Diktat h Nmr
-
Upload
vea-reydita -
Category
Documents
-
view
30 -
download
0
Transcript of Diktat h Nmr
-
5/26/2018 Diktat h Nmr
1/25
SPEKTROSKOPI 1H NMR
A. PENDAHULUANSpektroskopi 1H NMR mampu menyuguhkan informasi yang cukup detail mengenai
struktur molekul suatu senyawa organik. Lingkungan kimia proton dalam molekul dapat
digambarkan secara jelas. Sementara posisinya dalam ruang masih terbatas
digambarkan. i awal penemuan alat ini hingga akhir tahun 1!"#$an telah memberikan
perubahan yang sangat besar dalam perkembangan ilmu kimia organik.
%ambar &.1 Spektrum 1H NMR '$butanol
Spektrum 1H NMR (%ambar &.1) menunjukkan dengan jelas masing$masing jenis*
jumlah dan lingkungan kimia proton (hidrogen) senyawa '$butanol. %ugus metil +$1*
metin +$'* metilen +$,* dan metil +$& berturut$turut muncul dalam bentuk sinyal doblet
,H* multiplet 1H* -uintet 'H* dan triplet ,H. Sementara proton dari gugus H muncul
dalam bentuk singlet 1H.
0.0ppm
4.0
singlet
1 H
multiplet
1 H
quintet
2 H
doblet,
3 H
triplet,
3 H
'$butanol
3.0 2.0 1.0
-
5/26/2018 Diktat h Nmr
2/25
B. KONSEP DASAR RESONANSI MAGNET INTI
Saat berputar pada sumbunya* inti atom memiliki sifat yang disebut spin inti. /nti atom
yang memiliki bilangan massa ganjil dan nomer atom ganjil atau salah satunya*
memiliki momen spin angular dan momen magnet tertentu. 0anyaknya keadaan spin
inti yang dimungkinkan* ditentukan dan dikuantitasi berdasarkan bilangan spin magnet
inti (I). eadaan spin yang dimungkin dari setiap inti dengan harga spin magnet inti (I)
adalah 'I2 1. 3ntuk inti hidrogen yang memiliki hargaI4 5 * akan memiliki ' keadaan
spin inti* yaitu $ 5 dan 2 5. 0erikut ini harga bilangan -uantum spin dari beberapa inti.
6abel &.1. Harga 0ilangan 7uantum Spin dari 0eberapa /nti
H8R%8 0/L8N%8N 738N63M S9/N 8R/ 0:0:R898 /N6/
3nsur 11H'1H
1';+
1,;+
1&
,11"9
,"1
-
5/26/2018 Diktat h Nmr
3/25
>enomena resonansi magnet inti akan terjadi jika inti yang berada dalam lingkungan
medan magnet* menyerap energi dan spin intinya mengalami perubahan orientasi
sehubungan medan magnet tersebut. 0esarnya energi yang diserap inti supaya proses
resonansi terjadi* adalah sama dengan besarnya selisih energi antara dua keadaan spin
inti* yaitu keadaan searah medan magnet (25) dengan keadaan berlawanan arah medan
magnet ($5). 0esarnya selisih energi ini merupakan fungsi dari medan magnet luar (0 #).
Semakin besar medan magnet luar yang mempengaruhi inti semakin besar pula selisih
energi keadaan dua spin inti. Selain dipengaruhi medan magnet luar* selisih energi
keadaan dua spin inti juga dipengaruhi oleh apa yang disebut dengan rasio magnetogirik
(). Setiap inti memiliki rasio momen magnet dengan momentum angular yang berbeda$
beda karena perbedaan massa dan muatan masing$masing inti.
:diserap 4 (:keadaan $5 $ :keadaan 25) 4 h
A: 4 f (0#)
A: 4 f ( 0#) 4 h
arena harga momentum angular inti sama dengan h?'* maka
A: 4 (h?') 0#4 h
4 (?') 0#
@ika harga tetapan dari suatu proton dimasukkan dalam persamaan diatas* maka suatu
proton yang tidak terlindungi (unshielding) akan menyerap frekuensi radiasi sebesar
&'*; MHB pada medan magnet 1 6esla (1#.### %auss) atau menyerap frekuensi radiasi
;#*# MHB pada medan magnet 1*&1 6esla (1&.1## %auss). 6abel berikut menunjukkan
-
5/26/2018 Diktat h Nmr
4/25
hubungan frekuensi radiasi yang diserap dengan kuat medan magnet dari beberapa inti
untuk proses resonansi.
