BAB IV

20
 65 BAB IV TEKNIK ANALISIS BUTIR SOAL “Real power does not hit hard , but straight to the point” Pendahuluan 1. Memahami perbedaan validitas dan reliabilitas, baik dari segi definisi, bentuk, dan penggunaannya 2. Menganalisis butir soal secara manual 3. Menganalisis butir soal dengan menggunakan software microcat-iteman 4. Menganalisis butir soal dengan menggunakan software anatest A. Validitas dan Reliabilitas 1. Definisi Validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauhmana tes telah mengukur apa yang seharusnya diukur. Nunnaly dalam Surapranata menyatakan bahwa pengertian validitas dikaitkan dengan penelitian empiris dan pembuktian- pembuktiannya bergantung kepada macam validitas yang digunakan. Reliabilitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan ketetapan atau keajegan suatu skor. Reliabilitas ini sangat penting dalam menentukan apakah tes telah menyajikan pengukuran yang baik, dan selanjutnya keajegan ini sangat penting pula dalam pengambilan keputusan tentang peserta didik yang mengikuti tes. 2. Bentuk Validitas Pada tahun 1954, The American Psychological Association (APA) melalui Technical Recommendation for Psychological Tests and Diagnostic Techniques mengusulkan 4 pendekatan yang sering dinamakan empat muka validitas ( four faces of validity) yang digunakan untuk menentukan validitas, yaitu:

Transcript of BAB IV

5/12/2018 BAB IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-55a74d3cb6f9d 1/20

65

BAB IV

TEKNIK ANALISIS BUTIR SOAL

“Real power does not hit hard , but straight to the point” Pendahuluan

1.  Memahami perbedaan validitas dan reliabilitas, baik dari segi definisi, bentuk,

dan penggunaannya

2.  Menganalisis butir soal secara manual

3.  Menganalisis butir soal dengan menggunakan software microcat-iteman

4.  Menganalisis butir soal dengan menggunakan software anatest

A.  Validitas dan Reliabilitas

1.  Definisi

Validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauhmana tes telah

mengukur apa yang seharusnya diukur. Nunnaly dalam Surapranata menyatakan

bahwa pengertian validitas dikaitkan dengan penelitian empiris dan pembuktian-

pembuktiannya bergantung kepada macam validitas yang digunakan.

Reliabilitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan ketetapan atau

keajegan suatu skor. Reliabilitas ini sangat penting dalam menentukan apakah tes

telah menyajikan pengukuran yang baik, dan selanjutnya keajegan ini sangat penting

pula dalam pengambilan keputusan tentang peserta didik yang mengikuti tes.

2.  Bentuk Validitas

Pada tahun 1954, The American Psychological Association (APA) melalui

Technical Recommendation for Psychological Tests and Diagnostic Techniques 

mengusulkan 4 pendekatan yang sering dinamakan empat muka validitas ( four faces

of validity) yang digunakan untuk menentukan validitas, yaitu:

5/12/2018 BAB IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-55a74d3cb6f9d 2/20

66 

1.  validitas isi (content validity)

Sering pula dinamakan validitas kurikulum yang mengandung arti bahwa

suatu alat ukur dipandang valid apabila sesuai dengan isi kurikulum yang hendak 

diukur. Salah satu cara yang digunakan untuk menentukan validitas adalah dengan

mengkaji isi tes itu. Validitas isi sangat bergantung pada 2 hal, yaitu: tes itu sendiri

dan proses yang mempengaruhi dalam merespons tes.

Sebagian ahli tes berpendapat bahwa tidak ada satupun pendekatan statistik 

yang dapat digunakan untuk menentukan validitas isi suatu tes. Menurut Guion dalam

Surapranata, validitas isi hanya dapat ditentukan berdasarkan judgement para ahli.

Prosedur yang dapat digunakan antara lain: mendefinisikan domain yang hendak 

diukur, menentukan domain yang akan diukur oleh masing-masing soal, dan

membandingkan masing-masing soal dengan domain yang udah ditetapkan.

Kesulitan utama dalam prosedur ini adalah mendefinsikan domain yang

hendak diukur. Dalam buku tentang pedoman penulisan tes tertulis, domain ini sama

halnya dengan kisi-kisi.

