DESKRIPSI PEKERJAAN DI OBJEK WISATA …digilib.unila.ac.id/29386/3/SKRIPSI TANPA BAB...
Transcript of DESKRIPSI PEKERJAAN DI OBJEK WISATA …digilib.unila.ac.id/29386/3/SKRIPSI TANPA BAB...
i
DESKRIPSI PEKERJAAN DI OBJEK WISATA PEMANDIAN AIR
PANAS DESA MERAK BATIN KECAMATAN NATAR
KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
(Skripsi)
Oleh
SHERLINA MARTIN
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
ii
ABSTRACT
JOBS DESCRIPTION IN THE HOT WATER BATH OBJECT AT MERAK
BATIN VILLAGE NATAR DISTRICT SOUTH LAMPUNG REGION
By
SHERLINA MARTIN
The purpose of this research is to describe the jobs in Hot Water Bath Tourism
Object at Merak Batin Village Natar District South Lampung Region. This
research uses descriptive method. Subject in this research is 20 peoples that work
in the Natar Hot Water Bath. Data collection using observation, interview and
documentation technique. Data were analyzed using table and percentage. The
result showed that (1) There are nine type of jobs in Natar Hot Water Bath
Tourism Object. (2) There are two employment statuses as an employer as an
employer. (3) Most workers have high working hours. (4) Most workers are into
the category of long working time. (5) All the workers use the work equipment of
the tourist object manager. (6) There are 11 workers (55%) who were given the
working tool facility, workers who got the work completation facility are 10
peoples (50%) and all workers (100%) got social facilities. (7) All workers get a
iii
wage-sharing system based on time, either dailiy, weekly or monthly. (8) Most
workers earn below the average income.
Keywords: Description, Job, Tourism Object, Hot Water Bath
iv
ABSTRAK
DESKRIPSI PEKERJAAN DI OBJEK PEMANDIAN
AIR PANAS DESA MERAK BATIN KECAMATAN NATAR
KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
Oleh
SHERLINA MARTIN
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pekerjaan yang terdapat di
Objek Pemandian Air Panas Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten
Lampung Selatan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Subjek
dalam penelitian ini adalah pekerja di Objek Pemandian Air Panas Natar
sebanyak 20 orang. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi,
wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah tabel dan
persentase. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1). Terdapat sembilan jenis
pekerjaan di Objek Pemandian Air Panas Natar (2). Terdapat dua status
pekerjaan sebagai Majikan dan sebagai pegawai/karyawan. (3). Sebagian
besar pekerja mempunyai curahan jam kerja tinggi. (4). Sebagian besar
pekerja masuk ke dalam kategori lama bekerja lama. (5). Seluruh pekerja
menggunakan peralatan kerja milik pengelola objek wisata. (6). Pekerja yang
mendapat fasilitas alat kerja sebanyak 11 orang (55%), pekerja yang mendapat
v
fasilitas kelengkapan kerja sebanyak 10 orang (50%) dan seluruh pekerja
(100%) mendapat fasilitas sosial. (7). Seluruh pekerja mendapat sistem
pembagian upah berdasarkan waktu, baik secara harian, mingguan maupun
bulanan. (8). Sebagian besar pekerja berpendapatan dibawah rata-rata.
Kata Kunci: Deskripsi, Pekerjaan, Objek Wisata, Pemandian Air Panas.
vi
DESKRIPSI PEKERJAAN DI OBJEK WISATA PEMANDIAN AIR
PANAS DESA MERAK BATIN KECAMATAN NATAR
KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
Oleh
SHERLINA MARTIN
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar
SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan Geografi
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
x
RIWAYAT HIDUP
Sherlina Martin dilahirkan di Desa Bumisari Kecamatan
Natar Kabupaten Lampung Selatan pada tanggal 12
Maret 1996, puteri kedua dari tiga bersaudara pasangan
Bapak Hi.Din Harni (Alm) dan Ibu Rodiyah.
Penulis memiliki seorang kakak laki-laki bernama Deki Juliansyah dan
seorang adik perempuan bernama Okta Riskika Ramadhona.
Pendidikan pertama yang ditempuh adalah Sekolah dasar (SD) tepatnya di
SD Negeri 1 Bumisari dari tahun 2001 sampai tahun 2007. Setelah itu
dilanjutkan pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP
Negeri 1 Natar dari tahun 2007 sampai 2010 dan dilanjutkan dengan
Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 1 Natar dari tahun 2010
sampai dengan tahun 2013.
Pada tahun 2013, penulis diterima sebagai mahasiswa Universitas
Lampung melalui Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SBMPTN) tepatnya pada Progam Studi Geografi Fakultas Keguruan Ilmu
Pendidikan.
xi
MOTTO
Ketidak yakinanlah yang membuat orang takut menghadapi tantangan,
dan saya percaya pada diri saya sendiri
-Rizki Wahyuni-
Sesungguhnya rasa kecewa lah yang akan menjadi pemicu semangat
dalam sebuah perjalanan menuju kesuksesan
-Sherlina Martin-
xii
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap Alhamdulillah atas semua karunia yang Allah SWT
berikan kepadaku, ku persembahkan karya kecil ini kepada:
Ayah dan Ibu tercinta,
Terimakasih atas segala kasih sayang, waktu dan segala dukungan serta
doa yang tidak hentinya kalian berikan kepadaku,
Untuk ayahku, walaupun ayah sudah tidak bersama kami lagi, namun
semangat yang selalu ayah berikan masih terasa dimanapun aku berada,
semoga Allah SWT memberikan surga untukmu,
Kakakku Deki Juliansyah dan adikku Okta Riskika Ramadhona,
Terimakasih selalu memberikan semangat dan keceriaan ketika diri ini
mulai rapuh dan merasa penat.
xiii
SANWACANA
Bismillahirohmannirohim
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya, skripsi yang berjudul “Deskripsi Pekerjaan Di Objek Wisata
Pemandian Air Panas Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung
Selatan”, dapat diselesaikan dengan segenap kemampuan dan keterbatasan yang
ada. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lampung.
Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dr. Trisnaningsih, M.Si.,
selaku pembimbing utama sekaligus Pembimbing Akademik yang telah banyak
memberikan bimbingan, pendidikan dan pengarahan sekaligus petunjuk selama
penulis menyelesaikan penyusunan skripsi. Serta Bapak Drs. Sudarmi, M.Si.,
selaku pembimbing pembantu yang telah banyak memberikan bimbingan,
pendidikan serta pengarahan sekaligus motivasi selama penulis menyelesaikan
skripsi dan Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si., selaku penguji. Semoga Allah SWT
membalas jasa-jasa beliau. Amiin
xiv
Ucapan terimakasih juga tidak lupa penulis haturkan kepada semua pihak yang
telah membantu, baik moral maupun materiil, yaitu kepada:
1. Bapak Dr. Muhammad Fuad, M.Hum selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung atas izin untuk menjadi
mahasiswa di lingkungan FKIP.
2. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si., selaku wakil dekan Bidang Akademik dan
Kerjasama Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung,
terimakasih atas izin dan pelayanan yang telah diberikan.
3. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si., selaku wakil dekan Bidang Keuangan,
Umum dan Kepegawaian Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas
Lampung, terimakasih atas izin dan pelayanan administrasi yang telah
diberikan.
4. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si,. selaku ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial di Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas
Lampung, terimakasih atas izin dan pelayanan yang telah diberikan.
5. Bapak Drs. I Gede Sugiyanta, M.Si selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. Terimakasih
atas bantuanya selama ini serta berbagai nasihat yang membangun
sehingga penulis dapat menyelesaikan studinya.
6. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Geografi yang sudah banyak
menyampaikan ilmu pengetahuan kepada mahasiswanya. Terimakasih
untuk semua ilmu yang bapak dan ibu berikan.
xv
7. Masyarakat Desa Merak Batin, khususnya Bapak Agus selaku Kepala
Desa Merak Batin yang sudah memberikan izin, kemudahan dan banyak
informasi kepada penulis untuk melakukan penelitian di Desa Merak
Batin.
8. Bapak Muttaqien Djaja Taruna beserta keluarga sebagai pengelola Objek
Pemandian Air Panas Natar yang sudah memberikan izin kepada penulis
untuk melakukan penelitian di Objek Pemandian Air Panas Natar.
9. Seluruh pekerja di Objek Pemandian Air Panas Natar yang bersedia
meluangkan waktunya untuk memberikan informasi yang sangat peneliti
butuhkan.
10. Teman-teman Pendidikan Geografi 2013 khususnya Sari, Suci, Anjar,
Gita, Selvi, Hidayani, Andi, Ihwan, Amar, Imam dan teman-teman
geografi 2013 kelas ganjil yang telah berbagi cerita, berbagi susah dan
senang bersama dari awal perkuliahan sampai sekarang ini.