6abel &.'. >rekuensi dan uat Medan Magnet 3ntuk Resonansi Setiap /nti
/sotop elimpahan
dialam (C)
uat medan* 0#(6eslaD)
>rekuensi*
(MHB)
Rasio Magnetogirik*
(radian?6esla)
1H !!*!= 1*## &'*; ';
-
5/26/2018 Diktat h Nmr
5/25
dan $5 perbandingannya adalah 1.###.### G 1.###.##! atau dengan kata lain pada
keadaan berenergi rendah terdapat kelebihan inti sebanyak ! buah. engan cara
perhitungan yang sama* dapat diketahui bahwa peningkatan frekuensi alat yang
digunakan akan meningkatkan kelebihan spin inti pada keadaan berenergi rendah (25).
engan meningkatnya kelebihan inti pada keadaan 25 akan meningkatkan sensitiFitas
alat dan sinyal resonansi makin kuat karena jumlah spin inti yang mengalami transisi
meningkat.
6abel &.,. ariasi elebihan /nti 1H berenergi Rendah dengan >rekuensi 8lat
Frekuensi (MHz) Kee!i"#n In$i
'# , ;
;# !
=# 1'
1## 1;
'## ,'
,## &=
;## !;
%. &UMLAH SIN'AL PROTON
Lingkungan kimia masing$masing proton berpengaruh terhadap berapa jumlah sinyal
proton yang muncul pada spektrum 1H NMR. 9roton yang berada dalam lingkungan
kimia yang sama disebut disebut proton ekiFalen secara kimia. Sebagai contoh* 1$bromo
propana memiliki tiga macam proton yang ekiFalen secara kimia. 6iga proton metil
akan ekiFalen karena rotasi ikatan + I +. 0egitupula dua proton metilen pada +$' dan
dua proton metilen pada +$1. arenanya* spektrum 1H NMR dari 1$bromopropana akan
menghasilkan tiga sinyal proton yang masing$masing akan dihasilkan oleh proton metil
dari +$,* proton metilen dari +$'* dan proton metilen dari +$1.
'$bromopropana memiliki dua set proton yang ekiFalen sehingga akan menghasilkan
dua sinyal proton pada spektrum 1H NMR. ua gugus metil (+$1 dan +$,) akan
menghasilkan satu sinyal proton karena adanya simetri dari +$'. Sinyal proton yang lagi
satu adalah sinyal proton metin (+$'). 0eberapa contoh senyawa lainnya terdapat pada
%ambar berikut.
-
5/26/2018 Diktat h Nmr
6/25
%ambar &.'. Hubungan Struktur Senyawa dengan @umlah Sinyal 9roton
D. GESERAN KIMIA PROTON
%eseran kimia berhubungan dengan frekuensi Larmor dari spin inti pada lingkungan
kimianya. >rekuensi Larmor adalah frekuensi presesi dari inti dalam lingkungan medan
magnet statis (tetap). arena frekuensi Larmor berbanding lurus dengan kuat medanmagnet* maka geseran kimia tidak memiliki nilai absolut. Selisih frekuensi (dalam
satuan HB) diukur dari resonansi senyawa standar 6MS pada 1H dan 1,+ NMR* dibagi
dengan nilai absolute frekuensi Larmor standar (dalam satuan MHB). leh karena itu*
geseran kimia dinyatakan dalam satuan bagian per juta (part per million 4 ppm)* yaitu
hasil HB ? MHB atau 1 ? 1#;.
