215-671-1-PB

15
Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 4, No. 1, Januari 2011 ANALISA KELAYAKAN PENAMBAHAN SUMUR PRODUKSI MINYAK DAN GAS BUMI. (Studi Kasus PT. Conoco Phillips Indonesia) Sulistiyono Mahasiswa Magister Teknik Geologi UPN “Veteran” Yogyakarta ABSTRACT The Oil and Gas industry is a business that spending a lot of money as working capital, high investment, high risk and uncertainty. To drill additional the well production need high investment and must have high safety standard operation. We have known the global investment condition on oil and gas is “climbing” to the top due to crude oil price increasing in the world exceed than US 70 per barrel from US$ 30 per barrel at before. To find a description about oil and gas investment, the author has done a research study, and document explanatory to have evaluation on investment feasibility on additional the well production oil and gas field, under cooperation of Oil & Gas Company with Government. Through the methodology and feasible evaluation methods in economic aspect, the author has conducted calculation, and explained whether the investment in oil and gas field development feasible to be realized, use some methods such as net present value (NPV), benefid cost return (BCR), internal rate of return (IRR) and break event point (BEP). Some conclusion can be obtained of following references with bank interest 8%, NPV is US$ 3,382,605,652. BCR is 167.75, IRR is 33.3% and PP is 0.96 years. At last, the author has made a conclusion of the evaluation study. Keyword : ”The risk, uncertainty Oil and Gas”. ABSTRAK Bisnis pada sektor perminyakan dan gas ini merupakan bisnis yang padat modal, beresiko tinggi dan penuh ketidakpastian. Untuk melaksanakan proyek ini dibutuhkan investasi yang tinggi dan harus mempunyai standart keselamatan yang tinggi pula. Kondisi global investasi dan produksi minyak dan gas bumi yang mengalami peningkatan harga minyak mentah dunia mencapai di atas US$ 70 per barrel, dari harga sebelumnya yang hanya berkisar US$ 25 per barrel begitu juga harga gas bumi. Untuk memperoleh suatu gambaran mengenai investasi minyak dan gas bumi, maka penulis melakukan penelitian studi pustaka dan dokumentasi untuk melakukan evaluasi kelayakan investasi pada penambahan sumur produksi minyak dan gas bumi, yang berupa kerjasama bagi hasil dengan pemerintah.

description

asd

Transcript of 215-671-1-PB

Page 1: 215-671-1-PB

Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 4, No. 1, Januari 2011

ANALISA KELAYAKAN PENAMBAHAN SUMUR PRODUKSI MINYAK DAN GAS BUMI.

(Studi Kasus PT. Conoco Phillips Indonesia)

Sulistiyono

Mahasiswa Magister Teknik Geologi UPN “Veteran” Yogyakarta

ABSTRACT

The Oil and Gas industry is a business that spending a lot of money as working

capital, high investment, high risk and uncertainty. To drill additional the well

production need high investment and must have high safety standard operation.

We have known the global investment condition on oil and gas is “climbing” to the

top due to crude oil price increasing in the world exceed than US 70 per barrel from

US$ 30 per barrel at before.

To find a description about oil and gas investment, the author has done a research

study, and document explanatory to have evaluation on investment feasibility on

additional the well production oil and gas field, under cooperation of Oil & Gas

Company with Government.

Through the methodology and feasible evaluation methods in economic aspect, the

author has conducted calculation, and explained whether the investment in oil and

gas field development feasible to be realized, use some methods such as net

present value (NPV), benefid cost return (BCR), internal rate of return (IRR) and

break event point (BEP). Some conclusion can be obtained of following references

with bank interest 8%, NPV is US$ 3,382,605,652. BCR is 167.75, IRR is 33.3%

and PP is 0.96 years.

At last, the author has made a conclusion of the evaluation study.

Keyword : ”The risk, uncertainty Oil and Gas”.

ABSTRAK

Bisnis pada sektor perminyakan dan gas ini merupakan bisnis yang padat modal,

beresiko tinggi dan penuh ketidakpastian. Untuk melaksanakan proyek ini

dibutuhkan investasi yang tinggi dan harus mempunyai standart keselamatan yang

tinggi pula.

Kondisi global investasi dan produksi minyak dan gas bumi yang mengalami

peningkatan harga minyak mentah dunia mencapai di atas US$ 70 per barrel, dari

harga sebelumnya yang hanya berkisar US$ 25 per barrel begitu juga harga gas

bumi.

Untuk memperoleh suatu gambaran mengenai investasi minyak dan gas bumi,

maka penulis melakukan penelitian studi pustaka dan dokumentasi untuk

melakukan evaluasi kelayakan investasi pada penambahan sumur produksi minyak

dan gas bumi, yang berupa kerjasama bagi hasil dengan pemerintah.

