPHD 5

TOTAL 641

Page 13: ISSN 2252-360X Be rnas - Kemenagntt.kemenag.go.id/file/majalah/66f119c8288fcd027035076... · 2017-10-10 · Pembelajaran, Jalan Menuju Kemerdekaan Penyelenggaraan Ibadah Haji Nusa

Edisi 7 Tahun VI, Nomor 42 Agustus 2017

11

Kantor Kemenag Kabupaten dan Kasubag Tata Usahanya adalah yang beragama Katolik dan Kristen, kecuali Kantor Kemenag Kab. Alor. Tak hanya itu, Bupati/Walikota pimpinan daerah juga mayoritas beragama Katolik dan Kristen. Bahkan proses pelaksanaan Ibadah Haji dari hulu sampai hilir lintas sektor yang terlibat ditangani oleh mayoritas yang beragama Katolik dan Kristen. Semuanya bekerja bahu membahu dalam semangat 5 NBK menyukseskan perjalanan ibadah haji bagi 641 calon jemaah haji asal NTT. Sebuah semangat kebersamaan yang tulus melampaui sekat-sekat perbedaan, walaupun orang bisa mengatakan bahwa itu sudah menjadi tugas dan fungsinya.

Hal yang sama juga terjadi hingga di Asrama Haji Embarkasi Sukolilo Surabaya, tempat para jemaah calon haji asal NTT akan diberangkatkan ke tanah suci. Rombongan jemaah calon haji asal Provinsi Nusa Tenggara Timur yang berjumlah 641 orang, dengan komposisi 264 orang laki-laki dan 377 orang perempuan, dengan rentang usia antara 19 tahun

hingga 97 tahun diantar oleh segenap saudaranya dari NTT dalam diri para pejabat dan petugas lainnya. Mereka diberangkatkan ke tanah suci pada tanggal 19 dan 20 Agustus dalam dua kloter yakni kloter 66 dan kloter 66.

“ S e j u m l a h 4 4 5 o ra n g j e m a a h a k a n diberangkatkan dalam kloter 65, sedangkan yang 196 orang lagi yakni jemaah haji dari Kota Kupang dan TTU akan bergabung dalam kloter 66 bersama jemaah haji asal provinsi Jawa Timur,” demikian disampaikan Syamsul Maarif, Kepala Bidang Haji dan Bimais NTT.

Dalam rencana, calon jemaah haji yang tergabung dalam kloter 65 akan diberangkatkan ke tanah suci pada hari Sabtu (19/08/2017) pukul 12.00 WIB dan kloter 66 akan diberangkatkan pada hari Minggu (20/08/2017) pukul 13.00 WIB. Karena itu, seluruh Jemaah calon haji asal NTT yang tergabung dalam kloter 65 sudah masuk ke asrama haji Sukolilo Surabaya pada hari Jumad (18/08/2017) untuk disiapkan secara khusus. Sedangkan jemaah calon

Page 14: ISSN 2252-360X Be rnas - Kemenagntt.kemenag.go.id/file/majalah/66f119c8288fcd027035076... · 2017-10-10 · Pembelajaran, Jalan Menuju Kemerdekaan Penyelenggaraan Ibadah Haji Nusa

Edisi 7 Tahun VI, Nomor 42 Agustus 2017

12

haji yang tergabung dalam kloter 66, akan masuk asrama haji Sukolilo pada hari Sabtu (19/08/2017).

Namun jadwal ini mengalami perubahan, sebagaimana disampaikan oleh PPIH Asrama Haji Sukolilo. Keberangkatan kloter 65 dimajukan dari pukul 12.00 WIB ke pukul 09.00 WIB, karena itu prosesi pelepasan calon jemaah haji kloter 65 oleh Kepala Kanwil Kemenag Prov. NTT, dimajukan ke pukul 07.00 WIB bertempat di aula Bir Ali, Asrama Haji Embarkasi Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur. Perubahan jadwal ini tidak menyebabkan kepanikan atau kesibukan tambahan, karena semua calon jemaah haji kloter 65, para petugas, juga Kepala Kanwil Kemenag Prov. NTT bersama perwakilan Pemerintah Provinsi NTT, DPRD Prov. NTT, para Kepala Kankemenag Kabupaten se - NTT telah berada di Surabaya.

Dalam acara pelepasan yang berlangsung

singkat namun penuh makna tersebut, Kakanwil Kemenag Prov. NTT, Drs. Sarman Marselinus didampingi oleh Ketua DWP Kanwil Kemenag Prov. NTT, Ny. Xaveria A. Ghunu Sarman. Juga hadir Kepala Biro Kesra Pemprov. NTT, Barthol Badar, mewakili Gubernur NTT, anggota DPRD Provinsi NTT, Jimmy Sianto selaku Ketua Komisi V DPRD Prov. NTT, para Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten se NTT dan beberapa Kepala Bagian Kesra Pemda Kabupaten di NTT. Dalam sambutannya, Kepala Kanwil Kemenag Prov. NTT memberikan apresiasi kepada para jemaah calon haji dan segenap jajaran Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur yang senantiasa melakukan inovasi dalam layanan bagi Jemaah calon haji asal NTT.

“Bahwa ke-641 orang jemaah NTT seluruhnya adalah jemaah mandiri. Bukan jemaah yang didampingi oleh kelompok pembimbing ibadah

Page 15: ISSN 2252-360X Be rnas - Kemenagntt.kemenag.go.id/file/majalah/66f119c8288fcd027035076... · 2017-10-10 · Pembelajaran, Jalan Menuju Kemerdekaan Penyelenggaraan Ibadah Haji Nusa

Edisi 7 Tahun VI, Nomor 42 Agustus 2017

13

seperti jemaah dari daerah lain. Pembinaan dan bimbingan manasik haji yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama menjadi satu-satunya dalam mempelajari manasik. Oleh karena itu, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTT telah mengambil langkah-langkah konkret meningkatkan aspek pembinaan dan perlindungan bagi para jemaah, antara lain intensifikasi bimbingan manasik bagi jamaah dengan frekuensi 10 kali, masing-masing 8 kali di KUA Kecamatan dan 2 kali di Kantor Kementerian agama Kabupaten/Kota. Saya memberikan apresiasi kepada Kepala Bidang Haji dan Bimas Islam yang telah melakukan semuanya ini,” jelas Sarman Marselinus.

Selain itu, mantan Kepala Kantor Kemenag Kab. Ende ini juga memberikan nasihat kepada segenap calon jemaah haji dan petugas haji untuk selalu menjaga niat yang lurus dan suci dalam menjalankan

ibadah haji. “Luruskan niat dalam menjalankan ibadah haji, dan berusahalah untuk selalu disiplin agar ibadah haji berjalan lancar. Akhirnya kami semua mengucapkan selamat jalan para Tamu Allah. Selamat menunaikan ibadah. Semoga Allah melindungi jamaah semuanya hingga kembali ke tanah air dengan predikat Mabrur. Amiin,“ pungkas Kakanwil disambut jawaban Amin dari para calon jemaah haji.

Hadir pula dalam acara pelepasan kloter 65 ini, Kepala Kanwil Kementerian Agama Prov. Jawa Timur, yang diwakili oleh Kepala Bidang Haji Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, H. Ach. Faridul Ilmi. Inilah sekelumit kisah prosesi menghantar calon jemaah haji asal Nusa Tenggara Timur tahun 2017, sebuah perjalanan iman dalam jalinan persaudaraan intas batas. Semoga menjadi Haji Mabrur.***(Jose)

Page 16: ISSN 2252-360X Be rnas - Kemenagntt.kemenag.go.id/file/majalah/66f119c8288fcd027035076... · 2017-10-10 · Pembelajaran, Jalan Menuju Kemerdekaan Penyelenggaraan Ibadah Haji Nusa

Edisi 7 Tahun VI, Nomor 42 Agustus 2017

14

Bidik Lensa

Penandatanganan prasasti peletakan batu pertama MAN 2 Flores Timur oleh Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin disaksikan oleh Ketua Komisi VIII DPR RI, Dr. M. Ali Taher Parasong, Kakanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Sarman Marselinus dan Wakil Gubernur NTT, Benny Litelnoni, bertempat di Lamakera Solor Flores Timur, Jumat (04/08/2017)

Kepala Kanwil Kementerian Agama

Provinsi NTT, Drs. Sarman Marselinus

menerima buku Mencegah

Runtuhnya Negara Hukum dari Ketua

Komisi VIII DPR RI, Dr. Ali Taher

Parasong, Jumat (04/08/2017).

Ketua Komisi VIII DPR RI, Dr. M. Ali Taher Parasong menyerahkan buku Mencegah Runtuhnya Negara Hukum kepada Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin di sela-sela kegiatan penyerahan SK penegerian Madrasah se- Prov. NTT, Jumat (04/08/2017).

Page 17: ISSN 2252-360X Be rnas - Kemenagntt.kemenag.go.id/file/majalah/66f119c8288fcd027035076... · 2017-10-10 · Pembelajaran, Jalan Menuju Kemerdekaan Penyelenggaraan Ibadah Haji Nusa

Edisi 7 Tahun VI, Nomor 42 Agustus 2017

15

Kakanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Drs. Sarman Marselinus menyerahkan hadiah kepada para pemenang lomba lari karung dalam rangka meriahrayakan HUT Kemerdekaan RI ke-72 tingkat Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Kamis (17/08/2017).

Kepala Bidang Urusan Agama Katolik, Drs. Yakobus Beda Kleden, MM menyerahkan hadiah kepada para pemenang lomba pidato kemerdekaan dalam rangka meriahrayakan HUT Kemerdekaan RI ke-72 tingkat Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Kamis (17/08/2017).

Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin melambaikan tangan kepada masyarakat Lamakera, Solor, Flores Timur sebelum kembali bertugas di Jakarta, Jumat (04/08/2017)

Page 18: ISSN 2252-360X Be rnas - Kemenagntt.kemenag.go.id/file/majalah/66f119c8288fcd027035076... · 2017-10-10 · Pembelajaran, Jalan Menuju Kemerdekaan Penyelenggaraan Ibadah Haji Nusa

Edisi 7 Tahun VI, Nomor 42 Agustus 2017

16

Kepala Bagian Tata Usaha, H. Hasan Manuk, S.Pd, M.Pd menyerahkan hadiah kepada para pemenang lomba cerdas cermat dalam rangka meriahrayakan HUT Kemerdekaan RI ke-72 tingkat Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Kamis (17/08/2017).

Salah seorang ASN Kanwil Kemenag Provinsi

NTT, Bobby Babaputra dalam aksi lomba pidato

kemerdekaan dalam rangka meriahrayakan

HUT Kemerdekaan RI ke-72 yang dilaksanakan di

halaman Kanwil Kemenag Provinsi NTT, Kamis

(17/08/2017).

Kepala Bidang Pendidikan Islam,

Drs. H. Husen Anwar pose bersama para

pemenang lomba tebak aksara dalam

rangka meriahrayakan HUT Kemerdekaan RI ke-72 tingkat Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Kamis

(17/08/2017).

