CASE Demam Dengue DrRismali
-
Upload
steven-herbert -
Category
Documents
-
view
233 -
download
0
Transcript of CASE Demam Dengue DrRismali
-
7/25/2019 CASE Demam Dengue DrRismali
1/52
20
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan kuasa-Nya yang
dilimpahkan kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas laporan kasus yang berjudul Demam
Dengue. Tugas laporan kasus ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Kepaniteraan Klinik lmu
Kesehatan !nak "akultas Kedokteran #ni$ersitas Tarumanagara periode %% &'() di *+P Pro. Dr.
+ulianti +aroso serta agar dapat menambah kemampuan dan ilmu pengetahuan bagi para pembaanya.
+aya menguapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada
- dr. *ismali !gus, +p.!, sebagai pembimbing
- dr. Dyani Kusumo/ardhani, +p.!
- Dr. dr. Made +etia/an, +p.!
- dr. +ri +ulastri, +p.!
- dr. De/i Murniati, +p.!
- dr. 0rnie +etya/ati, +p.!
- dr. Desrina/ati, +p.!
+aya menyadari bah/a tugas laporan kasus ini jauh dari sempurna dan untuk itu saya
mengharapkan saran dan kritik yang membangun sehingga tugas ase ini dapat bermanaat bagi kita
semua.
!khir kata, atas segala perhatian dan dukungannya, saya uapkan terima kasih.
1akarta, 1uli &'()
Penyusun
LATAR BELAKANG
Laporan Kasus
-
7/25/2019 CASE Demam Dengue DrRismali
2/52
20
Demam berdarah dengue 2D3D4 merupakan kasus yang sering ditemui pada praktek dokter
umum maupun di unit ga/at darurat. neksi $irus dengue memiliki beberapa maniestasi dari
asimtomatik hingga kasus yang berat seperti syok yang dapat berakibat atal. Dengue merupakan penyakit
$iral yang menyebar epat melalui perantara nyamuk. ndonesia merupakan salah satu negara endemis
D3D terutama di daerah urban dan pulau ja/a yang padat penduduk dengan angka pelaporan kasus
paling tinggi dibandingkan negara-negara lain di !sia Tenggara. ndonesia dimasukkan dalam kategori
!5 dalam stratiikasi D3D oleh World Health Organization 26784 &''( yang mengindikasikan
tingginya angka pera/atan rumah sakit dan kematian akibat D3D, khususnya pada anak. Data
Departemen Kesehatan * menunjukkan bah/a pada tahun &''9 2dibandingkan tahun &'')4 terdapat
peningkatan jumlah penduduk, pro$insi dan keamatan yang terjangkit penyakit ini, dengan case fatality
rate sebesar (,'(: 2&'';4.
+eperti penyakit tropik ineksi lainnya, penyakit D3D dipengaruhi oleh aktor host 2manusia4,
agent2$irus dengue4, dan lingkungan. Keterkaitan antara hal-hal ini sangat kompleks sehingga D3D
sangat sulit diberantas /alaupun kasus D3D telah ada sejak abad ke-(< dan pemerintah ndonesia telah
mengusahakan pengendalian $ektor nyamuk.
Pasien D3D yang datang ke unit ga/at darurat ber$ariasi dari ineksi ringan hingga berat disertai
tanda-tanda perdarahan spontan masi dan syok. Diagnosis harus ditetapkan seara epat dan
pentalaksanaan pada keadaan ini tentu harus dilakukan sesegera mungkin. 7ingga saat ini
penatalaksanaan D3D belum ada yang spesiik dan hanya dilakukan terapi suporti yaitu dengan
penggantian airan. Dengan memahami patogenesis, perjalanan penyakit, gambaran klinis dan
pemeriksaan laboratorium, diharapkan penatalaksanaan dapat dilakukan seara eekti dan eisien.
Laporan Kasus
-
7/25/2019 CASE Demam Dengue DrRismali
3/52
20
LAPORAN KASUS
KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA
RSPI PROF. DR. SULIANTI SAROSO
Identitas Mahasiswa
Nama =larissa 8kta$ia
NPM >'9(? tahun
!lamat 1l.KP 3ahari > !(' No.(9(, Tanjung Priok
+uku bangsa 1a/a
!gama slam
Pendidikan Tamat +M!
Pekerjaan +atpam
Penghasilan *p. ?.'''.''',- per bulan
Laporan Kasus
-
7/25/2019 CASE Demam Dengue DrRismali
4/52
20
I!"
Nama Ny. T
#mur &; tahun
!lamat 1l.KP 3ahari > !(' No.(9(
+uku bangsa 1a/a !gama slam
Pendidikan Tamat +M!
Pekerjaan Kerja salon
Penghasilan *p. &.;''.''',- per bulan
. *6!Y!T P0NY!KT
(. Keluhan utama demam&. Keluhan tambahan 3!3 air , batuk
?. *i/ayat perjalanan penyakit
2Alloanamnesa dilakukan terhadap nenek pasien pada tanggal 8 Juli 2015 pk 08!0"Pasien datang dengan keluhan demam E( hari +M*+. Demam tinggi mendadak dan terus
menerus, demam tidak turun meskipun diberi obat penurun panas. Demam hari ke-). Terdapat
mual , muntah ada , (F sebanyak E ( gelas aGua , berisi sisa makanan, lendir tidak ada, darah
tidak ada. Demam disertai batuk E? hari +M*+, batuk berdahak namun pasien tidak bisa
mengeluarkan dahaknya ,batuk kadang-kadang. Pilek tidak ada, nyeri menelan tidak ada. Tidak
ada ri/ayat mimisan, gusi berdarah, pegal-pegal, nyeri menelan, nyeri belakang mata .*i/ayat
3!K normal, sehari )-9F ganti pempers dan pempers terisi penuh. Pasien tidak bisa 3!3 E( hari
+M*+, dan sudah dirasakan selama ? hari, kemudian 3!3 menjadi air ketika diberi obat dari
rumah sakit, )-9F dalam sehari, 3!3 /arna kuning keoklatan, terdapat ampas, lendir tidak ada,
dan darah tidak ada. Nasu makan dan minum menurun sejak sakit.
*i/ayat penyakit D3D sebelumnya disangkal. *i/ayat penyakit T3= saat usia & tahun ,
pengobatan selama 9 bulan, dan sudah dinyatakan sembuh. *i/ayat alergi susu sapi, makanan
seaood dan telor. *i/ayat pengobatan di *+P +ulianti +aroso tahun &'(& karena diare .
*i/ayat keluarga yang menderita alergi makanan disangkal. *i/ayat di keluarga dalam (
rumah yang menderita D3D disangkal. *i/ayat di sekitar rumah yang menderita D3D dalam (
bulan terakhir diakui. Tidak ada ri/ayat berkunjung ke luar pulau 1a/a sejak lahir.
. *6!Y!T P0NY!KT Y!N P0*N!7 DD0*T!
Laporan Kasus
-
7/25/2019 CASE Demam Dengue DrRismali
5/52
20
!n. "D pernah dira/at di *+P Pro. Dr. +ulianti +aroso selama > hari pada
tanggal ?' Mei &'(& dengan keluhan 3!3 air dengan dehidrasi ringan-sedang dan sulit
makanBminum. Pasien pulang dengan perbaikan. +elain diare, !n. "D tidak pernah sakit
berat sehingga harus dira/at
Penyakit #mur
Diare 2H4 9 bulan &' hari
Kejang 2-4
!sma 2-4
!lergi 2H4 9 bulan
=ampak 2-4
Cain-lain T3= usia & tahun
I. *6!Y!T K07!MC!N D!N K0C!7*!N
(. Kehamilan
Pe#awatan antenata$
!n. "D merupakan kehamilan pertama bagi ibu. +elama hamil, ibu !n. "D rajin
memeriksakan dirinya ke bidan, sudah pernah di-#+ dan dinyatakan tidak ada
kelainan, tidak pernah sakit berat sebelum atau selama hamil dan tidak mengkonsumsi
obat-obatan tertentu selain obat-obat yang diberikan dari puskesmas yaitu $itamin dan
penambah darah.
Penya%it %eha&i$an
Tidak ada.
&. Kelahiran
Tempat kelahiran *+ Kodja
Penolong persalinan dokter spesialis kandungan
=ara persalinan +pontan
Masa gestasi =ukup bulan
Keadaan bayi
3erat badan lahir ?.''' gram
Panjang badan lahir nenek pasien lupa
Cingkar kepala nenek pasien tidak tahu
Nilai !P!* nenek pasien tidak tahu, langsung menangis
Kelainan ba/aan Tidak ada
I. *6!Y!T P0*T#M3#7!N
Laporan Kasus
-
7/25/2019 CASE Demam Dengue DrRismali
6/52
20
bu pasien rutin memeriksakan pasien ke puskesmas untuk kontrol. Menurut ibu pasien
pertumbuhan anaknya ukup baik, berat badan dan tinggi badan bertambah seiring
bertambahnya usia. Tidak ada gangguan selama periode pertumbuhan pasien hingga saat
ini.
I. *6!Y!T P0*K0M3!N!N
*i/ayat perkembangan !n. "D adalah sebagai berikut.
Tumbuh gigi pertama ; bulan
Psikomotor
- Tengkurap E > bulan
- Duduk E 9 bulan- 3erdiri E (( bulan
- 3erjalan E (& bulan
- 3erbiara E (< bulan
I. *6!Y!T M#N+!+
*i/ayat imunisasi yang didapatkan !n. "D adalah sebagai berikut.
munisasi dasar #mur
7epatitis 3 ' ' bulan
3=, Polio ( ( bulan
DPTB73 (, Polio & & bulan
DPTB73 &, Polio ? ? bulan
DPTB73 ?, Polio > > bulan
=ampak A bulan
I. *6!Y!T M!K!N!N
!n. "D mendapatkan !+ sampai usia >' hari, kemudian usia >' hari !+ distop karena
ibu pasien sudah mulai bekerja sehingga diganti dengan minum nutrilon soya sampai usia
( tahun. #sia J (tahun, anak "D mulai minum susu Dano/ diampur dengan bubur
saring.
