Copy of PTK Ceramah

download Copy of PTK Ceramah

of 22

Transcript of Copy of PTK Ceramah

  • 8/4/2019 Copy of PTK Ceramah

    1/22

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Seorang guru perlu mengetahui metode-metode apa yang harus di gunakan di

    dalam setiap kegiatan belajar mengajar. Karena seorang guru apabila tepat dalam

    memilih metode yang akan ia gunakan untuk mengajar, maka tujuan belajar mengajar

    akan bisa tercapai sesuai dengan yang di harapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar

    terdapat kegiatan yang kompleks, yang di dalamnya terdapat siswa (peserta didik), guru

    sebagai komponen aktif, serta komponen-komponen lainnya yang sifatnya pasif. Hal ini

    sangat bertolak belakang dengan teori pembelajaran pada abad XX, di mana guru

    sebagai Theacing Central. Sebenarnya pusat dari dari kegiatan belajar mengajar adalah

    siswa, bukanlah guru. Siswa dituntut untuk bisa berperan aktif, sedangkan guru hanya

    berperan sebagai teman setia atau pembimbing atau fasilitator saja. Walaupun posisi

    guru hanya berperan sebagai pembimbing saja, akan tetapi guru juga dituntut untuk bisa

    menguasai hal-hal yang berkaitan dengan sebuah solusi atau jalan keluar untuk

    menciptakan kondisi yang efektif dan kondusif pada waktu proses belajar mengajar

    berlangsung, baik yang berkaitan dengan metode, pendekatan emosional terhadap siswa,

    pengembangan bahan pelajaran, dan sebagainya.Beberapa usaha dalam rangka menciptakan kondisi yang efektif dan kondusif,

    salah satunya adalah kecekatan dari seorang guru dalam memilih sebuah metode dan

    pendekatan emosional terhadap siswa. Untuk itu seorang guru bukan hanya dituntut

    untuk bisa menguasai beberapa metode dan pendekatan emosional yang akan

    diterapkannya saja, tetapi guru juga harus bisa menguasai teknik pengelolaan kelas,

    keterampilan mengajar, pemanfaatan sumber belajar, penguasaan emosional siswa,

    penguasaan kondisi kelas, dan sebagainya.

    Berbicara teknik pengelolaan kelas dan penguasaan emosional siswa, biasanya

    sangat bergantung pada metode pengajaran guru di saat kegiatan belajar mengajar

    berlangsung. Jika guru kurang jeli dalam memilih metode mengajar, maka akan

    menimbulkan kondisi yang jenuh, membosankan, monoton, dan kurang direspon oleh

    siswa. Oleh karena itu, untuk menghindari keadaan seperti itu, maka harus di ambil

    sebuah solusi dengan menerapkan sebuah metode yang sekiranya dapat mengantisipasi

    demi tercapainya tujuan belajar. Sebenarnya dari beberapa metode mengajar tersebut,

    tidak ada satupun yang merupakan metode mengajar yang terbaik. Karena hal ini

    tegantung dari kondisi siswa itu sendiri. Pada hakikatnya sebuah metode mengajar

    adalah baik, karena mengandung unsur keaktifan belajar dari semua komponen. Oleh

    karena itu guru harus bisa mengoptimalkan kadar keaktifan siswa di saat sebuah metode

    diterapkan. Dengan di aplikasikanya sebuah metode yang mana menurut (Muhibbin

  • 8/4/2019 Copy of PTK Ceramah

    2/22

    Syah M. Ed, 2001) baik metode ceramah maupun tanya jawab dalam proses belajar

    mengajar di harapkan dapat meningkatakan mutu pembelajaran.

    Dalam melihat realita yang terjadi sekarang, dengan banyaknya siswa yang

    masih berperan pasif dalam memahami materi dan bertanya, maka penulis akan

    mengangkat judul dalam pembuatan Penelitian Tindakan Kelas ini:Implementasi

    Metode Ceramah Dalam Meningkatkan Keaktifan Siswa Terhadap Materi

    Pelajaran SKI Kelas V DI MI Asasul Muttaqin Pakondang Rubaru Sumenep

    B. Rumusan Masalah

    1. Bagaimana menerapkan metode seramah dan tanya jawab untuk

    meningkatkan keaktifan dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran SKI di

    kelas V di MI. Asasul Muttaqin Pakondang ?

    2. Bagaimana tingkat efektifitas metode ceramah dan tanya jawab tersebut

    berkaitan dengan kadar keaktifan siswa dalam pembelajaran SKI kelas V di MI.

    Asasul Muttaqin Pakondang ?

    C. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan beberapa permasalahan, maka penelitian yang kami lakukan ini bertujuan

    dalam rangka:

    1. Mendeskripsikan cara penerapan metode ceramah dan tanya jawab ini dalam

    meningkatkan keaktifan dan pemahaman siswa terhadap pelajaran SKI kelas V di

    MI. Asasul Muttaqin Pakondang

    2. Mendeskripsikan efektifitas penggunaan metode ceramah dan tanya jawab dalam

    meningkatkan keaktifan dan pemahaman siswa terhadap pelajaran SKI kelas V di

    MI. Asasul Muttaqin Pakondang.

    D. Manfaat Penelitian

    Hasil penelitian tindakan kelas ini kami harapkan dapat bermanfaat bagi:

    1. Lembaga

    Memberikan masukan pada sekolah berkaitan dengan penggunaan metode ini untuk

    dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan sebuah metode pengajaran yang

    lebih baik dan efisien.

