Ekonomi Inovasi dan Pola Kolaborasi THM :Strategi Menghadapi Asean Economic Community (AEC) 2015
-
Upload
muhammad-arifin -
Category
Economy & Finance
-
view
477 -
download
1
Transcript of Ekonomi Inovasi dan Pola Kolaborasi THM :Strategi Menghadapi Asean Economic Community (AEC) 2015
Ekonomi Inovasi dan Pola Kolaborasi THM :
Strategi Menghadapi Asean Economic Community (AEC) 2015
KELOMPOK:
Andre Wijaya MP
Chabibah Nur Afida
Dian Bastiyan K
Hendro Dwiyatno
Imam Garaudy
Isnu Rahadi Wiratama
Muhammad Arifin
Karakteristik Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA)
Integrasi ekonomi yang dianut dalam Visi 2020, yang didasarkan padakepentingan negara-negara anggota ASEAN untuk memperdalam danmemperluas integrasi ekonomi melalui inisiatif yang ada dan baru denganbatas waktu yang jelas
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan membentuk ASEAN sebagai pasardan basis produksi tunggal membuat ASEAN lebih dinamis dan kompetitifdengan mekanisme dan langkah-langkah untuk memperkuat pelaksanaanbaru dengan inisiatif bidang ekonomi
karakteristik utama Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA):
1. Pasar dan basis produksi tunggal,
2. Kawasan ekonomi yang kompetitif,
3. Wilayah pembangunan ekonomi yang merata
4. Daerah terintegrasi penuh dalam ekonomi global.
Landasan Teori
(Neraca Pembayaran (Balance of Payment))
Hady (2001:59) mendefinisikan balance of payment (BOP) adalah suatu
catatan yang disusun secara sistematis tentang seluruh transaksi ekonomi
yang meliputi perdagangan barang/jasa, transfer keuangan dan moneter
antara penduduk (resident) suatu negara dan penduduk luar negeri (rest
of the world) untuk suatu periode waktu tertentu, biasanya satu tahun
Neraca pembayaran adalah suatu catatan yang sistematis mengenai
transaksi ekonomi yang dilakukan oleh penduduk (residen) suatu negara
dengan penduduk negara lainnya (non residen) dalam jangka waktu
tertentu (Sugiyono, 2002)
Neraca Pembayaran (Balance of Payment)
Secara garis besar neraca pembayaran meliputi:
Current Account
Capital Account
Errors and Omissions
Reserve
Innovation-Driven Economic (Ekonomi inovasi)
Innovation economics is an economic doctrine that reformulates the
traditional model of economic growth so that knowledge, technology,
entrepreneurship, and innovation are positioned at the center of the model
rather than seen as independent forces that are largely unaffected by
policy (Dan Robles)
Faktor utama yang menyebabkan perkembangan ekonomi adalah proses
inovasi dan pelakunya adalah para innovator atau entrepreneur
(wiraswasta) (Schumpeter)
Innovation-Driven Economic (Ekonomi inovasi)
Menurut Schumpeter pembangunan ekonomi adalah kenaikan out put
yang disebabkan oleh inovasi yang dilakukan oleh para wiraswasta.
Inovasi mempunyai 3 pengaruh yaitu :
1. Diperkenalkannya teknologi baru
2. Menimbulkan keuntungan yang lebih (keuntungan monopolistis) yang
merupakan sumber dana penting bagi akumulasi modal
3. Inovasi akan di ikuti oleh timbulnya proses peniruan (imitasi) yaitu adanya
pengusaha-pengusaha lain yang meniru teknologi baru tersebut
Kesiapan Menghadapi MEA : Analisis
Neraca Perdagangan Indonesia vs
negara-negara ASEAN
Kesiapan Menghadapi MEA : Analisis Neraca
Perdagangan Indonesia vs negara-negara ASEAN
Neraca perdagangan Indonesia terhadap negara ASEAN secara umum hingga kondisi
per-Oktober 2014 mencatatkan nilai yang negatif sebesar –8164,71 Juta USD
Menjadi perhatian serius sehingga AEC 2015 tidak menjadikan Indonesia hanya
menjadi “penonton pinggir”
Tabel 1. Neraca
Perdagangan Indonesia
dengan ASEAN
2009-2014 (Juta USD)
Kesiapan Menghadapi MEA : Analisis Neraca
Perdagangan Indonesia vs negara-negara ASEAN
Kesiapan Menghadapi MEA : Analisis Neraca Perdagangan
Negara-Negara ASEAN
Perdagangan intra-ASEAN belum cukup menunjukkan
manfaatnya secara optimal pada pemberian nilai tambah
bagi perekonomian kawasan.
Nilai ekspor netto yang positif dalam intra- ASEAN didominasi oleh
segelintir perekonomian saja yaitu Singapura dan Thailand
Tabel 2.
