Digestive 1 (BLOK 9)

30
Pendahuluan Manusia dalam menjalani kehidupannya membutuhkan makanan untuk kelangsungan hidup. Makanan yang masuk dalam tubuh juga harus menjalani proses yang disebut dalam mekanisme pencernaan. Didalam mekanisme pencernaan ini dibutuhkan adanya saluran untuk dilewati oleh makanan tersebut. Didalam tiap saluran berlangsung proses pencernaan yang berbeda-beda. Tidak hanya proses yang berbeda namun, senyawa kimia maupun mekanik yang dibutuhkan juga berbeda. Dan diawali dari masuknya makanan dari mulut sampai keluar melalui anus, begitu terjadi proses pencernaan makanan. Struktur Makrokospik 1-3 Saluran pencernaan manusia dimulai mulut dari bibir sampai anus. A. Mulut 1 Batas-batas mulut adalah: atas : palatum durum dan molle bawah : mandibula, lidah, dan struktur lain dasar mulut lateral : pipi depan: bibir belakang: lubang menuju faring Pipi dibentuk oleh membrana mukosa, musculus buccinator yang membentang dari maxila sampai mandibula, bantalan lemak buccinator dan kulit sedangkan dasar mulut dibentuk Devita Natalia, D7, Fakultas Kristen Krida Wacana-Jakarta Barat Jl. Terusan Arjuna No.6, email: [email protected]

description

tyu

Transcript of Digestive 1 (BLOK 9)

Pendahuluan

Manusia dalam menjalani kehidupannya membutuhkan makanan untuk kelangsungan hidup. Makanan yang masuk dalam tubuh juga harus menjalani proses yang disebut dalam mekanisme pencernaan. Didalam mekanisme pencernaan ini dibutuhkan adanya saluran untuk dilewati oleh makanan tersebut. Didalam tiap saluran berlangsung proses pencernaan yang berbeda-beda. Tidak hanya proses yang berbeda namun, senyawa kimia maupun mekanik yang dibutuhkan juga berbeda. Dan diawali dari masuknya makanan dari mulut sampai keluar melalui anus, begitu terjadi proses pencernaan makanan.

Struktur Makrokospik1-3

Saluran pencernaan manusia dimulai mulut dari bibir sampai anus.

A. Mulut1

Batas-batas mulut adalah:

atas : palatum durum dan molle

bawah : mandibula, lidah, dan struktur lain dasar mulut

lateral : pipi

depan: bibir

belakang: lubang menuju faring

Pipi dibentuk oleh membrana mukosa, musculus buccinator yang membentang dari maxila sampai mandibula, bantalan lemak buccinator dan kulit sedangkan dasar mulut dibentuk oleh lidah, lekukan pada bagian depan dan samping lidah tempat membrana mukosa direfleksikan dari lidah ke gusi, dan dibawah lekukan ini ada glandula salivarius submandibula dan sublingual dan beberapa otot kecil bekerja pada lidah.

Palatum durum dibentuk oleh sebagian maxila di bagian depan dan os palatinum dibagian belakang. Tulang dilapisi oleh periosteum dan membrana mukoa.

Palatum molle, dibentuk oleh otot dan jaringan ikat yang dilapisi membrana mukosa, bersambungan dengan paltum durum dibagian depan.

Uvula adalah tonjolan lunak berbentuk kerucut yang menggantung pada garis tengah. Pada setiap sisi terdapat dua arcus membrana mukosa diantaranya merupakan tonsil.

Pendarahan:2

Pendarahan: nadi: a. lingualis

balik : v. Dorsalis linguale, Vv. Profunda linguae, V. Sublingualis.

Persarafan: sensibel : N. Lingualis V3, N. IX, N. X

Pengecap : N. Lingualis V3 (chorda typani N. VII), N. X

B. Lidah

Lidah dilekatkan pada dasar mulut ole frenulun lingua. Lidah berfungsi untuk mengerakan makanan saat dikunyah atau ditelah, untuk pengecapan dan dalam produksi wicara.

a. Otot-otot ektrinsik lidah berawal pada tulang dan jaringan luar lidah serta berfungsi dalam pergerakan lidah secara keselurahan.

b. Otot-otot intrinsik lidah memiliki serabut yang menghadap ke berbagai arah untuk membentuk sudut satu sama lain. Ini memberi momilitas besar untuk lidah.

c. Tonsil-tonsil linga ada agregasi jaringan limfoid pada sepertiga bagian belakang lidah.

