BUKU RANCANGAN PENGAJARAN -...

BUKU RANCANGAN PENGAJARAN

MODUL PRE-INTERNSHIP

TERM-2

(Semester Genap 2017/2018)

MEDICAL EDUCATION UNIT (MEU)

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS INDONESIA

2017 – 2018

2 BUKU RANCANGAN PENGAJARAN (BRP) MODUL PREINTERNSHIP, FKUI 2017-2018, TERM 2

BUKU RANCANGAN PENGAJARAN


TIM PENYUSUN:

Retno Asti Werdhani

R. Besthadi Sukmono

Noto Dwimartutie

Andi Ade Wijaya

Listya Tresnanti Mirtha

Herqutanto

Aulia Rizka

Profitasari Kusumaningrum

TIM PENGKAJI:

Ardi Findyartini

Nani Cahyani

Copyright 2018 by Medical Education Unit Faculty of Medicine, University Indonesia

All rights reserved. This book or any parts there of, may not be used or reproduced in any manner

without written permission from the writer/publishers.

Printed in Jakarta, Indonesia

Hak cipta dipegang oleh Medical Education Unit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Dilarang mengutip, menyalin, mencetak dan memperbanyak isi buku dengan cara apapun tanpa izin

tertulis dari penulis/penerbit

Dicetak di Jakarta, Indonesia

ISBN: 978-602-409-249-8


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................................................ 3

DAFTAR SINGKATAN ........................................................................................................................... 4

KATA PENGANTAR .............................................................................................................................. 5

PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 7

KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK ....................................................................................................... 11

SASARAN PEMBELAJARAN ................................................................................................................. 12

LINGKUP BAHASAN ........................................................................................................................... 14

METODE PENGAJARAN ...................................................................................................................... 18

ROTASI KEGIATAN............................................................................................................................ 27

SUMBER DAYA DAN SARANA ............................................................................................................. 28

ANGGARAN MODUL PRE-INTERNSHIP ................................................................................................ 39

EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN ...................................................................................................... 41

Lampiran 1. KOMPETENSI* ............................................................................................................ 45

Lampiran 2. Peraturan & tata tertib ............................................................................................... 46

DAFTAR NAMA MAHASISWA MODUL PRE-INTERNSHIP ................................................................... 49

TERM-2 SEMESTER GENAP 2017/2018 ........................................................................................... 49

DAFTAR ROTASI MAHASISWA DALAM KELOMPOK .......................................................................... 49

JADWAL ROTASI ORIENTASI MINGGU 5 -6 .................................................................................... 54

JADWAL ROTASI RSUD 7 - 10 ........................................................................................................ 56

JADWAL ROTASI KLINIK 11 - 14 .................................................................................................... 58

JADWAL ROTASI PUSKESMAS 15 - 19 ............................................................................................ 60

ROTASI JAGA ORIENTASI .............................................................................................................. 63

TOPIK PLENO MINGGUAN BACK TO CAMPUS .................................................................................. 65

SKEMA PENGELOLAAN KASUS KLINIS ............................................................................................ 68

FORMULIR PENILAIAN ................................................................................................................... 75

ALUR PENILAIAN MODUL PRE-INTERNSHIP .................................................................................... 94


DAFTAR SINGKATAN

BTC : Back To Campus

CBD : Case Based Discussion

DOPS : Direct Observed Procedural Skills

EA : Emergensi-Anestesi

EBCR : Evidence Based Case Report

FFOQ : Five Family Oriented Question

FT : Field Tutor

FKUI : Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia

HT : Home Tutor

ICU-OK : Intensive Care Unit-Operating

room

IGD : Instalasi Gawat Darurat

IKK : Ilmu Kedokteran Komunitas

KDK : Klinik Dokter keluarga

KPLDH : Ketuk Pintu Layani Dari Hati

KURFAK : Kurikulum Fakultas

LANSIA : Lanjut Usia

LIC : Longitudinal Integrated Clerkship

MINI CEX : Mini Clinical Examination

MPI : Modul Pre-Internship

MSF : Multi Source Feedback

OSCE : Objective Structured Clinical Examination

PIC : Person In Charge

PJ : Penanggung Jawab

PKM : Puskesmas

POLI : Poliklinik

PTM : Penyakit Tidak Menular

QA : Quality Assurance

RAJAL : Rawat Jalan

RANAP : Rawat Inap

RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah

SCELE : Student Centered E-Learning

SKDI : Standar Kompetensi Dokter

Indonesia

SKS : Sistem Kredit Semester

UGD : Unit Gawat Darurat

UKBM : Upaya Kesehatan Berbasis

Masyarakat

UKM : Upaya Kesehatan Masyarakat

UKP : Upaya Kesehatan Perorangan

UKS : Upaya Kesehatan Sekolah

WR : Weekly Report


KATA PENGANTAR

Kurikulum Program Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2012 (KURFAK 2012)

merupakan hasil evaluasi Kurikulum Program Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia 2005 (KURFAK 2005). Kurikulum ini direncanakan dapat diselesaikan oleh peserta didik dalam

waktu minimal 5.5 tahun. Salah satu modul baru di Kurfak 2012 yang memegang peranan penting dalam

pencapaian kompetensi mahasiswa adalah Modul Pre-internship. Tujuan terminal modul ini adalah agar

peserta didik mampu melakukan pengelolaan pasien akut dan kronis pada usia anak sampai dengan usia

lanjut secara komprehensif, dalam supervisi, berorientasi 5 tingkat pencegahan, dengan bekerja sama

lintas profesi dan lintas sektoral, sehingga terjadi perubahan pada kesehatan individu, keluarga, dan

komunitas. Tujuan tersebut dicapai dengan penerapan seluruh kemampuan yang telah dicapai dalam

pendidikan tahap akademik dan klinik, disertai pemantapan berbagai kompetensi klinis dan pengelolaan

masalah kesehatan tersering yang ditemukan dalam praktik dokter, agar lulusan dokter FKUI siap

menghadapi internship dan lingkungan kerja yang sebenarnya.

Selaras dengan tujuan pelaksanaan Internship Dokter Indonesia, dalam Modul Preinternship ini peserta

didik dilatih untuk melakukan pengelolaan kasus medik dan bedah, kedaruratan, pada anak, dewasa, dan

usia lanjut berorientasi keluarga, masyarakat, dan lingkungan secara holistik, terpadu, dan paripurna.

Selain itu dalam Modul Preinternship ini peserta didik diharapkan mampu melakukan konsultasi dan

rujukan sebagai paparan terharap pengelolaan kasus secara interprofessional, terintegrasi dan

bersinambung. Kegiatan ilmiah dalam bentuk pembuatan EBCR dan manuskrip laporan dilakukan dalam

modul ini sebagai paparan terhadap kegiatan ilmiah dalam rangka capaian kompetensi riset yang menjadi

salah satu unggulan lulusan FKUI.

Terselenggaranya Modul Preinternship ini membutuhkan lahan pendidikan rumah sakit dan wahana

pendidikan layanan primer (puskesmas dan klinik pratama) untuk mempertajam kompetensi klinis

pengelolaan masalah kesehatan secara holistik, komprehensif, terpadu, dan bersinambung, baik pada

kasus akut, kronik, di semua umur (SKDI 2012) dan mengembangkan ketrampilan teknis, klinis, pribadi

dan profesi yang menjadi dasar praktik kedokteran umum.

Untuk pelaksanaan modul, telah dikembangkan 3 buah buku, yaitu Buku Rancangan Pengajaran (BRP),

Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), dan Buku Pedoman Kerja Peserta didik (BPKM). Ketiga buku

disusun oleh tim yang terdiri atas staf pengajar dari berbagai disiplin ilmu terkait, sehingga diharapkan

terdapat integrasi dalam pencapaian kompetensi sebagai dokter dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi

FKUI 2012. Buku ini merupakan Buku Rancangan Pengajaran yang akan menjadi pegangan bagi seluruh

sumber daya yang terlibat dalam modul ini termasuk peserta didik. Selain itu, mengingat penempatan


mahasiswa di berbagai wahana pendidikan yang tersebar, proses pembelajaran di dalam modul juga

akan dilaksanakan melalui e-learning (SceLE). Panduan lain seperti panduan diskusi, borang penilaian,

kasus pemicu, serta informasi detail setiap kegiatan pembelajaran lain akan diberikan terpisah namun

tetap mengacu pada informasi dasar di Buku Rancangan Pengajaran ini.

Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak,

khususnya staf pengajar FKUI yang dengan komitmen tinggi telah mengembangkan panduan ini serta

Dinas Kesehatan DKI, serta jajaran RSUD Budhi Asih, RSUD Pasar Rebo, Puskesmas Kecamatan Duren

Sawit, Puskesmas Kecamatan Pulo Gadung, Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo, Puskesmas Kecamatan

Kramat Jati, KDK Kayu Putih, dan Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa, yang membantu

mempersiapkan dan akan berkontribusi aktif dalam fasilitasi proses pencapaian kompetensi mahasiswa

dalam modul ini.

Jakarta, Februari 2018

Tim Penyusun Modul Pre-Internship


PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

Standar Kompetensi Dokter Indonesia1 terdiri atas 7 (tujuh) area kompetensi utama yang diturunkan dari

gambaran tugas, peran, dan fungsi dokter praktik di layanan primer yaitu:

1. Profesionalitas luhur

2. Mawas diri dan pengembangan diri

3. Komunikasi efektif

4. Pengembangan informasi

5. Landasan ilmiah ilmu kedokteran

6. Ketrampilan klinis

7. Pengelolaan masalah kesehatan

Selain itu, FKUI menambahkan 3 (tiga) area kompetensi tambahan yaitu riset, pengelolaan

kegawatdaruratan, dan manajemen pelayanan kesehatan.2 Kurikulum Program Pendidikan Dokter FKUI

terdiri dari tahap akademik (7-8 semester) dan tahap praktik klinik (4 semester).

Sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan, seorang dokter praktik di layanan primer baik di puskesmas,

klinik, maupun rumah sakit umum daerah membutuhkan kemampuan pengelolaan kasus akut, gawat

darurat, maupun kronik di semua kelompok umur, mulai dari anak, remaja, usia produktif, sampai

dengan lansia secara holistik, komprehensif, terintegrasi dan bersinambung, berorientasi pencegahan.

Dengan usia harapan hidup di Indonesia yang semakin tinggi membuat perhatian khusus terhadap kasus

geriatri.

Modul Pre-Internship merupakan implementasi dari Longitudinal Integrated Clerkship (LIC) yang

memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berpartisipasi dalam pelayanan kesehatan pasien secara

berkelanjutan, berinteraksi dalam jangka waktu cukup panjang dengan klinisi yang merawat pasien dan

mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk memenuhi target kompetensi inti dalam berbagai disiplin

ilmu secara simultan melalui pengalaman klinik yang berkelanjutan (continuity of care, continuity of

supervision and integration). LIC memiliki prinsip-prinsip (Merril 2002, 2012 disampaikan oleh Diana

Dolmans): (1)Engage learners in solving real world problems, (2)Activate existing knowledge,

(3)Demonstrate what is to be learned, (4)Let learners apply knowledge and skills to varied problems and

provide support, and (5)Let learners transfer (integrate) new knowledge/skills to everyday life. Beberapa

model LIC di berbagai negara telah diterapkan dengan prinsip di atas dengan karakteristik:

- Community based dan hospital based

- Balance antara kegiatan diskusi, tutorial, web-based learning/Scele dengan kegiatan lapangan

serta mandiri

- Memberikan kesempatan untuk bekerja dalam tim dengan profesi kesehatan yang lain, dan

berada di bawah supervisi klinisi secara longitudinal.

- Setting klinis yang bervariasi: rawat jalan, rawat inap, UGD, community based, dll

- Panduan yang baik dan terstruktur diperlukan untuk mahasiswa dan staf pengajar.

1 Standar Kompetensi Dokter Indonesia 2012 2 Kurikulum FKUI 2012


Modul Pre-Internship merupakan modul terakhir dalam tahap pendidikan profesi dokter atau tahap

praktik klinik di FKUI yang diselenggarakan di 3 lahan pendidikan yang mendekati karakteristik tempat

kerja lulusan dokter yaitu RSUD, Puskesmas, dan Klinik Pratama. Harapannya dengan mengikuti modul

ini, peserta didik dapat bertemu dengan kasus-kasus akut dan kronik yang akan dikelola sebagai dokter

di tatanan pelayanan tersebut, termasuk pada populasi khusus, dengan menerapkan kemampuan klinis

yang telah didapatkan di modul-modul praktik klinik sebelumnya serta berkontribusi dalam suatu

perubahan demi kepentingan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di masyarakat. Kasus-kasus

yang diharapkan dapat ditangani oleh mahasiswa dalam supervisi adalah kasus yang merupakan masalah

kesehatan tersering di Indonesia. Dengan demikian, di tahap akhir pendidikannya mahasiswa

mendapatkan kesempatan peningkatan kapasitas dan kemampuan penatalaksanaan kasus dengan

holistik dan komprehensif sebaik mungkin.

Lahan pendidikan yang dipergunakan adalah RSUD, Puskesmas, dan Klinik Pratama di wilayah DKI

Jakarta. Peserta didik akan magang di RSUD, Puskesmas, dan Klinik Pratama dalam satu wilayah/area

untuk menjamin kesinambungan pelayanan. Lahan pendidikan yang dipergunakan dalam modul ini

merupakan lahan pendidikan jejaring FKUI yang telah mendapat informasi mengenai standar pengajaran

di FKUI dan mendapat kesempatan untuk mendiskusikan standar pelayanan pasien.

Modul Pre-Internship merupakan tahap akhir praktik klinik kurikulum pendidikan dokter sehingga calon

lulusan dokter telah mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan klinik dan dapat bekerja dalam

supervisi. Modul ini dilaksanakan pada semester XI/XII selama 18 minggu yang terbagi menjadi 6 minggu

rotasi orientasi di FKUI sebagai pembekalan sebelum terjun ke lapangan, dilanjutkan dengan 4 minggu

rotasi RSUD, 4 minggu rotasi puskesmas, dan 4 minggu rotasi klinik dengan 14 SKS.1 (3.5 SKS tatap

muka, 4.9 SKS diskusi, dan 5.7 SKS kerja lapangan).

Modul preinternship ini merupakan modul penerapan upaya kesehatan perorangan sekaligus upaya

kesehatan masyarakat. Mahasiswa diharapkan dapat lebih mandiri dalam pelaksanaan berbagai aktivitas

pembelajaran dan lebih terlibat dalam pengelolaan pasien dengan tetap mendapatkan supervisi secara

sistematis. Hal penting dalam keterlibatan mahasiswa dalam upaya kesehatan perorangan dan

masyarakat dalam modul ini adalah kesempatan untuk mengelola masalah kesehatan perorangan dan

komunitas secara paripurna. Mahasiswa diharapkan berkesempatan memantau hasil tatalaksana ataupun

intervensi yang dilakukan. Supervisi secara sistematis yang dilakukan oleh tutor di lapangan, serta home

tutor dan narasumber di kampus saat sesi ‘back to campus’ di modul ini diharapkan mendukung

keterlibatan mahasiswa dalam pelayanan kepada pasien dan masyarakat, dengan tetap memerhatikan

keselamatan pasien.

Penerapan upaya kesehatan perorangan dalam supervisi antara lain komunikasi efektif, pengelolaan

kasus akut dan kronik pada populasi, rujukan horizontal dan vertikal, penapisan/skrining, patient and

worker safety, kolaborasi, pembinaan keluarga. Sedangkan penerapan upaya kesehatan masyarakat

dalam supervisi antara lain upaya kesehatan berbasis masyarakat dalam seluruh program puskesmas,

diagnosis komunitas, pembinaan dan pemberdayaan masyarakat, kunjungan rumah termasuk program

KPLDH (ketuk pintu layani dengan hati), pemanfaatan data untuk evaluasi program dan quality

assurance, diseminasi informasi, serta manajemen pelayanan kesehatan dengan konsep lingkaran

pemecahan masalah (problem solving cycle).

Kasus-kasus dan fenomena yang menjadi titik berat modul ini meliputi 10 organ atau masalah kesehatan

di layanan primer (kardiovaskuler, metabolik endokrin, gizi, saluran napas, saraf, muskuloskeletal,


penginderaan, saluran cerna, saluran kemih, reproduksi), serta kasus kegawatdaruratan yang perlu

tatalaksana awal sebelum rujukan (kejang deman, kolik abdomen, reaksi alergi, retensi urin, hipertensi

emergensi, benda asing). Monitoring terhadap mahasiswa meliputi diskusi kasus, logbook, dan visitasi

staf FKUI ke lapangan. Supervisor mahasiswa di lapangan merupakan dokter yang telah memiliki

pengalaman praktik minimal 1 tahun, bersedia terlibat dalam pendidikan mahasiswa, dan telah diberikan

pembekalan sebelumnya oleh FKUI. Khusus untuk puskesmas, adalah dokter yang telah mendapatkan

pelatihan dokter keluarga atau dokter layanan primer.

Modul ini mengacu kepada Standard Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) 2012 sedemikian rupa

sehingga peserta didik dapat terpapar pada penangananan kasus – kasus di RSUD, RSUK, Puskesmas

dan Klinik Pratama dengan target kompetensi 3A, 3B, dan 4A, secara holistik, komprehensif, terintegrasi,

dan berkesinambungan. Setelah lulus modul ini, diharapkan calon dokter lulusan FKUI akan mampu

memberi pelayanan di layanan primer sebagai ujung tombak dan mampu menyelesaikan kasus-kasus

yang dapat ditangani sesuai dengan panduan praktik klinik dokter di layanan primer dengan berorientasi

pasien, keluarga, lingkungan, serta berorientasi pencegahan primer, sekunder, tersier.

TUJUAN MODUL

Modul ini merupakan modul penerapan ilmu praktik klinik dan kedokteran komunitas secara terintegrasi

di rumah sakit, puskesmas dan klinik pratama dengan memanfaatkan seluruh ilmu biomedik dan klinik

yang telah dipelajari dalam modul-modul sebelumnya (komponen kompetensi 14: menerapkan ilmu

biomedik, humaniora, ilmu kedokteran klinik, dan ilmu kesehatan masyarakat/kedokteran

pencegahan/kedokteran komunitas yang terkini untuk mengelola masalah kesehatan secara holistik dan

komprehensif).

Sebelum melaksanakan kegiatan di wahana pendidikan terkait, mahasiswa akan diberikan pembekalan

berupa simulasi pengelolaan kasus serta program kesehatan berorientasi individu, keluarga, dan

masyarakat, berbasis 5 tingkat pencegahan (promosi kesehatan, perlindungan spesifik, deteksi dini dan

pengobatan awal, pencegahan kecacatan, dan rehabilitasi) sehingga pada akhirnya peserta didik akan

mampu menerapkannya di lapangan sesuai langkah-langkah yang telah disimulasikan di tahap orientasi.

Harapannya di akhir modul, peserta didik menyadari fungsi dokter tidak hanya di dalam gedung

memeriksa pasien, namun juga harus proaktif mendekati masyarakat, mengenal individu dan lingkungan

serta dapat mengidentifikasi faktor penghambat dan/atau pendukung keberhasilan pengelolaan

kesehatan.

KOMPETENSI

Pengelolaan program kesehatan dan kasus yang diterapkan di modul ini sesuai kompetensi dokter (SKDI

2012) berorientasi pasien, keluarga, komunitas dan lingkungan, secara komprehensif, holistik,

berkesinambungan, koordinatif, dan kolaboratif serta berbasis lima tingkat pencegahan dalam konteks

pelayanan kesehatan primer. Penerapan kompetensi pada tahap ini dilakukan secara utuh, termasuk

penerapan hal-hal yang berhubungan dengan etik, profesionalisme, moral, empati, dan lain-lain.

Pengelolaan pasien dilaksanakan secara holistik, komprehensif, kontinu, dan terintegrasi dengan bidang

ilmu kedokteran lain yang terkait.

Selain itu keterampilan manajerial sebagai bagian dari tim kesehatan di layanan primer dalam bentuk

program jaminan mutu (quality assurance) dan evaluasi program di puskesmas, serta di suatu wilayah

dalam bentuk diagnosis komunitas juga diterapkan pada modul ini.


KOMPONEN KOMPETENSI3

Area Profesionalitas yang Luhur

1. Berke-Tuhanan Yang Maha Esa/Yang Maha Kuasa

2. Bermoral, beretika, dan disiplin

3. Sadar dan taat hukum

4. Berwawasan social budaya

5. Berperilaku professional

Area Mawas Diri dan Pengembangan Diri

1. Menerapkan mawas diri

2. Mempraktikkan belajar sepanjang hayat

3. Mengembangkan pengetahuan

Area Komunikasi Efektif

1. Berkomunikasi dengan pasien dan keluarga

2. Berkomunikasi dengan mitra kerja

3. Berkomunikasi dengan masyarakat

Area Pengelolaan Informasi

1. Mengakses dan menilai informasi dan pengetahuan

2. Mendiseminasikan informasi dan pengetahuan secara efektif kepada professional kesehatan,

pasien, masyarakat, dan pihak terkait untuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan

Area Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran

1. Menerapkan ilmu biomedik, humaniora, kedokteran klinik, dan kesehatan masyarakat/kedokteran

pencegahan/kedokteran kounitas yand terkini untuk mengelola masalah kesehatan secara holistic

dan komprehensif

Area Ketrampilan Klinis

1. Melakukan prosedur diagnosis

2. Melakukan prosedur penatalaksanaan holistic dan komprehensif

Area Pengelolaan Masalah Kesehatan

1. Melaksananakan promosi kesehatan pada individu, keluarga, dan masyarakat

2. Melaksanakan pencegahan dan deteksi dini terjadinya masalah kesehatan pada individu, keluarga,

dan masyarakat

3. Melakukan penatalaksanaan masalah kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat

4. Memberdayakan dan berkolaborasi dengan masyarakat dalam upaya meningkatkan derajat

kesehatan

5. Mengelola sumber daya secara efektif, efisien, dan berkesinambungan, dalam penyelesaian

masalah kesehatan

6. Mengakses dan menganalisis serta menerapkan kebijakan kesehatan spesifik yang merupakan

prioritas daerah masing-masing di Indonesia

3 Standar Kompetensi Dokter Indonesia 2012


KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

Peserta didik yang mengikuti Modul Pre-Internship adalah peserta didik Kelas Reguler dan Internasional

FKUI yang telah memenuhi persyaratan berikut ini sehingga dapat menerapkan ilmu kedokteran yang

telah didapatkan di fasilitas kesehatan tempat kerja dokter (UGD, rawat inap rumah sakit, dan fasyankes

primer):

1. Lulus tahap I yaitu Tahap Pengayaan Dasar yang terdiri dari:

a. Program Dasar Pendidikan Tinggi (PDPT)

b. Pengantar Modul Empati dan Bioetik untuk pengembangan Pribadi dan Profesi

Kedokteran dalam konteks Humaniora

c. Pengelolaan Bencana

d. Pengantar Riset

2. Lulus tahap II yaitu Tahap Ilmu Kedokteran terdiri dari:

a. Modul-modul Ilmu Kedokteran Terintegrasi

b. Modul Keterampilan Klinik Dasar

3. Lulus Modul-modul Klinik semester 7 (termasuk modul sistem pelayanan kesehatan primer, evidence

based medicine, dan modul elektif non-klinik)

4. Lulus Modul-modul Klinik tahun ke-4-5 baik modul rotasi klinik panjang, rotasi klinik pendek, modul

radiologi dan modul elektif klinik

5. Terdaftar di SIAK NG sebagai peserta didik aktif FKUI pada semester berjalan (semester 11 atau

12).


SASARAN PEMBELAJARAN

SASARAN PEMBELAJARAN TERMINAL MODUL

Bila dihadapkan pada kasus-kasus di layanan primer/sesuai target kompetensi dokter, peserta didik

mampu melakukan pengelolaan pasien akut dan kronis pada usia anak sampai dengan usia lanjut, dalam

supervisi, berorientasi pencegahan, dengan bekerja sama lintas profesi dan lintas sektoral, sehingga

terjadi perbaikan kesehatan individu, keluarga, dan komunitas.

Sasaran belajar terminal modul sesuai dengan area kompetensi (Kurfak 2012), antara lain:

1. Berwawasan sosial budaya

2. Mempraktikkan belajar sepanjang hayat

3. Berkomunikasi dengan pasien, keluarga, mitra kerja, dan masyarakat

4. Menciptakan dan mendiseminasikan informasi

5. Menerapkan ilmu kedokteran dasar, klinik, humaniora, kedokteran komunitas, yang terkini untuk

mengelola masalah kesehatan secara holistic dan komprehensif

6. Melakukan prosedur diagnosis dan penatalaksanaan pada kasus di layanan primer (akut, kronik,

semua umur) secara terintegrasi dan bersinambung.

Untuk mencapai 7 area kompetensi utama SKDI 2012 dan 3 area kompetensi tambahan khusus FKUI

yaitu riset, kegawatdaruratan medis, dan manajemen pelayanan kesehatan, sasaran pembelajaranan

terminal dijabarkan kembali dalam sasaran pembelajaran umum modul sebagai berikut:

SASARAN PEMBELAJARAN KHUSUS

I. Mengelola kasus individu, keluarga, dan komunitas secara holistik, integrative,

komprehensif berorientasi pencegahan, serta bersinambung pada semua kelompok umur

1. Bila dihadapkan dengan kasus kegawatdaruratan, calon lulusan dokter mampu mengelola pasien

emergensi medik/bedah seutuhnya, mulai dari identifikasi masalah, melakukan pemeriksaan

klinis, pemeriksaan penunjang, menetapkan diagnosis/diagnosis banding, sampai tata laksana

pasien dengan memperhatikan semua aspek (etika, sosial, ekonomi, agama, dan budaya).

2. Bila dihadapkan dengan pasien yang akan menjalani prosedur dan sedasi elektif/darurat, calon

lulusan dokter mampu mengelola perawatan peri anestesia dan sedasi mulai dari persiapan,

pemantauan, dan pasca anestesia/sedasi termasuk tatalaksana nyeri dan perawatan intensif.

