Anamnesis THT

30
ANAMNESIS THT ANAMNESIS TELINGA [5 keluhan utama + speak disturbance (pada gangguan pendengaran)] 1. Otalgia (nyeri telinga) 2. Tuli 3. Otore (keluar cairan dari telinga) 4. Tinnitus 5. Vertigo a. OTALGIA Inervasi sensoris : Telinga luar : n.aurikularis magnus (C 2 ,C 3 ) N.oksipitalis minor(C 2 ) N.aurikularis mayor ( n V) Cabang-cabang n.VII N.vagus Telinga tengah : n.IX Telinga dalam : tidak ada sensoris somatic Reffered pain bisa dari tempat yang mendapat innervasi dari saraf tersebut (sakit tenggorokan gigi M3, sendi mulut, dasar mulut, tonsil atau tulang servikal), selalu periksa rongga mulut dan faring. Otalgia menunjukkan adanya proses inflamasi di telinga luar dan telinga tengah Yang perlu ditanyakan : 1. Kapan mulai terasa nyeri? 2. Lokasi : AD/AS/keduanya? 3. Progresifitas : membaik/tetap/makin berat? 4. Keluhan lain yang menyertai : demam?riwayat ISPA 5. Pengobatan yang telah dilakukan

Transcript of Anamnesis THT

ANAMNESIS THTANAMNESIS TELINGA [5 keluhan utama + speak disturbance (pada gangguan pendengaran)]1. Otalgia (nyeri telinga)2. Tuli3. Otore (keluar cairan dari telinga)4. Tinnitus5. Vertigo

a. OTALGIAInervasi sensoris : Telinga luar : n.aurikularis magnus (C2,C3) N.oksipitalis minor(C2) N.aurikularis mayor ( n V) Cabang-cabang n.VII N.vagus Telinga tengah : n.IX Telinga dalam : tidak ada sensoris somaticReffered pain bisa dari tempat yang mendapat innervasi dari saraf tersebut (sakit tenggorokan gigi M3, sendi mulut, dasar mulut, tonsil atau tulang servikal), selalu periksa rongga mulut dan faring.Otalgia menunjukkan adanya proses inflamasi di telinga luar dan telinga tengah Yang perlu ditanyakan :1. Kapan mulai terasa nyeri?2. Lokasi : AD/AS/keduanya?3. Progresifitas : membaik/tetap/makin berat?4. Keluhan lain yang menyertai : demam?riwayat ISPA5. Pengobatan yang telah dilakukan6. (cari apakah ada penyebab nyeri alih)gigi, TMJ, infeksi orofaring

b. TULI/GANGGUAN PENDENGARAN1. Apakah onset tiba-tiba atau perlahan-lahan/bertambah berat bertahap?2. Unilateral/bilateral?3. Sudah berapa lama?4. Progresifitas : progresif, hilang timbul atau menurun5. Apakah pendengaran terpengaruh dalam keadaan ramai?(presbiakusis)6. Apakah ada trauma kepala, telinga tertampar, trauma akustik, terpajan bising, pemakaian obat ototoksik sebelumnya?7. Apakah pernah menderita penyakit infeksi virus(parotitis,influenza berat, dan meningitis)?

c. OTORE (OE,OMA,OMSK,benda asing)1. Sudah berapa lama?(akut:2 minggu/kronis:>2 minggu)2. Apakah keluar dari 1 telinga/keduanya?3. Apakah disertai rasa nyeri/tidak, rasa gatal?(OE,jamur,dermatitis)4. Berapa banyak sekret/cairan yang keluar?sedikit/banyak?Sekret yang sedikitinfeksi telinga luarSekret yang banyak dan bersifat mukoidtelinga tengah5. Bagaimana konsistensinya??kental/cair?6. Apakah berbau busuk/tidak?(kolesteatoma)7. Apa warnanya?- ada darah curiga infeksi akut berat/tumor- bening WASPADA adanya LCS8. Apakah ada riwayat mengorek telinga/trauma?(OE)9. Apakah disertai gangguan pendengaran?(OE, OMA, impaksi serumen)10. Apakah disertai sakit kepala, mual muntah, kejang?(OMSK maligna)

