3221-6064-1-SM
-
Upload
evapuspitasari -
Category
Documents
-
view
218 -
download
0
Transcript of 3221-6064-1-SM
-
7/25/2019 3221-6064-1-SM
1/14
49Vol. VII, No.1, April 2010
Rangga Pradana, Chaidir, Effionora Anwar
Universitas Indonesia FMIPA, Departemen Farmasi
FORMULASI TABLET SALUT TEOFILIN
MENGGUNAKAN EKSIPIEN KOPROSES
PREGELATINISASI PATI SINGKONG
METILSELULOSA SEBAGAI BAHAN
PENYALUT
Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. VII, No. 1, April 2010, 49-62ISSN : 1693-9883
ABSTRACT
Pregelatinized cassava starch (PCS) is a physically modified starch. The purposes ofthe study were to improve functionality of PCS with making coprocess composed ofPCS and methylcellulose (MC) by proportionally variation, which are 2:1, 3:1, and4:1, as well as to applied co-processed excipient that could retard the drug release ascoating material of theophylline tablet. Coprocessed excipient were characterized interms of morphology, particle size distribution, compressibility index, flow rate andangle of repose, thermal analysis, hygroscopicity, gel strength, swelling test, andmoiety analysis. Theophylline tablet that coated by PCS, MC, and co-processed PCS-
MC ratio (4:1) characterized and in vitro drug release were made in chloride mediumof pH 1,2 and phosphate medium of pH 7,2. The characterization result of co-pro-
cessed PCS-MC showed the improvement of functionality from PCS and synergismPCS with MC. Meanwhile, the result of in vitro drug release showed theophyllinetablet that coated by MC 1%, co-processed PCS-MC (4:1) 4% and 2% could retardthe drug release in both medium.
Keywords :co-prosses, pregelatinized cassava starch, methylcellulose, theophylline,coated tablet.
ABSTRAK
Pregelatinisasi pati singkong (PPS) merupakan pati yang mengalami modifikasi fisika.Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan fungsionalitas dari PPS denganmembuat koproses yang terbuat dari PPS dan metilselulosa (MC) dengan variasi
perbandingan 2:1, 3:1, dan 4:1, serta mengaplikasikan eksipien koproses tersebut sebagaibahan penyalut tablet teofilin yang dapat menahan pelepasan obat. Eksipien koprosesyang dihasilkan dikarakterisasi meliputi morfologi, distribusi ukuran partikel, indekskompresibilitas, laju alir dan sudut istirahat, analisis termal, higroskopisitas, viskositas,kekuatan gel, daya mengembang, dan analisis gugus fungsi. Tablet teofilin yangdisalut dengan PPS, MC, dan koproses PPS-MC (4:1) dikarakterisasi serta dibuat
Corresponding author : E-mail : [email protected]
-
7/25/2019 3221-6064-1-SM
2/14
MAJALAH ILMU KEFARMASIAN50
profil pelepasan obat dalam medium klorida pH 1,2 dan fosfat pH 7,2. Hasil karakterisasikoproses PPS-MC menunjukkan peningkatan fungsionalitas PPS dan sinergismePPS dengan MC. Sementara itu, uji pelepasan obat secara in vitro menunjukkantablet teofilin yang disalut dengan MC 1%, koproses PPS-MC (4:1) 4% dan 2%dapat memperlambat pelepasan obat pada kedua medium.
Kata Kunci :koproses, metilselulosa, pregelatinisasi pati singkong, teofilin, tabletsalut.
PENDAHULUAN
Teofilin merupakan obat yangmemiliki indeks terapi yang sempit,dimana konsentrasi dalam plasma
yang melebihi 10 g/ml akan menye-babkan efek samping (Sweetman,2007). Oleh karena itu, teofilin se-baiknya dibuat dalam bentuk sedia-an lepas terkendali. Dari sediaanlepas terkendali tersebut diharapkandapat memberikan konsentrasi zataktif dalam plasma yang adekuatdalam jangka waktu yang panjangtanpa menyebabkan efek samping(Rovei, Chanoine & Benedetti, 1982).
