BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00377-MN Bab...

44
4 BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Bisnis 2.1.1 Definisi Bisnis Hughes dan Kapoor (Sugiono, 2004, p20) menyatakan : Business is the organized effort of individuals to produce and self for a profit, the goods and service that satisfy society’s needs. The general term business reefers to all such effort wuih an a society or with in industry. Maksudnya bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapat keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Brown dan Petrello meyatakan bahwa : Business is an institution which produce good and service demanded by people. Yang artinya bisnis adalah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Buchari Alma menyatakan bahwa bisnis ialah sejumlah total usaha yang meliputi bidang pertanian, produksi, konstruksi, distribusi, transportasi, komunikasi, perhotelan, usaha jasa, dan pemerintahan yang bergerak dalam bidang membuat dan memasarkan barang dan jasa ke konsumen. Berdasarkan definisi tersebut dapat dikemukakan di sini bahwa kegiatan bisnis itu dapat dilakukan secara individual maupun kelompok yang terorganisir dalam suatu institusi, dengan tujuan menghasilkan atau memasarkan barang atau jasa yang dibutuhkan masyarakat. Oleh karena itu sebenarnya kegiatan bisnis meliputi dua hal utama, yaitu proses produksi dan pemasaran barang serta jasa.

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00377-MN Bab...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00377-MN Bab 2.pdfLANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Bisnis 2.1.1 Definisi Bisnis Hughes

 

BAB II

LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Bisnis

2.1.1 Definisi Bisnis

Hughes dan Kapoor (Sugiono, 2004, p20) menyatakan : Business is the organized effort

of individuals to produce and self for a profit, the goods and service that satisfy society’s

needs. The general term business reefers to all such effort wuih an a society or with in

industry. Maksudnya bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk

menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapat keuntungan dalam memenuhi

kebutuhan masyarakat.

Brown dan Petrello meyatakan bahwa : Business is an institution which produce good

and service demanded by people. Yang artinya bisnis adalah suatu lembaga yang

menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Buchari Alma menyatakan bahwa bisnis ialah sejumlah total usaha yang meliputi bidang

pertanian, produksi, konstruksi, distribusi, transportasi, komunikasi, perhotelan, usaha jasa,

dan pemerintahan yang bergerak dalam bidang membuat dan memasarkan barang dan jasa

ke konsumen.

Berdasarkan definisi tersebut dapat dikemukakan di sini bahwa kegiatan bisnis itu dapat

dilakukan secara individual maupun kelompok yang terorganisir dalam suatu institusi, dengan

tujuan menghasilkan atau memasarkan barang atau jasa yang dibutuhkan masyarakat. Oleh

karena itu sebenarnya kegiatan bisnis meliputi dua hal utama, yaitu proses produksi dan

pemasaran barang serta jasa.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00377-MN Bab 2.pdfLANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Bisnis 2.1.1 Definisi Bisnis Hughes

 

2.1.2 Perencanaan Bisnis

Menurut Madura (2007, p15) rencana bisnis adalah suatu deskripsi rinci dari suatu

usulan bisnis, termasuk di dalamnya deskripsi bisnis, jenis pelanggan yang ingin ditarik,

persaingan, dan fasilitas yang diperlukan untuk produksi.

Menurut Suryana (2008, p130) perencanaan usaha adalah suatu cetak biru tertulis yang

berisikan misi usaha, usulan usaha, operasional usaha, rincian strategis, dan peluang yang

mungkin diraih.

Menurut Zimmerer (Suryana, 2008, p130) ada beberapa unsur yang harus ada dalam

perencanaan usaha, yaitu :

- Ringkasan pelaksanaan.

- Profil usaha.

- Strategi usaha.

- Produk dan jasa.

- Strategi pemasaran.

- Analisis pesaing.

- Ringkasan karyawan dan pemilik.

- Rencana operasional.

- Data finansial.

- Proposal usulan / peminjaman.

- Jadwal operasional.

Menurut Hisrich et, al (2005, p186) business plan (perencanaan bisnis) adalah “written

document describing all relevant internal and external elements and strategies for starting a

new venture” yang artinya adalah dokumen tertulis yang menjelaskan mengenai elemen-

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00377-MN Bab 2.pdfLANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Bisnis 2.1.1 Definisi Bisnis Hughes

 

elemen di dalam dan di luar yang bersangkutan dan strategi untuk memulai suatu usaha

baru.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut, perencanaan bisnis

merupakan rincian deskripsi tentang bisnis baru yang akan dijalankan dimana terkandung

didalamnya elemen-elemen internal dan external terhadap bisnis tersebut.

2.1.3 Kegunaan Perencanaan Bisnis

Kegunaan rencana bisnis adalah sebagai berikut :

- Mendukung suatu aplikasi pinjaman kepada bank, pemilik dana, dan lain-lain.

- Mendefinisikan kesepakatan-kesepakatan di antara mitra bisnis.

- Menetapkan suatu nilai bisnis untuk tujuan penjualan dan keperluan hukum.

- Menilai suatu lini produk baru, promosi, atau perluasan usaha.

- Memberikan suatu landasan dan arah untuk mengembangkan sasaran-sasaran, dan

strategi operasi yang spesifik dan lebih terperinci, serta rencana-rencana untuk

mencapai sasaran itu.

- Membantu mempertahankan focus pada tujuan-tujuan utama.

- Sebagai suatu alat untuk mengevaluasi alternatif-alternatif yang mungkin.

- Memberikan suatu referensi terhadap pengukuran hasil-hasil aktual (dibandingkan

terhadap rencana bisnis).

2.1.4 0utline Business Plan

Menurut Hisrich et, al (2005, p198) perencanaan bisnis mempunyai garis besar berikut :

1. Introductory page (halaman pengenalan)

- Name and address of business (nama dan alamat bisnis).

- The name of the entrepreneur(S), (nama pengusaha yang menjalankan bisnis).

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00377-MN Bab 2.pdfLANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Bisnis 2.1.1 Definisi Bisnis Hughes

 

- Nature of business (sifat dari bisnis).

- Statement of financing needed (kebutuhan dana yang diperlukan).

- Statement of confidentiality of report (pernyataan kerahasiaan dari laporan).

2. Executive summary (ringkasan eksekutif)

Summarizing the complete business plan, this section is prepared after the total plan is

written (ringkasan dari keseluruhan rencana bisnis, bagian ini ditulis setelah rencana bisnis

total ditulis).

3. Environmental and industry analysis (analisis lingkungan dan industri)

- Future outlook and trends (pandangan dan tren masa depan).

- Analysis of competitors (analisa dari pesaing).

- Market segmentation (segmentasi pasar).

- Industry and Market forecast (peramalan industry dan pasar).

4. Desciption of venture (uraian tentang usaha)

- Product(s), (produk).

- Service(s), (jasa).

- Size of business (ukuran dari bisnis).

- Office equipment and personnel (personel dan peralatan kantor).

- Background of entrepreneurs (latar belakang pengusaha).

5. Production plan (rencana produksi)

- Manufacturing process (proses pabrikasi).

- Physical plant (gedung-gedung / lokasi).

- Machinery and equipment (mesin dan peralatan).

6. Operasional plan (rencana operasional)

- Description of company’s operation (uraian tentang operasi perusahaan).

- Flow of orders for goods and / or services (arus dari pesanan barang atau jasa).

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00377-MN Bab 2.pdfLANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Bisnis 2.1.1 Definisi Bisnis Hughes

 

- Technology utilization (pemanfaatan teknologi).

7. Marketing plan (rencana pemasaran)

- Pricing (penentuan harga).

- Distribution (saluran distribusi)

- Promotion (promosi).

- Product forecast (peramalan produk).

- Controls (pengendalian).

8. Organizational plan (rencana organisasi)

- Form of ownership (bentuk kepemilikan).

- Identification of partners or principal shareholders (identifikasi partner atau

pemegang saham).

- Autority of principals (otoritas pemilik).

- Management-team background (latar belakang tim manajemen).

- Roles and responsibilities of member of organization (tanggung jawab dan peran dari

anggota organisasi).

9. Assesment of risk (dugaan dari resiko)

- Evaluate Weakness of business (mengetahui kelemahan dari bisnis).

- New technologies (teknologi baru).

- Contingency plans (ketidaktentuan perencanaan).

10. Financial plan (rencana keuangan)

- Pro forma income statement (ikhtisar laba-rugi).

- Cash fLow projection (proyeksi arus kas).

- Pro forma balance sheet (neraca).

- Break-even analysis (analisis balik modal).

- Sources and applications of funds (aplikasi dan sumber pendanaan).

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00377-MN Bab 2.pdfLANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Bisnis 2.1.1 Definisi Bisnis Hughes

 

11. Appendix (catatan tambahan)

- Letters (surat-surat)

- Markets research data (data penelitian pasar).

- Leases or contracts (kontrak atau sewa).

- Price list from suppliers (daftar harga dari pemasok).

2.1.5 Kegagalan Perencanaan Bisnis

Menurut Hisrich et, al (2005, p208) perencanaan bisnis gagal karena faktor-faktor

berikut:

- Goals set by entrepreneur are unreasonable (tujuan yang ditetapkan tidak beralasan).

