2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current...

194
Head Office Jl. Raya Pasar Minggu No.7, Jakarta Selatan 12740 INDONESIA Tel : +6221-794 4788 Fax : +6221-799 5621 Email : [email protected] laporan tahunan annual report 2016 laporan tahunan annual report 2016 A THRIVING FUTURE

Transcript of 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current...

Page 1: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Head OfficeJl. Raya Pasar Minggu No.7,Jakarta Selatan 12740INDONESIATel : +6221-794 4788Fax : +6221-799 5621Email : [email protected]

laporan tahunanannual report 2016

laporan tahunanannual report

2016A

Th

riv

ing

FuT

ur

e

Page 2: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

2016A

Th

riv

ing

FuT

ur

e

2016Annual Report

Laporan Tahunan

Page 3: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Sanggahan dan Batasan Tanggung JawabDisclaimer

Laporan Tahunan ini memuat pernyataan kondisi keuangan, hasil

operasi, proyeksi, rencana, strategi, kebijakan, serta tujuan Perseroan,

yang digolongkan sebagai pernyataan ke depan dalam pelaksanaan

perundang-undangan yang berlaku, kecuali hal-hal yang bersifat

historis.

Pernyataan-pernyataan tersebut mengandung potensi risiko, baik

diketahui atau pun tidak, ketidakpastian, maupun faktor-faktor lain

yang dapat menyebabkan hasil aktualnya sangat berbeda dari yang

diharapkan.

Pernyataan-pernyataan prospektif dalam Laporan Tahunan ini dibuat

berdasarkan berbagai asumsi mengenai kondisi terkini dan kondisi

mendatang Perseroan serta lingkungan bisnis di mana Perseroan

menjalankan kegiatan usaha. Perseroan tidak menjamin bahwa

dokumen-dokumen yang telah dipastikan keabsahannya akan

membawa hasil-hasil tertentu sesuai harapan.

Laporan Tahunan ini memuat kata “Perseroan/Kita” yang didefinisikan

sebagai PT Tunas Ridean Tbk. Adakalanya kata “Perusahaan” dan

“Kami” juga digunakan atas dasar kemudahan untuk menyebut

PT Tunas Ridean Tbk secara umum. Laporan Tahunan ini dibuat

dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Dalam hal terdapat

ketidaksesuaian antara, atau jika terdapat perbedaan dalam penafsiran

versi Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, maka versi Bahasa Indonesia

adalah yang berlaku.

This Annual Report contains financial conditions, operation results,

projections, plans, strategies, policies, as well as the Company’s

objectives, which are classified as forward-looking statements in the

implementation of the applicable laws, excluding historical matters.

Such forward-looking statements are subject to known and unknown

risks (prospective), uncertainties, and other factors that could cause the

actual results to differ materially from the expected results.

Prospective statements in this Annual Report are prepared based on

numerous assumptions concerning current conditions and future

events of the Company, and the business environment where the

Company conducts business. The Company shall have no obligation

to guarantee that all the valid documents presented will bring specific

results as expected.

This Annual Report contains the word “the Company/Us” hereinafter

referred to PT Tunas Ridean Tbk. The word “Company” is at times

used to simply refer to PT Tunas Ridean Tbk in general. The Annual

Report is prepared in Bahasa Indonesia and English; thus, in the event

of inconformity between, or difference in statements between Bahasa

Indonesia and English, the statements in Bahasa Indonesia are the ones

that should be referred to.

Page 4: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

A Thriving FutureMelihat kepada pencapaian Perseroan di tahun ini, Perseroan optimis bahwa di masa

yang akan datang, pertumbuhan bisnis Perseroan akan semakin baik. Seiring dengan hal

tersebut, Perseroan berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada

para pelanggan yang telah memberikan kepercayaan dan loyalitasnya terhadap Perseroan.

Perseroan yakin bahwa peningkatan kualitas yang dipadu perluasan jaringan akan membawa

masa depan Perseroan ke arah yang lebih cerah. Optimisme inilah yang menjadi bahan

bakar Perseroan untuk terus tumbuh demi memberikan nilai tambah yang baik bagi seluruh

pemegang saham dan pemangku kepentingan.

Based on the Company’s achievements this year, the Company is optimistic that its business

growth in the future will be better. Hence, the Company is committed to continuously

improving service quality to all customers who have given their trust and loyalty to Tunas

Ridean.

The Company also believes that quality improvement, combined with network expansion

will be able to brighten the Company’s future path. Such optimism drives the Company to

grow sustainably to provide added values for all Shareholders and Stakeholders.

2016A

TH

RIV

ING

FUT

UR

E

2016Annual Report

Laporan Tahunan

Laporan Tahunan 2016 Annual Report 1

Page 5: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Table of Contents

Daftar Isi

01

02

03

04

05

06

Kilas Kinerja

Performance Highlights

Laporan Manajemen

Management Reports

Profil Perusahaan

Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Management Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan

Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Corporate Social Responsibility

Laporan Tahunan 2016 Annual Report2

Page 6: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

01Kilas Kinerja

Performance Highlights

4 Ikhtisar Data Keuangan Penting Key Financial Data Highlights5 Grafik Ikhtisar Data Keuangan Penting Chart of Key Financial Data Highlights6 Ikhtisar Saham Stock Highlights6 Grafik Ikhtisar Saham Chart of Stock Highlights7 Jejak Langkah Milestones10 Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certifications

Page 7: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Ikhtisar Data Keuangan PentingKey Financial Data Highlights

Dalam miliar Rupiah / In billion Rupiah

Total Tunas Grup / Total Tunas Group 2016 2015 2014

Pendapatan Bersih / Net Revenue 12,453.8 10,157.3 11,026.6

Laba Bruto / Gross Profit 1,116.5 750.6 647.9

Laba Tahun Berjalan / Profit for the Year 552.5 292.2 254.0

Jumlah Pendapatan Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada Pemegang Saham / Total Comprehensive Income Attributable to Shareholders 552.2 297.3 244.2

Laba yang Dapat Diatribusikan kepada Pemegang Saham / Profit Attributable to Shareholders 551.7 291.1 253.1

Ekuitas yang Diatribusikan kepada Pemegang Saham / Equity Attributable to Shareholders 2,813.8 2,371.7 2,151.0

Investasi pada Entitas Asosiasi / Investment in Associates 733.6 580.6 447.6

Jumlah Aset / Total Assets 4,977.7 4,361.6 3,966.8

Jumlah Liabilitas / Total Liabilities 2,155.1 1,981.5 1,813.5

Jumlah Saham yang Beredar / Total Outstanding Shares 5.580 5.580 5.580

Laba per Saham / Earnings per Share 99 52 45

Otomotif* / Automotive* 2016 2015 2014

Pendapatan Bersih / Net Revenue 11,806.4 9,541.2 10,544.5

Laba Kotor / Gross Profit 962.8 625.4 543.7

Laba Usaha / Income from Operations 349.1 54.9 15.2

Laba Tahun Berjalan / Profit for the Year 363.3 139.5 122.5

Laba yang Diatribusikan kepada Pemegang Saham / Profit Attributable to Shareholders 362.6 138.6 122.5

Modal Kerja Bersih / Net Working Capital 758.2 650.9 701.3

Jumlah Aset / Total Assets 3,938.5 3,303.5 2,932.6

Jumlah Liabilitas / Total Liabilities 1,390.7 1,174.1 1,027.7

Jasa Sewa* / Rental Service* 2016 2015 2014

Pendapatan Bersih / Net Revenue 647.3 616.0 482.2

Laba Tahun Berjalan / Profit for the Year 24.8 5.3 16.8

Laba yang Diatribusikan kepada Pemegang Saham / Profit Attributable to Shareholders 24.8 5.1 16.0

Modal Kerja Bersih / Net Working Capital (246.9) (128.3) (172.6)

Jumlah Aset / Total Assets 1,039.2 1,058.1 1,034.2

Jumlah Liabilitas / Total Liabilities 764.4 807.4 785.8

Jasa Keuangan / Financial Services 2016 2015 2014

49% Bagian Atas Laba Bersih MTF / 49% Share of MTF Profit 164.3 147.4 114.7

Dividen / Dividend 2016 2015 2014

Total Dividen Tunai / Total Cash Dividend 167.4 89.3 78.1

Dividen Per Saham (dalam Rupiah dibagi 5.580 juta Saham) / Dividend per Share (in Rupiah Divided by 5,580 million shares) 30.0 16.0 14.0

Rasio Keuangan / Financial Ratios 2016 2015 2014

Laba/Rata-Rata Jumlah Aset / Average Return on Assets 11.8% 7.0% 6.8%

Laba/Rata-Rata Ekuitas yang Diatribusikan kepada Pemegang Saham / Average Return on Equity Attributable to Shareholders 21.3% 12.9% 12.2%

Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4

Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8 0.8 0.8

Liabilitas terhadap Aset / Liabilities to Assets 0.4 0.5 0.5

*Setelah eliminasi antar Tunas Group / After elimination within Tunas Group

Laporan Tahunan 2016 Annual Report4

Page 8: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Grafik Ikhtisar Data Keuangan PentingChart of Key Financial Data Highlights

Unit Penjualan Kendaraan BermotorVehicles Unit Sales

Laba Per Saham dan Dividen Per SahamEarnings Per Share and Dividend Per Share

Kendaraan Roda EmpatFour-Wheeled Vehicles

Rasio Harga Terhadap LabaPrice to Earnings Ratio

Dividen Per SahamDividend Per Share

Kendaraan Roda DuaTwo-Wheeled Vehicles

Kapitalisasi PasarMarket Capitalization

Laba Per SahamEarnings Per Share

Dalam miliar RupiahIn billion RupiahDalam miliar Rupiah

In billion Rupiah

Dalam miliar RupiahIn billion Rupiah

Dalam miliar RupiahIn billion Rupiah

Dalam miliar RupiahIn billion Rupiah

Dalam miliar RupiahIn billion Rupiah

Kapitalisasi Pasar dan Rasio Harga terhadap LabaMarket Capitalization and Price to Earnings Ratio

Pendapatan BersihNet Revenue

Laba yang Diatribusikan kepada Pemegang SahamProfit Attributable to Shareholders

Ekuitas yang Diatribusikan kepada Pemegang SahamEquity Attributable to Shareholders

2014

2014

2014

2015

2015

2015

2014

2014

2014

2015

2015

2015

2016

2016

2016

2016

2016

2016

10,157.3

291.1

551.7

2,371.72,813.8

11,026.6

53,829 51,027

30

209,228

45

3,376

206,343

99

7,254

206,328

52

3,348

43,478

16

253.1

2,151.0

12,453.8

14

13.3 13.111.5

Laporan Tahunan 2016 Annual Report 5

Kilas K

inerja 2016

2016 Performance H

ighlights

Page 9: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Ikhtisar SahamStock Highlights

Grafik Ikhtisar SahamChart of Stock Highlights

Saham Perseroan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI)

dengan kode saham “TURI”. Saham Perseroan pada akhir tahun

2016 ditutup di level Rp1.300 sehingga membentuk kapitalisasi

pasar Rp7.254.000.000.000. Sepanjang tahun 2016, saham

Perseroan diperdagangkan rata-rata di level Rp1.171. Saham

Perseroan menyentuh level tertinggi pada bulan Juni 2016 saat

diperdagangkan di level Rp1.500 per lembar saham.

The Company’s shares were traded on the Indonesia Stock

Exchange (IDX) with ticker code of TURI. At the end of 2016,

TURI closed at Rp1,300, booking market capitalization of

Rp7,254,000,000,000. During the year, the Company’s shares

traded at the average of Rp1,171 with the highest price

reaching Rp1,500 per share in June 2016.

2014 MEI MEI MEIMAR MAR MARSEP SEP SEPJUL JUL JULNOV NOV NOV DES2015 2016

Harga Saham TURI sejak Tahun 2014TURI Stock Price since 2014

Dalam Rupiah / In Rupiah

1.500

1.350

1.050

750

450

1.200

900

600

300

Laporan Tahunan 2016 Annual Report6

Page 10: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Jejak LangkahMilestones

1967 20051980 2002 & 2003

1974 20061995 2004

Pendirian Tunas Indonesia Motor sebagai importir dan penjual mobil baru maupun bekas merek Fiat, Holden dan Mercedes-Benz.

The establishment of Tunas Indonesia Motor as an importer and retailer of new and used cars for Fiat, Holden and Mercedes-Benz.

Penganugerahan penghargaan nasional untuk kategori Penjualan dan Layanan Purna-Jual dari Toyota.

The national award in various Sales and Aftersales Services categories from Toyota.

Pendirian PT Tunas Ridean yang bertindak sebagai induk perusahaan.

PT Tunas Ridean established as a holding company.

Penobatan Perseroan sebagai Emiten Terbaik di Sektor Perdagangan untuk periode 2002-2003 oleh Majalah Investor.

Awarded as the Best Publicly-Listed Company in the Trading sector by Investor Magazine.

Penunjukkan Perseroan sebagai diler resmi mobil merek Toyota, Daihatsu, BMW, Peugeot, dan Renault untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya, serta diler resmi motor merek Honda untuk wilayah Lampung.

The appointment of the Company as the authorized dealer for brand including Toyota, Daihatsu, BMW, Peugeot, and Renault, for Jakarta region and the surrounding province, as well as the authorized dealer of Honda motorcycles for the Lampung region.

• Penganugerahan penghargaan nasional untuk kategori Layanan Purna-Jual oleh Daihatsu.

• Penganugerahan penghargaan Ernst & Young Entrepreneurship Lifetime Achievement Award kepada Anton Setiawan, Pendiri Tunas Grup.

• The national award in various Sales and Aftersales Services categories by Daihatsu.

• The Ernst & Young Entrepreneurship Lifetime Achievement Award for Anton Setiawan, founder of Tunas Group.

• Pencatatan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia melalui penawaran umum saham perdana atas 30% modal ditempatkan.

• Akuisisi 25% kepemilikan saham Perseroan oleh Grup Jardine Motors.

• The stock listed on Indonesia Stock Exchange through an initial public offering for 30% of total issued stocks.

• The acquisition of 25% of the Company’s stocks by Jardine Motors Group.

Penganugerahan penghargaan sebagai diler Toyota terbaik di bidang kepuasan pelanggan tingkat nasional.

The national award for Best Toyota Dealer in the category of Customer Satisfaction.

Laporan Tahunan 2016 Annual Report 7

Kilas K

inerja

Performance H

ighlights

Page 11: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

2007 2009

2008 2010

• Penganugerahan berbagai penghargaan nasional bagi Tunas Grup untuk kategori Penjualan dan Layanan Purna-Jual oleh BMW, Toyota dan Daihatsu.

• Penganugerahan penghargaan Golden Award bagi Tunas Finance untuk kategori Kepuasan Pelanggan yang diberikan oleh Majalah Marketing dan Carre-CSSL.

• The national awards for Tunas Group in various Sales and Aftersales Services categories by BMW, Toyota and Daihatsu.

• The Golden Award for Tunas Finance in the category of Customer Satisfaction from Marketing Magazine and Carre-CSSL.

• Penganugerahan penghargaan 1st Ranking of the Best Public Companies Based on RWA (Relative Wealth Added) Method untuk Retailing bagi Tunas Grup yang diselenggarakan oleh Majalah SWA.

• Penganugerahan penghargaan Best Small-Cap di ajang Asia’s Best Companies Poll untuk Tunas Grup yang diselenggarakan oleh Finance Asia.

• Penganugerahan berbagai penghargaan nasional bagi Tunas Grup untuk kategori Penjualan dan Layanan Purna –Jual dari BMW, Toyota dan Daihatsu.

• Penjualan 51% kepemilikan saham Perseroan di Tunas Finance kepada PT Bank Mandiri Tbk (Persero) yang diikuti dengan perubahan nama perusahaan menjadi PT Mandiri Tunas Finance.

• 1st Ranking of the Best Public Companies Based on RWA (Relative Wealth Added) Method for Retailing held by SWA Magazine.

• The Best Small-Cap Award at Asia’s Best Companies Poll held by FinanceAsia.

• The national awards in various Sales and Aftersales Services categories by BMW, Toyota and Daihatsu.

• The sales of 51% of Tunas Finance to PT Bank Mandiri Tbk (Persero), which was renamed as PT Mandiri Tunas Finance.

• Tunas Rental menerima sertifikasi ISO 9001:2000.

• Grup Tunas Ridean kembali menerima berbagai penghargaan nasional untuk kategori Penjualan dan Layanan Purna-Jual dari BMW, Toyota dan Daihatsu.

• Kembali menerima penghargaan Emiten Terbaik di sektor perdagangan tahun 2008 untuk ketiga kalinya dari Majalah Investor.

• Tunas Finance meraih predikat “Sangat Baik” dari Majalah Info Bank.

• Tunas Finance meraih predikat Mutifinance Terbaik 2008 dari Majalah Investor untuk kategori Aset Rp2-4 triliun.

• Tunas Rental achieved ISO 9001:2000 certification.

• Won numerous national awards in Sales and Aftersales categories from BMW, Toyota and Daihatsu.

• Awarded Best Listed Company in the Trade Sector in 2008 by Investor Magazine for the third time.

• Tunas Finance awarded “Very Good” rating by Info Bank Magazine.

• Tunas Finance awarded Best Multifinance Company 2008 by Investor Magazine in the Rp2-4 trillion assets category.

• Penganugerahan sertifikasi ISO 9001:2008 bagi Tunas Rental.

• Penganugerahan berbagai penghargaan nasional bagi Tunas Grup untuk kategori Penjualan dan Layanan Purna –Jual dari BMW, Toyota dan Daihatsu.

• Tunas Grup meraih peringkat 60 sebagai Perusahaan Terbesar di Indonesia dan peringkat 40 untuk kategori Fastest Growing Company di Indonesia oleh Majalah Fortune Indonesia.

• Penganugerahan penghargaan SWA 100 “Indonesia Best Public Companies 2010 Based on WAI (Wealth Added Index)” Method yang diselenggarakan oleh Majalah SWA.

• The ISO 9001:2008 Certification for Tunas Rental.

• The national awards for Tunas Group in various Sales and Aftersales Services categories by BMW, Toyota and Daihatsu.

• Ranked 60 as the Biggest Company in Indonesia and was ranked 40 in the category of Fastest Growing Company in Indonesia by Fortune Indonesia Magazine.

• The SWA 100 award of “Indonesia Best Public Companies 2010 Based on WAI (Wealth Added Index)” Method held by SWA Magazine.

2011

• Penganugerahan berbagai penghargaan nasional bagi Tunas Grup untuk kategori Penjualan & Layanan Purna-Jual oleh BMW, Honda Motorcycle, Toyota dan Daihatsu.

• Penganugerahan penghargaan SWA 100 “Indonesia Best Public Companies 2011 Based on WAI (Wealth Added Index)” Method yang diselenggarakan oleh Majalah SWA.

• The national award for Tunas Group in various Sales and Aftersales Services categories by BMW, Honda Motorcycle, Toyota and Daihatsu.

• The SWA 100 award of “Indonesia Best Public Companies 2011 Based on WAI (Wealth Added Index)” Method held by SWA Magazine.

Laporan Tahunan 2016 Annual Report8

Page 12: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

2012

• Penganugerahan penghargaan tingkat nasional bagi Tunas Grup untuk kategori Layanan Purna Jual oleh sepeda Motor Honda, serta penghargaan dari Toyota dan BMW untuk kategori Penjualan dan Layanan Purna-Jual dan penghargaan dari Daihatsu untuk kategori Layanan Purna Jual.

• Penganugerahan penghargaan SWA 100 “Indonesia Best Public Companies 2012 Based on WAI (Wealth Added Index)” Method yang diselenggarakan oleh Majalah SWA.

• Akuisisi PT Rahardja Ekalancar (kini Tunas Isuzu) oleh Tunas Grup, yang merupakan diler resmi Isuzu.

• The national award for Tunas Group in the category of Aftersales held by Honda motorcycle, as well as the awards from Toyota and BMW in the category of Sales and Aftersales Services and a Daihatsu’s award in the category of Aftersales Service.

• The SWA 100 award of “Indonesia Best Public Companies 2012 Based on WAI (Wealth Added Index)” Method held by SWA Magazine.

• The acquisition over PT Rahardja Ekalancar (now Tunas Isuzu) by Tunas Group, which is the authorized dealer of Isuzu.

2013

• Penganugerahan penghargaan tingkat nasional bagi Tunas Grup untuk kategori Penjualan dan Layanan Purna-Jual oleh Toyota, Daihatsu, BMW, dan Honda Motor.

• Penganugerahan penghargaan SWA 100 “Indonesia Best Public Companies 2013 Based on WAI (Wealth Added Index)” Method yang diselenggarakan oleh Majalah SWA.

• Mendirikan PT Mitra Asri Pratama (Manpower Services).

• The national awards for Tunas Group in the category of Sales and Aftersales Services held by Toyota, Daihatsu, BMW, and Honda Motor.

• The SWA 100 award of “Indonesia Best Public Companies 2013 Based on WAI (Wealth Added Index)” Method held by SWA Magazine.

• Established PT Mitra Asri Pratama (Manpower Services).

2014

• Tunas Toyota memenangkan juara 1 untuk kategori foreman dan juara 2 untuk mekanik dalam National Aftersales Contest.

• Tunas BMW meraih penghargaan Best of The Best Sales.

• Tunas Dwipa Matra meraih juara 1 dalam Honda Service Contest untuk kategori Front Liner People.

• Mendirikan PT Asia Surya Perkasa (diler motor Honda untuk area Bangka Belitung).

• Tunas Toyota won the first place in the category of foreman and the second place in the category of Mechanic at National Aftersales Contest.

• Tunas BMW won Best of the Best Sales award.

• Tunas Dwipa Matra won the first place at Honda Service Contest in the category of Front Liner.

• Established PT Asia Surya Perkasa (Honda Motor dealer for Bangka Belitung area).

2015

• Tunas Grup meraih beberapa penghargaan nasional untuk kategori Penjualan dan Layanan Purna-Jual dari Honda Motorcycle, Toyota maupun dari Daihatsu.

• Tunas Rental menerima sertifikasi ISO 9001:2015.

• Tunas Group received a number of national awards in the category of Sales and Aftersales Service from Honda Motorcycle, Toyota and Daihatsu.

• Tunas Rental achieved ISO 9001:2015 certification.

2016

• Tunas Dwipa Matra memenangkan juara 1 untuk kategori Front Line People dalam Kontes Layanan Honda Nasional 2016.

• Penganugerahan berbagai penghargaan nasional bagi Tunas Grup untuk kategori Penjualan & Layanan Purna-Jual oleh Toyota, Daihatsu, Isuzu, dan Honda Motorcycle.

• Tunas Dwipa Matra won the 1st rank for Front Line People category in 2016 National Honda Service Contest.

• Awarding of various national accolades for Tunas Group, for the Sales & After-Sales Service from Toyota, Daihatsu, Isuzu and Honda Motorcycle.

Laporan Tahunan 2016 Annual Report 9

Kilas K

inerja

Performance H

ighlights

Page 13: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Penghargaan dan SertifikasiAwards and Certifications

AWARD TUNAS GROUP 2016

1. Kontes Layanan Honda 2016 - Juara pertama Front Line

People Destania Indah Putri (TDM Raden Intan Lampung)

2. Asean Skills Competition - Medali Silver Mechanic Tunas

Daihatsu

3. The Best Contact Center Indonesia (TBCCI) - Best of the

Best Manager ICCA 2016 - Platinum Medal Dony Ronaldo

(TDM Lampung)

4. After Sales Achievement rewards - Tunas Isuzu

5. National Kaizen and Innovation Marathon 2016 - The Best

Kaizen Leader Abdul Haris Haytami (Tunas Toyota Pasar

Minggu)

6. National Kaizen and Innovation Marathon 2016 - The Best

Kaizen 2016 (Tunas Toyota Tangerang)

7. Juara 1 The Best Outlet - Dealer Outlet 2016 (Tunas Daihatsu

Soepomo)

8. Juara 1 The Best CS Dealer Outlet 2016 (Tunas Daihatsu

Garut)

9. Juara 2 The Best Sales Dealer Outlet 2016 (Tunas Daihatsu

Soepomo)

10. Dealer Terbaik Pertama Kendaraan Penumpang dan Niaga

ringan (Tunas Isuzu)

11. Best Outlet Dealer 2016 kategori Penjualan Unit Kendaraan

Penumpang dan Niaga Ringan (Tunas Isuzu)

12. Best Outlet Dealer 2016 kategori Customer Service (Tunas

Isuzu)

TUNAS GROUP 2016 AWARDS

1. Honda Service Contest 2016 – 1st Place for Front Line People

for Destania Indah Putri (TDM Raden Intan Lampung)

2. ASEAN Skills Competition – Silver Medal Mechanic Tunas

Daihatsu

3. The Best Contact Center Indonesia (TBCCI) – Best of the

Best Manager ICCA 2016 – Platinum Medal Dony Ronaldo

(TDM Lampung)

4. After Sales Achievement rewards – Tunas Isuzu

5. National Kaizen and Innovation Marathon 2016 - The Best

Kaizen Leader Abdul Haris Haytami (Tunas Toyota Pasar

Minggu)

6. National Kaizen and Innovation Marathon 2016 – The Best

Kaizen 2016 (Tunas Toyouta Tangerang)

7. 1st Place The Best Outlet – Dealer Outlet 2016 (Tunas

Daihatsu Soepomo)

8. 1st Place The Best CS Dealer Outlet 2016 (Tunas Daihatsu

Garut)

9. 2nd Place The Best Sales Dealer Outlet 2016 (Tunas Daihatsu

Soepomo)

10. 1st Place The Best Dealer for Light Passenger and Commercial

Vehicles (Tunas Isuzu)

11. Best Outlet Dealer 2016 category of Sales of Light Passengers

and Commercial Vehicles (Tunas Isuzu)

12. Best Outlet Dealer 2016, Category of Customer Service

(Tunas Isuzu)

Laporan Tahunan 2016 Annual Report10

Page 14: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

02Laporan Manajemen

Management Reports

12 Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report18 Laporan Direksi Board of Directors Report

Page 15: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Sambutan Komisaris UtamaBoard of Commissioners Report

Dalam melaksanakan tugas pengawasan, Kami dibantu oleh Komite Audit dan Komite Nominasi dan Remunerasi.

In performing our supervisory duties, we are assisted by the Audit Committee and Nomination and Remuneration Committee of the Company.

Honorable Shareholders,

We are thankful that we have achieved an optimum

performance in 2016. On behalf of the Board of

Commissioners, I would like to present the report

on our duties and responsibilities for the year ended

December 31, 2016.

During 2016, domestic economy began to show

recovery trend marked by the growth rate of 5.0%

and the strengthening of Rupiah against US Dollar at

the end of the year, reaching the level of Rp13,436

per USD. All of these positive indicators certainly

contributed the improved performance of Tunas

Group in 2016.

Para Pemegang Saham yang Terhormat,

Puji syukur kita telah berhasil melalui tahun 2016

dengan pencapaian yang optimal. Izinkan kami

untuk menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan

tanggung jawab Dewan Komisaris untuk tahun buku

2016 yang berakhir pada 31 Desember 2016.

Di tahun 2016, perekonomian Indonesia cenderung

membaik apabila dibandingkan dengan tahun lalu.

Hal ini ditandai dengan angka pertumbuhan ekonomi

yang menyentuh angka 5,0% dan nilai tukar Rupiah

terhadap Dolar Amerika Serikat yang menguat

signifikan pada akhir tahun di level Rp13.436

Sejumlah indikator positif tersebut turut memengaruhi

kinerja Tunas Group sepanjang 2016 yang tercatat

mengalami peningkatan.

Aset LancarCurrent Assets

2.2Rp

triliun/trillion

Laporan Tahunan 2016 Annual Report12

Page 16: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Lapo

ran M

anajem

en

Managem

ent Report

AnTOn SETIAwAnKomisaris UtamaPresident Commissioner

13Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Page 17: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Selain kondisi ekonomi nasional yang membaik, peningkatan

kinerja Perseroan pada tahun ini tercapai berkat munculnya

kendaraan model baru yang mampu mendorong volume

penjualan. Di sisi lain, pada tahun 2016 persaingan di

antara sesama diler semakin ketat disemua merek utama.

Di tengah sejumlah tantangan bisnis otomotif, merupakan

kebanggaan bagi kami untuk melaporkan bahwa Perseroan

telah mengupayakan berbagai cara cerdas untuk tetap

dapat mempertahankan profitabilitas bisnis sehingga kinerja

Perseroan secara umum dalam kondisi yang baik.

Other than the improvement in national economy, the

Company’s performance this year was supported by a number

of new car launches which boosted the sales volume. However,

competition among dealers was intense across all major brands

in 2016. Despite such rigorous challenges in the industry, we

are proud to report that the Company has implemented various

strategic policies and has been able to maintain its profitability,

generating optimum operational and financial performance.

1. HEnG CARLA HEnDRIEK Komisaris Independen Independent Commissioner

2. HASLAM PREESTOn Komisaris Commissioner

3. AnTOn SETIAwAn Komisaris Utama President Commissioner

4. DR. COSMAS BATUBARA wakil Komisaris Utama-Komisaris

Independen Vice President Commissioner-

Independent Commissioner

Kiri ke KananLeft to the Right

5. HOnG AnTOn LEOMAn Komisaris Commissioner

Laporan Tahunan 2016 Annual Report14

Page 18: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PEnILAIAn TERHADAP KInERJA DIREKSI

Secara umum, kinerja keuangan Perseroan di tahun ini

mengalami pertumbuhan mencapai angka Rp551,7 miliar

Pencapaian ini merupakan hasil dari konsistensi Direksi dalam

menerapkan strategi yang telah disusun untuk mengantisipasi

tantangan yang ada. Dewan Komisaris berpendapat bahwa

Direksi sudah sangat baik dalam merespon dan mengantisipasi

tantangan tersebut dengan melakukan tindakan-tindakan

terbaik dalam upaya meningkatkan efektivitas kerja.

Tantangan persaingan dapat dikelola dengan baik dan

profesional oleh Direksi dengan memprioritaskan kebutuhan

pelanggan melalui pelayanan yang unggul dan efisiensi

kerja melalui operasional yang baik. Kedua strategi tersebut

merupakan fondasi yang kokoh untuk menciptakan

pertumbuhan bisnis Tunas Group di masa depan. Kami puas

dengan kinerja Direksi dalam menghadapi berbagai tantangan

di tahun 2016.

PEnGAwASAn ATAS IMPLEMEnTASI STRATEGI PERSEROAn Dewan Komisaris berkomitmen penuh menjalankan fungsi

pengawasan dan pengarahan serta nasihat kepada Direksi

dalam pengelolaan dan pengurusan Perseroan. Proses supervisi

ini dilakukan dalam upaya meningkatkan kinerja Perseroan

yang semakin baik. Selama 2016, proses pengawasan yang

dilakukan oleh Dewan Komisaris telah berjalan dengan baik

tercermin dari komunikasi dan hubungan yang baik antara

Dewan Komisaris dan Dewan Direksi.

Meskipun demikian, kami memandang bahwa terdapat

beberapa strategi yang masih harus ditingkatkan lagi, yaitu

berkaitan dengan sinergi. Untuk meningkatkan sinergi

diperlukan inovasi yang berkelanjutan antara pemasaran

dan layanan pelanggan. Hal ini kami pandang perlu sebagai

upaya untuk membangun loyalitas pelanggan, sehingga pada

akhirnya dapat mempertahankan dan memperkuat pangsa

pasar Perseroan di masa mendatang. Arahan ini dapat menjadi

pedoman bagi Direksi untuk pencapaian rencana bisnis

Perseroan di masa datang dan kami percaya bahwa Direksi akan

mampu memimpin Perusahaan lebih baik di masa mendatang.

ASSESSMEnT On BOARD OF DIRECTORS PERFORMAnCE The Company’s financial performance in 2016 improved to of

Rp551.7 billion. This achievement was the result of Board of

Directors’ consistency in implementing strategies that were

prepared to anticipate the potential challenges. The Board of

Commissioners is of the opinion that the Board of Directors

has properly conducted their duties in responding to and

anticipating the challenges by taking the best action in order to

improve business effectiveness.

Competition was managed in a proper and professional

manner by the Board of Directors by prioritizing customers’

needs through excellent service and efficient operations. Both

strategies served as a strong foundation to create a sustainable

business for Tunas Ridean in the future. We are satisfied with

the Board of Directors’ performance in meeting all challenges

of 2016.

SUPERvISIOn On THE IMPLEMEnTATIOn OF COMPAny STRATEGyThe Board of Commissioners is fully committed to carry out

supervisory and advisory duties and to provide recommendations

to the Board of Directors in managing the Company’s business.

This supervision process is conducted to further elevate the

Company’s performance. During 2016, the process has been

well performed as reflected on the good communication and

relationship between the Board of Commissioners and the

Board of Directors.

Nevertheless, we observe several strategies that need to be

improved further, particularly the ones related to synergy. In

order to boost synergy, continuous innovations is necessary

between marketing and customer service. This is required to

build customers’ loyalty with the end goal to maintain and grow

the Company’s market share in years to come. This advice has

become a guideline for the Board of Directors to and we believe

that the Board of Directors will be able to lead the Company

towards a sustainable future.

Lapo

ran M

anajem

en

Managem

ent Report

Laporan Tahunan 2016 Annual Report 15

Page 19: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PAnDAnGAn ATAS PROSPEK USAHA Di tengah persaingan bisnis merek otomotif terkemuka yang

beragam di tanah air, tidak menyurutkan optimisme Perseroan

untuk dapat kembali meraih pertumbuhan kinerja yang kuat di

tahun 2017. Stabilitas ekonomi Indonesia menjadi salah satu

faktor pendorong prospek penjualan mobil dan motor di tahun

2017.

Di tahun mendatang, Perseroan diharapkan dapat melanjutkan

kesuksesan yang telah dicapai Perseroan pada tahun ini. Kami

mendukung keputusan Direksi yang menitikberatkan pada

perubahan yang inovatif menyangkut proses kerja bisnis.

Strategi Leading the Transformation yang ditetapkan Direksi

merupakan langkah baik yang ditujukan untuk menciptakan

masa depan yang menggairahkan bagi Perseroan sekaligus

dapat meningkatkan nilai Perusahaan.

Dewan Komisaris berharap agar jajaran Direksi dapat tetap

melanjutkan dan menyelesaikan tugas-tugasnya sesuai rencana

bisnis yang telah ditetapkan dengan penuh semangat, kaya

inovasi dan secara profesional.

PAnDAnGAn TERHADAP TATA KELOLA PERUSAHAAn Dalam melaksanakan tugas pengawasan, Dewan Komisaris

dibantu oleh Komite Audit dan Komite Nominasi dan

Remunerasi. Di tahun ini, Dewan Komisaris sangat terbantu

oleh peran kedua komite tersebut yang secara aktif memberikan

masukan terhadap proses penegakan tata kelola.

Sistem Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) pada tahun

ini menurut pandangan kami telah dikembangkan dengan

semakin baik. Kami percaya bahwa pelaksanaan GCG bukan

hanya menjadi tanggung jawab Direksi semata, melainkan

juga menjadi tanggung jawab seluruh karyawan perusahaan.

Berdasarkan hal tersebut, kami mengapresiasi upaya Direksi

menjalankan dan mengkomunikasikan nilai-nilai budaya

Perusahaan yang didasari prinsip-prinsip GCG agar seluruh

pihak dapat ikut berkontribusi dalam melaksanakan dan

mengawasi pelaksanaan tata kelola perusahaan.

OPInIOn On BUSInESS OUTLOOK Amidst the intense business competition among major

automotive brands in the country, the Company remains

committed to achieve another strong performance in 2017.

Domestic economic stability will be the key driver to the outlook

of car and motorcycle sales in 2017.

We expect that the Company will continue its momentum next

year through the decisions made by the Board of Directors to

focus on making innovative transformation regarding business

processes. The strategy of Leading the Transformation set by

the Board of Directors is an appropriate step aimed at providing

better a future that will benefit the Company in addition to

creating more values for all stakeholders.

We also hope that the Board of Directors will sustain their

performance and accomplish their targets in accordance with

the business plan, backed by dedication, innovations and

professionalism.

OPInIOn On CORPORATE GOvERnAnCE

In performing our supervisory duties, we are assisted by

the Audit Committee and Nomination and Remuneration

Committee of the Company. In 2016, both Committees

actively provided inputs and advice regarding the enforcement

of corporate governance.

The System of Good Corporate Governance (GCG) has been

well implemented during the reporting year. We believe that

the application of best practices of GCG is not only the duty of

Board of Directors, but also the responsibility of all personnel of

the Company. Taking off from such paradigm, we appreciate

the Board of Directors’ effort to implement and communicate

the Corporate Culture that is based on GCG principles so

that all personnel can contribute and monitor the Company’s

governance.

Laporan Tahunan 2016 Annual Report16

Page 20: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

AnTOn SETIAwAnKomisaris Utama

President Commissioner

PEMBERIAn nASIHAT KEPADA DIREKSI

Sepanjang 2016, Dewan Komisaris telah memberikan

pandangan serta arahan kepada segenap jajaran Direksi.

Prosedur pemberian arahan ini kami lakukan secara rutin pada

saat pertemuan dengan jajaran Direksi yang pada tahun ini

telah dilakukan sebanyak 4 kali.

PERUBAHAn KOMPOSISI DEwAn KOMISARIS

Di tahun ini, komposisi Dewan Komisaris mengalami

perubahan. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham

(RUPS) Tahunan tanggal 21 April 2016, Pemegang Saham

menerima baik pengunduran diri Ibu Debby Katharina Setiawan

selaku Komisaris Perseroan dan kami berterima kasih sebesar-

besarnya atas segala jasa dan kontribusi beliau yang telah

diberikan kepada Perseroan selama ini. Selanjutnya, Pemegang

Saham menyetujui pengangkatan Bapak Hong Anton Leoman

selaku Komisaris Perseroan yang baru.

Dengan demikian, komposisi Dewan Komisaris Perseroan pada

2016 adalah sebagai berikut:

Komisaris Utama : Anton Setiawan

Wakil Komisaris Utama/Independen : DR. Cosmas Batubara

Komisaris : Hong Anton Leoman

Komisaris : Haslam Preeston

Komisaris Independen : Heng Carla Hendriek

PEnUTUP Akhir kata, saya mewakili Dewan Komisaris memberikan

apresiasi tertinggi kepada segenap manajemen dan karyawan

atas prestasi dan upayanya selama tahun 2016. Kami juga

berterima kasih kepada para Pemegang Saham, pelanggan,

dan seluruh Pemangku Kepentingan atas dukungan dan

kepercayaan Anda yang tak pernah surut hingga hari ini.

PROvISIOn OF ADvICE TO THE BOARD OF DIRECTORS During the year, the Board of Commissioners has given our

opinion and directions to the Board of Directors. The advisory

procedure is carried out regularly during the meeting with

members of Board of Directors which were held for 4 times.

CHAnGES In THE COMPOSITIOn OF BOARD OF COMMISSIOnERS There was a change in the composition of Board of

Commissioners in 2016. Pursuant to the resolution of Annual

General Meeting of Shareholders (AGMS) dated April 21, 2016,

the Shareholders approved the resignation of Mrs. Debby

Katharina Setiawan from her post as a Commissioner of the

Company and approved the appointment of Mr. Hong Anton

Leoman as the new Commissioner. We would like to offer

our sincerest gratitude to Mrs. Setiawan for her services given

to the Company and welcome Mr. Leoman to the Board of

Commissioners.

Hence, as of the end of 2016, the composition of the Company’s

Board of Commissioners is as follows:

President Commissioner : Anton Setiawan

Vice President Commissioner/ : DR. Cosmas Batubara

Independent Commissioner

Commissioner : Hong Anton Leoman

Commissioner : Haslam Preeston

Independent Commissioner : Heng Carla Hendriek

CLOSInGTo close the report, we would like to extend our utmost

appreciation to the Company’s management and all employees

for the achievements and dedication given to the Company

during 2016. We would also like to offer our gratitude to all

Shareholders, customers, and other Stakeholders for their

support and trust throughout the year and for many years to

come.

Lapo

ran M

anajem

en

Managem

ent Report

Laporan Tahunan 2016 Annual Report 17

Page 21: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Laporan DireksiBoard of Directors Report

Kami percaya bahwa program CSR merupakan investasi bagi Perusahaan demi pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis.

We believe that CSR program is an investment for the Company to achieve sustainable growth.

Honorable Shareholders,

On behalf of the Board of Directors, I would like to

present the 2016 Annual Report to the shareholders

and stakeholders, with regards to our performance

and our commitment to realize the Company’s vision

and mission.

2016 was a challenging year for the Company.

The global economic condition in 2016 was full of

uncertainties including changes in monetary policies

of major economies and global commodity prices.

Fortunately, Indonesia managed to record positive

economic growth compared to other developing

countries this year. Domestic economic growth of

2016 was recorded at 5.0%, marginally higher than

previous year at 4.9 %. In addition, Rupiah exchange

rate also strengthened against US Dollar this year, at

13,436 per USD compared to last year’s Rp15,000 per

USD.

Para Pemegang Saham yang Terhormat,

Perkenankan kami, selaku Direksi Tunas Group

menyampaikan laporan tahunan untuk periode 2016.

Laporan ini merupakan pertanggungjawaban kami

atas upaya mencapai target kinerja dan komitmen

memenuhi visi dan misi Perusahaan.

Tahun 2016 merupakan tahun yang penuh tantangan

untuk Perseroan. Perekonomian global pada 2016

masih dipenuhi oleh ketidakpastian termasuk

perubahan kebijakan moneter negara maju dan harga

komoditas internasional.

Namun, di sisi lain Indonesia berhasil meraih

pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dibandingkan

perekonomian negara-negara berkembang lainnya.

Tercatat pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2016

ini mencapai angka 5,0%, lebih baik dibandingkan

pertumbuhan ekonomi 2015 lalu yang berada di

angka 4,9%. Sama halnya dengan nilai tukar mata

uang Rupiah yang pada tahun ini berada di level

13.436 per USD, menguat jika dibandingkan pada

2015 yang menyentuh level Rp15.000 per USD.

Pendapatan Bersih

Net Revenue

12.5triliun/trillion

Rp

Laporan Tahunan 2016 Annual Report18

Page 22: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

RICO ADISURJA SETIAwAnDirektur UtamaPresident Director

Lapo

ran M

anajem

en

Managem

ent Report

19Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Page 23: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Membaiknya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat

mendorong daya beli konsumen. Terkait industri otomotif,

dirilisnya produk kendaraan bermotor baru di tahun 2016

dan kelanjutan investasi dalam beberapa tahun terakhir

menandakan perkembangan positif industri.

This positive performance of Rupiah against USD has boosted

consumers’ purchasing power. In regards to the automotive

industry, the launches of new products in 2016 and continuous

investment over the last few years indicate the positive

development of the industry.

Kiri ke KananLeft to the Right

1. TAn FOny SALIM Direktur Director

2. nUGRAHA InDRA PERMADI Direktur Director

3. RICO ADISURJA SETIAwAn Direktur Utama President Director

4. KEnT TEO Direktur Director

5. TEnny FEByAnA HALIM Direktur Director

Laporan Tahunan 2016 Annual Report20

Page 24: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

AnALISIS ATAS KInERJA PERUSAHAAn

Tren perbaikan ekonomi yang terjadi di tahun 2016 turut

dirasakan pada angka penjualan mobil nasional yang juga

meningkat. Sepanjang 2016, penjualan mobil di Indonesia

tercatat meningkat sebesar 5%. Kenaikan penjualan ini

ditopang oleh beberapa faktor, antara lain mulai stabilnya

ekonomi dan peluncuran sejumlah model baru yang mampu

merangsang minat beli konsumen.

Positifnya kinerja industri otomotif nasional juga turut

berdampak pada kinerja keuangan Perseroan. Tahun 2016,

Perseroan mampu mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp

12,5 triliun, meningkat 23% dibandingkan tahun lalu sebesar

Rp10,2 triliun. Laba Bersih yang diperoleh Perseroan tahun ini

mengalami peningkatan sebesar 89% dari Rp292,2 miliar di

tahun 2015 menjadi Rp552,5 miliar di tahun 2016. Sedangkan

untuk laba yang dapat diatribusikan kepada Pemegang Saham

juga meningkat sebesar 90% menjadi Rp551,7 miliar dari

sebelumnya Rp291,1 miliar.

Mandiri Tunas Finance di tahun 2016 juga menunjukkan

kinerja yang positif, ditandai dengan kontribusi Laba Bersih

sebesar Rp164,3 miliar Angka ini mengalami peningkatan jika

dibandingkan tahun lalu yang tercatat sebesar Rp147,4 miliar.

Keberhasilan Perseroan dalam meningkatkan kinerja pada

tahun 2016 merupakan hasil dari manajemen dalam mengelola

segala tantangan termasuk kompetisi yang ketat dari diler.

Strategi memfokuskan pada pelanggan telah terbukti efektif

dalam menghadapi tantangan tersebut.

Kami berupaya memenuhi kebutuhan pelanggan dengan

memberikan layanan sangat baik diterapkan dari penjualan

hingga purnajual, pada sisi lain secara internal operasional yang

efisien dan efektif di adopsi oleh semua fungsi.

AnALySIS On PERFORMAnCE OF THE COMPAnyThe economic recovery in 2016 was demonstrated in the rising

national car sales. During 2016, car sales in Indonesia recorded

an increase of 5% due to several factors, including economic

stability and launching of new models which successfully

attracted customers’ interest.

The positive performance in national automotive industry

directly contributed to the Company’s improved financial

performance. In 2016, the Company managed to record net

profit of Rp12.5 trillion, increased by 23% compared to that

of previous year at Rp10.2 trillion. The Company’s net profit in

2016 was Rp552.5 billion, grew by 89% from Rp292.2 billion

while profit attributable to Shareholders also increased by 90%,

from Rp291.1 billion to Rp551.7 billion.

Mandiri Tunas Finance also recorded a positive performance

in 2016 marked by its profit contribution of Rp164.3 billion

showing an increase from that of previous year at Rp147.4

billion.

The Company’s improved performance in 2016 was the result

of hard work of the management in managing all challenges

including the intense competition among dealers. The strategy

emphasing on customer focus has proven to be very effective

during challenging times like this.

We are fully committed to meeting our customers’ expectation

by providing service of the highest standards. Excellent service

is maintained from sales through to aftersales, while internally

efficient and effective operations are adopted by all functions.

Lapo

ran M

anajem

en

Managem

ent Report

Laporan Tahunan 2016 Annual Report 21

Page 25: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PEnERAPAn TATA KELOLA PERUSAHAAn Perseroan meyakini bahwa kinerja Perseroan juga merupakan

hasil dari penerapan Prinsip-Prinsip Tata Kelola Perusahaan

yang Baik (Good Corporate Governance) yang dijalankan secara

konsisten dan berkesinambungan. Tuntutan untuk menerapkan

praktik-praktik GCG menjadi semakin besar seiring dengan

meningkatnya persaingan di industri otomotif, khususnya diler

otomotif, sehingga Perseroan terus menggalakkan berbagai

upaya untuk menyempurnakan penerapan GCG pada seluruh

tatanan organisasi. Kami percaya bahwa dengan melakukan

hal tersebut kami memberikan jaminan kepada semua

pemangku kepentingan mendukung usaha yang penting bagi

keberlanjutan Perseroan.

Dari tahun ke tahun, Direksi senantiasa berupaya meningkatkan

kualitas penerapan GCG di Tunas Group.

PEnGELOLAAn SUMBER DAyA MAnUSIAPertumbuhan sebuah perusahaan sangat ditentukan oleh

kualitas sumber daya manusianya. Kami senantiasa menghargai

Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai aset yang paling

penting bagi Perseroan. Tunas Group mengadakan program

pengembangan SDM yang dirancang tidak hanya untuk

mengoptimalkan potensi SDM, tetapi juga dapat memotivasi

karyawan untuk bekerja lebih produktif sehingga loyalitas

terhadap Perseroan dapat terbangun dengan baik.

PROGRAM-PROGRAM CSR PERSEROAn Pada 2016, Perseroan telah mengadakan beberapa program

CSR diantaranya mengadakan kompetisi bagi siswa Sekolah

Menengah Atas Kejuruan se-Priangan Timur, Jawa Barat,

dan sumbangan kepada salah satu SMK di Nusa Tenggara

Timur serta pemberian beasiswa kepada anak karyawan

yang berprestasi. Selain itu, Perseroan mengadakan buka

puasa bersama seluruh karyawan dan anak yatim serta acara

pemberian donasi lainnya.

Kami menyadari bahwa program CSR merupakan bagian

penting dalam bisnis Perseroan. Program CSR merupakan

wujud komitmen kami untuk berkontribusi dalam membangun

ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan kualitas

masyarakat.

CORPORATE GOvERnAnCE IMPLEMEnTATIOnThe Company believes that its strong performance is backed

by the proper implementation of Good Corporate Governance

(GCG) principles across all levels. The expectation of best GCG

practices has increased, particularly on automotive dealers.

Hence, the Company remains committed to implement and

improve GCG in its organizations. We are certain that in doing

so, we will provide not only assurance to all stakeholders but

also will support the Company’s business sustainability.

The Board of Directors has consistently improved the quality of

the Company’s Corporate Governance over the years.

MAnAGEMEnT OF HUMAn RESOURCESA company’s development is heavily dependent on the quality

of its human resources. As such, the Company recognises its

Human Resources (HR) as the most essential asset. Tunas Group

organizes HR development programs, aiming at maximising HR

potential as well as motivating all employees to work more

productively while promoting their loyalty to the Company.

CSR PROGRAMSIn 2016, the Company has carried out several CSR programs,

such as in the form of competition in Technical High Schools

in Priangan Timur, West Java, and donations to the Technical

High Schools in East Nusa Tenggara, as well as scholarship to

the employees’ children whom have accomplished outstanding

achievements in schools. In addition, the Company also held a

number of mass break fasting and fund raising events.

We believe that CSR is a crucial element of our business.

Our CSR programs represent the Company’s commitment to

contribute to the economy and improve the quality of life of

our society.

Laporan Tahunan 2016 Annual Report22

Page 26: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PROSPEK USAHA KE DEPAnPasar otomotif diperkirakan akan terus berkembang walaupun

masih tergantung pada perkembangan ekonomi nasional.

Tema stategi Perseroan tahun 2017 adalah ‘Leading the

Transformation’ yang akan berfokus pada transformasi brand

Perseroan, meningkatkan proses bisnis dan kompetensi inti

yang pada akhirnya akan menciptakan nilai-nilai bagi konsumen

dan pemangku kepentingan lainnya.

PERUBAHAn KOMPOSISI AnGGOTA DIREKSI

Komposisi anggota Direksi Perseroan di tahun 2016 ini

mengalami perubahan. Berdasarkan keputusan Rapat Umum

Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 21 April 2016,

Pemegang Saham menerima pengunduran diri Bapak Hong

Anton Leoman selaku Direktur Perseroan dan tidak lupa kami

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas jasa

beliau yang telah diberikan kepada Perseroan selama ini.

Selanjutnya, Pemegang Saham menyetujui pengangkatan Ibu

Tan Fony Salim selaku Direktur Independen Perseroan yang

baru.

Dengan demikian, komposisi anggota Direksi Perseroan pada

2016 adalah sebagai berikut:

Direktur Utama : Rico Adisurja Setiawan

Direktur : Nugraha Indra Permadi

Direktur : Kent Teo

Direktur : Tenny Febyana Salim

Direktur Independen : Tan Fony Salim

BUSInESS OUTLOOKThe automotive market is expected to continue growing

although it is subject to the progress of national economy.

Our 2017 strategy is themed ‘Leading the Transformation’,

which will focus on transforming our brand, enhancing our

business processes and core competencies, and ultimately

creating values to customers and other stakeholders.

CHAnGES In THE COMPOSITIOn OF BOARD OF DIRECTORS There was a change in the composition of Board of Directors

in 2016. Pursuant to the resolution of Annual General Meeting

of Shareholders (AGMS) dated April 21, 2016, the shareholders

have approved the resignation of Mr. Hong Anton Leoman

from his position as Director and approved the appointment of

Mdm. Tan Fony Salim as the Company’s Independent Director.

We would like to give our utmost appreciation to Mr. Leoman

for his services to the Company and welcome Mdm. Salim to

the Board of Directors of Tunas Ridean.

Hence, the composition of Board of Directors as of the end of

2016 was as follows:

President Director : Rico Adisurja Setiawan

Director : Nugraha Indra Permadi

Director : Kent Teo

Director : Tenny Febyana Salim

Independent Director : Tan Fony Salim

Lapo

ran M

anajem

en

Managem

ent Report

Laporan Tahunan 2016 Annual Report 23

Page 27: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

RICO ADISURJA SETIAwAnDirektur UtamaPresident Director

PEnUTUP Atas nama Direksi, saya menyampaikan penghargaan dan

apresiasi setinggi-tingginya kepada Direksi beserta seluruh

karyawan Perseroan yang telah berusaha dengan sebaik-

baiknya untuk mencapai hasil yang gemilang di tahun ini.

Kami juga berterima kasih kepada jajaran Dewan Komisaris

atas arahan dan dukungan yang telah diberikan di sepanjang

tahun ini, tidak lupa juga kepada para stakeholders dan para

pemegang saham Perseroan. Semoga di tahun mendatang kita

tetap dapat mengatasi segala rintangan yang mungkin timbul

dan tetap mempertahankan keberhasilan ini dengan lebih baik

lagi.

CLOSInGOn behalf of the Board of Directors, I would like to extend my

utmost gratitude and appreciation to the members of Board

of Directors and all employees who have given their best in

achieving the strong performance in 2016. We would also

like to thank the Board of Commissioners for their directions

and support, as well as the stakeholders and shareholders for

their trust on the Company during this year. We hope that the

Company will be able to continue managing all challenges and

creating more value.

Laporan Tahunan 2016 Annual Report24

Page 28: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

03Profil Perusahaan

Company Profile

26 Informasi Umum General Information27 Visi dan Misi Perusahaan Corporate Vision and Mission28 Nilai-Nilai Utama dan Strategi Core Values and Strategy29 Sekilas Tunas Grup About Tunas Group31 Bidang Usaha Line of Business32 Struktur Organisasi Organizational Structure33 Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile36 Profil Direksi Board of Directors Profile

39 Struktur Perusahaan Company Structure40 Komposisi Kepemilikan Saham dan

Informasi Lainnya Shareholding Composition and

Other Information41 Kronologis Pencatatan Saham Chronology of Public Listing42 Lembaga Penunjang Pasar Modal Capital Market Supporting

Institutions44 Jaringan Bisnis, Daftar Alamat

Cabang dan Entitas Anak Business Network, Address List of

Branches and Subsidiary

51 Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Supporting Unit51 Sumber Daya Manusia Human Resources56 Kesejahteraan Karyawan Employees’ Welfare

Page 29: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Informasi UmumGeneral Information

nama Perusahaan / Name of the Company

PT Tunas Ridean Tbk

Registered Office Jl. Pecenongan No. 60-62, Jakarta 10120Email: [email protected]

Lingkup Kegiatan Usaha / Scope of Business of ActivitiesKeagenan, Penyaluran, Perdagangan / Dealership, Distributor, Trading

Kepemilikan Saham / Share Ownership• PT Tunas Andalan Pratama (42,94%)• Jardine Cycle & Carriage Ltd (44,37%)• Publik (12,69%)

Alamat Kantor Pusat /Head Office’s AddressJl. Raya Pasar Minggu No.7, Jakarta 12740Telepon : +62 21 794 4788Faksimili : +62 21 799 5621Call Centre : +62 21 150 0798Email : [email protected]

Pencatatan di Bursa Saham / Stock ListingBursa Efek Indonesia (BEI)Gedung Bursa Efek Indonesia, Menara 1Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190, IndonesiaTel: +62 21 515 0515 www.idx.co.id

Tanggal Pendirian / Date of Establishment

24 Juli 1980 /July 24th, 1980

Modal Dasar / Authorized Capital

Rp250.000.000.000 /Rp250,000,000,000

Kode saham / Ticker Code

TURI

Situs / Website www.tunasgroup.com

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh / Issued and Fully Paid-in

CapitalRp139.500.000.000 /Rp139,500,000,000

Laporan Tahunan 2016 Annual Report26

Page 30: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

visi dan Misi PerusahaanCorporate Vision and Mission

VISI

MISI

Vision

Mission

Menjadi grup diler otomotif

terkemuka di Indonesia

melalui pelayanan terbaik

bagi pelanggan.