Penyalutan merupakan salah satumetode efektif yang digunakan padabentuk sediaan lepas terkendali.Banyak variasi eksipien berupa poli-mer hidrofilik yang digunakan untukmengontrol pelepasan obat. Polimerseperti metilselulosa (MC) dan hi-droksi propil metilselulosa (HPMC)
merupakan contoh polimer yangdapat digunakan untuk penyalutan(Sulaiman, Gusmayadi & Soebagyo,1999). Masih banyak lagi polimeryang dapat digunakan untuk tujuanpenyalutan, namun hanya beberapasaja yang telah diketahui berfungsisebagai polimer penyalut yangberfungsi mengontrol laju pelepasan
obat. Oleh sebab itulah itulah, per-kembangan polimer atau eksipienbaru masih diperlukan. Namun, salahsatu kendala dari upaya untukmemproduksi eksipien baru adalah
masalah biaya. Oleh karena itu, paraahli farmasetika lebih memilihmengeksplorasi eksipien yang telahada, ketimbang mencari dan mem-produksi eksipien baru yang har-ganya lebih mahal. Contoh sederhanaadalah pati singkong. Untuk mem-perbaiki laju alir, kompresibilitas,daya ikat, viskositas, dan kemampu-an mengembangnya maka dilakukanmodifikasi fisika yang dinamakanpregelatinisasi. Namun, fungsionali-tas yang diperoleh hanya dapatdikembangkan hingga batas tertentudari rentang modifikasi yang di-lakukan. Oleh karena itu, dibutuhkansuatu metode yang bisa membantuproses eksplorasi dan pengembanganeksipien yang telah ada. Metode
pengembangan eksipien tersebutadalah koproses. Suatu konsep baruyang melibatkan interaksi antara duaatau lebih eksipien pada tingkatsubpartikel. Tujuan koproses adalahmeningkatkan fungsionalitas secarasinergis dan menutupi sifat yangtidak diinginkan dari masing-masingeksipien. Koproses menawarkan
-
7/25/2019 3221-6064-1-SM
3/14
51Vol. VII, No.1, April 2010
beberapa keuntungan, yaitu efisiensikerja, eksipien baru dengan karak-teristik yang diinginkan, dan me-ngembangkan formula yang sulitdiproduksi. Pada koproses tidakterjadi perubahan kimiawi selamaproses berlangsung dan perubahanyang terjadi hanya perubahan sifatfisik dari partikel eksipien (Bansai &Nachaegari, 2004). Eksipien yangakan mengalami koproses pada studiini adalah pregelatinisasi pati sing-kong (PPS) dan metilselulosa (MC).
Dalam penelitian ini, pregela-tinisasi pati singkong yang digu-nakan merupakan hasil dari patisingkong yang terpregelatinisasisecara sempurna. Pregelatinisasi patisempurna memiliki keterbatasandalam kemampuan pembentukan gelpenghalang pada permukaan tabletsehingga tidak terlalu cocok diguna-kan dalam sediaan lepas terkendali(Anwar, Yanuar & Khotimah, 2006).Oleh karena itu pada studi ini, akandibentuk koproses bersama denganmetilselulosa, yang merupakan suatuderivate selulosa yang dapat digu-nakan sebagai bahan penyalut. Dariproses ini diharapkan fungsionalitasdari kedua eksipien tersebut me-ningkat dan dapat digunakan seba-
gai bahan penyalut yang dapatmengendalikan pelepasan obat.
Metilselulosa memiliki strukturinti yang mirip dengan pati, namunberbeda dalam hal karakteristik fisik.Dari hasil koproses diharapkan dapatmenghasilkan eksipien baru denganfungsionalitas yang lebih baik dari
kedua eksipien tersebut, yaitu ko-proses PPS-MC. Koproses PPS-MC inidibuat dengan cara mengkombina-sikan PPS dan MC dengan rasio 2:1,3:1, dan 4:1.
Dalam penelitian ini digunakanteofilin sebagai model obat dalamtablet inti yang akan disalut dengankoproses PPS-MC/ Tujuan penelitianini untuk membuktikan manfaateksipien koproses pregelatinisasi patisingkong-metilselulosa sebagaibahan penyalut tablet lepas terken-
dali teofilin..