%eseran kimia pada prinsipnya disebabkan elektron yang menyelimuti molekul
sehingga timbul efek shielding terhadap spin inti. Lebih jelasnya* elektron
CH3 CH2 CH2Br
a b c
CH3 CH CH3
a b a
Br
CH3 O CH3
a a
CH3 CH2 CH3
a b a
CH3 CH2 CH2
a b b
CH3
a
CH3 O CH2
a b
CH3
c
, sinyal ' sinyal 1 sinyal
' sinyal ' sinyal , sinyal
CH3
CH3
H
H
a b
a b
CH3
H
H
CH3
a b
b a
CH3
H
H
H
a d
b c' sinyal ' sinyal & sinyal
H
H
H
H
H
H
a
a
a
a
a
a
H
H
H
NO2
H
H
c
b
aa
b
NO2
H
H
NO2
H
Ha
aa
a
1 sinyal , sinyal 1 sinyal
-
5/26/2018 Diktat h Nmr
7/25
menyebabkan efek shielding apabila arahnya berlawanan dengan arah medan magnet
luar* yang selanjutnya menyebabkan frekuensi presesi dari spin inti berkurang
>aktor$faktor yang Mempengaruhi %eseran imia 9roton
1. eelektronegatifan atom atau gugus tetangga
erapatan awan elektron yang mengelilingi suatu proton akan berpengaruh terhadap
seberapa mudah proton tersebut untuk beresonansi. 8wan elektron yang tebal akan
mengurangi efek medan magnet luar terhadap proton tersebut. 8kibatnya* agar
dapat beresonansi diperlukan medan magnet yang lebih kuat dibandingkan dengan
proton yang kerapatan elektron lebih rendah. 9roton yang kerapatan elektronnya
lebih tinggi biasanya disebut proton terlindungi (shielding)* sementara yang
sebaliknya disebut proton tak terlindungi (deshielding). Sinyal proton terlindungi
akan muncul pada geseran kimia yang lebih rendah dibandingkan sinyal roton tak
terlindungi. 6inggi rendahnya kerapatan elektron disekitar proton sangat
dipengaruhi oleh keelektronegatifan atom atau gugus tetangganya. Meningkatnya
keelektronegatifan atom atau gugus tetangga akan mengurangi kerapatan elektron
yang menyelimuti suatu proton sehingga akan muncul pada geseran kimia yang
lebih besar. Hal sebaliknya akan terjadi jika kerapatan elektron atom atau gugus
tetangga bertambah. 6abel berikut menunjukan hubungan keelektronegatifan atom
atau gugus tetangga terhadap geseran kimia proton.
6abel &.&. Hubungan eelektronegatifan 8tom 6etangga dengan %eseran imia
N Sen#*# Geser#n Ki+i# ( ) Keek$rne,#$i-#n1 +H,> &.'; > G ,.!=
' +H,+l ,.#" +l G ,.1;
, +H,0r '.;= 0r G '.!;
& +H,/ '.1; / G '.;;
" +H'+l' ".,#
; +H+l,
-
5/26/2018 Diktat h Nmr
8/25
'. :fek Hibridisasi
Hibridisasi atom karbon dimana proton itu terikat juga berpengaruh terhadap
geseran kimianya. erapatan elektron yang menyelimuti proton sp, akan lebih teal
(tinggi) dibandingkan dengan proton pada karbon sp'dan sp. arenanya* proton sp,
akan muncul pada geseran kimia yang lebih kecil (mengalami efek shielding)* yaitu
pada # $ ' ppm. Hal yang kontradiktif justru terlihat pada proton yang terikat pada
karbon sp'dengan karbon sp. erapatan elektron yang menyelimuti proton pada
karbon sp lebih rendah dibandingkan proton pada karbon sp'* sehingga geseran
kimia proton sp seharusnya lebih besar dibandingkan dengan proton sp'. %eseran
kimia proton sp'dan sp berturut$turut adalah &*" $ < ppm dan ' $ , ppm. Hal ini
terjadi karena adanya awan elektron tak simetris (efek anisotropi). @enis proton yang
terikat pada karbon sp,mulai +H,* +H'* dan +H* juga memiliki tren geseran kimia
kimia yang menarik. 9erubahan dari +H,* +H'* +H akan dibarengi dengan
berkurangnya kerapatan elektron yang menglilingi proton* sehingga geseran
kimianya semakin besar.
