APLIKASI RITEL BERBASIS DESKTOP PADA MINI MARKET...
-
Upload
nguyenkhuong -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
Transcript of APLIKASI RITEL BERBASIS DESKTOP PADA MINI MARKET...
APLIKASI RITEL BERBASIS DESKTOP PADA MINI MARKET ERFA
Naskah Publikasi
diajukan oleh
Rizky Mulyawan
07.11.1491
kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM
YOGYAKARTA
2011
Ritels Application Gets Desktop Bases On Mini Market Erfa
Aplikasi Ritel Berbasis Desktop Pada Mini Market Erfa
Rizky Mulyawan
Jurusan Teknik Informatika
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Retail information system (Retail) is a system that was developed using an approach based
on the use of technology integrated mechanization system of data processing equipment as a
provider of information to support all aspects of activities related to the sale of goods
oprasional.
Any shopping mall or supermarket has a system for recording the goods from suppliers in a
very large number. In the recording of employee self-service should record all goods from
suppliers, and the recording was still done with the bookkeeping or manually. This causes the
opening of a very much and could spend a long time if you just want to find information report
only one item, while items that go pretty much the number and type.
Retail information systems it helps the employee to keep records of goods is well structured.
Where the system can help the data storage of goods from suppliers and store incoming items
with good reports and plus the support systems for storage of goods. Based on the existing
problems, a formula that would be a discussion of the research is how to design a retail
application that can describe the distribution of goods in and sold, so that employees can look to
see what items are already in and out at the Mini Market Erfa.
Keywords:Ritels Applications Gets Desktop Bases, Applications Ritels Gets Bases Desktop
1 Pendahuluan
Perkembangan arus globalisasi yang diiringi dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI)
menyebabkan arus informasi yang dulunya sulit didapatkan kini dapat dengan mudah diperoleh sesuai
dengan kebutuhan. Komputer merupakan suatu perangkat yang sangat dibutuhkan untuk proses
penyajian pengolahan data, agar data yang diolah dapat memberikan suatu informasi yang diperlukan
oleh pimpinan suatu perusahaan yang membutuhkan.
Perkembangan komputer dari hari-ke hari mengalami perubahan yang sangat pesat, kebutuhan
akan informasi yang akurat, tepat dan terkini juga semakin dibutuhkan agar dapat tetap bertahan dalam
menghadapi segala tantangan di era globalisasi dan persaingan bebas. Perkembangan teknologi dan
ilmu informatika yang pesat mendorong masyarakat baik kelompok maupun perorangan, instansi baik
pemerintah maupun swasta untuk memanfaatkan perkembangan teknologi dan ilmu informatika tersebut.
Keunggulan komputer dalam memproses data akan meningkatkan efektivitas, serta efisiensi suatu
sisstem informasi.
Setiap pusat perbelanjaan atau swalayan memiliki sistem untuk pencatatan barang dari suplier
dalam jumlah yang sangat besar. Dalam pencatatan tersebut pegawai swalayan harus mencatat semua
barang dari suplier, dan pencatatan itu masih di lakukan dengan pembukuan atau secara manual. Hal ini
menyebabkan pembukaan yang sangat banyak dan bisa menghabiskan waktu yang lama jika hanya
ingin mencari laporan informasi satu barang saja sedangkan barang yang masuk cukup banyak jumlah
dan jenisnya.
Sistem informasi Ritel ini berfungsi membantu pegawai untuk melakukan pencatatan barang secara
terstruktur dengan baik. Dimana sistem ini dapat membantu penyimpanan data barang dari suplier dan
menyimpan laporan barang masuk dengan baik dan di tambah dengan sistem penunjang untuk
melakukan penyimpanan barang tersebut.