To be the leading

automotive dealer group in

Indonesia through excellent

service for customers.

• Memberi pelanggan pengalaman terbaik dalam pembelian

dan kepemilikan kendaraan.

• Tumbuh berkelanjutan dan menguntungkan bagi

pemegang saham melalui operasional yang efisien.

• Membangun budaya perusahaan yang dapat

meningkatkan kreativitas individu dan kerjasama tim.

• Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan

para mitra bisnis.

• Membuat perbedaan yang positif kepada komunitas dan

lingkungan dimanapun Tunas berada.

• Offer customers the best purchasing and ownership

experience.

• Provide sustainable growth and shareholder returns

supported by efficient operations.

• Foster a cooperative culture that enhances both individual

creativity and the value of teamwork.

• Build mutually beneficial relationships with our business

partners.

• Make a positive difference to the communities in which we

operate.

27Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Page 31: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

28 Laporan Tahunan 2016 Annual Report

nilai-nilai Utama dan StrategiCore Values and Strategy

StrategiStrategy

nilai-nilai UtamaCore Value

Perseroan telah menetapkan nilai-nilai perusahaan yang

menjadi acuan bagi setiap individu Perseroan, baik jajaran

manajemen maupun karyawan dalam bertindak dan bertingkah

laku. Selain itu, Perseroan juga telah menentukan strategi

yang fokus dan terarah yang disusun berdasarkan visi dan misi

perusahaan dan prinsip-prinsip dasar yang kami pegang teguh

dalam menyediakan layanan terbaik bagi pelanggan.

The Company has defined a set of corporate values that will

serve as the guidance for every individual in the Company,

including management and the employees, to act and to

behave. The Company has also developed focused strategies

that are formulated based on the corporate vision and mission

and key principles in serving the customers.

T

I

U

C

N

A

A

R

S

E

Top-Performing Employees

Integrity

Ultimate Business Process

Customer Focus

notable Customer

Service

Pro Active

Accessible Channels

and Network

Respect

Sustainable Growth

Intrapreneur

Page 32: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Sekilas Tunas GrupAbout Tunas Group

PT Tunas Ridean Tbk. (“Tunas Grup” atau “Perseroan”)

terlahir sebagai perusahaan keluarga bernama Tunas

Indonesia Motor pada tahun 1967. Perusahaan kini

telah menjadi grup otomotif independen terbesar yang

memiliki 153 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia.

Pada tahun 1980, grup mengintegrasikan seluruh bisnis

unit ke dalam satu perusahaan induk PT Tunas Ridean.

Perusahaan ini kemudian mendaftarkan diri di Bursa Efek

Indonesia pada tahun 1995. Per 31 Desember 2016,

PT Tunas Andalan Pratama dan Jardine Cycle & Carriage

Ltd adalah pemegang saham utama Perseroan, dengan

kepemilikan masing-masing sebesar 42,94% dan 44,37%

dari jumlah saham yang beredar.

PT Tunas Ridean Tbk. (“Tunas Group” or “the

company”) started as a family business under the name

of Tunas Indonesia Motor in 1967. The Company has

become the largest independent automotive group

with 153 outlets nationwide. In 1980, the Group

integrated all business units under one holding

company, PT Tunas Ridean. The Company has been

listed on the Indonesia Stock Exchange since 1995. As

at December 31, 2016, PT Tunas Andalan Pratama and

Jardine Cycle & Carriage Ltd are the main shareholders

of the Company, owning 42.94% and 44,37%

respectively of the total outstanding shares.

PT Tunas Ridean Tbk memiliki 153 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia.

PT Tunas Ridean Tbk maintains 153 outlets nationwide.

Profil Peru

sahaan

Com

pany Profile

Laporan Tahunan 2016 Annual Report 29

Page 33: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Tunas Grup mengoperasikan jaringan outlet penjualan dan

layanan purna-jual merek otomotif ternama melalui PT Tunas

Ridean Tbk (Tunas Toyota), PT Tunas Mobilindo Perkasa (Tunas

Daihatsu dan Tunas Peugeot), PT Tunas Mobilindo Parama

(Tunas BMW), dan PT Tunas Dwipa Matra diler utama sepeda

motor Honda untuk wilayah Lampung. Perseroan melalui

PT Tunas Aset Sarana (Tunas Used Car) juga mengoperasikan

layanan penjualan mobil bekas BMW Premium Selection.

Selain itu Tunas Grup mengoperasikan layanan penyewaan

kendaraan dan pengelolaan armada jangka pendek dan jangka

panjang melalui PT Surya Sudeco (Tunas Rental). PT Surya

Sudeco mendirikan perusahaan manpower services bernama

PT Mitra Asri Pratama dan balai lelang bernama PT Mega

Armada Sudeco.

Pada 28 Juni 2012, Tunas Grup memperluas jaringan outlet

penjualan dan layanan purnajual merk otomotif melalui

akuisisi diler resmi Isuzu PT Rahardja Ekalancar dan sekarang

bernama Tunas Isuzu. Pada November 2014, PT Tunas Dwipa

Matra bersama-sama dengan pihak ketiga mendirikan PT Asia

Surya Perkasa, diler utama sepeda motor Honda untuk wilayah

Bangka Belitung.

Sebagai solusi otomotif bagi pelanggan, Tunas Grup juga

melengkapi layanannya dengan mengoperasikan jaringan pusat

pembiayaan otomotif melalui perusahaan asosiasi PT Mandiri

Tunas Finance, yang 49% sahamnya dikuasai oleh Tunas Grup.

Tunas Group operates sales and aftersales network for leading

auto brands through PT Tunas Ridean Tbk (Tunas Toyota), PT

Tunas Mobilindo Perkasa (Tunas Daihatsu and Tunas Peugeot),

PT Tunas Mobilindo Parama (Tunas BMW) and PT Tunas Dwipa

Matra (main dealerships of Honda motorcycle in Lampung). The

Company through PT Tunas Aset Sarana (Tunas Used Car) also

operates sales service of BMW Premium Selection used cars.

In addition, Tunas Group operates short and long-term car

rental service through PT Surya Sudeco (Tunas Rental). PT

Surya Sudeco also manages a manpower services company, PT

Mitra Asri Pratama, and an auction company, PT Mega Armada

Sudeco.

On June 28, 2012, Tunas Group has expanded the auto sales

and aftersales service network following the acquisition of

Isuzu authorized dealer, PT Rahardja Ekalancar now known as

Tunas Isuzu. In November 2014, PT Tunas Dwipa Matra along

with third party have established PT Asia Surya Perkasa, a main

dealer of Honda motorcycle in Bangka Belitung.

The Group also offers a complete automotive solution to

customers through its associate, PT Mandiri Tunas Finance

(49% held by Tunas Group) which provides automotive

financing facilities.

Pada tahun 1980, grup mengintegrasikan seluruh bisnis unit ke dalam satu perusahaan induk PT Tunas Ridean. Perusahaan ini kemudian mendaftarkan diri di Bursa Efek Indonesia pada tahun 1995.

In 1980, the Group integrated all business units under one holding company, PT Tunas Ridean. This company then listed on the Indonesia Stock Exchange in 1995.

Laporan Tahunan 2016 Annual Report30

Page 34: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Bidang UsahaLine of Business

Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan yang terakhir diubah

dengan Akta Notaris Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito,

S.H., Nomor 52 tanggal 27 April 2016, Perseroan bergerak

dalam bidang usaha sebagai berikut: Keagenan, Penyaluran,

Perdagangan.

Based on the Company’s Articles of Association, with the last

amendment made through the Deed of Meeting Resolution

No. 52 dated April 27, 2016, the Company engages in the

following business lines: Dealership, Distributor, Trading.

Profil Peru

sahaan

Com

pany Profile

Laporan Tahunan 2016 Annual Report 31

Page 35: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

AUTOMOTIvE REnTAL FInAnCE

PT Adedanmas (Mercedes-Benz)

1 branch

Per 31 Desember 2016 / As of December 31, 2016*Including Sales Points**Including Service Points, Fleet Drivers & Auction

87.5% owned

49% owned

12% owned

PT Tunas Asset Sarana (BMW

Used Car)

2 outlets

PT Rahardja Ekalancar (Isuzu)

2 outlets

PT Asia Surya Perkasa (Honda

Motorcycle)

4 outlets

PT Mitra Asri Pratama

(Manpower Services)

1 office

PT Mega Armada Sudeco

(Auction)

1 office

PT Tunas Mobilindo Perkasa

(Daihatsu + Peugeot)

18 + 1 outlets

PT Surya Sudeco (Rental & Fleet Management)

13 outlets**

PT Mandiri Tunas Finance (Consumer

Finance)

91 branches

PT Mandiri Utama Finance (Consumer

Finance)

22 branches

PT Surya Mobil Megahtama

(Oil Distributor)

Struktur OrganisasiOrganizational Structure

Jardine MathesonHoldings Ltd

83.64%

Jardine StrategicHoldings Ltd

75.00%

Jardine Cycle & Carriage Ltd

44.37% - 2,476 mn sharesPT Tunas Andalan Pratama

42.94% - 2,396 mn shares

Suliawati Tjokro (84%)

Anton Setiawan (8%)

Christian Milko Setiawan (8%)

Public

12.69% - 708 mn shares

PT Tunas Mobilindo Parama (BMW)

6 outlets

PT Tunas Dwipa Matra (Honda Motorcycle)

85 outlets*

35% owned

PT Tunas Ridean Tbk (Toyota)

20 outlets

t

56.84%

Laporan Tahunan 2016 Annual Report32

Page 36: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Profil Dewan KomisarisBoard of Commissioners Profile

Warga Negara Indonesia, 71 tahun Bapak Anton Setiawan merupakan

pendiri utama Tunas Grup, diangkat sebagai Komisaris Utama Perseroan

sejak tahun 2010 berdasarkan Akta RUPSLB No.09 Tanggal 6 Mei 2010.

Beliau berpengalaman selama lebih dari 40 tahun sebagai pengusaha

ritel di bidang otomotif. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Direktur

Utama Perseroan selama kurang lebih 23 tahun. Beliau menyelesaikan

pendidikan di bidang Ekonomi dari Universitas Nusantara pada 1970.

Anton Setiawan Komisaris Utama /

President Commissioner

Indonesian citizen, 71 years old Mr. Anton Setiawan is the founder of

Tunas Group, appointed as President Commissioner since 2010 based

on Deed of EGM No.09 dated May 6, 2010. He has vast experience

in the retail business for more than 40 years. He led the Company as

President Director for 23 years. He completed his study in Economics at

Nusantara University in 1970.

Profil Peru

sahaan

Com

pany Profile

Laporan Tahunan 2016 Annual Report 33

Page 37: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Warga Negara Indonesia, 53 tahun Bapak Hong Anton Leoman

menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2005 berdasarkan

Akta RUPS No.37 Tanggal 19 Mei 2005. Beliau memiliki tanggung

jawab utama untuk mengelola bisnis otomotif Tunas Grup. Beliau

berpengalaman dalam berbagai posisi manajerial dan eksekutif senior

di industri otomotif, salah satunya sebagai Presiden Direktur PT Tunas

Dwipa Matra tahun 2002. Bapak Anton meraih gelar Sarjana dari

Fakultas Teknik Mesin, Universitas Trisakti tahun 1988.

Indonesian citizen, 53 years old Mr. Hong Anton Leoman has been

serving as Director of the Company since 2005 pursuant to the Act

of GMS No. 37 dated 19 May 2005. He is responsible for managing

the automotive business of Tunas Group. He has vast experience as

managers and senior executives across the automotive industry,

including as President Director of PT Tunas Dwipa Matra in 2002. He

earned a Degree from Faculty of Mechanical Engineering of Trisakti

University in 1988.

Hong Anton Leoman Komisaris /

Commissioner

Warga Negara Indonesia, 78 tahun Bapak Cosmas Batubara menjabat

sebagai Wakil Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen

Perseroan sejak tahun 2010 berdasarkan Akta RUPSLB No.09 Tanggal

6 Mei 2010. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Komisaris Utama

Perseroan selama periode 1994-2010. Awal karier beliau dimulai di

bidang legislatif dengan menjadi anggota MPR-DPR RI untuk periode

1967-1978, kemudian ditunjuk sebagai Menteri Muda Urusan

Perumahan Rakyat, lalu Menteri Negara Perumahan Rakyat untuk

periode 1978-1983, dan sebagai Menteri Tenaga Kerja untuk periode

1988-1993. Beliau pernah ditunjuk sebagai Presiden International

Labour Organization (ILO) tahun 1991. Beliau pernah menjabat sebagai

Ketua Yayasan Pendidikan dan Pembinaan Manajemen sejak 1994-

2016 dan saat ini menjadi anggota Pembina sejak 2017-sekarang,

serta menjabat sebagai dosen tamu di Fakultas Sosial Ilmu Politik

Universitas Indonesia (FISIP-UI) sejak 2002. Beliau meraih gelar Doktor

dari Universitas Indonesia pada tahun 2002.

Indonesian citizen, 78 years old Mr Cosmas Batubara was appointed to

be Vice President Commissioner as well as Independent Commissioner

since 2010 pursuant to the Act of EGMS No. 09 dated 6 May 2010.

Previously, he served as President Commissioner of the Company in

1994-2010. His career began in the legislative body as a member of

Indonesia’s House of Representatives-People’s Consultative Assembly

for the period of 1967-1978, and then was appointed as Junior

Minister of People’s Housing, and then as Minister of People’s Housing

for the period of 1978-1983, and Minister of Labor for the period of

1988-1993. He was once elected as President of International Labour

Organization (ILO) in 1991. Previously, he served as the Chairman of

Education and Management Development Foundation since 1994-

2016, and curently he serves member of Education and Management

Development Foundation since 2017-present and also a guest lecturer

at Faculty of Social and Political Studies at University of Indonesia

(FISIP-UI) since 2002. He earned a Doctoral Degree from University of

Indonesia in 2002.

DR. Cosmas Batubara wakil Komisaris Utama Independen /

Independent Vice President Commissioner

Laporan Tahunan 2016 Annual Report34

Page 38: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Warga Negara Indonesia, 60 tahun Beliau diangkat sebagai Komisaris

Independen Perseroan sejak tahun 2005 berdasarkan Akta RUPS

No.37 Tanggal 19 Mei 2005. Sebelumnya menjabat sebagai Komisaris

Independen, beliau menduduki jabatan sebagai Ketua Komite Audit

Tunas Grup. Beliau kini masih menjabat sebagai Komisaris di PT Citra

Heritage Indonesia dan masih dipercaya menjabat sebagai Direktur PT

Heritage Pacific dan The Practice. Beliau menyelesaikan pendidikan di

bidang Akuntansi di Universitas Indonesia pada tahun 1981.

Indonesian citizen, 60 years old Mrs. Heng Carla Hendriek was appointed

as an Independent Commissioner of the Company since 2005 pursuant

to the Act of GMS No. 37 dated 19 May 2005. Previously, she was

the Chairman of Audit Committee of Tunas Grup. She is currently the

Commissioner of PT Citra Heritage Indonesia. She is also a Director

at PT Heritage Pacific and The Practice. She completed her study in

Accounting at University of Indonesia in 1981.

Heng Carla Hendriek Komisaris Independen /

Independent Commissioner

Warga Negara Australia, 40 tahun diangkat sebagai Komisaris

Perseroan sejak tahun 2014 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan

Rapat No.64 Tanggal 28 April 2014. Saat ini masih menjabat sebagai

Regional Managing Director di Jardine Cycle & Carriage Limited. Beliau

menjabati posisi stategis di Jardine Matheson Group sejak tahun 2001.

Meraih gelar Bachelor of Art bidang War Studies dari King College,

London, lalu gelar Master of Arts bidang Chinese Studies dari School of

Oriental and African Studies, University of London.

Australian citizen, 40 years old Mr. Haslam Preeston was appointed

as Commissioner of the Company since 2014 pursuant to the Act of

Meeting’s Statement No. 64 dated 28 April 2014. He is currently the

Regional Managing Director of Jardine Cycle & Carriage Limited. He

has held strategic positions in Jardine Matheson Group since 2001.

He has Bachelor of Art (War Studies) from King’s College University of

London, a Master of Arts (Chinese Studies) from the School of Oriental

and African Studies, University of London.

Haslam Preeston Komisaris /

Commissioner

Profil Peru

sahaan

Com

pany Profile

Laporan Tahunan 2016 Annual Report 35

Page 39: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Profil DireksiBoard of Directors Profile

Indonesian citizen, 45 years old Mr. Setiawan served as a member of

the Company’s Board of Directors from 1996 to 1998 and reappointed

in 2001. He has been serving as the President Director of the Company

since 2010 pursuant to the Act of EGMS No. 09 Dated 6 May 2010. He is

responsible to supervise and coordinate the Group’s daily operations. He

earned a Bachelor of Science from University of Southern California in

1992 and a Master from School of Business Administration, Woodbury

University in 1994.

Rico Adisurja Setiawan Direktur Utama /

President Director

Warga Negara Indonesia, 45 tahun Beliau telah menjabat sebagai

Direksi Perseroan pada tahun 1996-1998 dan kembali menjabat tahun

2001. Bapak Rico menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak

tahun 2010 berdasarkan Akta RUPSLB No.09 Tanggal 6 Mei 2010.

Beliau bertanggung jawab untuk mengawasi dan mengkoordinasikan

operasional harian Grup. Meraih gelar Bachelor of Science dari

University of Southern California tahun 1992 dan gelar Master dari

School of Business Administration, Woodbury University tahun 1994.

Laporan Tahunan 2016 Annual Report36

Page 40: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Warga Negara Singapura, 34 tahun Beliau menjabat sebagai Direktur

Perseroan sejak tahun 2015 berdasarkan Akta RUPSLB No.06 Tanggal 3

Juli 2015. Beberapa jabatan yang pernah dipegangnya adalah sebagai

Corporate Finance Manager di Jardine Cycle & Carriage Limited, dan

Associate Director Transaction Services di KPMG Singapore. Beliau

bergabung dengan PT Tunas Ridean Tbk sejak Juli 2015. Memiliki CPA

(Australia) dan meraih gelar Bachelor of Commerce dari University of

Sydney Australia tahun 2004.

Singaporean citizen, 34 years old Mr. Teo has been serving as a Director

of the Company since 2015 pursuant to the Act of EGMS No. 06 dated

3 July 2015, replacing Thomas Tan. He previously served as Corporate

Finance Manager at Jardine Cycle & Carriage Limited and Associate

Director Transaction Services at KPMG Singapore. He joined PT Tunas

Ridean Tbk in July 2015. He is a Qualified CPA (Australia) and holds a

Bachelor of Commerce degree from the University of Sydney Australia

in 2004.

Kent Teo Direktur /

Director

Warga Negara Indonesia, 42 tahun Beliau menjabat sebagai Direktur

Perseroan sejak tahun 2010 berdasarkan Akta RUPSLB No.09 Tanggal

6 Mei 2010, bertanggung jawab atas pengelolaan bisnis rental. Saat

ini beliau juga menjabat Direktur Utama PT Surya Sudeco. Ibu Tenny

bergabung dengan Perseroan sejak tahun 2004 di bagian Human

Resources Department, dan sebelumnya menjabat sebagai anggota

Direksi di PT Tunas Financindo Sarana dan sebagai Deputy Director

PT Mandiri Tunas Finance. Beliau pernah bergabung dengan Jardine

Fleming Nusantara, Charles River Associates, Los Angeles dan UOB

Asia, Singapura. Meraih gelar Sarjana dari University of California, Los

Angeles (UCLA) tahun 1997.

Indonesian citizen, 42 years old Ms. Halim has been serving as Director

of the Company since 2010 pursuant to the Act of EGMS No. 09 dated

6 May 2010 and is responsible for rental business. Currently, she is also

President Director of PT Surya Sudeco. Joining the Company in 2004 in

Human Resources Department, she once served as a member of Board

of Directors of PT Tunas Financindo Sarana and as Deputy Director of

PT Mandiri Tunas Finance. She joined in Jardine Fleming Nusantara,

Charles River Associates, Los Angeles and UOB Asia, Singapore. She

earned a degree from University of California, Los Angeles (UCLA) in

1997.

Tenny Febyana Halim Direktur /

Director

Profil Peru

sahaan

Com

pany Profile

Laporan Tahunan 2016 Annual Report 37

Page 41: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Warga Negara Indonesia, 54 tahun menjabat sebagai Direktur Perseroan

sejak tahun 2016 berdasarkan Akta Notaris Nomor 38 tanggal 21 April

2016. Sebelumnya menjabat sebagai VP Finance & Treasury of Tunas

Group. Beliau pernah menjabat sebagai Direksi di PT Tunas Financindo

Sarana dan PT Tunas Dwipa Matra. Bergabung dengan Tunas Group

sejak tahun 1983. Beliau menyelesaikan pendidikan di bidang Akuntansi

dari Academy Accountant Jakarta pada tahun 1987.

Indonesian citizen, 54 years old she has been serving as the Company’s

Director since 2016 pursuant to Notarial Deed No. 38 dated April 21,

2016. She joined Tunas Group in 1983 and has held various

strategic position such as Director at PT Tunas Financindo Sarana and

PT Tunas Dwipa Matra. Prior to serving her current position, Mrs. Salim

served as VP Finance & Treasury of Tunas Group. She graduated from

the Academy Accountant Jakarta with a degree in Accounting in 1987.

Tan Fony Salim Direktur Independen /

Independent Director

Warga Negara Indonesia, 43 tahun Bapak Nugraha menjabat sebagai

Direktur Perseroan sejak tahun 2014 berdasarkan Akta Pernyataan

Keputusan Rapat No.64 Tanggal 28 April 2014. Bergabung di Tunas

Grup pada tahun 2005 sebagai kepala Departemen Marketing Planning

Development dan sebelumnya beliau menjabat sebagai Kepala Sumber

Daya Manusia (SDM) tahun 2007-2011. Kemudian beliau dipromosikan

sebagai Chief Operating Officer (COO) PT Tunas Dwipa Matra pada

tahun 2012-2014. Beliau meraih gelar Master dari Institut Teknologi

Bandung pada tahun 2001.

Indonesian citizen, 43 years old Mr. Permadi has been serving as

Director of the Company since 2014 pursuant to the Act of Meeting’s

Statement No. 64 dated 28 April 2014. Joining Tunas Group in 2005

as Head of Marketing Planning Development, he previously held the

position of Head of Human Resources Department (HRD) in 2007-

2011. He was promoted to be Chief Operating Officer (COO) at PT

Tunas Dwipa Matra in 2012-2014. He earned a Master degree from

Bandung Institute of Technology in 2001.

nugraha Indra Permadi Direktur /

Director

Laporan Tahunan 2016 Annual Report38

Page 42: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Struktur PerusahaanCompany Structure

eAudit Committee

Board of Commissioners

President DirectorRico Adisurja Setiawan

DirectorN.I. Permadi

DirectorTenny F. Halim

DirectorKent Teo

IndependentDirector

Tan Fony Salim

BMw

TOyOTA Rental Accounting,Tax & Budget General AffairsInternal Audit

DAIHATSU

Human Resources Finance &Treasury

ISUZU

InformationTechnology

PEUGEOT

Legal & CorporateSecretary

HOnDA Motorcycle

Main dealer & Retail

Auction

CorporateCommunications

Marketing and Business Development

ManpowerServices

Profil Peru

sahaan

Com

pany Profile

Laporan Tahunan 2016 Annual Report 39

Page 43: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Komposisi Kepemilikan Saham dan Informasi LainnyaShareholding Composition and Other Information

Komposisi pemegang saham per tanggal 31 Desember 2016

adalah sebagai berikut:

Pemegang Saham / Shareholder

Jumlah Saham / Number of Shares

Persentase Kepemilikan (%) / Ownership Percentage (%)

PT Tunas Andalan Pratama 2,396,009,000 42.94

Jardine Cycle & Carriage Ltd 2,476,009,000 44.37

Publik (kepemilikan kurang dari 5%) 707,982,000 12.69

Total 5,580,000,000 100.00

Komposisi pemegang saham publik dengan kepemilikan

kurang dari 5% per 31 Desember 2016 adalah sebagai

berikut:

Status Pemegang Saham / Shareholder Status

Jumlah Pemilik / Number of Owners

Jumlah Saham (lembar) / Number of Shares (sheet)

Persentase Kepemilikan (%) / Ownership Percentage (%)

Pemodal nasional / National Investor

Perorangan Indonesia / Indonesian Individuals 265 191,204,000 3.43

Perseroan Terbatas / Limited Liability Companies 6 124,029,000 2.22

Reksadana / Mutual Funds 4 81,177,000 1.45

Sub Total 275 396,410,000 7.10

Pemodal Asing / Foreign Investors

Perorangan Asing / Foreign Individuals 1 500 0.00

Badan Usaha Asing / Foreign Companies 37 311,571,500 5.59

Sub Total 38 311,572,000 5.59

Total 313 707,982,000 12.69

Komposisi pemegang saham per tanggal 31 Desember 2016

adalah sebagai berikut:

nama / Name

Jabatan / Position

Jumlah Saham / Total Stocks

Persentase / Percentage

Anton Setiawan Komisaris Utama / President Commissioner 0 0

Cosmas Batubara Wakil Komisaris Utama-Komisaris Independen / Vice President Commissioner - Independent Commissioner 0 0

Haslam Preeston Komisaris / Commissioner 0 0

Heng Carla Hendriek Komisaris Independen / Independent Commissioner 0 0

Rico Adisurja Setiawan Direktur Utama / President Director 0 0

Hong Anton Leoman Direktur / Director 0 0

Tenny Febyana Halim Direktur / Director 0 0

Kent Teo Direktur / Director 0 0

Nugraha Indra Permadi Direktur Independen / Independent Director 0 0

Total 0 0

Shareholder composition as of December 31, 2016, is as

follows:

Composition of public shareholders with ownership of less

than 5% as of December 31, 2016, is as follows:

Shareholder composition as of December 31, 2016, is as

follows:

Laporan Tahunan 2016 Annual Report40

Page 44: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Kronologis Pencatatan SahamChronology of Public Listing

Perseroan memasuki pasar modal Indonesia melalui pencatatan

saham di Bursa Efek Indonesia pada bulan Mei 1995. Pencatatan

saham ini dilakukan setelah Perseroan merampungkan

penawaran saham perdana publik sebesar 30% dari modal

yang ditempatkan. Jardine Motors Group (kini Jardine Cycle &

Carriage Ltd) dalam aksi korporasi tersebut saat itu membeli

25% saham Perseroan.

Kemudian di tahun 1997, Tunas Grup melaksanakan

pemecahan nilai saham (stock split) dengan rasio 2:1, sehingga

nilai saham Perseroan yang semula Rp1.000 per lembar saham

menjadi Rp500 per lembar saham. Menyusul pelaksanaan stock

split tersebut, total saham yang beredar bertambah menjadi

186.000.000 (seratus delapan puluh enam juta) lembar saham.

Pada tahun yang sama, Perseroan membagikan saham bonus

dengan ketentuan bahwa setiap pemegang dua saham

Perseroan berhak mendapatkan bonus sebanyak satu saham.

Perseroan pada saat itu membagikan saham bonus sebanyak

93.000.000 (sembilan puluh tiga juta) lembar saham sehingga

total saham yang beredar meningkat menjadi 279.000.000

(dua ratus tujuh puluh sembilan juta) lembar saham.

Perseroan pada tahun 2001, kembali melaksanakan stock split

dengan ratio 5:1, yaitu dari Rp500 per lembar saham menjadi

Rp100 per lembar saham sehingga jumlah saham yang beredar

menjadi 1.395.000.000 (satu miliar tiga ratus sembilan puluh

lima juta) lembar saham. Stock split kembali dilakukan pada

tahun 2010 dengan rasio 4:1, yang menurunkan nilai saham

Perseroan dari Rp100 per lembar saham menjadi Rp25 per

lembar saham sehingga total saham yang beredar menjadi

5.580.000.000 (lima miliar lima ratus delapan puluh juta)

lembar saham.

The Company was listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX)

in May 1995 through an initial public offering against 30% of

its issued capital. Jardine Motors Group (now Jardine Cycle &

Carriage Ltd) action acquired 25% of the Company’s stocks

during the corporate actions.

Further in 1997, Tunas Group conducted a stock split at ratio

of 2:1, thus the Company’s stock value which was previously

at Rp1,000 per stock to be split into Rp500 per stock. With the

stock split, total outstanding shares rose to 186,000,000 (one

hundred eighty six million) stocks during the corporate actions.

In the same year, the Company distributed bonus shares with

requirements that for every shareholder which owned two

stocks of the Company was entitled to earn one bonus share.

The Company at the time distributed 93,000,000 (ninety three

million) bonus shares, bringing a total of outstanding shares to

279,000,000 (two hundred seventy nine million) shares.

The Company in 2001 re-launched the stock split at ratio of

5:1, from Rp500 per shares to be Rp100 per stock, bringing the

total outstanding shares to 1,395,000,000 (one billion three

hundred ninety five million) stocks. The stock split conducted

another stock split in 2010 at ratio of 4:1, bringing down the

Company’s stock value from Rp100 per stock to Rp25 per stock,

thus bringing the total outstanding shares to 5,580,000,000

(five billion five hundred eighty million) stocks.

Profil Peru

sahaan

Com

pany Profile

Laporan Tahunan 2016 Annual Report 41

Page 45: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Lembaga Penunjang Pasar ModalCapital Market Supporting Institutions

Informasi Perdagangan dan Pencatatan Saham / Trading and Public Listing Information

Bursa Efek IndonesiaGedung Bursa Efek Indonesia, Menara 1Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190, IndonesiaTel : +62 21 515 0515Web : www.idx.co.id

Biro Administrasi Efek / Share Registrar

PT Datindo EntrycomJl. Hayam Wuruk No. 28, Jakarta 10120Tel : +62 21 350 8077Faks : +62 21 350 8078E-mail :[email protected] : www.datindo.com

Akuntan Publik / Public Accountant

KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis dan RekanA member of the PricewaterhouseCoopers network of firmsPlaza 89, Jl. HR. Rasuna Said Kav.X-7 No.6Jakarta 12940, IndonesiaTel : +62 21 521 2901Web : www.pwc.com/id

Jasa pencatatan dan perdagangan saham / Share trading and listing services

Jasa audit laporan keuangan / Financial statement audit service

Jasa pencatatan efek (saham/obligasi) yang diperdagangkan di pasar modal / Securities listing service (stocks/bonds) to trade at the capital market

nama dan Alamat / Name and Address Jasa yang Diberikan / Service Rendered

Informasi Bagi Investor /Information for Investors

Kantor Pusat /Corporate Head OfficePT Tunas Ridean Tbk

Jl. Raya Pasar Minggu No.7 Jakarta 12740, Indonesia

Tel : +62 21 794 4788

Faks : +62 21 799 5621

Email : [email protected]

Web : www.tunasgroup.com

Kantor Terdaftar PT Tunas Ridean Tbk /Registered Office PT Tunas Ridean Tbk

Jl. Pecenongan No. 60-62, Jakarta 10120

Sekretaris Perusahaan /Corporate Secretary

Dewi Yunita

Tel : +62 21 794 4788 Ext. 209

Email : [email protected]

Laporan Tahunan 2016 Annual Report42

Page 46: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Profil Peru

sahaan

Com

pany Profile

Laporan Tahunan 2016 Annual Report 43

Page 47: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Jaringan Bisnis, Daftar Alamat Cabang dan Entitas AnakBusiness Network, Address List of Branches and Subsidiary

SUMATERA

JAwA / JAVA

KALIMAnTAn

Outlets

Outlets

Outlets

Sumatera

DKI Jakarta & Jawa / Java

Kalimantan

44 Laporan Tahunan 2016 Annual Report

65

60

8

Page 48: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

BALI & nUSA TEnGGARA

SULAwESI

Outlets

Outlets

Sulawesi

Lainnya / Others

Profil Peru

sahaan

Com

pany Profile

10

153

10

Outlets

Total Outlets

45Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Page 49: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

TUnAS TOyOTA

no Cabang / Branch Alamat / Address Telepon / Telephone

1 PS. MINGGU Jl. Raya Pasar Minggu No.7, Jakarta Selatan (021) 794 0777

2 PECENONGAN Jl. Pecenongan No. 60-62, Jakarta Pusat* (021) 231 3777

3 HAYAM MURUK Jl. Hayam Wuruk No. 52, Jakarta Pusat* (021) 628 0450

4 BATU TULIS Jl. Batu Tulis Raya No. 42, Jakarta Pusat** (021) 345 4460

5 CAWANG Jl. Dewi Sartika No. 145, Cawang, Jakarta Timur (021) 809 3969

6 JATINEGARA Jl. Jatinegara Timur No. 51, Jakarta Timur (021) 819 9736

7 JATIWARINGIN Jl. Raya Jatiwaringin No. 366, Pondok Gede, Jakarta Timur (021) 849 72000

8 MAMPANG Jl. Mampang Prapatan No. 83-85, Jakarta Selatan (021) 798 7480

9 KEBAYORAN LAMA Jl. Raya Kebayoran Lama No. 38, Jakarta Barat (021) 532 0555

10 BINTARO Jl. RC.Veteran No. 24 Bintaro, Jakarta Selatan (021) 735 0555

11 CIPUTAT Jl. Dewi Sartika No. 187, Ciputat, Jakarta Selatan (021) 749 0724

12 CINERE Jl. Cinere Raya No. 19, Jakarta Selatan (021) 754 0108

13 LATUMENTEN Jl. Latumenten No. 50 Komp. Central Latumenten Blok AA31, Jakarta Barat (021) 569 66327

14 RADIN INTEN Jl. Raya Radin Inten II no. 62, Jakarta Timur (021) 860 4949

15 TANGERANG Jl. Merdeka No. 80 Cimone, Tangerang (021) 552 4986

16 CILEGON Jl. Raya Cilegon Km 14 Cilegon (0254) 394 777

17 SERANG Jl. Jend. Sudirman No. 1A, Kemang, Serang (0254) 217 010

18 GATOT SUBROTO Jl. Gatot Subroto No. 109-111, Bandung (022) 731 2994

19 CIMINDI Jl. Raya Cilember No. 276 Cimindi, Bandung (022) 661 3838

20 BANDAR JAYA Jl. Negara Kelurahan Seputih Jaya, Gunung Sugih, Lampung Tengah (0725) 528 777

TUnAS DAIHATSU

no Cabang / Branch Alamat / Address Telepon / Telephone

1 SOEPOMO Jl. Prof.Dr.Soepomo No.31 Tebet, Jakarta Selatan (021) 8301088

2 MATRAMAN Jl. Matraman Raya No.103-105, Jakarta Timur (021) 8509694

3 BANDENGAN Jl. Bandengan Utara No. 40-40A, Jakarta Utara (021) 6606162

4 PECENONGAN Jl. Pecenongan no.80, Jakarta Pusat* (021) 3865011

5 MAMPANG Jl. Mampang Prapatan Raya No.95, Jakarta Selatan (021) 79193150

6 KELAPA GADING Jl. Raya Perintis Kemerdekaan No.2, Jakarta Timur (021) 2983100

7 PONDOK GEDE Jl. Raya Jatimakmur No.09 Jatiwaringin Pondok Gede, Bekasi (021) 84998000

8 CILEGON Jl. Raya Serang No.17 Kadipaten, Cilegon (0254) 380502

9 ACHMAD YANI Jl.Jend.A.Yani No.229 – 231, Bandung (022) 7202625

10 SOEKARNO HATTA Jl. Soekarno Hatta No.725 B Rt 05/03 Kel. Jatisari, Kec. Buah Batu, Bandung (022) 7335678

11 GARUT Jl. Otto Iskandardinata No.181 Garut (0262) 2248000

12 BENGKULU Jl. P. Natadirja KM.7,5 Kel. Jalan Gedang Kec.Gading Cempaka, Bengkulu (0736) 24286

13 LAMPUNG Jl. Raya Haji Mena No.999 Kel. Wai Layap Kec. Natar, Lampung Selatan (0721) 8013 555

14 TANGERANG Jl. Raya Daan Mogot Km.23 No.88 Tanah Tinggi, Tangerang (021) 5580330/50

15 CAKUNG Jl. Pahlawan Revolusi No.5 Rt 003/004 Pondok Bambu, Jakarta Timur* (021) 8615163/65

16 PALEMBANG Jl. Kol. H. Burlian No.276 H-J Sukabangun,Sukarami Km 5,5, Palembang 30151* (071) 415622

17 CINERE Jl. Cinere Raya Blok A No. 1B – 1C, Cinere Depok* (021) 7530033

18 LEBAK Jl. Soekarno Hatta, Kaduagung Timur, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten 42317 Banten*

(0252) 209173

keterangan/remark* hanya showroom/showroom only** hanya workshop/workshop only*** termasuk produk pilihan BMW Premium/including BMW Premium Selection

Laporan Tahunan 2016 Annual Report46

Page 50: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

TUnAS BMw

no Cabang / Branch Alamat / Address Telepon / Telephone

1 SOEPOMO Jl. Prof. Dr. Soepomo No. 174, Jakarta Selatan (021) 829 8451

2 HAYAM WURUK Jl. Hayam Wuruk No. 51, Jakarta Barat*, *** (021) 649 5550

3 TOMANG Jl. Tomang Raya No. 19, Jakarta Barat (021) 566 7509

4 MAMPANG Jl. Warung Buncit Raya No. 14, Jakarta Selatan (021) 798 0707

5 BANDUNG Jl. Soekarno Hatta No. 735A Bandung *** (022) 73280 333

6 BEKASI Jl. Bulevar Timur Blok VA No. 9-10, AXC Summarecon Bekasi, Bekasi 17142 (021) 2851 9465

TUnAS PEUGEOT

no Cabang / Branch Alamat / Address Telepon / Telephone

1 TENDEAN Jl. Kapten Tendean No. 18, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan* (021) 717 90415

TUnAS REnTAL

no Cabang / Branch Alamat / Address Telepon / Telephone

1 JAKARTA Jl. Kapt. Tendean No. 15 - 19, Jakarta Selatan 12710 (021) 522 4646

2 TANGERANG Bintaro Komersial CBD B7 Kavling A1/02, Bintaro Jaya, Tangerang 15224 (021) 748 610 00

3 BANDUNG Jl. Soekarno Hatta No. 547 Bandung, Jawa Barat (022) 7320002/7320303/7318895

4 SURABAYA Jl. Sidosermo II No.70 Surabaya, Jawa Timur (031) 843 0001/8434304

5 PEKANBARU Jl. Jend Sudirman No.11 A, Bulut Raya, Tangkerang Selatan, Pekanbaru 28282 (0761) 40370 Ext.103

6 BANJARMASIN Jl. Sultan Adam Komp. Mahligai No.18 RT 015/012 Sungai Jingah, Banjarmasin Utara (0511) 674 1223

7 YOGYAKARTA Jl. Magelang Km 9,5 No.45 A Kabupaten Sleman, Yogyakarta 55511 (0274) 869 719

8 MAKASSAR Gedung Sucofindo Lt.Dasar Jl. Urip Sumoharjo No.90 A, Makasar 90232 (0411) 441 655

9 MEDAN Jl. Raya Medan Tenggara No.227 Medan 20228 (061)8200961/8200821

10 CIKARANG Jl. Imam Bonjol No. 323 RT.007 RW 08 Warung Bangkok, Desa Suka Danau, Cikarang Barat17843 (021) 28512177

11 SEMARANG Jl. Brigjen Sudiarto No.412 B Kel.Palebon, Kec. Peduruan, Semarang 50199 (024) 672 1758

12 BALIKPAPAN Jl. Sepinggan Baru II No.310 RT 37 Balikpapan, Kalimantan Timur (0542) 780 226

13 PALEMBANG Gedung Tunas Daihatsu Jl. Kol H Burlian KM.8,5 RT.33/10 Sukarame - Palembang 0813 1206 0800

TUnAS AUCTIOn

no Cabang / Branch Alamat / Address Telepon / Telephone

1 BEKASI Jl. Wibawa Mukti II Kp. Pedurenan RT 004/005 Kelurahan Jatiluhur Kecamatan Jatiasih Bekasi (021) 2867 2334

TUnAS MAnPOwER SERvICES

no Cabang / Branch Alamat / Address Telepon / Telephone

1 TENDEAN Jl. Kapten Tendean No. 18, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan* (021) 717 90415

keterangan/remark* hanya showroom/showroom only** hanya workshop/workshop only*** termasuk produk pilihan BMW Premium/including BMW Premium Selection

Profil Peru

sahaan

Com

pany Profile

Laporan Tahunan 2016 Annual Report 47

Page 51: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

TUnAS ISUZU

no Cabang / Branch Alamat / Address Telepon / Telephone

1 JAKARTA Jl. Daan Mogot Km. 1 No. 24, Grogol Petamburan, Jakarta Barat 11470 (021) 56941588

2 JAKARTA Jl. S. Wiryopranoto No. 49-51, Sawah Besar, Jakarta Pusat* (021) 6266370

TUnAS DwIPA MATRA (Including Sales Points)

no Cabang / Branch Alamat / Address Telepon / Telephone

1 RADEN INTAN Jl. Raden Intan No.65 Tanjung Karang, Lampung** (0721) 252 470

2 SAHARJO Jl. Dr. Saharjo No.319, Jakarta Selatan** (021) 835 7161

3 BEKASI Jl. Baru Perjuangan No.88 A-B, Bekasi* (021) 888 51875

4 CIMAREME Jl. Raya Cimareme No. 240 Gado Bangkong, Bandung** (022) 662 665

5 GODEAN Jl. Godean Km.10 Godean, Yogyakarta* (0274) 798 388

6 MOJOSARI Jl. Gajah mada RT 01 RW 01 Mojosari, Mojokerto** (0321) 590 238;(0321) 720 0111

7 DIPONEGORO Jl. Pangeran Diponegoro Teluk Betung, Bandar Lampung** (0721) 471 410;(0721) 471 412

8 ANTASARI Jl. P. Antasari, Komp. Ruko Kuning Kali Balau, Bandar Lampung** (0721) 789 886;(0721) 703 444

9 KOTA GAJAH Jl. A.Yani No.1 Kota Gajah, Lampung Tengah** (0725) 442 10

10 SIDOMULYO Jl. Raya Sidodadi No.25-27 Sidomulyo, Lampung Selatan** (0721) 769 3138

11 SIDEREJO Desa Siderejo Kec. Sekampung Udik, Lampung Timu* (0727) 331 196

12 TANJUNG BINTANG Jl. Serdang RT 023 Desa Serdang Kec. Tanjung Bintang, Lampung Selatan** (0721) 747 6583

13 KRUI Jl. Merdeka Pasar Tengah Krui, Lampung Barat (0728) 519 45

14 SEKAMPUNG Jl. Raya Way Sekampung, Desa Sumber Gede, Kec. Sekampung, Lampung Timur (0725) 414 50

15 KOTA BUMI Jl. Alamsyah Ratu Perwira Negara Kota Bumi, Lampung Utara** (0274) 227 87

16 PAHOMAN Jl. Gatot Subroto No.45 Pahoman, Bandar Lampung (0731) 261 088

17 WAYKANAN Jl. Negara LK 2 Tiuh Balak Way Kanan, Lampung (0723) 475 382

18 GADING REJO Jl. A.Yani No.55 Gading Rejo, Pringsewu** (0721) 897 392

19 TULANG BAWANG Kampung Banjar Agung 0404 Banjar Agung, Tulang Bawang** (0726) 757 4007

20 PALEMBANG Jl. Sultan Mahmud Badaruddin Alang-alang Lebar, Palembang** (0711) 431 473;(0711) 431 044

21 PANGKALAN BALAI Jl. Merdeka No.6 Pangkalan Balai, Palembang* (0711) 891 544

22 BELITUNG Jl. Jend.Sudirman No.20 Pangkala Lalang, Belitung** (0719) 248 53

23 KELAPA Jl. Raya Kelapa, Kelapa Bangka Barat, Bangka** (0715) 355 021

24 BANGKA Jl. Jend.Sudirman No.79-80 Pangkalpinang, Bangka** (0717) 432 823;(0717) 421 229

25 PUTRI HIJAU Jl. Raya Kota Bani Putri Hijau, Bengkulu** (0736) 347 334

26 KEPAHIANG Jl. Santoso No.42 Kepahiang, Bengkulu Utara** (0731) 391 065

27 PEKANBARU Jl. Hang Tuah Ujung No.118 A - C Tenayan Raya, Pekanbaru** (0761) 272 60

28 PINRANG Jl. Sultan Hasanuddin No.36 Pinrang, Sulawesi Selatan* (0421) 924 815

29 PALOPO Jl. Sawerigading No.14-16 Palopo, Sulawesi Selatan (0471) 233 39

30 PARE-PARE Jl. Bau Maseppe No.46-48 Pare-pare, Sulawesi Selatan** (0421) 210 80

31 KENDARI Jl. A.Yani Baruga, Kendari** (0401) 394 007;(0401) 396 060

32 BALIKPAPAN Jl. Soekarno Hatta No.5.5 Balikpapan, Kalimantan (0542) 720 9646

33 SAMARINDA Jl. Bung Tomo No.12 Samarinda Seberang, Kalimantan Timur (0541) 262 223

keterangan/remark* hanya showroom/showroom only** hanya workshop/workshop only*** termasuk produk pilihan BMW Premium/including BMW Premium Selection

Laporan Tahunan 2016 Annual Report48

Page 52: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

no Cabang / Branch Alamat / Address Telepon / Telephone

34 TANAH GROGOT Jl. Padat Karya No.1-2 Tanah Grogot, Kalimantan Timur** (0543) 251 43

35 TENGGARONG Jl. Pesut RT18 No.B1 Tenggarong, Kutai Kertanegara* (0541) 664 883

36 TABANAN Jl. Rajawali No.11 Bajere, Bali* (0361) 919 1985

37 BANGKO Jl. Jend. Sudirman, KM 3, Kel. Pematang Kandis, Bangko, Jambi** (0746) 322 366;(0746) 322 369

38 KOTA AGUNG Jl. Merdeka No. 596 Kel. Pasar Madang, Kec. Kota Agung, Kab.Tanggamus (0722) 210 80

39 TRANSITO Jl.Kapten Pattimura RT 04 Kel. Kenali Besar, Jambi** (0741) 667 305

40 TUMINTING Jl. Hasanudin No. 108, Islam-Tuminting, Manado, Sulawesi Utara (0431) 853 794

41 KAYU AGUNG Jl. Letn. Muchtar Saleh Desa Celikah Kec. Kota Kayu Agung, Kab. OKI** (0712) 321 751

42 SIMPANG PEMATANG Jl. Desa Simpang Pematang, Bujuk Agung RT/RW 8/8 Banjar Margo, Mesuji** (0726) 757 1099

43 PANGKEP Jl. Andi Mappe RT/RW.02/01, Kel. Samalewa, Kec. Bungoro, Pangkep,Sulawesi Selatan* (0410) 323 122

44 MARTAPURA Jl. Lintas Sumetera No.20 RT/RW. 01/01, Kel. Kotabaru Barat** (0735) 482 153

45 MUARA SABA Jl. Imam Bonjol Kel. Talang Babat, Kec. Muara Sabak Kab. Tanjung Jabung Timur, Jambi** (0740) 737 0107

46 NANGA PINOH Jl. Juang Dsn Mekar Sari RT/RW 010/004 Paang, Nanga Pinoh Melawi 78672* (0568) 227 99

47 SUNGAI LIAT Jl. Jend. Sudirman RT 002, Parit Padang, Sungailiat, Bangka 33215** (0717) 961 59

48 TEMANGGUNG Jl. Ngadirejo Km 1 No. 02 RT 001RW 001 Mandisari-Parakan, Temanggung* (0293) 598 799

49 WAYJEPARA Jl. Labuhan Ratu, Kec. Labuhan Ratu Kab. Lampung Timur** (0725) 414 50

50 SEPUTIH MATARAM Dusun IV RT 013 RW 004, Kurnia Mataram, Seputih Mataram, Lampung Tengah** (0725) 756 8063

51 SENGKANG Jl. Jend. Sudirman, Kel. Lapongkoda Kec. Tempe, Kab. Wajo* (0485) 323 9112

52 TOBOALI Jl. Jend. Sudirman, Toboali, Bangka Selatan* (0718) 412 05

53 MUARA ENIM Jl. Lintas Lk. 2 RT/RW 006/02 Gelumbang, Muara Enim, Sumatera Selatan 31171* (0713) 324 733

54 KALIANDA Jl. Lintas Sumatera Desa Kedaton Kec. Kalianda, Lampung Selatan** (0727) 322 578

55 KEMILING Jl. Imam Bonjol, Kel. Sumberejo, Kec. Kemiling, Bandar Lampung* -

56 BIMA Jl. Gajah Mada No. 9B-C RT 006 RW 003, Monggonao, Mpunda Bima* -

57 KETAPANG Jl. Jend. A. Yani No. 133 RT 008 RW 003, Kel. Kantor, Kec. Delta Pawan Ketapang** (0534) 303 6128

58 TULANG BAWANG BARAT

Jl. Kamp. Pulung Kencana, Kec.Tulang Bawang Tengah, Kab. Tulang Bawang Barat** -

59 TRIMURJO Jl. Raya Simbarwaringin, Kec. Trimurjo Kab. Lampung Tengah** -

60 MERLUNG Jl. Lingkar Timur, Pelabuhan Dagang, Tungkal Ulu, Tanjung Jabung Barat** -

61 JOMBANG Dusun Ceweng RT 016, RW 004 Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur* -

62 CAMAN Jl. Raya Caman 25 RT. 08/01, Kel. Jati Bening, Kec. Pondok Gede, Bekasi** -

63 TIRTAYASA Jl. P. Tirtayasa No.22 A/C Sukabumi Bandar Lampung** -

64 PURBOLINGGO Jl. Merdeka RT 01/01 Kompleks Ruko Graha Merdeka centre Blok B 3 - 4 Kec.Purbolinggo, Kab Lampung Timur** -

65 MUARA BUNGO Jl. Batang hari RT 36/ 04 Desa Purwasari Kec. Pelepat Ilir Kab. Bungo - Jambi* -

66 DEPOK Jl. Raya Tapos RT. 005 RW.002, Kel. Cimpaeun, Kec. Tapos, Depok* -

67 SUKABUMI Jl. Raya Sukaraja RT 01/RW 03 Kel. Pasir Halang kec. Sukaraja Sukabumi - Jawa Barat* -

68 TOMONI Jl. Desa Beringin Jaya Kec . Tomoni - Kab. Luwu Timur Propinsi Sulawesi Selatan* -

69 GORONTALO Jl. Trans Sulawesi Desa Isimu, Kec Tibawa Kab. Gorontalo - Gorontalo** -

70 NATAR Jl. Raya Natar Dusun IV Batupuru Rt. 014 Rw. 07 Kel. Tanjung Sari Kec. Natar, Kab. Lampung Selatan Prov. Lampung* -

keterangan/remark* hanya showroom/showroom only** hanya workshop/workshop only*** termasuk produk pilihan BMW Premium/including BMW Premium Selection

Profil Peru

sahaan

Com

pany Profile

Laporan Tahunan 2016 Annual Report 49

Page 53: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

no Cabang / Branch Alamat / Address Telepon / Telephone

71 JAMPANG KULON Kp. Warung Tagog Rt. 001 Rw. 001 Kel. Nagrak Sari Kec. Jampang Kulon Kab.Sukabumi Prov. Jawa Barat* -

72 LOMBOK Jl. R. Suprapto Ruko Mataram Square No. 1-3 Kec. Ampenan Kota Mataram, Prov. Nusa Tenggara Barat** -

73 PADALARANG Jl. Raya Batu Jajar Ruko Cimerang No. 8 Desa Cimerang Kec. Padalarang Kab. Bandung* -

74 KATIBUNG Jl. Batin Putra No. 04 Rt. 001 Rw. 001 Desa Tanjung Agung Kec. Katibung Kab. Lampung Selatan Prov. Lampung* -

75 RUMBIA Jl. Raya Rumbia RB II Rt. 003 Rw. 002 Kec. Rumbia Kab. Lampung Tengah Prov. Lampung** -

76 KODYA BENGKULU Jl. Putri Gading Cempaka No. 16 Rt. 017 Rw. 002 Kel. Penurunan Kec. Ratu Samban Kota Bengkulu Prov. Bengkulu** -

77 METRO Jl. Ahmad Yani Kel. Iring Mulyo Kec. Metro Timur Kota Metro Prov. Lampung* -

78 DENTE TELADAS Dusun III Rt. 01 Desa Pendowo Asri Kec. Dente Teladas Kab. Tulang Bawang Prov. Lampung -

79 CIKARANG Jl. Raya Imam Bonjol RT.03 RW 01 Kel Kalijaya Kec. Cikarang Barat Kab Bekasi Jawa Barat* -

80 WONOSARI Jl. Playen Wonosari Kel Playen Kec Playen Kab Gn. Kidul DIY* -

81 MANNA Jl. Letnan Tukiran RT. 09 Kel Pasar Baru Kota Manna Kab Bengkulu Selatan* -

82 PRAMUKA Jl.Pramuka No 1 Rajabasa Nunyai Kec Rajabasa Bandar Lampung* -

83 PARIT TIGA JEBUS Sinar Manik Rt. 002 Rw. 001 Kel. Jebus Kec. Jebus Kab. Bangka Barat Prov. Bangka Belitung** -

84 TDM TEGAL BINANGUN

Jl. Tegal Binangun Kel. Sungaikedukan Kec. Rambutan Kab. Banyuasin Prov. Sumatera Selatan* -

85 TDM MANGGAR Jl. A. Yani Dsn Seberang Rt. 006 Kel. Selingsing Kec. Gantung Kab. Belitung Timur Prov. Bangka Belitung** -

PT ASIA SURyA PERKASA

no Cabang / Branch Alamat / Address Telepon / Telephone

1 PANGKALPINANG (HEAD OFFICE) Jl. Jend. A. Yani No. 147 Pangkal Pinang, Bangka** (0717) 438 228

2 TOBOALI Jl. Jend. Sudirman No. 98 Toboali, Bangka** (0718) 41576

3 MUNTOK Jl. Panglima Sudirman Tebing Gadai No. 32 Muntok, Bangka Barat** (0716) 21634

4 BELITUNG Jl. Jend. Sudirman No. 27 Tanjung Pandan, Belitung** (0719) 25091

keterangan/remark* hanya showroom/showroom only** hanya workshop/workshop only*** termasuk produk pilihan BMW Premium/including BMW Premium Selection

Laporan Tahunan 2016 Annual Report50

Page 54: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

SUMBER DAyA MAnUSIAProgram pengembangan kompetensi Perseroan

dibuat sesuai dengan kebutuhan pengembangan

bisnis Perseroan kedepannya, serta untuk

mendukung pencapaian visi menjadi grup diler

otomotif terkemuka di Indonesia.

Kemudian sejak tahun 2014, Perseroan telah

berhasil menerapkan sistem HRIS (Human Resource

Information System) yang baru guna memfasilitasi

penyelenggaraan proses administrasi di lingkup

HRD secara online untuk meningkatkan akurasi

data dan memperbaiki layanan HRD kepada

karyawan. Selain itu, untuk meningkatkan

integritas sekaligus kedisiplinan karyawan, HRD

juga melakukan kemitraan strategis dengan

operation dalam bentuk implementasi PDCA

melalui monitoring bulanan yang berfokus pada

dua hal besar yaitu produktivitas karyawan dan

kedisiplinan karyawan. Perseroan melakukan audit

berkala terhadap absensi karyawan, termasuk

mengunjungi cabang-cabang Tunas Group untuk

melihat langsung kondisi di lapangan.

Profil Karyawan

Hingga 31 Desember 2016, Perseroan mengelola

sebanyak 5.674 karyawan, atau meningkat

sebesar 4,3% dibandingkan tahun lalu.

HUMAn RESOURCESThe Company’s human resource development

programs are tailored to accommodate to the

future needs of the business expansion plans

so as to sustain the Company’s vision to be the

leading automotive dealer group in Indonesia.

Since 2014, the Company has successfully

implemented the new HRIS (Human Resource

Information System) to facilitate the administration

process to improve data accuracy and enhance

HRD support to the employees. In addition, the

Company has also held strategic partnership

with operations in the implementation of PDCA

through monthly monitoring with focus on two

major areas, namely employee productivity and

employee discipline. The Company has conducted

an audit against employees absence report

periodically, including visits to various branches

for physical evaluations.

Profile of Employees

As of December 31, 2016, the Company has a

total headcount of 5,674 employees or increase

4.3% compared to last year.