C. Kelanjar Ludah

Kelenjar ludah terdiri dari sel-sel pensekresi saliva yaitu:

1. Glandula parotis

Glandula parotis adalah kelenjar berbentuk baji tidak berarturan terletak dibagian depan, bawah, dan belakang daun telinga. Ductus parotis keluar dari batas anterior, berjalan horizontal melintasi pipi, menembus lemak dan musculus buccinator, membuka bagian dalam pipi di seberang gigi molar 2 atas. Cabang-cabang nervus facialis (cranial VII) berjalan ke depan melalui kelenjar mencapai otot-otot wajah.

2. Glandula submadibulares

Glandula submandibularis terletak dibagian belakang dasar mulut tertututp di bawah angulus mandibula. Ductusnya berjalan ke depan pada dasar mulut membuka kedalam mulu pada bagian samping lidah.

3. Glandula sublingual

Glandula sublingual terletak dibawah membrana mukosa dasar mulut dan tertutup dibawah bagian depan lidah. Kelenjar ini memiliki sekitar 12 saluran kecil yang membuka ke dasar mulut.

Kelenjar ludah mensekresi saliva sebagai respon terhadap antisipasi makanan dan adanya makanan di dalam mulut. Rangsangan melalui saraf parasimpatis menghasilkan dilatasi pembuluh darah didalam kelenjar dan mengalirkan saliva.

Saliva memiliki 3 fungsi yaitu:

1. Membungkinkan makanan dikunyah oleh gigi dan dibentuk ke dalam lobus, gumpalan yang dapat dutelan

2. Ptyalin, enzim dalam saliva mengubah karbohidrat menjadi maltosa

3. melembabkan lidah dan baguan dalam mulut, memungkinkan lidah bergerah saat bicara.

D. Lambung

Lambung merupakan bagian yang dapat sangat berdilatasi dari saluran cerna. Lambung bervariasi dalam bentuk tergantung dari jumlah makanan didalamnya. Lambung memiliki permukaan anterior dan posterior, curvatura minor pada sisi kanan, curvatura major pada sisi kiri, orificium cardia temoat oesophabus bergabung, fundus, corpus (bagian terbesar lambung), canalis pylorus (tabung sempit dibawah corpus), lubang pylorus ke dalam bagian pertama duodenum. Pada lubang pylorus dikelilingi oleh sphincter pylori, sfingter definitif yang dibetuk oleh penebalan otot sirkular lambung.

Fiksasi Lambung yaitu:

1. Melalui oesophabus pada diafragma merupakan fiksasi paling kuat

2. Pada pylorus menuju lig. Hepatoduodenale dan lig. Hepatogastricum merupakan pars densa omentum minus)

3. Lig. Phericogastricum

4. Lig. Gastrolienale

5. Lis. Gastrocolicum

Pendarahan:

A. Arteri

1. A. gastrica sinistra:

- cabang a.coelica 9tripus halleri)

- beranastomosis dengan: - a.gastrica dextra (cabang a.hepatica propia) di curvatura minor

- a. oesophagea (cabang aorta thoracalis)

2. Aa. gastricae breves:

- cabang a.lienale di fundus ventriculi

- memperdarahi fundus ventriculi

3. A.gastroepiploica (gastro omentalis) sinistra

- cabang a. lienale

- beranastomosis dengan a. gastroepiploica dextra (cabang a.gastroduenale) dicurvatura major

- memperdarahi curvatura major dan omentum majus

B. Vena

Mengikuti jalannya arteri:

1. Darah dari v. Gastrica dextra dan sinistra dialirkan kedalam v,porta

2. Darah dari v. Gastrica brevis, v. Gastroepiploica sinistra, dialirkan ke dalam v. Lienalis yang bergabung dengan v. Mesenterica superior menuju v.porta

Fungsi lambung yaitu sebagai berikut:

1. Penyimpanan makanan.

Kapasitas lambung normal memungkinkan adanya interval waktu yang panjang antara saat makan dan kemampuan menyimpan makanan dalam jumlah besar sampai makanan ini dapat terakomodasi dibagian bawah saluran. Lambung tidak memiliki peran mendasar dalam kehidupan dan dapat diangkat, asalkan makanan dimakan sedikit dan sering.