d. TINNITUS (telinga berdenging/berdengung)1. Lokasi : unilateral(neuroma akustik/trauma kepala)/bilateral(intoksikasi obat, presbiakusis, trauma bising, peny.sistemik)/tidak dapat menentukan secara pasti(kelainan patologis SSP)2. Bagaimana frekuensinya?(intermiten atau menetap)3. Bagaimana sifatnya:mendesis,menderu, berdetak,gemuruh,atau seperti riak air?4. Bagaimana kualitas&kuantitas(mendenging/bernada tinggi atau bernada rendah seperti gemuruh ombakpeny.telinga koklear)?5. Sejak kapan(onset)?6. Berapa lama serangannya?Bila berlangsung 1 menithilang sendiri, bila berlangsung dlm 5 menitpatologis7. Lokasinya dimana?di kepala/di telinga: satu sisi/keduanya?8. Progresifitasnya?9. Apakah mengganggu aktifitas sehari2 atau bertambah berat pada waktu siang atau malam hari?10. Apakah disertai gangguan pendengaran dan keluhan pusing berputar?11. Adakah riwayat gejala yang sama sebelumnya?Bila ada, apakah unilateral/bilateral?12. Apakah ada riwayat minum obat sebelumnya khususnya golangan aspirin?13. Apakah ada kebiasaan merokok,minum kopi?14. Adakah riwayat cedera kepala, pajanan bising, trauma kaustik, minum obat ototoksik?15. Adakah riwayat minum obat ototoksik?16. Adakah riwayat infeksi telinga?17. Adalak riwayat operasi telinga?18. Adakah keluar cairan dari telinga, kehilangan pendengaran, vertigo, gangguan keseimbangan?

e. VERTIGO1. Sejak kapan(onset)?2. Progresifitas3. Kelainan lainnya : rasa mual,muntah, rasa penuh di telinga, telinga berdenging kelainan di labirin bila disertai keluhan neurologis seperti disartria, gangguan penglihatan kelainan sentral4. apakah keluhan ini timbul pada posisi kepala tertentu dan berkurang bila pasien berbaring dan akan timbul lagi bila bangun dengan gerakan yang cepat?(BPPV)5. apakah ada rasa kaku pada leher?6. Apakah ada riwayat penyakit DM, hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung, anemia, kanker, sifilis?(dapat menimbulkan vertigo+tinnitus)KASUS TELINGA :K4 :Otitis eksterna, OMA, serumen, mabuk perjalananK3 :Inflamasi auricular, infeksi herpes zoster pada telinga, fistula preaurikular,otitis media serosa, OMK, mastoiditis, miringitis bullosa, benda asing, perforasi membrane timpani, otosklerosis,presbiakusisA, trauma auricularB

ANAMNESIS HIDUNG1. Sumbatan hidung2. Discharge dan PND3. Gangguan penghidu4. Nyeri5. Perdarahan hidung6. Deformitas hidungKOSMETIK

a. SUMBATAN HIDUNG1. Sejak kapan timbul keluhan?2. Apakah keluhan berlangsung terus menerus/hilang timbul?3. Apakah pada satu ada kedua hidung/bergantian?dipengaruhi posisi tertentu(rhinitis vasomotor)?4. Adakah riwayat kontak sebelumnya dengan bahan allergen seperti debu, tepung sari, bulu binatang?5. Apakah ada riwayat trauma pada hidung?6. Apakah menggunakan obat tetes hidung dekongestan untuk jangka waktu lama?(rhinitis medikamentosa)7. Merokok/peminum alkohol berat?8. Apakah ada keluhan mulut dan tenggorok merasa kering?9. Riwayat pekerjaan

