Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Penumpang Grab ...
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN...
Transcript of ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN...
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN
MELALUI KEPUTUSAN PEMBELIAN
MINUMAN COCA-COLA DI SEMARANG
AZMI ABDILLAH
Program Studi Manajemen – S1, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Dian Nuswantoro
URL: http://dinus.ac.id/
Email: [email protected]
ABSTRACT
This study aimed to analyze the variables of Price , product quality, brand
image to the purchase decision and customer satisfaction in a Coca-Cola. Collecting
data in this study using a questionnaire, which was distributed to consumers drink
Coca-Cola in Semarang with a sample of 200 consumers drink Coca-Cola. Sampling
technique used is non-probability sampling, with one method is purposive sampling.
Data were analyzed by using Structural Equation Modeling (SEM). The research
showed that the price and the product quality has a positive and significant influence
on purchasing decisions and customer satisfaction consumers Coca-Cola. While the
variable brand image does not affect the purchase decision and customer satisfaction
consumers Coca-Cola.
Keywords: Price, Product quality, Brand image, Purchasing decisions, and
Consumer satisfaction
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis variabel harga, kualitas produk,
ciyra merek terhadap keputusan pembelian dan kepuasan konsumen minuman Coca-
Cola. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner, yang
dibagikan kepada konsumen minuman Coca-Cola di Semarang dengan jumlah
sampel 200. Teknik pengambilan sampling yang digunakan adalah non probability
sampling, dengan salah satu metodenya adalah purposive sampling. Data yang
diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan Structural Equation Modeling
(SEM). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa harga dan kualitas produk
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dan
kepuasan konsumen minuman Coca-Cola di Semarang. Sedangkan variabel citra
merek tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian dan kepuasan konsumen
minuman Coca-Cola di Semarang .
Kata kunci : Harga, Kualitas produk, Citra merek, keputusan pembelian, dan
kepuasan konsumen
PENDAHULUAN
Ditengah keadan perekonomian yang semakin sulit menyebabkan banyak
terjadinya persaingan diberbagai bidang kehidupan, salah satu persaingan dalam
dunia bisnis. Banyak perusahaan yang saling berlomba untuk mendapatkan pangsa
2
pasarnya. hal ini bisa memacu perusahaan untuk berusaha memperbaiki bisnisnya
menjadi lebih baik dan maju. Disamping itu dengan kemajuan teknologi, perusahaan
dituntut pula untuk mengikuti perkembangan zaman agar tidak tertinggal oleh
pesaingnya.
Perusahaan yang bergerak dibidang usaha minuman ringan sekarang ini semakin
berkembang pesat. Tuntutan akan produk pun semakin beragam dan terus-menerus
berkembang sesuai dengan perubahan zaman. Sejalan dengan meningkatnya
permintaan konsumen akan produk minuman bersoda, maka terbuka peluang bagi
para pengusaha khususnya industri minuman ringan bersoda untuk menyediakan
kebutuhan tersebut.
Coca-Cola adalah minuman ringan berkarbonasi yang dijual di toko, restoran,
dan mesin penjual di lebih dari 200 negara. Minuman ini diproduksi oleh The Coca-
Cola Company asal Atlanta, Georgia, dan sering disebut Coke saja . Awalnya dibuat
sebagai obat paten saat ditemukan pada akhir abad 19 oleh Jhon Pemberton, Coca-
Cola akhirnya dibeli olrh prmbisnis Asa Griggs Candler yang taktik pemasaranya
berhasil membuat Coke mendominasi pasar minuman ringan dunia sepanjang abad
ke-20. Perusaan ini memproduksi konsentrat yang kemudian dijual ke pabrik Coca-
Cola yang berlesensi diseluruh dunia . Pabrik botol yang memegang kontrak
eksklusif dengan perusahaan ini memproduksi bentuk akhir dalam bentuk kaleng
dan botol dari konsentrat tersebut, dicampur oleh air yang telah disaring oleh
pemanis. Pabrik-pabrik tersebut kemudian menjual, mendistribusikan, dan
memasarkan Coca-Cola ke toko-toko eceran dan mesin penjaja.
Harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk
memperoleh suatu produk (Kotler dan Amstrong.2008:63). Menurut Lovelock
(2012:26) harga merupakan mekanisme financial di mana pendapatan dihasilkan
untuk mengimbangi biaya yang dikeluarkan untuk menyediakan layanan serta
menciptakan surplus untuk laba.
Harga menurut Sunyoto (2014:131) merupakan nilai yang dinyatakan dalam
suatu mata uang atau alat tukar, terhadap suatu produk tertentu. Harga adalah
pernyataan nilai dari suatu produk, dimana nilai meliputi perbandingan antara
presepsi terhadap manfaat dengan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan suatu
produk (Tjiptono,2008:467). Hasan (2013:521) mendefinisikan harga merupakan
segala bentuk biaya moneter yang dikorbankan konsumen untuk memperoleh,
memiliki, memanfaatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanan dari
suatu produk.
Kotler dan Armstrong (2008:347) menyatakan bahwa “Kualitas produk
adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsi-fungsinya yang meliputi
daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan, operasi dan perbaikan serta atribut
lainnya”. Produk dikatakan baik apabila dapat menjalankan fungsi fungsinya.
Menurut Pandensolang dan Tawas (2015) kualitas produk menggambarkan sejauh
mana kemampuan produk tersebut dalam memenuhi kebutuhan konsumen . Dimana
kualitas produk mencerminkan kemampuan produk menjalankan tugasnya yang
mencakup dimensi kualitas produk itu sendiri.
3
Kualitas produk adalah sejauh mana suatu produk yang diberikan perusahaan
mampu memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen (Madura,2011:606). Menurut
Griffin (2004:208) kualitas produk ialah fitur-fitur dan karakteristi-karakteristik dari
sebuah produk atau jasa secara keseluruhan yang berpusat pada kemampuan produk
atau jasa tersebut dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah dinyatakan atau
tersirat.
Citra merek merupakan representasi dari keseluruhan persepsi terhadap
merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu.
Citra Merek itu sendiri memiliki arti kepada suatu pencitraan sebuah produk dibenak
konsumen secara missal. (Supriyadi dkk:2016).
