Anti Aritmia Dan Anti Angina
-
Upload
ambartyas-niken-w -
Category
Documents
-
view
85 -
download
8
description
Transcript of Anti Aritmia Dan Anti Angina
Anti-aritmia dan Anti-Angina
Ambartyas Niken
Anti-Aritmia• Potensial Aksi
– Sel-sel yang berfungsi dalam konduksi impuls yaitu sel pacu (pacemaker) antara lain nodus SA, AV serta serabut serat purkinje
– Serat purkinje berfungsi untuk menghantarkan impuls listrik dengan cepat keseluruh jantung
• Potensial Aksi terdiri atas beberapa fase:– Fase 0 = depolarisasi cepat (upstroke)– Fase 1 = repolarisasi cepat hingga mencapai potensial yang
datar (plateau)– Fase 2 = dataran potensial aksi– Fase 3 = repolarisasi cepat– Fase 4 = potensial diastolik
• Kecepatan perubahan potensial pada sel automatik yang normal ditentukan oleh:– Nilai potensial diastolik maksimal– Kecepatan depolarisasi fase 4– Nilai potensial ambang
• Potensial aksi jantung dapat dibedakan atas dua kelompok, yaitu:– Berespons lambat– Berespons cepat
• Depolarisasi pada respons cepat ditimbulkan oleh pemasukan ion Na+ yang sangat banyak dan cepat ke dalam sel.
• Respons lambat memperlihatkan peningkatan fase 0 yang lambat, menjalar sangat lambat dan mempunyai faktor keamanan konduksi yang rendah.
• Arus utama depolarisasi untuk respons lambat dibawa oleh ion Ca++
• Eksitabilitas dan Refractoriness– Eksitabilitas adalah kekuatan impuls listrik yang
diperlukan untuk merangsang jantung– Refractoriness adalah suatu istilah yang merujuk
pada masa refrakter efektif (ERP) yang berarti jarak waktu sekurang-kurangnya yang diperlukan antara dua respons jaringan agar dapat menimbulkan penjalaran rangsang.
• Sel jantung yang berespons cepat masa refrakter hampir sama dengan lama potensial aksi (APD)
• Sel jantung yang berespons lambat refractoriness dapat melampaui repolarisasi penuh (ERP lebih panjang dari APD) karena arus masuk ion Ca++ ke dalam sel, putih secara lambat setelah inaktivasi
• Obat antiaritmia memperpanjang ERP relatif terhadap APD di berbagai jenis sel jantung
• Aritmia kelainan dalam kecepatan, irama, tempat asal dari impuls, atau gangguan konduksi yang menyebabkan perubahan dalam urutan normal aktivasi atrium dan ventrikel.
• Aritmia dapat timbul karena:– Kelainan automatisitas – Kelainan Sistem Konduksi– keduanya
Klasifikasi Obat Anti-aritmia
• Dikelompokkan menurut efek elektrofisiologik dan mekanisme kerjanya
• Kelas I secara langsung mengubah arus kation pada membran, khususnya ion K+ dan Na+
• Kelas II obat yang terutama mempunyai efek tak langsung terhadap parameter elektrofisiologi, melalui kesanggupannya dalam menghambat reseptor beta
• Kelas III belum jelas mekanisme kerjanya, tetapi mempunyai kemampuan untuk memperlambat repolarisasi membran (memperpanjang refractoriness)
• Kelas IV mempunyai efek depresi yang relatif selektif terhadap kanal Ca++
Anti-aritmia Kelas IA
• Menghambat arus masuk ion Na+, menekan depolarisasi fase 0, dan memperlambat kecepatan konduksi serabut purkinje.
• Indikasi pemberian antiaritmia golongan ini adalah: fibrilasi atrium, atrium flutter, paroksismal SVT, takikardi ventrikuler
• Contoh: kuinidine, prokainamide, disopiramide
Kuinidine
• Kadar puncak dalam plasma tercapai dalam waktu 60-90 menit
• Dapat diberikan secara IM menaikkan kreatin kinase plasma
• Dimetabolisme sebagian besar di hati dan diekskresikan di dalam urin
• Waktu paruh sekitar 6 jam
• Efek samping:– Apabila kadar kuinidin naik melebihi µg/mL,
kompleks QRS dan interval Q-Tc akan melebar dengan cepat
– Blokade atau henti SA – Blokade AV derajat tinggi aritmia ventrikel atau
asistol– Terkadang dapat menyebabkan sinkop atau
meninggal mendadak
Prokainamid
• Tersedia dalam bentuk tablet dan kapsul (250 – 500 mg) – Efek samping:• Hipotensi• Pelebaran QRS• Memperlambat frekuensi denyut atrium pada fibrilasi
atrium• Apabila diberikan per oral anoreksia, mual, muntah,
dan diare • Efek samping SSP pusing, psikosis, halusinasi, depresi
Disopiramid
• Tablet 100-500 mg • Dosis total harian 400-800 mg pemberian
terbagi atas 4 dosis• Efek samping:– Mulut kering– Konstipasi– Penglihatan kabur– Hambatan miksi
Anti-aritmia Kelas IB
• Mempercepat repolarisasi membran• Jauh lebih kurang efektif dibanding dengan
Kelas IA efek obat kelas IB terhadap refractoriness dan kesigapan atrium sangat kecil