2 Landasan Teori
2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi
Secara Etimologi sistem berasal dari bahasa inggris yaitu sistem yang berarti suatu susunan atau
cara. Terdapat 2 devinisi sistem yaitu : (Jogiyanto. Analisis dan Desain Sistem Informasi:Pendekatan
Tertruktur Teori Dan Praktek Aplikasi Bisnis. Hal .1)
Definisi sistem menurut Jerry Fitz Gerald :
“Sistem adalah suatu jaringan kerja dalam prosedur-prosedur yang saling berkumpul bersama-sama
untuk melakukan kegiatan atau untuk mencapai suatu sasaran tertentu”.
Sedangkan dalam The Encyclopedia of Management :
“Sistem adalah susunan yang teratur dari kegiatan-kegiatan yang saling bergantung pada prosedur-
prosedur yang berhubungan, melaksanakan dari suatu organisasi”.
2.1.1 Karakteristik Sistem
Dilihat dari definisi sistem, bahwa pengertian sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen satu
sama lain yang saling berkaitan untuk mencapai suatu tujuan.
Karakteristik atau elemen dari sistem adalah : (Jogiyanto. Analisis dan Desain Sistem Infromasi :
Pendekatan Terstruktur Teori Dan Praktek Aplikasi Bisnis. Hal 3-6)
1. Komponen Sistem (component)
Suatu sistem terdiri dari beberapa komponen yang saling berinteraksi satu sama lain dan saling
bekerjasama membentuk kesatuan. Komponen sistem dapat berupa suatu subsistem dimana
mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi
proses sistem secara keseluruhan.
2. Batas Sistem (Boundary)
Batasan sistem adalah daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau
subsistem yang satu dengan subsistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya.
Batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar atau environment merupakan segala sesuatu diluar batasan sistem yang
dipengaruhi atau mempengaruhi operasi kerja suatu sistem.
4. Penghubung Sistem (Interface)
Merupakan suatu yang menghubungkan antara subsistem dengan subsistem yang lain atau
sistem dengan sistem yang lain. Dengan adanya penghubung ini satu subsistem dapat
berinteraksi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan (input)
Masukan atau input adalah sebuah energi yang dimasukkan kedalam sistem yang akan diolah
untuk menghasilkan sebuah keluaran.
6. Keluaran (output)
Keluaran merupakan hasil dari input yang telah diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang
berguna. Output merupakan tujuan akhir dari suatu sistem.
7. Pengolah (Process)
Pengolah adalah merupakan suatu bagian dari sistem yang akan merubah (memproses)
masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran (Objectivies) atau Tujuan (Goal)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objectivies). Jika suatu sistem tidak
mempunyai suatu tujuan, maka sistem tersebut tidak berguna. Tujuan sistem sangat menentukan
bagi masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem
dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan.
3 Analisis dan Perancangan Sistem
3.1 Analisis PIECES
Salah satu cara untuk menentukan suatu sistem baru itu layak atau tidak maka diperlukan analisis
yang terdiri dari enam aspek yang biasa dikenal dengan analisis PIECES, yaitu :
3.1.1 Analisis Kinerja (Performance)
Kinerja suatu lembaga atau perusahaan sangat tergantung pada sumber daya manusia dan sumber
daya alat atau sarana dan prasarana yang ada pada lembaga atau perusahaan. Kinerja dapat diukur dari
troughput dan response time. Troughput adalah jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan suatu saat
tertentu, sedangkan response time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua pekerjaan
ditambah dengan waktu response untuk menanggapi pekerjaan tersebut.
Masalah Kinerja terjadi ketika tugas – tugas yang dijalankan oleh sistem mencapai sasaran.
Kinerja diukur dengan jumlah produksi dan waktu tanggap. Jumlah produksi adalah jumlah pekerjaan
yang dilaksanakan selama jangka waktu tertentu. Waktu tanggap adalah keterlambatan rata- rata antara
suatu transaksi dengan tanggapan yang diberikan kepada transaksi tersebut. Dalam hal ini ialah waktu
tanggap dari pergantian proses ke proses berikutnya terdapat ketidak tepatan waktu dalam menghitung
stock barang , dan pembuatan laporan informasi stock barang sangat lama dan menghabisakn waktu.