3. Bila dihadapkan dengan kasus anak sampai usia lanjut, calon lulusan dokter mampu mampu

mengidentifikasi, menyelesaikan dan menilai, hasil penyelesaian masalah kesehatan perorangan,

keluarga dan komunitas, dengan memperhatikan lingkungan sebagai factor penyulit atau

pendukung

4. Bila dihadapkan dengan populasi geriatri, calon lulusan dokter mampu mengelola masalah

kesehatan baik penyakit maupun sindrom geriatri berdasarkan prinsip pengkajian paripurna

pasien geriatri secara holistik, komprehensif dan interdisiplin di rumah sakit, puskesmas, dan

klinik pratama, berorientasi pencegahan di fasilitas kesehatan primer.


II. Mengembangkan program kesehatan masyarakat berbasis data dan kondisi kesehatan

masyarakat yang ditemui

1. Bila dihadapkan dengan program kesehatan di rumah sakit, puskesmas atau klinik, calon lulusan

dokter mampu merencanakan, menyelenggarakan dan menilai pelaksanaan upaya kesehatan dan

program kesehatan (problem solving cycle) pada sarana pelayanan kesehatan primer dengan

memperhatikan kerjasama lintas program dan lintas sektoral

2. Bila dihadapkan dengan sistem gawat darurat terpadu, calon lulusan dokter mampu

menyelenggarakan dalam sebuah tim, dan memberikan penilaian pelaksanaan upaya

penanggulangan kegawatdaruratan dengan memperhatikan kerjasama lintas profesi dan lintas

sektoral.

Sasaran pembelajaran khusus tersebut disesuaikan dengan penjabaran kompetensi (Kurfak 2012),

antara lain:

1. Mampu mengelola masalah kesehatan individu, keluarga, maupun masyarakat secara

komprehensif, holistik, koordinatif, kolaboratif, dan berkesinambungan dalam konteks pelayanan

kesehatan primer

2. Mampu menyelesaikan permasalahan kedokteran/kesehatan dengan cara melakukan problem

solving cycle melalui tahap-tahap identifikasi masalah, membuat rencana solusi, melaksanakan,

dan menilai hasil solusi

3. Mampu melakukan stabilisasi dan resusitasi pasien yang mengalami kegawatdaruratan medic

maupun bedah, serta mampu melaksanakan tugas triase dengan menetapkan tingkat kegawatan

pasien baik di tempat pelayanan kesehatan maupun di daerah bencana.

Untuk mencapai kompetensi yang diharapkan, peserta didik dipaparkan dalam 2 topik pembelajaran

antara lain Case Based Approach serta Population and Managerial Based Approach.

Case Based Approach:

1. Pendekatan kedokteran keluarga

2. 7 langkah diagnosis okupasi

3. Kegawat-daruratan umum

4. Kegawat-daruratan jalan napas, jantung, dan pernapasan

5. Pengelolaan kasus kritis

6. Pembedahan darurat atau elektif

7. Comprehensive Geriatric Assessment

Population and Managerial Based Approach:

1. Problem Solving Cycle

2. Diagnosis komunitas

3. Evaluasi program puskesmas

4. Quality assurance

5. Manajemen pelayanan UGD


LINGKUP BAHASAN

Lingkup bahasan dibuat sebagai materi yang akan dilatihkan dan dievaluasi pada peserta didik. Lingkup

bahasan Modul Pre-internship antara lain:

I.1. Mengelola pasien emergensi medik/bedah seutuhnya, mulai dari identifikasi masalah,

melakukan pemeriksaan klinis, pemeriksaan penunjang, menetapkan

diagnosis/diagnosis banding, sampai tata laksana pasien dengan memperhatikan semua

aspek (etika, sosial, ekonomi, agama, dan budaya) pada kasus kegawatdaruratan.

Kegawat daruratan jalan napas, jantung dan pernapasan

1. Gejala dan tanda kegawatdaruratan jalan nafas, pernafasan, dan sirkulasi

2. Alur kerja dan prinsip triase instalasi gawat darurat

3. Tindakan tatalaksana kegawatan sebagai bagian dari tim medis reaksi cepat atau tim code blue

dalam simulasi kegawatdaruratan.

4. Tata laksana meliputi pengobatan medikamentosa dan nonmedikamentosa, pencegahan cacat

5. Manajemen jalan nafas lanjut berupa ventilasi sungkup muka, sungkup laring, dan intubasi

endotrakeal

6. Prognosis kegawatdaruratan jalan napas, jantung dan pernapasan

7. Komplikasi yang dapat terjadi serta rencana penanggulangannya

8. Langkah-langkah rujukan kegawatdaruratan dan melakukan transportasi medik

9. Prinsip komunikasi efektif dalam kerjasama tim multidisiplin

Kasus kritis

1. Indikasi perawatan ICU

2. Tatalaksana oksigen

3. Terapi cairan dan transfusi darah

I.2. Mengelola perawatan perianestesia dan sedasi mulai dari persiapan, pemantauan, dan

pasca anestesia/sedasi termasuk tatalaksana nyeri dan perawatan intensif pada pasien

yang akan menjalani prosedur dan sedasi elektif/darurat.

Pembedahan darurat atau elektif

1. Persiapan praanestesia

2. Prinsip sedasi, persiapan sedasi, dan komplikasi yang dapat terjadi pada sedasi

3. Pemantauan medis

4. Tatalaksana nyeri akut

I.3. Mengidentifikasi, menyelesaikan dan menilai, hasil penyelesaian masalah kesehatan

perorangan, keluarga dan komunitas secara timbal balik berbasis pencegahan di fasyankes

primer pada kasus anak, dewasa, sampai usia lanjut.

Kedokteran Keluarga

1. Identifikasi faktor risiko internal dan eksternal kasus

2. Diagnosis holistik


3. Rencana pengelolaan pasien secara komprehensif berorientasi 5 tingkat pencegahan pada pasien,

keluarga, dan masyarakat

4. Analisis keluarga sebagai faktor pendukung atau penghambat penyelesaian masalah kesehatan pasien

5. Identifikasi terhadap sumber-sumber daya di sekitar pasien yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan

pasien

6. Identifikasi terhadap kebutuhan kerjasama/kolaborasi dengan pihak lain untuk kepentingan pasien

7. Rencana tindak lanjut dan monitoring pada pasien dan keluarga

8. Indicator keberhasilan penatalaksanaan pasien dan keluarga

Kedokteran Okupasi

1. 7 langkah diagnosis okupasi

2. Masalah kesehatan pasien Penyakit Akibat Kerja (PAK)/bukan PAK/diperberat pekerjaan

3. Masalah kesehatan pasien secara komprehensif berorientasi 5 tingkat pencegahan

4. Rencana tindak lanjut dan monitoring pada pasien pekerja

5. Indicator keberhasilan penatalaksanaan pada pasien

6. Identifikasi terhadap kebutuhan kerjasama/kolaborasi dengan pihak lain untuk kepentingan pasien

I.4. Mengelola masalah kesehatan baik penyakit dan sindrom geriatri pada populasi geriatri

berdasarkan prinsip pengkajian paripurna pasien geriatri secara holistic, komprehensif, dan

interdisiplin di rumah sakit, puskesmas, dan klinik pratama.

Proses Menua dan Implikasi Klinisnya

Kaitan proses menua dengan klinis pada usia lanjut

Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri/Comprehensive Geriatri Assessment 1. Domain Comprehensive Geriatri Assessment (CGA): fisik medik, status fungsional, status nutrisi, status

kognitif, status psikoafektif, status social ekonomi pada pasien

2. Tatalaksana pasien geriatri secara komprehensif dan paripurna

Masalah Kesehatan pada Usia Lanjut

Sindrom Geriatri, Gangguan Psikoafektif, Gangguan Nutrisi, Gangguan Gigi dan Mulut, Penyakit Infeksi, Penyakit

Kronis Degeneratif, Sindrom Delirium Akut:

1. Identifikasi gejala dan gangguan

2. Penyebab

3. Faktor risiko, pencetus, predisposisi

4. Komplikasi

5. Tatalaksana

6. Pencegahan

II.1. Merencanakan, menyelenggarakan dan menilai pelaksanaan upaya kesehatan dan

program kesehatan pada sarana pelayanan primer (problem solving cycle) dengan

memperhatikan kerjasama lintas program dan lintas sektoral pada program kesehatan

di puskesmas dan klinik.


Diagnosis Komunitas

1. Identifikasi masalah kesehatan di masyarakat berdasarkan data primer dan sekunder

2. Instrumen untuk mengidentifikasi penyebab masalah kesehatan di masyarakat

3. Rencana analisis dan interpretasi data

4. Solusi pemecahan masalah kesehatan di masyarakat

5. Indikator keberhasilan/luaran dan tolok ukur pemecahan masalah kesehatan di masyarakat

6. Proposal pemecahan masalah kesehatan di masyarakat

Evaluasi Program Puskesmas

1. Indikator luaran program

2. Tolok ukur tiap-tiap indicator luaran program

3. Capaian masing-masing indicator luaran dengan tolok ukurnya

4. Prioritas masalah

5. Penyebab masalah

6. Prioritas penyebab masalah

7. Alternatif pemecahan masalah

8. Prioritas pemecahan masalah

Quality Assurance (Program Jaminan Mutu)

1. Prioritas masalah pelayanan di klinik

2. Penyebab masalah pelayanan di klinik

3. Alternatif pemecahan masalah di klinik

4. Pemecahan terbaik masalah pelayanan di klinik

5. Indicator luaran pemecahan masalah

6. Tolok ukur tiap-tiap indicator luaran pemecahan masalah

II.2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan berbasis individu, keluarga dan masyarakat

dalam sebuah tim dan memberikan penilaian pelaksanaan upaya penanggulangan

kegawatdaruratan dengan memperhatikan kerjasama lintas profesi dan lintas sektoral

pada sistem gawat darurat terpadu.

Manajemen Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

1. Alur kerja dan prinsip triase instalasi gawat darurat

2. Evaluasi masalah pelayanan di unit gawat darurat

3. Evaluasi manajemen pelayanan unit gawat darurat sesuai sumber daya yang tersedia

4. Penerapan aspek keselamatan pasien di unit gawat darurat

5. Penerapan Pelayanan Obstetri Neonatus Esensial Dasar/Khusus di Unit Gawat Darurat

6. Prinsip pelayanan gawat darurat di luar unit gawat darurat (Tim Medis Reaksi Cepat dan Code

Blue Team)

Pendidikan Kegawatdaruratan Umum

1. Pelatihan bantuan hidup dasar untuk masyarakat awam

2. Pelatihan tanggapan dini (first response) untuk situasi kegawatdaruratan

3. Simulasi kegawatdaruratan dan bahaya lingkungan


PEMETAAN SASARAN BELAJAR DAN LINGKUP BAHASAN

Bila di hadapkan pada kasus-kasus di layanan primer/ sesuai kompetensi dokter, peserta didik mampu melakukan

pengelolaan pasien akut dan kronis pada usia anak sampai dengan usia lanjut, mengembangkan program kesehatan

masyarakat, berorientasi 5 tingkat pencegahan dengan bekerja sama lintas profesi dan lintas sektoral sehingga terjadi

perubahan kesehatan individu keluarga dan komunitas

Mengelola kasus individu, keluarga, dan komunitas secara

holistic, integrative, komprehensif berorientasi pencegahan,

serta bersinambungan pada semua kelompok umur dan

masalah kesehatan di layanan primer

Mengembangkan program kesehatan

masyarakat berbasis data dan kondisi

kesehatan masyarakat yang ditemui

Mengidentifikas, menyelesaikan dan menilai, hasil

penyelesaian masalah kesehatan perorangan, keluarga dan

komunitas secara timbal balik berbassis pencegahan di

fasyankes primer pasa kasus anak sampai usia lanjut

Menyelenggarakan

dalam sebuah tim,

dan memberikan

penilaian pelaksanaan

upaya

penanggulangan

kegawatdaruratan

dengan

memperhatikan

kerjsama lintas profesi

dan lintas sektoral

pada sistem gawat

darurat terpadu

Merencanakan

menyelenggarakan

dan menilai

pelaksanaan upaya

kesehatan dan

program kesehatan

pada sarana

pelayanan primer

dengan

memperhatikan

kerjasama lintas

program dan lintas

sektoral ada

program kesehatan

Pendekatan Kedokteran Keluarga dan Kedokteran Okupasi

Mengelola perawatan

peri anestesia dan

sedasi mulai dari

persiapan,

pemantauan, dan

pasca

anestesia/sedasi

termasuk tatalaksana

nyeri dan perawatan

intensif

Mengelola sindrom

beriatri atau penyakit

pada pasien geriatri

secara holistik,

komprhensif dan

interdisiplin di rumah

sakit, puskesmas, dan

klinik pratama.

Mengelola pasien

emergensi

medik/bedah

seutuhnya, mulai dari

identifikasi masalah,

melakukan

pemeriksaan klinis

pemeriksaaan

penunjang,

menetapkan

diagnosis/diagnosis

banding, sampai tata

laksana pasien

dengan

memperhatikan

semua aspek (etika,

sosial, ekonomi,

agama, dan budaya)

pada kasus

kegawatdaruratan

Kegawatdaruratan

jalan napas, jantung,

dan pernapasan,

kasus kritis,

pembedahan darurat

atau elektif

Problem solving

cycle, diagnosis

komunitas, quality

assurance/program

jaminan mutu,

evaluasi program

Comprehensive Geriatric Assessment, proses meua dan

implikasi klinisnya


METODE PENGAJARAN

Sasaran pembelajaran dan lingkup bahasan dicapai dalam beberapa tahap antara lain:

1. TAHAP ORIENTASI

Tahap orientasi dimaksudkan untuk memberikan pembekalan kepada mahasiswa sebelum rotasi ke

lahan pendidikan baik di RSUD, Puskesmas maupun klinik pratama. Tahap orientasi diberikan dalam 3

rotasi yaitu Ilmu Kedokteran Komunitas, Emergensi dan Anestesi, dan Geriatri. Metode pengajaran

yang digunakan dalam tahap ini adalah kuliah interaktif kelas sedang (maksimal 50-60 orang), diskusi

topik, diskusi simulasi kasus, dan latihan simulasi untuk keterampilan prosedural. Materi yang

disampaikan dalam tahap orientasi merupakan pendalaman dari materi yang telah didapatkan pada

modul-modul sebelumnya; lebih diarahkan kepada alur pengelolaan dan pendekatan kasus yang akan

diterapkan dalam tahap latihan di lapangan saat berinteraksi dengan pasien, keluarga, dan komunitas.

Pada tahap orientasi ini, akan dijelaskan lebih detil kepada mahasiswa mengenai kegiatan dan target-

target kegiatan di lapangan yang harus dilakukan agar mahasiswa dapat melakukan persiapan terlebih

dahulu sebelum rotasi ke lapangan.

KULIAH INTERAKTIF

Kuliah interaktif bertujuan untuk memberikan informasi dasar-dasar teori, praktik baik, dan landasan

kepada mahasiswa terhadap pendekatan tertentu yang akan diimplementasikan di lapangan. Bahan-

bahan kuliah interaktif termasuk video, akan diunggah dalam SceLE agar dapat dipelajari secara

berulang oleh mahasiswa. Dalam kuliah interaktif, akan disampaikan contoh-contoh pengelolaan kasus

yang akan dicari solusi masalahnya oleh mahasiswa dalam simulasi dan tahap latihan di lapangan.

Pemaparan berulang kepada mahasiswa akan suatu pendekatan kasus diharapkan dapat menjadi

pembiasaan pada mahasiswa berhadapan dengan kondisi sesungguhnya di lapangan.

SIMULASI (KETRAMPILAN)

Untuk keterampilan manajemen kasus kegawatdaruratan yang sering terjadi di layanan primer

(manajemen jalan napas, bantuan hidup dasar, terapi kejut/defibrilasi, henti jantung, sesak napas,

trauma, dan syok), mahasiswa akan dilatihkan terlebih dahulu dalam sebuah simulasi dengan

pendekatan kerjasama tim sebelum berinteraksi dengan situasi sebenarnya di lapangan.

SIMULASI (KASUS)

Untuk mengasah analisis dan pengelolaan kasus/masalah kesehatan/pelayanan kesehatan yang akan

ditemui lapangan, mahasiswa diberikan kasus simulasi yang didiskusikan dalam kelompok dalam rotasi

orientasi. Hasil diskusi akan dipresentasikan dalam pleno orientasi. Untuk memperkaya wawasan,

akan diberikan diskusi topik dengan materi topik tertentu.

2. TAHAP LATIHAN

Tahap latihan dimaksudkan untuk memberikan paparan terhadap langkah-langkah pengelolaan kasus

akut dan kronik di semua kelompok umur serta pengelolaan program kesehatan yang akan

diimplementasikan langsung di RSUD, Puskesmas, dan Klinik Pratama. Metode pengajaran yang

digunakan dalam tahap ini adalah diskusi, pengalaman belajar lapangan, serta penerapan problem

solving cycle di klinik, puskesmas, atau RSUD.


DISKUSI BACK TO CAMPUS (BTC)

Diskusi BTC merupakan sebuah media umpan balik dimana selama diskusi mahasiswa perlu

melaporkan semua progress output baik dalam bentuk laporan kasus maupun laporan lainnya.

Kekuatan MPI ada di proses umpan balik, process oriented. Diharapkan ada komunikasi dua arah

secara bersinambung antar HT dan mahasiswa, HT dan FT, serta FT dan mahasiswa yang dapat

dimonitor serta tetap dapat diakses di masa depan bisa diperlukan. Diskusi kasus akan dilakukan

dalam kelompok sesuai kelompok masing-masing, namun setiap mahasiswa akan melakukan studi

kasusnya masing-masing. Saat diskusi, setiap kelompok akan difasilitasi oleh 2 orang tutor (dokter

spesialis dan dokter umum) untuk memecahkan masalah dan membuat rencana intervensi dari

sebuah kasus/fenomena dengan pendekatan kedokteran keluarga dan okupasi, serta pendekatan

pada populasi khusus lainnya seperti pada geriatri. Langkah-langkah yang dikerjakan oleh mahasiswa

sama dengan langkah-langkah yang telah dipaparkan di tahap orientasi. Diskusi mahasiswa oleh

pembimbing dari FKUI (home tutor) masing-masing dilakukan setiap 1x/minggu di kampus FKUI

(setiap hari Kamis minggu 1-3 rotasi lapangan dan hari Senin minggu 4 rotasi lapangan). Mengingat

mahasiswa belum mendapat gelar dokter, kasus yang didiskusikan oleh mahasiswa, ditulis dalam

berkas status terpisah dengan berkas status lahan pendidikan.

PROBLEM SOLVING CYCLE

Penerapan Problem Solving Cycle (Siklus pemecahan masalah), akan dilakukan oleh peserta didik

dalam kelompok dalam bentuk kegiatan diagnosis komunitas dan evaluasi program di puskesmas

serta quality assurance di RSUD. Di lahan pendidikan tersebut peserta didik diminta untuk

mengidentifikasi masalah berdasarkan data-data sekunder atau observasi, lalu dibandingkan dengan

target capaian. Dari permasalahan yang ditemukan di komunitas, program, maupun pelayanan,

peserta didik diminta untuk merencanakan suatu intervensi lalu melaksanakannya dan kemudian

dilakukan evaluasi ada/tidaknya suatu perbaikan. Kegiatan ini merupakan penerapan dari Upaya

Kesehatan Masyarakat sesuai standar kompetensi dokter.

PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN

Pemagangan mahasiswa ke lapangan dilakukan dalam rotasi RSUD, Puskesmas, dan Klinik Pratama

dengan rasio lapangan:mahasiswa 1:5/6 (kecuali RSUD 1:10/12). RSUD, Puskesmas, dan Klinik

Pratama yang menjadi lahan pendidikan mahasiswa dalam satu kelompok diupayakan berada di satu

wilayah kotamadya untuk menjamin kesinambungan pelayanan dan memajankan mahasiswa dengan

sistem rujukan dan rujukan balik kepada mahasiswa. Daftar lahan pendidikan yang akan digunakan

ada di lampiran.

RSUD (RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TIPE B)

Untuk mencapai sasaran pembelajaran, mahasiswa dalam kelompok akan melakukan rotasi kerja di

UGD, kamar operasi, ICU, dan rawat inap. Kegiatan jaga malam di UGD akan dilakukan oleh

mahasiswa untuk mengasah kemampuan pengelolaan kegawatdaruratan di layanan primer serta

memaparkan mahasiswa kepada salah satu situasi kerja yang akan didapatkan saat lulus dokter nanti.

Saat stase di rawat inap, mahasiswa akan melakukan comprehensive geriatri assessment, follow up,

dan wawancara keluarga dengan five family oriented question. Dari observasi pelayanan di UGD,

ICU/OK, dan rawat inap, mahasiswa akan melakukan Quality Assurance untuk melakukan evaluasi

pelayanan di UGD, ICU/OK, dan rawat inap.


PUSKESMAS

Untuk mencapai sasaran pembelajaran, mahasiswa dalam kelompok akan melakukan rotasi kerja di

poli umum, KIA/MTBS, TB/HIV, poli lansia/PTM, seluruh program-program puskemas, Ketuk Pintu

Layani Dengan Hati (KPLDH), Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM): posyandu balita dan

lansia, posbindu, UKS, dan lainnya, serta jaga UGD. Sasaran pembelajaran mengenai pengembangan

program kesehatan masyarakat berbasis data dan kondisi kesehatan masyarakat yang ditemui, akan

mendominasi kegiatan mahasiswa di Puskesmas dalam bentuk latihan seperti diagnosis komunitas dan

evaluasi program puskemas termasuk keterlibatan mahasiswa dalam seluruh program kesehatan di

Puskesmas.

KLINIK PRATAMA

Untuk mencapai sasaran pembelajaran, mahasiswa dalam kelompok akan melakukan rotasi kerja

sesuai alur pasien di klinik (mulai dari pendaftaran sampai pasien pulang), kunjungan rumah pasien,

dan manajemen klinik. Dengan mengikuti alur pasien diharapkan mahasiswa dapat mengidentifikasi

dan menjelaskan manajemen pelayanan pasien mulai dari sistem rekam medis, alur pelayanan, sistem

pembiayaan sehingga selain dapat memberikan pelayanan berorientasi keluarga dan follow up kepada

pasien, mahasiswa di bawah bimbingan tutor akan dapat memberikan masukan kepada klinik untuk

penyempurnaan kegiatan pelayanan di klinik.

JAGA MALAM

Peserta didik melakukan jaga setelah jam kerja di instalasi gawat darurat RSUD dan Puskesmas

dengan pembagian shift sebagai berikut:

RSUD : Jam jaga adalah 18.00-06.00 WIB di hari kerja dan pada hari libur dibagi

menjadi 2 shift, yaitu: 07.00-19.00 dan 19.00-07.00.

Puskesmas : Jam jaga adalah 14.00-21.00 WIB di hari kerja dan pada hari libur dibagi

menjadi 2 shift, yaitu: 07.00-14.00 dan 14.00-21.00

Pada saat jaga, peserta ikut terlibat dalam tatalaksana pasien gawat darurat bersama tim. Setiap

tindakan medis yang dilakukan/diobservasi peserta didik dicatat di logbook. Kasus yang sesuai daftar

tagihan atau dirasa menarik dicatat di portfolio kasus dan diikutsertakan dalam diskusi mingguan

dengan field tutor dan home tutor. Jaga malam akan dilaksanakan selama rotasi orientasi emergensi-

anestesi (1 kelompok/shift), rotasi lapangan RSUD (2 orang/shift), dan rotasi lapangan puskesmas (1

orang/shift).

Jumlah jaga per mahasiswa minimal 5x dan maksimal 6x per rotasi lapangan. Lebih dari itu

merupakan pilihan untuk mahasiswa. Jaga ditiadakan saat BTC, sebelum Progress Test, dan saat modul kolaborasi. Konsekuensinya, jam mandiri mahasiswa di minggu pleno/ujian dapat

terpakai untuk memenuhi jumlah jaga minimal 5x/mahasiswa/rotasi. Jaga di hari libur nasional

dapat diganti di hari lain (minggu terakhir) sebelum mahasiswa pindah lapangan, selama memenuhi minimal jumlah jaga tiap rotasi RSUD dan Puskesmas.

Templete jadwal jaga terlampir.


3. TAHAP UMPAN BALIK DAN EVALUASI

Tahap umpan balik dan evaluasi dimaksudkan untuk memastikan apakah mahasiswa sudah mencapai

sasaran pembelajaran sekaligus menyamakan persepsi pemahaman mahasiswa dengan dosen/tutor.

Tahap umpan balik dan evaluasi akan dilakukan dalam beberapa metode antara lain: pleno, ujian

lisan, ujian tulis (Esai dan MCQ), CBD, mini cex, multisource feedback, DOPS, dan penilaian laporan.

PLENO PRESENTASI KASUS

Kegiatan pleno ini dimaksudkan untuk memberikan umpan balik kepada mahasiswa atas kasus yang

dipresentasikan. Kasus yang dipresentasikan berupa kasus simulasi dan kasus nyata yang ditemukan

di UGD, poliklinik, rawat inap, atau komunitas sesuai dengan target kasus yang ditentukan.

Narasumber pleno adalah para pakar bidang terkait termasuk dari Departemen Farmasi dan Radiologi,

dimana salah satu narasumber akan menjadi moderator pleno.

UJIAN LISAN

Bentuk ini merupakan bentuk ujian lisan di tahap orientasi dengan menggunakan kasus simulasi.

Dalam prosesnya, mahasiswa akan diberikan sebuah pemicu berupa kasus atau data-data, kemudian

mahasiswa diminta memaparkan alur pikir penyebab yang mendasari masalah kemudian membuat

rencana intervensi dan follow upnya. Ujian lisan ini dilakukan dalam bentuk tatap muka dengan rasio

mahasiswa:penguji 1:2 untuk menjamin objektivitas penilaian. Waktu yang diperlukan tiap mahasiswa

maksimal 1 jam.

OSCE (OBJECTIVE STRUCTURED CLINICAL EXAMINATION)

Bentuk ini merupakan bentuk ujian ketrampilan klinik di akhir rotasi RSUD dalam beberapa station

dengan menggunakan pasien standar atau alat simulasi. Kasus yang akan diujikan dalam bentuk ini

antara lain: manajemen jalan napas, manajemen nyeri akut, terapi kejut/defibrilasi, manajemen

kegawatdaruratan umum, terapi cairan dan syok, serta kasus-kasus kegawatdaruratan spesifik

(kegawatdaruratan obstetric, trauma, dan kejang).