• Indikasi Takikardi ventrikular, aritmia yang diinduksi digitalis
• Contoh Obat: Lidokain, Fenitoin, Tokainid, Meksiletin
Anti-aritmia Kelas IC
• Memiliki afinitas yang tinggi terhadap kanal Na+• Anti-aritmia yang paling poten dalam
memperlambat konduksi dan menekan arus masuk Na+ ke dalam sel dan kompleks prematur ventrikel spontan
• Memperpanjang periode refrakter• Indikasi fibrilasi atrium dan paroksismal SVT• Contoh Flekainid, enkainid,
Anti-aritmia Kelas II
• Meningkatkan arus masuk ion K+ • Pada kadar yang tinggi menekan arus masuk
ion Na+• Semua β-blocker meningkatkan masa
refrakter pada nodus AV • Indikasi premature beats, paroksismal SVT,
fibrilasi dan flutter atrium, takikardi ventrikel
Anti-aritmia Kelas III
• Memperpanjang lama potensial aksi dan masa refrakter efektif serabut purkinje dan otot ventrikel
• Meningkatkan automatisitas dengan melepaskan norepinefrin dari ujung saraf simpatis
• Meninggikan ambang fibrilasi ventrikel• Memperpanjang masa refrakter tanpa mempengaruhi
penjalaran impuls• Indikasi takikardi ventrikel, atrial fibrilasi dan flutter• Contoh Amiodaron
Anti-aritmia Kelas IV• Penghambat kanal Ca++• Penekanan potensial aksi Ca++ dependent dan
perlambatan konduksi di nodus AV• Efek dari verapamil dan diltiazem menurunkan
kecepatan konduksi melalui nodus AV dan memperpanjang masa refrakter fungsional nodus AV
• Verapamil dengan dosis 5-10 mg IV selama 2-3 menit
• Indikasi SVT paroksismal, flutter dan fibrilasi atrium
Anti-Angina
• Iskemi miokard adalah suatu keadaan dimana terjadi ketidakseimbangan antara suplai oksigen dengan kebutuhan oksigen jantung.
• Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen diperbaiki dengan cara meningkatkan suplai atau menurunkan kebutuhan oksigen
• Penyebab umum iskemia jantung aterosklerosis pembuluh darah epikardial
• Iskemi juga menyebabkan perubahan elektrofisiologi jantung berupa inversi gelombang T dan perubahan segmen ST
• Berkurangnya suplai oksigen pada iskemia jantung menimbulkan gejala angina pektoris atau tanpa gejala (silent)
• Gejala klasik angina pektoris ditandai oleh adanya referred pain daerah dermatom yang dipersarafi oleh segmen T1-T4
Nitrat Organik• Nitrat organik dengan berat molekul rendah
berbentuk seperti minyak, relatif mudah menguap.
• Nitrat organik menurunkan kebutuhan dan meningkatkan suplai oksigen dengan cara mempengaruhi tonus vaskular
• Menimbulkan vasodilatasi semua sistem vaskular• Venous pooling berkurangnya alir balik darah
ke dalam jantung tekanan pengisian ventrikel kiri dan kanan (preload) menurun kebutuhan oksigen miokard menurun
• Nitrat organik menyebabkan dilatasi pembuluh darah koroner yang besar di daerah epikardial
• Nitrat organik menurunkan kebutuhan oksigen otot jantung melalui venodilatasi menurunnya volume ventrikel dan curah jantung beban hulu (preload) dan beban hilir (afterload) berkurang suplai oksigen meningkat karena ada perbaikan aliran darah miokard
Farmakokinetik
• Nitrat organik diabsorpsi dengan baik lewat kulit, mukosa sublingual, dan oral
• Pada pemberian sublingual kadar puncak plasma nitrogliserin tercapai dalam waktu 4 menit
• Untuk serangan angina akut nitrat organik preparat sublingual (mulai kerja terjadi dalam 1-2 menit)
• Untuk serangan angina pada angina kronik dapat digunakan sediaan nitrat organik oral
• Isosorbid dinitrat memiliki dosis 10-30 mg, 2-3 kali sehari
Efek Samping
• Pada awal terapi sakit kepala, flushing karena dilatasi arteri serebral
• Hipotensi postural• Pada pasien stenosis aorta atau kardiomiopati
hipertrofik penurunan curah jantung secara hebat dan hipotensi refrakter
Penghambat Adrenoseptor Beta
• Menurunkan kebutuhan oksigen otot jantung dengan cara menurunkan frekuensi denyut jantung, tekanan darah, dan kontraktilitas
• Indikasi serangan angina, angina tidak stabil, dan infark jantung
Sifat dan Dosis
• Kardioselektif, tanpa aktivitas β agonis intrinsik:– Metoprolol, dieliminasi di hati, dosis 50-100 mg 3
kali sehari
• Non kardioselektif, tanpa aktivitas β agonis intrinsik:– Propanolol, dieliminasi di hati, dosis 60 mg 4 kali
sehari
Efek Samping
• Menurunkan konduksi dan kontraksi jantung bradikardia dan blok AV
• Lelah• Mimpi buruk• Depresi• Impotensi
Terima Kasih