    2. Guru

    Penggunaan metode ini diharapkan bisa mempermudah guru dalam PBM sehingga

    dapat meningkatkan keaktifan dan pemahaman peserta didik dalam menyampaikan

    materi SKI kelas V di MI. Asasul Muttaqin Pakondang

    3. Siswa

    Memberikan pengetahuan, semangat, dorongan serta solusi untuk bisa belajar lebih

    giat/aktif lagi dalam setiapa mempelajari materi pelajaran SKI.

  • 8/4/2019 Copy of PTK Ceramah

    3/22

    4. Peneliti

    Menambah pengetahuan dan wawasan dalam penggunaan metode ceramah ini,

    sehingga nantinya dapat dijadikan sebagai bahan pengalaman, latihan, dan

    pengembangan dalam pelaksaan proses belajar mengajar.

  • 8/4/2019 Copy of PTK Ceramah

    4/22

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. Pengertian Metode

    Dari segi bahasa, metode berasal dari dua kata, yaitu meta dan hodos. Meta

    berarti "melalui"dan hodos berarti "jalan"atau "cara". Dengan demikian, metode dapat

    berartijalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai sebuah tujuan. Selain itu, ada

    juga yang mengatakan bahwa metode adalah suatu sarana untuk menemukan, menguji,

    dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan disiplin tersebut (Imam

    Barnadib, 1987: 14). Pada intinya, metode berfungsi sebagai pengantar sebuah tujuan

    kepada obyek sasaran dengan cara yang sesuai dengan perkembangan obyek sasaran

    tersebut.

    Sebagaimana kita ketahui, bahwa metode mengajar merupakan sarana interaksi

    antara guru dengan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian, yang

    perlu diperhatikan adalah ketepatan sebuah metode mengajar yang dipilih dengan

    tujuan, jenis dan sifat materi pelajaran, serta kemampuan guru dalam memahami dan

    melaksanakan metode tersebut. Guru hendaknya harus cermat dalam memilih dan

    menggunakan metode mengajar terutama yang banyak melibatkan siswa secara aktif.

    Belajar mengajar merupakan kegiatan yang kompleks. Oleh karenanya, maka

    hampir tidak mungkin untuk menunjukkan dan menyimpulkan bahwa suatu metode

    belajar mengajar tertentu lebih unggul dari pada metode belajar mengajar yang lainnya

    dalam usaha mencapai tujuan pembelajaran.

    B. Pengertian Metode Ceramah

    Menurut Nana Sudjana ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara

    lisan.Metode ini tidak senantiasa jelek bila penggunanya di persiapkan dengan baik, di

    dukung dengan alat dan media, serta memperhatikan batas-batas penggunanya (Nana

    sudjana: 2000: 77). Menurut Muhaimin Metode ceramah merupakan metode kombinasi

    dari metode hafalan, dis kusi dan tanya jawab (Muhaimin, dkk,1996: 83). Metode

    ceramah ialah bentuk interaksi melalui penerangan dan penuturan secara lisan oleh

    seseorang kepada kelompok pendengar. dalam pelaksanaan sebuah interaksi penataran

    misalnya: Penceramah(penatar) dapat menggunakan alat-alat pembantru untuk

    menjelaskan uraianya, tetapi alat utama perhubungan dengan kelompok pendengar

    aadalah bahasa lisan. (Winarno Surakhmad: 1994: 98-99).

    Dalam metode ceramah (lecture method) adalah sebuah cara melaksanakan

    pengajaran yang di lakukan oleh guru secara monolog dan hubungan satu arah (one way

    communication), metode di pandang paling efektif dalam mengatasi kelangkaan

    literature atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan daya faham siswa.

    Demikian amat luas jangkauan metode ceramah, sehingga amat sulit kita temukan mata

  • 8/4/2019 Copy of PTK Ceramah

    5/22

    pelajaran ( terutama ilmu-ilmu social) yang tidak memerlukan metode kuliah yang

    mirip dengan metode khutbah. metode yang sering di tuduh " pencipta siswa bisu" itu

    merupakan cikal bakal munculnya metode-metode yang lain seperti exspository

    learning. metode ini pada dasarnya tidak berbeda dengan metode ceramah biasa kecuali

    dalam hal gaya presentasi (penyajian) yang kemudian di ikuti dengan kegiatan resitasi

    (penyebutan kembali) beberapa pokok kandungan materi oleh beberapa orang siswa.

    (Muhibbin Syah, 2001: 203-204).