- Goals are not measurable (tujuan tidak terukur).

- The entrepreneur has not made a total commitment to the business or to the family

(pengusaha tidak membuat suatu keseluruhan komitmen kepada bisnis atau kepada

keluarga).

- The entrepreneur has no experience in the planned business (usahawan tidak

mempunyai pengalaman di bisnis yang direncanakan).

- The entrepreneur has no sense of potential threats or weakness to the business

(usahawan tidak mengerti potensial ancaman dan kelemahan dari bisnis).

- No customers need was established for the proposed product or service (pelanggan

tidak membutuhkan barang yang diusulkan).

2.1.6 Tahapan Perencanaan Strategi Bisnis

2.1.6.1 Visi Bisnis

Menurut David (2006, p84), pernyataan visi harus menjawab pertanyaan dasar “Ingin

menjadi apakah kita?”. Pernyataan visi haruslah singkat, sebaiknya dalam satu kalimat dan

dibuat berdasarkan masukan dari sebanyak mungkin manajer. Visi bisnis adalah keadaan

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00377-MN Bab 2.pdfLANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Bisnis 2.1.1 Definisi Bisnis Hughes

10 

 

masa depan suatu organisasi yang mungkin terjadi dan diinginkan, yang mencakup tujuan-

tujuan khusus.

Jadi visi adalah cita-cita, sesuatu yang didambakan untuk menjadi kenyataan di masa

yang akan datang. Pada umumnya setiap perusahaan didirikan dengan visi untuk menjadi

semakin besar di masa yang akan datang, mempunyai banyak cabang, tersebar di banyak

tempat atau wilayah. Visi tersebut harus didiseminasikan kepada seluruh lapisan karyawan

sehingga visi itu menjadi cita-cita bersama.

2.1.6.2 Misi Bisnis

Menurut David (2006, p88), pernyataan misi harus menjawab pertanyaan “Apakah

bisnis kita?”. Misi bisnis adalah dasar untuk membuat prioritas, strategi, rencana, penugasan

kerja. Misi bisnis merupakan titik awal untuk merancang pekerjaan-pekerjaan manajerial,

dan yang paling penting adalah untuk merancang struktur manajerial. Misi lebih terkait

dengan perilaku masa kini.

Misi hanya akan menjadi angan-angan apabila tidak dijabarkan. Bahkan misi akan

menjadi sebuah mimpi belaka yang tidak akan pernah menjadi kenyataan apabila tidak

dijabarkan dengan jelas dalam kalimat-kalimat sehingga dapat mengerti oleh setiap

karyawan.

Jadi bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan baik dengan cara berkelompok maupun

dengan cara individu dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan memasarkan

barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan dari beberapa teori yang

diungkapkan oleh beberapa ahli yang menjelaskan tentang pengertian bisnis dan paling

banyak diterapkan di Indonesia adalah teori Hughes dan Kapoor (Sugiono, 2004, p20)

karena sangat sesuai dengan kondisi ekonomi Indonesia.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00377-MN Bab 2.pdfLANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Bisnis 2.1.1 Definisi Bisnis Hughes

11 

 

2.1.7 Pengertian Strategi Bisnis

Strategi bisnis yang utama dalam perusahaan adalah bagaimana membangun dan

memperbaiki posisi perusahaan dalam persaingan bisnis jangka panjang, adapun 5 prinsip

yang harus dipenuhi antara lain :

- Memberikan jawaban atau reaksi atas perubahan yang sedang terjadi dalam bidang

industri perekonomian, politik, hukum, dsb.

- Berisikan langkah-langkah dan pendekatan untuk menghadapi persaingan

- Menciptakan kemampuan dan kesanggupan bersaing yang berkualitas

- Menyatakan inisiatif strategi dari tiap departemen fungsional

- Menempatkan strategi utama kegiatan operasional perusahaan

Tunggal (2004, p37) menjelaskan bahwa strategi bisnis merupakan strategi yang harus

dijadikan landasan berpikir utama dalam pembuatan strategi bisnis merupakan strategi yg

harus dijadikan landasan berpikir utama dalam pembuatan strategi teknologi informasi

karena dalam strategi teknologi informasi karena dalam strategi tersebut disebutkan visi dan

misi perusahaan beserta target kinerja masing-masing fungsi dan struktur organisasi. Dalam

strategi bisnis ditegaskan peranan teknologi informasi yang sesuai dengan strategi bisnis

tersebut.

2.2 Biaya

Biaya merupakan aspek yang mutlak di perusahaan manapun. Besar kecilnya biaya yang

dikeluarkan perusahaan tergantung dari tingkat kebutuhan yang diperlukan untuk mencapai

tujuan.

Berdasarkan pendapat Horngren, Datar dan Foster (2005, p34), “biaya adalah suatu

sumber daya yang dikorbankan (sacrified) atau dilepaskan (forgone) untuk mencapai tujuan

tertentu.”

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00377-MN Bab 2.pdfLANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Bisnis 2.1.1 Definisi Bisnis Hughes

12 

 

“Biaya adalah arus keluar atau pengkonsumsian aset dan atau timbulnya kewajiban

selama suatu periode yang berasal dari pengiriman dan produksi barang, penyerahan jasa,

atau penyelenggara aktifitas-aktifitas lainnya yang merupakan operasi utama dari suatu

entitas.”

Jadi biaya merupakan pengeluaran yang dilakukan untuk memperoleh profit dan demi

tercapainya suatu tujuan.

2.2.1 Klasifikasi Biaya

Menurut Usry, Carter dan Thomson (2004, p57-60), “keberhasilan dalam merencanakan

dan mengendalikan biaya tergantung pada pemahaman yang menyeluruh atas hubungan

antara biaya dan aktifitas bisnis. Studi dan analisis yang hati-hati atas dampak aktifitas bisnis

atas biaya umumnya akan menghasilkan klasifikasi tiap pengeluaran sebagai biaya tetap,

biaya variable, atau biaya semi variable.”

1. Biaya tetap

Didefinisikan sebagai biaya yang secara total tidak berubah saat aktivitas bisnis

meningkat atau menurun. Contohnya overhead pabrik memasukan item seperti

supervise, penyusutan, sewa, asuransi properti, semuanya secara umum dianggap

sebagai biaya.

2. Biaya variable

Didefinisikan sebagai biaya yang secara total meningkat secara proposional terhadap

peningkatan dalam aktivitas. Contoh yang termasuk biaya variable adalah biaya bahan

baku langsung, beberapa perlengkapan, beberapa tenaga kerja tidak langsung, alat-alat

kecil, pengerjaan ulang, dan unit-unit yang rusak.

3. Biaya semi variabel

Didefinisikan sebagai biaya yang memperlihatkan baik karakteristik-karakteristik dari

biaya tetap maupun biaya variable. Yang termasuk biaya semivariabel adalah biaya

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00377-MN Bab 2.pdfLANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Bisnis 2.1.1 Definisi Bisnis Hughes

13 

 

listrik, air gas, batu bara, bensin, perlengkapan, pemeliharaan, beberapa tenaga kerja

tidak langsung, asuransi jiwa kelompok atau karyawan, biaya pensiun, pajak

penghasilan, biaya perjalanan, dan biaya hiburan.

2.2.2 Objek Biaya dan Pemicu Biaya.

Objek biaya dan pemicu biaya bervariasi tergantung pada bentuk dan sifat organisasi

dan objek biayanya. Objek biaya merupakan aktivitas yang mengakumulasikan biaya. Lima

jenis objek biaya adalah :

1. Produk atau kelompok produk yang saling berhubungan.

2. Jasa.

3. Departemen-Departemen.

4. Proyek (Proyek penelitian,Pemasaran)

Jumlah total biaya untuk suatu objek biaya di pengaruhi oleh cost driver. Cost Driver

merupakan faktor-faktor yang mempunyai efek terhadap perubahan level biaya untuk

sebuah objek biaya. Sebagai contoh biaya listrik dalam pabrik (objek biaya) di pengaruhi oleh

jumlah jam mesin; jadi jumlah jam mesin merupakan cost driver untuk biaya listrik. Cost

driver merupakan langkah penting dalam analisis strategik dan manajemen biaya pada

sebuah perusahaan. Identifikasi dan analisis cost driver tersebut merupakan dasar dalam

penentuan biaya dan objek biaya secara akurat dan untuk pengendalian biaya objek

tersebut.

2.2.3 Keunggulan Pada Biaya

Keunggulan pada biaya (cost leadership), cost leadership merupakan strategi dimana

perusahaan menghadapi pesaing dengan cara memproduksi produk atau jasa pada biaya

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00377-MN Bab 2.pdfLANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Bisnis 2.1.1 Definisi Bisnis Hughes

14 

 

yang paling rendah. Cost leadership menghasilkan laba yang cukup pada harga yang rendah,

oleh karena itu membatasi pertumbuhan persaingan dalam industri melalui keberhasilan

dalalm perang harga dan merusak profitabilitas pesaing.