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Supporting Unit

Total Demografi Karyawan Tunas Group 2016

5,674

Total Demographic Condition of Tunas Group 2016 Employees

Karyawan / Employees

Profil Peru

sahaan

Com

pany Profile

Laporan Tahunan 2016 Annual Report 51

Page 55: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Demografi Karyawan Tunas Group

Status Kepegawaian / Employment Status 2016 2015

PT Tunas Ridean Tbk 2,254 2,038

PT Tunas Mobilindo Perkasa 962 1,006

PT Tunas Mobilindo Parama 223 238

PT Rahardja Ekalancar 42 62

PT Tunas Aset Sarana 5 5

PT Surya Sudeco 301 294

PT Tunas Dwipa Matra 1,689 1,628

PT Asia Surya Perkasa 137 118

PT Mega Armada Sudeco 17 13

PT Mitra Asri Pratama 42 37

PT Surya Mobil Megahtama 2 3

PT MItra Ananta Megah 0 0

Total 5,674 5,422

Jumlah Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian

Status Kepegawaian / Employment Status 2016 2015

Tetap / Permanent 3,049 3,105

Kontrak / Contract 2,598 2,403

Percobaan / Probation 27 24

Total 5,674 5,442

Rekrutmen dan Program Pengembangan Kompetensi Karyawan

Dalam rangka mempertahankan kualitas layanannya, Perseroan

telah menerapkan beberapa pola rekrutmen, yaitu di antaranya:

a. Program Management Trainee

Program Talent Acquisition Program ini ditujukan untuk

dapat merekrut talent muda terbaik sesuai dengan

kebutuhan pengembangan bisnis Perseroan.

b. Program Rekrutmen Online

Strategi perekrutan online dilakukan agar pencarian

kandidat dapat lebih luas dan para calon kandidat lebih

mudah mengakses informasi mengenai ketersediaan

lowongan kerja.

c. Program Employer Branding

Program ini bertujuan untuk memperkenalkan Perseroan

kepada masyarakat melalui program rekrutmen Perseroan,

baik dengan cara Street Recruitment, School Recruitment

Demographic Condition of Tunas Group Employees

Total Employees based on Employment Status

Recruitment and Competency Development Program

To ensure high quality service, the Company has adopted the

following recruitment methods:

a. Management Trainee

Program The Talent Acquisition Program aims at recruiting

the best young talents in accordance to the needs of the

Company’s business development.

b. Online Recruitment Program

The online recruitment strategy aims at recruiting more

candidates of top quality and at providing easy access to

future candidates to the job information of the Company.

c. Employer Branding Program

The program aims at introducing the Company to the

public through the Company’s recruitment program, either

in the forms of Street Recruitment, School Recruitment or

Laporan Tahunan 2016 Annual Report52

Page 56: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

maupun Campus Recruitment. Selain itu, Perseroan juga

menyelenggarakan beberapa program pelatihan, baik

untuk jajaran manajemen maupun karyawan, dalam

rangka meningkatkan kapabilitas maupun kompetensinya

sehingga pada akhirnya mereka dapat berkontribusi

terhadap peningkatan produktivitas Perseroan.

Program pelatihan dan pendidikan yang secara regular

dilaksanakan oleh Perseroan di antaranya adalah program

sertifikasi bagi Kepala Cabang dan program pelatihan terpadu

bagi tim penjualan dan tim purna-jual.

Program pelatihan yang diadakan oleh Perseroan di 2016

adalah:

nama/Jenis Pelatihan / Name/Type of Training

Program

Tanggal dan Tempat Pelatihan / Training Date and Place

Jumlah Peserta Pelatihan /

Total Participants

SWOT, PICA Analysis, & Presentation Skills

Mei di Tunas Daihatsu Learning Center, Pondok Bambu / May, at Tunas Daihatsu Learning Center, Pondok Bambu

14 orang / people

Risk Management & Mind Map for Leaders

Juli di Tunas Learning Center, Pasar Minggu / Jul, at Tunas Learning Center, Pasar Minggu

15 orang / people

Managerial Skills & Leadership Training

Oktober di Tunas Training Center, Bintaro / Oct, at Tunas Training Center, Bintaro

16 orang / people

Communication SkillFeb, Apr, Nov, Des di Tunas Training Center, Bintaro / Feb, Apr, Nov, Des, at Tunas Training Center, Bintaro

65 orang / people

Time ManagementMei, Jun, Nov, Des di Tunas Training Center, Bintaro / May, Jun, Nov, Des, at Tunas Training Center, Bintaro

51 orang / people

Campus Recruitment. In addition, the Company has held

several training programs, for both management and the

employees, to improve their capabilities and competencies,

thus contributing to the increased productivity of the

Company.

The Company holds regular training and education programs,

such as certification programs for Branch Managers and

integrated training programs for sales and aftersales teams.

Training programs conducted by the Company in 2016 were:

Profil Peru

sahaan

Com

pany Profile

Laporan Tahunan 2016 Annual Report 53

Page 57: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Training for Salesman :

Training for Branch Manager:

Pelatihan yang diikuti oleh salesman :

nama/Jenis Pelatihan / Name/Type of Training

Program

Tanggal dan Tempat Pelatihan / Training Date and Place

Jumlah Peserta Pelatihan /

Total Participants

Professional Selling Skill Training (PSST) – Tunas Toyota

Jul, Tunas Learning Center, Pasar Minggu / Jul, Tunas Learning Center, Pasar Minggu

20 orang / people

Advanced Selling Skill Training (ASST) – Tunas Toyota

Feb, Toyota Training Center / Feb, Toyota Training Center

Peserta dari Tunas Toyota berjumlah 3 orang / 3

participants from Tunas Toyota

Strategic Selling Skill Training (SSST) – Tunas Toyota

Nov, Toyota Training Center / Nov, Toyota Training Center

Peserta dari Tunas Toyota berjumlah 3 orang / 3

participants from Tunas Toyota

Social Media (Blog Marketing) Training – Tunas Daihatsu

Jun Tunas Daihatsu Learning Center, Pondok Bambu / Jun, Tunas Daihatsu Learning Center, Pondok Bambu

19 orang / people

Presentation Skill – Tunas RentalMei Tunas Training Center, Bintaro /May, Tunas Training Center, Bintaro

28 orang / people

Training Winning Marketing Executive - TDM

Februari, Tunas Dwipa Matra / Feb, Tunas Dwipa Matra 14 orang / people

Pelatihan yang diikuti oleh Kepala Cabang:

nama/Jenis Pelatihan / Name/Type of Training

Program

Tanggal dan Tempat Pelatihan / Training Date and Place

Jumlah Peserta Pelatihan /

Total Participants

Dealer Function Management Training (DFMT) – Tunas Toyota

Mei Toyota Training Center / May, Toyota Training Center

Peserta dari Tunas Toyota berjumlah 2 orang / 2

participants from Tunas Toyota

Dealer Business Management Training (DBMT) – Tunas Toyota

Sept, Toyota Training Center / Sept, Toyota Training Center

Peserta dari Tunas Toyota berjumlah 3 orang / 3

participants from Tunas Toyota

How To Leading The Millenials – Tunas Daihatsu

Des Tunas Daihatsu Learning Center, Pondok Bambu / Des, Tunas Daihatsu Learning Center, Pondok Bambu

13 orang / people

Problem Solving & Decisison Making – Tunas Rental

Tunas Training Center, Bintaro 23 orang / people

Digital Marketing – TDM Ags, Hotel Whiz Prime / Aug, Hotel Whiz Prime 1 orang / people

Laporan Tahunan 2016 Annual Report54

Page 58: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Pelatihan yang diikuti oleh Supervisors:

nama/Jenis Pelatihan / Name/Type of Training

Program

Tanggal dan Tempat Pelatihan / Training Date and Place

Jumlah Peserta Pelatihan /

Total Participants

MSTT (Managing Supervisory Task Training) – Tunas Toyota

Apr, Toyota Training Center / Apr, Toyota Training Center

Peserta dari Tunas Toyota berjumlah 2 orang /

2 participants from Tunas Toyota

SST (Strategic Supervisory Training) – Tunas Toyota

Okt, Toyota Training Center / Oct, Toyota Training Center

Peserta dari Tunas Toyota berjumlah 1 orang /

1 participants from Tunas Toyota

Mind Mapping for Leaders SS Group – Tunas Rental

Ags Tunas Training Center, Bintaro / Aug, Tunas Training Center, Bintaro

40 orang / people

Leadership & Strategic Training – TDM

Mei, Yon 9 TNI AL Lampung / May, Yon 9 TNI AL Lampung 61 orang / people

Pelatihan yang diikuti oleh Kepala Bengkel:

nama/Jenis Pelatihan / Name/Type of Training

Program

Tanggal dan Tempat Pelatihan / Training Date and Place

Jumlah Peserta Pelatihan /

Total Participants

Toyota Service Manager Training (TSMT) – Tunas Toyota

Okt Toyota Training Center, Cibitung / Oct, Toyota Training Center, Cibitung

Peserta dari Tunas Toyota berjumlah 1 orang /

1 participant from Tunas Toyota

Pelatihan yang diikuti oleh Man Power Aftersales Training

Toyota:

nama/Jenis Pelatihan / Name/Type of Training

Program

Tanggal dan Tempat Pelatihan / Training Date and Place

Jumlah Peserta Pelatihan /

Total Participants

Diagnostic Technician (DT) Chasis – Tunas Toyota

Jan Toyota Training Center, Cibitung / Jan, Tunas Training Center, Cibitung

Peserta dari Tunas Toyota berjumlah 2 orang / 2 participant from Tunas

Toyota

Diagnostic Technician (DT) Engine – Tunas Toyota

Okt Toyota Training Center, Cibitung / Oct, Tunas Training Center, Cibitung

Peserta dari Tunas Toyota berjumlah 2 orang / 2 participant from Tunas

Toyota

Diagnostic Technician (DT) Electrical – Tunas Toyota

Ags Toyota Training Center, Cibitung / Aug, Tunas Training Center, Cibitung

Peserta dari Tunas Toyota berjumlah 2 orang / 2 participant from Tunas

Toyota

Influencing People – Tunas Daihatsu

Mar, Apr, Mei Tunas Daihatsu Learning Center, Pondok Bambu / Mar, Apr, May, Tunas Daihatsu Learning Center,

Pondok Bambu19 orang / people

Technical Training Level 1 – TDMFebruari, Maret, April, Oktober HTC Natar & HTC Pramuka /

Feb, Mar, Apr, Oct, HTC Natar & HTC Pramuka100 orang / people

Technical Training Level 2 – TDMMaret, Oktober, November HTC Natar & HTC Pramuka / Mar,

Oct, Nov, HTC Natar & HTC Pramuka75 orang / people

Training for Supervisors:

Training for Workshop Heads

Training for Man Power Aftersales Training Toyota

Profil Peru

sahaan

Com

pany Profile

Laporan Tahunan 2016 Annual Report 55

Page 59: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

KESEJAHTERAAn KARyAwAnSelain mengadakan pelatihan, Perseroan senantiasa

memberikan perhatian pada perbaikan dan penyempurnaan

sarana prasarana dan fasilitas kerja karyawan, peningkatan

standar kelayakan hidup dan manfaat kesehatan bagi

karyawan. Untuk mengembangkan loyalitas dan meningkatkan

produktivitas di antara karyawan, Perseroan juga memfasilitasi

berbagai kegiatan kerohanian maupun olahraga yang juga

dimanfaatkan oleh Perseroan untuk melakukan internalisasi

nilai-nilai dan budaya perusahaan.

EMPLOyEES’ wELFAREBesides training programs, the Company also pays attention

to the improvement of working environment / standard and

health benefits for the employees. In order to enhance loyalty

and productivity among the employees, the Company facilitates

various religious and sporting activities, which are also held as

part of the Company’s program to internalize the corporate

values and cultures.

Laporan Tahunan 2016 Annual Report56

Page 60: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

04

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Management Discussion and Analysis

58 Tinjauan Umum General Overview58 Tinjauan Operasional Operational Overview58 Tinjauan Per Segmen Usaha Review of Each Business Segment58 Divisi Otomotif Automotive Division64 Divisi Penyewaan dan Pengelolaan Armada Car Rental And Fleet Management Division65 Divisi Pembiayaan Leasing Division66 Tinjauan Keuangan Financial Review69 Kemampuan Membayar Utang dan

Kolektibilitas Piutang Solvency and Collectability

69 Struktur Modal dan Kebijakan Manajemen atas Struktur Modal

Capital Structure and Management Policy on Capital Structure

70 Informasi Material Untuk Investasi Barang Modal Tahun 2016

Material Contract for Capital Goods Investment in 2016

70 Informasi dan Fakta Material yang Terjadi setelah Tanggal Laporan Akuntan

Material Fact and Information After the Accountant’s Report

70 Prospek Usaha Business Prospects71 Kebijakan Dividen Dividend Policy71 Program Kepemilikan Saham

Karyawan atau Manajemen Management and Employee Stock

Ownership Program (Mesop)

71 Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi dengan Pihak Afiliasi

Material Information Containing Conflict of Interest and/or Affiliate Transactions

71 Perubahan Peraturan Perundang-undangan yang Berpengaruh Signifikan terhadap Perusahaan

Changes in Regulations with Significant Impact on the Company

71 Perubahan Kebijakan Akuntansi yang Diterapkan Perusahaan pada Tahun 2016

Changes in Accounting Policies Applied in 2016

Page 61: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

TInJAUAn UMUM Kondisi perekonomian global menunjukkan perlambatan di

tahun 2016. Sementara kondisi ekonomi dalam negeri lebih

menguat dan mencapai pertumbuhan sebesar 5,0% di tahun

2016. Di samping itu, Rupiah mengalami penguatan Rp13.436

per USD setelah sempat berada di level Rp15.000 per USD pada

tahun 2015.

TInJAUAn OPERASIOnAL Peningkatan kinerja industri otomotif terlihat dari meningkatnya

volume penjualan sebesar 5% di tahun 2016. bersamaan

dengan perubahan struktural dan peningkatan, Perseroan

meraih pertumbuhan laba sebesar 89,05%.

TInJAUAn PER SEGMEn USAHA

Divisi OtomotifPenjualan otomotif dalam pasar kendaraan roda empat

meningkat 5% menjadi 1,1 juta unit pada tahun 2016.

Sebaliknya, pasar kendaraan roda dua menurun 8% menjadi

5,9 juta unit.

GEnERAL OvERvIEw The global economic condition experienced a sustained

slowdown in 2016. Fortunately, the domestic economy was

more resilient and achived some growth, reaching 5.0% in

2016. Moreover, Rupiah strengthened against USD to Rp13,436

per USD after dropping to Rp15,000 per USD back in 2015.

OPERATIOnAL OvERvIEwThe growth in the automotive industry is evident by the 5%

higher sales volume in 2016. Along with other stuctural

changes and improvement, the company achived an 89.05%

growth in profit.

REvIEw OF EACH BUSInESS SEGMEnT

Automotive DivisionThe sales of four-wheeled vehicles rose by 5% to 1.1 million

units in 2016. In contrast, the sales of two-wheeled vehicles

declined by 8% to 5.9 million units.

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis

Selain penjualan otomotif, Perseroan juga melakukan aktivitas bisnis penyewaan kendaraan dan transportasi.

Besides vehicle sales, the Company also runs a transportation and car rental business.

Laporan Tahunan 2016 Annual Report58

Page 62: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Tunas Toyota

Toyota mampu mempertahankan posisi terdepannya di pasar

Indonesia dengan pangsa pasar sebesar 35,9%, di tahun 2016

dari sebelumnya di tahun 2015 sebesar 31,8%. Bisnis diler

kendaraan bermotor Tunas Toyota dikelola langsung oleh

Perseroan. Hingga akhir tahun 2016, Tunas Toyota mengelola

19 diler resmi, 3 pusat layanan perbaikan dan 19 pusat servis/

bengkel yang tersebar di Jakarta, Banten, Bandung dan

Lampung.

Di tahun 2016, Tunas Toyota menjual 31,379 kendaraan lebih

tinggi 25% dibandingkan tahun 2015. Setara dengan 8,2%

dari pangsa pasar Toyota di tahun 2016. Penjualan kendaraan

tipe Toyota Calya, Avanza dan Innova berkontribusi sebesar

68,1% terhadap total penjualan secara keseluruhan di Tunas

Toyota.

Berikut komposisi penjualan di tahun 2016:

Tipe Kendaraan / Car Type

Total Penjualan (dalam unit) / Total Sales (in units) Perbandingan dengan Kinerja 2015 (%) /

In comparison to the 2015 performance (%)2016 2015

Avanza 11,604 10,861 6.8

Innova 5,389 4,278 26.0

Calya 4,374 - N/M

Fortuner 2,800 1,111 152.0

Agya 2,460 3,821 (35.6)

Rush 1,713 2,159 (20.7)

Lainnya / Others 3,039 2,878 5.6

Pada tahun 2016, Tunas Toyota telah melayani perbaikan

237.733 unit kendaraan, meningkat 5,2% dibanding tahun

2015.

Tunas Toyota

Toyota maintained its leadership in the Indonesian car market

with 35.9% market share in 2016 from 31.8% in 2015. The

Company directly manages the dealerships of Tunas Toyota.

At end of 2016 Tunas Toyota managed 19 authorized dealers,

3 body repair centers and 19 service centers/ workshops in

Jakarta, Banten, Bandung and Lampung.

In 2016, Tunas Toyota sold 31,379 vehicles, 25.0% higher

compared to 2015. This translates to 8.2% of Toyota market

share in 2016. The sales of Toyota Calya, Avanza and Innova

collectively contributed to 68,1% of the total sales of Tunas

Toyota.

Tunas Toyota’s sales composition in 2016, as follows:

In 2016, Tunas Toyota provided maintenance services to

237,733 vehicles, 5.2% higher than 2015.

An

alisis dan

Pemb

ahasan

Man

ajemen

Managem

ent Discussion and A

nalysis

Laporan Tahunan 2016 Annual Report 59

Page 63: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Tunas Daihatsu

Although Daihatsu’s market share improved to 17.9% (16.6%

in 2015), it is now ranked third in the national car market behind

Honda. During the year, Tunas Daihatsu was operated by a

subsidiary, PT Tunas Mobilindo Perkasa. At end of 2016, Tunas

Daihatsu managed a network comprising of 18 authorized

dealers and 13 service centers in Jakarta, West Java, Banten

and Sumatera.

In 2016, Tunas Daihatsu sold 18,375 vehicles which represented

9.6% of Daihatsu market share, marginally higher than 2015.

The sale of Daihatsu Xenia, Sigra, and Granmax collectively

contributed to 68.0% of total sales of Tunas Daihatsu.

Sales composition of Tunas Daihatsu in 2016, as follows:

In 2016, Tunas Daihatsu provided maintenance services to

95,977 vehicles, 2.9% higher than 2015.

Tunas Daihatsu

Pangsa pasar Tunas Daihatsu meningkat menjadi 17,9%

(16,6% di tahun 2015) dan saat ini menempati posisi ketiga

pangsa pasar seindonesia setelah honda. Selama tahun 2016

Tunas Daihatsu dioperasikan melalui anak perusaahaan, PT

Tunas Mobilindo Perkasa. Pada akhir tahun 2016 tunas Daihatsu

mengelola 18 diler resmi 13 pusat perbaikan di jakarta, jawa

barat, banten, dan Sumatera.

Tahun 2016, Tunas Daihatsu telah menjual 18.375 unit

kendaraan, yang merepretansikan 9,6% dari pangsa pasar

daihatsu yang sedikit lebih tinggi di bandingkan tahun 2015.

Penjualan gabungan Daihatsu Sigra, Xenia, dan GranMax

mengkontribusikan 68% dari total penjualan Pangsa pasar

Tunas Daihatsu.

Berikut komposisi penjualan Tunas Daihatsu di tahun 2016:

Tipe Kendaraan / Car Type

Total Penjualan (dalam unit) / Total Sales (in units) Perbandingan dengan Kinerja 2015 (%) /

In Comparison to the 2015 Performance (%)2016 2015

Gran Max 5,552 6,636 (16.3)

Xenia 4,708 3,652 28.9

Ayla 3,311 4,198 (21.1)

Sigra 2,229 - N/M

Terios 1,521 1,462 4.0

Luxio 827 538 53.7

Sirion 220 280 (21.4)

Lainnya / Others 7 - N/M

Pada tahun 2016, Tunas Daihatsu telah melayani perbaikan

95.977 unit kendaraan, meningkat 2,9% dibanding tahun

2015.

Laporan Tahunan 2016 Annual Report60

Page 64: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Tunas BMw

Pasar kendaraan mewah turun 5,6% dibandingkan tahun

sebelumnya, sementara Mercedes Benz mendominasi segmen

mobil mewah dengan 43,8% pangsa pasar. Sementara pasar

BMW menurun dari 39,3% menjadi 38,7%.

Bisnis tunas BMW dioperasikan melalui PT Tunas Mobilindo

Parama. Tunas BMW mempertahankan jaringan yang terdiri

dari 6 dealer resmi dan 5 pusat layanan perbaikan, dimana

4 diler dan 3 pusat layanan perbaikan berlokasi di Jakarta,

sedangkan 2 diler dan 2 pusat layanan perbaikan berlokasi di

Jawa Barat.

Tunas BMW telah menjual 838 unit kendaraan di tahun 2016,

lebih rendah 18,0% dibanding 2015. Oleh karena itu, Tunas

BMW menurun dari 37,9% menjadi 33,4%.

Berikut komposisi penjualan Tunas BMW di tahun 2016:

Tipe Kendaraan / Car Type

Total Penjualan (dalam unit) / Total Sales (in units) Perbandingan dengan Kinerja 2015 (%) /

In Comparison to the 2015 Performance (%)2016 2015

5 Series 138 189 (27.0)

X Series 289 239 20.9

3 Series 336 491 (31.6)

Lainnya / Others 75 103 (27.2)

Tunas BMW telah memberikan layanan perbaikan terhadap

12.299 unit kendaraan di tahun 2016 dibandingkan pada

tahun 2015 sebanyak 10.985 unit.

Tunas BMw

The luxury car market has declined by 5.6% compared to the

previous year; while Mercedes Benz continues to dominate the

segment with 43.8% market share. Meanwhile, BMW’s market

share declined from 39.3% to 38.7%.

Tunas BMW business is operated through PT Tunas Mobilindo

Parama, a subsidiary. Tunas BMW manages a network

comprising of 6 authorized dealers and 5 service centers, of

which 4 dealers and 3 service centers are located in Jakarta,

whereas 2 dealers and 2 service centers are located in West

Java.

Tunas BMW sold 838 new vehicles in 2016, 18.0% lower than

2015. Consequently, Tunas BMW share declined from 37.9%

to 33.4%.

Sales composition of Tunas BMW’s market in 2016, as follows:

Tunas BMW provided maintenance services 12,299 vehicles in

2016, compared to 10,985 vehicles in 2015.

An

alisis dan

Pemb

ahasan

Man

ajemen

Managem

ent Discussion and A

nalysis

Laporan Tahunan 2016 Annual Report 61

Page 65: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Tunas Isuzu

Pangsa pasar Tunas Isuzu menurun menjadi 1,6% di tahun

2016 (1,9% in 2015). Tunas Isuzu di operasikan melalui anak

perusahaan yaitu PT Rahardja Ekalancar. Pada akhir tahun

2016 Tunas Isuzu mengelola jaringan 2 diler resmi dan 1 pusat

perbaikan di Jakarta.

Pada tahun 2016, Tunas Isuzu telah menjual 398 kendaraan

setara dengan 2,4% dari pangsa pasar Isuzu.

Berikut komposisi penjualan Tunas Isuzu tahun 2016:

Tipe Kendaraan / Car Type

Total Penjualan (dalam unit) / Total Sales (in units) Perbandingan dengan Kinerja 2015 (%) /

In Comparison to the 2015 Performance (%)2016 2015

N Series (Elf) 188 201 (6.5)

Panther 60 172 (65.1)

F Series 77 52 48.1

Lainnya / Others 73 99 (26.3)

Di tahun 2016 Tunas Isuzu telah melayani perbaikan 3.416 unit

kendaraan, jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun

2015.

Tunas Isuzu

Isuzu’s market share declined to 1.6% in 2016 (1.9% in

2015). Tunas Isuzu was operated by a subsidiary, PT Rahardja

Ekalancar. As of end 2016, Tunas Isuzu managed a network

comprising of 2 authorized dealers and 1 service center in

Jakarta.

In 2016, Tunas Isuzu sold 398 vehicles, representing 2.4% of

Isuzu’s market share.

Sales composition of Tunas Isuzu in 2016, as follows:

In 2016, Tunas Isuzu has provided maintenance service 3.416

vehicles, 3.024 higher than 2015.

Laporan Tahunan 2016 Annual Report62

Page 66: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT Tunas Dwipa Matra dan PT Asia Surya Perkasa

Perseroan mengoperasikan bisnis kendaraan motor Honda

melalui anak perusahaan, PT Tunas Dwipa Matra (“TDM”) dan

PT Asia Surya Perkasa (“ASP”). TDM merupakan diler utama di

Lampung, Sumatera, sedangkan ASP merupakan diler utama di

Bangka Belitung. Selama tahun 2016, TDM dan ASP mengelola

jaringan usaha yang terdiri dari 89 gerai sepeda motor Honda

serta layanan purna jual di seluruh Indonesia. Pangsa pasar

motor Honda TDM dan ASP naik dari 4,6% dari pada tahun

2015 menjadi 4,7% pada tahun 2016, sedangkan pangsa pasar

TDM dan ASP terhadap penjualan motor nasional meningkat

dari 3,2% menjadi 3,5%.

Pada tahun 2016, TDM dan ASP menjual 206.343 unit motor

baru setara dengan volume penjualan tahun 2015.

Berikut komposisi Penjualan TDM dan ASP tahun 2016:

Tipe Kendaraan / Car Type

Total Penjualan (dalam unit) / Total Sales (in units) Perbandingan dengan Kinerja 2015 (%) /

In Comparison to the 2015 Performance (%)2016 2015

Beat 109,575 124,328 (11.9)

Vario 39,598 34,178 15.9

Revo 12,536 13,874 (9.6)

Scoopy 17,646 13,518 30.5

Lainnya / Others 26,988 20,430 32.1

Di tahun yang sama, TDM dan ASP melayani perbaikan

terhadap 419.009 unit motor, atau naik 23,9% dibandingkan

pada tahun 2015.

PT Tunas Dwipa Matra and PT Asia Surya Perkasa

The Company operates the dealership of Honda motorcycles

through its subsidiaries, PT Tunas Dwipa Matra (“TDM”)

and PT Asia Surya Perkasa (“ASP”). TDM is a main dealer in

Lampung, Sumatera, while ASP is a main dealer in Bangka

Belitung. In 2016, TDM and ASP managed a combined network

of 89 Honda motorcyle outlets, as well as aftersales workshop

throughout Indonesia. Market share of TDM and ASP increased

from 4.6% in 2015 to 4.7% in 2016, meanwhile market share

of TDM and ASP in national motorcyle sales grew from 3.2%

to 3.5%.

In 2016, TDM and ASP sold 206,343 new motorcycles, on par

with the volume in 2015.

Sales composition of TDM dan ASP in 2016, as follows:

TDM and ASP also provided maintenance service to 419,009

motorcycles, 23.9% higher than 2015.

An

alisis dan

Pemb

ahasan

Man

ajemen

Managem

ent Discussion and A

nalysis

Laporan Tahunan 2016 Annual Report 63

Page 67: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Tunas Used Car

Perseroan juga mengoperasikan segmen mobil bekas, yang

dioperasikan oleh anak perusahaan, PT Tunas Asset Sarana.

Tunas Used Car mengelola 2 gerai yang berlokasi di Jakarta

dan Bandung.

Pada tahun 2016, Tunas Used Car menjual total 37 unit

kendaraan, 36,2% lebih rendah dibandingkan tahun 2015.

Berikut komposisi penjualan Tunas Used Car:

Tipe Kendaraan / Car Type

Total Penjualan (dalam unit) / Total Sales (in units) Perbandingan dengan Kinerja 2015 (%) /

In comparison to the 2015 performance (%)2016 2015

Toyota - 9 N/M

BMW 37 36 2.8

Daihatsu - 3 N/M

Lainnya / Others - 10 N/M

DIvISI PEnyEwAAn DAn PEnGELOLAAn ARMADATunas Rental

Selain penjualan otomotif, Perseroan juga melakukan aktivitas

bisnis penyewaan kendaraan dan transportasi. Tunas Rental,

yang dioperasikan melalui Anak Perusahaan, PT Surya Sudeco,

menyediakan layanan yang lengkap bagi pelanggan korporat,

termasuk penyediaan kendaraan untuk jangka pendek dan

jangka panjang, pengelolaan transportasi dan pengendara,

perawatan rutin kendaraan dan akibat kecelakaan, serta

layanan bantuan terhadap kerusakan darurat selama 24 jam,

termasuk kendaraan pengganti. Sejak Januari 2013, Tunas

Rental juga mengoperasikan layanan Manpower Services

melalui anak perusahaan PT Mitra Asri Pratama, secara terpisah

PT Surya Sudeco juga mengoperasikan bisnis lelang di bawah

PT Mega Armada Sudeco.

Pada tahun 2016, Tunas Rental melayani pengantaran

1.761 unit kendaraan (di luar perpanjangan kontrak) kepada

pelanggan korporat, menurun 12,8% dibandingkan tahun

2015. Jumlah armada meningkat dari sebelumnya 7.637 unit

menjadi 7.730 unit di tahun 2016.

Tunas Used Car

The Company also operates in the used car segment, managed

by its subsidiary, PT Tunas Asset Sarana. Tunas Used Car

manages 2 outlets in Jakarta and Bandung.

In 2016, Tunas Used Car sold 37 vehicles, 36.2% lower than

2015.

Sales composition of Tunas Used Car, as follows:

CAR REnTAL AnD FLEET MAnAGEMEnT DIvISIOnTunas Rental

Besides vehicle sales, the Company also runs a transportation

and car rental business. Tunas Rental, operating under PT

Surya Sudeco, a subsidiary which offers a complate solution

to corporate customers, covering short term and long term car

rental service, transportation and driver management service,

routine maintenance and post-accident maintenance, as well

as 24-hour emergency service. Since January 2013, Tunas

Rental also provides Manpower Services through PT Mitra

Asri Pratama, a subsidiary of PT Surya Sudeco. Seperately, the

auction business is operating under PT Mega Armada Sudeco.

In 2016, Tunas Rental delivered 1,761 vehicles (excluding

contract extension) to corporate customers, 12.8% lower than

2015. Total fleet grew from 7,637 units to 7,730 vehicle in

2016.

Laporan Tahunan 2016 Annual Report64

Page 68: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Tunas Rental mengoperasikan 6 kantor cabang dan 7 pusat

layanan di seluruh Indonesia.

2014

Automotive314

2015

Manufacturing683

2016

FMCG674

7,461 7,6377,730

Kinerja Tunas RentalTunas Rental Performance

Jumlah ArmadaUnits in Operation

(fleet)

2014

Electricity893

2015

Banking 2,303

2016

Others 1,746

7,461 7,6377,730

Unit Kontrak Berdasarkan IndustriContract Units Based on Industry

4.8%

10.3%

10.2%

26.4%

13.5%

34.8%

DIvISI PEMBIAyAAn Mandiri Tunas Finance (49% - kepemilikan associate)

Pada tahun 2016, MTF meningkatkan jumlah pinjaman, yaitu

dengan pembiayaan baru yang tumbuh sebesar 8,7% menjadi

Rp18,6 triliun.

MTF melaporkan laba tahun berjalan sebesar Rp335,4 miliar

pada tahun 2016, dan mengkontribusikan laba bersih ke

Perseroan sebesar Rp164,3 miliar. Peningkatan ini terkait

dengan tingginya pendapatan bunga bersih dan pendapatan

fee based yang diperoleh dari ekspansi portofolio. Per 31

Desember 2016, MTF mengelola 91 cabang di seluruh

Indonesia.

Berikut komposisi pinjaman yang disalurkan oleh MTF di tahun

2016:

Pembiayaan Baru Berdasarkan Jenis Aset / New Financing based on Asset Types nilai Pembiayaan / Financing Value Porsi Pembiayaan dalam Persentase /

Portion of Financing in Percentage

New Car 18.3 triliun/trillion 98.5%

Used Car 215.3 miliar/billion 1.1%

Motorcycle 73.0 miliar/billion 0.4%

Tunas Rental operates 6 branches and 7 service centers across

Indonesia.

LEASInG DIvISIOn Mandiri Tunas Finance (49% - held associate)

In 2016, MTF grew its loan portfolio through an 8.7% higher

new lending of Rp18.6 trillion.

MTF reported total net income of Rp335.4 billion in 2016,

and contributed net profit of Rp164.3 billion to the Company.

This was a result of higher net interest income and fee based

income from its portfolio growth. As of 31 December 2016,

MTF operated 91 branches accross Indonesia.

Below is the loan composition of MTF in 2016:

An

alisis dan

Pemb

ahasan

Man

ajemen

Managem

ent Discussion and A

nalysis

Laporan Tahunan 2016 Annual Report 65

Page 69: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Pembiayaan baru MTF didukung oleh sumber pendanaan

sebagai berikut:

Sumber Pendanaan / Sources of Fund nilai Pendanaan / Funding Amount Porsi Pendanaan dalam Persentase / Funding Portions on Percentage Base %

Joint Financing 20.8 triliun/trillion 70.0%

Non Joint Financing 8.9 triliun/trillion 30.0%

TInJAUAn KEUAnGAn Grup mencatat pencapaian terbaik di tahun 2016 dengan

peningkatan laba sebesar 90.0%, yang didukung oleh

penguatan kontribusi dari bisnis otomotif, rental dan Mandiri

Tunas Finance, diimbangi oleh berkurangnya kontribusi

dari bisnis motor. Pendapatan bersih Perseroan mengalami

peningkatan sebesar 22,6% yang diakibatkan oleh peningkatan

penjualan mobil Perseroan.

Total Aset

Pada akhir tahun 2016, Perseroan mengelola total aset senilai

Rp5,0 triliun yang terdiri dari aset lancar maupun aset tidak

lancar. Aset lancar Perseroan di tahun ini mengalami peningkatan

sebesar 15,0% dibandingkan dengan tahun sebelumnya menjadi

Rp2,2 triliun yang diakibatkan kenaikan persediaan diimbangi

dengan pertumbuhan volume penjualan. Sementara itu, aset

tidak lancar tercatat sebesar Rp2,8 triliun atau meningkat

dibandingkan 2015.

Dalam jutaan Rupiah

Jenis Aset / Type of Assets 2016 2015

Aset Lancar / Current Assets 2,180,105 1,896,231

Aset Tidak Lancar / Non-current Assets 2,797,568 2,465,356

Total Liabilitas

Total 2016 Perseroan tahun tercatat sebesar Rp2,2 triliun, sedikit

lebih tinggi dibandingkan tahun 2015. Liabilitas jangka pendek

meningkat dari Rp1,4 triliun di tahun 2015 menjadi Rp1,7

triliun sedangkan liabilitas jangka panjang tercatat menurun

menjadi Rp0,5 triliun. Per 31 Desember 2016, nilai utang bersih

Perseroan tercatat sebesar Rp0,9 triliun dikarenakan penurunan

sisa pinjaman ke bank.

Dalam jutaan Rupiah

Jenis Liabilitas / Type of Liabilities 2016 2015

Liabilitas jangka pendek / Current liabilities 1,668,818 1,374,085

Liabilitas jangka panjang / Non-current liabilities 486,291 607,386

MTF’s new lending is supported by the following sources of

funding:

FInAnCIAL REvIEw The Group had a record year in 2016 with earnings up by

90.0% due to stronger contributions from the automotive,

rental and Mandiri Tunas Finance businesses, partly offset by

lower contributions from the motorcycle business. Net revenue

of the Company increased by 22.6% due to the higher in car

sales volume.

Total Assets

At end of 2016, the Company carried total assets of Rp5.0

trillion. Current assets of the Company increased by 15.0% to

Rp2.2 trillion due to higher inventory balances associated with

the growing sales volume. Meanwhile, the non-current assets

amounted to Rp2.8 trillion, increased slightly from 2015.

In million Rupiah

Total Liabilities

Total liabilities as at 2016 amounted to Rp2.2 trillion, slightly

higher than 2015. Current liabilities increased from Rp1.4 trillion

in 2015 to Rp1.7 trillion while non-current liabilities marginally

declined to Rp0.5 trillion. As of December 31, 2016 net debt

of the Company was Rp0.9 trillion due to lower outstanding

bank loans.

In million Rupiah

Laporan Tahunan 2016 Annual Report66

Page 70: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Ekuitas

Nilai ekuitas per 31 Desember 2016 mencapai Rp2,8 triliun,

meningkat 17% dari tahun 2015.

Dalam jutaan Rupiah

Ekuitas yang Diatribusikan kepada Pemegang Saham / Equity attributable to shareholders 2016 2015

Modal Saham / Share Capital 139,500 139,500

Tambahan modal disetor / Additional paid-in capital 13,713 1,100

Transaksi dengan kepentingan non-pengendali / Transaction with non-controlling interest 1,647 1,647

Saldo laba / Retained earnings 2,663,394 2,231,802

Cadangan lainnya / Other reserves (4,470) (2,334)

Pendapatan Bersih

Perseroan tahun ini mencatatkan pendapatan bersih sebesar

Rp12,5 triliun dibandingkan dengan Rp10,2 triliun di tahun

2015 nilai pendapatan ini dikontribusikan dari peningkatan

penjualan kendaraan.

Equity

The equity value as of December 31, 2016 amounted to to

Rp2.8 trillion, 17% higher than 2015.

In million Rupiah

net Revenue

The Company booked Rp12.5 trillion net revenue compared

to Rp10.2 trillion in 2015 mainly due to the growth in sales

volume.

Perseroan dalam mengelola modal adalah untuk mempertahankan kelangsungan usaha Grup serta memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham serta pemangku kepentingan lainnya.The Company manages its capital with the aim to ensure the Group’s business continuity and to generate maximum returns for the shareholders and stakeholders.

An

alisis dan

Pemb

ahasan

Man

ajemen

Managem

ent Discussion and A

nalysis

Laporan Tahunan 2016 Annual Report 67

Page 71: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Dalam unit

Uraian / Description 2016 2015

Penjualan kendaraan roda empat / Sales of four-wheeled vehicle 51,027 43,478

Penjualan kendaraan roda dua / Sales of two-wheeled vehicle 206,343 206,328

Laba yang Diatribusikan kepada Pemegang Saham

Sejalan dengan peningkatan di sisi pendapatan Perseroan,

jumlah laba yang diatribusikan kepada pemegang saham

meningkat dari Rp291,1 miliar di tahun 2015 menjadi Rp551,7

miliar di tahun 2016. Peluncuran beberapa model baru dan

perubahan struktur bisnis sepanjang tahun memberikan

dampak kenaikan laba kotor.

Arus Kas

Secara umum arus kas yang diperoleh dari kegiatan operasi

Perseroan masih positif, yaitu mencapai Rp438,0 miliar di tahun

2016 dari sebelumnya Rp106,0 miliar di tahun 2015.

Perseroan mencatat arus kas bersih yang digunakan untuk

membiayai kegiatan investasi selama tahun ini mencapai Rp142,3

miliar, terutama untuk pembelian kendaraan bermotor yang

disewakan dan ekspansi fasilitas bisnis otomotif. Sementara

itu, arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan

mencapai Rp318,2 miliar dari Rp80,6 di tahun 2015 yang

dikontribusikan dari penurunan sisa pinjaman bank.

Nilai kas, setara kas dan cerukan per 31 Desember 2016

mencapai Rp191,9 miliar.

Dalam jutaan Rupiah

Uraian / Description 2016 2015

Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi / Net cash flows provided from operating activities 438,048 106,025

Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi / Net cash flows used in investing activities (142,323) (169,393)

Arus kas bersih yang (digunakan untuk) / diperoleh dari aktivitas pendanaan / Net cash flows (used in) / provided from financing activities

(318,196) 80,576

Rasio Keuangan

Tingkat perputaran persediaan sedikit menurun dibandingkan

tahun sebelumnya menjadi 1,0 kali karena peningkatan penjualan.

Tingkat perputaran piutang stabil dibandingkan tahun

sebelumnya sebesar 0,8 kali. Rasio profitabilitas meningkat

disebabkan karena kontribusi yang lebih kuat dari bisnis mobil,

bisnis pembiayaan dan bisnis rental.

In units

Profit Attributable to Shareholders

In line with the increase of the Company’s revenue, profit

attributable to shareholders also improved from Rp291.1 billion

in 2015 to Rp551.7 billion in 2016. The launch of new car

models and some structural business changes during the year

resulted in higher gross profit margins.

Cash Flow

Net cash flow from operating activities also improved to

Rp438.0 billion in 2016 from Rp106.0 billion in 2015.

The Company noted the net cash flows used in investing

activities amounting to Rp142.3 billion, mainly related to

the capital expenditure on rental cars and automotive facility

expansion. Meanwhile, the net cash flow used in financing

activities was Rp318.2 billion from Rp80.6 billion in 2015 due

to reduction in outstanding bank loans.

The cash, cash equivalents and overdrafts per December 31,

2016 amounted to Rp191.9 billion.

In million Rupiah

Financial Ratios

Inventory turnover of 1.0 time was slightly lower compared to

previous year due to higher sales volume.

Receivables turnover was stable at 0.8 times compared to

previous year. Profitability ratios increased due to stronger

contribution from the automotive, rental and the financing

businesses.

Laporan Tahunan 2016 Annual Report68

Page 72: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

KEMAMPUAn MEMBAyAR UTAnG DAn KOLEKTIBILITAS PIUTAnGAnalisa mengenai kemampuan Perseroan untuk mengatasi

masalah terkait dengan kolektibilitas piutang dan pembayaran

utang, baik utang jangka pendek maupun utang jangka

panjang dapat disimpulkan sebagaimana berikut:

a. Divisi Kendaraan Bermotor

Kolektibilitas piutang Perseroan tidak mengalami masalah

dikarenakan Perseroan hanya mengantarkan kendaraan

setelah pelanggan menyelesaikan pembayaran sepenuhnya.

Terutama dalam penjualan menggunakan skema kredit,

Perseroan menerima pembayaran dari perusahaan

pembiayaan yang harus merupakan perusahaan mitra

Perseroan setelah kendaraan dikirimkan. Piutang usaha

muncul umumnya pada transaksi penjualan kendaraan

dengan pelanggan dari institusi pemerintahan maupun

pelanggan korporasi namun hingga kini Perseroan

mengakui tidak pernah ada kerugian yang material.

b. Divisi Penyewaan Kendaraan

Pelanggan Tunas Rental sebagian besar merupakan

perusahaan papan atas (blue chip) yang memiliki reputasi

baik. Tunas Rental menerapkan pemeriksaan kredit yang

ketat guna mengantisipasi potensi risiko yang muncul.

c. PT Mandiri Tunas Finance (Perusahaan Asosiasi)

PT Mandiri Tunas Finance secara professional mengelola

dan melakukan penagihan hutang. MTF telah memenuhi

seluruh peraturan yang berlaku terkait pemberian pinjaman

dan pengawasan kredit. Sejak tahun 2012, MTF telah

mengadopsi dalam rangka menurunkan risiko cidera janji

dan secara keseluruhan untuk meningkatkan kualitas

pinjaman baru.

STRUKTUR MODAL DAn KEBIJAKAn MAnAJEMEn ATAS STRUKTUR MODALTujuan Tunas Grup dalam mengelola modal adalah untuk

mempertahankan kelangsungan usaha Grup serta memaksimalkan

manfaat bagi pemegang saham serta pemangku kepentingan

lainnya. Dalam melakukan pengawasan terhadap permodalannya,

Tunas Grup menggunakan instrumen rasio gearing konsolidasian.

Rasio gearing dihitung dengan membagi jumlah utang neto

dengan jumlah modal. Pada tanggal 31 Desember 2016, rasio

gearing Tunas Grup menurun dari 45,1% menjadi 32,1%.

SOLvEnCy AnD RECEIvABLES COLLECTABILITy

Analysis about any Company’s ability to anticipate problems

relating to collectability and payment of liabilities, either short-

term or long-term liabilities, are concluded as follows:

a. Automotive Division

The Company has not faced any difficulties in collecting

their receivables because the Company delivers the vehicle

only if the customer has already completed all payments. For

any leasing transaction, the Company will only receive the

payment from leasing companies that must be an approved

partner of the Company after the vehicle are delivered. The

Company’s receivable arising from government institution

and corporate segment, yet, the Company reported thet

they have not faced any significant loss.

b. Car Rental Division

Customers of Tunas Rental are mostly reputable blue chip

companies. Tunas Rental applies a tight credit scheme to

mitigate the potential risk.

c. PT Mandiri Tunas Finance (Associate Company)

PT Mandiri Tunas Finance manages and collect payment

professionally. MTF has complied with prevailing regulations

in the process of loan disbursement and credit supervisory.

Since 2012, MTF has adopted tighter requirements by

implementing the higher down payment requirements to

reduce the risk of default and improve the overall quality of

new loans.

CAPITAL STRUCTURE AnD MAnAGEMEnT POLICy On CAPITAL STRUCTUREThe Tunas Group manages its capital with the aim to ensure the

Group’s business continuity and generate maximum benefits

for the shareholders and other stakeholders. While monitoring

the capital, Tunas Group applies consolidated gearing ratio.

The gearing ratio is calculated by dividing total net liabilities

with total capital. On December 31, 2016, the gearing ratio of

Tunas Group was decreased from 45.1% to 32.1%.

An

alisis dan

Pemb

ahasan

Man

ajemen

Managem

ent Discussion and A

nalysis

Laporan Tahunan 2016 Annual Report 69

Page 73: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Dalam mengelola permodalannya, Perseroan juga menerapkan

kebijakan yang hati-hati dan telah mematuhi seluruh peraturan

yang berlaku, termasuk UU No. 40 Tahun 2007 terkait

Perseroan Terbatas, yang mengharuskan perseroan di Indonesia

untuk membuat penyisihan cadangan wajib untuk ditentukan

penggunaannya sebesar sekurang-kurangnya 20% dari jumlah

modal perseroan yang ditempatkan dan disetor penuh.

Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 21 April 2016

menyetujui penyisihan saldo laba tahunan sejumlah Rp2,9 miliar

dari laba tahun 2015 sebagai cadangan wajib. Saldo cadangan

wajib pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp34,2

miliar.

InFORMASI MATERIAL UnTUK InvESTASI BARAnG MODAL TAHUn 2016Per tanggal 31 Desember 2016, Tunas Grup memiliki ikatan

dari kontrak pengeluaran barang modal senilai Rp20.8 miliar

dari sebelumnya Rp6,8 miliar di tahun 2015.

InFORMASI DAn FAKTA MATERIAL yAnG TERJADI SETELAH TAnGGAL LAPORAn AKUnTAnTahun ini tidak ada informasi dan fakta material yang ditemukan

setelah laporan akuntan diterbitkan.

PROSPEK USAHASituasi pasar otomotif yang semakin dinamis serta kondisi

makro ekonomi yang belum stabil menjadi tantangan tersendiri

bagi Perseroan untuk mempersiapkan strategi yang tepat untuk

meningkatkan performa bisnis. Namun demikian, Perseroan

masih optimistis bahwa kondisi makro ekonomi akan membaik

sejalan dengan percepatan belanja Pemerintah sehingga dapat

segera memulihkan iklim usaha secara umum.

Perseroan akan memperhatikan working capital requirement

dan memaksimalkan cash flow untuk meraih target laba.

Perseroan juga akan mengoptimalkan kinerja dilini bisnis

lainnya seperti bengkel, bodi dan cat, serta menyelaraskan

mitra strategis yaitu perusahaan pembiayaan dan rekan bisnis

lainnya.

For capital management, the Company has applied a prudent

policy and complied with all prevailing regulations, including

the Company Law No. 40 of 2007 about the Limited Liability

Company, requiring companies in Indonesia to set up general

reserves amounting to at least 20% of the total issued and

paid-in share capital.

The General Meeting of Shareholders on 21 April 2016

approved Rp2.9 billion of the allocation of profit in 2015 to

the general reserves. Per December 31, 2016, the balance of

general reserves was Rp34.2 billion.

MATERIAL COnTRACT FOR CAPITAL GOODS InvESTMEnT In 2016At December 31, 2016, Tunas Group has outstanding capital

expenditure contracts of Rp20.8 billion from Rp6.8 billion in

2015.

MATERIAL FACTS AnD InFORMATIOn AFTER THE ACCOUnTAnT’S REPORT

No other material facts and information were identified after

the accountant’s report was released.

BUSInESS PROSPECTSThe dynamic automotive market and unstable macroeconomic

would require the Company to strategize ahead for a sustainable

business performance. The Company remain optimistic that

the macroeconomic situation will improve as the Government

accelerates spending, thus recovering the business climate.

The Company will closely monitor the working capital

requirement and maximize cash flows to achieve the profit

target. The Company will also optimize the performance of

other business lines, such as workshop, body and paint, as

well as to leverage on the strategic partnerships with leasing

companies and other business partners.

Laporan Tahunan 2016 Annual Report70

Page 74: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

KEBIJAKAn DIvIDEnTotal dividen yang dianggarkan untuk tahun 2016 adalah

Rp167.400.000.000 atau Rp30 per saham, atau setara payout

rasio 30%. Dari jumlah tersebut, Perseroan telah membayar

dividen interim senilai Rp10 per saham atau Rp55,8 miliar pada

tanggal 7 Desember 2016. Dewan Direksi akan mengajukan

dividen final sebesar Rp20 per saham pada saat pelaksanaan

Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) yang akan

diselenggarakan pada tanggal 20 April 2017.

PROGRAM KEPEMILIKAn SAHAM KARyAwAn ATAU MAnAJEMEnHingga per 31 Desember 2016, Perseroan belum memiliki

program kepemilikan saham bagi karyawan atau manajemen.

InFORMASI TRAnSAKSI MATERIAL yAnG MEnGAnDUnG BEnTURAn KEPEnTInGAn DAn/ATAU TRAnSAKSI DEnGAn PIHAK AFILIASI Pada tahun 2016, Perseroan tidak memiliki transaksi material dan

transaksi afiliasi yang mengandung benturan kepentingan.

PERUBAHAn PERATURAn PERUnDAnG-UnDAnGAn yAnG BERPEnGARUH SIGnIFIKAn TERHADAP PERUSAHAAn Pada tahun ini, Perseroan tidak menghadapi perubahan

peraturan perundang-undangan yang memiliki dampak

signifikan kepada Perseroan.

PERUBAHAn KEBIJAKAn AKUnTAnSI yAnG DITERAPKAn PERUSAHAAn PADA TAHUn 2016Pada tanggal 1 Januari 2016, Grup menerapkan Pernyataan

Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar

Akuntansi Keuangan (“ISAK”) baru dan revisi yang efektif sejak

tanggal tersebut. Perubahan kebijakan akuntansi Grup telah

dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan

transisi dalam masing-masing standar dan interpretasi.

Penerapan standar dan interpretasi baru atau revisi, yang

relevan dengan operasi Grup dan memberikan dampak pada

laporan keuangan konsolidasian, adalah sebagai berikut:

DIvIDEnD POLICyTotal dividend allocated for the fiscal year of 2016 was

Rp167,400,000,000 or Rp30 per share, or equal to the payout

ratio of 30%. The Company has paid an interim dividend

amounting to Rp10 per share or Rp55.8 billion on December

7, 2016. Board of Directors will propose a final dividend

amounting to Rp20 per share at the General Meeting of

Shareholders (“GMS”) to be held on April 20, 2017.

MAnAGEMEnT AnD EMPLOyEE STOCK OwnERSHIP PROGRAM (MESOP)As of December 31, 2016 the Company did not have

management and employee stock ownership program.

MATERIAL InFORMATIOn COnTAInInG COnFLICT OF InTEREST AnD/OR AFFILIATE TRAnSACTIOnS

In 2016, the Company did not have any material transactions

and affiliate transactions which involve conflic of interest.

CHAnGES In REGULATIOnS wITH SIGnIFICAnT IMPACT On THE COMPAny

This year there were no changes in regulations with significant

impact to the Company.

CHAnGES In ACCOUnTInG POLICIES APPLIED In 2016

On 1 January 2016, the Group adopted new and revised

Statements of Financial Accounting Standards (“SFAS”) and

The Interpretations of Statements of Financial Accounting

Standards (“ISFAS”) that are mandatory for application from

that date. Changes to the Group’s accounting policies have

been made as required, in accordance with the transitional

provisions in the respective standards and interpretations.

The adoption of the following new or revised standards and

interpretations, which are relevant to the Group’s operation and

resulted in an affect on the consolidated financial statements,

are as follows:

An

alisis dan

Pemb

ahasan

Man

ajemen

Managem

ent Discussion and A

nalysis

Laporan Tahunan 2016 Annual Report 71

Page 75: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PSAK 5 (penyesuaian 2015), “Segmen operasi”

Penyesuaian terhadap PSAK 5 “Segmen operasi” mewajibkan

pengungkapan tambahan pada catatan segmen Grup

terkait dengan pertimbangan yang dibuat oleh manajemen

dalam pengaplikasian kriteria penggabungan. Termasuk di

dalamnya adalah penjelasan singkat atas segmen operasi

yang digabungkan dan indikator ekonomi yang dinilai dalam

penentuan apakah segmen operasi memiliki karakteristik

ekonomi serupa. Selain dari itu, penerapan dari penyesuaian

ini tidak memiliki dampak untuk tahun berjalan atau tahun

sebelumnya dan tidak akan berpengaruh di periode yang akan

datang.

PSAK 70, “Akuntansi aset dan liabilitas pengampunan

pajak”

Pada tanggal 19 September 2016, Dewan Standar Akuntansi

Keuangan Indonesia (DSAK IAI) menerbitkan PSAK 70,

“Akuntansi aset dan liabilitas pengampunan pajak”. Tujuan

penerbitan standar ini adalah untuk menjelaskan perlakuan

pencatatan spesifik atas penerapan aturan Pengampunan Pajak.

PSAK ini memberikan opsi kebijakan akuntansi bagi entitas

untuk menerapkan perlakuan akuntansi atas asset dan

liabilitas pengampunan pajak sesuai dengan Undang-Undang

Pengampunan Pajak. Pilihan kebijakan akuntansi tersebut

adalah:

�� Menggunakan standar akuntansi yang relevan pada Standar

Akuntansi Keuangan di Indonesia.

�� Menggunakan ketentuan spesifik dalam PSAK 70.

Manajemen memutuskan untuk menggunakan ketentuan

spesifik dalam PSAK 70. Berdasarkan ketentuan spesifik

PSAK 70, aset pengampunan pajak diukur berdasarkan

nilai yang dilaporkan pada Surat Keterangan Pengampunan

Pajak (“SKPP”), sementara liabilitas pengampunan pajak

diukur berdasarkan nilai kas atau setara kas yang digunakan

untuk menyelesaikan kewajiban kontraktual sehubungan

dengan pembelian aset pengampunan pajak. Uang tebusan

(jumlah pajak yang harus dibayarkan sesuai dengan aturan

Pengampunan Pajak) dibebankan pada laporan laba rugi pada

periode saat SKPP diterima.

PSAK 5 (improvement 2015), “Operating segments”

Improvements to SFAS 5 “Operating segments” requires

additional disclosures in the Group’s segment note related

to the judgements made by management in applying the

aggregation criteria. This includes a brief description of the

operating segments that have been aggregated in this way and

the economic indicators that have been assessed in determining

that the aggregated operating segments share similar economic

characteristics. Other than that, the adoption of these annual

improvements did not have any impact on the current or any

prior years and is not likely to affect future periods.

PSAK 70, “Accounting for tax amnesty assets and

liabilities”

On 19 September 2016, the Indonesia Financial Accounting

Standards Board (DSAK IAI) issued SFAS 70, “Accounting for

tax amnesty assets and liabilities”. The objective of the issuance

of the standards is to provide specific accounting treatment

related to the application of the Tax Amnesty law.

This SFAS provides accounting policy choice for the entity to

account the asset and liabilities in accordance with the provision

of Tax Amnesty Law. The alternative accounting options are:

• To use the existing applicable standard under IFAS.

• To use the specific provision in SFAS 70.

Management decided to use the specific provision in SFAS 70.

