FARMAKOTERAPI jiwa 2
-
Upload
bevita-aurel -
Category
Documents
-
view
376 -
download
0
Transcript of FARMAKOTERAPI jiwa 2
FARMAKOTERAPICIPTA PRIBADI F. (1102002046) GUSTIARINI (1102002107) PEMBIMBING: Dr.H.RUSDI EFFENDI,SpKJ
PSIKOFARMAKOTERAPI
Adalah ilmu yang mempelajari mengenai obat-obatan yang mempengaruhi fungsi/proses mental dan tingkah laku. Klasifikasi psikotropik: Antipsikosis Antiansietas Antidepresan
1. 2. 3.
1. PREPARAT ANTIPSIKOTIK
Antipsikosis sekelompok obat yang termasuk psikofarmaka yang menghilangkan atau mengurangi gejala psikosis. Obat antipsikosis neuroleptik
PEDOMAN PENGGUNAAN ANTIPSIKOSIS
Tentukan dahulu gejala yang akan dihilangkan Usahakan menggunakan antipsikosis yang pernah digunakan dan berhasil dengan baik Terapi maintenance dengan dosis terendah yang masih efektif Kalau mungkin pemakaiannya dosis tunggal Penggantian obat hanya dilakukan setelah satu jenis obat digunakan selama satu bulan
PENGGUNAAN ANTIPSIKOSIS
Mengurangi atau menghilangkan gejala psikosis Menormalkan fungsi psikomotor Mengatasi insomnia Sebagai antiemesis
PENGGOLONGAN ANTIPSIKOSISI. Golongan generasi pertama (typical) yaitu : derifat phenotiazine (chlorpromazine,trifluoperazine),derifat butirofenon (haloperidol),derifat difenilbutilpiperidin (mepazin),dll II. Golongan generasi kedua (atypical) yaitu : clozapine, risperidon, ritanserin, olanzapine
FARMAKODINAMIK ANTIPSIKOSIS
Pada gangguan psikosis terjadi akibat gangguan sinyal penghantar (neurotransmiter) pada sel-sel saraf otak yaitu overproduksi dopamin, sehingga dopamin berlebihan yang menyebabkan terjadi overstimulasi eksitasi (gaduh gelisah). Obat-obat antipsikotik typical bekerja sebagai penghambat reseptor dopamine khususnya D2 post sinaps, karena mempunyai gugus yang sama shg dapat menduduki reseptor dopamin .
FARMAKODINAMIK (lanjutan)
Daerah kerja :
1. Pada mesolimbik antipsikosis 2. Pada ganglia basalis efek ekstrapiramidal / parkinsonisme 3. Pada lintasan dopamin tuberinfundibular hiperprolaktin akibat penghambatan efek sentral dopamin. (yang tidak bisa diterapi dengan obat)
FARMAKOKINETIK
Pemberian peroral abs tdk lengkap Mudah larut dlm lemak,terikat kuat dlm plasma Dimetabolisme di hepar, diekskresi mll feses dan urin Aktivitas sebagai antipsikotik beronset lambat,, kontinu, bertahap sedangkan onset kerja sebagai sedatif 1 jam setelah pemberian parenteral
INDIKASI ANTIPSIKOSIS
Secara umum diindikasikan utk segala bentuk psikosis fungsional maupun organik Indikasi utama : Skizofrenia Gangguan skizofreniform Gangguan afektif berat
1. 2. 3.
INDIKASI ANTIPSIKOSIS (lanjutan) -
-
Obat gol.typical : Digunakan utk gejala (+) skizofrenia Efek kurang baik terhadap fungsi kognitif ES : gejala ekstrapiramidal
-
-
Obat gol.atypical : Dpt digunakan utk gejala (+)/ (-) skizofrenia Memulihkan fungsi kognitif ES : gejala ekstrapiramidal minimal
PEMILIHAN PREPARAT & PENENTUAN DOSIS
Pemilihan preparat didasarkan sensitivitas individual terhadap ES nya. Dosis utk keadaan akut setara dgn 5 mg haldol, peroral/parenteral Dosis initial : dosis setara haldol 10-20 mg/hari atau 400mg/hari CPZ Dosis pemeliharaan : dimulai 3-6 bln setelah stabil, dosis diturunkan 50% / 6 bln hingga tercapai dosis setara 5 mg haldol/hari sbg dosis pemeliharaan
EFEK SAMPING ANTIPSIKOSIS1. Efek neurologi ; Parkinsonisme: tremor parkinsonisme,rigiditas otot, akinesia Sindrom neuroleptik malignan : rigiditas muskular,distonia,mutisme,agitasi,akinesia,dem am tinggi,berkerinagt,TD meningkat,palpitasi Tardive dyskinesia : gerakan involunter lidah,rahang dan anggota gerak Akathiais : kegelisahan, menggoyangkan kaki saat berdiri,berjalan bolak balik
EFEK SAMPING (lanjutan)2. Hipotensi orthostatikakibat efek blokade alfa adrenirgik 3. Efek antikolinergik : bibir kering,pandangan kabur,midriasi,konstipasi,retensio urin 4. Efek endrokrin : hiperprolaktin,amenorhoe,impotensi,penurunan libido 5. Efek hematologik berupa leukopeni, adgranulositosi,anemia hemolitik,trombositopenia 6. Efek terhadap jantung: efek inotropik negatif, perpanjangan gel QT,PR intrval
Obat yang mengatasi parkinsonisme1.Obat dopaminergik sentral : - levodopa, bromkriptin 2. Obat antikolinergik sentral : - senyawa parasimpatolitik : triheksifenidil (artane), benztropinmesilat, biperiden, prosikliden - senyawa antihistamin : difenhidramin
2. PREPARAT ANTIANSIETAS
Obat antiansietas adalah sekelompok psikofarmaka yang mengurangi atau menghilangkan gejala cemas Penggolongan obat antiansietas : Gol. Benzodiazepin : diazepam, klorazepat Gol. Azaspirodekkandion : buspiron Gol. Barbiturat : fenobarbital, tiopental
1. 2. 3.
PREPARAT ANTIANSIETAS (lanjutan)
Ansietas dikarenakan GABA (gama amino butirat acid) >> reseptor khusus GABA terstimulasi cemas Obat-obat benzodiazepin memiliki rumus kimia ~ GABA sehingga akan menduduki reseptor spesifik GABA tenang
BENZODIAZEPIN
Cara kerja : peningkatan GABA ke reseptornya peningkatan efek konduksi klorida Efek : menurunkan ansietas Bersifat sedatif dan hipnotik Antikonvulsan Pelemas otot
-
BENZODIAZEPIN
Penggunaan dalam terapi: Gangguan ansietas Gangguan otot Kejang Gangguan tidur
Efek samping : - mengantuk, bingung, toleransi obat (ketergantungan)
BARBITURAT -
Cara kerja : Mengganggu transpor natrium dan kalium melewati membran sel Meningkatkan fungsi GABA Efek : Depresi SSP Depresi pernafasan Penggunaan dlm klinis : Anestesia, antikonvulsan Ansietas telah digantikan dgn benzodiazepin
-
3. PREPARAT ANTIDEPRESAN
Obat antidepresan adalah sekelompok psikofarmaka yang mengurangi atau menghilangkan gejala depresi Penggolongan obat antidepresi : Antidepresan trisiklik Inhibitor Mono Amin Oksidase SSRI (selective serotini reuptake inhibitor)
1. 2. 3.
PREPARAT ANTIDEPRESAN (lanjutan)
Pada px depresi : terjadi reuptake >>> di celah sinaps serotinin