Keunggulan biaya biasanya muncul dari produktivitas dalam proses pemanufakturan,

pendistribusian, atau dalam administrasi secara keseluruhan.Kelemahan yang ada dalam cost

leadership ini adalah kecenderungan untuk memotong biaya yang dapat menjatuhkan

permintaan terhadap produk atau jasa.

2.2.4 Biaya Langsung dan Biaya Tak Langsung

Pembebanan Biaya langsung dan alokasi biaya (Biaya langsung dan Biaya tak langsung).

Pembebanan biaya merupakan proses pembebanan biaya ke dalam ’cost pool’ atau dari

’cost pool’ ke ’cost object’. Biaya langsung dapat di telusuri secara langsung ke ’cost pool’

atau ke ’cost object’ secara mudah dan dapat dihubungkan secara ekonomi. Contohnya :

Biaya yang di butuhkan untuk produk tertentu merupakan biaya langsung karena biaya

tersebut dapat di telusuri secara langsung ke produk.

Demikian dengan perusahaan angkutan udara, biaya penyiapan dan pemrosesan tiket

penumpang merupakan biaya langsung dari jasa yang di berikan kepada pelanggan.

Sebaliknya biaya tak langsung, tidak dapat di telusuri secara mudah sulit di hubungkan

secara ekonomi dari biaya ’cost pool’ ke ’cost pool’ atau ’cost object’.

Yaitu biaya tak langsung biasa disebabkan oleh dua atau lebih ’cost pool’ atau object

yang tidak dapat dengan mudah dan secara ekonomi sitelusuri secara langsung. Biaya

pengawasan terhadap para karyawan produksi dan bagian penanganan bahan merupakan

contoh yang bagus dari biaya yang pada umumnya tidak dapat di telusuri ke produk

individual, oleh karena itu merupakan biaya tak langsung untuk produk. Serupa itu biaya

pengisian bahan bakar untuk pesawat udara merupakan biaya tak langsung jika objek

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00377-MN Bab 2.pdfLANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Bisnis 2.1.1 Definisi Bisnis Hughes

15 

 

biayanya adalah penumpang secara individual, karena pesawat menggunakan bahan bakar

yang tidak dapat di telusuri secara langsung ke masing-masing penumpang.

Sebaliknya jika objek biaya untuk pesawat udara tersebut adalah penerbangan, maka

biaya bahan bakar merupakan biaya langsung yang dapat di telusuri secara langsung ke

pengguna bahan bakar pesawat udara untuk penerbangan. Jika biaya tak langsung tidak

dapat di telusuri ke ’cost pool’ atau objek biaya maka pembebanan biaya tak langsung di

lakukan dengan menggunakan ’cost driver’. Sebagai contoh jika ’cost driver’ untuk

penanganan bahan adalah jumlah suku cadang, maka biaya total untuk penanganan bahan

dapat di bebankan ke setiap produk dengan dasar jumlah suku cadang yang di gunakan

produk dibandingkan dengan jumlah suku cadang yang digunakan oleh semua produk.

Akibatnya biaya di bebankan ke ’cost pool’atau object biaya yang memnyebabkan biaya

dengan cara representatif dan wajar.

Contohnya produk yang menggunakan suku cadang yang banyak harus dibebani porsi

biaya penanganan bahan daripada produk yang menggunakan suku cadang yang lebih

sedikit. Sama halnya dengan itu departemen yang menggunakan karyawan yang lebih

banyak harus dibebani biaya supervisi dalam porsi yang lebih banyak daripada departemen

yang mempunyai lebih sedikit karyawan.

2.2.5 Strategi Kepemimpinan Biaya

Kepemimpinan biaya (David 2006, p247) harus dijalankan sejalan dengan diferensiasi.

Jumlah elemen biaya mempengaruhi daya tarik relatif dari strategik generik, termasuk skala

ekonomi atau disekonomi yang dicapai, pengaruh kurva belajar dan pengalaman (Learning

and Experience Curve), persentase utilitas kapasitas yang dicapai, serta hubungan dengan

pemasok dan distributor. Elemen biaya lain yang harus dipertimbangkan dalam memilih

alternatif strategi mencakup potensi untuk berbagai biaya dan pengetahuan dalam

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00377-MN Bab 2.pdfLANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Bisnis 2.1.1 Definisi Bisnis Hughes

16 

 

organisasi, biaya litbang yang berhubungan dengan pengembangan produk baru atau

modifikasi produk yang ada saat ini, biaya tenaga kerja, tarif pajak, biaya energi dan biaya

pengiriman.

Berusaha menjadi produsen berbiaya rendah dalam satu industri dapat efektif khususnya

ketika pasar terdiri atas banyak pembeli yang sensitif terhadap harga, ketika hanya ada

sedikit cara untuk mencapai diferensiasi produk, ketika pembeli tidak peduli tentang

perbedaan antara satu merek dengan merek lain, atau ketika ada sejumlah besar pembeli

dengan kekuatan tawar – menawar yang signifikan. Ide dasarnya adalah untuk menjual

dibawah harga pesaing dan dengan demikian mendapatkan pangsa pasar dan penjualan,

menggeser beberapa pesaing keluar dari pasar seutuhnya.

Strategi keunggulan biaya biasanya merasuk keseluruh perusahaan, seperti dibuktikan

dengan efisiensi yang tinggi, overhead yang rendah, fasilitas karyawan yang terbatas, tidak

menoleransi pemborosan, penyaringan yang ketat atas permintaan anggaran, rentang

pengendalian yang lebar, kompensasi yang dihubungkan dengan penurunan biaya dan

partisipasi karyawan yang luas dalam mengendalikan biaya. Beberapa resiko dalam

menjalankan keunggulan biaya adalah bahwa pesaing dapat meniru strategi ini, dengan

demikian memicu penurunan laba industri; bahwa penemuan teknologi dalam industri dapat

membuang strategi tidak efektif; atau bahwa perhatian pembeli mungkin beralih ke fitur lain

yang membedakan selain harga.

2.3 Studi Kelayakan Bisnis

Sebelum bisnis baru dimulai atau dikembangkan terlebih dahulu harus diadakan

penelitian tentang apakah bisnis yang akan dirintis atau dikembangkan menguntungkan atau

tidak.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00377-MN Bab 2.pdfLANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Bisnis 2.1.1 Definisi Bisnis Hughes

17 

 

Berdasarkan Suryana (2008, p184) terdapat 2 studi atau analisis yang dapat digunakan

untuk mengetahui layak atau tidaknya suatu bisnis dijalankan atau dikembangkan, yaitu:

- Studi kelayakan usaha (feasibility study of business).

- Analisis SWOT (Strenght - kekuatan, Weakness – kelemahan, Opportunity – peluang,

Threat – ancaman).

Studi kelayakan usaha / bisnis ialah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu

bisnis dilaksanakan dengan menguntungkan secara terus-menerus. Studi ini pada dasarnya

membahas berbagai konsep dasar yang berkaitan dengan keputusan dan proses pemilihan

proyek bisnis agar mampu memberikan manfaat ekonomis dan sosial sepanjang waktu.

Berdasarkan Husein (2005, p8) studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap

rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi

juga saat mengoperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan maksimal

untuk waktu yang tidak ditentukan.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut, studi kelayakan bisnis

adalah penelitian terhadap layak atau tidaknya suatu bisnis dan mempunyai manfaat

ekonomis untuk waktu yang tidak ditentukan.

Berdasarkan Suryana (2008, p184) hasil studi kelayakan bisnis pada prinsipnya bisa

digunakan antara lain :

- Untuk merintis usaha baru, misalnya untuk membuka toko, membangun pabrik,

mendirikan perusahaan jasa, membuka usaha dagang, dan lain sebagainya.

- Untuk mengembangkan usaha yang sudah ada, misalnya untuk menambah kapasitas

pabrik, memperluas skala usaha, untuk mengganti peralatan / mesin, untuk

menambah mesin baru, untuk memperluas cakupan usaha, dan sebagainya.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00377-MN Bab 2.pdfLANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Bisnis 2.1.1 Definisi Bisnis Hughes

18 

 

- Untuk memilih jenis usaha atau investasi / proyek yang paling menguntungkan

misalnya pilihan usaha dagang, pilihan usaha barang atau jasa, pabrikasi atau

perakitan, proyek A atau proyek B, dan lain sebagainya.

Berdasarkan Suryana (2008, p184-185) pihak yang berkepentingan dengan studi

kelayakan usaha diantaranya :

- Pihak wirausaha (pemilik perusahaan)

- Studi kelayakan usaha berfungsi sebagai laporan, pedoman, dan sebagai bahan

pertimbangan untuk merintis usaha, untuk mengembangkan usaha, atau untuk

melakukan investasi baru, sehingga bisnis yang akan dilakukan meyakinkan baik bagi

wirausaha itu sendiri maupun bagi smua pihak yang berkepentingan.

- Pihak investor dan penyumbang dana.

- Studi kelayakan usaha penting untuk memilih jenis investasi yang paling

menguntungkan dan sebagai jaminan modal yang ditanamkan atau dipinjamkannya.