Page 2: 215-671-1-PB

Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 4, No. 1, Januari 2011

Melalui metodologi dan penerapan metode evaluasi kelayakan ekonomi, penulis

membuat perhitungan-perhitungan apakah suatu investasi pengembangan suatu

lapangan minyak dan gas adalah layak untuk dibiayai dan direalisaikan. Adapun

metode yang digunakan penilaian investasi tersebut adalah net present value

(NPV), benfid cost ratio (BCR), internal rate of return (IRR) dan payback period

(PP). Kemudian dari hasil analisa diperoleh NPV sebesar US$3,382,605,652. BCR

sebesar 167.75, IRR sebesar 33.3% dan PP sebesar 0.96 Tahun. Dari hasil analisa

dapat ditarik suatu kesimpulan terhadap studi evaluasi kelayakan ini untuk

dilaksanakan oleh investor.

Kata Kunci :

“Resiko ketidakpastian Minyak dan Gas.Bumi”

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Industri minyak dan gas bumi merupakan industri yang padat teknologi, padat

modal, beresiko tinggi dan ketidakpastian usaha yang sangat tinggi. Dikatakan

sebagai padat teknologi karena melibatkan atau memerlukan peralatan, material

yang berteknologi maju disamping juga melibatkan manusia yang profesional.

Sedangkan padat modal, karena pada bisnis ini melibatkan uang atau modal yang

besar sehingga ada parameter keekonomian untuk menentukan investasi yang

diperlukan dan mengukur keuntungan yang ditargetkan atau yang mungkin dapat

diperoleh.

Pada dasarnya resiko dan ketidakpastian pada industri minyak tidak mungkin

dihilangkan seluruhnya, namun dapat sedemikian rupa diminimalkan. Dalam

meminimalkan resiko, penentuan derajat kepastian atau ketidakpastian,

keberhasilan, probabilitas yang mungkin dan proses pengambilan keputusan perlu

dicermati secara sungguh-sungguh sebelum suatu langkah diputuskan untuk

diambil.

Resiko dalam industri perminyakan meliputi (4 ) empat jenis, yaitu :

1) Resiko geologi atau eksplorasi, yaitu probabilitas dijumpainya akumulasi atau cadangan hidrokarbon/minyak dan gas di dalam perut bumi

2) Resiko teknis, yaitu probabilitas untuk menemukan dan mencapai target yang dapat diproduksikan dan dikembangkan

3) Resiko komersial, yaitu probabilitas dijumpainya cadangan minyak dan gas bumi yang dapat dipasarkan atau mempunyai nilai jual sehingga memberikan keuntungan bagi pengelola bisnis

4) Resiko politis, yaitu probabilitas adanya kesempatan dan juga menghilangnya kesempatan akibat pengaruh perubahan kebijakan dari pemerintah .

Dalam prakteknya resiko adalah suatu fenomena yang berperan penting di dalam

menentukan nilai ekonomis suatu proyek pada industri migas. Karena itu resiko

dapat ditinjau dari segi internal (endogenous risk), yakni resiko yang terjadi di dalam

proyek itu sendiri seperti : resiko eksplorasi, resiko pengembangan , resiko teknis

dan resiko ekonomis. Sebaliknya ada pula resiko yang dipengaruhi oleh faktor

eksternal (exogenous risk) seperti : sosio politik, ekonomi dan adanya kebijakan

pemerintah.

1

1

Page 3: 215-671-1-PB

Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 4, No. 1, Januari 2011

Demikian juga terdapat resiko yang akan dialami oleh kontraktor yang

melaksanakan pekerjaan dari pemberi kerja atau dari kontraktor bagi hasil

(production sharing contract). Kontraktor yang bekerja pada bidang jasa

perminyakan tentunya akan berusaha memberikan pelayanan atau services yang

terbaik kepada pelanggannya. Hal ini dapat terwujud apabila kontraktor yang terlibat

langsung didukung oleh faktor manusia yang berpengalaman untuk menjalankan

pekerjaan tersebut dan juga didukung oleh peralatan yang prima dalam operasinya

sehingga satu resiko akan dapat dihindari.

Apabila terjadi kerusakan pada suatu mesin atau peralatan lainnya maka akan

dapat menimbulkan down time. Dengan kejadian ini tindakan yang dilakukan adalah

memperbaiki atau mengganti peralatan yang rusak tersebut dengan back up

peralatan, tetapi pada lokasi kerja yang terpencil seperti pada operasi di hutan

belantara (onshore) akan sangat sulit bila akan dilakukan penggantian mesin atau

peralatan yang rusak mengingat transportasi dan waktu yang dibutuhkan cukup

lama. Hal ini tentunya akan menimbulkan banyak kerugian dikarenakan operasi

akan terhenti sedangkan biaya operasi tetap berjalan dan dari sisi pemberi kerja

(customer) produksi minyak yang diharapkan dapat segera diperoleh menjadi

tertunda. Dengan adanya penundaan produksi minyak yang diharapkan akan

segera diperoleh yang berarti juga terjadi kehilangan pendapatan yang dihitung dari

produksi minyak per hari dikalikan dengan harga minyak per barrel nya.