Neraca Perdagangan
Negara-Negara
ASEAN;2009-2013 (Miliar
USD)
Kesiapan Menghadapi MEA : Analisis Neraca
Perdagangan Negara-Negara ASEAN
Kesiapan Menghadapi MEA : Analisis Daya Saing Indonesiaversi World Economy Forum
Daya saing menjadi elemen yang penting di era globalisasi
Menurut World Bank (2014), negara-negara di kawasan ASEAN perlu memberikan
perhatian yang lebih pada upaya-upaya pembangunan daya saing melalui
upaya-upaya untuk membangun produktifitas yang lebih tinggi disertai
dengan investasi pada pendidikan dan pelatihan generasi muda
Data Human Development Index (HDI) yang dikeluarkan oleh Perserikatan
Bangsa-Bangsa menunjukkan bahwa 50% negara anggota ASEAN masih berada
pada tahapan pembangunan SDM berkualitas sedang bahkan khusus untuk
Myanmar masih dikategorikan sebagai negara dengan pembangunan sumber
daya manusia berkualitas rendah.
Tabel.3. Perbandingan Indikator
Daya Saing Negara Anggota ASEAN:
GCI, EDB dan HDI
Kesiapan Menghadapi MEA : Analisis Daya SaingIndonesia versi World Economy Forum
Arah pembangunan daya saing berbagai negara di kawasan ini
ternyata masih hanya berfokus pada pembangunan yang bersifat
operasional dan belum menyentuh pembangunan yang
lebihbersifat fundamental, misalkan pembangunan sumber daya
manusia
Kesiapan Menghadapi MEA : Analisis Daya SaingIndonesia versi World Economy Forum
Triple Helix Model (THM) Bertema Knowledge-Based
Innovation (KBI) di China
Pengembangan ilmu pengetahun dan teknologi yang berorientasi
pembangunan sistem inovasi nasional untuk pembangunan
ekonomi sudah ditekankan dalam National Technology and
Innovation Conference sejak 1999
Pemerintah China menyerukan rakyatknya untuk menjadi
innovation-oriented society pada 2020, dan menjadi pemimpin global di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kegiatan penelitian dan pengembangan selama 15 tahun ke depan, yaitu
semula 1,23% dari GDP pada 2004 menjadi 2,5% dan meningkat lebih besar
lagi pada 2020. Berharap negaranya kelak menjadi saah satu dari lima
besar negara di dunia sebagai negara terbanyak jumlah (paten)penemuan yang dihasilkan para ilmuwan/warganya
Triple Helix Model (THM) Bertema Knowledge-Based
Innovation (KBI) di China
Model THM yang semula berfokus pada interaksi tiga elemen (universitas-pemerintah-industri), penelitian akademis/inovasi THM di China didominasi oleh interaksi antara Industri Chan, Universitas Xue, dan Lembaga Penelitian Yan yang berda di bawah kebijaka pemerintah
Li dan Tan (2006) menjelaskan, pemerintah harus mempromsikan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan mengevaluasi kolaborasi antara universitas dan industri.
Ada dua jenis inovasi yang muncul dari kolaborasi : Pertama, inovasi yang difukuskan pada ilmu pengetahun berbasis inovasi dan transfer teknologi,yakni dari universitas/lembaga penelitian untuk industri. Kedua, inovasi teknologi yang difokuskan pada pengembangan kapasitas inovasi perusahaan melalui kolaborasi antara universitas, industri, dan lembaga peneitian
Triple Helix Model (THM) Bertema Knowledge-Based Innovation (KBI) di China
Peran pemerintah adalah sebagai pemegang keputusan. Pemerintah
cenderung bertindak sebagai pemimpin atas lembaga akedemis
dan industri, ketimbang sebagai mira kolaborator dalam jaringan
inovasi THM
Triple Helix Model (THM) Bertema Knowledge-Based
Innovation (KBI) di China
THM Model In China
Konsep Double Helix Model (DHM) Ghana : Pengungkit Daya
Saing Ekspor
Publikasi Internasional Trade Center (2011) yang mengulas Pubic Private Collaboration for Export Success, menyebutkan beberapa studi kasus di negara-negara yang melakukan kolaborasi antara sektor publik dan swasta
Ghana merupakan salah satu negera yang sukses mengimplementasikan konsep kolaborasi antara pemerintah dan pengusaha melaui proyekGhana Community Network Service Limited (GCNet).
Kolaborasi antara pemerintah dan pengusaha inimenghasilkan suatu sistem yang dinamakan TradeNet. TradeNet adalah komunitas jaringan perdagangan yang terintegrasi. Sistem TradeNet mempersingkat waktu perizinan, menaikkan pendapatan cukai, mengurangi kesalahan karena entri data, menjamin transparansi, serta meningkatkan konsistensi dalam setiap proses yang dilakukan.