b. DISCHARGE DAN PND(SINUS PARANASAL)1. Sejak kapan timbul keluhan?2. Apakah pada satu (dewasa :sinusitis/keganasan; anak :corpus alienum) atau kedua rongga hidung(infeksi)?3. Bagaimana konsistensi sekret : encer, bening seperti air (Rhinitis alergika/LCS yg bocor), kental, nanah(infeksi)/bercampur darah(tumor)?4. Warnanya? Hijaupolip, jernih-puruleninfeksi, kuning-kehijauansinusitis hidung5. Berbau/tidak?(infeksi) atau berbau+satu sisi pada anakBA6. Apakah sekret ini keluar hanya pada pagi hari atau pada waktu tertentu misalnya pada musim hujan?7. Pada alergi hidungapakah sering bersin berulang-ulang?apakah timbul akibat menghirup sesuatu yang diikuti keluar sekret yang encer dan rasa gatal di hidung, tenggorok, mata dan telinga?

c. NYERI1. Sejak kapan?2. Progresifitas?menetap?3. Lokasi?di daerah muka&kepalanyeri daerah dahi, pangkal hidung, pipi, dan tengah kepalasinusitis4. Apakah nyeri/rasa berat timbul bila menundukkan kepala?5. Apakah ada keluhan nyeri pada gigi atas?(reffered pain dari sinus maksila)6. Apakah bertambah hebat pada waktu terbang atau menyelam?

d. PERDARAHAN HIDUNG (EPISTAKSIS)1. Sejak kapan/sudah berapa lama?Berlangsung singkat, berhenti spontan, kadang berulang lagi beberapa jam sampai setelah beberapa hari fraktur hidung2. Sudah berapa kali/frekuensi?3. Progresifitas?4. Riwayat perdarahan sebelumnya?5. Pada satu (keganasan) atau dua rongga hidung/bergantian?6. Apakah mudah dihentikan dengan cara memencet hidung saja?7. Apakah darah terutama mengalir ke dalam tenggorakan(ke posterior) atau keluar dari hidung depan (anterior) bila pasien duduk tegak?8. Apakah ada riwayat trauma pada muka/hidung sebelumnya/belum lama ini?9. Apakah ada menderita penyakit kelainan darah/gangguan perdarahan dalam keluarga?hipertensi,DM, penyakit hati?pemakaian obat-obatan anti koagulansia, aspirin, fenilbutazon?

e. GANGGUAN PENGHIDU (anosmiajarang,hiposmia)1. Sudah berapa lama?2. Apakah sebelumnya ada riwayat infeksi hidung, infeksi sinus, trauma kepala?KASUS HIDUNG :K4 : furunkel pada hidung, rhinitis akut, rhinitis vasomotor, rhinitis alergika, benda asing, epistaksisK3A :Rhinitis kronik, rhinitis medikamentosa, sinusitis, sinusitis kronikK2 :polip hidung

ANAMNESIS TENGGOROKAN1. Nyeri tenggorokan/menelan(Odinofagia)2. Banyak dahak3. Disfagia (kesulitan menelan)4. Rasa mengganjal5. Perokok/peminum6. Suara serak(disfonia/afonia) 7. BatukKasus Tenggorokan :a. NYERI MENELAN (ODINOFAGIA)1. Onset2. Riwayat ISPA : batuk, pilek3. Frekuensi serangan4. Perubahan suara (tumor pita suara)5. Trismus?(abses, tetanus, meningitis)6. Riwayat pengobatan7. Gejala komplikasi : Gangguan pendengaran/nyeri telinga(penyakit laring dari pangkal lidah, epiglottis, atau sinus piriformis) Pilek yang sulit sembuh sinusitis Gangguan bernafas OSAS

b. SUARA SERAK (disfonia/afonia)1. Perjalanan penyakit mendadak/tiba-tiba/bertahap?2. Adakah demam,batuk(ISPA, TBC laring)3. Pekerjaan (Vocal abuse)4. Adakah berat badan turun dalam waktu singkat?(tumor)5. Riwayat operasi daerah leher?(struma)6. Adakah sesak nafas?bertambah berat sesaknya?7. Adakah riwayat trauma leher?(KDRTdicekik)8. Adakah benjolan dileher?(struma,metastase karsinoma nasofaring,tumor laring)9. Apakah ada kebiasaan merokok/alkohol?Pada pasien yang mengalami suara serak >3minggu perlu dilakukan pemeriksaan laring.KASUS TENGGOROKAN K4 : faringitis, tonsillitis,laryngitisK3 : abses peritonsilar(A), difteri(B)K2 : karsinoma laring&nasofaring