#mur 2bulan4 Makanan
' @ >' hari !+
>' hari- ( tahun Nutrilon soya
J( tahun +usu dano/ H bubur saring
J& tahun +usu dano/ H nasi dan lauk pauk
Laporan Kasus
-
7/25/2019 CASE Demam Dengue DrRismali
7/52
20
L. *6!Y!T K0C#!*!
!n. "D adalah anak tunggal. !yah !n. "D berumur &> tahun, bekerja sebagai
satpam. bu !n. "D berumur &; tahun, bekerja di salon. !yah dan ibu !n. "D sehat, tidak
pernah sakit berat sehingga dira/at di *+ dan tidak menderita penyakit kronis. Dalam
keluarga ayah pasien merokok.
L. D!T! P0*#M!7!N
!n. "D tinggal di perumahan Kampung 3ahari bersama dengan nenek dan ibunya
di rumah bertingkat satu dengan ? kamar tidur. !n. "D bersama neneknya menempati (
kamar berukuran ? ? meter. Ientilasi dan penahayaan kesan ukup. *umah terletak
pada lingkungan padat penduduk. +ebelah rumahnya, terdapat sepupunya yang menderita
sakit demam berdarah dalam ( bulan terakhir. Di dekat rumahnya , terdapat tumpukan
sampah, dan terdapat banyak lalat dan nyamuk. Di rumah tidak ada kolam di halaman
rumah, genangan-genangan air, dan pot-pot bunga.
Laporan Kasus
-
7/25/2019 CASE Demam Dengue DrRismali
8/52
20
'I. PEMERIKSAAN FISIK
2#emeriksaan dilakukan tanggal 8 Juli 2015 pk 0$00 W%&4
(. Keadaan umum Tampak sakit sedang
&. Kesadaran =ompos mentis
?. Tanda-tanda $ital "rekuensi nadi (')kaliBmenit, reguler, isi ukup, kuat angkat
+uhu ?A '= 2aksila4
Pernaasan &( FBmenit, siat torakoabdominal
>. Data antropometri
3erat badan () kg
Panjang badan ('? m
MT ()B2(,'?4& (>,(>
Laporan Kasus
-
7/25/2019 CASE Demam Dengue DrRismali
9/52
20
3erdasarkan kur$a pertumbuhan 678, didapatkan Kesan (. MT terhadap usia 2 MTB#4 !n "D berada di antara garis -( dan -&, kesan normal
&. Panjang badan terhadap usia 2P3B#4 !n. "D berada di antara garis & dan ', kesan
normal.
Laporan Kasus
-
7/25/2019 CASE Demam Dengue DrRismali
10/52
20
?. 3erat badan terhadap usia 233B#4 !n. "D berada di antara garis ' dan -& , kesan
gii baik.
). Pemeriksaan "isis
Kepala3entuk normal, ukuran normal, tidak teraba benjolan, rambut hitam terdistribusi
merata, tidak mudah diabut, kulit kepala tidak ada kelainan
Mata
Palpebra superior et inerior deFtra et sinistra tidak ekung, tidak edema,
konjungti$a anemis 2-4B2-4, sklera ikterik 2-4B2-4, pupil bulat, isokor, diameter ? mm,
releF ahaya 2H4B2H4
Telinga
3entuk normal, kedua liang telinga lapang, tidak ada sekret, serumen 2-4B2-4,
membran timpani utuh, nyeri tekan tragus 2-4B2-4, nyeri tarik aurikel 2-4B2-4
7idung
3entuk normal, septum de$iasi 2-4B2-4, sekret 2-4B2-4, hiperemis 2-4B2-4, pernaasan
uping hidung 2-4
Tenggorok
"aring tidak hiperemis
Mulut
3ibir kering 2H4, radang sudut mulut 2-4, sianosis 2-4, lidah kotor 2-4, mukosa merah
muda.
CeherTrakea di tengah, kelenjar tiroid tidak teraba membesar, kelenjar getah bening
submandibula, supra-inra la$iula, dan er$ikal tidak teraba membesar, kaku
kuduk 2-4
Thoraks
Paru-paru- nspeksi 3entuk normal dan simetris dalam diam dan
pergerakan napas, tarikan dinding dada bagian ba/ah 2-4B2-4
- Palpasi Krepitasi 2-4, stem remitus kanan dan kiri sama kuat ( Perkusi +onor pada kedua lapang paru
(!ukultasi Iesikuler 2H4B2H4, ronki 2-4B2-4, /heeing 2-4B2-4
1antung- nspeksi Pulsasi iktus kordis tidak tampak
- Palpasi Pulsasi iktus kordis teraba
- Perkusi Tidak dilakukan
Laporan Kasus
-
7/25/2019 CASE Demam Dengue DrRismali
11/52
20
- !ukultasi 3unyi jantung - reguler, murmur 2-4, gallop 2-4
!bdomen
- nspeksi Kontur datar
- !uskultasi 3# 2H4 meningkat
- Perkusi Timpani - Palpasi +upel, NT 2-4, hepar dan lien tidak teraba membesar
0kstremitas
+uperior et inerior dekstra et sinistra udem 2-4, deormitas 2-4, akral hangat pada
keempat ekstremitas 2H4, sianosis 2-4, koilonikia 2-4, =*TO & detik.
enitalia
Dalam batas normal
KulitTurgor baik, sianosis 2-4, ikterik 2-4, puat 2-4, petekie2-4
R"&)$e $ead *+,
Pe&e#i%saan Ne"#-$-is
*angsang meningeal
Kaku kuduk 2-4
3rudinski dan 2-4
KerniG 2-4
CaseGue 2-4
*eleks isiologis
3ieps Tidak dilakukan pemeriksaan
Trieps Tidak dilakukan pemeriksaan
Cutut tidak dilakukan pemeriksaan
Tumit tidak dilakukan pemeriksaan
Laporan Kasus
-
7/25/2019 CASE Demam Dengue DrRismali
12/52
20
*eleks patologis
3abinski -B-
Klonus Paha Q Kaki -B-
Parese 2-4
L. P0M0*K+!!N P0N#N1!N
Tabel 1 'a(oratorium )5Juli 2015 pk 1*+5 W%&"
Pemeriksaan 7asil Nilai normal +atuan
Cekosit >,'R ),)-(),) BSC
0ritrosit >,?< ?,9'-),&' ('9BSC7emoglobin ((,) (',; @ (&,< gBdC
7ematokrit /01 ?) @ >? :
Trombosit 2341 &(; @ >A; BSC
M=I ;; ;? @ ('( C
M=7 &9 &? @ ?( Pg
M=7= ?> &9 @ ?> gBdC
Tabel 2 'a(oratorium )*Juli 2015 pk 0*58 W%&"
Pemeriksaan 7asil Nilai normal +atuan
Cekosit >,;R ),)-(),) BSC
0ritrosit >,>( ?,9'-),&' ('9BSC
7emoglobin ((,) (',; @ (&,< gBdC
7ematokrit /31 ?) @ >? :
Trombosit 2451 &(; @ >A; BSC
M=I ;A ;? @ ('( C
M=7 &9 &? @ ?( Pg
M=7= ?? &9 @ ?> gBdC
PARASITOLOGI
Makroskopis6arna =okelat -
Konsistensi Cunak -
Cendir - -
darah - -
Mikroskopis
+isa penernaan - -
Laporan Kasus
-
7/25/2019 CASE Demam Dengue DrRismali
13/52
20
Cemak - -
Karbohidrat - -
+erat-serat - -
lekosit ( '-& BCP3
0ritrosit ' '-& BCP3
Parasit - Negati$eTelur aing - Negati$e
jamur - Negati$e
URINALISA
3erat jenis (,'() (,'()-(,'&)
p7 ;,) >,
Cekosit esterase - Negati$e
Nitrit - Negati$e
!lbumin - Negati$e
lukosa - Negati$e
Keton - Negati$e #robilinogen H O(
3ilirubin - Negati$e
Darah 2 blood4 - Negati$e
+0DM0N
MK*8+K8P+
0ritrosit & O?
Cekosit > Negati$e
+ilinder - '-(
0pitel H Negati$e
3akteri H Negati$e Kristal - Negati$e
M!K*8+K8P+
6arna Kuning - -
Kejernihan !gak keruh - -
Tabel 3 'a(oratorium ),Juli 2015 pk 0,18 W%&"
Pemeriksaan 7asil Nilai normal +atuan
70M!T8C8
Cekosit &,9R ),)-(),) BSC
0ritrosit >,(; ?,9'-),&' ('9BSC7emoglobin (',A (',; @ (&,< gBdC
7ematokrit ?? ?) @ >? :
Trombosit ('>R &(; @ >A; BSC
M=I ;< ;? @ ('( C
M=7 &9 &? @ ?( Pg
M=7= ?? &9 @ ?> gBdC
M#N8+0*8 C!N
Laporan Kasus
-
7/25/2019 CASE Demam Dengue DrRismali
14/52
20
+almonella typhi 8 (BF
+almonella parathyphi !8 2-4 neg
+almonella parathyphi 38 (B(9'
+almonella parathyphi =8 2-4 neg
+almonella typhi 7 2-4 neg
+almonella parathyphi !7 2-4 neg+almonella parathyphi 37 2-4 neg
+almonella parathyphi =7 2-4 neg
D7"B dengue gM 2H4 positi Negati$e
D7"B dengue g 2-4 negati$e Negati$e
Tabel 4 'a(oratorium )8 Juli 2015 pk 0*55 W%&"
Pemeriksaan 7asil Nilai normal +atuan
Cekosit ?,'R ),)-(),) BSC
0ritrosit >,'A ?,9'-),&' ('9BSC
7emoglobin (',< (',; @ (&,< gBdC
7ematokrit ?&R ?) @ >? :Trombosit A>R &(; @ >A; BSC
M=I ;A ;? @ ('( C
M=7 &9 &? @ ?( Pg
M=7= ?> &9 @ ?> gBdC
Tabel 5 'a(oratorium )$ Juli 2015 pk 0,+! W%&"
Pemeriksaan 7asil Nilai normal +atuan
Cekosit ?,?R ),)-(),) BSC
0ritrosit >,>A ?,9'-),&' ('9BSC
7emoglobin ((,< (',; @ (&,< gBdC
7ematokrit ?) ?) @ >? :
Trombosit ;AR &(; @ >A; BSC
M=I ;A ;? @ ('( C
M=7 &9 &? @ ?( Pg
M=7= ?? &9 @ ?> gBdC
Tabel 6 'a(oratorium )10Juli 2015 pk 0,!0 W%&"
Pemeriksaan 7asil Nilai normal +atuan
70M!T8C8Cekosit ?,>R ),)-(),) BSC
0ritrosit >,?< ?,9'-),&' ('9BSC
7emoglobin ((,; (',; @ (&,< gBdC
7ematokrit ?) ?) @ >? :
Trombosit 9>R &(; @ >A; BSC
M=I ;A ;? @ ('( C
M=7 &; &? @ ?( Pg
Laporan Kasus
-
7/25/2019 CASE Demam Dengue DrRismali
15/52
20
M=7= ?> &9 @ ?> gBdC
M#N8+0*8
C!N
Ceptospira gM 2-4 negati$e Negati$e
Ceptospira g 2-4 negati$e Negati$e
L. *6!Y!T *!6!T N!P
Tanggal A 1uli &'() 2sakit hari ke-9, pera/atan hari ke-)4
+ Demam 2H4 naik turun tapi tidak pernah turun menapai suhu normal, mual 2H4,
muntah 2H4 (F setelah makan isi air dan makanan gelas aGua, lendir 2-4, darah
2-4. 3atuk 2-4, pilek 2-4,3!3 air /arna kuning koklatan sebanyak >F, ampas
2H4,lendir 2-4, darah2-4 3!K lanar /arna kuning jernih. usi berdarah 2-4,
mimisan 2-4.