2. Produksi kimus

Aktivitas lambung mengakibatkan terbentuknya kimus (masa homogen setelah cair, sekadar asam tingi yang berasal dari bolus) dan mendorong ke dalam duodenum.

3. Digesti protein

Lambung memulai digesti protein melalui sekresi tripsin dan asam klorida

4. Produksi mukus

Mukus yang dihasilkan dari kelenjar membentuk barier setebal 1 mm untuk melindungi lambung terhadap aksi pencernaan dari sekresinya sendiri.

5. Produksi faktor intrinsik

a. Faktor intrinsik adalah glikoprotein yang disekresikan sel parietal

b. Vitamin B12 didapat dari makanan yang dicerna di lambung, terikat pada faktor intrinsik. Kompleks faktor intrinsik vintamin B12 dibawa ileum usus halus tempat vitamin B12 diabsorsi.

E. Usus halus

Terdiri atas tiga spesialisasi struktural yang memperluas permukaan absorptif usus halus sampai kurang lebih 600 kali.

a. Plicae circulaes adalah lipatan sirkular membran mukosa yang permanen dan besar

b. Vili adalah jutaan tonjolan menyerupai jari yang memanjang ke lumen dari permukaan mukosa.

c. Mikrovili adalah lipan-lipan menonjol kecil pada membran sel yang muncul pada tepi yang berhadapan dengan sel-sel epitel.

Pada usus halus mempunyai kelenjar kelenjar usus yang mensekresi enzim dan hormon-hormon antara lain:

a. Sekretin, CCK, dan GIP berperan untuk menghalangi sekresi kelnjar lambung

b. Peptida usus vasoaktiff memiliki efek vasodilator dan efek relaksasi otot polos

c. Substandi P mempengaruhi aktivitas motorik otot polos

d. Somatostatin, menghambat sekresi asam klorida dan gastrin seperti hipotalamus yang melepas faktos pelepas hormon pertumbuhan

F. Pangkreas

Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari). Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu :

Asinus, menghasilkan enzim-enzim pencernaan

Pulau pankreas, menghasilkan hormon

Bagian-bagian pankreas yakni caput pancreas, ollum pancreas, corpus pancreas, dan cauda pancreas. Endokrin pankreas banyak terdapat di cauda pancreas: pulau-pulau langerhans. Saluran bercabang-cabang pada pankreas disebut herring bone.

Pendararahan:

Arteri: A. pancreatico duodenale superior (cabang A. gastroduodenalis), A. pancreatico duodenalis inferior (cabang A. mesenterica superior)

Vena: darah dialirkan ke dalam V. lienalis dan V. mesenterica superior

G. Hati

Hati adalah organ viseral terbesar dan terletak di bawah kerangka iga. Beratnya 1.500 g dan pada kondisi hidup berwarna merah tua karena kaya akan persediaan darah. Hati menerima darah teroksigenasi dari arteri hepatika dan darah yang tidak teroksigenasi tetapi kaya akan nutrien dari vena hepatika. Hati terbagi menjadi lobus kanan dan kiri.

1. Lobus kan hati lebuh besar dari lobus kirinya dan memiliki tiga bagia utama: lobus kanan atas, lobus kaudatus, dan lobus kuadratus.

2. Ligamen falsiform memisahkan lobus kanan dan kiri. Di antara kedua lobus terdapat porta hepatis, jalurmasuk dan keluar pembuluh darah, saraf dan duktus.

3. Dalam lobus lempengan sel-sel hati bercabang dan beranastomosis untuk membentuk jaringan tiga dimensi. Ruang-ruang darah sinusoid terletak di antaa lempeng-lempeng sel. Saliran portal asing-masing berisi sebuah cabang vena porta, arteri jepatika dan duktus empedu, membentuk sebuah lobulus porta.

H. Usus besar

Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rectum.. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses. Usus besar terdiri dari :

1. Kolon asendens (kanan)

- Mulai dari junctura ileo colica flexura colli dextra

-Vascularisasi :

Arteri: A. ileocolica & A. colica dext. cabang A. mesenterica sup.

Vena: V. ileocolica & V. colica dextra v. mesenterica superior

- Getah bening : Nnll paracolica Nnll mesenterica superior.

- Innervasi: plexus mesentericus superior

2. Kolon transversum

- Dari flexura colli dextra flexura colli sinistra

- Vascularisasi

Arteri: A. colica media, cabang a. mesenterica superior, A. colica sinistra, cabang a. mesenterica inferior.