UJIAN TULIS

Ujian tulis yang akan dilaksanakan di modul ini adalah model pilihan ganda dan esai. Soal dibuat

memiliki vignette/deskripsi masalah yang harus dijawab oleh mahasiswa. Soal pilihan ganda yang

dibuat terdiri dari 5 pilihan jawaban dengan 1 jawaban benar sesuai standar ujian kompetensi

mahasiswa program pendidikan dokter (UKMPPD). Soal esai dibuat sesuai dengan topik bahasan

utama yang harus dikuasai mahasiswa dan dilengkapi rubrik penilaian yang memungkinkan penilaian

secara objektif oleh narasumber terkait.

MINI CEX

Metode evaluasi ini merupakan metode evaluasi kinerja mahasiswa dalam pengelolaan pasien dalam

situasi klinis sesungguhnya. Dilakukan pengamatan langsung oleh pembimbing lapangan terhadap

performa mahasiswa saat melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, diagnosis, terapi, konseling,

komunikasi efektif, dan sikap profesionalisme, kemudian diakhiri dengan pemberian umpan balik. Mini

Cex di modul ini akan dilakukan di RSUD, Puskesmas, dan Klinik Pratama dengan frekuensi 2x

Minicex/mahasiswa/lapangan sehingga total nilai Minicex tiap mahasiswa dalam keseluruhan modul

adalah 6 kali. Nilai Minicex yang diambil untuk penilaian akhir adalah nilai rata-rata keseluruhan.


MULTISOURCE FEEDBACK (360 DEGREE)

Bentuk ini digunakan untuk menilai aspek perilaku mahasiswa di lapangan yang diamati oleh beberapa

pihak di lapangan. Pembimbing lapangan akan mengumpulkan nilai dari berbagai sumber sebelum

mahasiswa meninggalkan lapangan, kemudian mengkompilasinya dalam 1 formulir yang kemudian

diserahkan kepada pengelola modul. Komponen penilaiannya antara lain: komunikasi interpersonal,

kerjasama tim, dan empati terhadap sesama.

DOPS (DIRECT OBSERVATION OF PROCEDURAL SKILLS)

Bentuk ini merupakan bentuk evaluasi untuk menilai ketrampilan klinik procedural/tindakan yang

dilaksanakan di situasi klinis sesungguhya. Ketrampilan klinik yang akan dinilai oleh pembimbing

lapangan kepada mahasiswa melalui metode ini di lapangan adalah ketrampilan manajemen jalan

napas dengan menggunakan standar penilaian global.

PENILAIAN LAPORAN

Selama di lapangan, mahasiswa akan melakuan kegiatan tertentu dan membuat laporannya untuk

didiskusikan dan dinilai oleh pembimbing dari FKUI. Laporan tersebut dibuat sebagai tugas individu

atau tugas kelompok yang diselesaikan dalam kurun waktu rotasi lapangan RSUD/Puskesmas/Klinik.

Berikut penjabaran laporan yang harus dikumpulkan sebagai salah satu bukti capaian belajar

mahasiswa yang akan dievaluasi:

NAMA LAPORAN INDIVIDU/

KELOMPOK

TEMPAT BENTUK LAPORAN

Studi kasus okupasi Individu Klinik Berkas okupasi standar

dan EBCR

Studi kasus keluarga Individu Klinik Berkas pasien dan

keluarga standar

EBCR

Kasus geriatri dan Five

Family Oriented Question

(FFOQ)

Individu RSUD/Puskes

mas/Klinik

Berkas standar

Kasus kegawatdaruratan

(termasuk manajemen

nyeri)

Individu RSUD/Puskes

mas/Klinik

Berkas standar

Diagnosis Komunitas Kelompok Puskesmas Laporan

Evaluasi Program Kelompok Puskesmas Laporan

Quality Assurance Kelompok RSUD Laporan

Seluruh laporan harus diselesaikan (beserta tanda tangan pembimbing) dan diserahkan kepada

pengelola modul pada akhir setiap rotasi lapangan sesuai tempat laporan tersebut dibuat. Misalnya,

laporan diagnosis komunitas yang sudah ditandatangani pembimbing harus diserahkan pada akhir

rotasi puskesmas, sebelum pindah ke rotasi lain. Pengelola modul tidak memperhitungkan nilai

tugas/laporan apabila diserahkan terlambat dari waktu yang ditetapkan.


LOGBOOK

Merupakan catatan pengalaman belajar mahasiswa dalam rangka capaian sasaran belajar sesuai

target klinis yang ditentukan antara lain:

1. Mengelola kasus pada ibu hamil, bayi-anak, dewasa dan lansia pada semua jenis kelamin di

fasilitas pelayanan kesehatan primer:

- Ibu hamil : minimal 1 kasus/peserta didik

- Bayi-anak : minimal 1 kasus/peserta didik

- Dewasa : minimal 1 kasus/peserta didik

- Usia lanjut : minimal 1 kasus/peserta didik

2. Mengelola kasus medik, bedah, kegawatdaruratan, dan kesehatan masyarakat baik pada ibu

hamil, bayi-anak, dewasa dan lansia pada semua jenis kelamin di fasilitas pelayanan

kesehatan primer:

- Medik (menular) : minimal 1 kasus/peserta didik

- Medik (tidak menular) : minimal 1 kasus/peserta didik

- Bedah : minimal 1 kasus/peserta didik

- Kegawat-daruratan : minimal 1 kasus/peserta didik

- Kejiwaan : minimal 1 kasus/peserta didik

3. Melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular

dengan prinsip 5 tingkat pencegahan:

- Promosi kesehatan : minimal 1 kasus/peserta didik

- Penapisan : minimal 1 kasus/peserta didik

- Diagnosis dini dan pengobatan : minimal 1 kasus/peserta didik

- Pencegahan kecatatan : minimal 1 kasus/peserta didik

- Rehabilitasi : minimal 1 kasus/peserta didik

4. Mengidentifikasi berbagai faktor internal dan eksternal pasien yang berhubungan dengan

masalah kesehatan pasien dan kesehatan masyarakat:

- Faktor risiko genetik : minimal 1 kasus/peserta didik

- Faktor risiko perilaku : minimal 1 kasus/peserta didik

- Faktor risiko keluarga : minimal 1 kasus/peserta didik

- Faktor risiko pekerjaan : minimal 1 kasus/peserta didik

- Faktor risiko sanitasi dan lingkungan : minimal 1 kasus/peserta didik

- Faktor risiko pelayanan kesehatan : minimal 1 kasus/peserta didik

5. Merencanakan pengelolaan komprehensif dalam bentuk penalataksanaan farmakologi, non

farmakologi, dan edukasi:

- Penulisan resep farmakologi kasus akut : minimal 1 kasus/peserta didik

- Manajemen nyeri akut : minimal 1 kasus/peserta didik

- Penulisan resep non farmakologi kasus kronik : minimal 1 kasus/peserta didik

- Perhitungan dan pengelolaan nutrisi pasien : minimal 1 kasus/peserta didik

- Perhitungan dan pengelolaan aktivitas pasien : minimal 1 kasus/peserta didik

- Edukasi pasien dan keluarga : minimal 1 kasus/peserta didik


- Community Based Geriatri Assessment : minimal 1 kasus/peserta didik

- Hospital Based Geriatri Assessment : minimal 1 kasus/peserta didik

6. Melakukan evaluasi pelayanan dan membuat rencana intervensi pelayanan kesehatan yang

dapat diterapkan di lahan pendidikan masing-masing:

- Evaluasi program : minimal 1 per peserta didik (tugas kelompok)

- Diagnosis komunitas : minimal 1 per peserta didik (tugas kelompok)

- Program jaminan mutu : minimal 1 per peserta didik (tugas kelompok)

7. Melakukan pelayanan berkelanjutan dan berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain:

- Rencana follow up pasien : minimal 1 kasus/peserta didik

- Monitor perkembangan pasien : minimal 1 kasus/peserta didik

- Komunikasi dengan tenaga kesehatan lain : minimal 1 kasus/peserta didik

- Melakukan dan membuat surat rujukan : minimal 1 kasus/peserta didik

8. Terlibat dalam Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM):

- Posyandu balita : minimal 1x/peserta didik

- Posyandu lansia : minimal 1x/peserta didik

- Prolanis : minimal 1x/peserta didik

- Posbindu : minimal 1x/peserta didik

- Jumat bersih : minimal 1x/peserta didik

- KPLDH : minimal 1x/peserta didik

- PAUD : minimal 1x/peserta didik

- Kunjungan rumah pembinaan keluarga: minimal 2x/peserta didik

- Upaya Kesehatan Sekolah : minimal 1x/peserta didik

- Program-program puskesmas lainnya : minimal 1x/peserta didik

9. Melakukan tindakan medik dan bedah pada pasien:

- Pemasangan infus : minimal 1x/peserta didik

- Konseling KB : minimal 1x/peserta didik

- Partus normal : minimal 1x/peserta didik

- Suntik vaksinasi : minimal 1x/peserta didik

- Pemasangan ETT : minimal 1x/peserta didik

- Premedikasi/sedasi prosedural : minimal 1x/peserta didik

- IVA : minimal 1x/peserta didik

- Pemasangan IUD/Implan : minimal 1x/peserta didik

- Pemeriksaan gula darah : minimal 1x/peserta didik

- Ventilasi sungkup-bag : minimal 1x/peserta didik

- Pengambilan sampel AGD : minimal 1x/peserta didik

- Manajemen luka /bedah minor : minimal 1x/peserta didik

- Resusitasi Jantung Paru : minimal 1x/peserta didik

- Pemantauan medis : minimal 1x/peserta didik

- Transport medik : minimal 1x/peserta didik

- Pemasangan NGT : minimal 1x/peserta didik

- Pemasangan folley catheter : minimal 1x/peserta didik

- Sampel darah intravena : minimal 1x/peserta didik


- Penilaian jalan nafas : minimal 1x/peserta didik

- Resusitasi Cairan : minimal 1x/peserta didik

- Memberikan informed consent : minimal 1x/peserta didik

- Manuver Haemlich : minimal 1x/peserta didik

- Blok saraf lokal/infiltrasi : minimal 1x/peserta didik

- Injeksi (IM/IV/SC/IC) : minimal 1x/peserta didik

10. Melakukan pelayanan kedokteran berbasis bukti:

- Evidence Based Case Report : minimal 1 kasus/peserta didik

(1 kasus mahasiswa minimal di buat EBCR (kedokteran keluarga / kedokteran okupasi)

Pengelolaan kasus wajib tiap mahasiswa yang perlu difollow up baik kasus kegawatdaruratan,

eksaserbasi akut maupun kronik yang dapat ditemui di rawat jalan/rawat inap/ugd di

RSUD/Puskesmas/Klinik:

1. Kardiovaskuler

2. Metabolik endokrin

3. Masalah gizi

4. Saluran napas

5. Kelainan saraf

6. Muskuloskeletal

7. Penginderaan (mata, kulit, telinga)

8. Saluran cerna

9. Saluran kemih

10. Organ reproduksi

Kasus kegawatdaruratan yang harus dapat ditangani tatalaksana awal sebelum rujukan:

1. Kejang demam

2. Kolik abdomen

3. Reaksi alergi

4. Retensia urin

5. Hipertensi emergensi

6. Benda asing

Serta SALAH SATU dari kondisi emergensi dibawah ini:

a. Nyeri dada

b. Perdarahan trauma atau non trauma

c. Nyeri akut

d. Batuk darah atau muntah darah

e. Sesak napas

f. Kelemahan motoric akut

g. Gangguan penglihatan akut

h. Diare atau muntah hebat

i. Penurunan kesadaran akut

j. Korban kekerasan


SCELE (Student Centered E-Learning)

Melalui Scele mahasiswa diharapkan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran kapanpun dan dimanapun

termasuk melakukan absensi, diskusi interaktif dengan para tutor, serta penyerahan tugas. Melalui Scele

mahasiswa diharapkan mendapat informasi kegiatan belajar mengajar secara elektronik yang dapat

dimanfaatkan dalam proses diskusi dan pembelajaran di lapangan. Staf pengajar dapat mengunggah

materi belajar, sumber belajar, diskusi, dan memberikan tugas melalui media ini. Seluruh proses yang

dilakukan melalui SCELE diharapkan dapat menjadi media monitoring dan evaluasi kinerja mahasiswa

maupun staf pengajar sebagai bahan evaluasi modul.

Proses absensi yang diterapkan dalam metode ini, dilaksanakan melalui Jam cek in dan cek out scele

tetap sesuai ketentuan (jam 7-10 dan jam 15-18), analog dengan absen pegawai. Link absen cek in dan

cek out akan tetap dibuka terus. Bila ada hambatan dalam melakukan cek out di luar rentang waktu yang

ditentukan karena sesuatu hal di lapangan, dapat diinformasikan langsung ke PJ Scele alasannya. Daftar

hadir yang diperhitungkan adalah kehadiran melalui scele. Daftar hadir manual dilakukan untuk keperluan

adminstrasi pengurusan Institutional Fee ke lapangan

Dalam Scele juga dilaksanakan Diskusi interaktif dengan para Home Tutor dan Field Tutor melalui Forum

Weekly Report yang dilaksanakan 2 kali antara diskusi BTC 1-2 dan BTC 2-3. Atas permintaan tutor, pre-

determined time tetap diperlukan utk mahasiswa, dengan kesepakatan waktu antara HT-FT-Mahasiswa

masing-masing mengikuti dinamika lapangan dan jam keleluasaan HT dan FT. Link Weekly Report akan

tetap dibuka sampai dengan sebelum diskusi BTC berikutnya. Hal-hal yang didiskusikan di WR merupakan

progress in between diskusi BTC sehingga tidak perlu ada duplikasi dengan grup lain (bila ada), atau

diskusi face to face di lapangan. Dari forum WR dapat dilihat tidak hanya komunikasi antara FT-

Mahasiswa dan HT-mahasiswa, namun juga antara FT-HT. Forum WR juga dapat dimanfaatkan untuk

mengunggah dan mengunduh berbagai file terkait perkembangan kegiatan atau laporan dan/atau

rujukan yang diperlukan. Selain itu, melalui forum WR dapat diketahui berbagai informasi dari kelompok

lain sehingga antar kelompok dapat saling belajar dengan melihat jawaban antar tutor. Interaksi umpan

balik antara para tutor dan mahaasiswa dapat terdokumentasi melalui forum ini, selain proses diskusi

yang tentunya telah terlaksana selama di lapangan dan diskusi BTC, untuk kepentingan monitoring dan

evaluasi pelaksanaan modul.

PENYERAHAN TUGAS MAHASISWA

Seluruh tugas diserahkan dalam bentuk softcopy dengan diunggah ke Scele serta ke computer

sekretrariat. Mahasiswa terlebih dahulu telah mengelompokkan seluruh tugas per kelompok besar

(A/B/C) berdasarkan folder tugas dan sub-folder kelompok kecil. File diunggah ke Scele dan

disalin ke komputer secretariat modul sebelum pindah rotasi.


ROTASI KEGIATAN

Untuk semester genap tahun ajaran 2017/2018, terdapat sejumlah kurang lebih 20 mahasiswa yang akan

dibagi dalam 4 kelompok (terdiri dari 4-5 mahasiswa) untuk memenuhi rasio lapangan:mahasiswa praktik

klinik sebesar 1:5. Seluruh kelompok akan melakukan rotasi lapangan sesuai formasi di bawah ini:

• Kelompok A (1-4)

Rotasi Orientasi : Geriatri – Emergensi/Anestesi – IKK

Rotasi Lapangan : RSUD – Klinik – Puskesmas

Matriks jadwal kegiatan lapangan dirumuskan lebih detil dalam lampiran.

Terdapat 2 jenis tutor dalam modul ini:

1.Tutor lapangan (Field tutor)

Jumlah field tutor setiap RSUD sebanyak 3 orang/lapangan (PJ UGD, PJ ICU/OK, dan PJ Rawat Inap).

Jumlah field tutor setiap puskesmas dan klinik sebanyak 1 orang/lapangan, diutamakan yang telah

mengikuti pelatihan dokter keluarga/DLP. Seluruh field tutor secara bertahap diikutsertakan dalam

pelatihan clinical teacher yang diselenggarakan oleh FKUI.

2. Tutor tugas FKUI (Home tutor)

Terdapat total 4 kelompok dan setiap kelompoknya akan memiliki 2 home tutor masing-masing 1

home tutor dokter spesialis dan 1 home tutor dokter umum yang berasal dari FKUI. Oleh karena itu

maka dibutuhkan sebanyak 16 tutor kelompok sebagai home tutor (pembimbing dari FKUI) yang

berasal dari berbagai departemen di FKUI. Masing-masing tutor ini dibagi menjadi tim home tutor 1

dan tim home tutor 2 sesuai dengn target tugas setiap mahasiswa. Setiap home tutor akan

berdiskusi 1x/seminggu selama rotasi lapangan untuk memantau kemajuan mahasiswa

sesuai jadwal dan tempat yang ditentukan, menjadi perwakilan fakultas di lapangan

sebagai supervisor mahasiswa sambil berkomunikasi intensif dengan pembimbing

lapangan demi kemajuan pembelajaran mahasiswa di lapangan. Pembimbing dari FKUI

juga berkesempatan melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat (melakukan

penyuluhan, pelatihan, dan sebagainya) saat bertugas memantau kemajuan mahasiswa

di lapangan.


SUMBER DAYA DAN SARANA

PENGELOLA MODUL PRE-INTERNSHIP

(SK Dekan No 377/UN2.F1.D/HKP.02.04/2016)

Penasihat : Prof. Dr. dr. Siti Setiati, SpPD-KGer, M.Epid

: Prof. Dr. dr. Bambang Budi Siswanto, SpJP(K)

Ketua : Dr. dr. Retno Asti Werdhani, M.Epid

Wakil : Dr. dr. Herqutanto, MPH, MARS (PJ Konten IKK)

: dr. Listya Tresnanti Mirtha, SpKO (PJ Scele)

: dr. Noto Dwimartutie, SpPD-Kger (PJ Konten Geriatri)

: dr. Profitasari Kusumaningrum, SpKJ(K) (Tim geriatri)

: Dr. dr. JM Seno Adjie, SpOG(K)

: dr. Andi Ade Wijaya, SpAn(K) (PJ Konten Anestesi)

: dr. R. Besthadi Sukmono, SpAn (PJ Rotasi RSUD)

: dr. Ceva Wicaksono, SpPD-KIC (PJ Rotasi Klinik)

Anggota : dr. Aulia Rizka, SpPD-KGer, MPd.Ked (Tim geriatri)

Anggota : Dr. dr. Rismala Dewi, SpA(K) (PJ Rotasi Puskesmas)

Administrasi dan keuangan : Abdul Hafizd, SE

: Mahbub Junaedi, SE

: Ade Dina Marlina

: Hermawan

: Dedeh Kurniasih, AMd

: Liez Munawaroh

Kerjasama lahan pendidikan : M Rangga, SKM

: Suryaningsih

STAF PENGAJAR FKUI YANG TERLIBAT DALAM MODUL

Staf pengajar FKUI yang terlibat di modul pre-internship terdiri dari berbagai departemen di lingkungan

FKUI. Hal ini menggambarkan integrasi lintas departemen dalam program pendidikan dokter khususnya

di modul pre-internhsip yang merupakan tahap akhir dari pendidikan dokter di FKUI. Staf pengajar

tersebut akan bertindak sebagai:

Narasumber orientasi

Fasilitator diskusi orientasi

Home tutor*

Narasumber pleno/seminar

Penguji

Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI

1. Dr. dr. Retno Asti Werdhani, M.Epid

2. Dr. dr. Astrid Sulistomo, MPH, SpOk

3. Dr. dr. Dhanasari V. Trisna, MSc-CM.FM

4. Dr. dr. Boy Sabarguna, MARS

5. Dr. dr. Herqutanto, MPH, MARS

6. dr. Dewi Friska, MKK

7. Dr. dr. Dewi Soemarko, MS, SpOk


8. dr. Dian Kusumadewi, M.Gizi

9. dr. Nani Cahyani, SpKO

10. drg. Agus Sugiharto, MARS

11. Ambar Roestam, SKM, MOH

12. Dr. dr. Aria Kekalih, MTI

13. dr. Trevino A. Pakasi, MS, PhD

14. dr. Indah Suci Widyahening, MS, MSc-CM.FM, PhD

15. Dr. dr. Judilherry Justam, MPH

16. dr. Nuri Purwito Adi, MSc, MKK, SpOk

17. dr. Nora Sutarina, SpKO

18. dr. Setiawati Budiningsih, MPH, MPd.Ked

19. dr. Rodri Tanoto, MSc

20. dr. Muhammad Ilyas, SpOk

21. dr. Levina Chandra, MSc

22. dr. Listya Tresnanti Mirtha, SpKO

23. dr. Zarni Amri, MPH

24. Dr. dr. Fikri Effendi, MS, SpOk

25. dr. Ade Tobing, SpKO

26. dr. Ferdi Afian, SpKP

27. dr. Muchtaruddin Mansyur, MS, SpOk, PhD

28. Dr.dr. Joedo Prihartono, MPH

Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif

1. dr. Andi Ade Wijaya, SpAn, KAP

2. dr. R. Besthadi Sukmono, SpAn

3. dr. Anas Alatas, SpAn, KAKV

4. dr. Sidharta Kusuma Manggala, SpAn

5. dr. Riyadh Firdaus, SpAn(K)

6. dr. Adhrie Sugiharto, SpAn, KIC

7. dr. Arif HM. Marsaban, SpAn(K)

8. dr. Aldy Heriwardito, Sp.An

9. dr. Christopher Kapuangan, Sp.An

10. dr. Rahendra, SpAn

11. dr. Navy Lolong, SpAn, KIC

Departemen Ilmu Kesehatan Anak

1. dr. Heni Puspita, SpA

2. Dr. dr. Rismala Dewi, SpA(K)

3. dr. Ludi Dhyani Rahmartani, SpA

Departemen Ilmu Neurologi

1. dr. Ramdinal Aviesena Zairinal, SpS

Departemen Orthopedi dan Traumatologi

1. dr. Wildan Latief, SpOT

2. dr. Nadia Nastassia P.P.S.I, SpOT


Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi

1. Prof. dr. Menaldi Rasmin, SpP(K)

2. dr. Prasenohadi, SpP(K), Phd

3. dr. Budhi Antariksa, SpP(K), Phd

Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular

1. dr. Dian Zamroni, SpJP(K)

2. dr. Siska Suridanda, SpJP(K)

Departemen Ilmu Penyakit Dalam

1. Dr. dr. Czeresna Heriawan Soejono, SpPD-KGer, Mepid

2. Prof. Dr. dr. Siti Setiati, SpPD-KGer, M.Epid

3. Dr. dr. Nina Kemala Sari, SpPD- KGer

4. dr. Arya Govinda Roosheroe, SpPD-KGer

5. dr. Edy Rizal Wahyudi, SpPD-KGer

6. Dr. dr. Kuntjoro Harimurti, SpPD-KGer, MSc

7. Dr. dr. Purwita Wijaya Laksmi, SpPD, KGer

8. dr. Esthika Dewiasty, SpPD,MSc

9. dr. Noto Dwimartutie, SpPD-KGer

10. Dr.dr. Aulia Rizka, SpPD-KGer, MPd.Ked

11. dr. Ika Fitriana, SpPD

12. dr. Rudy Hidayat, SpPD-KR

13. dr. R.M.Suryo Anggoro, SpPD

14. dr. Anne Ariane, SpPD

15. dr. Juferdy Kurniawan, SpPD-KGEH

16. dr. Chyntia Olivia, PhD, SpPD

17. dr. Kemal Fariz Kalista, SpPD

18. dr. Saut Nababan, SpPD

19. dr. Kaka Renaldi, SpPD-KGEH

20. dr. Hasan, SpPD

21. dr. Amanda Pitarini Utari, SpPD

22. dr. Saskia Aziza N, SpPD

23. dr. Virly Nanda Muzellina, SpPD

24. dr. Telly Kamelia, SpPD-KP

25. dr. Gurmeet Singh, SpPD-KP

26. dr. Mira Yulianti, SpPD

27. dr. Pringgodigdo Nugroho, SpPD-KGH

28. dr. Ni Made Hustrini, SpPD

29. Dr. dr. Ikhwan Rinaldi, SpPD-KHOM

30. dr. Nadia Ayu Mulansari, SpPD-KHOM

31. dr. Wulyo Rajabto, SpPD-KHOM

32. dr. Anna Mira Lubis, SpPD-KHOM

33. dr. Rahmat Cahyanur, SpPD

34. dr. Wismandari, SpPD-KEMD

35. dr. Erni Juwita Nelwan, SpPD-KPTI

36. dr. Adityo Susilo, SpPD-KPTI


37. dr. Robert Sinto, SpPD

38. dr. Eka Ginanjar, SpPD-KKV

39. dr. Muhadi, SpPD-KKV

40. dr. Lusiani, SpPD

41. dr. Birry Karim, SpPD

42. dr. Angga Pramudhita, SpPD

43. dr. Arief Mansjoer, SpPD, KKV, KIC

44. dr. Resultanti, SpPD

45. dr. Fidiadji Hiltono, SpPD

46. dr. Alvina Widhani, SpPD-KAI

47. dr. Suzy Maria, SpPD

48. dr. Ceva Wijaksono, SpPD-KIC

49. dr. Rabbinu Rangga Pribadi, SpPD

Departemen Ilmu Rehabilitasi Medik

1. dr. S.A. Nuhonni M. Jatim, SpKFR(K)

2. dr. Wanarani Aries, SpKFR(K)

Departemen Psikiatri

1. Dr.dr. Martina Wiwie S, SpKJ(K)

2. dr. Profitasari Kusumaningrum, SpKJ(K)

Departemen Ilmu Kesehatan Gigi dan Mulut

1. drg. Djamilah T., SpProst

Departemen Ilmu Farmakologi

1. dr. Nafrialdi, PhD, SpPD, SpFK

2. dr. Instiaty, PhD, SpFK

*PEMBIMBING TUGAS (HOME TUTOR)

Tim Home Tutor 1 RSUD

1. Dr. dr. Rismala Dewi, SpA(K)

2. dr. Arief Mansjoer, SpPD, KIC

3. dr. Wildan Latief, SpOT

4. dr. Navy Lolong Wulung, SpAn, KIC

Tim Home Tutor 1 Puskesmas

1. Prof. dr. Menaldi Rasmin, SpP(K)

2. dr. Amanda Pitarini Utari, SpPD

3. dr. Ludi Dhyani Rahmartani, SpA

4. dr. Mira Yulianti, SpPD

Tim Home Tutor 1 Klinik

1. dr. Dian Zamroni, SpPJP

2. dr. Heni Puspita, SpA


Tim Home Tutor 2 RSUD (Pembimbing tugas Quality Assurance)

1. dr. Nuri Purwito Adi, MSC, MKK, SpOK

2. Ambar Wahyuningsih, SKM, MOH

3. dr. Muchtaruddin Mansyur, MS, SpOk, PhD


Tim Home Tutor 2 Puskesmas (Pembimbing tugas Diagnosis Komunitas dan Evaluasi

Program)


2. Dr. dr. Aria Kekalih, MTi


4. dr. Dewi Friska, MKK

Tim Home Tutor 2 Klinik (Pembimbing tugas Studi Kasus Kedokteran Keluarga dan Okupasi)

1. dr. Mohammad Ilyas, SpOk

2. dr. Dian Kusumadewi, MGizi


4. Dr. dr. Retno Asti Werdhani, M.Epid

Seluruh Home Tutor akan mendampingi mahasiswa selama modul. Selama modul berlangsung, setiap

kelompok akan bertemu minimal 5 orang tutor yang berbeda baik dari FKUI maupun lapangan. Mahasiswa dapat bertanya dengan para tutor terkait pengelolaan seluruh kasus yang tercantum di log

book dan ditemui di lapangan sebagai bagian dari pembelajaran. Tidak tertutup kemungkinan karena kepakaran HT berbeda-beda, antar kelompok bisa bertanya dengan HT kelompok lain di setiap

kesempatan modul yang diberikan. Esensi dari MPI ini adalah belajar dari lapangan (work place based learning) dan pertemuan berkala di FKUI (back to campus/BTC) sebagai untuk memfasilitasi proses

umpan balik.