Otitis Eksterna (OE)Otitis Media SerosaOMA (Otitis Media Akut)OMSK

Radang telinga akut/kronis karena bakteri, klinis sulit dibedakan radang krn virus, jamur, alergiFaktor yang mepengaruhi:- pH basa : proteksi- udara hangat&lembab : bakteri,jamur- trauma ringan(mengorek telinga), berenang

Otitis Eksterna Akut :1. OE sirkumskripta (furunkel/bisul)2. OE difus3. OtomikosisOtitis Media Serosa Akut terbentuknya sekret di telinga tengah secara tiba2 disebabkan adanya gangguan fungsi tuba.Keadaan akut antara lain karena:- sumbatan tuba mendadak(barotrauma)- terbentuk cairan ec infeksi virus pada saluran nafas atas- alergi pada saluran nafas atas- idiopatik

Gejala :Pendengaran berat.

Bila tekanan di cavum timpani tidak berkurang krn nanahiskemia ec tekanan kapiler2tromboflebitis vena2 kecil, nekrosis mukosa&submukosa(tampak daerah yg lembek&berwarna kekuningan)RUPTURcegah dgn melakukan miringotomi!4. PerforasiKeterlambatan pemberian antibiotika/virulensi kuman tinggiruptur MT&nanah mengalir keluardari telinga tengah ke liang telinga luar.Pada anak yg awal gelisahtenang,suhu badan turun, tertidur nyenyak.5. ResolusiBila MT tetap utuhbs normal lg. bila perforasisekretbesar/dewasa : otalgia,ggn pendengaran(rasa penuh dlm telinga/rasa kurang dengar).

Terapi OMSK benigna :MedikamentosaSekret >>, terus keluar obat cuci telinga H2O2 3% selama 3-5 hr. bila sekret>AB+KS tetes telingatidak boleh >1-2 minggu krn bersifat ototoksik!AB per oral penisilin/eriromisin/amphisilin(bila alergi penisilin) sampai hasil tes resistensi diterima. Bila resisten terhadap amphisilin maka diberikan amphisilin+as.klavulanat.Sekret kering, perforas(+)observasi 2bulan/6 bulan.Bila perforasi MT masih adamiringoplasti/timpanoplasti. Tujuan operasi : menghentikan infeksi secara permanen, cegah komplikasi, perbaiki pendengaran, perbaiki MT yg perforasi, cegah kurangnya pendengaran lebih berat, bila ada fokal infeksiobati dulu bila perlu dgn operasi(tonsilektomi,adenoidektomi)

Terapi OMSK maligna :Mastoidektomi dengan atu tanpa timpanoplasti. Terapi konservatif dgn medikamentosa hanya merupakan sementara sebelum dilakukan pembedahan.Bila terdapat abses periosteal retroaurikuler insisi abses sebelum mastoidektomi.

Terapi :tergantung stadiumOklusi :membuka kembali tuba eustachius obat tetes hidung HCl efedrin 0,5%(anak12th/dewasa) dlm larutan fisiologis, antibiotika(kuman) bukan virus/alergi.