    1. Kelemahan metode ceramah

    Menurut Winarno Surakhmad kelemahan utama dari metode ceramah ialah:

    a) Penceramah tidak mengetahui sampai di mana setiap anggota kelompok

    telah mengerti (memahami yang telah di bicarakan.

    b) Pada anggta kelonmpok dapat terbentuk konsep yang berbeda beda dari

    yang di maksudkan oleh penceramah tersebut.( Winarno S, 1994: 100)

    c) Sedangkan menurut I.L Pasaribu kekurangan kekurangan metode ceramah

    adalah sebagai berikut :

    d) Mertode ceramah tidak memberi kesempatan berbuat dan berfikir untuk

    memecahkan masalah. anak di paksa mengikuti jalan fikiran guru. mereka di

    harapkan hanya menerima keterangan atau penjelasan dari guru.

    e) tujuan metode ini adalah pengisian penumpukan pengetahuan pada murid

    yang di anggapnya masih kosong, pasif. pengajaran ini berpusat pada guru

    (teacher center).

    f) Metode ini tidak cukup untuk memberi kesempatan kepada anak-anak

    mengembangkan kecakapan untuk mengeluarkan pendapatnya.

    g) Metode ini hanya hafalan bagi anak, kurang di fahami sehingga

    menimbulkan verbalitas.( Pasaribu: 86-87)

    2. Solusi atau Pemecahan

    Menurut ramayulis usaha-usaha yang harus di laksanakan untuk mengatasi

    kelemahan metode ceramah adalah sebagai berikut:

    a) Pemberian penjelasan ndengan memberikan keterangan-keterangan, dengan

    gerak gerik, dengan memberikan contoh atau dengan menggunakan alat peraga.

    b) Selingilah metode ceramah dengan metode yang lain untuk menghilangkan

    kebosanan anak-anak.

    c) Susunlah ceramah itu secara sistematis.

    d) Pergunakanlah alat-alat pelajaran visual untuk memperjelas penyajian

    seperti:

    Papan tulis dan alat-alat teknis papan tulis.

    Alat pelajaran dua dimensi: Grafik, bagan dan lain-lainya.

  • 8/4/2019 Copy of PTK Ceramah

    6/22

    Alat pengajaran tiga dimensi: Model, market spesiment (bagian dari

    benda dan sebagainya)

    Gambar-gambar

    Alat-alat pelajaran visual di atas layer proyeksi, baik dengan

    menggunakan diskop atau epidiaskop (Ramayulis: 1990: 118-119)

    Karena masih banyaknya kelemahan dalam metode ceramah yang murni

    maka para pakar pendidikan mulai menggunakan metode ceramah-ceramah plus

    yang merupakan percampuran antara metode ceramah murni dengan metode-metode

    yang lain.

    3. Dasar-Dasar Metode Ceramah

    Dalam Al-Qura'an banyak sekali ayat yang menjelaskan mengenai metode

    ceramah ini, di antaranya adalah tercatat dalam surat Luqman Ayat 13 yang Artinya:

    Dan ingatlah ketika luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi

    pelajaran kepanya hai anakku, janganlah kamu menyekutukan, Allah sesungguhnya

    mempersekutukan (Allah) adalah benar-banar kedholiman yang besar.

    Meskipun metode ceramah dianggap sebagai biang keladi yang menimbulkan

    penyakit verbalisme dan budaya bungkam di kalangan pelajar namun kenyataanya

    metode tersebut masih popular. Hanya sebelum di gunakan guru perlu melakukanmodivikasi atau penyesuaian seperlunya. Sedangkan menurut (Muhibbin Syah, 2001:

    210) Metode ceramah seperti yang telah di singgung dalam uraian sebelumnya,

    metode ceramah ternyata baru akan membuahkan hasil pembelajaran siswa yang

    memuaskan apabila didukung oleh metode lain di samping alat-alat peraga yang

    sesuai dengan ceramah.

    Implementasi (cara melaksanakan), metode ini idealnya di lakukan secara

    tertib, yaitu:

    Penyampaian uraian oleh guru

    Pemberian peluang bertanya antara guru dan siswa

    Pemberian tugas kepada siswa

    Namun demikian tidak tertutup kemungkinan bagi guru untuk memulai

    penggunaan metode tersebut dengan bersamaan. Dalam hal ini kegiatan ceramah dan

    tanya jawab tersebut dapat bersetatus pre test dalam lingkup appersepsi untuk

    memantapkan penguasaan siswa atas materi yang di sajikan guru, maka pada tahap

    akhir pengajaran para siswa seyogyanya diberi tugas, baik bersifat individual atau

    kelompok tergantung kebutuhan. Tugas ini dapat berupa: penyusunan reviu,

    penyusunan resume (ikhtisar) atau tugas lain yang dapat dilakukan para siswa di luar

    kelas umpamanya dilaboratorium atau di rumah msing-masing.

  • 8/4/2019 Copy of PTK Ceramah

    7/22

    Selanjutnya dalam memberikan tugas, guru sangat dianjurkan memperhatikan

    hal-hal sebagai berikut

    1. Tugas yang diberikan harus berhubungan erat dengan materi palajaran yang

    akan disajikan

    2. Tugas yang akan diberikan harus sesuai dengan ranah cita dan ranah karsa para

    siswa

    3. Tugas yang diberikan harus sesuai dengan kesanggupan siswa, dalam arti tidak

    berlawanan sikap dan perasaan batinnya, sehingga ia dapat melaksanakan tugas

    tersebut dengan senang hati.

    4. Tugas yang diberikan harus jelas, baik jenis, volume, maupun batas batas waktu

    penyelesaiannya, (Muhibbin Syah, 2001: 211).

    C. Evaluasi pembelajaran

    Setelah seraangkaian pembelajaran, suatu evaluasi perlu diberikan untuk

    mengetahui hasil pengajaran tersebut, Slamet (1991) meneraangkan adanya tiga tujuan

    dievaluasi tersebut, yaitu:

    1. Untuk memberikan umpan balik kepada guru sebagai dasar untuk memperbaiki

    proses mengajar dan mengadakan program perbaikan bagi murid.

