ANALISIS WIAKRO EKONOMI INDONESIA

12
EKONOMI PEMBANGUNAN i^eijiin Sfconomi i^eganC3erkeinb»ng Hal 171-182 ANALISIS WIAKRO EKONOMI INDONESIA PENDEKATAN IS-LM Imamuddin Yuliadi Abstract A research of Indonesia's economy by IS-LM analysis to determine general equilibrium both in money market and goods market based on thought to know nowfor the capability of national economy in raising economic mobility that is showed by some macro economic in dicators. In IS-LM analysis there is assumption that price level is constant, soformulation of economic policy is how for the effectiveness of fiscal policy to move IS curve. In other side, howfor the effectiveness ofmonetary policy to move LM curve for achieving a high national income isformulated, too. The research result shows that the general equilibrium occur in a national income at 6251,929 and an interest rate at 12.3. The fiscal policy aimed at efforts of raising Indone sia's capacity economic growth by pushing a good investment climate through eliminating a crowding out effect. The conclusion ofthis research states that an expansive fiscal policy and raising intermediate function of finance institution are needed to achieve high-national in come in order that a monetarypolicy can push the real sectors Key words; IS-LM. fiscal policy, monetary policy, crowding out. iniermediocyfunction agent of development PENDAHULUAN Kinerja peiekonomian Indonesia dapat dilihat pada angka pertumbuhan ekonomi yang diukur oleh laju pertambahan Produk Domestik Bruto (PDB) yang selama periode 1969-1981 mencapai tingkat rata-rata 7,7 % setahun. Tetapi mulai tahun 1982 pertumbu han ekonomi Indonesia menunjukkan ke- cendeningan menurun menjadi rata-rata 4 % per tahun. Bahkan, pada tahun 1998 menga- lami kontraksi sebesar-I2 %, suatu keadaan yang cukup menyulitkan bagi peningkatan taraf kesejahleraan masyarakat Indonesia. Keadaan ini tidak lepas dari perekonomian yang mengandalkan penerimaan dari sektor migas yang memberikan pelajaran bahwa perlu dilakukannya restrukturisasi dalam perekonomian nasional menyusul dampak buruk (adverse effect) dari gejolak ekonomi dunia terhadap permintaan agregat. Untuk meredam dampak negatif dari gejolak eko JEP Vol6, No. 2.2001 nomi tersebut ditempuh kebijakan moneter untuk mengendalikan permintaan agregat melalui penentuan jumlah uang beredar. tingkat suku bunga dan kurs valuta asing. Sedangkan upaya "pengendaiian permintaan agregat melalui kebijakan flskal dilakukan dengan penetapan anggaran pemerintah pe- merintah dan tingkat pajak (tax rate). Na- mun kebijakan fiskal dan moneter beliim dapat diimplementasikan secara optimal karena masih terbaiasnya piranti yang bisa digunakan. (Ahmad, 1989) Sebagai bagian dari suatu komunitas ekonomi global Indonesia juga berkepentin- gan selalu membina hubungan ekonomi dengan negara Iain melalui berbagai forum kerjasama ekonomi intemasional. Indonesia sebagai anggota dalam forum kerjasama ekonomi multilateral Organisasi Perdagangan Dunia (fVorld Trade Organization = WTO), Kerjasama Ekonomi Regional Asia Pasifik 171

Transcript of ANALISIS WIAKRO EKONOMI INDONESIA

Page 1: ANALISIS WIAKRO EKONOMI INDONESIA

• EKONOMIPEMBANGUNANi^eijiin Sfconomi i^eganC3erkeinb»ng

Hal 171-182

ANALISIS WIAKRO EKONOMI INDONESIAPENDEKATAN IS-LM

Imamuddin Yuliadi

Abstract

Aresearch ofIndonesia's economy by IS-LM analysis to determine general equilibriumboth in money market and goods market based on thought to know nowfor the capability ofnational economy in raising economic mobility that is showed by some macro economic indicators. In IS-LM analysis there is assumption that price level is constant, soformulation ofeconomic policy is howfor the effectiveness offiscal policy to move IS curve. In other side,howfor the effectiveness ofmonetary policy to move LM curvefor achieving a high nationalincome isformulated, too.

The research result shows that the general equilibrium occur in a national income at6251,929 and an interest rate at 12.3. The fiscal policy aimed at efforts of raising Indonesia'scapacity economic growth by pushing a good investment climate through eliminating acrowding out effect. The conclusion ofthis research states that an expansivefiscal policy andraising intermediate function offinance institution are needed to achieve high-national income in order that a monetarypolicy can push the real sectors

Key words; IS-LM. fiscal policy, monetary policy, crowding out. iniermediocyfunctionagent ofdevelopment

PENDAHULUAN

Kinerja peiekonomian Indonesia dapatdilihat pada angka pertumbuhan ekonomiyang diukur oleh laju pertambahan ProdukDomestik Bruto (PDB) yang selama periode1969-1981 mencapai tingkat rata-rata 7,7 %setahun. Tetapi mulai tahun 1982 pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan ke-cendeningan menurun menjadi rata-rata 4 %per tahun. Bahkan, pada tahun 1998 menga-lami kontraksi sebesar-I2 %, suatu keadaanyang cukup menyulitkan bagi peningkatantaraf kesejahleraan masyarakat Indonesia.Keadaan ini tidak lepas dari perekonomianyang mengandalkan penerimaan dari sektormigas yang memberikan pelajaran bahwaperlu dilakukannya restrukturisasi dalamperekonomian nasional menyusul dampakburuk (adverse effect) dari gejolak ekonomidunia terhadap permintaan agregat. Untukmeredam dampak negatif dari gejolak eko