2.  validitas konstruk (construct validity)

Konstruk adalah sesuatu yang berkaitan dengan fenomena dan objek yang

abstrak, tetapi gejalanya dapat diamati dan diukur. Validitas konstruk mengandung

arti bahwa suatu alat ukur dikatakan valid apabila telah cocok dengan konstruksi

teoritik dimana tes itu dibuat. Dengan kata lain, tes dikatakan validitas konstruksi

apabila soal-soalnya mengukur setiap aspek berpikir, seperti yang diuraikan dalam

standar kompetensi, kompetensi dasar, maupun indikator yang terdapat dalamkurikulum.

3.  validitas prediktif ( predictive validity)

Menunjukkan kepada hubungan antara tes skor yang diperoleh peserta tes

dengan keadaan yang akan terjadi diwaktu yang akan dating. Sebuah tes dikatakan

5/12/2018 BAB IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-55a74d3cb6f9d 3/20

67 

memiliki validitas prediksi apabila mempunyai kemampuan untuk mmprediksikan

apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.

4.  validitas konkuren (concurrent validity)

Menunjuk pada hubungan antara tes skor dengan yang dicapai dengan

keadaan sekarang. Validitas ini dikenal sebagai validitas empiris. Sebuah tes

dikatakan memiliki validitas konkuren apabila hasilnya sesuai dengan pengalaman.

3.  Bentuk Reliabilitas

Tabel 5.1. Metode untuk Menetukan Relaibilitas

Bentuk Reliabilitas Prosedur untuk Memperoleh

Test retest methods (stabilitas)

•  Product moment dan korelasiintrakelas

Sajikan tes yang sama sebanyak dua kali

kepasa peserta tes yang sama dalam waktu

yang berbeda dan tentukan korelasi

Paralel (ekuivalen)

•  Product moment dan korelasi

intrakelas

Sajikan dua tes yang sama kepada peserta

tes yang sama dalam waktu yang relatif tidak lama (misalnya 2 minggu).

Korelasikan kedua skor tersebut untuk 

mencari reliabilitas

Split-half methods (belah dua)•  Persamaan split-half dan spearman

Brown

Sajikan satu kali tes lalu dibelah dua,gunakan persamaan untuk mengkorelasikan kedua belahan

Internal consistency

•  Koefisien alpha

•  Kuder Richardson(KR-20)

•  Kuder Richardson(KR-1)

•  Berikan sekali tes, gunakan persamaan

•  Berikan sekali tes, gunakan persamaan

•  Berikan sekali tes, gunakan persamaan

B. 

Analisis Butir Soal Secara Manual

Analisis soal dilakukan untuk mengetahui berfungsi tidaknya sebuah soal.

Analisis pada umunya dilakukan melalui 2 cara, yaitu analisis kualitatif (qualitative

control) dan analisis kuantitatif (quantitative control). Analisis kualitatif sering pula

dinamakan sebagai validitas logis (logical validity) yang dilakukan sebelum soal

digunakan untuk melihat berfungsi tidaknya sebuah soal. Analisis soal secara

5/12/2018 BAB IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-55a74d3cb6f9d 4/20

68 

kuantitatif sering pula dinamakan sebagai validitas sempiris (empirical validity) yang

dilakukan untuk melihat lebih berfungsi tidaknya sebuah soal, setelah soal itu

diujicobakan kepada sampel yang representatif. Tujuan dilakukannya analisis butir

soal adalah untuk meningkatkan kualitas soal, yaitu pakah suatu soal: dapat diterima

karena telah didukung data statistik yang memadai, diperbaiki karena terbukti

terdapat beberapa kelemahan, atau bahkan tidak digunakan sama sekali arena terbukti

secara empiris tidak berfungsi sama sekali.

1.  Analisis Kualitatif 

Menelaah atau menganalisis soal ditinjau dari segi teknis (berkaitan dengan

prinsip-prinsip pengukuran dan format penulisan soal), isi (berkaitan dengan

kelayakan pengetahuan yang ditanyakan), dan editorial (berkaitan dengan

keseluruhan format dan keajegan editorial dari soal yang satu ke soal yang lainnya).