Pre-supurasi : antibiotik(selama 7hr) = gol. Penisilin/amphisilin terapi awal penisilin IMcegah mastoiditis terselubung,sekuele ggn pendengaran, kekambuhan;= obat tetes hidung, analgetika.Supurasi : antibiotika, miringotomi bila bulgingPerforasi (sekret> keluar kadang terlihat sekret pulsasi) cegah OE : obat cuci telinga H2O2 3% selama 3-5 hr+antibiotika adekuat

Resolusi : MT berangsur normal, sekret hilang, perforasi menutup. Bila tidak terjadi stadium resolusisekret tetap mengalir. Biasanya krn edema mukosa telinga tengahlanjutkan AB sampai 3 minggu.

Bila OMA berlanjut (sekret keluar >3minggu) OM Supuratif sub akutPerforasi menetap,sekret tetap keluar 1,5-2 bulanOMSKKomplikasi OMSK (buku ijo): hal 79Menurut Adams dkk (1989) klasifikasi:a. Komplikasi di telinga tengahPerforasi membrane timpani persisten, erosi tulang pendengaran, paralisis nervuas fasialisb. Komplikasi di telinga dalamFistula labirin, labirinitis supuratif, tuli saraf (sensorineural)c. Komplikasi ekstraduralAbses ekstradural, thrombosis sinus lateralis, petrositisd. Komplikasi ke SSPMeningitis, abses otak, hidosefalus otitis

Komplikasi :Sebelum ada ABabses sub-periosteal sampai meningitis,abses otak. Setelah ada AB menjadi komplikasi pada OMSK

SINUSITIS AKUT (BEBERAPA HARI-6 MINGGU)SINUSITIS KRONIK(>3 BULAN)Sinusitis akut yang tidak sembuh

Penyebab :Sumbatan ostium : infeksi hidung,obstruksi mekanis,alergiInfeksi gigiBerenang/terbang/menyelamTrauma

Predisposisi :Deviasi septumBenda asingPolip/tumorRhinitis kronikAlergiPolusi udara kotorGejala :Sakit kepala kronik?nyeri kepala yg berat pada pagi hari, berkurang saat sore hari, PND, batuk kronik, gangguan tenggorok, gangguan telinga, gangguan ke paru2(bronchitis,BE,serangan asma yg meningkat dan sulit diobati)Apabila mukopus tertelan dapat menyebabkan gastroenteritis pada anak.

Gejala sistemik : demam,lesuGejala lokal : ingus kental bernanah, hidung tersumbat, nyeri lokal/alih: sesuai letak sinusSinus maksiladahi, depan telinga, pipi,kadang nyeri alih ke gigi&telingaSinus etmoid : pelipis, nyeri diantara kedua bola mataSinus frontal :dahi/seluruh kepala nyeri Gejala lain:Sakit kepala, hipoosmia/anosmia, halitosis.Tanda khas :Adanya pus di meatus media(sinusitis maksila,etmoid anterior, frontal) atau di meatus superior(pada sinusitis etmoid posterior dan sphenoid)

Curiga sinusitis dentogen apabila pada sinusitis maksila kronik mengenai 1 sisi dgn ingus purulen&halitosis.

Gejala obyektif :Bengkak

Pemeriksaan lokalisRinoskopi anterior : mukosa hiperemis, edema, mukopus di meatus media/supRinoskopi posterior :PND/sekret yg turun ke tenggorokan (menyebabkan batuk&sesak pada anak)

Pemeriksaan fisik rhinoskopi anterior&posterior, nasoendoskopi

Pemeriksaan penunjang :CT scan/foto polos posisi Waters,PA dan lateralsinus maksila&frontal

Pemeriksaan penunjangTransiluminasiRadiologi : CT scanNasoendoskopi

Terapi : medikamentosaAb golongan penisilin(amoksisilin)/bila resiten dikasih amoksisilin+as.klavulanat & dekongestan selama 10-14 hari wlwpun gejala sudah hilang&dekongestansinusitis akut bakterialTerapi : Ab yg sesuai dengan kuman negatif gram&anaerob, dekongestan oral&topical.Medikamentosa lain:analgetik, mukoliti, steroid oral/topical, pencucian rongga hidung dengan NaCl/pemanasan.Irigasi sinus maksila/Proetz displacement therapyTindakan operatif