JEP Vol6, No.2.2001

nomi tersebut ditempuh kebijakan moneteruntuk mengendalikan permintaan agregatmelalui penentuan jumlah uang beredar.tingkat suku bunga dan kurs valuta asing.Sedangkan upaya "pengendaiian permintaanagregat melalui kebijakan flskal dilakukandengan penetapan anggaran pemerintah pe-merintah dan tingkat pajak (tax rate). Na-mun kebijakan fiskal dan moneter beliimdapat diimplementasikan secara optimalkarena masih terbaiasnya piranti yang bisadigunakan. (Ahmad, 1989)

Sebagai bagian dari suatu komunitasekonomi global Indonesia juga berkepentin-gan selalu membina hubungan ekonomidengan negara Iain melalui berbagai forumkerjasama ekonomi intemasional. Indonesiasebagai anggota dalam forum kerjasamaekonomi multilateral Organisasi PerdaganganDunia (fVorld Trade Organization = WTO),Kerjasama Ekonomi Regional Asia Pasifik

171

Page 2: ANALISIS WIAKRO EKONOMI INDONESIA

Imamuddin, Analisis Makro Ekonomi Indonesia Pendekatan IS-LM ISSN: 1410-2641

fAsia Pasific Economic Cooperation =APEC) serta kerjasama ekonomi regionalwilayah bebas perdagangan ASEAN (ASEANFree Trade Area - AFTA) dihadapkan padasuatu tantangan global yang semakin kom-petitif dan sekaligus juga suatu peluang untukmemanfiiatkan kesempatan bagi pengembanganpasar intemasional atas produk-produk eks-pomya bagi peningkatan kesejahteraan rakyat.

Tulisan ini merupakan basil penelitian yangmenguji hipotesis bahwa:1. Variabel pendapatan nasional (Y) ber-

pengaruh secara signiflkan terhadapperubahan nilai variabel konsumsi (C)

2. Variabel tingkat bunga (r) dan pendapatan nasional (Y) berpengaruh secarasigniflkan terhadap perubahan nilaivariabel Investasi (1)

3. Variabel pendapatan nasional (Y) berpengaruh secara signifikan terhadapperubahan nilai variabel pengeluaranpenierintah (G).

4. Variabel kurs dan pendapatan nasional(Y) berpengaruh secara signifikanterhadap perubahan nilai variabelekspor (X)

5. Variabel kurs dan pendapatan nasional(Y) berpengaruh secara signifikanterhadap perubahan nilai variabel impor(M)

6. Variabel pendapatan nasional (Y) dantingkat bunga (R) berpengaruh secarasignifikan terhadap perubahan nilaivariabel kurs

7. Variabel kurs, variabel pendapatan nasional (Y) dan jumlah uang beredar(Ms) berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan nilai variabel tingkatbunga (r)

8. Variabel kekayaan di luar negeri (foreign assets) berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan nilai variabelpenawaran uang (Ms)

9. Variabel pendapatan nasional (Y) dantingkat bunga (r) berpengaruh secara

172

signifikan terhadap perubahan nilaivariabel permintaan uang (Md)

10. Variabel pendapatan nasional (Y) berpengaruh secara negatif terhadapperubahan nilai variabel tingkat bungapada fungsi persamaan IS

11. Variabel pendapatan nasional (Y) berpengaruh - secara negatif terhadapperubahan nilai variabel tingkat bungapada fungsi persamaan LM

12. Keseimbangan umum tercapai padatingkat pendapatan nasional (Y) dantingkat bunga (r) positif

TINJAUAN PUSTAKA

Pandangan Keynes mengenai permintaan uang mengundang tanggapan dari be-berapa ahli yang menganggap bahwa teoripermintaan uang menurut Keynes perlu adapenyempurnaan, yaitu Baumol yang nienyo-roti mengenai permintaan uang untuk tujuantransaksi dan Tobin yang menyoroti teoripermintaan uang untuk tujuan spekulasi.Baumol dalam teorinya inventory approachmengemukakan pandangan lain mengenaipermintaan uang untuk tujuan transaksi.Dengan adanya lembaga keuangan yangmemberikan bunga (bagi hasil) menyebab-kan orang yang memegang uang kas mende-rita kerugian yang disebut dengan opportunity cost. Semakin tinggi tingkat bunga semakin besar opportunity cost yang harus di-tanggung pemegang uang. Seseorang akanberusaha menentukan jumlah uang yangdipegang yang memberikan keuntunganyang optimal.

Sedangkan Tobin menyoroti motivasiseseorang memegang uang untuk tujuanspekulasi dengan menggunakan pendekatanportfolio. Berbeda dengan teorinya Keynesyang tidak memasukkan unsur ketidakpas-tian (uncertainty) dalam analisanya. Menu-rut Tobin bahwa seseorang memegangkekayaannya selalu dihadapkan pada unsurketidakpastian untuk dapat memperoleh keuntungan yang optimal. Milton Friedman

JEP Vol6, No. 2,2001

Page 3: ANALISIS WIAKRO EKONOMI INDONESIA

ISSN: 1410-2641 Imamuddin, AnaHsis MakroEkonomiIndonesia Pendekatan IS-LM

menyatakan bahwa suatu lembaga atau se-seorang memegang uang karena akan mem-peroleh kepuasan (utility) yaitu berupa ke-mudahan dalam melakukan transaksi eko

nomi dibandingkan dengan bentuk kekayaanlainnya.