Selama pelaksanaan modul, diharapkan Home Tutor juga berkomunikasi intensif dengan pembimbing

lapangan dan sesama Home Tutor dalam 1 kelompok agar dapat saling memantau target capaian

mahasiswa serta saling memberikan umpan balik kepada mahasiswa sesuai kepakaran masing-masing.

Dalam pemantauan kegiatan mahasiswa di lapangan, Home Tutor diharapkan melakukan visitasi sesuai

lapangan masing-masing untuk setiap kelompok yang dibimbingnya. Visitasi dilakukan sebanyak

2x/lapangan/kelompok, yang dapat dibagi dengan sesama home tutor satu kelompok.

Kegiatan Staf Pengajar FKUI saat orientasi diatur internal dalam dokumen tambahan yang tidak terpisah

dari Buku Rancangan Pengajaran ini.

Selain FKUI, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat sebagai pengampu wilayah Jakarta Pusat juga terlibat

dalam modul ini sebagai narasumber materi Manajemen Puskesmas.

NARASUMBER SUKU DINAS KESEHATAN JAKARTA PUSAT

1. Drg. Yuditha Endan P, M.Kes

2. Drg. Kristiani Dwi H


DISKUSI HOME TUTOR

Tempat: Auditorium IMERI 3 lantai 3

ROTASI RSUD

Kamis, 12 April 2018

LAPANGAN Kamis, 19 April 2018

Kamis, 26 Apri. 2018

Senin, 30 April 2018

KELOMPOK Home Tutor 1 (HT 1) Jam 10-12

(Case Based Discussion)

Home Tutor 2 (HT 2) Jam 13-15

(Quality Assurance) RSUD

A

1 dr. Rismala Dewi, SpA dr. Nuri Purwito Adi, MKK, MSc, SpOk RSUD Pasar Rebo

2 dr. Arief Mansjoer, SpPD Ambar Roestam, SKM, MOH RSUD Pasar

Rebo

3 dr. Wildan Latif, SpOT dr. Muchtaruddin Mansyur, MS, SpOk, PhD

RSUD Budhi Asih

4 dr. Navy Lolong, SpAn dr. Ferdi Afian, SpKP RSUD Budhi

Asih

ROTASI KLINIK

Jumat, 11 Mei 2018

LAPANGAN Kamis, 17 Mei 2018

Kamis, 24 Mei 2018

Senin, 28 Mei 2018

KELOMPOK


(Case Based Discussion)


(Dokkel & Okupasi) KLINIK

A

1

dr. Dian Zamroni, SpJP

dr. Mohammad Ilyas, SpOk Rumah Sehat MASK

2 dr. Dian Kusumadewi, M.Gizi Klinik Satelit

UI

3

dr. Heni Puspita, SpA

dr. Levina Chandra Khoe, MSc KDK Kayu Putih

4 Dr. dr. Retno Asti Werdhani, M.Epid Klinik

Kusuma Buana

ROTASI

PUSKESMAS

Kamis, 7 Juni 2018

LAPANGAN Kamis, 21 Juni 2018

Kamis, 28 Juni 2018

Senin, 2 Juli 2018

KELOMPOK Home Tutor 1 (HT 1) Jam 10-12

(Case Based Discussion) Home Tutor 2 (HT 2) Jam 13-15

(Evapro dan Komdi) PUSKESMA

S

A

1 dr. Amanda Pitarini Utari, SpPD dr. Rodri Tanoto, MSc PKM. Kec. Ciracas

2 Prof. Dr. dr. Menaldi Rasmin, SpP Dr. dr. Aria Kekalih, Mti PKM. Kec.

Pasar Rebo

3 dr. Ludy Dhyani, Rahmartani, SpA dr. Agus Sugiharto, MARS PKM. Kec. Pulo Gadung

4 dr. Mira Yulianti, SpPD dr. Dewi Friska, MKK PKM. Kec.

Duren Sawit


PLENO LAPANGAN

No Topik Pleno Narasumber Kelompok

Ruangan Hari/ Tanggal

Jam

1

Quality Assurance

Dr.dr. Judilherry, MPH A1-4 Ruang Kuliah

Madya IKK Rabu, 2 Mei 2018

09.00 - 12.00 2 Dr.dr. Herqutanto, MPH,

MARS

A1-4 Ruang Kuliah

Madya IKK

3 Studi Kasus

Kedokteran Keluarga

Dr.dr. Dhanasari V. Trisna MSc. CM-FM

A1-4 Ruang Kuliah Madya IKK Rabu, 30

Mei 2018 09.00 - 12.00

4 dr. Indah Suci Widyahening,

MS, MSc.Cm-Fm, P

A1-4 Ruang Kuliah

Madya IKK

5 Studi Kasus Kedokteran

Okupasi

Dr. dr. Dewi Soemarko, MS,

SpOK

A1-4 Ruang Kuliah

Madya IKK Rabu, 30

Mei 2018 13.00 - 16.00

6 Dr. dr. Fikri Effendi, MOH, SpOK

A1-4 Ruang Kuliah Madya IKK

7

Evaluasi Program

Prof. Dr. dr. Endang Basuki,

MPH

A1-4 Ruang Kuliah

Madya IKK Rabu, 4 Juli 2018

09.00 - 12.00 8 dr. Setyawati Budiningsih,

MPH, MPd.Ked

A1-4 Ruang Kuliah

Madya IKK

9

Diagnosis

Komunitas

Dr. dr. Joedo Prihartono, MPH

A1-4 Ruang Kuliah Madya IKK Rabu, 4

Juli 2018 13.00 - 16.00

10 dr. Zarni Amri, MPH A1-4 Ruang Kuliah

Madya IKK

PEMBIMBING LAPANGAN

Selain staf pengajar FKUI yang terlibat di atas, beberapa dokter di lahan pendidikan akan menjadi

pembimbing lapangan, supervisor, dan penilai mahasiswa di lapangan dengan persyaratan memiliki STR

dan SIP yang masih berlaku dan memiliki pengalaman praktik minimal 1 tahun, serta bersedia menjadi

pembimbing bagi mahasiswa FKUI di lapangan. Seluruh pembimbing lapangan akan mendapatkan

pelatihan Clinical Teacher dari FKUI secara bertahap serta mendapat surat tugas dekan.

Jumlah pembimbing lapangan yang akan terlibat sejumlah :

RSUD

1 orang dokter penanggung jawab UGD

1 orang dokter spesialis anestesiologi

1 orang dokter spesialis penyakit dalam

PUSKESMAS dan KLINIK

Masing-masing 1 orang dokter umum, diutamakan yang sudah pernah terlibat dalam bimbingan

mahasiswa FKUI sebelumnya, serta telah mendapatkan pelatihan dokter keluarga/dokter layanan primer.


DAFTAR NAMA PEMBIMBING LAPANGAN RSUD

NO NAMA PEMBIMBING LAPANGAN

RSUD

INSTANSI No. Telepon Email

1. dr. Danul Effendi SpA RSUD Budhi Asih 0812-9650-923 [email protected]

2. dr. Dedi Atila SpAn, KIC RSUD Budhi Asih 0816-1621-064 [email protected]

3. dr. Mohammad Aulia Herdiana, SpOT

RSUD Budhi Asih 0856-7819-472 [email protected]

4. dr. Afifah Is, SpPD RSUD Budhi Asih 0815-5266-554 [email protected]

5. dr. Muhammad Faiz Satri Wibowo

RSUD Pasar Rebo 0812-9564-388 [email protected]

6. dr. Teguh Supriyandono, SpAn RSUD Pasar Rebo 0815-1404-0580 [email protected]

7. dr. Ariadi Humardhani, SpPD RSUD Pasar Rebo 0857-7685-9221

8. dr. Teddy Ervano, SpPD RSUD Pasar Rebo 0816-1950-124 [email protected]

9. dr. Navy Lolong Wulung, SpAn,

KIC

RSUP Persahabatan 0815-9008-325 [email protected]

10. dr. R Fajar Prasojo Utomo, M.H RSUP Persahabatan 0878-8280-0129 [email protected]

11. dr. Eppy, SpPD, KPTI RSUP Persahabatan 0818-0827-4339 [email protected]

DAFTAR NAMA PEMBIMBING LAPANGAN PUSKESMAS

NO NAMA PEMBIMBING LAPANGAN PUSKESMAS


1. dr. Clara Magdalena Puskesmas Kecamatan

Duren Sawit

0813-1838-8567 [email protected]

2. dr. Saut Rouly Christine

Simamora

Puskesmas Kecamatan

Pulogadung


3. Dr. Latifah Puskesmas Kecamatan

Pasar Rebo


4. dr. Nency Yanita Puskesmas Kecamatan Ciracas


DAFTAR NAMA PEMBIMBING LAPANGAN KLINIK

NO NAMA PEMBIMBING

LAPANGAN KLINIK


1. dr. Delia Krisnawaty KDK Kayu Putih 0812-8579-290 [email protected]

2. dr. Dewi Hapsari Rumah Sehat MASK (Masjid

Agung Sunda Kelapa) 0816-1423-530 [email protected]

3. dr. Yenni Triana Dewi,

MARS

Klinik Yayasan Kusuma

Buana


4. dr. Riri Indriyanti, MKK Klinik Satelit UI 0811-805-636 [email protected]

PENANGGUNG JAWAB ORIENTASI


2. dr. R Besthadi Sukmono, Sp.An

3. dr. Noto Dwimartutie, Sp.PD, KGer

mailto:[email protected]










PENANGGUNG JAWAB ROTASI RSUD


2. dr. Andi Ade Ramlan, SpAn

3. dr. Ika Fitriana, SpPD

PENANGGUNG JAWAB ROTASI PUSKESMAS


2. Dr. dr. Aulia Rizka, Sp.PD, KGer

3. Dr. dr. Rismala Dewi, SpA (K)

PENANGGUNG JAWAB ROTASI KLINIK


2. dr. Profitasari, SpKJ

3. dr. Ceva Wicaksono Pitoyo, SpPD, KIC

KEBUTUHAN DAN TUGAS PEMBIMBING

Seluruh dokter pembimbing lapangan dan pembimbing tugas akan diberikan TOT sebelumnya untuk

mengetahui kegiatan-kegiatan mahasiswa, target mahasiswa, dan cara penilaian serta pelatihan clinical

teacher dari FKUI.

Tugas pembimbing dari FKUI (home tutor) antara lain:

1. Kunjungan lapangan sesuai kelompok bimbingan (2x/lapangan/kelompok):

a. Hari 1 lapangan (mengantarkan mahasiswa ke lapangan)

b. Satu hari di minggu ke 3 lapangan untuk umpan balik penyelenggaraan modul di

lapangan

c. Transport disediakan oleh Fakultas dengan mengisi daftar hadir lapangan

2. Diskusi mingguan di FKUI saat mahasiswa rotasi di lapangan (back to campus)

3. Memberikan penilaian diskusi dan tugas

4. Komunikasi dengan field tutor satu kelompok

5. Memberikan umpan balik kepada mahasiswa dan pengelola modul bila diperlukan

Tugas pembimbing lapangan (field tutor) antara lain:

1. Memberikan orientasi kepada mahasiswa

2. Supervisi kegiatan mahasiswa di lapangan

3. Menegur mahasiswa bila ada sikap/tindakan mahasiswa yang kurang menyenangkan

4. Memberikan penilaian di lapangan

5. Diskusi mingguan dengan mahasiswa di lapangan

6. Komunikasi dengan home tutor satu kelompok

7. Memberikan umpan balik kepada mahasiswa dan pengelola modul bila diperlukan

Tugas penanggung jawab rotasi orientasi:

1. Berkoordinasi dengan para narasumber untuk memastikan tujuan belajar dan lingkup bahasan

tercakup dalam materi orientasi

2. Dibantu sekretariat mengingatkan jadwal pada narasumber, fasilitator, atau penguji

3. Memonitor pelaksanaan rotasi orientasi


Tugas penanggung jawab rotasi lapangan:

1. Membuat grup komunikasi dengan para pembimbing lapangan

2. Memonitor pelaksanaan rotasi lapangan

3. Memberikan umpan balik kepada pihak lapangan bila diperlukan

4. Melaporkan hasil kegiatan dan masalah (bila ada) kepada pengelola modul.

RUANGAN YANG DIGUNAKAN

Karena dalam suatu waktu membutuhkan ruangan yang dapat menampung sekitar 150-160 mahasiswa

sekaligus baik ruang kuliah maupun ruang diskusi, maka dibutuhkan ruangan berkapasitas cukup besar

untuk menampung. Ruangan yang akan digunakan antara lain:

1. Ruang kuliah dan ruang diskusi departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI

2. Ruang kuliah dan ruang diskusi departemen Ilmu Anestesiologi FKUI-RSCM

3. Ruang kuliah theater IMERI lantai 6

4. Auditorium IMERI lantai 3 untuk kegiatan mingguan back to campus

5. Simulation training room IMERI

Sarana dan prasarana dipersiapkan oleh tim penyusun modul dengan penunjang dana adalah Universitas

Indonesia.

SARANA

Buku Rancangan Pengajaran (BRP)

Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP)

Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM)

Buku Log Book Mahasiswa

Buku rujukan

PRASARANA

1. Ruang kuliah/Ruang Diskusi :

i. FKUI: Satu buah ruang kuliah besar (kapasitas 60 orang), dan ruang diskusi/ruang besar

yang dapat diset menjadi tempat diskusi untuk 36 kelompok @ 5 mahasiswa

ii. RSUD / Klinik / puskesmas: masing-masing memiliki satu buah ruang diskusi (kapasitas 6

orang)

2. Alat audiovisual (mikrofon, loudspeaker, layar,komputer, LCD projector )

3. Alat tulis kantor (kertas, spidol)

4. Alat pemeriksaan fisik standard dimiliki oleh masing-masing mahasiswa dan klinik/puskesmas

setempat

5. Alat laboratorium disediakan oleh klinik/puskesmas setempat

6. Rekam medik (status pasien)

7. Perpustakaan FKUI dan UI

LAHAN PENDIDIKAN

RUMAH SAKIT

1. RSUPN Cipto Mangunkusumo

2. RSUP Persahabatan

3. RSUD Budi Asih

4. RSUD Pasar Rebo


PUSKESMAS

1. Puskesmas wilayah Kec. Pasar Rebo

2. Puskesmas wilayah Kec. Ciracas

3. Puskesmas wilayah Kec. Duren Sawit

4. Puskesmas wilayah Kec. Pulo Gadung

KLINIK

1. Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa

2. KDK Kayu Putih

3. Klinik Makara UI

4. Klinik Yayasan Kusuma Buana

Seluruh lahan pendidikan yang digunakan telah memiliki perjanjian kerjasama dengan FKUI baik di

tingkat Dinas Kesehatan, Pimpinan RSUD, dan Pimpinan Klinik.


No Jenis Pengeluaran Jumlah Unit Harga/Unit (Rp) Harga Total (Rp)

I Buku Pedoman

1 BRP 10 orang x 1 buah x x 1 Modul 10 bh 25.000 250.000

2 BPSP 40 orang x 1 buah x x 1 Modul 40 bh 25.000 1.000.000

3 BPKM 10 orang x 1 buah x x 1 Modul 10 bh 25.000 250.000

4 Logbook Mahasisw a 60 Mhs x 1 buah x x 1 Modul 60 bh 25.000 1.500.000

5 Biaya ISBN 3 x 1 buah x x 1 Modul 3 bh 100.000 300.000

III Bahan Habis Pakai

1 Alat tulis kantor (ATK) 1 modul x 1 paket x 1 paket 3.000.000 3.000.000

2 Foto Copy Administrai dan Rujukan 1 modul x 1 paket x 15000 lb 150 2.250.000

3 Komunikasi/ Voucher 22 mmg 50.000 1.100.000

IV Konsumsi

1 Konsumsi Rapat Persiapan 1 modul x 15 orang x 4 kali 60 orang 15.000 900.000

2 Konsumsi Rapat Evaluasi 1 modul x 15 orang x 2 kali 30 orang 15.000 450.000

3 Konsumsi Rapat Mingguan 1 modul x 15 orang x 15 kali 225 orang 15.000 3.375.000

4 Briefing Pembimbing Lapangan 1 modul x 28 orang x 1 kali 28 orang 15.000 420.000

5 Briefing Pembimbing Tugas 1 modul x 24 orang x 1 kali 24 orang 15.000 360.000

V Honorarium

1 Narasumber Kuliah 1 1 jam x 1 orang x 10 sesi x 3 rotasi 30 jam 100.000 3.000.000


3 Fasilitator Diskusi 2 jam x 5 orang x 10 sesi x 3 rotasi 300 jam 75.000 22.500.000

4 Narasumber Pleno 1 jam x 3 orang x 10 sesi x 3 rotasi 90 jam 100.000 9.000.000

5 Penguji 1 jam x 2 orang x 20 mhs x 3 rotasi 120 jam 100.000 12.000.000

6 Penguji Remedial 1 jam x 2 orang x 10 mhs x 3 rotasi 60 jam 100.000 6.000.000

7 Penanggung jaw ab orientasi 5 hari x 1 orang x 2 minggu x 3 rotasi 30 hari 75.000 2.250.000



3 Fasilitator Diskusi Topik 1 jam x 2 orang x 2 sesi x 3 rotasi 12 jam 75.000 900.000

4 Fasilitator Diskusi Kasus 2 jam x 4 orang x 6 sesi x 3 rotasi 144 jam 75.000 10.800.000

5 Narasumber Pleno 2 jam x 3 orang x 6 sesi x 3 rotasi 108 jam 100.000 10.800.000

6 Observasi 3 jam x 2 orang x 2 sesi x 3 rotasi 36 jam 75.000 2.700.000


1 Narasumber Kuliah 1 jam x 1 orang x 15 sesi x 3 rotasi 45 jam 100.000 4.500.000

2 Fasilitator Diskusi Simulasi Kasus 1,5 jam x 2 orang x 6 sesi x 3 rotasi 54 jam 100.000 5.400.000

3 Fasilitator Task Training 1,5 jam x 2 orang x 6 sesi x 3 rotasi 54 jam 75.000 4.050.000

4 Fasilitator Diskusi Topik 1,5 jam x 2 orang x 6 sesi x 3 rotasi 54 jam 75.000 4.050.000

5 Narasumber Presentasi Kasus 1,5 jam x 2 orang x 7 sesi x 3 rotasi 63 jam 100.000 6.300.000

6 Observasi 3 jam x 2 orang x 2 sesi x 3 rotasi 36 jam 75.000 2.700.000

7 Penguji DOPS Airw ay 1 jam x 1 orang x 20 mhs x 3 rotasi 60 jam 100.000 6.000.000


1 Orientasi 6 jam x 2 orang x 1 sesi x 3 rotasi 36 jam 100.000 3.600.000

2 Tutor Diskusi (Home Tutor IKK) 2 jam x 12 orang x 4 sesi x 3 rotasi 288 jam 75.000 21.600.000

3

Tutor Diskusi (Home Tutor Emergency-

Anestesi) 2 jam x 12 orang x 4 sesi x 3 rotasi 288 jam 75.000 21.600.000

4 Tutor Diskusi (Home Tutor Geriatri) 2 jam x 2 orang x 4 sesi x 3 rotasi 48 jam 75.000 3.600.000

5 Penguji OSCE 3 jam x 10 orang x 2 sesi x 3 rotasi 180 jam 100.000 18.000.000

6 Narasumber Pleno QA 3 jam x 2 orang x 3 sesi x 3 rotasi 54 jam 100.000 5.400.000

7 Penanggung Jaw ab Lapangan 5 hari x 3 orang x 3 minggu x 3 rotasi 135 hari 75.000 10.125.000

8 Transport Tutor ke Lapangan 4 lahan x 1 orang x 2 sesi x 3 rotasi 24 sesi 100.000 2.400.000

9 Transport pasien OSCE 3 hari x 3 orang x 2 sesi x 3 rotasi 54 orang 50.000 2.700.000

Volume

((1modul x 18mmg))+persiapan (1modulx4mgg)

ORIENTASI IKK

ORIENTASI GERIATRI

ORIENTASI ANESTESI

Lapangan RSUD

ANGGARAN MODUL PRE-INTERNSHIP 1. Periode Februari – Juli 2018




3

Tutor Diskusi (Home Tutor Emergency-

Anestesi) 2 jam x 12 orang x 4 sesi x 3 rotasi 288 jam 75.000 21.600.000


5 Narasumber Pleno Studi Kasus 3 jam x 3 orang x 3 sesi x 3 rotasi 81 jam 100.000 8.100.000

6 Narasumber Pleno Okupasi 3 jam x 2 orang x 3 sesi x 3 rotasi 54 jam 100.000 5.400.000

7 Penanggung Jaw ab Lapangan 5 hari x 3 orang x 3 sesi x 3 rotasi 135 hari 75.000 10.125.000




3 Anestesi) 2 jam x 12 orang x 4 sesi x 3 rotasi 288 jam 75.000 21.600.000


5 Narasumber Pleno Diagnosis Komunitas 3 jam x 2 orang x 3 sesi x 3 rotasi 54 jam 100.000 5.400.000

6 Narasumber Pleno Evaluasi Program 3 jam x 2 orang x 3 sesi x 3 rotasi 54 jam 100.000 5.400.000

7 Penanggung Jaw ab Lapangan 5 hari x 3 orang x 3 sesi x 3 rotasi 135 hari 75.000 10.125.000


VI Institusional Fee

1 RSUD 1 lahan x 60 mhs x 15 hari 900 hari 35.000 31.500.000

2 Puskesmas 1 lahan x 60 mhs x 15 hari 900 hari 10.000 9.000.000

3 Klinik 1 lahan x 60 mhs x 15 hari 900 hari 22.000 19.800.000

VI Personalia Modul (1 Modul, 18 minggu)

1 Ketua Modul 18 mgg x 1 orang x 18 mgg 150.000 2.700.000

2 Wakil ketua Modul 18 mgg x 6 orang x 108 mgg 150.000 16.200.000

3 Sekretariat Program (8 orang) 18 mgg x 8 orang x 144 mgg 75.000 10.800.000

4 Transport Lokal Pelaksana 20 lap x 3 kunj x 60 mgg 100.000 6.000.000

5 Penanggung jaw ab harian (PIC) 18 mgg x 5 hari x 3 orang 270 hari 75.000 20.250.000

PPh 21 (Honorarium) 24.273.750

TOTAL ANGGARAN 524.903.750

Lapangan Klinik

Lapangan Puskesmas


EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN

SASARAN PEMBELAJARAN KHUSUS DAN

LINGKUP BAHASAN

EVALUASI

Comprehensive Geriatri Assessment, proses menua dan implikasi

klinisnya

Essay (S)

Makalah/Laporan Kasus (S)

Pleno (S)

CBD (S)

Kegawatdaruratan jalan napas, jantung dan pernapasan, kasus kritis,

pembedahan darurat atau elektif

DOPS (F, S)

Problem solving cycle, diagnosis komunitas, quality assurance,

evaluasi program

Ceklist laporan (S)

Menyelenggarakan system gawat darurat terpadu dalam sebuah tim,

dan memberikan penilaian pelaksanaan upaya penanggulangan

kegawatdaruratan dengan memperhatikan kerjasama lintas profesi

dan lintas sektoral

MCQ (S)

Merencanakan, menyelenggarakan, dan menilai pelaksanaan upaya

kesehatan dan program kesehatan pada sarana layanan primer

dengan memperhatikan kerjasama lintas program dan lintas sektoral

pada program kesehatan

Ujian lisan (S)

Mengelola pasien emergensi medik/bedah seutuhnya mulai dari

identifikasi masalah, melakukan pemeriksaan klinis, pemeriksaan

penunjang, menetapkan diagnosis/diagnosis banding sampai

tatalaksana pasien dengan memperhatikan semua aspek (etika,

social, ekonomi, agama, dan budaya) pada kasus kegawatdaruratan

OSCE (S)

Mengelola sindrom geriatri atau penyakit pada pasien geriatri secara

holistic, komprehensif dan interdisiplin di rumah sakit, puskesmas,

dan klinik pratama

Essay (S)

Mini Cex (F)

CBD (S)

Makalah/Laporan Kasus (S)

Mengelola perawatan peri anestesi dan sedasi mulai dari persiapan,

pemantauan, dan pasca anesthesia/sedasi termasuk tatalaksana nyeri

dan perawatan intensif

MCQ (S)

Pendekatan keluarga dan kedokteran okupasi Ceklist laporan (S)

Mini Cex (F)

Mengidentifikasi, menyelesaikan, dan nenilai hasil penyelesaian

masalah kesehatan perorangan, keluarga, dan komunitas secara

timbal balik berbasis pencegahan di fasilitas kesehatan tingkat primer

pada kasus anak sampai usia lanjut

Ujian lisan (S)

S = Sumatif, F = Formatif


KOMPONEN NILAI MODUL

Sesuai rancangan kurikulum FKUI 2012, nilai komponen modul akan terdiri dari 4 komponen nilai antara

lain:

1. Nilai IKK 1 (Urban/Upaya Kesehatan Perorangan/UKP)

2. Nilai IKK 2 (Rural/Upaya Kesehatan Masyarakat/UKM)

3. Nilai Emergensi-Anestesi

4. Nilai Geriatri

Seluruh nilai komponen modul akan dirata-ratakan menjadi nilai modul akhir. Mahasiswa dinyatakan lulus

modul apabila seluruh komponen bernilai modul > 65. Karena modul Pre-Internship merupakan suatu

modul terintegrasi dan bersinambung, serta pencapaian kompetensi dan sasaran belajar satu sama lain

saling terkait, maka apabila SALAH SATU komponen bernilai < 65 setelah remedial, mahasiswa

tersebut dinyatakan TIDAK LULUS modul, dan harus MENGULANG modul di semester

berikutnya.


