case report tifoid dimas.doc

download case report tifoid dimas.doc

of 27

Transcript of case report tifoid dimas.doc

  • 8/15/2019 case report tifoid dimas.doc

    1/27

    BAB I

    ILUSTRASI KASUS

    I. Identitas

    Identitas Pasien Nama : An. S

    Umur : 10 TahunJenis Kelamin : Perempuan

    Agama : Islam

     No. Medrek : !"1

    Alamat : Pameuntasan #T$#% &$&' Ke(.)i*ide+ Ka,.-andungTanggal Masuk #S : &" Mei &01

    Tanggal Pemeriksaan : 01 Juni &01

    II. Anamnesa/ilakukan se(ara autoanamnesis dan aloanamnesis kepada i,u pasien pada tanggal

    Maret &01 di #uang Melati #SU/ Soreang.

    Keluhan Utama

    /emam

    Riwayat Penyakit Sekarang

    Pasien diantar ke I/ #SU/ Soreang dengan keluhan demam +ang dirasakan

    se2ak 1 minggu se,elum masuk rumah sakit naik turun terutama meningkat pada

    malam hari. Keluhan disertai dengan mual tanpa di sertai muntah' ,atuk namun tidak 

     ,erdahak' pilek dengan se(ret ,er*arna putih ,ening' sakit kepala' dan ,adan +ang

    terasa lemas dan lesu serta na3su makan +ang ,erkurang. Mimisan dan gusi ,erdarah

    disangkal. Pasien mengatakan -A- terakhir pada tanggal 1 hari se,elum masuk 

    rumah sakit. -AK normal tidak ada kelainan. I,u pasien mengatakan ,ah*a pasien

    sering 2a2an makanan di luar rumah. #i*a2at imunisasi lengkap' ri*a+at kontak 

    dengan penderita T- disangkal' dan ri*a+at alergi terhadap o,at4o,atan di sangkal.

    Riwayat Penyakit Dahulu

    Pasien ,elum pernah mengalami hal +ang serupa.

    Riwayat Penyakit Keluarga (dan lingkungan)

    /ikatakan terdapat tetangga pasien +ang mengalami pen+akit +ang mirip dengan

     pasien.

    Riwayat Tumuh Kemang

    1

  • 8/15/2019 case report tifoid dimas.doc

    2/27

    Menurut i,u pasien perkem,angan anak sama dengan anak anak seusian+a.

    III. Pemeriksaan !isik   5Tanggal &" Mei &016

    Tanda 7ital :Keadaan umum : Tampak sakit ringan

    Kesadaran : )ompos Mentis

    Tekanan /arah : 110$80 mm9g Nadi : "0 $menit' reguler 

    Suhu : !'0 )

    #espirasi : & $menit

    Status i;i:

    Umur : 10 tahun

    -- : &1 kgT- : 1& (m

    -MI < 1!. < = 54&6 S/

    U 10 tahuni;i Kurang

    Status eneralis:

    Kepala : Normo(ephal

    Mata

    4 Kon2ungti>a : Anemis 54$46

    4 Sklera : Ikterik 54$46

    4 Pupil : -ulat' isokor ! mm$ ! mmƟ4 #)?$#)T? : @$@

    Telinga : Sekret 4$4

    9idung : Sekret 4$4' P)9 546

    Mulut : P) 546' Tonsil T14T1

    ?eher : K- tidak tera,a mem,esar' retraksi suprasternal 546

    Thoraks

    4 Paru : Inspeksi : -entuk dan gerakan dada simetris kanan dan

    kiri' retraksi interkostal 546

      Palpasi : Bremitus >okal kanan < kiri

      Perkusi : Sonor di seluruh lapangan paru

      Auskultasi : 7-S kanan < kiri' ronkhi4$4' *hee;ing 4$4

      slem 4$4

    2

  • 8/15/2019 case report tifoid dimas.doc

    3/27

    4 Jantung : Inspeksi : I(tus (ordis tidak terlihat

      Palpasi : I(tus (ordis tera,a di I)S 7 linea mid(la>i(ula

      sinistra

    Perkusi : -atas 2antung kanan : I)S 7 linea sternalis

    dekstra

      -atas 2antung kiri : I)S I7 I 2ari medial ?M)S

      Auskultasi : -un+i 2antung murni reguler' gallop 546'

      murmur 546

    A,domen : Inspeksi : /atar' retraksi epigastrium 546

      Palpasi : ?em,ut' hepar tera,a ! (m -A) tepi ta2am'

      konsistensi ken+al' n+eri tekan 546' lien tidak

    tera,a mem,esar' n+eri tekan epigastrium 546

      Perkusi : Timpani di seluruh lapang a,domen

      Auskultasi : -ising usus 5@6 normal.

    Ckstremitas : Akral hangat' )apillar+ #e3ill Time = & detik.

    I". Pemeriksaan Penun#ang

    9ematologi

    /arah #utin 5&" Mei &016

    9emoglo,in : 11.0 g$dl9ematokrit : !& D

    ?eukosit : .!00$mm!

    Trom,osit : 1E.000$mm!

    Imunoserologi %idal 5&" Mei &016

    S. Ty$hi%& ' *+,

    S. Paraty$hi%A& ' *+,

    S. Paraty$hi%B& ' *+,

    S. Paraty$hi%-& ' *+,

    S. Ty$hi% ' *+,

    S. Paraty$hi%A ' *+,

    S. Paraty$hi%B ' /,

    3

  • 8/15/2019 case report tifoid dimas.doc

    4/27

    S. Paraty$hi%- ' /,

    ". Diagn0sa Ker#a

    /emam t+3oid

    "I. Usulan Pemeriksaan4

    "II. Tatalaksana

    4 -ed rest

    4 In3us #? &0 gtt$menit 5in3us makro6

    4 P)T s+rup ! & (th4 )e3otaime ! 00 mg 5I76

    "III. 1dukasi

    4 Men2aga higienitas4 Pengolahan makanan +ang ,enar 

    4 Mem,uang tin2a di 2am,an +ang saniter

    I2. Pr0gn0sis

    Fuo ad >itam : du,ia ad ,onamFuo ad 3ungsionam : du,ia ad ,onam

    Fuo ad sanationam : du,ia ad ,onam

    2. !0ll0w U$

    *, 3ei +,/

    S : /emam 546 ' mual 546' muntah 546' n+eri perut 546' ,atuk 546' pilek 546' mual 546' muntah 546'

    lemes 5@6' -A- 546' -AK 5@6 tidak ada kelainan' na3su makan menurun.

