case CAP (1)
Transcript of case CAP (1)
7/26/2019 case CAP (1)
http://slidepdf.com/reader/full/case-cap-1 1/32
PRESENTASI KASUS
PENEUMONIA KOMUNITAS
Pembimbing : Dr. Sukaenah BT Shebubakar, Sp.P
Disusun oleh : Elza Desmita
03.011.08
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM
RSUD BUDHI ASIH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
0
7/26/2019 case CAP (1)
http://slidepdf.com/reader/full/case-cap-1 2/32
BAB I
LAPORAN KASUS
ST!T"S #$%" PE&'!(#T D!$!%
)"%!* S!(#T "%"% D!E)!* B"D*# !S#* +!(!)T!
&ama : Elza Desmita
&#% : 03.11.08
Pembimbing : Dr. Sukaenah BT Shebubakar, SpPD
I. IDENTITAS
&ama lengkap-% : Tn. % 01.01.3.1/ +enis kelamin : Perempuan
"mur : / tahun Suku bangsa : Betai
Status perkainan : Belum %enikah !gama : Protestan
Peker2aan : (araan sasta Peker2aan : S$T!
!lamat : 44. "saha, -aang Tanggal masuk )S : /35
015/01
1
7/26/2019 case CAP (1)
http://slidepdf.com/reader/full/case-cap-1 3/32
II. ANAMNESIS
Telah 6ilakukan autoanamnesis 6engan pasien pa6a hari Sabtu pukul 10.00 7#B, tanggal /3
+anuari /01 6i ruang 03.
Keluhan Utama
Pasien 6atang 6engan keluhan neri 6a6a se2ak / hari S%)S.
Keluhan tambahan
Sesak naas 6an neri kepala
R!a"at Pen"a#t Se#a$an%
Pasien 6atang ke #4D )S"D Bu6hi !sih 6engan keluhan neri 6a6a se2ak / hari S%)S.
&eri 6irasakan semakin memberat saat bergerak 6an menarik naas 6alam. 9s 2uga
mengeluh sesak naas, neri kepala, 6an mual. Sesak naas ti6ak 6ipengarusi oleh perubahan
posisi berbaring6u6uk ;. Saat ini 6emam 6isangkal. Satu minggu S%)S os mengaku batuk
ber6ahak kehi2auan, 6isertai 6emam hingga menggigil. $alu os berobat ke klinik ter6ekat 6an
6iberikan obat penurun panas. Demam sempat turun namun naik lagi pa6a malam hari. 9s
merasa ti6ak a6a perbaikan maka os berobat ke klinik ang lain, keluhan batuk berkurang,
6an suhu tubuh normal. Pasien ti6ak a6a riaat batuk 6arah 6an penurunan berat ba6an.
R!a"at Pen"a#t Dahulu
9s belum pernah merasakan hal ini sebelumna. )iaat D% 6an *ipertensi 6isangkal.
R!a"at Pen"a#t Kelua$%a
Ti6ak ter6apat riaat 6arah tinggi 6an D% pa6a keluarga pasien
R!a"at Keba&aan
Pasien ti6ak merokok
R!a"at Pen%'batan
2
7/26/2019 case CAP (1)
http://slidepdf.com/reader/full/case-cap-1 4/32
(
R!a"at ale$%
)iaat alergi obat 6an makanan 6isangkal.
R!a"at Ln%#un%an
Pasien tinggal 6irumah pa6at pen6u6uk, pen<ahaaan baik ti6ak perlu memakai lampu pa6a
pagi hari, =entilasi <ukup baik. Di sekitar pasien ti6ak ter6apat orang ang 6emam 6an batuk
lama.
Anamne&& menu$ut &&tem
"mum: $emas, 6emam
(ulit : Ti6ak a6a keluhan
(epala : 9s mengeluh neri kepala. %ata, telinga, hi6ung, mulut, tenggorokan ti6ak a6a
keluhan.
$eher : &eri menelan, sakit tenggorokan 6isangkal.
Da6a : &eri 6a6a 6an sesak.
!b6omen : Bab hitam, neri ulu hati, perut kembung, muntah 6arah 6isangkal.
Saluran kemih : Bak lan<ar, 2ernih, ti6ak a6a neri saat berkemih.
4enital : Ti6ak a6a keluhan.
Ekstremitas : Ti6ak a6a keluhan
3
7/26/2019 case CAP (1)
http://slidepdf.com/reader/full/case-cap-1 6/32
III. PEMERIKSAAN )ISIK
Kea*aan Umum
(esan sakit : Tampak sakit ringan
(esa6aran : Compos mentis
TT> : TD ++,-, mmH% & 100?menit )) /0?menit S 3,o-
BB : @kg
TB : 1@0<m
B%# : /0.@
(esan : &ormal
Statu& Gene$al&
Kult
7arna kulit sao matang, pu<at 5;, sianosis 5;, ikterik 5;, turgor kulit baik, eloresensi
bermakna 5;.