Semoga bantuan, dukungan serta kritik yang telah kalian berikan mendapat berkah
dan rahmat dari Allah SWT. Akhir kata penulis ingin mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Bandar Lampung, Desember 2017
Penulis
Sherlina Martin
xvi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................ ii
COVER DALAM ............................................................................................. vi
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. vii
MENGESAHKAN ........................................................................................... viii
SURAT PERNYATAAN ................................................................................. ix
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... x
MOTTO ............................................................................................................ xi
PERSEMBAHAN ............................................................................................. xii
SANWACANA .................................................................................................xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................xix
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………... xx
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................xxi
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................... 8
C. Rumusan Masalah .................................................................................. 8
D. Tujuan Penelitian .................................................................................... 9
E. Manfaat Penelitian .................................................................................. 10
F. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................... 10
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Tinjauan Pustaka .................................................................................... 13
1. Geografi ............................................................................................. 13
Halaman
xvii
a. Pendekatan Geografi ................................................................... 14
2. Geografi Ekonomi ............................................................................. 15
3. Pariwisata .......................................................................................... 15
A. Geografi Pariwisata ..................................................................... 16
B. Jenis-jenis pariwisata ................................................................... 17
C. Jenis-jenis Produk Pariwisata ...................................................... 17
a. Jenis Pekerjaan ............................................................................ 18
b. Status Pekerjaan ........................................................................... 19
c. Curahan Jam Kerja ...................................................................... 21
d. Lama Bekerja ............................................................................... 23
e. Peralatan yang digunakan ............................................................ 23
f. Fasilitas Kerja ............................................................................... 24
g. Sistem Pembagian Upah .............................................................. 25
h. Tingkat Pendapatan ..................................................................... 26
B. Penelitian Sejenis ................................................................................... 27
C. Kerangka Pikir ....................................................................................... 31
D. Hipotesis ................................................................................................. 33
III. METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian ................................................................................... 35
B. Subjek Penelitian .................................................................................... 35
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ........................ 37
1. Variabel Penelitian ............................................................................ 37
2. Devinisi Operasional Variabel............................................................ 37
D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 42
1. Observasi ........................................................................................... 42
2. Wawancara Terstruktur ...................................................................... 42
3. Dokumentasi ...................................................................................... 43
E. Teknik Analisis Data .............................................................................. 43
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Keadaan Geografis Daerah Penelitian ................................................... . 44
1. Letak, Luas, Batas Administratif Desa Merak Batin ........................ 44
2. Kondisi Fisik Desa Merak Batin ...................................................... 46
a) Topografi Desa Merak Batin ...................................................... 47
b) Iklim Desa Merak Batin ............................................................. 48
3. Keadaan Penduduk Desa Merak Batin ............................................. 50
xviii
a) Jumlah Penduduk dan Pertumbuhan Penduduk .............………. 50
b) Persebaran dan Kepadatan Penduduk ..............................……… 52
c) Komposisi Penduduk ................................................................. 55
1) Menurut kelompok umur dan jenis kelamin .......................... 55
2) Menurut Tingkat Pendidikan ................................................. 60
3) Menurut Mata Pencaharian .................................................... 62
B. Sejarah Objek Pemandian Air Panas Natar ............................................ 63
C. Deskripsi Data Primer Hasil Penelitian .................................................. 65
1. Identitas Pekerja di Objek Pemandian Air Panas Natar .................... 66
a) Umur dan Jenis Kelamin ............................................................ 66
b) Pendidikan Pekerja di Objek Pemandian Air Panas Natar ......... 68
2. Deskripsi Hasil Penelitian ................................................................ 69
a) Jenis Pekerjaan ........................................................................... 69
b) Status Pekerjaan ......................................................................... 74
c) Curahan Jam Kerja ..................................................................... 77
d) Lama Bekerja ............................................................................. 84
e) Peralatan yang digunakan ........................................................... 87
f) Fasilitas Kerja ............................................................................. 92
g) Pembagian Upah ......................................................................... 95
h) Pendapatan .................................................................................. 97
3. Pembahasan Hasil Penelitian............................................................. 102
a. Jenis Pekerjaan ........................................................................... 102
b. Status Pekerjaan ......................................................................... 103
c. Curahan Jam Kerja ..................................................................... 104
d. Lama Bekerja ............................................................................. 105
e. Peralatan yang digunakan ........................................................... 107
f. Fasilitas Kerja ............................................................................. 108
g. Pembagian Upah ......................................................................... 109
h. Pendapatan .................................................................................. 110
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................................ 114
B. Saran .................................................................................................. 116
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xix
DAFTAR TABEL
Tabel
Tabel 4.1 Penggunaan Lahan di Desa Merak batin Kecamatan Natar Kabupaten
Lampung Selatan tahun 2016..………………………………………………… 46
Tabel4.2 Klasifikasi Iklim menurut Schimidt Fergusson ………………………………. 48
Tabel 4.3 Data Curah Hujan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan…………… 49
Tabel 4.4 Jumlah Penduduk di Desa Merak Batin Kecamatan Natar tahun 2012-2016…. 50
Tabel 4.5 Persebaran penduduk Per Dusun di Desa Merak Batin Kecamatan Natar
Kabupaten lampung Selatan tahun 2016……………………………………….. 53
Tabel 4.6 Komposisi Penduduk Desa Merak Batin Berdasarkan Umur dan jenis Kelamin
tahun 2016 ……………………………………………………………………... 56
Tabel 4.7 Komposisi Penduduk Desa Merak Batin berdasarkan Tingkat Pendidikan
tahun 2016 ……………………………………………………………………. 61
Tabel 4.8 Komposisi Penduduk Desa Merak Batin berdasarkan Mata Pencaharian
tahun 2016 ……………………………………………………………………… 62
Tabel 4.9 Umur dan Jenis Kelamin Pekerja yang Bekerja di Objek Pemandian Air Panas
Natar tahun 2016……………………………....................................................… 67
Tabel 4.10 Deskripsi Tingkat Pendidikan terakhir pekerja yang bekerja di Objek
Pemandian Air Panas Natar tahun 2016 ……............…………………………. 68
Tabel 4.11 Jenis Pekerjaan di Objek Pemandian Air Panas Natar tahun 2016 .................. 70
Tabel 4.12 Status Pekerjaan pekerja di Objek Pemandian Air Panas Natar ........................ 76
Tabel 4.13 Curahan Jam Kerja pekerja di Objek Pemandian Air Panas Natar tahun 2016 .. 78
Tabel 4.14 Persentase Jumlah Jam Kerja pekerja di Objek Pemandian Air Panas Natar
tahun 2016 ……………………………………………………....................….. 83
Tabel 4.15 Kategori Lama Bekerja Pekerja di Objek Pemandian Air Panas Natar
tahun 2016 ..........…………………………………………………………........ 85
Tabel 4.16 Data Lama Bekerja yang berkategori Bekerja Lama di Objek Pemandian Air
Panas Natar tahun 2016 ………………………………….........................…… 86
Tabel 4.17 Data Lama Bekerja yang Berkategori Lama Bekerja Sedang di Objek
Pemandian Air Panas Natar tahun 2016 ……………………………………… 87
Tabel 4.18 Klasifikasi Peralatan yang digunakan pekerja di Objek Pemandian Air Panas
berdasarkan kepemilikan ………………………............................................... 91
Tabel 4.19 Kategori Fasilitas Kerja yang didapat pekerja di Objek Pemandian Air Panas
Natar tahun 2016 ………….......................................………………………… 92
Tabel 4.20 Klasifikasi Tingkat Pendapatan pekerja di Objek Pemandian Air Panas Natar
tahun 2016 …………………………………………………......................……. 101
Halaman
xx
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Kerangka Pikir Deskripsi Pekerjaan di Objek Wisata Pemandian
Air Panas Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten
Lampung Selatan ................................................................................. 32
2. Peta Jumlah Responden di Objek Wisata Pemandian Air Panas Desa
Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten lampung Selatan ................. 36
3. Peta Administrasi Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten
Lampung Selatan ..................................................................................... 45
4. Piramida Penduduk Desa Merak batin Kecamatan Natar Kabupaten
Lampung Selatan .................................................................................... 57
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Kuesioner Penelitian ............................................................................ 122
2. Data Responden Pekerja di Objek Pemandian Air Panas Natar ............ 127
3. Jenis Pekerjaan di Objek Pemandian Air Panas Natar ........................... 128
4. Status Pekerjaan di Objek Pemandian Air Panas Natar .......................... 129
5. Curahan Jam Kerja di Objek Pemandian Air Panas Natar ...................... 130
6. Lama Bekerja dari pekerja di Objek Pemandian Air Panas Natar ......... 131
7. Peralatan yang digunakan di Objek Pemandian Air Panas Natar ........... 132
8. Fasilitas yang diperoleh di Objek Pemandian Air Panas Natar .............. 133
9. Sistem Pembagian Upah di Objek Pemandian Air Panas Natar ............. 134
10. Tingkat Pendapatan Pekerja di Objek Pemandian Air Panas Natar ....... 135
11. Surat Izin Penelitian ............................................................................... 136
12. Surat Izin Penelitian BMKG .................................................................. 137
13. Surat Keterangan Izin Penelitian Desa Merak Batin .............................. 138
14. Surat Keterangan Izin Penelitian Objek Pemandian Air Panas Natar .... 139
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kabupaten Lampung Selatan mempunyai lokasi yang sangat stategis karena Lampung
Selatan berada di pintu gerbang masuk dan keluar Pulau Sumatera. Selain itu,
Kabupaten Lampung Selatan memiliki jalan utama sebagai jalan Lintas Sumatera
yang menghubungkan Provinsi Lampung dengan provinsi lain di Sumatera seperti
Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Bengkulu, Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera
Barat. Daratan, lautan, sungai serta pegunungan merupakan keindahan alam yang
terdapat di Kabupaten Lampung Selatan.Pulau - pulau kecil yang tersebar, teluk dan
pantainya menawarkan aneka kegiatan wisata bahari.Gugusan Kepulauan Krakatau
yang purba dengan letusannya yang dahsyatmenyimpan banyak misteri keindahan
didalamnya. Selain itu, Pulau Sebesi, Pulau Rakata serta objek wisata lainnya yang
tersebar di Kabupaten Lampung Selatan sepertiobjek Wisata Banding Resort, Menara
Siger dan Pemandian Air Panasmenjadi tempat yang berpotensi untuk dijadikan
tempat pariwisata yang ada di Lampung Selatan.
Salah satu potensi alam yang dimiliki Kabupaten Lampung Selatan adalah wisata
pemandian air panas. Sumber air panas ini terletak di Desa Merak Batin Kecamatan
2
Natar, dengan batas wilayah yaitu sebelah Utara berbatasan dengan Desa Tanjung
Sari, sebelah Timur berbatasan dengan Desa Krawangsari, sebelah Selatan berbatasan
dengan Desa Natar, dan sebelah Barat berbatasan dengan Desa Negara Ratu. Luas
wilayah Desa Merak Batin adalah 2332,011 hektar dan terletak di dataran rendah
dengan ketinggian 60-65 meter diatas permukaan laut (Monografi Merak Batin,
2016).
Daerah Objek Pemandian Air Panas Natar berada di tempat yang strategis dan
mempunyai tingkat aksesibilitas yang baik. Didalam konsep geografi, terdapat
konsep aksesibilitas yaitu suatu ukuran kenyamanan atau kemudahan mengenai cara
lokasi tata guna lahan berinteraksi satu sama lain dan mudah atau susahnya lokasi
tersebut dicapai melalui sistem jaringan transportasi. Secara geografis, lokasi Objek
Pemandian Air Panas Natar sangat starategis, karena berada dekat dengan area
pemukiman dan aktivitas warga yang padat. Aksesibilitas menuju Pemandian Air
Panas Natar ini memiliki tingkat kemudahan yang mudah dijangkau, memilki jarak
tempuh yang relatif dekat yaitu kurang lebih 70 Km dari kabupaten kota, 16,5 km
dari Ibu Kota Bandar Lampung dan 1 km jika dari Kecamatan Natar. Memiliki waktu
tempuh yang relatif singkat untuk menuju objek wisata yaitu 30 menit jika dari Ibu
Kota Bandar Lampung dan sekitar 1,5 jam jika dari kabupaten kota. Kondisi jalan
menuju objek pemandian air panas inipun sudah di aspal dengan kondisi yang sangat
baik dan memiliki jaringan transportasi yang sangat lancar.Untuk dapat menuju ke
objek pemandian air panas pengunjung bisa menggunakan kendaraan pribadi maupun
kendaraan umum. Biaya yang dikeluarkan untuk sampai ke objek pemandian air
3
panas yaitu hanya sebesar Rp.5000,- jika menggunakan angkutan umum dari Ibu
Kota Bandar Lampung dan Rp.2000,- jika dari sekitar Kecamatan Natar.