    : Tekanan /arah : 100$0 mm9g

     Nadi : 100$menit

    Perna3asan : &$menit

    Suhu : !'0)

    Mata

    4 Kon2ungti>a : Anemis 54$46

    4 Sklera : Ikterik 54$46

    4 Pupil : -ulat' isokor ! mm$ ! mmƟ4 #)?$#)T? : @$@

    Telinga : Sekret 4$4

    9idung : Sekret 4$4' P)9 546

    4

  • 8/15/2019 case report tifoid dimas.doc

    5/27

    Mulut : P) 546' Tonsil T14T1

    ?eher : K- tidak tera,a mem,esar' retraksi suprasternal 546

    Thoraks

    4 Paru : Inspeksi : -entuk dan gerakan dada simetris kiri dan

    kanan' retraksi interkostal 546

      Palpasi : Bremitus >okal kanan < kiri

      Perkusi : Sonor di seluruh lapangan paru

      Auskultasi : 7-S kanan < kiri' ronkhi4$4' *hee;ing 4$4

      slem 4$4

    4 Jantung : Inspeksi : I(tus (ordis tidak terlihat

      Palpasi : I(tus (ordis tera,a di I)S 7 linea mid(la>i(ula

      sinistraPerkusi : -atas 2antung kanan : I)S 7 linea sternalis

    dekstra

      -atas 2antung kiri : #I) I7 I 2ari medial ?M)S

      Auskultasi : -un+i 2antung murni reguler' gallop 546'

      murmur 546

    A,domen : Inspeksi : /atar' retraksi epigastrium 546

      Palpasi : Supel' hepar tera,a ! (m -A) tepi ta2am'

      konsistensi ken+al' n+eri tekan 546' lien tidak

    tera,a mem,esar' n+eri tekan epigastrium 5@6

      Perkusi : Timpani di seluruh lapang a,domen

      Auskultasi : -ising usus 5@6 normal.

    Ckstremitas : Akral hangat' )apillar+ #e3ill Time = ! detik.

    A : /emam Ti3oid

    P : 4 In3us #? &0 gtt$menit 5in3us makro64 P)T s+rup ! & (th

    4 )e3otaime ! 00 mg 5I76

    4 T/ I

    * 3ei +,/

    5

  • 8/15/2019 case report tifoid dimas.doc

    6/27

    S : /emam 546 ' mual 546' muntah 546' n+eri perut 546' ,atuk 546' pilek 546' mual 546' muntah 546'

    lemes 5@6' -A- 546' -AK 5@6 tidak ada kelainan' na3su makan menurun.

    : Tekanan /arah : 100$0 mm9g

     Nadi : 100$menit

    Perna3asan : !0$menit

    Suhu : ! 0)

    Mata

    4 Kon2ungti>a : Anemis 54$46

    4 Sklera : Ikterik 54$464 Pupil : -ulat' isokor ! mm$ ! mmƟ

    4 #)?$#)T? : @$@

    9idung : Sekret 4$4' P)9 546

    Mulut : P) 546' Tonsil T14T1

    ?eher : K- tidak tera,a mem,esar' retraksi suprasternal 546

    Thoraks

    4 Paru : Inspeksi : -entuk dan gerakan dada simetris kiri dankanan' retraksi interkostal 546

      Palpasi : Bremitus >okal kanan < kiri

      Perkusi : Sonor di seluruh lapangan paru

      Auskultasi : 7-S kanan < kiri' ronkhi4$4' *hee;ing 4$4

      slem 4$4

    4 Jantung : Inspeksi : I(tus (ordis tidak terlihat

      Palpasi : I(tus (ordis tera,a di I)S 7 linea mid(la>i(ula

      sinistra

    Perkusi : -atas 2antung kanan : I)S 7 linea sternalis

    dekstra

      -atas 2antung kiri : #I) I7 I 2ari medial ?M)S

      Auskultasi : -un+i 2antung murni reguler' gallop 546'

      murmur 546

    A,domen : Inspeksi : /atar' retraksi epigastrium 546

      Palpasi : Supel' hepar tera,a ! (m -A) tepi ta2am'

    6

  • 8/15/2019 case report tifoid dimas.doc

    7/27

     konsistensi ken+al' permukaan rata' n+eri tekan

    5@6' lien tidak

    tera,a mem,esar' n+eri tekan epigastrium 5@6

      Perkusi : Timpani di seluruh lapang a,domen

      Auskultasi : -ising usus 5@6 normal.

    Ckstremitas : Akral hangat' )apillar+ #e3ill Time = & detik.

    A : /emam Ti3oid

    P : 4 In3us #? &0 gtt$menit 5in3us makro6

    4 P)T s+rup ! & (th4 )e3otaime ! 800 mg 5I76

    4 T/ I

    , 4uni +,/

    S : /emam 546 ' mual 546' muntah 546' n+eri perut 546' ,atuk 546' pilek 546' mual 546' muntah 546'

    lemes 5@6' -A- 546' -AK 5@6 tidak ada kelainan' na3su makan menurun.

    : Tekanan /arah : 110$80 mm9g

     Nadi : E$menit

    Perna3asan : !0$menit

    Suhu : !'E0)

    Mata

    4 Kon2ungti>a : Anemis 54$464 Sklera : Ikterik 54$46

    9idung : Sekret 4$4' P)9 546

    Mulut : P) 546'

    ?eher : K- tidak tera,a mem,esar' retraksi suprasternal 546

    Thoraks

    4 Paru : -entuk dan gerakan dada simetris kiri dan

    kanan' retraksi interkostal 546 7-S kanan < kiri' ronkhi4$4'

    *hee;ing 4$4' slem 4$4

    4 Jantung : -un+i 2antung murni reguler' gallop 546' murmur 546

    A,domen : Inspeksi : /atar' retraksi epigastrium 546

      Palpasi : Supel' hepar tera,a ! (m -A) tepi ta2am'

      konsistensi ken+al' n+eri tekan 546' lien tidak

    7

  • 8/15/2019 case report tifoid dimas.doc

    8/27

      tera,a mem,esar' n+eri tekan epigastrium 546

      Perkusi : Timpani di seluruh lapang a,domen

      Auskultasi : -ising usus 5@6 normal.

    Ckstremitas : Akral hangat' )apillar+ #e3ill Time = ! detik.

    A : /emam Ti3oid

    P : In3us #? &0 gtt$menit

    )e3otaime ! 800 mg 5I76 stop

    Para(etamol S+rup ! (th II 5,ila panas6

    T/ 1

    /ul(ola supp

    )e3iime s+rup & )th II

    )ek darah rutin ulang ,ila normal ,oleh pulang

    9asil ?a,oratorium : 9, 11'1 g$d?' 9t !& D' ?eukosit .800 $mm!' Trom,osit

    &1.000$mm!