METODE
Alat dan bahan
PPS MC (Dept .FarmasiFMIPAUI ), dapar asam klorida, 0,1 N pH1,2, dapar fosfat pH 7,2, PEG 4000,sunset yellow, laktosa hidrat, amy-lum, aquadest. Mesin pencetak tab-let (Erweka AR400, Jerman), bulk-tapped density tester (pharmeq 245-2E,Indonesia), texture analyzer (Rheoner3305, Jerman), Mikroskop Optik(Nikon Eclipse E200), homogenizer(EH2012 CKL Machinery, Malaysia),
fourrier transformation infra red Tipe8400S (Shimadzu, Jepang), Thermal
Analysis DSC 6 (Perkin Elmer, USA),
oven, desikator, termometer, danalat-alat gelas.
Formulasi dan Evaluasi Tablet Inti
Pembuatan Tablet Inti
Tablet inti dibuat dengan for-mula sebagai berikut, yaitu:
-
7/25/2019 3221-6064-1-SM
4/14
MAJALAH ILMU KEFARMASIAN52
Tabel 1.Formula tablet inti
Komposisi Jumlah
Teofilin 200 mg
Laktosa hidrat 280 mgPasta amilum 10 % 20 mg
Total 500 mg
Tablet inti dibuat menggunakanmetode granulasi basah,
Evaluasi Massa TabletRasio Hausner dan Indeks
kompresibilitas serta Laju Alir dansudut Istirahat diukur dengan carayang ditetapkan dalam USP 30th(2007).
Kurva Kalibrasi TeofilinPembuatan kurva kalibrasi teo-
filin dalam larutan dapar fosfat pH7,2 dan larutan dapar klorida pH 1,2(FI Ed III 1979 dan edisi IV 1995)
masing-masing dilakukan dengancara membuat larutan teofilin denganrentang konsentrasi 4; 6; 8; 10; 12; 14ppm. Larutan tersebut diukur padapanjang gelombang maksimum teo-filin yang diperoleh dari kurvaserapan pada masing-masing larutan.
Formulasi dan Evaluasi Tablet
Salut
Formulasi Tablet SalutBahan penyalut dibuat dengan
komposisi sebagai berikut: (lihatTabel 2)
Sebelum dilakukan penyalutansemua formula dilukur viskositasnyadengan viscometer Broekfield.Selanjutnya panci untuk penyalutandibersihkan dari karat, debu dankotoran lain. Setelah bersih, pancidibiarkan sampai kering lalu dipasang
pada mesin berputar (dynamo)Korsch. Alat penyemprot larutanpenyalut (spray gun) dibilas denganair. Selang angin dipasang yangmenghubungkan spray gun dengankompresor.
Sebelumnya dilakukan orientasipola semprotan dengan mengguna-kan air sampai didapat pola sem-protan yang halus. Hair dryer di-persiapkan untuk menghasilkanudara panas 50 70C yang bergunauntuk mempercepat proses penge-ringan. Sejumlah tablet inti dima-sukkan ke dalam panci, mesin pe-mutar panci dijalankan dengankecepatan 25 putaran per menit.