Jumlah uang yang beredar atau pena-waran uang (money supply) adalah jumlahuang yang beredar di masyarakatyang berupapenjumlahan dari uang kartal dan uang giral.Dalam teori ekonomi moneter dijelaskanbahwa uang inti (base money) merupakanpenjumlahan antara uang kartal dengancadangan wajib dan kelebihan cadangan.

Boediono (1979) telah melakukanpenelitian tentang pengeluaran konsumsipada harga yang berlaku sebagai flingsi daripendapatan disposible dengan periodepenelitian 1970.2-1976.4. Hasil studi em-piriknya menunjukkan bahwa besamya ke-cenderungan mengkonsumsi marjinal {marginal propensit}' to consume) sebesar 0.67untuk jangka pendek dan 0,9 untuk jangkapanjang.

.Haque dkk (1993) melakukan penelitianmengenai pengeluaran investasi sebagaifungsi dari suku bunga, tingkat pendapatandan lag kapital. Studi empirik menunjukkanbahwa besamya elastisitas pengeluaran investasi terhadap perubahan tingkat sukubunga sebesar -0,207 dan elastisitas pengeluaran investasi terhadap perubahan pendapatan sebesar 0,199 dengan koeflsien lagainvestasi sebesar 0,85

Krugman (1997) menjelaskan pengaruhperdagangan intemasional terhadap pereko-nomian suatu negara. Perdagangan mem-pengaruhi kesejahteraan individu, penerimafaktor produksi dan kebljaksanaan masyarakat. Menurut Krugman bahwa perdaganganintemasional menimbulkan keuntungan yangdibagi menjadi dua yaitu keuntungan konsumsi yang timbul dalam perekonomianketika kombinasi barang yang sama jugadiproduksi pada perdagangan bebas.

JEP Vol6. No. 2.2001

Penelitian mengenai permintaan uang diIndonesia telah banyak dilakukan para ahliseperti Aghevli (1977), Nasution (1983),Gupta dan Moazami (1989, 1990), Sugiyanto(1996). Adekule dalam Villniieva (1976) melakukan estimasi terhadap permintaan uangdengan menggunakan pendekatan modeladaptive.

Penelitian lain mengenai analisa makroekonomi Indonesia yaitu yang dilakukanoleh Aris Soelistyo (1997). Dalam peneli-tiannya dia menekankan pada upaya pem-benaran perlakuan sintesa antara pendekatanmonetarist-Keynes terhadap ketidakseimbanganekstemal suatu perekonomian dan melaluibentuk persamaan reduced form untuk meng-ungkap pengaruh variable pengeluaran pe-merintah, indeks kurs tukar riil dan perubahankredit domestik terhadap pendapatan, hargadan neraca pembayaran. Hasil studi empiriknyamenunjukkan bahwa melalui pendekatanmoneteris-Keynes terhadap neraca pembayaran ditunjukkan bahwa elastisitas impakmultiplier pengeluaran pemerintah adalahinelastic positif dan bermakna secara sta-tistik terhadap konsumsi, investasi, tingkatharga dan GDP riil dimana elastisitasnyamasing-masing sebesar 0,175 untuk konsumsi, 0,216 untuk investasi dn 0,065 terhadap tingkat harga serta sebesar 0,193 terhadap GDP riil.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian Ini berkaitan dengan pengu-kuran hubungan ekonomi antara variable-variabel ekonomi makro yang mendasarkanpada suatu teori ekonomi kemudian dijabar-kan dalam beberapa model ekonometri. Darimodel ekonometri tersebut dengan dukun-gan data dan kemudian diolah dengan me-tode statistik untuk memperoleh hilai parameter hubungan ekonomi dari variable-variabel ekonomi tersebut.

Data yang dipakai adalah data tahunanperiode 1969 - 1998. Data diambilkan dari

173

Page 4: ANALISIS WIAKRO EKONOMI INDONESIA

Imamuddin, AnalisisMakroEkonomiIndonesia Pendekaian iS-LM ISSN: 1410-2641

International Financial Statistics (IFS), International Monetary Funds (IMF), LaporanBank Indonesia, Statistik Ekonomi dankeuangan Indonesia, Indikator Ekonomi,Buku Statistik Tahunan Indonesia dari BPS

dan Noia Keuangan dan APBN.Adapun diskripsi data dan variabel dalampenelitian ini adalah :1. Y (Pendapatan Nasional) adalah be-

sarnya Produk Domestik Bruto (PDB)dalam rupiah pada harga yang berlaku(current price)

2. C (Pengeluaran Konsumsi) adalah be-sarnya konsumsi rumah tangga dalamrupiah pada harga yang berlaku

3. I (Pengeluaran Investasi) adalah pengeluaran investasi swasta dalam rupiahpada harga yang berlaku

4. G (Pengeluaran Pemerintah) adalahpengeluaran total pemerintah padaAPBN dalam rupiah pada harga yangberlaku

5. X (ekspor) adalah niiai ekspor barangdan Jasa dalam rupiah pada harga yangberlaku

6. M (Impor) adalah nilai impor barangdan jasa dalam rupiah pada harga yangberlaku

7. JUB (Jumlah uang beredar) adalahnilai Jumlah uang beredar dalam artisempit (Ml) ditambah dengan uangkuasi dalam rupiah

8. r (tingkat bunga) adalah tingkat bungadeposito untuk jangka waktu 6 bulan

9. Kurs yaitu besamya nilai rupiah untuktiap satu dollar AS pada akhir perlode

10. Kekayaan di luar negeri (foreign assets) adalah nilai kekayaan di luarnegeri dalam rupiah pada akhir periode

Model Analisis

Penaksiran parameter model dalam ke-rangka model IS-LM melalui pendekatanekonometri dilakukan melalui analisa simul-

tan yang ditandai dengan sejumlah variabelendogen dan eksogen termasuk variabel ke-

174

lambanan (lag variable). Tahap pembentu-kan model empiris sesuai dengan dasar teoridisusun menjadi sejumlah persamaan structural di mana proses estimasinya melaluipembentukan reduced form. Selanjutnyamenggunakan nilai hasil estimasi dari persamaan reduced form dalam persamaanstructural di mana variabel endogen menjadisalah satu variabel eksogen. Metode inidalam ekonometri dikenal dengan two stageleast square (TSLS).