    BAB II

    A5ALISA KASUS

    . A$akah diagn0sis $ada $asien ini sudah te$at6

    /iagnosis a*al pada pasien ini adalah : /emam t+3oid

    Anamnesis :

    4 Keluhan demam le,ih dari 1 minggu

    8

  • 8/15/2019 case report tifoid dimas.doc

    9/27

    4 /emam naik turun +ang terutama meningkat pada malam hari

    4 Terdapat rasa mual ' sakit kepala' dan na3su makan menurun.

    4 Terdapat sulit -A-

    Pemeriksaan 3isik :

    4 Pada palpasi a,domen tera,a lem,ut' hepar tera,a ! (m -A) tepi ta2am'

    konsistensi ken+al' n+eri tekan 546' lien tidak tera,a mem,esar' n+eri tekan

    epigastrium 5@6

    Pemeriksaan penun2ang :

    /arah #utin 5&" Mei &0169emoglo,in : 11.0 g$dl

    9ematokrit : !& D

    ?eukosit : .!00$mm!

    Trom,osit : 1E.000$mm!

    Imunoserologi %idal 5&" Mei &016

    S. Ty$hi%& ' *+,

    S. Paraty$hi%A& ' *+,

    S. Paraty$hi%B& ' *+,

    S. Paraty$hi%-& ' *+,

    S. Ty$hi% ' *+,

    S. Paraty$hi%A ' *+,

    S. Paraty$hi%B ' /,

    S. Paraty$hi%- ' /,

    Pada kasus ini' pasien sedang mengalami ge2ala pada periode inku,asi dari

    demam ti3oid ,erupa demam. Penampilan demam pada kasus demam ti3oid

    mempun+ai istilah khusus +aitu  step-ladder temperature chart   +ang ditandai

    dengan demam tim,ul ti,a4ti,a' kemudian naik se(ara ,ertahap tiap harin+a dan

    men(apai titik tertinggi pada akhir minggu pertama. /emam le,ih tinggi saat sore

    dan malam hari di,andingkan dengan pagi harin+a.

    Pada pasien ini 2uga ditemukan pertanda serologis +ang positi3 untuk ti3oid +aitu

    titer S. t+phi ' 9' parat+phi A' -' )' dan A9 +ang men(apai 1$!&0 pada tes

    *idal. %alaupun tes *idal memiliki rendahn+a sensiti>itas dan spesi3isitas serta

    9

  • 8/15/2019 case report tifoid dimas.doc

    10/27

    sulitn+a melakukan interpretasi hasil penegakan diagnosis demam ti3oid akan

    tetapi hasil u2i %idal +ang positi3 akan memperkuat dugaan pada tersangka

     penderita demam ti3oid.

    Maka diagnosis pada pasien ini adalah Demam Ty$h0id.

    +. A$akah tatalaksana $ada $asien ini sudah te$at6

    Tatalaksana I/

    4 -ed rest4 In3us #? &0 gtt$menit 5in3us makro6

    4 P)T s+rup ! & (th

    4 )e3otaime ! 00 mg 5I76

    Tatalaksana ,angsal melati

    4 In3us #? &0 gtt$menit 5in3us makro6

    4 P)T s+rup ! & (th 5,ila panas64 )e3otaime ! 00 mg 5I76

    4 T/ I

    Pem,erian para(etamol pada pasien ini ditu2ukan se,agai penurun panas dengan dosis !1 per 

    oral dan di,erikan ketika panas. Pem,erian (e3otaime ! 00 mg 5I76 sudah sesuai dengan

    dosis la;im o,at dan saat di,erikan anti,iotik panas ,adan turun *alaupun o,at penurun panas

    telah di stop. Pem,erian (airan #? pada pasien ini ditu2ukan untuk pem,erian nutrisi agar 

    menghindari 3aktor pen+ulit karena pasien 2uga kehilangan na3su makan.

    *. K0m$likasi a$a yang da$at timul $ada $asien ini6

    Per3orasi usus +ang tim,ul ,iasan+a pada minggu ketiga atau setengahn+a dan ter2adi pada

     ,agian distal ileum. Peritonitis +ang ,iasan+a men+ertai per3orasi tetapi dapat ter2adi tanpa

     per3orasi usus. T+phoid ense3alopati Merupakan komplikasi ti3oid dengan ge2ala dan tanda klinis

     ,erupa kesadaran menurun' ke2ang G ke2ang' muntah' demam tinggi' pemeriksaan otak dalam

     ,atas normal atau ,isa sampai ke meningitis.

    7. Bagaimana $r0gn0sis $ada $asien ini6

    /i negara ma2u' dengan terapi anti,iotik +ang adekuat' angka mortalitas =1D. /i negara

     ,erkem,ang' angka mortalitasn+a H 10D' ,iasan+a karena keterlam,atan diagnosis' pera*atan'

    10

  • 8/15/2019 case report tifoid dimas.doc

    11/27

    dan pengo,atan. Mun(uln+a komplikasi' seperti per3orasi gastrointestinal atau perdarahan he,at'

    meningitis' endokarditis' dan pneumonia' mengaki,atkan mor,iditas dan mortalitas +ang tinggi.

    BAB III

    TI54AUA5 PUSTAKA

    Demam Ti80id

    .. De8inisi

    /emam ti3oid 5ti3us a,dominalis' enteric fever 6 adalah pen+akit in3eksi akut +ang

     ,iasan+a terdapat pada saluran pen(ernaan dengan ge2ala demam +ang le,ih dari 8 hari'

    gangguan pada saluran pen(ernaan dengan atau tanpa gangguan kesadaran.

    .+. 1$idemi0l0gi

    /emam ti3oid dan parati3oid merupakan salah satu pen+akit in3eksi endemik di Asia'

    A3rika' Amerika ?atin Kari,ia dan (eania' termasuk Indonesia. Pen+akit ini tergolong

     pen+akit menular +ang dapat men+erang ,an+ak orang melalui makanan dan minuman

    +ang terkontaminasi. Insiden demam ti3oid di seluruh dunia menurut data pada tahun

    &00& sekitar 1 2uta per tahun' 00.000 di antaran+a men+e,a,kan kematian. /i

    Indonesia pre>alensi "1D kasus demam ti3oid ter2adi pada umur !41" tahun' ke2adian

    11

  • 8/15/2019 case report tifoid dimas.doc

    12/27

    meningkat setelah umur tahun. Ada dua sum,er penularan S.typhi  : pasien +ang

    menderita demam ti3oid dan +ang le,ih sering dari carrier   +aitu orang +ang telah

    sem,uh dari demam ti3oid namun masih mengeksresikan S. typhi dalam tin2a selama

    le,ih dari satu tahun.