According to specific provision of SFAS 70, tax amnesty assets

are measured at the amount reported in the Tax Amnesty

Approval Letter (“SKPP”), while tax amnesty liabilities are

measured at the amount of cash or cash equivalents that will

settle the contractual obligation related to the acquisition of

the tax amnesty assets. The redemption money (the amount of

tax paid in accordance with Tax Amnesty law) shall be charged

directly to profit or loss in the period when the SKPP was

received.

Laporan Tahunan 2016 Annual Report72

Page 76: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Selisih antara nilai yang diakui sebagai aset dan liabilitas

pengampunan pajak dicatat pada ekuitas sebagai Tambahan

Modal Disetor dan tidak bisa direklasifikasi sebagai saldo laba

atau komponen laba atau rugi tahun berjalan. Pada tahun 2016,

Grup mencatat Tambahan Modal Disetor sejumlah Rp12.613

karena dampak dari penerapan aturan Pengampunan Pajak.

Penerapan standar baru/revisi standar yang relevan berikut ini,

tidak menimbulkan perubahan substansial terhadap kebijakan

akuntansi Grup dan efek atas jumlah yang dilaporkan atas

tahun berjalan atau tahun sebelumnya:

�� PSAK 1 (revisi 2015) ”Penyajian laporan keuangan”

�� PSAK 7 (penyesuaian 2015) ”Pengungkapan pihak-pihak

berelasi”

�� Amandemen PSAK 15 ”Investasi pada entitas asosiasi dan

ventura bersama”

�� PSAK 16 (penyesuaian 2015) “Aset tetap”

�� Amandemen PSAK 24 “Imbalan kerja”

�� Amandemen PSAK 65 “Laporan keuangan konsolidasian”

�� Amandemen PSAK 67 ”Pengungkapan kepentingan dalam

entitas lain”

�� PSAK 13 (penyesuaian 2015) ”Properti investasi”

�� PSAK 25 (penyesuaian 2015) ”Kebijakan akuntansi,

perubahan estimasi akuntansi dan kesalahan”

�� PSAK 68 (penyesuaian 2015) ”Pengukuran nilai wajar”

�� ISAK 31 (revisi 2015) ”Interpretasi atas ruang lingkup

PSAK 13: Properti investasi”

Revisi standar yang relevan berikut ini telah diterbitkan namun

belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada 1

Januari 2016:

�� Amandemen PSAK 1 ”Penyajian laporan keuangan”

�� Amandemen PSAK 2 “Laporan arus kas”

�� PSAK 3 (penyesuaian 2016) “Laporan keuangan interim”

�� PSAK 24 (penyesuaian 2016) ”Imbalan kerja”

�� Amandemen PSAK 46 ”Pajak penghasilan”

�� PSAK 60 (penyesuaian 2016) ”Instrumen keuangan:

pengungkapan”

Any difference between amounts initially recognized for the tax

amnesty assets and the related tax amnesty liabilities shall be

recorded in equity as Additional Paid-In Capital (“APIC”). The APIC

shall not be reclassified to retained earnings or recycled to profit

or loss subsequently. In 2016, the Group recorded APIC totalling

Rp12,613 as the impact of the application of the Tax Amnesty law.

The adoption of the following relevant new/revised standards

did not result in substantial changes to the Group’s accounting

policies and had no material effect on the amounts reported for

the current or prior financial years:

• SFAS 1 (revised 2015) “Presentation of financial

statements”

• SFAS 7 (improvement 2015) “Related party disclosures”

• Amendment to SFAS 15 “Investments in associates and

joint ventures”

• SFAS 16 (improvement 2015) ”Fixed asset”

• Amendment to SFAS 24 ”Employee benefit”

• Amendment to SFAS 65 ”Consolidated financial

statements”

• Amendment to SFAS 67 ”Disclosure of interests in other

entities”

• SFAS 13 (improvement 2015) “Investment property”

• SFAS 25 (improvement 2015) “Accounting policies,

changes in accounting estimates and errors”

• SFAS 68 (improvement 2015) ”Fair value measurement”

• ISFAS 31 (revised 2015) “Interpretation of SFAS 13:

Investment property”

Relevant revised standards issued but not yet effective for the

financial year beginning 1 January 2016 are as follows:

- Amendment to SFAS 1 “Presentation of financial statements”

- Amendment to SFAS 2 ”Statement of cash flows”

- SFAS 3 (improvement 2016) ”Interim financial statements”

- SFAS 24 (improvement 2016) ”Employee benefits”

- Amendment to SFAS 46 ”Income taxes”

- SFAS 60 (improvement 2016) “Financial instrument:

disclosure”

An

alisis dan

Pemb

ahasan

Man

ajemen

Managem

ent Discussion and A

nalysis

Laporan Tahunan 2016 Annual Report 73

Page 77: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Amandemen PSAK 1 ”Penyajian laporan keuangan”, PSAK

3 (penyesuaian 2016) ”Laporan keuangan interim” dan

PSAK 24 (penyesuaian 2016) ”Imbalan kerja” berlaku efektif

pada 1 Januari 2017 sedangkan standar lain berlaku pada 1

Januari 2018. Penerapan dini atas standar-standar tersebut

diperkenankan.

Pada saat penerbitan laporan keuangan konsolidasian,

Grup masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari

penerapan standar baru dan amendemen tersebut serta

pengaruhnya pada laporan keuangan Grup.

The amendment to SFAS 1 “Presentation of financial

statements”, SFAS 3 (improvement 2016) “Interim financial

statements” and SFAS 24 (improvement 2016) “Employee

benefits” are effective on 1 January 2017 while the other

standards are effective on 1 January 2018. Early adopted of the

above standards is permitted.

As at the authorisation date of these consolidated financial

statements, the Group is still evaluating the potential impact of

the implementation of these new and amendment accounting

standards to its financial statements.

Laporan Tahunan 2016 Annual Report74

Page 78: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

05Tata Kelola Perusahaan

Good Corporate Governance

76 Kebijakan Tata Kelola Perusahaan dan Implementasinya

Good Corporate Governance Policy and the Implementation

78 Struktur GCG GCG Structure78 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) General Meeting Of Shareholders

(“GMS”)78 RUPST AGMS82 Dewan Komisaris Board of Commissioners83 Komisaris Independen Independent Commissioner84 Direksi Board of Directors85 Hubungan Afiliasi antara Anggota

Direksi, Dewan Komisaris dan Pemegang Saham

The Affiliation Among Members of Board of Directors, Board of Commissioners and the Shareholders

86 Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi

Diversity in the Board of Commissioners and Board of Director

86 Komite Audit Audit Committee88 Komite Nominasi dan Remunerasi Nomination and Remuneration

Committee90 Komite Lain di Bawah Dewan

Komisaris other Committees under Board of

Commissioners90 Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary92 Audit Internal Internal Audit

94 Manajemen Risiko Risk Management95 Sistem Pengendalian Intern Internal Control System96 Perkara Penting Legal Claims96 Akuntan Publik Perusahaan The Company’s Public Accountant96 Akses Informasi dan Data

Perusahaan Access to Corporate Data and

Information97 Kode Etik dan Pedoman Perilaku Code of Conduct and Code of

Ethics98 Sistem Pelaporan Pelanggaran Whistleblowing System98 Sanksi Administratif Administrative Sanctions

Page 79: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Aspek transparansi di dalam organisasi Perseroan diwujudkan melalui penyediaan informasi yang mudah diakses dan dipahami oleh para pemangku kepentingan.

The aspect of transparency in the Company’s organization is achieved through the provision of accessible and understandable information to the stakeholders.

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

KEBIJAKAn TATA KELOLA PERUSAHAAn DAn IMPLEMEnTASInyATata kelola perusahaan atau Good Corporate Governance

(GCG) merupakan salah satu instrumen yang dimanfaatkan

oleh Perseroan untuk mendorong profesionalisme, transparansi

maupun efisiensi di berbagai lini organisasi perusahaan.

Kebijakan Perseroan untuk menerapkan prinsip-prinsip

tata kelola perusahaan didasarkan pada kesadaran untuk

memenuhi kewajiban Perseroan terhadap perlindungan hak-

hak pemegang saham, mitra bisnis, masyarakat, konsumen dan

pemangku kepentingan lainnya. Selain itu, melalui penerapan

tata kelola perusahaan yang benar, Perseroan berharap dapat

membangun sebuah organisasi yang solid, akuntabel dan

efisien sehingga nilai perusahaan di mata publik luas dapat

meningkat.

GOOD CORPORATE GOvERnAnCE POLICy AnD THE IMPLEMEnTATIOnGood Corporate Governance (GCG) is an instrument that the

Company utilizes in strengthening professionalism, transparency

and efficiency across the businesses. The corporate policy to

implement the principles of good corporate governance is

based on the awareness to fulfill the Company’s responsibilities

to protect the rights of the shareholders, the business partners,

the society, consumers and other stakeholders. In addition, the

effective implementation of good governance is expected to

build a solid, accountable and efficient organization to raise the

corporate value in the public eyes.

Laporan Tahunan 2016 Annual Report76

Page 80: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Perseroan telah membangun kerangka tata kelola perusahaan

yang didasarkan pada prinsip-prinsip tata kelola yang berlaku

umum, yaitu:

Transparansi

Aspek transparansi di dalam organisasi Perseroan diwujudkan

melalui penyediaan informasi yang mudah diakses dan dipahami

oleh para pemangku kepentingan. Selain itu, Perseroan juga

memperhatikan aspek transparansi dalam kaitannya dengan

pengambilan keputusan oleh pemegang saham, kreditur

maupun pemangku kepentingan lainnya.

Akuntabilitas

Perseroan menjunjung tinggi penerapan aspek akuntabilitas

dalam upayanya menjaga kesinambungan bisnis perusahaan.

Tanggung Jawab

Sebagai perusahaan yang beretika dan memiliki visi menjadi

good corporate citizen, Perseroan mengelola perusahaan yang

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

serta mengedepankan perlindungan terhadap kepentingan

masyarakat dan lingkungan agar tercipta keselarasan antara

kegiatan pengelolaan dengan visi dan misi perusahaan.

Independensi

Perseroan memastikan penerapan aspek independensi dengan

menjamin tidak adanya intervensi dari pihak manapun dalam

pengelolaan perusahaan dan tidak adanya hal-hal yang dapat

memicu konflik kepentingan.

Kesetaraan dan Kewajaran

Perseroan mengedepankan aspek kesetaraan dan kewajaran

dalam mengelola kepentingan para pemegang saham maupun

pemangku kepentingan, baik dalam pemberian kesempatan yang

sama dalam penerimaan karyawan, berkarir, dan melaksanakan

tugas dan tanggung jawabnya secara profesional tanpa

diskriminasi ras, suku, agama, golongan, gender dan kondisi fisik.

Dalam rangka memastikan efektivitas pelaksanaan tata kelola

perusahaan di lingkungan Perseroan, telah dibentuk komitmen

yang mengikat bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk secara

sungguh-sungguh menerapkan prinsip-prinsip tata kelola

perusahaan yang benar dalam rangka kepatuhan terhadap

peraturan perundang-undangan yang berlaku maupun dalam

upayanya mencapai kinerja usaha yang berkelanjutan.

The Company has developed the framework with respect to the

general principles of the good corporate governance, including:

Transparency

The aspect of transparency in the Company’s organization is

achieved through the provision of accessible and understandable

information to the stakeholders. In addition, the Company

considers the importance of transparency relating to the

decision making by the shareholders, the creditors and other

stakeholders.

Accountability

The Company strongly upholds the accountability aspect in

maintaining the sustainability of business.

Responsibility

The company has a vision to be a good corporate citizen,

the Company manages the company in accordance to the

prevailing regulations and with the best interest of the public

and the environment to create a harmonious relationship,

which reflects the corporate vision and mission.

Independence

The Company ensures the implementation of the independence

aspect with no intervention from other parties in the decision

making process of the company and without conflict of interest.

Equality and Fairness

The Company emphasizes on fairness and equality in managing

the interests of shareholders and stakeholders, including

providing equal opportunities to employees and to conduct

the duties and responsibilities professionally with respect to the

race, ethnics, religion, group, gender and physical condition.

In order to ensure an effective implementation of good corporate

governance in the Company, the Board of Commissioners

and the Board of Directors have binding commitment to fully

implement the principles of good corporate governance as

part of regulatory compliance and achvie sustainable business

performance.

Tata Kelo

la Perusah

aanG

ood Corporate G

overnance

Laporan Tahunan 2016 Annual Report 77

Page 81: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Selain itu, untuk memperkuat penerapannya, Perseroan

secara bertahap telah memenuhi kelengkapan infrastruktur

GCG melalui pembentukan organ inti maupun perangkat

pendukung, yaitu Komite Audit, Audit Internal dan Sekretaris

Perusahaan. Fungsi perangkat-perangkat tersebut senantiasa

diperkuat dan ditingkatkan sesuai ketentuan yang ada agar

mampu berkontribusi secara positif terhadap penerapan GCG

maupun produktivitas Perseroan. Perseroan juga melakukan

pengkajian dan audit terhadap seluruh proses bisnis untuk

memastikan rancangan yang efektif dan terintegrasi dalam

laporan keuangan Perseroan. Pihak manajemen Perseroan

bertanggung jawab penuh terhadap pembuatan, pemeliharaan

dan pengevaluasian atas efektivitas prosedur dan pengendalian

bisnis dan menjamin pengungkapan informasi yang dapat

dijadikan dasar proses pengambilan keputusan yang efekif.

Perseroan juga menjamin penuh independensi dari Komite

Audit sehingga dapat bekerja profesional tanpa ada intervensi

dari pihak manapun.

STRUKTUR GCG Struktur GCG Perseroan didukung organ-organ inti, yang

terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”), Dewan

Komisaris dan Direksi. Penjabaran lebih lanjut mengenai tugas,

fungsi dan wewenang masing-masing organ dijabarkan lebih

lanjut berikut ini:

RAPAT UMUM PEMEGAnG SAHAM (RUPS)Sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan, Perseroan

menyelenggarakan RUPS dalam bentuk Rapat Umum Pemegang

Saham Tahunan (“RUPST”) dan Rapat Umum Pemegang Saham

Luar Biasa (“RUPSLB”). RUPST wajib diselenggarakan setahun

sekali, yakni selambat-lambatnya dalam 6 (enam) bulan setelah

berakhirnya tahun buku Perseroan. Berperan sebagai forum

tertinggi dalam pengambilan keputusan penting di Perseroan,

RUPS memiliki kewenangan yang tidak diberikan kepada Dewan

Komisaris dan Direksi, yaitu untuk meminta pertanggungjawaban

atas pelaksanaan fungsi pengawasan oleh Dewan Komisaris dan

laporan pertanggungjawaban atas kepengurusan Perseroan oleh

Direksi.

RUPSTPada tahun 2016, RUPST diselenggarakan pada tanggal 21 April

2016 bersamaan dengan RUPSLB yang bertempat di Pullman

Hotel, Ruang Grand on Thamrin 3, Jl. MH Thamrin No.59,

Jakarta. RUPST ini dihadiri oleh seluruh jajaran Dewan Komisaris

dan Direksi, dan oleh 5.104.259.100 saham atau 91,47% dari

total jumlah saham Perseroan yang memiliki hak suara sah.

Berikut agenda RUPST 2016:

In addition, to strengthen the implementation, the Company

continuously enhances the GCG infrastructure through the

implementation of core and supporting elements, such as the

Audit Committee, Internal Audit and Corporate Secretary. The

function of each element is consistently strengthened and

enhanced in accordance to the existing regulation so that they

can contribute positively to the GCG implementation as well as

the productivity of the Company. The Company also conducts

reviews and auditing activitie on all business processes to ensure

an effective and integrated financial reporting. The process

management of the Company is responsible to create, maintain

and evaluate the effective implementation of the procedures

and controls in the business and ensures timely disclosure of

information that allows an effective decision making process.

The Company also ensures the full independence of the Audit

Committee to ensure professionalism without intervention

from any parties.

GCG STRUCTUREThe Company’s GCG Structure is supported by the core

elements, comprising of General Meeting of Shareholders

(“GMS”), the Board of Commissioners and the Board of

Directors. The scope of duties, function, and authorities of each

element are as follows:

GEnERAL MEETInG OF SHAREHOLDERS (GMS)Based on the Article of Association of the Company, the

Company holds GMS in the forms of Annual General Meeting

of Shareholders (“AGMS”) and Extraordinary General Meeting

of Shareholders (“EGMS”). AGMS is held once a year, or

within 6 (six) months after the end of the book year of the

Company. Acting as the highest forum in the decision making

process in the Company, GMS secures authorities that are not

given to the Board of Commissioners and Board of Directors,

namely relating to the authority to ask for the responsibility

for the implementation of the supervisory task by the Board

of Commissioners and the accountability report against the

management of the Company by the Board of Directors.

AGMSIn 2016, AGMS was held on April 21, 2016, jointly with EGMS

at Hotel Pullman, Ruang Grand on Thamrin 3, Jl. MH Thamrin

No.59, Jakarta. AGMS was attended by all members of Board of

Commissioners and Board of Directors, and by 5,104,259,100

shares or 91.47% of total shares of the Company with

legitimate voting rights.

Below was the agenda of the 2016 AGMS:

Laporan Tahunan 2016 Annual Report78

Page 82: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Agenda Acara

1. Persetujuan Laporan Tahunan dan pengesahan Laporan

Keuangan Konsolidasian Perseroan, Persetujuan Laporan

Tugas Pengawasan Dewan Komisaris, untuk tahun buku

yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.

2. Penetapan penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun

buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.

3. Penentuan honorarium Dewan Komisaris dan Direksi

Perseroan.

4. Penetapan Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit

Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang

berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 serta pemberian

wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan

honorarium Akuntan Publik.

5. Perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.

Keputusan

1. Menerima baik dan menyetujui Laporan Tahunan Direksi

Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2015, laporan Direksi mengenai jalannya Perseroan

dan tata usaha keuangan Perseroan termasuk Laporan Tugas

Pengawasan Dewan Komisaris, serta mengesahkan Laporan

Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2015 yang telah diaudit oleh Kantor

Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan

sebagaimana ternyata dari Laporan Auditor Independen

tertanggal 29 Februari 2016 nomor: A160229004/DC2/

ANR/2016 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.

Dengan diterimanya Laporan Tahunan dan Kegiatan

Perseroan serta disahkannya Laporan Keuangan Perseroan

untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2015, maka dengan demikian berarti juga memberikan

pembebasan dan pelunasan sepenuhnya (Acquit et de

Charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan

atas segala tindakan kepengurusan dan pengawasan yang

mereka jalankan selama tahun buku 2015 sejauh tindakan-

tindakan kepengurusan dan pengawasan tersebut bukan

merupakan tindak pidana dan tercermin dalam Laporan

Tahunan dan laporan Keuangan Perseroan.

2. Menyetujui penggunaan laba bersih tahun buku 2015

sebagai berikut:

a. Untuk dana cadangan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 70 ayat 1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007

tentang Perseroan Terbatas, Perseroan menyisihkan

dana sebesar 1% dari laba bersih atau sebesar

Rp2.911.439.403 (dua milyar sembilan ratus sebelas

juta empat ratus tiga puluh sembilan ribu empat ratus

tiga rupiah).

Agenda

1. Approval of Annual Report and validation of Consolidated

Financial Statements, Approval of supervisory duty of the

Board of Commissioners for fiscal year ended on December

31, 2015.

2. Determination of the use of net income for fiscal year ended

on December 31, 2015.

3. Determination of honorarium for the Board of

Commissioners and Board of Directors.

4. Determination of Public Accounting Firm to audit the

Company’s Financial Statements for the year ended on

December 31, 2016 and delegation of authorities to the

Board of Directors to determine honorarium for Public

Accountant.

5. Change in composition of the Board of Commissioners and

Board of Directors.

Resolutions

1. Accept and approve the Annual Report of Board of Directors

of the Company for the financial year ended December

31, 2015, report of Board of Directors concerning the

management of the Company and the implementation of

the financial administration including the Report on the

Supervisory Task of the Board of Commissioners and approve

the Financial Reports of the Company for the financial year

ended on December 31, 2015, which was audited by the

Public Accounting Firm of Tanudiredja, Wibisana & Partners

as stated in the Independent Auditor’s Report dated 29

February 2016, No.: A160229004/ DC2/ANR/2016 with the

unqualified opinion. The approval to the Annual Report and

the Company’s Activities as well as the approval to Financial

Reports of the Company for the financial year ended on

December 31, 2015, the AGMS agreed to give full release

and discharge (Acquit et de Charge) to the Board of

Directors and Board of Commissioners of the Company

for the fulfillment of management and supervisory tasks

in the financial year of 2015 as long as the management

and supervisory actions are not criminal act and reflected in

Annual Report and Financial Statements of the Company.

2. Approve the use of net income in 2015 fiscal year as follows:

a. For general reserved, as stated in the Article 70

paragraph 1 of Law No. 40 of 2007 concerning Limited

Liability Company, the Company provided 1% of the

income or an amount of Rp2,911,439,403 (two billion

nine hundred and eleven million four hundred and thirty

nine thousand four hundred three rupiah).

Tata Kelo

la Perusah

aanG

ood Corporate G

overnance

Laporan Tahunan 2016 Annual Report 79

Page 83: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

b. Sejumlah Rp89.280.000.000,- (delapan puluh

sembilan milyar dua ratus delapan puluh juta

rupiah) akan dibayarkan sebagai dividen final

tunai untuk dibagikan kepada 5.580.000.000

(lima milyar lima ratus delapan puluh juta

saham) yang telah dikeluarkan Perseroan atau

sebesar Rp16 (enam belas rupiah) per saham,

dimana sebesar Rp22.320.000.000 (dua

puluh dua milyar tiga ratus dua puluh juta rupiah)

atau Rp4 (empat rupiah) per saham telah dibayarkan

sebagai dividen interim pada tanggal 11 Desember

2015, berdasarkan Rapat Direksi Perseroan tanggal

11 November 2015. Sehingga sisanya sebesar

Rp66.960.000.000 (enam puluh enam milyar

sembilan ratus enam puluh juta rupiah) atau

Rp12 (dua belas rupiah) per saham akan dibayarkan

sebagai dividen final tunai.

c. Sisa laba bersih tahun 2015 adalah sebesar

Rp198.952.500.852 (seratus sembilan puluh delapan

milyar sembilan ratus lima puluh dua juta lima ratus ribu

delapan ratus lima puluh dua rupiah) akan dibukukan

sebagai sisa laba Perseroan yang akan digunakan untuk

memperkuat permodalan Perseroan.

3. Menyetujui untuk memberikan remunerasi kepada Dewan

Komisaris untuk tahun 2016 sebesar Rp1.400.000.000

(satu miliar empat ratus juta Rupiah) dan melimpahkan

wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk

menentukan besarnya gaji dan tunjangan lainnya dari para

anggota Direksi Perseroan untuk tahun buku 2016.

4. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan

persetujuan dari Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk

Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan

Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2016 serta menetapkan honorarium

serta persyaratan lain mengenai pengangkatannya.

5. Menyetujui pengunduran diri Ibu Debby Katharina Setiawan

dari jabatannya selaku Komisaris Perseroan dan Perseroan

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

beliau atas kontribusi yang telah diberikan kepada Perseroan

selama ini, selanjutnya mengangkat Bapak Hong Anton

Leoman selaku Komisaris Perseroan yang baru dengan

ketentuan pengangkatan mana adalah untuk sisa masa

jabatan yang digantikannya dan masa jabatan anggota

Dewan Komisaris Perseroan lainnya. Selanjutnya susunan

anggota Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut:

b. Rp89,280,000,000.- (eighty nine billion two hundred

and eighty million rupiah) was paid as final cash dividend

to 5,580,000,000 (five billion five hundred and eighty

million) shares issued by the Company or Rp16 (sixteen

rupiah) per share, of which Rp22,320,000,000 (twenty

two billion three hundred and twenty million rupiah) or

Rp4 (four rupiah) per share was paid as interim dividend

on December 11, 2015, pursuant to the results of

Board of Directors’ meeting on November 11, 2015.

The remaining Rp66,960,000,000 (sixty six billion nine

hundred and sixty million) or Rp12 (twelve rupiah) per

share was paid as final cash dividend.

c. The remaining net income in 2015 was

Rp198,952,500,852 (a hundred and ninety eight

billion nine hundred and fifty two million five hundred

thousand eight hundred and fifty two rupiah) will be

used to strengthen the capitalization of the Company.

3. Agree the remuneration of Board of Commissioners for the

year of 2016 in an amount of Rp1,400,000,000 (a billion

four hundred million Rupiah) and delegate the authorities to

the Board of Commissioners of the Company to determine

the amount of salaries and other benefits for the members

of Board of Directors for the financial year of 2016.

4. Delegate the authorities to the Board of Directors of

the Company with the agreement from the Board of

Commissioners of the Company to appoint the Public

Accounting Firm to conduct the auditing activities upon the

Financial Reports of the Company for the financial year ended

December 31, 2016, as well as determine the honorarium

and other requirements relating to its appointment.

5. Approve the resignation of Mrs. Debby Katharina Setiawan

from her position as Commissioner, the Company would

like to extend our sincere gratitude for her contribution

given to the Company during her service, and appointed

Mr. Hong Anton Leoman as a new Commissioner of which

the tenure is the remaining tenure as other Commissioners.

Next, composition of the Board of Commissioners is as

follows:

Laporan Tahunan 2016 Annual Report80

Page 84: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Komisaris Utama : Anton Setiawan

Wakil Komisaris Utama/Independen :

DR. Cosmas Barubara

Komisaris : Hong Anton Leoman

Komisaris : Haslam Preeston

Komisaris Independen : Heng Carla Hendriek

6. Menerima pengunduran diri Bapak Hong Anton Leoman

dari jabatannya selaku Direktur Perseroan dan Perseroan

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

beliau atas kontribusi yang telah diberikan kepada Perseroan

selama ini selanjutnya mengangkat Ibu Tan Fony Salim

selaku Direktur Perseroan yang baru dan juga menunjuk

Ibu Tan Fony Salim sebagai Direktur Independen dengan

ketentuan pengangkatan mana adalah untuk sisa masa

jabatan yang digantikannya dan masa jabatan anggota

Direksi Perseroan lainnya. Selanjutnya susunan anggota

Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:

Direktur Utama : Rico Adisurja Setiawan

Direktur : Nugraha Indra Permadi

Direktur : Kent Teo

Direktur : Tenny Febyana Halim

Direktur Independen : Tan Fony Salim

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)

Pada tahun ini RUPSLB diselenggarakan pada tanggal 21 April

2016 bertempat di Pullman Hotel, Ruang Grand on Thamrin 3,

Jl. MH Thamrin No.59, Jakarta.

Agenda RUPSLB

Pemberian Persetujuan dan Kuasa kepada Direksi Perseroan

untuk menjaminkan Perusahaan (Corporate Guarantee) dan

mengalihkan atau menjadikan jaminan utang seluruh atau

sebagian besar kekayaan Perseroan.

Keputusan

1. Menyetujui pengalihan dan/atau menjadikan jaminan

hutang kekayaan Perseroan yang merupakan lebih dari 50

% (lima puluh persen) dari jumlah kekayaan bersih Perseroan

termasuk untuk memberikan Corporate Guarantee.

2. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi

Perseroan sejak penutupan Rapat ini untuk mengalihkan

dan/atau menjadikan jaminan hutang kekayaan Perseroan

yang merupakan lebih dari 50% (lima puluh persen)

dari jumlah kekayaan bersih Perseroan termasuk untuk

memberikan Corporate Guarantee dalam 1 (satu) transaksi

atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun

tidak dalam waktu satu tahun buku.

President Commissioner: Anton Setiawan

Vice President/Independent Commissioner:

DR. Cosmas Batubara

Commissioner: Hong Anton Leoman

Commissioner: Haslam Preeston

Independent Commissioner: Heng Carla Hendriek

6. Approve the resignation of Mr. Hong Anton Leoman from

his position as Director, the Company would like to extend

our sincere gratitude for his contribution given to the

Company during his service and appointed Mrs. Tan Fony

Salim as a new Director and Independent Director of which

the tenure is the remaining tenure as other Directors. Next,

composition of the Board of Directors of the Company is as

follows:

President Director: Rico Adisurja Setiawan

Director: Nugraha Indra Permadi

Director: Kent Teo

Director: Tenny Febyana Halim

Independent Director: Tan Fony Salim

Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS)

This year, EGM was held on April 21, 2016 on Pullman Hotel,

Ruang Grand on Thamrin 3, Jl. MH Thamrin No.59, Jakarta.

Agenda of EGMS

Delegation of authority to the Board of Directors to conduct

Corporate Guarantee and transfer or guarantee all or most of

the Company’s assets.

Resolutions

1. Approve the transfer and/or guarantee the Company’s

debts of above 50% (fifty percent) of total net worth of the

Company, including providing Corporate Guarantee.

2. Delegate authority to the Board of Directors, effective since

the closing of this Meeting, to transfer and/or guarantee

the Company’s debts which were 50% (fifty percent)

of total net worth of the Company, including to provide

Corporate Guarantee in 1 (one) transaction or more, either

related each other or not in one fiscal year.

Tata Kelo

la Perusah

aanG

ood Corporate G

overnance

Laporan Tahunan 2016 Annual Report 81

Page 85: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

RUPST, RUPSLB dan Implementasinya

Pada tahun 2016, RUPST dan RUPSLB Perseroan diselenggarakan

bersamaan pada tanggal 21 April 2016 di Jakarta. Terhadap

seluruh keputusan penting yang diambil pada kedua kegiatan

rapat tersebut, Perseroan telah melaksanakannya sesuai

mandat para pemegang saham.

DEwAn KOMISARISSesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris

Perseroan terdiri dari 5 (lima) orang, yang salah satunya bertindak

sebagai Komisaris Utama, dua orang Komisaris Independen dan

dua orang anggota Komisaris. Dewan Komisaris diangkat dan

diberhentikan oleh RUPS. Berikut susunan Dewan Komisaris per

tanggal 31 Desember 2016:

Komisaris Utama: Anton Setiawan

Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen: DR. Cosmas

Batubara Independen

Komisaris: Hong Anton Leoman

Komisaris: Haslam Preeston

Komisaris Independen: Heng Carla Hendriek

Lingkup Tanggung Jawab Dewan Komisaris

Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk melakukan

pengawasan terhadap kepengurusan Perseroan oleh Direksi,

termasuk pelaksanaan kebijakan perusahaan, dan memberikan

saran dan nasihat kepada Direksi terkait hal-hal seperti

perumusan dan pengimplementasian Rencana Kerja dan

Anggaran Perusahaan dan hal-hal lain yang tercantum dalam

Anggaran Dasar. Mewakili kepentingan Pemegang Saham,

Dewan Komisaris juga berperan dalam memastikan bahwa

kegiatan operasional Perseroan telah sesuai dengan keputusan

RUPS dan peraturan perundangan yang berlaku serta hal-hal

lain yang berkenaan dengan operasional Perseroan.

Rapat Dewan Komisaris

Dewan Komisaris dapat mengadakan pertemuan sewaktu-

waktu baik dalam bentuk rapat internal maupun rapat

gabungan dengan Direksi sebagai bagian dari penyelenggaraan

fungsi pengawasannya. Pada tahun 2016, Dewan Komisaris

telah mengadakan sebanyak 4 (empat) kali rapat internal.

AGMS, EGMS and the Implementation

In 2016, the Company has held the AGMS and the EGMS jointly

on April 21, 2016 in Jakarta. Upon all decisions made in both

meetings, the Company had fulfilled the mandate accrordingly.

BOARD OF COMMISSIOnERSAccording to the Articles of the Association of the Company,

Board of Commissioners of the Company comprises of 5 (five)

individuals, of which one acts as President Commissioner, two

Independent Commissioners, and two Commissioners. GMS is

authorized to appoint and dismiss the Board of Commissioners.

Below is the structure of Board of Commissioners as of 31

December 2016:

President Commissioner: Anton Setiawan

Vice President/ Independent Commissioner: DR. Cosmas

Batubara

Commissioner: Hong Anton Leoman

Commissioner: Haslam Preeston

Independent Commissioner: Heng Carla Hendriek

Scope of Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners

The Board of Commissioners is responsible to supervise the

management of the Company by the Board of Directors,

including the management of the corporate policies, and

provide advice and inputs to the Board of Directors relating to

the formulation and the implementation of Corporate Work

Plan and Budget and other things included in the Articles of the

Association. The Board of Commissioners is also responsible to

ensure that the operational activities of the Company are in

compliance with the decisions of the GMS and the prevailing

laws and regulations as well as other matters related to the

Company’s operations.

Meetings of the Board of Commissioners

The Board of Commissioners can hold internal and joint meetings

with the Board of Directors as part of the implementation of

the supervisory task. In 2016, the Board of Commissioners has

held 4 (four) internal meetings.

Laporan Tahunan 2016 Annual Report82

Page 86: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Berikut laporan tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris

dalam rapat internal maupun rapat gabungan:

nama / Name Jabatan / Position Jumlah Rapat / Total Meetings

Kehadiran / Attendance

Persentase Kehadiran / Attendance Percentage (%)

Anton Setiawan Komisaris Utama / President Commissioner 4 4 100%

DR. Cosmas Batubara Wakil Komisaris Utama (Independen) / Vice President Commissioner (Independent) 4 4 100%

Debby Katharina Setiawan Komisaris / Commissioner 1 1 100%

Haslam Preeston Komisaris / Commissioner 4 4 100%

Heng Carla Hendriek Komisaris Independen / Independent Commissioner 4 4 100%

Hong Anton Leoman Komisaris / Commissioner 3 3 100%

* Hong Anton Leoman diangkat sebagai Dewan Komisaris pada RUPS tanggal 21 April 2016

menggantikan Debby Katharina Setiawan.

Remunerasi

Penentuan remunerasi bagi Dewan Komisaris dilakukan

dengan memperhatikan ketentuan pasal 113 Undang-Undang

No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan pasal

113 UU No. 40 tahun 2007, pasal 14 ayat 6 Anggaran Dasar

Perseroan, pasal 11 ayat 6. Besaran gaji dan tunjangan bagi

para anggota Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS dengan

memperhitungkan performa individu dan kemampuan finansial

Perseroan. Jumlah remunerasi aktual dari Dewan Komisaris diluar

anak perusahaan adalah sebesar Rp846.266.452 termasuk

pajak. Pada tahun 2016, RUPS Perseroan menyepakati untuk

memberikan remunerasi kepada Dewan Komisaris Perseroan

di luar anak usaha, maksimal adalah sebesar Rp1.300.000.000

termasuk pajak.

Tata Tertib Dewan Komisaris (Board Charter)

Tata Tertib Dewan Komisaris mengatur pelaksanaan tugas,

wewenang dan tanggung jawab Dewan Komisaris mengacu

pada Anggaran Dasar maupun ketentuan yang berlaku, yaitu

salah satunya adalah Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK)

No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris

Emiten atau Perusahaan Publik.

KOMISARIS InDEPEnDEnPerseroan dalam hal ini menjamin independensi Dewan

Komisaris melalui penunjukkan Komisaris Independen.

Komisaris Independen Perseroan merupakan seorang individu

profesional yang berasal dari luar perusahaan dan telah

memenuhi persyaratan sebagai Komisaris Independen sesuai

ketentuan yang berlaku. Komisaris Independen Perseroan juga

Below is the report on the frequency of attendance of the

members of Board of Commissioners in both internal and joint

meetings:

* Hong Anton Leoman was appointed as the Board of Commissioners in the GMS on April 21, 2016, replacing Debby Katharina Setiawan.

Remuneration

Remuneration for the Board of Commissioners is formulated

based on the regulation in the Article 113 of Law No. 40 of

2007 about the Limited Liability Company and item 4 of Article

11, item 5 of Article 14, as well as the item 6 of Article 24, of

the Article of the Association of the Company. The amount of

salaries and benefits for members of Board of Commissioners

are determined at the GMS with consideration to the individual

performance and the financial capacity of the Company. The

actual amount of remuneration for the Board of Commissioners,

excluding subsidiaries, amounted to Rp846,266,452 including

tax. In 2016, the Company’s GMS agreed to pay maximum

Rp1,300,000,000 (tax included) as remuneration for the Board

of Commissioners of the Company, excluding the subsidiaries.

The Charter of Board of Commissioners

Board Manual of Board of Commissioners regulates the

implementation of duties, authority and responsibilities of the

Board of Commissioners in reference to the Articles of Association

and prevailing regulations, one of which is the Regulation of

Financial Services Authority (OJK) No. 33/POJK.04/2014 on the

Board of Directors and Board of Commissioners of Issuers or

Public Companies.

InDEPEnDEnT COMMISSIOnERThe Company guarantees the independence of the Board of

Commissioners through the appointment of Independent

Commissioners. Independent Commissioner of the Company is

an individual and professional from outside of the organization,

who has fulfilled the requirements as the Independent

Commissioner based on the prevailing regulations. The

Tata Kelo

la Perusah

aanG

ood Corporate G

overnance

Laporan Tahunan 2016 Annual Report 83

Page 87: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

tidak memiliki saham ataupun bisnis yang terkait dengan bisnis

utama Perseroan yang dapat memicu konflik kepentingan.

Keberadaan Komisaris Independen ini menjamin objektivitas

dalam pengambilan keputusan di organisasi Perseroan.

DIREKSIBerdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, Direksi Perseroan

terdiri dari 5 (lima) orang, yang salah satunya bertindak sebagai

Direktur Utama, tiga Direktur dan satu Direktur Independen.

Sebagaimana Dewan Komisaris, Direksi Perseroan diangkat dan

diberhentikan oleh RUPS. Berikut susunan Direksi Perseroan per

tanggal 31 Desember 2016:

Direktur Utama : Rico Adisurja Setiawan

Direktur : Nugraha Indra Permadi

Direktur : Tenny Febyana Halim

Direktur : Kent Teo

Direktur Independen : Tan Fony Salim

Lingkup Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

Direksi Perseroan bertanggung jawab secara kolektif terkait

kepengurusan perusahaan serta bertanggung jawab secara

individual terkait bidang yang dipimpinnya. Direksi menjalankan

mandat yang diberikan oleh pemegang saham untuk melakukan

kepengurusan perusahaan sesuai dengan visi dan misi yang

ditetapkan serta memiliki kewenangan untuk mewakili

perusahaan di dalam maupun di luar pengadilan. Selain itu,

Direksi juga bertanggung jawab untuk menyelenggarakan

RUPS Tahunan dan RUPS Lainnya, serta mempertahankan dan

meningkatkan nilai bersih Perseroan.

Rapat Direksi

Direksi Perseroan dapat menyelenggarakan rapat sewaktu-

waktu dalam bentuk rapat internal. Pada tahun 2016, Direksi

Perseroan menyelenggarakan 15 (lima belas) kali rapat internal

dan juga turut serta dalam rapat gabungan yang diselenggarakan

oleh Dewan Komisaris untuk membahas kinerja perusahaan

dan hal-hal yang membutuhkan persetujuan Dewan Komisaris.

Berikut laporan tingkat kehadiran masing-masing anggota

Direksi dalam rapat internal maupun rapat gabungan yang

diadakan di tahun 2016:

Independent Commissioner of the Company also does not have

shares or business that is strongly related to the core business

of the Company, which can lead to the conflict of interest.

The appointment of the Independent Commissioner is to

ensure objectivity in the decision making within the Company’s

organization.

BOARD OF DIRECTORSIn accordance to the Articles of Association of the Company,

Board of Directors of the Company consists of 5 (five)

individuals, one of which serves as President Director, three

Directors, and one Independent Director. As with the Board

of Commissioners, the Board of Directors of the Company is

appointed and dismissed by the GMS. Below is the structure of

Board of Directors of the Company as at December 31, 2016:

President Director : Rico Adisurja Setiawan

Director : Nugraha Indra Permadi

Director : Tenny Febyana Halim

Director : Kent Teo

Independent Director : Tan Fony Salim

Scope of Duties and Responsibilities of the Board of

Directors

The Board of Directors of the Company shares collective

responsibilities relating to the management of the company as

well as individual responsibilities relating to each division they

lead. The Board of Directors runs the company as mandated

by the shareholders and in line with the corporate vision and

mission and is also authorized to represent the company in

and outside the court. Besides, the Board of Directors is also

responsible for holding Annual General Meeting of Shareholders

(AGMS) and other GMS and maintains and increases the net

value of the Company.

Meetings of the Board of Directors

The Board of Directors of the Company can hold internal

meetings at anytime. In 2016, the Board of Directors held 15

(fifteen) internal meetings and has participated in the joint

meetings held by Board of Commissioners to discuss the

performance of the company and any matters that require

approval from Board of Commissioners.

Below is the report on the attendance of each member of Board

of Directors at both internal and joint meetings held in 2016:

Laporan Tahunan 2016 Annual Report84

Page 88: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

nama / Name Jabatan / Position Jumlah Rapat / Total Meetings

Kehadiran / Attendance

Persentase Kehadiran / Attendance Percentage (%)

Tenny Febyana Halim Direktur / Director 15 15 100%

Hong Anton Leoman* Direktur / Director 6 5 83%

Kent Teo Direktur / Director 15 13 87%

Nugraha Indra Permadi Direktur / Director 15 15 100%

Tan Fony Salim** Direktur Independen / Independent Director 8 8 100%

* Hong Anton Leoman mengundurkan diri sebagai Direktur pada RUPS tanggal 21 April 2016

** Tan Fony Salim diangkat sebagai Direktur Independent pada RUPS tanggal 21 April 2016 menggantikan Hong Anton Leoman.

Remunerasi

RUPST per tanggal 21 April 2016 menyetujui untuk

mendelegasikan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk

memformulasikan remunerasi bagi anggota Direksi. Besaran

remunerasi tersebut ditentukan dengan memperhitungkan

kinerja individual maupun kemampuan finansial Perseroan.

Dewan Komisaris menyetujui remunerasi bagi para anggota

Direksi yang dibayarkan oleh Perseroan diluar anak perusahaan,

maksimal adalah sebesar Rp20.000.000.000 termasuk pajak.

Jumlah yang dibayarkan oleh Perseroan diluar anak perusahaan

adalah Rp15.092.059.995 termasuk pajak.

HUBUnGAn AFILIASI AnTARA AnGGOTA DIREKSI, DEwAn KOMISARIS DAn PEMEGAnG SAHAMHubungan afiliasi antara Anggota Direksi, Dewan Komisaris

dan Pemegang Saham dapat digambarkan dalam tabel berikut:

nama / Name Jabatan / Position

Hubungan dengan anggota Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya serta Pemegang Saham / Relation with Members of Board of Commissioners as well as other Members of

Board of Directors as also Shareholders

Anton Setiawan

Komisaris Utama / President Commissioner

• Ayah dari Rico Adisurja Setiawan (Direktur Utama) dan paman dari Tenny Febyana Halim (Direktur). / Father of Rico Adisurja Setiawan (President Director) and the uncle of Tenny Febyana Halim (Director).

• Pemilik 8,00% saham di PT Tunas Andalan Pratama yang menguasai 42,94% saham Perseroan per 31 Desember 2016. / The owner of 8.00% shares in PT Tunas Andalan Pratama which holds 42.94% of the Company’s shares as of December 31, 2016.

Rico Adisurja Setiawan

Direktur Utama / President Director

Sepupu dari Tenny Febyana Halim (Direktur) dan anak dari Anton Setiawan (Komisaris Utama) dan Suliawati Tjokro yang masing-masing memiliki 8,00% dan 84,00% saham PT Tunas Andalan Pratama yang menguasai 42,94% saham Perseroan. / The cousin of Rico Adisurja Setiawan(President Director) and the niece of Anton Setiawan (President Commissioner) and Suliawati Tjokrowho owns 8.00% and 84.00% shares of PT Tunas Andalan Pratama which holds 42.94% of theCompany’s shares.

Tenny Febyana Halim

Direktur / Director Sepupu dari Rico Adisurja Setiawan (Direktur Utama) dan keponakan dari Anton Setiawan (Komisaris Utama) dan Suliawati Tjokro yang masing-masing memiliki 8,00% dan 84,00% saham PT Tunas Andalan Pratama yang menguasai 42,94% saham Perseroan. / The cousin of Rico Adisurja Setiawan (President Director) and the niece of Anton Setiawan (President Commissioner) and Suliawati Tjokro who owns 8.00% and 84.00% shares of PT Tunas Andalan Pratama which holds 42.94% of the Company’s shares.

* Hong Anton Leoman was resigned as the Board of Commissioners in the GMS on April 21, 2016.

** Tan Fony Salim was appointed as the Independent Director in the GMS on April 21, 2016, replacing Hong Anon Leoman.

Remuneration

AGMS held on April 21, 2016 agreed to delegate the authorities

to the Board of Commissioners to formulate the remuneration

package for members Board of Directors. The amount of

remuneration is determined by taking into account the

individual performance and the Company’s financial capacity.

The Board of Commissioners agrees that the Company,

excluding the subsidiaries, shall pay a remuneration package

of Rp20,000,000,000 at most, including tax, for Board of

Directors. Total remuneration paid by the Company, excluding

the subsidiaries, amounted to Rp15,092,059,995 including tax.

THE AFFILIATIOn AMOnG MEMBERS OF BOARD OF DIRECTORS, BOARD OF COMMISSIOnERS AnD THE SHAREHOLDERSThe affiliation among members of the Board of Directors, Board

of Commissioners, and the shareholders are as follows

Tata Kelo

la Perusah

aanG

ood Corporate G

overnance

Laporan Tahunan 2016 Annual Report 85

Page 89: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

KEBERAGAMAn KOMPOSISI DEwAn KOMISARIS DAn DIREKSIAnggota Dewan Komisaris maupun Direksi memiliki latar

belakang pendidikan, pengalaman kerja dan usia yang beragam.

Hal ini telah sesuai dengan kebutuhan bisnis Perseroan dan

diharapkan dapat menunjang rencana pengembangan bisnis

Perseroan ke depannya.

KOMITE AUDITDalam melaksanakan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris

Perseroan telah membentuk Komite Audit dengan mengacu

pada Anggaran Dasar serta ketentuan yang berlaku, antara lain

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 55/POJK.04/2015

tentang pembentukan dan pedoman pelaksanaan kerja Komite

Audit.

Komite Audit Perseroan terdiri dari 3 (tiga) orang, yang salah

satunya bertindak sebagai Ketua Komite dan dua orang lainnya

sebagai anggota Komite Audit. Seluruh anggota Komite Audit

merupakan profesional di bidangnya dan berasal dari luar

Perseroan serta telah memiliki kualifikasi keuangan/akuntansi

yang dibutuhkan sebagai anggota Komite Audit Perseroan.

Berikut susunan Komite Audit per tanggal 31 Desember 2016:

Ketua : DR. Cosmas Batubara

Anggota : Hardi Montana

Anggota : Hendra H. Kustarjo

Profil Komite Audit

DIvERSITy In THE COMPOSITIOn OF BOARD OF COMMISSIOnERSMembers of the Board of Commissioners and the Board of

Directors have various educational background, experiences,

and ages. This is in accordance with the needs of the Company’s

business and is expected to support the business development

plan in the future.

AUDIT COMMITTEEIn fulfilling the supervisory task, Board of Commissioners of the

Company has established an Audit Committee with respect

to the Article of the Association and the prevailing rules,

one of which is the Regulation of Financial Service Authority

(FSA) No. 55/POJK.04/2015 concerning the formation and

implementation guidelines of the Audit Committee Charter.

The Audit Committee of the Company comprises of 3 (three)

individuals, one of which acts as the Chairman of the Committee

and two others are the members of the Audit Committee. All

members of the Audit Committee are professionals in their

specialized fields and derived from the outside of the Company

as well as have the accounting/financial qualification required

by the Audit Committee of the Company.

Below is the structure of the Audit Committee members as per

December 31, 2016:

Chairman : DR. Cosmas Batubara

Member : Hardi Montana

Member : Hendra H. Kustarjo

Profile of the Audit Committee

Diangkat sebagai Ketua Komite Audit

Perseroan sejak bulan April 2013. Profil Ketua

Komite Audit, DR. Cosmas Batubara dapat

dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris

yang disajikan pada halaman 33 Pada Laporan

Tahunan ini.

Being appointed as the Chairman of the

Audit Committee of the Company since April

2013. Profile of the Chairman of the Audit

Committee, DR. Cosmas Batubara, can be seen

in the Profile of Board of Commissioners on

page 33 of this Annual Report.

DR. Cosmas Batubara

Ketua Komite Audit

Chairman of Audit Committee

Laporan Tahunan 2016 Annual Report86

Page 90: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Warga Negara Indonesia, berusia 61 tahun.

Diangkat sebagai Anggota Komite Audit sejak

tahun 2015. Pada akhir 2016, beliau menjabat

sebagai Komisaris Independen serta Komite

Audit PT Astra Auto Finance sejak November

2016. Beliau saat ini masih menjabat Komisaris

Independen PT Surya Artha Nusantara Finance

sejak Mei 2015, dan sebagai Anggota Komite

Audit dan Komite Pemantau Risiko PT Astra

Aviva Life sejak Nopember 2015. Beliau

mengawali karir profesionalnya dengan

bergabung di PricewaterhouseCoopers tahun

1981-1982 sebagai auditor. pernah menjabat

sebagai presiden direktur PT Asuransi Jiwa Astra

tahun 1991-1992, sebagai Presiden Direktur di

PT Astra Jardine CMG Life tahun 1992-1994

dan sebagai Presiden Direktur PT Asuransi

Astra Buana 2010-2014. Beliau meraih gelar

Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1983 dan

menyelesaikan studi bidang Risk and Insurance

di Glasgow Caledonian University, Skotlandia,

UK tahun 1986.

An Indonesian citizen, 61 years old. Appointed

as Member of the Audit Committee since

end of 2015. He served as Independent

Commissioner and The Audit Committee of PT

Astra Auto Finance since November 2016. He

is currently an Independent Commissioner of

PT Surya Artha Nusantara Finance since May

2015, and as Member of Audit Committee

and Risk Oversight Committee of PT Astra

Aviva Life since November 2015. He began his

professional career in PricewaterhouseCoopers

in 1981-1982 as an auditor. Previously he

served as President Director of PT Asuransi

Jiwa Astra in 1991-1992, President Director

of PT Astra Jardine CMG Life in 1992-1994

and as President Director PT Astra Buana for

the period of 2010-2014. He earned a degree

in Economics majoring in Accountancy from

Faculty of Economics of the University of

Indonesia in 1983 and completed his study

in Risk and Insurance at Glasgow Caledonian

University, Scotland, UK, in 1986.

Diangkat sebagai Anggota Komite Audit dan

Komite Penasihat Perseroan sejak tahun 2011.

Hendra H. Kustarjo, warga negara Indonesia,

52 tahun, sejak Mei 2004 hingga saat ini masih

menjabat sebagai Presiden Direktur PT Panca

Global Securities Tbk. Pada bulan Juni 2014

beliau terpilih menjadi Komisaris PT Bursa

Efek Indonesia untuk periode 2014-2017.

Beliau pernah ditunjuk sebagai Vice President

Director pada PT Panin Sekuritas Tbk tahun

1995-2001, anggota Komite Pengembangan

Usaha Emisi Efek PT Bursa Efek Indonesia

pada tahun 2003-2004, Presiden Komisaris

PT Panca Global Securities pada tahun 2002-

2004, lalu sebagai Anggota Komite Disiplin PT

Bursa Efek Indonesia sejak September 2013

sampai dengan Juni 2014. Beliau juga aktif

di Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia sampai

tahun 2014 dan pernah menjabat sebagai

Wakil Ketua Departemen Penjamin Emisi Efek.

Memiliki latar belakang pendidikan di bidang

Ekonomi Akuntansi di Universitas Trisakti Jakarta.

Appointed as Member of the Audit Committee

and Advisory Committee of the Company

since 2011. Hendra H. Kustarjo, an Indonesian

citizen, 52 years old, since May 2004 until

today currently served as President Director of

PT Panca Global Securities Tbk. In June 2014 he

was appointed as the Commissioner of PT Bursa

Efek Indonesia for the period of 2014-2017. He

was appointed as Vice President Director at PT

Panin Sekuritas Tbk in 1995-2001, a member

of the Development Committee for Securities

Business at PT Bursa Efek Indonesia in 2003-

2004, President Commissioner of PT Panca

Global Securities in 2002- 2004, then as a

Member of Disciplinary Committee of PT Bursa

Efek Indonesia since September 2013 thru June

2014. He is an active member of Indonesian

Association of Securities Companies until 2014

and once served as Vice Chairman of Securities

Underwriting Department.

He was educated at Trisakti University Jakarta

majoring Accounting Economy.

Hardi Montana

Anggota Komite Audit

Member of the Audit

Committee

Hendra H. Kustarjo

Anggota Komite Audit

Member of the Audit

Committee

Tata Kelo

la Perusah

aanG

ood Corporate G

overnance

Laporan Tahunan 2016 Annual Report 87

Page 91: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

The Scope of Duties and Responsibilities

The member of the Audit Committee of the Company is

responsible for providing an independent and professional

opinion to the Board of Commissioners concerning the report

or other matters presented by the Board of Directors, as well

as to audit the report presented by the Internal Audit function

of the Company to ensure that the implementation of internal

control system has been consistently applied across the lines.

Meetings of the Audit Committee

The Audit Committee of the Company in 2016 held 4 internal

meetings. Meetings of the Audit Committee involve in any

parties in the division that serves as the object of the audit

to provide the required information as part of the auditing

activities and ensure its regulatory compliance. Below is the

report on the meeting frequency and the attendance at the

Audit Committee’s Reports:

nOMInATIOn AnD REMUnERATIOn COMMITTEE To comply with FSA’s Regulation No. 34/POJK.04/2014

concerning the Nomination and Remuneration Committee

of Publicly Listed Companies, the Company has established a

Nomination and Remuneration Committee in 2016.

The Nomination and Remuneration Committee of the

Company comprises of 3 (three) individuals, one of which

served as Chairman of the Committee as well as Independent

Commissioner of the Company. Nomination and Remuneration

Committee reports directly to the Board of Commissioners.

Below is the composition of Nomination and Remuneration

Committee of the Company as of December 31, 2016:

Chairman : Heng Carla Hendriek

Member : Anton Setiawan

Member : Haslam Preeston

Lingkup Tugas dan Tanggung Jawab

Komite Audit Perseroan bertugas untuk memberikan opini

profesional yang independen kepada Dewan Komisaris

mengenai laporan atau hal-hal lain yang disampaikan oleh

Direksi, serta memeriksa laporan dari fungsi Internal Audit

Perseroan untuk memastikan bahwa penerapan sistem

pengendalian internal telah diterapkan dengan benar di seluruh

lini organisasi Perseroan.

Rapat Komite Audit

Komite Audit Perseroan pada tahun 2016 menyelenggarakan

rapat internal sebanyak 4 kali. Rapat Komite Audit melibatkan

berbagai pihak di divisi yang menjadi objek audit guna

memperoleh informasi yang dibutuhkan sebagai bagian dari

kegiatan pemeriksaannya sekaligus memastikan kesesuaiannya

dengan peraturan perundangan yang berlaku. Berikut laporan

frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran rapat Komite Audit:

nama / Name Jabatan / Position Jumlah Rapat / Total Meetings

Kehadiran / Attendance

Persentase Kehadiran / Attendance Percentage (%)

DR. Cosmas Batubara Ketua Komite Audit / Chairman of Audit Committee 4 4 100%

Hardi Montana Anggota Komite Audit / Member of Audit Committee 4 4 100%

Hendra H. Kustarjo Anggota Komite Audit / Member of Audit Committee 4 4 100%

KOMITE nOMInASI DAn REMUnERASI

Dalam rangka memenuhi ketentuan pada Peraturan OJK No.

34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi

Emiten atau Perusahaan Publik, Perseroan telah membentuk

Komite Nominasi dan Remunerasi pada tahun 2016.

Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan terdiri dari 3 (tiga)

orang, yang salah satunya bertindak sebagai Ketua Komite

yang juga merangkap Komisaris Independen Perseroan. Komite

Nominasi dan Remunerasi bertanggung jawab langsung pada

Dewan Komisaris. Berikut susunan Komite Nominasi dan

Remunerasi Perseroan per tanggal 31 Desember 2016:

Ketua : Heng Carla Hendriek

Anggota : Anton Setiawan

Anggota : Haslam Preeston

Laporan Tahunan 2016 Annual Report88

Page 92: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Profil Komite nominasi dan Remunerasi

Lingkup Tugas dan Tanggung Jawab Komite nominasi

dan Remunerasi

Terkait Fungsi Nominasi, tugas dan tanggung jawab Komite

Nominasi dan Remunerasi adalah dijabarkan sebagai berikut:

• Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris

mengenai komposisi jabatan anggota Direksi dan/atau

Dewan Komisaris; kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan

dalam proses nominasi serta kebijakan evaluasi kinerja bagi

anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris.