Vena: V. mesenterica superior

- Getah bening: Nnll. colica media Nnll. mesenterica superior

3. Kolon desendens (kiri)

- Letak : retro peritoneal, dari flex.coli sinistra sampai fossa iliaca sinistra

- Vaskularisasi : A. colica sinistra, cab. A. mesenterica inferior

4. Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum)

- Berbentuk huruf S, dari PAP S3, kemudian menjadi rectum rectosigmoid junction 15 cm dari anus

- Vascularisasi : a. sigmoideae, cab. A. mesenterica inferior.

Struktur Mikroskopis4-5

Rongga Mulut

Rongga mulut dilapisi epitel berlapis gepeng, berlapis tanduk (keratin), atau tanpa lapisan tanduk bergantung pada daerahnya. Lapisan keratin melindungi mukosa mulut terhadap kerusakan selama mengunya dan hanya terdapat di gigivi dan palatum durum. Lamina proprianya memiliki sejumlah papila dan langsung melekat pada jaringan tulang. Epitel berlapis gepeng tanpa laipsan tanduk menutupi palatum molle, bibir, dan dasar mulut. Lamina proprianya memiliki papila, mirip derimis kulit, dan menyetu dengan submukosa yang mengandung kelenjar liur kecil yang difus. Pada bibir, daerah peralihan epitel mulut yang tidak berlapis tanduk menjadi epitel kulit.

Lidah

Seluruh permukaan dorsal lidah merupakan papila-papila lidah. Epitelnya berlapis gepeng bertanduk atau tidak bertanduk. 1/3 posterior bagian dorsal lidah bebas dari papila lidah dan terdapat Tonsila Linguae. Pada bagian tengah lidah terdapat anyama penyambung septum linguae. Otot intrinsik lidah yang merupakan unsur utama lidah berjalan vertikal, longitudinal, dan tranxversal. Otot ekstrinsik terletak di dasar lidah.

Papila

Peninggian epitel mulut dan lamina propria, dengan bentuk dan fungsi yang bervariasi. Ada 4 jenis papila yaitu:

1. Papila Filiformis

Merupakan papila terbanyak yang tersebar di seluruh permukaan dorsal 2/3 anterior lidah. Epitelnya berlapis gepeng bertanduk, tidak mempunyai taste buds. Papila ini berbentuk kerucut memanjang (runcing). Modifikasi papila ini disebut papila cueniform (plapila conica).

2. Papila Fungiformis

Tersebar diantara papila filiformis.Epitelnya berlapis gepeng tidak/sedikit bertanduk. Permukaannya lebih lebar dari dasarnya sehingga bentuknya menyerupai cendawan (jamur). memiliki taste buds. Modifikasi papila ini disebut papila lentiformis.

3. Papila Foliata

Papila ini kurang berkembang pada manusia. Papila Foliata terdiri atas 2 atau lebih tonjolan dan alur pararel pada permukaan dorsolateral lidah dan mengandung banyak kuncup kecap.

4. Papila Sirkumvalata

Merupakan 7-12 papila bulat berukuran sangat besar dengan permukaan datar yang menonjol diatas papila lain. Epitelnya berlapis gepeng tak bertanduk. Bentuknya menyerupai papila fungiformis. Terdat sulcul sircular (cryptus) dan pada msisi lateralnya terdapat taste bud. Ductus ekskretorius kelejar serous Van ebner bermuara ke cryptus.

Gaster

Seluruh permukaan mukosa gaster terdapat gastric pits atau foveola gastrica. Epitelnya mukosa selapis toraks tanpa sel goblet. Intinya oval pada lamina propria terdapat kelenjar yaitu :

1. Kelenjar Kardia dan Pilorus

Sel sekresinya menghasilkan mukus yang berfungsi untuk melindungi lambung dari autodigestion.. Kelenjar pilorus relatif pendek, simpleks, tubulosa bercabang.

2. Kelenjar Fundus (kelenjar Gaster)

Dimulai dari dasar gasric pits ke seluruh lamina propria sampai tunica muscularis mukosa. Pada kelenjar ini terdat 4 macam sel yakni:

Chief sel, sel terbanyak, pyramid, mengandung pepsinogen.