    .*. 1ti0l0gi/emam ti3oid dise,a,kan oleh Salmonella typhi (S. typhi)' kuman ,er,entuk ,asil gram

    negati3 ,erukuran &4 m 0.40'E m' ,ergerak dengan 3lagel peritrik' dan tidak 

     ,erspora. Salmonella sp. tum,uh (epat dalam media +ang sederhana hampir tidak pernah

    mem3ermentasi laktosa dan sukrosa' mem,entuk asam dan kadang gas dari glukosa dan

    manosa' ,iasan+a memproduksi hidrogen sul3ide atau 9&S. Pada ,iakan agar kolonin+a

     ,esar ,ergaris tengah &4E milimeter' ,ulat agak (em,ung' 2ernih' smooth. Salmonella

    typhi mempun+ai antigen somatik 56 +ang terdiri dari oligosakarida' 3lagelar antigen

    596 +ang teridi dari protein dan en>elope antigen 57i6 +ang terdiri polisakarida. Kuman

    ini mempun+ai makromolekular lipopolisakarida kompleks +ang mem,entuk lapisan

    luar dari dinding sel +ang dinamakan endotoksin. Salmonella t+phi 2uga dapat

    memperoleh plasmid 3a(tor4# +ang ,erikatan dengan resistensi terhadap multiple

    anti,iotik. Kuman ini tum,uh dalam suasana aero, dan 3akultati3 anaero,. Kuman ini

    mati pada suhu ) dan pada keadaan kering. /i dalam air dapat ,ertahan hidup selama

    minggu dan hidup su,ur pada medium +ang mengandung garam empedu.

    .7. Pat08isi0l0gi

    Patogenesis demam ti3oid meli,atkan proses kompleks +ang mengikuti ingesti

    organism' +aitu: 16 penempelan dan in>asi sel4 sel pada Pe+er Pat(h' &6 ,akteri ,ertahan

    hidup dan ,ermultiplikasi dalam makro3ag Pe+er Pat(h' nodus lim3atikus mesenteri(a'

    dan organ4 organ etra intestinal sistem retikuloendotelial !6 ,akteri ,ertahan hidup di

    dalamaliran darah' 6 produksi enterotoksin +ang meningkatkan kadar (AMP di dalam

    kripta usus dan meningkatkan permea,ilitas mem,rane usus sehingga men+e,a,kan

    keluarn+a elektrolit dan air ke dalam lumen intestinal

    Masukn+a kuman Salmonella t+phi dan Salmonella parat+phi ke dalam tu,uh

    manusia ter2adi melalui makanan +ang terkontaminasi kuman. Se,agian kuman

    dimusnahkan dalam lam,ung karena suasana asam di lam,ung 5p9 = &6 ,an+ak +ang

    mati namun se,agian lolos masuk ke dalam usus dan ,erkem,ang ,iak dalam pe+er 

    12

  • 8/15/2019 case report tifoid dimas.doc

    13/27

     pat(h dalam usus. Untuk diketahui' 2umlah kuman +ang masuk dan dapat men+e,a,kan

    in3eksi minimal ,er2umlah 10 dan 2umlah ,isa sa2a meningkat ,ila keadaan lokal pada

    lam,ung +ang menurun seperti aklorhidria' post gastrektomi' penggunaan o,at4 o,atan

    seperti antasida' 9&4,loker' dan Proton Pump Inhi,itor.

    -akteri +ang masih hidup akan men(apai usus halus tepatn+a di 2e2num dan ileum.

    -ila respon imunitas humoral mukosa usus 5IgA6 kurang ,aik maka kuman akan

    menem,us sel4 sel epitel 5sel4M merupakan selnepitel khusus +ang +ang melapisi Pe+er 

    Pat(h' merupakan port de entr+ dari kuman ini6 dan selan2utn+a ke lamina propria. /i

    lamina propria kuman ,erkem,ang ,iak dan di3agosit oleh sel4 sel 3agosit terutama

    makro3ag. Kuman dapat hidup dan ,erkem,ang ,iak di dalam makro3ag dan selan2utn+a

    di,a*a ke peyer patch di ileum distal dan kemudian kelen2ar getah ,ening mesenterika.

    Selan2utn+a melalui du(tus thora(i(us' kuman +ang terdapat dalam makro3ag ini masuk 

    ke dalam sirkulasi darah 5mengaki,atkan ,akteremia pertama +ang si3atn+a

    asimtomatik6 dan men+e,ar ke seluruh organ #etikuloendotelial tu,uh terutama hati dan

    ?impa. /i organ4 organ #CS ini kuman meninggalkan sel4 sel 3agosit dan kemudian

     ,erkem,ang ,iak di luar sel atau ruang sinusoid dan selan2utn+a kem,ali masuk ke

    sirkulasi sistemik +ang mengaki,atkan ,akteremia kedua dengan disertai tanda4 tanda

    dan ge2ala in3eksi sistemik.

    /i dalam hepar' kuman masuk ke dalam kandung empedu' ,erkem,ang ,iak' dan

     ,ersama (airan empedu diekskresikan se(ara intermittenL ke dalam lumen usus.

    Se,agian kuman dikeluarkan ,ersama 3eses dan se,agian masuk lagi ke dalam sirkulasi

    setelah menem,us usus. Proses +ang sama terulang kem,ali' ,erhu,ung makro3ag telah

    terakti>asi dan hiperakti3 maka pada saat 3agositosis kuman Salmonella ter2adi ,e,erapa

     pelepasan mediator in3lamasi +ang selan2utn+a akan menim,ulkan ge2ala reaksi

    in3lamasi sistemik seperti demam' malaise' mialgia' sakit kepala' sakit perut' diare

    diselingi konstipasi' sampai gangguan mental dalam hal ini adalah delirium. Pada anak4

    anak gangguan mental ini ,iasan+a ter2adi se*aktu tidur ,erupa mengigau +ang ter2adi

    dalam ! hari ,erturut4 turut.

    /alam Pe+er Pat(h makro3ag hiperakti3 menim,ulkan reaksi hiperplasi 2aringan 5S.

    t+phi intra makro3ag menginduksi reaksi hipersensiti>itas tipe lam,at' h+perplasia

     2aringan dan nekrosis organ6. Perdarahan saluran (erna dapat ter2adi aki,at erosi

    13

  • 8/15/2019 case report tifoid dimas.doc

    14/27

     pem,uluh darah sekitar pe+er pat(h +ang sedang mengalami nekrosis dan hiperplasi

    aki,at akumulasi selselmononu(lear di dinding usus.

    Proses patologis 2aringan lim3oid ini dapat ,erkem,ang hingga ke lapisan otot'

    serosa usus' dan dapat mengaki,atkan per3orasi. Cndotoin dapat menempel di reseptor 

    sel endotel kapiler dengan aki,at tim,uln+a komplikasi seperti gangguan

    neuropsikiatrik' kardio>askuler' respirasi' dan gangguan organ lainn+a. Peran endotoksin

    dalam pathogenesis demam ti3oid tidak 2elas' hal terse,ut ter,ukti dengan tidak 

    terdeteksin+a endotoksin dalam sirkulasi penderita melalui pemeriksaan limulus. /iduga

    endotoksin dari salmonella t+phi ini menstimulasi makro3ag di dalam hepar' lien' 3olikel

    usus halus dan kelen2ar lim3e mesenterika untuk memproduksi sitokin dan ;at4 ;at lain.