,. 9roton asam* proton ikatan hidrogen dan proton yang dapat ditukar
erapatan elektron yang menyelimuti proton asam sangat rendah* sehingga untuk
beresonansi memerlukan medan magnet yang sangat kecil. %eseran kimia proton
asam berkisar pada 1# $1' ppm.
9roton yang berada dalam bentuk ikatan hidrogen memiliki geseran kimia yang
berFariasi dengan kisaran geseran kimia yang besar. 6emperatur dan konsentrasi
sangat berpengaruh terhadap keberadaan ikatan hidrogen. /katan hidrogen semakin
lemah seiring dengan naiknya temperatur* sehingga kerapatan elektron yang
menyelimuti proton semakin bertambah. Hal ini akan menyebabkan perubahan
geseran kimia menjadi lebih kecil. Seperti efek temperatur* perubahan konsentrasi
akan mempengaruhi eksistensi ikatan hidrogen. Semakin encer konsentrasi suatu
larutan akan menyebabkan jarak antar molekul semakin jauh* sehingga peluang
terbentuknya ikatan hidrogen semakin kecil. Semakin encer konsentrasi larutan akan
menyebabkan penurunan geseran kimia proton. %eseran kimia proton dalam larutan
pekat berkisar & $ " ppm* sementara dalam larutan encer berkisar #*" $ 1*# ppm.
-
5/26/2018 Diktat h Nmr
9/25
3ntuk proton yang dapat ditukar* geseran kimianya sangat berFariasi mengingat
pertukaran dapat terjadi antar proton dalam molekul yang berbeda dan antar proton
dengan pelarut. 0ahkan pertukaran proton dengan pelarut dapat menghilangkan
sinyal proton tersebut* karena pelarut yang laBim digunakan dalam pengukuran
1H NMR adalah pelarut terdeuterosasi. 9ada pelarut terdeuterosasi* semua proton
disubstitusi dengan deuterium ('H) yang tidak terdeteksi dalam 1H NMR* sehingga
diharapkan tidak menggangu sinyal proton dari sampel yang diukur.
&. :fek anisotropi
8da anomali geseran kimia proton yang terikat pada atom karbon dengan sistem tak
jenuh (memiliki elektron ). Misalnya proton pada benBena. alam lingkungan
medan magnet* elektron dari cincin aromatik akan terinduksi untuk berputar
sekitar cincin. 9erputaran elektron ini disebut putaran arus (ring current). 9erputaran
elektron ini akan menimbulkan medan magnet* yang nantinya berpengaruh terhadap
ketebalan elektron yang mengelilingi proton benBena. :fek anisotropi ini akan
menyebabkan efek deshielding (berkurangnya ketebalan elektron) disekitar proton
benBena. 8kibatnya* proton benBena menjadi lebih mudah beresonansi
dibandingkan proton alkena. Hal yang sama juga terjadi pada proton dari aldehid.
8danya elektron pada gugus karbonil menimbulkan efek deshielding* sehingga
proton aldehid beresonansi pada energi yang rendah. Sementara proton yang secara
stereokimia berada diatas cincin benBena (aromatik) dan proton pada alkuna akan
mengalami efek shieding. 9erputaran elektron justru menambah ketebalan awan
elektron yang mengelilinginya* sehingga memerlukan energi yang lebih tinggi untuk
beresonansi. :fek anisotropi elengkapnya digambarkan pada %ambar berikut.