Secara geologis, sumber air panas dihasilkan dari proses pemanasan air dalam tanah
secara geothermal akibat terbentuknya celah di dalam lapisan batuan bumi. Pulau
Sumatera diketahui terdapat salah satu gejala gradien geotermal yang tertinggi di
dunia. Gradien geotermal dengan angka mencapai 8°C per 100 meter ini diukur dari
cekungan sedimen masa tertiary. Dengan tatanan geologi Pulau Sumatera yang cukup
kompleks dan saluran geothermal tersebut menyebabkan timbulnya sumber mata air
panas (R.W Van Bemmelen dalam Riyanto. 2013: 2).
Beberapa gunung berapi aktif yang mempunyai saluran geothermal yang terdapat di
Provinsi Lampung adalah Gunung Berapi Rajabasa (1.240 meter diatas perumukaan
laut) yang berada di Desa Bumi Agung Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung
Selatan. Sumber mata air panas yang dihasilkan dari Gunung Rajabasa ini di
antaranya adalah sumber mata air panas Way Belerang dan sumber mata air panas
yang ada di Natar. Sumber mata air panas Natar masih merupakan satu jalur patahan
dengan Gunung Rajabasa.Keadaan demikian didukung oleh fakta bahwa Distrik
Lampung telah disayat oleh dua sesar dengan beberapa patahan kecil yang berada di
sekitarnya.Patahan tersebut secara langsung melintasi sebagian dari wilayah
Kecamatan Natar untuk kemudian mengarah ke Kota Bandar Lampung.Satu patahan
yang paling memungkinkan dekat lokasinya dengan daerah penelitian adalah Sesar
Lampung. Di daerah Lampung Selatan, Sesar Lampung terpecah menjadi dua
4
segmen. Salah satu cabangnya mengarah ke arah Tenggara dan menuju Pulau Jawa
dengan melintasi gunung api kuarter Raja Basa di Pulau Sumatera dan Vulkan Pulau
Sangiang di tepi Timur perairan Selat Sunda (R.W. Van Bemmelen dalam Riyanto,
2013: 91).
Sumber air panas bumi ini memiliki sembilan sumber mata air yang telah
mengeluarkan semburan selama ratusan tahun lalu langsung dari perut bumi, air
panas tersebut memiliki suhu mencapai 49⁰ Celsius dari pusat semburan di sekitar
pusat mata air. Air panas ini memiliki sedikit kadar belerangnya yang hanya
mencapai 1% namun, air yang keluar dari perut bumi ini benar-benar berasal dari
aktivitas alam. Hal ini yang menyebabkan perbedaan wisata pemandian air panas
dengan wisata lain yang ada di Kabupaten Lampung Selatan (Politeknik Kesehatan
Kementrian Kesehatan Tanjung Karang Tahun 2012). Sumber pemandian air panas
ini sudah mulai ramai dikunjungi pada tahun 2004 karena dipercaya oleh masyarakat
berkhasiat sebagai terapi penyembuhan berbagai macam penyakit seperti stroke,
rematik dan penyakit kulit (Pengelola Objek Wisata Pemandian Air Panas Natar,
2016).
Sumber air panas ini berada di atas tanah seluas 5 hektar dan memiliki 9 sumber mata
air panas diantaranya 3 sumber mata air telah dimanfaatkan oleh pemilik dengan
memberikan fasilitas bangunan permanen dan atap sehingga wisatawan nyaman
dalam berekreasi. Fasilitas lain seperti kamar ganti untuk pria dan kamar ganti untuk
5
wanita, taman yang dilengkapi arena bermain untuk anak-anak, 2 fasilitas kantin yang
dapat dimanfaatkan pengunjung, serta terdapat kamar-kamar penginapan yang
dibangun untuk pengunjung yang berasal dari luar Kecamatan Natar. Selain sebagai
tempat terapi penyembuhan, Objek Pemandian Air Panas ini juga dijadikan sebagai
tempat rekreasi keluarga.Pada saat libur sekolah, libur lebaran maupun tahun baru
tempat pemandian air panas ini selalu jadi tempat favorit rekreasi para keluarga yang
berasal dari sekitar Kecamatan Natar maupun diluar Kecamatan Natar.
Bagi suatu negara yang mengembangkan pariwisata sebagai suatu industri di
negaranya, maka lalu lintas orang-orang (wisatawan) tersebut ternyata memberi
keuntungan dan memberi hasil yang bukan sedikit dan bahkan memberikan
pendapatan utama. Sebagai akibat lebih jauh dengan adanya para wisatawan tadi,
ternyata dapat memberi dampak terhadap perekonomian di negara yang dikunjungi.
Salah satu dampak terpentingya adalahmemberikan kesempatan kerja atau dapat
memperkecil pengangguran (Yoeti, 1997: 64).
Menurut pendapat di atas dapat dikatakan bahwa suatu industri pariwisata
mempunyai peran yang bagus dengan pertumbuhan ekonomi suatu daerah apabila
pariwisata di daerah tersebut dikelola dengan baik. Keberadaan objek wisata di suatu
daerah akan memberikan peluang usaha khususnya bagi penduduk di sekitar objek
wisata. Peluang usaha tersebut merupakan mata pencaharian yang masih berkaitan
dengan kegiatan kepariwisataan seperti penginapan, restaurant, toko aksesoris dan
toko oleh-oleh.
6
Minimnya penciptaan lapangan pekerjaan bagi angkatan kerja merupakan salah satu
masalah dalam perekonomian.Kesempatan dan lapangan pekerjaan yang sudah ada
masih saja belum cukup untuk menampung penduduk yang membutuhkan lapangan
pekerjaan.Oleh karena itu perlu upaya lebih untuk menyelesaikan masalah ini salah
satunya yaitu mengelola sumber daya yang ada untuk dijadikan sesuatu yang dapat
meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Objek Pemandian Air Panas Natar sudah dikelola untuk menjadi tempat pariwisata
sejak tahun 2004 oleh Bapak Muttaqien, objek pemandian air panas ini beroperasi
setiap hari Senin sampai dengan hari Minggu dan dibuka selama 24 jam (Pengelola
Objek Pemandian Air Panas Natar, 2016).Dibukanya Objek Pemandian Air Panas
Natar setiap hari membuat para pekerja dan pedagang dapat bekerja atau berusaha
setiap hari. Pada hari-hari biasa pengunjung objek pemandian air panas hanya sekitar
50 pengunjung setiap harinya, akan tetapi pada hari-hari libur seperti akhir pekan,
libur sekolah dan hari-hari besar lainnya pengunjung Objek Pemandian Air Panas
Natar bisa mencapai lebih dari 100 pengunjung setiap harinya yang berasal dari
Kecamatan Natar maupun berasal dari luar Kecamatan Natar seperti Bandar lampung,
Metro, Pringsewu dan daerah lainya (Pengelola Objek Pemandian Air Panas Natar,
2016).
Adanya objek pemandian air panas ini diharapkan mampu memberikan lapangan
pekerjaan bagi penduduk sekitar objek pemandian air panas. Jumlah penduduk Desa
Merak Batin adalah 19.016 jiwa yang terdiri dari 9.081 jiwa penduduk laki-laki dan
7
9.150 jiwa penduduk perempuan. Sebelum diresmikannya Objek Pemandian Air
Panas Natar, warga Desa Merak Batin Kecamatan Natar memiliki pekerjaan yang
beragam antara lain sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), petani dan buruh pabrik.
Mayoritas warga di Desa Merak Batin Kecamatan Natar memiliki pekerjaan sebagai
petani dengan persentase sebesar 67,53% penduduk yang bekerja sebagai petani
(Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Natar, 2012). Setelah dikelolanya objek
pemandian air panas ini membuat beberapa penduduk Desa Merak batin beralih
profesi ke sektor pariwisata.
Dikelolanya Objek Pemandian Air Panas Natar membuat beberapa masyarakat di
sekitar kawasan objek wisata bekerja sebagai pengelola objek wisata dan juga
pedagang di objek wisata tersebut.Jumlah pekerja yang bekerja di objek Wisata
Pemandian Air Panas Natar sampai saat ini sebanyak 20 pekerja (Pengelola Wisata
Pemandian Air Panas Natar, 2016).Para pekerja ada yang sudah bekerja di objek
Wisata Pemandian Air Panas sejak dibukanya Objek Pemandian Air Panas, ada juga
yang baru memulai usahanya di objek wisata ini.Jenis usaha yang dilakukan yaitu
sebagai pengelola objek wisata, pekerjaan yang dikerjakan diantaranya sebagai
penjaga loket, petugas kebersihan, petugas keamanan, pemilik penginapan dan
penjaga kantin.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
mengenai pekerjaan apa sajakah yang terdapat di Objek Pemandian Air Panas Desa
Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.
8
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijelaskan sebelumnya, Deskripsi
Pekerjaan di Objek Pemandian Air Panas Desa Merak Batin Kecamatan Natar
Kabupaten Lampung Selatan dapat di identifikasikan sebagai berikut:
1. Jenis pekerjaan yang dikerjakan pekerja di Objek Pemandian Air Panas
2. Status pekerjaan pekerja di Objek Pemandian Air Panas
3. Curahan jam kerja per hari di Objek Pemandian Air Panas
4. Lama bekerja di Objek Pemandian Air Panas
5. Peralatan yang digunakan pekerja di Objek Pemandian Air Panas
6. Fasilitas kerja yang diperoleh pekerja di Objek Pemandian Air Panas
7. Sistem pembagian upah yang diterima pekerja di Objek Pemandian Air Panas
8. Tingkat pendapatan pekerja yang bekerja di Objek Pemandian Air Panas
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Apa saja jenis pekerjaan yang dikerjakan pekerja di Objek Pemandian Air
Panas?
2. Bagaimanakah status pekerjaan pekerja di Objek Pemandian Air Panas?
3. Berapakah jumlah jam kerja pekerja dalam satu hari di Objek Pemandian Air
Panas?
4. Berapa lamakah pekerja bekerja di Objek Pemandian Air Panas?
9
5. Apa saja peralatan yang digunakan untuk bekerja di Objek Pemandian Air
Panas?
6. Apa saja fasilitas yang diperoleh pekerja di Objek Pemandian Air Panas?
7. Bagaimanakah sistem pembagian upah pekerja di Objek Pemandian Air
Panas?