PEMBOBOTAN KOMPONEN NILAI MODUL

Keterangan: S = Sumatif, F = Formatif, MSF = Multi Source Feedback

Komponen Sumber Frekuensi S/F Bobot Tempat

IKK 1

(urban)/UKP (4 SKS)

Laporan studi kasus kedokteran

keluarga

1 S 15 Klinik

Laporan studi kasus kedokteran

okupasi

1 S 15 Klinik

EBCR 1 S 10 Klinik

Diskusi home tutor klinik 4 FS 15 Back to

campus

Mini Cex klinik 2 FS 15 Klinik

MSF klinik 1 S 10 Klinik

Ujian lisan 1 S 20 Orientasi

TOTAL BOBOT KOMPONEN 100

IKK 2 (rural)/UKM

(4 SKS)

Laporan diagnosis komunitas 1 S 10 Puskesmas

Laporan evaluasi program 1 S 10 Puskesmas

Laporan quality assurance 1 S 10 RSUD

Diskusi home tutor puskesmas 4 FS 15 Back to

campus

Diskusi home tutor RSUD 4 FS 10 Back to

campus

Mini Cex puskesmas (poli) 2 FS 15 Puskesmas

MSF puskesmas 1 S 10 Puskesmas

Ujian ilsan 1 S 20 Orientasi


Emergensi-Anestesi

(4 SKS)

OSCE 1 S 25 FKUI

DOPS 1 1 S 10 Orientasi

DOPS 2 1 S 10 RSUD

MCQ 1 S 15 Orientasi

CBD 4 FS 10 Back to campus

Mini Cex UGD 1 FS 5 RSUD

Mini Cex puskesmas 1 FS 5 Puskesmas

CBD Perioperatif dan manajemen

nyeri

1 FS 10 RSUD

MSF Perioperatif dan manajemen nyeri

1 FS 5 RSUD

MSF IGD 1 FS 5 RSUD


Geriatri (2 SKS)

Essay 1 S 30 Orientasi

Pleno geriatric mingguan 12 FS 15 Back to

campus

Pleno orientasi geriatri 1 FS 15 Orientasi

CBD Rawat inap 1 FS 15 RSUD

MSF Rawat inap 1 FS 10 RSUD

Makalah 1 S 15 Lapangan



KELULUSAN DAN PREDIKAT KELULUSAN

- Nilai batas lulus :

Sesudah mendapatkan nilai akhir modul, nilai tersebut dikonversikan menjadi nilai huruf, sebagai

berikut :

Nilai angka Nilai huruf Nilai mutu

85 – 100 A 4.00

80 - 84 A- 3.70

75 - 79 B+ 3.30

70 – 74 B 3.00

65 – 69 B- 2.70

60 – 64 C+ 2.30

55 – 59 C 2.00

50 – 54 C- 1.70

40 – 49 D 1.00

< 40 E 0.00

Mengulang modul :

- bila kehadiran lapangan dan diskusi masing-masing kurang dari 80 %

- bila melakukan pelanggaran berat

- bila melakukan plagiarism

- bila salah satu komponen nilai mempunyai nilai kurang dari 65 (setelah remedial)

- bila nilai total modul setelah remedial kurang dari 65 (B-)

Catatan:

1. Nilai komponen yang kurang dari 65 harus diulang diperbaiki sebelum modul berakhir

2. Bila mahasiswa dinyatakan tidak lulus modul, maka mahasiswa mahasiswa harus mengulang

modul di semester berikutnya.

II. Evaluasi Program Pendidikan

1. Evaluasi Program

80% mahasiswa lulus dengan nilai minimal B (70)

2. Evaluasi Proses Program

- Semua kegiatan berlangsung sesuai rencana.

- Perubahan jadwal, waktu dan kegiatan tidak lebih dari 10%.

- Setiap kegiatan dihadiri minimal 90% mahasiswa, tutor, dan narasumber.


Lampiran 1. KOMPETENSI*

Kurikulum FKUI tahun 2012 menekankan 7 kompetensi yang sesuai dengan Kurikulum Nasional ditambah

3 kompetensi yang merupakan kekhususan lulusan FKUI. Kompetensi yang diharapkan dicapai oleh

lulusan FKUI adalah2:

A. Kompetensi Utama

1. Komunikasi efektif

2. Keterampilan klinis dasar

3. Keterampilan menerapkan dasar-dasar ilmu biomedik, ilmu klinis, ilmu perilaku dan

epidemiologi dalam praktik kedokteran keluarga

4. Pengelolaan masalah kesehatan pada individu, keluarga dan masyarakat

5. Memanfaatkan dan menilai secara kritis kesahihan teknologi informasi

6. Mawas diri dan pengembangan diri dengan belajar sepanjang hayat

7. Etika, moral dan profesionalisme dalam praktik

B. Kompetensi Pendukung

8. Riset

9. Pengelolaan Kegawat-daruratan Kedokteran dan Kesehatan

10. Manajemen pelayanan kesehatan


Lampiran 2. Peraturan & tata tertib

UMUM

1. Setiap peserta modul wajib memahami dan menyepakati untuk mentaati ketentuan yang

tercantum pada PERATURAN UNIVERSITAS INDONESIA NO: 1 tahun 1996, tentang Tata

Tertib Kehidupan Kampus Universitas Indonesia

2. Setiap peserta modul wajib memahami dan menyepakati untuk mentaati ketentuan

Materi, Strategi, dan Sarana Pembinaan yang tercantum dalam Keputusan Dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia no.: 21/SK/D/FK/UI/1995 tentang Pedoman

Pelaksanaan Program Pembinaan Perilaku Mahasiswa FKUI

3. Setiap peserta modul wajib memahami dan menyepakati untuk mentaati ketentuan

dalam PERATURAN TATA TERTIB AKADEMIK yang tercantum dalam Buku Panduan

Pendidikan FKUI

KHUSUS

Terdaftar

1. Setiap peserta modul yang akan mengikuti program modul, adalah mahasiswa FKUI yang

TELAH LULUS seluruh Modul Praktik Klinik rotasi panjang dan pendek serta namanya

tercantum pada SIAK NG untuk modul pre-internship

Kelompok

2. Setiap peserta modul membentuk dan menjadi bagian dari kelompok tugas. Setiap

rombongan rotasi modul, peserta dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri atas 4-6

orang mahasiswa.

3. Kelompok dibentuk secara acak oleh pengelola modul dengan mempertimbangkan

pemerataan IPK dan proporsi jenis kelamin

4. Setiap peserta modul menyetujui pembagian kelompok yang telah ditetapkan sendiri

antar mahasiswa sebelum dimulainya modul

Pakaian dan atribut

5. Dalam menjalankan Modul, mahasiswa diharuskan berperilaku, berbahasa,

berpenampilan rapi dengan potongan rambut dan busana yang sopan (tidak boleh

memakai celana/rok jeans, kaos T-shirt, sandal/sepatu sandal) sesuai dengan

norma-norma yang dicantumkan dalam janji kepaniteraan. Khusus bagi mahasiswa

perempuan yang berambut panjang, maka dianjurkan untuk diikat. Dan hal-hal lain yang

mendukung keselamatan dalam pekerjaan sebagai petugas kesehatan. Setiap

mahasiswa wajib berperasaan, berpikiran dan bertindak sesuai dengan etika

profesi seorang dokter.

6. Setiap peserta modul menyematkan kartu tanda pengenal mahasiswa di dada kiri pada

setiap kesempatan yang ada hubungannya dengan kegiatan modul baik di lingkungan

kampus, lahan pendidikan, maupun di masyarakat.

7. Setiap peserta modul menggunakan baju dokter (snell jas) pada setiap kesempatan yang

ada hubungannya dengan kegiatan modul baik di lingkungan kampus maupun lahan

pendidikan.

8. Sebagai keterangan sesuai dengan keputusan Dekan FKUI mengenai pakaian yang

sesuai untuk kegiatan akademik, maka bagi mahasiswi, celana panjang (bukan berbahan


jeans) diperbolehkan pada saat mahasiswi bekerja mengunjungi rumah pasien dan

mengambil data di masyarakat.

Administrasi pendidikan

9. Setiap peserta modul membaca, memahami, dan menandatangani kesepakatan tata

tertib modul pada hari pertama modul

10. Setiap peserta modul mengumpulkan masing-masing 1 lembar pas foto terbaru di setiap

rotasi orientasi dan lapangan serta 1 lembar tertempel di logbook

11. Lembar identitas logbook yang telah dibubuhi pasfoto dan lembar pernyataan diserahkan

kepada sekretariat modul untuk ditandatangani oleh penanggungjawab modul

Portfolio, logbook dan tugas modul

12. Setiap peserta modul wajib dan berhak meminta tanda tangan dosen / pembimbing

/pembimbing klinik/ pembimbing tugas / petugas yang bersangkutan langsung pada

setiap kegiatan dan harus tercatat dalam lembar tugas, laporan dan logbooknya

13. Setiap peserta modul wajib menyerahkan lembar tugas dan laporan setiap rotasi

lapangan pada hari Selasa minggu 4 setiap rotasi lapangan pada sekretariat modul

atau pada waktu lain yang ditentukan oleh pihak modul.

Kehadiran

14. Peserta harus mengikuti seluruh kegiatan modul sesuai dengan jadwal

15. Bila peserta hadir terlambat lebih dari 30 menit hingga separuh waktu kegiatan, maka

dihitung tidak hadir ½ hari

16. Bila peserta hadir terlambat lebih dari separuh waktu kegiatan, maka dihitung tidak hadir

1 kegiatan penuh

17. Ketidakhadiran dalam setiap hari orientasi (hari pertama modul, hari pertama di lahan

pendidikan), atau 2 (dua) hari pada satu lahan pendidikan, atau lebih dari 1 (satu) hari

pada diskusi mingguan dengan alasan tidak sah, akan dianggap telah mengundurkan diri

dari modul.

Alasan sah ketidakhadiran adalah:

- sakit, dibuktikan dengan surat sakit dokter poliklinik FKUI/UI

- kematian orangtua, saudara kandung, suami, istri, anak

- melahirkan, dibuktikan dengan salinan surat lahir

- tugas dari FKUI, dibuktikan dengan surat ijin dari Dekan FKUI

- ijin cuti, dibuktikan dengan surat ijin cuti FKUI

Pelanggaran berat

18. Selain ketidakhadiran dan tidak diselesaikan tugas-tugas, maka pelaggaran yang dapat

menyebabkan peserta modul dinilai gagal sehingga harus mengulang modul dan kerja

sosial adalah:

i. memalsukan tandatangan pembimbing dan/atau petugas lapangan dan/atau

penanggung jawab modul

ii. melakukan plagiarisme, sebagian maupun seluruh makalah/laporan/tugas


Syarat nilai diumumkan

19. Syarat nilai modul diumumkan adalah telah diserahkannya:

i. Seluruh tugas lapangan rsud, klinik, puskesmas, berkas pasien, keluarga,

okupasi, laporan kasus, serta logbook yang telah terisi lengkap dan

ditandatangani oleh pembimbing tugas maupun pembimbing lapangan untuk

dikumpulkan pada sekretariat modul

ii. Laporan kelompok sudah ditandatangani pembimbing

iii. Rekam medis pasien, keluarga pasien binaan dan pasien follow up telah

dikembalikan ke lapangan

iv. Buku-buku dan sumber pustaka lain yang dipinjam dari program modul,

pembimbing, lahan pendidikan dan/atau perpustakaan

20. Apabila tidak dapat mengikuti ujian atau ketidakhadiran dengan alasan yang tidak sah,

maka mahasiswa yang bersangkutan dianggap gagal dalam modul dan harus mengulang

modul.

Pengumuman hasil modul

21. Hasil modul diumumkan melalui SIAK NG. Pengelola modul tidak mengumumkan hasil

modul langsung kepada mahasiswa baik individu maupun kelompok.

Mengulang modul

22. Bila mahasiswa dinyatakan mengulang modul, maka ulang modul bersifat menyeluruh.

Mahasiswa yang mengulang modul mengikuti seluruh tatatertib dan syarat yang berlaku

pada modul yang berlangsung.


DAFTAR NAMA MAHASISWA MODUL PRE-INTERNSHIP

TERM-2 SEMESTER GENAP 2017/2018

Kelompok A1 Kelompok A3

Vanya Utami Tedhy Fatira Ratri Audita

Ni Gusti Made Anggreni Nur Hadi Yasmina Zahra Syadza

Ayu Triyanie Adi Nugroho

Muhammad Insan Kharis Devi Destiana

Bondan Winarno* Kenneth Johan*

Rhema Andriana Susilo* Yann Penduff*

Kelompok A2 Kelompok A4

Shella Rizki Melati Yuli Andari Muliati

Kamilah Haniyah M Dany Petra

Brian Santoso Komang Shary K

Ahmad Bakri Nurul Prihartini

Rusdah Binti Muhammad Amin* Christoper Khorazon*

Rizani Putri Iman*

*Angkatan 2011 (Kurikulum 2005) dan hanya mengikuti Rotasi Orientasi IKK, Klinik, dan Puskesmas

dengan catatan per Tanggal 26 Maret 2018 terbukti minimal telah melewati rotasi modul penyakit

dalam, ilmu kesehatan anak, dan kebidanan.

DAFTAR ROTASI MAHASISWA DALAM KELOMPOK

Ke. 26 Feb – 9 Mar

2018 12 Mar –

23 Mar 2018 26 Mar –

6 Apr 2018 9 Apr – 4 Mei

2018 7 Mei – 31 Mei

2018 4 Jun –

6 Juli 2018

A1 Orientasi Geriatri

Orientasi Emergency

Anestesi (RSCM /TMRC)

Orientasi

Kedokteran Komunitas (IKK)

RSUD Pasar

Rebo

Rumah Sehat

Masjid Agung Sunda Kelapa

PKM Wilayah

Kecamatan Ciracas


Orientasi

Emergency Anestesi

(RSCM /TMRC)

Orientasi

Kedokteran Komunitas (IKK)

RSUD Pasar Rebo

Klinik Makara UI

PKM Wilayah

Kecamatan Pasar Rebo


Orientasi

Emergency Anestesi

(RSCM /TMRC)

Orientasi Kedokteran

Komunitas (IKK)

RSUD Budhi Asih

KDK Kayu Putih PKM Wilayah Kecamatan

Pulo Gadung


Orientasi Emergency

Anestesi (RSCM /TMRC)

Orientasi Kedokteran

Komunitas (IKK)

RSUD Budhi

Asih

Klinik Yayasan

Kusuma Buana

PKM Wilayah Kecamatan

Duren Sawit

BUKU RANCANGAN PENGAJARAN (BRP) MODUL PREINTERNSHIP, FKUI 2017-2018 TERM 2 50

ROTASI ORIENTASI GERIATRI MINGGU 1-2

JADWAL ORIENTASI GERIATRI MINGGU 1

MINGGU JAM SENIN,

26 Februari 2018 SELASA,

27 Februari 2018 RABU,

28 Februari 2018 KAMIS,

1 Maret 2018 JUMAT,

2 Maret 2018

1

07.00-07.30

K1: Pengantar Modul

(07.30-09.00)

Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri

07.30-08.00

PLENO 3

CGA Penyakit kronik degenerative

(07.30-09.30)

08.00-08.30 VIDEO

GERIATRI DI KOMUNITAS

PLENO 1 CGA Sindrom geriatri

PLENO 2

CGA Sindrom delirium akut

08.30-09.00

09.00-09.30

K2: Proses Menua dan

implikasl kliniknya

Comprehensive

Geriatric Assessment / CGA

K4 :

Farmakoterapi dan

polifarmasi pd ps qeriatri 09. 30-10.00 K9:

Gangguan status

fungsional dan peran rehabilitasl medik pada

pasien geriatri 10.00-10.30

K5:

Sindrom Geriatri (Imobilisasi dan

komplikasinya,

Instabilitas postural, dan jatuh, Inkontinensia urin)

K6: Gangguan psikoafektif

dan gangguan kognitif pada usia lanjut

K8: Gangguan nutrisi pada

usia lanjut 10.30-11.00

DISKUSI TOPIK 2 : Penyakit Infeksi pada

usia lanjut (Pneumonia, ISK)

11.00-11.30 K3:

Pelayanan kesehatan

pasien geriatri

K7: Sindrom delirium akut

DISKUSI TOPIK 1 :

Penyakit Kronik Degeneratif pada usia

lanjut (DM, Hipertensi, OA)

11.30-12.00

ISHOMA

12.00-12.30 ISHOMA

12.30-13.00

13.00-13.30 VIDEO ANAMNESIS

DAN PF PASIEN GERIATRI

DISKUSI KASUS

KELOMPOK Topik:

CGA & Sindrom geriatrl

DISKUSI KASUS

KELOMPOK Topik : CGA & sindrom delirium

akut

DISKUSI KASUS

KELOMPOK Topik: CGA & Penyakit kronik

degeneratif

K10:

Kesehatan gigi mulut pada

usia lanjut (13.00-14.00)

13.30-14.00

14.30-15.00


ROTASI ORIENTASI GERIATRI MINGGU 1-2

JADWAL ORIENTASI GERIATRI MINGGU 2

MINGGU JAM SENIN,

5 Maret 2018

SELASA,

6 Maret 2018

RABU,

7 Maret 2018

KAMIS,

8 Maret 2018

JUMAT,

9 Maret 2018

2

07.00-07.30

Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri

Mandiri

07.30-08.00

08.00-08.30 Pengkajian pasien

geriatri di seting

gawat darurat

Observasi kegiatan

Poliklinik Geriatri dan

Ruang Rwt Akut Geriatri

DISKUSI KASUS

KELOMPOK

Topik: SEMUA

DISKUSI KASUS

KELOMPOK

Topik: SEMUA UJIAN

08.30-09.00

09.00-09.30

DISKUSI KASUS

KELOMPOK

Topik:

CGA & Penyakit infeksi

09. 30-10.00

10.00-10.30

10.30-11.00

Mandiri Mandiri 11.00-11.30 Mandiri

11.30-12.00

ISHOMA 12.00-12.30 ISHOMA

12.30-13.00

13.00-13.30

PLENO

4

CGA & Penyakit infeksi

Observasi kegiatan

Poliklinik Geriatri dan

Ruang Rawat Akut

Geriatri

PLENO

5

PLENO

6 FEEDBACK & PENJELASAN

ROTASI DI WAHANA

13.30-14.00

14.30-15.00

13.30-14.00

14.30-15.00


ROTASI ORIENTASI ANESTESI-EMERGENSI MINGGU 3-4

JADWAL ORIENTASI EMERGENSI ANESTESI MINGGU 3

MINGGU JAM SENIN, 12 Maret 2018 SELASA, 13 Maret

2018 RABU, 14 Maret

2018 KAMIS, 15 Maret

2018 JUMAT, 16 Maret

2018

SABTU, 17 Maret

2018

MINGGU, 18 Maret

2018

3

07.30 – 07.30

07.30-08.15 Introduksi sub modul KGD-ATI

08.15-09.00 Pemeriksaan Klinis Gawat Darurat

09.00-09.45 Manajemen jalan nafas

09.45-10.30 Triase, Rujukan, dan Transportasi Medik

10.30-11.15 Kegawatdaruratan Dewasa

11.15-12.00 Dinamika Tim dan Manajemen Risiko

12.00-13.00 Istirahat

13.00-13.45

Anesthesia is critical care (Kapita Selekta Anestesia)

13.45-14.30

Persiapan Pra anestesia, Premedikasi dan Teknik Anestesia Umum/Sedasi Prosedural

14.30-15.15

Pemantauan intra operasi dan pemantauan pasien kritis

15.15-17.00

Pembagian Jadwal OK dan Kunjungan Pre Anestesia

Parade Pagi Parade Pagi Parade Pagi Parade Pagi

Jaga Jaga

07.30 – 09.00

IGD

RS

CM

ICU

RS

CM

OK

RS

P

Simulasi Kasus (III-IV)

IGD

RS

CM

(III)

ICU

RS

CM

(IV)

OK

RS

P

Simulasi Kasus (I-II)

OK

RS

P

OK

RS

CM

ICU

RS

CM


OK

RS

P

OK

RS

CM

ICU

RS

CM


09.00 – 10.30 Task

training (III-IV)

Task training

(I-II)

Task training (III-IV)

Task training

(I-II)

10.30 – 12.00 Diskusi Topik (III-IV)

Diskusi Topik (I-II)

Diskusi Topik (III-IV)


12.00 – 13.00 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat

Jaga Jaga

13.00 – 13.15

Diskusi Kasus dengan Pemicu: 1. Kegawat-

daruratan Bedah dan Trauma

2. Akut Abdomen 3. Luka Bakar 4. Trauma Multipel

Diskusi Kasus dengan Pemicu: 1. Analgesia

Regional 2. Nyeri Akut

Pascabedah 3. Tatalaksana

nyeri intervensional

4. Nyeri akut di IGD

Diskusi Kasus dengan Pemicu: 1. Prinsip dasar

Critical Care Unit

2. Indikasi Perawatan ICU

3. Ventilasi Mekanik

4. Sepsis

Diskusi Kasus dengan Pemicu: 1. Kejang 2. Penurunan

Kesadaran metabolik

3. Traumatic Brain Injury

4. Cerebrovas-cular Disease (CVD)

14.30 – 15.30 Pleno Diskusi Pleno Diskusi Pleno Diskusi Pleno Diskusi

15.30 – 17.00 Pembagian Jadwal OK dan Kunjungan

Pre Anestesia

Pembagian Jadwal OK dan Kunjungan

Pre Anestesia


Pre Anestesia


Pre Anestesia

17.00-07.00 Jaga Jaga Jaga Jaga


JADWAL ORIENTASI EMERGENSI ANESTESI MINGGU 4

MINGGU JAM SENIN, 19 Maret 2018 SELASA, 20 Maret

2018 RABU, 21 Maret 2018 KAMIS, 22 Maret 2018

JUMAT, 23 Maret 2018

SABTU, 24 Maret

2018

MINGGU, 25 Maret

2018

4

07.30 – 07.30 Parade Pagi Parade Pagi Parade Pagi Parade Pagi Parade Pagi

Jaga

07.30 – 09.00

OK

RS

P

OK

RS

CM

IGD

RS

CM


OK

RS

P

OK

RS

CM

IGD

RS

CM

Simulasi Kasus (I-II) DOPS

Formatif manajemen jalan napas

(I-II)

Simulasi Kasus (III-IV) DOPS

Formatif manajemen jalan napas

(III-IV)


DOPS Formatif manajemen jalan napas

(REMEDIAL)

09.00 – 10.30 Task

training (III-IV)

Task training

(I-II)

Task training (III-IV)

Task training

(I-II)

10.30 – 12.00 Diskusi Topik (III-IV)


Diskusi Topik (III-IV)


12.00 – 13.00 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat

Jaga

13.00 – 13.15

Diskusi Kasus dengan Pemicu: 1. Syok 2. Sesak nafas 3. Nyeri Dada 4. Sumbatan jalan

nafas

Diskusi Kasus dengan Pemicu: 1. Perdarahan

peripartum 2. Eklampsia 3. Maternal collapse 4. PONEK/PONED

Diskusi Kasus dengan Pemicu: 1. Resusitasi neonatal 2. Syok pada anak 3. Kejang dan

penurunan kesadaran anak

4. Sesak pada anak

Kuliah Umum: Rujukan dan Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu

(SPGDT)

Ujian Tulis Remedial

Kuliah Umum: Breaking Bad News

Mandiri Kuliah Umum: Triase

Bencana

14.30 – 15.30 Pleno Diskusi Pleno Diskusi Pleno Diskusi Kuliah Umum: Kematian Medis dan Mati Batang

Otak

15.30 – 17.00 Pembagian Jadwal OK

dan Kunjungan Pre Anestesia

Pembagian Jadwal OK dan Kunjungan Pre

Anestesia

Pembagian Jadwal OK dan Kunjungan Pre Anestesia

Ujian Tulis

Jaga

17.00-07.00 Jaga Jaga


JADWAL ROTASI ORIENTASI MINGGU 5 -6

JADWAL ORIENTASI IKK MINGGU 5

MINGGU JAM SENIN,

26 Maret 2018

SELASA,

27 Maret 2018

RABU,

28 Maret 2018

KAMIS,

29 Maret 2018

JUMAT,

30 Maret 2018

5

08.00 - 09.00 ORIENTASI MODUL Pengelolaan kasus

dengan pendekatan

Kedokteran Keluarga

(langkah-langkah studi

kasus kedokteran

keluarga)

Diskusi kelompok

orientasi

kasus kedokteran

keluarga

Diskusi kelompok

orientasi kasus

kedokteran okupasi

Hari Libur Nasional

09.00 - 10.00 Kedokteran Komunitas

dalam Ilmu Kedokteran

10.00 - 11.00

Layanan Primer

sebagai bagian dari

Sistem Kesehatan

Pengelolaan kasus

okupasi (7 langkah

diagnosis okupasi) 11.00 - 12.00

Manajemen dan

Program Puskesmas

12.00 - 13.00 ISHOMA ISHOMA ISHOMA ISHOMA

13.00 - 14.00 Pelayanan Kesehatan

di Klinik Pratama

Pengelolaan nutrisi

masyarakat dan populasi

khusus Pleno orientasi

kasus kedokteran

keluarga

Pleno orientasi kasus

kedokteran okupasi

14.00 - 15.00 Sistem Pembiayaan

Kesehatan

Gaya hidup aktif

masyarakat dan populasi

khusus

PJ Orientasi IKK : drg. Agus Sugiharto, MARS

PIC Minggu 1 : dr. Muhammad Ilyas, SpOk

dr. Ferdi Afian, SpKP


JADWAL ORIENTASI IKK MINGGU 6

MINGGU JAM SENIN,

2 April 2018 SELASA,

3 April 2018

RABU, 4 April 2018

KAMIS, 5 April 2018

JUMAT, 6 April 2018

6

08.00 - 09.00 Evapro dan langkah-

langkah

pelaksanaannya

Diskusi kelompok

orientasi diagnosis komunitas

Diskusi kelompok orientasi

evaluasi program

Diskusi kelompok

orientasi QA

ASSESSMENT

(Ujian Lisan)

