IKLAN DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DAN REFERENCE …

24
2 nd NCBMA (Universitas Pelita Harapan, Indonesia) Transparency, Accountability, and Managerial Integrity for Business Competitiveness26 Oktober 2017, Tangerang. 1 IKLAN DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DAN REFERENCE GROUP BERPENGARUH TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK FASHION CASUAL Didik Prasetyo Eristia Lidia Paramita 1) Faculty of Economics and Business, Satya Wacana Christian University, Salatiga 2) Faculty of Economics and Business, Satya Wacana Christian University, Salatiga e-mail: [email protected] Abstract The current development of both technology and promotion media has influenced many people to choose instagram as one of new promotion media. A casual fashion commercial, that has developed, has become the center of attention and purchasing interest of students’ decision to purchase it through the instagram. Besides the commercials, the purchasing interest can also be influenced by reference group. In this study, the reference group was more focused on peers. Friends are commonly regarded as the closest environment and the appropriate reference group in deciding the type of product, especially fashion, which will be purchased in social media. The purpose of this study is to find out the influence of social media called instagram and reference group in fashion casual product’s decision making. This is a quantitative study with 150 respondents. They were selected as they are actively using instagram account and they have purchased some items for the last 6 months. The data were collected by distributing questionnaires and the sampling technique applied was purposive sampling method. The analysis technique applied in this study was the multiple regression. The result of this study showed that the commercial in social media namely instagram and reference group influenced the decision making of purchasing fashion casual product. Keywords: commercial in social media, decision making of purchasing, reference group Abstrak Kemajuan teknologi dan semakin berkembangnya media promosi saat ini, menjadikan instagram dipilih untuk menjadi salah satu media promosi yang baru. Termasuk iklan fashion casual yang saat telah berkembang dan menjadi perhatian dan ketertarikan tersendiri terhadap keputusan mahasiswa membelinya melalui instagram. Selain iklan, keputusan pembelian juga bisa dipengaruhi oleh kelompok acuan atau reference group. Penelitian ini reference group lebih difokuskan kepada teman sebaya. Teman

Transcript of IKLAN DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DAN REFERENCE …

Page 1: IKLAN DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DAN REFERENCE …

2nd

NCBMA (Universitas Pelita Harapan, Indonesia)

“Transparency, Accountability, and Managerial Integrity for Business Competitiveness”

26 Oktober 2017, Tangerang.

1

IKLAN DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DAN REFERENCE GROUP

BERPENGARUH TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK

FASHION CASUAL

Didik Prasetyo

Eristia Lidia Paramita

1) Faculty of Economics and Business, Satya Wacana Christian University, Salatiga

2) Faculty of Economics and Business, Satya Wacana Christian University, Salatiga

e-mail: [email protected]

Abstract

The current development of both technology and promotion media has influenced many people to

choose instagram as one of new promotion media. A casual fashion commercial, that has developed,

has become the center of attention and purchasing interest of students’ decision to purchase it through

the instagram. Besides the commercials, the purchasing interest can also be influenced by reference

group. In this study, the reference group was more focused on peers. Friends are commonly regarded as

the closest environment and the appropriate reference group in deciding the type of product, especially

fashion, which will be purchased in social media. The purpose of this study is to find out the influence

of social media called instagram and reference group in fashion casual product’s decision making. This

is a quantitative study with 150 respondents. They were selected as they are actively using instagram

account and they have purchased some items for the last 6 months. The data were collected by

distributing questionnaires and the sampling technique applied was purposive sampling method. The

analysis technique applied in this study was the multiple regression. The result of this study showed

that the commercial in social media namely instagram and reference group influenced the decision

making of purchasing fashion casual product.

Keywords: commercial in social media, decision making of purchasing, reference group

Abstrak

Kemajuan teknologi dan semakin berkembangnya media promosi saat ini, menjadikan instagram dipilih

untuk menjadi salah satu media promosi yang baru. Termasuk iklan fashion casual yang saat telah

berkembang dan menjadi perhatian dan ketertarikan tersendiri terhadap keputusan mahasiswa

membelinya melalui instagram. Selain iklan, keputusan pembelian juga bisa dipengaruhi oleh kelompok

acuan atau reference group. Penelitian ini reference group lebih difokuskan kepada teman sebaya. Teman

Page 2: IKLAN DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DAN REFERENCE …

2nd

NCBMA (Universitas Pelita Harapan, Indonesia)

“Transparency, Accountability, and Managerial Integrity for Business Competitiveness”

26 Oktober 2017, Tangerang.

2

sering dianggap sebagai lingkungan yang dekat dan kelompok acuan yang tepat didalam menentukan

produk yang akan dibeli di media sosial terutama untuk fashion. Penelitian ini bertujuan untuk menguji

apakah iklan di media sosial instagram dan reference group dapat mempengaruhi keputusan pembelian

produk fashion casual. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Data dikumpulkan dengan

menyebarkan kuesioner kepada 150 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive

sampling dengan kriteria adalah sudah mempunyai akun instagram dan sudah pernah melakukan

pembelian dalam kurun waktu 6 bulan terakhir. Teknik analisisnya menggunakan regresi berganda. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa iklan di media sosial instagram dan reference group berpengaruh

terhadap keputusan pembelian produk fashion casual.

Kata kunci: iklan di media sosial, reference group, keputusan pembelian

1. Pendahuluan

Produk yang telah dihasilkan suatu

perusahaan tidak dapat mencari sendiri

untuk mendapatkan pembelinya (Lubis,

2004). Salah satu cara yang dapat

dilakukan adalah melalui promosi. Dari

sekian banyak strategi promosi saat ini,

promosi melalui iklan via media sosial

semakin diminati. Promosi ini bisa

dilakukan oleh pebisnis pemula atau

bahkan yang sudah dalam skala besar.

Promosi melalui media sosial didukung

dengan semakin pesatnya teknologi,

kemudahan akses yang berdampak

pada cara pemasaran yang saat ini

mengarah kearah yang lebih maju.

Kemajuan tersebut didukung dengan

munculnya telepon seluler cerdas

(smartphone) yang telah merubah

bentuk kemudahan komunikasi dari

tradisional menjadi modern dan serba

digital (Siswanto, 2011).

Di dalam media sosial terdapat

berbagai aplikasi internet bersifat

virtual-interaktif seperti wiki, blogging

seperti wordpress dan blogspot, content

communities seperti Youtube, dan social

networking sites seperti Facebook,

LinkedIn,Twitter (Sanusi, 2014).

Didalamnya terdapat link yang berisi

informasi mengenai produk-produk yang

ditampilkan. Berdasarkan kemudahan

dan manfaat yang ada, dapat menjadi

alasan mengapa saat ini media sosial

dijadikan sebagai salah satu media

pemasaran yang efektif (Siswanto,

2011).

Salah satu dari banyaknya media

sosial yang ada saat ini adalah instagram,

yang saat ini menunjukkan pertumbuhan

yang sangat pesat. Keberadaannyapun

potensial dijadikan sebagai pilihan

media iklan yang efektif di Indonesia.

Hasil survei yang dilakukan Global

WebIndex pada tahun 2014 menjelaskan

bahwa pertumbuhan pengguna

instagram di Indonesia mencapai 215

persen pada 2014. Pengguna aktif

instagram telah mencapai 400 juta

diseluruh dunia. Menunjukkan

Page 3: IKLAN DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DAN REFERENCE …

2nd

NCBMA (Universitas Pelita Harapan, Indonesia)

“Transparency, Accountability, and Managerial Integrity for Business Competitiveness”

26 Oktober 2017, Tangerang.

3

kenaikkan 23 persen dibanding media

sosial lainya (Global Web Index, 2014).

Instagram sendiri merupakan sebuah

aplikasi berbagi foto yang

memungkinkan pengguna mengambil

foto, menerapkan filter digital, dan

membagikannya ke berbagai layanan

jejaring sosial (Solomoon, 2013).

Keunggulan instagram awalnya

hanya digunakan sebagai aplikasi

berbagi foto saja. Seiring dengan

kemajuan, instagrampun bertambah

fungsi sebagai tempat yang strategis

untuk memasarkan barang dagangan

mulai dari tas, sepatu, fashion bahkan

hingga makanan (Rahmawati, 2016).