    2. Untuk menentukan angka kemajuan atau hasil masing-masing murid atas hasil yang

    diajukan.

    3. Untuk menempatkan murid dalam situasi belajar mengajar yang tepat

    D. Tingkat efektifitas metode ceramah

    Mempelajari ekonomi terutama bagi siswa yang kurang begitu memahami

    mengenai pokok bahasan yang akan dibahas dalam kelas dan dengan latar belakang asal

    sekolah yang tidak sama, dalam keadaan ini akan menjadikan suatu hal yang kadang-

    kaadang menjadikan suasana kelas menjadi kurang kondusif. Dimana sebagain murid

    ada yang sudah mengenal dan sebagai ada yang sama sekali tidak perna mengenal

    dengan materi yang akan dipelajari dalam sekolah.

    Dari hal tersebut, akan menjadikan suatu hal yang tidak menyenangkan. Terlebih

    lagi jika tidak ada minat motivasi dari siswa tersebut, baik motivasi internal maupun

    motivasi eksternal. Motivasi internal adalah dalam diri peserta didik itu sendiri untuk

    bisa menguasai ekonomi, sedang yang termasuk motivasi eksternal adalah motivasi dari

    luar, seperti: guru, teman, dan situasi disekeliling siswa (keadaan kelas dan metode

    pengajaran). Sebagaimana pembahasan sebelumnya bahwa peranan metode ceramah

    dan penugasan sangat membantu keberhasilan pelaksanaan proses belajar mengajar

    dalam meningkatkan pemenuhan kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi

    dalam kehidupan sehari-hari tidak akan terlepas dari perilaku dan kegiatan ekonomi.

  • 8/4/2019 Copy of PTK Ceramah

    8/22

    Efektifitas keberhasilan pembelajaran ekonomi (khususnya pada [pokok bahasan

    konsumsi, tabungan dan investasi) dalam kelas akan dapat dicapai atau dapat dilihat

    tingkat keberhasilannya dari nilai hasil ulangan sumatif maupun dari tugas-tugas yang

    dikoreksi guru.

  • 8/4/2019 Copy of PTK Ceramah

    9/22

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Setting dan Karakteristik

    Subyek Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Asasul Muttaqin yang berada di

    kampung Balang Desa Pakondang Kecamatan Rubaru Kabupaten Sumenep

    Madrasah Ibtidaiyah Asasul Muttaqin merupakan salah satu sekolah dasar yang

    berada di bawah naungan Departemen Agama. Lembaga ini didukung oleh sumber daya

    manusia yang cukup memadai, dimana MI ini memiliki guru yang rata-rata berpredikat

    sarjana yang sesuai dibidangnya

    Sebagai lembaga pendidikan yang bertujuan membentuk siswa yang

    berkwalitas, dan mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM), Ibtidaiyah Asasul

    Muttaqin menyediakan sarana dan pra sarana yang menunjang, diantaranya adalah

    tersedianya ruang kelas, ruang Kepala Sekolah, ruang guru, ruang TU, ruang

    perpustakaan, ruang laboratorium bahasa, ruang aula, musholla, ruang Unit Kesehatan

    Sekolah (UKS), ruang Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), ruang ketrampilan, ruang

    ketrampilan komputer, ruang kesenian dan lain-lain.

    Penelitian tindakan kelas ini peneliti fokuskan pada penerapan metode ceramah

    dalam meningkatkan pembelajaran SKI pada siswa kelas V di Madrasah Ibtidaiyah

    Asasul Muttaqin

    B. Variabel yang diselidiki

    Variabel adalah konsep mengenai atribut atau sifat yang terdapat pada subyek

    penelitian yang dapat bervariasi secara kuantitatif ataupun secara kualitatif (Azwar S,

    997:59). Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah:

    Variabel bebas (X) : Metode ceramah

    Variabel terikat (Y) : Keaktifan siswa

    C. Rencana Tindakan

    1. Perencanaan

    Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui upaya penerapan metode ceramah

    dalam meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran

    SKI di kelas V Madrasah Ibtidaiyah Asasul Muttaqin

    Dari perencanaan itu, maka dilakukan suatu tindakan kelas di antaranya:

    a. Skenario Tindakan Pembelajaran

    Kegiatan belajar mengajar dilakukan enam kali pertemuan, yang dilaksanakan

    pada:

    Pertemuan I

  • 8/4/2019 Copy of PTK Ceramah

    10/22

    1. Tahap Awal

    Salam pembuka

    Perkenalan antara peneliti dengan siswa

    2. Tahapan Inti

    Peneliti mengadakan dialog dengan siswa tentang pelajaran SKI.