Secara umum, ada lima hal utama yang mendorong keberhasilan :
Pemerintah mendukung keberlangsungan proyek yang disertai pemberian investasi langsung. Hal ini menggambarkan komitmen yang kuat dari pemerintah
Teknologi yang digunakan terbukti sukses seperti diimplemetasikan di Singapura. Ini membuktikan inovasi membawa hasil dan memberikan kepercayaan
Seluruh mitra kerja potensial diundang untu bergabung. Beberapa memiliki bisnis di level internasional.
Model bisnis GCNet akan memastikn bahwa sistem ini efektif untuk kepetingan semua pemangku kepentingan.Sistem dirancang untuk berkelanjutan dan memilki pembiayaan tersendiri.
Kersajama pemerntah-swasta dikelola secara baik oleh tim profesioanal yang lagsung bertanggung jawab ke dewan direksi
Konsep Double Helix Model (DHM) Ghana : Pengungkit Daya
Saing Ekspor
Studi Kasus: Analisis Dampak Liberalisasi
Perdagangan terhadap Indonesia: Perdagangan
Bebas Indonesia-Jepang
Peran Jepang dalam perekonomian Indonesia dapat ditinjau dari tiga aspek, meliputi sektor perdagangan, investasi, dan kerjasama ekonomi.
Neraca perdagangan IndonesiaJepang juga terus mengalami surplus walaupun trennya cenderung menurun akibat peningkatan impor lebih besar dari peningkatan ekspor.
Jepang mengimpor komoditas, seperti minyak bumi, gas alam cair, batubara, hasil tambang, udang, tekstil dan produk tekstil, mesin, perlengkapan listrik, dan lain-lain.
Indonesia sendiri mengimpor komoditas , seperti mesin-mesin dan suku cadang (spare parts), produk plastik dan kimia, baja, perlengkapan listrik, suku cadang elektronik, mesin, alat transportasi, dan suku cadang mobil
(kementrian perdagangan : 2014).
Studi Kasus: Analisis Dampak Liberalisasi
Perdagangan terhadap Indonesia: Perdagangan
Bebas Indonesia-Jepang (Cont-)
Di Indonesia ada sekitar 11.000 orang Jepang, sebaliknya di Jepang
terdapat lebih 24.000 orang Indonesia. Perusahaan-perusahaan Jepang
yang beroperasi di Indonesia berjumlah lebih dari 1000 perusahaan, di
mana bekerja 300.000 orang Indonesia. Sementara itu, di Indonesia
terdapat lebih dari 85.000 orang yang belajar Bahasa Jepang, jumlah ini
terbesar di Asia Tenggara dan menempati kedudukan ke-6 di 86 dunia.
Kerjasama Indonesia dan Jepang sangat menguntungkan bagi kedua
belah pihak karena antara dua negara ini saling membutuhkan dibidang
ekonomi
(Rusmiyati, Heni. 2014. Interview of “ IJEPA” Kementrian Perdagangan Republik
Indonesia, Jl. M.I. Ridwan Rais No.5, Jakarta Pusat).
Studi Kasus: Analisis Dampak Liberalisasi
Perdagangan terhadap Indonesia: Perdagangan
Bebas Indonesia-Jepang (Cont-)
Melalui Framework Agreement telah menyepakati dua macam skema
penurunan tarif bea masuk dalam rangka IJEPA, antara lain:
(1) skema tarif prefensi umum, skema ini telah menyepakati sekitar 35
persen pos tarif bea masuk Indonesia akan diturunkan menjadi 0% (nol
persen), sedangkan Jepang menurunkan sekitar 80 persen pos tarifnya.
(2) Skema Tarif User Spesific Duty Freee Scheme (USDFS). USDFS adalah skema pemberian penetapan tarif bea masuk 0% (nol persen) atas impor
bahan baku dari Jepang yang digunakan dalam kegiatan proses produksi.
Studi Kasus: Analisis Dampak Liberalisasi
Perdagangan terhadap Indonesia: Perdagangan
Bebas Indonesia-Jepang (Cont-)
Dampak positif tersebut akan signifikan bila IJEPA dapat mendorong
kesetaraan perlakuan di kawasan ataupun secara multilateral.
Namun manfaat dari IJEPA akan tergerus manakala Indonesia dan
Jepang membuat banyak kesepakatan FTA baru dengan negara-negara lain yang menciptakan kesenjangan perlakuan dengan negara mitra FTA sebelumnya.
Secara ideal, kesepakatan FTA menyeluruh tanpa diskriminasi di
kawasan atau secara multilateral akan memberikan manfaat
peningkatan kesejahteraan yang signifikan bagi negara-negara
anggotanya.