Untuk menjaga agar operasi suatu proyek tetap berjalan lancar serta untuk menghindari adanya kerusakan yang sering terjadi pada peralatan dilakukan pemeliharaan atau preventive maintenance yang rutin. Tetapi bila dipertimbangkan bahwa peralatan sudah sering mengalami kerusakan dan dari pertimbangan nilai ekonomis peralatan yang sudah tidak efisien lagi bekerjanya maka perlu dilakukan investasi dengan cara pembelian peralatan yang baru atau penggantian peralatan yang mempunyai umur lebih muda. Dengan adanya investasi ini dimaksudkan agar dapat dihasilkan optimalisasi dan efisiensi kerja yang tinggi sehingga performance perusahaan tetap terjaga atau semakin meningkat karena kehilangan waktu kerja akibat down time dapat dicegah. Hal yang demikian itu maka pihak conocophillips tidak mau secara langsung menggunakan peralatan bor sendiri lebih baik menyewa dengan pertimbangan lebih efisien dan efektif kinerjanya. Dengan demikian tentunya secara langsung akan meningkatkan revenue dan bahkan keuntungan perusahaan. 1.2. Perumusan masalah Pt.conocophillips adalah suatu perusahaan minyak dan gas bumi kontrak bagi hasil (production sharing contract) dengan pertamina, merupakan salah satu perusahaan minyak dan gas terbesar dan memiliki daerah operasi di sumatra selatan antara palembang dan jambi (onshore) dan didaerah laut natuna (offshore). pt.conocophillips di indonesia sejak tahun 1982 yang mana pekerjaan dimulai dari pelaksanaan survey seismic, pengeboran, produksi sampai mempertahankan produktifitas sumur dengan cara memperbaiki sifat-sifat sumur tsb ataupun peralatan produksi yang sudah tidak bekerja lagi dengan menggunakan workover rig. Pada awal kontrak semua peralatan yang dipakai adalah baru dan sebagian besar adalah produk dari amerika, namun dengan berjalannya waktu dan setelah beberapa kali menjalani kontrak baru terlihat bahwa efisiensi peralatan menjadi menurun. Hal ini terlihat dengan banyaknya down time karena kerusakan pada alat

Page 4: 215-671-1-PB

Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 4, No. 1, Januari 2011

dan juga karena lokasi kerja yang cukup jauh dan bahkan terpencil juga akan menambah lama waktu down time karena waktu yang diperlukan untuk mengirim suku cadang atau alat pengganti memakan waktu yang relatif lama. Untuk itu maka dipandang perlu untuk mengadakan pengeboran sumur baru perusahaan tidak akan membeli peralatan, namun akan menyewa dari perusahaan jasa pengeboran sehingga diharapkan efektifitas kerja dan target pendapatan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Dari data di lapangan diketahui bahwa sering terjadi kerusakan pada peralatan kerja / rig yang dipakai untuk pekerjaan well drilling, meskipun telah dilakukan preventive maintenance secara teratur sesuai dengan prosedur yang ada dan dilakukan oleh tenaga mekanik yang berpengalaman. Dari kejadian tersebut maka dipandang perlu untuk menyewa peralatan rig lengkap dengan tenaga atau pekerjanya dari kontraktor jasa pengeboran agar operasi berjalan efisien. Dengan tetap mengedepankan semangat efisiensi dan menghindari terjadinya

pemborosan dalam kegiatan operasi perminyakan di Indonesia, faktor-faktor

fundamental yang mendorong terjadinya fenomena penurunan produksi sekaligus

peningkatan biaya tersebut perlu dipertimbangkan dengan seksama sebelum

diambil solusi dan langkah selanjutnya. Lagi pula peningkatan biaya operasi

perminyakan di Indonesia berarti meningkatnya investasi yang selanjutnya dapat

menimbulkan muliplier effects bagi perekonomian Indonesia.

Selain pentingnya meningkatkan cadangan baru dan produksi minyak dan gas alam,

sektor migas memberikan kontribusi yang cukup signifikan bagi pendapatan Negara

berupa cadangan devisa. Seberapa besar sumbangan dari sektor migas terhadap

cadangan devisa.

Untuk mengetahui sejauh mana suatu investasi lapangan minyak dan gas bumi

adalah layak untuk direalisasikan, dan diharapkan akan memberikan keuntungan

yang bagi investor, maka pokok masalah yang ingin dianalisis melalui evaluasi

investasi pengembangan lapangan minyak dan gas bumi adalah sebagai berikut:

1) Bagaimana melakukan suatu evaluasi kelayakan dalam pembiayaan investasi melalui evaluasi investasi pada pengembangan lapangan minyak dan gas bumi?