8 K#B Kesadaran T++B =M
+ ? U=, Nadi ('> FBmenit, ** &< FBmenit,
Mata =! -B-, + -B-
7idung sekret 2-B-4
Telinga sekret 2-B-4
Mulut bibir kering, mukosa merah muda
=or 31 B reguler, murmur 2-4, gallop 2-4
Pulmo $esikuler HBH, ronkhi -B-, /heeing -B-
!bdomen lat, 3# 2H4,nyeri tekan2-4, supel, timpani
0kstremitas akral hangat, sianosis 2-4, edema 2-4, =*TO&s
Kulit turgor baik, petekie 2-4
Laporan Kasus
-
7/25/2019 CASE Demam Dengue DrRismali
16/52
20
7asil
laboratorium
7ematologi
Ceukosit ?,?
7emoglobin ((.,; (&A #rinalisa leukosit >, dan
bakteri 2H4
Parasitologi parasit, aing,
dan jamur 2-4
/ ;-;-() ';.( +almonella paratyphi 38 (B(9
Dengue gM 2H4, g2-4
0 ? ((,< ?) ?,? ;A
7 ('-;-() ';.?' ((,; ?) ?,> 9> Ceptospira gM 2-4, g2-4
L. D!N8+!
Diagnosa Demam dengue
Diagnosa 3anding (. Demam berdarah Dengue
&. Demam typhoid
L. *0N=!N! P0N0C8C!!N
(. Medikamentosa
- I"D ringer laktat 9' Bjam
- Parasetamol ? F ( =th- Cato 3 & F (
- Vin +ulat ( F &' mg
- =etriaFone & F ;)' mg- Diit makanan lunak
&. Non-medikamentosa
- Tirah baring
- !supan makanan dan minuman yang adekuat
Laporan Kasus
-
7/25/2019 CASE Demam Dengue DrRismali
20/52
20
- Mengedukasi keluarga pasien untuk melakukan kegiatan penegahan D3D dengan
?M yaitu menutup, menguras, mengubur barang-barang yang dapat menampung
air
- Menganjurkan agar pasien memakai repellent untuk menegah gigitan nyamuk
LI. P*8N8++(. !d $itam ad bonam
&. !d sanationam ad bonam
?. !d ungsionam ad bonam
!nalisis Kasus
Demam dengue
(. !namnesis
Teori Kasus
E)ide&i-$-i
Daerah endemik beriklim tropis dan padat
penduduk ndonesia merupakan daerah
endemik beriklim tropis terutama di Pulau1a/a yang padat penduduk
Cingkungan sekitar rumah sekitar jarak ( km
terdapat kasus D3D
Cingkungan yang padat dan banyak
genangan air
Pasien tinggal pada daerah endemi tropis
yang merupakan daerah yang sangat
potensial untuk berkembangnya populasinyamuk !.aegypti. terlebih pasien tinggal
pada daerah 1a/a dimana merupakan tempat
padat penduduk.
+ebelah rumah pasien rumah, ada juga yang
terkena penyakit D3D
Pasien tinggal di lingkungan yang padat
Ge>a$a %$inis dan e>a$a )enye#ta yan ti&!"$ )ada De&a& den"e
- Demam tinggi mendadak dan kontinu
selama & @ ; hari
- Timbul ruam 2rash4 yang munul pada
9-(& jam sebelum kenaikan suhu (F
2 timbul pada hari ke ?-), dan
berlangsung ?-> hari, siat
Pada !n. "D didapatkan
- Demam tinggi mendadak dan kontinu
selama & @ ; hari
- 3atuk - Nasu makan dan minum menurun
selama sakit
Laporan Kasus
-
7/25/2019 CASE Demam Dengue DrRismali
21/52
20
makulopapular yang menghilang pada
tekanan4
- Nyeri pada anggota badan, punggung
otot, sendi W Nyeri belakang bola mata,
- Nyeri kepala , anoreksia, menggigil,malaise, dan
- diare- *asa tidak nyaman di epigastrium,
mual, dan muntah
- 3atuk, pilek- Petekie pada ekstremitas dan /ajah
&. Pemeriksaan isis
Teori Kasus
Tanda %$inis
Demam tinggi 2+uhu ?A=->'=4 selama )-9
hari
Petekie
*uam Kemerahan pada /ajah, seluruh
badan, Qekstremitas Konjungti$a dan aring yang hiperemis
Cimadenopati di ser$ikal 2=astelaniXs sign4
*umple Ceed 2H4
7epatomegaly
2-arning signs4 sangat penting untuk mengenali
progresi ke arah ase kritis. Warning signs
meliputi
Klinis nyeri abdomen, muntah persisten,
akumulasi airan, perdarahan mukosa,
pembesaran hati J & m
Caboratorium peningkatan 7t dengan
penurunan trombosit.
Petekie dapat munul pada hari-hari pertama
demam, dapat juga dijumpai pada hari ke-?
Pada !n. "D didapatkan
- Demam
- *umple lead 2H4
Laporan Kasus
-
7/25/2019 CASE Demam Dengue DrRismali
22/52
20
hingga hari ke-) demam. 3entuk perdarahan yang
paling ringan, uji torniGuet positipeningkatan
ragilitas kapiler.
- 7epar sering ditemukan membesar dan
nyeri dalam beberapa hari demam.
Pembesaran hepar pada umumnya dapat
ditemukan pada permulaan penyakit,
ber$ariasi dari hanya sekedar dapat diraba
hingga &-> m di ba/ah arcus costae.
?. Pemeriksaan penunjang
Teori KasusPe&e#i%saan )en"n>an
- Ceukopenia 2 selama periode pra-
demam dan demam4
- Neutroilia relati dan limopenia
disusul oleh neutropenia relati dan
limositosis 2 pada periode punak
penyakit dan masa kon$alesens4
- 0osinoil menurunB menghilang
- Neutroil bergeser ke kiri 2 selama
demam4
- Trombositopenia
Pada !n. "D didapatkan
- trombositopenia
>. Penatalaksanaan
Teori Kasus
Penata$a%sanaan
Laporan Kasus
-
7/25/2019 CASE Demam Dengue DrRismali
23/52
20
"aktor-aktor indikasi ra/at inap pada anak
dengan pneumonia
- #sia O9 bulan
- !nemia sel sabit dengan sindrom dada
akut- Keterlibatan lobus multipel
- +tatus imunokompromais- Tampak toksik
- Distres pernaasan sedang sampai berat
- Membutuhkan oksigen suplemental- Pneumonia dengan komplikasi
- Dehidrasi
- Muntah atau tidak mampu mentoleransi
airan oral atau obat-obatan
- Tidak ada respon terhadap antibiotikoral yang sesuai
- "aktor sosial 2misalnya, pengasuh tidak
bisa memberikan obat-obatan dan
mera/at di rumah4
Pada !n. N dilakukan ra/at inap karena
- Tampak puat
- Distres pernaasan sedang
- Membutuhkan oksigen suplemental- Pneumonia dengan disertai anemia
- Muntah
Terapi oksigen
- 3erikan oksigen pada semua anak
dengan saturasi OA':
- Kanul nasal lebih direkomendasikan
- unakan pulse oFimetry untuk
memandu terapi oksigen
- #ji oba dengan melepaskan pemberian
oksigen pada anak yang stabil sementara
pulse oFimetry tetap terpasang.
Pada !n. M telah dilakukan
- Pemberian 8&suplemental & lpm dengan
kanul nasal
- Pemasangan monitor untuk memantau
+a8&, rekuensi nadi, rekuensi naas
dan tekanan darah
- #ji oba penghentian pemberian
oksigen sampai !n. M tidak
membutuhkan suplementasi oksigen lagi
Terapi antibiotik
- 3erikan ampisilin )' mgBkg MBI
setiap 9 jam selama sekurang-kurangnya
) hari H gentamisin ;,) mgBkg MBI
sehari sekali selama sekurang-
kurangnya ) hari
- 3erikan setriakson >' mg )'' mg4.
Laporan Kasus
-
7/25/2019 CASE Demam Dengue DrRismali
24/52
20
setiap hari bila gagal terapi lini pertama
Terapi suporti
- 1ika anak demam yang tampak
menyebabkan distres, berikan
parasetamol dengan dosis ('@()
mgBkgBkali.
Pada !n. M diberikan +anmol drop
2parasetamol 9' mgB',9 ml4 > ',9 ml bila
suhu tubuh J?< o= 2rentang dosis ))@ jam tanpa
antipiretik
Napsu makan membaik
+eara klinis tampak perbaikan
7ematokrit stabil
? hari setelah syok teratasi
Trombosit J )'.'''BuC
Tidak ada distress pernapasan
Pada !n. "D diperbolehkan pulang karena
Tidak demam selama J &> jam tanpa
antipiretik
Napsu makan dan minum membaik
+eara klinis tampak perbaikan
7ematokrit stabil 2dalam ?F pemeriksaan
terakhir4
Trombosit &''.'''BuC
Tidak ada distress pernapasan
Laporan Kasus
-
7/25/2019 CASE Demam Dengue DrRismali
25/52
20
Laporan Kasus
-
7/25/2019 CASE Demam Dengue DrRismali
26/52
20
KESIMPULAN
Demam berdarah dengue adalah penyakit ineksi yang disebabkan oleh $irus dengue dengan
maniestasi klinis demam mendadak tinggi, nyeri otot danBatau nyeri sendi ,sakit kepala, nyeri perut,
mual, muntah,yang disertai leukopeni,limadenopati, trombositopeni, hepatomegali. Pada D3D terjadi
perembesan plasma yang ditandai dengan hemokonsentrasi 2peningkatan hematokrit4 atau penumpukan
airan di rongga tubuh. Pasien ini memenuhi kriteria diagnosa D3D derajat ase kritis.Pada pasien inipenanganan sudah tepat. +ehingga syok dan ineksi dengue yang berat dapat dihindari dan prognosanya
baik.