Instagram dijadikan media iklan untuk

menampilkan produk maupun jasa yang

dijual oleh pengguna akun tertentu,

online shop, maupun akun khusus iklan

untuk online shop orang lain. Salah satu

bentuk iklan yang saat ini menunjukkan

perkembangan yang pesat adalah iklan

fashion, terlihat dengan semakin

banyaknya iklan tersebut tampil dilayar

instagram. Rasa terhiburpun bisa

didapatkan oleh pengguna akun

instagram, karena di dalamnya terdapat

berbagai gambar atau foto-foto produk

yang dapat menghibur penggunanya

(Endah & Ahmadi, 2015).

Saat ini keberadaan iklan

instagram didukung dengan adanya

endorser dan tampilan iklan dengan

gaya yang menarik dan trendi. Hal itu

dapat membuat konsumen tertarik

dengan iklan tersebut (Pratiwi, 2015).

Iklan di instagram berlomba-lomba

untuk berupaya agar apa yang

ditampilkan dapat menarik perhatian

dari pengguna instagram.

Media sosial mempuyai

keistimewaan tersendiri, dimana

penggunanya yang saling berinteraksi.

Seperti halnya dengan media sosial

bahwa seseorang saling berhubungan

dan berinteraksi dengan lingkungan

sekitar, kelompok pertemanan, dan

keluarga yang kesemuanya merupakan

bentuk dari kelompok referensi.

Seseorang bisa mendapat informasi

tentang produk bukan hanya dari media

sosial saja, akan tetapi keberadaan

kelompok referensi juga bisa digunakan

sebagai pertimbangan dalam

menentukan keputusan pembelian.

Terkadang pengaruh informasi dari

keluarga, teman, lingkungan bisa sama

besarnya dengan pengaruh informasi

yang didapatkan dari iklan. Berbagai

informasi yang didapatkan dapat

mengurangi berbagai risiko pembelian

karena dianggap sudah berpengalaman

(Wulansari, 2015).

Putra dan Suyono (2014)

menyatakan bahwa iklan pada

facebook berpengaruh positif terhadap

keputusan pembelian pakaian. Secara

simultan variabel bebas yang digunakan

pada penelitian tersebut yaitu daya ingat

iklan online, frekuensi klik pada iklan

online dan sikap pada iklan online yang

ada pada facebook berpengaruh positif

terhadap keputusan pembelian. Hasil uji

Page 4: IKLAN DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DAN REFERENCE …

2nd

NCBMA (Universitas Pelita Harapan, Indonesia)

“Transparency, Accountability, and Managerial Integrity for Business Competitiveness”

26 Oktober 2017, Tangerang.

4

secara parsial frekuensi klik pada iklan

online tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap keputusan pembelian

melaui media sosial Facebook.

Penelitian tersebut juga didukung

dengan penelitian lain yang dilakukan

oleh Yogesh dan Yesha (2014), Darban

& Li (2012) yang menyatakan bahwa

media sosial berpengaruh positif

terhadap keputusan pembelian.

Perbedaan penelitian dengan

sebelumnya terletak pada penggunaan

variabel iklan pada media sosial yang

berbeda yaitu instagram. Perbedaan lain

adalah pada penelitian ini tidak

memasukkan variabel yang sama seperti

Putra dan Suyono (2014) yaitu sikap,

daya ingat dan frekuensi klik terhadap

iklan. Variabel iklan media sosial dalam

penelitian ini diturunkan menjadi

beberapa indikator empiris yang akan

digunakan untuk mengukur pengaruh

iklan terhadap keputusan pembelian.

Selain itu pada penelitian ini, peneliti

menambahkan satu variabel yaitu

reference group atau kelompok acuan,

yaitu setiap orang atau sekelompok

orang yang dianggap sebagai rujukan

bagi seseorang dalam membentuk

nilai-nilai dan sikap umum atau khusus

atau pedoman khusus bagi perilaku

(Shiffman dan Kanuk, 2007).

Menurut Marghaniyata (2012)

beberapa kelompok keanggotaan dalam

reference group adalah kelompok primer

seperti, keluarga, teman sebaya, tetangga,

dan rekan kerja yang berinteraksi secara

terus menerus dan bersifat informal.

Kelompok sekunder seperti asosiasi atau

organisasi tertentu, bersifat formal dan

interaksi yang minim. Dari beberapa

kategori yang disebutkan, teman sebaya

adalah salah satunya. Menurut Agustina

(2015) teman sebaya merupakan

lingkungan terdekat setelah keluarga.

Hubungan kelompok acuan yang terjadi

dalam pertemananpun sangatlah kuat

(Banna, 2012). Peneliti terdahulu

mengenai pengaruh reference group

terhadap keputusan pembelian juga

sudah banyak dilakukan seperti Sianturi

et al., (2012); Reza & Valeecha (2013);

Rizal (2010) dan menyatakan bahwa

reference group berpengaruh positif

terhadap keputusan pembelian.

Penelitian tersebut membuktikan

bahwa sesungguhnya sikap dari

reference group dalam proses keputusan

pembelian adalah adanya kebutuhan

akan informasi. Teman sebaya sebagai

salah satu sumber informasi dianggap

sebagai acuan yang tepat dalam

menentukan keputusan pembelian

produk fashion casual melalui

instagram. Intensitas bertemu,

kemudahan akses, termasuk kemudahan

dalam komunikasi menjadikan teman

dijadikan sebagai sumber referensi yang

mudah dicari. Berdasarkan penjelasan

diatas adapun tujuan pada penelitian ini

adalah untuk menguji pengaruh iklan di

media sosial instagram dan reference

group terhadap keputusan pembelian

produk fashion casual.

Page 5: IKLAN DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DAN REFERENCE …

2nd

NCBMA (Universitas Pelita Harapan, Indonesia)

“Transparency, Accountability, and Managerial Integrity for Business Competitiveness”

26 Oktober 2017, Tangerang.

5

Persoalan Penelitian

Berdasarkan penjelasan yang

telah dijabarkan diatas, maka peneliti

merumuskan persoalan penelitian

sebagai berikut:

1. Apakah iklan di media sosial

instagram berpengaruh terhadap

keputusan pembelian produk fashion

casual ?

2. Apakah reference group berpengaruh

terhadap keputusan pembelian produk

fashion casual ?

2. Landasan Teori

2.1 Iklan Media Sosial

Iklan adalah salah satu bentuk

sajian yang memuat berbagai promosi

ide-ide, barang atau produk dan jasa

yang dilakukan oleh sponsor tertentu

(Viciana, 2014). Kotler dan Keller (2012)

juga mengatakan bahwa,

Masyarakat Periklanan Indonesia

menjelaskan bahwa iklan digunakan

sebagai media atau alat yang digunakan

untuk menyampaikan segala

macambentuk pesan tentang suatu

produk atau jasa yang ditujukan kepada

sebagian atau seluruh masyarakat

(Viciana, 2014). Didalam menciptakan

sebuah komunikasi yang baik dan tepat

kepada konsumen, media sosial

mempunyai peran penting sebagai

medianya (Siswanto, 2013). Kotler

(2008) mengungkapkan terdapat dua

jenis media yaitu cetak dan elektronik.

Media cetak adalah media yang secara

langsung dapat terlihat dan tidak ada

bantuan alat lainya seperti koran dan

majalah. Media elektronik adalah media

yang dalam menggunakanya diperlukan

bantuan untuk mengakses atau

menerimanya. Termasuk dibutuhkan

sentuhan teknologi dalam mengaksesnya.

Contohnya adalah radio, televisi dan

internet termasuk media sosial

didalamnya. Media sosialpun saat ini

dijadikan sebagai media baru untuk

mengenalkan produk atau jasa kepada

masyarakat. Peter dalam Viciana (2014)

juga berpendapat terkait iklan media

sosial bahwa,

“social media ads reach the audience in

which you’ve invested a lot of money and

time in to nurturing you can see which

audience are engaging the most, so you

can ensure that your ads are being

bought correctly and you’re actually

growing your fan based on true data”.

Mubarok (2014) juga

mendefinisikan iklan media sosial

sebagai iklan elektronik yang

menggunakan sebuah aplikasi untuk

dapat diakses, dan digunakan oleh

pemasar untuk kemudian disampaikan

kepada konsumen. Sedangkan media

sosial instagram sendiri merupakan

sebuah aplikasi untuk sharing foto yang

membuat user untuk mengambil foto,

menerapkan filter digital, dan

membagikannya ke berbagai layanan

jejaring sosial (Solomoon, 2013).