    Peneliti mencoba menerapkan metode ceramah dalam kegiatan belajar

    mengajar

    3. Tahapan Akhir

    Peneliti memberikan motivasi dan mengharapkan dari para siswa untuk

    belajar dan mambaca materi yang akan dibahas selanjutnya

    Peneliti menutup pertemuan

    Pertemuan II

    1. Tahap Awal

    Membuka pelajaran

    Motivasi dan appersepsi

    2. Tahap Inti

    Peneliti memberikan penjelasan mengenai materi pelajaran

    Peneliti memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa secara lisan

    Peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan

    menjawab pertanyaan

    Siswa mencatat kesimpulan dari materi sudah diberikan atau dibahas

    3. Tahap Akhir

    Peneliti menyimpulkan secara global mengenai pokok bahasan yang

    dipelajari

    Peneliti memberikan motivasi dan tugas

    Setiap akhir pertemuan diberikan tes secara lisan

    Peneliti menutup pertemuan

    Pertemuan III

    1. Tahap Awal

    Membuka pelajaran

    Motivasi dan appersepsi

    2. Tahap Inti

    Peneliti bertanya mengenai materi pelajaran yang kemarin

    Peneliti memberikan penjelasan materi pelajaran

    Peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi

    yang belum dimengerti

  • 8/4/2019 Copy of PTK Ceramah

    11/22

    Siswa mencatat isi kandungan

    3. Tahap Akhir

    Peneliti menyimpulkan hasil pelajaran mengenai pokok bahasan yang

    dipelajari

    Peneliti memberikan motivasi

    Peneliti menginformasikan kepada siswa tentang evaluasi minggu depan

    Peneliti menutup pertemuan

    Pertemuan IV

    Tahap Awal

    Membuka pelajaran

    Motivasi dan appersepsi

    Tahap Inti

    Peneliti memberikan penjelasan mengenai materi pelajaran

    Peneliti memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa secara lisan

    Peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan

    atau untuk bertanya

    Siswa mencatat kesimpulan dari materi sudah diberikan atau dibahas

    Tahap Akhir

    Peneliti menyimpulkan secara global mengenai pokok bahasan yang

    dipelajari

    Peneliti memberikan motivasi dan tugas

    Setiap akhir pertemuan diberikan tes secara lisan

    Peneliti menutup pertemuan

    Pertemuan V

    Tahap Awal

    Membuka pelajaran

    Motivasi dan appersepsi

    Tahap Inti

    Peneliti bertanya mengenai materi pelajaran yang kemarin

    Peneliti memberikan penjelasan materi pelajaran selanjutnya Peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang

    belum dimengerti

    Siswa mencatat isi kandungan SKI

    Tahap Akhir

    Peneliti menyimpulkan hasil pelajaran mengenai pokok bahasan yang dipelajari

  • 8/4/2019 Copy of PTK Ceramah

    12/22

    Peneliti memberikan motivasi

    Peneliti menginformasikan kepada siswa tentang evaluasi minggu depan

    Peneliti menutup pertemuan

    Pertemuan VI

    1. Tahap Awal

    Membuka pelajaran

    Motivasi dan appersepsi

    2. Tahap Inti

    Peneliti memberikan penjelasan mengenai materi pelajaran

    Peneliti memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa secara lisan

    Peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan

    atau untuk bertanya

    Siswa mencatat isi kandungan dan kesimpulan dari materi sudah diberikan

    atau dibahas

    3. Tahap Akhir

    Peneliti menyimpulkan secara global mengenai pokok bahasan yang

    dipelajari

    Peneliti memberikan motivasi dan tugas

    Setiap akhir pertemuan diberikan tes secara lisan

    Peneliti menutup pertemuan

    b. Instrumen (Alat)

    Alat atau instrument yang dipergunakan dalam penelitian ini, yaitu menggunakan:

    1. Partisipatif approuch (pendekatan partisipatif)

    Maksudnya ialah peneliti terlibat secara langsung dan besifat aktif dalam

    mengumpulkan data yang diinginkan, dan juga peneliti kadang-kadang

    mengalahkan obyek yang diteliti untuk melaksanakan tindakan yang mengarah pada

    data yang ingin diperoleh peneliti.

    2. Metode Observasi

    yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan terhadap obyek

    (Sitrisno Hadi, 1986:136). Dengan cara ini penelitian akan memperoleh data secara

    obyektif karena obyek tidak mengetahui bahwa dirinya sedang diteliti.

    3. Interview (Wawancara)

    Interview ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data melalui diskusi dengan obyek

    penelitian. Sehingga data akan lebih valid langsung diperoleh dari sumbernya.

    4. Metode Dokumentasi

    Adalah mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkip,

    buku, Surat kabar, majalah, dan sebagainya.

  • 8/4/2019 Copy of PTK Ceramah

    13/22

    c. Personalia

    Obyek penelitian ini terfokus pada kelas V MI. Asasul Muttaqin Pakondang

    yang terdiri dari siswa dengan klasifikasi siswa dan siswi.

    2. Analisis dan refleksi

    Dari hasil pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan di kelas V dalam proses

    belajar mangajar, setelah dianalisis dapat diambil suatu hasil sementara, bahwasanya

    antara rencana tindakan yang telah dibuat sebelumnya dengan tindakan kelas yang

    dilaksanakan sudah mendekati nilai maksimal.

    Kemudian apabila dikaitkan dengan teori-teori yang diperoleh dari pelaksanaan

    tindakan yang dilakukan, terdapat keterkaitan antara keduanya walaupun sebenarnya

    belum memperlihatkan hasil yang maksimal. Kemudian apabila dikaitkan dengan teori

    dan pelaksanaannya, banyak terdapat kelemahan dan kelebihannya mengenai penerapan

    metode ceramah plus ini dalam proses belajar mengajar.