Misalkan dalam menghitung stok laporan 1 barang di butuhkan waktuh 5 menit dan bagaimana jika
barang tersebut banyak berapa waktu yang akan di habiskan.
3.1.2 Analisis Informasi (Information)
Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian atau penataan dari
sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya. Keamampuan
informasi menghasilkan informasi yang bermafaat dapat di evaluasi dapat mengatasi masalah dan
peluang untuk mengatasi masalah tersebut. Melihat dokumen yang selama ini di kerjakan terjadi hasil
yang tidak relavan dalam akses sistem, kurang akurat dalam pendataan informasi, pengolahan informasi
data tidak tepat waktu.
3.1.3 Analisa Ekonomi (Economy)
Kestabilan ekonomi sangat menentukan sekali, karena berhubungan dengan biaya-biaya yang
dikeluarkan. Persoalan disini ialah masalah biaya dimana pemilik sangat mempertimbangkan masalah ini
dalam ekonomi usahannya. Masalah disini ialah pencatatan yang manual akan memperbanyak
penggunaan kertas dan mengakibatkan penumpukan, pengeluaran biaya yang lebih banyak, susah
mencari laporan yang di inginkan dan semakin lama semakin banyak tempat digunakan untuk
menyimpan kertas tersebut.
3.1.4 Analisa Kontrol (Control)
Setiap karwayan yang melakukan Akses ke dalam sistem harus memiliki password untuk menjaga
keamanan. Control berhubungan dalam sistem untuk mengendalikan setiap kinerja sesuai hak aksesnya
masing-masing. Masalah disini ialah SDM (sumber daya manusia) adalah pengguna, sistem informasi di
oprasikan oleh pengguna dan disini memiliki akses yang sama.sistem harus membatasi atau
memberikan tempat pada pengguna sesuai dengan tempatnnya agar tidak terjadi penyimpangan dalam
sistem.
3.1.5 Analisis Efisiensi (Efficiency)
Efeciency disini bersangkutan dengan pemborosan waktu yang kurang efesien. Di sini ialah pencatatan
berulang-ulang dalam artian pencatatan berulang misalkan pada saat barang yang sudah di hitung
stocknya kemudian di beli setelah itu menghitung lagi untuk membuat laporan transaksi.
3.1.6 Analisis Layanan (Service)
Service disini ialah masalah pendataan laporan. Dimana sistem kurang efesien karna membutuhkan
waktu untuk membuat laporan dan membuat laporan informasi barang yang tersedia.
3.2 Analisis Kebutuhan Sistem
3.2.1 Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional adalah jenis kebutuhan yang berisikan proses-proses apa saja yang di
berikan oleh sistem informasi tersebut. Sistem ini dapat di gunakan oleh penguna yaitu
operator/karyawan dan administrator/pemilik dimana karyawan dan pemilik memiliki hak akses yang
berbeda di dalam sistem tersebut. Berikut Fungsional yang akan di jalankan sistem.
Kebutuhan fungsional berisi proses-proses apa saja yang nantinya dilakukan oleh sistem. Dibutuhkan
sebuah sistem yang mampu melakukan fungsi-fungsi seperti ini :
1. Admin/Pemilik
A. Sistem akan memberikan laporan hasil transaksi pembelian dan penjualan barang.
B. Sistem akan melaporkan kerusakan barang
2. Operator/Karyawan
A. Sistem dapat mencatat pembelian barang dari suplier.
B. Sistem dapat mencatat transaksi penjualan
C. Sistem dapat melakukan pencatatan retur.
3.2.2 Kebutuhan Non Fungsional
Kebutuhan non fungsional merupakan kebutuhan di luar kebutuhan fungsional sistem meliputi :
1. Kebutuhan perangkat keras (hardware)
2. Kebutuhan perangkat lunak (software)
3. Kebutuhan sumber daya manusia (brainware)
4. Kinerja
5. Keamanan
6. Informasi
3.3 Analisis Kelayakan Sistem
3.3.1 Analisis Kelayakan Teknis/Teknologi
Analisis Sistem secara teknik layak, dilihat dari aspek teknologi, sistem yang dibangun merupakan
teknologi yang sudah ada dan mudah didapat, murah serta mudah untuk dioperasikan.