Ke/ala
&ormo<hepali, rambut hitam, 6istribusi merata, ti6ak mu6ah 6i<abut, 6eormitas 5;
%ata : Ptosis 5;, palpebra oe6em 5;, (on2ungti=a anemis 55;, sklera ikterik 55;, pupil
isokor, rele? <ahaa langsung 6an ti6ak langsung AA;.
Telinga : &ormotia, neri tarik atau neri lepas 55;, liang telinga lapang AA;, serumen
55;
*i6ung : Deormitas 5;, krepitasi 5;, neri tekan 5;, ka=um nasal tampak lapang AA;
%ulut : sianosis 5;,bibir kering, mukosa mulut kering, ti6ak a6a eloresensi ang
bermakna, oral hygine baik, u=ula letak 6i tengah, ti6ak hiperemis, arkus aring ti6ak
hiperemis 6an ti6ak tampak 6etritus, tonsil T1T1.
7/26/2019 case CAP (1)
http://slidepdf.com/reader/full/case-cap-1 7/32
Lehe$
#nspeksi : Tak tampak ben2olan (4B 6an kelen2ar tiroi6
Palpasi : (elen2ar getah bening ti6ak teraba membesar, kelen2ar tiroi6 ti6ak teraba
membesar.
+P> : A/ <m*/9
T'$a#&
In&/e#& :Ti6ak tampak eloresensi ang bermakna, gerak pernaasan ti6ak simetris
tampak pergerakan naas ang tertinggal, tulang iga ti6ak terlalu =ertikal maupun
horizontal, retraksi otot5otot pernapasana 5;.
Pal/a& : vocal fremitus melemah 6i 6a6a kanan. #<tus <or6is teraba setinggi #-S 1 <m
6ari garis mi6<la=i<ula kiri.
Pe$#u& : Di6apatkan perkusi sonor pa6a ke6ua lapang paru.
5 batas paru 6engan hepar : setinggi #-S linea mi6<la=i<ula kanan 6engan suara re6up
5 batas paru 6engan 2antung kanan : setinggi #-S 3 hingga linea sternalis kanan
6engan suara re6up
5 batas paru 6engan 2antung kiri : setinggi #-S 1 <m linea mi6<la=i<ula kiri 6engan
suara re6up5 batas atas 2antung : setinggi #-S 3 linea parasternal kiri 6engan suara re6up
Au&#ulta& 0
5 +antung : Buni 2antung # ## regular murmur 5; gallop 5;.
5 Paru : Suara napas =esikuler 6an melemah 6i paru kanan, heezing 55;, )onki A5;.
Ab*'men
#nspeksi : Ti6ak tampak eloresensi ang bermakna, perut bun<it, smiling umbilicus 5;,
hernia umbilikalis 5;, pulsasi abnormal 5;, spi6er na= 5;.
!uskultasi : B" A; normal.
Perkusi : Di6apatkan timpani pa6a seluruh lapang ab6omen, shiting 6ullness 5;.
7/26/2019 case CAP (1)
http://slidepdf.com/reader/full/case-cap-1 8/32
Palpasi : 6atar, ti6ak teraba massa, 6een<e mus<ular 5;, neri tekan epigastrium 5; .
&eri lepas 5;.
*epar, lien ti6ak teraba, ballotemen 5;.
E#&t$emta&
#nspeksi : Simetris, ti6ak tampak eloresensi ang bermakna, oe6em ekstremias superior
55;, oe6em ekstremitas inerior 55;, palmar eritema 55;.
Palpasi : !kral teraba hangat, -)T C / 6etik.
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Lab'$at'$um
/301/01
JENIS
PEMERIKSAAN
Ha&l Satuan Nla n'$mal
$eukosit +123 ribuul 3,8510,
Eritrosit ,8 2utaul ,5,
*emoglobin 1,/ g6l 13,/51@,3
*ematokrit 1 05/Trombosit 3 ribuul 1050
%-> 8,/ $ 805100
%-* /,8 Pg /53
%-*- 3, g6l 3/53
)D7 1/, C1
4DS +4
4
mg6l C110
7/26/2019 case CAP (1)
http://slidepdf.com/reader/full/case-cap-1 9/32
JENIS
PEMERIKSAAN
Ha&l Satuan Nla n'$mal
Kma Kln#
(alsium ion 1.1@ %mol$ 1.1351.3/
Anal&a Ga& Da$ah
P* @.3 @.35@.
p-9/ 3 mm*g 35
p9/ 8@ mm*g 805100
*-93 /3 mmol$ /15/8
Total -9/ / %mol$ /35/@
Saturasi 9/ 5100
BE 50.0 mEF$ 5/.5/.
Hat
S49TS4PT 5-++ m"6l C33C0
!lbumin ,0 g6$ 3,5./
Gn6al
"reum-reatinin //0.81 mg6$ 1353 C1/
Ele#t$'lt
&a 138 mmol$ 1351
( .0 mmol$ 3.5.