09.00 - 10.00

10.00 - 11.00 Program jaminan

mutu (Quality

Assurance) dan

langkah-langkah

pelaksanaannya 11.00 - 12.00

12.00 - 13.00 ISHOMA ISHOMA ISHOMA ISHOMA ISHOMA

13.00 - 14.00 Diagnosis Komunitas

dan langkah-langkah

pelaksanaannya

Pleno orientasi diagnosis

komunitas

Pleno orientasi evaluasi

program

Pleno orientasi QA

ASSESSMENT

REMEDIAL

14.00 - 15.00

MANDIRI

15.00 - 16.00 MANDIRI MANDIRI Penjelasan ujian lisan dan

IKK di lapangan MANDIRI

PJ Orientasi IKK : dr. Agus Sugiharto, MARS

PIC Minggu 2 : dr. Rodri Tanoto, MSc

dr. Levina Chandra Khoe, MSc

dr. Retno Wibawanti, SpKP


JADWAL ROTASI RSUD 7 - 10

ROTASI RSUD MINGGU 7 - 8

MINGGU

7

Waktu Senin,

9 April 2018 Selasa,

10 April 2018 Rabu,

11 April 2018 Kamis,

12 April 2018 Jumat,

13 April 2018 Sabtu,

14 April 2018 Minggu,

15 April 2018

08.00 - 09.00

ORIENTASI

LAPANGAN &

PEMBAGIAN

TUGAS

KELOMPOK

Kegiatan lapangan, diskusi dan

penilaian lapangan dengan supervisor

lapangan

Geriatri

Libur Nasional JAGA JAGA

09.00 - 10.00

10.00 - 11.00 Diskusi Kasus I 11.00 - 12.00

12.00 - 13.00 ISHOMA

13.00 - 14.00 Quality

Assurance 14.00 - 15.00

15.00 - 16.00

18.00 - 06.00 JAGA MALAM

MINGGU

8

Waktu Senin,

16 April 2018

Selasa,

17 April 2018

Rabu,

18 April 2018

Kamis,

19 April 2018

Jumat,

20 April 2018

Sabtu,

21 April 2018

Minggu,

22 April 2018

08.00 - 09.00

Kegiatan lapangan, diskusi dan penilaian lapangan dengan

supervisor lapangan

Geriatri

MODUL

KOLABORASI JAGA JAGA

09.00 - 10.00

10.00 - 11.00 Diskusi Kasus II 11.00 - 12.00

12.00 - 13.00 ISHOMA

13.00 - 14.00 Quality

Assurance 14.00 - 15.00

15.00 - 16.00

18.00 - 06.00 JAGA MALAM

PIC KEGIATAN LAPANGAN RSUD:

dr. Ferdi Afian, SpKP dr. Andi Ade Ramlan, Sp.An

dr. Ika Fitiriana, SpPD


ROTASI RSUD MINGGU 9 - 10

MINGGU

9

Waktu Senin,

23 April 2018 Selasa,

24 April 2018 Rabu,

25 April 2018 Kamis,

26 April 2018 Jumat,

27 April 2018 Sabtu,

28 April 2018 Minggu,

29 April 2018

08.00 - 09.00

Kegiatan lapangan, diskusi dan penilaian lapangan

dengan supervisor lapangan

Geriatri

MODUL

KOLABORASI JAGA JAGA

09.00 - 10.00

10.00 - 11.00 Diskusi Kasus III 11.00 - 12.00

12.00 - 13.00 ISHOMA

13.00 - 14.00 Quality

Assurance 14.00 - 15.00

15.00 - 16.00

18.00 - 06.00 JAGA MALAM

MINGGU

10

Waktu Senin,

30 April 2018

Selasa,

1 Mei 2018

Rabu,

2 Mei 2018

Kamis,

3 Mei 2018

Jumat,

4 Mei 2018

Sabtu, 13

Januari

2018

Sabtu, 13 Januari

2018

08.00 - 09.00 Geriatri

LIBUR

NASIONAL

Hari Buruh

Nasional

MANDIRI

OSCE

EMERGENSI-

ANESTESI

MANDIRI MANDIRI MANDIRI

09.00 – 10.00

Pleno QA 10.00 – 11.00 Diskusi Kasus IV 11.00 – 12.00

12.00 – 13.00 ISHOMA

MANDIRI 13.00 – 14.00 Quality

Assurance 14.00 – 15.00

18.00 – 06.00 JAGA MALAM

PIC KEGIATAN LAPANGAN RSUD: dr. Ferdi Afian, SpKP

dr. Andi Ade Ramlan, Sp.An

dr. Ika Fitiriana, SpPD


JADWAL ROTASI KLINIK 11 - 14

ROTASI KLINIK MINGGU 11-12

MINGGU 11

Waktu Senin,

7 Mei 2018 Selasa,

8 Mei 2018 Rabu,

9 Mei 2018 Kamis,

10 Mei 2018 Jumat,

11 Mei 2018 Sabtu,

12 Mei 2018

08.00 - 09.00

ORIENTASI

LAPANGAN & PEMBAGIAN

TUGAS KELOMPOK

Kegiatan lapangan, diskusi dan penilaian lapangan dengan

supervisor lapangan

Hari Libur Nasional

Geriatri

MANDIRI

09.00 - 10.00

10.00 - 11.00 Diskusi Kasus I 11.00 - 12.00

12.00 - 13.00 ISHOMA

13.00 - 14.00 Studi kasus dokkel-okupasi 14.00 - 15.00

15.00 - 16.00

MINGGU 12

Waktu Senin,

14 Mei 2018

Selasa,

15 Mei 2018

Rabu,

16 Mei 2018

Kamis,

17 Mei 2018

Jumat,

18 Mei 2018

Sabtu,

19 Mei 2018

08.00 - 09.00

Kegiatan lapangan, diskusi dan penilaian lapangan dengan supervisor lapangan

Geriatri

MODUL KOLABORASI MANDIRI

09.00 - 10.00

10.00 - 11.00 Diskusi Kasus II 11.00 - 12.00

12.00 - 13.00 ISHOMA

13.00 - 14.00 Studi kasus

dokkel-okupasi 14.00 - 15.00

15.00 - 16.00

PIC KEGIATAN LAPANGAN KLINIK: dr. Levina Chandra, MSc

dr. Profitasari, SpKJ dr. Ceva Wicaksono Pitoyo, SpPD, KIC


ROTASI KLINIK MINGGU 13-14

MINGGU 13

Waktu Senin,

21 Mei 2018

Selasa,

22 Mei 2018

Rabu,

23 Mei 2018

Kamis,

24 Mei 2018

Jumat,

25 Mei 2018

Sabtu,

26 Mei 2018

08.00 - 09.00

Kegiatan lapangan, diskusi dan penilaian lapangan dengan supervisor lapangan

Progress Test

Geriatri

MODUL KOLABORASI

MANDIRI

09.00 - 10.00


12.00 - 13.00 ISHOMA

13.00 - 14.00 Studi kasus

dokkel-okupasi 14.00 - 15.00

15.00 - 16.00

MINGGU 14

Waktu Senin,

28 Mei 2018

Selasa,

29 Mei 2018

Rabu,

30 Mei 2018

Kamis,

31 Mei 2018

Jumat,

1 Juni 2018 Sabtu, 16 Desember 2017

08.00 - 09.00 Geriatri

(Hari Libur Nasional)

MANDIRI

MANDIRI

(Hari Libur

Nasional)

MANDIRI

09.00 - 10.00 Pleno Studi

Kasus Kedokteran

Keluarga

10.00 - 11.00 Diskusi Kasus IV 11.00 - 12.00

12.00 - 13.00 ISHOMA ISHOMA

13.00 - 14.00 Studi kasus dokkel -okupasi

Pleno Studi Kasus

Kedokteran Okupasi

14.00 - 15.00

15.00 - 16.00

PIC KEGIATAN LAPANGAN KLINIK: dr. Levina Chandra, MSc

dr. Profitasari, SpKJ dr. Ceva Wicaksono Pitoyo, SpPD, KIC


JADWAL ROTASI PUSKESMAS 15 - 19

ROTASI PUSKESMAS MINGGU 15 - 16

MINGGU

15

Waktu Senin,

4 Juni 2018 Selasa,

5 Juni 2018 Rabu,

6 Juni 2018 Kamis,

7 Juni 2018 Jumat,

8 Juni 2018 Sabtu,

9 Jini 2018 Minggu,

10 Juni 2018

08.00 - 09.00

ORIENTASI

LAPANGAN & PEMBAGIAN

TUGAS KELOMPOK

Kegiatan lapangan, diskusi dan penilaian lapangan dengan supervisor

lapangan

Geriatri

MODUL KOLABORASI

Kegiatan lapangan, diskusi

dan penilaian lapangan dengan

supervisor lapangan

JAGA

09.00 - 10.00

10.00 - 11.00 Diskusi Kasus I 11.00 - 12.00

12.00 - 13.00 ISHOMA

13.00 - 14.00 Komdi-Evapro

14.00 - 15.00

15.00 - 16.00

18.00 - 06.00 JAGA MALAM

MINGGU

16

Waktu Senin,

11 Juni 2018 Selasa,

12 Juni 2018 Rabu, 13 Juni

2018 Kamis, 14 Juni

2018 Jumat, 15 Juni

2018 Sabtu, 16 Juni

2018 Minggu, 17 Juni 2018

08.00 - 09.00

Kegiatan lapangan, diskusi dan penilaian lapangan dengan supervisor

lapangan

LIBUR NASIONAL

IDUL FITRI

LIBUR NASIONAL

IDUL FITRI

LIBUR NASIONAL

IDUL FITRI

LIBUR NASIONAL

IDUL FITRI

LIBUR NASIONAL

IDUL FITRI

09.00 - 10.00

10.00 - 11.00

11.00 - 12.00

12.00 - 13.00

13.00 - 14.00

14.00 - 15.00

15.00 - 16.00

18.00 - 06.00 JAGA MALAM

PIC KEGIATAN LAPANGAN PUSKESMAS :

dr. Rodri Tanoto, MSc

Dr. dr. Aulia Rizka, Sp.PD, KGer Dr. dr. Rismala Dewi, SpA (K)


ROTASI PUSKESMAS MINGGU 17 - 18

MINGGU 17

Waktu Senin,

18 Juni 2018

Selasa,

19 Juni 2018

Rabu,

20 Juni 2018

Kamis,

21 Juni 2018

Jumat,

22 Juni 2018

Sabtu,

23 Juni 2018

Minggu,

24 Juni 2018

08.00 - 09.00

LIBUR

NASIONAL IDUL FITRI

LIBUR

NASIONAL IDUL FITRI

Kegiatan

lapangan, diskusi


supervisor lapangan

Geriatri

Kegiatan

lapangan, diskusi


supervisor lapangan

JAGA JAGA

09.00 - 10.00

10.00 - 11.00 Diskusi Kasus II 11.00 - 12.00

12.00 - 13.00 ISHOMA


14.00 - 15.00

15.00 - 16.00

18.00 - 06.00 JAGA MALAM

MINGGU

18

Waktu Senin,

25 Juni 2018

Selasa,

26 Juni 2018

Rabu,

27 Juni 2018

Kamis,

28 Juni 2018

Jumat,

29 Juni 2018

Sabtu, 30 Juni

2018

Sabtu, 1 Juli

2018

08.00 - 09.00 Kegiatan

lapangan,

diskusi dan

penilaian

lapangan

dengan

supervisor

lapangan

Kegiatan lapangan,

diskusi dan penilaian

lapangan dengan

supervisor

lapangan

Kegiatan

lapangan, diskusi dan penilaian

lapangan dengan supervisor

lapangan

Geriatri

Kegiatan

lapangan, diskusi dan penilaian

lapangan dengan supervisor

lapangan

JAGA JAGA

09.00 - 10.00


12.00 - 13.00 ISHOMA


14.00 - 15.00

15.00 - 16.00

18.00 – 06.00 JAGA MALAM

PIC KEGIATAN LAPANGAN PUSKESMAS : dr. Rodri Tanoto, MSc



ROTASI PUSKESMAS MINGGU 19

MINGGU 19

Waktu Senin,

2 Juli 2018

Selasa,

3 Juli 2018

Rabu,

4 Juli 2018

Kamis,

5 Juli 2018

Jumat,

6 Juli 2018

Sabtu,

7 Juli 2018

Minggu,

8 Juli 2018

08.00 - 09.00 Geriatri

Mandiri

Mandiri

Mandiri Mandiri

09.00 - 10.00

Pleno EVAPRO 10.00 - 11.00 Diskusi Kasus IV 11.00 - 12.00

12.00 - 13.00 ISHOMA ISHOMA

13.00 - 14.00 Komdi-Evapro Pleno Diagnosis

Komunitas 14.00 - 15.00

15.00 - 16.00

18.00 - 06.00 JAGA MALAM

PIC KEGIATAN LAPANGAN PUSKESMAS :

dr. Rodri Tanoto, MSc



ROTASI JAGA ORIENTASI

ROTASI JAGA ORIENTASI EMERGENSI-ANESTESI (1 kelompok/shift jaga)

ORIENTASI kelompok A (12 - 25 MARET 2018)

12 13 14 15 16 17 18

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu

TIDAK JAGA 1 2 3 4 5 7

6 8

19 20 21 22 23 24 25


9 10 TIDAK JAGA TIDAK JAGA TIDAK JAGA TIDAK JAGA TIDAK JAGA

ROTASI JAGA LAPANGAN RSUD (2 orang/shift jaga)

RSUD Kelompok A (9 April - 4 Mei 2018)

9 10 11 12 13 14 15


TIDAK

JAGA

1 2 TIDAK

JAGA

3 5 2

4 1 3

16 17 18 19 20 21 22


4 5 1 TIDAK

JAGA TIDAK JAGA

2 4

3 5

23 24 25 26 27 28 29


1 2 3 TIDAK

JAGA TIDAK JAGA

4 1

5 2

30 1 2 3 4 5 6


TIDAK

JAGA

TIDAK

JAGA

TIDAK

JAGA

TIDAK

JAGA

3 4 TIDAK

JAGA 5


ROTASI JAGA LAPANGAN PUSKESMAS (1 orang/shift jaga)

PUSKESMAS kelompok A (4 Juni - 6 Juli 2018)

4 5 6 7 8 9 10


TIDAK

JAGA

1 2 TIDAK

JAGA

TIDAK

JAGA

3 5

4 6

11 12 13 14 15 16 17


1 2 TIDAK

JAGA

TIDAK

JAGA

TIDAK

JAGA

TIDAK

JAGA

TIDAK

JAGA

18 19 20 21 22 23 24


TIDAK

JAGA

TIDAK

JAGA

3 TIDAK

JAGA

4 5 1

6 2

25 26 27 28 29 30 1


3 4 5 TIDAK

JAGA

6 1 3

2 4

2 3 4 5 6 7 8


TIDAK

JAGA

TIDAK

JAGA

TIDAK

JAGA

5 6


TOPIK PLENO MINGGUAN BACK TO CAMPUS

GERIATRI


TOPIK DISKUSI MINGGUAN BACK TO CAMPUS EMERGENSI-ANESTESI

No. Topik Kasus Sub Topik Bahasan

1. Indikasi Perawatan ICU Definisi perawatan icu, indikasi perawatan, tatalaksana kritis pasien icu

2. Luka Bakar Diagnosis luka bakar, terapi cairan, manajemen luka, sepsis

3. Manajemen Perioperatif Kunjungan preoperative, diagnosis asa, edukasi pra

operatif, premedikasi

4. Manajemen nyeri akut Nyeri akut pasca bedah, penilaian nyeri akut, diagnosis nyeri, intervensi nyeri, opioid

5. Kegawatdaruratan anak Diare akut dengan dehidrasi, kejang, sesak nafas

6. Akut Abdomen Pendekatan klinis, diagnosis, manajemen krisis akut abdomen

7. Trauma Trauma tumpul, trauma cervical, fraktur multiple, cidera

kepala, trauma thoraks

8. Triase Disaster Prinsip triase, initial management, mass casualty

9. Syok Definisi syok, klasifikasi, diagnosis, manajemen

prahospital, reperfusi, asam basa,

10. Allergic reaction Reaksi alergi, anafilaksis, angioedema

11. Environmental Hazard Toksikologi, tenggelam, gigitan binatang buas

12. Sumbatan Jalan nafas Tersedak, ekstraksi benda asing, surgical airway

management dan ventilation,

13. Manajemen jalan nafas akut Penilaian jalan nafas, manajemen krisis, alat bantu jalan nafas, preparation (STATICS)

14. Transportasi Medis Persiapan, monitoring, aspek legal dan informed consent,

transportasi udara

15. Penurunan kesadaran CVD, trauma kepala, metabolik, hysterical reaction

16. Nyeri dada Diagnosis, golden periode, antikoagulan dan antitrombotik,

17. Takikardia dan aritmia Indikasi antiaritmia, defibrilasi dan cardioversi, sedasi, monitoring

18. Kekerasan domestik Visum et repertum, pusat krisis terpadu

19. Perdarahan masif Resusitasi cairan, hemostasis, transfusi, penilaian, massive

transfusion protocol

20. Kejang Emergency management, epilepsy dan status epilepticus,

eclampsia

21. Maternal collapse Henti jantung pada ibu hamil, trauma, kelainan kardiovaskular

22. Sepsis Diagnosis sepsis, tatalaksana inisial, pemantauan

23. Advanced Life Support ALS sesuai ACLS 2015, ATLS, ANLS


SKEMA PENGELOLAAN KASUS KLINIS

SKEMA PENGELOLAAN KASUS KLINIS SECARA

HOLISTIK, KOMPREHENSIF, INTEGRATIF, DAN BERSINAMBUNG

MODUL PRE-INTERNSHIP PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA


PENJELASAN SKEMA

1. Skema diterapkan pada telaah kasus oleh mahasiswa/kelompok mahasiswa yang memungkinkan

mahasiswa memperoleh data secara menyeluruh dan memiliki waktu cukup untuk melakukan kajian. Beberapa kegiatan pembelajaran atau asesmen yang dapat dimanfaatkan

adalah kegiatan pembelajaran di klinik berbasis kasus, seperti case-based discussion, presentasi

kasus, ujian kasus panjang, dan lain-lain. Diharapkan mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk belajar penerapkan telaah kasus dengan pendekatan ini, dan kemudian baru diuji. Tiap

modul praktik klinik dapat menyesuaikan penerapannya sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing, dengan tetap menerapkan prinsip yang sama.

2. DESKRIPSI PASIEN DAN MASALAH KESEHATANNYA Pada kotak ini, mahasiswa diharapkan dapat mendeskripsikan inisial pasien, usia, jenis kelamin

pasien, alasan kedatangan pasien, serta diagnosis kerja pasien/masalah kesehatan pasien berdasarkan pengkajian masalah dari data-data anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan

penunjang (bila diperlukan)

3. PENDEKATAN HOLISTIK (RISK FACTOR ASSESSMENT)

Merupakan pendekatan klinis yang mencakup seluruh tubuh jasmani dan rohani pasien (whole body system), nutrisi serta aktivitas fisik, tidak hanya berorientasi pada penyakit, berorientasi

pasien, keluarga, dan masyarakat, memandang manusia sebagai mahluk biopsikososialkultural pada ekosistemnya, serta memperhatikan persepsi pasien terhadap kondisinya dan persepsi

keluarga terhadap kondisi pasien. Five Family Oriented Question dapat digunakan untuk menggali

informasi tersebut.

Dari diagnosis kerja/masalah kesehatan yang telah dikaji berdasarkan berbagai sumber data, mahasiswa diharapkan dapat mengidentifikasi berbagai faktor risiko terkait dengan masalah

kesehatan pasien, ditinjau dari:

a. Faktor risiko internal Contoh: Genetik, perilaku pasien, persepsi dan pengetahuan pasien, berat badan,

imunitas, usia/jenis kelamin, dan segala hal yang berasal dari fisik, mental, dan spiritual pasien

b. Faktor risiko eksternal Contoh: Lingkungan rumah, keluarga, pekerjaan, sosial, atau sistem pelayanan kesehatan

yang kurang memadai

Untuk mengidentifikasi berbagai faktor di atas, dapat menggunakan salah satu dari model di

bawah ini: a. Trias epidemiologi (Host-Agent-Environment) b. Blum (Genetik-Perilaku-Lingkungan-Pelayanan Kesehatan)

c. Mandala of Health d. Social Determinant of Health

4. PENATALAKSANAAN KOMPREHENSIF

Merupakan aplikasi upaya 5 tingkat pencegahan pada setiap kasus yang ditemui serta dapat

diaplikasikan kepada pasien, keluarga, dan masyarakat baik penatalaksanaan secara farmakologi, non farmakologi, dan edukasi yang diperlukan di setiap tingkat pencegahan. Lima upaya tingkat

pencegahan tersebut antara lain: 1. Health promotion 2. Specific protection 3. Early diagnosis and Prompt treatment 4. Disability limitation 5. Rehabilitation


Dari diagnosis kerja dan masalah kesehatan yang ditemukan pada pasien dan berbagai faktor

risiko terkait yang berkontribusi terhadap terjadinya penyakit pada pasien, maka mahasiswa diharapkan dapat membuat rencana penatalaksanaan komprehensif secara farmakologi, non

farmakologi, dan edukasi sesuai kebutuhan pada setiap level 5 tingkat pencegahan, kepada pasien, keluarga, dan masyarakat terkait kasus pasien.

Kemampuan mahasiswa untuk menetapkan terapi farmakologis yang tepat sesuai indikasi, dengan dosis, sediaan, dan waktu pemberian yang tepat perlu dipastikan dalam penatalaksanaan

komprehensif ini, terutama terkait upaya melakukan ‘prompt treatment’, ‘disability limitation’ dan ‘rehabilitation’ sesuai kondisi pasien. Hal ini termasuk juga kemampuan mahasiswa untuk

menuliskan resep dan memberikan edukasi cara menggunakan obat pada pasien dan/atau keluarganya. Terapi farmakologis juga dapat diterapkan pada upaya ‘specific protection’ seperti

contoh pemberian profilaksis pada anggota keluarga yang berisiko tertular penyakit pasien.

5. RENCANA INTEGRASI/KERJASAMA

Dari rencana penatalaksanaan komprehensif yang telah disusun, mahasiswa diharapkan dapat mengidentifikasi kebutuhan partisipasi pihak lain (cth. Dokter spesialis, perawat, fisioterapi,

tenaga laboran/radiographer, keluarga, kader, instansi lain, dll) untuk menjamin keberlangsungan

penatalaksanaan kasus pasien.

Pelayanan terpadu/integratif merupakan pelayanan dengan gambaran sebagai berikut: 1. Mitra kerja dengan tenaga kesehatan lain/kader/anggota masyarakat lain

2. Dapat disertai rujukan bila diperlukan 3. Melibatkan keluarga

4. Penalataksanaan disepakati bersama antara provider kesehatan-pasien-keluarga

5. Membina hubungan kerjasama dengan fasilitas kesehatan sekitar 6. Membina hubungan dengan dokter-dokter spesialis untuk melakukan rujukan dan rujukan

balik 7. Membina komunikasi efektif antar dokter dan tenaga kesehatan lain/paramedik

8. Membahas kasus bersama secara berkala

9. Update ilmu medis, bedah, kedokteran komunitas 10. Sistem kerjasama konsultasi dan rujukan

6. FOLLOW UP ATAU TARGET PENGELOLAAN

Dari rencana penatalaksanaan komprehensif yang telah disusun mahasiswa, diharapkan

mahasiswa dapat mengidentifikasi target pengelolaan kasus, dan melakukan follow up untuk melihat perkembangan pasien serta melihat perubahan kondisi dari penatalaksanaan yang telah

diberikan.

7. FAKTOR PENDUKUNG Pada kotak ini mahasiswa diharapkan dapat mengidentifikasi berbagai faktor pendukung baik

pada pasien (cth. Koorperatif, ada asuransi, memiliki pelaku rawat, dll), keluarga (cth. Persepsi

baik, tidak ada kesulitan ekonomi, bersedia membantu pasien, dll), dan masyarakat (cth. Ada fasilitas senam, posbindu, dan puskesmas di sekitar rumah pasien, dll) yang dapat membantu

keberhasilan penatalaksanaan pasien

8. KESIMPULAN AKHIR

Hasil akhir perubahan kondisi pasien dilihat dari perubahan derajat fungsional pasien dan/atau indeks koping keluarga pasien atau perbaikan pasien keseluruhan (cth. Gula darah terkontrol,

keluhan membaik, pola makan dan olah raga teratur, dll)


A FAMILY-ORIENTED APPROACH TO INDIVIDUAL PATIENTS: FIVE FAMILY ORIENTED QUESTIONS

Kelly KC, Seaburn DB. In: McDaniel SH, Campbell TL, Hepworth J, Lorenz A. Family-Oriented Primary Care. 2nd Ed. USA:Springer,2005

Identitas Pasien

Nama : Jenis kelamin :

Usia :

Masalah kesehatan yang ditemukan:

Lakukan wawancara dengan pasien saat pertemuan pertama untuk menggali informasi mengenai keluarga pasien. Tuliskan jawabannya dalam bentuk narasi di bawah setiap pertanyaan. Kumpulkan

berkas bersama dengan berkas pelengkap lainnya.