Dari ketiga variabel yang sudah tercantum diatas yaitu, harga, kualitas
produk, dan citra merek dapat mempengaruhi kepuasan konsumen. Kepuasan
konsumen merupakan factor yang harus diperhatikan oleh perusahaan karena
kepuasan konsumen merupakan perasaan senang atau kecewa seorang konsumen
yang tercipta melalui perbandingan kinerja suatu perusahaan terhadap apa yang di
inginkan konsumen. Apabila kinerja perusahaan gagal memenuhi ekspektasi,
konsumen tidak akan puas. Apanbila kinerja perusahaan sesuai ekspektasi, maka
konsumen akan merasa puas. Apabila kinerja perusahaan melebihi ekspektasi
konsumen, maka konsumen akan sangat puas atau senang. Keputusan pembelian
adalah proses dan tahap seorang konsumen dalam mengenal sebuah produk hingga
mengambil keputusan untuk melakukan pembelian (Pandensolang dan Tawas.2015).
Winardi (2010:200) menyatakan keputusan pembelian konsumen merupakan titik
suatu pembelian dari proses evaluasi. Sedangkan menurut Kotler dan Keler
(2009;188) keputusan pembelian adalah suatu tindakan konsumen untuk membeli
satu merek dari beberapa merek yang terencana, berdasarkan beberapa faktor
diantaranya waktu pembelian, kualitas produk, penyalur, dan distributor serta banyak
yang lain.
Berdasakan latar belakang diatas, maka pertanyaan yang dapat diajukan
dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh harga terhadap keputusan pembelian minuman Coca-Cola
di semarang ?
2. Bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian minuman
Coca-Cola di semarang ?
3. Bagaimana pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian minuman Coca-
Cola di Semarang ?
4. Bagaimana pengaruh harga terhadap kepuasan konsumen minuman Coca-Cola
di Semarang ?
5. Bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan konsumen minuman
Coca-Cola di Semarang ?
6. Bagaimana pengaruh citra merek terhadap kepuasan konsumen minuman Coca-
Cola di Semarang ?
7. Bagaimana pengaruh keputusan pembelian terhadap kepuasan konsumen
minuman Coca-Cola di Semarang ?
Tujuan yang ingin dicapai dengan melakukan penelitian sebagai berikut :
4
1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh harga terhadap keputusan pembelian
minuman Coca-Cola di semarang ?
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap keputusan
pembelian minuman Coca-Cola di semarang ?
3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh citra merek terhadap keputusan
pembelian minuman Coca-Cola di Semarang ?
4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh harga terhadap kepuasan konsumen
minuman Coca-Cola di Semarang ?
5. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan
konsumen minuman Coca-Cola di Semarang ?
6. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh citra merek terhadap kepuasan
konsumen minuman Coca-Cola di Semarang ?
7. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh keputusan pembelian terhadap
kepuasan konsumen minuman Coca-Cola di Semarang ?
8.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Pemasaran
Menurut Kotler dan Keller (2009:6) pemasaran adalah mengidentifikasi serta
memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu definisi singkat dari pemasaran
adalah “memenuhi kebutuhan dengan cara yang menguntungkan”. American
Marketing Assosiation (AMA) mendefinisikan pemasaran adalah fungsi organisasi
dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan
nilai kepada pelanggan serta untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang
menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya.
Penegertian Harga
Harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk
memperoleh suatu produk (Kotler dan Amstrong.2008:63). Menurut Lovelock
(2012:26) harga merupakan mekanisme financial di mana pendapatan dihasilkan
untuk mengimbangi biaya yang dikeluarkan untuk menyediakan layanan serta
menciptakan surplus untuk laba.
Pengertian Kualitas Produk
Kotler dan Armstrong (2008:347) menyatakan bahwa “Kualitas produk
adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsi-fungsinya yang meliputi
daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan, operasi dan perbaikan serta atribut
lainnya”. Produk dikatakan baik apabila dapat menjalankan fungsi fungsinya.
Menurut Pandensolang dan Tawas (2015) kualitas produk menggambarkan sejauh
mana kemampuan produk tersebut dalam memenuhi kebutuhan konsumen . Dimana
kualitas produk mencerminkan kemampuan produk menjalankan tugasnya yang
mencakup dimensi kualitas produk itu sendiri.
Pengertian Citra Merek
Citra merek merupakan representasi dari keseluruhan persepsi terhadap
merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu.
Citra Merek itu sendiri memiliki arti kepada suatu pencitraan sebuah produk dibenak
konsumen secara missal. (Supriyadi dkk:2016).
Pengertian Kepuasan Konsumen
5
Kepuasan konsumen merupakan factor yang harus diperhatikan oleh
perusahaan karena kepuasan konsumen merupakan perasaan senang atau kecewa
seorang konsumen yang tercipta melalui perbandingan kinerja suatu perusahaan
terhadap apa yang di inginkan konsumen. Apabila kinerja perusahaan gagal
memenuhi ekspektasi, konsumen tidak akan puas. Apanbila kinerja perusahaan
sesuai ekspektasi, maka konsumen akan merasa puas. Apabila kinerja perusahaan
melebihi ekspektasi konsumen, maka konsumen akan sangat puas atau senang.
Pengertian Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian adalah proses dan tahap seorang konsumen dalam
mengenal sebuah produk hingga mengambil keputusan untuk melakukan pembelian
(Pandensolang dan Tawas.2015). Winardi (2010:200) menyatakan keputusan
pembelian konsumen merupakan titik suatu pembelian dari proses evaluasi.
Sedangkan menurut Kotler dan Keler (2009;188) keputusan pembelian adalah suatu
tindakan konsumen untuk membeli satu merek dari beberapa merek yang terencana,
berdasarkan beberapa faktor diantaranya waktu pembelian, kualitas produk,
penyalur, dan distributor serta banyak yang lain
Hipotesis Penelitian
1. H1: Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
2. H2: Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian.
3. H3: Citra Merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian.
4. H4: Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen.
5. H5: Kualitas Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
konsumen.
6. H6: Citra Merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
konsumen.
7. H7: Keputusan pembelian berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan konsumen.
METODOLOGI PENELITIAN
Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional
Penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen dan dua variabel dependen
yaitu harga, kualitas produk, citramerek, keputusan pembelian, dan kepuasan
konsumen.