8. Berapakah pendapatan pekerja di Objek Pemandian Air Panas?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui jenis-jenis pekerjaan yang dikerjakan di Objek Pemandian
Air Panas
2. Untuk mengetahui status pekerjaan dari pekerja di Objek Pemandian Air
Panas
3. Untuk mengetahui jumlah jam kerja pekerja dalam satu hari di Objek
Pemandian Air Panas
4. Untuk mengetahui berapa lama pekerja bekerja di Objek Pemandian Air
Panas
5. Untuk mengetahui peralatan yang digunakan pekerja di Objek Pemandian Air
Panas
6. Untuk mengetahui fasilitas yang diperoleh pekerja di Objek Pemandian Air
Panas
7. Untuk mengetahui sistem pembagian upah yang diterima pekerja di Objek
Pemandian Air Panas
10
8. Untuk mengetahui tingkat pendapatan pekerja di Objek Pemandian Air Panas
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah :
1. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
2. Bagi Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan, hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat memberikan informasi tambahan terkait dengan pekerjaan
yang terdapat di Objek Pemandian Air Panas Desa Merak Batin Kecamatan
Natar Kabupaten Lampung Selatan.
3. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai pengaruh
objek wisata terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan dan peluang usaha
baru bagi masyarakat yang berada di sekitar objek wisata.
F. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup sangat diperlukan mengingat luasnya masalah dalam kehidupan
masyarakat.Ruang lingkup juga membantu agar tidak terjerumus ke dalam
pembahasan yang terlalu luas. Dalam penulisan skripsi ini, penulis membatasi pada
lima ruang lingkup yaitu:
a. Ruang lingkup objek penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah jenis pekerjaan, status pekerjaan,
curahan jam kerja, lama bekerja, peralatan yang digunakan, fasilitas kerja yang
11
diperoleh, sistem pembagian upah dan tingkat pendapatan pekerja di Objek
Pemandian Air Panas Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung
Selatan.
b. Subjek penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah pekerja yang bekerja di Objek
Pemandian Air Panas Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung
Selatan.
c. Ruang lingkup waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2016.
d. Ruang lingkup tempat
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten
Lampung Selatan.
e. Ruang lingkup keilmuan
1. Kemudian penulis memilih tema ini sesuai dengan bidang keilmuan Geografi
Ekonomi. Pengertian Geografi Ekonomi adalah mempelajari sebagaimana
manusia mengeksploitasikan sumber daya alam, menghasilkan barang
dagangan, juga pola lokasi dan persebaran kegiatan industri serta seluk beluk
komunikasi (Budiyono, 2003: 9). Selain itu terdapat pula Ilmu Ekonomi yaitu
ilmu yang mempelajari perilaku individu dan masyarakat dalam menentukan
12
pilihan untuk menggunakan sumber daya-sumber daya yang ada disekitarnya
dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya (Rahardja, 2008: 3). Dalam hal
ini pengelola Objek Pemandian Air Panas Natar telah memanfaatkan potensi
sumber daya alam yang ada kemudian dikelola dengan baik untuk dijadikan
tempat pariwisata dan menghasilkan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat
sekitar Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.
13
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Tinjauan Pustaka
1. Geografi
Berdasarkan hasil Seminar Lokakarya Peningkatan Kualitas Pengajaran Geografi di
Semarang tahun 1988, telah merumuskan konsep geografi, yaitu “Geografi adalah
ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut
pandang kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan” (Suharyono,
2013: 19).
Geografi sendiri memiliki banyak cabang ilmu, salah satu diantaranya adalah
Geografi Pariwisata.Geografi Pariwisata adalah cabang ilmu geografi yang
berhubungan dengan pariwisata.Geografi Pariwisata merupakan bidang Ilmu terapan
yang berusaha mengkaji unsur-unsur geografis suatu daerah untuk kepentingan
kepariwisataan.Unsur-unsur geografis suatu daerah memiliki potensi dan karakteristik
yang berbeda-beda.Bentang alam pegunungan yang beriklim sejuk, pantai landai
yang berpasir putih, hutan dengan beraneka ragam tumbuhan yang langka, danau
dengan air yang bersih, merupakan potensi suatu daerah yang dapat dikembangkan
untuk usaha industri pariwisata. Unsur geografis yang lain seperti
14
lokasi/letak, kondisi morfologi, penduduk, berpengaruh terhadap kemungkinan
pengembangan potensi objek wisata.
Keterkaitan geografi dengan pariwisata dapat dilihat dari analisa terhadap sistem
kepariwisataan dalam perjalanan pariwisata. Dalam sistem ini terdapat tiga sub sistem
yang saling berkaitan, yaitu sub sistem Daerah Asal Wisatawan, sub system Daerah
Tujuan Wisatawan dan sub sistem Route. Peranan geografi dalam sistem ini adalah
sebagai penghubung diantara ketiga sub sistem tersebut. Keterkaitan sistem tersebut
akan baik jika jarak atau gangguan geografis dapat dikenali dan disiasati oleh ketiga
sub sistem tersebut.
a. Pendekatan Geografi
Studi geografi pada dasarnya memiliki 3 pendekatan seperti yang
dikemukakan oleh Bintarto (1977: 2) bahwa ada 3 pendekatan geografi yaitu
pendekatan analisis keruangan (spatial analysis), analisis ekologi
(ecologicalanalysis), dan analisis kompleks wilayah (regional complex
analysis). Sehubungan dengan adanya penelitian ini, pendekatan yang
digunakan adalah analisis ekologi, karena penelitian ini hanya
mendeskripisikan mengenai pekerjaan yang terdapat di objek Wisata
Pemandian Air Panas. Berkaitan dengan analisis keruangan, Sujali (1989: 4)
mengemukakan pendapat sebagai berikut:
“Pendekatan geografi yang mendasar pada aspek keruangan
mempunyai kaitan erat dengan persebaran suatu objek pembahasan
dan secara umum pendekatan geografi dapat dilakukan dengan
melihat unsur, letak, batas, bentuk, maupun luas sehingga kajian
tentang perkembangan pariwisata dapat dijadikan objek penelitian
15
geografi karena terdapat hubungan pemikiran dan penghidupan
manusia tergantung pada potensi yang dimiliki daerahnya masing-
masing”.
2. Geografi Ekonomi
Geografi ekonomi menurut Alexander (1979:34) adalah studi tentang variasi wilayah
di muka bumi yang mencakup aktivitas manusia, meliputi: produksi, konsumsi dan
distribusi dalam hubungannya dengan lingkungan tempat hidupnya. Sehubungan
dengan pendapat tersebut, Budiyono (2003:9) mengungkapkan pengertian geografi
ekonomi adalah mempelajari sebagaimana manusia mengeksploitasikan sumber daya
alam, menghasilkan barang dagangan, juga pola lokasi dan persebaran kegiatan
industri serta seluk beluk komunikasi.Selain itu, menurut Rahardja (2008: 3) Ilmu
Ekonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku individu dan masyarakat dalam
menentukan pilihan untuk menggunakan sumber daya-sumber daya yang ada
disekitarnya dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya.Berdasarkan pendapat di
atas, dapat disimpulkan bahwa geografi ekonomi merupakan ilmu yang mengkaji
aktivitas-aktivitas ekonomi manusia dengan memanfaatkan sumber daya alam yang
ada di bumi untuk menghasilkan barang dan jasa yang nantinya digunakan untuk
kelangsungan hidup manusia itu sendiri.
3. Pariwisata
Pariwisata adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan untuk
rekreasi, pelancongan, dan turisme. Pariwisata berasal dari bahasa sansekerta yaitu
Pari yang berarti banyak, penuh atau berputar-putar, dan Wisata yaitu perjalanan, jadi
16
Pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat lain (Idris Abduracham
dalam Hadiwijoyo, 2012: 41)
A. Geografi pariwisata
Geografi pariwisata adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan
potensi pariwisata dipermukaan bumi, dengan selalu melihat keterkaitan antar
alam, antar aspek manusia dan manusia dengan alam.Geografi pariwisata pun
selalu melihat dampaknya terhadap lingkungan alam, sosial, ekonomi dan
budaya penduduk.Konsep-konsep geografi seperti lokasi, jarak,
keterjangkauan, interaksi, gerakan, keterkaitan dan nilai guna selalu menjadi
dasar dalam menjelaskan fenomena pariwisata” (Hadiwijoyo 2012:
43).Kegiatan pariwisata ini banyak sekali seginya, semua kegiatan itu biasa
disebut industri pariwisata termasuk di dalamnya perhotelan, rumah makan,
toko cinderamata, transportasi, biro perjalanan, tempat-tempat hiburan, objek
wisata, wisata budaya, iklim, flora, fauna, keadaan alam, adat budaya,
perjalanan darat, laut dan udara”.
Dari pendapat di atas dapat dilihat bahwa geografi pariwisata sangat erat
kaitannya dengan industri pariwisata.Di dalam industri pariwisata itu terdapat
berbagai macam peluang usaha dan peluang kerja yang sangat bermanfaat
untuk masyarakat di sekitar objek wisata. Dengan bergeraknya industri
pariwisata maka masyarakat yang tinggal di sekitar objek wisata akan
merasakan sekali dampak positifnya yaitu terbukanya peluang usaha
17
pekerjaan yang baru dan semakin memperkenalkan suatu adat istiadat daerah
setempat kepada para wisatawan yang berkunjung.
B. Jenis-jenis pariwisata
a. Pariwisata budaya
b. Pariwisata olahraga
c. Pariwisata religi
d. Pariwisata yang bertujuan untuk pariwisata
C. Jenis-jenis produk pariwisata
Produk industri pariwisata terdiri dari bermacam-macam unsur yang
merupakan satu paket yang tidak dapat dipisah. Produk industri pariwisata
merupakan semua jasa-jasa yang dibutuhkan wisatawan semenjak dia
meninggalkan rumah sampai di daerah tujuan wisata yang telah dipilihnya,
sampai ia kembali ke rumah Menurut Muljadi (2009: 50) ada delapan macam
unsur pokok yang membentuk produk sehingga merupakan satu paket, yaitu:
a. Jasa travel agen atau biro perjalanan.
b. Jasa perusahaan angkutan pariwisata.
c. Penyedia akomodasi.
d. Jasa makanan dan minuman.
e. Penyelenggara hiburan dan rekreasi.
f. Daya tarik wisata.
g. Jasa-jasa souvenirshopdan handcraftserta shopping centre.
18
h. Jasa perusahaan pendukung seperti Bank, ATM, money changers,
supermarket, rumah sakit dan lain-lain.