POLIP HIDUNG

Anamnesis :Hidung terasa tersumbat ringan-berat, rhinorre mulai dari jernih-purulen, hiposmia atau anosmia, bersin2, rasa nyeri pada hidung disertai sakit kepala di daerah frontal.Bila ada infeksi sekunderpost nasal drip dan rhinorre purulen.Gejala sekunder : bernafas melalui mulut, suara sengau, halitosis, gangguan tidur dan penurunan kualitas hidup.Gejala saluran nafas bawah : batuk kronik dan mengi terutama pada penderita polip+asma.Tannyakan riwayat rhinitis alergi, asma, intoleransi terhadap aspirin, alergi obat&makanan

Pemeriksaan fisik:Hidung :Inspeksi :deformitas hidungtampak mekarRhinoskopi anterior:Tampak massa berwarna pucat pada meatus medius dan mudah digerakkan.

DD/ : sinusitis, rhinitis alergika

Terapi :Polipektomi medikamentosaKS topical/sistemik

EPISTAKSIS

(lihat anamnesis perdarah hidung diatas)Etiologi :Trauma(menggorek hidung,benturan ringan, bersin/mengeluarkan ingus terlalu kuat, atau trauma lebih hebat:kena pukul, jatuh/kecelakaan)Kelainan pembuluh darah(lokal)Infeksi lokal&SPN:rhinitis, sinusitis atau infeksi spesifik lainnyaTumor(hemangioma&karsinoma)Penyakit kardiovaskuler(hipertensi&kelainan pembuluh darah:arteriosklerosis, nefritis kronik, sirosis hepatis, atau DM)Kelainan darah(leukemia, trombositopenia, anemia, hemophilia)Kelainan congenitalInfeksi sistemik :DHF, tifoid fever, influenza, morbiliPerubahan udara/tekanan atmosfir:cuaca sangat dingin,kering, zat2 kimia di tempat industryGgn. Hormonal pada wanita hamil/menopause

Tipe perdarahan :Epitaksis anterior(perdarahan ringan karena trauma ringan, sering berulang, dpt berhenti sendiri)Epitaksis posterior(perdarahan >hebat dan tidak berhenti sendirihipertensi, arteriosklerosis, penyakit KV lainnya.

Prinsip tatalaksana- Perbaiki KU- cari sumber perdarahan- hentikan perdarahan- cari faktor penyebab

Alat yg digunakan :Lampu kepala, speculum hidung, alat penghisap

Pemasangan tampon sementara(kapas yg dibasahi adrenalin 1/5000-1/10.000&pantocain/lidocain 2% dimasukkan ke dalam rongga hidung dibiarkan selama 10-15 menitmenghentikan perdarahan&>>.Bila gejala persisten : mukosa inferior tampak hipertrofi.Gejala spesifik lain pada anak : adanya bayangan gelap di daerah bawah mata(stasis vena sekunder akibat obstruksi hidung)allergic shiner, anak sering menggosok2 hidung terbentuk garis melintang di dorsum nasi bagian 1/3 bawahallergic crease.Mulut sering terbuka dengan lengkung langit2 yang tinggiggn. Pertumbuhan gigi anak(facies adenoid).Dinding posterior faring tampak granuler&edema(cobblestone appearance), dinding lateral faring menebal.Lidah tampak seperti gambaran peta(geographic tongue)Gejala dominan :hidung tersumbat, bergantian kanan&kiri, tergantung pada posisi pasien. Rinore mukoid/serosa jarang disertai keluhan mata gatal(-), bersin(-)Gejala memburuk pada pagi hari waktu bangun tidur oleh karena perubahan suhu ekstrim,udara lembab, dsb

Dicetuskan oleh rangsangan non spesifik seperti asap/rokok, bau menyengat, parfum, minuman alkohol, makanan pedas, udara dingin,pendingin/pemanas ruangan, perubahan kelembaban, perubahan suhu luar, kelelahan, stress, emosi.