2) Bagaimana evaluasi kelayakan suatu investasi pengembangan lapangan minyak dan gas bumi dilakukan melalui perhitungan-perhitungan matematika uang dengan menggunakan metode evaluasi investasi dalam ekonomi teknik?

3) Apakah hasil dari evaluasi kelayakan investasi untuk suatu lapangan minyak dan gas bumi dapat membantu pengambil keputusan/ investor untuk direalisasikan investasi tersebut karena akan memberikan keuntungan yang baik seperti yang diharapkan, atau justru sebaliknya untuk tidak merealisasikan investasi karena tidak layak atau berpotensi tidak mendatangkan keuntungan?

II. MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui analisa kelayakan investasi dari suatu proyek dapat dianggap layak dari aspek yang mempengaruhinya, terutama aspek pasar dan pemasaran, keuangan, teknis dan operasional yang nantinya akan lebih dapat memberikan kinerja lebih baik bagi perusahaan.

Page 5: 215-671-1-PB

Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 4, No. 1, Januari 2011

Dari analisa ini akan dapat diketahui kelayakan investasi dari aspek-aspek yang mempengaruhi terutama aspek keuangannya yang meliputi : - Net present value (npv) - Benefit cost return (bcr) - Internal rate of return (irr) - Payback period (pbp) Sehingga dari hasil analisa tersebut nantinya dapat diketahui kelayakan dari pada proyek yang bersangkutan dan perusahaan juga dapat mengetahui, mempertimbangkan dan menentukan investasi apa saja yang menjadi prioritas untuk direalisasikan disesuaikan dengan sasaran keuntungan yang akan dicapai namun tidak mengganggu jalannya operasi. 2.1. Pembatasan masalah Pembahasan studi kasus analisa kelayakan investasi ini akan dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut : A. Data yang dikumpulkan untuk analisa kelayakan investasi hanya terbatas pada

proyek drilling . b. Evaluasi kelayakan investasi ini dibatasi lingkup pembahasannya pada

kelayakan ekonomi, aspek-aspek seputar investasi dan keuangan, seperti: nilai investasi, biaya produksi, proyeksi hasil produksi, nilai uang, bunga dan perhitungan matematika uang.

c. Pembahasan metode evaluasi investasi difokuskan pada sebagian metode saja sebagai alat bantu dalam pemilihan alternatif metode evaluasi.

d. Sumber data yang digunakan di dalam evaluasi investasi terbatas pada data-data yang tersedia (secondary data) dan didapatkan oleh penulis, dan merupakan studi kuantitatif berdasarkan informasi yang diperoleh dari sumber-sumber dokumentasi dan catatan-catatan yang tersedia di perusahaan.

e. Data-data yang digunakan di dalam evaluasi kelayakan investasi ini adalah valid pada saat diperoleh, sehingga apabila di kemudian hari dilakukan pemutakhiran data (updating data) oleh yang berwenang atas sumber data tersebut tidak akan berpengaruh apapun terhadap evaluasi kelayakan investasi yang dibuat oleh penulis, karena penulis menggunakan asumsi bahwa data-data tersebut dapat dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah (scientific responsibility).

Page 6: 215-671-1-PB

Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 4, No. 1, Januari 2011

Iii. Pengumpulan dan pengolahan data. Pada bab ini membahas mengenai jenis data yang diperlukan dari sumber-sumber yang terkait dan dari data yang diperoleh kemudian diolah. Untuk pembahasan analisa kelayakan investasi dari aspek keuangan ini diperlukan data yang nantinya akan dipakai, yaitu dengan cara : 1. Mengumpulkan data langsung dari perusahaan Data hasil produksi dari hasi penambahan sumur bor produksi minyak dan gas.yaitu produksi minyak sebesar 50 barrel per day dan produksi gas sebesar 350mm scfd dikonversikan dengan harga gas dan minyak dunia 1bbl minyak seharga us$70 dan 1scfd seharga us$0.01. A. biaya-biaya operasi dan biaya overhead proyek bersangkutan, diketahui dari

beaya pengeboran us$13,576,400. Biaya pemasangan pipa ke stasiun pengumpul sebesar us$500,000. Biaya untuk pembuangan limbah sebesar us$ 624,000, maka total sebesar us$. 14,700,400.

B. Biaya pemeliharaan sumur sebesar us$ 782,200 per tahun. Dari hasil perkiraan produksi minyak dan gas yang didapatkan selama 11 tahun

adalah :

Tahun

2007 200

8 200

9 2010 2011 2012 2013 2014

2015

2016

2017

Hasil minyak

1589.3

1996

2379

2390.2

2027.8

1693.8

1411.4

1076.7

693.8

353.9

74.6 (bop

d)

Hasil gas

(mm)

120.9

15.8

181 181.