Sebelum proses penaksiran parameterdilakukan, maka perlu diawali dengan ujiidentiflkasi model pada tiap-tiap persamaandalam persamaan structural. Uji identiflkasiini untuk mengelahui dapat atau tidaknyamendapatkan nilai parameter pada persamaanstructural melalui penaksiran parameter persamaan reduced form. Di samping itu jugauntuk mengetahui pendekatan apa yang ter-baik untuk mengestimasi model tersebut.Suatu persamaan yang diidentifikasikan bisaberupa tepat diidentifikasikan (exactly/fully/just identified) atau terlalu diidentifikasikan(overidentijied).

Aturan uji identiflkasi dalam penelitianini mengikuti Gudjarati, (1998). Untuk dapatmenjelaskan mengenai perekonomian Indonesia dengan pendekatan analisa IS-LM.maka dirumuskan model persamaan struk-tural sebagai berikut:

1. Ct = Co-"-aY t "••aY 1.1 •••uC t-1

2. Ii =lo+pY,+nYt.i-prt3. Gi = Go+ xYi+xYi-i4. Xi =Xo+8Yi +5kurst5. Ml =Mo+EYi + eKursi

6. Mst = Msg+(j)FAi + (l)Msi-17. Mdt sMdo + yYi+yrt8. Kurst = Kurso + qYt+ * i""9. r = ro + qYi+nMst - iKurs10. Yi = Ci+ li+ Gt+(Xt—Ml)

Dari persamaan struktural tersebut diketahuibahwa : Variabel endogennya adalah : C, I.G, X, M, Ms. Md. Kurs, r dan Y.

JEP Vol6. No. 2,2001

Page 5: ANALISIS WIAKRO EKONOMI INDONESIA

ISSN: 1410-2641 Imamuddin, Analisis Makro Ekonomi Indonesia Pendekatan IS-LM

Variabel eksogennyaadalah: Ms,, j Y,., Q. iFA,Persamaan struktural di atas selanjutnyadirumuskan menjadi pereamaan reducedform sebagai berikut:

1. c = no+niMst-1 •••n2Yi. i +n3Ct.i +n4FAj

2. I = Hs OeMsi-1 + HrYt. i + HsCi. i + HsFAi

3. G = Rio + RnMsi-1 + ni2Yt-1 + RisCi. i +

ni4FAt

4. X = Ris + RisMsi. \ + RiyYt. i + RisCi. i +

RigFAt

5. M = Rzo + n2iMst • 1 + n22Yi - \ + n23Ct. 1 +

n24FAi

6. Ms = n25 + n26Msi-1 + n27Yi. \ + n28Ct- \ +

n29FAt

7. Md = Raa + RjiMsj. i + RaaYt-1 + RssCi-i +

n34FAt8. Kurs = Has + RssMsi-1 + RarYi-1 + RasCt-i +

. RjgFAi

9. r = n4o n4iMst -1 + n42Yt -1 + n43Ct -1 +

n44FAt

10. Y = 045 + n46MSi. 1 + n47Yt. 1 + n48Ct- 1 +n49FAi

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Makro Ekonomi Indonesia

Dari basil regresi atas variabel-variabelmakro ekonomi Indonesia maka dapat diperolehgambaran sebagai berikut:

AuaUsa Model Persamaan FungsiKonsumsi (C):Model persamaan ilingsi konsumsi meng-gunakan model first order autoregresivedistributed lag (ADL) yang dirumuskan sebagai berikut:

Ci = Co + ai Y + a2 Y-i+ 03 Ct-1

Di mana:

C = Pengeluaran konsumsiCo - Konsumsi otonom

Y = Pendapatan nasional (variabel proksidari persamaan reducedform)

Y,. 1= Pendapatan nasional pada periode se-belumnya

C,_ I= Konsumsi pada periode sebelumnya

JEPVol 6, No; 2,2001

Hasil fungsi konsumsi dengan meng-gunakan paket program EVIEWS dapat dili-hat di bawah ini:

Ct = 1569,476 + 0,108101 Yt + 0,634527 Yt. 1 -0.163544 Ci-1

{2,183636)* (2,923570)* (-0,345809)

1. = Signifikan pada a = 5 %r2 = 0,997902

= 0,997640

F-stat. = 3804,943DW =1,801533

Analisa Model Persamaan FungsiInvestasi (I)

Eslimasi model persamaan fungsi investasi menerapkan model PAM (partial adjustment model) yang dirumuskan sebagaiberikut:

It =lo + Pif + p2li-i

Di mana:

I = Investasi

Jo = Investasi otonom

f = Tingkat bunga (variabel proksi dari persamaan reducedform)