Analisis kualitatif lainnya dapat juga dikategorikan dari segi materi (berkaitan

dengan substansi keilmuan yang ditanyakan dalam soal serta tingkat kemampuan

yang sesuai dengan soal), konstruksi (berkaitan dengan teknik penulisan soal), dan

bahasa (berkaitan dengan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar menurut

EYD).

2.  Analisis Kuantitatif 

Analisis dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana soal dapat membedakan antara

peserta tes yang kemampuannya tinggi dalam hal yang didefinisikan oleh kriteria

dengan peserta tes yang kemampuannya rendah. Informasi lainnya adalaah

bagaimana soal dapat membdeakan antara individu maupun antarkelompok.

Analisis soal secara kuantitatif menekankan pada analisis karakteristik soal secara

kuantitatif menekankan pada analisis karakteristik internal tes melalui data yang

diperoleh secara empiris. Karakteristik internal secara kuantitatif dimaksudkan

meliputi parameter soal tingkat kesukaran, daya pembeda, dan reliabilitas. Khusus

soal-soal pilihan ganda, dua tambahan parameter, yaitu dilihat dari peluang menebak 

5/12/2018 BAB IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-55a74d3cb6f9d 5/20

69 

atau menjawab soal benar dan berfungsi tidaknya pilihan jawaban, yaitu penyebaran

semua alternative jawaban dari subyek-subyek yang dites.

a.  Tingkat Kesukaran

Bermutu atau tidaknya butir-butir soal tes hasil belajar pertama-tama dapat

diketahui dari derajat kesukaran atau taraf kesulitan yang dimiliki oleh masing-

masing butir soal tersebut. Butir-buti soal tes hasil belajar dapat dinyatakan baik,

apabila butir-butir soal tersenut tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah

dengan kata lain derajat kesukaran item itu adalah sedang atau cukup. Rumusnya

adalah sebagai berikut:

 

Keterangan rumus:

p = proporsi menjawab benar atau tingkat kesukaran

∑x = banyaknya peserta tes yang menjawab benar

Sm= Skor maksimum

N = jumlah peserta tes

Hasil dari penghitungan yang telah dilakukan, maka dihubungkan dengan

kategori tingkat kesukaran Robert L. Thorndike dan Elizabeth Hagen sebagai berikut:

Tabel 5.2. Kategori Tingkat Kesukaran

Nilai p Kategori

< 0.30 Terlalu sukar

0.30 – 0.70 Cukup (sedang)

> 0.70 Terlalu mudah

Pengambilan keputusan setelah diketahui taraf kesukaran butir soal adalah:

1)  butir yang masuk ke dalam kategori sedang, seyogyanya butir soal tersebut segera

dicatat dalam bank soal. Selanjutnya dapat dikeluarkan kembali dalam tes-tes

hasil belajar pada waktu yang akan datang.

5/12/2018 BAB IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-55a74d3cb6f9d 6/20

70 

2)  butir yang termasuk dalam kategori sulit, ada 3 kemungkinan tindak lanjut, yaitu:

dibuang atau didrop dan tidak akan dikeluarkan lagi dalam tes hasil belajar yang

akan datang, diteliti ulang, dilacak, dan ditelusuri sehingga dapat diketahui faktor

yang menyebabkan butir soal itu dirasakan sulit bagi peserta didik, dan digunakan

untuk tes seleksi masuk yang bersifat ketat.

3)  butir yang termasuk dalam kategori mudah, ada 3 kemungkinan tindak lanjutnya,

yaitu: dibuang atau didrop dan tidak akan dikeluarkan lagi dalam tes hasil belajar

yang akan datang, diteliti ulang, dilacak, dan ditelusuri sehingga dapat diketahui

faktor yang menyebabkan butir soal itu dirasakan mudah bagi peserta didik, dan

digunakan untuk tes seleksi masuk yang bersifat longgar.

Agar anda lebih memahami konsep taraf kesukaran butir soal ini, maka

silahkan pelajarilah contoh di bawah ini.

Contoh: Kategorikanlah tingkat kesukaran butir soal berikut ini:

Tabel 5.3. Responsi Butir Soal

No.

Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10Kunci C A A A D B D D C C

1 C A A A A B D D C A

2 C A A A A B D D C A

3 C A A A A B B D C A

4 C A A A A B B D C A

5 C A A A B B B D C A

6 C A A A A B D D C A

7 B D A A B B D D C A

8 C A A A A B D D C A

9 C A A A A B D D C A10 C A A A A B D D C A

11 C D A A A B D D C A

12 C A A A A B D D C A

13 C A A A A B D D C A

14 C D A A A B D D B A

15 C D A A A B D D C A

16 B A A A A B D D C A

5/12/2018 BAB IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-55a74d3cb6f9d 7/20

71 

No.

Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Kunci C A A A D B D D C C17 B A A A A B D D C A

18 B A A A A B D B C A

19 C D A A A B D D C A

20 C A A A A B D D C A

Jawab:

Tabel 5.4. Responsi Butir Soal Stelah Skoring

No. Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 SkorTotalKunci C A A A D B D D C C

1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8

2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8

3 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 7

4 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 7

5 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 7

6 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8

7 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 6

8 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8

9 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8

10 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8

11 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 7

12 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8

13 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8

14 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 6

15 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 7

16 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 7

17 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 7

18 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 7

19 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 7

20 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8

Σx 16 15 20 20 0 20 17 20 19 0 147

Skor

Max 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

P 0.8 0.75 1 1 0 1 0.85 1 0.95 0

Kategori M M M M Sk M Sk M M Sk

5/12/2018 BAB IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-55a74d3cb6f9d 8/20

72 

Dari hasil analisa terhadap taraf kesukaran butir, maka soal nomor 1, 2, 3, 4,

6, 7, dan 8 termasuk ke dalam kategori soal mudah dan sisanya soal nomor 5, 8, dan

10 termasuk ke dalam kategori soal sukar.

b.  Daya Pembeda

Tujuannya adalah untuk menentukan dapat tidaknya suatu soal membedakan

kelompok dalam spek yang diukur sesuai dengan perbedaan yang ada dalam

kelompok itu. Indeks daya pembeda ini didapat dari selisih proporsi yang menjawab

dari masing-masing kelompok. Indeks ini menunjukkan kesesuaian antara fungsi soal

dengan fungsi tes secara kesuluruhan. Dengan demikian, validitas soal ini sama

dengan daya pembeda soal, yaitu daya dalam membedakan antara peserta tes yang

berkemampuan tinggi dengan peserta tes yang berkemampuan rendah. Angka yang

menunjukkan besarnya daya pembeda berkisar antara -1 sampai dengan +1. Tanda

negatif menandakan bahwa peserta tes yang kemampuannya rendah dapat menjawab

benar, sedangkan peserta tes yang kemampuannya tinggi menjawab salah. Dengan

demikian, soal yang indeks daya pembedanya negatif menunjukkan terbaliknya

kualitas peserta tes. Kriteria yang digunakan untuk menganalisa soal adalah sebagai

berikut:

Tabel 5.5. Kategori Indeks Daya Pembeda

Nilai D Klasifikasi Interpretasi

> 0.20 Poor Daya pembeda lemah sekali (jelek), dianggap tidak 

memiliki daya pembeda yang baik 

0.20 – 0.40 Satisfactory Memiliki daya pembeda yang cukup (sedang)

0.40 – 0.70 Good Memiliki daya pembeda yang baik 

0.70 – 1.00 Excellent Memiliki daya pembeda yang baik sekali

Bertanda negatif - Daya pembedanya negative (jelek sekali)

5/12/2018 BAB IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-55a74d3cb6f9d 9/20

73 

Akhirnya sebagai tindak lanjut atas hasil penganalisaan mengenai daya

pembeda butir hasil belajar tersebut adalah:

1)  Butir soal yang telah memiliki daya pembeda item yang baik (satisfactory, good,

dan excellent ) hendaknya dimasukkan dalam bank soal dan bisa digunakan

kembali pada tes yang akan datang.

2)  Butir soal yang daya pembedanya masih rendah (poor) ada 2, yaitu: diperbaiki

atau didrop.

3)  Khusus butir soal yang angka indeksnya bertanda negative, sebaiknya pada tes

hasil belajar yang akan datang tidak dikeluarkan kembali.