%ambar &.,. :fek anisotropi pada proton benBena dan alkena
-
5/26/2018 Diktat h Nmr
10/25
E. INTEGRASI PROTON
Spektrometer NMR memiliki kemampuan secara elektronik untuk mengintegrasikan
luas area dibawah puncak. %aris integral akan muncul pada spektrum dari setiap puncak
yang tingginya sebanding dengan luas area puncak tersebut. 9ada spektrometer NMR
yang modern* garis itegral biasanya tidak dimunculkan* tetapi luas area dari setiap
puncak akan ditampilkan dalam bentuk angka. Luas area dibawah puncak sebanding
dengan jumlah hidrogen (proton) dari puncak tersebut. Luas area masing$masing
puncak dalam satu spektrum dibandingkan satu sama lain sehingga diperoleh
perbandingan angka bulat sederhana. Misalnya pada 1$bromo$'*'$dimetilpropana akan
terdapat dua sinyal proton yang mewakili proton +H '* dan +H,dengan perbandingan
tinggi puncak integral 1*; G
-
5/26/2018 Diktat h Nmr
11/25
K/in, kns$#n
opling konstan adalah perbedaan frekuensi (J) dalam satuan HB antara dua garis
multiplet sederhana. 0esarnya harga kopling konstan tidak tergantung pada kuat medan
magnet. 0esarnya harga kopling konstan menunjukkan seberapa kuat suatu inti
dipengaruhi oleh spin inti tetangganya. opling konstan merupakan bukti adanya
interaksi antar inti yang berdekatan. 9ada spektroskopi NMR resolusi tinggi* kopling
dapat terjadi melalui satu ikatan (kopling sederhana)* dua ikatan (kopling geminal)* tiga
ikatan (kopling Ficinal)* empat dan lima ikatan (kopling jarak jauh). opling dapat
terjadi antar inti 1H* '* 1,+* 1!>* dan ,19. Namun* kopling yang akan dibahas pada bab
ini adalah kopling antar 1H dengan 1H* dan terbatas dalam bentuk kopling dua ikatan
dan kopling tiga ikatan.
%ambar &.". /lustrasi tentang kopling konstan
9erubahan harga kopling konstan biasanya menandakan (ciri) dari struktur molekul atau
menandakan posisi stereokimia dari kedua inti. +is$alkena dengan trans$alkena dapatdibedakan dengan memperhatikan harga kopling konstan proton Finilnya. Sudut
dihedral () antara dua proton yang saling kopling akan menentukan besarnya harga
kopling. Secara matematis* hubungan antar sudut dihedral () kedua proton dengan
harga tetapan kopling digambarkan dalam bentuk kurFa arplus. 0esarnya harga
kopling juga dapat dihitung dengan persamaan arplus yaitu G
JHH4 8 2 0 cos 2 + cos '(dimana 84
-
5/26/2018 Diktat h Nmr
12/25
%ambar &.;. Hubungan sudut dihedral proton () dengan harga kopling (J)
Hubungan antara sudut dihedral proton () dengan harga kopling terlihat jelas pada
senyawa turunan ter$butilsikloheksana. %ugus ter$butil merupakan gugus yang besar
sehingga akan memilih konformasi e-uatorial untuk mengurangi energi tolakan dalam
molekul. ua proton bertetangga dengan sudut dihedral yang berbeda akan
menghasilkan kopling konstan yang berbeda pula.
H
H
Sudut dihedral ()
H
HB
!H3C"3C
a*a
J 4 1# $ 1& HB
= 180
H
HB!H3C"3C
e*e
J 4 & $ " HB
= 60
H
HB!H3C"3C
a*e
J 4 & $ " HB
= 60
-
5/26/2018 Diktat h Nmr
13/25
6abel &.;. @enis dan Harga opling onstan (HB) Jang LaBim dijumpai
Be!er#/# Te$#/#n K/in, Ti,# Ik#$#n (J0')
H I + I + I H ; I = HB H I + 4 + I H cis ; I 1" HB
trans 11 I 1= HB1,+ I + I + I H " HB H I + 4 + I 1!> cis 1= HB
trans HB1!> I + I + I H " I '# HB 1!> I + 4 + I 1!> cis ,# I HB
trans $1'# HB1!> I + I + I 1!> $, I ($'#) HB,19 I + I + I H 1, HB,19 I I + I H " I 1, HB
6abel &.
-
5/26/2018 Diktat h Nmr
14/25
puncak) akibat pemecahan proton tetangganya +H' (memiliki ' proton)* begitu pula
dengan proton +H'yang muncul kuartet (empat puncak) akibat pemecahan proton +H ,
(memiliki , proton). Sementara sesama proton +H'dan +H,tidak terjadi pemecahan
karena identik secara kimia.