Instagram sudah memulai untuk

membuka layanan iklan seperti iklan

Page 6: IKLAN DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DAN REFERENCE …

2nd

NCBMA (Universitas Pelita Harapan, Indonesia)

“Transparency, Accountability, and Managerial Integrity for Business Competitiveness”

26 Oktober 2017, Tangerang.

6

jasa, fashion, makanan dan iklan lainya

pada Oktober tahun 2013 (Panji, 2013).

Berdasarkan penjelasan di atas dapat

ditarik kesimpulan bahwa iklan pada

media sosial ditujukan untuk menarik

perhatian atau menjangkau konsumen

melalui aplikasi atau situs web yang

diharapkan akan meningkatkan

kesadaran seseorang terhadap

produk-produk atau jasa yang

ditampilkan.

2.2 Reference Group

Sumawarman (2004)

mendefinisikan reference group atau

kelompok acuan sebagai seorang

individu atau sekelompok orang yang

bisa memberikan pengaruh kepada

perilaku seseorang. Kelompok referensi

terkadang bisa memberikan sebuah

standar dan nilai yang dapat menjadi

penentu seseorang untuk berfikir dan

bersikap. Kaitanya dalam pemasaran,

kelompok referensi adalah kelompok

yang berfungsi sebagai referensi bagi

seseorang dalam keputusan pembelian

dan konsumsi sehingga akan terjadi

interaksi dan komunikasi didalamnya

(Fatharani et al., 2009). Pendapat lain

disampaikan oleh Shiffman dan Kanuk

(2007) yang mendefinisikan reference

group yaitu setiap orang atau

sekelompok orang yang keberadaannya

bisa dijadikan sebagai perbandingan

bagi seseorang dalam membentuk nilai,

sikap atau pedoman khusus.

2.3 Keputusan Pembelian

Di dalam proses pembelian yang

dilakukan oleh konsumen, proses untuk

menentukan pembelian di dalamnya

terdapat berbagai hal, seperti di dalam

memutuskan apa, kapan, dimana, dan

bagaimana melakukan pembelian

(Kharista, 2014). Menurut Kotler dan

Keller (2008), keputusan pembelian

adalah tindakan dari konsumen terhadap

produk untuk membelinya atau tidak.

Terdapat lima tahapan dalam proses

keputusan pembelian yang di sampaikan

oleh Kotler dan Keller (2008) yaitu (1)

pengenalan masalah, (2) pencarian

informasi. (3) evaluasi alternatif, (4)

keputusan membeli atau tidak, (5)

perilaku paska pembelian.

Keputusan pembelian menurut

Setiadi (2003) adalah proses integritas

untuk mengkombinasikan pengetahuan

untuk mengevaluasi dua atau lebih

alternatif dan memilih satu diantaranya.

Adanya pilihan-pilihan tersebut, maka

seseorang akan dihadapkan dengan

berbagai proses pertimbangan dan upaya

untuk mendapatkan kepastian dalam

menentukan sebuah keputusan

pembelian. Jadi dapat disimpulkan

bahwa keputusan pembelian merupakan

sebuah proses penentuan keputusan saat

dihadapkan dengan banyak pilihan yang

ada (Nathalia dan Mulyana 2014).

2.4 Kaitan antar konsep

Pengaruh iklan di media sosial

instagram terhadap keputusan

Page 7: IKLAN DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DAN REFERENCE …

2nd

NCBMA (Universitas Pelita Harapan, Indonesia)

“Transparency, Accountability, and Managerial Integrity for Business Competitiveness”

26 Oktober 2017, Tangerang.

7

pembelian produk fashion casual.

Pada saat ini keberadaan media

sosial bisa dikatakan sebagai salah satu

media promosi baru bagi perusahaan.

Viciana (2014) mengungkapkan bahwa

iklan media sosial ditujukan untuk

menarik perhatian atau menjangkau

konsumen melalui situs web yang

diharapkan akan meningkatkan

kesadaran konsumen terhadap

produk-produk perusahaan. Seperti hasil

survei yang dilakukan oleh Web Global

Index pada 2014 yang menjelaskan

bahwa kenaikkan pengguna instagram

di Indonesia mencapai 215 persen

dibanding dengan media sosial yang

lainya. Hasil ini menunjukkan bahwa

media sosial memiliki peluang atau

potensi sebagai media beriklan dan

pemasaran yang efektif (Siswanto, 2011).

Endah & Ahmadi (2015)

mengungkapkan bahwa seiring

perkembangan, instagram bukan hanya

dijadikan sebagai media berbagi foto

saja akan tetapi telah bertambah fungsi

sebagai media baru untuk beriklan atau

berjualan berbagai produk termasuk

fashion casual. Iklan yang ditampilkan

di instagram saat ini didukung dengan

adanya endorser, gaya yang trendi,

produk yang up to date, komposisi

warna sertaprogram promosi yang

menarik. Adanya iklan fashion casual

yang menarik maka hal itu akan dapat

mempengaruhi sikap seseorang,

sebagaimana dengan tujuan iklan yaitu

untuk membuat seseorang agar dapat

tertarik (Pratiwi, 2015). Putra (2014)

juga mengungkapkan bahwa iklan yang

memiliki daya tarik akan dapat

mempengaruhi sikap seseorang didalam

menentukan keputusan

pembelianmelalui media sosial.

Penjelasan tersebut didukung dengan

penelitian terdahulu yang dilakukan oleh

Yogesh dan Yesha (2014), Darban & Li

(2012) dan Putra dan Suyono (2014)

yang mengemukakan bahwa iklan pada

media sosial berpengaruh positif

terhadap keputusan pembelian seseorang.

Iklan yang selama ini tampil melalui

media sosial berkontribusi terhadap

keputusan pembelian seseorang untuk

membeli produk fashion .

Berdasarkan teori dan kaitan konsep

yang sudah diuraikan diatas, maka dapat

disusun hipotesis sebagai berikut:

H1: Iklan di media sosial instagram

berpengaruh terhadap keputusan

pembelian produk fashion casual.

Pengaruh reference group terhadap

keputusan pembelian produk fashion

casual

Di dalam menentukan sebuah

keputusan pembelian, terkadang ada

pihak lain yang memberikan informasi,

pengalaman atau bahkan dapat

membantu seseorang didalam

menentukan sebuah pilihan.

Sumawarman (2004) mendefinisikan

reference group atau kelompok acuan

sebagai seorang individu atau

sekelompok orang yang secara nyata

Page 8: IKLAN DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DAN REFERENCE …

2nd

NCBMA (Universitas Pelita Harapan, Indonesia)

“Transparency, Accountability, and Managerial Integrity for Business Competitiveness”

26 Oktober 2017, Tangerang.

8

mempengaruhi perilaku seseorang.

Dilihat dari perspektif pemasaran,

kelompok referensi adalah kelompok

yang berfungsi sebagai referensi bagi

seseorang dalam keputusan pembelian

dan konsumsi (Fatharani et al., 2009).

Seseorang saat dalam keadaan atau

situasi tertentu terkadang perlu

menjadikan pihak lain sebagai sumber

acuan, dengan tujuan agar seseorang

tersebut bisa mendapatkan kepastian

bahkan keamanan. Penjelasan diatas

juga didukung dengan

penelitian-penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Sianturi et al., (2012);

Reza & Valeecha (2013); Rizal (2010)

dan menyatakan bahwa reference group

berpengaruh positif terhadap keputusan

pembelian. Berdasarkan teori dan kaitan

konsep yang sudah diuraikan diatas,

maka dapat disusun hipotesis sebagai

berikut.

H2: Reference group berpengaruh

terhadap keputusan pembelian produk

fashion casual.

Gambar 1. Model Penelitian

Sumber : Modifikasi dari Putra dan Suyono (2014) dan Sianturi et al., (2012).

3. METODE PENELITIAN

Jenis Data, Sumber Data dan

Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data primer yang

diperoleh dengan menyebarkan

kuesioner kepada responden yaitu

mahasiswa. Guna memperoleh data

primer yang diperlukan, teknik yang

digunakan adalah dengan pengisian

kuesioner.