    Produk dari makro3ag inilah +ang dapat menim,ulkan kelainan anatomis seperti

    nekrosis sel' sistem >askuler' +ang tidak sta,iil' demam' depresi sumsum tulang'

    kelainan pada darah dan 2uga menstimulasi sistem imunologis.

    -agan patomekanisme In3eksi Salmonella typhi : 

    14

  • 8/15/2019 case report tifoid dimas.doc

    15/27

    .9 Sumer Penularan

    1..1. Penderita /emam Ti3oid

    Sum,er penularan +ang utama adalah penderita demam ti3oid' dimana indi>idu

    terse,ut dapat mengeluarkan ,er2uta42uta kuman salmonella t+phi dalam 3esesn+a dan

    3eses inilah +ang merupakan sum,er pen(emar untuk makanan dan minuman ,aik se(ara

    langsung melalui tangan penderita maupun melalui lalat se,agai >ektor.

    1..&. (arrier demam ti3oid

    15

  • 8/15/2019 case report tifoid dimas.doc

    16/27

    -er,eda dengan pen+akit in3eksi lain' penderita demam ti3oid *alaupun sudah

    din+atakan sem,uh' mereka masih dapat menularkan pen+akitn+a ke orang lain. ,akteri

    salmonella dapat ,ersem,un+i di kantung empedu dan ,akteri ini diekskresikan melaui

    tin2a atau air seni tanpa menun2ukkan ge2ala klinis5(arrier6. )arrierini dapat ,erlangsung

    (ukup lama' ,ahkan ada +ang sampai satu tahun atau ,ahkan seumur hidup.

    /iantara demam ti3oi3 +ang sem,uh klinis' &0D diantaran+a masih ditemukan kuman

    salmonella t+phi setelah & ,ulan dan 10D masih ditemukan pada ,ulan ke4! serta !D

    masih ditemukan setelah 1 tahun. /ikenal ada & tipe (arrier demam ti3oid

    a. (arrier (on>ales(ent 5,aru sem,uh klinis6 +aitu penderita +ang sedang dalam masa

     pen+em,uhan masih mengeluarkan ,asil ti3oid dalam tin2an+a sampe ,ulan se2ak 

    terin3eksi

     ,. (arrier (hronis5menahun6 +aitu penderita +ang telah sem,uh' tetapi masihmengandung dan mengeluarkan organisme salmonella t+phi dalam tin2an+a sampai le,ih

    dari satu tahun.

    1..!. makanan dan minuman +ang terkontaminasi

    Kuman salmonella t+phi masuk ke dalam tu,uh manusia melalui mulut

     ,ersamaan dengan makanan dan minuman +ang telah terkontaminasi oleh tin2a dan urin

    dari penderita dan (arrier. Pen+e,aran ,akteri ke dalam makanan atau minuman ,isa

    ter2adi aki,at pen(u(ian tangan +ang kurang ,ersih setelah ,uang air ,esar maupun

    setelah ,uang air ke(il. /i ,e,erapa negara penularan ter2adi karena mengonsumsi

    kerang4kerangan +ang ,erasal dari air ter(emar',uah4,uahan' sa+ur4sa+uran mentah.

    ?alat dapat 2uga ,erperan se,agai perantara penularan memindahkan mikroorganisme

    dari tin2a ke makanan.

    ./. 3ani8estasi Klinis

    1. Panas +ang makin tinggi terutama pada malam hari dan pagi hari' ,ila panas

    sering disertai delirium' demam dapat ,ersi3at remitten dapat pula kontinua.

    Suhu meningkat dan ,ertahap seperti tangga' men(apai pun(akn+a pada hari

    ke ' dapat men(apai !"o 4 0o)

    &. ?emah ,adan' n+eri kepala di 3rontal.!. Mual 4 anoreksia.

    . angguan de3ekasi :

    4 ,stipasi pada minggu I.

    16

  • 8/15/2019 case report tifoid dimas.doc

    17/27

    4 /iare pada minggu II 5peas soup diare6. Karena peradangan mukosa dari

    usus' sering disertai dengan perdarahan dari selaput lendir usus' terutama

    ileum.

    . Insomnia.

    . Muntah.8. N+eri perut.

    E. Apatis$,ingung dapat diaki,atkan toksik men2adi delirium +ang akan men2adi

    meningismus 5akhir minggu ke I6.". M+algi$atralgi.

    10. -atuk.

    11. Nadi ter2adi ,radi(ardi relati3 5normaln+a 3rekuensi nadi akan meningkat

    se,an+ak 1E$menit pada setiap peningkatan suhu tu,uh se,an+ak 1o )' pada

    demam t+poid den+ut nadi akan le,ih lam,at dari perhitungan +ang

    seharusn+a6' hal ini dise,a,kan oleh karena e3ek endotoksin pada miokard.1&. ?idah' t+phoid tongue' dengan *arna lidah putih kotor ke(oklatan dengan

    u2ung dan tepi hiperemis dan terdapat tremor.1!. Thoraks' paru4paru dapat ter2adi ,ron(hitis$pneumonia' pada umumn+a

     ,ersi3at tidak produkti3' ter2adi pada minggu ke II atau minggu ke III' +ang

    dise,a,kan oleh pneumo(o((us atau +ang lainn+a.

    1. A,domen' agak (em,ung dan meteorismus.

    1. Splenomegali pada 80D dari kasus' dengan pera,aan keras' mulai tera,a

     pada akhir minggu ke I sampai minggu ke III' akan tetapi dapat 2uga lunak 

    dan n+eri tekan positi3.&. 9epatomegali pada &D dari kasus' ter2adi pada minggu ke II sampai

    dengan masa kon>alesens.

    !. Kantung empedu' merupakan sum,er kuman +ang dapat tetap utuh' dapat

    ter2adi kholesistitis akut terutama pada *anita tua dan gemuk. Karier sering

    ter2adi pada penderita dengan kholesistitis kronik dan ,atu empedu.

    Meteorismus' kita harus hati4hati untuk tanda per3orasi$adan+a perdarahan

     pada usus.

    . Peru,ahan ter2adi pada ,agian distal dari Ileum' Plaue pa+eri

    menun2ukkan :

    9iperplasti pada minggu ke I.

    Nekrose pada minggu ke II. Ul(erasi pada minggu ke III.

    Pen+em,uhan pada minggu ke

    17

  • 8/15/2019 case report tifoid dimas.doc

    18/27

    1. Kulit' #ose spot' adalah suatu rash +ang khas untuk tipoid' ter2adi pada akhir 

    minggu ke I sampai minggu ke III terutama pada dinding dada dan perut. 9al

    ini ter2adi karena in3iltrasi oleh sel monosit pada u2ung4u2ung kapiler +ang

    dise,a,kan oleh in3iltrasi kuman Salmonella t+phi pada kulit' +ang

    men+e,a,kan ter2adin+a proses radang' sehingga ter2adi perem,esan dari sel

    eritrosit' karena permea,ilitas kapiler meningkat.