Profile of the nomination and Remuneration Committee

The Scope of Duties and Responsibilities of nomination

and Remuneration Committee

For the Nomination function, the scope of duties and

responsibilities of the Nomination and Remuneration

Committee is explained as follows:

• Provide recommendation to the Board of Commissioners

concerning the composition of members of Board of

Directors and/or Board of Commissioners; the policy and

criteria required for the nomination process as well as the

performance evaluation policy for members of the Board of

Directors and/or the Board of Commissioners.

Menjabat sebagai Ketua Nominasi dan

Remunerasi sejak Juli 2015. Profil Ketua

Komite Nominasi dan Remunerasi

Heng Carla Hendriek dapat dilihat

pada bagian Profil Dewan Komisaris

yang disajikan pada halaman 35 dari

Laporan Tahunan ini.

Appointed as the Chairman of

Nomination and Remuneration

Committee since July 2015. Profile of

the Chairman of the Nomination and

Remuneration Committee, Heng Carla

Hendriek, can be seen in the Profile of

Board of Commissioners on page 35 of

this Annual Report.

Heng Carla Hendriek

Ketua Komite nominasi dan Remunerasi

Chairman of nomination and Remuneration Committee

Profil Anton Setiawan dapat dilihat

pada bagian Profil Dewan Komisaris

yang disajikan pada halaman 33 dari

Laporan Tahunan ini.

Profile of Anton Setiawan, can be seen

in the Profile of Board of Commissioners

on page 33 of this Annual Report.

Anton Setiawan

Anggota Komite nominasi dan Remunerasi

Member of the nomination and Remuneration Committee

Profil Haslam Preeston dapat dilihat

pada bagian Profil Dewan Komisaris

yang disajikan pada halaman 35 dari

Laporan Tahunan ini.

Profile of Haslam Preeston can be seen

in the Profile of Board of Commissioners

on page 35 of this Annual Report.

Haslam Preeston

Anggota Komite nominasi dan Remunerasi

Member of the nomination and Remuneration Committee

Tata Kelo

la Perusah

aanG

ood Corporate G

overnance

Laporan Tahunan 2016 Annual Report 89

Page 93: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

• Membantu Dewan Komisaris untuk melakukan penilaian

kinerja anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris

berdasarkan indikator yang telah disusun sebagai bahan

evaluasi.

• Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris

mengenai program pengembangan kemampuan anggota

Direksi dan/atau Dewan Komisaris.

• Memberikanusulan calonyangmemenuhi syarat sebagai

anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris kepada Dewan

Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.

Terkait Fungsi Remunerasi, tugas dan tanggung jawab Komite

Nominasi dan Remunerasi adalah dijabarkan sebagai berikut:

• Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris

mengenai struktur remunerasi, kebijakan remunerasi dan

besaran remunerasi.

• MembantuDewanKomisarismelakukanpenilaian kinerja

dengan kesesuaian remunerasi yang diterima masing-

masing anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris

Rapat Komite nominasi dan Remunerasi

Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan pada tahun 2016

mengadakan rapat sebanyak 4 kali.

KOMITE LAIn DI BAwAH DEwAn KOMISARIS

Sampai saat ini Perseroan belum membentuk komite lain di

bawah Dewan Komisaris.

SEKRETARIS PERUSAHAAnPembentukan fungsi Sekretaris Perusahaan dilakukan dalam

rangka mewujudkan aspek transparansi dan kepatuhan

Perseroan terhadap ketentuan yang berlaku serta memastikan

terlaksananya prinsip-prinsip tata kelola perusahaan secara

konsisten di lingkungan usaha Perseroan. Sesuai dengan

Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014, Tentang Sekretaris

Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik, Sekretaris

Perusahaan bertanggung jawab kepada Direksi dan memiliki

wewenang untuk mengakses informasi secara materi dan

relevan yang berkaitan dengan Perusahaan Emiten dan

• Facilitate Board of Commissioners in assessing the

performance of Board of Directors and/of Board of

Commissioners with reference to certain evaluation

indicators.

• Provide recommendation to the Board of Commissioners

concerning the program of capacity building for members

of Board of Directors and/or Board of Commissioners.

• Propose the candidates who fulfill the requirements to

be the members of Board of Directors and/ or Board of

Commissioners to the Board of Commissioners to be

reported to the GMS.

For the Remuneration Function, the scope of duties and

responsibilities of the Nomination and Remuneration

Committee is further explained as follows:

• Providerecommendations to theBoardofCommissioners

concerning the structure of remuneration, remuneration

policy and the amount of remuneration.

• Assist the Board of Commissioners in completing the

assessment of the performance and the remuneration

received by each member of Board of Directors and/ or the

Board of Commissioners.

Meetings of nomination and Remuneration Committee

The Nomination and Remuneration Committees of the

Company in 2016 have held 4 meetings.

OTHER COMMITTEES UnDER BOARD OF COMMISSIOnERSThe Company has not yet established other committee under

the Board of Commissioners.

CORPORATE SECRETARyThe function of Corporate Secretary is established to maintain

the transparency and regulatory compliance of the Company

and to ensure consistent implementation of principles of good

corporate governance in the Company. In accordance with the

OJK Regulation No. 35/POJK.04/2014 on Corporate Secretary of

Issuers or Public Companies, the Corporate Secretary answers

to the Board of Directors and is authorized to access material

and relevant information on the Issuers and shall keep abreast

of the capital market development as well as the prevailing

regulations in capital market. Corporate Secretary is also

Laporan Tahunan 2016 Annual Report90

Page 94: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

mengikuti perkembangan pasar modal serta peraturan

yang berlaku di pasar modal. Sekretaris Perusahaan juga

berkewajiban untuk memastikan bahwa manajemen Perseroan

telah mengetahui dan memahami perkembangan terkini terkait

peraturan-peraturan pasar modal.

Selain itu Sekretaris Perusahaan juga berperan sebagai pihak

penghubung antara Perseroan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

dan Bursa Efek Indonesia, pelaku pasar modal, investor serta

masyarakat. Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab

untuk menjaga kerahasiaan data dan informasi perusahaan.

Profil Sekretaris Perusahaan

Lingkup Tugas dan wewenang

• Menyiapkan daftar khusus mengenai Dewan Direksi

dan Komisaris Perusahaan Emiten atau afiliasinya yang

mencakup kepemilikan saham, hubungan bisnis dan

peranan lain yang dapat menimbulkan konflik bagi Emiten;

• Membuat daftar pemegang saham yang mempunyai saham

sebesar 5% atau lebih;

• Hadir pada pertemuan Dewan Komisaris dan Direksi,

menyiapkan notulen rapat;

• Bertanggung jawab atas penyelenggaraan Rapat Umum

Pemegang Saham;

responsible to ensure that the management of the Company

acknowledges and understands the current development in

capital market regulations.

Besides, Corporate Secretary acts as the contact person

for the Company and Financial Service Authority (FSA) as

well as Indonesia Stock Exchange, investors and the public.

The Corporate Secretary is responsible for maintaining the

confidentiality of all corporate data and information.

Profile of the Corporate Secretary

The Scope of Duties and Authorities

• Preparedocumentation relating to theBoardofDirectors

and the Board of Commissioners of the Publicly Listed

Companies or affiliates that includes stock ownership,

business relation and other roles that potentially lead to the

conflict of interest for the Publicly Listed Company;

• Preparealistofshareholdersthatown5%ormoreshares;

• Attend themeetingsof theBoardofCommissioners and

the Board of Directors, prepare the minutes of meetings;

• OrganizeGeneralMeetingofShareholders;

Dewi yunita

Sekretaris Perusahaan

Corporate Secretary

Perusahaan menunjuk Dewi Yunita untuk menduduki jabatan

Sekretaris Perusahaan. Ditunjuk sebagai Sekretaris Perusahaan sejak

bulan September 2010, beliau bergabung dengan Perseroan sejak

tahun 2005 di Departemen Hukum. Meraih gelar Sarjana Hukum

dari Universitas Trisakti, Jakarta pada tahun 2000 dan gelar Master

di bidang Hukum Ekonomi dari Universitas Indonesia, Jakarta pada

tahun 2002.

The Company has appointed Dewi Yunita to serve the function

of Corporate Secretary. Appointed as Corporate Secretary since

September 2010, she has joined in the Company since 2005 at Legal

Department. She earned a Degree in Law from Trisakti University

Jakarta in 2000 and a Master degree in Economic Law from University

of Indonesia, Jakarta in 2002.

Tata Kelo

la Perusah

aanG

ood Corporate G

overnance

Laporan Tahunan 2016 Annual Report 91

Page 95: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

• Mengetahui perkembangan informasi terbaru yang

mempengaruhi Pasar Modal, khususnya peraturan yang

mempengaruhi pasar;

• Mengetahui kondisi Perusahaan Publik Emiten sehingga

dapat memberikan pelayanan dan informasi kepada

masyarakat dan investor;

• Membuat rekomendasi dari Direktur kepada Dewan

Emiten atau Perusahaan Publik mengenai pelaksanaan

UU No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan

pelaksanaannya;

• Bertanggung jawab terhadap hubungan antara Perusahaan

Publik dengan OJK dan masyarakat sebagai wakil dari

Perusahaan Emiten.

Program Pelatihan Sekretaris Perusahaan

Sepanjang 2016, Sekretaris Perusahaan telah mngikuti

beberapa training yaitu:

• Temu Konsultasi Anggota AEI “Sosialisasi Peraturan OJK

(“POJK”) 2016” tanggal 15 Maret 2016 diselenggarakan

oleh Asosiasi Emiten Indonesia (AEI).

• Workshop POJK No. 8 tahun 2015 tentang Website

tanggal 31 Mei 2016 diselenggarakan oleh Indonesia

Corporate Secretary Assossiation (ICSA).

• Seminar Sosialisasi Amnesti Pajak dan Perkembangan

Kebijakan Ekonomi Indonesia diselenggarakan oleh Bursa

Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 26 Juli 2016.

• Workshop Sosialisasi Hukum Persaingan Usaha di Indonesia

tanggal 5 Oktober 2016 diselenggarakan oleh ICSA dan

BEI.

• Seminar Indonesia Economic Outlook tanggal 23

November 2016 diselenggarakan oleh IDX.

• Workshop Material Transaksi Afiliasi dan Benturan

Kepentingan tanggal 29 November 2016 diselenggarakan

oleh ICSA dan BEI.

AUDIT InTERnALPembentukan Audit Internal Perseroan berdasarkan Piagam

Audit Internal dan ketentuan Bapepam-LK. Piagam Audit

Internal mengatur antara lain tujuan, tugas dan tanggung

jawab audit internal, dan memberikan kewenangan pada audit

internal untuk melakukan kegiatan audit secara luas di unit

usaha dalam lingkungan Grup Tunas.

• UpdatethelatestinformationthataffecttheCapitalMarket,

particularly the regulations that influence the market;

• UpdatetheconditionofthePubliclyListedCompany,and

provide the accurate information and service to the public

and the investors;

• Prepare recommendations from the Directors to the

Board of the Publicly Listed Company concerning the

implementation of Law No. 8 of 1995 about Capital Market

and relevant regulations;

• ResponsibleforbuildingagoodrelationbetweenthePublicly

Listed Company and the FSA and the public in her capacity

as the representative of the Publicly Listed Company.

Corporate Secretary’s Training Program

During 2016, the Corporate Secretary has participated in the

following trainings:

• Consultation Meeting with Members of AEI “Dissemination

of OJK Regulation (POJK) 2016” on March 15, 2016,

organized by the Indonesian Issuers Association (AEI)/

• Workshop on POJK No. 8 of 2015 on Website, on May

31, 2016, organized by the Indonesia Corporate Secretary

Association (ICSA).

• Seminar on the Dissemination of Tax Amnesty and

Development of Indonesia’s Economic Policy, organized by

the Indonesia Stock Exchange (IDX) on July 26, 2016.

• Workshop on the Dissemination of Laws in Business

Competition in Indonesia, on October 5, 2016, organized

by ICSA and IDX.

• Seminar on Indonesia Economic Outlook, on November

23, 2016, organized by IDX

• Workshop on Materials for Affiliated Transactions and

Transactions Containing Conflict of Interest, on November

29, 2016, organized by ICSA and IDX.

InTERnAL AUDITInternal Audit of the Company is established pursuant to the

Internal Audit Charter and in compliance with the regulation

of Bapepam-LK. The Internal Audit Charter regulates the

objective, the duties and responsibilities of the internal audit,

gives authorities to the internal audit to conduct the auditing

activities in the business units of Tunas Group.

Laporan Tahunan 2016 Annual Report92

Page 96: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Berfungsi untuk memperkuat fungsi pengawasan melalui

penyediaan konsultasi yang bersifat independen dan

objektif. Kegiatan audit internal Perseroan ditujukan untuk

meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional organisasi

agar lebih efektif dan efisien. Kegiatan Audit Internal juga

memfasilitasi Perseroan untuk mencapai tujuan melalui

pendekatan yang sistematis dan terkendali dalam mengevaluasi

dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian

dan proses tata kelola perusahaan.

Agar tercapai tujuan tersebut, Audit Internal setiap tahunnya

menyusun rencana kerja audit berbasis risiko untuk tiap

unit usaha secara sistematis dengan memperhatikan aspek

pengendalian finansial dan operasional, serta kepatuhan

terhadap perundang-undangan yang berlaku. Rencana kerja

tersebut kemudian didiskusikan dengan manajemen, untuk

kemudian diajukan kepada Dewan Direksi dan Komite Audit

Perseroan untuk mendapat persetujuan.

Divisi Audit Internal terdiri dari 6 (enam) orang dan dipimpin

oleh Kepala Unit Audit Internal, yaitu Bhayu Pramesworo.

Pengangkatan Kepala Unit Audit Internal dilakukan oleh Direksi

atas Persetujuan Dewan Komisaris.

Profil Ketua Audit Internal

It plays the role of strengthening the supervisory function

through the provision of independent and objective

consultation. The internal audit activities of the Company are

planned to increase the value and to improve the operation

of the organization to be more effective and efficient. The

Internal Audit also facilitates the Company to realize the

objectives through the implementation of systematic and

controlled approach in conducting evaluation and improving

the effectiveness of risk management, control and the process

of good corporate governance.

To achieve the objectives, Internal Audit formulates the risk-

based audit plan for each business unit in a systematic way with

respect to the financial and operational controls, as well as the

regulatory compliance. The audit work plan is further discussed

with the management, to be later proposed to the Board of

Directors and the Audit Committee of the Company to obtain

approval.

The Internal Audit Division comprises of 6 (six) individuals and led

by a Head of Internal Audit Unit, Bhayu Pramesworo. The Head

of Internal Audit Unit is appointed by the Board of Directors

based on the approval from the Board of Commissioners.

Profile of Head of Internal Audit

Diangkat sebagai Ketua Unit Audit Internal dan Risk Management Manager

Perseroan sejak Maret 2016, Bhayu Pramesworo bertanggung jawab untuk

memberikan saran dan masukan terkait pelaksanaan pengendalian internal, serta

perbaikan yang dilakukan untuk meningkatkan efektivitas proses pengendalian

di internal organisasi Perseroan dan anak perusahaannya. Sebelumnya, pada

periode September 2011 - Februari 2016, beliau menjabat sebagai Audit &

Compliance Department Head untuk PT Gistex Retailindo. Beliau meraih gelar

Sarjana S1 jurusan Ilmu Keuangan dari Universitas Trisakti Jakarta tahun 2008

dan gelar Master of Economic dari Universitas Trisakti Jakarta tahun 2015.

Appointed as the Head of Internal Audit and Risk Management Manager

of the Company since March 2016, Bhayu Pramesworo is responsible

for providing advice and inputs relating to the internal control, as well as

improvements carried out to pursue an effective internal control process in

the internal organization of the Company and the subsidiaries. Prior to joining

the Company, he was Head of Audit & Compliance Department of PT Gistex

Retailindo for the period of September 2011 - February 2016. He earned a

Bachelor degree in Finance Study from Trisakti University Jakarta in 2008 and

earned a Master of Economic from Trisakti University Jakarta in 2015.

Bhayu Pramesworo

Ketua Audit Internal

Head of Internal Audit

Tata Kelo

la Perusah

aanG

ood Corporate G

overnance

Laporan Tahunan 2016 Annual Report 93

Page 97: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Laporan Kegiatan Audit Internal

Pada tahun 2016, Perseroan memastikan terdapat pengendalian

internal yang cukup yang diterapkan di Perseroan dan anak-

anak usahanya.

MAnAJEMEn RISIKOLingkup pelaksanaan pengendalian risiko adalah dengan

melakukan penilaian risiko dan menetapkan mitigasinya untuk

Perseroan dan entitas anaknya.

Berdasarkan penerapan pengendalian internal di lingkungan

usaha Perseroan, Perseroan mampu mengidentifikasi sejumlah

potensi risiko dengan dampak yang signifikan terhadap

kelangsungan bisnis Perseroan, baik yang berasal dari dalam

maupun dari luar organisasi. Berikut risiko utama yang dihadapi:

• Risiko Kehilangan Izin Kedileran: Perseroan mengelola

potensi risiko kehilangan izin kedileran pada bisnis otomotif

Perseroan dengan mempertahankan hubungan dengan

para pemangku kepentingan.

• Risiko Finansial: Perseroan terekspos risiko tingkat suku

bunga yang berasal dari perubahan tingkat bunga atas aset

dan liabilitas yang dikenakan bunga. Risiko tingkat bunga

yang berasal dari liabilitas yang dikenakan bunga timbul

dari pinjaman. Pinjaman yang diterbitkan dengan tingkat

suku bunga mengambang mengekspos Perseroan terhadap

risiko suku bunga arus kas. Pinjaman yang diterbitkan

dengan tingkat suku bunga tetap mengekspos Perseroan

terhadap risiko nilai wajar suku bunga.

Perseroan melakukan penelaahan berkala atas dampak

risiko dari suku bunga mengambang untuk mengelola

resiko suku bunga atas arus kas.

Perseroan juga mengatur risiko suku bunga atas arus

kas dengan menggunakan kontrak interest rate swap,

dengan melakukan konversi suku bunga pinjaman dari

suku bunga mengambang menjadi suku bunga tetap. Jika

tingkat suku bunga mengalami kenaikan di luar kewajaran,

maka Perseroan akan menggantikan fasilitas suku bunga

mengambang dengan fasilitas suku bunga tetap jangka

panjang.

• Risiko Perubahan Kebijakan Pemerintah: Bisnis yang

digeluti Perseroan dapat terekspos pada setiap perubahan

kebijakan Pemerintah terkait industri otomotif, yaitu di

antaranya pengurangan subsidi Bahan Bakar Minyak

(BBM) dan meningkatnya biaya registrasi kendaraan,

pajak kepemilikan kendaraan, serta uang muka pinjaman,

Internal Audit’s Activity Report

In 2016, the Company has maintained adequate internal

control in the Company and its subsidiaries.

RISK MAnAGEMEnTThe scope of the implementation of risk management includes

risk assessment and determination of mitigation steps for the

Company and the subsidiaries.

Following the implementation of internal control in the

organization, the Company has identified a number of

risk potentials, internal and external to be identified the

organization, with significant impacts on the business continuity

of the Company. Below are the significant risks:

• Risk of Losing the Dealership Rights: The Company

manages the risk of losing the operating rights as an

automotive dealer by developing a good relationship with

the stakeholders.

• Financial Risk: The Company is exposed to interest rate

risk through the impact of rate changes on interest bearing

assets and liabilities. The interest rate risk on interest

bearing liabilities arises from borrowings. Borrowings

issued at floating rates expose the Company to cash flows

interest rate risk. Borrowings issued at fixed rates expose

the Company to fair value interest rate risk.

The Company performs regular reviews on the risk as the

impact of the floating interest rates to manage cash flow

interest rate risk.

The Company also manages its cash flow interest rate

risk by using interest rate swap contracts, which convert

loans from a floating interest rate to a fixed interest rate. if

interest rates increase beyound the ordinary, the Company

will replace floating interest rate with long term fixed rate

facilities.

• Risk of Regulatory Changes: The Company’s business

can be exposed to changes in Government regulations

concerning the automotive industry, such as the decreasing

of the fuel subsidy and increasing vehicle registration cost,

vehicle tax, as well as down payment of each loan, affecting

the sales and profitability of the Company. The Company

Laporan Tahunan 2016 Annual Report94

Page 98: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

sehingga berdampak pada penjualan dan keuntungan

dari Perseroan. Perseroan meminimalisir risiko ini dengan

memantau perkembangan peraturan dan mempersiapkan

langkah antisipatif terhadap dampak dari risiko tersebut.

• Risiko Depresiasi Rupiah: Bisnis Perseroan dapat

terekspos pada risiko pelemahan nilai tukar Rupiah yang

dapat berdampak pada kenaikan harga kendaraan yang

dipasok oleh perusahaan principal dan diperdagangkan

oleh Perseroan, serta terhadap volume penjualan. Meskipun

demikian, Perseroan meyakini pemerintah akan melakukan

intervensi untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah.

• Risiko Bencana Alam: Bencana alam, terutama gempa

bumi dan tsunami, merupakan risiko di luar kendali

Perseroan, namun Perseroan mengelola risiko tersebut

dengan memastikan adanya Rencana Kelanjutan Bisnis dan

berbagai program asuransi yang komprehensif.

Di masa datang, Perseroan akan senantiasa melakukan

evaluasi untuk menyempurnakan dan meningkatkan efektivitas

sistem manajemen risiko. Hal ini dilakukan agar manajemen

risiko dapat membudaya di seluruh karyawan Perseroan,

serta menjadi bagian dalam proses pengambilan keputusan

manajemen di seluruh unit bisnis.

SISTEM PEnGEnDALIAn InTERnSistem pengendalian internal (SPI) disusun berdasarkan kerangka

yang diakui secara internasional (COSO framework). SPI

merupakan suatu perencanaan yang meliputi struktur organisasi

dan semua metode serta alat-alat yang dikoordinasikan untuk

digunakan dalam menjaga keamanan harta milik perusahaan,

memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi yang

disajikan, mendorong efisiensi dan membantu mendorong

kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang

berlaku. SPI menjadi salah satu instrumen untuk memperkuat

pengawasan melalui penerapan manajemen risiko yang terarah

dan terukur sehingga Perseroan dapat terhindar dari potensi

kerugian, kesalahan dan kecurangan yang dilakukan akibat

kelalaian ataupun kesengajaan karyawan. Manajemen senantiasa

melakukan evaluasi atas efektivitas sistem pengendalian internal

yang berjalan untuk menjaga keberlangsungan seluruh kegiatan

Perseroan. Hasil penerapan SPI di lingkungan usaha Perseroan

menunjukkan hal-hal berikut ini:

• Pemenuhan Kewajiban Perpajakan

Perseroan senantiasa melaksanakan kewajiban perpajakan

untuk PPh badan maupun pembayaran kewajiban pajak

lainnya.

minimizes the risk through tight monitoring against the

regulatory development and prepares the anticipative steps

against the risk impact.

• Risk of Rupiah Depreciation: The Company’s business

can be exposed to the risk of weakening Rupiah exchange

rate with significant impact on the prices of the vehicle, as

well as the sales volume. The Company is assured that there

will be government’s intervention to maintain the stability

of the Rupiah exchange rate.

• Risk of natural Disaster: Natural disasters, particularly

earthquake and tsunami, are beyond our control yet the

Company manages the risk by ensuring the Business

Continuity Plan is in place and there is a comprehensive

insurance program.

In the future, the Company will continuously evaluate to improve

the effectiveness of risk management system. The effort is

necessary to develop a corporate culture for the employees,

as well as to facilitate good decision making process by the

management of each business line.

InTERnAL COnTROL SySTEMInternal control system is formulated with respect to the

international framework called COSO framework. Internal

control system is a plan that covers the structure of the

organization and all methods as well as tools that are

coordinated for securing the assets of the Company, to ensure

the accuracy of the accounting data, to enhance efficiency

and the regulatory compliance. Internal control system is

an instrument to strengthen the supervision through the

implementation of focused and measured risk management to

help the Company anticipate risks of loss, errors, and frauds

due to both intentionally or unintentionally by the employees.

The management conducts consistent evaluation against the

effective implementation of the current internal control system

to ensure the business sustainability of the Company. The

implementation of internal control system in the Company has

been affective as follow:

• Tax Compliance

The Company fulfilled its responsibility in complaying with

all taxes related rules.

Tata Kelo

la Perusah

aanG

ood Corporate G

overnance

Laporan Tahunan 2016 Annual Report 95

Page 99: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

• Pemenuhan Standar PSAK

KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis, & Rekan memastikan

bahwa seluruh laporan keuangan yang disajikan telah

mematuhi ketentuan dalam peraturan perundangan yang

berlaku, Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri dan

Standar Akuntansi Indonesia.

• Pemenuhan Aspek Lingkungan Hidup

Kegiatan operasional Perseroan dipastikan telah

memperhatikan aspek-aspek terkait perlindungan terhadap

lingkungan hidup sehingga dapat terpelihara sustainabilitas

bisnis Perseroan untuk jangka panjang.

PERKARA PEnTInGDi tahun 2016, baik anggota Dewan Komisaris maupun Direksi

Perseroan tidak terlibat dalam perkara hukum yang memiliki

dampak yang material kepada kelangsungan usaha Perusahaan.

AKUnTAn PUBLIK PERUSAHAAnRUPS yang diselenggarakan Perseroan pada tanggal 21 April

2016 memutuskan untuk memberikan wewenang kepada

Direksi untuk menunjuk dan mengangkat Kantor Akuntan

Publik untuk melakukan kegiatan audit terhadap laporan

keuangan Perseroan yang berakhir pada 31 Desember 2016

dengan persetujuan dari Dewan Komisaris dan berdasarkan

Sirkular Risalah Rapat Direksi dengan persetujuan dari Dewan

Komisaris menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanudiredja,

Wibisana, Rintis & Rekan. Penunjukkan KAP tersebut telah

sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan prinsip GCG serta

telah melaksanakan kegiatan auditnya secara profesional

dan tanpa ada intervensi dari pihak manapun. Dalam rangka

memastikan efektivitas audit, setiap unit di Perseroan wajib

menyediakan semua catatan akuntansi dan informasi penunjang

yang diperlukan oleh auditor eksternal untuk menjadi dasar

bagi auditor eksternal dalam memberikan opininya terkait

kesesuaiannya dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia

dan peraturan perundangan yang berlaku.

AKSES InFORMASI DAn DATA PERUSAHAAn

Perseroan membuka akses yang seluas-luasnya terhadap

pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya untuk

mengakses informasi dan data terkini Perusahaan melalui

website korporat Grup Tunas: www.tunasgroup.com.

Perseroan juga membuka akses komunikasi melalui Call Center

(021-7944788) atau hotline (1500 798) dan via email: info@

tunasgroup.com.

• Accounting Regulatory Compliance

The Public Accountant Firm of Tanudiredja, Wibisana, Rintis,

& Partners ensured that all Financial Reports complied with

the prevailing rules, Government Regulations, Ministerial

Decrees and Indonesia’s Accounting Standard.

• Environmental Care

The Company ensured that all aspects relating to the

environment were fulfilled to secure the long-term

sustainability of the business.

LEGAL CLAIMSIn 2016, both members of Board of Commissioners and Board

of Directors of the Company had no legal claims that would

materially impact the business continuity of the Company.

THE COMPAny’S PUBLIC ACCOUnTAnTGMS was held by the Company on April 21, 2016, to grant

authority to the Board of Directors to appoint the Public

Accounting Firm to perform audit activities on the Company’s

financial statements for the year ended on December 31,

2016. With the approval from the Board of Commissioners,

the Company appointed KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis &

Rekan. This appointment was in accordance with the prevailing

regulations and GCG principles. The external auditors had

performed their audit activities professionally without any

intervention from other parties. To ensure the effectiveness

of audit, all units in the Company were required to provide

accounting notes and supporting information needed by the

external auditors to be used as the basis to provide opinion in

accordance to the Indonesian Financial Accounting Standards

and prevailing laws and regulations.

ACCESS TO CORPORATE DATA AnD InFORMATIOn The Company guarantees the shareholders and the other

stakeholders have the access to current information and data of

the Company through the corporate website of Tunas Group:

www.tunasgroup.com. The Company also provides other

communication access through Call Center (021-7944788) or

hotline (1500 798) and via email: [email protected].

Laporan Tahunan 2016 Annual Report96

Page 100: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

KODE ETIK DAn PEDOMAn PERILAKUPerseroan membentuk kode etik sebagai pedoman utama

bagi Perseroan dan seluruh insan Grup Tunas, baik jajaran

manajemen dan karyawan, untuk melaksanakan tugas dan

tanggung jawabnya dengan integritas tinggi sehingga visi

dan misi perusahaan dapat terealisasi. Kemudian Perseroan

juga membangun Pedoman Perilaku (Code of Conduct)

untuk menciptakan hubungan kerja dan hubungan bisnis

yang konstruktif antara Perseroan dan karyawan, antar

sesama karyawan, Perseroan dengan pemegang saham dan

pemangku kepentingan, maupun karyawan dengan pemangku

kepentingan lainnya. Semua individu tanpa kecuali harus

mematuhi semua pasal dan aturan dalam Code of Conduct.

Bagi pengurus dan karyawan yang melanggar aturan, akan

ada sanksi tertentu yang ditetapkan sesuai dengan peraturan

perusahaan dan perundang-undangan yang berlaku.

Melalui penerapan pedoman perilaku ini, Perseroan berharap

dapat meminimalisir konflik kepentingan dan meningkatkan

kepatuhan Perseroan terhadap kebijakan perusahaan dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Untuk mencapai sasaran tersebut secara efektif, Perseroan

senantiasa melakukan internalisasi serta sosialisasi kode etik

dan pedoman perilaku, termasuk melalui penandatanganan

komitmen pada dokumen Code of Conduct.

Selain itu, penerapan nilai-nilai perusahaan yang konsisten ini

telah membangun budaya perusahaan yang telah dipahami

dan diterapkan secara sungguh-sungguh di berbagai kegiatan

operasional perusahaan sehingga diharapkan dapat membentuk

karyawan yang memiliki integritas tinggi, mengedepankan

budaya melayani pelanggan dengan baik, bersikap proaktif dan

saling menghormati antar sesama karyawan, maupun dengan

jajaran manajemen.

Perseroan juga memformulasikan kode kepatuhan terhadap

peraturan perundang-undangan melalui penerapan GCG

secara menyeluruh. Kepatuhan merupakan salah satu aspek

persyaratan peraturan, Perseroan bertindak untuk kepentingan

terbaik bagi bangsa untuk mengembangkan prinsip warga

negara dan pelaku usaha.

CODE OF COnDUCT AnD CODE OF ETHICSThe Company has established code of ethics as a guidance

for the Company and all employees of Tunas Group,

including management and staffs, to conduct the duties

and responsibilities with high integrity capacity to realise the

corporate vision and mission. The Company has established

a Code of Conduct to anhance the relationship between the

company and all its stakeholders. All individuals are obligated to

obey all directives and regulations in the Code of Conduct. The

management and the employees who violate the regulations

will be penalised in accordance to the prevailing rules and

regulations.

The implementation of the code of conduct is expected to

minimize the conflict of interest and to enhance the Company’s

compliance of corporate policies and regulations.

The Company has been consistently communicating the code of

conduct to its employees to ensure commitment by all parties.

Besides, the commitement of corporate values has developed

the corporate culture that we uphold and strongly apply in

all operational activities of the Company. The objective is to

generate employees with high integrity, who respect the

culture of delivering the best services, of working proactively

and of respecting other employees as well as the management.

The Company has also formulated the code of compliance in

relation to the regulations through the GCG implementation.

The compliance is an important aspect as the regulation requires

the company to act in the country’s best interest, to address the

development requirement of the citizens and business society.

Tata Kelo

la Perusah

aanG

ood Corporate G

overnance

Laporan Tahunan 2016 Annual Report 97

Page 101: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

SISTEM PELAPORAn PELAnGGARAnPerseroan masih belum memiliki prosedur yang baku tentang

sistem pelaporan pelanggaran atau Whistleblowing System

(WB). Namun karyawan dapat sewaktu-waktu menyampaikan

berbagai dugaan pelanggaran kepada Direksi dan Perseroan

berkewajiban untuk memberikan perlindungan kepada pelapor

dan menetapkan sanksi dengan mempertimbangkan bobot

kesalahannya.

SAnKSI ADMInISTRATIFPada tahun 2016, Perusahaan tidak menerima sanksi

administratif dari lembaga dan otoritas yang berwenang.

wHISTLEBLOwInG SySTEMThe Company does not have standard procedures of

Whistleblowing System (WB). However, the Company

encourages and allows direct reporting frauds or regulatory

violations to the Board of Directors and the Company shall act

accordingly by providing protection to the relevant employees

and determine appropriate sanctions accordingly.

ADMInISTRATIvE SAnCTIOnSIn 2016, the Company has not received any administrative

sanctions, either from institutions or authorities.

Laporan Tahunan 2016 Annual Report98

Page 102: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

06Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Corporate Social Responsibility

101 Pondasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Foundation of Corporate Social Responsibility

Page 103: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Perseroan telah melaksanakan sejumlah kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dikelola di bawah satu platform aksi yang disebut TUnASCare.

The Company runs a number of Corporate Social Responsibility (CSR) activities under an action platform called TUNASCare.

Tunas Group menempatkan tanggung jawab sosial sebagai faktor yang signifikan bagi keberlanjutan Perseroan, namun tidak melupakan konteks

lingkungan dan sosial kemasyarakatan.

Tunas Group views social responsibility as a key factor to support its sustainability with the same consideration to the environment and social

community.

Laporan Tahunan 2016 Annual Report100

Page 104: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

POnDASI TAnGGUnG JAwAB SOSIAL PERUSAHAAnDalam rangka wujud kepedulian Perseroan terhadap

peningkatan kesejahteraan karyawan dan masyarakat,

Perseroan telah melaksanakan sejumlah kegiatan Corporate

Social Responsibility (CSR) yang dikelola di bawah intenal

inisiatif yaitu TUNASCare.

Tunas Group menempatkan tanggung jawab sosial sebagai

faktor yang signifikan bagi keberlanjutan Perseroan. Harapan

dari pelaksanaan kegiatan CSR ini adalah terciptanya

hubungan yang harmonis antara Perseroan dengan lingkungan

dan masyarakat serta memberikan manfaat yang saling

menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Digagas sejak tahun 2006, TUNASCare telah terlibat dalam

berbagai kegiatan sosial. Di tahun 2016, beberapa program

sosial yang telah dilakukan Perseroan antara lain:

• Tunas Daihatsu 1st Priangan Timur Region for Technical High

School 2016 (kompetisi untuk anak Sekolah Menengah

Atas Kejuruan se-Priangan Timur, Jawa Barat), dengan

hadiah utama mobil Daihatsu Xenia;

• Sumbangan kepada Tunas Bangsa SMK Aloisius Manggarai-

Nusa Tenggara Timur, berupa uang tunai dan sepeda motor

sebagai sarana pendukung praktik sekolah;

• Beasiswa untuk anak karyawan yang berprestasi;

• Buka puasa bersama seluruh karyawan Head Office

Tunas Group dan Berbagi Keceriaan dengan anak yatim

(membagikan bingkisan lebaran dan uang tunai kepada

anak yatim piatu dan kurang mampu di lingkungan Head

Office Tunas Group);

• Sumbangan yatim piatu dalam rangka hari raya Natal;

• Kegiatan peduli banjir Anyer-Mancak, Banten; dan

• Bakti sosial Tunas Rental banjir Garut, Jawa Barat.

FOUnDATIOn OF CORPORATE SOCIAL RESPOnSIBILITyAs part of its focus on the improvement of employees and the

community’s welfare, the Company runs a number of Corporate

Social Responsibility (CSR) activities under an internal initiative,

TUNASCare.

Tunas Group views social responsibility as a critical factor to

support its sustainability. With various CSR activities, it is

expected that a harmonious yet mutual beneficial relationship

will be fostered between the Company and the surrounding

environment and community.

Initiated since 2006, TUNASCare has participated in various

social activities. In 2016, the Company has contributed in the

following:

• Tunas Daihatsu 1st Priangan Timur Region for Technical

High School 2016 (competition for students of Technical

High Schools in Priangan Timur region, West Java) with

grand prize of one unit of Daihatsu Xenia;

• Donation to Tunas Bangsa SMK Aloisius Manggarai - East

Nusa Tenggara, in the form of fund and motorcycle to

support educational practice;

• Scholarship for employees’ children with outstanding

achievements in school;

• Mass breakfasting for all employees of Tunas Group Head

Office and Sharing Happiness with orphans (distributing

parcels and money to underprivileged orphans around the

Head Office of Tunas Group area);

• Donations for underprivileged orphans in celebration of

Christmas;

• Donations for victims of flood disaster in Anyer-Mancak,

Banten; and

• Social service of Tunas Rental to victims of flood disaster in

Garut, West Java

Tang

gu

ng

Jawab

Sosial Peru

sahaan

C

orporate Social Responsibility

Laporan Tahunan 2016 Annual Report 101

Page 105: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Halaman ini sengaja dikosongkan

This page is intentionally left blank

Page 106: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2016 PT Tunas Ridean TbkBoard of Commissioners’ and Board of Directors’ Statement Regarding Responsibility for PT Tunas Ridean Tbk Annual Report 2016

Kami yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Tunas Ridean Tbk tahun 2016 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan perusahaan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, 1 Maret 2017

We the undersigned declare that all information in the Annual Report of PT Tunas Ridean Tbk for 2016 has been fully disclosed and are fully responsible for the accuracy of the company’s Annual Report content.

This is our declaration, which has been made truthfully.

Jakarta, March 1, 2017

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

AnTOn SETIAwAnKomisaris Utama

President Commissioner

HOnG AnTOn LEOMAnKomisaris

Commissioner

HASLAM PREESTOnKomisaris

Commissioner

HEnG CARLA HEnDRIEKKomisaris Independen

Independent Commissioner

DR. COSMAS BATUBARAWakil Komisaris Utama Independen

Vice President Commissioner Independent

Laporan Tahunan 2016 Annual Report

DireksiBoard of Directors

RICO ADISURJA SETIAwAnDirektur Utama

President Director

KEnT TEODirekturDirector

nUGRAHA InDRA PERMADIDirekturDirector

TAn FOny SALIMDirektur IndependenIndependent Director

TEnny FEByAnA HALIMDirekturDirector

Page 107: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

Halaman ini sengaja dikosongkan

This page is intentionally left blank

Page 108: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2016 DAN 2015/ 31 DECEMBER 2016 AND 2015

Page 109: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8
Page 110: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8
Page 111: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8
Page 112: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8
Page 113: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran - 1/1 - Schedule

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Catatan/ 2016 Notes 2015*)

ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 192,450 4 217,840 Cash and cash equivalents Piutang usaha Trade receivables - Pihak ketiga 581,290 5 467,727 Third parties - - Pihak berelasi 14,900 5, 29b 22,989 Related parties - Piutang lain-lain Other receivables - Pihak ketiga 44,350 82,551 Third parties - - Pihak berelasi 49,916 29b 107,325 Related parties - Persediaan 1,155,595 6 864,070 Inventories Biaya dibayar dimuka 33,527 7 34,645 Prepayments Pajak dibayar dimuka 8a Prepaid taxes - Pajak penghasilan 12,838 28,108 Corporate income taxes - - Pajak lain-lain 48,831 13,471 Other taxes - Aset lancar lain-lain 8,112 13,303 Other current assets Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya 38,296 44,202 Restricted time deposits

Jumlah aset lancar 2,180,105 1,896,231 Total current assets ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Aset pajak tangguhan 77,081 8d 67,364 Deferred tax assets Aset keuangan tidak lancar 36,000 9 12,000 Non-current financial assets Investasi pada entitas asosiasi 733,625 10 580,610 Investment in associates Aset tetap 1,860,835 11 1,773,530 Fixed assets Properti investasi 10,529 12 10,530 Investment properties Aset pengampunan pajak 14,024 - Tax amnesty assets Biaya dibayar dimuka 10,064 7 10,265 Prepayments Aset tidak lancar lain-lain 55,410 11,057 Other non-current assets Jumlah aset tidak lancar 2,797,568 2,465,356 Total non-current assets JUMLAH ASET 4,977,673 4,361,587 TOTAL ASSETS

*) Direklasifikasi, lihat Catatan 35 *) Reclassified, refer to Note 35

Page 114: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran - 1/2 - Schedule

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Catatan/ 2016 Notes 2015 LIABILITAS LIABILITIES LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Pinjaman jangka pendek 423,388 13 562,132 Short-term loans Utang usaha Trade payables - Pihak ketiga 343,688 14 175,571 Third parties - - Pihak berelasi 141,811 14, 29b 90,817 Related parties - Uang muka konsumen 147,609 15 139,062 Customer advances Utang lain-lain Other payables - Pihak ketiga 52,937 16 55,038 Third parties - - Pihak berelasi 6,294 16, 29b 4,785 Related parties - Pendapatan tangguhan 74,040 9,351 Unearned income Utang pajak 8b Taxes payable - Pajak penghasilan 62,170 11,901 Corporate income taxes - - Pajak lain-lain 13,875 21,470 Other taxes - Akrual 34,212 17 33,288 Accruals Liabilitas imbalan kerja Short-term employee jangka pendek 75,967 17 48,937 benefits liabilities Pinjaman jangka panjang Current portion of bagian jangka pendek 292,827 18 221,733 long-term loans Jumlah liabilitas jangka pendek 1,668,818 1,374,085 Total current liabilities LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES

Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi Long-term loans, bagian jangka pendek 380,895 18 508,345 net of current portion Liabilitas imbalan kerja Long-term employee jangka panjang 105,396 19 99,041 benefits liabilities

Jumlah liabilitas Total non-current jangka panjang 486,291 607,386 liabilities

JUMLAH LIABILITAS 2,155,109 1,981,471 TOTAL LIABILITIES

Page 115: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran - 1/3 - Schedule

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Catatan/ 2016 Notes 2015

EKUITAS EQUITY Ekuitas yang diatribusikan Equity attributable kepada pemilik entitas induk to owners of the parent Modal saham - modal dasar Share capital – authorised 10.000.000.000 lembar capital 10,000,000,000 saham biasa dengan nilai ordinary shares with nominal Rp 25 (Rupiah penuh) par value of Rp 25 per lembar, modal ditempatkan (full Rupiah) per share, dan disetor penuh - issued and fully paid - 5.580.000.000 lembar 5,580,000,000 ordinary saham biasa 139,500 20 139,500 shares Tambahan modal disetor 13,713 21 1,100 Additional paid-in capital Transaksi dengan kepentingan Transaction with nonpengendali 1,647 1 1,647 non-controlling interest Saldo laba Retained earnings - Yang telah ditentukan penggunaannya 34,155 22 31,244 Appropriated - - Yang tidak ditentukan penggunaannya 2,629,239 2,200,558 Unappropriated - Cadangan lainnya (4,470) (2,334) Other reserves 2,813,784 2,371,715 Kepentingan nonpengendali 8,780 8,401 Non-controlling interest

Jumlah ekuitas 2,822,564 2,380,116 Total equity JUMLAH LIABILITAS TOTAL LIABILITIES AND DAN EKUITAS 4,977,673 4,361,587 EQUITY

Page 116: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran - 2/1 - Schedule

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Catatan/ 2016 Notes 2015 Pendapatan bersih 12,453,772 23 10,157,265 Net revenue Beban pokok pendapatan (11,337,289) 24 (9,406,701) Cost of revenue Laba kotor 1,116,483 750,564 Gross profit Beban penjualan (386,593) 25 (363,477) Selling expenses General and administration Beban umum dan administrasi (271,553) 25 (245,063) expenses Biaya keuangan (84,010) 26 (103,259) Finance costs Penghasilan keuangan 10,933 6,342 Finance income Penghasilan lainnya - bersih 142,456 27 149,800 Other income - net Bagian atas laba bersih Share of net profit entitas asosiasi 164,366 10 147,068 of associates (424,401) (408,589) Laba sebelum pajak penghasilan 692,082 341,975 Profit before income tax Beban pajak penghasilan (139,626) 8c (49,753) Income tax expenses Laba tahun berjalan 552,456 292,222 Profit for the year Pendapatan Other comprehensive komprehensif lain income Pos yang tidak akan Items that will not be direklasifikasi ke reclassified to laba rugi: profit or loss: Keuntungan Actuarial gains aktuarial imbalan kerja on long-term employee karyawan jangka panjang 3,481 19 10,832 benefits liabilities Beban pajak Related income tax penghasilan terkait (870) 8d (2,708) expense 2,611 8,124 Items that will be Pos yang akan reclassified direklasifikasi ke laba rugi: to profit or loss: Bagian atas rugi komprehensif Shares of other lain dari entitas comprehensive losses of asosiasi, bersih setelah pajak (1,568) (2,551) associates, net of tax Lindung nilai arus kas (756) 764 Cash flow hedge Manfaat/(beban) pajak Related income tax penghasilan terkait 188 8d (191) benefit/(expense) (2,136) (1,978) Pendapatan komprehensif Other comprehensive lain tahun berjalan, income bersih setelah pajak 475 6,146 for the year,net of tax Jumlah pendapatan Total comprehensive komprehensif tahun berjalan 552,931 298,368 income for the year

Page 117: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran - 2/2 - Schedule

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Catatan/ 2016 Notes 2015 Laba yang diatribusikan kepada: Profit attributable to: Pemilik entitas induk 551,741 291,144 Owners of the parent Kepentingan nonpengendali 715 1,078 Non-controlling interest 552,456 292,222 Jumlah pendapatan komprehensif yang Total comprehensive diatribusikan kepada: income attributable to: Pemilik entitas induk 552,216 297,290 Owners of the parent Kepentingan nonpengendali 715 1,078 Non-controlling interest 552,931 298,368 Laba per saham - Earnings per share - dasar dan dilusian basic and diluted (Rupiah penuh) 99 28 52 (full Rupiah)

Page 118: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran - 3 - Schedule

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015

(Expressed in millions of Rupiah) Diatribusikan kepada pemilik entitas induk/Attributable to owners of the parent Saldo laba/Retained earnings Transaksi dengan kepentingan nonpengendali/ Tambahan Transaction Yang telah Yang tidak Kepentingan Modal modal disetor/ with ditentukan ditentukan Cadangan nonpengendali/ Catatan/ saham/ Additional non-controlling penggunaannya/ penggunaannya/ lainnya/ Non-controlling Jumlah/ Notes Share capital paid-in capital interest Appropriated Unappropriated Other reserves interest Total Saldo 1 Januari 2015 139,500 1,100 113 28,713 1,981,941 (356) 2,232 2,153,243 Balance at 1 January 2015 Laba tahun berjalan - - - - 291,144 - 1,078 292,222 Profit for the year Pendapatan komprehensif lain - - - - 8,124*) (1,978) - 6,146 Other comprehensive income) Jumlah pendapatan Total comprehensive komprehensif tahun berjalan - - - - 299,268 (1,978) 1,078 298,368 income for the year Penerbitan saham kepada Issuance of shares kepentingan nonpengendali 1 - - - - - - 29,400 29,400 to non-controlling interest Akuisisi atas kepentingan nonpengendali pada Acquisition of non-controlling PT Asia Surya Perkasa 1 - - - - - - (21,900) (21,900) interest in PT Asia Surya Perkasa Akuisisi atas kepentingan nonpengendali pada Acquisition of non-controlling PT Mitra Asri Pratama 1 - - 1,534 - - - (2,409) (875) interest in PT Mitra Asri Pratama Dividen final – 2014 22b - - - - (55,800) - - (55,800) Final dividend – 2014 Dividen interim – 2015 22b - - - - (22,320) - - (22,320) Interim dividend – 2015 Penyisihan untuk cadangan wajib 22a - - - 2,531 (2,531) - - - Appropriation to statutory reserve Saldo 31 Desember 2015 139,500 1,100 1,647 31,244 2,200,558 (2,334) 8,401 2,380,116 Balance at 31 December 2015 Laba tahun berjalan - - - - 551,741 - 715 552,456 Profit for the year Pendapatan komprehensif lain - - - - 2,611*) (2,136) - 475 Other comprehensive income Jumlah pendapatan komprehensif tahun berjalan - - - - 554,352 (2,136) 715 552,931 Total comprehensive income for the year Dividen kas kepada kepentingan Cash dividend to non-controlling nonpengendali - - - - - - (336) (336) interest Dividen final - 2015 22b - - - - (66,960) - - (66,960) Final dividend - 2015 Dividen interim - 2016 22b - - - - (55,800) - - (55,800) Interim dividend - 2016 Penyisihan untuk cadangan wajib - - - 2,911 (2,911) - - - Appropriation to statutory reserve Penyesuaian sehubungan Adjustments in relation to dengan penerapan PSAK 70 2a - 12,613 - - - - - 12,613 implementation of SFAS 70 Saldo 31 Desember 2016 139,500 13,713 1,647 34,155 2,629,239 (4,470) 8,780 2,822,564 Balance at 31 December 2016

*) Merupakan keuntungan aktuarial imbalan kerja karyawan jangka panjang *) Represents actuarial gains on long-term employee benefits liabilities

Page 119: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran - 4/1 - Schedule

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Catatan/ 2016 Notes 2015 Cash flows from operating Arus kas dari aktivitas operasi: activities: Penerimaan dari pelanggan 12,648,180 11,387,024 Receipts from customers Penerimaan dari aktivitas operasi Receipts from other operating lainnya 95,610 72,139 activities Pembayaran kepada karyawan (512,294) (490,901) Payments to employees Pembayaran kepada pemasok dan Payments to suppliers and beban usaha lainnya (11,620,407) (10,710,469) other operating expenses Kas yang dihasilkan dari operasi 611,089 257,793 Cash generated from operations Penerimaan bunga 10,933 6,342 Interest received Pembayaran bunga (85,204) (102,405) Interest payments Pencairan deposito yang dibatasi Withdrawal of restricted penggunaannya - 9,503 time deposits Penempatan deposito yang Placement of restricted dibatasi penggunaannya (13,932) - time deposits Pembayaran pajak Payments of corporate penghasilan badan (104,503) (65,797) income tax Penerimaan pengembalian pajak 19,665 9 589 Receipt of tax refund Arus kas bersih yang diperoleh Net cash flows provided from dari aktivitas operasi 438,048 106,025 operating activities Cash flows from investing Arus kas dari aktivitas investasi: activities: Penerimaan dividen Proceeds of dividend dari entitas asosiasi 15,033 10 11,465 from associates Penjualan aset tetap 10,386 11 6 Sale of fixed assets Penambahan investasi Additional investment di entitas asosiasi (5,250) 10 - in associates Pembelian atas investasi pada Purchase of investment in aset keuangan tidak lancar (24,000) 9 (12,000) non-current financial asset Pembelian aset tetap (138,492) (168,864) Purchase of fixed assets Arus kas bersih yang digunakan Net cash flows used untuk aktivitas investasi (142,323) (169,393) in investing activities

Page 120: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran - 4/2 - Schedule

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

The accompanying notes form an integral part of the consolidated financial statements

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Catatan/ 2016 Notes 2015

Arus kas dari Cash flows from financing aktivitas pendanaan: activities: Penerimaan pinjaman jangka panjang 197,061 309,292 Proceeds from long-term loans (Penurunan)/kenaikan pinjaman (Decrease)/increase in jangka pendek (138,744) 116,953 short-term loans Penerimaan dari penerbitan saham Proceeds from share issuance atas kepentingan nonpengendali - 1 29,400 of non-controlling interest Akuisisi kepentingan pada entitas Acquisition of interest in anak dari kepentingan a subsidiary from nonpengendali - 1 (21,900) non-controlling interest Pembayaran dividen (122,760) 22b (78,120) Payment of dividend Pembayaran dividen kepada Dividend payments to kepentingan nonpengendali (336) - non-controlling interest Pembayaran pinjaman jangka panjang (253,417) 18 (275,049) Repayments of long-term loans Arus kas bersih yang (digunakan Net cash flows (used in)/

untuk)/diperoleh dari provided from financing aktivitas pendanaan (318,196) 80,576 activities

(Penurunan)/kenaikan Net (decrease)/increase bersih kas, in cash, cash setara kas dan cerukan (22,471) 17,208 equivalents and overdrafts Cash, cash equivalents Kas, setara kas dan cerukan and overdrafts pada awal tahun 214,344 197,136 at the beginning of the year Cash, cash equivalents Kas, setara kas dan cerukan and overdrafts pada akhir tahun 191,873 214,344 at the end of the year

Kas, setara kas dan cerukan terdiri dari: The cash, cash equivalents and overdrafts comprise

the following:

Catatan/ 2016 Notes 2015 Kas dan setara kas 192,450 4 217,840 Cash and cash equivalents Cerukan (577) 13 (3,496) Overdrafts 191,873 214,344

Page 121: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/1 - Schedule

1. UMUM 1. GENERAL PT Tunas Ridean Tbk (“Perseroan”) didirikan

berdasarkan Akta Notaris Winanto Wiryomartani, S.H., No. 102 tanggal 24 Juli 1980. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/140/1 tanggal 7 April 1981 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 935, Tambahan No. 84 tanggal 21 Oktober 1983.

PT Tunas Ridean Tbk (the “Company”) was established based on Notarial Deed No. 102 of Winanto Wiryomartani, S.H., dated 24 July 1980. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. Y.A.5/140/1 dated 7 April 1981 and was published in State Gazette No. 935, Supplement No. 84 dated 21 October 1983.

Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali

diubah. Perubahan terakhir dengan Akta Notaris Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., No. 52 tanggal 27 April 2016 sehubungan dengan perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0046157 tanggal 4 Mei 2016.

The Company’s Articles of Association have been amended several times. The latest amendment was in accordance with Notarial Deed No. 52 of Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H. dated 27 April 2016 pertaining to adjustment of the composition of the members of the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors. This change has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. AHU-AH.01.03-0046157 dated 4 May 2016.

Ruang lingkup kegiatan Perseroan seperti yang

tertuang dalam Anggaran Dasar Perseroan adalah keagenan, penyaluran, industri, perdagangan, pengangkutan dan kontraktor. Ruang lingkup kegiatan utama entitas anak meliputi keagenan, penyaluran, industri, perdagangan, pengangkutan dan penyewaan kendaraan bermotor, jasa penyediaan pengemudi, penyediaan layanan kebersihan dan jasa lelang.

The scope of the Company’s activities as set out in its Articles of Association is those of dealership, distributor, industry, trading, transportation and contractor. The subsidiaries’ main activities are those of dealership, distributor, industry, trading, transportation and rent of motor vehicles, driver provider service, cleaning service provider and auction service.

Perseroan berkedudukan di Jakarta dan

mempunyai beberapa cabang di Indonesia. Kegiatan komersial Perseroan dimulai tahun 1981.

The Company is domiciled in Jakarta and has operational branches in several cities throughout Indonesia. The Company commenced commercial activities in 1981.

Seluruh saham Perseroan yang ditempatkan

telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia sejak 16 Mei 1995.

