Akuntansi Keuangan ISSN : 2089-7219

22
Akuntansi Keuangan ISSN : 2089-7219 Jurnal Akuntansi Volume 7 No. 1 Februari 2018 31 DAMPAK KINERJA LINGKUNGAN, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN PUBLIK, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNGJAWAB SOSIAL Erva Wartyna Prima Apriwenni * Program Studi Akuntansi, Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie, Jl. Yos Sudarso Kav. 87, Jakarta 14350 Abstract The company's obligation is not only to seek profit but also to do social responsibility (CSR). For companies that use natural resources in operational activities, it is appropriate to conduct CSR activities and disclose them in annual reports. This study aims to determine whether environmental performance, institutional and public share ownership, leverage, size and growth of the company affect the disclosure of CSR. Sample of the research is 25 agricultural and mining companies listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) over a period of 4 years (2013-2016). While the analysis to be used are equality coefficient test, classical assumption test, multiple linear regression analysis, and statistic test.The results of this study concluded there is sufficient evidence on the variables of environmental performance and firm size affecting CSR disclosure, whereas in institutional ownership variables, public ownership, leverage, and corporate growth there is not enough evidence of these variables affecting CSR disclosure. Keyword: CSR Disclosure, Institutional Ownership, Public Ownership, Leverage, Size Firm Abstrak Kewajiban perseroan bukan hanya mencari laba semata namun harus melakukan tanggung jawab sosial (CSR). Bagi perusahaan yang menggunakan sumber daya alam dalam kegiatan operasional, sudah sepatutnya melakukan kegiatan CSR dan mengungkapkannya di dalam laporan tahunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kinerja lingkungan, kepemilikan institusi, kepemilikan publik, leverage, ukuran serta pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Sampel penelitian adalah 25 perusahaan pertanian dan pertambangan yang terdaftar di BEI selama periode 4 tahun (2013-2016). Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, uji kesamaan koefisien, uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, dan uji statistik. Hasil penelitian ini menyimpulkan terdapat cukup bukti bahwa variabel kinerja lingkungan dan ukuran perusahaan mempengaruhi pengungkapan CSR, sedangkan variabel- variabel kepemilikan institusional, kepemilikan publik, leverage, dan pertumbuhan perusahaan tidak terdapat cukup bukti bahwa variabel-variabel tersebut mempengaruhi pengungkapan CSR. Kata kunci: Pengungkapan CSR, Kepemilikan Institusi, Kepemilikan Publik, Leverage, Ukuran Perusahaan * Alamat kini:Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie, Jln Yos Sudarso Kav. 87 Sunter , Jakarta 14350 Penulis untuk Korespondensi: Telp. (021) 65307062 Ext. 708. E-mail: [email protected]

Transcript of Akuntansi Keuangan ISSN : 2089-7219

Page 1: Akuntansi Keuangan ISSN : 2089-7219

Akuntansi Keuangan ISSN : 2089-7219

Jurnal Akuntansi Volume 7 No. 1 Februari 201831

DAMPAK KINERJA LINGKUNGAN, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL,KEPEMILIKAN PUBLIK, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN DAN

PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPANTANGGUNGJAWAB SOSIAL

Erva WartynaPrima Apriwenni*

Program Studi Akuntansi, Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie,Jl. Yos Sudarso Kav. 87, Jakarta 14350

Abstract

The company's obligation is not only to seek profit but also to do social responsibility (CSR). Forcompanies that use natural resources in operational activities, it is appropriate to conduct CSRactivities and disclose them in annual reports. This study aims to determine whether environmentalperformance, institutional and public share ownership, leverage, size and growth of the companyaffect the disclosure of CSR. Sample of the research is 25 agricultural and mining companies listedin Indonesia Stock Exchange (IDX) over a period of 4 years (2013-2016). While the analysis to beused are equality coefficient test, classical assumption test, multiple linear regression analysis, andstatistic test.The results of this study concluded there is sufficient evidence on the variables ofenvironmental performance and firm size affecting CSR disclosure, whereas in institutionalownership variables, public ownership, leverage, and corporate growth there is not enoughevidence of these variables affecting CSR disclosure.

Keyword: CSR Disclosure, Institutional Ownership, Public Ownership, Leverage, Size Firm

Abstrak

Kewajiban perseroan bukan hanya mencari laba semata namun harus melakukan tanggung jawabsosial (CSR). Bagi perusahaan yang menggunakan sumber daya alam dalam kegiatan operasional,sudah sepatutnya melakukan kegiatan CSR dan mengungkapkannya di dalam laporan tahunan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kinerja lingkungan, kepemilikan institusi,kepemilikan publik, leverage, ukuran serta pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadappengungkapan CSR. Sampel penelitian adalah 25 perusahaan pertanian dan pertambangan yangterdaftar di BEI selama periode 4 tahun (2013-2016). Teknik analisis data yang digunakan adalahanalisis deskriptif, uji kesamaan koefisien, uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, danuji statistik. Hasil penelitian ini menyimpulkan terdapat cukup bukti bahwa variabel kinerjalingkungan dan ukuran perusahaan mempengaruhi pengungkapan CSR, sedangkan variabel-variabel kepemilikan institusional, kepemilikan publik, leverage, dan pertumbuhan perusahaantidak terdapat cukup bukti bahwa variabel-variabel tersebut mempengaruhi pengungkapan CSR.

Kata kunci: Pengungkapan CSR, Kepemilikan Institusi, Kepemilikan Publik, Leverage, UkuranPerusahaan

* Alamat kini:Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie, Jln Yos Sudarso Kav. 87 Sunter , Jakarta 14350Penulis untuk Korespondensi: Telp. (021) 65307062 Ext. 708. E-mail: [email protected]

Page 2: Akuntansi Keuangan ISSN : 2089-7219

Akuntansi Keuangan ISSN : 2089-7219

Jurnal Akuntansi Volume 7 No. 1 Februari 201832

Pendahuluan

aporan keuangan diartikan sebagaidokumen Perkembangan dunia bisnisyang semakin luas saat ini

menimbulkan persaingan yang semakin ketatantar perusahaan. Mereka pun salingberlomba menciptakan produk beranekaragam yang mampu memenuhi kebutuhan dankepuasan para konsumen demi mampubersaing di pasar bisnis. Selain itu, perusahaanjuga harus menciptakan dan mempertahankancitra perusahaan yang baik di mata parakonsumennya untuk menjamin pertumbuhanperusahaan secara berkelanjutan(sustainability).

Pada dasarnya setiap perusahaan yangdidirikan bertujuan untuk mendapatkan laba.Namun, saat ini informasi keuangan saja tidakcukup untuk menjamin keberlanjutanperusahaan. Hal tersebut didukung oleh Kamildan Herusetya (2012) yang menyatakanbahwa perusahaan menganggap bahwatanggung jawab sosial sangat penting untukmengangkat citra perusahaan. Oleh karena ituberapapun laba yang diperoleh oleh entitastidak akan menurunkan atau meningkatkantanggung jawab sosial yang dilakukan entitas.

Setiap entitas dalam menjalankankegiatan usahanya tentu tidak terlepas daripengaruh masyarakat dan lingkungansekitarnya, sehingga menciptakan hubungantimbal balik antara masyarakat danperusahaan. Perusahaan membutuhkan suaturespon yang positif dari masyarakat yangdapat diperoleh melalui apa yang dilakukanoleh perusahaan kepada para stakeholders,termasuk masyarakat dan lingkungan sekitar(Kamil dan Herusetya, 2012). Hal tersebutdapat diwujudkan melalui tanggung jawabsosial perusahaan (CSR).

CSR merupakan suatu tindakan ataukonsep yang dilakukan oleh perusahaansebagai bentuk tanggung jawab merekaterhadap sosial atau lingkungan sekitardimana perusahaan itu berada (Fauzan, 2011).

Program CSR merupakan salah satu programsosial yang dihadirkan perusahaan dalamrangka membangun citra yang baik padamasyarakat luas melalui kegiatan sosial yangdiadakan perusahaan untuk kepentinganmasyarakat di segala bidang yang dibutuhkan.

Pelaksanaan CSR di Indonesiadidukung oleh Undang-Undang RepublikIndonesia Nomor 40 Tahun 2007 Pasal 74ayat 1 tentang Perseroan Terbatas yangmenyatakan bahwa suatu perseroan yangmenjalankan kegiatan usahanya di bidangdan/atau yang berkaitan dengan sumber dayaalam wajib melaksanakan Tanggung JawabSosial dan Lingkungan. Kewajiban perseroanuntuk melaksanakan tanggung jawab sosialdan lingkungan ini akan dianggarkan dandiperhitungkan sebagai biaya perseroandengan memperhatikan kepatutan dankewajaran. Sedangkan bagi perseroan yangtidak melaksanakan kewajiban tersebut akandikenakan sanksi sesuai dengan peraturanperundang-undangan.