Page 19: ISSN 2252-360X Be rnas - Kemenagntt.kemenag.go.id/file/majalah/66f119c8288fcd027035076... · 2017-10-10 · Pembelajaran, Jalan Menuju Kemerdekaan Penyelenggaraan Ibadah Haji Nusa

Edisi 7 Tahun VI, Nomor 42 Agustus 2017

17

Seputar Kanwil

Kupang (Bernas) - Kepala Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. NTT, Drs. Sarman Marselinus, didampingi Kepala Bidang Haji dan Bimas Islam, Drs. Syamsul Ma'arif, membuka Kegiatan Peningkatan Kompetensi Penyuluh Agama Islam Tingkat Provinsi Tahun 2017, yang dilaksanakan di Asrama Haji Transit Kupang, Rabu sore (23/08/2017). Hadir dalam acara pembukaan kegiatan yang akan dilaksanakan selama tiga hari tersebut, para pejabat eselon 3 dan para Kasubbag lingkungan Kanwil Kemenag Prov. NTT.

Kepada para penyuluh agama Islam non PNS se Prov. NTT berjumlah 50 orang tersebut, di awal sambutannya Kakanwil menyampaikan apresiasi kepada mereka atas kesediaan untuk menjadi penyuluh agama. Para penyuluh agama non PNS, menurutnya, adalah orang-orang terpilih dan yang memberikan diri untuk tugas kepenyuluhan meski kurang menjamin secara material. Berkat kesediaan dan keikhlasan melayani umat inilah maka tugas yang diemban Kementerian Agama bisa berjalan dengan baik.

Lebih lanjut, Kakanwil mengingatkan tentang tugas dan peran penyuluh di tengah masyarakat. Melalui bimbingan dan penyuluhan, para penyuluh diharapkan mampu memberikan pencerahan tentang agama agar dipahami dengan baik, dipedomani dan diamalkan. Kerukunan akan tercipta dengan sendirinya kalau orang patuh kepada ajaran agamanya.

"Saya mengajak kita untuk mempertajam penglihatan kita untuk mengetahui kebutuhan

umat. Kita harus proaktif untuk menjangkau dan mencari apa yang menjadi kebutuhan umat. Petakan kebutuhan dan permasalahan umat sehingga kita bisa tahu apa yang harus dilakukan. Kalau tidak dipetakan maka segala sesuatu dianggap baik-baik saja, sementara kondisi riil di lapangan bisa saja tidak demikian. Setelah membuat pemetaan baru kita dapat menentukan materi apa saja yang perlu dan dapat kita berikan," ungkap Kakanwil.

Selain itu Kakanwil juga mengajak para penyuluh untuk terlibat secara aktif dalam menjaga dan merawat kerukunan dan keberagaman, yang tidak lain merupakan kekhasan umat Islam yang menjadi mayoritas di negeri ini. "Agama Islam punya keunikan, yaitu meski dianut oleh sebagian besar orang Indonesia, namun berjiwa besar untuk mengakomodir keberagaman. Inilah konsensus bersama sekaligus jatidiri bangsa Indonesia," imbuhnya.

Di akhir arahan, Kakanwil menyampaikan kebijakannya di Tahun 2017 terkait penyuluh agama, yaitu optimalisasi peran penyuluh dan penyampaian laporan setiap tiga bulan. Penyampaian laporan secara teratur tersebut penting agar ia dapat mengetahui dan memantau terus kondisi di lapangan dari para penyuluh yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. "Karena itu penyuluh benar-benar harus ada di tengah umat. Jangan sampai membuat laporan sambil menutup mata, sehingga apa yang dilaporkan betul obyektif," pinta Kakanwil.*** (phw/jose)

Kakanwil Buka Kegiatan Peningkatan Kompetensi Penyuluh Agama

Page 20: ISSN 2252-360X Be rnas - Kemenagntt.kemenag.go.id/file/majalah/66f119c8288fcd027035076... · 2017-10-10 · Pembelajaran, Jalan Menuju Kemerdekaan Penyelenggaraan Ibadah Haji Nusa

Edisi 7 Tahun VI, Nomor 42 Agustus 2017

18

Kupang (Bernas) - Tokoh agama Konghucu mewakili umat beragama se-Nusa Tenggara Timur memberikan karangan bunga kepada Gubernur NTT, Frans Lebu Raya pada acara Karnaval Budaya yang digelar Pemerintah Provinsi NTT dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan Bangsa Indonesia ke-72, Selasa (22/8/2017) di depan Rumah Jabatan Gubernur NTT tepatnya di jalan Eltari Kupang.

Tokoh Agama Konghucu yang diperankan oleh Gaspar Tokan, salah satu ASN Kanwil Kemenag NTT bersama lima tokoh agama lainnya bergerak menuju tempat di mana Gubernur NTT bersama pimpinan DPRD NTT dan pejabat tingkat Provinsi NTT berada dan menyerahkan bunga langsung ke tangan Gubernur

Tokoh Konghucu Berikan BungaKepada Gubernur NTT

NTT. Moment penyerahan bunga tersebut disambut dengan tepuk tangan meriah ribuan massa yang hadir menyaksikan adegan unik i tu. Penyerahan bunga dimaksudkan sebagai symbol yang mengingatkan Gubernur NTT dan seluruh masyarakat NTT agar selalu menjaga kerukunan dan menjunjung toleransi yang sudah berakar di tengah masyarakat NTT.

Berdasarkan data yang ada pada Kanwil Kementerian Agama

NTT, umat Konghucu di NTT berjumlah paling sedikit yakni 9 orang, paling kecil di antara umat beragama lainnya. Menurut keterangan panitia karnaval Kanwil Kemenag NTT, Kehadiran tokoh Konghucu dalam karnaval tahun ini dimaksudkan untuk memperkenalkan agama Konghucu dengan atribut pakaian ibadahnya kepada masyarakat kota Kupang. Tahun-tahun sebelumnya dalam acara Karnaval, tokoh agama Konghucu tidak tampil bersama dalam barisan tokoh-tokoh agama lainnya sehingga ketika tampil pada kesempatan karnaval tahun ini menjadi pusat perhatian masyarakat. Bahkan sebagian dari mereka meminta ke-enam tokoh agama untuk berfoto bersama.

***(bobby/jw)

Kupang (Bernas) – Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur, Drs. Sarman Marselinus kembali menegaskan tentang pentingnya peran guru dalam meningkatkan mutu pendidikan. "Kunci keberhasilan pendidikan di Indonesia adalah guru. Jika kualitas guru baik maka kualitas pendidikan juga akan baik."

Penegasan itu disampaikan Kakanwil ketika

membuka kegiatan Diklat Substantif Materi Penilaian Pembelajaran Angkatan XIX di Wilayah Kerja Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Senin (21/8/2017) di Aula II Asrama Haji Transit Kupang yang diikuti 40 guru agama dari Kantor Kementerian Agama Kota Kupang dan Kabupaten Kupang.

Kakanwil mengatakan untuk mendapatkan kualitas guru yang baik maka perlu selalu dilakukan

b e r b a ga i u p aya baik secara mandiri tetapi juga melalui p e n d i d i ka n d a n pelatihan. Selain itu, kata Kakanwil s e s u a i d e n g a n kebijakan yang telah d i ke l u a r k a n n y a yakni d i b idang

Lagi, Kakanwil Tegaskan Mutu Pendidikan Tergantung Kualitas Guru

Page 21: ISSN 2252-360X Be rnas - Kemenagntt.kemenag.go.id/file/majalah/66f119c8288fcd027035076... · 2017-10-10 · Pembelajaran, Jalan Menuju Kemerdekaan Penyelenggaraan Ibadah Haji Nusa

Edisi 7 Tahun VI, Nomor 42 Agustus 2017

19

Kupang (Bernas) – Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur berhasil meraih juara II dalam keikutsertaan pada kegiatan pawai pembangunan dalam rangka meriahrayakan hari ulang tahun Republik Indonesia ke-72 tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kepastian juara II tersebut diperoleh saat acara penutupan Pame-ran Pembangunan, Sabtu, (19/08/2017) yang berlangsung di Bimoku, Lasiana.

Maksen J. Nope yang hadir dalam penutupan pameran pembangunan untuk membawakan doa pun menerima piala penghargaan dan sertifikat sebagai juara II pada pawai pembangunan. Keberhasilan Kanwil Kemenag Provinsi NTT meraih juara II pun langsung viral di media sosial terutama di kalangan ASN Kanwil Kemenag Provinsi NTT ketika diberitakan oleh staf Inmas Kanwil Kemenag NTT, Yanto Ngadji, melalui WA grup yang pada kesempatan tersebut ditugaskan

Raih Juara II, Kabag TU Terima Piala dan Piagam

meliput kegiatan penutupan pameran pembangunan tingkat Provinsi NTT.

Kesuksesan Kanwil Kemenag Provinsi NTT meraih juara II pada pawai pembangunan langsung disyukuri oleh semua ASN yang terlibat dalam kegiatan pawai pembangunan terutama ASN dari Subbag Umum yang sejak awal ditugaskan untuk menyiapkan kendaraan hias untuk tampil pada pawai pembangunan.

Senin (21/08/2017), saat berlangsung Apel Kehadiran di Lapangan Tengah Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. NTT, piala dan piagam penghargaan juara II ajang Pawai Pembangunan tingkat Prov. NTT diserahkan oleh Pembina Upacara, Drs. Yakobus Beda Kleden kepada Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kementerian Agama Prov. NTT, H. Hasan Manuk, S.Pd.,M.Pd.

Dalam arahan, Yakobus Kleden mengucapkan proficiat atas penghargaan yang diraih dan juga proficiat atas kelancaran beberapa rangkaian acara pada momen meriahkan HUT RI Ke 72 tingkat Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. NTT.

Lebih lanjut diuraikan Yakobus Kleden, bahwa tema HUT RI KE 72 tahun ini ialah Indonesia Kerja Bersama. Hal itu menegaskan bahwa segala sesuatu harus dikerjakan secara bersama-sama demi mencapai hasil bersama. "Tiga (3) hal atau unsur mendasar dari kerja bersama di atas ialah kesadaran, kecakapan/laku dan struktur/aturan," ungkap Yakobus Kleden.

Mengakiri arahan, Yakobus Kleden mengajak seluruh ASN untuk berefleksi akan tugas dan fungsi masing-masing memaknai Tema HUT RI "Indonesia Kerja Bersama".***(JW/Prily)

pendidikan seperti optimalisasi peran guru, dirinya sangat mengharapkan kepada pengawas pendidikan agar terus memantau kinerja para guru di lapangan.

Kegiatan Diklat, tambah Kakanwil merupakan kebijakan yang patut diapresiasi. Untuk itu, Kakanwil menyampaikan terima kasih kepada Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Jakarta yang telah memilih NTT sebagai salah satu tempat kegiatan Diklat. Dirinya sangat berharap agar kegiatan seperti itu dilakukan secara terus menerus dan menjangkau semua guru sehingga dapat berdampak pada peningkatan kualitas guru itu sendiri. Kakanwil juga menyampaikan terima kasih dan rasa hormat kepada para guru karena meskipun di tengah rutinitas tetap melakukan yang terbaik bagi generasi penerus bangsa.