%ambar &.
-
5/26/2018 Diktat h Nmr
15/25
E.4 Pe+e#"#n Mu$i/ik#$i-
@ika perbedaan geseran kimia dua inti yang berintaraksi kurang dari 1# kali harga
konstanta kopling (J)* maka spektrum dengan pemecahan multiplikatif (orde dua) yang
terlihat. Seperti halnya pemecahan orde satu* setiap inti memecah spektrum inti
tetangganya menjadi dua. Namun karena harga konstanta koplingnya berbeda$beda*
peluang berhimpitnya puncak dalam satu sinyal inti menjadi lebih kecil* sehingga
peluang menemukan sinyal inti yang mengikuti pola segitiga 9ascal semakin kecil pula.
Sebagai contoh adalah spektrum 1H NMR Finil etanoat berikut. 9roton b dan c berbeda
secara kimia maupun magnetik sehingga memiliki geseran kimia dan konstanta kopling
yang berbeda. 8ntara proton b* c* dan d terjadi saling kopling sehingga tiap proton
memiliki multiplisitas doblet$doblet.
%ambar &.=. Spektrum 1HNMR Finiletanoat
+H,
'*1" ppm
singlet
H b
&*#" ppm
dd 1*" dan
-
5/26/2018 Diktat h Nmr
16/25
F. Sis$e+ H+$/ik5 En#nsi$/ik5 2#n Di#s$ere$/ik Pr$n
Saat analisis spektrum NMR dimana terdapat dua proton terikat pada satu atom karbon
(proton geminal) atau ada dua gugus metil terikat pada satu atom karbon (gugus metil
geminal)* seringkali muncul pertanyaan apakah kedua proton tersebut identik atau tidak
identik. 3ntuk mengetahui jawabannya* perlu dilakukan analisa apakah proton atau
gugus metil tersebut termasuk kategori homotopik* enansiotopik* atau diastereotopik
proton?metil.
H+$/ik /r$n
Homotopik proton selalu identik* tidak ada kopling sesamanya sehingga memberikan
satu serapan pada NMR. +ara sederhana untuk mengetahui homotopik proton adalah
dengan cara mengganti salah satu proton dengan gugus lain. Lakukan penggantian pada
salah satu proton secara bergantian sehingga akan diperoleh dua molekul yang lain.
8nalisa hubungan kedua molekul yang dihasilkan* apakah identik atau bukan.
Homotopik metil juga dapat diuji dengan cara yang sama.
En#nsi$/ik /r$n
:nansiotopik proton akan memberikan satu serapan NMR* tetapi akan berbeda jika
ditempatkan dalam lingkungan kiral atau direaksikan dengan reagen kiral. 9engujian
enansiotopik proton atau enansiotopik gugus metil juga dilakukan dengan cara yang
sama pada pengujian homotopik proton.
Di#s$ere$/ik /r$n
iastereotopik proton merupakan tidak identik proton* sehingga memberikan serapan
yang berbeda pada NMR dan akan mengalami pembelahan (spliting) satu sama lain
sebesar tetapan kopling konstan geminal.
H H H3C CH3
$roton gemin%l &ugus metil gemin%l
-
5/26/2018 Diktat h Nmr
17/25
' '
H HB
Homotopi(
' '
) H
Hdig%nti
' '
H )
*denti( !tid%( (ir%l"
HBdig%nti
' +
H HB
,n%nsiotopi(
' +
) H
' +
H )
,n%nsiomer
' +-
H HB
)i%stereotopi(!+- = su%tu pus%t (ir%l"
' +-
) H
' +-
H )
)i%stereomer
%ambar &.!. 8nalisis homotopik* enansiotopik* dan diastereotopik proton
G. Benzen# Tersu!s$i$usi
+incin fenil umum ditemukan pada senyawa organik* sehingga pengetahuan tentang
serapan NMR dari senyawa$senyawa ini sangat penting. Selain adanya efek anisotropi
yang mampu mempengaruhi geseran kimia proton pada cincin fenil* keberadaan
substituen juga sangat berpengaruh. Substituen yang bersifat pendorong elektron sepertigugus metoksi dan amino* mampu menggeser geseran kimia proton kearah shielding*
sebaliknya substituen yang bersifat penarik elektron akan memberikan efek deshielding.