Menurut Anggraini (2006),masyarakat membutuhkan informasimengenai sejauh mana perusahaan sudahmelaksanakan aktivitas sosialnya. Kebutuhanterhadap perusahaan untuk memberikaninformasi yang transparan serta tata kelolaperusahaan yang baik (good corporategovernance) semakin memaksa perusahaanuntuk memberikan informasi mengenaiaktivitas sosialnya. Namun, masih banyakperusahaan yang tidak mau menjalankanprogram CSR karena menganggap haltersebut hanya sebagai pengeluaran biaya.Program CSR yang dilakukan perusahaantidak akan memberikan hasil secara keuangandalam jangka pendek, tetapi di masa yangakan datang, CSR akan berdampak baiksecara langsung maupun tidak langsungterhadap keuangan perusahaan. Selain itu,para investor menginginkan kepercayaanmasyarakat terhadap reputasi dan nama baikperusahaan dimana tempat merekaberinvestasi.

L

Page 3: Akuntansi Keuangan ISSN : 2089-7219

Akuntansi Keuangan ISSN : 2089-7219

Jurnal Akuntansi Volume 7 No. 1 Februari 201833

Banyaknya dampak negatif yangditimbulkan oleh perusahaan terhadaplingkungan dan masyarakat, sehingga banyakpeneliti yang membuat kajian mengenaiCorporate Social Responsibility (CSR).Luasnya pengungkapan tanggung jawab sosialditentukan oleh sejumlah faktor, salah satunyaadalah kinerja lingkungan. Pemerintahmelalui Kementerian Lingkungan Hidupmembentuk Program Penilaian PeringkatKinerja Perusahaan dalam PengelolaanLingkungan Hidup (PROPER) yang telahdilaksanakan mulai tahun 2002 di bidangpengendalian dampak lingkungan untukmeningkatkan peran perusahaan dalamprogram pelestarian lingkungan hidup. Hal inidilakukan untuk menilai kinerja lingkunganperusahaan dan memacu agar perusahaansemakin baik dalam usaha untukmemperhatikan lingkungan sekitar.

Kinerja lingkungan perusahaan diukurdengan menggunakan warna mulai dari yangterbaik emas, hijau, biru, merah hingga yangterburuk, yaitu hitam. Melalui ini, masyarakatakan lebih mudah mengetahui tingkatpenataan pengelolaan pada perusahaan denganhanya melihat warna yang ada (Rakhiemahdan Agustia, 2009). Penelitian yang dilakukanoleh Permana dan Raharja (2012) menyatakanbahwa kinerja lingkungan berpengaruhterhadap pengungkapan CSR. Hal iniberbanding terbalik dengan penelitian Oktalia(2014) yang menemukan bahwa kinerjalingkungan yang diukur dengan peringkatPROPER tidak berpengaruh signifikanterhadap pengungkapan CSR.

Selain kinerja lingkungan, variabelyang akan diteliti dalam penelitian ini adalahkarakteristik perusahaan yang terdiri darikepemilikan institusi, kepemilikan publik,leverage, size dan growth.

Rumusan masalah yang akan dibahasdalam penelitian ini adalah apakah kinerjalingkungan, kepemilikan institusional,kepemilikan publik, leverage, ukuranperusahaan, dan pertumbuhan perusahaan

berpengaruh terhadap pengungkapantanggung jawab sosial perusahaan padaperusahaan pertanian dan pertambangan yangterdaftar di BEI periode 2013-2016.

Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui apakah kinerja lingkungan,kepemilikan institusional, kepemilikan publik,leverage, ukuran perusahaan, danpertumbuhan perusahaan mempengaruhipengungkapan tanggung jawab sosialperusahaan pada perusahaan pertanian danpertambangan yang terdaftar di BEI periode2013-2016.

Teori Agensi

Menurut (Jensen & Meckling, 1976)hubungan keagenan adalah sebagai kontrak,dimana satu atau beberapa orang (principal)mempekerjakan orang lain (agent) untukmelaksanakan sejumlah jasa danmendelegasikan wewenang untuk mengambilkeputusan kepada agen tersebut. Teori agensimenganalisis dan mencari solusi atas duapermasalahan yang muncul dalam hubunganantara para pemegang saham sebagai“principal” dan manajer suatu perusahaansebagai “agent”.

Teori Stakeholder

Teori stakeholder merupakan suatugagasan bahwa perusahaan bukanlah entitasyang hanya beroperasi untuk kepentinganperusahaan itu sendiri namun harus mampumemberikan manfaat bagi para stakeholder.Dengan demikian, kelangsungan hidup suatuperusahaan sangat dipengaruhi oleh dukunganyang diberikan oleh stakeholder perusahaantersebut (Ghozali & Chariri, 2007).

Teori Legitimasi

Legitimasi merupakan keadaanpsikologis keberpihakan suatu individu dankelompok yang sangat peka terhadap gejalalingkungan sekitarnya baik fisik maupunnonfisik (Hadi, 2011). Menurut Suchman

Page 4: Akuntansi Keuangan ISSN : 2089-7219

Akuntansi Keuangan ISSN : 2089-7219

Jurnal Akuntansi Volume 7 No. 1 Februari 201834

(1995) legitimasi dianggap sebagai persepsiumum bahwa tindakan yang dilakukan suatuentitas merupakan tindakan yang diinginkan,pantas atau sesuai dengan sistem, norma,nilai, kepercayaan dan definisi yangdikembangkan secara sosial. Teori legitimasimenyatakan bahwa organisasi harus secaraterus menerus mencoba untuk meyakinkanbahwa mereka melakukan kegiatan sesuaidengan batasan dan norma-norma masyarakat.

Pengungkapan CSR

Pengungkapan tanggung jawab sosialperusahaan merupakan proses komunikasipublik perusahaan atas peran mereka dalammengelola lingkungan, sosial dan ekonomimasyarakat berkaitan dengan bisnis intiperusahaan (Sukanto & Widaryanti, 2014).

Pengungkapan CSR perusahaan dapatdigambarkan sebagai ketersediaan informasikeuangan dan non-keuangan yang meliputimanfaat sosial dan biaya sosial berkaitandengan interaksi organisasi denganlingkungannya. Penyediaan informasi yangluas dalam laporan keuangan merupakankeharusan yang disebabkan adanyapermintaan berbagai pihak yangberkepentingan dengan informasi tersebut.

Kinerja Lingkungan

Kinerja lingkungan merupakankinerja perusahaan dalam melestarikanlingkungan dan mewujudkan keselarasan dankeseimbangan antara manusia dan lingkunganhidup serta terkendalinya pemanfaatan sumberdaya secara bijaksana (Rochayatun, 2016).Untuk mengukur kinerja lingkunganperusahaan, Kementrian Lingkungan Hidup(KLH) menggunakan peringkat yangdilakukan dala PROPER. PROPERmerupakan instrumen untuk mengukur tingkatketaatan perusahaan berdasarkan peraturanyang berlaku (Rakhiemah dan Agustia,2009:4). PROPER diumumkan secara annualkepada masyarakat, sehingga perusahaan yangdinilai akan memperoleh imbal balik atas

reputasinya yang bersifat negatif atau positif,tergantung kepada tingkat ketaatannya.

Menurut Oktalia (2014), kinerjalingkungan dipengaruhi oleh sejauh manatindakan proaktif terhadap pengelolaanlingkungan yang dilakukan oleh berbagaiorganisasi atau perusahaan. Semakin besarperan perusahaan dalam kegiatanlingkungannya, maka semakin banyak pulainformasi mengenai kinerja lingkungan yangharus diungkapkan oleh manajemen dalamlaporan tahunan. Hal tersebut dapat menjadilangkah untuk mewujudkan transparansi dariperusahaan serta dapat menunjukkan bahwaperusahaan bertanggung jawab atas dampakyang ditimbulkan terhadap masyarakat danlingkungan sekitar. Masyarakat juga dapatmengetahui seberapa besar andil perusahaanterhadap kelestarian lingkungan dankesejahteraan masyarakat sekitarnya.Ha1 : Kinerja lingkungan berpengaruh positifterhadap pengungkapan CSR.

Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional adalahkepemilikan saham perusahaan oleh institusiatau badan usaha. Pemegang sahaminstitusional juga memiliki opportunity,resources, dan expertise untuk menganalisiskinerja dan tindakan manajemen. Investorinstitusional umumnya merupakan pemegangsaham yang cukup besar karena memilikipendanaan yang besar. Semakin besarkepemilikan institusional, maka semakinbesar tekanan terhadap manajemen untukmengungkapkan tanggung jawab sosialperusahaan. Tingkat kepemilikan institusionalyang tinggi menimbulkan usaha pengawasanyang lebih besar untuk memonitor kinerjamanajemen sehingga dapat menghalangiperilaku opportunistic manajer.