- Pihak masyarakat dan pemerintah

- Bagi masyarakat studi kelayakan sangat diperlukan terutama sebagai bahan kajian

apakah usaha yang didirikan atau dikembangkan bermanfaat bagi masyarakat

sekitarnya atau sebaliknya justru merugikan. Demikian juga bagi pemerintah sangat

penting untuk mempertimbangkan izin usaha atau penyediaan fasilitas lainnya.

2.3.1 Proses dan Tahap Studi Kelayakan Bisnis

Berdasarkan Suryana (2008, p185-186) studi kelayakan bisnis dapat dilakukan melalui

langkah-langkah berikut :

- Tahap penemuan ide atau perumusan gagasan

- Tahap penemuan ide ialah tahap dimana wirausaha memiliki ide untuk merintis

usaha barunya. Ide tersebut kemudian dirumuskan dan diidentifikasikan, misalnya

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00377-MN Bab 2.pdfLANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Bisnis 2.1.1 Definisi Bisnis Hughes

19 

 

kemungkinan-kemungkinan bisnis apa saja yang paling memberikan peluang untuk

dilakukan dan menguntungkan dalam jangka waktu yang panjang.

- Tahap formulasi tujuan

Tahap ini adalah tahap perumusan visi dan misi bisnis. Semuanya dirumuskan dalam

bentuk tujuan.

- Tahap analisis

Tahap penelitian, yaitu proses sistematis yang dilakukan untuk membuat suatu keputusan

apakah bisnis tersebut layak dilaksanakan atau tidak. Tahapan ini dilakukan seperti prosedur

proses penelitian ilmiah lainnya, yaitu dimulai dengan mengumpulkan data, mengolah,

menganalisis, dan menarik kesimpulan. Kesimpulan dalam studi kelayakan usaha hanya dua,

yaitu : dilaksanakan (go) atau tidak dilaksanakan (no go). Adapun aspek -aspek yang harus

diamati dan dicermati dalam tahap analisis tersebut meliputi :

1. Aspek pasar.

2. Aspek teknik produksi / operasi.

3. Aspek manajemen / pengelolaan

4. Aspek finansial / keuangan.

- Tahap keputusan

Setelah dievaluasi, dipelajari, dianalisis, dan hasilnya meyakinkan, maka langkah

berikutnya adalah tahapan mengambil keputusan apakah bisnis layak dilaksanakan

atau tidak. Karena menyangkut keperluan investasi yang mengandung resiko, maka

keputusan bisnis biasanya berdasarkan beberapa kriteria investasi, seperti pay back

period (PBP), net present value (NPV), internal rate of return (IRR), dan sebagainya.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00377-MN Bab 2.pdfLANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Bisnis 2.1.1 Definisi Bisnis Hughes

20 

 

Secara ringkas, studi kelayakan bisnis di atas digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1 Proses Studi Kelayakan Bisnis

Sumber : Suryana (2008, p187)

2.3.2 Analisis Kelayakan Bisnis

Berdasarkan Suryana (2008, p186) aspek-aspek yang harus diamati dan dicermati

dalam tahap analisis tersebut meliputi :

1. Aspek pasar.

2. Aspek teknik produksi / operasi.

3. Aspek manajemen / pengelolaan.

4. Aspek financial / keuangan.

Gagasan Usaha (Business Idea)

Tujuan (Visi dan Misi)

Analisis / Evaluasi :1. Pasar 2. Produksi / Operasi 3. Manajemen 4. Keuangan 5. Ekonomi 

Keputusan

Tidak Dilaksanakan ( No Go) Dilakasanakan (Go)

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00377-MN Bab 2.pdfLANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Bisnis 2.1.1 Definisi Bisnis Hughes

21 

 

Berdasarkan Husein (2005, p24) aspek-aspek yang harus dikaji dalam rangka studi

kelayakan bisnis adala sebagai berikut:

1. Pasar : pasar konsumen dan produsen

2. Internal perusahaan :

- Pemasaran.

- Teknik dan teknologi.

- Manajemen.

- Sumber daya manusia.

- Keuangan.

3. Lingkungan

- Politik, ekonomi, dan sosial.

- Lingkungan industri.

- Yuridis (legal).

- Lingkungan hidup.

Berdasarkan Husnan (2005, p17-20) maka penilaian studi kelayakan berdasarkan :

1. Aspek pasar dan pemasaran.

2. Aspek produksi (teknik dan teknologi).

3. Aspek manajemen (termasuk didalamnya sumber daya manusia).

4. Aspek keuangan.

5. Aspek ekonomi, sosial, dan politik.

6. Aspek lingkungan industri

7. Aspek yuridis.

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00377-MN Bab 2.pdfLANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Bisnis 2.1.1 Definisi Bisnis Hughes

22 

 

8. Aspek lingkungan hidup.

9. Aspek Teknis

10. Aspek Hukum

2.3.2.1 Aspek Pasar dan Pemasaran

1. Analisis aspek pasar

Sebelum menggarap suatu bisnis, hendaknya analisis terhadap pasar potensial yang

akan dimasuki oleh produk yang akan dihasilkan oleh perusahaan yang akan dilakukan

terlebih dahulu. Dengan demikian akan diketahui keberadaan pasar potensial yang

dimaksud. Atau bisnis diketahui keberadaan pasar potensial yang dimaksud.

Berdasarkan Husein (2005, p35) pasar adalah tempat pertemuan antara penjual dan

pembeli, atau saling bertemunya antara kekuatan permintaan dan penawaran untuk

membentuk suatu harga. Permintaan merupakan jumlah barang yang dibutuhkan

konsumen yang mempunyai kemampuan untuk membeli pada berbagai tingkat harga.

Sedangkan penawaran adalah kuantitas barang yang ditawarkan di pasar pada berbagai

tingkat harga.

Bentuk pasar merupakan bentuk-bentuk pasar produsen :

- Pasar persaingan sempurna

- Pada pasar persaingan sempurna, aktivitas persaingan tidaklah nampak karena tidak

terbatasnya jumlah produsen dan konsumen dapat menjual dan membeli berapa

saja tanpa ada batas asal bersedia membeli atau menjual pada harga pasar.

- Pasar monopoli

- Pasar monopoli adalah sebuah bentuk pasar yang dikuasai penjual saja.

- Pasar oligopoli

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00377-MN Bab 2.pdfLANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Bisnis 2.1.1 Definisi Bisnis Hughes

23 

 

- Pasar oligopoli merupakan perluasan dari pasar monopoli. Dalam menentukan

tingkat harga dan kuantitas produksi, karena pengaruh dari pesaing sangat terasa,

tindakan atau aktivitas pesaing perlu dimasukkan dalam perhitungan.

- Pasar persaingan monopolistik

- Pasar ini merupakan bentuk campuran antara persaingan sempurna dan monopoli.

Dikatakan mirip pasar persaingan sempurna karena ada kebebasan bagi perusahaan

untuk masuk-keluar pasar, selain itu barang yang dijual tidak homogen. Oleh karena

barang-barang yang heterogen itu dimiliki beberapa perusahaan besar saja, pasar ini

mirip dengan monopoli.

Berdasarkan konsumen, maka pasar dibedakan atas :

a) Pasar konsumen

b) Pasar ini merupakan pasar untuk barang dan jasa yang dibeli atau disewa

perorangan atau keluarga dalam rangka penggunaan pribadi.

c) Pasar industri

d) Pasar ini adalah pasar untuk barang dan jasa yang dibeli atau disewa oleh

perorangan atau organisasi untuk digunakan pada produksi barang dan jasa lain,

baik untuk dijual atau disewakan (dipakai untuk proses lebih lanjut).

e) Pasar penjual kembali (reseller)

f) Pasar yang terdiri atas perorangan dan / atau organisasi yang biasa disebut para

pedagang menengah yang terdiri dari dealer, distributor, grossier, agent, dan

retailer. Kesemua reseller ini melakukan penjualan kembali dalam rangka

mendapatkan keuntungan.

g) Pasar pemerintah

h) Merupakan pasar yang terdiri dari unit-unit pemerintah yang membeli atau menyewa

barang atau jasa untuk menjalankan tugas-tugas pemerintah.

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00377-MN Bab 2.pdfLANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Bisnis 2.1.1 Definisi Bisnis Hughes

24 

 

2. Analisis aspek pemasaran

Berdasarkan Husein (2005, p67) definisi pemasaran menurut Stanton adalah

keseluruhan sistem yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha yang bertujuan

merencanakan, menentukan harga, hingga mempromosikan dan mendistribusikan

barang-barang atau jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli.

Untuk menganalisis aspek pemasaran, seorang wirausaha terlebih dahalu harus

melakukan penelitian pemasaran dengan menggunakan sistem informasi pemasaran

yang memadai, berdasarkan analisis dan prediksi, apakah bisnis yang akan dirintis atau

dikembangkan memiliki peluang pasar yang memadai atau tidak.