"Saya mengharapkan para guru untuk terus bekerja dan melindungi anak didik kita dari pengaruh faham intoleran dan radikalisme, narkoba dan seks bebas," kata Kakanwil Sarman.***(bobby/jw)

Page 22: ISSN 2252-360X Be rnas - Kemenagntt.kemenag.go.id/file/majalah/66f119c8288fcd027035076... · 2017-10-10 · Pembelajaran, Jalan Menuju Kemerdekaan Penyelenggaraan Ibadah Haji Nusa

Edisi 7 Tahun VI, Nomor 42 Agustus 2017

20

Kupang (Bernas) – Kepala Bidang Pendidikan Katolik, Drs. Djata Dominikus mengatakan bahwa modal persatuan Indonesia yang kokoh itu harus terus dijaga, dirawat, dan diperkuat. Karenanya, ia mengingatkan agar dapat bijak dalam menggunakan media sosial. “Kedepan, bangsa kita menghadapi tantangan yang tidak ringan, globalisasi di depan mata. Kiranya kita

lebih menggaungkan semangat berkompetisi melalui media sosial. Bukan malah terjebak pada hal-hal negatif yang dapat ditimbulkannya yang kemudian membawa kita pada sikap pesimis. Apalagi niatnya langsung ingin mencela, mencemooh, atau menjelekkan,” ujar Domi Djata saat memberikan amanat ketika menjadi pembina upacara memperingati HUT RI ke-72 tingkat Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Kamis (17/08/2017).

Ayah dua orang anak ini menambahkan, ada banyak hal positif yang dapat dilakukan melalui media sosial. Terkait hal ini, ia mengharapkan agar pemanfaatan internet dalam pemerintahan untuk memberikan pelayanan dan informasi pemerintah kepada warga demi meningkatkan kualitas layanan lembaga pemerintah kepada masyarakat melalui

layanan online. “Kita akan menghadapi kemajuan inovasi teknologi tapi dengan bersatu, kita bisa menghadapi semua itu. Ingat, kita ini saudara sebangsa dan setanah air. Jangan lupakan itu,” tegas Domi Djata.

Lebih jauh, pria asal Ngada ini mengajak segenap ASN Kementerian Agama yang turut mengurus pendidikan agar mesti memiliki komitmen yang kokoh untuk membangun sumber daya manusia yang utuh, unggul demi menghadapi kompetisi di abad 21 yang

semakin sengit. Dengan semangat kerja bersama, bersatu bersama-sama sebagai sebuah bangsa, mesti menyiapkan diri untuk siap berkompetisi. “Mari kita kerja bersama menuju kehidupan berbangsa dan bernegara yang mandiri, berdaulat, dan berkepribadian. Dirgahayu Republik Indonesia. Dirgahayu Negeri Pancasila,” pungkas Domi Djata sembari pekik merdeka yang disambut peserta upacara dengan pekikan merdeka dengan aplaus.***(JW/Prily)

Kupang (Bernas) – Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Drs. Sarman Marselinus mengambil sumpah dan melantik Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sabu Raijua, Neang Pining Manimakani, M.Pd, Kamis, (03/08/2017), bertempat di aula II Kanwil Kemenag Provinsi NTT.

Dihadiri oleh segenap pejabat teras di lingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Neang Pining Manimakani, M.Pd yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Seksi Pendidikan Keagamaan Kristen pada Bidang Bimas Kristen Kanwil Kemenag Provinsi NTT diambil sumpah dan dilantik oleh Kakanwil sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sabu Raijua dengan didampingi oleh para saksi yakni saksi I, Kepala Bidang Urusan Agama Katolik, Drs. Yakobus

Beda Kleden, MM, dan saksi II, Pembimbing Masyarakat Hindu, Dra. Ni Wayan Sunarsih.

P a d a k e s e m p a t a n m e m b e r i k a n s a m b u t a n , Kakanwil Sarman mengharapkan agar dengan dilantiknya Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sabu Raijua, masyarakat Sabu Raijua mendapatkan pelayanan di bidang agama dengan lebih optimal bagi peningkatan kualitas kehidupan keagamaan, pendidikan agama dan keagamaan, kerukunan, dan pelayanan ibadah haji.

Kakanwil menegaskan bahwa seorang Kepala Kantor mesti memahami secara benar dan sungguh-sungguh tugas dan fungsinya sebagaimana tertuang

Kabid Penkat : Mari Bijak Gunakan Medsos

Kakanwil Lantik Kakankemenag Sarai

Page 23: ISSN 2252-360X Be rnas - Kemenagntt.kemenag.go.id/file/majalah/66f119c8288fcd027035076... · 2017-10-10 · Pembelajaran, Jalan Menuju Kemerdekaan Penyelenggaraan Ibadah Haji Nusa

Edisi 7 Tahun VI, Nomor 42 Agustus 2017

21

Kupang (Bernas) - Dalam rangka memeriahkan perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-72 tahun 2017, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Nusa Tenggara Timur bekerjasama dengan Kanwil Kemenag NTT dan Polda NTT menggelar jalan santai bersama, Sabtu (12/8/2017).

Wakil Gubernur NTT, Beny Litelnoni didampingi Kapolda NTT, Irjen Pol. Agung Sabar Santosa dan unsur Forkopimda NTT, melepas peserta jalan santai kerukunan di depan Gedung FKUB NTT tepatnya di Jalan Eltari Kupang. Wagub berada dalam rombongan peserta jalan santai bergerak menuju jalan Lalamentik, terus ke jalan Herewila, melalui depan Polda NTT di Jalan Soeharto dan berbelok kembali menuju

Kantor FKUB NTT. Peserta yang berjumlah ratusan orang tersebut terdiri dari kelompok drumband siswa-siswi SMPK St. Yosep Naikoten, mahasiswa perguruan t inggi , organisasi masyarakat seperti WKRI dan Pemuda Lintas Agama, Pengurus FKUB NTT, ASN Kanwil Kemenag NTT dan Kota Kupang, DWP Unit Kanwil Kemenag NTT dan beberapa anggota

TNI dan Polda NTT. Wakil Gubernur NTT, Beny Litelnoni, dalam kesempatan tersebut sebelum melepas peserta jalan santai mengatakan bahwa kegiatan tersebut sangat penting dan bermanfaat teristimewa bagi kalangan generasi muda dan anak-anak agar sedini mungkin diperkenalkan untuk belajar membangun toleransi dan kerukunan diantara sesamanya di tengah lingkungan masyarakat.

Kegiatan jalan santai kerukunan dipadukan dengan lomba pidato bertema kerukunan yang diikuti beberapa Perguruan Tinggi yang ada di Kota Kupang. Sebelum kegiatan lomba pidato, peserta diajak menari Tebe bersama dan pembagian doorprize yang telah disiapkan panitia.***(bobby/prily)

dalam PMA Nomor 13 Tahun 2012. "Kalau saudara sebelumnya hanya memangku satu tugas dan fungsi, namun dengan jabatan yang baru ini, saudara mengemban lebih banyak lagi tugas. Volume kerjanya juga tentu semakin lebih luas dan banyak," kata Kakanwil mengingatkan. Lebih lanjut, Kakanwil mengingatkan bahwa pelaksanaan tugas dapat berlangsung dengan baik dan benar jika sungguh-

sungguh memahami apa yang menjadi tugas dan fungsi kita. "Saya berharap Pak Neang senantiasa ingat akan pakta integritas dan 5 Nilai Budaya Kerja Kementerian Agama yang mengharuskan kita untuk tidak terbawa arus korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN)," imbuh Kakanwil Sarman.

Pada kesempatan ini, Kakanwil juga menyoroti pengorbanan dan tantangan di Kabupaten Sabu Raijua. Karenanya, beliau mengharapkan agar pejabat yang baru dilantik bersama keluarga bisa mencintai tempat tugas baru sehingga Kementerian Agama Kabupaten Sabu Raijua dapat menunjukkan warna yang cerah, hangat, dan menyenangkan bagi masyarakat Kabupaten Sabu Raijua.

Diakhir sambutan, Kakanwil menaruh harapan agar pejabat yang baru dilantik dapat menjawab tuntutan zaman dengan demikian mampu membawa kemajuan bagi masyarakat yang dilayani.***(JW/Bbp)

Wagub NTT Lepas Peserta Jalan Santai Kerukunan

Page 24: ISSN 2252-360X Be rnas - Kemenagntt.kemenag.go.id/file/majalah/66f119c8288fcd027035076... · 2017-10-10 · Pembelajaran, Jalan Menuju Kemerdekaan Penyelenggaraan Ibadah Haji Nusa

Edisi 7 Tahun VI, Nomor 42 Agustus 2017

22

Kupang (Bernas) - Hal itu disampaikan Kepala Biro Keuangan dan Barang Milik Negara Setjen Kementerian Agama RI, Muhammad Ali Irfan, ketika memberikan sambutan pada acara pembukaan Kegiatan Pembinaan Penyusunan Laporan Keuangan Melalui Metode Sharing (Pembagian) Anggaran pada Satuan Kerja di Kanwil Kementerian Agama Prov. NTT Tahun 2017, yang dilaksanakan di Hotel Neo Aston - Kupang, Rabu malam (9/8/2017).

Sebelum menegaskan pentingnya laporan keuangan sebagai jantung kementerian agama, Kepala Biro yang juga adalah mantan Kakanwil Kemenag Prov. Sulawesi Tenggara tersebut menyampaikan apresiasinya atas para operator keuangan Kanwil Kemenag Prov. NTT yang telah turut bekerja keras dan berupaya sehingga Kementerian Agama secara keseluruhan mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian dari Badan Pemeriksa Keuangan. Karena itu, sebagai apresiasi Ia berjanji akan membentuk tim yang nantinya akan memilih operator teladan untuk tingkat nasional.

"Tanpa perjuangan bapak ibu, tidak mungkin akan terwujud WTP Kementerian Agama. Oleh sebab itu, saya akan membentuk operator teladan terbaik Nasional. Selama ini mereka kurang diperhatikan. Akan dibentuk Duta BMN sebagaimana Duta Akrual untuk pengelola SAIBA," janji Kabiro.

Selain akan memilih Duta BMN, sebagai apresiasi terhadap para operator keuangan yang sampai saat ini masih berstatus PTT, Kabiro juga berjanji untuk memperjuangkan pengangkatan mereka menjadi PNS sebagai prioritas pertama. "Apabila keran penerimaan CPNS telah dibuka, yang selama ini masih di moratorium, maka kita utamakan sebelum yang lainnya. Kalau yang lainnya itu sekunder, maka yang operator itu primer. Itu akan kita usahakan," tegasnya.

Selanjutnya berkaitan dengan laporan keuangan, ia menegaskan bahwa laporan keuangan menjadi penentu baik buruk Kementerian Agama di mata publik. Karena itu, ia meminta baik para operator maupun pimpinan satker untuk tidak menganggap gampang laporan keuangan.

