Defenisi Mastoiditis Akut

2
Defenisi Mastoiditis merupakan komplikasi yang timbul akibat adanya otitis media supuratif kronis. (current diagnosis & treatment in otolanryngology head and neck surgery Anil K. Lalwani, MD Mendik Foundation Professor and Chairman Department of OtolaryngologyProfessor of Pediatrics, and Physiology & Neuroscience New York University School of Medicine McGraw Hill, 2008). Hal ini di tandai dengan adanya rusaknya tulang tulang pipih (trabekula) akibat adanya inflamasi di sel-sel mastoid. (ABC of Ear,Nose, and Throat Fifth Edition, Harold Ludman, Patrick J Bradley, Blackwell publishing 2007 Massachusetts, USA). Mastoiditis dapat muncul dalam dua tipe gambaran klinis, koalesen dan non-koalesen. Mastoiditis disebut koalesen apabila adanya destruksi dinding tulang mastoid, sedangkan non-koalesen terdapat penebalan lapisan mukoperiosteal pada antrum mastoid akibat inflamasi. (ACUTE MASTOIDITIS IN CHILDREN: SUSCEPTIBILITY FACTORS AND MANAGEMENT Slobodan Spremo*, Biljana Udovčić Clinic for Otorhinolaryngology, Clinic Center in Banja Luka, Banja Luka, Bosnia and Herzegovina 2007) Epidemiology Etiologi Penyebab terbesar otitis media supuratif kronis yang berkembang menjadi mastoiditis adalah infeksi campuran antara bakteri dari meatuss auditorius eksternal, kadang berasal dari nasofaring melalui tuba eustachius saat sedang terjadi infeksi saluran nafas atas. Organisme-organisme dari meatus auditorius ekternal antara lain staphylococcus, pseudumonas aeruginosa, B.proteus, B.coli dan aspergillus. Organisme nasofaring diantaranya streptococcus viridans (streptococcus A hemolitikus, streptococcus B hemolitikus dan pneumococcus). Suatu teori paogenesis mengatakan terjadinya otitis media nekrotikans akut menjadi awal penyebab mastoiditis yang merupakan hasil invasi mukoperiosteum organisme yang virulen, terutama berasal dari nasofaring terbesar pada anak- anak, atu karena rendahnya daya tahan tubuh penderita sehingga

description

by

Transcript of Defenisi Mastoiditis Akut

Page 1: Defenisi Mastoiditis Akut

Defenisi

Mastoiditis merupakan komplikasi yang timbul akibat adanya otitis media supuratif kronis. (current diagnosis & treatment in otolanryngology head and neck surgery Anil K. Lalwani, MD Mendik Foundation Professor and Chairman Department of OtolaryngologyProfessor of Pediatrics, and Physiology & Neuroscience New York University School of Medicine McGraw Hill, 2008). Hal ini di tandai dengan adanya rusaknya tulang tulang pipih (trabekula) akibat adanya inflamasi di sel-sel mastoid. (ABC of Ear,Nose, and Throat Fifth Edition, Harold Ludman, Patrick J Bradley, Blackwell publishing 2007 Massachusetts, USA). Mastoiditis dapat muncul dalam dua tipe gambaran klinis, koalesen dan non-koalesen. Mastoiditis disebut koalesen apabila adanya destruksi dinding tulang mastoid, sedangkan non-koalesen terdapat penebalan lapisan mukoperiosteal pada antrum mastoid akibat inflamasi. (ACUTE MASTOIDITIS IN CHILDREN: SUSCEPTIBILITY FACTORS AND MANAGEMENT Slobodan Spremo*, Biljana Udovčić Clinic for Otorhinolaryngology, Clinic Center in Banja Luka, Banja Luka, Bosnia and Herzegovina 2007)

Epidemiology

Etiologi

Penyebab terbesar otitis media supuratif kronis yang berkembang menjadi mastoiditis adalah infeksi campuran antara bakteri dari meatuss auditorius eksternal, kadang berasal dari nasofaring melalui tuba eustachius saat sedang terjadi infeksi saluran nafas atas. Organisme-organisme dari meatus auditorius ekternal antara lain staphylococcus, pseudumonas aeruginosa, B.proteus, B.coli dan aspergillus. Organisme nasofaring diantaranya streptococcus viridans (streptococcus A hemolitikus, streptococcus B hemolitikus dan pneumococcus).

Suatu teori paogenesis mengatakan terjadinya otitis media nekrotikans akut menjadi awal penyebab mastoiditis yang merupakan hasil invasi mukoperiosteum organisme yang virulen, terutama berasal dari nasofaring terbesar pada anak- anak, atu karena rendahnya daya tahan tubuh penderita sehingga terjadinya nekrosis jaringan akibat zat toxin nekrotik yang dikeluarkan oleh bakteri kemudian terjadi perforasi pada membran timpni. Setelah melewati fase akut membran timpani tetap berlubang stsu sembuh dengan membran atrofi.