Parietal sel, menghasilkan HCl dan faktor intrinsik lambung.

Mucous neck sel, bentuk kubus, lebih pucat dari chief sel

Enterochromafin cell

Usus Halus

Epitelnya terdiri dari selapis toraks dan sel goblet. Sel torak pada bagian apikalnya terdapat brush border/mikrovili yang berfungsi untuk memperluas permukaan absorptif dan juga mengandung sel-sel pencernaan. Semakin ke distal, sel goblet semakin banyak. Terdapat vili intestinalis. Sepanjang mukosa terdapat glandula intestinalis (cryptus Lieberkuhn), tubulosa simpleks, yang bermuara diantar vili intestinalis. Pada dasar cryptus terdapat sel paneth, di bagian apikalnya mengandung granula eosinofilia. Sel-sel crytus berfungsi menggantikan sel-sel epitel permukaan yang rusak. Dibagi dalam 3 daerah yakni:

Duodenum

Terdapat kelenjar Bruner, mukus, dan kompleks tubulosa bercabang. Bentuk vili intestinalis berbentuk lebar.

Jejunum

Tidak terdapat kelejar Bruner ataupun agmina peyeri. Plica sirkularis Kerckringi tinggi-tinggi. Vili intestinalis berbentuk budar seperti lidah.

illeum

terdapat agregat limfonodus atau agmina peyeri/ Plaque Peyeri di lamina propria meluas ke tunica submukosa. Vili instetinalisnya berbentuk jari-jari.

Usus Besar

Tunica mukosa tidak mengandung plica sirkularis dan vili intestinalis. Sel goblet banyak dintara sel epitel. Memiliki Cryptus Lieberkuhn dan limfonodus solitorius. Sel paneth dan sel argentafin sedikit sekali. Tunica muscularis longitudinal membentuk 3 pita longitudinal yang disebut Taenia Coli.

Mekanisme dan Fungsi pencernaan6-7

Fungsi sistem pencernaan yang utama yaitu untuk menyediakan air, dan elektrolit bagi tubuh dari nutrien yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Berikut sistem pencernaan dari awal sampai akhir saluran pencernaan.3

A. Mulut

Mulut membuat gigi untuk mengunyah makanan dan lidah yang membantu untuk cita rasa dan menelan. Beberapa kelenjar atau kelompok kenlenjar menuangkan cairan oencerana penting ke dalam saluran pencernaan.

Kelenjar ludah (kelenjar saliva) dengan saluran yang masuk ke dalam mulut

Kelenjar ludah perut atau pangkreas dan hati

Seluruh saluran pencernaan dibatasi oleh selaput lendir (membranmukosa) dari bibir sampai ujung akhir usofagus, ditambah dengan lapisan-lapisan epitelium. Selama pencernaan makanan dihancurkan menjadi zat-zat sederhana yang dapat diserap dan dugunakan oleh jaringan tubuh. Berbagai perubahan sifat makanan terjadi karena kerja berbagai enzim yang terkandung dalam berbagai cairan pencernaan. Setiap jenis zat ini mempunyai tugas khus yaitu menyaring dan bekerja atas satu jenis makanan dan tidak mempunyai pengaruh terhadap jenis laninya.

Ptialin (amilase ludah) misalny bekerja hanya atas gula dan tepung sedangkan pepsi hanya atas protein. Dan pada saat makanan ditelah, maka epiglotis akan tertutup agar makanan tidak masuk ke dalam pipa udara (trakea) dan ke paru-paru, sedangkan bagian atap mulut sebelah belakang (palatum mole, langit-langit lunak) terangkat agar makanan tidak masuk ke dalam hidung.

Gambar 1. Mekanisme pencernaan8

B. Lambung

Lambung adalah kelanjutan dari esophagus, berbentuk seperti kantung. Lambung dapat menampung makanan 1 liter hingga mencapai 2 liter. Dinding lambung disusun oleh otot-otot polos yang berfungsi menggerus makanan secara mekanik melalui kontraksi otot-otot tersebut. Ada 3 jenis otot polos yang menyusun lambung, yaitu otot memanjang, otot melingkar, dan otot menyerong.

Selain pencernaan mekanik, pada lambung terjadi pencernaan kimiawi dengan bantuan senyawa kimia yang dihasilkan lambung. Senyawa kimiawi yang dihasilkan lambung adalah :

Tabel 1. Senyawa kimia

Senyawa Kimia

Fungsi

Asam HCl

Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus halus

Lipase

Memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase yang dihasilkan sangat sedikit

Renin

Mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya dimiliki oleh bayi.