Harga
Harga adalah elemen dalam bauran pemasaran yang tidak saja menentukan
profitabilitas tetapi juga sebagai sinyal untuk mengkomunikasikan proporsi nilai
suatu produk. Kotler and Keller (2009:67). Diukur melalui indikator:
1. Saya percaya produk minuman Coca-Cola memiliki harga yang terjangkau. 2. Saya percaya harga minuman merek Coca-Cola yang mahal dan sebanding
dengan kualitas produk yang didapat. 3. Saya percaya harga minuman Coca-Cola sangat bersaing di pasar.
6
Kualitas Produk
Kualitas produk (product quality) adalah karakteristik produk yang bergantung pada
kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan yang dinyatakan atau
diimplementasikan. (Kotler and Keller 2009:403). Diukur melalui indikator:
1. Manfaat produk minuman Coca-Cola yang diperoleh konsumen aman
dikonsumsi
2. Rasa minuman Coca-cola terasa menyegarkan saat dikonsumsi.
3. Kemasan produk Coca-Cola kreatif, unik, dan menarik .
Citra Merek
Citra merek adalah persepsi dan keyakinan yang dipegang oleh
konsumen, seperti yang di cerminkan asosiasi yang tertanam dalam ingatan
konsumen, yang selalu di ingat pertama kali saat mendengar slogan dan tertanam di
benak konsumennya. (Kotler and Keller 2009:403). Diukur melalui indikator:
1. Saya mengetahui simbol dan logo khas dari produk minuman Coca-Cola
2. Saya berfikir merek minuman Coca-cola sudah dikenal banyak orang
3. Saya percaya kualitas Coca-Cola baik.
4. Saya pikir kemasan produk minuman Coca-Cola mengikuti perkembangan
zaman
Keputusan Pembelian
keputusan pembelian adalah keputusan para konsumen membentuk preferensi atas
merek-merek yang ada dalam kumpulan pilihan, konsumen tersebut juga dapat
membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai. Kotler and Keller
(2009:240)
1. Produk minuman Coca-Cola saya beli karena menjadi prioritas saya.
2. Saya yakin ketika akan membeli produk minuman Coca-Cola.
3. Saya yakin produk minuman Coca-Cola mudah didapatkan dan diperoleh.
4. Saya melakukan pembelian minuman Coca-Cola setelah mempertimbangkan
manfaatnya
Populasi dan Sampel
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2005:72). Adapun
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumken minuman Coca-Cola di
Semarang. Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut (Sugiyono,2005:73). Sampel dalam penelitian ini adalah 200
konsumen Coca-Cola di Semarang
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Objek Penelitian
Data yang diambil menggunakan kuesioner dibagikan kepada seluruh konsumen
Coca-Cola di Semarang. Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh konsumen
7
Coca-Cola di Semarang. Sedangkan teknik pengambilan sampel yang digunakan
yaitu Non Probability Sampling dan menggunakan teknik Purposive Sampling.
Deskripsi Responden Deskripsi responden akan menganalisa mengenai produk minuman Coca-
Cola di Semarang yang menjadi obyek penelitian mengenai kepuasan konsumen
melalui keputusan pembelian minuman Coca-Cola di Semarang. Pada penelitian ini
responden didapat dengan melakukan penyebaran kuesioner kepada konsumen
dengan jumlah sebanyak 200 konsumen. Proses untuk mendapatkan responden
penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Data yang diambil menggunakan kuesioner dibagikan kepada seluruh konsumen
Coca-Cola di Semarang. Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh konsumen
Coca-Cola di Semarang. Sedangkan teknik pengambilan sampel yang digunakan
yaitu Non Probability Sampling dan menggunakan teknik Purposive Sampling.
Berikut karakteristik tanggapan responden yang tersaji dalam tabel di bawah ini .
8
Tabel 4.1
Tanggapan karakteristik responden
Strata Anggota Populasi
Kuesioner yang disebar 200
Kuesioner yang diterima 200
Kuesioner yang tidak memenuhi syarat 0
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2016
Berdasarkan tabel diatas tidak ada kuesioner yang dinyatakan hilang dan
tidak memenuhi syarat sehingga jumlah keseluruhan kuesioner yang mewakili
sebanyak 200 responden.
Responden menurut Jenis Kelamin
Data karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada
tabel 4.2 sebagai berikut :
Tabel 4. 2
Responden menurut Jenis Kelamin
No. Jenis kelamin Frekuensi Persentase
1 Pria 122 61 %
2 Wanita 78 39 %
Jumlah 200 100%
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa jumlah responden sebanyak
dari 200 responden. Responden terbanyak berdasarkan jenis kelamin ialah responden
yang berjenis kelamin laki-laki yaitu 122 atau 61 %, sedangkan jenis kelamin
perempuan berjumlah 78 atau 39 %. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa responden yang merupakan seluruh konsumen Coca-Cola di
Semarang didominasi oleh responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 122 orang
atau 61% dari keseluruhan sampel.
Responden menurut Usia
Data Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel 4.3
sebagai berikut:
Tabel 4. 3
Responden menurut usia
Usia (Tahun) Frekuensi (Orang) Presentase
<20 tahun 59 29,5%
20-25 tahun 126 63%
9
>25 15 7,5%
Jumlah 200 100%
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa usia responden sangat
variatif. Responden dengan usia < 20 tahun yang mengkonsumsi Coca-cola sebanyak
59 responden atau 29,5 %, responden dengan usia 20 - 25 tahun yang mengkonsumsi
Coca-Cola sebanyak 126 responden atau 63%, responden dengan usia >25 tahun
yang mengkonsumsi Coca-Cola sebanyak 15 responden atau 7,5%. Hal ini
menunjukkan bahwa tingkat Konsumen sebagian besar pada usia 20 – 25 tahun
sebanyak 63% dari keseluruhan sampel.