Struktur kepemilikan institusionalyang besar akan sangat berpengaruh padakeputusan manajemen yang akan diambil.Salah satu keputusannya adalahpengungkapan informasi tanggung jawab

Page 5: Akuntansi Keuangan ISSN : 2089-7219

Akuntansi Keuangan ISSN : 2089-7219

Jurnal Akuntansi Volume 7 No. 1 Februari 201835

sosial perusahaan. Penelitian yang dilakukanoleh Karima (2014) menunjukkan bahwakepemilikan institusional berpengaruhsignifikan terhadap pengungkapan CSR padaperusahaan go public yang terdaftar di BEItahun 2009-2011. Hasil tersebut bertentangandengan penelitian (Bangun, Octavia, &Tarigan, 2012) yang menemukan bahwakepemilikan institusional tidak memilikipengaruh yang signifikan terhadap peng-ungkapan CSR.Ha2 : Kepemilikan institusional berpengaruhpositif terhadap pengungkapan CSR.

Kepemilikan Publik

Perusahaan go-public dan telah terdaftar diBEI adalah perusahaan-perusahaan yangmemiliki proporsi kepemilikan saham olehpublik. Hal itu berarti semua aktivitas dankeadaan perusahaan harus dilaporkan dandiketahui oleh publik sebagai salah satubagian pemegang saham. Kepemilikan sahamoleh publik yang dimaksud adalah jumlahsaham yang dimiliki oleh publik. Pengertianpublik yang dimaksud adalah pihak individudi luar manajemen dan tidak memilikihubungan istimewa dengan perusahaan.

Masyarakat selaku salah satu investorbagi perusahaan memiliki kekuatan danpengalaman untuk melindungi hak dankepentingan seluruh pemegang saham,sehingga mereka akan menuntut perusahaanuntuk melakukan komunikasi danmengungkapkan seluruh informasi mengenaiaktivitas secara transparan.

Semakin banyak saham yang dimilikioleh publik maka semakin tinggi pengawasanyang dilakukan oleh publik terhadap seluruhkegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Halitu dapat mendorong perusahaan untukmelakukan kegiatan yang dapat menarik parainvestor dan mendapat legitimasi ataukepercayaan dari masyarakat. Salah satunyadengan melaksanakan kegiatan CSR. Haltersebut menunjukkan bahwa kepemilikansaham publik yang relatif besar akan

mendorong meningkatnya pengungkapaninformasi aktivitas tanggung jawab sosial(CSR) yang dilakukan oleh perusahaan.

Sejalan dengan hasil penelitianRahayu (2015) bahwa kepemilikan sahampublik berpengaruh positif terhadappengungkapan tanggung jawab sosial. Namunberbeda dengan Evandini & Darsono (2014:8)yang melakukan penelitian mengenaikepemilikan saham publik menyatakan hasilpenelitiannya bahwa perusahaan denganadanya kepemilikan saham publik tidakmengungkapkan CSR yang lebih luas yangberarti kepemilikan saham publik tidakberpengaruh terhadap pengungkapan CSR.Ha3 : Kepemilikan saham publik berpengaruhpositif terhadap pengungkapan CSR.

Leverage

Leverage adalah penggunaan aset dan sumberdana (source of funds) oleh perusahaan yangmemiliki biaya tetap (beban tetap) denganmaksud agar meningkatkan keuntunganpotensial pemegang saham (Sartono, 2008).Leverage menjelaskan seberapa besar rasioantara total kewajiban dengan total modalperusahaan.

Leverage merupakan alat untukmengukur seberapa besar rasio antara totalkewajiban dengan total modalperusahaan.Semakin tinggi rasio leveragemaka semakin besar pula kewajibanperusahaan untuk memenuhi kebutuhaninformasi kreditur jangka panjang. Salah satucaranya adalah dengan menyediakaninformasi secara lebih lengkap untukmenghilangkan keraguan pemegang obligasiterhadap dipenuhinya hak-hak mereka.Pentingnya tambahan informasi khususnyapengungkapan mengenai kegiatan tanggungjawab sosial (CSR) yang menunjukkan bahwaentitas memiliki peluang untuk tetap bertahan(going concern).

Penelitian mengenai pengaruhleverage terhadap pengungkapan CSR

Page 6: Akuntansi Keuangan ISSN : 2089-7219

Akuntansi Keuangan ISSN : 2089-7219

Jurnal Akuntansi Volume 7 No. 1 Februari 201836

dilakukan oleh Evandini & Darsono (2014)yang menemukan bahwa leverage memilikipengaruh yang signifikan terhadap luaspengungkapan sosial dalam laporan tahunanperusahaan. Perusahaan yang memilikileverage yang lebih besar akan cenderungmemberikan pengungkapan sosial yang lebihluas. Hasil yang berbeda ditunjukkan olehpenelitian Paramitha (2016) bahwa leveragetidak berpengaruh terhadap pengungkapanCSR.Ha4 : Leverage berpengaruh positifterhadap pengungkapan CSR.

Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakanvariabel yang banyak digunakan untukmenjelaskan variasi pengungkapan dalamlaporan tahunan perusahaan. Hal tersebutberkaitan dengan teori legitimasi bahwaperusahaan dengan ukuran yang lebih besarmelakukan aktivitas operasional yang lebihbanyak sehingga memiliki pengaruh yanglebih besar terhadap masyarakat.

Perusahaan dengan ukuran yang lebihbesar akan melakukan aktivitas operasionallebih banyak sehingga memiliki pengaruhyang lebih besar terhadap masyarakat. Olehkarena itu, semakin besarnya ukuran suatuperusahaan maka semakin besar pulakemampuan perusahaan dalam melakukanpengungkapan tanggung jawab sosialnyadimana suatu aktivitas CSR cenderungmembutuhkan biaya yang cukup besar.Pengeluaran biaya tersebut akan berdampakkepada kebijakan manajemen dalammengungkapkan informasi secara luasmengenai aspek sosial dan lingkungan.

Pandangan ini sejalan dengan hasilpenelitian yang dilakukan oleh Purwanto(2011) serta Evandini dan Darsono (2014)yang menunjukkan bahwa ukuran perusahaanberpengaruh signifikan terhadappengungkapan CSR. Namun, dalam penelitianOktariani dan Mimba (2014) menunjukkanhasil yang berbeda dimana size tidak

berpengaruh signifikan terhadappengungkapan CSR.

Ha5 : Ukuran perusahaan berpengaruh positifterhadap pengungkapan CSR.

Pertumbuhan Perusahaan

Pertumbuhan perusahaan (growth)merupakan salah satu pertimbangan parainvestor dalam menanamkan investasinya.dimana pertumbuhan dapat menunjukanpeningkatan kinerja keuangan perusahaanyang diharapkan oleh para stakeholders akanmemberikan laba yang tinggi atau laba yangpersisten di masa depan. Perusahaan yangmemiliki tingkat pertumbuhan (growth) yangtinggi menjadi sebuah sinyal yang baik bagistakeholder sehingga akan lebih mudah untukmenarik modal dari para investor. Apabilaperusahaan terus bertumbuh maka akanmenarik respon positif dari investor lebihbesar. Rasio pertumbuhan perusahaanmenunjukan seberapa baik kinerja perusahaandalam kegiatan perekonomian.

Pertumbuhan perusahaan (Growth)diukur dengan pertumbuhan penjualanperusahaan yang mencerminkan manifestasikeberhasilan investasi periode masa lalu dandapat dijadikan prediksi pertumbuhan masayang akan datang. Pertumbuhan penjualanjuga merupakan indikator permintaan dandaya saing perusahaan dalam suatu industri.Menurut Lomboan, dkk. (2016) lajupertumbuhan suatu perusahaan akanmempengaruhi kemampuan mempertahankankeuntungan dalam mendanai kesempatan-kesempatan pada masa yang akan datang.

Perusahaan dengan tingkatpertumbuhan yang tinggi akan lebih disorotoleh publik sehingga cenderung lebih banyakmengungkapkan informasi tanggung jawabsosialnya (CSR). Hal itu disebabkan olehinformasi tanggung jawab sosial akanmembuat perusahaan tersebut memperolehrespon positif dari publik dan parastakeholders yang akan memicu pertumbuhanperusahaan. Jika suatu perusahaan memiliki

Page 7: Akuntansi Keuangan ISSN : 2089-7219

Akuntansi Keuangan ISSN : 2089-7219

Jurnal Akuntansi Volume 7 No. 1 Februari 201837

pertumbuhan yang baik maka perusahaanakan terlihat lebih unggul dan mampumenghadapi persaingan di masa depan.Menurut hasil penelitian yang dilakukan olehMunsaidah, Andini, dan Supriyanto (2016:10)menunjukan bahwa pertumbuhan perusahaanberpengaruh positif terhadap CSR. Sedangkanpenelitian dilakukan oleh Lomboan, dkk(2016 menyatakan bahwa pertumbuhanperusahaan mempunyai tidak berpengaruhsignifikan terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan.Ha6 : Pertumbuhan perusahaan berpengaruhpositif terhadap pengungkapan CSR.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan data darilaporan keuangan dan laporan tahunanpadatahun 2013-2016 pada perusahaan pertaniandan pertambangan yang terdaftar di BursaEfek Indonesia (BEI). Penelitian inimenggunakan sampel sebanyak 25 perusahaanpertanian dan pertambangan yang terdaftar diBursa Efek Indonesia selama 4 tahun periodepengamatan, sehingga total sampel menjadi100 perusahaan denganmempertimbangkankelengkapan dan data laporan tahunanmasing-masing emiten.