-l 103 mmol$ 8510
47-,+-+1
JENIS
PEMERIKSAAN
Ha&l Satuan Nla n'$mal
Kma #ln#
PH .85 @.35@.
/9O4 48 mm*g 35
7/26/2019 case CAP (1)
http://slidepdf.com/reader/full/case-cap-1 10/32
/O4 , mm*g 805100
H9O: +5 mmol$ /15/8
T'tal 9O4 +3 %mol$ /35/@
Satu$a& O4 37 5100
Kelebhan BE (:.8 mEF$ 5/.5/.
R'n%ent
)'t' th'$a; PA
Ke&an0
o 9RT<7,=
o Tam/a# %amba$an a$ b$'n>h'%$am * l'bu& n?e$'$ #anan
EKG
7/26/2019 case CAP (1)
http://slidepdf.com/reader/full/case-cap-1 11/32
o Snu& ta>h">a$*a
o P'&t@e T !a@e ante$'$
o R-S n@e$&'n a$ea bet!een V+ an* V4
IV. RINGKASAN
Pasien seorang pria berusia / tahun 6atang ke #4D )S"D Bu6hi !sih 6engan keluhan
neri 6a6a se2ak / hari S%)S. &eri 6irasakan semakin memberat saat bergerak 6an
menarik naas 6alam. 9s 2uga mengeluh sesak naas, neri kepala, 6an mual. Satu minggu
S%)S os mengaku batuk ber6ahak kehi2auan, 6isertai 6emam hingga menggigil. $alu os
berobat ke klinik ter6ekat 6an 6iberikan obat penurun panas. Demam sempat turun namun
naik lagi pa6a malam hari. 9s merasa ti6ak a6a perbaikan maka os berobat ke klinik ang
lain, keluhan batuk berkurang, 6an suhu tubuh normal. Pa6a pemeriksaan 6i6apatkan
kesa6aran pasien <ompos mentis. Pa6a thora? 6i6apatkan gerak 6a6a tisak simetris, pa6a
=o<al remitus 6i6apatkan =o<al remitus melemah 6i kanan. Pa6a pemeriksaan lab
6i6apatkan leukositosis. Pa6a pemeriksaan oto rontgen thoraks 6i6apatkan kesan
Bron<hopneumonia.
7/26/2019 case CAP (1)
http://slidepdf.com/reader/full/case-cap-1 12/32
DA)TAR MASALAH
5 9AP
PENGKAJIAN MASALAH
+. Pneum'na K'munta&
Data ang men6ukung 6itegakanna 6iagnosis pneumonia komunitas aitu 6ari hasil
anamnesis 6i6apatkan batuk se2ak 1 minggu S%)S tetapi memburuk 6alam / hari terakhir, riaat
mengeluarkan 6ahak berarna kehi2auan, batuk ang 6isertai 6emam tinggi serta sesak naas serta
ang terpenting a6alah baha keluhan itu semua su6ah mulai 6irasakan pasien sebelum pasien
6iraat 6i )umah sakit. Pa6a pemeriksaan isik 6i6apatkan suara ronkhi pa6a lapang paru kanan.
Selain itu, apabila melihat hasil oto rontgen, ter6apat gambaran konsoli6asi ang 6iakibatkan oleh
kuman bukan TB-. %enurut kriteria 6iagnosis pneumonia komunitas ang 6ikeluarkan oleh
Persatuan Dokter Paru #n6onesia tahun /003, aitu Diagnosis pasti pneumonia komuniti 6itegakkan
2ika pa6a oto toraks ter6apat iniltrat baru atau iniltrat progresi 6itambah 6engan / atau lebih
ge2ala 6i baah ini :1
G Batuk5batuk bertambah
G Perubahan karakteristik 6ahak purulen
G Suhu tubuh H 380- aksila; riaat 6emam
G Pemeriksaan isis : 6itemukan tan6a5tan6a konsoli6asi, suara napas bronkial 6an ronki
G $eukosit H 10.000 atau C 00
%aka 6iagnosis pasti pneumonia komunitas su6ah bisa 6itegakan
VII. PROGNOSIS
!6 =itam : 6ubia a6 bonam
!6 sanationam : 6ubia a6 bonam
!6 ungsionam : 6ubia a6 bonam
7/26/2019 case CAP (1)
http://slidepdf.com/reader/full/case-cap-1 13/32
)'ll'! u/ ha$an
Tan%%al Sub6e#t? Ob6e#t? A&&e&&ment Penatala#&anaan
/011 %untah
<airAampas
makanan 3?
kemarin
&asu
makanan
menurun,
Demam, sesak
batuk, neri
6a6a saat
batuk
Ke&a*a$an : -%
KU : tampak sakit
ringan
Suhu : 3@,I-
TD : 130 80
N : 8?menit
RR :/8?menit
%ata : -! 55, S# 55
Thora?