Ii. I= Tingkat bunga periode sebelumnya

Hasil regresi dari data variabel padamodel persamaan fungsi investasi dapatdilihat di bawah ini:

lt= 5796,893-407,0055 ft +1,198673 li-i(-1,280874) (54,69551)*

* = Signifikan pada a = 5 %=0,997051

R^ =0,996815F-stat. = 4226,592DW = 1,479116

176

Page 6: ANALISIS WIAKRO EKONOMI INDONESIA

Imamuddin, Analisis Makro Ekonomi Indonesia Pendekatan IS-LM ISSN: 1410-2641

Analisa Model Persamaan Fungsi Penge-luarati Pemeriniah (G},

Gt= Go + c})i Yi+(t)2Gj-i

Di mana:

G = Pengeluaran PemerintahGo = Pengeluaran pemerintah otonomY = Pendapatan nasional (variabelproksi

dari persamaan reducedform)G,. 1= Pengeluaran pemerintah periode se-

belumnya

Hasil estimasi atas model persamaan terse-but menunjukkan hasil sebagai berikut:

Gi = 229,5650 - 0,006484 Y.(-2,102937)*

1,221545 Gi.i(20,03538)*

* - Signiflkan pada a = 5 %R- = 0.995262

R- = 0,994883

F-stat. = 2625,566

DW =2,258668

Analisa Model Persamaan Fungsi Ekspor(X)

Xi= Xo + 8i Kurs 82 Inf + 83 r

Di mana:

X = EksporXo = Ekspor otonomKurs = Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS

(variabel proksi dari persamaan reduced form)

Inf. = Tingkat Inflasi (Variabel proksi daripersamaan reducedform)

r = Tingkat bunga (Variabel proksi daripersamaan reducedform)

Model persamaan iungsi ekspor di atasmenunjukkan bahwa nilai variable ekspor(X) dipengaruhi oleh variable kurs rupiahterhadap dollar AS (Kurs), tingkat bunga (r)dan tingkat inflasi (Inf). Dari hasil regresi

176

atas data-data variable di atas diketahui ha-

silnya sebagai berikut:

Xj= 108282,408073,4827 n

•47,74247 Kurst - 1551,711lnf.-

(10,12277)* (-5,870434)* (-3,683100)*

* = Signiflkan pada a sebesar 5 %R^ =0,935043R- = 0,927248

F-stat. = 119,9562DW = 1,438522

Analisa Model Persamaan Fungsi Impor(M)

M = Mo + £1Y + £2 Kurs

Di mana:

M = ImporMo = Impor otonomY = Pendapatan nasional (variabel

proksi dari persamaan reducedform)

Kurs = Nilai kurs rupiah terhadap dollar AS(variabel proxy dari persamaan reduced form)

Hasil regresi atas model persamaanfungsi impor dapat dilihat di bawah ini:

M,= 4376,530 +0,274050 Yi -11,17183 Kursi(30,25123)* (-8,355502)*

R',2

= Signiflkan pada a sebesar 5 %= 0,995899

R' =0,995584F-stat. = 3156,96DW =1,623633

Analisa Model Persamaan Fungsi Inflasi(Inf)

Inf = Info + Yi Y+ Y2 Ms

JEP Vol 6, No.2,2001

Page 7: ANALISIS WIAKRO EKONOMI INDONESIA

'i.

ISSN: 1410-2641 Imamuddin, AnalisisMakroEkonomiIndonesia Pendekatan IS-LM

Model persamaan flingsi inflasi (Inf) diatas menunjukkan bahwa tingkat inflasi (Inf)dipengaruhi oleh variabel jumlah uang bere-dar (Ms) dan nilai pendapatan nasiona! (Y).Has!! estimasi dari model persamaan fungsiinflasi dapat dilihat di bawah ini:

Inf = 22.38360 - 0,00018 Yj+ 0.000288 MS(-5.475809)* (5.056032)*

* = Signifikanpada tingkatsignifikansi(a) 5 %R- "= 0,602344R- =0,571755F-stat. = 19,69159DW = 1,736726

Aiialisa Mode! Persamaan Fungsi Kiirs(Kurs)

Kurs = Kurso + (pjY+ <p2lnf + (pjrDi mana:

Kurs = Nilai tukar rupiah terhadap dollar ASY = Pendapatan nasional (variabel proksi

dari persamaan reducedform)Inf = Tingkat inflasi (variabel proksi dari

persamaan reducedform)r = Tingkat bunga (variabel proksi dari

persamaan reducedform)

Hasil regresi dari model persamaanfnngsi kurs dapat dilihat di bawah ini:

Kurs. = -1065.769-»0.002699Y - 3.890159 Inf+128.1140 r

(7.106648)* (-1.016406) (4.533009)'

* = Signifikan pada tingkat signifikansi (a) 5%R- = 0,948572R- = 0,942400F-stat.= 153,7046

Analisa Model Persamaan iingkat Bunga (r)r = ro + ipiY+ ip2 Ms+ ips Kurs

Di mana;

r = Tingkat bungaro = Tingkat bunga otonom

JEPVol 6. No. 2.2001

Y = Pendapatan nasionalMs = Jumlah uang yang beredarKurs = Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS

Model persamaan fungsi tingkat bungadi atas menunjukkan bahwa besarnya tingkatbunga (r) dipengaruhi oleh besarnya variabelpendapatan nasional (Y), jumlah uang yangberedar (Ms) dan nilai kurs. Hasil estimasiterhadap model persamaan fungsi tingkatbunga adalah sebagai berikut:

r = 10.58442 + 0.0000302 Y - 0,0000644 Ms +0.002681 Kurs

(5.497956)* (-6,637871 )* (7,414371 )*

* = Signifikan pada tingkat signifikansi (a) 5 %R- = 0,932075

R- = 0,923924

F-stat. = 114,3507

DW =1,931231

Analisa Model Persamaan FungsiPenawaran Uang (Ms)