    Dari hasil refleksi ini nantinya akan dibuat acuan, untuk digunakan sebagai

    perencanaan tindakan selanjutnya. Setelah dianalisis hasilnya menunjukkan bahwasanya

    tindakan yang dilakukan telah mendekati hasil maksimal, maka dalam hal ini tidak perlu

    lagi menyusun rencana tindakan yang baru, sehingga bentuk skenario yang sudah ada

    hanya diperbaiki sedikit.

    3. Perekaman data

    Dari berbagai metode yang digunakan peneliti, agar hasil data yang telah

    diperoleh tidak hilang dan terbukti kebenarannya, data tersebut disimpan melalui

    pencatatan-pencatatan dan didokumentasikan sehingga dapat mempermudah analisis.

  • 8/4/2019 Copy of PTK Ceramah

    14/22

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN

    Setelah peneliti mengadakan penelitian mengenai metode ceramah di MI. Asasul

    Muttaqin Pakondang Rubaru Sumenep, dari data-data yang telah dikumpulkan melalui

    pendekatan partisipasi, metode observasi, metode wawancara, dan melalui metode

    dokumentasi, peneliti memperoleh hasil sebagai berikut:

    1. Kecepatan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut perubahan cara dan

    strategi guru dalam mengajar. Guru tidak mungkin menjadi satu-satunya sumber balajar

    (central learning) yang mampu menuangkan segala ilmu pengetahuan dan informasinya

    bagi siswa. Dalam metode tanya jawab dan ceramah ini guru membimbing siswa untuk

    selalu aktif bertanya maupun menjawab pertanyaan.

    2. Siswa lebih menghayati hal-hal yang dipelajari melalui percobaan dan praktik langsung

    daripada hanya menerima informasi.

    3. Kreativitas siswa yang berkembang tersebut melalui:

    Latihan tanya jawab

    Latihan berfikir kritis

    Menemukan berbagai kemungkinan jawaban atas suatu masalah yang dihadapi

    4. Seluruh perasaan siswa terlibat dalam proses belajar mengajar sehingga menyentuh

    kepribadian siswa secara utuh, dan dapat dijadikan pegangan bagi siswa.

    Siswa yang rajin memiliki daya dorong yang kuat sehingga ia belajar dengan tekun.

    Sebaliknya, siswa yang malas tidak memiliki motivasi dalam belajar. Guru berperan

    sebagai motivator atau pemberi semangat agar motif-motif yang positif pada diri siswa

    dapat bangkit, dan ditingkatkan/dikembangkan. Guru perlu mengetahui tentang

    pengetahuan, keterampilan, sikap, perasaan, serta pengalaman yang dimiliki para siswa.

    Perolehan ini perlu dihubungkan dengan pelajaran baru yang hendak diajarkan guru kepada

    siswa. Apa-apa yang telah diketahui anak akan lebih menarik minat dan bakat siswa jika

    dikaitkan dengan pelajaran baru, akibatnya siswa akan lebih mudah menangkap dan cepat

    memahami pelajaran yang dibahas.

    Penyusunan satuan pelajaran maupun pelakanaan proses belajar mengajar

    hendaknya difokuskan kepada satu arah/pola tertentu saja. Tanpa suatu pola/arah, pelajaran

    akan terpecah-pecah dan para siswa akan sulit memusatkan perhatiannya. Titik pusat itu

  • 8/4/2019 Copy of PTK Ceramah

    15/22

    akan tercipta melalui upaya merumuskan masalah yang hendak dipecahkan, merumuskan

    pertanyaan yang hendak dijawab, atau merumuskan konsep yang hendak diterapkan.

    Pada hakikatnya siswa akan senang, jika belajar sambil bekerja atau melakukan

    aktivitas. Mereka akan merasa puas, punya harga diri, jika diberi kesempatan untuk berbuat

    atau melakukan sesuatu. Oleh karena itu, mereka perlu diberi kesempatan untuk melakukan

    kegiatan nyata yang melibatkan otot dan pikirannya.

    Guru sebenarnya tidak perlu menjabarkan seluruh informasi kepada siswa. Guru

    cukup memberikan kesempatan kepada mereka untuk mencari dan menemukan informasi

    tersebut. Informai yang disampaikan guru hanya bersifat mendasar dan memancing siswa

    untuk menggali informasi selanjutnya. Sehingga, suasana kelas tidak membosankan,

    bahkan sebaliknya akan menjadi bergairah. Guru hanya sebagai motivator yang senantiasa

    mendorong para siswa untuk melihat sebuah masalah, merumuskan, serta berupaya

    memecahkan sesuai dengan taraf kemampuannya. Apabila terjadi hal-hal yang berkaitan

    dengan perbedaan pendapat dan penemuan mereka belum sesuai dengan tujuan yang

    diharapkan, maka guru hendaknya melengkapinya dengan tetap menghargai pendapat

    mereka.