Terapi airan pada D3D diberikan dengan tujuan substitusi kehilangan airan akibat kebooran
plasma. Dalam terapi airan, hal terpenting yang perlu diperhatikan adalah jenis airan, jumlah serta
keepatan, dan pemantauan baik seara klinis maupun laboratoris untuk menilai respon keukupan airan.
Laporan Kasus
-
7/25/2019 CASE Demam Dengue DrRismali
27/52
20
TIN
-
7/25/2019 CASE Demam Dengue DrRismali
28/52
20
ETIOLOGI
Demam berdarah dengue 2D3D4 merupakan penyakit demam akut yang disebabkan oleh $irus
dengue yang dikenal sebagai genus .la/i/irus. Iirus ini memiliki empat jenis serotipe yakni D0N-(,
D0N-&, D0N-?, dan D0N->. !ntibodi yang terbentuk dari ineksi salah satu jenis serotipe tidak
memberikan perlindungan yang memadai untuk serotipe lain. +erotipe D0N-? merupakan serotipe yang
dominan dan paling banyak menimbulkan maniestasi klinis yang berat.(
Iirus dengue ditularkan kepada manusia terutama melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti
2biasanya menghisap darah manusia pada siang dan sore hari4.
Iirus dengue merupakan $irus *N!, berbentuk batang, mempunyai ukuran >' nm, termolabil
dan stabil pada suhu ;'Z =. Iirus dengue disusun oleh protein struktural dan protein non struktural.
Protein struktural terdiri dari protein = 2=apsid4, protein M 2membrane4 dan protein 0 2en$elope4. Protein
= akan melindungi materi genetik $irus dengue. Protein M akan melindungi protein = dan materi genetik
$irus dengue. Protein 0 terletak di membran $irus dengue.#ntuk kelangsungan hidup $irus dengue
memerlukan protein non struktural yaitu terdiri dari protein N+(, N+&!, N+&3, N+?, N+>!, N+>3 dan
N+).
PATOFISIOLOGI
VOLUME PLASMA
"enomena patoisiologi utama yang menentukan derajat penyakit dan membedakan antara DD
dengan D3D ialah peningkatan permeabilitas dinding pembuluh darah, penurunan $olume plasma,
Laporan Kasus
-
7/25/2019 CASE Demam Dengue DrRismali
29/52
20
terjadinya hipotensi, trombositopenia, serta diatesis hemoragik. Penyelidikan $olume plasma pada kasus
D3D dengan menggunakan (?( odine labelled human albumin sebagai indikator membuktikan bah/a
plasma merembes selama perjalanan penyakit mulai dari pemulaan masa demam dan menapai
punaknya pada masa syok. Pada kasus berat, syok terjadi seara akut, nilai hematokrit meningkat
bersamaan dengan menghilangnya plasma melalui endotel dinding pembuluh darah. Meningginya nilai
hematokrit pada kasus syok menimbulkan dugaan bah/a syok terjadi sebagai akibat kebooran plasma ke
daerah ekstra $askular 2ruang interstitial dan rongga serosa4 melalui kapiler yang rusak. 3ukti yang
mendukung dugaan ini ialah meningkatnya berat badan, ditemukan airan yang tertimbun dalam rongga
serosa yaitu rongga peritoneum, pleura dan perikardium yang pada otopsi ternyata melebihi airan yang
diberikan melalui inus, dan terdapatnya edema.(
Pada sebagian besar kasus, plasma yang menghilang dapat diganti seara eekti dengan
memberikan plasma atau ekspander plasma. Pada masa dini dapat diberikan airan yang mengandung
elektrolit. +yok terjadi seara akut dan perbaikan klinis terjadi seara epat dan drastis. +edangkan pada
otopsi tidak ditemukan kerusakan dinding pembuluh darah yang bersiat destrukti atau akibat radang,
sehingga menimbulkan dugaan bah/a perubahan ungsional dinding pembuluh darah agaknya
disebabkan oleh mediator armakologis yang bekerja seara epat. ambaran mikroskop elektron biopsi
kulit pasien D3D pada masa akut memperlihatkan kerusakan endotel $askular yang mirip dengan luka
akibat anoksia atau luka bakar. ambaran itu juga mirip dengan binatang yang diberi histamin atau
serotonin atau dibuat keadaan trombositopenia.(
SISTEM KOAGULASI DAN FIBRINOLISIS
Kelainan sistem koagulasi juga berperan dalam perdarahan D3D. Masa perdarahan memanjang,
masa pembekuan normal, masa tromboplastin parsial yang terakti$asi memanjang. 3eberapa aktor
pembekuan menurun, termasuk aktor , I, I, I, L dan ibrinogen. Pada kasus D3D berat terjadi
peningkatan ibrinogen degradation produts 2"DP4. Penelitian lebih lanjut aktor koagulasi membuktikan
adanya penurunan aktiitas antitrombin . Di samping itu juga dibuktikan bah/a menurunnya aktiitas
aktor I, aktor dan antitrombin tidak sebanyak seperti ibrinogen dan aktor I tidak hanya
diakibatkan oleh konsumsi sistem koagulasi, tetapi juga oleh konsumsi sistem ibrinolisis. Kelainan
ibrinolisis pada D3D dibuktikan dengan penurunan aktiitas [-& plasmin inhibitor dan penurunan
aktiitas plasminogen.(
+eluruh penelitian di atas membuktikan bah/a 2(4 pada D3D stadium akut telah terjadi proses
koagulasi dan ibrinolisis, 2&4 Disseminated intra$asular oagualation 2D=4 seara potensial dapat
terjadi juga pada D3D tanpa syok. Pada masa dini D3D, peran D= tidak menonjol dibandingkan dengan
perubahan plasma tetapi apabila penyakit memburuk sehingga terjadi syok dan asidosis maka syok akan
Laporan Kasus
-
7/25/2019 CASE Demam Dengue DrRismali
30/52
20
memperberat D= sehingga perannya akan menolok. +yok dan D= akan saling mempengaruhi sehingga
penyakit akan memasuki syok irre$ersibel disertai perdarahan hebat, terlibatnya organ-organ $ital yang
biasanya diakhiri dengan kematian. 2?4 Perdarahan kulit pada umumnya disebabkan oleh aktor kapiler,
gangguan ungsi trombosit dan trombositopeniaW sedangkan perdarahan masi ialah akibat kelainan
mekanisme yang lebih kompleks seperti trombositopenia, gangguan aktor pembekuan, dan kemungkinan
besar oleh aktor D=, terutama pada kasus dengan syok lama yang tidak dapat diatasi disertai komplikasi
asidosis metabolik. 2>4 !ntitrombin yang merupakan koaktor heparin. Pada kasus dengan kekurangan
antitrombin , respons pemberian heparin akan berkurang.(
SISTEM KOMPLEMEN
Penelitian sistem komplemen pada D3D memperlihatkan penurunan kadar =?, =? proakti$ator,
=> dan =), baik pada kasus yang disertai syok maupun tidak. Terdapat hubungan positi antara kadar
serum komplemen dengan derajat penyakit. Penurunan ini menimbulkan perkiraan bah/a pada dengue
akti$asi komplemen terjadi baik melalui jalur klasik maupun jalur alternati. 7asil penelitian radioisotop
mendukung pendapat bah/a penurunan kadar serum komplemen disebabkan oleh akti$asi sistem
komplemen dan bukan oleh karena produksi yang menurun atau ekstrapolasi komplemen. !kti$asi ini
menghasilkan anilatoksin =?a dan =)a yang mempunyai kemampuan menstimulasi sel mast untuk
melepaskan histamin dan merupakan mediator kuat untuk menimbulkan peningkatan permeabilitas
kapiler, pengurangan $olume plasma, dan syok hipo$olemik. Komplemen juga bereaksi dengan epitop
$irus pada sel endotel, permukaan trombosit dan limosit T, yang mengakibatkan /aktu paruh trombosit
memendek, kebooran plasma, syok dan perdarahan. Di samping itu komplemen juga merangsang
monosit untuk memproduksi sitokin seperti tumor nerosis ator 2TN"4, intereron gamma, interleukin
2C-& dan C-(4. (
3ukti-bukti yang mendukung peran sistem komplemen pada penderita D3D ialah 2(4
ditemukannya kadar histamin yang meningkat dalan urin &> jam, 2&4 adanya kompleks imun yang
bersirkulasi 2irulating immune ompleF4, baik pada D3D derajat ringan maupun berat, 2?4 adanya
korelasi antara kadar kuantitati kompleks imun dengan derajat berat penyakit.(
RESPON LEUKOSIT
Pada perjalanan penyakit D3D, sejak demam hari ketiga terlihat peningkatan limosit atopik
yang berlangsung sampai hari kedelapan. +u$atte dan Congsaman menyebutkan sebagai transormed
lymphoytes. Dilaporkan juga pada sediaan hapus buy oat kasus D3D dijumpai transormed
lymphoytes dalam persentase yang tinggi 2&'-)':4. 7al ini khas untuk D3D oleh karena proporsinya
sangat berbeda dengan ineksi $irus lain 2'-(':4. Penelitian yang lebih mendalam dilakukan oleh
+utaryo yang menyebutnya sebagai limosit plasma biru 2CP34. Pemeriksaan CP3 seara seri dari
Laporan Kasus
-
7/25/2019 CASE Demam Dengue DrRismali
31/52
20
preparat hapus darah tepi memperlihatkan bah/a CP3 pada ineksi dengue menapai punak pada hari
demam keenam. +elanjutnya dibutikan pula bah/a sampai hari keempat sampai kedelapan demam
terdapat perbedaan bermakna proporsi CP3 pada D3D dengan demam dengue. Namun, antara hari kedua
sampai dengan hari kesembilan demam, tidak terdapat perbedaan perbedaan bermakna proporsi CP3 pada
D3D syok dan tanpa syok. 3erdasarkan uji diagnostik maka dipilih titik potong 2ut o point4 CP3 >:.