Ms = Msg + h FA + Mst. i

Di mana:

Ms = Jumlah uang yang beredarMso = Jumlah uang yang beredar otonomFA = Kekayaan di luar negeri (foreign as

sets)

Hasil estimasi pada mode! persamaanfungsi penawaran uang (Ms) adalah sebagaiberikut:

Ms = -7713,662 + 1,682732 FA + 0,928474 Msi. i(37.70626)*

* = Signifikan pada tingkat si^ifikansi (a) 5 %R^ =0,994601R- =0,994186F-stat. = 2395,034DW = 1,155309

177

Page 8: ANALISIS WIAKRO EKONOMI INDONESIA

Imamuddin, Analisis Makro Ekonomi IndonesiaPendekafan IS-LM ISSN: 1410-2641

Aitalisa Model Persamaan FungsiPermintaan Uang (Md)

Md = Mdo + ni Y+ n2r

pi mana:Md = Permintaan uangY = Pendapatan nasionalR = Tingkat bunga

Model persamaan flings! permintaanuang (Md) memasukkan variabe! pendapatan nasional (Y), dan tingkat bunga (r) se-bagai variabe) yang mempengaruhl permintaan uang (Md). Hasil estimasi atas data darivariabel-variabel tersebut dapat diamati dibawah ini;

Md = 70631 + 0,518028 Y- 7237,425 r(42,07577)* (-7,526630)*

* = Signifikan pada tingkat signifikansi (a)5%

R- =0,994319R- =0,993882F-stat. = 2275,314

DW =1,548179

Analisis Keseimbangan pada PasarBarangKeseimbangan pada pasar barang ditun-

jukkan dengan kurva IS yang menunjukkanberbagai kombinasi antara pendapatan nasional (Y) dengan tingkat bunga (r) dimanadipenuhi keseimbangan pada pasar barang.Untuk mengetahui bagaimana persamaanfungsi di sektor riil atau pasar barang, makakita harus kembali pada formulas! awalmengenai persamaan pendapatan nasionalyaitu:

Y = C + I+ G+ X+ M

178

Dari hasil estimasi atas model persamaan fungsi-flingsi tersebut didapatkanpersamaan masing-masing fungsi sebagaiberikut:

1. C = 1569.476 + 0.108101 Y+0.634527Yt-i-0.163544 Ci.i

2. 1 = 5796.893 - 407,0055 ft+1,198673 fi-13. • G =229,5650 - 0.006484Y + 1.221545Gi-i4. X = 108282,4 + 47,74247 Kurs-1551.711 Inf-

8073,4875 r5. M =4376,530 + 0.274050Y-11.17183Kurs.

Dari formulasi persamaan-persamaanfungsi di atas maka dapat disusun suatuformulasi flingsi pendapatan nasional yaitu :

Y = 1569,476 + 0,108101 Y - 0,634527 Yi - i -0,163544 Ci - 1 + 5796,893 - 407,0055 r +1,198673 ft - 1 + 229,5650 - 0,006484 Y +1,221545 Gt- 1 + 108282,4 + 47,74247 Kurs -1551,711 Inf - 8073,4875 r - 4376,530 -0,274050 Kurs + 11,17183 Kurs

Y = 111501,804 - 0,172433 Y + 0,634527 Yi- i -0,163544 C t-1 - 8480,4925 r +1,198673 rt-i +1,221545^-1+58,9143 Kurs-1551.711 Inf

Y + 0,172433 Y = 111501,804 + 0,634527 Yi -1 -0,163544 Ct. 1 - 8480,4925 r +1,198373 r,-1 +1,221545 Gt-i+58,9143Kurs-1551,711 Inf

Y + 1,172433 Y = 111501,804 + 0,634527 Yt -1 -0,163544 Ct-1 - 8480,4925 r +1,198673 n-i +1,221545 Gt-1 + 58,9143 Kurs-1551,7111nf

Y = 95102,92187+0,5412053 Yi-i-0,1394911 Ci-i- 7233,2427 r + 1,0223808 n-1 +1,04188 Gt-i +50,2496 Kurs-1323,4965 Inf

Untuk menurunkan fungsi IS diasumsi-kan variabel penjelas selain tingkat bunga (r)dianggap tetap, sehingga fungsi IS diformu-lasikan sebagai berikut;

Y = 95102,92187 - 7233,2427 r

JEPVol6,No.2.2001

Page 9: ANALISIS WIAKRO EKONOMI INDONESIA

Y.