All of the Company’s issued shares have been listed on the Indonesia Stock Exchange since 16 May 1995.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,

Perseroan mempunyai kepemilikan baik secara langsung maupun tidak langsung pada entitas anak sebagai berikut:

As at 31 December 2016 and 2015, the Company had either direct or indirect ownership in the following subsidiaries:

Page 122: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/2 - Schedule

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) Tahun operasi komersial Persentase Jumlah aset/ dimulai/Year kepemilikan (%)/ Total assets

commercial Percentage of (sebelum eliminasi/ Entitas anak/ Kedudukan/ operations ownership (%) before elimination)

Subsidiaries Domicile commenced 2016 2015 2016 2015

Otomotif/Automotive PT Tunas Dwipa Matra (“TDM”) Lampung 1984 100.00 100.00 550,985 566,465 PT Tunas Mobilindo Parama (“TMP”) Jakarta 1984 100.00 100.00 718,088 598,452 PT Tunas Mobilindo Perkasa (“TMP2”) Jakarta 1986 100.00 100.00 741,470 659,367 PT Surya Mobil Megahtama (“SMM”) Jakarta 1997 100.00 100.00 14,909 13,796 PT Tunas Asset Sarana (“TAS”) Jakarta 2002 100.00 100.00 6,435 5,646 PT Rahardja Ekalancar (“REL”) Jakarta 1990 100.00 100.00 56,185 52,438 Pangkal PT Asia Surya Perkasa (”ASP”) Pinang 2015 87.50 87.50 107,882 74,058 Jasa sewa/Rental services

PT Surya Sudeco (“SS”) Jakarta 1989 100.00 100.00 1,035,249 1,061,540 PT Mitra Asri Pratama (“MAP”) Jakarta 2013 100.00 100.00 22,027 18,553 PT Mitra Ananta Megah (”MAM”) Jakarta 2014 100.00 100.00 5,387 5,201 PT Mega Armada Sudeco (”MAS”) Jakarta 2014 100.00 100.00 12,588 8,013

Pada tanggal 5 Januari 2015, TDM membayar investasi modal sejumlah Rp 30.600 untuk 51% kepemilikan saham pada ASP. Saham yang diterbitkan kepada kepentingan nonpengendali adalah sebesar Rp 29.400. Pada tanggal 1 Juli 2015, TDM mengakuisisi 36,5% saham ditempatkan ASP dari kepentingan nonpengendali dengan imbalan pembelian sebesar Rp 21.900.

On 5 January 2015, TDM paid a capital injection of Rp 30,600 for 51% share ownership of ASP. Shares issued to non-controlling interest was Rp 29,400. On 1 July 2015, TDM acquired 36.5% of the issued shares of ASP from the non-controlling interest for a purchase consideration of Rp 21,900.

Pada tahun 2015, TDM mengakuisisi sisa 25% saham ditempatkan MAP dari kepentingan nonpengendali dengan imbalan pembelian sebesar Rp 875. Selisih imbalan pembelian dan jumlah tercatat dari kepentingan nonpengendali MAP pada tanggal akuisisi sejumlah Rp 1.534 dan dicatat dalam akun “Transaksi dengan kepentingan nonpengendali” pada ekuitas. Pada tanggal 31 Desember 2016, saldo transaksi dengan kepentingan nonpengendali adalah sebesar Rp 1.647 (2015: Rp 1.647).

In 2015, TDM acquired remaining 25% of the issued shares of MAP from the non-controlling interest for a purchase consideration of Rp 875. The difference between the purchase consideration and the carrying amount of non-controlling interest of MAP on the date of acquisition amounting to Rp 1,534 and is recorded in the account ”Transaction with non-controlling interest” in equity. As at 31 December 2016, the transaction with non-controlling interest balance was Rp 1,647 (2015: Rp 1,647).

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, susunan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Perseroan adalah sebagai berikut:

As at 31 December 2016 and 2015, the composition of the members of the Company’s Board of Commissioners, Board of Directors and Audit Committee was as follows:

Page 123: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/3 - Schedule

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) 2016 2015

Dewan Komisaris Board of Commissioners Presiden Komisaris: Anton Setiawan Anton Setiawan President Commissioner: Wakil Presiden

Komisaris Independen: Dr. Cosmas Batubara Dr. Cosmas Batubara

Independent Vice President

Commissioner: Komisaris:

Hong Anton Leoman Debby Katharina Setiawan

Commissioners:

Haslam Preeston Haslam Preeston Komisaris Independen:

Heng Carla Hendriek

Heng Carla Hendriek

Independent Commissioner:

Direksi Board of Directors Presiden Direktur: Rico Adisurja Setiawan Rico Adisurja Setiawan President Director: Direktur: Tan Fony Salim Hong Anton Leoman Directors: Tenny Febyana Halim Tenny Febyana Halim Kent Teo Kent Teo

Nugraha Indra Permadi Nugraha Indra Permadi Komite Audit Audit Committee Ketua: Dr. Cosmas Batubara Dr. Cosmas Batubara Chairman: Anggota: Hardi Montana Hardi Montana Members: Hendra Kustarjo Hendra Kustarjo

Pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan dan entitas anak (”Grup”) memiliki 3.049 karyawan tetap (2015: 3.015) - tidak diaudit.

As at 31 December 2016, the Company and its subsidiaries (the “Group”) had a total of 3,049 permanent employees (2015: 3,015) - unaudited.

Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun oleh Direksi dan diotorisasi pada tanggal 27 Februari 2017.

The consolidated financial statements of the Group were prepared by the Board of Directors and authorised on 27 February 2017.

Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian.

The principal accounting policies applied in the preparation of these consolidated financial statements are set out below.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian

a. Basis of preparation of the consolidated financial statements

Laporan keuangan konsolidasian PT Tunas Ridean Tbk dan entitas anak disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

The consolidated financial statements of PT Tunas Ridean Tbk and subsidiaries have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards.

Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan konsep harga perolehan, yang dimodifikasi oleh aset dan liabilitas keuangan (termasuk instrumen derivatif) diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, serta menggunakan dasar akrual kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian.

The consolidated financial statements have been prepared under the historical cost convention, as modified by financial assets and financial liabilities (including derivative instruments) at fair value through profit or loss, and using the accrual basis except for the consolidated statements of cash flows.

Page 124: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/4 - Schedule

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan

konsolidasian (lanjutan) a. Basis of preparation of the consolidated

financial statements (continued)

Laporan arus kas konsolidasian disusun menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows are prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing, and financing activities.

Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini dibulatkan dan disajikan dalam jutaan Rupiah (“Rp”), kecuali dinyatakan lain.

Figures in the consolidated financial statements are rounded and stated in millions of Rupiah (“Rp”), unless otherwise stated.

Kebijakan akuntansi telah diterapkan secara konsisten dengan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 yang telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

The accounting policies applied are consistent with those of the consolidated financial statements for the year ended 31 December 2015, which conform to the Indonesian Financial Accounting Standards.

Untuk memberikan pemahaman yang lebih baik atas kinerja keuangan Grup, karena sifat dan jumlahnya yang signifikan, beberapa item pendapatan dan beban telah disajikan secara terpisah.

In order to provide further understanding of the financial performance of the Group, due to the significance of their nature and amount, several items of income and expense have been shown separately.

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan di Catatan 3.

The preparation of consolidated financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates and assumptions. It also requires management to exercise its judgement in the process of applying the Group’s accounting policies. The areas involving a higher degree of judgement or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the consolidated financial statements are disclosed in Note 3.

Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan (”PSAK”) dan Interpretasi Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan (”ISAK”)

Changes to the Statement of Financial Accounting Standards (“SFAS”) and Interpretations of Statement of Financial Accounting Standards (“ISFAS”)

Pada tanggal 1 Januari 2016, Grup menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (”PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (”ISAK”) baru dan revisi yang efektif sejak tanggal tersebut. Perubahan kebijakan akuntansi Grup telah dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan interpretasi.

On 1 January 2016, the Group adopted new and revised Statements of Financial Accounting Standards (“SFAS”) and Interpretation of Statements of Financial Accounting Standards (“ISFAS”) that are mandatory for application from that date. Changes to the Company’s accounting policies have been made as required, in accordance with the transitional provisions in the respective standards and interpretations.

Page 125: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/5 - Schedule

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan

konsolidasian (lanjutan) a. Basis of preparation of the consolidated

financial statements (continued)

Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan (”PSAK”) dan Interpretasi Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan (”ISAK”) (lanjutan)

Changes to the Statement of Financial Accounting Standards (“SFAS”) and Interpretations of Statement of Financial Accounting Standards (“ISFAS”) (continued)

Penerapan standar baru, revisi, yang relevan dengan operasi Grup dan memberikan dampak pada laporan keuangan, adalah sebagai berikut: PSAK 5 (penyesuaian 2015), “Segmen operasi” Penyesuaian terhadap PSAK 5 “Segmen operasi” mewajibkan pengungkapan tambahan pada catatan segmen Grup terkait dengan pertimbangan yang dibuat oleh manajemen dalam pengaplikasian kriteria penggabungan. Termasuk di dalamnya adalah penjelasan singkat atas segmen operasi yang digabungkan dan indikator ekonomi yang dinilai dalam penentuan apakah segmen operasi memiliki karakteristik ekonomi serupa. Selain dari itu, penerapan dari penyesuaian ini tidak memiliki dampak untuk tahun berjalan atau tahun sebelumnya dan tidak akan berpengaruh di periode yang akan datang.

The adoption of the following new, revised standards which is relevant to the Group’s operations and resulted in an effect on the financial statements is as follow:

SFAS 5 (improvement 2015), “Operating segments” Improvements to SFAS 5 “Operating segments” requires additional disclosures in the Group’s segment note related to the judgements made by management in applying the aggregation criteria. This includes a brief description of the operating segments that have been aggregated in this way and the economic indicators that have been assessed in determining that the aggregated operating segments share similar economic characteristics. Other than that, the adoption of these annual improvements did not have any impact on the current or any prior years and is not likely to affect future periods.

PSAK 70, “Akuntansi aset dan liabilitas pengampunan pajak”

Pada tanggal 19 September 2016, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia (DSAK IAI) menerbitkan PSAK 70, “Akuntansi aset dan liabilitas pengampunan pajak”. Tujuan penerbitan standar ini adalah untuk menjelaskan perlakuan pencatatan spesifik atas penerapan aturan Pengampunan Pajak.

SFAS 70, “Accounting for tax amnesty assets and liabilities”

On 19 September 2016, the Indonesia Financial Accounting Standards Board (DSAK IAI) issued SFAS 70, “Accounting for tax amnesty assets and liabilities”. The objective of the issuance of the standards is to provide specific accounting treatment related to the application of the Tax Amnesty law.

Page 126: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/6 - Schedule

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)

a. Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)

Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan (”PSAK”) dan Interpretasi Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan (”ISAK”) (lanjutan)

Changes to the Statement of Financial Accounting Standards (“SFAS”) and Interpretations of Statement of Financial Accounting Standards (“ISFAS”) (continued)

PSAK 70, “Akuntansi aset dan liabilitas pengampunan pajak” (lanjutan)

SFAS 70, “Accounting for tax amnesty assets and liabilities” (continued)

PSAK ini memberikan opsi kebijakan akuntansi bagi entitas untuk menerapkan perlakuan akuntansi atas asset dan liabilitas pengampunan pajak suseuai dengan Undang Undang Pengampunan Pajak. Pilihan kebijakan akuntansi tersebut adalah: - Menggunakan standard akuntansi yang

relevan pada Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

- Menggunakan ketentuan spesifik dalam PSAK 70.

This SFAS provides accounting policy choice for the entity to account the asset and liabilities in accordance with the provision of Tax Amnesty Law. The alternative accounting options are: - To use the existing applicable standard

under IFAS. - To use the specific provision in SFAS

70.

Manajemen memutuskan untuk menggunakan ketentuan spesifik dalam PSAK 70. Berdasarkan ketentuan spesifik PSAK 70, aset pengampunan pajak diukur berdasarkan nilai yang dilaporkan pada Surat Keterangan Pengampunan Pajak (“SKPP”), sementara liabilitas pengampunan pajak diukur berdasarkan nilai kas atau setara kas yang digunakan untuk menyelesaikan kewajiban kontraktual sehubungan dengan pembelian aset pengampunan pajak. Uang tebusan (jumlah pajak yang harus dibayarkan sesuai dengan aturan Pengampunan Pajak) dibebankan pada laporan laba rugi pada periode saat SKPP diterima.

Management decided to use the specific provision in SFAS 70. According to specific provision of SFAS 70, tax amnesty assets are measured at the amount reported in the Tax Amnesty Approval Letter (“SKPP”), while tax amnesty liabilities are measured at the amount of cash or cash equivalents that will settle the contractual obligation related to the acquisition of the tax amnesty assets. The redemption money (the amount of tax paid in accordance with Tax Amnesty law) shall be charged directly to profit or loss in the period when the SKPP was received.

Selisih antara nilai yang diakui sebagai aset dan liabilitas pengampunan pajak dicatat pada ekuitas sebagai Tambahan Modal Disetor dan tidak bisa direklasifikasi sebagai saldo laba atau komponen laba atau rugi tahun berjalan. Pada tahun 2016, Grup mencatat Tambahan Modal Disetor sejumlah Rp 12.613 karena dampak dari penerapan aturan Pengampunan Pajak.

Any difference between amounts initially recognised for the tax amnesty assets and the related tax amnesty liabilities shall be recorded in equity as Additional Paid-In Capital (“APIC”). The APIC shall not be reclassified to retained earnings or recycled to profit or loss subsequently. In 2016, the Group recorded APIC totalling Rp 12,613 as the impact of the application of the Tax Amnesty law.

Penerapan standar baru/revisi standar yang relevan berikut ini, tidak menimbulkan perubahan substansial terhadap kebijakan akuntansi Grup dan efek atas jumlah yang dilaporkan atas tahun berjalan atau tahun sebelumnya:

The adoption of the following relevant new/revised standards did not result in substantial changes to the Group’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported for the current or prior financial years:

Page 127: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/7 - Schedule

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)

a. Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)

Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan (”PSAK”) dan Interpretasi Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan (”ISAK”) (lanjutan)

Changes to the Statement of Financial Accounting Standards (“SFAS”) and Interpretations of Statement of Financial Accounting Standards (“ISFAS”) (continued)

- PSAK 1 (revisi 2015) ”Penyajian laporan keuangan”

- PSAK 7 (penyesuaian 2015) ”Pengungkapan pihak-pihak berelasi”

- Amandemen PSAK 15 ”Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama”

- PSAK 16 (penyesuaian 2015) “Aset tetap”

- Amandemen PSAK 24 “Imbalan kerja” - Amandemen PSAK 65 “Laporan

keuangan konsolidasian” - Amandemen PSAK 67 ”Pengungkapan

kepentingan dalam entitas lain” - PSAK 13 (penyesuaian 2015) ”Properti

investasi” - PSAK 25 (penyesuaian 2015)

”Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi dan kesalahan”

- PSAK 68 (penyesuaian 2015) ”Pengukuran nilai wajar”

- ISAK 31 (revisi 2015) ”Interpretasi atas ruang lingkup PSAK 13: Properti investasi”

- SFAS 1 (revised 2015) “Presentation of financial statements”

- SFAS 7 (improvement 2015) “Related party disclosures”

- Amendment to SFAS 15 “Investments in associates and joint ventures”

- SFAS 16 (improvement 2015) ”Fixed asset”

- Amendment to SFAS 24 ”Employee benefit”

- Amendment to SFAS 65 ”Consolidated financial statements”

- Amendment to SFAS 67 ”Diclosure of interests in other entities”

- SFAS 13 (improvement 2015) “Investment property”

- SFAS 25 (improvement 2015) “Accounting policies, changes in accounting estimates and errors”

- SFAS 68 (improvement 2015) ”Fair value measurement”

- ISFAS 31 (revised 2015) “Interpretation of SFAS 13: Investment property”

Revisi standar yang relevan berikut ini telah diterbitkan namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2016:

Relevant revised standards issued but not yet effective for the financial year beginning 1 January 2016 are as follows:

- Amandemen PSAK 1 ”Penyajian laporan

keuangan” - Amandemen PSAK 2 “Laporan arus kas” - PSAK 3 (penyesuaian 2016) “Laporan

keuangan interim” - PSAK 24 (penyesuaian 2016) ”Imbalan

kerja” - Amandemen PSAK 46 ”Pajak

penghasilan” - PSAK 60 (penyesuaian 2016)

”Instrumen keuangan: pengungkapan”

- Amendment to SFAS 1 “Presentation of financial statements”

- Amendment to SFAS 2 ”Statement of cash flows”

- SFAS 3 (improvement 2016) ”Interim financial statements”

- SFAS 24 (improvement 2016) ”Employee benefits”

- Amendment to SFAS 46 ”Income taxes” - SFAS 60 (improvement 2016) “Financial

instrument: disclosure”

Page 128: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/8 - Schedule

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)

a. Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)

Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan (”PSAK”) dan Interpretasi Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan (”ISAK”) (lanjutan)

Changes to the Statement of Financial Accounting Standards (“SFAS”) and Interpretations of Statement of Financial Accounting Standards (“ISFAS”) (continued)

Amandemen PSAK 1 ”Penyajian laporan keuangan”, PSAK 3 (penyesuaian 2016) ”Laporan keuangan interim” dan PSAK 24 (penyesuaian 2016) ”Imbalan kerja” berlaku efektif pada 1 Januari 2017 sedangkan standar lain berlaku pada 1 Januari 2018. Penerapan dini atas standar-standar tersebut diperkenankan.

The amendment to SFAS 1 “Presentation of financial statements”, SFAS 3 (improvement 2016) “Interim financial statements” and SFAS 24 (improvement 2016) “Employee benefits” are effective on 1 January 2017 while the other standards are effective on 1 January 2018. Early adopted of the above standards is permitted.

Pada saat penerbitan laporan keuangan konsolidasian, Grup masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan amendemen tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan Grup.

As at the authorisation date of these consolidated financial statements, the Group is still evaluating the potential impact of the implementation of these new and amendment accounting standards to its financial statements.

b. Prinsip-prinsip konsolidasi b. Principles of consolidation

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perseroan dan entitas anak.

The consolidated financial statements include the financial statements of the Company and its subsidiaries.

a) Entitas anak a) Subsidiaries

Entitas anak adalah seluruh entitas (termasuk entitas terstruktur) dimana Grup memiliki pengendalian. Grup mengendalikan entitas lain ketika Grup terekspos atas, atau memiliki hak untuk, pengembalian yang bervariasi dari keterlibatannya dengan entitas dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pengembalian tersebut melalui kekuasaannya atas entitas tersebut.

Subsidiaries are all entities (including structured entities) over which the group has control. The group controls an entity when the group is exposed to, or has rights to, variable returns from its involvement with the entity and has the ability to affect those returns through its power over the entity.

Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal di mana pengendalian dialihkan kepada Grup. Entitas anak tidak dikonsolidasikan lagi sejak tanggal Grup kehilangan pengendalian.

Subsidiaries are fully consolidated from the date on which control is transferred to the Group. They are de-consolidated from the date on which that control ceases.

Page 129: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/9 - Schedule

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)

a) Entitas anak (lanjutan) a) Subsidiaries (continued)

Grup menerapkan metode akuisisi untuk mencatat kombinasi bisnis. Imbalan yang dialihkan untuk akuisisi suatu entitas anak adalah sebesar nilai wajar aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui terhadap pemilik pihak yang diakuisisi sebelumnya dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup. Imbalan yang dialihkan termasuk nilai wajar aset atau liabilitas yang timbul dari kesepakatan imbalan kontinjensi. Aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas serta liabilitas kontinjensi yang diambil alih dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada awalnya sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi.

The Group applies the acquisition method to account for business combinations. The consideration transferred for the acquisition of a subsidiary is the fair value of the assets transferred, the liabilities incurred to the former owners of the acquiree and the equity interests issued by the Group. The consideration transferred includes the fair value of any asset or liability resulting from a contingent consideration arrangement. Identifiable assets acquired and liabilities and contingent liabilities assumed in a business combination are measured initially at their fair values at the acquisition date.

Biaya yang terkait dengan akuisisi dibebankan pada saat terjadinya.

Acquisition-related costs are expensed as incurred.

Selisih lebih dari jumlah imbalan yang dialihkan dengan nilai wajar jumlah kepentingan nonpengendali atas jumlah neto aset dan kewajiban teridentifikasi yang diakusisi dicatat sebagai goodwill. Jika jumlah ini lebih rendah dari nilai wajar aset neto entitas yang diakuisisi dalam kasus pembelian dengan diskon, selisihnya diakui langsung dalam laporan laba rugi.

Goodwill is initially measured as the excess of the aggregate of the consideration transferred, and the fair value of the non-controlling interest over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognised directly in the profit or loss.

Grup mengakui kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi baik sebesar nilai wajar atau sebesar bagian proporsional kepentingan nonpengendali atas aset neto pihak yang diakuisisi. Kepentingan nonpengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.

The Group recognises any non-controlling interest in the acquiree on an acquisition-by-acquisition basis, either at fair value or at the non-controlling interest’s proportionate share of the acquiree’s net assets. Non-controlling interest is reported as equity in the consolidated statements of financial position, separate from the owners of the parent’s equity.

Transaksi dengan kepentingan nonpengendali yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian merupakan transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dibayar dan bagian yang diakuisisi atas nilai tercatat aset neto entitas anak dicatat pada ekuitas. Keuntungan atau kerugian pelepasan kepentingan nonpengendali juga dicatat pada ekuitas.

Transactions with non-controlling interests that do not result in loss of control are accounted for as equity transactions. The difference between the fair value of any consideration paid and the relevant share acquired of the carrying value of net assets of the subsidiary is recorded in equity. Gains or losses on disposals to non-controlling interests are also recorded in equity.

Page 130: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/10 - Schedule

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)

a) Entitas anak (lanjutan) a) Subsidiaries (continued)

Transaksi, saldo dan keuntungan antar entitas Grup yang belum direalisasi telah dieliminasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi. Jika diperlukan, nilai yang dilaporkan oleh entitas anak telah diubah untuk menyesuaikan dengan kebijakan akuntansi yang diadopsi oleh Grup.

Inter-company transactions, balances and unrealised gains on transactions between Group companies are eliminated. Unrealised losses are also eliminated. When necessary, amounts reported by subsidiaries have been adjusted to conform to the Group’s accounting policies.

b) Entitas asosiasi b) Associates

Entitas asosiasi adalah seluruh entitas dimana Grup memiliki pengaruh signifikan namun bukan pengendalian, biasanya melalui kepemilikan hak suara antara 20% dan 50%. Investasi entitas asosiasi dicatat dengan metode ekuitas. Sesuai metode ekuitas, investasi pada awalnya dicatat pada biaya, dan nilai tercatat akan meningkat atau menurun untuk mengakui bagian investor atas laba rugi. Di dalam investasi Grup atas entitas asosiasi termasuk goodwill yang diidentifikasi ketika akuisisi.

Associates are all entities over which the Group has significant influence but not control, generally accompanying a shareholding of between 20% and 50% of the voting rights. Investments in associates are accounted for using the equity method of accounting. Under the equity method, the investment is initially recognised at cost, and the carrying amount is increased or decreased to recognise the investor's share of the profit or loss of the investee after the date of acquisition. The Group’s investment in associates includes goodwill identified on acquisition.

Bagian Grup atas laba atau rugi entitas asosiasi pasca akuisisi diakui dalam laporan laba rugi dan bagian atas mutasi pendapatan komprehensif lainnya pasca akuisisi diakui di dalam pendapatan komprehensif lainnya dan diikuti dengan penyesuaian pada jumlah tercatat investasi. Dividen yang akan diterima dari entitas asosiasi diakui sebagai pengurang jumlah tercatat investasi. Jika bagian Grup atas kerugian entitas asosiasi sama dengan atau melebihi kepentingannya pada entitas asosiasi, termasuk piutang tanpa agunan, Grup menghentikan pengakuan bagian kerugiannya, kecuali Grup memiliki kewajiban atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi.

The Group’s share of post-acquisition profits or losses is recognised in the profit or loss, and its share of post-acquisition movements in other comprehensive income is recognised in other comprehensive income with a corresponding adjustment to the carrying amount of the investment. Dividend receivable from associates are recognised as a reduction in the carrying amount of the investment. When the Group’s share of losses in an associate equals or exceeds its interest in the associate, including any other unsecured receivables, the Group does not recognise further losses, unless it has incurred legal or constructive obligations or made payments on behalf of the associate.

Page 131: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/11 - Schedule

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)

b) Entitas asosiasi (lanjutan) b) Associates (continued)

Pada setiap tanggal pelaporan, Grup menentukan apakah terdapat bukti obyektif bahwa telah terjadi penurunan nilai pada investasi pada entitas asosiasi. Jika demikian, maka Grup menghitung besarnya penurunan nilai sebagai selisih antara jumlah yang terpulihkan dan nilai tercatat atas investasi pada entitas asosiasi dan mengakui selisih tersebut pada “bagian atas laba/(rugi) bersih entitas asosiasi” di laporan laba rugi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut memberikan bukti penurunan nilai atas aset yang ditransfer. Kebijakan akuntansi entitas asosiasi disesuaikan jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan yang diterapkan oleh Grup.

The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. If this is the case, the Group calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the associate and its carrying value and recognises the amount adjacent to “share of net profit/(loss) of associates” in the profit or loss. Unrealised losses are eliminated unless the transaction provides evidence of an impairment of the asset transferred. Accounting policies of associates have been changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Group.

Laba dan rugi yang dihasilkan dari transaksi hulu dan hilir antara Grup dengan entitas asosiasi diakui dalam laporan keuangan Grup hanya sebesar bagian investor lain dalam entitas asosiasi.

Profits and losses resulting from upstream and downstream transactions between the Group and its associates are recognised in the Group’s financial statements only to the extent of unrelated investor’s interests in the associates.

Keuntungan dan kerugian dilusi yang timbul pada investasi entitas asosiasi diakui dalam laporan laba rugi.

Dilution gains and losses arising in investments in associates are recognised in the profit or loss.

c. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi c. Transactions with related parties

Grup mempunyai transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Definisi pihak-pihak berelasi yang dipakai adalah sesuai dengan PSAK 7 (penyesuaian 2015), “Pengungkapan pihak-pihak berelasi”.

The Group has transactions with related parties. The definition of related parties used is in accordance with SFAS 7 (improvement 2015), “Related party disclosures”.

Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.

All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.

Page 132: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/12 - Schedule

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Penjabaran mata uang asing d. Foreign currency translations

a) Mata uang fungsional dan penyajian a) Functional and presentation currency

Item-item yang disertakan dalam laporan keuangan setiap entitas anggota Grup diukur menggunakan mata uang yang sesuai dengan lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”).

Items included in the financial statements of each of the Group’s entities are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (the ”functional currency”).

Laporan keuangan konsolidasian dijabarkan dalam mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Grup.

The consolidated financial statements are presented in Rupiah, which is the functional currency of the Group.

b) Transaksi dan saldo b) Transactions and balances

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah menggunakan kurs penutup. Kurs yang digunakan sebagai acuan adalah kurs yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada akhir periode diakui di dalam laporan laba rugi.

Foreign currency transactions are translated into Rupiah using the exchange rates prevailing at the dates of the transactions. At each reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currency are translated into Rupiah using the closing exchange rate. Exchange rate used as benchmark is the rate which is issued by Bank Indonesia. Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions and from the translation at period-end are recognised in the profit or loss.

e. Kas dan setara kas e. Cash and cash equivalents

Pada laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas mencakup kas, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan dan investasi likuid jangka pendek lainnya dengan tanggal jatuh tempo awal dalam waktu tiga bulan atau kurang dan cerukan. Pada laporan posisi keuangan konsolidasian, cerukan disajikan bersama sebagai pinjaman dalam liabilitas jangka pendek.

In the consolidated statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash on hand, deposits held at call with banks, other short-term highly liquid investments with original maturities of three months or less, and bank overdrafts. In the consolidated statements of financial position, bank overdrafts are shown within borrowings in current liabilities.

Page 133: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/13 - Schedule

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

f. Deposito berjangka yang dibatasi

penggunaannya f. Restricted time deposits

Dana pada deposito berjangka yang tidak dapat dicairkan sampai dengan saat renovasi atas bengkel dan ruang pamer tertentu telah diselesaikan, dan juga dana yang digunakan sebagai jaminan atas pembelian kendaraan bermotor dan suku cadang, disajikan sebagai deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya.

Funds in time deposit that will not be released until such time as specific renovations to workshops and showrooms have been completed, and also funds used as guarantees for purchases of motor vehicles and spare parts are classified as restricted time deposits.

Deposito berjangka dipisahkan menurut jatuh temponya, jika jenis pekerjaan yang dijaminkan diharapkan akan jatuh tempo dalam waktu kurang dari satu tahun atau kurang (atau dalam siklus operasi normal jika lebih panjang), deposito berjangka diklasifikasikan sebagai aset lancar. Jika tidak, deposito berjangka disajikan sebagai aset tidak lancar.

The classification of restricted time deposits are based on its maturity, if the guaranteed work expected to be due in one year or less (or in the normal operating cycle of the business if longer), they are classified as current assets. If not, they are presented as non-current assets.

g. Piutang usaha dan piutang lain-lain g. Trade and other receivables

Piutang usaha merupakan jumlah yang terutang dari pelanggan atas penjualan barang dagangan atau jasa dalam kegiatan usaha normal. Jika piutang diperkirakan dapat ditagih dalam waktu satu tahun atau kurang (atau dalam siklus operasi normal jika lebih panjang), piutang diklasifikasikan sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang disajikan sebagai aset tidak lancar.

Trade receivables are amounts due from customers for merchandise sold or services performed in the ordinary course of business. If collection is expected in one year or less (or in the normal operating cycle of the business if longer), they are classified as current assets. If not, they are presented as non-current assets.

Piutang lain-lain terutama merupakan saldo piutang terkait dengan insentif penjualan, insentif asuransi dan pembiayaan.

Other receivables are mainly receivables related to sales incentives, insurance and leasing incentives.

Piutang usaha dan piutang lain-lain pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan menggunakan metode bunga efektif, apabila dampak pendiskontoan signifikan, dikurangi provisi atas penurunan nilai.

Trade and other receivables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method, if the impact of discounting is significant, less any provision for impairment.

Page 134: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/14 - Schedule

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

g. Piutang usaha dan piutang lain-lain (lanjutan)

g. Trade and other receivables (continued)

Kolektibilitas piutang ditinjau secara berkala. Piutang yang diketahui tidak tertagih, dihapuskan dengan secara langsung mengurangi nilai tercatatnya. Akun penyisihan digunakan ketika terdapat bukti yang obyektif bahwa Grup tidak dapat menagih seluruh nilai terutang sesuai dengan persyaratan awal piutang. Kesulitan keuangan signifikan yang dialami debitur, kemungkinan debitur dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan dan gagal bayar atau menunggak pembayaran merupakan indikator yang dianggap dapat menunjukan adanya penurunan nilai piutang. Jumlah penurunan nilai adalah sebesar selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan pada tingkat suku bunga efektif awal. Arus kas terkait dengan piutang jangka pendek tidak didiskontokan apabila efek diskonto tidak material.

Collectability of receivables is reviewed on an ongoing basis. Debts which are known to be uncollectible are written off by reducing the carrying amount directly. An allowance account is used when there is objective evidence that the Group will not be able to collect all amounts due according to the original terms of the receivables. Significant financial difficulties of the debtor, probability that the debtor will enter bankruptcy or financial reorganisation, and default or delinquency in payments are considered indicators that the trade receivable is impaired. The amount of the impairment allowance is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the original effective interest rate. Cash flows relating to short term receivables are not discounted if the effect of discounting is immaterial.

h. Persediaan h. Inventories

Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan dengan menggunakan metode identifikasi khusus untuk kendaraan bermotor dan dengan metode rata-rata bergerak untuk persediaan lainnya.

Inventories are stated at the lower of cost or net realisable value. Cost is determined using the specific identification method for motor vehicles and the moving average method for other inventories.

Harga perolehan kendaraan bekas yang dipindahkan dari aset tetap adalah nilai tercatat kendaraan pada saat manajemen memutuskan untuk menjual kendaraan tersebut.

Cost of used vehicle transferred from fixed assets to inventories represents the carrying value of vehicles when management decide to dispose the vehicles.

Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal, dikurangi estimasi beban penjualan.

Net realisable value is the estimate of the selling price in the ordinary course of business, less estimated selling expenses.

Penyisihan untuk persediaan usang dan tidak lancar ditentukan berdasarkan estimasi penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.

A provision for obsolete and slow moving inventory is determined on the basis of estimated future sales of individual inventory items.

i. Biaya dibayar dimuka i. Prepayments Biaya dibayar dimuka diamortisasi dengan metode garis lurus dalam laporan laba rugi selama masa manfaat yang diharapkan.

Prepayments are amortised using the straight-line method in the profit or loss over the expected period of benefit.

Page 135: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/15 - Schedule

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

j. Aset tetap dan aset dalam penyelesaian j. Fixed assets and construction in progress

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Harga perolehan termasuk pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset tersebut.

Fixed assets are stated at historical cost less accumulated depreciation. Historical cost includes expenditure that is directly attributable to the acquisition of the item.

Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana mestinya, hanya jika kemungkinan besar Grup akan mendapatkan manfaat ekonomis masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal. Nilai tercatat komponen yang diganti dihapuskan. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.

Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the asset will flow to the Group and the cost of the asset can be measured reliably. The carrying amount of the replaced part is derecognised. All other repair and maintenance are charged to the profit or loss account during the financial period in which they are incurred.

Tanah tidak disusutkan. Penyusutan untuk aset tetap lainnya dihitung dengan menggunakan metode garis lurus untuk mengalokasikan biaya perolehan aset tersebut sampai dengan nilai sisanya selama taksiran masa manfaat sebagai berikut:

Land is not depreciated. Depreciation on other fixed assets is calculated using the straight-line method to allocate their cost to their residual values over their estimated useful lives as follows:

Tahun/Years

Bangunan 20 Buildings Perabotan dan peralatan kantor 5 Furniture and office equipment Kendaraan bermotor 5 Motor vehicles Peralatan dan perkakas bengkel 5 Tools and workshop equipment Kendaraan bermotor yang disewakan Motor vehicles leased out under melalui sewa operasi 4 - 8 operating leases

Nilai sisa aset, masa manfaat dan metode penyusutan ditelaah dan jika perlu disesuaikan, pada setiap akhir periode pelaporan.

The assets’ residual values, useful lives and depreciation method are reviewed and adjusted if appropriate, at the end of each reporting period.

Nilai tercatat aset segera diturunkan sebesar jumlah yang dapat dipulihkan jika nilai tercatat aset lebih besar dari estimasi jumlah yang dapat dipulihkan (lihat Catatan 2l).

An asset’s carrying amount is written down immediately to its recoverable amount if the asset’s carrying amount is greater than its estimated recoverable amount (refer to Note 2l).

Page 136: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/16 - Schedule

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

j. Aset tetap dan aset dalam penyelesaian

(lanjutan) j. Fixed assets and construction in progress

(continued)

Keuntungan atau kerugian bersih atas pelepasan aset tetap ditentukan dengan membandingkan hasil yang diterima dengan nilai tercatat dan diakui pada “penghasilan lainnya - bersih” dalam laporan laba rugi.

Net gains or losses on disposals are determined by comparing the proceeds with the carrying amount and are recognised within “other income - net” in the profit or loss.

Akumulasi biaya konstruksi bangunan dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi selesai. Penyusutan mulai dibebankan pada saat aset tersebut siap digunakan.

The accumulated costs of the construction of buildings are capitalised as construction in progress. These costs are reclassified to fixed asset accounts when the construction is completed. Depreciation is charged from the date when the assets are ready for use.

Biaya bunga dan biaya pinjaman lainnya, seperti biaya diskonto pinjaman baik yang secara langsung atau tidak langsung digunakan untuk pendanaan konstruksi aset kualifikasian, dikapitalisasi hingga aset tersebut selesai dikonstruksi. Untuk biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung pada aset kualifikasian, jumlah yang dikapitalisasi ditentukan dari biaya pinjaman aktual yang terjadi selama periode berjalan, dikurangi penghasilan yang diperoleh dari investasi sementara atas dana hasil pinjaman tersebut. Untuk pinjaman yang tidak dapat diatribusikan secara langsung pada suatu aset kualifikasian, jumlah yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi terhadap jumlah yang dikeluarkan untuk memperoleh aset kualifikasian. Tingkat kapitalisasi dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang biaya pinjaman yang dibagi dengan jumlah pinjaman yang tersedia selama periode, selain pinjaman yang secara spesifik diambil untuk tujuan memperoleh suatu aset kualifikasian.

Interest and other borrowing costs, such as discount fees on loans either directly or indirectly used in financing the construction of a qualifying asset, are capitalised up to the date when construction is complete. For borrowings that are directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined as the actual borrowing cost incurred during the period, less any income earned on the temporary investment of such borrowings. For borrowings that are not directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined by applying a capitalisation rate to the amount expended on the qualifying assets. The capitalisation rate is the weighted average of the total borrowing costs applicable to the total borrowings outstanding durint the period, other than borrowings made specifically for the purpose of obtaining a qualifying asset.

k. Properti investasi k. Investment properties

Properti investasi merupakan tanah dan/atau bangunan yang dimiliki untuk sewa operasi atau kenaikan nilai, dan tidak digunakan dalam kegiatan operasi. Biaya perolehan mencakup semua pengeluaran yang terkait secara langsung dengan perolehan properti investasi.

Investment properties represent land and/or buildings held for operating lease or for capital appreciation, rather than for use in the ordinary course of business. Historical cost includes expenditure that is directly attributable to the acquisition of the investment properties.

Page 137: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/17 - Schedule

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

k. Properti investasi (lanjutan) k. Investment properties (continued)

Biaya-biaya setelah perolehan awal aset diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana mestinya, hanya apabila kemungkinan besar Grup akan mendapatkan manfaat ekonomis masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal. Nilai tercatat komponen yang diganti tidak lagi diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.

Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the asset will flow to the Group and the cost of the asset can be measured reliably. The carrying amount of the replaced part is derecognised. All other repair and maintenance are charged to the profit or loss account during the financial period in which they are incurred.

Properti investasi dicatat sebesar harga perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Tanah tidak disusutkan. Penyusutan untuk bangunan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus untuk mengalokasikan harga perolehan aset tersebut sampai dengan nilai sisanya selama 20 tahun berdasarkan taksiran masa manfaat.

Investment properties are stated at cost less accumulated depreciation. Land is not depreciated. Depreciation on buildings is calculated using the straight-line method to allocate their cost to their residual values over their estimated useful lives of 20 years.

l. Penurunan nilai aset non keuangan l. Impairment of non-financial assets

Aset tetap, properti investasi dan aset tidak lancar lainnya, ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut mungkin tidak dapat dipulihkan. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan jumlah yang dapat dipulihkan.

Fixed assets, investment properties and other non-current assets are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount.

Jumlah terpulihkan adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakai aset. Dalam menentukan penurunan nilai, aset dikelompokkan pada tingkat yang paling rendah dimana terdapat arus kas yang dapat diidentifikasi.

The recoverable amount is the higher of its fair value less cost to sell and its value in use. For the purposes of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows.

Page 138: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/18 - Schedule

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

l. Penurunan nilai aset non keuangan (lanjutan)

l. Impairment of non-financial assets (continued)

Pemulihan rugi penurunan nilai, untuk aset selain goodwill, diakui jika, dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan dalam menentukan jumlah terpulihkan aset sejak pengujian penurunan nilai terakhir kali. Pembalikan rugi penurunan nilai tersebut diakui segera dalam laba rugi, kecuali aset yang disajikan pada jumlah revaluasian sesuai dengan PSAK lain. Rugi penurunan nilai yang diakui atas goodwill tidak dibalik kembali.

Reversal on impairment loss for assets other than goodwill would be recognised if, and only if, there has been a change in the estimates used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment test was carried out. Reversal on impairment losses will be immediately recognised on profit or loss, except for assets measured using the revalution model as required by other SFAS. Impairment losses relating to goodwill would not be reversed.

m. Instrumen keuangan derivatif m. Derivative financial instrument

Grup hanya melakukan kontrak instrumen keuangan derivatif untuk melindungi eksposur yang mendasarinya (“underlying”). Instrumen keuangan derivatif pada awalnya diakui sebesar nilai wajar pada tanggal kontrak derivatif disepakati dan selanjutnya diukur kembali sebesar nilai wajarnya. Metode untuk mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan tergantung apakah derivatif ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai, dan jika demikian, sifat dari item yang dilindung nilai. Grup menentukan derivatif sebagai lindung nilai atas risiko suku bunga sehubungan dengan liabilitas yang diakui (lindung nilai atas arus kas).

The Group only enters into derivative financial instrument contracts in order to hedge underlying exposures. Derivative financial instruments are initially recognised at fair value on the date a derivative contract is entered into and are subsequently remeasured at their fair values. The method of recognising the resulting gain or loss depends on whether the derivative is designated as a hedging instrument, and if so, the nature of the item being hedged. The Group designates derivatives as a hedge of interest rates associated with a recognised liability (cash flow hedge).

Pada awal transaksi, Grup mendokumentasikan hubungan antara instrumen lindung nilai dengan item yang dilindung nilai, beserta tujuan manajemen risiko dan strategi pelaksanaan transaksi lindung nilai. Grup juga mendokumentasikan penilaiannya, pada saat dimulainya lindung nilai dan secara berkesinambungan, apakah derivatif yang digunakan dalam transaksi lindung nilai sangat efektif dalam menghapus dampak perubahan nilai wajar atau arus kas item yang dilindung nilai.

At the inception of the transaction, the Group documents the relationship between hedging instruments and hedged items, as well as its risk management objectives and strategy for undertaking various hedging transactions. The Group also documents its assessment, both at hedge inception and on an ongoing basis, of whether the derivatives that are used in hedging transactions are highly effective in offsetting changes in fair values or cash flows of hedged items.

Page 139: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/19 - Schedule

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

m. Instrumen keuangan derivatif (lanjutan) m. Derivative financial instrument (lanjutan)

Nilai wajar penuh derivatif lindung nilai diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar atau liabilitas jangka panjang jika jatuh tempo yang tersisa untuk item yang dilindung nilai melebihi 12 bulan, dan sebagai aset lancar atau liabilitas jangka pendek jika jatuh tempo yang tersisa kurang dari 12 bulan. Derivatif yang diperdagangkan diklasifikasikan sebagai aset lancar atau liabilitas jangka pendek.

The full fair value of a hedging derivative is classified as a non-current asset or liability when the remaining maturity of hedged item is more than 12 months, and as a current asset or liability when the remaining maturity of the hedged item is less than 12 months. Trading derivatives are classified as a current asset or liability.

Bagian efektif atas perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan dan memenuhi kriteria sebagai lindung nilai arus kas diakui pada pendapatan komprehensif lainnya. Keuntungan dan kerugian terkait dengan bagian tidak efektif diakui langsung pada laporan laba rugi.

The effective portion of changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as a cash flow hedge is recognised in other comprehensive income. The gain or loss relating to the ineffective portion is recognised immediately in the profit or loss.

Ketika instrumen lindung nilai telah kadaluwarsa atau dijual, atau ketika lindung nilai tidak lagi memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai, keuntungan atau kerugian kumulatif yang masih ada di dalam ekuitas pada saat itu tetap berada pada ekuitas dan diakui ketika perkiraan transaksi pada akhirnya diakui pada laporan laba rugi. Ketika perkiraan transaksi tidak lagi diharapkan terjadi, keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah dilaporkan pada ekuitas segera ditransfer pada laporan laba rugi.

When a hedging instrument expires or is sold, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, any cumulative gain or loss existing in equity at that time remains in equity and is recognised when the forecast transaction is ultimately recognised in the profit or loss. When a forecast transaction is no longer expected to occur, the cumulative gain or loss that was reported in equity is immediately transferred to the profit or loss.

n. Utang usaha dan utang lain-lain n. Trade and other payables

Utang usaha adalah kewajiban membayar barang atau jasa yang telah diterima dalam kegiatan usaha normal dari pemasok.

Trade payables are obligations to pay for goods or services that have been acquired in the ordinary course of business from suppliers.

Utang lain-lain adalah kewajiban membayar barang dan jasa di luar kegiatan usaha normal.

Other payables are obligation to pay goods or services that have been acquired outside the ordinary course of business.

Utang usaha dan utang lain-lain diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek jika pembayarannya jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau kurang (atau dalam siklus operasi normal, jika lebih lama). Jika tidak, utang tersebut disajikan sebagai liabilitas jangka panjang.

Trade and other payables are classified as current liabilities if payment is due within one year or less (or in the normal operating cycle of the business if longer). If not, they are presented as non-current liabilities.

Page 140: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/20 - Schedule

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Utang usaha dan utang lain-lain (lanjutan) n. Trade and other payables (continued)

Utang usaha dan utang lain-lain pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif.

Trade and other payables are initially measured at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method.

o. Pinjaman o. Borrowings

Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui sebesar nilai wajar, dikurangi dengan biaya-biaya transaksi yang terjadi. Selanjutnya, pinjaman diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi; selisih antara penerimaan (dikurangi biaya transaksi) dan nilai pelunasan dicatat pada laporan laba rugi selama periode pinjaman dengan menggunakan metode bunga efektif.

Borrowings are initially recognised at fair value, net of transaction costs incurred. Borrowings are subsequently carried at amortised cost; any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the redemption value is recognised in the profit or loss over the period of the borrowings using the effective interest method.

Biaya pinjaman yang terjadi untuk konstruksi asset kualifikasian, dikapitalisasi selama periode waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan konstruksi aset dan mempersiapkannya sampai dapat digunakan sesuai tujuan yang dimaksudkan (lihat Catatan 2j). Biaya pinjaman lainnya dibebankan pada laporan laba rugi.

Borrowing costs incurred for the construction of any qualifying asset are capitalised during the period of time that is required to complete and prepare the asset for its intended use (refer to Note 2j). Other borrowing costs are expensed in profit or loss.

Pinjaman diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek kecuali Grup memiliki hak tanpa syarat untuk menunda pembayaran liabilitas selama paling tidak 12 bulan setelah tanggal pelaporan.

Borrowings are classified as current liabilities unless the Group has an unconditional right to defer the settlement of the borrowings for at least 12 months after the end of the reporting period.

p. Pengakuan pendapatan dan beban p. Revenue and expense recognition

Pendapatan terdiri dari nilai wajar imbalan yang diterima atau akan diterima dari penjualan barang dan jasa dalam kegiatan usaha normal Grup. Pendapatan disajikan neto setelah dikurangi pajak pertambahan nilai, retur, potongan harga dan diskon dan setelah mengeliminasi penjualan dalam Grup.

Revenue comprises the fair value of the consideration received or receivable for the sale of goods and services in the ordinary course of the Group’s activities. Revenue is shown net of value added tax, returns, rebates and discounts and after eliminating sales within the Group.

Grup mengakui pendapatan pada saat jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal, besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke entitas dan ketika kriteria tertentu telah terpenuhi untuk setiap aktivitas Grup seperti yang dijelaskan di bawah.

The Group recognises revenue when the amount of revenue can be reliably measured, it is probable that future economic benefits will flow to the entity and when specific criteria have been met for each of the Group’s activities as described below.

Page 141: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/21 - Schedule

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Pengakuan pendapatan dan beban (lanjutan)

p. Revenue and expense recognition (continued)

Pendapatan dari penjualan kendaraan bermotor diakui pada saat kendaraan bermotor diserahkan kepada pelanggan, sedangkan pendapatan jasa, termasuk pendapatan sewa operasi (lihat Catatan 2q) dan bengkel diakui pada saat jasa diberikan, dimana jumlah tersebut dapat diukur dengan andal.

Revenue from sales of vehicles is recognised when the vehicles are delivered to the customer, while revenue from the rendering of services, including operating leases (refer to Note 2q) and workshop services income is recognised when the services are performed, provided that the amount can be measured reliably.

Beban diakui pada saat terjadinya, dengan menggunakan dasar akrual.

Expenses are recognised as incurred on an accrual basis.

q. Sewa operasi q. Operating leases

Transaksi sewa operasi yang risiko dan manfaat kepemilikan atas aset tidak berpindah dari pihak yang menyewakan (lessor), diperlakukan sebagai transaksi sewa operasi. Pendapatan sewa operasi diakui berdasarkan garis lurus sesuai dengan jangka waktu kontrak sewa operasi.

Leases in which all the risks and benefits of ownership are effectively retained by the lessor, are classified as operating leases. Operating lease income is recognised on a straight-line basis over the lease term.

Angsuran sewa operasi yang diterima dimuka dicatat sebagai pendapatan sewa operasi tangguhan dan diakui dalam laporan laba rugi pada saat menjadi hak.

Lease installments received in advance are recorded as unearned rental income and credited to the profit or loss when earned.

r. Pajak penghasilan kini dan tangguhan r. Current and deferred income tax

Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang langsung diakui di pendapatan komprehensif lainnya atau langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam pendapatan komprehensif lain atau ekuitas.

The tax expense comprises current and deferred tax. Tax is recognised in the profit or loss, except to the extent that it relates to items recognised directly in other comprehensive income or directly in equity. In this case, the tax is also recognised in other comprehensive income or directly in equity, respectively.

Beban pajak kini dihitung berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku pada tanggal pelaporan keuangan. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) sehubungan dengan situasi di mana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi. Jika perlu, manajemen menentukan provisi berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak.

The current income tax charge is calculated on the basis of the tax laws enacted at the reporting date. Management periodically evaluates positions taken in tax returns with respect to situations in which applicable tax regulation is subject to interpretation. It establishes provision, where appropriate, on the basis of amounts expected to be paid to the tax authorities.

Page 142: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/22 - Schedule

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

r. Pajak penghasilan kini dan tangguhan (lanjutan)

r. Current and deferred income tax (continued)

Pajak penghasilan tangguhan diakui, dengan menggunakan metode balance sheet liability untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya pada laporan keuangan konsolidasian. Namun, liabilitas pajak penghasilan tangguhan tidak diakui jika berasal dari pengakuan awal goodwill atau pada saat pengakuan awal aset dan liabilitas yang timbul dari transaksi selain kombinasi bisnis yang pada saat transaksi tersebut tidak mempengaruhi laba rugi akuntansi dan laba rugi kena pajak.

Deferred income tax is recognised, using the balance sheet liability method, on temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the consolidated financial statements. However, deferred income tax liabilities are not recognised if they arise from the initial recognition of goodwill and deferred income tax is not accounted for if it arises from initial recognition of an asset or liability in a transaction other than a business combination that at the time of the transaction affects neither accounting nor taxable profit or loss.

Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah berlaku atau secara substansi telah berlaku pada tanggal pelaporan dan diharapkan diterapkan ketika aset pajak penghasilan tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak penghasilan tangguhan diselesaikan.

Deferred income tax is determined using tax rates that have been enacted or substantially enacted at the reporting date and is expected to apply when the related deferred income tax asset is realised or the deferred income tax liability is settled.

Aset pajak penghasilan tangguhan diakui hanya jika besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang masih dapat dimanfaatkan.

Deferred income tax assets are recognised to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the deductible temporary differences and tax losses carried forward can be utilised.

Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat salinghapus apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena pajak yang sama ataupun berbeda dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut secara neto.

Deferred income tax assets and liabilities are offset when there is a legally enforceable right to offset current tax assets against current tax liabilities and when the deferred income taxes assets and liabilities relate to income taxes levied by the same taxation authority on either the same taxable entity or different taxable entities where there is an intention to settle the balances on a net basis.

s. Imbalan kerja s. Employee benefits

Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits

Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan.

Short-term employee benefits are recognised when they accrue to the employees.

Page 143: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/23 - Schedule

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Imbalan kerja (lanjutan) s. Employee benefits (continued)

Imbalan pascakerja Post-employment benefits

Imbalan pascakerja, seperti pensiun, uang pisah, uang penghargaan, dan imbalan lainnya diberikan sesuai dengan Peraturan Grup dan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU 13/2003”).

Post-employment benefits, such as pension, severance pay, service pay, and other benefits are provided in accordance with the Group’s Regulations and Labour Law No. 13/2003 (“Law 13/2003”).

Grup harus menyediakan program pensiun dengan imbalan yang minimal sama dengan imbalan pensiun yang diatur dalam UU 13/2003. Imbalan pensiun sesuai UU 13/2003 adalah program imbalan pasti.

The Group is required to provide pension benefits, with minimum benefits as stipulated in Law 13/2003. Pension benefits under Law 13/2003 represent a defined benefit plan.

Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan diberikan, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja, atau kompensasi.

A defined benefit plan is a pension plan that defines an amount of pension benefits to be provided, usually as a function of one or more factors such as age, years of service, or compensation.

Liabilitas program imbalan pasti diakui pada laporan posisi keuangan sebesar nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir periode pelaporan. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris yang independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan arus kas keluar yang diestimasi dengan menggunakan tingkat bunga Obligasi Pemerintah (dikarenakan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi perusahaan yang berkualitas tinggi) yang didenominasikan dalam mata uang dimana imbalan akan dibayarkan dan memiliki jangka waktu jatuh tempo mendekati jangka waktu kewajiban pensiun.

The liability recognised in the statements of financial position in respect of defined benefit pension plans is the present value of the defined benefit obligation at the end of the reporting period. The defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the projected unit credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of Government Bonds (considering currently there is no deep market for high-quality corporate bonds) that are denominated in the currency in which the benefits will be paid, and that have terms to maturity approximating to the terms of the related pension obligation.

Biaya jasa lalu diakui secara langsung di laporan laba rugi.

Past-service costs are recognised immediately in the statements of profit or loss.

Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian pengalaman dan perubahan asumsi-asumsi aktuarial dibebankan atau dikreditkan pada ekuitas di dalam pendapatan komprehensif lainnya pada saat terjadinya.

Actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions charged or credited to equity in other comprehensive income in the period in which they arise.

Keuntungan dan kerugian dari kurtailmen atau penyelesaian program imbalan pasti diakui di laba rugi ketika kurtailmen atau penyelesaian tersebut terjadi.

Gains or losses on the curtailment or settlement of a defined benefit plan are recognised in profit or loss when the curtailment or settlement occurs.

Page 144: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/24 - Schedule

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Imbalan kerja (lanjutan) s. Employee benefits (continued)

Imbalan pascakerja (lanjutan) Post-employment benefits (continued)

Pesangon pemutusan kontrak kerja terutang ketika Grup memberhentikan hubungan kerja sebelum usia pensiun normal, atau ketika seorang pekerja menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela dengan kompensasi imbalan pesangon. Grup mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja pada tanggal yang lebih awal antara (i) ketika Grup tidak dapat lagi menarik tawaran atas imbalan tersebut dan (ii) ketika Grup mengakui biaya untuk restrukturisasi yang berasa dalam ruang lingkup PSAK 57 dan melibatkan pembayaran pesangon. Dalam hal menyediakan pesangon sebagai penawaran untuk mengundurkan diri secara sukarela, pesangon pemutusan kontrak kerja diukur berdasarkan jumlah karyawan yang diharapkan menerima penawaran tersebut. Imbalan yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah periode pelaporan didiskontokan menjadi nilai kininya.

Termination benefits are payable when employment is terminated by the Group before the normal retirement date, or whenever an employee accepts voluntary redundancy in exchange for these benefits. The group recognises termination benefits at the earlier of the following dates: (i) when the Group can no longer withdraw the offer of those benefits and (ii) when the entity recognises costs for a restructuring that is within the scope of SFAS 57 and involves the payment of termination benefits. In the case of an offer made to encourage voluntary redundancy, the termination benefits are measured based on the number of employees expected to accept the offer. Benefits falling due more than 12 months after the reporting date are discounted to their present value.

t. Dividen t. Dividend

Pembagian dividen final diakui sebagai liabilitas ketika dividen tersebut disetujui Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan. Pembagian dividen interim diakui sebagai liabilitas ketika dividen disetujui berdasarkan keputusan rapat Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan.

Final dividend distributions are recognised as a liability when the dividend is approved in the Company’s General Meeting of the Shareholders. Interim dividend distributions are recognised as a liability when the dividend is approved by a Board of Directors’ resolution and approval has been obtained from the Board of Commissioners in accordance with the Company’s Articles of Association.

u. Laba per saham u. Earnings per share

Laba per saham dihitung dengan membagi laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama setahun.

Earnings per share are computed by dividing profit attributable to owners of the parent with the weighted-average number of common shares outstanding during the year.

Laba bersih per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar ditambah dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang akan diterbitkan atas konversi efek yang berpotensi saham yang bersifat dilutif.

Diluted earnings per share is calculated by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding plus the weighted average number of shares outstanding which would be issued on the conversion of the dilutive potential shares.

Page 145: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/25 - Schedule

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

v. Pelaporan segmen v. Segment reporting

Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusan operasi utama. Pengambil keputusan operasi utama yang bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi, telah diidentifikasi sebagai komite pengarah yang mengambil keputusan strategis.

Operating segment are reported in a manner consistent with the internal reporting provided to the chief operating decision-maker. The chief operating decision-maker is responsible for allocating resources and assessing performance of the operating segment, has been identified as the steering committee that makes strategic decisions.

w. Provisi w. Provision

Provisi diakui apabila Grup mempunyai kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu dan besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya dan kewajiban tersebut dapat diestimasi dengan andal.

Provisions are recognised when the Group has a present obligation (legal as well as constructive) as a result of past events and when it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate of the amount of the obligation can be made.