Hasil Penelitian
Variabel Harga Persepsi responden mengenai variabel harga pada seluruh konsumen Coca-
Cola di Semarang dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut:
Tabel 4. 4
Tanggapan Responden Tentang Variabel Harga
Harga
Indeks Indikator
STS TS N S SS N Jumlah
F S F S F S F S F S
Minuman Coca-Cola memiliki
harga yang terjangkau
0 0 11 22 95 285 81 324 13 65 200 696 3,48
Harga minuman merek Coca-Cola yang mahal sebanding dengan kualitas produk
yang didapat
0 0 12 24 87 261 79 316 22 110 200 711 3,55
Harga minuman Coca-Cola sangat bersaing di pasar
0 0 7 14 77 231 84 336 32 160 200 741 3,70
Rata-rata 3,57
Sumber : Data Primer yang Diolah,2016
Berdasarkan tabel 4.4 persepsi responden terhadap variabel harga ialah (3,57)
yang masuk pada katagori tinggi pada interval (3,41-4,20). Skor tertinggi (3,70)
terdapat pada indikator harga sangat bersaing di pasar yang masuk pada kategori
tinggi pada interval (3,41-4,20), sedangkan indikator terendah (3,48) pada indikator
harga yang terjangkau. Maka indikator harga sangat bersaing dipasar menjadi
pernyataan yang paling berpengaruh untuk variabel harga pada responden.
Variabel Kualitas Produk Persepsi responden mengenai variabel kualitas produk pada konsumen Coca-
Cola dapat dilihat pada Tabel 4.5 dibawah ini.
Tabel 4. 5
10
Tanggapan Responden Tentang Variabel Kualitas Produk
Kualitas Produk
Indeks Indikator
STS TS N S SS N Jumlah
F S F S F S F S F S
Manfaat produk minuman Coca-Cola yang diperoleh konsumen aman dikonsumsi
0 0 21 42 66 198 98 392 15 75 200 707 3,53
Rasa minuman Coca-cola terasa menyegarkan saat dikonsumsi.
0 0 13 26 89 267 80 320 18 90 200 703 3,51
Kemasan produk Coca-Cola kreatif, unik, dan menarik .
0 0 11 22 74 222 83 332 32 160 200 736 3,68
Rata-rata 3,57
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.5 persepsi responden terhadap variabel kualitas produk
adalah (3,57) yang masuk pada kategori tinggi pada interval (3,41-4,20). Skor
tertinggi (3,68) terdapat pada indikator kemasan yang kreatif, unik, dan menarik
yang masuk pada kategori tinggi pada interval (3,41-4,20), sedangkan terendah
(3,51) terdapat pada indikator Coca-Cola sangat menyegarkan ketika dikonsumsi .
Maka indikator kemasan yang menarik menjadi pernyataan yang paling
berpengaruh untuk variabel kualitas produk pada responden.
Variabel Citra Merek Persepsi responden mengenai variabel citra merek pada seluruh konsumen
Coca-Cola di Semarang dapat dilihat pada tabel 4.6 dibawah ini.
Tabel 4. 6
Tanggapan Responden Tentang Variabel Citra Merek
Citra Merek
Indeks Indikator
STS TS N S SS N Jumlah
F S F S F S F S F S
Simbol dan logo khas dari produk minuman Coca-Cola
0 0 23 46 92 276 53 212 32 160 200 694 3,47
Merek minuman
Coca-cola sudah dikenal banyak orang
0 0 28 56 80 240 54 216 38 190 200 702 3,51
Kualitas produk minuman Coca-Cola sangat baik
0 0 11 22 98 294 60 240 31 155 200 711 3,55
Kemasan produk minuman Coca-Cola mengikuti perkembangan zaman
0 0 12 24 86 258 64 256 38 190 200 728 3,64
11
Rata-rata 3,5
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.6 persepsi responden terhadap variabel Citra merek
adalah (3,5) yang masuk pada kategori tinggi pada interval (3,41-4,20). Skor
tertinggi (3,64) terdapat pada indikator kemasan produk mengikuti perkembangan
jaman yang masuk pada kategori tinggi pada interval (3,41-4,20), sedangkan skor
terendah (3,47) terdapat pada indikator symbol dan logo. Maka indikator kemasan
produk mengikuti perkembang zaman menjadi pernyataan yang paling berpengaruh
untuk variabel citra merek pada responden.
Variabel Keputusan Pembelian
Persepsi responden mengenai variabel keputusan pembelian pada seluruh
konsumen Coca-Cola di Semarang dapat dilihat pada tabel 4.7 dibawah ini.
Tabel 4.7
Tanggapan Responden Tentang Variabel Keputusan Pembelian
Keputusan Pembelian
Indeks Indikator
STS TS N S SS N Jumlah
F S F S F S F S F S
Minuman Coca-Cola saya beli karena menjadi prioritas
saya.
0 0 10 20 46 138 104 416 40 200 200 774 3,87
Yakin ketika akan membeli produk minuman Coca-Cola.
0 0 2 4 48 144 113 452 37 185 200 785 3,65
Produk minuman Coca-Cola mudah didapatkan dan diperoleh.
0 0 1 2 44 132 109 436 46 230 200 800 3,92
Melakukan pembelian minuman Coca-Cola setelah
mempertimbangkan manfaatnya
0 0 2 4 26 78 122 488 50 250 200 820 4.1
Rata-rata 3,88
Sumber : Data Primer yang Diolah,2016
Berdasarkan tabel 4.7 persepsi responden terhadap variabel Keputusan
pembelian adalah (3.83) masuk pada kategori tinggi pada interval (3,41-4,20). Skor
tertinggi (4,1) terdapat pada indikator membeli setelah mempertimbangkan
manfaatnya yang masuk pada kategori tinggi pada interval (3,41-4,20), sedangkan
skor terendah (3,65) terdapat pada indikator yakin ketika akan membeli Coca-Cola.
Maka indikator membeli setelah mempertimbangkan manfaatnya menjadi
pernyataan yang paling berpengaruh untuk variabel keputusan pembelian pada
responden.
12
Variabel Kepuasan Konsumen
Persepsi responden mengenai variabel kepuasan konsumen pada seluruh
konsumen Coca-Cola di Semarang dapat dilihat pada tabel 4.8 di bawah ini.