Tabel 2.Formula Bahan Penyalut dengan Tablet Inti Teofilin
BahanFormula (g)
F1 F2 F3 F4 F5 F6
PPS 4 - - - - -
Metilselulosa - 1 - - - -
Koproses PPS-MC 4:1 - - 4 4 4 2
PEG 4000 2 0,5 2 2 2 1
Sunset Yellow 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02
Air suling as 100 100 100 100 100 100
-
7/25/2019 3221-6064-1-SM
5/14
53Vol. VII, No.1, April 2010
Evaluasi Tablet Salut
Evaluasi fisikEvaluasi yang dilakukan dian-
taranya evaluasi penampilan, ke-kerasan, keregasan, keseragamanbobot, keseragaman ukuran, dankenaikan bobot. Serta untuk menge-tahui morfologi permukaan tabletsalut yangtelah dibuat dan ketebalansalut, dilakukan pemeriksaan denganalat Scanning Electron Microscopy.Efektivitas penyalutan dapat dilihatdengan alat ini melalui monitor
dengan hasil pembesaran tertentu.Sementara profil Pelepasan Teofilindilakukan dengan menggunakan alatdisolusi tipe 2 dengan kecepatan 50rpm selama 8 jam. Serapan diukurdengan menggunakan alat Spektro-fotometer UV-Vis pada panjanggelombang maksimum (maks)teofilin. Kemudian jumlah obatdalam cairan dan persentase obatyang terlepas dihitung serta dibuatprofil pelepasannya (USP 30th, 2007)
Hasil dan Pembahasan
Pembuatan Tablet IntiTablet inti teofilin dibuat dengan
metode granulasi basah. Metode inidipilih untuk menghasilkan tabletyang keras dan tidak rapuh. Bahan-
bahan yang digunakan dalam pem-buatan tablet inti antara lain laktosahidrat sebagai pengisi dan pastaamilum 10% sebagai pengikat. Lak-tosa hidrat biasa digunakan padametode granulasi basah dan dipilihsebagai pengisi karena bercampurbaik dan tidak bereaksi denganmodel obat yang digunakan, serta
dapat meningkatkan efisiensi pe-ngikat sehingga tablet yang diha-silkan tidak rapuh.
Evaluasi Tablet IntiTablet inti yang dihasilkan ber-
bentuk bulat bikonveks, berwarnaputih agak mengkilat, memilikipermukaan yang licin, dan tepi tab-let yang kurang rata (Gambar 1).Kekerasan rata-rata tablet inti teofilinadalah 9,088 0,75 Kp. Tablet intiteofilin memiliki keregasan sebesar
0,40%. Tablet inti memiliki diameteryang seragam, yakni 10,98 mm. Tebalrata-rata tablet 6,198 0,012 mm.Bobot tablet berkisar antara 498-503mg dengan rata-rata 500,25 1,20 mg.Kandungan obat yang dimiliki tab-let teofilin sebesar 106,4 0,23 %.
Gambar 1. Tablet inti teofilin
Formulasi dan Evaluasi Tablet
Salut
Bahan penyalut yang digunakanterdiri dari empat formula. Formula1 menggunakan PPS 4% danplasticizer
-
7/25/2019 3221-6064-1-SM
6/14
MAJALAH ILMU KEFARMASIAN54
50%. Formula 2 menggunakan MC1% danplasticizer 50%. Formula 3, 4,dan 5 (variasi frekuensi penyalutan)
menggunakan eksipien koproses PPS-MC (4:1), yaitu 4% danplasticizer50%.Formula 6 menggunakan eksipienkoproses PPS-MC 4:1, yaitu 2% danplasticizer 50%. Persentase plasticizeryang digunakan dihitung dari jumlahpolimer total pada formula. Visko-sitas rata-rata Formula 1, 2, 3-5, dan6 adalah 373,5 cps, 188,21 cps, 1294,07
cps, dan 129,09 cps.Eksipien terpilih yang digunakansebagai bahan penyalut adalahkoproses PPS-MC (4:1). Hal inidimaksudkan untuk lebih meman-faatkan hasil modifikasi pati sing-kong yaitu PPS, dimana pada eksi-pien koproses PPS-MC (4:1), rasiopenggunaan PPS cukup tinggi dan
eksipien koproses PPS-MC (4:1)masih memiliki kekuatan gel. Lebihlanjut, berdasarkan uji pendahuluan,
diketahui bahwa eksipien koprosesPPS-MC 4:1 dengan konsentrasi 5%tidak dapat digunakan sebagai pe-nyalut. Hal ini dikarenakan visko-sitasnya yang tinggi sehingga sulituntuk disemprotkan. Oleh karena itu,konsentrasi eksipien koproses PPS-MC 4:1 yang digunakan adalah 2%dan 4%. Demikian juga dengan MC
yang memiliki viskositas yang sangattinggi, maka digunakan konsentrasi1% dalam Formula 2. Selain itu,
jumlahplasticizer yang digunakan jugaditentukan dari uji pendahuluan.