Definisi Operasional Variabel danPengukuran Variabel Penelitian

1. Variabel DependenVariabel dependen dalam penelitian iniadalah pengungkapan tanggung jawabsosial perusahaan. PengungkapanCorporate Social Responsibility (CSRD)diukur dengan menggunakan indikator dariGlobal Reporting Income (GRI) denganjumlah 91 item pengungkapan. Setiap itemtanggung jawab sosial dalam instrumentpenelitian diberi nilai satu (1) jikadiungkapkan dan nilai nol (0) jika tidakdiungkapkan. Penelitian ini dibatasisubjektivitas peneliti dalam memberi skor.

Pengungkapan CSR diukur menggunakanrasio yang diperoleh melalui rumus:

2. Variabel Independen

a. Kinerja LingkunganKinerja Lingkungan diukur

berdasarkan pada peringkat kinerjayang diperoleh perusahaan dalamPROPER. Sistem peringkat kinerjaPROPER mencakup pemeringkatanperusahaan dalam lima warna yangakan diberikan skor 5: emas, skor 4:hijau, skor 3: biru, skor 2: merah, skor1: hitam, skor 0: tidak mengikutiPROPER.

b. Kepemilikan InstitusiKepemilikan institusional (INST)diukur dengan persentase kepemilikansaham oleh pihak investorinstitusional. Besar persentasekepemilikan institusional dapat dilihatdalam laporan tahunan perusahaan:Rasio kepemilikan institusional dapatdihitung dengan rumus:

INS=

c. Kepemilikan Saham PublikKepemilikan Saham Publik

(KP) dapat dilihat dalam laporantahunan perusahaan. Besarnya sahampublik atau masyarakat diukur melaluirasio dari jumlah kepemilikan lembarsaham yang dimiliki publik terhadaptotal saham perusahaan di Indonesia.Rasio kepemilikan saham publikdiukur dengan rumus sebagai berikut:

KP=

d. LeverageLeverage dapat diartikan sebagaitingkat ketergantungan perusahaanterhadap hutang dalam membiayaikegiatan operasinya, dengan demikianleverage juga mencerminkan tingkatresiko keuangan perusahaan,Leverage diukur dengan total

Page 8: Akuntansi Keuangan ISSN : 2089-7219

Akuntansi Keuangan ISSN : 2089-7219

Jurnal Akuntansi Volume 7 No. 1 Februari 201838

kewajiban dibagi dengan ekuitaspemegang saham.

DER =

e. Ukuran PerusahaanUkuran perusahaan adalah

besarnya lingkup atau luas perusahaandalam menjalankan operasinya. Sebagaiproksi ukuran perusahaan, penelitian inimenggunakan log of total assets yaitulogaritma natural jumlah aktiva yangdimiliki perusahaan.

SIZE =log (nilai total aktiva)

f. Pertumbuhan PerusahaanPertumbuhan perusahaan dalampenelitian ini diukur denganpertumbuhan penjualan perusahaan.Rumus yang digunakan untukmengukur pertumbuhan perusahaanyaitu:

GROWTH =

Keterangan:t = penjualan tahun saat init-1 = Penjualan tahun sebelumnya

Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini terdapat 100sampel terdiri dari 25 perusahaan yangdapat dilihat pada tabel 1. Sampel diambildengan menggunakan metode purposivesampling. Berdasarkan seleksi yang telahdilakukan, berikut ini kriteria yangdigunakan untuk menyeleksi sampelpenelitian:1. Sampel penelitian merupakan perusahaan

yang terdaftar di BEI sampai dengan 31Desember 2013 dan tidak delisting.

2. Sampel penelitian harus menyajikanlaporan tahunan secara lengkap sampaidengan tahun 2016.

3. Sampel penelitian harus menyajikanpengungkapan tanggung jawab sosialdalam laporan tahunannya.

4. Sampel penelitian menyajikan laporankeuangan dalam mata uang Rupiah.

Teknik Analisis Data

1. Membuat Daftar Checklist PengungkapanSosial

Checklist disusun dalam bentukdaftar tema pengungkapan, yangmerupakan daftar tema yang terdapat padaindeks GRI-G4 yaitu ekonomi,lingkungan, dan sosial yang terdiri dari 91item.

2. Analisis Statistik DeskriptifAnalisis statistik deskriptif

digunakan untuk memberikan gambaranatau deskripsi suatu data yang dilihat darinilai rata-rata (mean), standar deviasi,nilai maksimum, nilai minimum, dan lain-lain (Ghozali, 2016).

3. Uji Kesamaan Koefisien (Pooling)Langkah selanjutnya yang dilakukan

dalam penelitian ini adalah melakukan ujipooling yang berarti penggabungan datacross sectional dan time series dengancara membuat variabel dummy untuk tiaptahunnya, lalu dikalikan ke tiap-tiapvariabel independen. Kriteria keputusandalam uji kesamaan koefisien:a. Bila nilai sig. ≤ 0.05 maka terdapat

perbedaan koefisien dan tidak dapatdilakukan pooling. Maka pengujiandata penelitian harus dilakukanpertahun.

b. Bila nilai sig. > 0.05 maka tidakterdapat perbedaan koefisien dandapat dilakukan pooling. Makapengujian data penelitian dapatdilakukan selama periode penelitiandalam 1 kali uji.

4. Uji Asumsi Klasika. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuanuntuk menguji apakah dalam modelregresi, variabel pengganggu atauresidual memiliki distribusi normal(Ghozali, 2016: 154),. Model regresi

Page 9: Akuntansi Keuangan ISSN : 2089-7219

Akuntansi Keuangan ISSN : 2089-7219

Jurnal Akuntansi Volume 7 No. 1 Februari 201839

yang baik adalah yang mempunyaidistribusi data normal atau mendekatinormal. Alat uji yang digunakan olehpeneliti adalah metode Kolmogorov-Smirnov Z (1-Sample K-S). Dasarpengambilan keputusan uji statistiktersebut adalah:1) Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed)

kurang dari 0,05, maka H0 ditolak.Hal ini berarti data residualterdistribusi tidak normal.

2) Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed)lebih dari 0,05, maka H0 diterima.Hal ini berarti data residualterdistribusi normal.

b. Uji MultikolinearitasUji multikolinearitas

bertujuan untuk menguji apakahdalam model regresi ditemukanadanya korelasi antar variabelbebas/independen (Ghozali,2016:103). Model regresi yang baikseharusnya tidak terjadi korelasidiantara variabel independen. Untukmendeteksi ada atau tidaknyamultikolinearitas, dapat dilihat darinilai tolerance dan variance. Nilaicut-off yang umum adalah :1) Nilai Tolerance> 0.1 dan nilai

VIF < 10, maka tidak adamultikolinearitas antara variabel

independen dalam modelregresi.

2) Nilai Tolerance< 0.1 dan nilaiVIF > 10, maka adamultikolinearitas antara

variabel independen dalammodelregresi.

c. Uji HeteroskedastisitasUji heteroskedastisitas

bertujuan menguji apakah dalammodel regresi terjadi ketidaksamaanvariance dari residual satupengamatan ke pengamatan yang lain(Ghozali, 2016:134). Jika variancedari residual satu pengamatan kepengamatan lain tetap, maka disebutHomoskedastisitas dan jika berbedadisebut Heteroskedastisitas.

Peneliti menggunakan metodeuji Rank Spearman dalam pengujianini. Jika variabel independensignifikan secara statistikmempengaruhi variabel dependen,maka ada indikasi terjadiheteroskedastisitas. Jika nilai sig. 2tailed di atas tingkat kepercayaan 5%atau α (0,05) maka tidak terjadiheteroskedastisitas.

d. Uji AutokorelasiUji autokorelasi bertujuan

untuk menguji apakah modelmemiliki korelasi antara kesalahanpengganggu pada periode t dengankesalahan pengganggu padaperiode t-1 (Ghozali, 2016:107).Model korelasi yang baik adalahregresi yang bebas dariautokorelasi. Penelitimenggunakan metode Runs untukuji ini.Pengambilan keputusan adatidaknya korelasi:(1) Jika Asymp. Sig > nilai α(0,05), maka tidak terjadiautokorelasi.(2) Jika Asymp. Sig < nilai α(0,05), maka terjadi autokorelasi.