Mukus

Melindungi dinding lambung dari kerusakan akibat asam HCl.

Hasil penggerusan makanan di lambung secara mekanik dan kimiawi akan menjadikan makanan menjadi bubur yang disebut bubur kim.

C. Usus halus dan Pangkreas

Usus halus merupakan kelanjutan dari lambung. Usus halus memiliki panjang sekitar 6-8 meter. Usus halus terbagi menjadi 3 bagian yaitu duodenum ( 25 cm), jejunum ( 2,5 m), serta ileum ( 3,6 m). Pada usus halus hanya terjadi pencernaan secara kimiawi saja, dengan bantuan senyawa kimia yang dihasilkan oleh usus halus serta senyawa kimia dari kelenjar pankreas yang dilepaskan ke usus halus.

Tabel 2. Senyawa yang dihasilkan oleh usus halus

Senyawa Kimia

Fungsi

Disakaridase

Menguraikan disakarida menjadi monosakarida

Erepsinogen

Erepsin yang belum aktif yang akan diubah menjadi erepsin. Erepsin mengubah pepton menjadi asam amino.

Hormon Sekretin

Merangsang kelenjar pancreas mengeluarkan senyawa kimia yang dihasilkan ke usus halus

Hormon CCK (Kolesistokinin)

Merangsang hati untuk mengeluarkan cairan empedu ke dalam usus halus.

Tabel 3. Senyawa kimia yang dihasilkan kelenjar pankreas

Senyawa Kimia

Fungsi

Bikarbonat

Menetralkan suasana asam dari makanan yang berasal dari lambung

Enterokinase

Mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin serta mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin. Tripsin mengubah pepton menjadi asam amino.

Amilase

Mengubah amilum menjadi disakarida

Lipase

Mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol

Tripsinogen

Tripsin yang belum aktif.

Kimotripsin

Mengubah peptone menjadi asam amino

Nuklease

Menguraikan nukleotida menjadi nukleosida dan gugus pospat

Hormon Insulin

Menurunkan kadar gula dalam darah sampai menjadi kadar normal

Hormon Glukagon

Menaikkan kadar gula darah sampai menjadi kadar normal

Pencernaan makanan secara kimiawi pada usus halus terjadi pada suasana basa. Prosesnya sebagai berikut :

a. Makanan yang berasal dari lambung dan bersuasana asam akan dinetralkan oleh bikarbonat dari pancreas.

b. Makanan yang kini berada di usus halus kemudian dicerna sesuai kandungan zatnya. Makanan dari kelompok karbohidrat akan dicerna oleh amylase pancreas menjadi disakarida. Disakarida kemudian diuraikan oleh disakaridase menjadi monosakarida, yaitu glukosa. Glukaosa hasil pencernaan kemudian diserap usus halus, dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.

c. Makanan dari kelompok protein setelah dilambung dicerna menjadi pepton, maka pepton akan diuraikan oleh enzim tripsin, kimotripsin, dan erepsin menjadi asam amino. Asam amino kemudian diserap usus dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.

d. Makanan dari kelompok lemak, pertama-tama akan dilarutkan (diemulsifikasi) oleh cairan empedu yang dihasilkan hati menjadi butiran-butiran lemak (droplet lemak). Droplet lemak kemudian diuraikan oleh enzim lipase menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan gliserol kemudian diserap usus dan diedarkan menuju jantung oleh pembuluh limfe.

D. Hati dan Empedu

Hati.

Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta.Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah.

Darah diolah dalam 2 cara:

Bakteri dan partikel asing lainnya yang diserap dari usus dibuang

Berbagai zat gizi yang diserap dari usus selanjutnya dipecah sehingga dapat digunakan oleh tubuh.

Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum. Hati menghasilkan sekitar separuh dari seluruh kolesterol dalam tubuh, sisanya berasal dari makanan. Sekitar 80% kolesterol yang dihasilkan di hati digunakan untuk membuat empedu.Hati juga menghasilkan empedu, yang disimpan di dalam kandung empedu.