9ada tabel berikut digambarkan pengaruh substituen terhadap geseran kimia proton dari
1*&$disubstitusi benBena dengan dua subsituen yang sama. arena keempat proton
benBena secara kimia dan magnetik sama* tentu hanya satu sinyal proton aromatik yang
muncul pada spektrum 1HNMR senyawa tersebut.
-
5/26/2018 Diktat h Nmr
18/25
6abel &.! 9engaruh substituen terhadap geseran kimia proton benBena$1*&$disubstitusi
Su!si$uen 0 (//+) K#r#k$er 0
$ +H, ;*=# 9endorong elektron$ H ;*;# 9endorong elektron
$ NH' ;*,; 9endorong elektron
$ +H,
-
5/26/2018 Diktat h Nmr
19/25
arena proton$proton aromatik pada monosubstitusi benBena berbeda secara kimia*
tentu antara proton$proton tersebut akan terjadi kopling satu sama lain* dan secara
umum akan mengikuti aturan pemecahan orde dua. ua proton posisi orto terhadap
substituen (H'dan H;) akan muncul doblet doblet akibat kopling orto dengan H, dan
kopling meta dengan H&. Sementara dua proton posisi meta terhadap subtituen (H,dan
H") akan muncul triplet akibat kopling orto dengan H'atau H;dan H&* begitupula satu
proton posisi para terhadap substituen (H&) yang muncul triplet akibat kopling dengan
(H,dan H").
P#r#2isu!s$i$usi !enzen# 2#n /# su!s$i$usi #inn#
9ada cincin aromatik 1*&$disubstitusi dengan dua substituen yang sama* keempat proton
aromatik akan muncul singlet karena keempatnya identik secara kimia dan magnetik.
Sementara bila kedua substituen berbeda* akan muncul dua sinyal proton aromatik yang
mewakili masing$masing dua proton (H' dengan H; dan H, dengan H") dengan
multiplisitas doblet kopling orto. 3ntuk benBena dengan jumlah substituen yang lebih
banyak* biasanya multiplisitas sinyal proton akan lebih rumit. Namun dengan
pemahaman prinsip$prinsip simetri dan harga kopling (orto* meta dan para)* hal tersebut
akan menjadi lebih mudah. 8palagi kopling para biasanya tidak teramati sehingga
harganya nol* sehingga cukup memperhitungkan kopling orto (J4
-
5/26/2018 Diktat h Nmr
20/25
H. Pe#ru$ D##+ 1H NMR
9elarut diperlukan dalam pengukuran sampel padatan dan cairan kental. 8gar proton
yang terdapat dalam pelarut tidak mengganggu sinyal proton sampel* maka proton yang
ada dalam pelarut harus diganti dengan deuterium ('H atau ). Spin inti deuterium
beresonansi pada frekuensi yang berbeda dengan proton* sehingga tidak muncul pada
spektrum 1H NMR. 8kan tetapi* sedikit gangguan lain muncul seiring dengan
penggunaan pelarut terdeuterisasi. 9roton$proton dalam sampel yang bersifat asam*
yaitu proton yang terikat pada atom hetero * N* dan S dapat mengalami pertukaran
dengan deuterium pelarut polar seperti ' dan +,* sehingga tidak muncul dalam
spektrum. Masalah ini dapat diatasi dengan mengganti pelarut yang digunakan* bahkan
dengan menggunakan dua pelarut ini secara terpisah akan mampu mengidentifikasi
keberadaan gugus IH* NIH* dan SIH dalam sampel.