Untuk memahami konsep daya pembeda ini, maka anda bisa mempelajarinya

dari contoh berikut ini. Masih menggunakan data pada tabel 5.3, carilah daya

pembedanya.

Tabel 5.5 Daya Pembeda Kelompok Atas

Kelompok Atas

No. Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor

TotalKunci C A A A D B D D C C

1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8

2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8

3 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8

4 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8

5 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8

6 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8

7 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8

8 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8

9 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8

10 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 7

Σx 10 10 10 10 0 10 9 10 10 0

Skor Max 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

P 1 1 1 1 0 1 0.9 1 1 0

5/12/2018 BAB IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-55a74d3cb6f9d 10/20

74 

Tabel 5.6 Daya Pembeda Kelompok Bawah

Kelompok Bawah

No. Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor

TotalKunci C A A A D B D D C C

1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 7

2 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 7

3 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 7

4 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 7

5 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 7

6 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 7

7 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 7

81 0 1 1 0 1 1 1 1 0 7

9 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 6

10 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 6

Σx 6 5 10 10 0 10 8 10 9 0

Skor Max 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

P 0.6 0.5 1 1 0 1 0.8 1 0.9 0

Tabel 5.7 Hasil Daya Pembeda

Soal PA PB D Kategori

1 1 0.6 0.4 Satisfactory

2 1 0.5 0.5 Good

3 1 1 0 Poor

4 1 1 0 Poor

5 0 0 0 Poor

6 1 1 0 Poor

7 0.9 0.8 0.1 Poor

8 1 1 0 Poor

9 1 0.9 0.1 Poor

10 0 0 0 Poor

Sebagai catatan: untuk mendapatkan kelompok kelas atas dan bawah, sebelumnya

anda harus mengurutkan hasil tes siswa dari yang tinggi sampai ke yang rendah.

Setelah itu jika jumlah peserta didik ≤ 100, maka jumlah peserta di bagi atas 2 atau 50

5/12/2018 BAB IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-55a74d3cb6f9d 11/20

75 

%, sedangkan jika jumlah peserta ≥ 100, maka jumlah peserta dibagi 27% atas dan

27% bawah (kelompok yang diantaranya tidak digunakan)

c.  Fungsi Distraktor

Dari sekian banyak opsi jawaban hanya terdapat satu yang benar yang

dinamakan kunci jawaban, sedangkan kemungkinan jawaban yang tidak benar

dinamakan distraktor atau pengecoh. Sudah kita sadari sangat sulit membuat soal,

khususnya soal pilihan ganda dengan pengecoh yang baik. Rendahnya daya pembeda

seringkali muncul karena pengecoh yang kurang berfungsi. Adanya satu atau dua

pengecoh yang tidak berfungsi akan mengakibatkan rendahnya tingkat kesukaran.

Suatu pengecoh dapat dikatakan berfungsi baik jika paling sedikit dipilih oleh

5% (> 0.05) peserta tes. Apabila pengecoh dipilih secara merata, maka termasuk 

pengecoh yang sangat baik. Apabila pengecoh lebih banyak dipilih oleh peserta tes

dari kelompok atas dibandingkan dengan kelompok bawah, maka termasuk pengecoh

yang menyesatkan.

Salah satu tujuan analisis soal adalah untuk mengetahui tentang distribusi

  jawaban subyek dalam alternative jawaban yang tersedia. melalui distribusi jawaban

penyebaran jawaban ini dapat diketahui: banyaknya peserta tes yang jawabannya

benar, pengecoh yang bagi peserta tes terlalu menyolok kesalahannya sehingga tidak 

memilih, pengecoh yang menyesatkan, dan pengecoh yang mempunyai daya tarik 

bagi peserta tes yang kurang pandai.

Contoh: masih dengan menggunakan data dari tabel 5.3, namun fungsi distraktor

yang dianalisa hanya pada soal nomor 1.