ISSN: 1410-2641 Imamuddin, Analisis Makro Ekonomi Indonesia Pendekatan IS-LM

.Dari fiingsi IS tersebut dapat digambar-kan suatu kurva IS sebagai berikut:

95102,9218

Analisis Keseimbangan pada Pasar UangKeseimbangan pada pasar uang ditun-

jukkan dengan fungsi LM yang menunjuk-kan hubungan antara tingkat pendapatan na-sional (Y) dengan tingkat bunga (r). Darifungsi LM dapat diturunkan kurva LM yangmenunjukkan berbagai kombinasi antaratingkat pendapatan nasional (Y) dengantingkat bunga (r) yang dipenuhi keseimbangan di pasar uang. Keseimbangan di pasaruang tercapai manakala nilai permintaanuang (Md) sama dengan nilai penawaranuang (Ms). Untuk dapat merumuskan fungsiLM, maka harus dirumuskan persamaanfiingsi permintaan uang (Md) dan penawaranuang (Ms). Hasil estimasi atas model persamaan fiingsi permintaan uang dan penawaranuang dapat diformulasikan sebagai berikut:

1. Md = 78631 + 0,518028 Y - 7237,42 r2. Ms= -7713,6624-1,682732 FA -^0,928474 Mst-i

Dari model persamaan-persamaan fungsipermintaan uang (Md) dan penawaran uang(Ms) kemudian dapat diturunkan fungsi LMsebagai berikut:

Md = Ms

JEPV0I6, No.2, 2001

-7713,662+1,682732FA•••0.928474 Mst-i =78631+0,518028 Y-7237,42 r

- 0,518026 Y = 78631 + 7713,662 - 7237,42 r -1,682732FA-0,928474Mst-i

Y = -166679,527 +13971,0980 r + 3,2483 FA +1,79232 Msi-i

Dengan asumsi faktor-faktor lainnyatetap, maka dapat diformulasikan fungsi LMsebagai berikut:

Y= -166679,527 + 13971,0980r

Dari persamaan fungsi LM dapat diturunkan dalam suatu kurva LM sebagai berikut :

r /11,9 5803,47

166679,^ 0

0

Keseimbangan Umum di Pasar Uang danPasar Barang

Keseimbangan umum di pasar uang danbarang terjadi pada perpotongan antarakurva IS dan kurva LM. Secara matematiskeseimbangan umum tersebut tercapai padakesamaan antara fiingsi persamaan IS danLM.

[S = LM

-166679,5277233,2427 r

13971,098 r = 95102,92187 -

173

Page 10: ANALISIS WIAKRO EKONOMI INDONESIA

Imamuddin, Analisis Makro Ekonomi Indonesia Pendekatan IS-LM ISSN: 1410-2641

13971,098 r166679.527

7233.2427 r = 95102,92187

21204,3407 r= 261782.4489r = 12,3457

Y =-166679.527 +13971,098 rY= -166679.527 + 13971.098 (12.3457)Y = 5803,4707

Jadi keseimbangan umum pada pasaruang (LM) dan pasar barang (IS) terjadipada tingkat bunga (r) sebesar 12,3457 danpendapatan nasional (Y) sebesar 5803,4707.Keseimbangan umum pada pasar uang danbarang dapat ditentukan secara grafis yaitumencari titik perpotongan antara kurva ISdengan LM

LM

SIMPULAN DAN SARAN

SimpulanKebijakan fiskal yang ekspansif akan

menggeser kurva IS ke kanan atas sehinggaakan meningkatkan pendapatan nasional (Y)dan sekaligus juga meningkatkan tingkatbunga (r). Tingginya tingkat bunga akanmempengaruhi ikiim investasi yang menye-babkan terjadlnya crowding out. Upayauntukmendorong pertumbuhan ekonomi nasionaljuga harus dilakukan dengan meningkatkanekspor sehingga cadangan devisa akan semakin

180

meningkat sehingga kemampuan pembiayaanpembangunan menjadi semakin besar.

Perrnintaan uang khususnya uang kartalmengalami peningkatan karena meningkat-nya kebutuhan uang untuk tujuan transaksi.Keadaan ini mengindikasikan mulai berku-rangnya pengeluaran transaksi rumah tanggayang kemudian muncul fenomena delayedpurchasing (konsumsi yang tertunda). Efek-tifitas kebijakan moneter untuk menggerak-kan sektor riil dipengaruhi oieh berbagai faktorantara lain sejauh mana tingkat monetisasiperekonomian Indonesia. Kombinasi antarakebijakan fiskal dan moneter yang salingmendukung akan dapat mendorong laju pertumbuhan ekonomi nasional secara optimal.Keseimbangan umum perekonomian makroIndonesia terjadi pada tingkat pendapatannasional sebesar 5803,47 dan tingkat bungasebesar 12,3.

Saran

Dari hasil studi empiris mengenai perekonomian makro Indonesia ada beberapa re-komendasi yang bisa dikembangkan lebihlanjut yaitu:1. Meningkatkan kapasitas dan pertumbuhan

ekonomi Indonesia melalui kebijakanfiskal yang ekspansif yaitu meningkatkan pengeluaran pemerintah (G), investasi (I) dan ekspor nello.

2. Mengantisipasi dampak crowding outmelalui kebijakan fiskal yang selektifdengan mengembangkan sektor-sektorekonomi yang mempunyai prospek pertumbuhan ekonomi yang besar.

3. Meningkatkan iklim investasi yangkondusif bagi masuknya investor barubaik dari dalam maupun luar negeri.

4. Meningkatkan efektifitas dan efisiensikebijakan fiskal melalui sistem penga-vvasan penggunaan dana pembangunansecara komprehensif

5. Meningkatkan efektifitas dan efisiensikebijakan moneter melalui institusi per-

JEP Vol6, No. 2.2001

>

Page 11: ANALISIS WIAKRO EKONOMI INDONESIA

ISSN: 1410-2641 Imamuddin. AnalisisMakroEkonomiIndonesia Pendekatan IS-LM

bankan nasional sebagai penggerak 8. Merumuskan kombinasi kebijakan fls-dana masyarakat kal dan moneter yang efisien dan efektif

6. Mendorong pertumbuhan ekspor na- untuk mendorong pertumbuhan eko-sional untuk meningkatkan perolehan nomi nasionaldevlsa 9. Menjaga stabilitas niiai tukar rupiah dan