5. Analisis Regresi Linier BergandaAnalisis yang digunakan dalam

penelitian ini dapat diuji denganmenggunakan analisis regresi bergandauntuk menguji apakah terdapat keakuratanhubungan antara pengungkapan CSR(variabel dependen) yang dipengaruhioleh variabel independen yaitu kinerjalingkungan, kepemilikan institusional,kepemilikan saham publik, leverage,ukuran perusahaan dan pertumbuhanperusahaan, diukur dengan rumus :

Page 10: Akuntansi Keuangan ISSN : 2089-7219

Akuntansi Keuangan ISSN : 2089-7219

Jurnal Akuntansi Volume 7 No. 1 Februari 201840

CSRD = β0+β1KL + β2INST + β3KP+ β4DER + β5SIZE+ β6GROWit+

Keterangan :CSRD : Pengungkapan CSRβ0 : Konstantaβ1 – β6 : Koefisien RegresiKL : Kinerja LingkunganINST : Kepemilikan InstitusionalKP : Kepemilikan Saham PublikDER : LeverageSIZE : Ukuran PerusahaanGROW : Pertumbuhan Perusahaan

: Error Term

6. Uji Statistika. Uji Keberatian Model (Uji F)

Pengujian ini bertujuan untukmenunjukkan apakah semua variabelindependen yang dimasukkan dalammodel mempunyai pengaruh secarabersama-sama terhadap variabeldependen (Ghozali, 2016:96).Dengan tingkat signifikansi sebesar 5%, maka kriteria pengujian adalahsebagai berikut:1) Apabila nilai signifikansi f < 0.05,

maka H0 ditolak, artinya terdapatpengaruh yang signifikan antarasemua variabel independenterhadap variabel dependen.

2) Apabila nilai signifikansi f > 0.05,maka H0 diterima, artinya semuavariabel independen tidakberpengaruh terhadap variabeldependen.

b. Uji Signifikan Parameter Individual(Uji t)

Pengujian ini bertujuan untukmenunjukkan seberapa jauh pengaruhsatu variabel penjelas atau independensecara individual dalam menerangkanvariasi variabel dependen (Ghozali,2016:97).Dengan tingkat signifikansi 5 % ,maka kriteria pengujian adalahsebagai berikut:1) Apabila nilai signifikansi t ≤ 0.05,

maka Ho ditolak, artinya terdapat

pengaruh yang signifikan antarasatu variabel independen terhadapvariabel dependen.

2) Apabila nilai signifikansi t > 0.05,maka Ho diterima, artinya tidakada pengaruh yang signifikanantara satu variabel independenterhadap variabel dependen.

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)Nilai R2 digunakan untuk

mengukur tingkat kemampuan modeldalam menerangkan variasi variabelindependen. Nilai koefisiendeterminasi adalah antara nol dansatu. Nilai R2 yang kecil berartikemampuan variabel-variabelindependen dalam menjelaskanvariasi variabel dependen amatterbatas (Ghozali, 2016:95). Nilaiyang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikanhampir semua informasi yangdibutuhkan untuk memprediksivariasi variabel dependen.

Hasil dan Pembahasan

Hasil Penelitian

1. Analisis Statistik DeskriptifDapat dilihat pada tabel 2, hasilnya

menunjukkan bahwa variabel pengungkapantanggung jawab sosial (CSRD) memilikinilai standar deviasi sebesar 0,11891 dengan

Page 11: Akuntansi Keuangan ISSN : 2089-7219

Akuntansi Keuangan ISSN : 2089-7219

Jurnal Akuntansi Volume 7 No. 1 Februari 201841

nilai rata-rata sebesar 0,1584 yang berartidata CSRD tersebar. Nilai CSRD tertinggiyaitu sebesar 0,65 diperoleh dari PT. Timah(Persero) Tbk dan yang terendah adalah 0,04yang diperoleh PT. Perdana Karya PerkasaTbk.

Selain itu, variabel KinerjaLingkungan memiliki nilai rata-rata 1,58 danstandar deviasi 1,65865. Nilai terendah yaitu0 diperoleh dari perusahaan yang tidakmengikuti program PROPER dan nilaimaksimal 5 yang diperoleh PT Bukit AsamTbk.

Variabel kepemilikan institusionalmemiliki nilai rata-rata 0,5901 dengan nilaistandar deviasi sebesar 0,24654. Nilaiterendah dari variabel ini adalah 0 yangdidapat oleh PT Perdana Karya Perkasa Tbk.dan PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk.sedangkan untuk nilai maksimal yaitu 0,97diperoleh dari PT SMART Tbk.

Variabel kepemilikan saham publikmemiliki nilai rata-rata 0,3482 dengan nilaistandar deviasi sebesar 0,17422. Nilaiterendah dari variabel ini adalah 0,03 yangdiperoleh oleh PT Cita Mineral InvestindoTbk. sedangkan untuk nilai maksimal yaitu0,87 diperoleh oleh PT Inti Agri ResourcesTbk.

Variabel leverage yang diwakili olehDER memiliki nilai rata-rata 1,9164 dengannilai standar deviasi sebesar 4,17522. Nilaiterendah dari variabel ini adalah 0,04 yangdiperoleh oleh PT Inti Agri Resources Tbk.sedangkan untuk nilai maksimal yaitu 39,49diperoleh oleh PT Central ProteinaprimaTbk.

Variabel ukuran perusahaan (size)memiliki nilai rata-rata 12,5595 dengan nilaistandar deviasi sebesar 0,62637. Nilaiterendah dari variabel ini adalah 11,20 yangdiperoleh oleh PT Perdana Karya PerkasaTbk. sedangkan untuk nilai maksimal yaitu

13,51 diperoleh oleh PT Salim IvomasPratama Tbk.

Variabel pertumbuhan penjualanmemiliki nilai rata-rata 0,5656 dengan nilaistandar deviasi sebesar 4,17871. Nilaiterendah dari variabel ini adalah -0,96 yangdiperoleh oleh PT Cita Mineral InvestindoTbk. pada tahun 2014 sedangkan untuk nilaimaksimal yaitu 33,98 diperoleh oleh PT CitaMineral Investindo Tbk. pada tahun 2016.

2. Uji Kesamaan KoefisienDari hasil uji pooling yang terdapat

pada tabel 3, ditemukan bahwa semuavariabel yang digunakan dalam penelitian inidapat dipooling, karena semua variabelmemiliki hasil signifikansi melebihi 0,05.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji NormalitasBerdasarkan uji normalitas yang telahdilakukan dengan menggunakan metodeKolmogorov-Smirnov Z (1-Sample K-S).Hasil data ditunjukan pada tabel 4,dimana nilai Asymp. Sig. 0,075 > 0,05yang berarti data yang digunakanberdistribusi normal.

b. Uji MultikolinearitasBerdasarkan hasil pengujian pada tabel 5,ditunjukkan hasil bahwa tidak terjadimultikolinearitas. Hal itu dapat dilihatdari nilai Tolerance > 0,1 dan nilai VIFdari setiap variabel independen kurangdari 10.

c. Uji HeteroskedastisitasHasil yang didapat dari pengujian iniadalah tidak terjadi heteroskedastisitas.Hal ini dapat dibuktikan dengan dilihatnilai Sig. 2 tailed > α (0,05) pada kolomunstandardize residual (lihat tabel 6).

d. Uji AutokorelasiPeneliti menggunakan metode Run Testuntuk menguji apakah terdapatautokorelasi antara variabel independen.Hasil yang dapat dilihat di tabel 7

Page 12: Akuntansi Keuangan ISSN : 2089-7219

Akuntansi Keuangan ISSN : 2089-7219

Jurnal Akuntansi Volume 7 No. 1 Februari 201842

menunjukan bahwa tidak terdapatautokorelasi antara variabel. Hasil outputuji autokorelasi menunjukan nilai sig.0,315 > α (0,05) yang berarti tidak terjadiautokorelasi antara variabel independen.