1. Riwayat penyakit di keluarga (Family History)

(Ada/tidaknya anggota keluarga lain/keturunan yang mengalami sakit yang sama dengan pasien serta respons keluarga dalam menyikapi masalah kesehatan pada pasien)

2. Persepsi keluarga terhadap kesehatan (Health Belief)

(Pendapat/persepsi keluarga terhadap penyebab masalah kesehatan pada pasien dan menurut

mereka, bagaimana cara mengatasinya)

3. Kepedulian keluarga terhadap kesehatan (Concern) (Anggota dalam keluarga yang memberikan perhatian terhadap masalah kesehatan pasien dan

sejauh apa perhatian tersebut)

4. Stress dan perubahan dalam keluarga (Family Stress and Change)

(Ada/tidaknya perubahan atau stressor lain yang terjadi dalam diri kehidupan pasien dan keluarga, selain masalah kesehatan pada pasien)

5. Dukungan keluarga (Family Support)

(Bentuk dukungan keluarga atau teman untuk membantu pasien dalam mengatasi masalah

kesehatannya; dukungan emosional, finansial, instrumental)


UNIT PENDIDIKAN KEDOKTERAN

(MEDICAL EDUCATION UNIT) FKUI

LEMBAR EVALUASI PESERTA DALAM DISKUSI KELOMPOK

Kelompok : ______________ Jenis Diskusi : ______________

Nama Pembimbing : ______________ Tahun akademik : ______ – ______

Diskusi ke : 1/ 2/ 3/ 4/ 5/ 6

No Nama Mahasiswa Peran Serta Perilaku

Sh

arin

g

Arg

um

en

tasi

Ak

tivita

s

Do

min

an

Dis

iplin

/

Ke

ha

dira

n

Ko

mu

nik

asi

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

Keterangan:

Nilai Nilai

0-5 6-7 8-10 -5 -3 0

Sharing Kurang Kadang2 Selalu Dominasi Ya Kadang2 Tidak

Argumentasi Kurang Cukup Baik

Disiplin/Kehadiran Terlambat

> 15’ Terlambat

< 15’ Tepat

Waktu

Aktivitas Kurang Cukup Baik

Komunikasi Kurang Cukup Baik

Definisi butir evaluasi :

Sharing : berbagi pendapat/ pengetahuan yang sesuai dengan lingkup bahasan di antara anggota kelompok

Argumentasi : memberikan pengetahuan dan tanggapan yang logis berdasarkan literatur yang dibacanya

Aktivitas : giat dalam diskusi tanpa didorong fasilitator

Dominan : sikap menguasai forum pada saat diskusi kelompok Komunikasi : menyimak, menjelaskan dan bertanya dengan

menggunakan bahasa yang baik dan benar serta sistematis

Jakarta_______________20..

(________________________) nama jelas pembimbing


UNIVERSITAS INDONESIA

EVALUASI PEMBIMBING OLEH MAHASISWA

TAHUN AKADEMIK………………. Fakultas :

Blok / Modul : MODUL PRE-INTERNSHIP

Nama PEMBIMBING :

Semester : Gasal / Genap

Tanggal :

Angkatan tahun mahasiswa:

No Komponen yang dinilai Angka ( skor )

1 2 3 4

A Pelaksanaan

1 Pembimbing menunjukkan antusiasme

2 Pembimbing hadir tepat waktu

3 Pembimbing berada di kelas selama proses diskusi

4 Pembimbing proaktif memantau proses diskusi

5 Pembimbing mengajukan pertanyaan yang memicu mahasiswa untuk berpikir

kritis

6 Pembimbing memberi kesempatan pada tiap mahasiswa untuk

mengekspresikan pendapatnya

7 Pembimbing berperan aktif mengingatkan kelompok apabila diskusi

menyimpang dari topik

8 Pembimbing berperan aktif mendorong mahasiswa mengevaluasi dan

meringkas hasil diskusi

9 Pembimbing mengevaluasi proses diskusi dan memberi umpan balik yang

berkaitan dengan proses diskusi tersebut

B Evaluasi

10 Pembimbing selalu memeriksa dan mengembalikan buku catatan/log book tepat

waktu

Saran dan Kritik

Keterangan : Berikan tanda silang (X) pada kotak yang sesuai

1 = sangat tidak sesuai 2 = kurang sesuai

3 = cukup sesuai

4 = sangat sesuai


Keterangan :

1. Pembimbing menunjukkan kegembiraan, semangat dan bersikap akrab 2. Pembimbing hadir tepat waktu

1. Terlambat pada 100 % pertemuan 2. Terlambat pada ≥ 50 % pertemuan

3. Terlambat pada < 50 % pertemuan

4. Selalu tepat waktu 3. Pembimbing berada di kelas selama proses diskusi

1. Hanya di awal dan akhir 2. Keluar masuk ruangan ≥ 3 kali 3. Keluar masuk ruangan < 3 kali 4. Tetap di tempat

4. Pembimbing pro aktif memantau proses diskusi: memastikan diskusi berjalan sesuai dengan

rencana, dan tiap anggota diskusi menjalankan perannya dengan baik 5. Pembimbing mengajukan pertanyaan yang memicu mahasiswa untuk berpikir kritis: menstimulasi

tanpa mengarahkan 6. Pembimbing memberi kesempatan pada setiap mahasiswa untuk mengekspresikan pendapatnya:

memotivasi mahasiswa yang kurang aktif berpartisipasi dalam diskusi dan meredam mahasiswa

yang terlalu mendominasi dengan cara yang bijaksana 7. Pembimbing berperan aktif mengingatkan melihat kembali tujuan yang ingin dicapai melalui

pemicu apabila diskusi menyimpang dari topik. 8. Pembimbing berperan aktif mendorong mahasiswa mengevaluasi dan meringkas hasil diskusi

9. Pembimbing mengevaluasi proses diskusi dan memberi umpan balik yang berkaitan dengan proses diskusi tersebut.

10. Pembimbing selalu memeriksa dan mengembalikan buku catatan / logbook dengan tepat waktu


FORMULIR PENILAIAN

PENILAIAN : PENATALAKSANAAN KASUS PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA (TUGAS INDIVIDU)

No Aspek Penilaian NILAI Keterangan A HOLISTIK (Patient Centered) (max 40)

1 Identifikasi Alasan kedatangan pasien (Reason for encountered)

2 Identifikasi Persepsi pasien mengenai masalah kesehatannya (Patient’s idea)

3 Identifikasi Kekhawatiran pasien mengenai masalah kesehatannya (Patient’s concern)

4 Identifikasi Harapan pasien mengenai masalah kesehatannya (Patient’s expectation)

5 Rasionalitas Diagnosis Klinis dan Diagnosis Banding

6 Identifikasi faktor risiko internal yang berhubungan dengan masalah kesehatan pasien

(cth: usia, jenis kelamin, perilaku individu, dll)

7 Identifikasi faktor risiko eksternal yang berhubungan dengan masalah kesehatan

pasien (cth: lingkungan keluarga, lingkungan pekerjaan, lingkungan lain, dll)

8 Identifikasi derajat fungsional pasien berdasarkan ICPC 2 dan alasannya:

- Level 1: tidak ada keterbatasan fungsi apapun

- Level 2: mulai ada keterbatasan fungsi

- Level 3: banyak keterbatasan fungsi

- Level 4: sangat banyak keterbatasan fungsi (kegiatan harian di rumah)

- Level 5: tidak bisa beraktivitas sama sekali (full bed, 100% pelaku rawat)

B PENILAIAN KELUARGA (max 15)

1 Penilaian struktur anatomi keluarga (genogram, family map):

- Ketepatan simbol dan gambar

- Keterangan

- Ketepatan bentuk keluarga

- Ketepatan siklus kehidupan keluarga

2 Penilaian fungsi keluarga:

- Fungsi biologi

- Fungsi psikologi

- Fungsi sosial

- Fungsi ekonomi dan pemenuhan kebutuhan

- Fungsi adaptasi

- Gaya hidup keluarga

- Lingkungan rumah

- Coping score

3 Identifikasi masalah keluarga yang mempengaruhi dan/atau dipengaruhi oleh masalah

kesehatan pasien:

- Faktor pendukung

- Faktor penghambat

C KOMPREHENSIF (max 15)

1 Rencana Penatalaksanaan pada pasien :

- Rasionalitas terapi farmakologi

- Rasionalitas terapi non farmakologi

- Rasionalitas edukasi yang diberikan

2 Rencana Penatalaksanaan pada keluarga :

- Rasionalitas terapi farmakologi

- Rasionalitas terapi non farmakologi

- Rasionalitas edukasi yang diberikan

3 Rencana Penatalaksanaan pada masyarakat

D INTEGRATIF (max 20)

1 Ketepatan rencana konsultasi dan rujukan bila diperlukan

2 Rencana kerjasama dengan tenaga kesehatan lain

3 Rencana kerjasama dengan keluarga dan/atau anggota masyarakat lain

4 Rencana kerjasama dengan institusi atau lembaga terkait

E KONTIUUM (max 5)

1 Rencana follow up selanjutnya:

- Kepada pasien

- Kepada keluarga

- Kepada institusi terkait

F KESIMPULAN AKHIR (max 5)

- Indikasi pembinaan keluarga

- Intervensi dan hasil akhir pembinaan keluarga terhadap masalah kesehatan

individu

TOTAL PENILAIAN (max 100)

Penjelasan: Berikan nilai dari 0- 5 pada setiap komponen penilaian dibawah ini

Nama Mahasiswa :

Kelompok :

Home Tutor :


PENILAIAN : PENENTUAN DIAGNOSIS OKUPASI (7 langkah diagnosis okupasi) dan tatalaksana/rekomendasi yang diberikan (TUGAS INDIVIDU)

No Aspek Penilaian NILAI Keterangan

A PENENTUAN DIAGNOSIS KERJA (max nilainya 25)

1 Pengisian Identitas Pasien

2 Keluhan utama dan keluhan tambahan

3 Riwayat perjalanan penyakit (sekarang dan dahulu)

4 Hasil pemeriksaan fisik yang didapat dan pemeriksaan penunjang sesuai indikasi

5 Penentuan Diagnosis kerja

B PENENTUAN PAJANAN DI TEMPAT KERJA (max nilainya 25)

1 Pekerjaan sekarang

2 Riwayat pekerjaan sebelumnya

3 Pajanan di tempat kerja

4 Jenis pajanan di tempat kerja (fisik, biologi, kimia, ergonomi, psikososial)

5 Estimasi Efek dari pajanan di tempat kerja dan kemungkinan kecelakaan kerja

C PENENTUAN ADANYA EVIDENCE BASED/TEORITIS HUBUNGAN ANTARA PAJANAN

DENGAN DIAGNOSIS KERJA (max nilainya 15)

1

2

3

- Estimasi pajanan di tempat kerja yang menyebabkan gejala klinis/ diagnosis

kerja

- Mengetahui secara patofisiologi hubungan antara pajanan di tempat kerja

dengan diagnosis kerja

- Mencari/menentukan secara evidence based ada hubungan pajanan di

tempat kerja dengan diagnosis kerja

D PENENTUAN KECUKUPAN PAJANAN DI TEMPAT KERJA DAPAT MENIMBULKAN

DIAGNOSIS KERJA (max nilainya 5)

Mengestimasi jumlah pajanan di tempat kerja secara semi kualitatif

(lama terpajan setiap hari, masa kerja, penggunaan APD, pengukuran pajanan di

tempat kerja)

E MENENTUKAN ADANYA FAKTOR INDIVIDU (max nilainya 5)

- Riwayat atopi

- Riwayat penyakit dalam keluarga

- Kebiasaan sehari-hari , misal: merokok, minum alkohol, dll

F Menentukan adanya pajanan yang sama di luar tempat kerja yang dapat

menimbulkan diagnosis kerja (max nilainya 5)

- Pekerjaan sampingan

- Pajanan yang sama dengan tempat kerja di lingkungan rumah atau tempat

selain lingkungan kerja

G Menentukan diagnoisis PAK / diperberat oleh pekerjaan/ bukan PAK / masih butuh

tambahan data (max nilainya 5)

Mengemukakan alasan diagnosis diatas berdasarkan data-data yang ada

H Mengkaji permasalahan Kesehatan Pasien (max nilainya 5)

Mengkaji masalah pasien sesuai anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang, faktor

internal dan eksternal pasien dan alasan prioritas masalah

I Menentukan tatalaksana kasus Okupasi (max nilainya 10 )

1 Tatalaksana medis dan non medis (diet, olahraga, psikis)

2 Tatalaksana Okupasi


Penjelasan:

Berikan nilai dari 0- 5 untuk aspek penilaian

Nama Mahasiswa :

Kelompok :

Home Tutor :


PENILAIAN : QUALITY ASSURANCE (TUGAS KELOMPOK)

No Aspek Penilaian NILAI Keterangan A PEMILIHAN TOPIK DAN MASALAH

Apakah dasar pertimbangan pemilihan topik dan masalah sudah tepat?

B MENENTUKAN TOLOK UKUR PENCAPAIAN HASIL KELUARAN (OUTPUT)

Apakah penentuan tolok ukur sesuai dengan SOP atau standar yang berlaku?

C MENETAPKAN PRIORITAS MASALAH

Apakah penentuan prioritas masalah sudah sesuai dengan panduan

a. Pentingnya masalah (I = importancy)

b. Kelayakan teknis (T = technical feasibility)

c. Sumber daya yang tersedia (R = resources availability)

Masalah yang dipilih sebagai prioritas adalah yang memiliki nilai I x T x R yang

tertinggi. Untuk semua variable (unsur-unsur I, T dan R) diberikan nilai antara 1

(tidak penting) sampai dengan 5 (sangat penting), misalkan untuk variable P

(prevalensi), prevalensi yang paling tinggi diberikan nilai yang tertinggi (5),

sedangkan prevalensi terendah diberi nilai 1.

D MENGIDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH

- Apakah pembuatan bagan tulang ikan sudah menggambarkan terdapatnya

unsur masukan, proses, dan keluaran?

- Apakah tolok ukur masing-masing sudah disusun dengan tepat dan masuk

akal?

E MENETAPKAN PRIORITAS PENYEBAB MASALAH

Apakah penetapan prioritas penyebab masalah sudah sesuai dengan panduan

F MENENTUKAN ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH

Apakah alternatif penyelesaian masalah yang dibuat memang dapat mengatasi

prioritas penyebab masalah yang sudah dipilih?

P (Prioritas) = (M x I x V) / C

M = Magnitude

Besarnya masalah yang dapat diselesaikan. Makin besar masalah yang dapat

diatasi makin tinggi prioritas jalan keluar tersebut.

I = Importancy

Pantingnya jalan keluar dikaitkan dengan kelanggengan penyelesaian

masalah. Makin lama bebas masalah, makin penting jalan keluar tersebut.

V = Vulnerability

Sensitivitas jalan keluar, dikaitkan dengan kecepatan jalan keluar untuk

mengatasi masalah. Makin cepat teratasi, makin sensitive jalan keluar tersebut.

C = Cost

Adalah ukuran efisiensi alternatif jalan keluar. Nilai efisiensi ini biasanya

dikaitkan dengan biaya (cost) yang diperlukan untuk melaksanakan jalan

keluar. Makin besar biaya yang diperlukan, makin tidak efisien jalan keluar

tersebut. Berikan angka 1 (biaya paling sedikit) sampai dengan angka 5 (biaya

paling besar).

Nilai prioritas (P) untuk setiap alternatif jalan keluar dihitung dengan membagi

hasil perkalian nilai M x I x V dengan C. Jalan keluar dengan nilai P tertinggi

adalah prioritas jalan keluar terpilih.

G MEMILIH ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH

Apakah pemilihan alternatif penyelesaian masalah memang merupakan pilihan yang

paling feasible (mampu laksana)?

H MENYUSUN PROPOSAL INTERVENSI

Apakah penyusunan proposal intervensi sudah sistematik dan sesuai dengan

panduan?

I CARA PENGUKURAN PRA DAN PASCA INTERVENSI

Apakah cara pengukuran pra dan pasca intervensi sudah dapat mencerminkan hasil

intervensi?

J PELAKSANAAN INTERVENSI

Apakah pelaksanaan intervensi sudah sesuai menggambarkan proposal intervensi

yang disusun?


Penjelasan: Berikan nilai 0-10 untuk seluruh aspek penilaian

Kelompok :

Home Tutor :


PENILAIAN : EVALUASI PROGRAM (TUGAS KELOMPOK)

No Aspek Penilaian NILAI Bobot x

Nilai

Keterangan

A PEMILIHAN TOPIK DAN MASALAH (BOBOT x1) Apakah dasar pertimbangan pemilihan topik dan masalah sudah tepat?

B MENENTUKAN TOLOK UKUR PENCAPAIAN HASIL KELUARAN (OUTPUT) (BOBOT x1)

Apakah penentuan tolok ukur sesuai dengan SOP atau standar yang berlaku?

C MENETAPKAN PRIORITAS MASALAH (BOBOT x1,5)

Apakah penentuan prioritas masalah sudah sesuai dengan panduan I x T x R atau metode Hanlon

D MENGIDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH (BOBOT x1,5) Apakah pembuatan bagan tulang ikan atau pohon masalah (problem tree) sudah sesuai dengan panduan? Apakah tolok ukur masing-masing sudah disusun dengan tepat dan masuk

akal?

E MENETAPKAN PRIORITAS PENYEBAB MASALAH (BOBOT x1) Apakah penetapan prioritas penyebab masalah sudah sesuai dengan

panduan?

F MENENTUKAN ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH (BOBOT x1)

Apakah alternatif penyelesaian masalah yang dibuat memang dapat mengatasi prioritas penyebab masalah yang sudah dipilih?

G MEMILIH ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH (BOBOT x1,5)

Apakah pemilihan alternatif penyelesaian masalah memang merupakan pilihan yang paling ‘feasible’ (mampu laksana)?

P (Prioritas) = (M x I x V) / C M = Magnitude

Besarnya masalah yang dapat diselesaikan. Makin besar masalah yang dapat diatasi makin tinggi prioritas jalan keluar tersebut.

I = Importancy Pantingnya jalan keluar dikaitkan dengan kelanggengan penyelesaian

masalah. Makin lama bebas masalah, makin penting jalan keluar tersebut. V = Vulnerability

Sensitivitas jalan keluar, dikaitkan dengan kecepatan jalan keluar untuk mengatasi masalah. Makin cepat teratasi, makin sensitive jalan keluar

tersebut. C = Cost Adalah ukuran efisiensi alternatif jalan keluar. Nilai efisiensi ini biasanya dikaitkan dengan biaya (cost) yang diperlukan untuk melaksanakan jalan

keluar. Makin besar biaya yang diperlukan, makin tidak efisien jalan keluar

tersebut. Berikan angka 1 (biaya paling sedikit) sampai dengan angka 5 (biaya paling besar).

Nilai prioritas (P) untuk setiap alternatif jalan keluar dihitung dengan

membagi hasil perkalian nilai M x I x V dengan C. Jalan keluar dengan nilai P tertinggi adalah prioritas jalan keluar terpilih.

H MENYUSUN REKOMENDASI INTERVENSI (BOBOT x1,5) Apakah penyusunan rekomendasi intervensi sudah sistematis?

TOTAL PENILAIAN (MAX 100)

Penjelasan: Berikan nilai 0-10 untuk seluruh aspek penilaian

Kelompok :

Home Tutor :


PENILAIAN: DIAGNOSIS KOMUNITAS (TUGAS KELOMPOK)

No Aspek Penilaian NILAI Bobot x Nilai Keterangan

A ABSTRAK (Bobot x 1)

1 Introduction

2 Methods

3 Results

4 Discussion

5 Conclusion

B PENDAHULUAN (Bobot x 1)

1 Latar Belakang (Puskesmas dengan fungsinya dan kaitannya dengan

diagnosis komunitas)

2 Pernyataan masalah (Area masalah yang telah ditetapkan)

3 Tujuan (Menetapkan masalah kesehatan komunitas/masyarakat,

menyusun rencana intervensi)

C TINJAUAN PUSTAKA (Bobot x 1,5)

1 Masalah kesehatan yang diteliti

2 Peran dan kegiatan puskesmas pada masalah kesehatan yang diteliti

3 Diagnosis komunitas dan langkah-langkahnya

D METODA (Bobot x 1,5)

Uraian langkah yang dilaksanakan dalam melakukan diagnosis

komunitas:

- Cara menentukan area masalah (termasuk survei)

- Menentukan prioritas masalah

- Intervensi/solusi yang mampu dilaksanakan oleh puskesmas

E PENYAJIAN DATA (Bobot x 1,5)

1 Profil komunitas dan puskesmas (demografi, sarana pelayanan

kesehatan, sumber daya kesehatan)

2 Hasil pengumpulan data kesehatan masyarakat (prevalensi

masalah/penyakit, determinan/faktor yang terkait masalah)

F PEMBAHASAN (Bobot x 1,5)

1 Masalah yang ditemukan dan pemilihan prioritas masalah

2 Identifikasi sumber daya yang ada, alternatif intervensi/solusi dan

solusi/intervensi yang dipilih

3 Rencana intervensi yang dilakukan puskesmas (kegiatan, sasaran,

pelaksana, perkiraan dana, dll)

G KESIMPULAN (Bobot x 1)

1 Masalah kesehatan yang ditemukan dan prioritasnya

2 Faktor yang mempengaruhi masalah tersebut

3 Intervensi yang dipilih

4 Saran yang perlu dilaksanakan puskesmas

H LAMPIRAN (Bobot x 1)

- Daftar rujukan

- Kuesioner dan data


Penjelasan: Berikan nilai 0-10 pada setiap komponen sesuai maksimal nilai tertera

Kelompok :

Home Tutor :


PENILAIAN CASE BASED DISCUSSION

*

Nama Mahasiswa:

NPM/NIM:

* Setting Klinis : □ IGD

* Kategori Masalah

Klinis:

□ Airway /

Breathing

□

Kardiovasku

lar

□ Gastro □ Neuro □ Nyeri Lainnya:

*Tingkat Kesulitan

Kasus::

□ Sedang □ Sulit/

Tinggi *Jabatan

Penilai:

□

Konsultan

□

Dokter

Ambang

Batas

**Tidak

diobservasi/d

inilai:1 2 3 5 6

1 □ □ □ □ □ □

2 □ □ □ □ □ □

3 □ □ □ □ □ □

4 □ □ □ □ □ □

5 □ □ □ □ □ □

6 □ □ □ □ □ □

7 □ □ □ □ □

8 □ □ □ □ □ □

□ 1 □ 2 □ 3 □ 4 □ 7 □ 8 □ 9 □ 10

□ 1 □ 2 □ 3 □ 4 □ 7 □ 8 □ 9 □ 10

Tanda tangan PenilaiTanggal: menit

menit

□ Psikiatri /Perilaku

□ 5 □ 6

□ 5 □ 6

Berilah tanda silang pada pilihan yang paling sesuai | Gunakan pena bertinta hitam dan HURUF KAPITAL

□ Rawat Jalan □ Rawat Inap □ ICU □ Poli Umum □ OK/Bedah Minor

Di atas ekspektasi

Pengenalan kondisi pasien □

□

Dokter Spesialis

Pemecahan masalah

Nama Penilai: NIP/SIP:

□ Mudah/

Rendah

4

*Apakah Anda pernah mendapatkan pelatihan cara mengisi borang

ini?□ Tatap muka

□ Membaca

Pedoman saja

□

Rasionalisasi □

*Parameter yang diujikan: Di bawah EkspektasiMencapai

ekspektasi

Waktu observasi:

Waktu

memberikan

umpan-balik:

**Berilah tanda silang pada parameter ini apabila tidak diobservasi / tidak dinilai

Parameter yang sudah sangat baik: Saran untuk perbaikan:

Perencanaan □

Insight □

□ Internet/Elektronik

Pengetahuan Klinis □

Profesionalisme □

Clinical Judgment secara keseluruhan □

Tingkat Kepuasan Mahasiswa terhadap CbD:

Tingkat Kepuasan Penilai terhadap CbD:

Sangat MemuaskanTidak Puas

Tindakan Selanjutnya:


LEMBAR PENILAIAN CASE-BASED DISCUSSION

COMPREHENSIVE GERIATRIC ASSESSMENT

Nama

Mahasiswa

Rotasi

Ruang Rawat Tanggal

Nama Pasien Masalah/ Kasus:

Penilai

DAFTAR PENILAIAN

No. Komponen Bobot Nilai (0-100) Jumlah

I. Kemampuan melakukan CGA 40%

a. Anamnesis (termasuk anamnesis sistem dan obat-obatan)

b. Pengkajian status fungsional

c. Pengkajian status mental

d. Pengkajian status kognitif

e. Pengkajian nutrisi

f. Analisis kondisi sosial (termasuk care giver, rumah,

lingkungan rumah, dan finansial)

g. Pemeriksaan jasmani

Subtotal I: (a+b+c+d+e+f+g):7

II. Kemampuan analisis masalah 30%

a. Menjelaskan kerangka masalah

b. Menjelaskan prioritas masalah dan kajian masalah

c. Menetapkan impairment, disability, dan handicap

Subtotal II: (a+b+c):3

III. Kemampuan tatalaksana 20%

a. Menjelaskan rencana pemeriksaan penunjang dasar

b. Menjelaskan rencana terapi nonfarmakologi dan

farmakologi dasar serta edukasi

c. Menjelaskan target pengelolaan, prognosis, dan

menetapkan saat maksud keputusan rujukan

Subtotal III: (a+b+c):3

IV. Sikap Profesional (dinilai dari proses I-III dan attitude) 10%

Nilai Total

Catatan Staf Pengajar:

Diisi oleh Staf Pengajar (Berikan tanda )

Staf Pengajar FKUI

Kasus sulit (jumlah nilai x 1,1)

Kasus sedang (jumlah nilai x 1,0)

Kasus mudah (jumlah nilai x 0,9)

(................................)