Berdasarkan Suryana (2008, p188-189) beberapa komponen yang harus dianalisis

dan dicermati diantaranya :

- Kebutuhan dan keinginan konsumen. Mengenai barang dan jasa yang dibutuhkan

konsumen, banyak yang dibutuhkan, daya beli konsumen, waktu dibutuhkannya.

Jika kebutuhan dan keinginan mereka teridentifikasi dan memungkinkan terpenuhi

berarti peluang pasar bisnis kita terbuka dan layak bila dilihat dari kebutuhan /

keinginan pasar.

- Segmentasi pasar. Pelanggan dikelompokkan dan diidentifikasi, misalnya

berdasarkan geografi, demografi, dan sosial budaya dan demografis. Jika segmentasi

pasar teridentifikasi maka pasar sasaran akan terwujud dan tercapai.

- Target.Target pasar menyangkut banyaknya konsumen yang dapat diraih. Sangat

tergantung pada nilai produk dan jasa yang dipasarkan apakah member kepuasan

atau tidak. Jika loyal maka potensi pasar tinggi.

- Nilai tambah. Wirausaha harus mengetahui nilai tambah produk dan jasa pada setiap

rantai pemasaran mulai dari pemasok, agen, sampai pada konsumen akhir. Dengan

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00377-MN Bab 2.pdfLANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Bisnis 2.1.1 Definisi Bisnis Hughes

25 

 

mengetahui nilai tambah setiap rantai pemasaran maka nilai tambah bisnis akan

dapat diketahui, tinggi atau rendah.

- Masa hidup produk. Harus dianalisis apakah masa hidup produk dan jasa bertahan

lama atau tidak. Mengetahui ukuran lama masa produk lebih dari waktu yang

dibutuhkan untuk menghasilkan laba sampai modal kembali atau tidak.

- Struktur pasar. Harus dianalisis apakah barang yang dipasarkan termasuk pasar

persaingan tidak sempurna (oligopoli, monopoli, dan monopolistik), atau pasar

persaingan sempurna.

- Persaingan dan strategi pesaing. Harus dianalisis apakah tingkat persaingan tinggi

atau rendah. Untuk memenangkan persaingan tentu saja bisnis tersebut harus lebih

unggul dari pesaing.

- Ukuran pasar. Ukuran pasar dapat dianalisis dari volume penjualan. Jika volume

penjualan tinggi berarti pasar potensial.

- Pertumbuhan pasar. Pertumbuhan pasar dapat dianalisis dari dapat dianalisis dari

pertumbuhan volume penjualan. Jika pertumbuhan tinggi (misalnya lebih dari 20%)

maka potensi pasar tinggi.

- Laba kotor. Analisis perkiraan margin laba kotor tinggi atau rendah. Jika profit

margin laba kotor lebih dari 20% berarti pasar potensial.

- Pangsa pasar. Pangsa pasar dianalisis dari selisih jumlah barang dan jasa yang

ditawarkan. Jika pangsa pasar menurut proyeksi meningkat bahkan setelah lima

tahun mencapai 40%, berarti bisnis yang akan dilakukan atau dikembangkan

memiliki pangsa pasar yang tinggi.

Berdasarkan Husein (2005, p68) setelah strategi pemasaran diketahui, maka akan

ditindaklanjuti dengan penentuan bauran pemasarannya.

1. Analisis persaingan

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00377-MN Bab 2.pdfLANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Bisnis 2.1.1 Definisi Bisnis Hughes

26 

 

Agar dapat menetapkan strategi pemasaran kompetitif yang efektif, studi kelayakan

bisnis perlu juga mencermati produk, harga, saluran distribusi maupun promosi yang

dilakukan oleh para pesaing terdekat.

Berikut adalah langkah-langkah dalam menganalisis pesaing yang dikemukakan oleh

Kotler.

a) Mengidentifikasi pesaing

Perusahaan dapat mengidentifikasikan para pesaingnya sebagai suatu perusahaan

lain yang mempunyai ciri-ciri sebagai suatu perusahaan lain yang mempunyai ciri-ciri

sebagai berikut :

- Perusahaan yang menawarkan produk dan harga yang sama di pasar.

- Perusahaan yang membuat produk atau kelas produk yang sama.

- Perusahaan lain yang membuat produk dan memasok yang sama.

b) Menentukan sasaran pesaing

Memang pada dasarnya semua pesaing akan berusaha memaksimalkan laba mereka

tetapi kenyataannya pesaing berbeda dalam penekanan laba. Dengan mengetahui

sasaran pesaing beserta penekanan-penekanannya dapat menunjukkan apakah

mereka puas dengan situasinya skarang serta bagaimana kemungkinan reaksinya

atas tindakan kompetitif.

c) Mengidentifikasi strategi pesaing

Semakin mirip strategi suatu perusahaan dengan perusahaan lain maka semakin

ketat persaingan di antara mereka.

d) Menentukan kekuatan dan kelemahan pesaing

Untuk mengetahui apakah pesaing menjalankan strategi dan mencapai tujuan

mereka.

e) Mengestimasi pola reaksi pesaing

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00377-MN Bab 2.pdfLANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Bisnis 2.1.1 Definisi Bisnis Hughes

27 

 

Perusahaan perlu tahu tentang pesaing tertentu kalau ingin mengantisipasi

bagaimana pesaing akan bertindak atau bereaksi terhadap tindakan pesaing lainnya .

f) Memilih pesaing

Perusahaan menentukan pesaing utamanya.

2. Bauran pemasaran

Bauran pemasaran terdiri dari produk, harga, distribusi, dan promosi.

a) Kebijakan produk

Pengembangan sebuah produk mengharuskan perusahaan menetapkan manfaat-

manfaat apa yang diberikan oleh produk itu.

b) Kebijakan harga

Keputusan mengenai harga dipengaruhi oleh faktor internal perusahaan dan

eksternal lingkungan. Faktor internal, keputusan harga disesuaikan dengan sasaran

pemasaran. Faktor eksternal dipengaruhi oleh pasar dan permintaan konsumen.

c) Kebijakan distribusi

Dalam kebijakan distribusi, desain saluran harus ditetapkan.

d) Kebijakan promosi

Pemasaran tidak hanya membicarakan produk, harga produk, dan mendistribusikan

produk tetapi juga mengkomunikasikan produk ini kepada masyarakat agar produk

dikenal dan dibeli.

2.3.2.2 Aspek Produksi

Berdasarkan Husein (2005, p88) manajemen operasional adalah suatu fungsi atau

kegiatan manajemen yang meliputi perencanaan, organisasi, staffing, koordinasi,

pengarahan, dan pengawasan terhadap operasi perusahaan.

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00377-MN Bab 2.pdfLANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Bisnis 2.1.1 Definisi Bisnis Hughes

28 

 

Berdasarkan Suryana (2008, p189) beberapa unsur dari aspek produksi / operasi yang

harus dianalisis, diantaranya :

- Lokasi operasi. Untuk bisnis hendaknya dipilih lokasi yang paling strategis dan paling

efisien baik bagi perusahaan itu sendiri maupun pelanggannya.

- Volume operasi. Volume operasi harus relevan dengan potensi pasar dan prediksi

permintaan, sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangan kapasitas. Volume

operasi yang berlebih akan menimbulkan masalah baru dalam penyimpanan /

pergudangan yang pada akhirnya akan mempengaruhi harga pokok penjualan.

- Mesin dan peralatan. Mesin dan peralatan harus sesuai dengan perkembangan

teknologi saat kini dan masa yang akan datang, serta disesuaikan dengan luas

produksi supaya tidak terjadi kelebihan kapasitas.

- Bahan baku dan bahan penolong. Bahan baku serta bahan penolong harus cukup

tersedia. Persediaan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan, sehingga biaya bahan

baku menjadi efisien.

- Tenaga kerja. Berapa jumlah tenaga kerja yang diperlukan dan bagaimana

kualifikasinya. ]umlah dan kualifikasi karyawan harus disesuaikan dengan keperluan

jam kerja dan kualifikasi pekerjaan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut agar

efisien.

- Lay-out. Adalah tata ruang atau letak berbagai fasilitas operasi. Lay-out harus tepat

dan prosesnya praktis sehingga efisien.

2.3.2.3 Aspek Manajemen

Dalam menganalisis aspek-aspek manajemen ada beberapa unsur yang harus dianalisis

meliputi komponen :

- Kepemilikan. Apakah unit bisnis yang akan didirikan milik pribadi (perseorangan) atau

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00377-MN Bab 2.pdfLANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Bisnis 2.1.1 Definisi Bisnis Hughes

29 

 

milik bersama (persekutuan seperti CV, PT, dan bentuk badan usaha lainnya.

Bagaimana keuntungan dan kerugian dari unit bisnis yang kita pilih, hendaknya dipilih

yang tidak beresiko terlalu tinggi dan menguntungkan.

- Organisasi. Jenis organisasi yang diperlukan (berbentuk organisasi lini, organisasi staf,

lini dan staf atau bentuk lainnya). Tentukan jenis yang paling tepat dan efisien.