3.3.2 Kelayakan Operasional / Organisasi
Sistem yang dikembangkan membantu pengguna dalam pembelian dan penjualan barang pada
saat melakukan sistem penjualan. Pengguna sistem ini adalah pemilik dan karyawan dimana
sumberdaya tersebut sudah dapat menggunakan komputer. Sehingga dari segi oprasional sistem di yang
di usulkan layak untuk di kembangkan
3.3.3 Kelayakan Hukum
3.3.4 Kelayakan Ekonomi
Secara hukum sistem ini telah memenuhi aturan dan undang-undang yang berlaku dikarenakan
sistem ini menggunakan perangkat lunak legal.
4 Implementasi dan Pembahasan
4.1 Uji Coba Sistem dan Program
Uji coba dilakukan untuk mengetahui kinerja Aplikasi. Uji coba juga dilakukan sebagai sarana
evaluasi sehingga dapat diketahui kekurangan program. Menurut Persamaan ada dua jenis pengujian
sistem yaitu black box testing dan white box testing.
4.1.1 White Box testing
White box testing merupakan ujicoba yang dilakukan untuk memeriksa detail dari prosedur
program atau software. Pada white box alur logika software akan diujicoba dengan menyediakan kasus
ujicoba untuk melakukan sekumpulan kondisi atau perulangan tertentu. Kondisi pengujian : Menguji
logika pengurangan pada fungsi uang kembali. Seharusnya didapat dari jumlah uang yang dibayar
dikurangi jumlah total bayar. Akan tetapi terjadi kesalahan logika yang seharusnya dikurangi menjadi
ditambah. Sehingga kembalian hasilnya salah, tetapi tidak muncul pesan kesalahan. Script fungsi
pengurangan :
Private Sub txt_bayaran_KeyPress(KeyAscii As Integer)
If KeyAscii = 13 Then
txt_Kembalian.Text = Val(txt_bayaran.Text) +
Val(txt_totalBiaya.Text)
txt_Kembalian.SetFocus
End If
End Sub
Gambar 4.1 Hasil pengujian whitebox testing pada form penjualan
1. Menu Utama
Form Menu Utama merupakan lingkup kerja seorang user. Pada form ini terdapat fasilitas-fasilitas
untuk mengelola data resources. Tampilan Menu Utama bisa berbeda tergantung akses yang login. Pada
sistem aplikasi yang kami buat hanya terdiri dari dua user, jadi pada saat sudah login tampilannya tidak
berbeda.tetapi terdapat akses yang berbeda pada masing-masing form.
Gambar 4.2. Form Menu Utama
2. From Data Barang
Form ini digunakan untuk input data barang, menyimpan data barang, mengedit data barang, dan
menghapus data barang. Menggunakan menu ini dengan mengisikan id barang, nama barang, harga
, jumlah.
Gambar 4.3. Form Input Data Barang
3. Form Data Transaksi Penjualan
Form ini digunakan untuk input data penjualan, menyimpan data penjualan, mencetak data
penjualan.
Gambar 4.4. Form Input Transaksi Penjualan
4. Form Data Transaksi Pembelian
Form ini digunakan untuk input data pembelian, menyimpan data pembelian, mencetak data
pembelian.
Gambar 4.5. Form Input Transaksi Pembelian
a. Pembahasan Program
Kesalahan yang mungkin terjadi pada program adalah kesalahan bahasa, kesalahan pada waktu
proses dan kesalahan logika. Pada saat melakukan tes program maka programmer harus mengetahui
struktur dari program yang akan di testing sehingga apabila terjadi kesalahan-kesalahan programmer
dapat menelusuri dan memperbaikinya.