5 Paru : Sn
=esikuler AA,
ronki A5,
heezing 55
5 +antung : S1
6an S/ reg, %
5;, 4 5;
!b6 : supel, &T 5;,
&TE 5; B" A;
timpani
Eks : akral hangat A
A;
-!P #>JD asering A
lasal2
-eoperazone /?1
B( ### 3?1
!mbro?ol 3?1
(etorola<
1amp82
Pelastin 3?1
7/26/2019 case CAP (1)
http://slidepdf.com/reader/full/case-cap-1 14/32
/01 Sesak, Batuk Ke&a*a$an : -%
KU : tampak sakit
ringan
Suhu : 3@I-
TD : 110@0
N : 80?menit
RR : /?menit
Thora?
5 Paru : Sn
=esikuler AA,
ronki A5,
heezing 555 +antung : S1
6an S/ reg, %
5;, 4 5;
!b6 : supel, &T 5;,
&TE 5; B" A;
timpani
Eks : akral hangat A
A;
-!P #>JD asering A
lasal2
-eoperazone /?1
B( ### 3?1
!mbro?ol 3?1
(etorola<
1amp82
Pelastin 3?1
7/26/2019 case CAP (1)
http://slidepdf.com/reader/full/case-cap-1 15/32
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
9AP
De?n&
Pneumoia a6alah pera6angan paru ang 6isebabkan oleh mikroorganisme selain
Mycrobacterium Tuberculosis. Pneumonia komuniti a6alah pneumonia ang 6i6apat 6i
masarakat. Pneumonia komuniti ini merupakan masalah kesehatan ang menebabkan angka
kematian tinggi 6i 6unia.
Et'l'%
%enurut kepustakaan penebab pneumonia komuniti banak 6isebabkan bakteri 4ram
positi 6an 6apat pula bakteri atipik. !khir5akhir ini laporan 6ari beberapa kota 6i #n6onesia
menun2ukkan baha bakteri ang 6itemukan 6ari pemeriksaan 6ahak pen6erita pneumonia
komuniti a6alah bakteri 4ram negati.
Ber6asarkan laporan tahun terakhir 6ari beberapa pusat paru 6i #n6onesia %e6an,
+akarta, Surabaa, %alang, 6an %akasar; 6engan <ara pengambilan bahan 6an meto6e
pemeriksaan mikrobiologi ang berbe6a 6i6apatkan hasil pemeriksaan sputum sebagai berikut :
o Klebsiella pneumoniae ,18
o Streptococcus pneumoniae 1,0
o Streptococcus viridans ,/1
o Staphylococcus aureus
o Pseudomonas aeruginosa 8,
o Steptococcus hemolyticus @,8
o Enteroba<ter ,/
7/26/2019 case CAP (1)
http://slidepdf.com/reader/full/case-cap-1 16/32
o Pseu6omonas spp 0,
Da%n'&&
Diagnosis pneumonia komuniti 6i6apatkan 6ari anamnesis, ge2ala klinis pemeriksaan
isis, oto toraks 6an labolatorium. Diagnosis pasti pneumonia komuniti 6itegakkan 2ika
pa6a oto toraks tr6apat iniltrat baru atau iniltrat progresi 6itambah 6engan / atau lebih
ge2ala 6i baah ini :
• Batuk5batuk bertambah
• Perubahan karakteristik 6ahak purulen
• Suhu tubuh H 380- aksila; riaat 6emam
• Pemeriksaan isis : 6itemukan tan6a5tan6a konsoli6asi, suara napas bronkial 6an
ronki
• $eukosit H 10.000 atau C 00
Penlaan *e$a6at Ke/a$ahan /en"a#t
7/26/2019 case CAP (1)
http://slidepdf.com/reader/full/case-cap-1 17/32
Penilaian 6era2at keparahan penakit pneumonia kumuniti 6apat 6ilakukan 6engan
menggunakan sistem skor menurut hasil penelitian Pneumonia Patient 9ut<ome )esear<h
Team P9)T; seperti tabel 6i baah ini :
Tabel 1. Sistem skor pada pneumonia komuniti berdasarkan PORT
%enurut !TS kriteria pneumonia berat bila 6i2umpai K&alah &atu atau lebhK kriteria 6i
baahini.
(riteria minor:
• Jrekuensi napas H 30menit
• Pa0/Ji9/kurang 6ari /0 mm*g
• Joto toraks paru menun2ukkan kelainan bilateral
• Joto toraks paru melibatkan H / lobus
• Tekanan sistolik C 0 mm*g
• Tekanan 6iastolik C 0 mm*g
(riteria maor a6alah sebagai berikut :
• %embutuhkan =entilasi mekanik
• #niltrat bertambah H 0
• %embutuhkan =asopresor H 2am septik sok;
7/26/2019 case CAP (1)
http://slidepdf.com/reader/full/case-cap-1 18/32
• (reatinin serum H / mg6l atau peningkatan H / mg6#, pa6a pen6erita riaat
penakit gin2al atau gagal gin2al ang membutuhkan 6ialisis
Berdasarkan kesepakatan PDPI kriteria yang dipakai untuk indikasi ra!at inap pneumonia komuniti adalah"
1. Skor P9)T lebih 6ari @0
/. Bila skor P9)T kurang C @0 maka pen6erita tetap perlu 6iraat inap bila
6i2umpai salah satu 6ari kriteria 6ibaah ini.