- Tim manajemen. Bisnis akan dikelola sendiri atau melibatkan orang lain secara

profesional. Hal ini bergantung kepada skala usaha dan kemampuan yang dimiliki

wirausaha.

- Karyawan. Karyawan harus disesuaikan dengan jumlah, kualifikasi dan kualitas yang

diperlukan.

2.3.2.4 Aspek Keuangan

1. Analisis Aspek Keuangan

Analisis aspek keuangan meliputi komponen-komponen sebagai berikut :

- Kebutuhan dana. Kebutuhan dana untuk operasional perusahaan (besarnya dana

untuk aktiva tetap, untuk modal kerja dan pembiayaan awal).

- Sumber dana. Ada beberapa sumber dana yang dapat digali, yaitu sumber dana

internal (misalnya modal disetor, labs ditahan) dan modal eksternal (misalnya obligasi

dan pinjaman).

- Proyeksi neraca. Sangat penting untuk mengetahui posisi harta dan kekayaan serta

untuk mengetahui kondisi keuangan lainnya. Misalnya posisi aktiva lancar, aktiva tetap,

pasiva lancar, kewajiban jangka panjang dan kekayaan bersih.

- Proyeksi laba rugi. Proyeksi laba rugi dari tahun ke tahun menggambarkan perkiraan

laba atau rugi dimasa yang akan datang. Komponennya meliputi proyeksi penjualan,

proyeksi biaya, dan proyeksi laba rugi bersih.

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00377-MN Bab 2.pdfLANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Bisnis 2.1.1 Definisi Bisnis Hughes

30 

 

- Proyeksi aliran kas (cash flow). Dari aliran kas dapat dilihat kemampuan perusahaan

untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban keuangannya. Ada tiga jenis aliran kas,

yaitu :

a) Aliran kas masuk (cash in flow), merupakan penerimaanpenerimaan yang berupa

hasil penjualan atau pendapatan.

b) Aliran kas keluar (cash out flow), merupakan biaya-biaya termasuk pembayaran

bunga dan pajak.

c) Aliran kas masuk bersih (net cash in-flow), merupakan selisih dari aliran kas masuk

dan aliran kas keluar ditambah penyusutan dengan diperhitungkan bunga setelah

pajak.

Rumus :

Aliran kas masuk bersih = Laba setelah pajak + penyusutan

+ (1 –tarif pajak) bunga

2. Laporan Keuangan Dasar

Berdasarkan Keown (2002, p78) laporan keuangan dasar mencakup laporan laba-rugi,

neraca, dan laporan arus kas.

a) Laporan laba-rugi

Merupakan ringkasan dari 4 jenis kegiatan :

- Menjual produk dan jasa.

- Beban produksi atau untuk mendapatkan barang atau jasa yang dijual.

- Beban yang timbul dalam memasarkan dan mendistribusikan produk atau jasa pada

konsumen, serta berkaitan dengan beban administratrif operasional.

- Beban keuangan dalam menjalankan bisnis, contoh : bunga yang dibayarkan pada

kreditur dan pembayaran deviden pada pemegang saham preferen.

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00377-MN Bab 2.pdfLANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Bisnis 2.1.1 Definisi Bisnis Hughes

31 

 

Laporan laba-rugi digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.2 Laporan Laba Rugi

Sumber : Keown (2002, p80).

Dikurangi beban produksi atau beban untuk mendapatkan barang atau jasa

= Laba Kotor

Dikurangi : beban operasi : Beban pemasaran dan penjualan, beban umum dan administrasi, serta penyusutan

Penjualan

= Laba operasi

(Laba sebelum bunga dan pajak)

Dikurangi : beban bunga

= Laba bersih sebelum pajak

Dikurangi: pajak perusahaan

= Laba bersih sebelum deviden atas saham preferen

Dikurangi: Dividen atas saham 

= Pendapatan bersih bagi pemegang saham biasa

Aktivitas Operasi

Aktivitas Pendanaan

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00377-MN Bab 2.pdfLANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Bisnis 2.1.1 Definisi Bisnis Hughes

32 

 

b) Neraca

Memberikan gambaran sesaat posisi keuangan pada waktu tertentu, misalnya setahun,

menyajikan kepemilikan aktiva, kewajiban, serta ekuitas pemegang saham dari para

pemilik.

Neraca digambarkan sebagai berikut :

AKTIVA KEWAJIBAN DAN EKUITAS

PEMEGANG SAHAM

Aktiva lancar :

Kas

Surat berharga

piutang dagang

persediaan

beban di bayar di muka

Total Aktiva Lancar

Kewajiban lancar :

Kewajban dagang

Beban yang terkewajiban

Wesel jangka pendek

Total Kewajiban Lancar

+ +

Aktiva tetap :

Mesin dan peralatan

Bangunan

Tanah

Total aktiva tetap

Kewajiban jangka panjang :

Wesel jangka panjang

Hipotek

Total kewajiban jangka panjang

+ +

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00377-MN Bab 2.pdfLANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Bisnis 2.1.1 Definisi Bisnis Hughes

33 

 

Aktiva Lainnya :

Investasi

Hak Paten

Total aktiva lain

Ekuitas pemegang saham :

Saham preferen

Saham biasa

Nilai pari

Agio saham-saham

Saldo laba

Total ekuitas pemeganq saham

= =

Total Aktiva

Total Kewajiban dan Ekuitas Pemegang

Saham

Gambar 2.3 Neraca

Sumber : Keown (2002,p83).

c) Laporan Arus Kas

Menunjukkan arus kas sebenarnya yang dihasilkan oleh perusahaan sepanjang tahun

itu.

Laporan arus kas digambarkan sebagai berikut :

Arus kas dari operasi, mencakup :

+ kas yang dikumpulkan dari konsumen

- kas yang dibayarkan kepada pemasok

- arus kas keluar dari kegiatan operasi (beban pemasaran dan administrasi)

serta pembayaran bunga bank+ / - kurang atau tambah

Arus Kas atas Investasi yang diperoleh atau dijual

+ / - ditambah atau dikurangi

Page 31: BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00377-MN Bab 2.pdfLANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Bisnis 2.1.1 Definisi Bisnis Hughes

34 

 

Arus kas dari penerimaan atau pembayaran pendanaan yang

mencakup:

+ penerimaan saham baru

+ peningkatan pinjaman

- pembayaran kembali pokok pinjaman

= Arus Kas yang Dihasilkan

Gambar 2.4 Laporan Arus Kas

Sumber : Keown (2002, p87)

3. Analisis penilaian investasi

Berdasarkan Husein (2005, p197) pada umumnya ada empat metode yang biasa

dipertimbangkan untuk dipakai dalam penilaian arus kas dari suatu investasi, yaitu :

a) Metode payback period

Payback periode adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali

pengeluaran investasi (initial cash investment) dengan menggunakan aliran kas, dengan kata

lain payback period merupakan rasio antara initial cash investment dengan cash inflow

yang hasilnya merupakan satuan waktu.

Rumus : Payback Period = Nilai Investasi x 1 tahun Kas masuk Bersih

Kriteria penilaian : jika payback periode lebih pendek waktunya dari maximum

payback period-nya maka usulan investasi dapat diterima.

b) Metode internal rate of Return (IRR)

Metodei ni digunakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang

Page 32: BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00377-MN Bab 2.pdfLANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Bisnis 2.1.1 Definisi Bisnis Hughes

35 

 

dari arus kas yang diharapkan di masa datang, atau penerimaan kas, dengan

mengeluarkan investasi awal.

Rumus : n CFt I0 = ∑ ( ) t=1 (1 + IRR)t

Di mana :

T = tahun ke

n = jumlah tahun

Io = investasi awal

CF = arus kas bersih

IRR = tingkat bunga yang dicari harganya

Nilai IRR dapat dicari dengan coba-coba (trial and error).

Kriteria penilaian : jika IRR didapat ternyata lebih besar dari rate of return yang

ditentukan maka investasi dapat diterima.

c) Metode Net present value (NPV)

Net present value yaitu selisih antara present value dari investasi dengan nilai

sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih (aliran kas operasional maupun ke kas

terminal) di masa yang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang diperlukan bunga

yang relevan.

Rumus :

n CFt NPV = ∑ ( ) – I0

t=1 (1 + K)t Dimana :

CFt = aliran kas per tahun pada periode t

Io = investasi awal pada tahun ke 0

Page 33: BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00377-MN Bab 2.pdfLANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Bisnis 2.1.1 Definisi Bisnis Hughes

36 

 

K = suku bunga (discount rate)

Kriteria Penilaian :

- NPV >0, maka usulan proyek diterima

- NPV < 0, maka usulan proyek ditolak

- NPV = 0, nilai perusahaan tetap walau usulan proyek diterima atau ditolak

d) Metode profitability index (PI)

Pemakaian metode profitability index (PI) ini caranya adalah dengan menghitung

melalui perbandingan antara nilai sekarang (present value) dari rencana penerimaan-

penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang dengan nilai sekarang (present value)

dari investasi yang telah dilaksanakan. Jadi provitabi/ity index dapat dihitung dengan

membandingkan antara PV kas masuk dengan PV kas keluar.