"Jantungnya Kemenag, baik buruknya Kemenag yaitu di laporan keuangan. Makanya jangan dianggap gampang. Tantangan saya sebagai Kepala Biro yaitu ternyata banyak pimpinan satker dan orang-orang di keuangan yang belum mengetahui alur akuntansi yang benar. Saya akan coba buat suatu pelatihan untuk para pimpinan satker," ungkap Kepala Biro yang pada kesempatan tersebut didampingi oleh Kepala Bagian Tata Usaha, H. Hasan Manuk, S.Pd.,M.Pd.

Apa yang menjadi harapan Kepala Biro yang baru dilantik 02 Agustus 2017 tersebut nampaknya sesuai dengan maksud kegiatan. Sebagaimana laporan Ketua Panitia, kegiatan ini dimaksud untuk meningkatkan kualitas penyajian laporan keuangan dan barang milik negara, yaitu dengan cara meningkatkan pemahaman peserta kegiatan dalam proses penyusunan laporan keuangan. Karena itu, Kepala Biro pun berpesan agar apa yang didapat para peserta yang berjumlah 55 orang yang berasal dari unit kerja Kanwil, satker Kemenag kabupaten/kota, dan madrasah negeri, untuk dapat diikuti secara baik dan disharingkan juga dengan peserta/operator yang tidak sempat hadir pada kesempatan itu.

Kegiatan yang akan menghadirkan lima narasumber dari Kanwil Kemenag Prov. NTT dan lima narasumber dari Biro Keuangan dan BMN ini direncanakan akan berlangsung hingga Sabtu (12/8/2017). Kegiatan ini bersumber dari DIPA Setjen Kemenag RI dan DIPA Setjen Kanwil Kemenag Prov. NTT. ***(phw/bbp)

LaporanKeuangan,

Jantung Kementerian

Agama

Page 25: ISSN 2252-360X Be rnas - Kemenagntt.kemenag.go.id/file/majalah/66f119c8288fcd027035076... · 2017-10-10 · Pembelajaran, Jalan Menuju Kemerdekaan Penyelenggaraan Ibadah Haji Nusa

Edisi 7 Tahun VI, Nomor 42 Agustus 2017

23

Lintas FLOBAMORA

Waikabubak (Bernas) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur, Drs. Sarman Marselinus, menyerahkan SK Penegerian Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Waikabubak kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumba Barat Seingo Bili, S.Pd., M.M di halaman Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Waikabubak, Rabu (30/8/2017)

"Dengan memohon Ridho Allah Tuhan Yang Maha Esa dan doa kita semua, dengan ini kami menyerahkan Surat Keputusan Menteri Agama tentang penegerian Madrasah Ibtidaiyah Waikabubak menjadi MIN Sumba Barat. Semoga selanjutnya MIN ini dapat bertumbuh dan berkembang menjadi lembaga pendidikan yang sungguh memberikan manfaat yang besar untuk kemajuan generasi muda kita dan untuk kemajuan daerah serta bangsa dan Negara," kata Kakanwil

Kakanwil menjelaskan MIN Waikabubak akan dikelola oleh Kementerian Agama dan yang paling bertanggung jawab adalah Kantor Kabupaten Sumba Barat, teknisnya bersama seksi Pendidikan Islam. MIN ini, tambahnya akan menjadi satker lingkup Kementerian Agama dan selanjutnya menjadi tanggung jawab penuh dari Kementerian Agama untuk melanjutkan

apa yang menjadi visi cita-cita impian dari pendiri madrasah yaitu untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat khususnya kepada umat islam di Sumba Barat, agar generasi mudanya mendapatkan pendidikan.

Disaksikan Ahmad Rubaya, S.Ag Kepala Seksi Pendidikan dan Bimas Islam Kementerian Agama Kabupaten Sumba Barat dan Ketua Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Islam (YAPPI) Ir. H. Ahmad Effendi Arsyad, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumba Barat menerima langsung SK Penegerian MIN Sumba Barat kemudian dilanjutkan peresmian yang ditandai dengan Pengguntingan Pita yang dilakukan oleh Ketua DWP (Dharma Wanita Persatuan) Unit Kantor Wilayah Kementerian Agama, Ny. Xaveria A. Ghunu.*** (Aty/bbp/yen)

Maumere (Bernas) - Penyelenggara Haji dan Umrah, Yusuf Keneng, A.Ma menyampaikan harapannya agar para ASN Kemenag Sikka mampu menjadi pionir kerukunan bagi dirinya sendiri dan sesamanya

ketika berada ditengah m a s y a r a k a t . H a l tersebut diutarakan s a a t p e n g a r a h a n a p e l p a g i , R a b u (30/8/2017) di Aula Kemenag Sikka.

D ikatakannya , toleransi, sikap saling m e n g h a r g a i d a n menghormati perlu ditumbuhkembangkan dan diteladani melalui perkataan, sikap dan perbuatan. Ketiga hal tersebut menurutnya

harus berjalan seimbang."Seseorang dapat menjadi figur teladan yang baik

melalui perkataannya tetapi jika tidak sejalan dengan perbuatannya maka hal tersebut adalah percuma, begitupun sebaliknya, perbuatan yang baik harus sejalan dengan perkataan yang baik pula," ujar Yusuf Keneng.

ASN berdarah Adonara ini juga menyinggung soal tantangan berat yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini terkait pluralisme. "isu-isu negatif yang berkembang di tengah masyarakat saat ini entah di dunia nyata atau dunia maya atas dasar agama, dapat memecah belah kerukunan antar umat beragama," ungkapnya.

Yusuf Keneng berharap ASN Kemenag Sikka semakin meningkatkan pengetahuan keagamaan dan keimanan serta ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. "jika seseorang kuat imannya, maka ia tidak akan mudah goyah dengan pengaruh negatif apapun," tandasnya.***( Yunita/bbp/yen)

Kakanwil SerahkanSK Penegerian Madrasah

PHU Kemenag Sikka Berharap ASN Jadi Pionir Kerukunan

Page 26: ISSN 2252-360X Be rnas - Kemenagntt.kemenag.go.id/file/majalah/66f119c8288fcd027035076... · 2017-10-10 · Pembelajaran, Jalan Menuju Kemerdekaan Penyelenggaraan Ibadah Haji Nusa

Edisi 7 Tahun VI, Nomor 42 Agustus 2017

24

Waibakul (Bernas) - Kepala Kanwil Kemenag Provinsi NTT, Drs. Sarman Marselinus menyerahkan SK Ijin Operasional MAS Al-Jihad Mamboro kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Sumba Tengah, Bulla Nggallu, S.Pd, M.Si yang berlangsung di halaman depan MTs Al-Jihad Mamboro, Selasa (29/08/2017) yang disaksikan oleh Kepala Bidang Pendidikan Islam Kanwil Kemenag Provinsi NTT Drs. H. Husen Anwar, Kasi Pendidikan dan Bimas Islam Kantor Kemenag Kab. Sumba Tengah, Drs. H. Pua Monto Umbu Nay, Ketua Yappi Kab. Sumba Tengah, Drs. Abdul Fatah, para Pejabat Eselon IV Kankemenag Kab. Sumba Tengah dan SBD, Ketua Komite, Orang Tua Siswa, Guru, dan para Siswa Madrasah Aliyah Swasta Al-Jihad Mamboro.

Setelah menyerahkan SK Ijin Operasional, Kakanwil Kemenag Prov. NTT, Drs. Sarman Marselinus mengatakan bahwa harapan masyarakat Sumba Tengah khususnya masyarakat muslim di Kecamatan Mamboro untuk memiliki lembaga pendidikan keagamaan setingkat Madrasah Aliyah telah diwujudkan pemerintah lewat penyerahan Ijin Operasional. Hal ini merupakan kerja keras dan perjuangan bersama, baik masyarakat, yayasan, dan pemerintah dalam mewujudkan pelayanan pendidikan yang lebih baik bagi generasi penerus bangsa.

Menurut mantan Kakankemenag Kab. Sumba Tengah ini, komitmen harus diupayakan semaksimal mungkin

untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kecamatan Mamboro melalui jalur pendidikan seperti yang tertuang dalam undang-undang. “Kalau kita mengangan-angankan generasi muda yang unggul, cerdas, dan menjadi pemimpin yang hebat tidak ada cara lain selain memberikan pendidikan yang berkualitas baik secara umum lewat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan maupun sekolah berciri khas keagamaan yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama,” ucapnya mantap.

Kakanwil menyampaikan bahwa keunggulan penyelenggaraan pendidikan berciri khas keagamaan adalah siswa tidak saja menguasai perkembangan Iptek tetapi juga memiliki iman dan taqwa. Untuk itu, ia berharap agar siswa memilih sekolah keagamaan (Madrasah) untuk melanjutkan pendidikan karena madrasah lebih baik. ***(FRS/JW/yen)

MTsN Waikabubak (Bernas) - Pramuka MTsN Waikabubak mendapat juara 2 pada empat kategori yaitu, kategori melukis, kategori yel-yel, kategori tali temali,

serta lomba cerdas cermat pada lomba Pramuka dalam rangka memperingati Hari Proklamasi Republik Indonesia ke - 72 yang dilaksanakan Satuan Karya Pramuka Wana Bakti (Saka Wanabakti) bersamaan dengan pelaksanaan Perkemahan Sabtu Minggu (PERSAMI) yang dilaksanakan pada sabtu-minggu, 26-27 Agustus 2017.

A. Abubakar, Pembina Pramuka MTsN Waikabubak memberikan keterangannya saat ditemui di MTsN Waikabubak mengatakan ada beberapa kategori yang dilombakan, diikuti oleh 15(lima belas) Gugus Depan (GUDEB) tingkat Penggalang dan Penegak se-Kabupaten Sumba Barat.

"Kami juga mendapat Juara 3 kategori lomba Lintas Alam. Kami juga mendapat juara umum urutan ketiga," ungkapnya

Abu, guru Olah Raga pada MTsN Waikabubak ini juga mengungkapkan rasa syukur serta bangga atas pencapaian yang didapatkan oleh Pramuka MTsN Waikabubak ini. Dirinya berharap dengan pencapaian ini, menjadi pemacu untuk Madrasah serta murid-murid lainnya agar menjadi lebih baik lagi kedepannya. ***(aty/bbp/yen)

Kakanwil Serahkan SK Ijin Operasional MAS Al-Jihad Mamboro

MTsN Waikabubak Raih Juara di Ajang Lomba Pramuka

Page 27: ISSN 2252-360X Be rnas - Kemenagntt.kemenag.go.id/file/majalah/66f119c8288fcd027035076... · 2017-10-10 · Pembelajaran, Jalan Menuju Kemerdekaan Penyelenggaraan Ibadah Haji Nusa

Edisi 7 Tahun VI, Nomor 42 Agustus 2017

25

Ruteng (Bernas) - Rabu,(30/8/2017) dua hari jelang Hari Raya Idul Adha (1/9/2017) Kakankemenag Manggarai, Reginaldus SS Serang, S.Fil,M.Th, secara resmi menyerahkan 1 (satu) ekor sapi sebagai salah satu hewan kurban. Hewan kurban diantar langsung oleh KakanKemenag didampingi Kasi Bimas Islam, M. Safiudin dan Kasi Pendidikan Islam, M. Burhanudin bersama beberapa Staf yang ada dan diterima langsung oleh Ketua MUI Kabupaten Manggarai, Haji Amir Kiliau, Ketua PHBI (Panitia Hari Besar Islam) Kabupaten Manggarai, Haji Abdurahman Marola di pelataran depan Masjid Baiturahman, Kumba-Ruteng.