• Jrekuensi napas H 30menit
• Pa0/Ji9/ kurang 6ari /0 mm*g
• Joto toraks paru menun2ukkan kelainan bilateral
• Joto toraks paru melibatkan H / lobus
• Tekanan sistolik C 0 mm*g
• Tekanan 6iastolik C 0 mm*g
3. Pneumonia pa6a pengguna &!PL!
Kriteria pera!atan intensif
Pen6erita ang memerlukan peraatan 6i )uang )aat #ntensi a6alah pen6erita ang
mempunai paling se6ikit 1 6ari / ge2ala maor tertentu membutuhkan =entalasi mekanik
6an membutuhkan =asopressor H 2am Msok sptikN; atau / 6ari 3 ge2ala minor tertentu
Pa0/Ji9/ kurang 6ari /0 mm*g, oto toraks paru menun2ukkan kelainan bilateral, 6an
tekanan sistolik C 0 mm*g;. (riteria minor 6an maor ang lain bukan merupakan
in6ikasi untuk peraatan )uang )aat #ntensi.
Pneum'na at/#
Pa6a pneumonia selain 6itemukan bakteri penebab ang tipik sering pula 6i2umpai
bakteri atipik. Bakteri atipik ang sering 6i2umpai a6alah %<oplasma pneumoniae,
7/26/2019 case CAP (1)
http://slidepdf.com/reader/full/case-cap-1 19/32
-hlam6ia pneumoniae, $egionella spp. Penebab lain -hlam6iapsittasi, -o?iella
burnetti, =irus #nluenza tipe ! B, !6eno=irus 6an )espiratori sn<itial =irus
Da%n'&& /neum'na at/#
1; 4e2alana a6alah tan6a ineksi saluran napas aitu 6emam, batuk nonpro6ukti 6an
ge2ala sistemik berupa neri kepala 6an mialgia. 4e2al klinis pa6a tabel 6ibaah
ini 6apat membantu menegakkan 6iagnosis pneumonia atipik.
/; Pa6a pemeriksaan isik ter6apat ronki basah tersebar, konsoli6asi 2arang ter2a6i.
3; 4ambaran ra6iologis iniltrate interstisial.
; $aboratorium menun2ukkan leukositosis ringan, pearnaan gram, biakan 6ahak
atau 6arah ti6ak 6itemukan bakteri.
; $aboratorium untuk menemukan bakteri atipik
• #solasi biakan sensi=itasna sangat ren6ah.
• Deteksi antigen enzme immunoassas E#!;
• Polmerase -hain )ea<tion P-);.
• "2i serologi
5 -ol6 agglutinin
5 "2i iksasi komplemen merupakan stan6ar untuk 6iagnosis %.
pneumonia.5 %i<ro immunopluores<en<e %#J;. Stan6ar6 serologi untuk -.
pneumonia.
5 !ntigen 6ari urin untuk legionella
Tabel 2. Perbedaan gambaran klinik pneumonia atipik dan tipik
7/26/2019 case CAP (1)
http://slidepdf.com/reader/full/case-cap-1 20/32
Penatala#&anaan
Dalam hal mengobati pen6erita pneumonia perlu 6iperhatikan kea6aan klinisna. Bila
kea6aan klinis baik 6an ti6ak a6a in6ikasi raat 6apat 6iobati 6i rumah. +uga 6iperhatikan
a6a ti6akna aktor mo6iikasi aitu kea6aan ang 6apat meningkatkan risiko ineksi
6engan mikroorganisme patogen ang spesiik misalna S. pneumoniae ang resisten
7/26/2019 case CAP (1)
http://slidepdf.com/reader/full/case-cap-1 21/32
penisilin.
Jaktor mo6iikasi antara lain a6alah :
a. Pneumokokus resisten terha6ap penisilin
•
"mur lebih 6ari tahun
• %emakai obat5obat golongan P laktam selama tiga bulan terakhir
• Pe<an6u alkohol
• Penakit gangguan kekebalan
• Penakit penerta ang multipel
b. Bakteri enterik 4ram negati
• Penghuni rumah 2ompo
• %empunai penakit 6asar kelainan 2antung paru
• %empunai kelainan penakit ang multipel
• )iaat pengobatan antibioti<
<. Pseu6omonas aeruginosa
• Bronkiektasis
• Pengobatan kortikosteroi6 H 10 mghari
• Pengobatan antibiotik spektrum luas H @ hari pa6a bulan terakhir
• 4izi kurang
Penatalaksanaan pneumionia komuniti 6ibagi men2a6i:
a; Pen6erita raat 2alan
7/26/2019 case CAP (1)
http://slidepdf.com/reader/full/case-cap-1 22/32
• Pengobatan suporti simptomatik
- #stirahat 6i tempat ti6ur
- %inum se<ukupna untuk mengatasi 6ehi6rasi
- Bila panas tinggi perlu 6ikompres atau minum obat penurun panas
- Bila perlu 6apat 6iberikan mukolitik 6an ekspektoran.