Dalam penelitian ini dibahas mengenai deskripsi pekerjaan di Objek Pemandian Air
Panas Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan meliputi
jenis pekerjaan, status pekerjaan, curahan jam kerja, lama bekerja, peralatan yang
digunakan, fasilitas kerja yang diperoleh, sistem pembagian upah dan tingkat
pendapatan pekerja di Objek Pemandian Air Panas Desa Merak Batin Kecamatan
Natar Kabupaten Lampung Selatan.
a. Jenis Pekerjaan
Jenis pekerjaan adalah macam pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang atau
ditugaskan kepada seseorang ditempat bekerja (Basir, 1990: 18).Keberadaan
suatu objek wisata diharapkan dapat memberikan lapangan pekerjaan baru,
seperti menjual makanan dan minuman, menjual oleh-oleh khas daerah
setempat, dan penyewaan tempat menginap untuk wisatawan dan kesempatan
kerja untuk menjadi pengelola di objek wisata.Menurut Departemen
Pariwisata dalam buku Panduan Sadar Wisata I (1994: 17) menyebutkan
bahwa manfaat ekonomi pembangunan pariwisata selain membuka lapangan
pekerjaan bagi penduduk, juga memberikan kesempatan berusaha, baik usaha
langsung (toko souvenir, sanggar seni, pramuwisata, dan lain sebagainya)
untuk memenuhi kebutuhan wisatawan maupun yang tidak langsung
(pertanian, kerajinan, perindustrian).
19
Menurut Muljadi (2009: 112), sektor pariwisata semakin berperan dalam
menggerakan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Itulah
sebabnya pemerintah telah menetapkan sektor wisata sebagai sektor prioritas
dalam pembangunan. Sebagai sektor ekonomi, pariwisata memiliki potensi
dan keunggulan diantaranya adalah sebagai pencipta lapangan kerja yang
tidak hanya terbatas di kota tetapi justru menyebar di pedesaan.
b. Status Pekerjaan
Dalam BPS (2001) Status pekerjaan adalah jenis kedudukan seseorang dalam
melakukan pekerjaan di suatu unit usaha atau kegiatan. Mulai tahun 2001
status pekerjaan dibedakan menjadi 8 kategori yaitu :
a. Berusaha sendiri, adalah bekerja atau berusaha dengan menanggung
resiko secara ekonomis, yaitu dengan tidak kembalinya ongkos produksi
yang telah dikeluarkan dalam rangka usahanya tersebut serta tidak
menggunakan pekerja dibayar maupun pekerja tidak dibayar, termasuk
yang sifat pekerjaanya memerlukan teknologi atau keahlian khusus.
b. Berusaha dibantu buruh tidak tetap/tidak dibayar, adalah bekerja atau
berusaha atas resiko sendiri dan menggunakan buruh/pekerja tak dibayar
dan atau buruh/pekerja tidak tetap.
c. Berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar, adalah berusaha atas resiko
sendiri dan memperkerjakan paling sedikit satu orang buruh/pekerja tetap
yang dibayar.
20
d. Buruh/Karyawan/Pegawai, adalah sesorang yang bekerja pada orang lain
atau instansi/kantor/perusahaan secara tetap dengan menerima upah/gaji
baik berupa uang maupun barang.
e. Pekerja bebas di pertanian, adalah seseorang yang bekerja pada orang
lain/majikan/institusi yang tidak tetap (lebih dari satu majikan dalam
sebulan terakhir) di usaha pertanian baik berupa usaha rumah tangga
maupun bukan usaha rumah tangga atas dasar balas jasa dengan menerima
upah atau imbalan baik berupa uang maupun barang dan baik dalam
sistem pembayaran harian maupun borongan. Usaha pertanian meliputi
pertanian tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, perternakan ,
perikanan, dan perburuan, termasuk juga jasa pertanian.
f. Majikan, adalah orang atau pihak yang memberikan pekerjaan dengan
pembayaran yang disepakati.
g. Pekerja bebas di non pertanian, adalah seseorang yang bekerja pada orang
lain/majikan yang tidak tetap atau lebih dari satu majikan dalam sebulan
terakhir di usaha non pertanian dengan menerima upah atau imbalan baik
berupa uang maupun barang dan baik dengan sistem pembayaran harian
maupun borongan.
h. Pekerja keluarga/tak dibayar, adalah seseorang yang bekerja membantu
orang lain yang berusaha dengan tidak mendapat upah/gaji, baik berupa
uang maupun barang.
21
c. Curahan Jam Kerja
Jam kerja yaitu lamanya waktu yang digunakan orang untuk bekerja. Jumlah
jam kerja adalah banyaknya jam kerja yang digunakan untuk mencari nafkah
(Komaruddin, 1979: 180). Kemudian menurut BPS (2015) jam kerja adalah
lamanya waktu dalam jam yang digunakan untuk bekerja dari seluruh
pekerjaan, tidak termasuk jam kerja istirahat resmi dan jam kerja yang
digunakan untuk hal-hal di luar pekerjaan selama seminggu yang lalu. Bagi
pedagang keliling, jumlah jam kerja dihitung mulai berangkat dari rumah
sampai tiba kembali di rumah dikurangi waktu yang tidak merupakan jam
kerja, seperti mampir ke rumah famili/kawan dan sebagainya. Sehubungan
dengan pendapat di atas, jam kerja adalah seberapa banyak waktu yang
digunakan pekerja dalam melaksanakan aktivitas pekerjaannya dalam satu
hari. Terkait dengan penentuan jam kerja bagi para tenaga kerja, pemerintah
mengeluarkan undang-undang yang mengatur segala hal yang berkaitan
dengan ketenagakerjaan. Menurut Undang-Undang No.13/2003 pasal 78 ayat
2 yang mengatur mengenai ketenagakerjaan, ketentuan jam kerja ini telah
diatur dalam 2 sistem seperti berikut:
1. 7 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk 6
hari kerja dalam 1 minggu; atau
2. 8 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk 5
hari kerja dalam 1 minggu
22
Berdasarkan peraturan tersebut, maka jenis-jenis pekerjaan di atas dapat
berlangsung secara terus menerus, tanpa mengikuti ketentuan jam kerja
sebagaimana tercantum dalam UU No. 13 tahun 2003.Namun demikian,
setiap kelebihan jam kerja yang dilakukan oleh buruh/pekerja dalam
melaksanakan pekerjaan sebagaimana tercantum di atas, harus dihitung
sebagai lembur yang harus dibayarkan karena merupakan hak buruh/pekerja
yang dilindungi oleh undang-undang.
Dikarenakan pembagian jam kerja menurut UU diatas tidak diperuntukkan
bagi pekerja di sektor kepariwisataan maka dalam mengukur waktu kerja atau
jam kerja, penulis menggunakan ketentuan yang dikeluarkan oleh Badan
Pusat Statistik (BPS). BPS (2015) melalui situs resminya di www.bps.go.id
menyatakan bahwa jumlah jam kerja bagi para tenaga kerja yang ada di
Indonesia adalah 35 jam/minggu. Lebih jelasnya BPS membagi jam kerja
tersebut menjadi dua, yaitu:
1. Tinggi apabila waktu kerja/jam kerja ≥ 35 jam/minggu.
2. Rendah apabila waktu kerja/jam kerja < 35 jam/minggu.
Alasan memilih ketentuan yang ditetapkan oleh BPS tersebut juga
dikarenakan BPS sudah mempertimbangkan orang yang bekerja memerlukan
waktu untuk berkumpul bersama keluarga, waktu untuk rekreasi, istirahat, dan
menyesuaikan dengan standar upah yang ada di Indonesia.
23
d. Lama Bekerja
Menurut Swasono (1986: 59) ada suatu dugaan semakin lama seseorang
menekuni bidang kegiatan semakin berpengalaman orang tersebut dalam
kegiatannya dan memungkinkan semakin berkembangnya usaha yang
dilakukan, yang berarti akan semakin besar jumlah pendapatan yang diterima.
Siagian (2008) menyatakan bahwa lama masa kerja menunjukkan berapa lama
seseorang bekerja pada masing-masing pekerjaan atau jabatan.Lama bekerja
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jenjang waktu yang telah dilewati
oleh pekerja untuk bekerja di Objek Pemandian Air Panas Natar sampai
penelitian ini berlangsung yaitu tahun 2016 dengan pengkategorian lama
bekerja sebagai berikut :
a. Lama bila bekerja lebih dari 5 tahun.
b. Sedang bila bekerja antara 2-5 tahun.
c. Baru bila bekerja kurang dari 2 tahun.
e. Peralatan Yang Digunakan
Alat merupakan benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu seperti
perkakas, perabotan yang dipakai untuk mencapai maksud tertentu (Kamus
Besar Bahasa Indonesia, 2005).Peralatan kerja yang digunakan pekerja di
objek pemandian air panas merupakan semua peralatan yang mendukung
kegiatannya seperti alat kebersihan dan lain-lain.Peralatan tersebut kemudian
digolongkan berdasarkan jenis dan kepemilikan alat tersebut.
24
f. Fasilitas Kerja
Moenir (1987: 197) menyatakan “fasilitas merupakan segala sesuatu yang
digunakan, dipakai, ditempati, oleh pegawai baik dalam hubungan lingkungan
dengan pekerjaan maupun untuk kelancaran pekerjaan”. Kemudian Ahyari
(1986: 128,143) mengatakan bahwa fasilitas kerja adalah segala sesuatu yang
terdapat dalam perusahaan yang ditempati dan dinikmati oleh karyawan, baik
dalam hubungan langsung dengan pekerjaan maupun untuk kelancaran
pekerjaan. Fasilitas kerja yang dapat menentukan lingkungan kerja karyawan
adalah:
a. Fasilitas alat kerja
Merupakan suatu perkakas atau barang yang berfungsi secara langsung
untuk digunakan dalam proses produksi. Dalam bekerja sehari-hari
seorang karyawan tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya tanpa
menggunakan alat kerja, misalnya alat serta mesin-mesin produksi.
b. Fasilitas kelengkapan kerja
Merupakan semua benda atau barang yang digunakan dalam melakukan
pekerjaan. Fasilitas perlengkapan ini berfungsi sebagai pelancar dan
pelengkap serta alat bantu dalam bekerja. Misalnya komputer, mesin ketik
manual, alat tulis, telepon, meja, kursi dan lain-lain.
c. Fasilitas sosial
Merupakan fasilitas yang disediakan perusahaan untuk kepentingan
pelayanan bagi karyawan dalam kegiatan sehari-hari yang berfungsi
sosial.Fasilitas sosial didalam perusahaan biasanya dapat berupa
25
pelayanan makan dan minum, adanya kamar mandi, kantin, tempat
ibadah, penyediaan fasilitas kesehatan dan transportasi.
g. Sistem Pembagian Upah
Upah adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada
karyawan untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan dan
dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan atas dasar suatu
persetujuan atau peratutan perundang-undangan serta dibayarkan atas dasar
suatu perjanjian kerja antara pengusaha dengan karyawan termasuk tunjangan
baik untuk karyawan itu sendiri maupun untuk keluarganya (Sumarsono,
2003: 141). Menurut Rivai (2004), upah dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
1. Upah menurut waktu, yaitu upah yang diberikan kepada para pekerja
menurut waktu kapasitas kerjanya. Pembayaran upah tersebut bisa
dilakukan secara harian, mingguan, dan bulanan. Besarnya upah yang
dibayarkan didasarkan kepada lamanya bekerja bukan dikaitkan dengan
prestasi kerjanya.