Kementerian Agama Kabupaten Manggarai, kata Naldy, sangat mendukung pelaksanaan Hari Besar Idul Adha dan dari hati yang tulus Kemenag Manggarai menyumbangkan seekor sapi sebagai hewan kurban.

"Kiranya Idhul Adha dan penyembelihan hewan kurban menjadi sebuah peristiwa penting untuk direnungkan dan direfleksikan oleh umat muslim untuk selalu hidup dalam kebersamaan dan peduli dengan sesama teristimewa yang berkekurangan," kata Naldy.

Pada kesempatan yang sama, Ketua MUI Kabupaten Manggarai, Haji Amir Kiliau saat menerima hewan kurban kemenag Manggarai menyampaikan terima kasih kepada Kemenag yang telah menyumbangkan sapi untuk hewan kurban.

"Terima kasih kepada Kemenag Manggarai. Kemenag Manggarai tetap eksis dalam setiap kegiatan keagamaan di Ruteng," ungkap Haji Amir Kiliau.

Kakankemenag dan rombongan bersama panitia dan tokoh muslim yang hadir juga berkesempatan melihat hewan kurban. Nampak 4 (empat) ekor sapi dan duapuluhan kambing sebagai hasil dari sumbangan umat setempat.***(bnito/bbp)

MAN Ende (Bernas) - Mengingat pentingnya pasokan energi berupa makanan sehat pada siswa-siswi dan guru, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Ende menghadirkan kantin bersih dan sehat yang diberi nama Ar- Ridho. Kantin yang beroperasi di bulan Agustus ini masih menampilkan ciri khas Madrasah dengan diberi warna hijau.

Kepala MAN Ende, Siti Ardewi mengungkapkan rasa syukur atas idenya menyediakan kantin sehat akhirnya terwujud. “Alhamdulillah ide untuk membuat kantin sehat di Madrasah ini akhirnya terealisasi,” ungkapnya. Selain menyediakan bangunan kantin yang baru, menu makanan dan minuman yang dijual di kantin juga diperhatikan.

Rabu, (29/08/2017) tim Dinas Kesehatan Ende mendatangi kantin Ar-Ridho untuk mengecek sample bahan makanan di kantin.

Ardewi menegaskan MAN Ende selalu bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk selalu mengecek kelayakan barang dagangan berupa makanan dan minuman untuk dijual di madrasah.

“Kita selalu koordinasi dengan Dinas Kesehatan

Ende untuk melakukan pengecekan dalam kurung waktu 3 bulan,” terangnya.

Pengecekan dilakukan supaya siswa-siswi dan guru yang mengonsumsi makanan di kantin Ar-Ridho tetap terjaga kesehatannya.

“Tujuannya, biar anak-anak dan teman-teman (guru) selalu dalam kondisi sehat setelah menyantap makanan di kantin,” harapnya.

Kantin Ar-Ridho dibuka hanya di hari-hari sekolah dan dijaga oleh dua orang petugas.***(Syaiful Liga/JW/yen)

Kakankemenag Manggarai Serahkan Hewan Kurban

Ar-Ridho Sehat MAN Ende

Page 28: ISSN 2252-360X Be rnas - Kemenagntt.kemenag.go.id/file/majalah/66f119c8288fcd027035076... · 2017-10-10 · Pembelajaran, Jalan Menuju Kemerdekaan Penyelenggaraan Ibadah Haji Nusa

Edisi 7 Tahun VI, Nomor 42 Agustus 2017

26

Waibakul (Bernas) - Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumba Tengah menggelar pelatihan jurnalistik di sekolah-sekolah keagamaan yang berada di Sumba Tengah yakni MTs Al-Jihad Mamboro dan SMTK Waibakul. Dan pada Senin (28/08/2017), tim yang dikomandoi oleh Kasubbag Tata Usaha, Yosef Rangga Kapodo, SS,

mengunjungi MTs Al-Jihad Mamboro untuk melatih para siswa di sekolah itu tentang cara membuat berita yang baik dan benar.

Yo s ef R a n g ga Ka p o d o d a l a m a ra h a n nya menyampaikan bahwa selama ini banyak sekali kegiatan positif dan prestasi membanggakan di MTs Al-Jihad Mamboro yang tidak terekspose karena terkendala dengan jarak yang jauh sehingga kontributor Inmas Kantor Kementerian Agama Kab. Sumba Tengah kurang maksimal untuk meliput kegiatan-kegiatan yang berlangsung di

sekolah tersebut. Beliau mengatakan bahwa, pelatihan itu dilakukan dalam rangka memberikan pemahaman kepada para siswa tentang bagaimana menulis berita yang baik dan benar sesuai dengan aturan jurnalistik yang berlaku.

"Lewat kesempatan ini, kami ingin mencari calon-calon jurnalis dari MTS Al-Jihad Mamboro yang akan

membantu kami dalam menulis berita tentang kegiatan dan peristiwa yang terjadi di sekolah ini," ucap Kasubbag Tata Usaha.

Pelatihan dipandu oleh 2 (dua) orang narasumber yakni Femi Rambu Sedu Dairu, A.Md.Kom dengan materi tentang teknik menulis berita pada website dan Yosef Benny Widyokarsono, S.Kom dengan materi tentang sarana pendukung berita (teknik pengambilan foto dan video).

Setelah penyampaian materi, para siswa diberikan kesempatan untuk berlatih

membuat berita dengan tema kegiatan pelatihan jurnalistik. Para siswa sangat antusias dalam mengikuti kegiatan, mereka berlomba-lomba membuat berita yang baik dan benar.

Salah satu peserta, Jusniati Ahmad, mengaku bahwa kegiatan itu banyak memberikan pelajaran tentang jurnalistik khususnya cara membuat berita pada website secara jelas, aktual, dan menarik. Ia berharap kegiatan seperti ini terus diadakan kedepannya agar mereka bisa lebih baik dalam membuat berita.***(FRS/Prily/yen)

Mbay (Bernas) - Hal ini dikatakan Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Nagekeo, Yosef Nganggo,S.Ag pada apel pagi di kemenag nagekeo, Senin (28/8/2017).

Menurutnya, Lima Nilai Budaya Kerja Kementerian Agama harus menjadi budaya baru dalam diri setiap Aparatur Kementerian Agama. Lima nilai budaya kerja juga tidak sekedar untuk dibaca dan enak didengar tapi hal yang sangat penting adalah implementasi dari lima nilai yang sangat bermartabat tersebut agar dipraktekan dalam kerja nyata.

"Lima Nilai Budaya kerja harus terjelma dalam setiap peran dan tanggungjawab kita sebagai aparatur kemenag.untuk itu berikan hasil nyata dari nilai-nilai yang terkandung dalam lima nilai tersebut agar menjadi roh kerja

kementerian agama," ajak Kakanmenag NagkeoKakanmenag Nagekeo menambahkan bahwa lima

nilai budaya telah memberikan spirit dan menghantar ASN agar lebih tertantang bekerja maksimal dan

bermanfaat bagi masyarakat yang dilayani. Karena itu kehadiran 5 NBK patut disyukuri. ***(Vall N/bbp/yen)

Pelatihan Jurnalistik di MTs Al-Jihad Mamboro

Lantunan 5 NBK Harus Terjelma Dalam Kerja Nyata

Page 29: ISSN 2252-360X Be rnas - Kemenagntt.kemenag.go.id/file/majalah/66f119c8288fcd027035076... · 2017-10-10 · Pembelajaran, Jalan Menuju Kemerdekaan Penyelenggaraan Ibadah Haji Nusa

Edisi 7 Tahun VI, Nomor 42 Agustus 2017

27

Seba (Bernas) - Penyelenggara Katolik Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sabu Raijua, Adrianus Adi, S.Sos, Rabu (23/08/2017) disela kegiatan penandatanganan berita acara dan penyerahan bantuan Lembaga Keagamaan di pelataran Kapela St. Yohanes Pemandi Eimua Kecamatan Sabu Tengah Kabupaten Sabu Raijua mengajak umat Stasi Eimau Paroki St. Paulus Seba, Sabu Raijua untuk terus bersinergi dengan pemerintah khususnya Kementerian Agama, baik di tingkat Kabupaten, Provinsi maupun pusat agar senantiasa bekerja sama dan sama-sama bekerja untuk membangun iman umat dengan satu harapan akan tercipta suasana kerukunan hidup umat beragama yang aman dan damai. Menurut, Adi, kerukanan hidup umat itu bisa terpelihara dengan baik, jika semua pihak mengamini keberagaman itu adalah sebuah pemberian dari Tuhan. Dan dalam keberagaman itu ditemukan kasih sesungguhnya. Karena kasih itu tidak pernah memilih. "Saya mengajak kita sekalian, khususnya umat di Stasi Eimau untuk terus bersinergi dan bekerja sama, terus memelihara kerukunan hidup umat beragama ditengah keberagaman, dan kalau kita bisa menjaga kerukunan hidup seperti ini, maka iman umat akan mudah dibangun. Toh, iman umat itu harus dibangun dalam persaudaraan sejati,” ajak Adi.

Disamping itu, menurut Adi, berkenaan dengan bantuan yang diterima pihak panitia pembangunan Kapela Stasi St. Yohanes Pemandi Eimau, bahwa bantuan ini merupakan bentuk perhatian dari pemerintah, khususnya dari Kementerian Agama, dan bantuan dana ini milik umat, bukan milik person atau orang perorang yang peruntukannya adalah untuk pembangunan rumah ibadah. Untuk itu manfaatkan bantuan ini sebaik mungkin, agar dalam proses pemanfaatannya bisa tepat sasaran dan segala sesuatu yang mengunakan dana atau bantuan pemerintah tentunya harus dipertanggungjawabkan secara

transparan baik kepada masyarakat/umat, maupun pemerintah sebagai pemberi bantuan.

"Dana ini milik kita bersama, milik umat, dan bukan milik person atau orang perorangan. Karena ini milik umat, maka dalam pemanfaatannya harus transparan dan harus tepat sasaran, sehingga kebutuhan kita akan pembangunan Kapela sebagai tempat ibadah umat ini bisa terselesaikan dengan baik. Disamping itu, ini dana pemerintah maka dalam pemanfaatannya juga harus dibuatkan laporan administrasinya secara baik kepada pemerintah, sehingga kita berharap kedepannya kita masih diberikan kesempatan untuk menerima bantuan kembali di waktu yang akan datang,”urai Adi. Sementara itu, Fransiskus Salem selaku petugas yang diberikan mandat dari Bidang Urusan Agama Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov.Nusa Tenggara Timur yang menyerahkan bantuan tersebut, mengatakan, bantuan dana Lembaga Keagamaan untuk pembangunan

tempat ibadah dalam hal ini, Gereja dan Kapela Se- NTT untuk Tahun 2017 hanya untuk 3 lokasi yang diperebutkan oleh ratusan Gereja atau Kapela dari 7 Keuskupan yang ada di NTT, namun perlu bersyukur Satker baru seperti Kankemenag.Kab. Sabu Raijua ini sebagai penggerak bisa menerima bantuan.