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah

mahasiswa yang pernah melakukan

pembelian produk fashion casual

melalui media sosial instagram. Teknik

yang digunakan adalah purposive

sampling dengan kriteria yaitu sudah

mempunyai akun instagram dan pernah

melakukan pembelian dengan batasan

waktu enam bulan terakhir. Diharapkan

dengan teknik tersebut akan

mempermudah dalam penelitian. Sampel

atau responden dalam penelitian ini

Iklan di media sosial

instagram

Reference Group

Keputusan

Pembelian (Y)

H1

H2

Page 9: IKLAN DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DAN REFERENCE …

2nd

NCBMA (Universitas Pelita Harapan, Indonesia)

“Transparency, Accountability, and Managerial Integrity for Business Competitiveness”

26 Oktober 2017, Tangerang.

9

yaitu mahasiswa UKSW Salatiga.

Peneliti menetapkan jumlah minimal

sampel pada penelitian ini yaitu

sebanyak 150 orang (Malhotra, 2007).

Metode Analisis Data

Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas diketahui dengan

melihat korelasi antara skor

masing-masing item dalam kuesioner,

dengan total skor yang ingin diukur

yaitu menggunakan Coefficient

Corelation Pearson dalam SPSS.

Selanjutnya adalah uji reliabilitas yang

merupakan alat untuk mengukur

kuesioner yang merupakan indikator

dari variabel. Jika alpha cronbach> 0.6

maka dikatakan reliable, dikatakan

reliable jika jawaban seseorang terhadap

pertanyaan adalah konsisten

(Wisnubroto dan Freitas 2013).

Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik pada penelitian ini

terdiri dari uji normalitas, uji

multikoliniaritas dan uji

heteroskedastisitas. Untuk mengetahui

apakah data normal atau tidak dapat

diketahui dengan melakukan uji

kolmogrov-sminornov. Berdasarkan

kriteria p-value (asymp. sig) > 0.05

menunjukkan bahwa data terdistribusi

normal dengan nilai signifikan yaitu

Asymp. Sig sebesar 0.668.

Uji multikolinearitas, yang

digunakan untuk menguji apakah dalam

model regresi yang terbentuk, ditemukan

korelasi yang lebih tinggi atau sempurna

diantara variabel bebas atau tidak. Hal

tersebut dapat diketahui dengan

menggunakan metode Variance Inflation

Factor atau VIF. Hasil uji menunjukkan

variabel iklan di media sosial instagram

dan reference group tidak

menunjukkan gejala multikolinieritas,

yaitu tidak adanya nilai tolerance yang <

5% yaitu 0.939 dan nilai VIF yang >

10 yaitu 1.064.

Uji heteroskedastisitas

digunakan untuk mengetahui terjadi

tidaknya ketidaksamaan varians dari

residual dalam sebuah model regresi.

Pada hasil uji ini nilai signifikan

diketahui dari nilai residu yang di

absolute-kan dan menjadi positif atau

disebut (ABS_RES). Heteroskedastisitas

tidak terjadi apabila nilai dari

signifikansi lebih besar dari alfa. Hasil

uji yang dilakukan pada lampiran III

Tabel 12, menunjukkan bahwa kedua

variabel memiliki nilai signifikansi lebih

dari alfa. Variabel iklan di media sosial

instagram (0.290) sedangkan reference

group (0.074).

Uji Hipotesis

Hipotesis adalah penjelasan yang

hanya bersifat sementara dan masih

perlu dibuktikan melalui sebuah

penelitian (Azwar, 2005).

Regresi Linier Berganda

Penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif, untuk menjawab

permasalahan penelitian digunakan

Page 10: IKLAN DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DAN REFERENCE …

2nd

NCBMA (Universitas Pelita Harapan, Indonesia)

“Transparency, Accountability, and Managerial Integrity for Business Competitiveness”

26 Oktober 2017, Tangerang.

10

analisis regresi berganda yang

merupakan analisis hubungan antara

variabel bebas (iklan di media sosial

instagram) dan reference group kepada

variabel terikat (keputusan pembelian).

Y = βı X ı + β2 X2+ e

Keterangan :

Y = Keputusan pembelian

βı, β2 = Koefisien regresi

Xı = Iklan di media sosial

instagram

X2 = Reference Group

e = Residual atau prediction

Error

4. Hasil dan Pembahasan

4.1 Penelitian Pendahuluan

Penelitian pendahuluan (pre-test)

dilakukan kepada 30 responden yang

bertujuan untuk mengetahui apakah

responden memahami pernyataan yang

ada dalam kuesioner. Tahap selanjutnya

adalah diuji validitas dan reliabilitas dari

masing-masing item indikator

pernyataan. Jumlah sampel yang

digunakan adalah 30, dan dikatakan

valid jika nilai dari corrected item-total

correlation ≥ 0.361 dan dinyatakan

reliabel jika nilai dari Cronbach’s

Alpha> 0.6 (Hair et al., 2010).

Berdasarkan hasil perhitungan, dari 21

pernyataan dalam kuesioner ditemukan

8 item pernyataan yang tidak valid.

Delapan pernyataan tidak memenuhi

syarat, karena nilai dari corrected

item-total correlation kurang dari nilai r

tabel (≥ 0.361), sehingga pada akhirnya

pernyataan yang tidak valid tersebut

dihilangkan dengan menghapus dari

daftar pernyataan dalam kuesioner.

Pernyataan-pernyataan yang tidak valid

tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Item Pernyataan Yang Tidak Valid

No. Pernyataan

1. Teman memberikan penilaian (standar) tertentu terhadap fashion casual yang dijual di

instagram

2. Teman saya secara aktif membagi informasi tentang fashion casual yang dijual di instagram

3. Saya memperhatikan informasi iklan fashion casual di instagram

4. Saya memperhatikan penjelasan iklan mengenai kualitas fashion casual di instagram

5. Saya memperhatikan layanan yang ditawarkan fashion casual yang saya beli melalui instagram.

6. Saya memperhatikan harga fashion casual yang dijual di instagram

7. Saya memprioritaskan untuk membeli produk fashion casual melalui instagram

8. Saya mengevaluasi fashion casual yang saya beli, setelah saya terima.

Sumber: Data diolah 2016

Selanjutnya adalah uji reliabilitas,

nilai cronbach’s alpha dari variabel iklan

di media sosial instagram adalah sebesar

0.699. Nilai cronbach’s alpha untuk

variabel reference group adalah 0.679

dan untuk variabel keputusan pembelian

Page 11: IKLAN DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DAN REFERENCE …

2nd

NCBMA (Universitas Pelita Harapan, Indonesia)

“Transparency, Accountability, and Managerial Integrity for Business Competitiveness”

26 Oktober 2017, Tangerang.

11

mempunyai nilai cronbach’s alpha

sebesar 0.687. Berdasarkan hasil

tersebut masing-masing variabel

dinyatakan reliabel. Hasil uji validitas

dan reliabilitas pada penelitian

pendahuluan dapat dilihat pada

(lampiran II). Demikian total item

pernyataan yang digunakan dalam

penelitian aktual adalah sebanyak 13

dari 21 pertanyaan. 5 butir pernyataan

untuk variabel iklan di media sosial

instagram, 4 butir pernyataan untuk

variabel reference group dan 4 butir

pernyataan untuk variabel keputusan

pembelian, sedangkan 8 pernyataan

gagal karena tidak sesuai dengan

kriteria.

4.2 Penelitian Aktual

Pada tahap ini peneliti menyebar

kuesioner sebanyak 150 kuesioner

kepada responden, dengan kriteria yang

sama dengan penelitian pendahuluan.

4.2.1.1 Gambaran Umum Responden

Berdasarkan 150 kuesioner

yang diberikan kepada mahasiswa

UKSW Salatiga dapat dijelaskan

karakteristik responden sebagai berikut:

Tabel 3. Karakteristik Responden

Karakteristik Rincian Jumlah Persentase(%)

Usia < 18 Tahun

18-20 Tahun

>20 Tahun

Total

1

94

55

150

0.6%

62.7%

36.7%

100%

Jenis Kelamin Laki-laki

Perempuan

Total

49

101

150

33%

67%

100%

Lama menjadi followers

instagram

<1 Tahun

>1 Tahun

>2 Tahun

Total

16

48

86

150

11%

32%

57%

100%

Frekuensi membuka

instagram

< 3 Kali dalam sehari

4-7 Kali dalam sehari

>7 Kali dalam sehari

Total

30

58

62

150

20%

39%

41%

100%

Frekuensi Pembelian

selama 6 bulan terakhir

1-3 Kali

117 78%

4-6 Kali 20 13%

7-10 Kali

Total

13

150

9%

100%

Sumber : Data diolah, 2016

Page 12: IKLAN DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DAN REFERENCE …

2nd

NCBMA (Universitas Pelita Harapan, Indonesia)

“Transparency, Accountability, and Managerial Integrity for Business Competitiveness”

26 Oktober 2017, Tangerang.

12

Berdasarkan tabel 3 dapat

diklasifikasikan responden ke dalam

beberapa karakteristik yaitu : usia, jenis

kelamin, lama menjadi follower

instagram, frekuensi membuka

instagram, dan intensitas pembelian

produk fashion melalui instagram,

dengan memberikan batasan waktu

pembelian yaitu selama 6 bulan terakhir.