    DAFTAR NILAI ULANGAN KELAS V MI. ASASUL MUTTAQIN

    NO NAMA SISWA L/P

    NILAI

    Ulangan I Ulangan II

    1 Abd Majid L 76 82

    2 Adi Srya Permana L 78 94

    3 Agung Budi Ahmad L 70 78

    4 Ahmad Najib L 68 80

    5 Ahmad Yazid L 72 80

    6 Ali Shodiqin L 65 70

    7 Anadlifatul Khuriliyyin P 72 808 Bagus Seto Inba Cipta L 72 88

    9 Bibit Bidayatul I P 68 70

    10 Edi Sunantri L 72 78

    11 Enggar Silfiah A P 68 70

    12 Esa Kurniawati P 65 70

    13 Evi Nurdiana P 68 80

    14 Faizatur Rahmania P 64 70

    15 Farid Ghozi L 65 70

    16 Farida Meriza P 73 80

    17 Fatumatuz Zahra P 66 70

    18 Fitaningsih P 75 90

    19 Halarizukhul Khoiriyah P 80 90

    20 Hani Firdausiyah P 80 90

    21 Heri Widodo L 87 94

    22 Hidayat L 85 90

    23 Huzaimah P 65 70

    24 Iffah Novianti P 65 70

    25 Iffatul Khoiriyah P 86 90

  • 8/4/2019 Copy of PTK Ceramah

    16/22

    26 Lailatul Fitriah P 75 80

    27 Lailatus Saadah P 67 70

    28 Lia Rosyita P 62 70

    29 M. Amirul Muminin L 62 70

    30 M. Fariz L 82 97

    31 M. Husein L 82 9032 Nida Asatidzah P 67 70

    33 Nila Riffatul Mabrurah P 68 70

    34 Nur Kholis Hidayati P 68 70

    35 Nur laili P 62 70

    36 Rani Dwi Mariyati P 60 70

    37 Rita Dwi Hayati P 60 70

    38 Rizqi Amaliah P 60 70

    39 Siti Zaqiatul humairo P 65 70

    40 Sri Winanti P 64 70

    41 Titi Hardianti Tri Pamuji P 75 80

    42 Weny Rahmawati P 60 8043 Wildan Syafiul Umam L 64 70

    44 Wiwid Fidianti P 64 70

    45 Yunita Fitriani P 62 70

    BAB V

    PENUTUP

    A. KESIMPULAN

    Berdasarkan dari keseluruhan hasil analisis, penulis dapat menarik kesimpulan

    sebagai berikut:

    1. Agar dapat mencapai hasil belajar yang maksimal, maka hendaknya harus meliputi

    aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik.

    2. Harus ada suatu keseimbangan antara pengembangan otak kiri dan kanan serta

    mengintegralkan IQ, SQ, dan EQ

    3. Dalam menentukan atau mengembangkan materi pelajaran hendaknya tidak

    memberatkan siswa, melainkan disederhanakan dan disesuaikan dengan kemampuan

    taraf berfikir siswa, sehingga lebih efektif dan efisien.

    4. Guru sebagai fasilitator dalam mengoptimalkan kadar keaktifan siswa, dapat memilih

    dan menggunakan metode mengajar yang tepat dan banyak melibatkan siswa dalam

    belajar.

    5. Untuk meningkatkan hasil belajar dalam bentuk pengaruh instruksional, dan untuk

    mengarahkan pengaruh pengiring kepada hal-hal yang positif dan berguna bagi siswa

    sendiri, guru harus pandai memilih apa isi pengajaran dan bagaimana proses belajar

    itu seyogyanya di kelas.

    6. Dengan mengoptimalkan serta merealisasikan empat pilar learning to do, learning

    tobe, learning to know, and learning to life together.

    B. SARAN

  • 8/4/2019 Copy of PTK Ceramah

    17/22

    Berdasarkan hasil penelitian yang membuktikan adanya hubungan yang positif

    antara metode ceramah dengan keaktifan dan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran

    SKI, maka dapat kami ajukan saran-saran sebagai berikut:

    1. Kepada Lembaga Pendidikan

    Hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai acuan dan pedoman oleh lembaga

    pendidikan untuk dijadikan acuan dalam meningkatkan kualitas PBM.

    2. Bagi Guru

    Khususnya guru Mata pelajaran SKI juga bisa dijadikan acuan untuk selalu

    meningkatkan keaktifan siswa, sebab untuk mencapai sebuah prestasi belajar siswa

    secara maksimal, maka perlu adanya metode yang lebih berfariasi seperti ceramah.

    2. Bagi Siswa

    Seperti yang tertera dalam hasil penelitian di atas, maka dapat diharapkan:

    a. Agar siswa lebih meningkatkan keaktifan bertanya, sebab terbukti bahwa siswa

    yang memiliki prestasi belajar yang baik adalah siswa yang kebanyakan dari

    mereka selalu bertanya.

    b. Agar siswa lebih meningkatkan ketekunan belajar, baik di sekolah maupun di luar

    sekolah. Karena keduanya merupakan jalan untuk mendapatkan prestsi belajar

    yang lebih baik.

    DAFTAR PUSTAKA

    Ali, M, 1985,Penelitian Kependudukan Prosedurdan Strategi, Aksara

    Barnadib, Imam,Filsafat Pendidikan, Sistem, dan Metode, Yogyakarta: Yayasan

    Hadi Sutrisno, 1993, Metodologi Reseach II, Yogyakarta: Andi Offset

    I.L Pasaribu dan B. Simanjutak, Metodik Didaktik, 1996.

  • 8/4/2019 Copy of PTK Ceramah

    18/22

    Muhaimin, Abdul Ghofir, Nur Ali Rahman, 1996, Strategi Belajar Mengajar, Surabaya:

    CV. Citra Media.

    Muhibbin Syah, Psikologi pendidikan Dengan Pendekatan Baru, PT Remaja Rosda Kary,

    Bandung cet. VI, 2001.

    Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Sinara Baru Algesindo, Bandung,

    Cet . V, 2000.