Tabel 4.8
Tanggapan Responden Tentang Variabel Kepuasan Konsumen
Kepuasan Konsumen
Indeks Indikator
STS TS N S SS N Jumlah
F S F S F S F S F S
Produk minuman Coca-Cola telah sesuai dengan
harapan yang saya inginkan
0 0 3 6 95 285 71 284 31 155 200 730 3,65
Secara keseluruhan saya puas dengan minuman Coca-Cola
0 0 3 6 87 261 83 332 27 135 200 734 3,67
Saya
mempromosikan minuman Coca-Cola ke orang lain
0 0 3 6 81 243 88 352 28 140 200 741 3,70
Rata-rata 3,67
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.8 persepsi responden terhadap variabel kepuasan konsumen
adalah (3,67) yang masuk kategori tinggi pada interval (3,41-4,20). Skor tertinngi
(3,70) terdapat pada indikator mempromosikan Coca-Cola ke orang lain yang masuk
kategori tinggi pada interval (3,41-4,20), sedangkan skor terendah (3,65) terdapat
pada indikator Coca-cola telah sesuai dengan harapan yang saya inginkan. Maka
indikator mempromosikan Coca-Cola ke orang lain menjadi pernyataan yang paling
berpengaruh untuk variabel kepuasan konsumen pada responden.
Uji Normalitas Data Pengujian ini adalah melihat tingkat normalitas data yang digunakan dalam
penelitian ini. Pengujian ini adalah dengan mengamati nilai skewness data yang
digunakan, apabila nilai CR untuk multivariate data berada pada rentang antara
– 2,58 samapi dengan 2,58 pada tingkat signifikansi 0,01. Hasil pengujian normalitas
data ditampilkan pada Tabel 4.14:
13
Tabel 4.14 Uji Normalitas Data
Assessment of normality (Group number 1)
Variable min max skew c.r. kurtosis c.r.
Y21 2.000 5.000 .465 2.684 -.776 -2.241
Y22 2.000 5.000 .350 2.023 -.674 -1.945
Y23 2.000 5.000 .266 1.534 -.675 -1.948
Y14 2.000 5.000 -.320 -1.847 .265 .766
Y13 2.000 5.000 -.093 -.538 -.601 -1.734
Y12 2.000 5.000 -.100 -.579 -.346 -.998
Y11 2.000 5.000 -.393 -2.269 -.155 -.447
X31 2.000 5.000 .279 1.612 -.718 -2.073
X32 2.000 5.000 .144 .833 -.938 -2.709
X33 2.000 5.000 .374 2.157 -.627 -1.810
X34 2.000 5.000 .185 1.068 -.823 -2.375
X21 2.000 5.000 -.306 -1.765 -.360 -1.040
X22 2.000 5.000 .128 .738 -.340 -.981
X23 2.000 5.000 .009 .049 -.598 -1.726
X11 2.000 5.000 .159 .917 -.223 -.644
X12 2.000 5.000 .148 .857 -.425 -1.227
X13 2.000 5.000 .108 .623 -.640 -1.846
Multivariate
6.100 1.697
14
Sumber : Hasil Perhitungan AMOS, 2016
Pada tabel diatas diperoleh nilai cr pada multivariate sebesar 1.697 yang
berarti bahwa data terdistribusi normal , jadi data penelitian dapat dianalisis
menggunakan struktural equation modelling (SEM)..
Evaluasi atas Multikolineritas dan Sigularitas
Evaluasi atas Multikolonieritas dan Singularitas digunakan untuk melihat
apakah pada data penelitian terdapat multikolineritas (multicollinerity) atau
singularitas (singularity) dalam kombinasi-kombinasi variabel, maka yang perlu
diamati adalah determinan dari matriks kovarians sampelnya. Adanya
multikolineritas dan singularitas dapat diketahui melalui nilai determinan matriks
kovarians yang benar-benar kecil, atau mendekati nol (Tabachnick & Fidell, 1998
dalam Ferdinand, 2006).
Berdasarkan hasil pengolahan data pada penelitian ini, nilai determinan
matriks kovarians sampel sebagai berikut:
Determinant of sample covariance matrix = 0,000000128
Hasil Determinant of sample covariance matrix menunjukkan bahwa nilai
determinan matriks kovarians sampel adalah mendekati nol. Sehingga dapat
dikatakan bahwa data penelitian yang digunakan tidak terdapat multikolinearitas dan
singularitas. Terbebasnya data dari penyimpangan multikolineritas dan singularitas
menunjukkan bahwa data layak untuk digunakan untuk penelitian.
Evaluasi atas outliers Outlier merupakan data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat
sangat berbeda jauh dari observasi-observasi yang lain dan muncul dalam bentuk
ekstrim (Sugiyono, 2012). Adapun outliers dapat dievaluasi yaitu analisis terhadap
univariate outliers. Evaluasi atas outlier univariate disajikan pada bagian berikut.
Univariate Outliers Pengujian ada tidaknya outliers univariate dilakukan dengan menganalisis
nilai Z score dari data penelitian yang digunakan. Apabila terdapat nilai Z score yang
lebih besar ± 3,0, maka akan dikategorikan sebagai outlier. Pengujian univariate
outliers menggunakan program SPSS dengan dilakukan pada tiap konstruk variabel.
Hasil pengolahan data untuk pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.15:
15
Tabel 4.15
Evaluasi nilai Z-score
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Zscore(X11)
200 -2.10985 2.16688 -6.0215572E-18 1.00000000
Zscore(X12) 200 -2.02457 1.88135 .0000000 1.00000000
Zscore(X13) 200 -2.19935 1.67047 .0000000 1.00000000
Zscore(X21) 200 -1.96242 1.87293 .0000000 1.00000000
Zscore(X22) 200 -2.01984 1.97985 .0000000 1.00000000
Zscore(X23) 200 -2.08242 1.63618 .0000000 1.00000000
Zscore(X31) 200 -1.64032 1.70727 -7.5299789E-16 1.00000000
Zscore(X32) 200 -1.57903 1.55812 .0000000 1.00000000
Zscore(X33) 200 -1.89927 1.76492 .0000000 1.00000000
Zscore(X34) 200 -1.91415 1.58734 -1.9467994E-17 1.00000000
Zscore(Y11) 200 -2.38225 1.43954 .0000000 1.00000000
Zscore(Y12) 200 -2.83308 1.58211 -1.0842152E-15 1.00000000
Zscore(Y13) 200 -2.91000 1.45500 -3.8808608E-15 1.00000000
Zscore(Y14) 200 -3.27144 1.40205 .0000000 1.00000000
Zscore(Y21) 200 -2.18480 1.78757 .0000000 1.00000000
Zscore(Y22) 200 -2.30764 1.83782 .0000000 1.00000000
Zscore(Y23)
200 -2.36310 1.79484 -1.3643384E-15 1.00000000
Zscore(V18) 0
Zscore(V19) 0
Valid N (listwise) 0
Sumber: Hasil pengolahan SPSS, 2016 Dari table diatas dapat diketahui bahwa Y14 memiliki nilai minimum -
3,27144 yang artinya terdapat univariate outliers. Namun, untuk menghilangkan data
univariate outliers harus melihat multivariate outliers .