Penggunaan PEG 4000 sebesar30% dari total polimer penyalutternyata tidak menghasilkan salutanyang baik. Lapis tipis yang dihasilkan
Gambar 3.Diagram perbandingan viskositas rata-rata formula bahan penyalut
-
7/25/2019 3221-6064-1-SM
7/14
55Vol. VII, No.1, April 2010
sangat kasar dan tidak menempelpada tablet. Oleh karena itu, kon-sentrasi plasticizer ditingkatkanmenjadi 50% dari total polimerpenyalut yang digunakan. Pada saatproses penyalutan berlangsung,perlu diperhatikan beberapa kondisiteknis penyemprotan pada tablet.
Evaluasi Tablet Salut
Formula 1 menghasilkan tabletsalut berwarna kuning jingga denganpermukaan agak halus dan tidak
mengkilat. Formula 2 menghasilkantablet salut berwarna jingga denganpermukaan licin dan agak mengkilat.Sedangkan Formula 3, 4, 5, dan 6menghasilkan tablet salut berwarna
kuning dengan permukaan agakkasar dan tidak mengkilat (Gambar4). Kekerasan tablet salut dari For-mula 1 6 adalah 13,420,49 Kp,19,060,18 Kp, 22,520,59 Kp,27,620,61 Kp, 27,920,51 Kp, dan19,210,35 Kp. Perbedaan frekuensipenyalutan yang dialami 3, 4, dan 5berpengaruh pada hasil uji keke-rasan. Dimana makin tinggi frekuensipenyalutan (makin banyak bahanpenyalut yang digunakan), makamakin keras tablet salut yang diha-
silkan (Marchaban, 1995). Perbedaankonsentrasi polimer pada Formula 5dan 6 juga terlihat perbedaan padahasil uji kekerasan, dimana tabletsalut Formula 5 lebih keras dibanding
Gambar 4.Tablet Teofilin salut, (a) F1, (b) F2, (c) F3, (d) F4, (e) F5, (f) F6
-
7/25/2019 3221-6064-1-SM
8/14
MAJALAH ILMU KEFARMASIAN56
Gambar 5.Mikrofotograf permukaan tablet teofilin salut koprosesPPS MC 4:1 frekuensi penyalutan 4X dengan perbesaran, (a)
200X,(b) 500X
-
7/25/2019 3221-6064-1-SM
9/14
57Vol. VII, No.1, April 2010
tablet salut yang dihasilkan oleh For-mula 6.
Pengamatan morfologi tabletsalut dilakukan untuk mengetahuikeadaan permukaan tablet salutsecara mikroskopik. Secara umumtablet inti telah terlapisi oleh bahanpenyalut. Akan tetapi, dari gambarhasil SEM (Gambar 5) didapatkanadanya tetesan-tetesan halus larutanpenyalut yang diperlihatkan olehpermukaan tablet salut yang memi-liki ceruk dan kawah bulat kecil yang
tersebar cukup merata yang meng-hubungkan celah-celah berlekuk.
Profil Pelepasan TeofilinHasil uji pelepasan teofilin dari
tablet salut Formula 1-6 dalam me-dium dapar klorida pH 1,2 dan daparfosfat pH 7,2. Profil pelepasan tabletsalut Formula 1-6 ditunjukkan olehGambar 6. Tablet yang disalutdengan eksipien koproses PPS-MCdiharapkan mampu memberikanprofil pelepasan obat yang ter-kendali.
Oleh karena itu, uji disolusimerupakan evaluasi paling pentingyang harus dilakukan untukmengetahui profil pelepasan obatdari tablet salut yang telah dibuat.
Faktor yang mempengaruhi pele-pasan obat dari sediaan antara lainsifat fisikokimia obat (kelarutan, pH,pKa) dan komposisi bahan dalamsediaan (jumlah dan tipe polimer)(Banakar, 1992).
Teofilin memiliki sifat mudahlarut dalam medium disolusi yangdigunakan (dapar klorida pH 1,2 dan
dapar fosfat pH 7,2) dan sunset yel-low yang digunakan sebagai pewarnadengan konsentrasi yang kecil dalambahan penyalut memberikan serapanpada panjang gelombang 482 nm,dan pemeriksaan sampel uji disolusidilakukan pada panjang gelombang200-400 nm, sehingga serapan sunsetyellow tidak akan menggangguserapan teofilin.