    Roestiyah NK, 1989, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Bina Aksara

    Ramayulis, 1990, Metodologi PengajaranAgama Islam, Jakarta: Kalam Mulia

    Soejono, AG, 1980,Pendahuluan Didaktik Metodik Umum, Bandung: Bina Karya

    Imam Barnadib,Filsafat Pendidikan, Sistem, dan Metode, Yogyakarta: Yayasan Penerbit

    IKIP, Cet. ke-6

    Sitrisno Hadi, Metodologi Research II, Andi Offset, Yogyakarta, 1986

    DAFTAR ISI

    halaman

    Lembar Persetujuan..............................................................i

    Kata Pengantar................................................................................................ii

    Daftar isi...........................................................................................................iv

    BAB I : PENDAHULUAN

  • 8/4/2019 Copy of PTK Ceramah

    19/22

    Latar Belakang Masalah.......................................................................1

    Rumusan Masalah................................................................................2

    Tujuan Penelitian.................................................................................2

    Manfaat penelitian.............................................................................3

    BAB II : KAJIAN PUSTAKA

    A.....................................................................................Pengertian Metode 4

    B.......................................................................................Metode Ceramah 7

    BAB III: METODE PENELITIAN

    A..............................................................Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

    .....................................................................................................8

    B....................................................................................Variabel Penelitian 8

    C.....................................................................................Rencana Tindakan 8

    BAB IV: HASIL PENELITIAN......................................................................13

    BAB V : PENUTUP

    A. Kesimpulan ................................................................................13

    B. Saran ..........................................................................................13

    DAFTAR PUSTAKA

  • 8/4/2019 Copy of PTK Ceramah

    20/22

    KATA PENGANTAR

    Bismillahirrahmanirrahim

    Puji syukur penulis haturkan kehadirat Ilahi Rabbi yang telah memberikan Rahmat,

    Taufiq dan Hidayah-Nya, sehingga laporan penelitian tind

    akan kelas ini dapat penulis selesaikan tepat pada waktunya.

    Penyelesaian laporan penelitian tindakan kelas ini tidak terlepas dari beberapa

    pihak terkait yang telah banyak memberikan motivasi dan bantuan selama penelitian

    tindakan kelas ini berlangsung. Oleh karena itu ucapan terimah kasih dengan setulus hati

    penulis ucapkan kepada:

    1. Bapak Drs. H. Thalabudin, selaku Kepala Sekolah MI. Asasul Muttaqin Pakondang

    2. Bapak Silaturrahman, S.Pd selaku guru pelajaran SKI kelas V MI. Asasul Muttaqin

    3. Dewan guru dan seluruh staf karyawan sekolah yang telah banyak membantu dalam

    penelitian tindakan kelas ini

    4. Seluruh siswa-siswi MI. Asasul Muttaqin Pakondang yang telah banyak membantu

    lancarnya penelitian tindakan kelas ini

    Akhirnya, penyusunan laporan pengajaran ini jauh dari sempurna, maka dengan

    kerendahan hati penulis harapkan saran dan kritik dari semua pihak. Dan semoga laporan

    pengajaran ini dapat bermanfaat bagi penulis ataupun pembaca pada umumnya. Amin.

    Penyusun,

    1. Abdul Majid Muslim (ketua)

    2. Moh. Ilyas, S.Pd (anggota)

    3. Moh. Dahri, A.Ma (anggota)

    4. Silaturrahman, S.Pd (anggota)

    5. Abd. Qadir Muslim, S.Pd I

    (anggota)

  • 8/4/2019 Copy of PTK Ceramah

    21/22

    Halaman Pengesahan

    Laporan

    Penelitian tindakan kelas (PTK)

    IMPLEMENTASI METODE CERAMAH DALAM MENINGKATKAN

    KEAKTIFAN SISWA TERHADAP MATERI PELAJARAN SKI

    KELAS V MI. ASASUL MUTTAQIN PAKONDANG RUBARU SUMENEP

    Oleh:

    1. Abdul Majid Muslim, S.Pd I (ketua)

    2. Moh. Ilyas, S.Pd (anggota)

    3. Moh. Dahri, A.Ma (anggota)

    4. Silaturrahman, S.Pd (anggota)

    5. Abd. Qadir Muslim, S.Pd I (anggota)

    Telah dilaporkan dan disetujui:

    Sumenep, 09 September 2006

    Oleh:

    Kepala Sekolah

    MI. Asasul Muttaqin

    Drs. H. Thalabudin

    NIP.150 225 334

  • 8/4/2019 Copy of PTK Ceramah

    22/22

    LAPORAN

    PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

    IMPLEMENTASI METODE CERAMAH DALAM MENINGKATKAN

    KEAKTIFAN SISWA TERHADAP MATERI PELAJARAN SKI

    KELAS V MI. ASASUL MUTTAQIN PAKONDANG RUBARU SUMENEP

    Oleh:

    1. Abdul Majid Muslim (ketua)

    2. Moh. Ilyas, S.Pd (anggota)

    3. Moh. Dahri, A.Ma (anggota)

    4. Silaturrahman, S.Pd (anggota)

    5. Abd. Qadir Muslim, S.Pd I (anggota)

    MI. ASASUL MUTTAQIN

    BALANG PAKONDANG RUBARU SUMENEP

    PROVINSI JAWA TIMUR

    September 2006