Pemeriksaan rhinoskopi anterior :Edema mukosa hidung, konka berwarna merah gelap/merah tua/pucat, permukaan konka licin/berbenjol2 (hipertrofi), sekret mukoid pada rongga hidung sedikitKeluhan/gejala :Hidung tersumbat terus menerus, berair

Pemeriksaan hidung :Tampak edema/hipertrofi konka dengan sekret hidung berlebihan.Diberi tampon adrenalinedema konka tidak berkurang

Anamnesis :Riwayat pemakaian vasokontriktor topical(obat tetes hidung) dalam waktu lama dan berlebihan.\

Pemeriksaan penunjang :In vitro :Hitung eosinofil bisa Normal/IgE total

In vivo:Skin prick testDD/:rhinitis alergi, rhinitis infeksi, okupasi, hormonal, akibat obat

Terapi :Hentikan pemakaian obat tetes hidung/semprot vasokonstriktor hidung, KS oral dosis tinggi jangka pendek lalu tapering off 5 mg setiap hari atau KS topical 2 minggumengatasi sumbatan hidung berulang&mengembalikan proses fisiologik mukosa hidungObat dekongestan oral(pseudoefedrin)

Terapi : Hindari kontak dengan allergen penyebab.Medikamentosa : antihistamin golongan antagonis histamine H1, KS bila gejala terutama sumbatan hidung, preparat antikolinergik topical(mengatasi rinore)Pemeriksaan lab : dd/ rhinitis alergiHitung leukosit : eosinofilKadar IgE spesifikSkin prick testBila setelah terapi tidak ada perbaikan setelah 3 minggu rujuk ke dokter THT

Terapi :Hindari faktor pencetus, pengobatan simptomatis :obat dekongestan oral, cuci hidung dengan larutan garam fisiologis

NYERI TENGGOROKANFARINGITISABSES PERITONSILARTONSILITIS

AkutkronikAkutKronik

VirusDemam disertai rinore, mual, nyeri tenggorok, sulit menelan.

Pada pemeriksaan tampak faring dan tonsil hiperemis.

Terapi :Istirahat dan minum cukup.Kumur dengan air hangatAnalgetik jika perlu dan tablet hisap.

BakterialNyeri kepala hebat, muntah, kadang disertai febris, jarang disertai batukPada pemeriksaan tampak tonsil membesar, faring dan tonsil hiperemis, dan terdapat eksudat di permukaannya. Beberapa hari kemudian timbul petekie pada palatum dan faring.KGB anterior membesar, konsistensi kenyal, nyeri tekan.

Terapi :Ab penisilin G banzzatin 50.000 U/kgBB IM single dose, atau amoksisilin 50 mg/kgBB dosis dibagi 3x/hari selama 10 hari dan pada dewasa 3x500 mg selama 6-10 hari atau eritromisin 4x500 mg/hari.KS dexametason 8-16mg IM 1x. pada anak 0,08-0,3 mg/kgBB IM 1xAnalgetikaKumur dengan air hangat/antiseptic

FungalKeluhan nyeri tenggorok&nyeri menelan

Pada pemeriksaan tampak plak putih di orofaring dan mukosa faring hiperemis

Terapi : nystasin 100.000-400.000 2x/hari, analgetikaFaktor predisposisi:Rhinitis kronik, sinusitis, iritasi kronik oleh rokok, minum alkohol, inhalasi uap yg merangsang mukosa faring, dan debu.Hidung tersumbatpasien bernafas lwt mulutterjadi faringitis kronik.

HiperplastikGejala : keluhan tenggorok kering dan gatal, akhirnya batuk bereak.Perubahan mukosa dinding posterior faring, tampak kelenjar limfa dibawah mukosa faring dan lateral band hiperplasi.Pada pemeriksaan tampak mukosa dinding posterior tidak rata, bergranular.