8 154.

2 128.

8 107.

4 81.9

52.8

26.9

5.7 (scfd

)

2. Menentukan asumsi-asumsi yang akan dipakai A. Suku bunga bank 6.5%(deposito) 3. Studi literatur, yaitu dengan mempelajari teori dari literatur yang dipakai sebagai referensi untuk perhitungan data yang didapat. Dari data yang ada tersebut diolah untuk mengetahui apakah investasi yang ditanamkan nantinya akan mempunyai nilai kelayakan /fisible dari segi keuangan. Demikian juga apabila diperlukan pendanaan dari pihak eksternal dalam hal ini bank apakah nantinya dapat dinyatakan layak. Langkah-langkah pengolahan data yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : A. Menentukan estimasi penjualan yang disesuaikan dengan kontrak B. Menentukan nilai investasi yang akan dilakukan C. Menentukan asumsi-asumsi biaya yang timbul selama proyek berjalan D. Menghitung npv , bcr,irr dan pbp(payback period) proyek bersangkutan E. Mengetahui keputusan apa yang akan diambil atas investasi yang

direncanakan. Dari analisa ini akan dapat diketahui kelayakan investasi dari aspek-aspek yang mempengaruhi terutama aspek keuangannya yang meliputi : 1. Perhitungan metode net present value (npv)

Metoda nilai sekarang adalah metoda penilaian kelayakan investasi yang menyelaraskan nilai akan datang arus kas menjadi nilai sekarang dengan melalui

Page 7: 215-671-1-PB

Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 4, No. 1, Januari 2011

pemotongan arus kas dengan memakai faktor pengurang (diskon) pada tingkat biaya modal tertentu yang diperhitungkan, dimana : Nilai sekarang bersih (net present value) dihitung dengan menggunakan persamaan

NPV = PWB – PWC

Formulasi Masalah:

Dari data yang diperoleh penulis dari perusahaan, maka untuk mengivestasikan

dananya supaya layak secara ekonomis dapat dihitung NPV (Net Present Value)

yaitu nilai sejumlah uang saat ini yang setara dengan uang yang akan diterima atau

dipergunakan suatu saat nanti.

Benefit Langsung

a. Proyeksi Penjualan Gas(G) dan Minyak (M)….. (Ab1) :

Tahun-1(G):120.9MMSCFDx365harixUS$0,01 = US$ 441,285,000

Tahun-1(M):1589.3BOPDx365harixUS$70 = US$ 40,606,615

Total pendapatan tahun-1 = US$ 481,891,615

b. Proyeksi Penjualan Gas(G) dan Minyak (M)….. (Ab2) :

Tahun-2(G):151.8MMSCFDx365harixUS$0,01 = US$ 554,070,000

Tahun-2(M):1996BOPDx365harixUS$70 = US$ 50,997,800

Total pendapatan tahun-2 = US$ 605,067,800

c. Proyeksi Penjualan Gas(G) dan Minyak (M)….. (Ab3) :

Tahun-3(G):181MMSCFDx365harixUS$0,01 = US$ 660,650,000

Tahun-3(M):2379BOPDx365harixUS$70 = US$ 60,783,450

Total pendapatan tahun-3 = US$ 721,433,450

d. Proyeksi Penjualan Gas(G) dan Minyak (M)….. (Ab4) :

Tahun-4(G):181.8MMSCFDx365harixUS$0,01 = US$ 663,570,000

Tahun-4(M):2390.2BOPDx365harixUS$70 = US$ 61,069,610

Total pendapatan tahun-4 = US$ 724,639,610

e. Proyeksi Penjualan Gas(G) dan Minyak (M)….. (Ab5) :

Tahun-5(G):154.2MMSCFDx365harixUS$0,01 = US$ 562,830,000

Tahun-5(M):2027.8BOPDx365harixUS$70 = US$ 51,810,290

Total pendapatan tahun-5 = US$ 614,640,290

Page 8: 215-671-1-PB

Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 4, No. 1, Januari 2011

f. Proyeksi Penjualan Gas(G) dan Minyak (M)….. (Ab6) :

Tahun-6(G):128.8MMSCFDx365harixUS$0,01 = US$ 470,120,000

Tahun-6(M):1693.8BOPDx365harixUS$70 = US$ 43,276,590

Total pendapatan tahun-6 = US$ 513,396,590

g. Proyeksi Penjualan Gas(G) dan Minyak (M)….. (Ab7) :

Tahun-7(G):107.4MMSCFDx365harixUS$0,01 = US$ 392,010,000

Tahun-7(M):1411.4BOPDx365harixUS$70 = US$ 36,061,270

Total pendapatan tahun-7 = US$ 428,071,270

h. Proyeksi Penjualan Gas(G) dan Minyak (M)….. (Ab8) :