    1. in2al' karena &D 4 !0D dari penderita demam ti3oid mengeksresikan

    Salmonella t+phi dalam air kemih pada stadium akut dari pen+akit' maka

    dianggap ,ah*a gin2al sering ter2angkit. Tetapi kelainan gin2al +ang menetap

     2arang ter2adi' seperti 2uga 2arangn+a karier air kemih.

    18. Sistim s+ara3 pusat' dapat tim,ul en(ephalopath+ dengan ring haemorrhagi('

    trom,us kapiler' dem+elinasi peri>askuler' trans>erse m+elitis dan uillain

    -arre s+ndrome. Meningitis purulenta telah dilaporkan. Penurunan

     pendengaran 2uga sering ditemukan.1E. ?esi4lesi 3okal' a,ses ti3oid dapat ter2adi dimana4mana:

    1. steom+elitis.

    &. A,ses otak.!. A,ses lim3a.

    . Cksudat pada kasus4kasus ini merupakan suatu PMN dan ,ukan

    mononuklear.1". Status t+phosa :

    1. Toi(

    &. Mengantuk!. Apatis

    . /elirium

    . In(ontinentia urin. Tremor halus: tangan dan lidah.

    8. e2ala psikose sampai koma.

    .:. Diagn0sis

    Anamnesis

    4 /emam naik se(ara ,ertahap tiap hari' men(apai suhu tertinggi pada akhir minggu

     pertama' minggu kedua demam terus menerus tinggi

    4 Anak sering mengigau 5delirium6' malaise' letargi' anoreksia' n+eri kepala' n+eri perut'

    diare atau konstipasi' muntah' perut kem,ung.

    18

  • 8/15/2019 case report tifoid dimas.doc

    19/27

    4 Pada demam ti3oid ,erat dapat di2umpai penurunan kesadaran' ke2ang dan ikterus

    Pemeriksaan !isik 

    e2ala klinis ,er>ariasi dari +ang ringan sampai ,erat dengan komplikasi. Keasadarammenurun' delirium' se,agian ,esar anak mempun+ai lidah ti3oid +aitu di,agian tengah kotor 

    dan pinggir hiperemis' meteorismus' hepatomegali le,ih sering di2umpai daripada

    splenomegali. Kadang4kadang terdengar ronki pada pemeriksaan paru.

    Pemeriksaan Penun#ang

    /arah tepi peri3er :4 Anemia' pada umumn+a ter2adi karena supresi sumsum tulang' de3isiensi Be atau

     perdarahan usus

    4 ?eukopenia' namun 2arang kurang dari !000$u?

    4 ?im3ositosis relati>e

    4 Trom,ositopenia' terutama pada demam ti3oid ,erat

    Pemeriksaan serologi :

    4 Serologi *idal : kenaikan titer S.typhi titer 1:&00 atau kenaikan kali titer 3ase akut ke

    3ase kon>alesens

    4 Kadar IgM dan ig 5Typhi-dot)

    Pemeriksaan ,iakan salmonella

    4 -iakan darah terutama pada minggu 14& dari per2alanan pen+akit

    4 -iakan sumsum tulang masih positi3 sampai minggu ke4

    Pemeriksaan #adiologi

    4 Boto thoraks apa,ila diduga ter2adin+a komplikasi pneumonia

    4 Boto a,domen' apa,ila diduga ter2adi komplikasi intraintestinal seperti per3orasi usus atau

     perdarahan saluran (erna

    4 Pada per3orasi usus tampak:

    /istri,usi udara tidak merata

    Air3luid le>el

    19

  • 8/15/2019 case report tifoid dimas.doc

    20/27

    -a+angan radiolusen di daerah hepar 

    Udara ,e,as pada a,domen

    .;. Tatalaksana

    I.1. Non Medika Mentosaa6 Tirah ,aring

    Seperti ke,an+akan pen+akit sistemik' istirahat sangat mem,antu. Pasien harus

    diedukasi untuk tinggal di rumah dan tidak ,eker2a sampai pemulihan.

     ,6 NutrisiPem,erian makanan tinggi kalori dan tinggi protein 5TKTP6 rendah serat adalah

    +ang paling mem,antu dalam memenuhi nutrisi penderita namun tidak 

    memper,uruk kondisi usus. Se,aikn+a rendah selulosa 5rendah serat6 untuk 

    men(egah perdarahan dan per3orasi. /iet untuk penderita demam ti3oid' ,asan+a

    diklasi3ikasikan atas diet (air' ,u,ur lunak' tim' dan nasi ,iasa.

    (6 )airan

    Penderita harus mendapat (airan +ang (ukup' ,aik se(ara oral maupun parenteral.

    )airan parenteral diindikasikan pada penderita sakit ,erat' ada komplikasi'

     penurunan kesadaran serta +ang sulit makan. )airan harus mengandung elektrolit

    dan kalori +ang optimal. Ke,utuhan kalori anak pada in3us setara dengan ke,utuhan

    (airan rumatann+a.

    d6 Kompres air hangat

    Mekanisme tu,uh terhadap kompres hangat dalam upa+a menurunkan suhu tu,uh

    +aitu dengan pem,erian kompres hangat pada daerah tu,uh akan mem,erikan sin+al

    ke hipotalamus melalui sumsum tulang ,elakang. Ketika reseptor +ang peka

    terhadap panas di hipotalamus dirangsang' sistem e3ektor mengeluarkan sin+al +ang

    memulai ,erkeringat dan >asodilatasi peri3er. Peru,ahan ukuran pem,uluh darah

    diatur oleh pusat >asomotor pada medulla o,longata dari tangkai otak' di,a*ah pengaruh hipotalamik ,agian anterior sehingga ter2adi >asodilatasi. Ter2adin+a

    >asodilatasi ini men+e,a,kan pem,uangan$ kehilangan energi$ panas melalui kulit

    meningkat 5,erkeringat6' diharapkan akan ter2adi penurunan suhu tu,uh sehingga

    men(apai keadaan normal kem,ali. 9al ini sependapat dengan teori +ang

    dikemukakan oleh Aden 5&0106 ,ah*a tu,uh memiliki pusat pengaturan suhu

    20

  • 8/15/2019 case report tifoid dimas.doc

    21/27

    (thermoregulator) di hipotalamus. Jika suhu tu,uh meningkat' maka pusat

     pengaturan suhu ,erusaha menurunkann+a ,egitu 2uga se,alikn+a.