4.2.6.3 Multivariate Outliers Evaluasi terhadap multivariate outliers perlu dilakukan karena walaupun
data outlier pada tingkat multivariate dapat diketahui dari Jarak Mahalanobis
(Mahalanobis Distance) melalui program AMOS. Uji Mahalanobis Distance
dihitung dengan menggunakan nilai chi-square pada derajat bebas sebesar 17
(jumlah indikator) pada tingkat P 0,001 dengan menggunakan rumus chi-square
(0,001;17) = 40,790. Hasil analisis ada tidaknya multivariate outliers disajikan pada
Tabel 4.16 :
Tabel 4.16
Pengujian Multivariate outliers Observations farthest from the centroid (Mahalanobis distance) (Group number 1)
16
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2
169 39,060 ,002 ,269
152 34,393 ,007 ,441
182 33,391 ,010 ,326
28 33,370 ,010 ,146
...... ......... ....... .......
...... ......... ....... .......
...... ......... ....... .......
32 16,223 ,508 ,720
97 16,134 ,514 ,732
40 16,056 ,520 ,737
Sumber : Hasil pengolahan AMOS, 2016
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa tidak ada data yang mengalami
outlier karena nilai chi square dengan derajat bebas 17 (jumlah indikator) pada
tingkat signifikansi 0,001 yaitu 40,790 maka nilai mahalanobis yang melebihi 40,790
pada tabel terdapat outlier. Tetapi jika terdapat outlier pada tingkat multivariate
dalam analisis ini tidak akan dihilangkan dari analisis karena data tersebut
menggambarkan keadaan yang sesungguhnya dan tidak ada alasan khusus dari profil
responden yang menyebabkan harus dikeluarkan dari analisis tersebut (Ferdinand,
2006).
Interpretasi dan Modifikasi Model Selanjutnya tahap terakhir ini dilakukan interpretasi model dan
memodifikasi model yang tidak memenuhi syarat pengujian. Setelah model
diestimasi, residualnya harus kecil dan mendekati nol dan distribusi frekuensi dari
kovarian residual harus bersifat simetrik. Untuk batas keamanan terhadap jumlah
residual adalah 5 %. Bila jumlah residual lebih besar dari 5 % dari semua residual
kovarians yang dihasilkan oleh model, maka sebuah modifikasi perlu
dipertimbangkan dengan catatan ada landasan teoritis. Cutt of value dengan rentang -
2,58 sampai dengan 2,58 dapat digunakan untuk menilai signifikan tidaknya residual
yang dihasilakan oleh model. Data standardized residual covariances yang diolah
dengan program AMOS dapat dilihat pada tabel berikut ini :
17
Dari tabel tersebut tidak satupun nilai standardized residual covariances
yang berada diatas rentang -2,58 sampai 2,58. Dengan demikian model ini tidak
memerlukan adanya modifikasi yang berarti.
Tabel 4.16
Standardized Residual Covariances (Group number 1 - Default model)
Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu
kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang
akan diukur oleh kuesioner tersebut. Untuk mengukur validitas konstruk dapat dilihat dari nilai
factor loadingnya.
Tabel 4.17
Uji Validitas
Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate S.E. C.R. P Label
Keputusan_Pembelian <--- Harga .037 .156 .234 .815 par_16
Keputusan_Pembelian <--- Kualitas_Produk .262 .126 2.081 .037 par_17
Keputusan_Pembelian <--- Citra_Merek .151 .161 .938 .348 par_18
Kepuasan_Konsumen <--- Keputusan_Pembelian .041 .054 .763 .446 par_19
Kepuasan_Konsumen <--- Harga .519 .102 5.112 *** par_20
Kepuasan_Konsumen <--- Kualitas_Produk .182 .076 2.383 .017 par_21
Kepuasan_Konsumen <--- Citra_Merek .220 .100 2.199 .028 par_22
X13 <--- Harga 1.000
X12 <--- Harga .868 .096 9.048 *** par_1
X11 <--- Harga .779 .087 8.983 *** par_2
X23 <--- Kualitas_Produk 1.000
X22 <--- Kualitas_Produk .959 .161 5.958 *** par_3
X21 <--- Kualitas_Produk 1.035 .171 6.044 *** par_4
X34 <--- Citra_Merek 1.000
Estimate S.E. C.R. P Label
X33 <--- Citra_Merek 1.037 .101 10.307 *** par_5
X32 <--- Citra_Merek 1.143 .121 9.475 *** par_6
X31 <--- Citra_Merek 1.089 .115 9.497 *** par_7
Y11 <--- Keputusan_Pembelian 1.000
Y12 <--- Keputusan_Pembelian .877 .100 8.771 *** par_8
Y13 <--- Keputusan_Pembelian .791 .099 7.994 *** par_9
Y14 <--- Keputusan_Pembelian .651 .093 7.028 *** par_10
Y23 <--- Kepuasan_Konsumen 1.000
Y22 <--- Kepuasan_Konsumen 1.130 .123 9.199 *** par_11
Y21 <--- Kepuasan_Konsumen 1.055 .125 8.409 *** par_12
Sumber : Hasil Perhitungan AMOS, 2016
Validitas konvergen dapat digunakan untuk menentukan apakah setiap indikator yang
diestimasi secara valid mengukur dimensi dari konsep yang diujinya, dengan melihat bahwa
setiap indikator memiliki critical rasio yang lebih besar dua kali standar errornya (Ghozali,
2008). Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukkan bahwa semua indikator menghasilkan nilai
estimasi dengan critical error (CR) yang lebih besar dua kali standar errornya (S.E), maka dapat
disimpulkan bahwa indikator variabel yang digunakan adalah valid.
Uji Reliabilitas dan Variance Extract
Reliabilitas adalah ukuran konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah variabel
bentukan yang menunjukkan derajat sampai dimana masing-masing indikator itu
mengindikasikan sebuah bentuk yang umum (Ghozali, 2008). Terdapat dua cara yang dapat
digunakan yakni construct reliability dan variance extracted. Untuk construct reliability nilai
cut-off yang disyaratkan ≥ 0,70 sedangkan untuk variance extracted nilai cut-off yang
disyaratkan ≥ 0,50 (Ghozali,2008).