"Penyerahan bantuan ini dilakukan secara simbolis lewat penyerahan dan penandatanganan berita acara, nanti uangnya, setelah penandatanganan berita acara ini selesai dan semua kelengkapan administrasinya sudah siap, maka kurang lebih satu minggu kedepan dana tersebut langsung ditransfer ke rekening panitia pembangunan sebesar Rp. 90.000.000,- (Sembilan puluh juta rupiah). Semoga dana ini dimanfaatkan sebaik mungkin dan jangan lupa administrasi laporannya sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pengunaan anggaran,”pungkasnya.

Turut hadir pada acara penyerahan tersebut, Ketua DPP, Ketua DPS, tokoh umat, ASN lingkup kantor Kemenag. Kab. Sabu Raijua dan umat stasi St. Yohanes Pemandi Eimau.

***(Lasarus Laga Letek Ama/bbp/yen)

Serahkan Bantuan, Adrianus Adi Ajak Untuk Terus Bersinergi Bangun Iman Umat

Soe (Bernas) - Pengawas Pendidikan Agama Kristen (PAK) tingkat Menegah, Soleman Baun, S.Pd. M.Pd.K melakukan monitoring untuk memantau kegiatan pembangunan dua buah ruang kelas darurat di SMTK Benfomeni Kapan TTS, Kamis (10/8/2017)

Dua buah ruangan kelas baru milik SMTK Benfomeni Kapan Kecamatan Mollo Utara bantuan pemerintah melalui Kementerian Agama khususnya Bidang Bimbingan Masyarakat Kristen Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. NTT tidak mampu untuk menampung. Untuk menjawab keterbatasan ruangan kelas tersebut, badan

pendiri, komite sekolah bersama dewan guru serta orang tua siswa baru bekerja sama untuk membangun tambahan dua buah ruang kelas baru (RKB) darurat.

Dalam pengerjaan dua buah RKB yang sudah terlaksana dua pekan sudah mencapai 50%. Pembangunan tambahan RBK untuk menjawab animo masyarakat Mollo Utara terhadap kehadiran lembaga pendidikan agama dan keagamaan. Hal ini terlihat dari jumlah siswa/siswi di Sekolah Menegah Teologi Kristen Benfomeni Kapan (Kec Mollo Utara) pada tahun ajaran 2017/2018 sebanyak 60 orang kelas X(sepuluh),kelas XI(sebelas) 30 orang sedangkan kelas XII(duabelas) sebanyak 30. ***(Edykatu/bbp/yen)

Pengawas PAK Pantau Pembangunan RKB SMTK Benfomeni

Page 30: ISSN 2252-360X Be rnas - Kemenagntt.kemenag.go.id/file/majalah/66f119c8288fcd027035076... · 2017-10-10 · Pembelajaran, Jalan Menuju Kemerdekaan Penyelenggaraan Ibadah Haji Nusa

Edisi 7 Tahun VI, Nomor 42 Agustus 2017

28

Kefamenanu (Bernas) - Direktur Bimbingan Masyarakat Katolik Republik Indonesia, Drs. Eusebius Binsasi dalam Kegiatan Temu Akbar Katekis/Katekista se Keuskupan Atambua di Gereja Paroki Kiupukan, Kabupaten Timor Tengah Utara, Minggu (06/08/2017) menyampaikan beberapa informasi penting dan aktual.

Hal penting dan aktual itu ditujukan bagi Penyuluh Agama dan Guru Agama. Untuk para penyuluh Agama Dirjen Bimas Katolik, Eusabius merencanakan agar para Penyuluh Agama bukan hanya menjadi Penyuluh Agama tetapi akan menjadi Penyuluh Bangsa. Para Penyuluh Agama yang berada didaerah perbatasan akan bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) yang akan dilatih berbicara tentang wawasan-wawasan kebangsaan.

Sedangkan untuk Guru Agama, Dirjen Eusabius menyampaikan para Guru Agama mempunyai keterampilan mengajar yang mumpuni tetapi peluang atau kesenpatan dalam mengajar sangat minim. Oleh karena itu, Dirjen Bimas Katolik mengatakan pihaknya telah merencanakan agar setelah penggunaan Kurikulum Kompetensi Nasional Indonesia (KKNI) diharapkan akan mengubah cara melihat Kompetensi para Guru Agama, tidak lagi semata Ijasah tetapi pada kerangka kualifikasi yang disepakati secara nasional sebagai dasar pengakuan terhadap hasil pendidikan seorang Guru Agama secara luas (formal, non formal, atau in formal) yang akuntanbel dan transparan.

Dirjen Bimas Katolik RI mengimbau kepada para Katekis

Di Daerah Perbatasan, Penyuluh AgamaDiharapkan Jadi Penyuluh Bangsa

agar dapat membentuk ke l o m p o k o r g a n i s a s i atau ikatan keagamaan yang dapat mempererat h u b u n ga n s a t u s a m a lain antara para Katekis/Katekista sehingga bisa terorganisir dan mendapat ijin Badan Hukumnya.

H a d i r p a d a s a a t kegiatan tersebut, Drs. Nikolaus Uskono tokoh Katolik yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Ketua Pemuda Katol ik Indonesia, bersama para Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Malaka, TTU dan Belu serta para Katekis/Katekista dari 4 (empat) Dekenat dan 3 (tiga) Kabupaten yang berjumlah sekitar 800 lebih.

Sebelumnya, Dirjen Bimas Katolik RI memberi motivasi dalam bekerja untuk para Katekis/Katekista se Keuskupan Atambua agar selalu iklas pada saat menjalankan tugas sebagai pewarta Kristus. "Tekuni dan hayati tugas sebagai Katekis, karena Tuhan selalu mempunyai cara untuk mensejahterakan umatnya," kata Eusebius Binsasi.***(Frederico/bbp/yen)

Labuan Bajo (Bernas) - Kepala Seksi Pendidikan Islam (Kasi Pendis) Kemenag Mabar, Jerudin, S.Ag meminta Kepala Madrasah untuk tingkatkan fungsi kontrolnya. Kamad, harapnya, jangan sekadar menandatangani berkas tetapi harus teliti dan cermati secara seksama setiap item pembelanjaan agar benar dan tepat sesuai aturan.

Harapan tersebut disampaikannya saat Rapat Koordinasi

Kasi Pendis Mabar Minta Kamad Tingkatkan Fungsi Kontrolnya(Rakor) dengan para Kepala Madarasah se - Kabupaten Manggarai Barat, Rabu, (02/08/2017).

Hal ini penting agar jangan sampai para Kepala Madrasah terjerat masalah hukum hanya karena lemah atau lalai dalam mengontrol dan mencermati setiap item pembelian yang dilakukan jajarannya.

Meski penyaluran dana BOS sudah berjalan baik dan diapresiasi oleh Kanwil, mantan Kepala KUA Komodo ini tetap meminta para Kepala Madrasah untuk tingkatkan kedisiplinan dalam penyampaian LPJ Dana BOS.

“Data para siswa pun harus lebih baik dan valid agar tidak sulit saat proses pencairannya,“ tambahnya.

Dia pun meminta perhatian seluruh jajaran madrasah untuk membenahi administrasi dan laporan agar lebih baik dan benar. Hal tersebut terkait dengan belum maksimalnya administrasi keuangan yang dibuat oleh tim manajemen BOS.

“Saya minta pada tahun pelajaran 2017 ini, semua berkomitmen untuk kawal pengelolaan anggaran agar semakin tepat waktu, tepat administrasi, serta tepat guna,“ pungkasnya sambil mengajak para Kepala Madrasah untuk terus mendorong berjalannya sistem pendidikan bermutu sehingga output madrasah makin baik dan berkualitas. ***(JM/JW/yen)

Page 31: ISSN 2252-360X Be rnas - Kemenagntt.kemenag.go.id/file/majalah/66f119c8288fcd027035076... · 2017-10-10 · Pembelajaran, Jalan Menuju Kemerdekaan Penyelenggaraan Ibadah Haji Nusa

Edisi 7 Tahun VI, Nomor 42 Agustus 2017

29

Maumere (Bernas) - Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama RI telah mencanangkan pembentukan Lembaga

Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik (LP3K) sebagai persiapan pelaksanaan salah satu program prioritas Nasional yaitu Pesta Paduan Suara Gerejani yang disingkat Pesparani yang akan digelar pada tahun 2018 di Ambon. Pesparani merupakan suatu aktivitas seni budaya masyarakat Katolik dalam bentuk pergelaran dan lomba musik liturgi dengan tujuan mengembangkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan masyarakat Katolik terhadap liturgi gerejani.

LP3K tingkat Nasional telah dibentuk oleh Dirjen Bimas Katolik Kmenag RI, Drs. Eusabius Binsasi, pada Bulan Juni di Jakarta dengan melibatkan unsur pemerintah dan perwakilan gereja Katolik. Pembentukan LP3K dari tingkat Nasional sampai

tingkat daerah memiliki payung hukum yang telah ditetapkan yaitu Peraturan Menteri Agama (PMA) No. 35 Tahun 2016.

Untuk mengimplementasikan pelaksanaan PMA tersebut, Kemenag Sikka yang dalam hal ini Kakankemenag Sikka, Drs. Petrus Fahik, didampingi Kasubag TU, Martinus Tupen Payon, S.Ag; Kasi Urakat, Cyrilus Don Ferdinand S.Sos.,M.Si; Kasi Pendakat, Krensentia Reo, S.Sos serta beberapa Penyuluh Katolik PNS menemui Uskup Maumere, Mgr. Cherubim Parera, SVD di Rumah Uskup Lepo Bisu, Kamis (03/08/2017), untuk mensosialisasikan PMA No. 35 Tahun 2016 sekaligus meminta dukungan dari pemimpin gereja Katolik se Keuskupan Maumere tersebut. "LP3KN telah dibentuk ditingkat Nasional, sedangkan untuk di Kabupaten akan dibentuk oleh Kementerian Agama Kabupaten/Kota dengan melibatkan unsur Gereja Katolik, DPRD dan Pemda setempat yang tentunya berdasarkan regulasi dan juknis PMA No. 35 Tahun 2016," jelas Pit Fahik selanjutnya menyerahkan juknis

PMA No. 35 Tahun kepada Uskup Cherubim.Paham akan program LP3K dan juknis PMA No. 35 Tahun

2016 tersebut, Uskup Cherubim secara antusias menyatakan siap mendukung. "Saya secara prinsipil mendukung program ini. Untuk pelaksanaannya, dari unsur Gereja yang akan dikoordinir PUSPAS dan TPATP akan siap membantu Kemenag Sikka," ujar Uskup Cherubim. Selanjutnya, Uskup Cherubim memberi ruang kepada Kemenag Sikka untuk mensosialisasikan PMA 35 Tahun 2016 tersebut pada kesempatan rekoleksi para Pastor se Keuskupan Maumere pada tanggal 07 s.d 09 Agustus 2017 nanti agar dapat diteruskan pada umat seluruh paroki se Keuskupan Maumere.***(Yunita/Prily/yen)

Kefamenanu (Bernas) - Kepala Seksi Pendidikan Katolik Kantor Kementerian Agama Kabupaten TTU, Arnoldus Bria Sae, S.Ag menegaskan bahwa NUPTK bagi Guru Agama wajib diverval setiap semester, karena jika tidak diaktifkan maka akan mengalami kesulitan saat pengajuan permohonan pembayaran tunjangan sertifikasi. Ia menyampaikan bahwa agar tidak terjadi kesulitan dalam pengajuan permohonan pembayaran Tunjangan Sertifikasi Guru setiap triwulan, maka segala persyaratan yang dibutuhkan harus dalam kondisi benar dan valid. Hal tersebut ditegaskan di ruang kerja Kepala Seksi Pendidikan Katolik Kantor Kementerian Agama Kabupaten TTU ketika melakukan pembinaan terhadap beberapa Orang Guru Agama Katolik, Rabu (2/8/2017).