    I.&. Medika Mentosa

    a6 Simptomatik 

    Panas +ang merupakan ge2ala utama pada ti3oid dapat di,eri antipiretik. -ila

    mungkin peroral se,aikn+a di,erikan +ang paling aman dalam hal ini adalah

    Para(etamol dengan dosis 10 mg$kg$kali minum' sedapat mungkin untuk 

    menghindari aspirin dan turunann+a karena mempun+ai e3ek mengiritasi saluran

    (erna dengan keadaan saluran (erna +ang masih rentan kemungkinan untuk 

    diper,erat keadaann+a sangatlah mungkin. -ila tidak mampu intake peroral dapat

    di,erikan >ia parenteral' o,at +ang masih dian2urkan adalah +ang mengandung

    Methami;ole Na +aitu antrain atau No>algin.

     ,6 Anti,iotik

    Anti,iotik +ang sering di,erikan adalah :

    • )hlorampheni(ol' merupakan anti,iotik pilihan pertama untuk in3eksi ti3oid 3e>er 

    terutama di Indonesia. /osis +ang di,erikan untuk anak4 anak 04100 mg$kg$hari

    di,agi men2adi dosis untuk pem,erian intra>ena ,iasan+a (ukup 0 mg$kg$hari.

    /i,erikan selama 1041 hari atau sampai 8 hari setelah demam turun. Pem,erian

    Intra Muskuler tidak dian2urkan oleh karena hidrolisis ester ini tidak dapat

    diramalkan dan tempat suntikan terasa n+eri. Pada kasus malnutrisi atau didapatkan

    in3eksi sekunder pengo,atan diperpan2ang sampai &1 hari. Kelemahan dari anti,iotik 

     2enis ini adalah mudahn+a ter2adi relaps atau kam,uh' dan (arier.

    )otrimoa;ole' merupakan ga,ungan dari & 2enis anti,iotika trimetoprim dansul3ametoa;ole dengan per,andingan 1:. /osis Trimetoprim 10 mg$kg$hari dan

    Sul3ameto;a;ole 0 mg$kg$hari di,agi dalam & dosis. Untuk pem,erian se(ara s+rup

    dosis +ang di,erikan untuk anak 4 mg$kg$kali minum sehari di,eri & kali selama &

    minggu. C3ek samping dari pem,erian anti,iotika golongan ini adalah ter2adin+a

    gangguan sistem hematologi seperti Anemia megalo,lastik' ?eukopenia' dan

    21

  • 8/15/2019 case report tifoid dimas.doc

    22/27

    granulositopenia. /an pada ,e,erapa Negara anti,iotika golongan ini sudah

    dilaporkan resisten.

    • Ampi(illin dan Amoi(illin' memiliki kemampuan +ang le,ih rendah

    di,andingkan dengan (hlorampheni(ol dan (otrimoa;ole. Namun untuk anak4 anak 

    golongan o,at ini (enderung le,ih aman dan (ukup e3ekti3. /osis +ang di,erikan

    untuk anak 1004&00 mg$kg$hari di,agi men2adi dosis selama & minggu. Penurunan

    demam ,iasan+a le,ih lama di,andingkan dengan terapi (hlorampheni(ol.

    • Se3alosporin generasi ketiga 5)e3triaone' )e3otaim' )e3iime6' merupakan

     pilihan ketiga namun e3ekti3itasn+a setara atau ,ahkan le,ih dari )hlorampheni(ol

    dan )otrimoa;ole serta le,ih sensiti>e terhadap Salmonella t+phi. )e3triaone

    merupakan prototipn+a dengan dosis 100 mg$kg$hari I7di,agi dalam 14& dosis

    5maksimal gram$hari6 selama 48 hari. Atau dapat di,erikan (e3otaim 104&00

    mg$kg$hari di,agi dalam !4 dosis. -ila mampu untuk sediaan Per oral dapat

    di,erikan )e3iime 1041 mg$kg$hari selama 10 hari.

    Pada demam ti3oid ,erat kasus ,erat seperti delirium' stupor' koma sampai s+ok 

    dapat di,erikan kortikosteroid I7 5deametasone6 ! mg$kg dalam !0 menit untuk 

    dosis a*al' dilan2utkan 1 mg$kg tiap 2am sampai E 2am.

    Untuk demam ti3oid dengan pen+ulit perdarahan usus kadang4 kadang diperlukan

    tran3usi darah. Sedangkan +ang sudah ter2adi per3orasi harus segera dilakukan

    laparotomi disertai penam,ahan anti,iotika metronida;ol.

    .

  • 8/15/2019 case report tifoid dimas.doc

    23/27

    terdapat udara dirongga peritoneum +aitu pekak hati menghilang dan terdapat udara

    diantara hati dan dia3ragma pada 3oto rontgen a,domen +ang di,uat dalam keadaan

    tegak.

    (6 Peritonitis

    -iasan+a men+ertai per3orasi tetapi dapat ter2adi tanpa per3orasi usus. /itemukange2ala akut' +aitu n+eri perut +ang he,at' dinding a,domen tegang' dan n+eri tekan.

    &. Komplikasi diluar usus halusa6 -ronkitis dan ,ronkopneumonia

    Pada se,agian ,esar kasus didapatkan ,atuk' ,ersi3at ringan dan dise,a,kan oleh

     ,ronkitis' pneumonia ,isa merupakan in3eksi sekunder dan dapat tim,ul pada a*al

    sakit atau 3ase akut lan2ut. Komplikasi lain +ang ter2adi adalah a,ses paru' e3usi'

    dan empiema.

     ,6 KolesistitisPada anak 2arang ter2adi' ,ila ter2adi umumn+a pada akhi minggu kedua dengan

    ge2ala dan tanda klinis +ang tidak khas' ,ila ter2adi kolesistitis maka penderita

    (enderung untuk men2adi seorang karier.

    (6 T+phoid ense3alopatiMerupakan komplikasi ti3oid dengan ge2ala dan tanda klinis ,erupa kesadaran

    menurun' ke2ang G ke2ang' muntah' demam tinggi' pemeriksaan otak dalam ,atas

    normal. -ila disertai ke2ang G ke2ang maka ,iasan+a prognosisn+a 2elek dan ,ila

    sem,uh sering diikuti oleh ge2ala sesuai dengan lokasi +ang terkena.

    d6 MeningitisMenigitis oleh karena Salmonella t+phi +ang lain le,ih sering didapatkan pada

    neonatus$,a+i di,andingkan dengan anak' dengan ge2ala klinis tidak 2elas sehingga

    diagnosis sering terlam,at. Tern+ata pe+e,a,n+a adalah Salmonella havana dan

    Salmonella oranemburg .

    e6 Miokarditis

    Komplikasi ini pada anak masih kurang dilaporkan serta gam,aran klinis tidak 

    khas. Insidensn+a terutama pada anak ,erumur 8 tahun keatas serta sering ter2adi

     pada minggu kedua dan ketiga. am,aran CK dapat ,er>ariasi antara lain : sinus

    takikardi' depresi segmen ST' peru,ahan gelom,angan I' A7 ,lok tingkat I' aritmia'

    supra>entrikular takikardi.36 In3eksi saluran kemih

    Se,agian kasus demam ti3oid mengeluarkan ,akteri Salmonella t+phi melalui urin

     pada saat sakit maupun setelah sem,uh. Sistitis maupun pilone3ritis dapat 2uga

    23

  • 8/15/2019 case report tifoid dimas.doc

    24/27

    merupakan pen+ulit demam ti3oid. Proteinuria transien sering di2umpai' sedangkan

    glomerulone3ritis +ang dapat ,ermani3estasi se,agai gagal gin2al maupun sidrom

    ne3rotik mempun+ai prognosis +ang ,uruk.