Berdasarkan jenis kelamin sebanyak

67% merupakan perempuan.

Berdasarkan karakteristik usia

didapatkan hasil bahwa sebanyak 62.7%

adalah pengguna dengan usia 18-20

tahun. Responden berdasarkan kriteria

lama menjadi follower instagram

didapatkan hasil yaitu sebanyak 57%

sudah >2 tahun menjadi follower.

Frekuensi membuka instagram sebanyak

41% membuka > 7 kali perhari.

Rata-rata pembelian fashion melalui

instagram yaitu sebanyak 3 kali dengan

didominasi sebanyak 78% membeli

antara 1-3 kali dalam 6 bulan terakhir.

Selanjutnya dijelaskan hasil penelitian

dengan menggunakan data deskriptif

statistik. Data tersebut didapatkan dari

jawaban responden terhadap pernyataan

dalam kuesioner yang telah disebar.

4.3.2 Uji Regresi Berganda

Analisis regresi ini dipergunakan

untuk menguji pengaruh dari variabel

iklan di media sosial instagram (X1) dan

reference group (X2) terhadap

keputusan pembelian (Y), dan berikut

hasilnya (Tabel 5)

Tabel 5. Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 466.458 2 233.229 53.145 .000b

Residual 645.115 147 4.389

Total 1111.573 149

Uji F dilakukan untuk

mengetahui pengaruh variabel bebas

yaitu iklan di media sosial instagram

dan reference group terhadap variabel

terikat yaitu keputusan pembelian secara

simultan.Hasil uji F dalam tabel Anova

menunjukkan nilai signifikan 0.000,

dengan hasil tersebut maka Ha diterima

yang menunjukkan ada pengaruh secara

simultan antara variabel bebas dan

variabel terikat.

Page 13: IKLAN DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DAN REFERENCE …

2nd

NCBMA (Universitas Pelita Harapan, Indonesia)

“Transparency, Accountability, and Managerial Integrity for Business Competitiveness”

26 Oktober 2017, Tangerang.

13

Tabel 6. Uji t

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 1.850

1.200

1.542 .125

iklan_di_media_sosi

al_instagram .316 .058 .351 5.415 .000

reference_group .396 .055 .465 7.172 .000

Dari hasil diatas secara parsial

diketahui bahwa kedua variabel yaitu

iklan dimedia sosial instagram (X1) dan

reference group (X2) berpengaruh

terhadap keputusan pembelian (Y).

Terlihat dari nilai signifikan kedua

variabel yaitu masing-masing 0.000 dan

kurang dari alfa sebesar 0.05.

Persamaan regresi berdasarkan tabel

diatas adalah sebagai berikut:

Y= 1.850+0.316X1+0.396X2,

dapat diinterpretasikan bahwa apabila

terjadi kenaikkan pada iklan dimedia

sosial instagram akan dapat

menyebabkan kenaikkan pada keputusan

pembelian. Semakin menarik iklan di

instagram akan menyebabkan kenaikkan

terhadap keputusan pembelian produk

fashion casual. Selanjutnya adalah

apabila reference group terjadi

kenaikkan maka juga akan

menyebabkan kenaikkan pada keputusan

pembelian. Semakin banyak dan

pastinya informasi dari sumber acuan

atau referensi yang didapat dari teman

sebaya akan menyebabkan kenaikkan

terhadap keputusan pembelian produk

fashion casual.

Berdasarkan kedua penjelasan

tersebut disimpulkan bahwa

masing-masing variabel berpengaruh

terhadap keputusan pembelian. Hal

tersebut juga dapat mengakibatkan

kenaikkan terhadap keputusan

pembelian. Penjelasan lain adalah bahwa

nilai dari koefisien regresi untuk

variabel iklan di media sosial instagram

adalah sebesar 0.316, sedangkan untuk

reference group adalah 0.396. Nilai dari

koefisien regresi untuk variabel

reference group lebih besar

dibandingkan dengan nilai koefisien

regresi iklan di media sosial instagram.

Page 14: IKLAN DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DAN REFERENCE …

2nd

NCBMA (Universitas Pelita Harapan, Indonesia)

“Transparency, Accountability, and Managerial Integrity for Business Competitiveness”

26 Oktober 2017, Tangerang.

14

Tabel 7. Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .648a .420 .412 2.09488

Tabel 7 menunjukkan seberapa jauh pengaruh dari variabel iklan di media

sosial instagram dan reference group terhadap keputusan pembelian. Diketahui bahwa

keputusan pembelian (Y) dapat dijelaskan oleh kedua variabel yaitu iklan di media

sosial instagram dan reference group dengan nilai Adjusted R Square = 0,412% atau

sebesar 41,2 %, sehingga sisanya yaitu sebesar 58,8% dijelaskan oleh

variabel-variabel lain yang tidak ada dalam penelitian ini.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Iklan di media sosial instagram

berpengaruh terhadap keputusan

pembelian produk fashion casual

Berdasarkan hasil dari uji

hipotesis terbukti bahwa iklan di media

sosial instagram berpengaruh terhadap

keputusan pembelian. Terlihat dari nilai

p-value sebesar (0.000) < 0.05. Hasil

signifikan tersebut menunjukkan bahwa

iklan yang selama ini ada di dalam

media sosial instagram berkontribusi

kepada keputusan pembelian fashion

casual. Hal ini sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Yogesh dan Yesha

(2014), Darban & Li (2012) bahwa

media sosial dapat mempengaruhi

keputusan pembelian. Putra dan Suyono

(2014) menyatakan bahwa sikap

terhadap pembelian produk fashion

melalui media sosial dapat terlihat dari

intensitas pengguna terhadap membuka

akun media sosial itu sendiri.

Hal tersebut juga dijelaskan pada

Tabel 3 yang menjelaskan bahwa adanya

kesempatan untuk meluangkan waktu

sebanyak >7 kali dalam sehari untuk

membuka akun instagram yang

dimilikinya. Semakin sering membuka

akun instagram maka akan ada potensi

untuk membeli fashion casual melalui

iklan-iklan yang ditampilkan

didalamnya. Sama artinya bahwa bagi

mahasiswa yang sering belanja melalui

instagram akan sering membuka

akunnya untuk update terhadap

iklan-iklan produk fashion casual.

Ketertarikan membeli fashion

casual melalui instagram didukung

dengan semakin gencarnya promosi itu

sendiri. Terlihat dari peran iklan media

sosial yang tidak bisa lepas dari

upayanya untuk mengenalkan

produknya melalui semua media sosial

yang ada (Lubis, 2004). Adanya media

sosial dapat menjadikan semakin banyak

sumber referensi bagi mahasiswa untuk

membeli produk fashion casual yang

Page 15: IKLAN DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DAN REFERENCE …

2nd

NCBMA (Universitas Pelita Harapan, Indonesia)

“Transparency, Accountability, and Managerial Integrity for Business Competitiveness”

26 Oktober 2017, Tangerang.

15

akan dibeli. Hal itu sejalan dengan

tujuan iklan melalui media sosial yaitu

untuk membuat siapapun penggunaya

agar tertarik dengan apa yang di

iklankan (Viciana, 2014).

Cara promosi yang ada dalam

iklan di instagram selama ini mampu

menarik perhatian mahasiswa. Seperti

yang terlihat dalam perolehan skor

rata-rata yang cukup tinggi yaitu 3.93

pada item pernyataan kuesioner yang

berbunyi “Promosi yang ada di iklan

instagram menarik ”. Menandakan

bahwa responden setuju bahwa promosi

yang digunakan dapat mempengaruhi

sikap terhadap keputusan pembelian

fashion casual. Mahasiswa merasa

bahwa setiap promosi yang ditampilkan

memberikan dampak positif terhadap

keputusan pembelian. Semakin baik cara

promosi akan dapat menjadi ketertarikan

tersendiri. Hasil regresi uji t pada Tabel 6

juga mendukung hal tersebut, dimana

dengan menampilkan iklan yang menarik

termasuk menampilkan promosi akan

dapat menyebabkan kenaikkan terhadap

keputusan pembelian.