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI

YANG PENTING 3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND

JUDGEMENTS

Estimasi dan pertimbangan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian terus dievaluasi berdasarkan pengalaman historis dan faktor lainnya, termasuk ekspektasi dari peristiwa masa depan yang diyakini wajar. Hasil aktual dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Estimasi, asumsi dan pertimbangan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas diungkapkan di bawah ini.

Estimates and judgements used in preparing the consolidated financial statements are continually evaluated and are based on historical experience and other factors, including expectations of future events that are believed to be reasonable. Actual results may differ from these estimates. The estimates, assumptions and judgements that have a significant effect on the carrying amounts of assets and liabilities are disclosed below.

Klasifikasi sewa Lease classifications

Seperti dijelaskan dalam Catatan 2q, Grup menyewakan kendaraan bermotor dan mengklasifikasikan sewa tersebut sebagai sewa operasi.

As explained in Note 2q, the Group leases out its motor vehicles and accounts these leases as operating leases.

Manajemen mengikuti panduan PSAK 30 “Sewa” dalam menentukan klasifikasi sewa. Penentuan ini memerlukan pertimbangan yang signifikan. Dalam pertimbangan ini, manajemen mengevaluasi berbagai faktor, antara lain umur ekonomis kendaraan, struktur biaya sewa, dan tingkat diskonto. Perubahan klasifikasi sewa dapat memberikan dampak signifikan atas laporan keuangan konsolidasian.

Management follows the guidance of SFAS 30 “Leases” to determine the lease classification. The determination requires significant judgement. In making this judgement, management evaluates, among other factors, the economic lives of vehicles, lease cost structure and discount rate. The change in the lease classification could have a significant impact on the consolidated financial statements.

Page 146: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/26 - Schedule

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued)

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Long-term employee benefits liabilities

Nilai kini liabilitas imbalan kerja jangka panjang tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan menggunakan asumsi aktuarial. Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya bersih untuk pensiun termasuk kenaikan gaji di masa datang dan tingkat diskonto. Setiap perubahan dalam asumsi ini akan berdampak pada nilai tercatat liabilitas imbalan kerja jangka panjang.

The present value of the long-term employee benefits liabilities depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. The assumptions used in determining the net cost for pensions include the future salary increase and the discount rate. Any changes in these assumptions will have an impact the carrying amount of long-term employee benefits liabilities.

Grup menentukan tingkat diskonto dan kenaikan gaji masa datang yang sesuai pada akhir periode pelaporan. Tingkat diskonto adalah tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini atas estimasi arus kas keluar masa depan yang diharapkan untuk menyelesaikan kewajiban pensiun. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Grup mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas imbalan kerja jangka panjang yang terkait.

The Group determines the appropriate discount rate and future salary increase at the end of each reporting period. The discount rate is interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the pension obligations. In determining the appropriate discount rate, the Group considers the interest rates of government bonds that are denominated in the currency in which the benefits will be paid and that have terms to maturity approximating the terms of the related long-term employee benefit liabilities.

Untuk tingkat kenaikan gaji masa datang, Grup mengumpulkan data historis mengenai perubahan gaji dasar pekerja dan menyesuaikannya dengan perencanaan bisnis masa datang.

For the rate of future salary increases, the Group collects all historical data relating to changes in base salaries and adjusts it for future business plans.

Asumsi kunci kewajiban pensiun lainnya sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini. Informasi tambahan diungkapkan pada Catatan 19.

Other key assumptions for pension obligations are based in part on current market conditions. Additional information is disclosed in Note 19.

Page 147: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/27 - Schedule

4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS

2016 2015

Kas 14,633 6,705 Cash on hand Kas di bank 157,739 127,113 Cash in banks Deposito berjangka 20,078 84,022 Time deposits 192,450 217,840

Kas di bank Cash in banks

Pihak berelasi Related party Rupiah Rupiah PT Bank Permata Tbk 3,506 1,642 PT Bank Permata Tbk

Pihak ketiga Third parties Rupiah Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 72,571 12,411 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk 67,119 74,687 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 5,297 7,158 (Persero) Tbk PT Bank Jabar Banten 2,105 906 PT Bank Jabar Banten The Hongkong and Shanghai The Hongkong and Shanghai

Banking Corporation, Ltd 1,464 525 Banking Corporation, Ltd PT Bank Danamon PT Bank Danamon Indonesia Tbk 647 16,957 Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 199 2,838 (Persero) Tbk Citibank N.A. 35 2,161 Citibank N.A. Lain-lain Others (saldo di bawah Rp 1.000) 4,661 7,543 (amount below Rp 1,000) 154,098 125,186 Dolar AS US Dollars PT Bank Danamon Indonesia Tbk 135 285 PT Bank Danamon Indonesia Tbk

157,739 127,113

Deposito berjangka Time deposits Pihak ketiga Third parties Rupiah Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk 5,100 - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk PT Bank Mega - 19,022 PT Bank Mega PT Bank Tabungan Pensiunan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 14,978 65,000 Nasional Tbk

20,078 84,022

Tingkat suku bunga deposito berjangka kurang dari tiga bulan dalam mata uang Rupiah berkisar antara 6,25% - 8,25% per tahun (2015: 7,00% - 9,50% per tahun).

The interest rates for time deposits of less than three months denominated in Rupiah ranged from 6.25 % - 8.25% per annum (2015: 7.00% - 9.50% per annum).

Lihat Catatan 29 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak yang berelasi.

Refer to Note 29 for details of balances and transactions with related parties.

Page 148: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/28 - Schedule

4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)

Lihat Catatan 33 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.

Refer to Note 33 for details of balances in foreign currency.

Eksposur maksimum terhadap risiko kredit pada akhir periode pelaporan adalah senilai jumlah tercatat dari setiap kelas kas dan setara kas sebagaimana yang dijabarkan di atas.

The maximum exposure to credit risk at the end of the reporting period is the carrying amount of each class of cash and cash equivalents mentioned above.

5. PIUTANG USAHA 5. TRADE RECEIVABLES

2016 2015

Pihak ketiga Third parties Piutang penjualan kendaraan Receivables from sales of bermotor 483,667 382,941 motor vehicles Receivables from operating

Piutang sewa operasi 85,899 79,476 leases Receivables from workshop

Piutang jasa bengkel 28,674 19,602 services 598,240 482,019

Dikurangi: Less: Penyisihan atas penurunan nilai (16,950) (14,292) Provision for impairment Pihak ketiga, bersih 581,290 467,727 Third parties, net Pihak berelasi Related parties Piutang penjualan kendaraan Receivables from sales of bermotor 4,262 4,680 motor vehicles Receivables from operating

Piutang sewa operasi 1,538 4,870 leases Receivables from workshop

Piutang jasa bengkel 9,100 13,439 services 14,900 22,989 596,190 490,716

Rata-rata periode kredit atas penjualan barang dan jasa untuk seluruh bisnis Grup bervariasi, tetapi tidak lebih dari 60 hari. Sebelum penerimaan konsumen baru, Grup melakukan analisa kredit dan menetapkan batasan kredit konsumen. Batasan kredit ini ditinjau secara berkala. Kesulitan keuangan yang signifikan dari debitur, kemungkinan debitur mengalami pailit atau melakukan reorganisasi keuangan dan wanprestasi atau tunggakan pembayaran dipertimbangkan sebagai indikasi penurunan nilai dan penyisihan atas penurunan nilai dibuat berdasarkan jumlah yang tidak dapat terpulihkan yang ditentukan dari pengalaman masa lalu.

The average credit period on sale of goods and services varies among Group businesses, but is not more than 60 days. Before accepting any new customer, the Group assesses the potential customer’s credit quality and sets credit limits by customer. These limits are reviewed periodically. Significant financial difficulties of the debtor, the probability that the debtor will enter bankruptcy or financial reorganisation and default or delinquency in payment are considered indicators that the debtor is impaired and a provision for impairment is made based on the estimated non recoverable amount determined by reference to past default experience.

Page 149: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/29 - Schedule

5. PIUTANG USAHA (lanjutan) 5. TRADE RECEIVABLES (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2016, piutang usaha sebesar Rp 355.198 (2015: Rp 208.680) belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai. Piutang tersebut akan jatuh tempo dalam 30 hari ke depan. Hal ini terkait dengan sejumlah pelanggan yang tidak memiliki sejarah gagal bayar.

As at 31 December 2016, trade receivables of Rp 355,198 (2015: Rp 208,680) were not yet overdue nor impaired. Those receivables will be due within 30 days. These relate to a number of customers for whom there is no recent history of default.

Pada tanggal 31 Desember 2016, piutang usaha sebesar Rp 234.128 (2015: Rp 260.257) telah lewat jatuh tempo kurang dari 60 hari namun tidak mengalami penurunan nilai. Hal ini terkait dengan sejumlah pelanggan yang tidak memiliki sejarah gagal bayar.

As at 31 December 2016, trade receivables of Rp 234,128 (2015: Rp 260,257) were overdue by less than 60 days but not impaired. These relate to a number of customers for whom there is no recent history of default.

Pada tanggal 31 Desember 2016, piutang usaha yang telah jatuh tempo lebih dari 60 hari sebesar Rp 23.814 (2015: Rp 36.071) mengalami penurunan nilai dan telah diprovisikan sebesar Rp 16.950 (2015: Rp 14.292). Piutang usaha yang diturunkan nilainya terutama terkait dengan pelanggan yang secara tidak terduga mengalami situasi ekonomi yang sulit.

As at 31 December 2016, trade receivables overdue more than 60 days of Rp 23,814 (2015: Rp 36,071) were impaired for which Rp 16,950 (2015: Rp 14,292) was provisioned. The impaired trade receivables are from customers in unexpectedly difficult economic situations.

Umur piutang usaha adalah sebagai berikut: The aging of trade receivables is as follows:

2016 2015

Belum jatuh tempo 355,198 208,680 Not yet overdue Jatuh tempo 1 - 60 hari 234,128 260,257 Overdue 1 - 60 days Jatuh tempo > 60 hari 23,814 36,071 Overdue > 60 days 613,140 505,008 Dikurangi: Less: Penyisihan atas penurunan nilai (16,950) (14,292) Provision for impairment 596,190 490,716 Mutasi penyisihan atas penurunan nilai adalah sebagai berikut:

The movement in the provision for impairment is as follows:

2016 2015 Saldo awal 14,292 14,289 Beginning balance Penyisihan bersih tahun berjalan 2,658 3 Net provision during the year Saldo akhir 16,950 14,292 Ending balance

Berdasarkan penelaahan terhadap akun piutang usaha pada akhir tahun, Direksi berkeyakinan bahwa penyisihan atas penurunan nilai tersebut adalah cukup untuk menutupi kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha.

Based on a review of the status of trade receivables at the end of the year, the Directors are of the opinion that the provision for impairment is sufficient to cover losses from uncollectible trade receivables.

Seluruh piutang usaha adalah dalam mata uang Rupiah.

All trade receivables are denominated in Rupiah.

Page 150: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/30 - Schedule

5. PIUTANG USAHA (lanjutan) 5. TRADE RECEIVABLES (continued)

Piutang usaha digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan pinjaman jangka pendek seperti yang diungkapkan pada Catatan 13.

Trade receivables are used as collateral for short-term loans as disclosed in the Note 13.

Lihat Catatan 29 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.

Refer to Note 29 for details of balances and transactions with related parties.

Eksposur maksimum risiko kredit pada tanggal pelaporan adalah sebesar nilai tercatat masing-masing kategori piutang yang disebutkan di atas.

The maximum exposure to credit risk at the reporting date is the carrying value of each class of receivable mentioned above.

6. PERSEDIAAN 6. INVENTORIES 2016 2015 Kendaraan bermotor 1,128,072 848,202 Motor vehicles Suku cadang dan perlengkapan Spare parts and motor vehicles kendaraan bermotor 57,574 46,724 accessories 1,185,646 894,926 Dikurangi: Less: Penyisihan persediaan usang Provision for obsolete and slow dan tidak lancar (30,051) (30,856) moving inventories 1,155,595 864,070

Mutasi penyisihan persediaan usang dan tidak lancar adalah sebagai berikut:

The movement in the provision for obsolete and slow moving inventories is as follows:

2016 2015

Saldo awal 30,856 44,804 Beginning balance Penambahan 25,554 20,712 Addition Pengurangan (26,359) (34,660) Deduction Saldo akhir 30,051 30,856 Ending balance

Direksi berkeyakinan bahwa penyisihan untuk persediaan usang dan tidak lancar cukup untuk menutupi kerugian karena penurunan nilai persediaan.

The Directors believe that the provision for obsolete and slow moving inventories is adequate to cover loss due to impairment.

Pada tanggal 31 Desember 2016, persediaan Grup telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan setara dengan Rp 1.102.977 (2015: Rp 1.021.030) yang menurut pendapat Direksi cukup untuk menutup kerugian.

As at 31 December 2016, the inventories of the Group were covered by insurance against loss by fire and other risks equivalent to Rp 1,102,977 (2015: Rp 1,021,030) which the Directors believe is adequate to cover losses.

Biaya persediaan yang diakui sebagai beban dan termasuk dalam “beban pokok pendapatan” sebesar Rp 10.477.577 (2015: Rp 8.862.746) (lihat Catatan 24).

The cost of inventories recognised as expense and included in “cost of revenue” amounted to Rp 10,477,577 (2015: Rp 8,862,746) (see Note 24).

Page 151: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/31 - Schedule

6. PERSEDIAAN (lanjutan) 6. INVENTORIES (continued)

Persediaan digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan pinjaman jangka pendek seperti yang diungkapkan pada Catatan 13.

Inventories are used as collateral for short-term loans as disclosed in the Note 13.

7. BIAYA DIBAYAR DIMUKA 7. PREPAYMENTS 2016 2015 Sewa 19,331 21,595 Rent Perijinan 10,672 10,393 Permits Asuransi 9,026 8,465 Insurance Lain-lain 4,562 4,457 Others 43,591 44,910 Terdiri dari: Consist of: 2016 2015 Bagian jangka pendek 33,527 34,645 Current portion Bagian jangka panjang 10,064 10,265 Non-current portion 43,591 44,910 8. PERPAJAKAN 8. TAXATION a. Pajak dibayar dimuka a. Prepaid taxes 2016 2015 Perseroan The Company Pajak penghasilan: Corporate income taxes: Lebih bayar 2014 - 14,495 Overpayment of 2014 Lebih bayar 2015 - 4,730 Overpayment of 2015 Pajak lain-lain: Other taxes: Pajak Pertambahan Nilai 31,423 2,850 Value Added Tax 31,423 22,075 Entitas anak Subsidiaries Pajak penghasilan: Corporate income taxes: Lebih bayar 2013 - 531 Overpayment of 2013 Lebih bayar 2014 - 5,631 Overpayment of 2014 Lebih bayar 2015 - 2,721 Overpayment of 2015 Lebih bayar 2016 12,838 - Overpayment of 2016 Pajak lain-lain: Other taxes:

Pajak Pertambahan Nilai 17,408 10,621 Value Added Tax

30,246 19,504 61,669 41,579

Page 152: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/32 - Schedule

8. PERPAJAKAN (lanjutan) 8. TAXATION (continued) b. Utang pajak b. Taxes payable 2016 2015 Perseroan The Company

Pajak penghasilan: Corporate income taxes: Pasal 29 40,604 - Article 29 Pajak lain-lain: Other taxes: Pasal 21 3,777 4,666 Article 21 Pasal 23 161 271 Article 22 Pasal 26 - 4 Article 23 44,542 4,941 Entitas anak Subsidiaries Pajak penghasilan: Corporate income taxes: Pasal 29 20,101 10,843 Article 29 Pasal 25 1,465 1,058 Article 25 Pajak lain-lain: Other taxes: Pajak Pertambahan Nilai 7,032 14,464 Value Added Tax Pasal 21 1,990 1,478 Article 21 Pasal 23 915 587 Article 23 31,503 28,430 76,045 33,371 c. Beban pajak penghasilan c. Income tax expenses 2016 2015 Perseroan The Company Kini 79,232 11,481 Current Tangguhan (2,244) 2,961 Deferred Penyesuaian tahun lalu 5,599 - Prior year adjustments 82,587 14,442 Entitas anak Subsidiaries Kini 62,350 47,681 Current Tangguhan (8,155) (14,569) Deferred Penyesuaian tahun lalu 2,844 2,199 Prior year adjustments 57,039 35,311 Konsolidasian Consolidated Kini 141,582 59,162 Current Tangguhan (10,399) (11,608) Deferred Penyesuaian tahun lalu 8,443 2,199 Prior year adjustments 139,626 49,753

Page 153: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/33 - Schedule

8. PERPAJAKAN (lanjutan) 8. TAXATION (continued) c. Beban pajak penghasilan (lanjutan) c. Income tax expenses (continued)

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dari hasil perhitungan teroritis laba sebelum pajak penghasilan adalah sebagai berikut:

The reconciliation between income tax expenses and the theoritical tax amount on proceed before income tax is as follows:

2016 2015 Laba konsolidasian sebelum Consolidated profit before pajak penghasilan 692,082 341,975 income tax Pajak dihitung dengan Tax calculated at tarif pajak yang berlaku 171,069 83,215 applicable tax rates Dampak pajak pada: Tax effects of: - Bagian atas laba Share of net profit of - bersih entitas asosiasi (41,092) (36,767) associates - Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final (4,671) (3,999) Income subject to final tax - - Beban yang tidak dapat Non deductible - dikurangkan 5,877 5,105 expenses - Penyesuaian tahun lalu 8,443 2,199 Prior year adjustments - Beban pajak penghasilan Consolidated income tax konsolidasian 139,626 49,753 expenses

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak Perseroan dengan penghasilan kena pajak Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

The reconciliation between profit before income tax of the Company and the Company’s estimated taxable income for the year ended 31 December 2016 and 2015 is as follows:

2016 2015

Laba konsolidasian sebelum Consolidated profit before pajak penghasilan 692,082 341,975 income tax Dikurangi: laba sebelum pajak Less: profit before income penghasilan - entitas anak (306,287) (192,118) tax - subsidiaries Disesuaikan dengan jurnal Adjusted for consolidation eliminasi konsolidasi 252,565 159,971 elimination Laba sebelum pajak Profit before income tax penghasilan Perseroan 638,360 309,828 of the Company

Page 154: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/34 - Schedule

8. PERPAJAKAN (lanjutan) 8. TAXATION (continued) c. Beban pajak penghasilan (lanjutan) c. Income tax expenses (continued) 2016 2015 Koreksi fiskal: Fiscal corrections:

Penyisihan bonus 6,080 (65) Provision for bonus Penyisihan atas penurunan nilai Provision for impairment of piutang 3,732 (1,273) receivables Penyusutan (1,304) 1,848 Depreciation

Liabilitas imbalan kerja Long-term employee benefits jangka panjang 4,280 6,892 liabilities Penyisihan persediaan usang Provision for obsolete and dan tidak lancar (3,812) (19,244) slow moving inventories Bagian atas laba bersih entitas Share of net profit subsidiaries anak dan entitas asosiasi (337,021) (257,695) and associates Beban yang tidak dapat dikurangkan 10,901 6,973 Non-deductible expenses Penghasilan kena pajak final (4,288) (1,340) Income subject to final tax Penghasilan kena pajak Taxable income of Perseroan 316,928 45,924 the Company Beban pajak penghasilan kini 79,232 11,481 Current income tax expense

Dikurangi: Less: Pajak dibayar dimuka Perseroan (38,628) (16,211) Prepaid taxes of the Company Kurang bayar/(Lebih bayar) Corporate income tax penghasilan badan underpayment/(overpayment) Perseroan 40,604 (4,730) of the Company Beban pajak penghasilan kini Current income tax expense entitas anak 62,350 47,681 of subsidiaries Dikurangi: Less: Pajak dibayar dimuka Prepaid taxes of entitas anak (55,087) (39,559) subsidiaries Utang pajak penghasilan Corporate income tax payable entitas anak-bersih 7,263 8,122 by subsidiaries-net

Utang pajak penghasilan entitas anak terdiri dari:

Corporate income taxes payable of subsidiaries consist of:

2016 2015

Overpayment of corporate Lebih bayar penghasilan badan (12,838) (2,721) income tax

Utang pajak penghasilan badan 20,101 10,843 Corporate income tax payable 7,263 8,122

Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, jumlah penghasilan kena pajak didasarkan atas perhitungan sementara, karena Perseroan dan entitas anak belum menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan pajak penghasilan badan.

In these consolidated financial statements, the amount of taxable income is based on preliminary calculations, as the Company and its subsidiaries have not yet submitted their corporate income tax returns.

Page 155: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/35 - Schedule

8. PERPAJAKAN (lanjutan) 8. TAXATION (continued) d. Aset pajak tangguhan d. Deferred tax assets 2016 Dikreditkan Dikreditkan/ ke pendapatan (dibebankan) komprehensif lain/ Pada awal ke laporan laba rugi/ Credited Pada akhir tahun/ Credited/ to other tahun/ At beginning (charged) to the comprehensive At end of the year profit or loss income of the year Perseroan The Company Aset tetap (78) (326) - (404) Fixed assets Penyisihan persediaan usang Provision for obsolete and dan tidak lancar 2,351 (953) - 1,398 slow moving inventories

Penyisihan atas penurunan Provision for impairment of nilai piutang 321 933 - 1,254 receivables Penyisihan bonus - 1,520 - 1,520 Provision for bonus Liabilitas imbalan kerja Long-term employee benefits jangka panjang 14,897 1,070 (466) 15,501 liabilities

17,491 2,244 (466) 19,269 Entitas Anak Subsidiaries

Aset tetap 28,969 4,683 - 33,652 Fixed assets Instrumen keuangan derivatif (74) - 188 114 Derivative financial instruments Penyisihan persediaan usang Provision for obsolete and dan tidak lancar 5,363 752 - 6,115 slow moving inventories

Penyisihan atas penurunan Provision for impairment of nilai piutang 3,253 876 - 4,129 receivables Penyisihan bonus 332 693 - 1,025 Provision for bonus Liabilitas imbalan kerja Long-term employee benefits jangka panjang 12,030 1,151 (404) 12,777 liabilities

49,873 8,155 (216) 57,812 Jumlah aset pajak tangguhan 67,364 10,399 (682) 77,081 Total deferred tax assets

2015 Dikreditkan Dikreditkan/ ke pendapatan (dibebankan) komprehensif lain/ Pada awal ke laporan laba rugi/ Credited Pada akhir tahun/ Credited/ to other tahun/

At beginning (charged) to the comprehensive At end of the year profit or loss income of the year Perseroan The Company

Aset tetap (539) 461 - (78) Fixed assets Penyisihan persediaan usang Provision for obsolete and dan tidak lancar 7,162 (4,811) - 2,351 slow moving inventories

Penyisihan atas penurunan Provision for impairment of nilai piutang 639 (318) - 321 receivables Penyisihan bonus 16 (16) - - Provision for bonus Liabilitas imbalan kerja Long-term employee benefits jangka panjang 14,725 1,723 (1,551) 14,897 liabilities

22,003 (2,961) (1,551) 17,491 Entitas Anak Subsidiaries

Aset tetap 18,891 10,078 - 28,969 Fixed assets Instrumen keuangan derivatif 117 - (191) (74) Derivative financial instruments Penyisihan persediaan usang Provision for obsolete and dan tidak lancar 4,039 1,324 - 5,363 slow moving inventories

Penyisihan atas penurunan Provision for impairment of nilai piutang 2,934 319 - 3,253 receivables Penyisihan bonus 364 (32) - 332 Provision for bonus Liabilitas imbalan kerja Long-term employee benefits jangka panjang 10,087 3,100 (1,157) 12,030 liabilities

Akumulasi kerugian pajak 203 (203) - - Accumulated tax losses Penyisihan lain-lain 17 (17) - - Other provisions

36,652 14,569 (1,348) 49,873 Jumlah aset pajak tangguhan 58,655 11,608 (2,899) 67,364 Total deferred tax assets

Page 156: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/36 - Schedule

8. PERPAJAKAN (lanjutan) 8. TAXATION (continued)

e. Administrasi e. Administration

Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perseroan dan entitas anak menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Direktur Jenderal Pajak dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu lima tahun sejak saat terutangnya pajak.

Under the Taxation Laws of Indonesia, the Company and subsidiaries submit tax returns on the basis of self assessment. Director General of Tax may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.

f. Pengampunan pajak f. Tax amnesty

Pada tahun 2016, Grup menyampaikan Surat Pernyataan Harta untuk Pengampunan Pajak (“SPHPP”) ke Kantor Pajak berupa aset tetap dengan total Rp 14.053. Grup telah membayar uang tebusan sebesar Rp 282. Pada bulan Oktober 2016 dan Januari 2017, Grup telah mendapatkan Surat Keterangan Pengampunan Pajak.

In 2016, the Group submitted Declaration Letter for Tax Amnesty (“SPHPP”) to the Tax Office to declare fixed asset with total amount of Rp 14,053. The Group has paid the redemption fee with total amount of Rp 282. In October 2016 and January 2017, the Group have received Tax Amnesty Approval Letter.

g. Surat ketetapan pajak g. Tax assessment letter

Pada tahun 2016, TR, SS, TMP2, REL menerima surat ketetapan pajak lebih bayar atas pajak penghasilan badan untuk tahun pajak 2013 (untuk REL) dan 2014 (untuk entitas lainnya). Restitusi pajak sejumlah Rp 19.665 telah diterima pada Mei dan Agustus 2016.

In 2016, TR, SS, TMP2, REL received tax assessment overpayment letters on corporate income tax for fiscal year 2013 (for REL) and 2014 (for the other entities). Tax refund totalling Rp 19,665 has been received in May and August 2016.

9. ASET KEUANGAN TIDAK LANCAR 9. NON-CURRENT FINANCIAL ASSETS

Pada tanggal 26 Januari 2015, Perseroan melakukan pembelian atas investasi efek ekuitas di PT Mandiri Utama Finance dengan nilai wajar sebesar Rp 12.000 yang mewakili 12% kepemilikan saham pada PT Mandiri Utama Finance. Kegiatan komersial PT Mandiri Utama Finance dimulai pada tahun 2015. Pada tahun 2016, Perseroan melakukan tambahan pembelian atas investasi efek ekuitas di PT Mandiri Utama Finance sebesar Rp 24.000 sehingga pada tanggal 31 Desember 2016, investasi efek ekuitas Perseroan di PT Mandiri Utama Finance menjadi sebesar Rp 36.000, yang mewakili 12% kepemilikan saham.

As at 26 January 2015, the Company purchased an investment in equity securities in PT Mandiri Utama Finance with fair value of Rp 12,000 representing 12% shares of ownership in PT Mandiri Utama Finance. PT Mandiri Utama Finance commenced its commercial operation in 2015. In 2016, the Company purchased additional investment in equity securities in PT Mandiri Utama Finance with total amount of Rp 24,000 therefore as at 31 December 2016, the Company’s investment in equity securities in PT Mandiri Utama Finance become Rp 36,000, which represents 12% shares of ownership.

Page 157: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/37 - Schedule

10. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI 10. INVESTMENT IN ASSOCIATES

Rincian penyertaan saham pada entitas asosiasi adalah sebagai berikut:

A summary of the investments in associated is as follows:

Persentase kepemilikan efektif/ Percentage of Nilai buku/Carrying value Domisili/ effective Domicile ownership 2016 2015 PT Mandiri Tunas Finance (”MTF”) Indonesia 49% 722,324 574,593 PT Adedanmas (”ADE”) Indonesia 35% 11,301 6,017 733,625 580,610

Grup memiliki 35% dari total saham PT LPG Indoauto yang tidak ditampilkan karena per 31 Desember 2016 dan 2015 nilai tercatat investasi sudah nihil.

The Group owned 35% total shares of PT LPG Indoauto which is not presented because the investment’s carrying amount as at 31 December 2016 and 2015 was nil.

Entitas asosiasi yang material terhadap Grup adalah MTF. MTF bergerak dalam bidang sewa guna usaha, anjak piutang dan pembiayaan konsumen otomotif dan merupakan perusahaan swasta dimana tidak terdapat harga pasar saham kuotasian yang tersedia. Ringkasan laporan posisi keuangan MTF pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 serta rekonsiliasi nilai asset bersihnya dengan nilai buku kepentingan Grup pada entitas tersebut adalah sebagai berikut:

The material associate of the Group is MTF. MTF is engaged in automotive leasing, factoring and consumer financing and is a private company in which there is no quoted market share price available. The summarised statements of financial position of MTF as at 31 December 2016 and 2015 and the reconciliation of its net assets amount with the carrying value of the Group’s interest in MTF are as follows:

2016 2015

Jumlah aset 11,404,062 9,202,994 Total assets Jumlah liabilitas 9,929,933 8,030,356 Total liabilities Aset bersih 1,474,129 1,172,638 Net assets Kepemilikan efektif 49% 49% Effective ownership Bagian Grup atas aset bersih The Group’s share of the entitas asosiasi 722,324 574,593 net asset of associates Nilai buku 722,324 574,593 Carrying value

Page 158: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/38 - Schedule

10. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI (lanjutan)

10. INVESTMENT IN ASSOCIATES (continued)

Ringkasan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain MTF untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

The summarised statements of profit or loss and other comprehensive income of MTF for the years ended 31 December 2016 and 2015 are as follows:

2016 2015

Pendapatan bersih 2,449,269 1,987,532 Net revenue Laba tahun berjalan 335,370 300,829 Profit for the year Rugi komprehensif Other comprehensive lainnya tahun berjalan (3,199) (5,416) losses for the year Total penghasilan komprehensif Total comprehensive income tahun berjalan 332,171 295,413 for the year Kepemilikan efektif 49% 49% Effective ownership Bagian Grup atas hasil bersih 162,764 144,752 Group’s shares of net income

Rekonsiliasi dari ringkasan informasi keuangan MTF yang disajikan terhadap nilai buku dari kepentingan Grup adalah sebagai berikut:

Reconciliation of the summarised financial information of MTF presented to the carrying amount of Group’s interest is as follows:

2016 2015

Nilai buku awal tahun 574,593 441,306 Beginning carrying value Bagian Group atas hasil bersih 162,764 144,752 Group’s shares of net results Dividen yang diterima oleh Grup (15,033) (11,465) Dividend received by the Group Nilai buku akhir tahun 722,324 574,593 Ending carrying value

Seperti yang diungkapkan di bawah ini, Grup juga memiliki kepentingan pada ADE, yang tidak dipertimbangkan sebagai entitas asosiasi yang material. Jumlah bagian Grup atas penghasilan komprehensif dan jumlah tercatat atas investasi pada ADE adalah sebagai berikut:

As disclosed above, the Group also has an interest in ADE, which is not considered as a material associate. Total Group’s share of comprehensive income and it’s carrying value of investment in ADE is as follows:

2016 2015

Bagian atas laba/(rugi) 34 (338) Shares of net profit/(loss) Bagian atas penghasilan Share of other komprehensif lain - 103 comprehensive income

Total bagian atas penghasilan/ Total share of comprehensive (kerugian) komprehensif 34 (235) income/(loss) Penambahan investasi 5,250 - Increase of investment Nilai buku 11,301 6,017 Carrying value Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Grup tidak memiliki komitmen signifikan dan liabilitas kontinjensi terkait dengan entitas asosiasi yang dimilikinya.

As at 31 December 2016 and 2015, the Group has no significant commitments and contingent liabilities relating to its associates.

Page 159: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/39 - Schedule

11. ASET TETAP 11. FIXED ASSETS 2016 Pada awal Pada akhir tahun/At tahun/ beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ At end of the year Additions Disposals Reclassification of the year Harga perolehan Acquisition cost Tanah 545,194 44,354 (861) - 588,687 Land Bangunan 379,393 3,888 (5,735) 48,434 425,980 Buildings Perabotan dan peralatan Furniture and office kantor 95,573 12,530 (2,674) - 105,429 equipment Kendaraan bermotor 51,885 10,160 - (17,811) 44,234 Motor vehicles Peralatan dan perkakas Tools and workshop bengkel 41,840 5,861 (332) - 47,369 equipment Kendaraan bermotor yang Motor vehicles leased disewakan melalui out under operating sewa operasi 1,269,646 318,644 - (247,806) 1,340,484 lease Aset dalam penyelesaian 62,525 49,522 (145) (48,434) 63,468 Construction in progress 2,446,056 444,959 (9,747) (265,617) 2,615,651 Accumulated Akumulasi penyusutan depreciation Bangunan (116,611) (19,094) 239 - (135,466) Buildings Perabotan dan peralatan Furniture and office kantor (68,691) (12,061) 2,609 - (78,143) equipment Kendaraan bermotor (20,043) (8,316) - 6,991 (21,368) Motor vehicles Peralatan dan perkakas Tools and workshop bengkel (28,910) (5,274) 324 - (33,860) equipment Kendaraan bermotor yang Motor vehicles leased disewakan melalui out under operating sewa operasi (438,271) (221,409) - 173,701 (485,979) lease (672,526) (266,154) 3,172 180,692 (754,816) Nilai buku bersih 1,773,530 1,860,835 Net book value

2015 Pada awal Pada akhir tahun/At tahun/ beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ At end of the year Additions Disposals Reclassification of the year Harga perolehan Acquisition cost Tanah 461,267 83,927 - - 545,194 Land Bangunan 340,719 16,419 - 22,255 379,393 Buildings Perabotan dan peralatan Furniture and office kantor 84,574 13,690 (2,691) - 95,573 equipment Kendaraan bermotor 41,408 27,155 - (16,678) 51,885 Motor vehicles Peralatan dan perkakas Tools and workshop bengkel 33,478 8,445 (83) - 41,840 equipment Kendaraan bermotor yang Motor vehicles leased disewakan melalui out under operating sewa operasi 1,216,672 299,112 - (246,138) 1,269,646 lease Aset dalam penyelesaian 43,069 41,711 - (22,255) 62,525 Construction in progress

2,221,187 490,459 (2,774) (262,816) 2,446,056 Accumulated Akumulasi penyusutan depreciation Bangunan (91,434) (25,177) - - (116,611) Buildings Perabotan dan peralatan Furniture and office kantor (61,421) (9,957) 2,687 - (68,691) equipment Kendaraan bermotor (14,908) (8,220) - 3,085 (20,043) Motor vehicles Peralatan dan perkakas Tools and workshop bengkel (24,895) (4,096) 81 - (28,910) equipment Kendaraan bermotor yang Motor vehicles leased disewakan melalui out under operating sewa operasi (383,581) (218,370) - 163,680 (438,271) lease (576,239) (265,820) 2,768 166,765 (672,526) Nilai buku bersih 1,644,948 1,773,530 Net book value

Page 160: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/40 - Schedule

11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued)

Kendaraan bermotor bekas, termasuk yang sebelumnya disewakan melalui sewa operasi, segera ditransfer dari aset tetap ke persediaan sebelum penjualan. Reklasifikasi tanah merupakan pindahan dari aset tetap ke properti investasi.

Used motor vehicles, including those that were previously leased out under operating lease, are transferred from fixed assets to inventory immediately prior to the sales. Reclassification of land represents movement from fixed assets to investment properties.

Alokasi beban penyusutan adalah sebagai berikut:

Allocation of depreciation expenses is as follows:

2016 2015 Beban pokok pendapatan Cost of revenue (lihat Catatan 24) 221,409 218,370 (refer to Note 24)

Beban penjualan, umum dan Selling, general and administrasi 44,745 47,450 administration expenses

266,154 265,820

Tanah Grup berupa sertifikat Hak Guna Bangunan (“HGB”) dan Hak Pakai yang dapat diperbaharui dengan masa manfaat selama 20 dan 30 tahun dan akan berakhir sampai dengan 2046, sedangkan HGB dan Hak Pakai untuk beberapa bidang tanah yang diperoleh di tahun 2016 masih dalam proses administrasi. Direksi berkeyakinan bahwa sertifikat HGB dan Hak Pakai dapat diperpanjang pada akhir masa manfaatnya.

The Group’s land is held under renewable Building Rights Titles (“HGB”) and Land Use Rights Titles (“Hak Pakai”), which have useful lives of 20 and 30 years and will mature in 2046, whereas HGB and Hak Pakai related to several plots of lands acquired in 2016 are still in the administration process of being issued. The Directors believe that HGB and Hak Pakai can be extended at the end of the useful lives.

Aset dalam penyelesaian terdiri dari pembangunan ruang pamer dan bengkel di Jakarta, Bekasi, Tangerang dan Bandung. Pada tanggal 31 Desember 2016, persentase penyelesaian aset dalam penyelesaian berkisar 78% - 98% (2015: 80% - 98%) dan diperkirakan akan selesai pada tahun 2017.

Construction in progress represents construction of showroom and workshop in Jakarta, Bekasi, Tangerang and Bandung. As at 31 December 2016, the percentage of completion for construction in progress was approximately from 78% - 98% (2015: 80% - 98%) and is estimated to be completed in 2017.

Page 161: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/41 - Schedule

11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued) Perhitungan keuntungan penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:

The calculation of the gain on sale of fixed assets is as follows:

2016 2015

Harga jual 10,386 6 Proceeds Nilai buku bersih (6,575) (6) Net book value

3,811 -

Nilai dari tanah dan bangunan Grup berdasarkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) adalah sebesar Rp 1.936.201 (2015: Rp 1.829.284). Selisih antara NJOP dengan nilai tercatat sebagian besar dikontribusi oleh tanah dan bangunan. Nilai wajar tanah dan bangunan berdasarkan hirarki nilai wajar Tingkat 2 (“data pasar yang dapat diobservasi”).

The value of the Group’s land and buildings based on the latest available property tax assessment was Rp 1,936,201 (2015: Rp 1,829,284). The difference in fixed assets’ carrying value between NJOP and carrying amount was mostly contributed by land and buildings. The fair value of land and buildings based on fair value hierarchy Level 2 (“observable market data”).

Sebagian tanah dan bangunan digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan pinjaman jangka pendek seperti diungkapkan pada Catatan 13.

Certain land and buildings are used for collateral for short-term loans as disclosed in the Note 13.

Pada tanggal 31 Desember 2016, kendaraan bermotor yang disewakan untuk sewa operasi dengan nilai buku bersih sejumlah Rp 620.192 (2015: Rp 673.953) dijaminkan untuk pinjaman jangka panjang seperti yang diungkapkan pada Catatan 18.

As at 31 December 2016, motor vehicles leased out under operating lease with a net book value of Rp 620,192 (2015: Rp 673,953) have been used as collateral for long-term loans as disclosed in Note 18.

Seluruh aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan dengan jumlah pertanggungan asuransi sebesar Rp 1.936.201 pada tanggal 31 Desember 2016 (2015: Rp 1.636.823), yang menurut Direksi cukup untuk menutupi kerugian.

Fixed assets, except for land, were insured for a sum of Rp 1,936,201 as at 31 December 2016 (2015: Rp 1,636,823), which the Directors believe is sufficient to cover losses.

Jumlah harga perolehan aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan adalah sebesar Rp 97.572 (2015: Rp 74.980).

The acquisition costs of fixed assets which have been fully depreciated and are still being used amounting to Rp 97,572 (2015: Rp 74,980).

Page 162: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/42 - Schedule

12. PROPERTI INVESTASI 12. INVESTMENT PROPERTIES 2016 Pada awal Pada akhir tahun/At tahun/ beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ At end of the year Additions Disposals Reclassification of the year Biaya perolehan Acquisition cost Tanah 10,514 - - - 10,514 Land Bangunan 23 - - - 23 Buildings 10,537 - - - 10,537 Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Bangunan (7) (1) - - (8) Buildings Nilai buku bersih 10,530 10,529 Net book value

2015 Pada awal Pada akhir tahun/At tahun/ beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ At end of the year Additions Disposals Reclassification of the year Biaya perolehan Acquisition cost Tanah 10,514 - - - 10,514 Land Bangunan 23 - - - 23 Buildings 10,537 - - - 10,537 Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation

Bangunan (6) (1) - - (7) Buildings Nilai buku bersih 10,531 10,530 Net book value

Properti investasi dicatat berdasarkan biaya perolehan.

Investment properties are recorded based on historical cost.

Beban penyusutan selama tahun 2016 sejumlah Rp 1 (2015: Rp 1) telah dibebankan sebagai beban umum dan administrasi.

Depreciation expense for the year 2016 of Rp 1 (2015: Rp 1) was charged as general and administration expenses.

Nilai dari tanah dan bangunan Grup pada tanggal 31 Desember 2013 berdasarkan laporan penilaian dari penilai independen tanggal 17 Februari 2014 adalah sebesar Rp 82.293. Nama penilai independen adalah KJPP Maulana, Andesta & Rekan. Nilai wajar properti investasi berdasarkan hirarki nilai wajar Tingkat 3 (“data pasar yang tidak dapat diobservasi”).

The value of the Group’s land and buildings as at 31 December 2013 based on the appraisal report dated 17 February 2014 from an independent appraiser was Rp 82,293. The name of the independent appraiser is KJPP Maulana, Andesta & Rekan. The fair value of investment property based on fair value hierarchy Level 3 (“unobservable market data”).

Page 163: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/43 - Schedule

13. PINJAMAN JANGKA PENDEK 13. SHORT-TERM LOANS Jumlah fasilitas/

Facility amount Jumlah pinjaman/

Loan amount Jatuh tempo fasilitas/

Maturity date of the facility

2016

2015

2016

2015

2016

2015

Pihak berelasi/Related party Revolving Juni - Juli/ Juni - Juli/ PT Bank Permata Tbk 72,300 72,300 4,271 59,392 June - July 2017 June - July 2016 Pihak ketiga/Third parties Revolving Bank of Tokyo-Mitsubishi September/ September/ UFJ, Ltd 200,000 200,000 130,032 180,000 September 2017 September 2016

The Hongkong and Shanghai September/ September/ Banking Corporation, Ltd 200,000 200,000 30,000 140,000 September 2017 September 2016 Agustus- Februari- September/ September/ August - February- PT Bank Central Asia Tbk 343,800 1,325,800 44,389 134,515 September 2017 September 2016

Maret 2017- Maret- Maret 2018/ December/

PT Bank Mandiri March 2017- March- (Persero) Tbk 1,299,000 1,299,000 174,119 44,729 March 2018 December 2016 Mei/ PT Bank OCBC NISP Tbk - 10,000 - - - May 2016 Juni - Juni - Desember/ Desember/ PT Bank Mizuho June - June - Indonesia 125,000 125,000 40,000 - December 2017 December 2016 2,167,800 3,159,800 418,540 499,244 Cerukan/Overdrafts Agustus - Januari- Oktober/ September/ August - January- PT Bank Central Asia Tbk 18,500 20,500 577 3,496 October 2017 September 2016 PT Bank Mandiri Maret/ Desember/ (Persero) Tbk 30,000 30,000 - - March 2018 December 2018 48,500 50,500 577 3,496

2,288,600 3,282,600 423,388 562,132

Fasilitas-fasilitas pinjaman ini dalam mata uang Rupiah dan dipergunakan untuk modal kerja kegiatan usaha Grup.

The loan facilities are in Rupiah and used for the Group’s working capital.

Pada tahun 2016, pinjaman jangka pendek di atas dalam mata uang Rupiah dan dikenakan bunga berkisar antara 7,75% - 12,00% per tahun (2015: 9,50% - 12,33% per tahun).

In 2016, the above short-term loans were denominated in Rupiah and bore interest at rates ranging from 7.75% - 12.00% per annum (2015: 9.50% - 12.33% per annum).

Page 164: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/44 - Schedule

13. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) 13. SHORT-TERM LOANS (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2016, pinjaman jangka pendek sejumlah Rp 423.388 (2015: Rp 562.132) yang diperoleh Grup dijamin dengan piutang usaha, deposito, persediaan dan aset tetap (lihat Catatan 5, 6 dan 11).

As at 31 December 2016, the short-term loans of Rp 423,388 (2015: Rp 562,132) obtained by the Group were secured by trade receivables, deposits, inventories and fixed assets (see Notes 5, 6 and 11).

Berikut ini rincian jaminan dari pinjaman jangka pendek Grup:

The details of collateral from the Group’s short-term loans are as follows:

Kreditur/Creditor Jaminan/Collateral

PT Bank Permata Tbk Tanah, bangunan, kendaraan bermotor, deposito atau piutang usaha/Land, building, motor vehicles, time deposits or trade receivables

Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd Tidak ada/None

The Hongkong and Shanghai Banking

Corporation, Ltd Tidak ada/None

PT Bank Central Asia Tbk Tanah, bangunan, kendaraan bermotor, piutang

usaha atau deposito/Land, buildings, motor vehicles, trade receivables, or time deposits

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Tanah, bangunan, kendaraan bermotor, dan

piutang usaha/Land, buildings, motor vehicles, and trade receivables

PT Bank Mizuho Indonesia Tidak ada/None Sesuai dengan perjanjian pinjaman, Grup diwajibkan untuk memenuhi persyaratan tertentu dan kewajiban penyampaian laporan dalam hal pembagian dividen, perubahan modal dan pemegang saham, perubahan susunan Direksi dan Komisaris, perubahan kegiatan bisnis utama, investasi, dan perolehan pinjaman baru dari bank lain. Selain itu, Grup diwajibkan untuk memenuhi persyaratan keuangan tertentu, seperti kewajiban rasio keuangan.

As specified by the loan agreements, the Group is required to comply with certain covenants and reporting obligations in respect of dividend payments, changes of capital and shareholders, changes of Directors and Commissioners, changes of main business activities, investments, and new loan facilities obtained from other banks. In addition, the Group is obligated to comply with certain financial covenants such as financial ratio covenants.

Page 165: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/45 - Schedule

13. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) 13. SHORT-TERM LOANS (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Grup memiliki fasilitas pinjaman berikut yang belum digunakan:

As at 31 December 2016 and 2015, the Group had the following undrawn borrowing facilities:

2016 2015

Revolving Revolving PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1,124,881 1,254,270 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk 299,411 1,191,286 PT Bank Central Asia Tbk The Hongkong and Shanghai The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Ltd 170,000 60,000 Banking Corpporation, Ltd PT Bank Mizuho Indonesia 85,000 125,000 PT Bank Mizuho Indonesia Bank of Tokyo- Bank of Tokyo- Mitsubishi UFJ, Ltd 69,968 20,000 Mitsubishi UFJ, Ltd PT Bank Permata Tbk 68,029 12,908 PT Bank Permata Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk - 10,000 PT Bank OCBC NISP Tbk Cerukan Overdraft PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 30,000 30,000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk 17,923 17,004 PT Bank Central Asia Tbk

1,865,212 2,720,468

14. UTANG USAHA 14. TRADE PAYABLES 2016 2015

Pihak ketiga 343,688 175,571 Third parties Pihak berelasi 141,811 90,817 Related parties 485,499 266,388

Seluruh utang usaha adalah dalam mata uang Rupiah. Karena sifatnya yang jangka pendek, nilai wajar utang usaha diperkirakan sama dengan nilai tercatatnya.

All trade payables are denominated in Rupiah. Due to its short-term nature, its carrying amount approximates their fair value.

Tidak ada jaminan yang diberikan atas utang usaha Grup.

There is no security given on the Group trade payables.

Lihat Catatan 29 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.

Refer to Note 29 for details of balances and transactions with related parties.

Page 166: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/46 - Schedule

15. UANG MUKA KONSUMEN 15. CUSTOMER ADVANCES

Uang muka konsumen merupakan uang muka yang diterima dari pelanggan pihak ketiga sehubungan dengan penjualan dan penyewaan kendaraan bermotor.

Customer advances represent advances received from third party customers related to sales and rental of motor vehicles.

16. UTANG LAIN-LAIN 16. OTHER PAYABLES 2016 2015 Pihak ketiga Third parties Pembelian aset tetap 24,732 36,909 Purchases of fixed assets Uang jaminan konsumen 12,451 535 Customer security deposits Bonus sub-dealers 5,397 7,396 Sub-dealers bonuses Program pemasaran 3,616 2,896 Marketing programme Uang muka insentif asuransi Advances for insurance and dan pembiayaan 1,965 3,204 leasing incentives Kompensasi layanan After sales service purna jual dealer 1,382 1,306 dealer compensation Liabilitas derivatif 444 - Derivative liabilities Lain-lain 2,950 2,792 Others 52,937 55,038 Pihak berelasi Related parties Uang muka insentif asuransi Advances for insurance and dan pembiayaan 4,232 3,806 leasing incentives Lain-lain 2,062 979 Others 6,294 4,785 59,231 59,823

Lihat Catatan 29 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.

Refer to Note 29 for details of balances and transactions with related parties.

Grup mengadakan perjanjian interest rate swap dengan PT Bank Mizuho Indonesia dimana Grup akan membayar bunga pada tingkat suku bunga tetap dan menerima bunga pada tingkat suku bunga mengambang.

The Group has entered into an interest rate swap agreement with PT Bank Mizuho Indonesia under which the Group will pay interest at fixed rates and receive interest at floating rates.

Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah nosional swap tingkat suku bunga Grup adalah Rp 29.973 (2015: Rp 64.944).

As at 31 December 2016, notional amount of the Group’s interest rate swaps was Rp 29,973 (2015: Rp 64,944).

Page 167: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/47 - Schedule

16. UTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 16. OTHER PAYABLES (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, secara berturut-turut, Grup memiliki liabilitas derivatif sejumlah Rp 444 yang dicatat pada akun hutang lain-lain dan piutang derivatif sejumlah Rp 312 yang dicatat pada akun piutang lain-lain.

As at 31 December 2016 and 2015, the Group had derivative payable balance of Rp 444 which was recorded as other payables and derivative receivable balance of Rp 312 which was recorded as other receivables, respectively.

17. AKRUAL DAN LIABILITAS IMBALAN KERJA

JANGKA PENDEK 17. ACCRUALS AND SHORT-TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES

Akrual Accruals

2016 2015

Layanan purna jual 8,225 7,589 After sales service Iklan dan pemasaran 4,608 5,282 Advertising and promotion Beban bunga 3,732 4,926 Interest expenses Penyimpanan dan distribusi 2,953 905 Storage and distribution Jasa profesional 1,865 1,764 Professional fees Sewa 1,423 798 Rentals Perbaikan dan pemeliharaan 1,269 1,171 Repair and maintenance Perantara 361 1,954 Mediator Lain-lain 9,776 8,899 Others 34,212 33,288

Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits liabilities

2016 2015

Bonus, insentif dan gaji 68,252 40,270 Bonuses, incentives and salaries Bagian jangka pendek atas liabilitas Current portion of long-term imbalan kerja jangka panjang 7,715 8,667 employee benefits liabilities 75,967 48,937

Lihat Catatan 29 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.

Refer to Note 29 for details of balances and transactions with related parties.

Page 168: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/48 - Schedule

18. PINJAMAN JANGKA PANJANG 18. LONG-TERM LOANS Jumlah fasilitas/

Facility amount Jumlah pinjaman/

Loan amount Periode pinjaman/

Loan term

2016

2015

2016

2015

2016

2015

Non revolving

Mei 2013- Mei 2013- Desember 2020/ Juli 2019/ PT Bank Mandiri May 2013- May 2013- (Persero) Tbk 700,000 500,000 267,219 266,217 December 2020 July 2019 Desember 2014- Desember 2014- Maret 2018/ Maret 2018/ December 2014- December 2014- PT Bank ANZ Indonesia 120,000 120,000 76,087 99,918 March 2018 March 2018 September 2014- September 2014- Agustus 2019/ Oktober 2018/ September 2014 September 2014 PT Bank DBS Indonesia 200,000 200,000 143,465 95,253 August 2019 August 2018 Oktober 2014- April 2013-

Oktober 2017 Oktober 2017 October 2014/ April 2013- PT Bank Mizuho Indonesia 50,000 100,000 29,973 64,944 October 2017 October 2017 November 2015- November 2015- November 2019/ November 2019/ November 2015- November 2015- PT Bank Central Asia Tbk 100,000 100,000 8,855 12,642 November 2019 November 2019

Agustus 2016- April 2013- Oktober 2019/ November 2016/ August 2016- April 2013- PT BCA Finance 49,996 77,415 45,422 12,318 October 2019 November 2016

1,219,996 1,097,415 571,021 551,292

Revolving Januari 2014- Maret 2012- September 2018/ September 2018/ PT Bank Negara Indonesia January 2014- March 2012-

(Persero) Tbk 300,000 300,000 102,701 178,786 September 2018 September 2018 1,519,996 1,397,415 673,722 730,078

Terdiri dari: Consists of: 2016 2015

Bagian jangka pendek 292,827 221,733 Current portion Bagian jangka panjang 380,895 508,345 Non-current portion 673,722 730,078

Fasilitas-fasilitas pinjaman ini dalam mata uang Rupiah dan dipergunakan untuk belanja barang modal Grup sehubungan dengan pembelian kendaraan bermotor.

The loan facilities are denominated in Rupiah and used for the Group’s capital expenditures related to the purchase of motor vehicles.

Pada tahun 2016, pinjaman jangka panjang di atas dalam mata uang Rupiah, dan dikenakan bunga berkisar antara 8,34% - 13,00% per tahun (2015: 8,34% - 13,00% per tahun).

In 2016, the above long-term loans were denominated in Rupiah, and subject to interest rates ranging from 8.34% - 13.00% per annum (2015: 8.34% - 13.00% per annum).

Page 169: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/49 - Schedule

18. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM LOANS (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2016, pinjaman jangka panjang sejumlah Rp 673.722 (2015: Rp 730.078) yang diperoleh Grup dijamin dengan aset tetap Grup (lihat Catatan 11).

As at 31 December 2016, long-term loans of Rp 673,722 (2015: Rp 730,078) were secured by the Group’s fixed assets (refer to Note 11).

Berikut ini rincian jaminan dari pinjaman jangka panjang Grup:

The details of collateral from the Group’s long-term loans are as follows:

Kreditur/Creditor Jaminan/Collateral

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank ANZ Indonesia, PT Bank DBS Indonesia, PT Bank Mizuho Indonesia, PT Bank Central Asia Tbk, PT BCA Finance, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Kendaraan bermotor yang disewakan melalui sewa operasi yang dibiayai oleh kreditur/Motor vehicles leased out under operating lease which are funded by the creditor

Sesuai dengan perjanjian pinjaman, Grup diwajibkan untuk memenuhi persyaratan tertentu dan kewajiban penyampaian laporan dalam hal pembagian dividen, perubahan modal dan pemegang saham, perubahan susunan Direksi dan Komisaris, perubahan kegiatan bisnis utama, investasi, dan perolehan pinjaman baru dari bank lain. Selain itu, Grup juga diwajibkan untuk memenuhi persyaratan keuangan tertentu, seperti kewajiban rasio keuangan.

As specified by the loan agreements, the Group is required to comply with certain covenants and reporting obligations in respect of dividend payments, changes of capital and shareholders, changes of Directors and Commissioners, changes of main business activities, investments, and new loan facilities obtained from other banks. In addition, the Group is also obligated to comply with certain financial covenants such as financial ratio covenants.

Grup memiliki fasilitas pinjaman berikut yang belum digunakan:

The Group has the following undrawn borrowing facilities:

2016 2015

Non revolving Non revolving PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 155,731 153,296 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk 86,979 86,979 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank DBS Indonesia - 84,287 PT Bank DBS Indonesia Revolving Revolving

PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 197,299 120,522 (Persero) Tbk

440,009 445,084

Jumlah pembayaran pokok pinjaman yang dilakukan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 253.417 dan Rp 275.049.

The amount of repayments of loan principals made for the years ended 31 December 2016 and 2015 were Rp 253,417 and Rp 275,049, respectively.