2. Upah menurut satuan hasil, yaitu upah yang diberikan kepada para pekerja
menurut prestasi yang dihasilkan oleh para pekerja tersebut. Artinya,
besarnya upah ditetapkan atas kesatuan unit yang dihasilkan pekerja,
seperti per potong, meter, liter, dan kilogram. Besarnya upah yang
diberikan selalu didasarkan kepada banyaknya hasil yang dikerjakan
bukan kepada lamanya waktu untuk mengerjakannya.
26
3. Upah menurut borongan, yaitu suatu cara pengupahan yang penetapan
besarnya jasa didasarkan atas volume pekerjaan dan lama
mengerjakannya. Penetapan besarnya balas jasa berdasarkan system
borongan cukup rumit, lama mengerjakannya serta banyak alat yang
diperlukan untuk menyelesaikannya.
h. Tingkat Pendapatan
Pendapatan sangat erat kaitannya dengan jenis pekerjaan yang dilakukan.Pada
setiap jenis pekerjaan memiliki perbedaan pendapatan yang diterima
seseorang.Pendapatan itu sendiri yaitu berupa sejumlah uang atau barang yang
diperoleh dari hasil usahanya sendiri dengan bekerja dan dihitung dalam
rupiah. Pendapatan (revenue) dapat diartikan sebagai total penerimaan yang
diperoleh pada periode tertentu”. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pendapatan adalah sebagai jumlah penghasilan yang diterima oleh anggota
masyarakat untuk jangka waktu tertentu sebagai balas jasa atau faktor-faktor
produksi yang telah disumbangkan (Reksoprayitno, 2004: 79).
Tingkat pendapatan dalam satu keluarga sangat berhubungan sekali dengan
pengeluaran keluarga tersebut dalam memenuhi kebutuhan keluarganya
sehari-hari.Jumlah pendapatan yang diterima sebuah keluarga dapat
mempengaruhi kebutuhan keluarganya.Semakin besar pendapatan yang
diterima maka semakin besar atau semakin baik pula kebutuhan yang
dipenuhi. Berdasarkan uraian di atas, pendapatan yang dimaksud dalam
27
penelitian ini adalah pendapatan rata-rata per bulan pekerja yang bekerja di
objek pemandian air panas dinyatakan dalam satuan rupiah dengan acuan rata-
rata ditetapkan berdasarkan besaran UMK Kabupaten Lampung Selatan tahun
2016 yaitu sebesar Rp. 1.908.447,- (Anita, 2016). Uang tersebut dapat berasal
dari upah ataupun keuntungan dari pekerjaan atau usaha yang dilakukan di
objek pemandian air panas dan dibatasi hanya dalam satu bulanya yang
diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Besar/tinggi bila pendapatanya diatas Rp. 1.908.447,-
2. Kecil/rendah bila pendapatanya dibawah Rp. 1.908.447,-
B. Penelitian Sejenis
Dalam sebuah penelitian diperlukan referensi tambahan berupa penelitian terdahulu
yang sejenis.Penelitian sejenis ini digunakan sebagai panduan dalam menyusun
rancangan penelitian. Penelitian yang sejenis dengan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Arida Resiandi 2014 (Skripsi) Aktivitas Wanita Pekerja Pemecah Batu dan
Sumbanganya terhadap Total Pendapatan Rumah Tangga di Desa Tambahrejo
Barat Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun 2014. Penelitian ini
bertujuan untuk mengkaji tentang aktivitas wanita pekerja pemecah batu dan
sumbangannya terhadap total pendapatan rumah tangga di Desa Tambahrejo
Barat Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu. Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif dengan hasil penelitian (1) Aktivitas wanita pemecah batu, di
antaranya: a.) Sebanyak 17 orang (38,64 persen) responden menggunakan alat
28
kerja secara lengkap, agar dapat mempermudah kegiatan pekerjaanya c.) Rata-
rata curahan jam kerja responden adalah 6,6 jam/hari, d.) Rata-rata lama kerja
responden yaitu 17,7 tahun terhitung dari dimulainya kegiatan penambangan batu
Desa Tambahrejo Barat Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu (3) Rata-
rata besarnya pendapatan responden yaitu Rp 461.593,2 per bulan.
2. Daniel G Pakpahan 2016 (Skripsi) Deskripsi Sosial Ekonomi Penduduk Desa
Tanjung Setia yang Bekerja di Objek Wisata Pantai Tanjung Setia Desa Tanjung
Setia Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui bagaimana keadaan sosial ekonomi penduduk Desa
Tanjung Setia yang bekerja di Objek Wisata Pantai Tanjung Setia Kecamatan
Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat, teknik analisis data yang digunakan pada
penelitian ini yaitu teknik analisis deskriptif, dengan hasil bahwa Objek Wisata
Pantai Tanjung Setia telah memberikan kesempatan bekerja bagi masyarakat
Desa Tanjung Setia sebanyak 1,92% atau 22 orang dan jenis pekerjaan yang
dikerjakan disesuaikan dengan kegiatan di objek wisata tersebut, bahwa curahan
jam kerja pekerja di Objek Wisata Pantai Tanjung Setia tergolong tinggi, bahwa
pendapatan yang diterima pekerja di Objek Wisata Pantai Tanjung Setia beragam.
3. Sarah 2013 (Jurnal Organisasi dan Manajemen, Volume 9, Nomor 1, Maret 2013,
87-105) Dampak Pariwisata terhadap Pendapatan dan Tingkat Kesejahteraan
Pelaku Usaha di Kawasan Wisata Pulau Natsepa, Pulau Ambon. Penelitian ini
menggunakan penelitian deskriptif dengan metode survei. Tujuan dari penelitian
29
ini untuk mengetahui dampak pariwisata terhadap pendapatana dan tingkat
kesejahteraan pelaku usaha di Kawasan Wisata Pulau Natsepa, Pulau Ambon.
Dengan hasil berdasarkan tingkat kesejahteraan sebagian besar rumah tangga
yang memanfaatkan jasa objek wisata pantai Natsepa mempunyai tingkat
kesejahteraan sedang yaitu persentase sebesar 75%, kemudian tingkat
kesejahteraan tinggi dengan persentase sebesar 22% dan yang terkecil yaitu
tingkat kesejahteraan rendah dengan persentase sebesar 3% dengan begitu dapat
disimpulkan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat di Kawasan Wisata Pulau
Natsepa berada di tingkat kesejahteraan sedang.
4. Riko Ariesta Putra 2013 (Skripsi) Deskripsi sosial ekonomi penduduk Desa
Kampung Jawa yang bekerja di Objek Wisata Pantai Labuhan Jukung Kecamatan
Pesisir Tengah Kabupaten Pesisir Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimanakah keadaan sosial ekonomi penduduk Desa Kampung
Jawa yang bekerja di Objek Wisata Pantai Labuhan Jukung Kecamatan Pesisir
Tengah Kabupaten Pesisir Barat, teknik analisis data yang digunakan pada
penelitian ini yaitu teknik analisis deskriptif. Dari hasil penelitian tersebut
diketahuai bahwa Objek Wisata Pantai Labuhan Jukung telah memberikan
kesempatan kerja sebanyak 0,01% (23 orang) kepada masyarakat Desa Kampung
Jawa, bahwa jam kerja pekerja di Objek Wisata Pantai Labuhan Jukung tergolong
tinggi, bahwa fasilitas yang diterima pekerja di Objek Wisata Pantai Labuhan
Jukung berupa fasilitas kelengkapan kerja, fasilitas alat kerja dan fasilitas sosial,
30
bahwa sistem pembagian upah yang diterima pekerja di Objek Wisata Pantai
Labuhan Jukung diberikan berdasarkan waktu.
5. Rizki Wahyuni 2014 (Skripsi) Deskripsi Tenaga Kerja yang Bekerja pada Industri
Keripik di Kelurahan Segalmider Kecamatan Tanjung Karang Barat Kota Bandar
Lampung Tahun 2013. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji
mengenai tenaga kerja yang bekerja pada industri keripik di Kelurahan
Segalamider Kecamatan Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung Tahun
2013. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu teknik
analisis deskriptif, dengan hasil penelitian bahwa curahan jam kerja tenaga kerja
pada industri keripik di Kelurahan Segalamider adalah tinggi. Hal tersebut tidak
sesuai dengan curahan jam kerja yang ditetapkan pemerintah yaitu 35
jam/minggu. Bahwa keseluruhan pendapatan tenaga kerja pada industri keripik di
Kelurahan Segalamider adalah rendah, baik yang menerima upah secara harian
maupun bulanan. Bahwa status pekerjaan tenaga kerja pada industri keripik di
Kelurahan Segalamider adalah sebagai pekerjaan pokok.
31
C. Kerangka Pikir
Suatu sumber daya alam jika dikelola dengan baik maka akan mempunyai manfaat
yang besar salah satunya dapat dijadikan sebagai tempat pariwisata. Sektor pariwisata
sangat erat kaitannya dengan industri pariwisata. Di dalam industri pariwisata
terdapat berbagai macam peluang usaha dan peluang kerja yang sangat bermanfaat
untuk masyarakat di sekitar objek wisata. Dengan bergeraknya industri pariwisata
maka masyarakat yang tinggal di sekitar objek wisata akan merasakan sekali dampak
positifnya yaitu terbukanya peluang usaha pekerjaan yang baru. Seperti Objek
Pemandian Air Panas Natar yang kini sudah memberikan lapangan pekerjaan dan
peluang usaha baru bagi masyarakat sekitar objek wisata.