Tahun-8(G):81.9MMSCFDx365harixUS$0,01 = US$ 298,935,000

Tahun-8(M):1076.7BOPDx365harixUS$70 = US$ 27,509,685

Total pendapatan tahun-8 = US$ 326,444,685

i. Proyeksi Penjualan Gas(G) dan Minyak (M)….. (Ab9) :

Tahun-9(G):52.8MMSCFDx365harixUS$0,01 = US$ 192,720,000

Tahun-9(M):693.8BOPDx365harixUS$70 = US$ 17,7266,590

Total pendapatan tahun-9 = US$ 210,446,590

j. Proyeksi Penjualan Gas(G) dan Minyak (M)….. (Ab10) :

Tahun-10(G):26.9MMSCFDx365harixUS$0,01 = US$ 98,185,000

Tahun-10(M):353.9BOPDx365harixUS$70 = US$ 9,042,145

Total pendapatan tahun-1 = US$ 107,227,145

k. Proyeksi Penjualan Gas(G) dan Minyak (M)….. (Ab11) :

Tahun-11(G):5.7MMSCFDx365harixUS$0,01 = US$ 20,805,000

Tahun-11(M):74.6BOPDx365harixUS$70 = US$ 1,906,030

Total pendapatan tahun-11 = US$ 22,711,030

Investasi diharapkan bertahan selama 11 tahun tanpa nilai sisa, dan suku bunga

pinjaman bank 8%.

Biaya pemeliharaan operasional sumur tsb (Annual Cost=Ac) pertahun sebesar

US$782,200

Page 9: 215-671-1-PB

Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 4, No. 1, Januari 2011

Untuk menerapkan konsep NPV maka harus dihitung nilai aliran kas bersih sbb:

Rencana investasi dengan cash flow sebagai berikut:

Investasi (I) : US$ 14,700,400.00

Annual Cost (Ac1) : US$ 782,200 /tahun (biaya operasional)

Umur Investasi (t) : 11 tahun

Nilai Sisa (S) : 0

Tingkat Bunga (i) : 8% p.a.

Gambar 1. Grafik Cash Flow Investasi

n

PWB = ∑ Cb t (FBP) t ……......……………… (2.1)

t=0

n

PWC = ∑ Cc t (FBP) t ...………………...…… (2.2)

t=0

n

PWF = ∑ Cf t (FBP) t …………….….……… (2.3)

t=0

NPV = PWB – PWC ………………..……… (2.3a)

Jika PWC = 0, maka

NPV = PWB …………………..…… (2.3b)

Page 10: 215-671-1-PB

Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 4, No. 1, Januari 2011

Maka NPV dapat dihitung sebagai berikut :

n

PWB = ∑ Cb t (FBP) t………………………………………………(lihat 2.1).

t=0

PWB = F1(P/F,i,n)+ F2(P/F,i,n)+ F3(P/F,i,n)+………….. F11(P/F,i,n)

= F1(P/F,8,1)+ F2(P/F,8,2)+ F3(P/F,8,3)+…....... F11(P/F,8,11)

= $481,891,615(0.9259)+$605,067,800(0.8573)+…+ $22,711,030(0.4289)

PWB = $ 3,402,890,178

n

PWC = ∑ Cc t (FBP) t ………………………………………………(lihat 2.2)

t=0

PWC = Inv.+A(P/A,i,n)

= $ 14,700,400 + 782,200(7,1390)

PWC= $ 20,284,525.8.

NPV = PWB – PWC …………………………………………………(lihat 2.3a)

= $ 3,402,890,178 - $ 20,284,525.8

NPV = $ 3,382,605,652.

Karena NPV = US$ 3,382,605,652.00 atau NPV > 0, maka rencana investasi

direkomendasikan layak secara ekonomis.

2. Perhitungan Metode Benefit Cost Ratio (BCR)

Metode BCR ini digunakan untuk memvalidasi hasil evaluasi yang telah dilakukan

dengan metode sebelumnya, yaitu metode NPV, dan juga sebagai analisis

tambahan untuk lebih menguatkan pendapat pertama. Metode ini sangat baik

dilakukan untuk mengevaluasi proyek-proyek pemerintah yang memiliki dampak

langsung pada masyarakat banyak, baik dampak yang bersifat positif maupun

negatif.

Melalui perhitungan BCR akan terlihat perbandingan antara aspek manfaat (benefit)

yang akan diperoleh, dengan aspek biaya (cost) yang ditanggung dengan adanya

investasi tersebut.