Rumus yang digunakan untuk menghitung construct reliability adalah:
Construct Reliability =
Keterangan :
- Standardized loading diperoleh langsung dari standardized loading untuk tiap-tiap indikator.
- Σej adalah measurement error =1 – (standardized loading)2
Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung variance extracted adalah sebagai berikut:
Variance extracted =
Keterangan :
- standardized loading diperoleh langsung dari standardized loading untuk tiap-tiap indikator.
- ej adalah measurement error =1 – (standardized loading)2
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai
berikut:
1. Harga berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap keputusan pembelian minuman
Coca-Cola di Semarang.
2. Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian minuman
Coca-Cola di Semrang.
3. Citra merek berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap keputusan pembelian
minuman Coca-Cola di Semarang.
4. Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen minuman Coca-Cola
di Semarang.
5. Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan secara langsung terhadap kepuasan
konsumen minuman Coca-Cola di Semarang.
6. Citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen minuman Coca-
Cola di Semarang.
7. Keputusan pembelian berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kepuasan
konsumen dengan melalui keputusan pembelian minuman Coca-Cola di Semarang.
Saran
Berdasarkan hasil analisis data serta pembahasan mengenai pengaruh harga, kualitas
produk, citra merek terhadap keputusan pembelian dan kepuasan konsumen, maka diperoleh
beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa indikator yang terendah pada variabel
harga yaitu minuman Coca-Cola memiliki harga yang terjangkau , maka perusahaaan Coca-
Cola Company selaku Produsen minuman harus mengatur ulang penentuan harga minuman
Coca-Cola yang dirasakan produsen terlalu mahal . Caranya dengan ODD-EVEN PRICING
METHOD, metode ini digunakan dengan netapkan harga yang besar mendekati jumlah
genap tertentu. Contoh : Harga Coca-Cola tercantum Rp. 3.975 dianggap masih dibawah Rp.
4.000 , artinya bila dibayar dengan Rp. 4.000 masih ada kembalianya .
2. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa indikator terendah variabel kualitas
produk yaitu manfaat produk minuman Coca-Cola yang diperoleh konsumen aman
dikonsumsi, maka perusahaaan Coca-Cola Company selaku Produsen minuman harus
mampu membenahi manfaat produk agar konsumen yang meminum Coca-Cola aman saat
mengkonsumsinya .Caranya dengan menambah manfaat minuman itu sendiri seperti dibuat
dengan bahan herbal dan alami .
3. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa indikator terendah variabel citra merek
yaitu Simbol dan logo khas dari produk minuman Coca-Cola, maka perusahaaan Coca-Cola
Company selaku Produsen minuman harus membuat atau mengubah logo dan symbol agar
konsumen dapat mudah mengingat minuman Coca-Cola. Seperti megubah symbol dengan
lebih sederhana atau logo yang lebih bisa mudah di ingat .
4. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa indikator terendah variabel keputusan
pembelian yaitu Minuman Coca-Cola saya beli karena menjadi prioritas saya, maka perusahaaan Coca-Cola Company selaku Produsen minuman harus melakukan inovasi-
inovasi terbaru sesuai dengan kebutuhan konsumen yang tren masa kini agar menjadi
prioritas konsumen .Seperti kemasan mini yang mudah dibawa serta juga kemasan yang bisa
didaur ulang dan tidak menyebabkan limbah .
5. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa indikator terendah variabel kepuasan
konsumen yaitu produk minuman Coca-Cola telah sesuai dengan harapan yang saya
inginkan, maka perusahaaan Coca-Cola Company selaku Produsen minuman harus menjaga
kualitas, citra merek dan persepsi konsumen akan produk yang baik agar menjadi lebih baik.
Caranya dengan meningkatkan kualitas bahan baku serta manfaat agar lebih baik serta
melakukan sponsorship kegiatan-kegiatan sosaial agar citra merek semakin menjadi baik .
Untuk peneliti selanjutnya hendaknya menambah variabel yang sesuai dengan penelitian
ini, populasinya dibuat lebih luas dan lebih memberikan tambahan-tambahan teori yang
komplek.
DAFTAR PUSTAKA
Aniek Fatlahah. (2013). Pengaruh Kualitas Produk, dan Citra Merek terhadap Keputusan
Pembelian es krim Wall’s magnum. Jurnal Ilmu Manajemen , Vol 1 No 2.
Andini, Prisca., Susilo Toto Rahardjo. (2012). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan pembelian mobil Hyudai i20. Diponegoro Journal of Management , Vol. 1, No.
2, Hal 1-12.
Arifin, Samsul. (2011). Pengaruh Kepercayaan, Fasilitas dan Kualitas Pelayanan terhadap
Kepuasan Konsumen pada Hotel Jepara Indah. Jurnal Dinamika Ekonomi dan Bisnis ,
Vol. 8, No. 1, Hal 67-78.
Bilondatu, Macharani Rinandha. (2013). Motivasi, Persepsi, dan Kepercayaan pengaruhnya
terhadap Keputusan pembelian konsumen pada sepeda motor Yamaha di Minahasa.
Jurnal EMBA , Vol.1 No.3, Hal 1-10.
Bowo, Koko Arie., Abdul Hoyyi, Moch. Abdul Mukid. (2013). Analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi Keputusan pembelian dan Kepuasan konsumen pada Notebook merek
Acer (Studi Kasus Mahasiswa Universitas Diponegoro). Jurnal Gaussian , Vol. 2, No. 1,
Hal 29-38.
Daryanto. (2013). Sari Kuliah Manajemen Pemasaran Cetakan II. Bandung: PT. Sarana Tutorial
Nurani Sejahtera.
Emi Suryonaningsih, Patrisia Dhiana Paramita, Leonardo Budi Hasional (2016). Effect of price
& Image Brand on Consumer Satisfaction With Buying Decision as Intervening (Study
Gamis Clotes Consumer in took Lana Semarang). Jurnal of Management, Vol.2 No. 2 .