Nilai titik potong itu seara praktis mampu membantu dignosis dini ineksi dengue dan sejak hari ketiga
demam dapat dipergunakan untuk membedakan ineksi dengue dan non-dengue. Dari penelitian
imunologi disimpulkan bah/a CP3 merupakan ampuran antara limosit 3 dan limosit T. Deinisi CP3
ialah limosit dengan sitoplasma biru tua, pada umumnya ukuran lebih besar atau sama dengan limosit
besar, sitoplasma lebar dengan $akuolisasi halus sampai sangat nyata, dengan daerah perinuklear yang
jernih. nti terletak pada salah satu tepi sel berbentuk bulato$al atau berbentuk ginjal. Kromosom inti
kasar dan kadang-kadang di dalam inti terdapat nukleoli. Pada sitoplasma tidak ada granula auroilik.
Daerah yang berdekatan dengan eritrosit tidak melekuk dan tidak bertambah biru.(
PATOGENESIS
Mekanisme sebenarnya tentang patoisiologi, hemodinamika, dan biokimia/i D3D belum
diketahui seara pasti karena kesukaran mendapat model binatang perobaan yang dapat dipergunakan
untuk menimbulkan gejala klinis D3D seperti pada manusia. 7ingga kini sebagian besar sarjana masih
menganut the seondary heterologous inetion hypothesis and the seGuential inetion hypothesis yang
menyatakan bah/a D3D dapat terjadi apabila seseorang setelah terineksi $irus dengue pertama kali
mendapatkan ineksi kedua dengan $irus dengue serotipe lain dalam jarak /aktu 9 bulan sampai ) tahun.(
The I&&"n-$-i?a$ En?han?e&ent Hy)-thesis
!ntibodi yang terbentuk dari ineksi dengue terdiri dari g yang berungsi menghambat
peningkatan replikasi $irus dalam monosit, yaitu enhaning-antibody dan neutraliing antibodi. Pada
saat ini dikenal & jenis tipe antibodi yaitu 2(4 Kelompok monoklonal reakti yang tidak mempunyai siat
menetralisasi tetapi memau replikasi $irus, dan 2&4 !ntibodi yang dapat menetralisasi seara spesiik
tanpa disertai daya memau replikasi $irus. Perbedaan ini berdasarkan adanya $irion determinant
spesiiity. !ntibodi non-neutralisasi yang dibentuk pada ineksi primer akan menyebabkan terbentuknya
kompleks imun pada ineksi sekunder dengan akibat memau replikasi $irus. Teori ini pula yang
mendasari pendapat bah/a ineksi sekunder $irus dengue oleh serotipe berbeda enderung menyebabkan
maniestasi berat. Dasar utama hipotesis ialah meningkatnya reaksi imunologis 2The immunologial
enhanement hypothesis4 yang berlangsung sebagai berikut
Laporan Kasus
-
7/25/2019 CASE Demam Dengue DrRismali
32/52
20
a4 +el agosit mononuklear yaitu monosit, makroag, histiosit dan sel Kuper merupakan tempat
utama terjadinya ineksi $irus dengue primer.b4 Non neutraliing antibody baik yang bebas dalam sirkulasi maupun yang melekat 2sitoilik4 pada
sel, bertindak sebagai reseptor spesiik untuk melekatnya $irus dengue pada permukaan sel
agosit mononuklear. Mekanisme pertama ini disebut mekanisme aeren.4 Iirus dengue kemudian akan bereplikasi dalam sel agosit mononuklear yang telah terineksi.d4 +elanjutnya sel monosit yang mengandung kompleks imun akan menyebar ke usus, hati, limpa
dan sumsum tulang. Mekanisme ini disebut mekanisme eeren. Parameter perbedaan terjadinya
D3D dengan dan tanpa renjatan ialah jumlah sel yang terkena ineksi.e4 +el monosit yang telah teraktiasi akan mengadakan interaksi dengan sistem humoral dan sistem
komplemen dengan akibat dilepaskannya mediator yang mempengaruhi permeabilitas kapiler dan
mengati$asi sistem koagulasi. Mekanisme ini disebut mekanisme eektor.(
A%ti@asi Li&@-sit T
Cimosit T juga memegang peran penting dalam patogenesis D3D. !kibat rangsang monosit yang
terineksi $irus dengue atau antigen $irus dengue, limosit dapat mengeluarkan intereron 2"N- [ dan \4.
Pada ineksi sekunder oleh $irus dengue 2serotipe berbeda dengan ineksi pertama4, limosit T =D >H dan
=D hari. *uam bersiat makulopapular yang menghilang pada tekanan. *uam terdapat
di dada, tubuh serta abdomen, menyebar ke anggota gerak dan muka.(
Pada lebih dari separuh pasien, gejala klinis timbul dengan mendadak disertai peningkatan suhu,
nyeri kepala hebat, nyeri di belakang bola mata, punggung, otot, sendi, dan disertai rasa menggigil. Pada
beberapa penderita dapat dilihat bentuk kur$a suhu yang menyerupai pelana kuda atau biasik, tetapi pada
Laporan Kasus
-
7/25/2019 CASE Demam Dengue DrRismali
33/52
20
penelitian selanjutnya bentuk kur$a ini tidak ditemukan pada setiap pasien sehingga tidak dapat dianggap
patognomonik.(
!noreksia dan obstipasi sering dilaporkan, selain itu rasa tidak nyaman di daerah epigastrium
disertai kolik dan perut lembek sering ditemukan. Pada stadium dini sering timbul perubahan dalam indra
pengeap. ejala klinis lain yang sering terdapat ialah otoobia, keringat yang beruuran, suara serak,
batuk, epistaksis, dan disuria. Demam menghilang seara lisis, disertai keluanya banyak keringat.
Kelenjar lima ser$ikal dilaporkan membesar pada 9;-;;: kasus. 3eberapa sarjana menyebutnya sebagai
=astelaniXs sign, sangat patognomonik dan merupakan patokan yang berguna untuk membuat diagnosis
banding. Maniestasi perdarahan tidak sering dijumpai. *ush pada tahun(; maniestasi klinis, yaitu demam tinggi, perdarahan,
terutama perdarahan kulit, hepatomegali, dan kegagaan peredaran darah 2irulatory ailure4. "enomena
patoisiologi utama yang menetukan derajat penyakit dan membedakan D3D dari DD ialah peningkatan
permeabilitas dinding pembuluh darah, menurunnya $olume plasma, trombositopenia, dan diatesis
hemoragik.
Pada D3D terdapat perdarahan kulit, uji torniGuet positi, memar, dan perdarahan pada tempat
pengambilan darah $ena. Petekie halus yang tersebar di anggota gerak, muka, aksila seringkali ditemukan
pada masa dini demam. 7arus diingat juga bah/a perdarahan dapat etrjadi di setiap organ tubuh.
0pistaksis dan perdarahan gusi jarang dijumpai, sedangkan perdarahan saluran penernaan hebat lebuh
Laporan Kasus
-
7/25/2019 CASE Demam Dengue DrRismali
34/52
20
jarang lagi dan biasanya timbul setelah renjatan yang tidak dapat diatasi. Perdarahan lain, seperti
perdarahan subkonjungti$a kadang-kadang ditemukan. Pada masa kon$alesens seringkali ditemukan
eritema pada telapak tangan atau telapak kaki.(
SINDROMA SOK DENGUE
Pada ++D, setelah demam berlangsung selama beberapa hari keadaan umum tiba-tiba
memburuk, hal ini biasanya terjadi pada saat atau setelah demam menurun, yaitu di antara hari sakit ke ?-
;. 7al ini dapat diterangkan dengan hipotesis peningkatan reaksi imunologis. Pada sebagian besar kasus
ditemukan tanda kegagalan peredaran darah, kulit terasa lembab dan dingin, sianosis sekitar mulut, nadi
menjadi epat dan lembut. !nak tampak lesu, gelisah, dan seara epat masuk dalam ase syok. Pasien
seringkali mengeluh nyeri di daerah perut sesaat sebelum syok. "abie 2(A994 mengemukakan bah/a nyeri
perut hebat seringkali mendahului perdarahan gastrointestinal. Nyeri di daerah retrosternal tanpa sebab
yang jelas dapat memberikan petunjuk adanya perdarahan gastrointestinal yang hebat. +yok yang terjadi
selama periode demam biasanya mempunyai prognosis buruk.(
Di samping kegagalan sirkulasi, syok ditandai dengan nadi lembut, epat, keil sampai tidak
teraba. Tekanan nadi menurun menjadi &'mm7g atau kurang dan tekanan sistolik menurun sampai
-
7/25/2019 CASE Demam Dengue DrRismali
35/52
20
&. Maniestasi perdarahan, minimal uji torniGuet positi dan salah satu bentuk perdarahan lain
2petekia, purpura, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi4, hematemesis dan atau melena.
?. Pembesaran hati 2tanpa disertai ikterus4. Ke/aspadaan perlu ditingkatkan apabila semula hati
tidak teraba kemudian selama pera/atan membesar dan B atau pada saat masuk rumah sakit hati
sudah teraba dan selama pera/atan menjadi lebih besar dan kenyal, hal ini merupakan tandaterjadinya syok.
>. +yok yang ditandai oleh nadi lemah dan epat disertai tekanan nadi menurun 2] &' mm7g4,
tekanan darah menurun 2tekanan sistolik ]
-
7/25/2019 CASE Demam Dengue DrRismali
36/52
20
Mani@estasi )e#da#ahan
#ji torniGuet sebagai maniestasi perdarahan kulit paling ringan dapat dinilai sebagai uji
presumti oleh karena uji ini positi pada hari-hari pertama demam. Di daerah endemis D3D, uji
troniGuet, merupakan pemeriksaan penunjang presumti bagi diagnosis D3D apabila dilakukan pada
penderita demam lebih dari & hari tanpa sebab yang jelas. #ji torniGuet seyogyanya dilakukan sesuai
dengan ketentuan 678. Pemeriksaan dilakukan dengan terlebih dahulu menetapkan tekanan darah anak.