Menurutnya, selama ini seringkali terjadi hambatan dalam proses pengajuan permintaan pembayaran tunjangan sertifikasi Guru Pendidikan Agama Katolik karena satu atau dua orang yang belum memenuhi persyaratan. "Satu orang saja yang tidak memenuhi persyaratan tersebut, maka akan menghambat semua guru yang lain, karena pengajuan SPP ke KPPN secara kolektif," ungkapnya.

Ia juga berpesan pada beberapa guru agama

tersebut untuk menjadi garam dan terang di tengah masyarakat dengan berpegang teguh pada 5 Nilai Budaya Kerja Kementerian Agama. Guru, lanjutnya, adalah agen pembaharuan dan agen Kerukunan, yang berintegritas, profesional, inovatif, bertanggung jawab, dan menjadi teladan bagi setiap masyarakat yang dilayani. (sumber: www.ntt.kemenag.go.id /Robi/phw/yen)

Mgr. Cherubim Parera Dukung Pembentukan LP3K Kabupaten Sikka

Arnoldus Bria Sae: NUPTK Wajib Diaktifkan Tiap Semester

Page 32: ISSN 2252-360X Be rnas - Kemenagntt.kemenag.go.id/file/majalah/66f119c8288fcd027035076... · 2017-10-10 · Pembelajaran, Jalan Menuju Kemerdekaan Penyelenggaraan Ibadah Haji Nusa

Edisi 7 Tahun VI, Nomor 42 Agustus 2017

30

Sahabat BERNAS

30

kepada para guru honor, dan masih banyak lagi.Di penghujung masa baktinya sebagai ASN Kementerian Agama,

BERNAS berkesempatan untuk bertemu dan mewawancarai suami ibu Ernesta Wea, Ayah dua orang anak, dan Opa seorang cucu ini.

Di bulan Agustus ini kita merayakan kemerdekaan bangsa Indonesia. Apa makna kemerdekaan bagi Bapak?

Kemerdekaan tidak lain adalah kondisi ketika kita merasa nyaman menjalankan tugas sesuai dengan tuntutan jaman. Dalam konteks kemerdekaan bangsa kita, kita kembali ke sejarah di mana kemerdekaan diraih dengan penuh perjuangan. Kemerdekaan itu mesti kita isi dengan banyak pembelajaran dan melaksanakan tugas-tugas kita dengan penuh kegembiraan.

Dalam arti luas, idealisme pendidikan adalah upaya memerdekakan manusia. Apa idealisme tersebut sudah terwujud dalam konteks NTT?

Betul bahwa pendidikan adalah proses pembebasan, baik itu pembebasan dari kebodohan, dari kemiskinan, dan dari berbagai keterbelengguan. Kita belajar dari waktu ke waktu tidak lain adalah sebuah pembelajaran, baik secara formal melalui bangku pendidikan, maupun secara non formal dalam pergaulan sehari-hari di tengah masyarakat. Kita bisa belajar dari tokoh-tokoh, tetapi bisa juga dari orang-orang sederhana, dari bawahan dan staf, dari penjaga kantor, sopir dan cleanning service, dari siapa saja. Selalu ada yang baru dalam proses pembelajaran. Sepanjang hidup kita berlaku apa yang disebut long life Education, di mana kita melihat konteks bahwa kehidupan itu sendiri tidak lain adalah pendidikan yang secara alamiah kita lalui. Demikian pun on going formation, di mana ketika kita sampai pada titik pembelajaran tertentu, selalu ada pembelajaran lanjutan. Ketika kita sampai pada satu titik tertentu, akan muncul lagi kebutuhan dan keinginan untuk belajar lagi. Jangan pernah berpikir untuk berhenti belajar. Dengan itu kita bisa

Drs. Djata Dominikus, M.Si

Pembelajaran, Jalan Menuju Kemerdekaan

Low profil, kalem, murah senyum, dan tidak pernah marah. Bicaranya to the point. Itulah kesan yang sering diungkapkan para bawahannya atau guru agama Katolik tentang Drs. Djata

Dominikus, M.Si., Kepala Bidang Pendidikan Katolik Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur. Tidak salah bila kehadiran pria kelahiran Jerebu’u, Ngada, 58 tahun silam ini selalu membawa kesejukan dan dinanti-nanti para guru Pendidikan Katolik di seluruh pelosok Nusa Tenggara Timur. Ia juga tampil apa adanya, namun penuh kharisma dan mengayomi, baik dalam tutur kata maupun dalam sikap perilaku dalam relasi dengan bawahan dan rekan kerjanya. Baginya, keteladanan dan sikap hidup jauh lebih bermakna daripada sekedar kata-kata. Karena itu tepat bila ia disebut sebagai mosalaki Ngada, yang selalu menjadi tolok ukur perilaku bagi masyarakat kebanyakan.

Pak Domi, demikian ia sering disapa, menjalani masa kecilnya dengan penuh bahagia di kampung halaman tercinta di Jerebu’u, Ngada. Usai menamatkan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama, ia melanjutkan pendidikannya di Seminari Menengah St. Yohanes Berchmans Todabelu, Mataloko, yang berjarak kurang lebih 25 km dari kampungnya. Pada waktu itu, putra bungsu dari lima bersaudara buah kasih Bapak Yosef Maku dan Ibu Regina Itu tersebut bercita-cita menjadi seorang imam (Pastor). Jenjang - jenjang pendidikan untuk menjadi imam Keuskupan Agung Ende ia lalui dengan baik sampai di Seminari Tinggi.

Persentuhannya dengan dunia pendidikan dapat dimulai ketika menjalankan Tahun Orientasi Pastoralnya di Paroki Katedral Kristus Raja, Ende. Selain melaksanakan tugas kegembalaan di Gereja, beliau juga mengajar beberapa mata pelajaran di SPG Negeri Ende, SMA Muthmainah Ende, SMA Muhammadiah, dan SMEAK Ende. Pengalaman sebagai guru begitu membekas sehingga setelah memutuskan untuk menjadi awam, ia pun kembali berkecimpung di dunia pendidikan dengan menjadi pengajar di IPI Malang Filial Ende, STIPAR Ende, dan beberapa sekolah lain. Tahap demi tahap Ia lalui sampai pada akhirnya sampai pada jabatan tertinggi sebagai Ketua Sekolah Tinggi Pendidikan Kateketik. Namun, meski sudah berada di titik nyaman sebagai ketua sekolah, suara hatinya berkata lain. Muncul dorongan untuk mengabdi lebih luas lagi dengan melamar dan masuk menjadi Pegawai Negeri Sipil di Departemen Agama Kabupaten Ende. “Pertama kali tentu saya diangkat sebagai staf, sementara para atasan saya adalah murid-murid saya sendiri di STIPAR dulu,” kenangnya sambil tertawa kecil.

Pelan tapi pasti, karirnya merangkak naik. Bekerja dengan hati, tanggung jawab, dan keseriusan pada akhirnya menghantar Domi ke puncak jabatan sebagai Kepala Bidang Pendidikan Katolik yang merupakan satu-satunya di Indonesia. Ada banyak pencapaian yang telah ditorehnya selama menjadi Kabid Pendidikan, di antaranya membidani lahirnya Jurnal Educare, sosialisasi dan memperjuangkan ijin operasional 12 SMAK di NTT (dari 29 SMAK di Indonesia saat ini), memperjuangkan kuota sertifikasi guru pendidikan agama Katolik dan bantuan-bantuan

Page 33: ISSN 2252-360X Be rnas - Kemenagntt.kemenag.go.id/file/majalah/66f119c8288fcd027035076... · 2017-10-10 · Pembelajaran, Jalan Menuju Kemerdekaan Penyelenggaraan Ibadah Haji Nusa

Edisi 7 Tahun VI, Nomor 42 Agustus 2017

31

BIODATANama : Drs. Djata Dominikus, M.SiNIP : 195910021996031001Tempat/Tanggal Lahir : Ngada, 02 Oktober 1959Pangkat/Gol. Ruang : Pembina Tk.I, IV/bJabatan : Kepala Bidang Pendidikan Katolik Kanwil Kementerian Agama Prov.

NTTRiwayat Pendidikan : 1. SD Jerebu’u, tamat 1972 2. SMP Jerebu’u, tamat 1975 3. SMA Seminari St. Yohanes Berchmans Mataloko, tamat 1979 4. S1 STFK Ledalero Maumere, tamat 1991 5. S2 Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, tamat 2006Riwayat Jabatan Kemenag :

1. Staf pada Kantor Departemen Agama Kabupaten Ende, 1996-2000 2. Kepala Sub seksi Pendidikan Agama Katolik Kantor Departemen Agama Kabu-

paten Ende, 2000-2003 3. Kepala Seksi Lembaga dan Kurikulum Pendidikan Katolik pada Kanwil Depag

Prov. NTT, 2003-2004 4. Kepala Seksi Lembaga dan Sarana Agama Katolik pada Kanwil Depag Prov.