4.1.2 Koneksi
Fungsi koneksi berada di module modkoneksi.bas. Function ini digunakan untuk mengkoneksikan
dan memasukan data data ke database. Function ini dipanggil di setiap form saat melakukan transaksi
yang berhubungan dengan database, baik DDL atau DML.
Berikut adalah skrip koneksi
------------------------------------------------------------------------------------------------Sub Koneksi()
On Error GoTo error_koneksi
Strconn = "Provider=SQLOLEDB.1;Integrated Security=SSPI;Persist Security Info=False;Initial Catalog=db_erfaMM"
Conn.CursorLocation = adUseClient
If Conn.State = adStateOpen Then
Conn.Close
Set Conn = New ADODB.Connection
End If
Conn.Open (Strconn)
Exit Sub
error_koneksi:
Beep
MsgBox "Tidak dapat terkoneksi ke database", vbCritical, "PERHATIAN"
End Sub
------------------------------------------------------------
5 Kesimpulan
Setelah melalui semua tahapan penelitian untuk merancang sebuah “Aplikasi Ritel Berbasis
Desktop Pada Mini Market Erfa” telah melalui tahapan yaitu identifikasi masalah, analisis,
perancangan,pengujian dan pemeliharaan sistem. Sedangkan sistem yang di bangun sudah mampu
mempermudah proses pengolahan data untuk mendukung pelayanan penjualan pada Mini Market Erfa.
Sistem yang telah selesai dibuat memiliki beberapa kelebihan diantaranya:
1. Mampu mengolah data barang, pembelian, sirkuliasi barang yang di beli Mampu di olah dengan
lebih baik sehingga mempermudah dan meminimalkan waktu dan pekerjaan.
2. Mampu menghasilkan informasi yang berupa laporan sirkulasi, laporan data barang, penjualan,
pembelian, suplier, retur yang nantinya dijadikan acuan pertimbangan pengambilan keputusan
oleh pemilik Mini market erfa.
Sistem ritel ini dapat meningkatkan pelayanan kepada karyawan terutama dalam pemprosesan
penjualan dan pembelian barang. Namun selain memiliki kelebihan, sistem yang telah dibuat ini juga
memiliki kekurangan diantaranya :
1. Belum didukung oleh tool pendukung misalnya alat barcode untuk memudahkan jalannya
transaksi pembelian dan penjualan barang sehingga proses bisa dilayani lebih cepat dan lebih
menghemat waktu.
2. Menu menu tambahan yang belum ada seperti data pelanggan, transaksi pendapatan lain,
pemodalan, pendapatan dan masih banyak lagi yang lainnya. Oleh sebab untuk lebih lanjut
adannya pengembangan aplikasi ini.
6. Saran
Dalam penerapan sistem ritel ini, penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Hal penting untuk diperhatikan, dengan adanya sistem yang baru pemeliharaan dan perawatan
terhadap perangkat keras dan perangkat lunak harus diperhatikan agar sistem dapat berjalan
dengan baik, selain itu diperlukan backup data secara teratur baik kedalam bentuk hardcopy atau
softcopy.
2. Untuk tujuan penelitian yang selanjutnya diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengembangkan
sistem ritel dengan barcode dan informasi. Sistem-sistem informasi lain yang menunjang sistem
ritel tersebut.
Demikian saran yang dapat penulis sampaikan agar dapat diterima sebagai masukan dan bisa
dipergunakan sebagai pendukung kemajuan sistem informasi perpustakaan yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Kusrini,”Strategi Perancangan Dan Pengelolaan Basis Data”,Andi Offset, Yogyakarta, 2006
M. Rudyanto Arief, ”Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact-SQL dengan Microsoft SQL
Server 2000”, Andi Offset, Yogyakarta, 2006
Hanif Al Fatta, ”Analisis & Perancangan Sistem Informasi Untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan &
Organisasi Modern”, Andi Offset, Yogyakarta, 2007
Andi Sunyoto, ”Pemrograman Database dengan Visual Basic dan Microsoft SQL”, Andi Offset,
Yogyakarta, 2007