Page 11: 215-671-1-PB

Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 4, No. 1, Januari 2011

Evaluasi Rencana :

n

BCR = PWB atau ∑ Cb t (FBP) t

PWC t=0 .

n

∑ Cc t (FBP) t

t=0 ………………………(lihat 2.5)

Maka : BCR = PWB = US$ 3,402,890,178 = 167.75

PWC US$ 20,284,525.80

Karena BCR = 167.75 atau BCR > 1, maka rencana investasi layak dilaksanakan.

3. Perhitungan Metode Internal Rate of Return (IRR)

Perhitungan IRR adalah mencari tingkat suku bunga di saat NPV sama dengan nol,

di mana hasil perhitungan yang dihasilkan berkaitan dengan tingkat kemampuan

cash flow dalam rangka mengembalikan investasi yang dijalankan.

Gambar 2. Grafik Cash Flow Investasi

IRR = iNPV1 + NPV1 . (iNPV2 – iNPV1)…………………(2.7a)

(NPV1 + NPV2)

Page 12: 215-671-1-PB

Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 4, No. 1, Januari 2011

Dengan metode coba-coba untuk mencari IRR dan interpolasi

NPV = 0

IRR PWB – PWC = 0

Jika i = 5%, MARR = i

PWB = F1(P/F,i,n)+ F2(P/F,i,n)+ F3(P/F,i,n)+………….. F11(P/F,i,n)

= F1(P/F,5,1)+ F2(P/F,5,2)+ F3(P/F,5,3)+…....... F11(P/F,5,11)

= $481,891,615(0.9524)+$605,067,800(0.9070)+…+ $22,711,030(0.5847)

PWB = $ 3,831,680,263

PWC = Inv.+A(P/A,i,n)

= $ 14,700,400 + 782,200(8,3064)

PWC= $ 21,197,666.

NPV = PWB – PWC …………………………………………………(lihat 2.3a)

= $ 3,831,680,263 - $ 21,197,666

NPV = $ 3,810,482,596.

Jika i = 10%,MARR = i

PWB = F1(P/F,i,n)+ F2(P/F,i,n)+ F3(P/F,i,n)+………….. F11(P/F,i,n)

= F1(P/F,10,1)+ F2(P/F,10,2)+ F3(P/F,10,3)+…....... F11(P/F,10,11)

= $481,891,615(0.9091)+$605,067,800(0.8264)+…+ $22,711,030(0.3505)

PWB = $ 3,157,019,333

PWC = Inv.+A(P/A,i,n)

= $ 14,700,400 + 782,200(6,4961)

PWC= $ 19,781,649.

NPV = PWB – PWC …………………………………………………(lihat 2.3a)

= $ 3,157,019,333 - $ 19,781,649

NPV = $ 3,137,237,684.

Page 13: 215-671-1-PB

Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 4, No. 1, Januari 2011

Dengan mencari I secara inter polasi :

i – 5% = 0 – (i5%)

10%-5% i10% - i5%

i – 5% = 0 – 3,810,482,596 _____

5% 3,137,237,684 – 3,810,482,596

I – 5% = - 3,810,482,596

5% - 673,244,912

I – 5% = 5.659875816

5%

I – 5% = 5%(5.659875816)

I – 5% = 28,299937908%.

I = 28,299937908% + 5% = 33.3%

Sehingga IRR = 33.3%

Karena IRR = 33.3% atau IRR > MARR = 6.5%, maka rencana investasi tersebut

direkomendasikan layak secara ekonomis untuk dilaksanakan.

4. Perhitungan Metode Analisis Payback Period

Melalui perhitungan sederhana untuk mengetahui pada tahun ke berapa investasi

akan dapat kembali mencapai kurun waktu (Payback Period) adalah sebagai

berikut:

Gambar3. Ilustrasi Payback Period

Pengeluaran_________________

Periode pengembaliannya = 1 + (1 – 0) Pengeluaran – Kum Pendapatan

= 1 + (1) 14,700,400 _________

14,700,400 – 466,409,015

= 1 + (-0.03254)

= 0.967 tahun

Tahun Pendapatan Pengeluaran Kumulatif

0 -14700400 -14700400

1 481891615 782200 466409015

2 605067800 782200 1070694615

Page 14: 215-671-1-PB

Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 4, No. 1, Januari 2011

IV. HASIL ANALISIS. Berdasarkan analisis dan evaluasi yang dilakukan pada bagian perhitungan di atas telah memberikan suatu informasi yang sangat bermanfaat dan dibutuhkan oleh siapa saja yang berkepentingan di dalam rencana investasi untuk pengembangan lapangan minyak dan gas bumi ini. Diharapkan dengan adanya keputusan yang yakin akan memberikan manfaat dan

keuntungan bagi pihak investor dan pemerintah, juga akan memberikan dampak

positif bagi masyarakat di sekitar daerah operasi pengembangan lapangan minyak

dan gas beroperasi, baik tersedianya lapangan pekerjaan maupun pertumbuhan

tingkat perekonomian masyarakat di wilayah itu.