NTT, 2004-2007 5. Kepala Seksi Guru Agama Katolik Bidang Pendakat 6. Kepala Seksi Pendidikan Katolik Kanwil Depag Prov. NTT 7. Kepala Bidang Pendidikan Katolik Kanwil Kementerian Agama Prov. NTT, 2013-

Data Keluarga :Nama Istri : Ernesta WeaPekerjaan : Guru PNSAnak : 1. Maria Edmunda I. Djatamaku (P) 2. Marianus Kota Djatamaku (L)

31

mencapai idealisme pendidikan sebagai proses pemerdekaan.Kira-kira apa yang menjadi tantangan utama dalam pembangunan

pendidikan?Tantangan bisa macam-macam. Secara intern bisa dari diri sendiri

berupa budaya dan mentalitas merasa aman dengan apa yang ada. Tidak ada atau kurangnya kemauan dari masyarakat kita untuk berinovasi dan mengubah nasib karena merasa puas dengan situasi yang ada, dengan status quonya. Padahal diluar sana orang berlomba-lomba mengejar pendidikan yang setinggi-tingginya. Tantangan lain adalah anak-anak belajar atau bersekolah tidak sesuai dengan bakat dan minat. Orang tua sering memaksa apa keinginannya sendiri tanpa terlalu melihat keinginan anak itu sendiri. Masih ada banyak variabel lain, yang tentu untuk mengetahuinya membutuhkan kajian-kajian lebih lanjut. Secara umum, dari 5 juta penduduk, sebagian masyarakat kita masih berpendidikan rendah. Hal ini bisa terlihat dari Indeks Pembangunan Manusia Provinsi NTT yang hanya 63,13, berada di bawah rata-rata nasional sebesar 70,18. Ini tantangan kita semua untuk membangun dan meningkatkan kualitas masyarakat NTT.

Sebentar lagi Bapak akan memasuki purna bhakti, pengalaman apa yang paling berkesan selama mengabdi di Kementerian Agama?

Pengalaman yang paling berkesan....apa ya? Pada dasarnya semua pengalaman itu berkesan untuk saya, di mana saya betul-betul merasakan kebaikan Tuhan. Sejak kecil, sebagai anak bungsu dalam keluarga, di seminari, menjadi pengajar, lalu sebagai PNS, ada begitu banyak pengalaman menyenangkan yang saya rasakan. Saya selalu merasa enjoy dalam menjalankan tugas dan positive thinking kepada siapa saja. Saya difasilitasi dengan banyak kemudahan. Pengalaman-pengalaman tersebut mengajarkan pada saya bahwa Tuhan itu baik, dan saya pun harus menunjukkan kebaikan Tuhan itu kepada siapa saja tanpa pandang bulu.

Kekuatan dalam melaksanakan berbagai tugas dan pengalaman kerja?

Kekuatan yang pertama, yaitu refleksi pribadi atas tugas yang dipercayakan pada saya. Hal itu mendorong saya untuk menjalankannya dengan setia, sungguh-sungguh, dan bertanggung jawab. Yang kedua, dukungan teman-teman dan rekan kerja. Tegur sapa, membantu sampai

tuntas dan tulus, relasi yang baik dengan semua orang tanpa memandang status, dengan sendirinya membuat saya terus didukung. Ini betul-betul saya rasakan selama saya berkarya. Yang ketiga, tentu keluarga. Istri dan anak-anak sangat mengerti dan mendukung tugas-tugas saya. Mereka bisa memahami tugas-tugas saya, bukan saja setelah jadi pejabat tetapi sejak dulu ketika masih di swasta. Saya sangat bersyukur atas dukungan keluarga.

Di masa purna bhakti nanti, dengar-dengar Bapak berniat berkecimpung dalam dunia politik? Atau kembali menjadi dosen/pengajar?

Saya tertarik dengan politik. Idealisme saya adalah terus mengabdi kepada masyarakat. Dengan masuk dalam dunia politik, maka pengabdian saya nanti akan lebih luas. Banyak teman juga mendorong. Banyak orang bilang kalau masuk politik harus punya uang. Saya tidak punya uang. Saya mengandalkan jaringan. Namun kalau harus keluarkan uang, bayar ini itu, maka saya akan berhenti. Niat dan visi saya adalah memperjuangkan bonum commune agar keluar dari berbagai keterbelengguan. Kalau pun jadi sebagai politisi nanti, maka saya akan laksanakan dengan penuh tanggung jawab dan kejujuran. Bekerja jujur dan memperjuangkan kebenaran itu komitmen saya dan mutlak. Pengalaman saya sebagai birokrat yang mengerti tusi dan manajemen merupakan modal kuat untuk mengabdi nantinya. Kalau sebagai pengajar, sudah banyak tawaran yang masuk seperti dari Politani Negeri Kupang, dari FISIP Undana, dan dari STIPAS Kupang. Tapi saya masih pikir dulu, sebab bagi saya kalau sudah mengabdi di suatu bidang harus total.

Sebelum mengakhiri bincang-bincangnya dengan BERNAS, pak Domi sempat menitipkan salam dan pesan kepada para guru agama Katolik. Ia berpesan kepada guru dan pengawas untuk mengabdi secara profesional dan selalu menggunakan hati.

“Pendekatan dengan hati ini penting, karena menjadi guru agama bukan sekedar profesi tetapi juga merupakan panggilan hati. Mengabdilah juga secara profesional, maka pada saatnya nanti negara pasti memperhatikan kesejahteraan Bapak/Ibu,” pesannya.

Selamat memasuki medan pengabdian baru pak Domi. Doa dan dukungan guru-guru, pengawas, dan seluruh ASN Kementerian Agama NTT senantiasa mengiringi langkah kakimu.***(phw)

Page 34: ISSN 2252-360X Be rnas - Kemenagntt.kemenag.go.id/file/majalah/66f119c8288fcd027035076... · 2017-10-10 · Pembelajaran, Jalan Menuju Kemerdekaan Penyelenggaraan Ibadah Haji Nusa

Edisi 7 Tahun VI, Nomor 42 Agustus 2017

32

Bianglala

Menunaikan ibadah haji a d a l a h m e m e n u h i panggilan Allah SWT

sebagai kewajiban bagi setiap umat Islam. Akan tetapi banyak umat muslim yang menganggap sepele, meskipun dalam segi finansial dan kondisi keamanan memungkinkan, namun ada sebagian yang enggan m e l a k s a n a ka n nya . A l l a h S W T berfirman, “melaksanakan ibadah haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang sanggup melaksanakan perjalanan ke Baitulloh. Barangsiapa mengingkari kewajiban haji, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (Allah tidak memerlukan sesuatu) dari alam semesta.” (QS. Ali Imran :97)

Selain memiliki kandungan spiritual sebagai bentuk ibadah murni yang merupakan rukun Islam kelima sebagaimana disyariatkan pada tahun ke-VI Hijriyah, setelah Rasulullah SAW Hijrah ke Madinah, melaksanakan ibadah haji juga memiliki makna sosial. Sewaktu kita melakukan Ibadah Haji kita bertemu dengan saudara-saudara kita dari seluruh penjuru dunia. Sungguh sesuatu yang tidak pernah kita lihat sebelumnya, bertemu dengan saudara-saudara yang beraneka warna kulit, aneka bentuk tubuh. Semuanya menyebut nama Allah, melangkah, bercucuran keringat, bersimbah peluh, tapi semuanya begitu bersemangat.

Andaikata kita merenungkan secara mendalam, itulah salah satu bukti betapa agung dan hebat pengaruh Rasulullah Muhammad SAW. Ribuan tahun lalu, ribuan kilometer tembus, bahkan sampai kepada kita yang datang dari Indonesia ke tanah suci Mekkah.

Ibadah Haji adalah aktualisasi pembuktian semangat ukhuwah, tidak hanya dalam bentuk jiwa, tapi juga raga karena telah dipertemukan oleh Allah dalam satu tempat, maksud, dan tujuan yang sama, bacaan yang sama, hingga pakaian ihram yang sama. Tak ada perbedaan suku, ras, warna kulit, bahasa, pangkat, kedudukan dan sebagainya. Semua harus menunaikan Ibadah Haji dengan ketentuan-ketentuan yang sama. Dari semangat ukhuwah inilah, kaum muslimin seharusnya semakin menyadari bahwa seorang haji semestinya lebih mantap dan kuat dalam membangun ukhuwah dan solidaritas sesama.

Ibadah haj i juga merupakan usaha untuk mewujudkan persaudaraan yang sungguh-sungguh

sesama kaum muslimin. Selain agama Islam dalam urusan haji, tidak pernah terjadi dalam agama manapun, dalam satu waktu tertentu, umat berkumpul untuk mengerjakan suatu ibadah. Jutaan manusia berkumpul disatu tempat untuk melakasanakan ibadah. Kebersamaan itulah harus dipupuk untuk menumbuhkan rasa persaudaraan sesama muslim. Haji adalah momen penting untuk pertemuan akbar bagi kaum muslimin untuk membicarakan nasib dan keadaannya di berbagai belahan dunia.

Adapun makna kemanusian dan pengamalan nilai-nilainya adalah persamaan yang mencakup seperangkat nilai-nilai luhur yang seharusnya menghiasi jiwa pemiliknya. Kemanusiaan menjadikan seseorang bermoral, mampu memimpin mahluk lain dalam mencapai tujuan penciptaan, menyadari bahwa ia adalah mahluk dua dimensi yang harus melanjutkan revolusinya hingga mencapai titik akhir. Makna-makna tersebut dipraktikkan didalam pelaksanaan ibadah haji yang mencakup berbagai amalannya.

Selain makna sosial dan kemanusiaan di atas, jumlah umat Islam yang besar juga merupakan potensi yang sangat besar pula dalam menggali sumber dana umat, baik melalui zakat, infak, sedekah, maupun wakaf. Sumber dana itu dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan memberdayakan umat. Sejarah mencatat, dalam membangun peradaban baru di Madinah, Rasulullah SAW juga menghimpun zakat, infak, dan sedekah, serta wakaf dalam berbagai bentuknya. Tujuannya adalah memberdayakan umat mengentaskan kemiskinan dan mengambangkan dak’wah Islam. Rasulullah SAW mewajibkan kaum agniya (orang kaya), yakni orang-orang yang memiliki kelebihan harta, untuk mewakafkan sebagian harta miliknya. Kewajiban ini menjadi salah satu motivasi bagi kaum muslim untuk meningkatkan solidaritas dan kesalehan sosial. Dengan demikian, meningkatnya animo keberagaman harus sejalan dengan meningkatnya kesadaran sosial kita. Apalah artinya beribadah, jika orang-orang yang berada disekeliling kita masih terlantar dan tidak bisa mendapatkan makanan yang layak. Mekkah yang begitu dermawan kepada siapapun harus menjadikan pribadi kita sebagai pribadi yang senantiasa mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap mereka yang lemah dan tertindas.***

Ibadah Haji Dalam Perspektif Sosial

Oleh: Anisatun Mahmudah, S.Ag(JFU pada Pembimbing Syariah

Kanwil Kemenag Prov. NTT)

Page 35: ISSN 2252-360X Be rnas - Kemenagntt.kemenag.go.id/file/majalah/66f119c8288fcd027035076... · 2017-10-10 · Pembelajaran, Jalan Menuju Kemerdekaan Penyelenggaraan Ibadah Haji Nusa
Page 36: ISSN 2252-360X Be rnas - Kemenagntt.kemenag.go.id/file/majalah/66f119c8288fcd027035076... · 2017-10-10 · Pembelajaran, Jalan Menuju Kemerdekaan Penyelenggaraan Ibadah Haji Nusa

Kendaraan hias Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT yang mengi-kuti Pawai Pembangunan dalam rangka perayaan HUT RI ke-72 tingkat Provinsi NTT dan berhasil meraih juara II dari ratusan kendaraan hias.

ISSN 2252-360X