Kriteria Penilaian:

I. Kemampuan Melakukan CGA (Comprehensive Geriatric Assessment)

Nilai Uraian

85-100 Dapat melakukan kajian dalam CGA dengan baik dan benar serta dapat menjelaskannya

dan menjawab pertanyaan dengan lancar dan sistematis

70-84 Dapat melakukan kajian dalam CGA dengan baik dan benar namun dalam

menjelaskannya dan menjawab pertanyaan kurang lancar meski cukup sistematik


menjelaskannya dan menjawab pertanyaan tidak lancar dan kurang sistematis


menjelaskannya atau menjawab perlu bimbingan penguji

<55 Tidak dapat melakukan kajian dalam CGA dengan baik dan benar atau apa yang

dilakukan salah atau tidak dapat menjelaskannya atau tidak dapat menjawab

pertanyaan/ jawaban salah

II. Kemampuan Analisis Masalah

Nilai Uraian

85-100 Dapat melakukan analisis masalah dengan baik dan benar serta dapat menjelaskannya

dan menjawab pertanyaan dengan lancar dan sistematis

70-84 Dapat melakukan analisis masalah dengan baik dan benar namun dalam

menjelaskannya dan menjawab pertanyaan kurang lancar meski cukup sistematik


menjelaskannya dan menjawab pertanyaan tidak lancar dan kurang sistematis


menjelaskannya atau menjawab perlu bimbingan penguji

<55 Tidak dapat melakukan analisis masalah dengan baik dan benar atau apa yang

dilakukan salah atau tidak dapat menjelaskannya atau tidak dapat menjawab

pertanyaan/ jawaban salah

III. Kemampuan Tatalaksana

Nilai Uraian

85-100 Dapat menyusun rencana tatalaksana serta dapat menjelaskannya dan menjawab

pertanyaan dengan lancar dan sistematis

70-84 Dapat menyusun rencana tatalaksana namun dalam menjelaskannya dan menjawab

pertanyaan kurang lancar meski cukup sistematik

60-69 Dapat menyusun rencana tatalaksana namun dalam menjelaskannya dan menjawab

pertanyaan tidak lancar dan kurang sistematis

55-59 Dapat menyusun rencana tatalaksana namun dalam menjelaskannya atau menjawab

perlu bimbingan penguji

<55 Tidak dapat menyusun rencana tatalaksana atau apa yang dilakukan salah atau tidak

dapat menjelaskannya atau tidak dapat menjawab pertanyaan/ jawaban salah


LEMBAR PENILAIAN PLENO GERIATRI

KASUS

HARI/ TANGGAL/ JAM Rotasi

DAFTAR NAMA MAHASISWA PENYAJI DAN PENYANGGAH

No NAMA PENYAJI NPM No NAMA PENYANGGAH NPM

1 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

11 11

12 12

Mahasiswa terlambat lebih dari 20 menit, dianggap tidak hadir

I. Penyaji

Catatan: penilaian terhadap penyaji untuk kegiatan 1-3 nilainya sama karena merupakan kerja kelompok

No

Kegiatan

Nilai 0 – 100

Mahasiswa No. Absen

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Isi dan sistematika penyajian

2 Uraian permasalahan

3 Persiapan penyajian

4 Kemampuan komunikasi

5 Kemampuan diskusi

Jumlah nilai rata-rata

II. Penyanggah

No

Kegiatan

Nilai 0 – 100

Mahasiswa No. Absen

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Memberikan opini atau komentar sesuai

dengan kasus yang didiskusikan

2 Mengajukan pertanyaan yang sesuai

dengan masalah yang diajukan

3 Memberikan dan menguraikan informasi

yang diketahui dengan jelas

4 Mengajukan dan menguraikan perbedaan

opini atau informasi dengan baik


Diisi oleh Staf Pengajar bila Pleno kasus (Berikan tanda ) Jakarta, …........................

Kasus sulit (jumlah nilai x 1,1)

Kasus sedang (jumlah nilai x 1,0) STAF PENGAJAR

Kasus mudah (jumlah nilai x 0,9)


(...........................................)


LEMBAR PENILAIAN DISKUSI TOPIK

KASUS

HARI/ TANGGAL/ JAM Rotasi

DAFTAR NAMA MAHASISWA PENYAJI DAN PENYANGGAH

No NAMA PENYAJI NPM No NAMA PENYANGGAH NPM

1 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

11 11

12 12

Mahasiswa terlambat lebih dari 20 menit, dianggap tidak hadir

I. Penyaji

Catatan: penilaian terhadap penyaji untuk kegiatan 1-3 nilainya sama karena merupakan kerja kelompok

No

Kegiatan

Nilai 0 – 100

Mahasiswa No. Absen

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Isi dan sistematika penyajian

2 Uraian permasalahan

3 Persiapan penyajian

4 Kemampuan komunikasi

5 Kemampuan diskusi


II. Penyanggah

No

Kegiatan

Nilai 0 – 100

Mahasiswa No. Absen

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Memberikan opini atau komentar sesuai

dengan kasus yang didiskusikan

2 Mengajukan pertanyaan yang sesuai

dengan masalah yang diajukan

3 Memberikan dan menguraikan informasi

yang diketahui dengan jelas

4 Mengajukan dan menguraikan perbedaan

opini atau informasi dengan baik


Jakarta, …………………………

STAF PENGAJAR


(...........................................)


PENILAIAN UJIAN LISAN ORIENTASI ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA UJIAN LISAN ORIENTASI ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


NAMA MAHASISWA KELP NPM

PENGUJI

NAMA

NAMA

TANDA TANGAN

TANDA TANGAN

No INDIKATOR PENILAIAN SKOR MAKS

NILAI P1

NILAI P2

1. IDENTIFIKASI MASALAH

a. Identifikasi masalah yang terjadi pada pasien dan diagnosis bandingnya b. Identifikasi faktor risiko internal dan eksternal

c. Identifikasi data tambahan yang diperlukan d. Menetapkan alasan pembinaan keluarga pada pasien

e. (Bila pasien bekerja) Menetapkan kriteria PAK/Bukan PAK

20

CONCEPT MAPPING Mahasiswa mampu menjelaskan masalah yang terjadi pada pasien serta

berbagai faktor yang (dicurigai) berhubungan sehingga memerlukan penatalaksanaan komprehensif berorientasi 5 tingkat pencegahan.

10

PENGELOLAAN KOMREHENSIF

a. Menjelaskan rencana pengelolaan pada pasien berorientasi 5 tingkat pencegahan pada individu, keluarga, dan masyarakat (Farmakologi,

Non Farmakologi, Edukasi)

- Health promotion - Specific protection - Early diagnosis and prompt treatment - Disability limitation - Rehabilitation

b. Identifikasi berbagai sumber daya di sekitar pasien dan lingkungan yang

dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pasien serta menyebutkan

alasan pemberdayaan tersebut

20

PENGELOLAAN TERINTEGRASI

a. Identifikasi kebutuhan kerja sama/kolaborasi dengan tenaga

kesehatan/pihak terkait lain untuk kepentingkan pasien (lintas profesi dan lintas sektoral)

b. Menyebutkan alasan/tujuan kolaborasi (apa yang diharapkan)

10

PENGELOLAAN BERSINAMBUNG a. Identifikasi berbagai indicator keberhasilan pengelolaan masalah medis

maupun non medis pada pasien b. Menjelaskan rencana tindak lanjut dan monitoringnya

15

2. PROGRAM KESEHATAN

a. Identifikasi program kesehatan yang diperlukan untuk mencegah kasus yang sama dengan pasien di keluarga dan masyarakat

b. Menjelaskan langkah-langkah pengembangan program kesehatan yang dapat dikembangkan di layanan primer (klinik/puskesmas)

25

TOTAL 100


Mini Clinical Evaluation Exercise (Mini-CEX) (INDIVIDU)

Evaluator : Tanggal:

Mahasiswa :

Tempat : □ Rawat Jalan/Poli…. □ Rawat Inap □ IGD □ Lain-lain

Pasien (inisial) : □ …………………………. □ Umur : □

Jenis

Kelamin : P / L

Dx/ Masalah

Utama : □ Pasien Follow-Up □ Pasien Baru □

Pasien

Lama

Kompleksitas : □ Rendah □ Menengah □ Sulit

Fokus : □ Pengumpulan data □ Diagnosis □ Terapi □ Konseling

No. Penilaian Tidak Diobservasi

Tidak Memuaskan Memuaskan Superior

E D C- C C+ B- B B+ A- A

0 <40 40-

49

50-

54

55-

59

60-

64

65-

69

70-

74

75-

79

80-

84

85-

100

1 Keterampilan

Anamnesis

2 Keterampilan Pemeriksaan

Jasmani

3 Kualitas Humanistik

/ Profesionalisme

4 Keputusan/ Penilaian Klinis

5 Keterampilan Konseling

6 Efisiensi/ Organisasi

7 Kompetensi Klinis Secara Keseluruhan

MOHON BERIKAN ANGKA SESUAI KISARAN NILAI (BUKAN CEKLIST)

Waktu Mini CEX : observasi ……………………..menit

: memberikan umpan balik ………………………menit Tingkat Kepuasan Evaluator dengan Mini CEX

Tidak memuaskan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Memuaskan

Tingkat Kepuasan Mahasiswa dengan Mini CEX

Tidak memuaskan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Memuaskan

Komentar/ umpan balik:

Tanda Tangan Mahasiswa Tanda Tangan Evaluator

(__________________) (________________)


PETUNJUK PENGISIAN FORM MINI CEX

Mahasiswa dihadapkan pada pasien di IGD, ruang rawat inap atau poliklinik. Staf pengajar yang telah

ditunjuk sebagai evaluator memberi penilaian kemampuan mahasiswa melakukan anamnesis,

pemeriksaan jasmani, kualitas kemanusiaan/profesionalisme, penilaian klinis, kemampuan komunikasi/konseling, efisiensi organisasi, dan kompetensi klinis secara keseluruhan.

Penilaian Mini-CEX dapat dilakukan lebih dari satu kali sampai seluruh komponen penilaian dapat

dievaluasi. Staf pengajar mengisi lembar penilaian Mini-CEX yang telah disediakan.

Pada saat melakukan Mini CEX, mahasiswa dinilai berdasarkan hal-hal yang diobservasi langsung oleh

penguji. TIDAK DIPERKENANKAN mahasiswa memeriksa sendiri pasien, baru kemudian diuji saat diskusi kasus pasien tersebut. Untuk kriteria penilaian yang memang tidak diobservasi, mohon diisi

kolom tidak diobservasi.

Mohon memberikan umpan balik kepada mahasiswa setiap kali melakukan Mini CEX

NO. POINT DALAM MINI CEX KETERANGAN

1 Penguji Diisi dengan nama lengkap evaluator/penguji.

2 Tanggal pemeriksaan Diisi dengan tanggal pelaksanaan Mini-CEX.

3 Mahasiswa Disi dengan nama lengkap mahasiswa.

4 Ujian ke- Isi dengan ke-1, ke-2, dst, sesuai dengan untuk yang keberapa kalinya Mini-

CEX diakukan.

5 Masalah pasien/diagnosis Masalah/diagnosis pasien sesuai rekam medik atau diagnosis akhir oleh

penguji; diisi oleh penguji.

6 Tempat Beri tanda (X) di salah satu kotak yang sesuai; sesuai dengan dimana clinical

setting tempat pasien yang diperiksa berasal.

7 Masalah pasien/ diagnosis Masalah/ diagnosis utama pasien sesuai rekam medik atau diagnosis akhir

oleh penguji; diisi oleh penguji.

8 Pasien

Usia: isi dengan berapa tahun usia pasien.

Jenis kelamin: isi dengan L/P.

Baru atau lama: Beri tanda (X) di salah satu kotak yang sesuai, sesuai

dengan apakah pasien untuk MiniCEX pasien baru, lama, atau pasien yang

difollow up mahasiswa.

9 Tingkat kesulitan

Beri tanda (X) di salah satu kotak yang sesuai. Penguji menentukan tingkat

kesulitan kasus berdasarkan tingkat kemampuan mahasiswa yang diuji dan

tingkat kemampuan akhir yang harus dicapai mahasiswa pada tahap

tertentu.

Tingkat kesulitan rendah: kasus mudah, dengan sedikit tuntutan dari pasien.

Tingkat kesulitan tinggi: kasus sulit karena terdapat penemuan yang tidak

biasa atau karena pasien yang sangat menuntut.

10 Fokus

Beri tanda (X) di salah satu atau lebih kotak yang sesuai, sesuai dengan

fokus MiniCEX yang sedang dilakukan. Untuk satu kali Mini CEX, tidak perlu

semua fokus terlaksana.


PETUNJUK PENGISIAN FORM MINI CEX

NO. POINT DALAM MINI CEX KETERANGAN

11 Nilai

Disusun berdasarkan standar nilai angka dan huruf Universitas Indonesia.

Nilai kualitatif (tidak memuaskan, memuaskan, superior), disesuaikan dengan

kisaran nilai angka dan huruf.

Penilaian dilakukan dengan mempertimbangkan kemampuan akhir yang harus

dicapai mahasiswa pada tahap tertentu.

12 Kemampuan anamnesis

Kemampuan mahasiswa untuk menfasilitasi pasien dalam menceritakan riwayat

penyakitnya; menggunakan kalimat tanya/arahan secara efektif untuk

memperolah informasi yang adekuat dan akurat; memberikan respon yang sesuai

terhadap petunjuk verbal dan non-verbal.

13 Kemampuan pemeriksaan

fisik

Kemampuan mahasiswa untuk melakukan langkah diagnosis/sxreening masalah

pasien secara efisien, dalam urutan yang logis, dan berimbang; memberikan

informasi kepada pasien; sensitif terhadap kenyamanan pasien; sopan.

14 Kualitas humanistik/

profesionalisme

Kemampuan mahasiswa dalam menunjukkan penghargaan, perhatian atas

masalah pasien, empati; membangun kepercayaan; memperhatikan kebutuhan

pasien akan kenyamanan; sopan; dapat menjaga rahasia; bertindak sesuai etika,

menunjukkan kesadaran terhadap masalah hukum yang relevan; dan menyadari

keterbatasan.

15 Kemampuan konseling

Kemampuan mahasiswa dalam menjelaskan kepada pasien tentang

alasan/rasional penentuan suatu pemeriksaan atau terapi, memperoleh

persetujuan pasien, dan memberikan edukasi/konseling sesuai dengan rencana

pengelolaan masalah pasien.

16 Organisasi/ efisiensi Kemampuan mahasiswa dalam menentukan prioritas, memanfaatkan waktu

dengan baik, menjelaskan dengan singkat dan jelas, mampu menarik kesimpulan.

17 Kemampuan klinik

keseluruhan

Kemampuan mahasiswa dalam mendemonstrasikan pengambilan keputusan,

melakukan analisis dan sintesis, perhatian kepada pasien, efektif dan efisien.

Penilaian terhadap kemampuan klinik secara keseluruhan sebaiknya diberikan

HANYA bila penguji melakukan observasi terhadap seluruh aspek.

18 Waktu MiniCEX

Mencatat waktu yang digunakan penguji untuk a) observasi mahasiswa saat

melakukan anamnesis/pemeriksaan fisik/melakukan konseling; b) memberikan

umpan balik (sebaiknya 5-10 menit).

19

Kepuasan evaluator/

mahasiswa terhadap

MiniCEX

Kepuasan dari penilai/mahasiswa terhadap metode MiniCEX yang telah

dilaksanakan dan prosesnya, BUKAN kepuasan penguji/mahasiswa terhadap

performa mahasiswa dalam MiniCEX bersangkutan. Diisi dengan melingkari angka

dalam skala penilaian yang menggambarkan kepuasan penguji/mahasiswa.

20 Komentar/ umpan balik

Penguji menuliskan umpan balik tentang hal-hal positif yang harus dilanjutkan,

hal-hal yang harus diperbaiki, dan menyimpulkan tindakan selanjutnya yang harus

dilakukan (setelah berdiskusi dengan mahasiswa).

21 Nama penguji/ mahasiswa Diisi dengan nama lengkap dan tanda tangan penguji/ mahasiswa.


PENILAIAN PERILAKU MULTISOURCE FEEDBACK (360 DEGREE) (INDIVIDU)


OBJECTIVE STRUCTURED CLINICAL EXAMINATION

Station Tema Lingkup Bahasan

1. Airway Melakukan tatalaksana jalan nafas sesuai daftar tilik: mulai dari penilaian, tatalaksana sumbatan, ekstraksi benda asing, sampai manajemen lanjut seperti ventilasi sungkup muka, sungkup laring, dan laringoskopi

2. Acute Pain management

Melakukan penilaian nyeri berdasarkan algoritme PQRST, membuat diagnosis nyeri, dan melakukan tatalaksana nyeri primer sesuai stepladder WHO

3. Electrical therapy Mengenali aritmia yang membahayakan, melakukan tatalaksana antiaritmia mulai dari farmakologi, sampai kardioversi dan defibrilasi

4. General Emergency management

Melakukan penilaian inisial, tatalaksana primer, dan triase kepada pasien kegawatdaruratan umum.

5. Fluid therapy and Shock

Melakukan penilaian dan tatalaksana kepada pasien syok. Melakukan klasifikasi jenis syok dan menatalaksana pasien sesuai dengan diagnosis kerja

6. Specific Case

Trauma Penatalaksanaan ABCDE sesuai prinsip trauma, tatalaksana fraktur, trauma tumpul abdomen,

Seizure Penilaian dan penatalaksanaan pasien kejang, penurunan kesadaran

Obstetric Penilaian dan penatalaksanaan kegawatdaruratan obstetrik, perdarahan pra/pasca-partum, sesak nafas, dan eklampsia

Tatacara Ujian OSCE

1. Peserta didik dibagi menjadi 6 kelompok yang masing-masing berjumlah 10 orang. 2. Ujian OSCE dibagi menjadi 10 station dengan 6 station aktif dan 4 station istirahat. 3. Setiap station diberikan waktu 15 menit 4. Setiap penguji akan menilai menggunakan rubrik daftar tilik dan global rating scale 5. Peserta didik yang tidak lulus akan diberikan kesempatan untuk ujian ulangan di akhir

modul.


EVIDENCE-BASED CASE REPORT (EBCR)

Review Form

Reviewer :

Title :

Group :

Type Does clinical question pertain to treatment effect? Yes / no

Does clinical question pertain to the added value of an indicator or test? Yes / no

Does problem/population involve patients with a confirmed disease? Yes / no

Does indicator involve treatment? Yes / no

Does outcome involve follow-up? Yes / no

Case-Clinical scenario (case description):

insufficient / doubtful / sufficient / good / excellent

Question Problem/population: insufficient / doubtful / sufficient / good / excellent

Indicator: insufficient / doubtful / sufficient / good / excellent

Outcome: insufficient / doubtful / sufficient / good / excellent

Relevance: insufficient / doubtful / sufficient / good / excellent

Methods Search and selection: insufficient / doubtful / sufficient / good / excellent Critical appraisal: insufficient / doubtful / sufficient / good / excellent Data extraction: insufficient / doubtful / sufficient / good / excellent

Results Search and selection: insufficient / doubtful / sufficient / good / excellent

Critical appraisal: insufficient / doubtful / sufficient / good / excellent

Outcomes: insufficient / doubtful / sufficient / good / excellent

Conclusion: insufficient / doubtful / sufficient / good / excellent

Recommendation: insufficient / doubtful / sufficient / good / excellent


Skor: Insufficient : < 40

Doubtful : 40 – 54

Sufficient : 55 – 69

Good : 70 – 79

Excellent : 80 – 100

Nilai :

Motivate your opinion on the three TOPS (outstanding aspects) and the three TIPS

(aspects to improve).

Tops 1

2

3

Tips

1

2

3

Overall rating of report: insufficient / doubtful / sufficient / good / excellent


APLIKASI PROBLEM SOLVING CYCLE DALAM TUGAS MAHASISWA

STUDI KASUS

(PASIEN)

COMMUNITY

DIAGNOSIS

QUALITY

ASSURANCE

EVALUASI

PROGRAM

(EVAPRO)

PLANT

SURVEY

PEMICU/LATAR

BELAKANG

Keluhan / Illness Peningkatan

prevalensi, faktor

risiko, gambaran

perilaku tidak

sehat

Angka kunjungan,

kepuasan pasien

Gap antara

indikator dan

pencapaian

Hazard,

penyakit

akibat kerja,

management

K3 tidak

optimal

TUJUAN

Pengendalian

kesehatan pasien dan

keluarga

Menyehatkan

masyarakat

Peningkatan

kualitas pelayanan

pasien,

peningkatan

kepuasan

Evaluasi

program

Menyehatkan

pekerja

PENGUMPULAN

DATA

Anamnesis, PF, Tes

Diagnosis

Survey Survey Data

sekunder/Data

pencapaian

program,

survey, FGD

Survey

HASIL ANALISIS-

KESIMPULAN

Diagnosis klinis,

diagnosis banding,

faktor risiko internal &

eksternal

Identifikasi

permasalahan --

> prioritas

masalah

Identifikasi

permasalahan -->

prioritas masalah

Identifikasi

permasalahan --

> prioritas

masalah

Identifikasi

risiko PAK

(penyakit

akibat kerja)

INTERVENSI

Patient Centered,

Family Focused,

Community Oriented

Program

masyarakat,

kegiatan

tertentu, dll

SOP, Protap, Job

Desk, Checklist,

dll

Prioritas

pemecahan

masalah --> Re-

assess program

Program K3

FOLLOW UP

S.O.A.P, Kunjungan

kontrol, kunjungan

rumah, check up

berkala MONITORING DAN EVALUASI

SUDUT PANDANG

/TARGET

Pasien dan keluarga Komunitas Pelayanan

kesehatan

Program Lingkungan

kerja,

perusahaan

Prepared by: DS & RAW

PROBLEM

SOLVING CYCLE

P PROBLEM - PLANNING

Diagnosis

Komunitas

Quality Assurance Studi Kasus

Pasien

O ORGANIZING

A ACTION

C CONTROLLING Evaluasi Program

Prepared by: DS & RAW

ALUR PENILAIAN MODUL PRE-INTERNSHIP

ALUR PENILAIAN MODUL PRE-INTERNSHIP

SUMBER DATA PIC/REKAPITULASI KOMPONEN NILAI NILAI MODUL

LAPANGAN

RSUD UGD (6 orang)

Mini Cex UGD RSUD (2)

Multi Source Feedback (MSF/360 degree) UGD RSUD (1) IKK 1 (UKP/URBAN) 4 SKS BOBOT (%)

RSUD ICU/OK (6 orang) Mini Cex Klinik (2) 15

Direct Observed Procedural Skil ls (DOPS) RSUD (1) Multi Source Feedback (MSF/360 degree) Klinik (1) 10

Case Based Discussion (CBD)) Perioperatif RSUD (1) Lisan IKK 1 (UKP/Urban) (1) 20

Multi Source Feedback (MSF/360 degree) Perioperatif RSUD (1) Laporan studi kasus kedokteran keluarga (1) 15

RSUD RANAP (6 orang) Laporan studi kasus kedokteran okupasi (1) 15

Case Based Discussion (CBD) Ranap Geriatri (1) Evidence Based Case Report (EBCR) (1) 10

Multi Source Feedback(MSF/360 degree) Ranap RSUD (1) Diskusi Home Tutor Klinik (4) 15

KLINIK (12 orang) 100

Mini Cex Klinik (2)

Multi Source Feedback (MSF/360 degree) Klinik (1)

PUSKESMAS (12 orang_ IKK 2 (UKM/RURAL) 4 SKS BOBOT (%)

Mini Cex Poli Puskesmas (2) Mini Cex Poli Puskesmas (2) 15

Multi Source Feedback (MSF/360 degree) Puskesmas (1) Multi Source Feedback (MSF/360 degree) Puskesmas (1) 10

Mini Cex UGD Puskesmas (1) Lisan IKK 2 (UKM/Rural) (1) 20

Laporan Evaluasi Program (1) 10

ORIENTASI Laporan Diagnosis Komunitas (1) 10

IKK UKP (1 orang) Laporan Quality Assurance (QA) (1) 10

Lisan IKK 1 (UKP/Urban) (1) Diskusi Home Tutor Quality Assurance (QA) RSUD (4) 10

IKK UKM (1 orang) Diskusi Home Tutor Puskesmas (4) 15

Lisan IKK 2 (UKM/Rural) (1) 100

EMERGENSI-ANESTESI (1 orang)

Direct Observed Procedural Skil ls (DOPS) Orientasi (1)

Multiple Choice Question (MCQ) (1) EMERGENSI-ANESTESI 4 SKS BOBOT (%)

GERIATRI (1 orang) Mini Cex UGD RSUD (2) 5

Essay (1) Multi Source Feedback (MSF/360 degree) UGD RSUD (1) 5

Pleno orientasi (1) Mini Cex UGD Puskesmas (1) 5

Direct Observed Procedural Skil ls (DOPS) RSUD (1) 10

HOME TUTOR Direct Observed Procedural Skil ls (DOPS) Orientasi (1) 10

IKK UKP (12 orang) Multiple Choice Question (MSQ) (1) 15

Laporan studi kasus kedokteran keluarga (1) Objective Structured Clinical Examination (OSCE) (1) 25

Laporan studi kasus kedokteran okupasi (1) Case Based Discussion Perioperatif (CBD) RSUD (1) 10

Evidence Based Case Report (EBCR) (1) Multi Source Feedback (MSF/360 degree) Perioperatif RSUD (1) 5

Diskusi Home Tutor Klinik (4) Case Based Discussion (CBD) Home Tutor UGD Puskesmas (4) 5

IKK UKM (24 orang) Case Based Discussion (CBD) Home Tutor UGD RSUD (4) 5

Laporan Evaluasi Program (1) 100

Laporan Diagnosis Komunitas (1)

Diskusi Home Tutor Quality Assurance (QA) RSUD (4)

Diskusi Home Tutor Puskesmas (4) GERIATRI 2 SKS BOBOT (%)

Diskusi Home Tutor Quality Assurance (QA) RSUD (4) Essay (1) 30

EMERGENSI-ANESTESI (24 orang) Pleno orientasi (1) 15

Objective Structured Clincal Examination (OSCE) (1) Pleno Back to Campus Geriatri (12) 15

Case Based Discussion (CBD) Home Tutor Puskesmas (4) Case Based Discussion (CBD) Ranap Geriatri (1) 15

Case Based Discussion (CBD) Home Tutor UGD RSUD (4) Multi Source Feedback (MSF/360 degree Ranap RSUD (1) 10

GERIATRI (6 orang) Makalah (1) 15

Pleno Back to Campus Geriatri (12) 100

Makalah (1)

INPUT NILAI QC 1 APPROVAL

GERIATRI (1 orang)

QC 2

RSUD (3 orang)

NILAI MODUL

PRE-INTERNSHIP

KLINIK (3 orang)

PUSKESMAS (3 orang)

IKK (1 orang)


GERIATRI (1 orang)

IKK (1 orang)


(IKK 1 (30%) + IKK 2

(30%) + EMERGENSI-

ANESTESI (30%) +

GERIATRI) (10%)

BUKU RANCANGAN PENGAJARAN -...

Documents

Transcript of BUKU RANCANGAN PENGAJARAN -...