• Pemberian antiblotik harus 6iberikan sesuai bagan; kurang 6ari 8 2am.
b; Pen6erita raat inap 6i ruang raat biasa
• Pengobatan suporti simptomatik
- Pemberian terapi oksigen
- Pemasangan inus untuk rehi6rasi 6an koreksi kalori 6an elektrolit
- Pemberian obat simptomatik antara lain antipiretik, mukolitik
• Pengobatan antibiotik harus 6iberikan sesuai bagan; kurang 6ari 8 2am
<; Pen6erita raat inap 6i )uang )aat #ntensi
• Pengobatan suporti simptomatik
5 Pemberian terapi oksigen
5 Pemasangan inus untuk rehi6rasi 6an koreksi kalori 6an elektrolit
Pemberian obat simptomatik antara lain antipiretik, mukolitik
• Pengobatan antibiotik sesuai bagan.; kurang 6ari 8
• Bila a6a in6ikasi pen6erita 6ipasang =entilator mekanik
7/26/2019 case CAP (1)
http://slidepdf.com/reader/full/case-cap-1 23/32
Pen6erita pneumonia berat ang 6atang ke "4D 6iobser=asi tingkat
kegaatanna, bila 6apat 6istabilkan maka pen6erita 6iraat map 6i ruang raat
biasaO bila ter2a6i respirator 6istress maka pen6erita 6iraat 6i )uang )aat
#ntensi.
Tabel 3. Petunjuk terapi empiris menurut PDPI
Bila 6engan pengobatan se<ara empiris ti6ak a6a perbaikan memburuk maka pengobatan
6isesuaikan 6engan bakteri penebab 6an u2i sensiti=iti.
Pen%'batan /neum'na at/#
7/26/2019 case CAP (1)
http://slidepdf.com/reader/full/case-cap-1 24/32
!ntibiotik masih tetap merupakan pengobatan utama pa6a pneumonia termasuk atipik.
!ntibiotik terpilih pa6a pneumonia atipik ang 6isebabkan oleh %.pneumoniae,
-.pneumoniae 6an $egionella a6alah golongan; :
%akroli6 baru azitromisin, klaritromisin, roksitromisin;
Jluorokuinolon respiness
Doksisiklin
Te$a/ Sulh &!t>h the$a/"
%asa peraatan 6i rumah sakit sebaikna 6ipersingkat 6engan perubahan obat suntik keoral 6ilan2utkan 6engan berobat 2alan, hal ini untuk mengurangi biaa peraatan 6an
men<egah ineksi nosokomial. Perubahan obat suntik ke oral harus memperhatikan
keterse6iaan antibiotik ang 6iberikan se<ara i= 6an antibiotik oral ang eekti=itina
mampu mengimbangi eekti=iti antibiotik i= ang telah 6igunakan. Perubahan ini 6apat
6iberikan se<ara seFuential obat sama, potensi sama;, sit<h o=er obat berbe6a, potensi
sama; 6an step 6on obat sama atau berbe6a, potensi lebih ren6ah;.
• -ontoh terapi sekuensial: le=oioksasin, moksiloksasin, gatiloksasin
• -ontoh sit<h o=er : setasi6in i= ke siproloksasin oral
• -ontoh step 6on amoksisilin, seuroksim, seotaksim i= ke <eiksim oral.
9bat suntik 6apat 6iberikan /53 hari, paling aman 3 hari, kemu6ian pa6a hari ke 6iganti
obat oral 6an pen6erita 6apat berobat 2alan.
(riteria untuk perubahan obat suntik ke oral pa6a pneumonia komuniti8; :
• Ti6ak a6a in6ikasi untuk pemberian suntikan lagi
• Ti6ak a6a kelainan pa6a penerapan saluran <erna
• Pen6erita su6ah ti6ak panas 8 2am
• 4e2ala klinik membaik mis : rekuensi pernapasan, batuk;
7/26/2019 case CAP (1)
http://slidepdf.com/reader/full/case-cap-1 25/32
• $eukosit menu2u normalnormal
E@alua& /en%'batan
+ika setelah 6iberikan pengobatan se<ara empiris selama / 5 @/ 2am ti6ak a6a perbaikan,
kita harus menin2au kernbali 6iagnosis, aktor5aktor pen6erita, obat5obat ang telah
6iberikan 6an bakteri penebabna, seperti 6apat 6ilihat pa6a tabel .
Tabel 4. Penderita yang tidak respon dengan pengobatan empiris yang tela diberikan.