4. Hasil Analisis Regresi Linier BergandaBerikut adalah hasil persamaan yang

didapatkan dari hasil uji analisis regresilinier berganda sebagai berikut:

CSRD = -0,908 + 0,015 KL + 0,038 INST + 0,188 KP - 0,004 DER + 0,077 SIZE -0,002 GROW

5. Uji Statistika. Uji Keberartian Model (Uji F)

Berdasarkan hasil pengujian yangdapat dilihat pada tabel 8, diperolehhasil nilai sig. 0,000 < 0,05. Hal inimenunjukkan bahwa variabelindependen secara bersama-samaberpengaruh terhadap variabeldependen.

b. Uji Signifikan ParameterIndividual (uji t)Berdasarkan hasil pengujian yangdapat dilihat pada tabel 9, diperolehhasil bahwa kinerja lingkungan (KL)memiliki nilai sig sebesar 0,0145 <0,05 dengan nilai koefisien 0,212yang berarti variabel kinerjalingkungan berpengaruh positifsignifikan terhadap pengungkapantanggung jawab sosial. Variabelkepemilikan institusional memilikinilai sig sebesar 0,341 > 0,05 dengannilai keofisien 0,079 yang berartivariabel kepemilikan institusionaltidak berpengaruh signifikan terhadappengungkapan CSR.Berdasarkan hasil pengujian untukvariabel kepemilikan saham publikmemiliki nilai sig 0,,058> 0,05. Halitu berarti variabel kepemilikan publiktidak berpengaruh signifikan terhadappengungkapan CSR.Variabel leverage yang diukur denganrasio DER menunjukkan hasil 0,077 >0,05. Hal tersebut berarti leveragetidak berpengaruh signifikan terhadappengungkapan tanggung jawab sosial(CSR). Untuk variabel ukuranperusahaan dengan nilai sig 0,0005<0,05 yang berarti variabel ukuran

perusahaan berpengaruh positif secarasignifikan terhadap pengungkapantanggung jawab sosial. Variabelpertumbuhan perusahaan memilikinilai sig 0,2305> 0,05 berarti tidakmemiliki pengaruh yang signifikanantara pertumbuhan perusahaandengan pengungkapan CSR.

c. Koefisien DeterminasiBerdasarkan hasil pengujian yangdapat dilihat pada tabel 10, nilai yangdiperoleh dari Adjusted R Squaresebesar 0,256 menunjukkan bahwavariabel pengungkapan tanggungjawab sosial dapat dijelaskan sebesar25,6% melalui variabel kinerjalingkungan, kepemilikan institusional,kepemilikan publik, leverage, ukuranserta pertumbuhan perusahaan.Sedangkan 74,4% dijelaskan olehvariabel lainnya yang tidakdimasukkan dalam penelitian.

Pembahasan1. Pengaruh Kinerja Lingkungan terhadap

Pengungkapan CSRBerdasarkan hasil pengujian yang

telah dilakukan, kinerja lingkunganberpengaruh positif signifikan terhadappengungkapan tanggung jawab sosial.Hasil penelitian ini sejalan dengan teorilegitimasi karena hasil dari PROPER akanmempengaruhi penilaian masyarakatterhadap suatu perusahaan. Hasil penilaianPROPER yang ditentukan oleh KLHdiumumkan secara annual melalui mediaonline. Semakin taat suatu perusahaandalam melakukan aktivitas sosial, tentuakan menghasilkan respon yang positifsehingga perusahaan tersebut akan

Page 13: Akuntansi Keuangan ISSN : 2089-7219

Akuntansi Keuangan ISSN : 2089-7219

Jurnal Akuntansi Volume 7 No. 1 Februari 201843

mendapatkan kepercayaan atau legitimasidari masyarakat.

Suatu perusahaan yang mengikutiprogram PROPER tentu akanmengungkapkan informasi mengenai CSRyang lebih luas. Hal itu disebabkan karenaperusahaan akan lebih memperhatikanlingkungan dan membahasnya di laporankeuangan sebagai suatu keberhasilan dankepedulian perusahaan terhadapmasyarakat dan lingkungan sekitar.

Dengan adanya pengungkapan sosialperusahaan yang merupakan bentuktanggung jawab perusahaan terhadapmasyarakat, maka akan menciptakankepercayaan masyarakat terhadapperusahaan. Hal ini dikarenakanperusahaan sudah mampu menjagakelestarian lingkungan dan mampuberoperasi dengan baik tanpa adanyapihak-pihak yang dirugikan, sehinggasesuai dengan teori legitimasi yangmenyatakan bahwa jika perusahaanmelaksanakan kegiatan operasinya denganbaik maka masyarakat juga akan meresponpositif terhadap keberlangsungan hidupperusahaan. Hasil penelitian ini sejalandengan penelitian yang dilakukan olehPermana dan Raharja (2012:7) yangmenyatakan hasil bahwa kinerjalingkungan berpengaruh terhadappengungkapan tanggung jawab sosialperusahaan.

2. Pengaruh Kepemilikan Institusionalterhadap Pengungkapan CSR

Berdasarkan hasil pengujian di atasditemukan variabel kepemilikaninstitusional tidak berpengaruh secarasignifikan terhadap pengungkapan CSR.Hasil temuan tersebut sejalan dengan teoristakeholder yang menyatakan bahwaperusahaan bukanlah entitas yang hanyaberoperasi untuk kepentingannya sendirinamun harus memberikan manfaat bagistakeholders. Hal itu berarti besarnya

persentase kepemilikan institusi tidakmempengaruhi luas pengungkapan CSR.Jika dilihat dari rasio pengungkapan CSRyang dilakukan perusahaan dibandingkandengan rasio kepemilikan saham institusisuatu perusahaan dapat ditunjukkan bahwasemakin tinggi kepemilikan institusi tidakmendorong pengungkapan CSR yangsemakin luas pula dan begitupunsebaliknya sehingga kepemilikan institusitidak memiliki pengaruh signifikanterhadap pengungkapan CSR. Hal inisejalan dengan penelitian yang dilakukanoleh Bangun, dkk (2012:730) yangmenemukan hasil bahwa kepemilikaninstitusi tidak berpengaruh signifikanterhadap pengungkapan tanggung jawabsosial.

3. Pengaruh Kepemilikan Publik terhadapPengungkapan CSR

Berdasarkan pengujian yangdilakukan antara variabel kepemilikanpublik dengan pengungkapan tanggungjawab sosial didapatkan hasil bahwakepemilikan publik tidak berpengaruhterhadap pengungkapan tanggung jawabsosial. Hal tersebut mungkin menunjukkanbahwa publik sebagai pemilik perusahaanmerupakan bagian yang terpisah-pisah,bukan kepemilikan bersama, sehinggakekuatan yang dimiliki untukmempengaruhi manajemen sangat rendah.Oleh karena itu, perannya tidak cukup kuatuntuk mendorong manajemen dalammengungkapkan informasi CSR sebanyak-banyaknya.

Jika dilihat dari rasio pengungkapanCSR yang dilakukan perusahaandibandingkan dengan rasio kepemilikansaham publik suatu perusahaan dapatditunjukkan bahwa semakin tinggikepemilikan institusi tidak mendorongpengungkapan CSR yang semakin luaspula dan begitupun sebaliknya sehinggakepemilikan institusi tidak memilikipengaruh signifikan terhadappengungkapan CSR. Hasil penelitian inisejalan dengan penelitian yang dilakukan

Page 14: Akuntansi Keuangan ISSN : 2089-7219

Akuntansi Keuangan ISSN : 2089-7219

Jurnal Akuntansi Volume 7 No. 1 Februari 201844

oleh Evandini dan Darsono (2014:8)bahwa kepemilikan publik tidakberpengaruh terhadap pengungkapan CSR.

4. Pengaruh Leverage terhadapPengungkapan CSR

Hasil pengujian yang telah dilakukanmenunjukkan nilai sig 0,154 > 0,05 yangberarti leverage tidak memiliki pengaruhterhadap pengungkapan tanggung jawabsosial. Hal ini menunjukkan bahwa tinggirendahnya tingkat leverage tidakmempengaruhi pengungkapan CSR. Hasilpenelitian ini juga bertentangan denganteori keagenan yang memprediksi bahwaperusahaan dengan rasio leverage yangtinggi akan mengungkapkan informasilebih banyak.

Terdapat kemungkinan bahwavariabel leverage ini melibatkan pihakketiga sehingga kurang memberikandorongan bagi perusahaan untukmengungkapkan informasi mengenaitanggung jawab sosial. Dana yang tersediaatas pinjaman/hutang dari pihak ketiga bisasaja digunakan untuk memperluas pasar,membayar biaya operasional dan lainnya.Besar atau kecilnya tingkat leverage padaperusahaan tidak menjamin bahwa merekaakan melakukan kegiatan CSR. Di dalampenelitian ini, perusahaan tetap melakukandan mengungkapkan aktivitas CSR.Meskipun perusahaan tersebut memilikinilai leverage yang tinggi, hal itu tidakmempengaruhi mereka dalammelaksanakan program CSR. Hasilpenelitian ini sejalan dengan penelitianyang dilakukan oleh Paramitha (2016:14)yang menyatakan bahwa variabel leveragetidak berpengaruh terhadap pengungkapanCSR.

5. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadapPengungkapan CSR

Berdasarkan pengujian yang telahdilakukan, terdapat pengaruh antara ukuranperusahaan dengan pengungkapan

tanggung jawab sosial. Temuan inimengimplikasikan bahwa besar kecilnyaukuran perusahaan akan memengaruhikeluasan pengungkapan tanggung jawabsosial. Hasil ini sejalan dengan teori agensidimana semakin besar ukuran perusahaanmaka semakin besar pula biaya keagenanyang harus dianggarkan. Untukmengurangi biaya keagenan, perusahaanwajib untuk mengungkapkan informasisecara lengkap dan detail.