7. Meningkatkan koordinasi dan integrasi tingkat inflasi untuk menjaga momen-pembangunan nasional untuk mencapai turn pembangunan nasionaltarget pembangunan nasional secara optimal

DAFTAR PUSTAKA

Adams John, (1985), The Contemporary International Economy Reade", second edition.New York, St. Martin Press,

Aghevli, BB, (1976), "A Model of The Monetary Sector for Indonesia 1968-1973", BulletinofIndonesian Economic Studies, vol. 12/3, p. 50-60

^ (1977), "Money, Price and The Balance of Payment: Indonesia, 1968-1973",Journal ofDevelopment Studies, vol. 13/2, p. 35-57

, (1977), "An Econometric Model of Monetary Sector for Indonesia", JournalofDevelopment Studies

Aghevli, BB and KJian MS, (1978), "Government Deficits and The Inflationary Proces inDeveloping Countries", IMF StaffPapers

Arif, Sritua, (1990), Dari Prestasi Pembangunan sampai EkonomiPolitik, kumpulan Karangan,Penerbit Universitas Indonesia

Arsyad, Anwar, (1985), Prospek dan Permasalahan Ekonomi Indonesia 1985-1986, edisipertama, Jakarta, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan Sinar Harapan,

Boediono, (1979), "Econometric Models of The Indonesian Economy for Short Run PolicyAnalysis", Disertation Ph.D, University ofPensylvania

Branson, William H, (1989), Macroeconomic Theory and Policy, third edition. Harper andRow Publisher

Chiang, Alpha C, (1984), Fundamental Methods of Mathematical Economics, third edition.International Student Edition, McGraw-Hill Inc.

Demburg Thomas F, (1986), Makroekonomi, terjemahan Muhtar, edisi ketujuh, Jakarta, Er-langga.

Dembusch, Rudiger dan Fischer Stanley, (1986), Makroekonomi, terjemahan Sitompul, edisiketiga, Jakarta, Eriangga.

Glassbumer, Bruce dan Chandra Aditiawan, (1982), Teori dan Kebijaksanaan Ekonomi Makro, edisi kedua, Jakarta, LP3ES

Granger, CWJ and Newbold, Paul, (1977), Forecasting Economic Time Series, New YorkSan Francisco London, Academic Press.

Gujarati, Damodar N, (1995), Basic Econometrics, fifth edition, London McGraw-HillHarris Laurence, (1985), Monetary Theory, second edition. New York, McGraw-Hill Book.Havrilesky T and Boorman J, (1976), Current Issues in Monetary Theory and PolicyHenderson James M, Quandt Richard E, (1980), Microeconomic Theory a Mathematical Ap

proach, third edition. International Student Edition, McGraw-Hill International Book

JEP Vol 6, No. 2,2001 181

Page 12: ANALISIS WIAKRO EKONOMI INDONESIA

Imamuddin, Analisis Makro Ekonomi Indonesia Pendekatan IS-LM ISSN: 1410-2641

Hill, Hall, (1996), The Indonesian Economic since 1966 Southeast Asia's Emerging Giant,London, Cambridge University Press,

Insukendro, (1990), "Komponen Koefisien Regresi Jangka Panjang Model Ekonomi StudiKasus Impor Barang di Indonesia", Journal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, No. 2 tahunV

Intriligator, Michael D, (1978), Econometric Models, Technicques and Application, Engle-wood Cliffs, New Jersey USA, Prentice-Hall.

Jaya Wihana Kirana, (1990), "Seleksi Model Permintaan Uang di Indonesia 1973-1983",Journal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, No. 2 tahun V

Kenen, Peter B, (1989), The International Economy, second edition Englewood Cliff, NewJersey, Prentice Hall

Kmenta, Jan, (1991), Elements ofEconometric, second edition, London, McGraw-Hill.Koutsoyiannis A, (1977), Theory of Econometric, second edition, Englewood Cliffs, New

Jersey, Prentice-HallLilien, David M, (1976), Micro TSP Student Version Used's Manual Version 5.1, Irvin Cali

fornia, Quantitative Micro SoftwareMaddala, OS, (1992), Introduction to Econometrics, second edition. New York, Maxwell

Macmillan International,Malinvaud, E, (1980), Statistical Methods ofEconomeirid\ third revised edition, North Hol

land.

Meade, JE, (1956), The Balance of Payment, fourth edition. New York, Oxford UniversityPress.

\A\xr\de\,KA,'{\9(iZ), International Economics. New York, McGraw-HillNopirin, (1983), "A Synthesis of Monetary and Keynesian Approach to The Balance of

Payments The Indonesian Case 1970-1979", Ph.D disertation, Washington State University, 1983, Unpublished

Pindyck Robert S and Rubinfeld, Daniel L, (1991), Econometric Model and Economic Forecast. third edition, International edition, McGraw-Hill.

Salvatore, Dominick, (1993), International Economics, fourth edition. New York, MacmillanPublishing.

Thomas, R Leighton, (1985), Introductory Econometrics Theory and Application, first edition, Singapore, British Library Catalog in Publishing Data.

Tumovsky, Stephen J, (1981), Macroeconomic Analysis and Stabilization Policy, USA,Cambridge University Press.

Wijaya, Faried, (1990), Aneka Model Baku Makro Ekonomi, Yogyakarta, BPFE.^ (1992), Seri Pengantar Ekonomika Ekonomika Makro, edisi 3, Yogyakarta,

BPFE.

182 i JEP Vol 6, No. 2.2001