Untuk formula yang meng-gunakan eksipien koproses PPS-MC(4:1) sebagai polimer penyalut, yaitu
Formula 3, 4, 5, dan 6 menghasilkanpelepasan obat berturut-turut se-banyak 34,00%, 29,31%, 23,64%, dan32,02%. Dari hasil pelepasan obatpada Formula 3, 4, 5, dan 6 ternyatamampu menahan pelepasan obatselama 10 jam. Hal ini dikarenakankoproses PPS-MC (4:1) masih me-miliki daya mengembang yang baik(yang berasal dari MC), dimana mem-bran salut tipis yang mengembangmasih dapat menahan laju pelepasanobat.
Pada Formula 3, 4, dan 5 yangberbeda frekuensi penyalutan ter-lihat bahwa makin tinggi frekuensipenyalutan, maka pelepasan obatpada tablet salut makin berkurang(Gambar 7). Formula 3 yang hanya
mengalami proses penyalutan seba-nyak 2 kali masih mampu menahanlaju pelepasan obat. Sedangkan For-mula 5 dan 6 yang berbeda konsen-trasi polimer penyalut yang digu-nakan, yaitu 4% untuk Formula 5 dan2% untuk Formula 6 dengan fre-kuensi penyalutan masing-masingsebanyak enam kali menghasilkan
-
7/25/2019 3221-6064-1-SM
10/14
MAJALAH ILMU KEFARMASIAN58
Keterangan:
F1 = Tablet Salut PPS 4 %, penyalutan 6x
F2 = Tablet Salut MC 1 %, penyalutan 6x
F3 = Tablet Salut Koproses PPS-MC (4:1) 4 %, penyalutan 2x
F4 = Tablet Salut Koproses PPS-MC (4:1) 4 %, penyalutan 4x
F5 = Tablet Salut Koproses PPS-MC (4:1) 4 %, penyalutan 6x
F6 = Tablet Salut Koproses PPS-MC (4:1) 2 %, penyalutan 6x
Gambar 6.Profil pelepasan tablet teofilin salut Formula 1 6, uji disolusidilakukan pada suhu 37C dalam medium dapar klorida pH 1,2 selama 2 jam
dan medium dapar fosfat pH 7,2 selama 8 jam, tiap titik menggambarkan
nilai rata-rata (n=3).
pelepasan obat yang diperlambatseiring peningkatan konsentrasipolimer penyalut yang digunakan(Gambar 8). Seperti penelitian yangdilakukan oleh Sulaiman, Gusma-yadi, & Soebagyo (1999), dimanamenggunakan HPMC 5% dalam
komposisi penyalut dan divariasikanjumlah cairan penyalut yang digu-nakan maka menghasilkan pelepasanteofilin yang diperlambat seiringpertambahan jumlah cairan penyalutyang disemprotkan.
-
7/25/2019 3221-6064-1-SM
11/14
59Vol. VII, No.1, April 2010
Gambar 7.Profil pelepasan tablet teofilin salut Formula 3, 4, dan 5, uji disolusidilakukan pada suhu 37C dalam medium dapar klorida pH 1,2 selama 2 jam
dan medium dapar fosfat pH 7,2 selama 8 jam, tiap titik menggambarkannilai rata-rata (n=3).
Gambar 8.Profil pelepasan tablet teofilin salut Formula 5 dan 6, uji disolusidilakukan pada suhu 37C dalam medium dapar klorida pH 1,2 selama 2 jamdan medium dapar fosfat pH 7,2 selama 8 jam, tiap titik menggambarkan nilai
rata-rata (n=3).