Rumus :

PV kas masuk PI = PV kas keluar

Kriteria penialaian :

PI > 1, maka usulan proyek dikatakan menguntungkan.

PI < 1, maka usulan proyek tidak menguntungkan.

Kriteria ini erat hubungannya dengan kriteria NPV, di mana jika NPV suatu proyek

dikatakan layak (NPV > 0) maka menurut kriteria PI juga layak (PI > 1) karena keduanya

menggunakan variable yang sama.

2.3.2.5 Aspek Ekonomi, Sosial, dan Politik

I. Aspek ekonomi

Analisis Ekonomi Makro

Page 34: BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00377-MN Bab 2.pdfLANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Bisnis 2.1.1 Definisi Bisnis Hughes

37 

 

Berdasarkan Sukirno (2004, p26) analisis makroekonomi merupakan analisis terhadap

keseluruhan kegiatan perekonomian. Analisisnya bersifat umum dan tidak memperhatikan

kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh unit-unit kecil dalam perekonomian.

Berdasarkan Madura (2007, p111) terdapat tiga faktor ekonomi makro yang

mempengaruhi kinerja bisnis, yaitu :

1. Pertumbuhan ekonomi

Perubahan dalam tingkat umum dari aktivitas ekonomi.

2. Inflasi

Peningkatan harga umum dari barang dan jasa dalam periode waktu tertentu.

Tipe inflasi :

- Cost-push inflation yaitu situasi apabila produk diberi harga tinggi karena biaya yang

dialami perusahaan juga besar.

- Demand-pull inflation yaitu situasi apabila harga barang dan jasa naik karena

permintaan konsumen yang kuat.

3. Tingkat suku bunga

Mewakili biaya meminjam uang.

Faktor ekonomi makro dapat mempengaruhi laba perusahaan dimana digambarkan sebagai

berikut :

Pertumbuhan Ekonomi

Inflasi

Tingkat Suku Bunga

Penerimaan

Biaya Operasional

Biaya Bunga

-

-

Laba

=

Page 35: BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00377-MN Bab 2.pdfLANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Bisnis 2.1.1 Definisi Bisnis Hughes

38 

 

Gambar 2.5 Faktor Ekonomi Makro Mempengaruhi Laba perusahaan

Sumber : Madura (2007, p119)

II. Aspek sosial

Berdasarkan Husein (2005, p252) aspek sosial adalah sebagai berikut :

Tujuan utama perusahaan adalah mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. Namun

demikian, perusahaan tidak dapat hidup secara sendirian. Perusahaan hidup bersama komponen

lain dalam suatu tatanan kehidupan yang pluralistis dan kompleks, walau hendaknya dalam

keseimbangan. Salah satu komponen yang dimaksud adalah lembaga sosial, sehingga dalam

rangka keseimbangan tadi, hendaknya perusahaan memiliki tanggung jawab sosial.

III. Aspek politik

Berdasarkan Husein (2005, p256) aspek politik adalah sebagai berikut :

Adanya isu / rumor / spekulasi yang timbul akibat kondisi politik yang diciptakan pemerintah

akan mempengeruhi permintaan dan penawaran suatu produk, balk itu barang maupun jasa.

Dalam menganalisis kelayakan bisnis hendaknya memperkirakan situasi politik saat bisnis

dibangun dan diimplementasikan tidak akan sangat mengganggu sehingga kajiannya menjadi

layak.

2.3.2.6 Aspek Lingkungan Industri

Berdasarkan Husein (2005, p268) aspek lingkungan industri lebih mengarah pada aspek

persaingan dimana bisnis perusahaan berada.

Michael E. Porter mengemukakan konsep competitive strategy yang menganalisis persaingan

bisnis berdasarkan lima aspek utama yang disebut lima kekuatan bersaing.

1. Ancaman pendatang baru

Masuknya perusahaan sebagai pendatang baru akan menimbulkan sejumlah implikasi bagi

Page 36: BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00377-MN Bab 2.pdfLANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Bisnis 2.1.1 Definisi Bisnis Hughes

39 

 

perusahaan yang sudah ada.

Faktor yang mempengaruhi :

- Skala ekonomi.

- Diferensiasi produk.

- Kecukupan modal.

- Biaya peralihan.

- Akses kesaluran distribusi.

- Ketidakunggulan biaya independen.

- Peraturan pemerintah.

2. Persaingan sesama perusahaan dalam industri

Persaingan dalam industri sangat mempengaruhi kebijakan dan kin perusahaan.

Faktor yang mempengaruhi :

- Jumlah kompetitor.

- Tingkat pertumbuhan industri.

- Karakteristik produk.

- Biaya tetap yang besar.

- Kapasitas.

- Hambatan keluar.

3. Ancaman dari produk pengganti

Perusahaan-perusahaan yang berada dalam suatu industri bersaing pula dengan produk

pengganti.

4. Kekuatan tawar menawar pembeli

Pembeli mampu mempengaruhi perusahaan untuk memotong harga.

Faktor yang mempengaruhi :

- Pembeli membeli dalam jumlah besar.

Page 37: BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00377-MN Bab 2.pdfLANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Bisnis 2.1.1 Definisi Bisnis Hughes

40 

 

- Pembeli mampu memproduksi produk yang diperlukan.

- Banyak pemasok.

- Barang substitusi lebih murah.

- Pembeli mempunyai tingkat profitabilitas yang rendah.

- Produk perusahaan tidak terlalu penting bagi perusahaan.

5. Kekuatan tawar menawar pemasok

Pemasok mempengaruhi industri lewat kemampuan mereka menaikkan harga atau

mengurangi kualitas produk.

Faktor yang mempengaruhi :

- Jumlah pemasok sedikit.

- Produk / pelayanan yang ada adalah unik.

- Tidak tersedia produk substitusi.

- Pemasok mampu menghasilkan produk yang sama dengan perusahaan.

- Perusahaan membeli dalam jumlah yang kecil kepada pemasok.

2.3.2.7 Aspek Yuridis

Berdasarkan Husein (2005, p281) aspek yuridis memaparkan peraturan-peraturan yang

berkaitan dengan bisnis.

a) Pelaksana bisnis

Menganalisis siapa pelaksana bisnis.

- Bentuk badan usaha

Bentuk badan usaha pada segi yuridis adalah sebagai berikut : perusahaan perseorangan,

firma, perseroan komanditer (CV), perseroan terbatas, perusahaan Negara, koperasi.

- Identifikasi pelaksana bisnis :

Page 38: BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00377-MN Bab 2.pdfLANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Bisnis 2.1.1 Definisi Bisnis Hughes

41 

 

1. Kewarganegaraan.

2. Informasi bank.

3. Keterlibatan pidana atau perdata.

4. Hubungan keluarga dalam bisnis.

5. Peraturan bisnis

b) Peraturan Bisnis

Analisis mengenai bisnis yang akan dilaksanakan (peraturan dan perundangundangan),

apakah bisnis tersebut dilarang atau tidak.

2.3.2.8 Aspek Lingkungan Hidup

Berdasarkan Husein (2005, p303) analisis lingkungan hidup mengacu kepada AMDAL

(Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).

AMDAL diperlukan dalam melakukan suatu studi kelayakan bisnis karena :

- Undang-undang dan pemerintah menghendaki demikian.

- AMDAL harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak dengan beroperasinya proyek-

proyek industri.

2.4 Manajemen Transportasi

2.4.1 Definisi Manajemen Transportasi

Menurut Nasution (2008, p90) manajemen transportasi adalah kegiatan yang dilaksanakan

oleh bagian transportasi atau unit dalam organisasi industry atau perdagangan dan jasa lain

(manufacturing business and service) untuk memindahkan/mengangkut barang atau

penumpang dari suatu lokasi ke lokasi lain secara efektif dan efesien.

Page 39: BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00377-MN Bab 2.pdfLANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Bisnis 2.1.1 Definisi Bisnis Hughes

42 

 

Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2005,p631), pemodelan transportasi adalah suatu

prosedur berulang untuk memecahkan permasalahan meminimasi biaya pengiriman produk

dari beberapa sumber ke beberapa tujuan.

Jadi pengertian transportasi adalah pemindahan barang dan jasa dari beberapa tempat

asal (sumber) ke beberapa tempat tujuan dengan memecahkan permasalahan biaya

transportasi agar biaya tersebut efisien.

2.4.2 Tugas dan Sasaran Manajemen Transportasi

1. Perusahaan Industri Manufaktur

Tanpa memerhatikan besar kecilnya organisasi bisnis, jenis barang atau jasa yang

disajikan, luas pemasaran atau efisiensi produksi, “mobilitas” sangat dibutuhkan, baik bagi

personal maupun bagi bahan baku, sejak terjadinya kontak pertama sampai titik punyai tugas

yang paling rumit/vital diantara semua fungsi dalam organisasi perusahaan karena

pelayanannya dibutuhkan oleh hampir semua fungsi lainnya.