Terapi lokal dgn kaustik faring menggunakan zat kimia larutan nitras argenti/electro cauter.Simptomatis:obat kumur/tablet hisap.Obat batuk antitusif/ekspektoran

AtrofiSering timbul bersama rhinitis atrofi.Gejala dan tanda:Mengeluh tenggorokan kering tebal dan halitosis.

Pada pemeriksaan tampak mukosa faring ditutupi oleh lendir yang kental, dan bila diangkat tampak mukosa kering.

Terapi :Ditujukan untuk rhinitis atrofi dan untuk faringitis kronik atrofi ditambah dgn obat kumur dan jaga kebersihan mulut.Gejala dan tanda :Tanda&gejala tonsillitis akut, odinofagia (nyeri menelan) yang hebat biasanya pada sisi yg sama juga terjadi otalgia, mungkin terdapat muntah (regurgitasi), mulut berbau, banyak ludah(hipersalivasi), suara gumam(hot potato voice), dan kadang2 sukar membuka mulut (trismus), serta pembengkakan kelenjar submandibula dengan nyeri tekan(+)

Pemeriksaan :Kadang sulit memeriksan seluruh faring ec trismus. Palatum mole tampak membengkak dan menonjol ke depan, dapat teraba fluktuasi. Uvula bengkak, dan terdorong ke sisi kontralateral. Tonsil membengkak, hiperemis, mungkin banyak detritus, dan terdorong kearah tengah, depan, bawah.

Terapi :Pada stadium infiltrasiAb golongan penisilin/klindamisin dan obat simptomatik, juga perlu kumur dengan air hangat dan kompres dingin pada leher.Absespunksi daerah abses, insisi keluarin nanah pada bagian paling menonjol dan lunak.

Anjurkan pasien untuk tonsilentomi sesudah infeksi tenang (2-3 minggu post drenase abses)Tonsilitis ViralGejala menyerupai common cold yg disertai rasa nyeri tenggorok.

Periksa rongga mulut:Ditemukan luka kecil pada palatum dan tonsil yg sangat nyeri yg dirasakan pasien.

Terapi istirahatMinum cukupAnalgetika&antivirusjika gejala berat

Tonsilitis bakterialMasa inkubasi 2-4 hari

Gejala dan tanda :Nyeri tenggorokan, nyeri waktu menelan, febris, rasa lesu, rasa nyeri di sendi2, tidak nafsu makan, nyeri telinganyeri alih

Terapi :Antibiotik broad spectrum penisilin, eritromisin.Antipiretik&obat kumur desinfektan

Komplikasi : OMA, sinusitis, abses peritonsil, abses parafaring, bronchitis, GNA, miokarditis, arthritis serta septicemia akibat infeksi v.juglaris interna (sindrom Lemierre)Hipertrofi tonsilOSAS(tidur ngorok)Faktor predisposisi :Rangsangan menahun dari rokok, beberapa jenis makanan, hygiene mulut yg buruk, pengaruh cuaca, kelelahan fisik dan pengobatan tonsillitis akut yg tdak adekuat

Gejala dan tanda :Tampak tonsil membesar dengan permukaan tidak rata, kriptus melebar dan beberapa kripta terisi detritus, rasa mengganjal di tenggorok, nafas berbau.

Terapi lokal untuk OH dengan berkumur atau obat hisap

INDIKASI TONSILEKTOMI 1. Indikasi Absoluta. Pembengkakan tonsil yang menyebabkan obstruksi saluran nafas, disfagiaberat, gangguan tidur dan komplikasi kardiopulmonerb. Abseb peritonsil yang tidak membaik dengan pengobatan medis dan drainasec. Tonsilitis yang menimbulkan kejang demamd. Tonsilitis yang membutuhkan biopsi untuk menentukan patologi anatomi2. Indiaksi Relatifa. Terjadi episode atau lebih infeksi tonsil per tahun dengan terapi antibiotikadekuatb. Halitosis akibat tonsillitis kronis yang tidak membaik dengan pemberian terapimedisc. Tonsilitis kronis berulang pada karier streptokokus yang tidak membaikdengan pemberian antibiotik -laktamase resisten