+elanjutnya diberikan tekanan antara sistolik dan diastolik pada alat ukur yang dipasang pada lengan di
atas siku, tekanan ini diusahakan menetap selama perobaan. +etelah dilakukan tekanan selama ) menit,
perhatikan timbulnya petekie di bagian $olar lengan ba/ah. #ji dinyatakan positi apabila pada ( ini
persegi 2&,< F &,< m4 didapat lebih dari &' petekie 2678, (A;)4. Pada D3D, uji torniGuet pada
umumnya memberikan hasil positi. Pemeriksaan ini dapat memberikan hasil negati atau positi lemah
selama masa syok. !pabila pemeriksaan diulangi setelah syok ditanggulangi, pada umumnya akan
didapatkan hasil positi, bahkan posit kuat.(
Pe&!esa#an hati
7ati yang membesar pada umumnya dapat diraba pada permulaan penyakit dan pembesaran hati
ini tidak sesuai dengan beratnya penyakitW nyeri tekan seringkali ditemukan tanpa disertai ikterus. 7ati
pada anak umur > tahun dan B atau lebih dengan gii baik biasanya tidak dapat diraba. Ke/aspadaan perlu
ditingkatkan apabila semula hati tidak teraba membesar kemudian selama pera/atan membesar dan B atau
pada saat masuk rumah sakit hati sudah teraba dan selama pera/atan menjadi lebih besar dan kenyal, hal
ini merupakan tanda terjadinya syok.(
Sy-%
Maniestasi syok pada anak terdiri atas(
(. Kulit puat, dingin dan lembab terutama pada ujung jari kaki, tangan dan hidung sedangkan kuku
menjadi biru. 7al ini disebabkan oleh sirkulasi yang insuisiensi yang menyebabkan peninggian
akti$itas simpatikus seara releks.
&. !nak yang semula re/el, engeng dan gelisah lambat laun kesadarannya menurun menjadi apatis,
soopor dan koma. 7al ini disebabkan kegagalan sirkulasi serebral.
?. Perubahan nadi, baik rekuensi maupun amplitudonya. Nadi menjadi epat dan lembut sampai
tida dapat diraba oleh karena kolaps sirkulasi.
>. Tekanan nadi menurun menjadi &' mm7g atau kurang.
). Tekanan sistolik pada anak menurun menjadi
-
7/25/2019 CASE Demam Dengue DrRismali
37/52
20
sakit ke ?-;. Pasien seringkali mengeluh nyeri di daerah perut saat sebelum syok timbul. +yok yang
terjadi selama periode demam, biasanya mempunyai prognosis buruk. Tatalaksana syok harus dilakukan
seara tepat, oleh karena bila tidak pasien dapat masuk dalam syok berat 2proound syok4, tekanan darah
tidak dapat terukur dan nadi tidak dapat diraba. Cama syok singkatW pasien dapat meninggal dalam /aktu
(&-&> jam atau menyembuh.(
Nyeri abdomen seringkali menonjol pada anak besar yang menderita D++. Ditemukannya gejala
ini pada kasus D++ merupakan tanda bahaya oleh karena kemungkinan besar terjadi perdarahan
gastrointestinal. Terjadinya kejang dengan hiperpireksia disertai penurunan kesadaran pada beberapa
kasus seringkali mengelabui sehingga ditegakkan diagnosis kemungkinan ensealitis.(
PER'o= dan tidak membaik dengan obat penurun panas. "ase ini biasanya akan bertahan selama &-;
hari dan diikuti dengan muka kemerahan, eritema, nyeri seluruh tubuh, mialgia, artralgia, dan nyeri
kepala. 3eberapa pasien mungkin juga mengeluhkan nyeri tenggorokan atau mata merah 2injeksi
konjungti$a4. +ulit untuk membedakan dengue dengan penyakit lainnya seara klinis pada ase a/al
demam. 7asil uji torniGuet positi pada ase ini meningkatkan kemungkinan adanya ineksi dengue.
Demam juga tidak dapat dijadikan parameter untuk membedakan antara kasus dengue yang ga/at dan
tidak ga/at. 8leh karena itu, memperhatikan tanda-tanda peringatan 2 -arning signs4 dan parameter lain
sangat penting untuk mengenali progresi ke arah ase kritis. Warning signsmeliputi
Klinis nyeri abdomen, muntah persisten, akumulasi airan, perdarahan mukosa, pembesaran hati
J& m
Laporan Kasus
-
7/25/2019 CASE Demam Dengue DrRismali
38/52
20
Caboratorium peningkatan 7t dengan penurunan trombosit.
Maniestasi perdarahan ringan seperti petekie dan perdarahan membran mukosa 2hidung dan
gusi4 dapat terjadi. Petekie dapat munul pada hari-hari pertama demam, namun dapat juga dijumpai pada
hari ke-? hingga hari ke-) demam. Perdarahan $agina masi pada /anita usia subur dan perdarahan
gastrointestinal 2hematemesis, melena4 juga dapat terjadi /alau lebih jarang. 3entuk perdarahan yang
paling ringan, uji torniGuet positi, menandakan adanya peningkatan ragilitas kapiler. Pada a/al
perjalanan penyakit ;',&: kasus D3D mempunyai hasil positi.
7ati sering ditemukan membesar dan nyeri dalam beberapa hari demam. Pembesaran hati pada
umumnya dapat ditemukan pada permulaan penyakit, ber$ariasi dari hanya sekedar dapat diraba hingga
&-> m di ba/ah arcus costae. Pada sebagian keil dapat ditemukan ikterus. Penemuan laboratorium yang
paling a/al ditemui adalah penurunan progresi leukosit, yang dapat meningkatkan keurigaan ke arah
dengue.
"ase Kritis
!khir ase demam merupakan ase kritis pada D3D. Pada saat demam mulai enderung turun
dan pasien tampak seakan-akan sembuh, maka hal ini harus di/aspadai sebagai a/al kejadian syok. +aat
demam mulai turun hingga diba/ah ?;,)-?->< jam.
Ceukopenia progresi disertai penurunan jumlah platelet yang epat merupakan tanda kebooran
plasma. Derajat kebooran plasma dapat ber$ariasi. Temuan eusi pleura dan asites seara klinis
bergantung pada derajat kebooran plasma dan $olume terapi airan. Derajat peningkatan hematokrit
sebanding dengan tingkat keparahan kebooran plasma.
Keadaan syok akan timbul saat $olume plasma menapai angka kritis akibat kebooran plasma.
+yok hampir selalu diikuti -arning signs. Terdapat tanda kegagalan sirkulasi kulit teraba dingin dan
lembab terutama pada ujung jari dan kaki, sianosis di sekitar mulut, pasien menjadi gelisah, nadi epat,
lemah, keil sampai tak teraba.+aat terjadi syok berkepanjangan, organ yang mengalami hipoperusi akan
mengalami gangguan ungsi 2impairment4, asidosis metabolik, dan koagulasi intra$askula diseminata
2KD4. 7al ini menyebabkan perdarahan hebat sehingga nilai hematokrit akan sangat menurun pada
keadaan syok hebat.
Pasien yang mengalami perbaikan klinis setelah demam turun dapat dikatakan menderita
dengue yang tidak ga/at. 3eberapa pasien dapat berkembang menjadi ase kritis kebooran plasma tanpa
penurunan demam sehingga pada pasien perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui
adanya kebooran plasma.
Laporan Kasus
-
7/25/2019 CASE Demam Dengue DrRismali
39/52
20
"ase Penyembuhan 2eco/ery4
1ika pasien dapat bertahan selama &>->< jam saat ase kritis, reabsorpsi gradual airan
ekstra$askular akan terjadi dalam >, kemungkinan diagnosis D3D akan lebih besar, apabila gejala klinis lain
seperti maniestasi perdarahan dan pembesaran hati menjadi nyata. Kesulitan kadang-kadang dialami
dalam membedakan syok pada D3D dengan sepsisW dalam hal ini trombositopenia dan hemokonsentrasi
disamping penilaian gejala klinis lain seperti tipe dan lama demam dapat membantu.(
ENSEFALOPATI DENGUE
Dalam dua dekade terakhir, makin banyak laporan D3D yang disertai gejala ensealopati
ditemukan dari berbagai negara di !sia Tenggara dan Pasiik 3arat. Keuali kejang, gejala ensealopati
lain tidak B jarang menyertai D3D. Dari beberapa ontoh kasus ensealopati dengue yang dilaporkan,
ternyata kadangkala para dokter sangat terpukau oleh kelainan neurologis sehingga apabila tidak
/aspada, diagnosis D3D B D++ tidak terpikirkan. Data itu juga memberikan suatu keyakinan bah/a pada
D3D perlu dipikirkan diagnosis banding dengan ensealitis $irus lain. =ontoh kasus ensealopati dengue
memperlihatkan ber$ariasinya gejala klinis pasien D3D dan bah/a patokan klinis yang digariskan oleh
678 tidak selalu dijumpai. Tingginya persentase ensealopati dengue pada umur (-> tahun 2yaitu pada
golongan umur tersering terjadinya kejang demam pertama kali4 memerlukan peningkatan ke/aspadaan.