Perusahaan dengan ukuran yang lebihbesar dituntut untuk menghasilkankinerja/performance yang lebih tinggi.Salah satu cara memperlihatkanperformance yang baik adalah denganmemperhatikan kondisi lingkungansosial, melakukan aktivitas CSR, danmengungkapkannya di dalam laporantahunan perusahaan. Hasil penelitiantersebut sejalan dengan penelitian yangdilakukan oleh Evandini dan Darsono(2014:8) yang menunjukkan hasil serupayaitu variabel SIZE berpengaruhsignifikan terhadap CSR.

6. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaanterhadap Pengungkapan CSR

Berdasarkan hasil penelitian yangdilakukan, tidak ditemukan adanyapengaruh yang signifikan antarapertumbuhan perusahaan denganpengungkapan tanggung jawab sosial.Suatu perusahaan yang melaksanakanpengungkapan tanggung jawab sosialsecara luas tentu akan berdampak positifbagi perusahaan seiring denganmeningkatnya kepercayaan masyarakatyang diharapkan akan berdampak bagipeningkatan penjualan. Namun,terkadang pengungkapan CSR yangdilakukan perusahaan hanya sebagaimedia promosi untuk menarik minat parastakeholder dan masyarakat sehinggahanya sekadar mencantumkan tetapitidak memberikan informasi yang jelas.Selain itu, para investor biasanya hanyamementingkan laba yang merupakan

Page 15: Akuntansi Keuangan ISSN : 2089-7219

Akuntansi Keuangan ISSN : 2089-7219

Jurnal Akuntansi Volume 7 No. 1 Februari 201845

kinerja jangka pendek perusahaan dantidak begitu mementingkanpengungkapan tanggung jawab sosialyang dilakukan oleh perusahaan sehinggapertumbuhan perusahaan tidak terbuktiberpengaruh terhadap pengungkapanCSR.

Hasil penelitian ini sejalan denganpenelitian yang dilakukan oleh Lomboan,dkk. (2016:29) yang menemukan bahwavariabel growth tidak berpengaruhsignifikan terhadap pengungkapantanggung jawab sosial perusahaan. Haltersebut didasari oleh investor lebihtertarik dengan kinerja keuanganperusahaan jangka pendek denganbeorientasi pada keuntungan yangdiperoleh pada tahun berjalan.

Simpulan dan Saran

Berdasarkan pembahasansebelumnya, dapat disimpulkan bahwaterdapat cukup bukti antara variabel kinerjalingkungan dan ukuran perusahaanberpengaruh terhadap pengungkapan CSR,sedangkan variabel kepemilikan institusional,kepemilikan publik, leverage danpertumbuhan perusahaan tidak terbuktimemliki pengaruh terhadap pengungkapanCSR.

Beberapa saran yang dapat diberikanbagi peneliti selanjutnya. Apabila inginmeneliti topik yang sama, disarankan untukmenambah jumlah sampel dan periodepenelitian sehingga dapat diperoleh hasil yanglebih baik. Kemudian, peneliti selanjutnyadapat melakukan pengamatan item-item CSRsecara teliti. Serta menggunakan pengukuranlain selain yang digunakan oleh peneliti untukmelihat apakah terjadi perbedaan hasil apabiladigunakan rasio yang berbeda

Daftar Pustaka

Anggraini, R. R. 2006. PengungkapanInformasi Sosial dan Faktor-Faktoryang Mempengaruhi Pengungkapan

Informasi Sosial dalam LaporanKeuangan Tahunan (Studi Empirispada Perusahaan-Perusahaan yangTerdaftar Bursa Efek Jakarta.Simposium Nasional Akuntansi 9Padang, 1-21.

Bangun, N., Octavia, J., & Tarigan, K. B.2012. Pengaruh KepemilikanManajerial, KepemilikanInstitusional, dan ProfitabilitasTerhadap Pengungkapan CorporateSocial Responsibility padaPerusahaan yang Terdaftar di BEI.Jurnal Akuntansi, Volume 12, Nomor2, 717-738.

Evandini, C., & Darsono. 2014. Faktor-Faktoryang Berpengaruh TerhadapPengungkapan Tanggung JawabSosial Perusahaan pada PerusahaanManufaktur yang Terdaftar di BEI.Diponegoro Journal of AccountingVolume 3, Nomor 3, 1-11.

Fauzan. 2014. Corporate SocialResponsibility dan Etika Bisnis(Perspektif Etika Moral ImmanuelKant). MODERNISASI, Volume 7,Nomor 2, 115-133.

Ghozali, I. 2016. Aplikasi AnalisisMultivariete dengan Program IBMSPSS 23. Semarang: Badan PenerbitUniversitas Diponegoro.

Ghozali, I., & Chariri, A. 2007. TeoriAkuntansi. Semarang: Badan PenerbitUniversitas Diponegoro.

Hadi, N. 2011. Corporate SocialResponsibility. Yogyakarta: GrahaIlmu.

Jensen, M. C., & Meckling, W. H. 1976.Theory of The Firm: ManagerialBehavior, Agency Costs andOwnership Structure. Journal ofFinancial Economics 3, 305-360.

Page 16: Akuntansi Keuangan ISSN : 2089-7219

Akuntansi Keuangan ISSN : 2089-7219

Jurnal Akuntansi Volume 7 No. 1 Februari 201846

Kamil, A., & Herusetya, A. 2012. PengaruhKarakteristik Perusahaan TerhadapLuas Pengungkapan KegiatanCorporate Social Responsibility.Media Riset Akuntansi Vol. 2, 1-17.

Karima, N. 2014. Pengaruh KepemilikanManajerial, KepemilikanInstitusional, dan Kepemilikan AsingTerhadap Pengungkapan TanggungJawab Sosial Perusahaan. WidyaWarta No. 02, 219-230.

Lomboan, A. M., Sondakh, J. J., & Pontoh,W. 2016. Pengaruh Profitabiliitas,Leverage, Growth, Size TerhadapHarga Saham dengan PengungkapanTanggung Jawab Sosial SebagaiVariabel Intervening pada Perusahaanyang Terdaftar di Bursa EfekIndonesia. Jurnal Riset Akuntansi danAuditing Volume 7, Nomor 1, 24-42.

Munsaidah, S., Andini, R., & Supriyanto, A.2016. Analisis Pengaruh Firm Size,Age, Profitabilitas, Leverage, danGrowth Perusahaan TerhadapCorporate Social Responsibility.Journal Of Accounting, Volume 2,Nomor 2.

Oktalia, D. 2014. Pengaruh KinerjaLingkungan dan ProfitabilitasTerhadap Corporate SocialResponsibility Disclosure DalamLaporan Tahunan Perusahaan. JurnalAkuntansi.

Oktariani, W. N., & Mimba, N. P. 2014.Pengaruh Karakteristik Perusahaandan Tanggung Jawab Lingkunganpada Pengungkapan Tanggung JawabSosial Perusahaan. E-JournalAkuntansi Universitas Udayana 6.3,402-418.

Paramitha, N. A. 2016. PengaruhKarakteristik Perusahaan, Komisaris,Profitabilitas, dan Leverage TerhadapPengungkapan Corporate SocialResponsibility. Jurnal Ilmu dan Riset

Manajemen, Volume 5, Nomor 10, 1-16.

Permana, V. A., & Raharja, R. (2012).Pengaruh Kinerja Lingkungan danKarakteristik Perusahaan terhadapCorporate Social Responsibiity (CSR)Disclosure (Studi Empiris padaPerusahaan Manufaktur yangTerdaftar di BEI) . DiponegoroJournal of Accounting, 1-12.

HYPERLINK "http://proper.menlhk.go.id/"proper.menlhk.go.id/

Purwanto, A. 2011. Pengaruh Tipe Industri,Ukuran Perusahaan, ProfitabilitasTerhadap Corporate SosialResponsibility. Jurnal Akuntansi &Auditing, Volume 8, Nomor 1, 12-29.

Rahayu, P. 2015. Skripsi: PengaruhKepemilikan Saham Publik,Profitabilitas dan PengungkapanMedia Terhadap PengungkapanTanggung Jawab Sosial padaPerusahaan Property dan Real Estateyang Terdaftar di Bursa EfekIndonesia Tahun 2011-2013.Universitas Negeri Semarang.

Rakhiemah, A. N., & Agustia, D. 2009.Pengaruh Kinerja Lingkunganterhadap Corporate SosialResponsibility (CSR) Disclosure danKinerja Finansial PerusahaanManufaktur yang Terdaftar di BursaEfek Indonesia. Simposium NasionalAkuntansi XII.

Rochayatun, S. 2016. Faktor-Faktor yangmempengaruhi Corporate SocialResponsibility Disclosure. JurnalPenelitian Ilmu Ekonomi WIGA,Volume 6, Nomor 1, 63-79.

Sartono, A. 2010. Manajemen KeuanganTeori dan Aplikasi. Edisi Keempat.Yogyakarta: BPFE.