Page 170: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/50 - Schedule

19. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG

19. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES

Mutasi liabilitas imbalan kerja yang diakui pada

laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

The movement in employee benefits liabilities in the consolidated statements of financial position is as follows:

2016 2015 Saldo awal 107,708 99,246 Beginning balance Dibebankan pada tahun berjalan 18,840 24,093 Expense charged during the year Imbalan yang dibayarkan (9,956) (4,799) Benefits paid Keuntungan aktuarial Actuarial gains yang diakui pada pendapatan recognised in other komprehensif lainnya (3,481) (10,832) comprehensive income Saldo akhir 113,111 107,708 Ending balance Dikurangi: Less: Bagian lancar (Catatan 17) (7,715) (8,667) Current portion (Note 17) Liabilitas imbalan kerja Long-term employee jangka panjang 105,396 99,041 benefits liabilities Jumlah yang diakui pada laporan posisi

keuangan konsolidasian ditentukan sebagai berikut:

The amounts recognised in the consolidated statements of financial position are determined as follows:

2016 2015 Nilai kini liabilitas 113,111 107,708 Present value of liabilities Jumlah yang diakui dalam laporan laba rugi

adalah sebagai berikut: The amounts recognised in the profit or loss

account are as follows: 2016 2015 Biaya jasa kini 11,377 10,856 Current service costs Biaya bunga 9,246 8,299 Interest costs Keuntungan atas penyelesaian (1,783) - Gain on settlement Biaya penghentian - 4,938 Termination cost 18,840 24,093

Page 171: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/51 - Schedule

19. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG (lanjutan)

19. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)

Pergerakan dari nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut:

The movement in the present value of defined benefit obligation is as follows:

2016 2015

Pada awal tahun 107,708 100,097 At the beginning of the year Penyesuaian tahun lalu - (851) Prior year adjustment Biaya jasa kini 11,377 10,856 Current service cost Biaya bunga 9,246 8,299 Interest cost Laba atas penyelesaian (1,783) - Gain on settlement Biaya penghentian - 4,938 Termination cost Pembayaran selama tahun berjalan (9,956) (4,799) Payment during the year Pengukuran ulang: Remeasurements:

- Keuntungan aktuarial Actuarial gain - dari perubahan from change in asumsi keuangan (1,292) (4,968) financial assumptions

- Keuntungan aktuarial Actuarial gain - dari penyesuaian from change in pengalaman (2,189) (5,864) experience adjustment

Pada akhir tahun 113,111 107,708 At the end of the year

Liabilitas imbalan kerja dihitung oleh aktuaris

independen, PT Milliman Indonesia, dalam laporan aktuarianya tanggal 23 Februari 2017 (2015: 26 Februari 2016).

The employee benefits liabilities were calculated by an independent actuary, PT Milliman Indonesia, in its report dated 23 February 2017 (2015: 26 February 2016).

Liabilitas imbalan kerja ditentukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit dengan asumsi aktuarial utama sebagai berikut:

The employee benefits liabilities were determined using the Projected Unit Credit method with the principal actuarial assumptions as follows:

2016 2015

Tingkat diskonto 8.00% 9.00% Discount rate Kenaikan gaji di masa datang 7.00% 8.00% Future salary increases Tingkat mortalitas TMI III 2011 TMI III 2011 Mortality rate

Melalui program imbalan pasti yang dimiliki, Grup terpengaruh oleh beberapa risiko sebagai berikut:

Through its defined benefit pension plans, the Group is exposed to a number of risks, which are detailed below:

a. Risiko suku bunga. Kewajiban imbalan pasti

yang dihitung berdasarkan PSAK 24 menggunakan tingkat diskonto obligasi. Jika tingkat diskonto tersebut turun, maka kewajiban imbalan pasti akan cenderung mengalami kenaikan.

a. Interest rate risk. The defined benefit obligation calculated under SFAS 24 uses a discount rate on bond yields. If bond yields fall, the defined benefit will tend to increase.

b. Risiko inflasi atas gaji. Kenaikan aktual atas

inflasi dibandingkan dengan tingkat kenaikan gaji akan membuat kewajiban imbalan pasti menjadi lebih tinggi.

b. Salary inflation risk. Higher actual increase than expected increase in salary will increase the defined benefit obligation.

Page 172: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/52 - Schedule

19. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG (lanjutan)

19. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)

Sensitivitas dari kewajiban imbalan pasti terhadap perubahan asumsi aktuarial utama adalah sebagai berikut:

The sensitivity of the defined benefit obligation to changes in the weighted principal assumptions is as follow:

Dampak kepada nilai kini kewajiban imbalan pasti/

Impact of present value defined benefit obligation Perubahan asumsi/ Kenaikan asumsi/ Penurunan asumsi/ Change in assumption Increase in assumption Decrease in assumption

Tingkat diskonto 1% Penurunan sebesar/ Kenaikan sebesar/ Discount rate

Decrease by Rp 9,862 Increase by Rp 11,511 Tingkat kenaikan gaji 1% Kenaikan sebesar/ Penurunan sebesar/ Salary increase

Increase by Rp 13,525 Decrease by Rp 11,741

Analisa sensitivitas didasarkan pada perubahan atas satu asumsi aktuarial dimana asumsi lainnya dianggap konstan. Dalam prakteknya, hal ini jarang terjadi dan perubahan beberapa asumsi mungkin saling berkorelasi. Dalam perhitungan sensitivitas kewajiban imbalan pasti atas asumsi aktuarial utama, metode yang sama (perhitungan nilai kini kewajiban imbalan pasti dengan menggunakan metode projected unit credit di akhir periode) telah diterapkan seperti dalam penghitungan kewajiban pensiun yang diakui dalam laporan posisi keuangan.

The sensitivity analyses are based on a change in an assumption while holding all other assumptions constant. In practice, this is unlikely to occur, and changes in some of the assumptions may be correlated. When calculating the sensitivity of the defined benefit obligation to significant actuarial assumptions, the same method (present value of the defined benefit obligation calculated with the projected unit credit method at the end of the reporting period) has been applied as when calculating the pension liability recognised within the statement of financial position.

Durasi rata-rata tertimbang dari kewajiban imbalan pasti adalah 12,4 tahun.

The weighted average duration of the defined benefit obligation is 12.4 years.

20. MODAL SAHAM 20. SHARE CAPITAL

Komposisi pemegang saham Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s shareholders as at 31 December 2016 and 2015 was as follows:

31 Desember/December 2016

Jumlah saham ditempatkan dan disetor

penuh/ Number of

shares issued and

fully paid

Persentase kepemilikan/ Percentage

of ownership

(%) Jumlah/ Amount

PT Tunas Andalan Pratama 2,396,009,000 42.94 59,900 PT Tunas Andalan Pratama Jardine Cycle & Carriage Ltd 2,476,009,000 44.37 61,900 Jardine Cycle & Carriage Ltd Masyarakat 707,982,000 12.69 17,700 Public 5,580,000,000 100.00 139,500

Page 173: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/53 - Schedule

20. MODAL SAHAM (lanjutan) 20. SHARE CAPITAL (continued) 31 Desember/December 2015

Jumlah saham ditempatkan dan disetor

penuh/ Number of

shares issued and

fully paid

Persentase kepemilikan/ Percentage

of ownership

(%) Jumlah/ Amount

PT Tunas Andalan Pratama 2,536,317,700 45.45 63,408 PT Tunas Andalan Pratama Jardine Cycle & Carriage Ltd 2,446,009,000 43.84 61,150 Jardine Cycle & Carriage Ltd Masyarakat 596,673,300 10.69 14,917 Public Debby Katharina Setiawan Debby Katharina Setiawan (Komisaris) 1,000,000 0.02 25 (Commissioner) 5,580,000,000 100.00 139,500

21. TAMBAHAN MODAL DISETOR 21. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL Rincian akun ini pada tanggal 31 Desember 2016

dan 2015 adalah sebagai berikut:

The account details as at 31 December 2016 and 2015 are as follows:

2016 2015 Agio saham atas setoran modal Share premium arising from yang berasal dari selisih yang an excess of payments for diterima atas nilai nominal saham 1,100 1,100 share capital over par value Difference between amounts Selisih antara nilai yang diakui initially recognised for the tax sebagai aset dan liabilitas amnesty assets and the pengampunan pajak 12,613 - related tax amnesty liabilities 13,713 1,100 22. PENGGUNAAN LABA 22. PROFIT DISTRIBUTIONS a) Saldo laba yang dicadangkan a) Appropriated retained earnings

Cadangan wajib telah dibentuk sesuai dengan Undang-Undang No. 40/2007 mengenai Perseroan Terbatas, yang mengharuskan perseroan di Indonesia untuk membuat penyisihan cadangan wajib untuk ditentukan penggunaannya sebesar sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal perseroan yang ditempatkan dan disetor penuh. Undang-Undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk mencapai cadangan wajib minimum tersebut.

A general reserve has been established in accordance with the Indonesian Limited Company Law No. 40/2007 which requires Indonesian companies to set up a general reserve amounting to at least 20% of the Company’s issued and paid up share capital. There is no set period of time over which this amount should be accumulated.

Page 174: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/54 - Schedule

22. PENGGUNAAN LABA (lanjutan) 22. PROFIT DISTRIBUTIONS (continued) a) Saldo laba yang dicadangkan (lanjutan) a) Appropriated retained earnings

(continued)

Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 21 April 2016 menyetujui penyisihan saldo laba tahunan sejumlah Rp 2.911 dari laba tahun 2015 sebagai cadangan wajib (2015: Rp 2.531 dari laba tahun 2014). Saldo cadangan wajib pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp 34.155 (2015: Rp 31.244).

The General Shareholders Meeting on 21 April 2016 approved the allocation of Rp 2,911 from 2015 net profit to the general reserve (2015: Rp 2,531 from 2014 profit). The balance of the general reserve as at 31 December 2016 was Rp 34,155 (2015: Rp 31,244).

b) Dividen per lembar saham b) Dividend per share

Deklarasi dividen kas selama tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

Declarations of cash dividend during 2016 and 2015 were as follows:

Dividen per saham/

Dividend per share Tanggal deklarasi/ (Rupiah penuh/ Declaration date full Rupiah) 2016 2015

17 November/ Dividen interim - 2016 November 2016 10 55,800 - Interim dividend - 2016 Dividen final - 2015 21 April/April 2016 12 66,960 - Final dividend - 2015

23 November/

Dividen interim - 2015 November 2015 4 - 22,320 Interim dividend - 2015 Dividen final - 2014 22 April/April 2015 10 - 55,800 Final dividend - 2014

23. PENDAPATAN BERSIH 23. NET REVENUE 2016 2015 Kendaraan bermotor 12,203,214 10,088,444 Motor vehicles Suku cadang, perlengkapan Spare parts, motor vehicles kendaraan bermotor dan accessories and workshop jasa perbaikan 592,064 513,303 services Sewa operasi 351,392 337,549 Operating lease income Penjualan kendaraan bermotor Sales of ex-rental eks-sewa 153,770 140,515 motor vehicles Jasa pengemudi 135,758 131,978 Driver services Jasa lelang 6,296 4,359 Auction fee Jasa distribusi unit 116 2,046 Distribution unit services 13,442,610 11,218,194 Dikurangi: Less: Potongan penjualan (988,838) (1,060,929) Sales discounts 12,453,772 10,157,265

Page 175: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/55 - Schedule

23. PENDAPATAN BERSIH (lanjutan) 23. NET REVENUE (continued)

Tidak ada pendapatan dari pihak yang berelasi dan pelanggan individu yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan bersih.

No revenue earned from related parties or any individual customer exceeded 10% of the total net revenue.

Lihat Catatan 29 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.

Refer to Note 29 for details of balances and transactions with related parties.

24. BEBAN POKOK PENDAPATAN 24. COST OF REVENUE 2016 2015

Dealer otomotif Automotive dealerships Persediaan awal 894,926 950,534 Beginning balance of inventory Pembelian 10,768,297 8,807,138 Purchases Persediaan tersedia untuk dijual 11,663,223 9,757,672 Inventory available for sale Persediaan akhir (1,185,646) (894,926) Ending balance of inventory Beban pokok kendaraan bermotor Cost of motor vehicles and

dan sparepart yang dijual 10,477,577 8,862,746 spare parts sold Beban jasa perbaikan 366,841 66,876 Workshop services expenses

Net (reversal of)/ (Pembalikan)/penyisihan bersih provision for obsolete persediaan usang dan tidak lancar (805) (13,948) and slow moving inventories

10,843,613 8,915,674 Jasa sewa Rental services Penyusutan aset tetap 221,409 218,370 Depreciation of fixed assets Beban pengemudi 126,191 117,333 Driver expenses Kendaraan bermotor bekas 72,035 81,321 Used motor vehicle Asuransi 21,842 24,171 Insurances Pajak dan perijinan 20,571 15,757 Tax and permits Perbaikan dan pemeliharaan 19,617 13,497 Repair and maintenance Sewa 4,035 2,579 Rental Lain-lain 7,976 17,999 Others

493,676 491,027 11,337,289 9,406,701

Pembelian dari pihak berelasi melebihi 10% dari pembelian. Lihat Catatan 29 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi.

Purchases made from related parties exceeded 10% of purchases. Refer to Note 29 for details of transactions with related parties.

Page 176: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/56 - Schedule

25. BEBAN PENJUALAN, UMUM DAN ADMINISTRASI

25. SELLING, GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSES

2016 2015 Beban penjualan 386,593 363,477 Selling expenses General and administration Beban umum dan administrasi 271,553 245,063 expenses 658,146 608,540 Rincian berdasarkan sifat: Details by nature: Gaji dan tunjangan 404,129 375,798 Salaries and allowances Penyusutan 44,746 47,451 Depreciation Beban pemasaran Marketing and dan distribusi 41,762 47,703 distribution expenses Iklan dan promosi 23,474 19,365 Advertising and promotion Sewa 23,472 19,852 Rentals Perbaikan dan pemeliharaan 22,557 18,378 Repair and maintenance Beban kantor 17,582 16,189 Office expenses Pajak dan perijinan 13,166 11,559 Tax and permits Keamanan 12,345 10,187 Securities Utilitas 11,998 11,269 Utilities Alat tulis dan percetakan 8,456 7,043 Stationery and printing Telekomunikasi 8,121 7,490 Telecommunications Perjalanan dinas 7,794 6,507 Travel Penyisihan/(pembalikan penyisihan) Provision/(reversal of provision) for atas penurunan piutang lain-lain 4,583 (1,905) impairment of other receivables Jasa profesional 4,090 4,014 Professional fees Rekruitmen dan pelatihan 3,210 3,486 Recruitment and training Penyisihan atas Provision for impairment penurunan nilai piutang usaha 2,658 3 of trade receivables Asuransi 2,524 2,750 Insurance Lain-lain 1,479 1,401 Others 658,146 608,540 26. BIAYA KEUANGAN 26. FINANCE COSTS

2016 2015 Beban bunga 84,010 103,259 Interest expense 27. PENGHASILAN LAINNYA – BERSIH 27. OTHER INCOME - NET 2016 2015 Insentif asuransi dan pembiayaan 137,250 134,020 Insurance and leasing incentives Penghasilan sewa 2,276 1,894 Rental income Lain-lain - bersih 2,930 13,886 Others - net 142,456 149,800

Lihat Catatan 29 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.

Refer to Note 29 for details of balances and transactions with related parties.

Page 177: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/57 - Schedule

28. LABA PER SAHAM 28. EARNINGS PER SHARE

Laba per saham dihitung dengan membagi laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama setahun.

Earnings per share is calculated by dividing the profit attributable to the owners of the parent by the weighted-average number of common shares outstanding during the year.

2016 2015 Laba yang diatribusikan kepada Profit attributable to the owners

pemilik entitas induk 551,741 291,144 of the parent Jumlah saham yang beredar Number of shares outstanding (jumlah saham seluruhnya) 5,580,000,000 5,580,000,000 (full number of shares) Laba per saham - dasar Earnings per share - basic dan dilusian (Rupiah penuh) 99 52 and diluted (full Rupiah)

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Perseroan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang dilutif. Oleh karena itu, laba per saham dilusian sama dengan laba per saham dasar.

As at 31 December 2016 and 2015, the Company had no potential dilutive ordinary shares. Therefore, the diluted earnings per share is equivalent to the basic earnings per share.

29. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI 29. RELATED PARTY INFORMATION

Dalam kegiatan usahanya, Grup mengadakan transaksi dengan pihak-pihak berelasi, sebagai berikut:

In the normal course of business, the Group engages in transactions with related parties, as follows:

a. Sifat hubungan dan transaksi a. Nature of relationships and transactions

Pihak berelasi/Related parties Sifat transaksi/Nature of transactions Entitas anak dari pemegang saham/ Subsidary from the shareholders

PT Astra International Tbk Transaksi pembelian/Purchase transactions Transaksi penjualan/Sales transactions Penggantian beban/Reimbursement of expenses Pembelian aset tetap/Purchase of fixed assets

Entitas pengendalian bersama tidak langsung dari pemegang saham/Indirect jointly controlled entities from the shareholders

PT Astra Honda Motor Transaksi pembelian/Purchase transactions Transaksi penjualan/Sales transactions Penggantian beban/Reimbursement of expenses

PT Bank Permata Tbk Penempatan kas di bank dan deposito berjangka, dan pinjaman/Placement of cash in bank and time deposit, and loan Pendapatan sewa operasi/Operating lease income Transaksi penjualan/Sales transactions Beban bunga/Interest expense

PT Toyota Astra Motor Transaksi pembelian/Purchase transactions Pembelian aset tetap/Purchase of fixed assets

Page 178: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/58 - Schedule

29. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI (lanjutan)

29. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

a. Sifat hubungan dan transaksi (lanjutan) a. Nature of relationships and transactions

(continued) Pihak berelasi/Related parties Sifat transaksi/Nature of transactions Entitas anak tidak langsung dari pemegang saham/Indirect subsidiary entities from the shareholders PT Mercindo Autorama Pembelian aset tetap/Purchase of fixed assets Transaksi penjualan/Sales transactions

PT Astra Credit Company Insentif asuransi dan pembiayaan/Insurance and leasing (sebelumnya/previously incentives PT Astra Sedaya Finance)

PT Federal International Finance Insentif asuransi dan pembiayaan/Insurance and leasing incentives

Uang muka insentif asuransi dan pembiayaan/Advances for insurance and leasing incentives

PT Toyota Astra Financial Service Insentif asuransi dan pembiayaan/Insurance and leasing incentives

PT Astra Graphia Tbk Transaksi penjualan/Sales transactions Pembelian aset tetap/Purchase of fixed assets PT Asuransi Astra Buana Transaksi penjualan/Sales transactions Entitas asosiasi tidak langsung dari pemegang saham/Indirect associate entities from the shareholders PT Astra Daihatsu Motor Transaksi penjualan/Sales transactions Pembelian aset tetap/Purchase of fixed assets

PT Isuzu Astra Motor Indonesia Transaksi pembelian/Purchase transactions Pembelian aset tetap/Purchase of fixed assets Penggantian beban/Reimbursement of expenses Entitas asosiasi/Associate PT Mandiri Tunas Finance Penggantian beban/Reimbursement of expenses Pendapatan sewa operasi/Operating lease income Insentif asuransi dan pembiayaan/Insurance and leasing incentives Transaksi penjualan/Sales transactions Personil manajemen kunci/ Key management Personnel

Dewan Komisaris dan Direksi/ Imbalan kerja/Employee benefits Board of Commisioners and Board of Directors

Page 179: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/59 - Schedule

29. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI (lanjutan)

29. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

b. Saldo dan transaksi dengan pihak

berelasi b. Balances and transactions with related

parties 2016 2015 Aset Assets Kas dan setara kas Cash and cash equivalents (lihat Catatan 4) (refer to Note 4) PT Bank Permata Tbk 3,506 1,642 PT Bank Permata Tbk Piutang usaha Trade receivables (lihat Catatan 5) (refer to Note 5) PT Astra International Tbk 9,246 16,345 PT Astra International Tbk PT Bank Permata Tbk 1,539 3,595 PT Bank Permata Tbk PT Astra Daihatsu Motor 514 363 PT Astra Daihatsu Motor Lain-lain Others (masing-masing di bawah (below 0.5% of 0,5% dari modal disetor) 3,601 2,686 paid-in capital each) Piutang lain-lain Other receivables PT Astra International Tbk 29,868 81,607 PT Astra International Tbk PT Federal International PT Federal International Finance 10,046 14,834 Finance PT Mandiri Tunas Finance 944 2,727 PT Mandiri Tunas Finance PT Isuzu Astra Motor PT Isuzu Astra Motor Indonesia 1,305 2,188 Indonesia PT Astra Honda Motor 7,087 5,086 PT Astra Honda Motor Lain-lain Others (masing-masing di bawah (below 0.5% of 0,5% dari modal disetor) 666 883 paid-in capital each) Deposito berjangka Restricted yang dibatasi penggunaannya time deposits PT Bank Permata Tbk 13,861 13,279 PT Bank Permata Tbk 82,183 165,286 Persentase terhadap jumlah aset 1.65% 3.79% Percentage of total assets

Page 180: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/60 - Schedule

29. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI (lanjutan)

29. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

b. Saldo dan transaksi dengan pihak

berelasi (lanjutan) b. Balances and transactions with related

parties (continued) 2016 2015 Liabilitas Liabilities Pinjaman jangka pendek Short-term loans (lihat Catatan 13) (refer to Note 13) PT Bank Permata Tbk 4,271 59,392 PT Bank Permata Tbk Utang usaha Trade payables (lihat Catatan 14) (refer to Note 14) PT Astra Honda Motor 96,303 69,903 PT Astra Honda Motor PT Astra International Tbk 18,845 8,749 PT Astra International Tbk PT Toyota Astra Motor 26,435 12,052 PT Toyota Astra Motor PT Isuzu Astra PT Isuzu Astra Motor Indonesia 228 113 Motor Indonesia Utang lain-lain Other payables (lihat Catatan 16) (refer to Note 16) PT Astra International Tbk 1,635 855 PT Astra International Tbk PT Mandiri Tunas Finance 1,226 - PT Mandiri Tunas Finance PT Federal PT Federal International International Finance 3,400 3,282 Finance Lain-lain Others (masing-masing di bawah (below 0.5% of paid-in 0,5% dari modal disetor) 33 648 capital each) Liabilitas imbalan kerja jangka Short-term employee benefits pendek liabilities Personil manajemen kunci 12,532 7,417 Key management personnel Liabilitas imbalan kerja jangka Long-term employee benefits panjang liabilities Personil manajemen kunci 12,960 6,432 Key management personnel 177,868 168,843 Persentase terhadap jumlah Percentage of total liabilitas 8.25% 8.52% liabilities

Page 181: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/61 - Schedule

29. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI (lanjutan)

29. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

b. Saldo dan transaksi dengan pihak

berelasi (lanjutan) b. Balances and transactions with related

parties (continued) 2016 2015

Laporan laba rugi Profit or loss Pendapatan bersih Net revenue PT Astra International Tbk 111,168 129,664 PT Astra International Tbk PT Bank Permata Tbk 59,713 47,264 PT Bank Permata Tbk PT Mandiri Tunas Finance 6,510 1,621 PT Mandiri Tunas Finance PT Asuransi Astra Buana 5,304 3,497 PT Asuransi Astra Buana PT Astra Daihatsu Motor 4,026 2,994 PT Astra Daihatsu Motor PT Mercindo Autorama 1,171 635 PT Mercindo Autorama PT Astra Graphia Tbk 1,153 644 PT Astra Graphia Tbk PT Astra Honda Motor 13 88 PT Astra Honda Motor Lain-lain Others (masing-masing di bawah (below 0.5% of 0,5% dari modal disetor) - 909 paid-in capital each) 189,058 187,316 Persentase terhadap pendapatan bersih 1.52% 1.84% Percentage of net revenue Pembelian barang Purchases of goods PT Toyota Astra Motor 5,898,057 1,063,116 PT Toyota Astra Motor PT Astra Honda Motor 677,878 1,032,528 PT Astra Honda Motor PT Astra International Tbk 429,997 5,321,715 PT Astra International Tbk PT Isuzu Astra Motor PT Isuzu Astra Motor Indonesia 55,426 56,106 Indonesia 7,061,358 7,473,465 Persentase terhadap total pembelian 65.57% 84.86% Percentage of total purcahses

Kompensasi manajemen kunci Key management compensation Beban kompensasi manajemen kunci atas jasa kepegawaian adalah sebagai berikut:

The compensation expenses of key management for employee services is shown below:

2016 2015 Dewan Dewan Direksi/ Komisaris/ Direksi/ Komisaris/ Board of Board of Board of Board of Directors Commissioners Directors Commissioners Gaji dan imbalan kerja Salaries and other

jangka pendek lainnya 19,289 1,863 15,218 2,125 short–term benefits Imbalan kerja Long-term jangka panjang 1,226 - 1,112 - employee benefits

20,515 1,863 16,330 2,125 Persentase terhadap jumlah Percentage of total employee beban imbalan kerja 3.84% 0.35% 4.35% 0.43% benefit expense

Page 182: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/62 - Schedule

29. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI (lanjutan)

29. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

b. Saldo dan transaksi dengan pihak

berelasi (lanjutan) b. Balances and transactions with related

parties (continued) 2016 2015

Penghasilan lain-lain - bersih Other income - net PT Federal International PT Federal International Finance 43,862 43,548 Finance PT Mandiri Tunas Finance 23,177 33,399 PT Mandiri Tunas Finance PT Astra Credit Company 11,763 7,811 PT Astra Credit Company PT Toyota Astra Financial PT Toyota Astra Financial Service 3,244 1,278 Service Lain-lain Others (masing-masing dibawah (below 0.5% of 0,5% dari modal disetor) 76 152 paid-in capital each) 82,122 86,188 Persentase terhadap total Percentage of penghasilan lainnya - bersih 57.65% 57.54% other income - net Pembelian aset tetap Purchases of fixed assets PT Astra International Tbk 24,183 49,796 PT Astra International Tbk PT Astra Graphia Tbk 2,872 2,941 PT Astra Graphia Tbk PT Mercindo Autorama 2,718 3,209 PT Mercindo Autorama PT Astra Daihatsu Motor - 411 PT Astra Daihatsu Motor PT Toyota Astra Motor - 219 PT Toyota Astra Motor 29,773 56,576 Persentase terhadap total Percentage of total purchases pembelian aset tetap 6.69% 11.54% of fixed assets Biaya keuangan Finance cost PT Bank Permata Tbk 3,145 3,392 PT Bank Permata Tbk Persentase terhadap total biaya keuangan 3.74% 3.28% Percentage of finance cost 30. INFORMASI SEGMEN 30. SEGMENT INFORMATION

Keseluruhan aktivitas usaha Grup berasal dari pasar lokal. Untuk tujuan pelaporan manajemen, pembuat keputusan operasional (”PKO”) menggunakan indikator kinerja yang dibagi dalam tiga kelompok usaha utama, yaitu otomotif, jasa sewa dan jasa keuangan. Kegiatan usaha tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Grup, sebagai berikut:

All the Group’s business activities are from local markets. For management reporting purposes, the chief operating decision-maker (”CODM”) uses performance indicator which is organised into three main business activities, namely automotive, rental services and financial services. These business activities are the basis on which the Group reports its primary segment information, as follows:

Page 183: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/63 - Schedule

30. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 30. SEGMENT INFORMATION (continued) 31 Desember/December 2016 Jumlah Jasa sebelum Jasa sewa/ keuangan/ eliminasi/ Otomotif/ Rental Financial Total before Eliminasi/ Konsolidasian/ Automotive services services eliminations Eliminations Consolidated Pendapatan bersih/Net revenue: - Pelanggan di luar Perseroan/ 11,781,460 672,312 - 12,453,772 - 12,453,772 External customers - Antar segmen/Inter segment 246,913 6,669 - 253,582 (253,582) - Pendapatan bersih/Net revenue 12,028,373 678,981 - 12,707,354 (253,582) 12,453,772 Beban pokok pendapatan/ Cost of revenue (11,054,434) (520,341) - (11,574,775) 237,486 (11,337,289) Laba kotor/Gross profit 973,939 158,640 - 1,132,579 (16,096) 1,116,483 Beban penjualan/ Selling expenses (379,716) (17,819) - (397,535) 10,942 (386,593) Beban umum dan administrasi/General and administration expenses (252,188) (28,281) - (280,469) 8,916 (271,553) Penghasilan keuangan/ Finance income 16,678 1,234 - 17,912 (6,979) 10,933 Biaya keuangan/Finance cost (13,756) (77,233) - (90,989) 6,979 (84,010) Penghasilan lainnya - bersih/ Other income - net 150,443 932 - 151,375 (8,919) 142,456 Bagian atas laba bersih entitas asosiasi/Share of net profit of associates 35 - 164,331 164,366 - 164,366 Laba sebelum pajak penghasilan/ Profit before income tax 495,435 37,473 164,331 697,239 (5,157) 692,082 Beban pajak penghasilan/ Income tax expenses (130,375) (9,251) - (139,626) - (139,626) Laba tahun berjalan/ Profit for the year 365,060 28,222 164,331 557,613 (5,157) 552,456 Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk/ Profit attributable to owners of the parent 365,060 26,053 164,331 555,444 (3,703) 551,741 Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas nonpengendali/ Profit attributable to non-controlling interest 715 2,169 - 2,884 (2,169) 715 Jumlah aset/Total assets 3,436,621 1,079,115 - 4,515,736 (271,688) 4,244,048 Investasi pada entitas asosiasi/ Investment in associates 11,302 - 722,323 733,625 - 733,625 Jumlah aset konsolidasian/ Consolidated total assets 3,447,923 1,079,115 722,323 5,249,361 (271,688) (4,977,673) Jumlah liabilitas konsolidasian/ Consolidated total liabilities (1,461,487) (784,530) - (2,246,017) 90,908 (2,155,109) Utang bersih/Net debt (261,437) (643,223) - (904,660) - (904,660) Penyusutan/Depreciation 44,745 221,409 - 266,154 - 266,154 Penambahan aset tetap/ Addition of fixed assets and investment properties 443,650 1,309 - 444,959 - 444,959

Page 184: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/64 - Schedule

30. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 30. SEGMENT INFORMATION (continued) 31 Desember/December 2015 Jumlah Jasa sebelum Jasa sewa/ keuangan/ eliminasi/ Otomotif/ Rental Financial Total before Eliminasi/ Konsolidasian/ Automotive services services eliminations Eliminations Consolidated Pendapatan bersih/Net revenue: - Pelanggan di luar Perseroan/ External customers 9,538,497 618,768 - 10,157,265 - 10,157,265 - Antar segmen/Inter segment 182,228 8,411 - 190,639 (190,639) - Pendapatan bersih/Net revenue 9,720,725 627,179 - 10,347,904 (190,639) 10,157,265 Beban pokok pendapatan/ Cost of revenue (9,088,869) (497,970) - (9,586,839) 180,138 (9,406,701) Laba kotor/Gross profit 631,856 129,209 - 761,065 (10,501) 750,564 Beban penjualan/ Selling expenses (350,961) (13,647) - (364,608) 1,131 (363,477) Beban umum dan administrasi/General and administration expenses (236,601) (25,926) - (262,527) 17,464 (245,063) Penghasilan keuangan/ Finance income 10,775 2,114 - 12,889 (6,547) 6,342 Beban keuangan/Finance cost (24,311) (85,495) - (109,806) 6,547 (103,259) Penghasilan lainnya - bersih/ Other income - net 133,266 8,495 - 141,761 8,039 149,800 Bagian atas laba bersih entitas asosiasi/Share of net profit of associates - - 147,068 147,068 - 147,068 Laba sebelum pajak penghasilan/ Profit before income tax 164,024 14,750 147,068 325,842 16,133 341,975 Beban pajak penghasilan/ Income tax expenses (45,215) (4,538) - (49,753) - (49,753)

Laba tahun berjalan/ Profit for the year 118,809 10,212 147,068 276,089 16,133 292,222 Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk/ Profit attributable to owners of the parent 117,731 9,236 147,068 274,035 17,109 291,144 Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas nonpengendali/ Profit attributable to non-controlling interest 1,078 976 - 2,054 (976) 1,078 Jumlah aset/Total assets 2,953,178 1,093,307 - 4,046,485 (265,508) 3,780,977 Investasi pada entitas asosiasi/ Investment in associates 6,017 - 574,593 580,610 - 580,610 Jumlah aset konsolidasian/ Consolidated total assets 2,959,195 1,093,307 574,593 4,627,095 (265,508) 4,361,587 Jumlah liabilitas konsolidasian/ Consolidated total liabilities (1,248,457) (821,035) - (2,069,492) 88,021 (1,981,471) Utang bersih/Net debt (379,213) (695,157) - (1,074,370) - (1,074,370) Penyusutan/Depreciation 47,451 218,370 - 265,821 - 265,821 Penambahan aset tetap dan properti investasi/ Addition of fixed assets and investment properties 171,110 320,972 - 492,082 (1,623) 490,459

Page 185: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/65 - Schedule

30. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 30. SEGMENT INFORMATION (continued)

Walaupun PKO menerima laporan terpisah untuk setiap unit usaha otomotif (misalnya kendaraan roda dua dan roda empat), unit usaha tersebut telah digabungkan menjadi satu segmen otomotif karena memiliki karakteristik bisnis yang serupa.

While the CODM receives separate reports for each automotive business unit (for example two wheels and four wheels), they have been aggregated into one reportable automotive segment as they have similar business characteristics.

31. INFORMASI TAMBAHAN UNTUK ARUS KAS 31. SUPPLEMENTARY INFORMATION FOR CASH

FLOWS

2016 2015

Aktivitas signifikan yang tidak Significant activities not affecting mempengaruhi arus kas cash flows

- Penambahan aset tetap Acquisition of fixed assets - melalui utang lain-lain through other payables (lihat Catatan 16) 24,732 36,909 (refer to Note 16)

32. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN LIABILITAS KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN

32. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

Perjanjian lisensi, merek dagang, keagenan dan distributor

Licensing, trademark, dealership and distributorship agreements

Berdasarkan beberapa perjanjian keagenan dengan PT Astra International Tbk, PT Toyota Astra Motor dan PT BMW Indonesia, Grup ditunjuk sebagai dealer Toyota, BMW, Daihatsu, Isuzu, dan Peugeot untuk Jakarta, Jawa Barat, Lampung, Palembang dan Bengkulu. Grup ditunjuk sebagai agen utama untuk sepeda motor Honda di Lampung berdasarkan perjanjian dengan PT Astra Honda Motor. Grup juga ditunjuk sebagai agen utama untuk sepeda motor Honda di Bangka Belitung berdasarkan perjanjian dengan PT Astra Honda Motor.

Based on various dealership agreements with PT Astra International Tbk, PT Toyota Astra Motor and PT BMW Indonesia, the Group acts as dealers for Toyota, BMW, Daihatsu, Isuzu and Peugeot for Jakarta, West Java, Lampung, Palembang and Bengkulu. The Group acts as a main dealer for Honda motorcycles in Lampung under an agreement with PT Astra Honda Motor. Group also acts as a main dealer for Honda motorcycles in Bangka Belitung under an agreement with PT Astra Honda Motor.

Perjanjian keagenan untuk kendaraan Toyota, BMW, dan Daihatsu berlaku untuk waktu satu tahun dan terakhir diperbaharui pada tahun 2016. Perpanjangan perjanjian keagenan untuk kendaraan Peugeot dan Isuzu sedang dalam proses administrasi.

The dealership agreements for Toyota, BMW, Daihatsu vehicles are valid for one year and were last renewed in 2016. Extension of the dealership agreement for Peugeot and Isuzu vehicles are in the process of administration .

Perjanjian keagenan utama dengan PT Astra Honda Motor berlaku untuk jangka waktu lima tahun dan terakhir diperbaharui pada tahun 2015.

The main dealership agreement with PT Astra Honda Motor is valid for five years and was last renewed in 2015.

Komitmen sewa operasi Operating lease commitments

Grup menyewakan aset tetap tertentu dibawah perjanjian sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan. Jumlah piutang sewa minimum yang akan diterima di masa datang yang berasal dari kontrak sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan tetapi belum diakui sebagai piutang pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

The Group leases out certain fixed assets under non-cancellable operating lease agreements. The future minimum lease receivables under non-cancellable operating lease contracted for at the reporting date but not recognised as receivables are as follows:

Page 186: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/66 - Schedule

32. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN LIABILITAS KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

32. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

Komitmen sewa operasi Operating lease commitments

2016 2015 Dalam 1 tahun 258,933 277,693 Within 1 year Antara 2 sampai 3 tahun 215,902 250,698 Between 2 to 3 years Di atas 3 tahun 26,537 25,393 More than 3 years 501,372 553,784

Komitmen pengeluaran barang modal Capital commitments

Pada tanggal 31 Desember 2016, Grup memiliki ikatan dari kontrak pengeluaran barang modal sejumlah Rp 20.813 (2015: Rp 6.794).

As at 31 December 2016, the Group has outstanding capital expenditure contracts of Rp 20,813 (2015: Rp 6,794).

Fasilitas jaminan Guarantees facilities

Pada tahun 2016, Grup mempunyai fasilitas Bank Garansi dari PT Bank OCBC NISP Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, dan PT Bank Mandiri Tbk (2015: PT Bank OCBC NISP Tbk and PT Bank Mandiri, Tbk) masing-masing sebesar Rp 10.000, Rp 10.000 dan Rp 20.000. Jumlah fasilitas yang telah digunakan pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp 7.510 (2015: Rp 973).

In 2016, the Group had Bank Guarantee facilities from PT Bank OCBC NISP Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, dan PT Bank Mandiri Tbk (2015: PT Bank OCBC NISP Tbk and PT Bank Mandiri, Tbk) amounting to Rp 10,000, Rp 10,000 and Rp 20,000, respectively. Total facilities used as at 31 December 2016 were Rp 7,510 (2015: Rp 973).

33. ASET ATAU LIABILITAS BERSIH DALAM

MATA UANG ASING 33. NET ASSETS OR LIABILITIES DENOMINATED

IN FOREIGN CURRENCY

Grup memiliki aset bersih dalam Dolar AS dengan rincian sebagai berikut:

The Group has net assets denominated in US Dollars as follows:

2016 2015

Dolar AS/ Setara Dolar AS/ Setara US Dollar Rupiah/ US Dollar Rupiah/ (nilai penuh/ Rupiah (nilai penuh/ Rupiah full amount) equivalent full amount) equivalent Aset Assets

Cash and cash Kas dan setara kas 10,038 135 20,187 285 equivalents

Aset bersih 10,038 135 20,187 285 Net assets

34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT

Berbagai aktivitas Grup menyebabkan Grup terekspos terhadap berbagai macam risiko keuangan: risiko pasar (terutama risiko tingkat bunga), risiko kredit serta risiko likuiditas. Kebijakan keuangan Grup dimaksudkan untuk mengurangi dampak keuangan dari fluktuasi tingkat bunga serta meminimalisir potensi kerugian yang dapat berdampak pada risiko keuangan Grup.

The Group’s activities expose it to a variety of financial risks: market risk (particularly interest rate risk), credit risk and liquidity risk. The Group’s treasury policies are designed to reduce the financial impact of fluctuations in interest rates and to minimise potential adverse effects on the Group’s financial risk.

Page 187: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/67 - Schedule

34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

Faktor-faktor risiko keuangan Financial risk factors

(i) Risiko pasar (i) Market risk

Risiko tingkat bunga Interest rate risk

Grup terekspos risiko tingkat suku bunga

yang berasal dari perubahan tingkat bunga atas aset dan liabilitas yang dikenakan bunga. Risiko tingkat bunga yang berasal dari liabilitas yang dikenakan bunga timbul dari pinjaman. Pinjaman yang diterbitkan dengan tingkat suku bunga mengambang mengekspos Grup terhadap risiko suku bunga arus kas. Pinjaman yang diterbitkan dengan tingkat suku bunga tetap mengekspos Grup terhadap risiko nilai wajar suku bunga.

The Group is exposed to interest rate risk through the impact of rate changes on interest bearing assets and liabilities. The interest rate risk on interest bearing liabilities arises from borrowings. Borrowings issued at floating rates expose the Group to cash flows interest rate risk. Borrowings issued at fixed rates expose the Group to fair value interest rate risk.

Grup melakukan penelaahan berkala atas

dampak risiko dari suku bunga mengambang untuk mengelola risiko suku bunga atas arus kas.

The Group performs regular reviews on the risk as the impact of the floating interest rates to manage cash flow interest rate risk.

Grup juga mengatur risiko suku bunga atas

arus kas dengan menggunakan kontrak interest rate swap, dengan melakukan konversi suku bunga pinjaman dari suku bunga mengambang menjadi suku bunga tetap. Jika tingkat suku bunga mengalami kenaikan di luar kewajaran, maka Grup akan menggantikan fasilitas suku bunga mengambang dengan fasilitas suku bunga tetap jangka panjang.

The Group also manages its cash flow interest rate risk by using interest rate swap contracts, which convert loans from a floating interest rate to a fixed interest rate. If interest rates increase beyond the ordinary, the Group will replace floating interest rate with long-term fixed rate facilities.

Profil pinjaman Grup disajikan pada

Catatan 13 dan 18. The Group’s borrowings profile is disclosed

in Notes 13 and 18.

Profil pinjaman Grup setelah memperhitungkan transaksi lindung nilai adalah sebagai berikut:

The Group’s borrowings profile after taking into account hedging transactions is as follows:

2016 2015

Tingkat Tingkat suku bunga/ Saldo/ suku bunga/ Saldo/

Interest rate Balance Interest rate Balance

Pinjaman dengan tingkat suku bunga Fixed interest tetap*) 8.34%-13.00% 444,363 8.34% - 13.00% 389,878 rate borrowings*)

Pinjaman dengan tingkat suku bunga Floating interest

mengambang 7.75%-12.00% 652,747 9.50% - 12.33% 902,332 rate borrowings *) Termasuk interest rate swap *) Include interest rate swap

Page 188: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/68 - Schedule

34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan) Financial risk factors (continued)

(i) Risiko pasar (lanjutan) (i) Market risk (continued)

Risiko tingkat bunga (lanjutan) Interest rate risk (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2016, jika tingkat

suku bunga mengambang lebih tinggi 1% dan semua variabel lainnya tetap, laba setelah pajak Grup akan lebih rendah sebesar Rp 4.896 (2015: Rp 6.767).

As at 31 December 2016, if floating interest rates had been 1% higher and all other variables held constant, the Group’s profit after tax would have been Rp 4,896 (2015: Rp 6,767) lower.

(ii) Risiko kredit (ii) Credit risk

Grup memiliki risiko kredit yang terutama

berasal dari simpanan di bank dan piutang usaha. Grup mengelola risiko kredit yang terkait dengan simpanan di bank dengan memonitor reputasi dan kapitalisasi bank. Berkaitan dengan risiko kredit ke pelanggan, Grup memiliki kebijakan untuk memastikan bahwa penjualan hanya dilakukan kepada pelanggan yang memiliki riwayat kredit yang baik.

The Group is exposed to credit risk primarily from deposits with banks and trade receivables. The Group manages credit risk exposed from its deposits with banks by monitoring the bank’s reputation and capitalisation. In respect of credit exposure from customers, the Group has policies in place to ensure that the sales are made to customers with an appropriate credit history.

Grup tidak memiliki konsentrasi risiko kredit

karena Grup memiliki banyak pelanggan tanpa adanya pelanggan individu yang signifikan. Eksposur maksimum Grup atas risiko kredit adalah sebagai berikut:

The Group has no significant concentration of credit risk as the Group has a large number of customers without any significant individual customers. The Group’s maximum exposure to credit risk is as follows:

2016 2015*) Kas dan setara kas 177,817 211,135 Cash and cash equivalents Piutang usaha 596,190 490,716 Trade receivables Piutang lain-lain 94,266 189,876 Other receivables Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya 38,296 44,202 Restricted time deposits 906,569 935,929

Lihat Catatan 5 untuk informasi piutang usaha yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai, serta piutang usaha yang telah jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan nilai.

Refer to Note 5 for the information regarding not past due and unimpaired trade receivables and also overdue trade receivables but not impaired.

Pada tanggal 31 Desember 2016, piutang lain-lain Grup mengalami penurunan nilai dan telah diprovisikan sebesar Rp 4.583 (2015: Rp 0). Piutang lain-lain yang diturunkan nilainya terutama terkait dengan pelanggan yang secara tidak terduga mengalami situasi ekonomi yang sulit.

As at 31 December 2016, Group’s other receivables were impaired for which Rp 4,583 (2015: Rp 0) was provisioned. The impaired other receivables are from customers in unexpectedly difficult economic situation.

*) Direklasifikasi, lihat Catatan 35 *) Reclassified, refer to Note 35

Page 189: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/69 - Schedule

34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan) Financial risk factors (continued)

(ii) Risiko kredit (lanjutan) (ii) Credit risk (continued)

Berdasarkan penelaahan terhadap akun piutang lain-lain pada akhir tahun, Direksi berkeyakinan bahwa penyisihan atas penurunan nilai tersebut adalah cukup untuk menutupi kerugian dari tidak tertagihnya piutang lain-lain.

Based on a review of the status of other receivables at the end of the year, the Directors are of the opinion that the provision for impairment is sufficient to cover losses from uncollectible other receivables.

Kualitas kredit dari kas dan setara kas, dan

deposito berjangka yang dibatasi penggunanaannya dapat dinilai dengan mengacu pada peringkat kredit eksternal (jika tersedia) sebagai berikut:

The credit quality of cash and cash equivalents, and restricted time deposits can be assessed by reference to external credit ratings (if available) as follows:

Kas dan setara kas Cash and cash equivalents

2016 2015 Dengan pihak yang memiliki Counterparties with external kredit eksternal credit rating Pefindo Pefindo - AAA 103,698 41,745 AAA - - AA+ - 1 AA+ - - AA - 52 AA - - AA- 2,104 1,167 AA- - - A+ 642 92 A+ - - A 34 - A - - BBB - 65,002 BBB - 106,478 108,059 Fitch Fitch - F1+ 1,772 844 F1+ - - F1 555 2,938 F1 - - F3 67,119 79,523 F3 - 69,446 83,305 Dengan pihak yang tidak memiliki Counterparties without external kredit eksternal 1,893 19,771 credit rating 177,817 211,135

Page 190: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/70 - Schedule

34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan) Financial risk factors (continued)

(iii) Risiko likuiditas (iii) Liquidity risk 2016 2015*)

Dengan pihak yang memiliki Counterparties with external kredit eksternal credit rating Pefindo Pefindo - AAA 37,618 38,474 AAA - Fitch Fitch - BBB- 678 5,728 BBB- - 38,296 44,202

Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya

Restricted time deposits

Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan antara

lain dengan memonitor profil jatuh tempo pinjaman dan sumber pendanaan, menjaga saldo kecukupan kas serta memastikan tersedianya pendanaan dari sejumlah fasilitas kredit yang mengikat, dan kesiapan untuk menjaga posisi pasar. Grup mempertahankan kemampuannya untuk melakukan pembiayaan atas pinjaman yang dimiliki dengan cara mencari berbagai sumber fasilitas pembiayaan yang mengikat dari pemberi pinjaman yang andal.

Prudent liquidity risk management includes managing the profile of borrowing maturities and funding sources, maintaining sufficient cash and ensuring the availability of funding from an adequate amount of committed credit facilities and the ability to close out market positions. The Group’s ability to fund its borrowing requirements is managed by maintaining diversified funding sources with adequate committed funding lines from high quality lenders.

Tabel di bawah ini menganalisis liabilitas

keuangan Grup yang dikelompokkan berdasarkan periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual. Jumlah yang diungkapkan dalam tabel merupakan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan, termasuk estimasi bunga.

The table below analyses the Group’s financial liabilities into relevant maturity groupings based on the remaining period to the contractual maturity date. The amounts disclosed in the table are the contractual undiscounted cash flows, including estimated interest.

Satu tahun/ Within one year

Antara satu dan dua tahun/

Within one and two years

Antara dua dan lima tahun/

Within two and five years

Arus kas kontraktual yang

tidak didiskontokan/ Total contractual

undiscounted cashflows

31 Desember 2016

31 December 2016

Pinjaman jangka pendek 463,875 - - 463,875 Short-term loans Pinjaman jangka panjang 348,721 394,649 16,563 759,933 Long-term loans Utang usaha 485,499 - - 485,499 Trade payables Utang lain-lain 59,231 - - 59,231 Other payables Akrual 34,212 - - 34,212 Accruals 31 Desember 2015 31 December 2015 Pinjaman jangka pendek 622,021 - - 622,021 Short-term loans Pinjaman jangka panjang 293,069 312,449 258,316 863,834 Long-term loans Utang usaha 266,388 - - 266,388 Trade payables Utang lain-lain 59,823 - - 59,823 Other payables Akrual 33,288 - - 33,288 Accruals

*) Direklasifikasi, lihat Catatan 35 *) Reclassified, refer to Note 35

Page 191: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/71 - Schedule

34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

Estimasi nilai wajar Fair value estimation

2016 2015

Nilai tercatat/ Carrying

value

Nilai wajar/ Fair

value

Nilai tercatat/ Carrying

value

Nilai wajar/ Fair

value

Aset keuangan: Financial assets: Kas dan setara kas 192,450 192,450 217,840 217,840 Cash and cash equivalents Piutang usaha 596,190 596,190 490,716 490,716 Trade receivables Piutang lain-lain 94,266 94,266 189,876 189,876 Other receivables Deposito berjangka yang dibatasi Restricted time penggunaannya 38,296 38,296 44,202*) 44,202*) deposits Aset keuangan tidak Non-current lancar 36,000 36,000 12,000 12,000 financial assets Liabilitas keuangan: Financial liabilities: Utang usaha 485,499 485,499 266,388 266,388 Trade payables Utang lain-lain 59,231 59,231 59,823 59,823 Other payables Akrual 34,212 34,212 33,288 33,288 Accruals Pinjaman jangka pendek 423,388 423,388 562,132 562,132 Short-term loans Pinjaman jangka panjang 673,722 625,669 730,078 718,795 Long-term loans

Nilai tercatat dari aset dan liabilitas keuangan

diasumsikan mendekati nilai wajarnya karena jatuh tempo dalam jangka waktu yang pendek dan dampak dari diskonto yang tidak signifikan.

The carrying amounts of the financial assets and liabilities are assumed to approximate their fair values due to their short-term maturity and the impact of discounting is not significant.

Nilai tercatat aset keuangan seperti kas dan

setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, serta liabilitas keuangan seperti utang usaha, utang lain-lain, akrual dan pinjaman jangka pendek mendekati nilai wajarnya.

The carrying amount of financial assets such as cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, restricted deposits and financial liabilities such as trade payables, other payables, accruals and short-term bank loan approximate their fair value.

Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan

diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan.

The fair value of financial assets and financial liabilities must be estimated for recognition and measurement or for disclosure purposes.

PSAK 68, “Pengukuran nilai wajar” mensyaratkan

pengungkapan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut:

SFAS 68, “Fair value measurement” requires disclosure of fair value measurements by level of the following fair value measurement hierarchy:

a) harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam

pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (tingkat 1)

a) quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (level 1)

b) input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (tingkat 2), dan

b) inputs other than quoted prices included within level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (as prices) or indirectly (derived from prices) (level 2), and

c) input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (tingkat 3).

c) inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs) (level 3).

*) Direklasifikasi, lihat Catatan 35 *) Reclassified, refer to Note 35

Page 192: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/72 - Schedule

34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

Estimasi nilai wajar (lanjutan) Fair value estimation (continued) Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak

diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi sepanjang tersedia dan seminimal mungkin mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam tingkat 2.

The fair value of financial instruments that are not traded in an active market is determined using valuation techniques. These valuation techniques maximise the use of observable market data where it is available and rely as little as possible on estimates. If all significant inputs required to fair value an instrument are observable, the instrument is included in level 2.

Aset dan liabilitas keuangan Grup yang diukur

dan diakui dengan hirarki tingkat pengukuran nilai wajar tingkat 2 adalah instrumen keuangan derivatif.

The Group’s financial assets and liabilities that are measured and recognised using the fair value measurement of level 2 are derivative financial instruments.

Pada tanggal 31 December 2016, nilai tercatat

pinjaman jangka panjang sebesar Rp 673.722 (31 Desember 2015: Rp 730.078) sedangkan nilai wajarnya adalah sebesar Rp 625.669 (31 Desember 2015: Rp 718.795).

On 31 December 2016, the carrying value of long-term loans was Rp 673,722 (31 December 2015: Rp 730,078) while their fair value was Rp 625,669 (31 December 2015: Rp 718,795).

Nilai wajar liabilitas keuangan jangka panjang untuk keperluan penyajian ditentukan dengan hirarki pengukuran nilai wajar tingkat 3 (input yang tidak dapat diobservasi) yang dengan mendiskontokan arus kas kontrak masa depan pada tingkat bunga pasar sebesar 9,25% (2015: 10,50%).

The fair values of the non-current financial liabilities for disclosure purposes is determined by using the fair value measurement hierarchy level 3 (unobservable input) which was estimated at the present value of future cash flows, discounted using market interest rates of 9.25% (2015: 10.50%).

Manajemen permodalan Capital management

Tujuan Grup ketika mengelola modal adalah untuk mempertahankan kelangsungan usaha Grup serta memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.

The Group’s objectives when managing capital are to safeguard its ability to continue as a going concern whilst seeking to maximise benefits to shareholders and other stakeholders.

Grup secara aktif dan rutin menelaah dan mengelola struktur permodalan untuk memastikan struktur modal dan hasil pengembalian ke pemegang saham yang optimal, dengan mempertimbangkan kebutuhan modal masa depan dan efisiensi modal Grup, profitabilitas masa sekarang dan yang diestimasi akan datang, proyeksi arus kas operasi, proyeksi belanja modal dan proyeksi peluang investasi yang strategis. Dalam rangka mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Grup dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham, mengeluarkan saham baru atau menjual aset untuk mengurangi utang.

The Group actively and regularly reviews and manages its capital structure to ensure optimal capital structure and shareholder returns, taking into consideration the future capital requirements and capital efficiency of the Group, prevailing and projected profitability, projected operating cash flows, projected capital expenditures and projected strategic investment opportunities. In order to maintain or adjust the capital structure, the Group may adjust the amount of dividend paid to shareholders, issue new shares or sell assets to reduce debt.

Page 193: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/73 - Schedule

34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Manajemen permodalan (lanjutan) Capital management (continued)

Grup memonitor modal berdasarkan rasio gearing konsolidasian. Rasio gearing dihitung dengan membagi jumlah utang neto dengan jumlah modal. Utang neto dihitung dengan mengurangkan jumlah pinjaman dengan kas dan setara kas. Jumlah modal dihitung dari “ekuitas” seperti yang ada pada laporan posisi keuangan konsolidasian ditambah utang neto.

The Group monitors capital on the basis of its consolidated gearing ratio. The gearing ratio is calculated as net debt divided by total capital. Net debt is calculated as total borrowings less cash and cash equivalents. Total capital is calculated as “equity” as shown in the consolidated statements of financial position plus net debt.

Rasio gearing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

The gearing ratio as at 31 December 2016 and 2015 were as follows:

2016 2015 Jumlah pinjaman 1,097,110 1,292,210 Total borrowings Dikurangi: Less: Kas dan setara kas (192,450) (217,840) Cash and cash equivalents Utang bersih 904,660 1,074,370 Net debt Jumlah ekuitas 2,822,564 2,380,116 Total equity Rasio gearing (jumlah pinjaman/ Gearing ratio (total borrowings/ jumlah ekuitas) 38.87% 54.29% total equity) Rasio gearing (utang bersih/ Gearing ratio (net debt/ jumlah ekuitas) 32.05% 45.14% total equity)

Grup secara terpisah memonitor utang bersih konsolidasian dari perusahaan non-jasa sewa dan perusahaan jasa sewa karena perusahaan jasa sewa beroperasi dengan tingkat leverage yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan non-jasa sewa. Jumlah utang bersih pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

The Group separately monitors the consolidated net debt of non-rental and rental services companies, given its rental services company operates at a higher levels of leverage than its non-rental service companies. The amount of net debt as at 31 December 2016 and 2015 was as follows:

2016 2015 Utang bersih dari Net debt of rental services perusahaan jasa sewa 643,223 695,157 company

Page 194: 2016 · Rasio Lancar (Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek) / Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) 1.3 1.4 1.4 Liabilitas terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 0.8

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)

Lampiran - 5/74 - Schedule

35. AKUN REKLASIFIKASI 35. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS

Akun-akun tertentu pada laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 telah direklasifikasi untuk menyesuaikan dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016. Rincian akun yang direklasifikasi disajikan berikut ini.

Certain accounts in the consolidated financial statements for the year ended 31 December 2015 have been reclassified to conform with the presentation of the consolidated financial statements for the year ended 31 December 2016. The details of the accounts being reclassified are presented below.

Sebelum Sesudah reklasifikasi/ reklasifikasi/ Before Reklasifikasi/ After reclassification Reclassification reclassification

Laporan posisi Consolidated statement keuangan konsolidasian of financial position Aset lancar Current assets Aset lancar lain-lain 33,607 (20,304) 13,303 Other current assets Deposito berjangka yang Restricted dibatasi penggunaannya 24,364 19,838 44,202 time deposits

Aset tidak lancar Non-current assets Aset tidak lancar lain-lain 10,591 466 11,057 Other non-current assets