Empedu

Sebelum makan, garam-garam empedu menumpuk di dalam kandung empedu dan hanya sedikit empedu yang mengalir dari hati. Makanan di dalam duodenum memicu serangkaian sinyal hormonal dan sinyal saraf sehingga kandung empedu berkontraksi.Sebagai akibatnya, empedu mengalir ke dalam duodenum dan bercampur dengan makanan.Empedu memiliki 2 fungsi penting:

Membantu pencernaan dan penyerapan lema

Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama hemoglobin yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.

Secara spesifik empedu berperan dalam berbagai proses berikut:

Garam empedu meningkatkan kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang larut dalam lemak untuk membantu proses penyerapan

Garam empedu merangsang pelepasan air oleh usus besar untuk membantu menggerakkan isinya

Bilirubin (pigmen utama dari empedu) dibuang ke dalam empedu sebagai limbah dari sel darah merah yang dihancurkan

Obat dan limbah lainnya dibuang dalam empedu dan selanjutnya dibuang dari tubuh

Berbagai protein yang berperan dalam fungsi empedu dibuang di dalam empedu.

Garam empedu kembali diserap ke dalam usus halus, disuling oleh hati dan dialirkan kembali ke dalam empedu. Sirkulasi ini dikenal sebagai sirkulasi enterohepatik. Seluruh garam empedu di dalam tubuh mengalami sirkulasi sebanyak 10-12 kali/hari. Dalam setiap sirkulasi, sejumlah kecil garam empedu masuk ke dalam usus besar (kolon). Di dalam kolon, bakteri memecah garam empedu menjadi berbagai unsur pokok. Beberapa dari unsur pokok ini diserap kembali dan sisanya dibuang bersama tinja.

E. Usus Besar (Kolon)

Merupakan usus yang memiliki diameter lebih besar dari usus halus. Memiliki panjang 1,5 meter, dan berbentuk seperti huruf U terbalik. Usus besar dibagi menjadi 3 daerah, yaitu : Kolon asenden, Kolon Transversum, dan Kolon desenden. Fungsi kolon adalah :

a. Menyerap air selama proses pencernaan.

b. Tempat dihasilkannya vitamin K, dan vitamin H (Biotin) sebagai hasil simbiosis dengan bakteri usus, misalnya E.coli.

c. Membentuk massa feses

d. Mendorong sisa makanan hasil pencernaan (feses) keluar dari tubuh. Pengeluaran feses dari tubuh ddefekasi.

Enzim Pencernaan1,3

Proses sekresi pencernaan yang bersumber dari:

Mulut

Saliva

Mensekresi amilase yang merubah zat pati masak menjadi maltosa dan dextrin

Lambung

Suber berasl dari getah lambung akan mensekresi:

Pepsin yang merubah protein menjadi pepton,

Renin, mengoagulasi susu (pada bayi)

Asam hidroklorida. menghentikan kerja amilase dan mengubah

Pepsinogen menjadi pepsin

Pangkreas

Kendali pada sekresi pangkreas yaitu sekresi eksokrin pangkreas yang dipengaruhi oleh aktivitas refles saraf selama tahap sefalik dan lambung pada sekresi lambung. Walaupun demikian, kendali utama terletak pada hormon duodenum yang diabsorbsi ke dalam aliran darah untuk mencapai pangkreas.

1. Sekretin diproduksi oleh sel-sel mukosa duodenum dan diabsorbsi ke dalam darah untuk mencapai pangkreas. Sekretin akan dilepas jika kimus asam memasuki usus dan mengeluarkan sejumlah besar cairan berair yang mengandung natrium bikarbonat. Bikarbonat menetralisir asam dan membentuk lingkungan basa untuk kerja enzim pangkreas dan usus.

2. CCK diproduksi oleh sel-sel mukosa duodenum sebagai respon terhadapt lemak dan protein separuh tercern yang masuk dari lambung. CCK ini menstimulasi sekresi sejumlah besar enzim pangkreas.

Komposisi cairan pangkreas yaitu berupa enzim-enzim sebagai berikut:

1. Enzim proteolitik pangkreas (protease)

a. Tripsinogen yang disekresi pangkreas diaktivasi menjadi tripsin oleh enterokinase yang diproduksi usus halus. Tripsin mencerna protein dan polipeptida besar untuk membentuk polipeptida dan peptida yang lebih kecil.

b. Kimotripsin teraktivasi dari kimotripsinogen oleh tripsin. Kimotripsin memiliki fungsi yang sama seperti tripson terhadap protein.

c. Karbosipeptidase, aminopeptidase dan dipeptidase adalah enzim yang melnajutkan proses pencernaan protein untuk menghasilkan asam-asam amino bebas.