Finan Aditya Ajie Nugraha, Suharyono, Andrianti Kusumawati (2015). Pengaruh Word of
Mouth Terhadap Keputusan pembelian dan Kepuasan Konsumen (Studi pada konsumen
kober mie setan jalan simpang soekarno-hatta no 1-2 Malang). Jurnal Administrasi
Bisnis. Vol.22 No.1 .
Ghozali. Imam (2014). Model Persamaan Struktual Konsep dan Aplikasi Dengan Program Amos
22.0. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hair, J.F ., et al (2010) Multivariate data analysis (7th
edition). New Jersey : Pearson Education
Inc.
Imam Heryanto (2015). Analisis pengaruh Produk, Harga, Distribusi, dan Promosi Terhadap
keputusan Pembelian serta Implikasinya pada Kepuasan Konsumen. Jurnal Ekonomi,
Bisnis & Entrepreneurship, Vol.9 No.2 .
Josiel Driand Pandensolang, Hendra N Tawas (2015). Pengaruh Deferensiasi, Kualitas Produk,
dan Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Coca-Cola pada PT Bangun Wenang
Baverages Company di Manado. Jurnal EMBA, Vol.2 No.2 .
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. (2007). Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT Indeks
Kelompok Gramedia
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Penerjemah B. Molan. Jilid
1. Edisi Ketiga Belas. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. (2008). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
. (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid 2. Jakarta:
Erlangga.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. (2012). Principles of Marketing. New Jersey: Pearson
Education Limited.
Kurniawati, Dewi., Suharyono, Andriani Kusumawati. (2014). Pengaruh Citra Merek dan
Kualitas Produk terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan (Studi pada Pelanggan
KFC Cabang Kawi Malang). Jurnal Administrasi Bisnis , Vol. 14, No. 2, Hal 1-9.
Lovelock, Christopher. Jochen Wirtz dan Jacky Mussry. 2012. Pemasaran Jasa. Edisi 7. Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
Madura, Jeff. 2011. Introduction to Bussines. Edisi 4. Jilid 2. Jakarta: Salemba Empat.
Maria Kristina Dewi, Marjam desma Rahadini (2013). Efek Moderasi Kepuasan Konsumen Pada
Pengaruh Harga dan Kualitas Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda .
Jurnal of Management, Vol. 13 No. 1 .
Nur Achidah, M Murkey Warso, Leonardo Budi Hasional (2016). Pengaruh Harga dan Desain
Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Mio GT (Study Empiris pada produk
Yamaha Mio GT di Weleri - Kendal). Jounal of Management. Vol. 2 No. 2 .
Onigbinde Isaac Oladepo, Odunlami Samuel Abimbola. (2015) The Influence of Brand Image &
Promotional mix on Consumer in Lagos State, Nigeria. British Journal of Marketing
Studies. Vol 3 No 4 .
Purwati, Heri Setiawan, Rohmawati (2012). Pengaruh Harga dan kualitas produk terhadap
Keputusan Pembelian motor Honda matic beat (Studi kasus pada PT. Nusantara Solar Sakti),
Jurnal ekonomi dan informasi Akuntansi , Vol 2 No 3 Hal 260-277
Prasetya, Candra Hakim Arif., Srikandi Kumadji, Edy Yulianto. (2014). Pengaruh Citra Merek,
Kualitas Produk terhadap Kepercayaan serta Keputusan Pembelian (Survei pada
Pembeli Sepeda Motor Honda Vario pada PT Sumber Purnama Sakti di Kabupaten
Gresik). Jurnal Administrasi Bisnis , Vol. 15 No. 2, Hal 1-6.
Rosyid, Aji Normawan., Handoyo Djoko W, Widayanto. (2013). Pengaruh Kualitas Produk,
Citra Merek, Harga dan Iklan Terhadap Keputusan. Diponegoro Journal of Social and
Politic , 1-8.
Saidani, Basrah., Samsul Arifin. (2012). Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Layanan
terhadap Kepuasan Konsumen dan Minat Beli pada Ranch Market. Jurnal Riset
Manajemen Sains Indonesia , Vol. 3, No. 1, Hal 1-22.
Soegoto, Agus Supandi. (2013). Persepsi Nilai dan Kepercayaan terhadap Kepuasan dan
Dampaknya terhadap Loyalitas Konsumen. Jurnal EMBA , Vol.1 No.3, Hal 1271-1283.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta.
Sunyoto, Danang. (2012). Konsep Dasar Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Yogyakarta:
CAPS (Center for Academic Publishing Service).
Suryani, Tatik. (2013). Perilaku Konsumen di Era Internet Implikasinya pada Strategi
Pemasaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Tamimi, Prana Sabrina., Hari Susanta Nugraha, Widiartanto. (2015). Pengaruh Citra Merek dan
Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Laptop Merek Dell di Kota Semarang
(Studi Kasus Pada Konsumen Laptop Merek Dell di Kecamatan Banyumanik Kota
Semarang). Diponegoro Journal Of Social And Political Of Science , 1-10.
Tjiptono, Fandy. (2009). Strategi Pemasaran Edisi 2. Yogyakarta: Andi.
Wijaya, Toni. (2013). Metode Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Zikmund, Babin. (2011). Menjelajahi Riset Pemasaran. Jakarta: Salemba Empat.
Zulkifli. (2012). Relationship Marketing terhadap Customer Retention dan Customer Loyality
pada nasabah BANK MEGA, Tbk. MALANG. Jurnal Manajemen dan Akuntansi , Vol 1,
No 1, Hal 55-68.
https://www.idc.com/getdoc.jsp?containerId=prUS40909316
http://www.idc.com/getdoc.jsp?containerId=prUS25372415
http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-result/top_brand_index_2014_fase_1
Sunyoto, Danang. 2012. Konsep Dasar Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Yogyakarta:
CAPS (Center of Academic Publlishing Service).
Supriyadi, Yuntawati Kristin, Ginanjar. (2016) . Pengaruh Kualitas Produk dan Brand Image
Terhadap Keputusan Pembelian. Jurnal Bisnis dan Management, Vol.3 No.1 .
Wahyu Setia Dewi, Leonardo Budi Hasional, Maria M Minarsih (2016). Pengaruh Kualitas
Produk, kepercayaan Terhadap Keputusan Pembelian dengan Kepuasan konsumen
sebagai variabel Intervening. Journal of Management , Vol.2 No. 2 .
http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-result/top_brand_index_2015_fase_1
http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/survey result/top_brand_index_2016_fase_1