5/12/2018 BAB IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-55a74d3cb6f9d 12/20

76 

Tabel 5.8 Hasil Fungsi Distraktor

NoPeserta

Respon

Alternatif Jawaban Soal

Nomor 1

A B C D

1 C 0 0 1 0

2 C 0 0 1 0

3 C 0 0 1 0

4 C 0 0 1 0

5 C 0 0 1 0

6 C 0 0 1 0

7 C 0 0 1 0

8 C 0 0 1 0

9 C 0 0 1 0

10 C 0 0 1 0

11 C 0 0 1 0

12 C 0 0 1 0

13 C 0 0 1 0

14 C 0 0 1 0

15 B 0 1 0 0

16 B 0 1 0 0

17 B 0 1 0 0

18 C 0 0 1 0

19 B 0 1 0 0

20 C 0 0 1 0

Σ alternatif jawaban 0 4 16 0

Σp alternatif jawaban 0 0.2 0.8 0

Dengan melihat hasil perhitungan di atas, maka tidak ada distraktor yang

berfungsi hanya opsi B, karena telah mencapai hasil > 0.05. Sedangkan yang 0.8

tidak dihitung karena itu merupakan kunci jawabannya.

C.  Analisis Butir Soal dengan Menggunakan Software Microcat Iteman

Penghitungan dengan menggunakan elektronik sangat membantu pada saat

  jumlah butir dan peserta tesnya banyak. Untuk itulah maka di sini anda akan

5/12/2018 BAB IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-55a74d3cb6f9d 13/20

77 

mempelajari bagaimana menganalisa butir soal dengan menggunakan software

Microcat Iteman.

Iteman merupakan program computer yang dipergunakn untuk menganalisis

soal secara klasik. Program ini termasuk satu paket program dalam Micro CATTM 

yang dikembangkan oleh Assessment Systems Corporation mulai tahun 1982 dan

mengalami revisi pada tahun 1984, 1986, 1988, dan 1993; mulai dari versi 2.00

sampai dengan versi 3.50.

Program ini dapat dipergunakan untuk: 1) menganalisis data file (format

ASCII) jawaban butir soal yang dihasilkan melalui manual entri data atau dari mesin

scanner, 2) menskor dan menganalisis data soal pilihan ganda dan skala likert untuk 

30.000 siswa dan 250 butir soal, 3) menganalisis sebuah tes yang terdiri dari 10 skala

(subtes) dan memberikan informasi tentang validitas tiap butir ?(daya pembeda,

tingkat kesukaran, proporsi jawaban pada setiap opsi), reliabilitas (KR-20/alpha),

standard error of measurement, mean, varians, standar deviasi, skew, kurtosis untuk 

  jumlah skor pada jawaban benar, skor minimum dan maksimum. skor median, dan

frekuensi distribusi skor.

Berikut cara-cara penggunaannya:

1.  Aktifkan jendela notepad. Start => all programs => accessories => notepad

2.  Isilah 4 baris control atau control line dengan syarat sebagai berikut:

baris 1: Jumlah soal (diisi dengan 3

digit), spasi, kode omit (diisikan dengan

angka 9 atau 0), spasi, antisipasi bila adasoal yang belum dikerjakan (tulis n),

spasi, jumlah identitas siswa (maksimal

80 karakter)

5/12/2018 BAB IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-55a74d3cb6f9d 14/20

78 

baris 2: berisi kunci jawaban

baris 3: berisi jumlah pilihan jawaban

baris 4: kode jawaban, Y untuk soal yang ingin dianalisis dan N untuk soal yang

tidak ingin dianalisis

baris 5 dan seterusnya: berisi jawaban responden

3.  Bila semua data sudah tertulis kemudian simpan. File => Save as => tulis nama

file dengan ekstensi *.dat (nama file.dat). Perlu diperhatikan software iteman

harus satu folder dengan data notepad yang akan dianalisis.

4.  Aktifkan software microcat iteman dengan mendouble klik iconnya, sehingga

tampil seperti ini

5.  Isilah data yang ada dengan mengenternya. catatan: ekstensi untuk hasil adalah

namafile.out (contoh: lussy.out) untuk skor, namafile.sco (contoh:lussy.sco)

5/12/2018 BAB IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-55a74d3cb6f9d 15/20

79 

6.  Enter, hingga keluar tampilan seperti berikut:

7.  Bila keluar tampilan seperti ini, berarti proses berhasil

5/12/2018 BAB IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-55a74d3cb6f9d 16/20

80 

8.  Setelah tinggal buka folder tempat anda menyimpan hasil analisa tadi. Hasil

analisa data

9.  Selanjutnya hasil yang dikeluarkan, dianalisa kembali dengan menggunakan

kriteria yang telah dijabarkan sebelumnya saat menghitung manual.