    g6 Karier kronik 

    Ti3oid karier adalah seorang +ang tidak menun2ukkan ge2ala pen+akit demam ti3oid'tetapi mengandung kuman Salmonella t+phosa di sekretn+a. Karier temporer4

    ekskresi S.typhi pada 3e(es selama tiga ,ulan. 9al ini tampak pada 10D pasien

    kon>alesen. #elapse ter2adi pada 410D pasien ,iasan+a &4! minggu setelah

    demam mengalami resolusi dan pada isolasi organisme memiliki ,entuk sensi>itas

    +ang sama seperti semula. Baktor predisposisi men2adi kronik karier adalah 2enis

    kelamin perempuan' pada kelompok usia de*asa' dan (holelithiasis. Pasien dengan

    traktus urinarius +ang a,normal' seperti s(histosomiasis' mungkin memgeluarkan

     ,akteri pada urin+a dalam *aktu +ang lama.

    .,. Pr0gn0sis

    Prognosis pasien demam ti3oid tergantung ketepatan terapi' usia' keadaan

    kesehatan se,elumn+a' dan ada tidakn+a komplikasi. /i negara ma2u' dengan terapi

    anti,iotik +ang adekuat' angka mortalitas =1D. /i negara ,erkem,ang' angka

    mortalitasn+a H 10D' ,iasan+a karena keterlam,atan diagnosis' pera*atan' dan

     pengo,atan. Mun(uln+a komplikasi' seperti per3orasi gastrointestinal atau perdarahanhe,at' meningitis' endokarditis' dan pneumonia' mengaki,atkan mor,iditas dan

    mortalitas +ang tinggi.

    #elaps dapat tim,ul ,e,erapa kali. Indi>idu +ang mengeluarkan S.ser.

    T+phi O ! ,ulan setelah in3eksi umumn+a men2adi karier kronis. #esiko men2adi karier 

     pada anak G anak rendah dan meningkat sesuai usia. Karier kronik ter2adi pada 14D

    dari seluruh pasien demam ti3oid

    .. Pen=egahan

    Se(ara garis ,esar ada ! strategi pokok untuk memutuskan transmisi ti3oid :

    1. Identi3ikasi dan eradikasi Salmonella t+phi ,aik pada kasus demam ti3oid maupun

    kasus karier ti3oid. Tindakan identi3ikasi atau pen+aringan pengidap kuman S. T+phi ini

    (ukup sulit dan memerlukan ,ia+a (ukup ,esar ,aik ditin2au dari pri,adi maupun skala

    24

  • 8/15/2019 case report tifoid dimas.doc

    25/27

    nasional. )ara pelaksanan+a dapat se(ara akti3 +aitu mendatangi sasaran maupun pasi3 

    menungu ,ila ada penerimaan pega*ai di suatu instansi. Sasaran akti3 le,ih diutamakan

     pada populasi tertentu seperti pengelola sarana makanan4minuman ,aik tingkat usaha rumah

    tangga' restoran' hotel sampai pa,rik ,eserta distri,utorn+a. Sasaran lainn+a adalah +ang

    terkait dengan pela+anan mas+arakat' +aitu petugas kesehatan' guru' petugas kesehatan'

     pengelola sarana umum lainn+a.

    &. Pen(egahan transmisi langsung dari penderita terin3eksi S.t+phi akut maupun karier.

    Kegiatan ini dilakukan di rumah sakit' klini maupun di rumah dan lingkungan sekitar orang

    +ang telah diketahui pengidap kuman S.t+phi

    !. Proteksi pada orang +ang ,eresiko tingi tertular dan terin3eksi. Sarana proteksi pada

     populasi ini dilakukan dengan (ara >aksinasi ti3oid di daerah endemik maupun

    hiperendemik. Sasaran >aksinasi tergantung daerahn+a endemis atau non4endemis' tingkat

    resiko tertularn+a +aitu ,erdasarkan tingkat hu,ungan perorangan dan 2umlah 3rekuensina'

    serta golongan indi>idu ,erisiko +airu golongan imunokompromais maupun golonganrentan

    7aksinasi

    7aksinasi ti3oid ,elum dian2urkan se(ara rutin di USA' demikian 2uga di daerah lain.

    Indikasi >aksinasi :

    1. 9endak mengun2ungi daerah endemik' resiko terserang demam ti3oid semakin tinggi

    untuk daerah ,erkem,ang 5 amerika latin' asia' a3rika 6

    &. rang +ang terpapar dengan penderita karier ti3oid

    !. Petugas la,oratorium $ mikro,iologi kesehatan

    Jenis >aksin :

    1. 7aksin oral T+&1a 5 >i>oti3 -erna 6' ,elum ,eredar di indonesia

    &. 7aksin parenteral 7I)PS 5 T+phim 7i $ Pasteur Merieu 6' >aksin kapsul polisakarida

    Kontra indikasi :

    1. rang +ang memiliki alergi

    &. rang +ang memiliki imunitas +ang rendah

    C3ek samping :

    1. 7aksin oral T+&1a : demam 5 04D 6 dan sakit kepala 5 04D 6

    25

  • 8/15/2019 case report tifoid dimas.doc

    26/27

  • 8/15/2019 case report tifoid dimas.doc

    27/27

    !. Pa*itro UC' Noor>itr+ M' /armo*ando*o %. /emam Ti3oid. /alam : Soegi2anto S' Cd.

    Ilmu Pen+akit Anak : /iagnosa dan Penatalaksanaan' edisi 1. Jakarta : Salem,a Medika'

    &00&:14!.

    . Praset+o' #isk+ 7. dan Ismoedi2anto. Metode diagnostik demam ti3oid pada anak.

    Sura,a+a : BK UNAI# &010. h. 1410.. #i(hard C. -ehrman' #o,ert M. Kliegman' Ann M. Ar>in edisi ,ahasa Indonesia: A Samik 

    %aha, Ilmu Kesehatan Anak Nelson' ed.1. Jakarta: C) &000.. Soedarmo' Sumarmo S.' dkk. /emam ti3oid. /alam : -uku a2ar in3eksi Q pediatri tropis. Cd.

    &. Jakarta : -adan Pener,it I/AI &00E. h. !!E4.

    8. Setio*ati et'al. Tim Ilmu Pen+akit /alam 2ilid III Cdisi I7. Jakarta: -alai Pener,it

    BKUI&008