RH 2 ' R 2 H (dimana 4 * N* dan S)
6abel &.1# %eseran kimia air terlarut dalam pelarut terdeuterasi
Pe#ru$ (//+)loroform$d (++l,) 1*"#0enBena$d;(+;;) #*
8seton$d; '*
-
5/26/2018 Diktat h Nmr
21/25
I. LATIHAN SOALSOAL
1. 0erapakah jumlah sinyal proton pada senyawa$senyawa berikut G
a. +H,
+H'
+H,
b. +H,
+H'
+H'
+H,
c. +H,
+H
+H,
+H'
+H,
d. +H, +H
+H,
+H +H,
+H,
e. +H,+H'+H'+H, f. +H, +
+H,
g. +H, +
+H,
+H +H, h. +H'4+H' i. +H, +
+H' +H,
j. +H, +H
+H,
+ +H l.k. H +
+H' +H,
m. o.n.
+H'0r +H,H,+
+H'+H,H,+
H
'. 8da , isomer diklorosiklopropana (+,H&+l'). ata spektrum1H NMR senyawa$
senyawa tersebut menunjukkan bahwa senyawa 8 memiliki 1 sinyal proton* 0
memiliki ' sinyal proton* dan + memiliki , sinyal proton. 6uliskanlah rumus
struktur dari ketiga senyawa tersebut
,. 6uliskan urutan sinyal proton pada masing$masing senyawa berikut mulai yang
paling deshielding hingga yang paling shielding
a. 1$butanol b. dietil eter c. asam propanoat
d. propana e. butanon f. metilbenBena
g. nitrobenBena h. '$klorobutana i. propanaldehidj. '*&$dimetilbenBena
&. Suatu sinyal proton muncul pada ;## HB kearah deshielding dari 6MS pada
spektrometer NMR dengan frekuensi operasi ,## MHB.
a. 0erapakah geseran kimia proton tersebut
b. 0erapakah geseran kimia proton tersebut pada instrumen dengan
frekuensi operasi 1## MHB
c. 0erapa HertB sinyal proton tersebut kearah deshielding dari 6MS pada
instrumen 1## MHB
-
5/26/2018 Diktat h Nmr
22/25
". %ambarkan spektrum 1H NMR dari senyawa$senyawa pada soal nomer , diatas.
Lengkapi data spektrum dengan harga geseran kimia* multiplisitas* dan harga
kopling* serta integrasi relatif masing$masing sinyal proton
;. 6entukanlah rumus struktur dari suatu senyawa keton memiliki rumus molekul
+;H1'. ata spektrum1H NMR menunjukkan ada " sinyal proton pada geseran
kimia #*! (t* ,H)O 1*, (seEt* 'H)O 1*" (-uint* 'H)O '*1 (s* ,H)O dan '*& (t* 'H).
-
5/26/2018 Diktat h Nmr
23/25
=. 6entukanlah struktur molekul senyawa berikut
RM +!H1'
!. 6entukanlah struktur molekul senyawa berikut
RM +"H1#
-
5/26/2018 Diktat h Nmr
24/25
1#. 6entukanlah struktur molekul senyawa berikut
RM +"H1#
-
5/26/2018 Diktat h Nmr
25/25
&. DAFTAR PUSTAKA
0reitmaier* :.* StructureElucidaton by NMR in Organic Chemistry, A Practical Guide*
translated by @ulia Pade* @ohn Piley and Sons* +hichester* 1!!,
9aFia* .L.* Lampman* %.M.* and riB* %.S.* 1!!;* Introduction to Sectroscoy, A
Guide !or Students o! Organic Chemistry* 'nd edition* Saunders +ollege
9ublishing* 3S8*
SilFerstein RM* 0assler %+* Morrill 6+* 1!!1* Sectrometric Identi!ication o! Organic
Comounds* "thed.* @ohn Piley Q Sons* 3S8
+resswell* +@.* Run-uist* 8.* +ampbell* MM.* 1!='* Analisis Se"trum Senya#a
Organi"* (diterjemahkan oleh osasih 9admawinata dan /wang Sudiro)*
9enerbit /60* 0andung
udley P.* and >leming /.* 1!!"* Sectroscoic Methods in Organic Chemistry*
Mc%raw Hill Higher :ducation
0ruice 9J* '##"* Organic Chemistry* &thed* @ohn Piley Q Sons* 3S8