7/26/2019 case CAP (1)
http://slidepdf.com/reader/full/case-cap-1 26/32
P$'%n'&&
Pa6a umumna prognosis a6alah baik, tergantung 6ari aktor pen6erita, bakteri penebab
6an penggunaan antibiotik ang tepat serta a6ekuat. Peraatan ang baik 6an intensi
sangat mempengaruhi prognosis penakit pa6a pen6erita ang 6iraat. !ngka kematian
pen6erita pneumonia komuniti kurang 6ari pa6a pen6erita raat 2alan , se6angkan
pen6erita ang 6iraat 6i rumah sakit men2a6i /0. %enurut #ne<tious Disease So<iet
9 !meri<a #DS! ; angka kematian pneumonia komuniti pa6a raat 2alan ber6asarkan
kelas aitu kelas # 0,1 6an kelas ## 0, 6an pa6a raat inap kelas ### sebesar /,8,
kelas #> 8,/ 6an kelas > /,/ ;. *al ini menun2ukkan baha meningkatna risiko
kematian pen6erita pneumonia komuniti 6engan peningkatan risiko kelas. Di )S
Persahabatan pneumonia raat inap angka kematian tahun 18 a6alah 13,8, tahun 1
a6alah /1, se6angkan 6i )S"D Dr. Soetomo angka kematian /0 53.
Pen>e%ahan
• Pola hi6up sehat termasuk ti6ak merokok
•
>aksinasi =aksin pneumokokal 6an =aksin inluenza;
Sampai saat ini masih perlu 6ilakukan penelitian tentang eekti=itina. Pemberian =aksin
tersebut 6iutamakan untuk golongan risiko tinggi misalna usia lan2ut, penakit kronik ,
6iabetes, penakit 2antung koroner, PP9(, *#>, 6ll. >aksinasi ulang 6irekomen6asikan
setelah H / tahun. Eek samping =aksinasi ang ter2a6i antara lain reaksi lokal 6an reaksi
ang 2arang ter2a6i aitu hipersensiti=iti tipe 3
ALUR TATA LAKSANA PNEUMONIA KOMUNITI
7/26/2019 case CAP (1)
http://slidepdf.com/reader/full/case-cap-1 27/32
TERAPI SULIH PADA PNEUMONIA KOMUNITI
Pa6a tabel 6ibaah ini 6apat 6ilihat pemilihan antibiotik untuk alih terapi pa6a pneumonia
komuniti
7/26/2019 case CAP (1)
http://slidepdf.com/reader/full/case-cap-1 29/32
DA)TAR PUSTAKA
1. *arrisonQs. Prin<iples o #nternal %e6i<ine. 1@thE6ition. "nite6 State o !meri<a. /008/. Su6oo !. Buku !2ar #lmu Penakit Dalam. +akarta: Balai Penerbit J("#. /00
7/26/2019 case CAP (1)
http://slidepdf.com/reader/full/case-cap-1 30/32
3. Sl=ia !P, $ourraine %7. Patoisiologi (onsep (linik Proses5Proses Penakit. E6isi ke
. >ol ##. +akarta :E4-. /003. Silbernagl Stean, $ang Jlorian. Teks 6an !tlas Berarna Patoisiologi. +akarta : E4-.
/00
. *ipoglikemia ka6ar gula 6arah ren6ah;. Diakses melalui")$: http:.me6i<astore.<om.
. !6amson 7+ et al, /00, !nemia an6 Pol<themia in *arrisonRs Prin<iples o #nternal
%e6i<ine 1th e6ition O &e'ork : %<4ra *ill.