Endah & Ahmadi (2015)

mengungkapkan jika perkembangan

pengguna instagram yang luar biasa saat

ini, dapat menjadi peluang bagi pelaku

bisnis online untuk menjadikan iklan di

media sosial instagram sebagai media

yang baru dan tepat untuk berbisnis.

Koneksi masyarakat terutama

mahasiswa terhadap internet melalui

smartphone saat ini sangatlah besar. Di

sisi lain keberadaan ini dimanfaatkan

pemasar yang menganggap bahwa

penggunaan media online terutama

instagram dianggap sebagai media yang

efektif dan low cost (Siswanto, 2011).

Hasil hipotesis diatas menunjukkan

bahwa aplikasi yang selama ini ada

terbukti mampu membuat follower

instagram untuk membeli produk

fashion casual yang dijual. Intensitas

follower untuk membuka instagram

semakin berpotensi besar untuk

menjadikan instagram sebagai salah satu

referensi utama bagi mahasiswa untuk

membeli produk fashion casual melalui

media sosial.

Intensitas yang dimaksud adalah

sama seperti yang terlihat pada Tabel 2

bahwa sebanyak 41% diantara

responden meluangkan waktu lebih dari

7 kali dalam sehari untuk membuka

instagram. Intensitas tersebut didukung

dengan perolehan skor rata-rata yaitu

3.94 pada butir pernyataan keempat

yang berbunyi “Tampilan iklan di

instagram menarik ”. Menjadikan

indikasi bahwa iklan yang selama ini

dilihat mampu menarik perhatian

mahasiswa untuk terus membukanya

dan bisa tertarik terhadap iklan yang

ditampilkan.

Page 16: IKLAN DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DAN REFERENCE …

2nd

NCBMA (Universitas Pelita Harapan, Indonesia)

“Transparency, Accountability, and Managerial Integrity for Business Competitiveness”

26 Oktober 2017, Tangerang.

16

Tabel 3 juga menjelaskan bahwa

sebanyak 78% responden memutuskan

untuk membeli fashion casual melalui

instagram dengan rata-rata pembelian

sebanyak 3 kali dalam 6 bulan terakhir.

Semakin intens membuka instagram

maka akan semakin sering pula baik

sengaja maupun tidak untuk melihat

iklan didalamnya. Hal itu akan semakin

menarik perhatian apabila dalam iklan

yang ditampilkan juga menawarkan

program-program promosi yang menarik,

sehingga iklan dapat mengalihkan

perhatian pengguna instagram untuk

tertarik dan akhirnya membelinya. Iklan

instagram yang ada saat ini sangat

variatif baik dari segi komponen warna,

gaya bahasa, program promosi, dan

produk yang up to date. Di dalamnya

berisi penjelasan produk dan promosi

dengan tampilan yang menarik, seperti

yang ada dalam contoh berikut :

Gambar 2. Contoh iklan di instagram

Sumber: Instagram, 2016

Iklan yang ada dalam media

sosial instagram setidaknya terdiri lima

indikator penting. Seperti yang

disampaikan oleh peneliti terdahulu

yaitu (1) Kejelasan informasi (Lesmana,

2012). Pada iklan diatas kejelasan

informasi terlihat dari: (a) Informasi

mengenai jenis produk melalui gambar

yang ditampilkan yaitu fashion casual.

(b) Adanya program promosi yaitu

berupa buy I get one free dan program

ramadhan sale. (c) Kejelasan contact

person yang dapat dihubungi apabila

akhirnya tertarik dengan iklan yang

ditampilkan. (2) Gaya bahasa yang

disampaikan (Putra, 2014). Berdasarkan

contoh pada gambar 2 dan 3 bahasa

yang digunakan lebih ke bahasa anak

jaman sekarang. Gaya bahasa yang

digunakan dapat menyentuh segmen

pasar yaitu mahasiswa. Penggabungan

dua bahasa yaitu bahasa Inggris dan

Page 17: IKLAN DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DAN REFERENCE …

2nd

NCBMA (Universitas Pelita Harapan, Indonesia)

“Transparency, Accountability, and Managerial Integrity for Business Competitiveness”

26 Oktober 2017, Tangerang.

17

bahasa Indonesia dan dengan

menambahkan istilah-istilah yang

mengikuti perkembangan jaman, dapat

menjadikan pengguna instagram lebih

mudah memahami maksud iklan.

(3) Informasi promosi (Putra,

2014). Pada gambar 2 dan 3 terlihat

bahwa program promosi disampaikan

dengan jelas dan detail. Seperti program

promosi buy one get one free dan

potongan harga terkait dengan

ramadhan sale yaitu dari Rp.175.000

menjadi Rp. 150.000. Selanjutnya

adalah kejelasan informasi terkait

batasan waktu berlakunya promosi itu

sendiri. (4) Tampilan konten ( Escalas

dan Reutgers dalam Suherman, 2011).

Penggunaan placing yang terdiri dari

tata letak gambar dan penulisan

informasi promosi dapat menjadi pusat

perhatian yang menarik. (5) Komposisi

warna (Escalas dan Reutgers dalam

Suherman, 2011).

Pada contoh gambar 2 terlihat

iklan di instagram diatas memberikan

efek dengan mendesain komposisi

warna dengan background yang menarik.

Penggunaan warna pada penulisan iklan

diatas jelas sehingga dengan

penggunaan warna yang berbeda

pembaca tidak akan hanya fokus pada

gambarnya saja, tetapi akan melihat isi

informasi dari iklan. Berdasarkan

indikator-indikator yang sudah

dijelaskan sebelumnya, menurut Putra

(2014) indikator pada gaya bahasa dan

informasi mengenai promosi termasuk

kedalam aspek daya tarik, dimana

tujuanya adalah dapat membujuk dan

dapat membangkitkan rasa ingin tahu.

Iklan dalam instagram diatas

juga masuk ke dalam kriteria yang

disampaikan oleh Tria (2012). Iklan

yang baik setidaknya terdiri dari lima

hal yaitu : simpel, relevan, dapat

membujuk konsumen untuk membeli,

dapat mengibur dan dapat diterima oleh

semua orang. Tampilan iklan diatas

terlihat simpel, dengan fokus

menampilkan produk, informasi terkait

tawaran promosi dan contact person

yang bisa dihubungi. Contoh iklan diatas

juga bersifat relevan, seperti yang

terlihat dari informasi produk yang

disampaikan, semua komponen baik

target pemasaran, cara promosi saling

terkait. Sasaran penjualan yaitu terhadap

anak muda, sehingga cara promosi

dibuat dengan mengikuti selera anak

muda. Iklan diatas berupaya untuk dapat

membujuk konsumen untuk membeli

dengan menampilkan program promosi

dan menampilkan link yang didalamnya

terdapat banyak foto pilihan produk.

Tampilan yang ada dan disampaikan

dengan jelas, baik maksud dan cara iklan

disampaikan kepada konsumen melalui

tampilan yang menarik.

4.3.2 Reference Group berpengaruh

terhadap keputusan pembelian

produk fashion casual

Hasil regresi pengaruh reference

group terhadap keputusan pembelian

Page 18: IKLAN DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DAN REFERENCE …

2nd

NCBMA (Universitas Pelita Harapan, Indonesia)

“Transparency, Accountability, and Managerial Integrity for Business Competitiveness”

26 Oktober 2017, Tangerang.

18

menunjukkan hasil yang signifikan,

dilihat dari p-value variabel yang kedua

yaitu reference group sebesar (0.000),

nilai signifikansi (Sig.) < 0.05. Hasil

tersebut menjelaskan jika reference

group atau kelompok acuan mempunyai

kontribusi terhadap terjadinya keputusan

pembelian produk fashion casual

melalui media sosial instagram. Hasil

diatas didukung dengan

penelitian-penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Sianturi et al., (2012);

Reza & Valeecha (2013); Rizal (2010)

dan menyatakan bahwa reference group

berpengaruh positif terhadap keputusan

pembelian. Sumawarman (2004) sendiri

mengemukakan bahwa reference group

dapat memberikan standar tertentu dan

secara nyata dapat mempengaruhi pola

perilaku seseorang. Kaitanya dengan

penelitian ini maka peran reference

group yaitu salah satunya teman bisa

dikatakan sebagai acuan terdekat bagi

mahasiswa didalam menentukan sebuah

keputusan pembelian fashion casual

yang akan dibeli. Intensitas pertemuan

terutama antar mahasiswa atau teman

lainya di lingkungan kampus maupun di

lingkungan lainya dapat dijadikan

momen untuk sharing informasi

mengenai produk fashion casual yang

dijual di instagram. Bahkan hal itu bisa

dilakukannya melalui gadget yang

dimilikinya. Pengguna akun instagram

dapat saling memberikan informasi dan

pengalaman kepada teman yang lainya

saat akan melakukan pembelian melalui

instagram.