Deskripsi pekerjaan yang terdapat di Objek Pemandian Air Panas Desa Merak Batin
Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan dapat dilihat dari jenis pekerjaan yang
terdapat di objek pemandian air panas, status pekerjaan pekerja di objek pemandian
air panas, curahan jam kerja pekerja di objek pemandian air panas, lama bekerja,
peralatan yang digunakan pekerja di objek pemandian air panas, fasilitas yang
diperoleh pekerja di objek pemandian air panas, kemudian dari semua indikator
tersebut akan berpengaruh terhadap sistem pembagian upah dan tingkat pendapatan
pekerja di Objek Pemandian Air Panas Desa Merak Batin Kecamatan Natar
Kabupaten Lampung Selatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kerangka pikir
dibawah ini:
32
Gambar 2.1 : Alur kerangka pikir Deskripsi Pekerjaan di Objek Pemandian
Air Panas Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung
Selatan
33
D. Hipotesis
1. Pekerjaan di Objek Pemandian Air Panas Natar bervariasi, diantaranya
pengelola objek wisata, penjaga loket, penjaga kamar mandi, petugas
kebersihan halaman, petugas kebersihan kolam pemandian, petugas keamanan
siang dan malam, pemilik warung dan penjaga warung di Objek Pemandian
Air Panas Natar
2. Terdapat status pekerjaan sebagai karyawan/pegawai dan majikan di Objek
Pemandian Air Panas Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten
Lampung Selatan
3. Jumlah curahan jam kerja di Objek Pemandian Air Panas Desa Merak Batin
Kecamatan Natar tergolong tinggi
4. Rata-rata para pekerja di Objek Pemandian Air Panas Natar masuk ke dalam
kategori lama bekerja lama yaitu lebih dari lima tahun
5. Peralatan yang digunakan pekerja di Objek Pemandian Air Panas Desa Merak
Batin Kecamatan Natar semua berasal dari pemilik objek wisata
6. Fasilitas yang didapat pekerja di Objek Pemandian Air Panas Desa Merak
Batin Kecamatan Natar berupa fasilitas alat kerja, fasilitas kelengkapan kerja
yang merupakan fasilitas pelengkap bagi kegiatan pekerjaan di objek
pemandian air panas, selain itu terdapat fasilitas sosial yang berfungsi sebagai
pengaman dan memperlancar kegiatan dari pekerja di Objek Pemandian Air
Panas Desa Merak Batin Kecamatan Natar
34
7. Semua pekerja di Objek Pemandian Air Panas Desa Merak Batin Kecamatan
Natar mendapatkan upah berdasarkan waktu yang didominasi dengan
pembagian upah secara mingguan
8. Tingkat pendapatan pekerja di Objek Pemandian Air Panas Desa Merak Batin
Kecamatan Natar tergolong rendah
35
III. METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini tergolong dalam penelitian deskriptif yang mempelajari masalah-
masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta
situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan kegiatan-kegiatan, sikap-sikap,
pandangan-pandangan, serta proses yang sedang berlangsung dan pengaruh dari satu
fenomena (Nazir dalam Abdurahman dan Soejono, 1999: 21). Alasan menggunakan
metode penelitian deskriptif dikarenakan penulis ingin mendeskripsikan mengenai
indikator-indikator yang berpengaruh dengan pekerjaan meliputi jenis pekerjaan,
status pekerjaan, curahan jam kerja, lama bekerja, peralatan yang digunakan, fasilitas
yang diperoleh, sistem pembagian upah dan tingkat pendapatan pekerja yang bekerja
di Objek Pemandian Air Panas Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten
Lampung Selatan.
B. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah 20 pekerja yang terdiri dari 14 pekerja laki-laki
dan 6 pekerja perempuan.Seluruh pekerja berasal dari dusun-dusun yang berada di
Desa Merak Batin yaitu Dusun Srikaton, Dusun Merak Batin, Dusun Tanjung Waras
dan Dusun Citerep.Untuk melihat sebaran responden pekerja di Objek Pemandian
Air Panas Natar, dapat dilihat pada peta di halaman berikutnya.
36
37
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Penelitian
Menurut Arikunto (2006: 118) variabel adalah objek penelitian, atau apa yang
menjadi titik perhatian suatu penelitian. Berdasarkan pendapat di atas, yang dimaksud
dengan variabel penelitian adalah suatu yang menjadi objek dalam penelitian. Dalam
penelitian ini, yang menjadi variabel adalah deskripsi pekerjaan yang dikerjakan di
objek pemandian air panas meliputi jenis pekerjaan, status pekerjaan, curahan jam
kerja, lama bekerja, peralatan yang digunakan, fasilitas yang diperoleh, sistem
pembagian upah dan tingkat pendapatan pekerja di Objek Pemandian Air Panas Desa
Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.
2. Definisi Operasional Variabel
Menurut Suryabrata (2000: 76) definisi operasional adalah definisi yang didasarkan
atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati. Definisi operasional
variabel yang akan digunakan penulis pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Jenis Pekerjaan
Jenis pekerjaan adalah macam-macam pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja
yang bekerja di Objek Pemandian Air Panas Desa Merak Batin Kecamatan
Natar Kabupaten Lampung Selatan.
38
b. Status Pekerjaan
Status pekerjaan adalah jenis kedudukan seseorang dalam melakukan
pekerjaan di suatu unit usaha atau kegiatan. Dalam penelitian ini status
pekerjaan yang dimaksud adalah kedudukan pekerja dalam melakukan
pekerjaan di objek pemandian air panas, adapun kriterianya adalah :
i. Berusaha sendiri
ii. Berusaha dibantu buruh tidak tetap/tidak dibayar
iii. Berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar
iv. Buruh/karyawan/pegawai
v. Majikan
vi. Pekerja keluarga/tak dibayar
c. Curahan Jam kerja
Curahan jam kerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah rata-rata jam
kerja per hari yang dihitung dalam satuan jam yang digunakan pekerja di
Objek Pemandian Air Panas Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten
Lampung Selatan. Berikut merupakan kategori curahan jam kerja pekerja di
Objek Pemandian Air Panas Natar :
a) Tinggi apabila waktu kerja/jam kerja ≥35 jam/minggu
b) Rendah apabila waktu kerja/jam kerja < 35 jam/minggu
39
d. Lama Bekerja
Lama bekerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jenjang waktu yang
telah dilewati oleh pekerja untuk bekerja di objek pemandian air panas dari
mulai dibukanya objek wisata ini sampai pada waktu penelitian ini
berlangsung, dengan pengklasifikasian lama bekerja sebagai berikut :
a. Lama bila bekerja lebih dari 5 tahun.
b. Sedang bila bekerja antara 2-5 tahun.
c. Baru bila bekerja kurang dari 2 tahun.
e. Peralatan yang digunakan
Peralatan kerja yang digunakan pekerja di objek pemandian air panas
merupakan semua peralatan yang mendukung kegiatannya di objek
pemandian air panas berdasarkan jenis dan kepemilikan alat tersebut.
f. Fasilitas kerja yang diperoleh
Fasilitas merupakan segala hal yang dapat memudahkan dan melancarkan
pelaksanaan kegiatan berupa sarana dan prasarana. Berdasarkan pengertian di
atas fasilitas kerja dalam penelitian ini adalah segala sesuatu berupa sarana
dan prasarana yang digunakan pekerja untuk mempermudah aktivitas pekerja
di Objek Pemandian Air Panas Desa Merak Batin Kecamatan Natar
Kabupaten Lampung Selatan yang diklasifikasikan sebagai berikut:
40
1. Fasilitas alat kerja
2. Fasilitas kelengkapan kerja
3. Fasilitas sosial
g. Sistem pembagian upah
Upah adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada
karyawan untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan dan
dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan atas dasar suatu
persetujuan atau peraturan perundang-undangan serta dibayarkan atas dasar
suatu perjanjian kerja antara pengusaha dengan karyawan termasuk tunjangan
baik untuk karyawan itu sendiri maupun untuk keluarganya (Sumarsono,
2003: 141). Sistem pembagian upah yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah sistem pembagian upah yang diterima pekerja di objek pemandian air
panas setiap bulanya, yang di klasifikasikan berdasarkan:
- Waktu
- Satuan Hasil
- Borongan
h. Tingkat Pendapatan
Pendapatan dapat di artikan sebagai total penerimaan yang di peroleh pada
periode tertentu. Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa pendapatan
adalah sebagai jumlah penghasilan yang diterima oleh anggota masyarakat
41
untuk jangka waktu tertentu sebagai balas jasa atau faktor-faktor produksi
yang telah disumbangkan.
Tingkat pendapatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendapatan
rata-rata per bulan pekerja yang bekerja di Objek Pemandian Air Panas Natar
yang ditentukan berdasarkan besaran UMK Lampung Selatan.Pendapatan
tersebut dapat berasal dari upah ataupun keuntungan dari pekerjaan atau usaha
yang dilakukan yang diperoleh dalam bentuk uang maupun barang diterima
pekerja di objek pemandian air panas dalam satu bulannya.
Untuk mendapatkan data mengenai tingkat pendapatan pekerja di objek
pemandian air panas, responden di beri pertanyaan dalam bentuk kuesioner
mengenai pendapatan yang diberikan dan jumlahnya. Dengan
pengklasifikasian tingkat pendapatan berdasarkan besaran UMK Kabupaten
Lampung Selatan yaitu:
1. Besar/tinggi bila pendapatanya diatas Rp. 1.908.447,-
2. Kecil/rendah bila pendapatanya dibawah Rp. 1.908.447,-
42
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis,
mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis untuk kemudian dilakukan
pencatatan (Subagyo, 2001: 63).
Teknik observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengumpulkan data melalui pengamatan dan catatan langsung terhadap pekerja
di Objek Pemandian Air Panas Natar. Hal ini perlu dilakukan agar peneliti
mengetahui secara jelas mengenai pekerjaan-pekerjaan apa saja yang terdapat di
Objek Pemandian Air Panas Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten
Lampung Selatan.
2. Wawancara Terstruktur
Wawancara terstruktur adalah wawancara yang pewawancaranya menetapkan
sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan (Basrowi dan
Suwandi, 2008: 130).
Penelitian ini menggunakan teknik wawancara langsung dan terstruktur, dengan
cara mendatangi langsung dan menanyakan pekerja di objek pemandian air panas
dengan menggunakan kuesioner untuk mendapatkan data mengenai jenis
pekerjaan, status pekerjaan, curahan jam kerja, lama bekerja, peralatan yang
43
digunakan, fasilitas kerja yang diperoleh, sistem pembagian upah dan tingkat
pendapatan pekerja yang bekerja di Objek Pemandian Air Panas Natar.
3. Dokumentasi
Selain melalui wawancara dan observasi, informasi juga bisa diperoleh lewat
fakta yang tersimpan dalam bentuk surat, catatan harian, arsip foto, hasil rapat,
cenderamata, jurnal kegiatan dan sebagainya (Emzir, 2010: 54).
Teknik dokumentasi dalam penelitian ini digunakan dengan maksud untuk
memperoleh data yang bersifat sekunder, yaitu berupa data mengenai lokasi
penelitian, dalam hal ini adalah Objek Pemandian Air Panas Desa Merak Batin
Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis persentase
dengan tabel distribusi yang frekuensinya telah diubah dalam persentase (Sadiman,
1990: 96). Langkah-langkah dalam penyusunan distribusi persentase yaitu:
1. Membagi jumlah observasi dalam masing-masing kategori variabel (f) dengan
jumlah Frekuensi (N).