Rangkuman hasil Pengolahan Data

No Analisa Data Hasil perhitungan Keterangan

1 NPV US$3,382,605,652 NPV>0 (layak)

2 BCR 167.75 BCR>1 (layak)

3 IRR 33.30% IRR>6.5% (layak)

4 PbP 0.96Tahun kurun waktu 0.96 Thn

V. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN

Berdasarkan perhitungan dari 3 (tiga) metode kelayakan investasi diperoleh hasil

sebagai berikut:

1. Berdasarkan perhitungan dengan metode Net Present Value dihasilkan : NPV = US$ 3,382,605,652 atau NPV>0 maka rencana investasi direkomendasikan layak secara ekonomis.

2. Berdasarkan perhitungan dengan metode Benefit Cost Ratio dihasilkan : BCR = 167,75, atau BCR > 1, maka rencana investasi layak dilaksanakan.

3. Berdasarkan perhitungan dengan metode Internal Rate of Return dihasilkan: IRR = 33.30% atau IRR > MARR = 6.5%, maka rencana investasi tersebut direkomendasikan layak secara ekonomis untuk dilaksanakan.

4. Investasi akan mencapai pembayaran (bPayback Period) kurang dari satu tahun sejak investasi berproduksi dan menghasilkan benefit.

Dari hasil analisa perhitungan kelayakan yang didasarkan pada semua aspek terkait maka dapat diambil suatu kesimpulan yang menyatakan bahwa investasi yang diajukan adalah layak diterima. SARAN

Adapun saran-saran yang ingin penulis sampaikan setelah memberikan kesimpulan

pada bagian terdahulu, sebagai berikut:

1. Diharapkan dengan analisis kelayakan ekonomis mengenai penambahan sumur minyak dan gas bumi ini akan mendorong pihak investor untuk segera mengimplementasikan investasinya, mengingat jangka waktu kontrak konsesi wilayah pertambangan berlaku hingga tahun 2017, sehingga untuk mencapai

Page 15: 215-671-1-PB

Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 4, No. 1, Januari 2011

masa operasi 11 tahun, akan diperlukan tahap persiapan pra-konstruksi dan konstruksi hingga proyek siap untuk dioperasikan adalah kurang lebih 2 tahun.

2. Memberikan saran kepada Pemerintah Republik Indonesia, dalam hal ini Direktorat MIGAS (Minyak dan Gas Bumi) Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral untuk lebih mendorong dan memotivasi diri dalam memberikan rangsangan kepada pihak-pihak calon investor dan peminat bidang usaha pertambangan, dengan menyediakan data-data dan informasi untuk digunakan dalam proposal analisis kelayakan investasi bidang migas.

3. Kepada pemerintah daerah kabupaten muba sumatra selatan atau pihak manapun yang menaruh perhatian kepada pengembangan usaha dan investasi bidang pertambangan minyak dan gas bumi untuk lebih aktif lagi dalam memberikan support dan dukungannya bagi kemajuan industri migas di indonesia.

DAFTAR PUSTAKA Abdul wahab abdoel kadir, resiko bisnis sektor hulu perminyakan, analisis teknis

dan finansial, cetakan pertama, pt. Pradnya paramita, jakarta, 2004.

Bambang riyanto, dasar-dasar pembelanjaan perusahaan, cetakan pertama, edisi

empat, bpfe, yogyakarta, 1995.

Buchari alma, manajemen pemasaran dan pemasaran jasa, cetakan keenam,

alfabeta, bandung, 2004.

Eugene f. Brigham, louis c. Gapenski, michael c. Ehrhardt, financial management,

theory and practice, ninth edition, the dryden press, forth worth, 1999.

Erlinda muslim, akuntansi biaya, modul kuliah, jurusan teknik industri, fakultas

teknik, universitas pancasila, jakarta, 2004.

Freddy rangkuti, analisis swot teknik membedah kasus bisnis, reorientasi konsep

perencanaan strategis untuk menghadapi abad 21, cetakan kedua belas, pt.

Gramedia pustaka utama, jakarta, 2005.

Gerald j. Thueesen, w.j. Fabrycky, ekonomi teknik, financial accounting principles

and cost system, jilid satu, edisi kesembilan, pt. Prenhallindo, jakarta, 2002.

Nur yulianti hidayah,ekonomi teknik, modul kuliah, jurusan teknik industri, fakultas

teknik, universitas pancasila, jakarta, 2004.

Hermawan kertajaya, memenangkan persaingan dengan segitiga positioning –

deferensiasi – brand, pt. Gramedia pustaka utama, jakarta, 2004.

Husein umar, studi kelayakan bisnis, teknik menganalisis kelayakan rencana bisnis

secara komprehensif, edisi 2, pt. Gramedia pustaka utama, jakarta, 2003.