Studi Kasus: Analisis Dampak Liberalisasi
Perdagangan terhadap Indonesia: Perdagangan
Bebas Indonesia-Jepang (Cont-)
Dalam level mikro, pembukaan akses pasar yang lebih luas sebagai salah satu tujuan dari pembentukan IJEPA akan menciptakan iklim kompetisi antara pelaku usaha Indonesia dan Jepang. Iklim serupa terjadi pula dalam level makro.
Melalui FTA akan terjadi persaingan antara kedua negara dalam menciptakan kesejahteraan yang akan meningkatkan daya saing keduanya.
Sebagaimana dinyatakan Aiginger (2006), peningkatan daya saing suatu negara dapat berjalan seiring sejalan dengan peningkatan daya saing negara lainnya.
Aiginger, Karl. 2006. “Competitiveness: From a Dangerous Obsession to a Welfare Creating Ability with Positive Externalities”. Journal of Industry, Competition, and Trade 6: 161–177
Studi Kasus: Analisis Dampak Liberalisasi
Perdagangan terhadap Indonesia: Perdagangan
Bebas Indonesia-Jepang (Cont-)
Perkembangan Ekspor Impor Migas dan Non Migas Indonesia-Jepang
Pola Kolaborasi Triple Helix Model (THM) sebagai
Strategi Hegemoni Pasar ASEAN
Helix Model @ USA & RRC
Helix Model di Negara Berkembang
(Thailand, India, Ghana)
MP3EI (as is) >>> DHM
MP3EI (to be) >>> THM
Peran Komite Khusus AEC
Posisi Indonesia terhadap mitra dagang ASEAN unggul
pada sektor alaminya seperti produk olahan kayu,
produk olahan pertanian, produk olahan karet, dan
perikanan. Adapun di sektor otomotif, tekstil serta
pakaian, dan elektronik, posisi Indonesia tidak
terlalu menonjol. Sektor-sektor tersebut telah
ditetapkan sebagai sebagai sektor pionir yang akan
diintegrasikan pada pasar bebas ASEAN 2015.
Apabila sektor-sektor di atas dipadukan dengan
sektor-sektor acuan MP3EI seperti minyak, gas,
batu bara, kelapa sawit, perkapalan, telematika,
baja, makanan, tembaga, bauksit, aluminium, nikel
dan pariwisata, maka diharapkan, Indonesia
dapat menjadi pemimpin pasar MEA.
Pemerintah AkademisiPengusaha
Constructive Values
Government Contructive Values
Stabilitas politik dan ekonomi
Iklim Usaha Kondusif
Anggaran memadai
Payung Hukum
Good Infrastruktur
Giving Soft Loan
Pemberantasan Korupsi
Good Public Service
Entrepeneur Contructive Values
Menjaga stabilitas politik dan ekonomi
Indonesia
Menghasilkan produk dan jasa yang
inovatif, kompetitif,
Mengambl langkah-langkah inovatif untuk
mengembangakan teknologi dan metode
produksi
Menjadi inisiator, fasilitator, dan pelatih di kalangan pengusaha
muda untuk mendorong kesiapan menghadapi
pasar ASEAN 2015
Mengadakan berbagai
forum diskusi dan bertukar pikiran
Turut mengintegrasikan ekonomi Indonesia agar
mampu bersaing dengan negara lain di
Asia Tenggara
Membangun usaha yang tangguh dan
berkompetisi secara maksimal sebagai kunci
utama kemajuan bangsa.
Academician Contructive Values
stabilitas politik dan ekonomi
sumber pengetahuan,
riset,dan pengembangan
Mentransfer laboratory know-
how
Menjadi pusat inkubator bisnis
jasa riset, konsutan, edukasi, pelatihan
Diseminasi hasil kegiatan ilmiah,
SO THEN….
“…….Akhir 2015 Indonesia akan memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN atauASEAN Economic Community. Dimana keberhasilan Indonesia memanfaatkanpembukaan pasar yang luas dalam masyarakat ASEAN akan banyak tergantungkepada kualitas pembangunan ekonomi kita. Kualitas pembangunan ekonomiyang tinggi yang didukung oleh daya saing internasional yang tinggi, kualitasmanusia yang unggul, logistik yang efisien, serta kelembagaan yang baik akanmembuat Indonesia siap menghadapi MEA. Untuk itu kita berharap agarpemerintah baru serta otoritas ekonomi lainnya mengubah pengelolaanekonominya, agar tren penurunan pertumbuhan ekonomi dapat dibalikpeningkatan daya saing negara melalui THM, perbaikan nerca perdaganganintra-extra ASEAN. Sehingga kita siap menghadapi MEA……”
TERIMA KASIH