8leh karena itu di daerah endemis D3D perlu diperhatikan 2(4 pada setiap kasus demam disertai kejang
dan pasien dengan diagnosis ensealtis perlu diari kemungkinan adanya meniestasi perdarahan dan 2&4
sekiranya pasien jatuh dalam syok kita harus /aspada terhadap kemungkinan D++.(
Laporan Kasus
-
7/25/2019 CASE Demam Dengue DrRismali
40/52
20
TATALAKSANA
De&a& den"e
Pasien DD dapat berobat jalan, tidak perlu dira/at. Pada ase demam pasien dianjurkan tirah
baring, selama masih demam, obat antipiretik atau kompres hangat diberikan apabila diperlukan. #ntuk
menurunkan suhu menjadi O?Ao=, dianjurkan pemberian parasetamol. !setosal B salisilat tidak dianjurkan
2kontraindikasi4 karena dapat menyebabkan gastritis, perdarahan, atau asidosis. Dianjurkan pemberian
airan dan elektrolit per oral, jus buah, sirop, susu, selain air putih, dianjurkan paling sedikit diberikan
selama & hari. Tidak boleh dilupakan monitor suhu, trombosit serta kadar hematokrit sampai normal
kembali. Pada pasien DD, saat suhu turun pada umumnya merupakan tanda penyembuhan. Meskipun
demikian semua pasien harus diobser$asi terhadap komplikasi yang dapat terjadi selama & hari setelah
suhu turun. 7al ini disebabkan oleh karena kemungkinan kita sulit membedakan DD dengan D3D pada
ase demam. Perbedaan akan tampak jelas pada saat suhu turun, yaitu pada DD akan terjadi
penyembuhan, sedangkan pada D3D terdapat tanda a/al kegagalan sirkulasi 2syok4. Komplikasi
perdarahan dapat terjadi pada DD tanpa disertai gejala syok. 8leh karena itu, orang tua atau pasien
dinasehati bila terasa nyeri perut hebat, buang air besar hitam, atau terdapat perdarahan kulit atau mukosa
seperti mimisan, perdarahan gusi, apalagi bila disertai berkeringat atau kulit dingin, hal tersebut
merupakan tanda kega/atan, sehingga harus segera diba/a ke rumah sakit. Pada pasien yang tidak
mengalami komplikasi setelah suhu turun &-? hari, tidak perlu lagi diobser$asi. Pada saat kita menjumpai
pasien tersangka ineksi dengue, maka bagan ( dapat dipergunakan.(
De&a& !e#da#ah den"e
Ketent"an "&"&
Perbedaan patoisiologi utama antara DDBD3DBD++ dan penyakit lain, ialah adanya
peningkatan permeabilitas kapiler yang menyebabkan perembesan plasma dan gangguan hemostasis.
amabaran klinik D3DBD++ sangat khas, yaitu demam tinggi mendadak, diatesis hemoragik,
heptomegali dan kegagalan sirkulasi. Keberhasilan tatalaksana D3D terletak pada bagaimana mendeteksi
seara dini ase kritis, yaitu saat suhu turun 2the time o dee$esene4 yang merupakan ase a/al
terjadinya kegagalan sirkulasi, dengan melakukan obser$asi klinis
disertai pemantauan perembesan plasma dan gangguan hemostasis. Prognosis D3D terletak pada
pengenalan a/al terjadinya perembesan plasma, yang dapat diketahui dari meningkatnya kadar
hematokrit dan penurunan jumlah trombosit. "ase kritis pada umumnya terjadi pada sakit hari ketiga.
Penurunan jumlah trombosit sampai O (''.'''B^C atau O (-& trombosit B CP3 2 rata-rata hitung pada ('
CP34 terjadi sebelum peningkatan hematokrit dan sebelum terjadi penurunan suhu. Peningkatan
hematokrit _ &': menerminkan perembesan plasma dan merupakan indikasi untuk pemberian airan.
Pemberian airan a/al sebagai pengganti $olume plasma dapat diberikan larutan garam isotonik atau
Laporan Kasus
-
7/25/2019 CASE Demam Dengue DrRismali
41/52
20
ringer laktat, yang kemudian dapat disesuaikan dengan berat ringan penyakit. Pada D3D derajat dan ,
airan intra$ena dapat diberikan selama (&-&> jam. Perhatian khusus pada kasus dengan peningkatan
hematokrit yang terus menerus dan penurunan jumlah trombosit O )'.'''B^C. +eara umum pasien D3D
derajat dan dapat dira/at di Puskesmas.(
Fase de&a&
Tatalaksana D3D ase demam tidak berbeda dengan tatalaksana DD, bersiat simptomatik dan
suporti yaitu pemberian airan oral untuk menegah dehidrasi. !pabila airan oral tidak dapat diberikan
oleh karena tidak mau minum, muntah atau nyeri perut yang berlebihan, maka airan intra$ena rumatan
perlu diberikan. !ntipiretik kadang-kadang diperlukan, tetapi perlu diperhatikan bah/a antipiretik tidak
dapat mengurangi lama demam pada D3D. Parasetamol direkomendasikan untuk mempertahankan suhu
di ba/ah ?Ao= dengan dosis ('-() mgBkg33Bkali atau dapat disederhanakan seperti tertera pada tabel &.
*asa haus dan keadaan dehidrasi dapat timbul sebagai akibat demam tinggi, anoreksia dan muntah. 1enis
minuman yang dianjurkan adalah jus buah, teh manis, sirup, susu, serta larutan oralit. Pasien perlu
diberikan minum )' mlBkg33 dalam >-9 jam pertama. +etelah keadaan dehidrasi dapat diatasi anak
diberikan airan rumatan
-
7/25/2019 CASE Demam Dengue DrRismali
42/52
20
1umlah airan yang diberikan tergantung dari derajat dehidrasi dan kehilangan elektrolit, dianjurkan
airan glukosa ): di dalam (B? larutan Na=l ',A:. 3ila terdapat asidosis, ` dari jumlah airan total
dikeluarkan dan diganti dengan larutan yang berisi ',(9; molBliter natrium bikarbonat 2?B> bagian berisi
larutan Na=l ',A: H glukosa ditambah ` natrium bikarbonat4. !pabila terdapat kenaikan
hemokonsentrasi &': atau lebih, maka komposisi airan yang diperlukan harus sama dengan plasma.
Iolume dan komposisi yang diperlukan sesuai seperti airan untuk dehidrasi pada diare ringan sampai
sedang, yaitu airan rumatan ditambah deisit 9: 2)-' kg, maka airan rumatan adalah ()'' H 2)' F &'4 &)''
ml. 1umlah airan rumatan diperhitungkan untuk &> jam. 8leh karena keepatan perembesan plasma tidak
konstan 2perembesan plasma terjadi lebih epat pada saat suhu turun4, maka $olume airan pengganti
harus disesuaikan dengan keepatan dan kehilangan plasma, yang dapat diketahui dari pemantauan kadar
hematokrit. Perlu mendapat perhatian bah/a penggantian $olume yang berlebihan dan terus menerus
setelah perembesan plasma berhenti akan mengakibatkan distres pernaasan akibat udem paru. Demikian
pula pada saat ase kon$alesens terjadi reabsorbsi airan ekstra$askular, akan menyebabkan edema paru
dan distres pernaasan apabila airan intra$ena tetap diberikan.(
Pasien harus dira/at dan segera diobati bila dijumpai tanda-tanda syok yaitu gelisah,
letagiBlemah, ekstremitas dingin, bibir sianosi, oliguri, dan nadi lemah, tekanan nadi menyempit 2&'
Laporan Kasus
-
7/25/2019 CASE Demam Dengue DrRismali
43/52
20
mm7g atau kurang4 atau hipotensi, dan peningkatan mendadak kadar hematokrit atau hematokrit yang
meningkat terus-menerus /alaupun telah diberi airan intra$ena. (
'
$ol:, maka berikan darah dalam $olume keil 2(' mlBkg33Bjam4, tetapi apabila terjadi perdarahan masi
berikan &' mlBkg33. +etelah keadaan klinis membaik, tetesan airan dikurangi bertahap sesuai dengan
keadaan klinis dan kadar hematokrit.(
Kada# he&at-%#it "nt"% &e&anta" )enantian -$"&e )$as&a
Pemberian airan harus tetap diberikan /alaupun tanda $ital telah membaik dan kadar
hematokrit turun. Tetesan airan segera diturunkan menjadi (' mlBkg33Bjam, dan kemudian disesuaikan
tergantung dari kehilangan plasma yang terjadi selama &>->< jam . Pemasangan =IP kadangkala
diperlukan pada pasien D++ berat, untuk mengetahui kebutuhan airan.(
=airan intra$ena dapat diberikan apabila hematokrit telah turun, sekitar >':. 1umlah urin (&
mlBkg33Bjam atau lebih merupakan indikasi bah/a keadaan sirkulasi membaik. Pada umumnya, airan
tidak perlu diberikan lagi setelah >< jam syok teratasi. !pabila airan tetap diberikan pada saat terjadi
reabsorbsi plasma dari eksra$askular 2ditandai dengan penurunan kadar hematokrit setelah pemberian
airan rumatan4, maka akan menyebabkan hiper$olemia, dengan akibat terjadi edema paru dan gagal
jantung. Penurunan hematokrit pada saat reabsorbsi plasma ini jangan dianggap sebagai tanda perdarahan,
tetapi disebabkan oleh hemodilusi. Nadi yang kuat, tekanan darah normal, diuresis ukup, tanda $ital
baik, merupakan tanda terjadinya ase reabsorbsi.(
Laporan Kasus
-
7/25/2019 CASE Demam Dengue DrRismali
44/52
20
K-#e%si an"an &eta!-$i% dan e$e%t#-$it
7iponatremia dan asidosis metabolik sering menyertai pasien D3DBD++, maka pemeriksaan
analisis gas darah dan kadar elektrolit harus selalu diperiksa pada D3D berat. !pabila asidosis tidak
dikoreksi, akan memiu terjadinya D= sehingga tatalaksana pasien menjadi lebih kompleks. Pada
umumnya, apabila penggantian airan plasma diberikan seepatnya dan dilakukan koreksi pada asidosis
dengan natrium bikarbonat, maka perdarahan sebagai akibat D= tidak akan terjadi sehingga heparin
tidak diperlukan.(
Sedati@
Pada pasien gelisah dapat diberikan sedati untuk menenagkan pasien. Diusahakan jangan
memberikan obat yang bersiat hepatotoksik. Kloral hidrat diberikan per oral atau per rektal dengan dosis
(&,)-)' mgBkg33 2tidak melebihi ( gram4. Keadaan gelisah sebagai akibat dari keadaan perusi jaringan
yang kurang baik akan menghilang setelah pemberian airan yang adekuat.(
Pe&!e#ian -%sienTerapi dengan & liter per menit harus selalu diberikan pada pasien syok. Dianjurkan pemberian
oksigen dengan mempergunakan masker, tetapi harus diingat pula pada anak seringkali menjadi makin
gelisah apabila dipasang masker oksigen.(
T#ans@"si da#ah
Pemeriksaan golongan darah dan ross-mathing harus dilakukan pada setiap pasien syok,
terutama pada syok yang berkepanjangan 2prolonged syok4. Pemberian transusi darah diberikan pada
keadaan maniestasi perdarahan yang nyata. Kadangkala sulit untuk mengetahui perdarahan intern apabila
disertai hemokonsentrasi. Penurunan hematokrit 2misalnya dari )': ke >':4 tanpa perbaikan klinis
/alaupun telah diberikan airan yang menukupi, merupakan tanda adanya perdarahan. Pemberian darah
segar dimaksudkan untuk menaikkan konsentrasi sel darah merah. Plasma segar dan atau suspensi
trombosit berguna untuk pasien dengan D= yang menimbulkan perdarahan masi. D= biasanya terjadi
pada syok berat dan menyebabkan perdarahan masi dan dapat menimbulkan kematian. Pemeriksaan
hematologi seperti /aktu tromboplastin parsial, /aktu protrombin, dan ibrinogen degradation produts
2"DP4 harus diperiksa pada pasien syok untuk mendeteksi terjadinya dan berat ringannya D=.