Page 17: Akuntansi Keuangan ISSN : 2089-7219

Akuntansi Keuangan ISSN : 2089-7219

Jurnal Akuntansi Volume 7 No. 1 Februari 201847

Suchman, M. C. 1995. Managing Legitimacy:Strategic and InstitutionalApproaches. The Academy ofManagement Review, Vol. 20, No. 3,571-610.

Sukanto, E., & Widaryanti. 2014. PengaruhPengungkapan Corporate SocialResponsibility Terhadap Stock Return

Pada Perusahaan yang Berkaitandengan Lingkungan yang Listing diBursa Efek Indonesia. FokusEkonomi, Vol. 9, No. 2, 34-42.

Lampiran

Teknik Pengambilan Sampel

Tabel 1Proses Pengambilan Sampel

KeteranganJumlahEntitas

Perusahaan Pertanian dan Pertambangan terdaftar di BEI s/d 2013 59Perusahaan yang tidak menyajikan laporan tahunan secara lengkap (6)Perusahaan yang delisting (3)Perusahaan yang menggunakan mata uang selain Rupiah (25)Jumlah perusahaan yang listing yang menjadi sampel 25Total sampel penelitian (4 tahun) 100

Hasil Pengujian SPSS

Statistik DeskriptifTabel 2

Descriptive Statistics

N Minimum

Maximum

Mean Std.Deviation

CSRD 100 ,04 ,65 ,1584 ,11891KL 100 ,00 5,00 1,5800 1,65865INST 100 ,00 ,97 ,5901 ,24654

KP 100 ,03 ,87 ,3482 ,17422DER 100 ,04 39,49 1,9164 4,17522

SIZE 100 11,20 13,5112,559

5,62637

GROW 100 -,96 33,98 ,5656 4,17871

Valid N(listwise)

100

Sumber : Output SPSS 20

Page 18: Akuntansi Keuangan ISSN : 2089-7219

Akuntansi Keuangan ISSN : 2089-7219

Jurnal Akuntansi Volume 7 No. 1 Februari 201848

Uji Kesamaan Koefisien

Tabel 3Hasil Uji Pooling

Model Unstandardized Coefficients StandardizedCoefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -,618 ,681 -,908 ,367KL ,037 ,020 ,509 1,880 ,064INST ,048 ,207 ,100 ,232 ,817KP ,146 ,233 ,213 ,626 ,533DER -,002 ,003 -,085 -,796 ,429SIZE ,052 ,060 ,275 ,867 ,389GROW -,001 ,003 -,030 -,248 ,805DT1 ,392 ,948 1,436 ,414 ,680DT2 ,402 ,995 1,470 ,403 ,688DT3 ,261 ,972 ,957 ,269 ,789DT1_KL -,009 ,027 -,073 -,321 ,749DT1_INST ,018 ,294 ,043 ,062 ,951DT1_KP ,079 ,329 ,119 ,240 ,811DT1_DER -,006 ,020 -,046 -,298 ,767DT1_SIZE -,033 ,086 -1,512 -,386 ,701DT1_GRO

W,018 ,092 ,020 ,192 ,848

DT2_KL ,001 ,030 ,004 ,017 ,987DT2_INST ,031 ,294 ,075 ,106 ,916DT2_KP -,035 ,381 -,049 -,093 ,926DT2_DER -,001 ,017 -,013 -,087 ,931DT2_SIZE -,032 ,087 -1,452 -,363 ,718DT2_GRO

W-,054 ,063 -,096 -,857 ,394

DT3_KL -,006 ,027 -,055 -,239 ,812DT3_INST ,095 ,303 ,231 ,312 ,756DT3_KP ,128 ,375 ,174 ,341 ,734DT3_DER ,002 ,017 ,017 ,101 ,920DT3_SIZE -,029 ,087 -1,335 -,332 ,741DT3_GRO

W-,001 ,007 -,014 -,103 ,918

Sumber : Output SPSS 20

Page 19: Akuntansi Keuangan ISSN : 2089-7219

Akuntansi Keuangan ISSN : 2089-7219

Jurnal Akuntansi Volume 7 No. 1 Februari 201849

Uji Asumsi Klasik

Hasil Uji NormalitasTabel 4

Uji Normalitas

UnstandardizedResidual

N 100

Normal Parametersa,bMean 0E-7Std.

Deviation,09939597

Most ExtremeDifferences

Absolute ,128Positive ,128Negative -,097

Kolmogorov-Smirnov Z 1,281Asymp. Sig. (2-tailed) ,075

Sumber : Output SPSS 20

Hasil Uji MultikolinearitasTabel 5

Uji MultikolinearitasModel Unstandardized

CoefficientsStandardiz

edCoefficients

t Sig. CollinearityStatistics

B Std. Error Beta Tolerance

VIF

1

(Constant)

-,908 ,237 -3,834 ,000

KL ,015 ,007 ,212 2,216 ,029 ,820 1,220INST ,038 ,092 ,079 ,412 ,682 ,206 4,843KP ,188 ,118 ,275 1,588 ,116 ,251 3,987DER -,004 ,003 -,130 -1,437 ,154 ,923 1,083SIZE ,077 ,021 ,404 3,576 ,001 ,589 1,696GRO

W-,002 ,003 -,065 -,740 ,461 ,960 1,042

Sumber : Output SPSS 20

Page 20: Akuntansi Keuangan ISSN : 2089-7219

Akuntansi Keuangan ISSN : 2089-7219

Jurnal Akuntansi Volume 7 No. 1 Februari 201850

Hasil Uji HeterokedastisitasTabel 6

Uji HeterokedastisitasKL INST KP DER SIZE GROW Unsta

ndardizedResidual

Spearman'srho

KL

CorrelationCoefficient

1,000 ,234* -,194 -,095 ,380** -,065 -,114

Sig. (2-tailed) . ,019 ,053 ,347 ,000 ,519 ,258N 100 100 100 100 100 100 100

INST

CorrelationCoefficient

,234* 1,000

-,937**

-,124 ,351** ,087 -,051

Sig. (2-tailed) ,019 . ,000 ,218 ,000 ,390 ,616N 100 100 100 100 100 100 100

KP

CorrelationCoefficient

-,194

-,937**

1,000 ,059 -,227* -,028 ,033

Sig. (2-tailed) ,053 ,000 . ,560 ,023 ,784 ,746N 100 100 100 100 100 100 100

DER

CorrelationCoefficient

-,095 -,124 ,059 1,000 ,140 ,034 ,042

Sig. (2-tailed) ,347 ,218 ,560 . ,164 ,740 ,675N 100 100 100 100 100 100 100

SIZE

CorrelationCoefficient

,380**

,351**

-,227*

,140 1,000 ,177 ,004

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,023 ,164 . ,078 ,971N 100 100 100 100 100 100 100

GROW

CorrelationCoefficient

-,065 ,087 -,028 ,034 ,177 1,000 -,179

Sig. (2-tailed) ,519 ,390 ,784 ,740 ,078 . ,075N 100 100 100 100 100 100 100

UnstandardizedResidual

CorrelationCoefficient

-,114 -,051 ,033 ,042 ,004 -,179 1,000

Sig. (2-tailed) ,258 ,616 ,746 ,675 ,971 ,075 .N 100 100 100 100 100 100 100

Sumber : Output SPSS 20

Page 21: Akuntansi Keuangan ISSN : 2089-7219

Akuntansi Keuangan ISSN : 2089-7219

Jurnal Akuntansi Volume 7 No. 1 Februari 201851

Hasil Uji AutokorelasiTabel 7

Uji AutokorelasiRES3

Test Valuea ,05Cases < Test Value 50Cases >= Test Value 50Total Cases 100Number of Runs 46Z -1,005Asymp. Sig. (2-

tailed),315

Sumber : Output SPSS 20

Uji StatistikHasil Uji F

Tabel 8Uji F

Model Sum ofSquares

df Mean Square F Sig.

1Regression ,422 6 ,070 6,684 ,000bResidual ,978 93 ,011Total 1,400 99

Sumber : Output SPSS 20

Hasil Uji tTabel 9

Uji tCoefficientsa

Model Unstandardized Coefficients StandardizedCoefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -,908 ,237 -3,834 ,000KL ,015 ,007 ,212 2,216 ,029INST ,038 ,092 ,079 ,412 ,682KP ,188 ,118 ,275 1,588 ,116DER -,004 ,003 -,130 -1,437 ,154SIZE ,077 ,021 ,404 3,576 ,001GROW -,002 ,003 -,065 -,740 ,461

Sumber : Output SPSS 20

Page 22: Akuntansi Keuangan ISSN : 2089-7219

Akuntansi Keuangan ISSN : 2089-7219

Jurnal Akuntansi Volume 7 No. 1 Februari 201852

Hasil Uji Koefisien DeterminasiTabel 10

Uji Koefisien DeterminasiMode

lR R Square Adjusted R

SquareStd. Error of

theEstimate

1 ,549a ,301 ,256 ,10255

Sumber : Output SPSS 20