-
7/25/2019 3221-6064-1-SM
12/14
-
7/25/2019 3221-6064-1-SM
13/14
61Vol. VII, No.1, April 2010
rut literatur, terdapat aturan untukmenafsirkan penggunaan suatusediaan obat berdasarkan jumlahobat yang terdisolusi pada waktutertentu (Banakar, 1992). Pada For-mula 2 (tablet disalut dengan MC),3, 4, 5, dan 6 (tablet disalut denganeksipien koproses PPS-MC (4:1))
jumlah obat yang dilepas selama 10jam berada pada kisaran 25 45%yaitu berturut-turut sebanyak30,77%, 34,00%, 29,31%, 23,64%, dan32,02%. Dengan demikian Formula 2
6 dalam cairan lambung tanpaenzim (pH 1,2) selanjutnya dalamcairan usus tanpa enzim (pH 7,2)dapat digunakan untuk sediaan lepasterkendali selama 40 jam. SedangkanFormula 1 tidak memenuhi kisaranyang diisyaratkan oleh aturantersebut.
Pada akhirnya dari hasil karak-terisasi koproses PPS-MC memper-lihatkan bahwa koproses telahmeningkatkan fungsionalitas PPSdan sinergisme dari PPS dan MC.Hasil seluruh evaluasi yang dila-kukan terhadap keempat Formulatablet yang disalut dengan eksipienkoproses PPS-MC (4:1) memper-lihatkan bahwa adanya peningkatanfrekuensi penyalutan sedangkan
peningkatan konsentrasi polimerpenyalut juga akan meningkatkankemampuan untuk menahan lajupelepasan obat.
KESIMPULAN
Tablet yang disalut denganeksipien koproses PPS-MC (4:1) For-
mula 3, 4, 5, dan 6) dapat digunakanuntuk sediaan lepas terkendaliselama 8 jam.
DAFTAR ACUAN
Anwar E, Yanuar A, Khotimah H.2006. An Approach on Prege-latinized Cassava Starch Phos-phate Esters as HydrophilicPolymer Excipients for Con-trolled Release Tablet. J. Med.Sci., 923-929.
Banakar UV. 1992. Pharmaceutical Dis-solution Testing. Marcel Dekker,Inc. New York.320-322.
Bansai AK, Nachaegari SK. 2004.Coprossed Excipients for SolidDosage Forms. PharmaceuticalTechnology, 52-64.
Departemen Kesehatan Republik In-donesia. 1979. Farmakope Indone-
sia III. Departemen KesehatanRepublik Indonesia. Jakarta. 6,747-755.
Departemen Kesehatan Republik In-donesia. 1995. Farmakope Indone-sia IV. Departemen KesehatanRepublik Indonesia. Jakarta.783,999.
Lindahl A.R., Erlandsson S.A. 1985.Membran-Coated Sustained-Re-lease Tablets and Method. PatentNo. 4557925. USA.
Marchaban. 1995. Pembuatan TabletSalut Film Dengan MenggunakanPanci Penyalutan Konvensionaldan yang telah dimodifikasi.
Majalah Farmasi Indonesia, 6(4):121-128.
-
7/25/2019 3221-6064-1-SM
14/14
MAJALAH ILMU KEFARMASIAN62
Peppas NA, Sahlin JJ. 1989. A SimpleEquation for Description of Sol-ute release III. Coupling of Dif-fusion and Relaxation. Interna-tional Journal of Pharmaceutics 57:169-172.
Ritger PL, Peppas NA. 1987. ASimple Equation for Descriptionof Solute release I. Fickian andNon-Fickian Release from Non-Swellable Devices in the Formsof Slabs, Spheres, Cylinder orDiscs, II. Fickian and Anomalous
Release from Swellable Devices.Journal of Controlled Release 5:23-42.
Rovei V, Chanoine F, Benedetti MS.1982. Pharmacokinetics of theo-phylline: a dose range study. Br.
J. Clin. Pharmac. 14: 769-778. .Sulaiman S, Gusmayadi I, Soebagyo
SS. 1999. Formulasi SediaanLepas Lambat Teofilin denganPenyalutan HPMC. MajalahFarmasi Indonesia, 10(2): 1-8.
Sweetman S. (Ed.). 2007. Martindale:The complete drug reference.(35thed.). London.
United States Pharmacopoeia 30thand
National Formulary 25th (CD-ROM). 2007. Rockville: The USPConvention, Inc.