Sebelumnya seorang manajer transportasi harus memutuskan membeli sebuah pick up

atau truk, sudah tentu ia menyediakan banyak waktu mencari keterangan tentang spesialisasi

teknik pick up atau truk itu, muatan yang akan diangkutnya, dan efektivitasnya dalam

memenuhi kebutuhan fungsi transportasi di kemudian hari. Manajer transportasi meneliti pada

setiap kriteria penilaian yang dapat digunakan dalam membeli kendaraan, diantaranya :

a) Merek-merek dan tipe kendaraan, keuangan, dan keterbatasan setiap kendaraan;

b) Kapasitas muatan truk dan model kendaraan;

c) Kekuatan mesin (daya kuda) kendaraan;

d) Harga dan syarat pembayaran;

e) Hemat bahan bakar.

Selain pemilihan sarana teknis, sama pentingnya adalah perincian syarat-syarat pekerjaan

Page 40: BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00377-MN Bab 2.pdfLANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Bisnis 2.1.1 Definisi Bisnis Hughes

43 

 

yang dibutuhkan bagi seorang tenaga operasi, seperti pengemudi, mekanik pemeliharaan truk,

dan ahli mesin armada perusahaan.

Dapat dikatakan bahwa fungsi manajemen transportasi dalam industri manufaktur pada

umumnya adalah:

a) Merencanakan, mengatur, dan mengoordinasikan operasi serta administrasi segala bentuk

angkutan di seluruh perusahaan hingga dapat terselenggara seefisien mungkin, baik untuk

angkutan barang maupun penumpang bagi karyawan;

b) Menetapkan standar operasi dan perawatan semua bengkel (kalau ada) kendaraan

bermotor dan menentukan persediaan bensin, bahan-bahan dan suku cadang kendaraan;

c) Menetapkan standar biaya operasional, penyusunan staf, dan jasa-jasa penunjang;

d) Menentukan kendaraan mana yang paling cocok untuk semua kebutuhan perusahaan

dengan mempertimbangkan harga dan manfaat ekonomis;

e) Membuat rencana penggantian dan penambahan kendaraan dengan menganalisis secara

cermat biaya pengoperasian, kapasitas, dan umur kendaraan;

f) Menjamin bahwa standar perawatan, pemeliharaan, perbaikan dan jadwal ditaati sehingga

kendaraan perusahaan selalu dalam kondisi efektif dilihat dari segi perbaikan mekanisnya;

Pada umumnya, manajemen transportasi menghadapi tiga tugas utama :

1) Menyusun rencana dan program untuk mencapai tujuan dan misi organisasi secara

keseluruhan

2) Meningkatkan produktivitas dan kinerja perusahaan;

3) Dampak sosial dan tanggung jawab sosial dalam mengoperasikan angkutan.

Ketiga tugas ini selalu harus dilakukan dalam waktu yang bersamaan dan dalam tindakan

manajerial yang sama. Ini berarti bahwa tugas yang akan diselesaikan itu direncanakan

terlebih dahulu untuk mencapai hasil yang diharapkan. Pengendalian operasi mencakup

Page 41: BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00377-MN Bab 2.pdfLANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Bisnis 2.1.1 Definisi Bisnis Hughes

44 

 

penggunaan teknik manajemen yang mendorong orang mencapai sasaran dari suatu

pelaksanaan tertentu.

Sasaran transportasi adalah mengalokasikan produk yang ada pada sumber asal

sedemikian rupa hingga terpenuhi semua kebutuhan pada tempat tujuan, sedangkan tujuan

utama dari persoalan transportasi adalah untuk mencapai jumlah biaya yang serendah-

rendahnya (minimum) atau mencapai jumlah laba yang sebesar-besarnya (maksimal) pusat

industry dan distribusi gudang atau antara distribusi pengeluaran lokal. Dalam menggunakan

metode transportasi, pihak manajemen mencari rute distribusi yang akan mengoptimumkan

tujuan tertentu, misalnya tujuan meminimumkan total biaya transportasi, memaksimumkan

laba, atau meminimumkan waktu yang digunakan.

2.4.2.1 Perencanaan Transportasi

Perencanaan transportasi yaitu merencanakan secara menyeluruh mengenai “Sistem

Transportasi” terpadu yang merupakan Intermode Transportation Systems. Perencanaan

menyangkut angkutan jalan raya, angkutan laut dan angkutan udara dan berbagai moda

transport yang ada pada urban area (pinggiran kota).

Langkah-langkah pembuatan rencana :

a. Perencanaan dibuat atas dasar kebutuhan akan jasa-jasa angkutan.

b. Tujuan perencanaan, dalam perencanaan harus jelas tujuan dan sasaran yang hendak

dicapai untuk kepentingan nasional atau daerah.

c. Objektif, objektif berarti bahwa tujuan dapat direalisir sehubungan dengan rencana yang

telah dibuat untuk dilaksanakan.

d. Survai permintaan, untuk membuat perencanaan perlu diadakan survai permintaan

terhadap jasa-jasa angkutan.

e. Analisis permintaan, setelah dilaksanakan survai atas permintaan selanjutnya dijalankan

Page 42: BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00377-MN Bab 2.pdfLANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Bisnis 2.1.1 Definisi Bisnis Hughes

45 

 

analisis demand berhubungan dengan kapasitas angkutan yang dibutuhkan, akhirnya

dibuat traffic forecast dengan menggunakan proyeksi (Analisis Garis Regressi).

f. Solusi dan implementasi, setelah dipertimbangkan hal-hal yang menyangkut jaringan,

angkutan, analisis biaya, pemilihan moda transport faktor sosial dan lingkungan maka

perencanaan yang telah dibuat diputuskan untuk diimplementasikan berdasar desain yang

telah disiapkan sebelumnya.

2.4.3 Masalah Dalam Transportasi

Masalah transportasi berhubungan dengan distribusi barang dari beberapa titik supply ke

sejumlah titik permintaan. Biasanya telah diberikan kapasitas barang di setiap sumber dan

permintaan barang di setiap tujuan.

Masalah transportasi juga dapat digunakan ketika perusahaan mencoba untuk

mengambil keputusan dimana akan dibuka fasilitas baru. Sebelum membuka gudang,

perusahaan atau kantor pemasaran, sangat baik sekali untuk mendapatkan sejumlah tempat

alternatif. Keputusan keuangan yang baik berhubungan dengan lokasi juga dapat

meminimalisasi biaya transportasi dan produksi secara keseluruhan.

Konsep dasar transportasi adalah:

1. Masalah transportasi berhubungan dengan pendistribusian barang-barang dari beberapa

sumber (sources) ke beberapa tujuan (destinations).

2. Biasanya, memiliki sejumlah kapasitas barang dari masing-masing sumber dan sejumlah

kapasitas kebutuhan barang dari masing-masing daerah tujuan.

Model transportasi diformulasikan menurut karakteristik-karakteristik yang unik dengan

permasalahan sebagai berikut :

1. Suatu produk dipindahkan dari sejumlah sumber ke tempat tujuan dengan biaya

seminimum mungkin, dan

Page 43: BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00377-MN Bab 2.pdfLANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Bisnis 2.1.1 Definisi Bisnis Hughes

46 

 

2. Atas barang tersebut, tiap sumber mampu memasok suatu jumlah unit produk yang

tetap, dan tiap tempat tujuan mempunyai jumlah permintaan yang tetap atas produk

tersebut.

2.4.3.1 Masalah Khusus Dalam Transportasi

Dalam transportasi, terdapat beberapa masalah yang dihadapi apabila terdapat

kesalahan dalam pengalokasian maupun dalam jumlah kapasitas permintaan. Masalah

khusus yang dihadapi dalam transportasi adalah sebagai berikut:

- Penawaran lebih besar dari permintaan.

- Permintaan lebih besar dari penawaran.

- Masalah degenerasi.

- Maksimisasi keuntungan.

- Masalah prioritas.

- Masalah pemblokiran.

- Masalah multi komoditi.

- Masalah transipmen.

2.5 Kerangka Pemikiran

Pemikiran dimulai karena faktor keadaan ekonomi yang terjadi dan keadaan internal

perusahaan sehingga menciptakan ide untuk menghitung efisiensi biaya membeli alat angkut

yang baru dibandingkan menyewa alat angkut kepada agen. Hal ini dikembangkan melalui

perencanaan bisnis dan dianalisis dengan menghitung alternatif biaya yang paling efisien

dengan menggunakan present value dari setiap biaya alternatif sehingga dapat ditentukan

biaya mana yang paling efisien bagi PT. ANINDO PUTERA PERKASA.

Kerangka pemikiran digambarkan sebagai berikut :

Page 44: BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00377-MN Bab 2.pdfLANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Bisnis 2.1.1 Definisi Bisnis Hughes

47 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2.6 Kerangka Pemikiran

Sumber : Penulis

Biaya Alat Angkut

Alternatif

Sewa Alat Angkut

Biaya Pengangkutan Biaya Pengangkutan

Efisiensi Biaya Pengangkutan

Analisis Efisiensi Biaya

Analisis Efisiensi Biaya

Alternatif

Beli Alat Angkut Baru