2. Setelah di bagi, hasilnya dikalikan 100 untuk menghasilkan persentase.
3. Distribusi sederhana total (T) dari persentase harus sama dengan 100 namun
jika ada pembulatan mungkin sedikit berbeda.
114
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penelitian mengenai deskripsi
pekerjaan di Objek Pemandian Air Panas Desa Merak Batin Kecamatan Natar
Kabupaten Lampung Selatan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat 9 jenis pekerjaan di Objek Pemandian Air Panas Natar, yaitu pemilik
objek pemandian air panas, pemilik warung, penjaga warung, penjaga loket,
penjaga kamar mandi, petugas kebersihan halaman, petugas kebersihan kolam
pemandian, petugas keamanan siang dan petugas keamanan malam.
2. Terdapat 2 kategori status pekerjaan di Objek Pemandian Air Panas Natar, yaitu
sebagai majikan dan karyawan/pegawai. Untuk yang berstatus sebagai majikan
ada 2 orang (10%) dan yang berstatus sebagai karyawan/pegawai ada 18 orang
(90%). Hal tersebut disebabkan karena masih rendahnya tingkat pendidikan yang
dimiliki sehingga mereka hanya bisa bekerja sebagai karyawan/pegawai.
3. Sebagian besar pekerja di objek pemandian air panas memiliki jumlah jam kerja
yang tinggi. Untuk pekerja yang memiliki jumlah jam kerja >7 jam/hari
115
sebanyak 17 orang (85%) dan pekerja yang memiliki jam kerja ≤ 7 jam/hari
sebanyak 3 orang (15%).
4. Sebagian besar pekerja di Objek Pemandian Air Panas Natar masuk kedalam
kategori lama bekerja lama dengan lama.
5. Peralatan kerja yang digunakan oleh 18 orang (90%) pekerja didapatkan dari
meminjam kepada pemilik objek wisata dan 2 orang (10%) pekerja tidak
menggunakan peralatan kerja dalam melakukan pekerjaanya.
6. Fasilitas yang didapatkan pekerja di Objek Pemandian Air Panas Natar dibagi
menjadi 3 yaitu fasilitas alat kerja, fasilitas kelengkapan kerja dan fasilitas sosial.
Pekerja yang mendapatkan fasilitas alat kerja berjumlah 12 orang (60%), pekerja
yang mendapatkan fasilitas kelengkapan kerja sebanyak 9 orang (45%) dan
semua pekerja yang berjumlah 20 orang (100%) mendapatkan fasilitas sosial.
Fasilitas sangat penting untuk kelangsungan pekerjaan dari para pekerja di Objek
Pemandian Air Panas Natar.
7. Seluruh pekerja sebanyak 20 orang (100%) mendapatkan sistem pembagian upah
berdasarkan waktu baik secara harian, mingguan maupun bulanan.
8. Sebagian besar tingkat pendapatan pekerja di Objek Pemandian Air Panas Natar
dibawah rata-rata UMK Lampung Selatan yaitu sebesar Rp. 1.908.447,-.
116
B. Saran
Saran yang dapat disampaikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Disarankan kepada pemilik Objek Pemandian Air Panas Natar agar dapat
menambah sarana dan prasarana serta fasilitas dan peralatan di objek wisata
sehingga dapat memperlancar kegiatan pekerja di objek pemandian air panas
dan menghasilkan jenis pekerjaan baru bagi warga Desa Merak Batin.
2. Disarankan kepada warga Desa Merak Batin yang memiliki tingkat pendidikan
dan kreatifitas tinggi agar menuangkan ide-idenya sehingga dapat membuat
objek pemandian air panas lebih baik lagi.
3. Disarankan kepada pemilik objek pemandian air panas agar dapat mengadakan
kerja sama dengan pemerintah setempat untuk menambah fasilitas penunjang
kegiatan pariwisata agar dapat menambah daya tarik Objek Pemandian Air
Panas Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan
sehingga jumlah kunjungan wisatawan dapat meningkat. Jumlah kunjungan
wisatawan yang selalu ramai dapat membantu kelangsungan pekerja agar tetap
bekerja di objek pemandian air panas dan akan sangat mempengaruhi tingkat
pendapatan pekerja yang bekerja di Objek Pemandian Air Panas Desa Merak
Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.
117
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman dan Soejono. 1999. Metode Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta.
Ahyari, Agus. 1986. Manajemen Produksi: perencanaan sistem produksi. BPFE.
Yogyakarta.
Alexander, John W. 1979. Economic Geography.Prentice of Hall. New Delhi.
Anita. Dewi. 2016. http://Lampung-tribunnews.com. UMK Bandar Lampung Efektif
berlaku 1 Januari 2017. Diakses Senin 30 Oktober 2017 pukul 11.05 WIB.
Anonim.2016. Monografi Desa Merak Batin Kecamatan Natar. Lampung Selatan.
. 2016. Pengelola Objek Wisata Pemandian Air Panas Desa Merak batin
Kecamatan Natar. Lampung Selatan.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta.
Badan Pusat Statistik. 2001. Ketenagakerjaan. Jakarta.
. 2010. Statistik Indonesia. Jakarta
. 2015. Statistik Indonesia. Jakarta.
Banowati, Eva. 2011. Geografi Sosial. Penerbit Ombak. Bandung.
Basir. 1990. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Karya Unipres. Jakarta.
Basrowi, dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Rineka Cipta. Jakarta.
Bintarto, R. 1977. Geografi Sosial.UP Spring.Yogyakarta.
Daldjoeni.1982. Pengantar Geografi untuk Mahasiswa dan Guru.Alumni. Jakarta.
. 1987. Pokok-Pokok Geografi Manusia. Alumni. Bandung.
118
. 1997. Geografi Baru-Organisasi Keruangan dalam Teori dan Praktek.
Alumni. Bandung
Depdikbud.2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Balai Pustaka.
. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Balai Pustaka.
Emzir. 2010. Metode Penelitian Kualitatif:Analisis Data. Raja Grafindo Persada.
Jakarta.
Febriyanti, Eka Ruri. 2013. Potensi Wisata Air Panas Desa Merak Batin Kecamatan
Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2013.(Skripsi). Program Studi
Pendidikan Geografi. Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan. Unila Bandar
Lampung.
Hadiwijoyo, Suryosakti. 2012. Perencanaan Pariwisata Pedesaan. Graha Ilmu.
Yogyakarta.
Kartasapoetra.2010. Teknologi Konservasi Tanah dan Air.Rineka Cipta. Jakarta
Komaruddin. 1979. Ensiklopedia Manajemen. Bandung. Alumni.
Mantra, Ida Bagoes. 2003. Demografi Umum. Pustaka Belajar. Yogyakarta.
Moenir, A.S. 1987. Pendekatan Manusiawi dan Organisasi terhadap Pembinaan
Kepegawaian.PT Gunung Agung. Jakarta.
Muljadi, A.J. 2009.Kepariwisataan dan Perjalanan. Rajawali Press. Jakarta.
Pakpahan, Daniel Goklas. 2016. Deskripsi Sosial ekonomi penduduk Desa Tanjung
Setia yang Bekerja di Objek Wisata Pantai Tanjung Setia Desa Tanjung Setia
Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat.(Skripsi). Program Studi
Pendidikan Geografi. Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan. Unila Bandar
Lampung.
Putra, Riko Ariesta. 2013. Deskripsi Sosial Ekonomi Penduduk Desa Kampung Jawa
yang Bekerja di Objek Wisata Pantai Labuhan Jukung Kecamatan Pesisir
Tengah Kabupaten Pesisir Barat. (Skripsi).Program Studi Pendidikan
Geografi. Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan. Unila Bandar Lampung.
Rahardja, Pratama. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi. Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia. Jakarta.
119
Reksoprayitno, 2004.Sistem Ekonomi dan Demokrasi Ekonomi. Bina Grafika.
Jakarta.
Resiandi, Arida. 2014. Aktivitas Wanita Pekerja Pemecah Batu dan Sumbanganya
terhadap Total Pendapatan Rumah Tangga di Desa Tambahrejo Barat
Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun 2014.(Skripsi).Program
Studi Pendidikan Geografi. Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan. Unila
Bandar Lampung.
Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan : Dari
Teori Ke Praktik. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Riyanto, Muhammad. 2013. Kondisi Fisik dan Kimia Air di Pemandian Way Panas
Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun
2013.(Skripsi). Program Studi Pendidikan Geografi. Fakultas Keguruan Ilmu
Pendidikan.Unila Bandar lampung.
Rudianto, Eko. 2016. http://ragamwisata.blogspot.com. Way Panas Bumi Natar.
Diakses Sabtu 19 November 2016 pukul 19.02 WIB.
R. W. Van Bemmelen. 1949. The Geologi Indonesia, Vol. 1A. the Hague.
Sadiman, Arief. 1990. Metode dan Analisis Penelitian Mencari Hubungan.
Erlangga. Jakarta.
. 1994. Panduan Sadar Wisata I Departemen Pariwisata. Jakarta.
Siagian, Sondang P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta.
Spillane, J James. 1994. Pariwisata Indonesia :Siasat Ekonomi dan Rekayasa
Kebudayaan.Kanisius.Yogyakarta.
Subagyo, P. Joko. 2001. Metode Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta.
Suharyono. 2013. Pengantar Filsafat Geografi. Ombak.Yogyakarta.
Sujali.1989. Geografi Pariwisata dan Kepariwisataan.UGM.Yogyakarta.
Sumarsono, Sonny. 2003. Ekonomi Sumber Daya Manusia dan Ketenagakerjaan.
Graha Ilmu. Yogyakarta.
Supeno.1982. IPS Geografi dan Kependudukan. Tiga Serangkai. Solo.
120
Suryabrata, Sumadi. 2000. Metode Penelitian. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Suwantoro, Gamal. 1997. Dasar-Dasar Pariwisata. Andi.Yogyakarta.
Swasono.1986. Struktur Kebijakan Pengembangan Sektor Informal. Balai Pustaka.
Jakarta.
Trisnaningsih. 2016. Demografi Edisi 2.Media Akademi.Yogyakarta.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Kependidikan.
Wahyuni, Rizki. 2014. Deskripsi Tenaga Kerja yang Bekerja pada Industri Keripik di
Kelurahan Segalamider Kecamatan Tanjung Karang Barat Kota Bandar
Lampung Tahun 2013.(Skripsi). Program Studi Pendidikan Geografi. Fakultas
Keguruan Ilmu Pendidikan. Unila Bandar Lampung.
Yoeti, Oka A. 1997. Perencanaan dan Pengembangan Wisata. Pradnya Paramita.
Jakarta.