Salah satu peran lain dari teman

yaitu bisa dimanfaatkan untuk joint

ketika dalam iklan di instagram terdapat

diskon atau program tertentu yang

melibatkan mereka, seperti promo

khusus untuk pelajar atau mahasiswa.

Sehingga akan ada komunikasi, baik

hanya untuk berbagi informasi saja atau

bahkan memutuskan untuk membelinya

secara bersama. Bagi mahasiswa

informasi yang didapatkan dari teman

bisa lebih terjamin, karena mereka sudah

dianggap mempunyai pengalaman

pembelian sebelumnya. Informasi yang

adapun bisa saja dapat mempengaruhi

keputusan pembelian. Penjelasan

mengenai informasi tersebut seperti

yang terlihat dalam perolehan skor

rata-rata pernyataan pada kuesioner butir

4 yang berbunyi ” Saya membutuhkan

informasi mengenai pengalaman teman,

terkait fashion casual yang saya beli

melalui instagram” yang mendapatkan

skor rata-rata sebesar 3.88. Banna (2012)

mengemukakan bahwa hubungan

kelompok acuan yang terjadi dalam

lingkungan pertemanan sangatlah kuat.

Pengalaman pembelian sebelumnya

dapat menjadikan pengaruh bagi

mahasiswa dalam memutuskan untuk

membeli atau tidak. Hal lain yang

kadang terjadi adalah mereka dapat

memutuskan untuk membeli dengan

tujuan-tujuan tertentu, seperti hanya

untuk mendapatkan saran atau informasi

terkait pengalamannya saja, bahkan

Page 19: IKLAN DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DAN REFERENCE …

2nd

NCBMA (Universitas Pelita Harapan, Indonesia)

“Transparency, Accountability, and Managerial Integrity for Business Competitiveness”

26 Oktober 2017, Tangerang.

19

untuk membeli barang yang sama atau

dengan tujuan agar mendapatkan harga

yang lebih murah, sehingga akan terjadi

interaksi didalamnya. Termasuk terkait

selera terhadap fashion yang akan dibeli,

hal tersebut juga akan berpengaruh

terhadap keputusan pembelian.

Terkadang dengan selera yang sama,

mereka akan dapat saling bertukar

pengalaman atau informasi mengenai

produk fashion casual yang akan di beli.

Selanjutnya item pernyataan

butir 3 yang berbunyi “Saya

membutuhkan pengetahuan dari teman

untuk fashion casual yang dijual di

instagram” mendapatkan skor rata-rata

yaitu 3.60. Sunanto dan Istiharini (2014)

berpendapat bahwa reference group

umumnya dapat mempengaruhi

seseorang dalam memilih dan tak jarang

melibatkan karakteristik pribadi dalam

memberikan pengetahuanya berupa

informasi kepada orang lain. Kaitanya

dalam aspek keyakinan dan kepastian

maka seseorang dan dalam hal ini

mahasiswa tak jarang menggunakan

informasi berupa pengetahuan dari

teman sebayanya yang akan dijadikan

referensi utama dalam pembelian produk

fashion casual di media sosial.

5. Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah:

1. Iklan di media sosial instagram

berpengaruh terhadap keputusan

pembelian produk fashion casual.

2. Reference group berpengaruh

terhadap keputusan pembelian

produk fashion casual.

5.1 Implikasi Teoritis

Implikasi teoritis pada penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini memperkuat

penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Putra dan Suyono

(2014) yang menyatakan bahwa

iklan di media sosial

berpengaruh terhadap keputusan

pembelian. Hasil ini juga

memperkuat penelitian Sianturi

et al., (2012) yang menyatakan

bahwa reference group

berpengaruh terhadap keputusan

pembelian.

5.2 Implikasi Terapan

Berdasarkan pembahasan diatas,

maka implikasi terapan dalam

penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagi pemilik akun iklan maupun

akun online shop di instagram

harus lebih intens menampilkan

iklan, sehingga pengguna akun

instagram bisa lebih sering

melihatnya dan diharapkan bisa

untuk membelinya.

2. Iklan di instagram harus terus

berinovasi dengan menampilkan

produk fashion casual yang

terkini.

3. Mengoptimalkan aplikasi video

yang saat ini sudah bisa diakses

Page 20: IKLAN DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DAN REFERENCE …

2nd

NCBMA (Universitas Pelita Harapan, Indonesia)

“Transparency, Accountability, and Managerial Integrity for Business Competitiveness”

26 Oktober 2017, Tangerang.

20

di instagram. Hal itu dapat

dijadikan sebagai cara beriklan

yang baru selain hanya

menampilkan gambar atau foto

saja, sehingga iklan tersebut akan

lebih mempunyai daya tarik dan

meningkatkan kepercayaan dari

konsumen.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pembuatan kalimat dalam

kuesioner penelitian. Hal

tersebut terjadi ketika indikator

pada variabel yang sudah

diambil dari penelitian

sebelumnya dan dirubah kedalam

pernyataan tetapi setelah diuji

masih ditemukan banyak item

yang tidak valid.

2. Terbatasnya publikasi jurnal atau

acuan mengenai iklan di media

sosial instagram.

5.4 Saran

1. Dalam penelitian selanjutnya

dapat mencari

indikator-indikator yang lainya

terhadap variabel yang sama, dan

membuatnya ke dalam item

pernyataan yang lebih jelas.

2. Pada penelitian selanjutnya dapat

menggunakan objek media sosial

yang lainya, seperti Path atau

lainya.

3. Penelitian selanjutnya dapat

menguji bukan terhadap

keputusan pembelian saja, akan

tetapi bisa juga terhadap variabel

lain seperti minat beli, intensitas

pembelian, kepuasan konsumen

maupun variabel lainya.

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, R. D. (2015). Pengaruh Teman Sebaya, Lingkungan Keluarga Dan

Motivasi Belajar Terhadap Disiplin Belajar Akuntansi Siswa Kelas X1

Akutansi SMK Gatra Praja Pekalongan Tahun Ajaran 2014/2015. Jurusan

Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Semarang .

Azwar, S. (2005). Signifikan Atau Sangat Signifikan. Buletin Psikologi UGM, Vol. 13

No. 1, Juni 2005. Hal. 38-44.

Page 21: IKLAN DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DAN REFERENCE …

2nd

NCBMA (Universitas Pelita Harapan, Indonesia)

“Transparency, Accountability, and Managerial Integrity for Business Competitiveness”

26 Oktober 2017, Tangerang.

21

Banna, M. G. (2012). Analisis Pengaruh Motivasi, Pelanggan, Harga,Dan Kelompok

Acuan Terhadap Loyalitas Pelanggan Di Mulawarman Futsal, Banyumanik,

Semarang. Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Diponegoro

Semarang .

Dharma, A., (2013). Store Atmosphere Sebagai Stimuli Minat Beli Konsumen

Generasi Y. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen Vol 2, No 4.

Edbert, S., Tumbel, A., & Tumbuan, W. A. (2014). Pengaruh Image, Harga, Iklan, Dan

Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Pasta Gigi

Pepsodent Di Kota Manado. Universitas Sam Ratulangi Manado Vol.2 No.3 ,

1035-1044.

Endah, R. N., & Ahmadi, D. (2015). Peranan Media Instagram dalam Membuka

Bisnis Online Shop. Prodi Public Relation , Fakultas Ilmu Komunikasi,

Universitas Islam Bandung .