Pemeriksaan hematologis tersebut juga menentukan prognosis.(
Ke$ainan in>a$Dalam keadaan syok, harus yakin benar bah/a penggantian $olume intra$askular telah benar-
benar terpenuhi dengan baik. !pabila diuresis belum menukupi & mlBkg33Bjam sedangkan airan yang
diberikan sudah sesuai kebutuhan, maka selanjutnya urosemid ( mgBkg33 dapat diberikan. Pemantauan
tetap dilakukan untuk jumlah diuresis, kadar ureum, dan kreatinin. Tetapi apabila diuresis tetap belum
Laporan Kasus
-
7/25/2019 CASE Demam Dengue DrRismali
45/52
20
menukupi, pada umumnya syok juga belum dapat dikoreksi dengan baik, maka pemasangan =IP perlu
dilakukan untuk pedoman pemberian airan selanjutnya.(
M-nit-#in
Tanda $ital dan kadar hematokrit harus dimonitor dan die$eluasi seara teratur untuk menilai
hasil pengobatan. 7al-hal yang harus diperhatikan pada monitoring adalah nadi, tekanan darah, respirasi
dan tempeatur harus diatat setiap ()-?' menit atau lebih sering, sampai syok dapar teratasi, kadar
hematokrit harus diperiksa tiap >-9 jam sampai keadaan klinis pasien stabil. +etiap pasien harus
mempunyai ormulir pemantauan jenis airan, jumlah, dan tetesan, untuk menentukan apakah airan yang
diberikan sudah menukupi, jumlah serta rekuensi diuresis.(
KRITERIA MEMULANGKAN PASIEN
Pasien dapat dipulangkan apabila tidak demam selama &> jam tanpa antipiretik, nasu makan
membaik, tampak perbaikan seara klinis, hematokrit stabil, tiga hari setelah syok teratasi, jumlah
trombosit J )'.'''B^C dan enderung meningkat, serta tidak dijumpai distres pernaasan 2disebabkan
oleh eusi pleura atau asidosis4.(
ENSEFALOPATI DENGUE
Pada ensealopati enderung terjadi edema otak dan alkalosis, maka bila syok telah teratasi
airan diganti dengan airan yang tidak mengandung 7=8?-, dan jumlah airan harus segera dikurangi.
Carutan laktat ringer dekstrosa segera ditukar dengan larutan Na=l ',A: lukosa ): ?(. #ntuk
mengurangi edema otak diberikan kortikosteroid, tetapi bila terdapat perdarahan saluran erna sebaiknya
kortikosteroid tidak diberikan. 3ila terdapat disungsi hati, maka diberikan $itamin K I ?-(' mg selama
? hari, kadar gula darah diusahakan J 9' mgBdl, menegah terjadinya peningkatan intrakranial dengan
mengurangi jumlah airan 2bila perlu diberikan diuretik4, koreksi asidosis dan elektrolit. Pera/atan jalan
naas dengan pemberian oksigen yang adekuat. Pada D3D ensealopati mudah terjadi ineksi bakteri
sekunder, maka untuk menegah dapat diberikan antibiotik proilaksis 2kombinasi ampisilin (''
mgBkg33Bhari H kloramenikol ;) mgBkg33Bhari4. Transusi darah segar atau komponen dapat diberikan
atas indikasi yang tepat. 3ila diperlukan transusi tukar, pada masa penyembuhan dapat diberikan asam
amino rantai pendek.(
PEMERIKSAAN SEROLOGIS
+etelah satu minggu tubuh terineksi $irus dengue, terjadi $iremia yang diikuti oleh
pembentukan gM antidengue. gM hanya berada dalam /aktu yang relati singkat dan akan disusul
segera oleh pembentukkan g. Pada kira-kira hari kelima ineksi terbentuklah antibodi yang bersiat
menetralisasi $irus 2neutraliing antibody B NT4. Titer antibodi NT akan naik dengan epat, kemudian
Laporan Kasus
-
7/25/2019 CASE Demam Dengue DrRismali
46/52
20
menurun seara lambat untuk /aktu lama, biasanya seumur hidup. +etelah antibodi NT, akan timbul
antibodi yangmempunyai siat menghambat hemaglutinasi sel darah merah angsa 2haemaglutination
inhibiting antibody 74. Titer antibodi 7 itu naik sejajar dengan antibodi NT, kemudian turun seara
perlahan-lahan, tetapi lebih epat daripada NT. !ntibodi yang terakhir, yaitu antibodi yang mengikat
komplemen 2omplement iFing antibody ="4, timbul pada sekitar hari keduapuluh. Titer antibodi itu
naik setelah perjalanan penyakit menapai maksimum dalam /aktu (-& bulan, kemudian turun seara
epat dan menghilang setelah (-& tahun. Pada dasarnya diagnosis konirmasi ineksi $irus dengue
ditegakkan atas hasil pemeriksaan serologik atau hasil isolasi $irus. Dasar pemeriksaan serologis adalah
membandingkan titer antibodi pada masa akut dengan kon$alesen. Teknik pemeriksaan serologi yang
dianjurkan 678 ialah pemeriksaan 7 dan =". Kedua ara itu membutuhkan & ontoh darah. =ontoh
darah pertama diambil pada /aktu demam akut, sedangkan yang kedua pada masa kon$alesen, (->
minggu dalam perjalanan penyakit.(
U', dan seterusnya.(
nterpretasi hasil pemeriksaan didasarkan atas kriteria 678, sebagai berikut(
(. Pada ineksi primer, titer antibodi 7 pada masa akut, yaitu apabila serum diperoleh sebelum hari
ke-> sakit adalah kurang dari (&' dan titer akan naik >F atau lebih pada masa kon$alesen, tetapi
tidak akan melebihi ((&F atau lebih pada masa kon$alesen.
?. Persangkaan adanya ineksi sekunder yang baru terjadi 2presumpti$e diagnosis4 ditandai oleh titer
antibodi 7 yang sama atau lebih besar daripada ((&
-
7/25/2019 CASE Demam Dengue DrRismali
47/52
20
PEMBERANTASAN
+trategi pemberantasan penyakit D3D lebih ditekankan pada 2(4 upaya pre$enti, yaitu
melaksanakan penyemprotan massal sebelum musim penularan penyakit di desaBkelurahan endemis D3D,
yang merupakan pusat-pusat penyebaran penyakit ke /ilayah lainnya. 2&4 strategi ini diperkuat dengan
menggalakan pembinaan peran serta masyarakat dalam kegiatan pemberantasan sarang nyamuk 2P+N4,
2?4 melaksanakan penanggulangan okus di rumah pasien dan di sekitar tempat tinggalnya guna
menegah terjadinya kejadian luar biasa 2KC34, dan 2>4 melaksanakan penyuluhan kepada masyarakat
melalui berbagai media.(
Ke/ajiban pelaporan kasus B tersangka dalam tempo &> jam ke Dinkes Dati BPuskesmas
tempat tinggal pasien merupakan keharusan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan )9' tahun (A
-
7/25/2019 CASE Demam Dengue DrRismali
48/52
20
LAMPIRAN
tanda syok
muntah terus-menerus
kejang
kesadaran menurun
muntah darah
berak hitam
Tersangka DBD
demam tinggi, mendadak terus-menerus
-
7/25/2019 CASE Demam Dengue DrRismali
49/52
20
DBD derajat + atau derajat ++ tanpa peningkatan hematokrit
ejala linis.
demam '-7 hari
uji tourniquet positif atau perdarahan spontan
*aboratorium. (ematokrit tidak meningkat
trombositopeni /ringan0
Pasien masih dapat minum
Beri minum sebanyak -' liter#hari
atau satu sendok makan tiap & menit
1enis minuman. air bening, teh manis,
sirup, jus buah, susu, oralit"
Bila suhu %)2!3 beri parasetamol
Bila kejang beri obat antikon4ulsif
Pasien tidak dapat minum
5asien muntah terus-menerus
onitor gejala klinis dan laboratorium
5erhatikan tanda syok
5alpasi hati setiap hari
6kur diuresis setiap hari
8asi perdarahan
5eriksa (b, (t, trombosit tiap 9-' jam
5ulang /kriteria pulang0
- tidak demam selama ': jam tanpa antiprelik
- nafsu makan membaik
- se;ara klinis tampak perbaikan
- (t stabil
- tiga hari setelah syok teratasi
- jumlah trombosit % &!"!!!#ml
- tidak dijumpai distres pernapasan /disebabkan oleh efusi pleura atau asidosis0
(t naik dan atau trombosit turun
Perbaikan klinis dan laboratoris
5asang infus .
dekstrosa &> /.)0, tetesan rumatan sesuai
berat badan
5eriksa (b, (t, trombosit tiap 9-' jam
+nfus ganti ringer laktat /?*0
/tetesan disesuaikan0
3agan &. Tatalaksana kasus D3D derajat dan derajat
tanpa peningkatan hematokrit(
Laporan Kasus
-
7/25/2019 CASE Demam Dengue DrRismali
50/52
20
3agan ?. Tatalaksana kasus D3D derajat
dengan peningkatan hemokonsentrasi _ &':(
Laporan Kasus
-
7/25/2019 CASE Demam Dengue DrRismali
51/52
20
3agan >. Tatalaksana kasus D3D derajat dan I(
Laporan Kasus
-
7/25/2019 CASE Demam Dengue DrRismali
52/52
DAFTAR PUSTAKA
(. +umarmo , arna 7, 7adinegoro +. %nfeksi dan #ediatri ropis. 3uku !jar edisi kedua. D!.
"K#, 1akarta &'('
&. *eerene.medsape.om
?. 3ehrman *0, Kliegman *M, 1enson 3. elson te3t(ook of #ediatrics, (. No$ie 7omenta *ampengan dkk0nsealopati dengue pada anak. 4ari #ediatri 6ol 12, No. 9,
!pril &'((