2. Lipase pangkreas, menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol setelah lemak dielmusi oleh gara-garam empedu.

3. Amilase pangkreas, menghidrolisis zat tepung yang todak tercerna oleh amilase saliva menjadi disakarida (maltosa, sukrosa, dan laktosa)

4. Ribonuklease dan deokribonuklease, menghidrolisis RNA dan DNA menjadi blok-blok pembentuk nukleotidanya.

Hati

Hati memetabolisme protein, lemak dan karbohidrat tercerna selain mensekresikan empedu. Hati juga berperan dalam mempertahankan homoostatik gula darah.

- Hati menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen dan mnegubahnya kembali menjadi glukosa jika dperlukan tubuh.

- Hati mengurai protein dari sel-sel tubuh dan sel darah merah yang rusak. Organ ini membentuk urea dari asam amino berlebih dan sisa nitrogen

- Hati menyintesis lemak dari karbohidrat dan protein dan terlibat penyimpanan dan pemakaian lemak

- Hati menyintesis unsur-unsur pokok membran sel (lipoprotein, kolestrol, dan fosfolipid).

- Hati menyintesis protein plasma dan faktor-faktor pembekuan darah dan menyintesis bilirubin.

Getah usus

Enterokinase mengubah tripsiogen, yang disekresi oleh pangkreas, menjadi pepsin aktif

Peptidase, bekerja pada pepton dan mengubag menjadi asam amino

Maltase, mengubah maltosa menjadi gula sederhana, seperti sukrosa

Sukrase, mengubah gula tebu (sukrosa) menjadi gula sederhana

Laktase, mengubah laktosa menjadi gula sederhana

Lipase, melengkapi pengubahan lemak menjadi asam lemak gliserol.

Tabel 5. Pencernaan karbohidrat, protein, dan lemak3

Enzim

Sumber sekresi

Aksi

Karbohirat

Amilase saliva (ptialin)

Kenjar saliva

Zat tepung --> Maltosa

Amilase pangkreas

Pangkreas

Zat tepung --> Disakarida dan maltosa

Maltase

Usus halus

Maltosa --> Glukosa

Sukrosa

Usus halus

Sukrosa --> Glukosa dan fruktosa

Laktase

Usus halus

Laktosa --> Glukosa dan galaktosa

Protein

Pepsin

Lambung (pepsinogen diaktivikasi oleh HCl lambung)

Protein--> polipeptida

Tripsin

Pangkreas (tripsinogen diaktivikasi oleh enterokinase)

Protein dan polipeptida --> peptida yang lebih kecil

Kimotripsin

Pangkreas (kimotripsinogen diaktivasi oleh tripsin)

Protein dan peptida --> peptida yang lebih kecil

Peptidase

Usus halus

Dipeptida --> asam amino

Lemak

Lipase pangkreas

Pangkreas (dengan garam empedu)

Trigliserida --> monogliserida dan asam lemak

Lipase usus

Usus halus (dengan garam empedu)

Monogliserida --> asam lemak dan gliserida

Daftar pustaka

1. Gibson J. Fisiologi dan anatomin untuk perawat. Jakarta: EGC. 2003.p.185-194.

1. Snell RS . Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Jakarta: EGC.p.148-152.

2. Sloanane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta. EGC.2004.p.281-293.

3. Junqueira LC, Carneiro J. Histologi dasar teks dan atlas. In: Frans Dany, editor. Saluran Cerna. Jakarta : EGC; 2007.p.278-307

4. Gunawijaya FA, Kartawiguna E. Penuntun praktikum kumpulan foto mikroskopik histologi saluran cerna. Jakarta: Universitas Trisaksi. 2007.p.101-127.

5. Riyanto S. Sistem pencernaan makanan pada manusi. Ciputat.

6. Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: PT Gramedia.p.176-9.

7. Mekanisme pencernaan. Diunduh dari www.google.co.id ,16 Juli 2011.

SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

DEVITA NATALIA

102010217

D7

Mahasiswa kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta Barat

Devita Natalia, D7, Fakultas Kristen Krida Wacana-Jakarta Barat

Jl. Terusan Arjuna No.6, email: [email protected]