@. Supan6iman # 6an Ja62ari *, /00, !nemia Pa6a Penakit (ronis 6alam Buku !2ar #lmu
Penakit Dalam 2ili6 ## e6isi #> O +akarta : J("#8. !k<a !, Turkmen !, $ee D, E6elstein -.$, /010, "p6ate on the 6iagnosis an6
management o a<ute ki6ne in2ur, International #ournal of $ephrology and
%enovascular Disease, =ol 3 :1/10
. Bra6 *), Brenner B%. !<ute renal ailure. Dalam (asper D$,Jau<i !S, $ongo D$,
Braunal6 E, *auser S$, +ameson +$, e6i5 tor. &arrison's principle of internal medicine(
)d *+( &e 'ork: %<4ra5*ill, #n<O /00.p.153
10. Dube S, Sharman >.(, /00, )enal )epla<ement Therap in #ntensi=e -are "nit,
#ournal of the ,ssocation of Physician of India, >ol @
11. *imellarb +, +oanni6is %, %olitoris B, S<hietz %, 9kusa %.D et al, /008, E=aluation
an6 #nitial %angement o !<ute (i6ne #n2ur, Clin # ,m Soc $ephrol -ol 3: /@1/. *o (.%, Poer B%, /00, Beneits an6 )isks o Jurosemi6 in !<ute (i6ne #n2ur,
#ournal of the ,ssocation of ,naesthetists of .reat Britain and Ireland , >ol : /835/3
13. +o S.(, )osner %.*, 9kusa %.D, /00@, Pharma<ologi< Treatment o !<ute (i6ne
#n2ur: 7h Drugs *a=enRt 7orke6 an6 7hat #s on the *orizon, Clin # ,m Soc $ephrol
/: 33.1. (D#49 -lini<al Prati<e o !<ute (i6ne #n2ur, /01/, /fficial #ournal of the
International Society of $ephrology, >ol /: 1
1. (umar >S. )enal 6ose 6opamine in a<ute renal ailure, /000, Indian # 0rol , >ol 1:1@1. $ameire &, Biesen 7>, >anhol6er ), /00, The rise o pre=alen<e an6 the all o
mortalit o patients ith a<ute renal ailure: hat the analsis o to 6atabases 6oes an6
6oes not tell us. # ,m Soc $ephrol . >ol 1@:/35.1@. $eington !, (anagasun6aram !, /011, !(#: Deinition, epi6emiolog, an6 out<omes,
-lini<al Prati<e !(# 4ui6line18. %arkum *.%.S, /00, 4angguan 4in2al !kut, DalamBuku !2ar #lmu Penakit Dalam E6
/, e6i5tor, Su6oo !7, Setioha6i B, !li #, Sima6ibrta %(Setiati S, +akarta: #nterna
Publishing, >ol ##: 1015108
7/26/2019 case CAP (1)
http://slidepdf.com/reader/full/case-cap-1 31/32
1. Mehta %(1 23** %anagement o !<ute (i6ne #n2ur: #tRs the SFueak 7heel That 4ets
the 9il, Clin # ,m Soc $ephrol -ol : /10//10/0. Sa?ena !, /01/, Dietar %anagement in !<ute (i6ne #n2ur, Clinical 4ueries"
$ephrology 0101:8
/1. S<hrier )7, 7ang 7, Poole B, %itra !, /00, !<ute renal ailure: 6einitions, 6iagnosis, pathogenesis, an6 therap. #( Clin( Invest >ol 11:51.
//. Se6gei<k +, /011, #n=ite6 e6itorial.!<ute ki6ne in2ur: respon6ing to the 6ei<its in
management an6 <are. %enal Society of ,ustralasia #ournal 5627 35.
/3. Sinto ), &ainggolan 4, /010, !<ute (i6ne #n2ur: Pen6ekatan (linis 6an Tata $aksana,
Ma8 Kedokt Indon, >olume 0://. 7aikar SS,/00, De<lining mortalit in patients ith a<ute renal ail5 ure, 188 to /00/ (
# ,m Soc $ephrol . >ol 1@:11350.
/. !meri<an thora<i< so<iet!TS;. /001.4ui6elines gor management o a6ults ith
<ommunit5a<Fuire6 pneumonia. Diagnosis, assessment o se=erit, antimi<robial
therap, an6 pre=ention. !m + )espir -rit. -are %e6O13: 1@305/. -ana6ian a<Fuire6 pneumonia orking group. /000. -ana6ian gui6elines or the initial
management o <ommunit a<Fuire6 pneumonia an6 e=i6en<e base6 up 6ate b the
<ana6ian thora<i< so<iet. -lin #ne<t DisO31: 3835/1
/@. Jau<i. /00. *arrisonRs manual o %e6i<ine 1@th e6:Pneumonia. &orth !meri<a: %<
4ra *ill/8. 4erber6ing +$, San6e %!. /000. #ne<tion Diseases o the lung:Te?tbook o respirator
me6i<ine. Phila6elphia:7B Saun6ers -o
/. *a6iarto %. 1. Pneumonia atipik, masalah 6an penatalaksanaanna. +akarta:J("#30. #ne<tious Disease So<iet o !meri<a #DS!;. /000. Pra<ti<e gui6elines or management
<ommunit5a<Fuire6 pneumonia in a6ults. -lin #ne<t DisO31:3@58/
31. )S"P Persahabatan. /000. $aporan Tahunan bagian Pulmonologi. +akarta3/. &athani D. 18. SeFuential sit<h therap or loer respirator tra<t ine<tions.
-hestO113:/11s5/18s
33. Sur=ei (esehatan )umah Tangga S()T;. 1. Ba6an $itbang Depkes )#. +akarta3. Sabatine, %ar< S. /008. Po<ket me6i<ine 3r6 e6:Pneumonia. Phila6elphia: $ippin<ott
7ilkins
3. Sl=ia !, $oraine %. patoisiologi : (onsep (linis Proses5 Proses Penakit =ol. / e6. .
+akarta : E4-, /00
3. Lul, Dahlan. /00. Buku !2ar #lmu Penakit Dalam +ili6 ## e6. #>:Pneumonia.
+akarta:J("#
3@. Perhimpunan Dokter Paru #n6onesia PDP#;. /003. Pneumonia (omuniti. +akarta:J("#