D.  Analisis Butir Soal dengan Menggunakan Software Anatest

Anatest kegunaannya sama dengan iteman, namun secara pengoperasian lebih

mudah. Selain itu, hasil sudah langsung dianalisa oleh program. jadi, anda tidak perlu

lagi bersusah payah menganalisanya kembali dengan kriteria yang ada. Berikut

langkah-langkah kerjanya:

1.  Aktifkan program anatest dengan mengklik dua kali pada icon, hingga keluar

tampilan seperti ini

5/12/2018 BAB IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-55a74d3cb6f9d 17/20

81 

2.  Klik buat file baru, lalu isikan informasi tentang tes yang akan dianalisa

3.  Bila sudah terisi, klik Ok, maka selanjutnya akan keluar tampilan seperti ini

4.  Bila data sudah terisi semua, maka selanjutnya untuk melihat hasilnya. Klik 

kembali ke menu utama. Setelahnya pada kolom penyekoran pilihlah apa yang

ingin anda analisa. Namun untuk lebih mudahnya, pilih saja olah semua otomatis.

Bila langkah-langkah yang anda jalankan benar, maka akan muncul tampilan

seperti ini

5/12/2018 BAB IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-55a74d3cb6f9d 18/20

82 

5.  Jika ingin langsung dicetak pilih cetak ke printer dan kalau mau disimpan terlebih

dahulu di computer pilih cetak ke file

Latihan

Analisalah tiap butir tes hasil belajar mata kuliah evaluasi pendidikan dasar di

bawah ini dengan menggunakan cara:

1.  manual

2.  microcat iteman

3.  anatest

No.

Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Kunci D D A C B B D D C A

1 C A A A A B D D C A

2 C A A A A B D D C A

3 C A A A A B B D C A

4 C A A A A B B D C A

5 C A A A B B B D C A

6 C A A A A B D D C A

7 B D A A B B D D C A

8 C A A A A B D D C A

9 C A A A A B D D C A

10 C A A A A B D D C A

11 C D A A A B D D C A

12 C A A A A B D D C A

13 C A A A A B D D C A

14 C D A A A B D D B A

15 C D A A A B D D C A16 B A A A A B D D C A

17 B A A A A B D D C A

18 B A A A A B D B C A

19 C D A A A B D D C A

20 C A A A A B D D C A

5/12/2018 BAB IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-55a74d3cb6f9d 19/20

83 

Rangkuman

Untuk membantu pemahaman anda tentang Kegiatan Belajar 1, berikut ini

kami sajikan rangkuman materinya.

1.  Validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauhmana tes telah

mengukur apa yang seharusnya diukur. Reliabilitas adalah suatu konsep yang

berkaitan dengan ketetapan atau keajegan suatu skor.

2.  Bentuk validitas ada 4, yaitu: validitas isi, konstruk, predikitif, dan konkuren.

Sedangkan bentuk reliabiltas, yaitu: test retest methods, parallel, split-half 

methods, dan internal consistency. 

Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat

pada bagian akhir bab ini. Hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus

berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi pada bab ini.

  

Arti tingkat penguasaan:

90 – 100 % = baik sekali

80 – 89 % = baik 

70 – 79 % = cukup

< 70 % = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80 % atau lebih, anda dapat

meneruskan ke bab selanjutnya. Jika masih di bawah 80 %, maka anda harus

mengulangi materi pada bab ini, terutama bagian yang belum anda kuasai.

5/12/2018 BAB IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-55a74d3cb6f9d 20/20

84 

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. (2003).   Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: BumiAksara.

Purwanto, M. Ngalim. (2002). Prinsip-Prinisp dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Safari. (2005). Teknik Analisis Butir Soal, Instrumen Tes, dan Nontes dengan

  Manual, Kalkulator, dan Komputer . Jakarta: Asosiasi Pengawas Sekolah

Departemen Pendidikan Sekolah.

Sugiyono. (2002). Statistika untuk Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Surapranata, Sumarna. (2005). Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi HasilTes: Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: Remaja Rosdakarya.