Fatharani, A., Lubis, N., & Dewi, R. S. (2009). Pengaruh Gaya Hidup ( Life

Style ), Harga (Price), dan Kelompok Referensi ( Reference Group) terhadap

Keputusan Pembelian Telepon Seluler Blackberry. Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Diponegoro .

Ghozali, Imam. (2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS. Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro .

Goseldia, O. K. (2011). Analisis Varian Pengaruh Interaksi Harga Dan Citra Merek

Terhadap Keputusan Pembelian Keputusan Pembelian . Fakultas Ekonomi

Universitas Diponegoro .

Hair, J.F., et al., (2010). Multivariate data analysis.(7th edition). New Jersey :Pearson

Education Inc.

Kharista, R. (2014). Pengaruh Iklan, Merek, dan Persepsi Harga Terhadap Keputusan

Pembelian Rokok Gudang Garam. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas

Diponegoro .

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller (2008), Manajemen Pemasaran (Edisi Kedua

Belas), Cetakan Ketiga, PT. Indeks, Jakarta.

Keller, Philip. dan Kevin Lane Keller K. (2012). Marketing Management 12th

Pearson Edition.

Lesmana, I Gusti Ngurah Aditya. (2012). “Analisis Pengaruh Media Sosial Twitter

Terhadap Pembentukan Brand Attachment”. Universitas Indonesia.

Li, Wei & Darban, Ayda. (2012). The Impact of online social network on consumer's

purchase decision. Master's Thesis in Business Administration .

Lubis, A. N. (2004). Strategi Pemasaran Dalam Persaingan Bisnis. Program Studi

Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara .

Page 22: IKLAN DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DAN REFERENCE …

2nd

NCBMA (Universitas Pelita Harapan, Indonesia)

“Transparency, Accountability, and Managerial Integrity for Business Competitiveness”

26 Oktober 2017, Tangerang.

22

Maholtra, N. K. (2007). Marketing Researchan Applied Orientation 5th edition. New

Jersey Pearson Education .

Marghaniyata, N. (2012). Peran Reference Group Dalam Purchase Decision (Studi

deskriptif kualitatif pada Pengguna Produk Asus Mahasiswa Farmasi

Universitas Gajah Mada Yogyakarta). Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga Yogyakarta .

Mubarok, Husni. 2014. “ Jejaring Sosial Sebagai Media Komunikasi Pemasaran ”.

Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga.

Natalia, P., & Mulyana, M. (2014). Pengaruh Periklanan Dan Promosi Penjualan

Terhadap Keputusan Pembelian. Program Studi Manajemen, Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi Kesatuan .

Nugraha, M. N. (2010). Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Dan Iklan

Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Pada Harpindo Jaya

Cabang Ngaliyan. Fakultas Ekonomi Universitas Dipinegoro .

Panji, Aditya. (2013). Instagram makin cepat mencari uang dari

iklan.www.cnnindonesia.com. Di akses pada 4 Mei 2016.

Paramita, E., L., (2009). “Anak sebagai Future Market: Studi Autobiographical

Memory”. Thesis. Salatiga: Magister Manajemen Universitas Kristen Satya

Wacana. Salatiga. Dipublikasikan.

Peter, J Paul., and Olson., Jerry C., (2000). Consumer Behavior: Perilaku

Konsumen dan Strategi Pemasaran. Terjemahan Damos Sihombing. Jakarta:

Jilid 1. Edisi 4, Erlangga.

Pratiwi, Tiara Rista. (2015). Terpaan Iklan, Penggunaan Celebrity Endorser dan

Minat Beli (Studi Pengaruh Terpaan Iklan Kaffah di Instagram dan

Penggunaan Celebrity Endorser pada Iklan Kaffah di Akun @kaffahsysj

terhadap Minat Beli pada Follower Akun @kaffahbysj).Jurnal Kommas

FISIPOL UNS, Surakarta.

Putra, A. R. (2014). Analisis Pengaruh Daya Tarik Pesan Iklan, Persepsi

Kemanfaatan, Citra Merek pada Media Sosial Twitter Terhadap

Pembentukan Brand Awareness. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Diponegoro .

Putra, H. A.& Suyono (2014). Pengaruh Iklan Online Melalui Media Facebook

Terhadap Keputusan Pembelian Pakaian Mahasiswa .Fakultas Ekonomi Dan

Bisnis Universitas Trunojoyo.

Rahmawati, D. (2016). Pemilihan Dan Pemanfaatan Instagram Sebagai Media

Komunikasi Pemasaran Online. Fakultas Ilmu Sosial Dan Humaniora

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta .

Page 23: IKLAN DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DAN REFERENCE …

2nd

NCBMA (Universitas Pelita Harapan, Indonesia)

“Transparency, Accountability, and Managerial Integrity for Business Competitiveness”

26 Oktober 2017, Tangerang.

23

Reza, S. & Valeecha A. (2013). Influence of Social Reference Groups on Automobile

Buying Decision – Research on Young Executives. World Review of Business

Research Vol. 3. No. 4 , 197 – 210 .

Rizal, A. (2010). Analisis Pengaruh Grup Referensi Dan Keluarga Terhadap

Keputusan Pembelian Ponsel Qwerty. Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta .

Solomoon, D. K. (2013). Instagram, Ketika Foto Menjadi Mediator Komunikasi

Lintas Budaya Di Dunia Maya. Universitas Airlangga Surabaya .

Sanusi, M. (2015). Peran Media Sosial Dalam Menjaga Loyalitas Pelanggan. Progam

Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga Yogyakarta .

Schiffman, L. & Kanuk, L L. (2007). Perilaku Konsumen. Jakarta: PT.Indeks.

Setiadi, Nugroho. (2003). Perilaku Konsumen : Konsep dan Implikasi Untuk

Strategi Penelitian Pemasaran. Edisi 1.Jakarta : Prenada Media.

Sianturi, E., Erida, & Nifita, A. T. (2012). Pengaruh Kelompok Referensi Dan Gaya

Hidup Terhadap Keputusan Menggunakan Blackberry. Fakultas Ekonomi

Universitas Jambi Vol 1 No.2 .

Siswanto, T. (2013). Optimalisasi Sosial Media Sebagai Media Pemasaran Usaha

Kecil Menengah. Jurnal Liquidity Universitas Muhammadiyah Prof. Dr.

Hamka Vol.2, No. 1, hlm. 80-86 .

Suherman, P. (2011). Analisis Pengaruh Efektifitas Iklan Internet Dan Kelompok

Referensi Terhadap Persepsi Kualitas Dan Dampaknya Tehadap Niat Beli

Produk Blackberry. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah .

Sumawarman, Ujang. (2004). Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapan dalam

Pemasaran: Ghalia Indonesia.

Sunanto, S. & Istiharini (2014). Perilaku Berbelanja Fashion Tradisional Indonesia:

ancendents dan konsekuensi dari involvement konsumen (Studi pada Tenun

Songket Palembang). Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada

Masyarakat Universitas Katolik Parahyangan .

Tria, B. F. (2011). Strategi Kreatif Dalam Membuat Iklan Yang Baik Dan Efektif

Brandconcept Communications Semarang. Universitas Sebelas Maret

Surakarta .

Viciana, P. (2014). Pengaruh Iklan Melalui Social Media Terhadap Keputusan

Pembelian Produk Maicih. Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas

Widyatama .

Wifimu.Com, (2015). “ Trend Pengguna Media Sosial 2015 Oleh Global Web Index ”.

Page 24: IKLAN DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DAN REFERENCE …

2nd

NCBMA (Universitas Pelita Harapan, Indonesia)

“Transparency, Accountability, and Managerial Integrity for Business Competitiveness”

26 Oktober 2017, Tangerang.

24

Diakses dari"http://wifimu.com/trend-pengguna-media-sosial-2015 . Tanggal

akses (20/09/2015)

Wisnubroto, P., & Freitas, J. M. (2013). Strategi Pemasaran Guna Meningkatkan

Volume Penjualan Dengan Pendekatan Technology Atlas Project Method.

Jurnal Teknologi Fakultas Teknik Industri AKPRIND Yogyakarta Vol 6 ,

161-168 .

Wulansari, K. B. (2015). Pengaruh Terpaan Iklan Promosi Penjualan Melalui Media

Sosial (Facebook, Twitter, dan Instagram) dan Reference Group Terhadap

Minat Belanja Secara Online. Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro .

Yogesh, F. a. (2014). Effect of Social Media on Purchase Decision. Pacific Business

Review International Volume 6, Issuue