Post on 06-Jul-2018
8/17/2019 BAB v Post Consul
1/20
BAB V
HASIL PENELITIAN
5.1. Data Penelitian
Gambaran Umum
Penelitian dilaksanakan di dua kota yakni Kota Bandar Lampung dan Kota
Palembang. Penelitian di Bandar Lampung dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah
Dr. H. Abdul Moeloek dan di Palembang penelitian dilakukan di Rumah Sakit Kusta
Dr. Riai Abdullah. U!i kelayakan penelitian dilaksanakan pada tanggal "# Mei $%"&
di 'akultas Kedokteran Uniersitas Lampung. Penderita diperoleh dari poliklinik
ra(at !alan dan ra(at inap di masing)masing rumah sakit.
Selama periode Agustus sampai *opember $%"& didapatkan sub!ek sebanyak
++ penderita. Pada penelitian ini diperoleh , sub!ek kusta dengan reaksi -*L
berulang dari kota Bandar Lampung dan "& sub!ek kusta dengan reaksi -*L berulang
serta $$ sub!ek kusta yang sedang tidak reaksi dari kota Palembang sebagai kontrol.
5.2. Karakteritik !e"#n$en %an& men&alami !eaki ENL berulan&
a. Karakteritik Ber$aarkan Anamnei
Dalam penelitian ini menggunakan responden penderita kusta tipe MB
sebanyak ++ orang yang terbagi ke dalam beberapa karakteristik yaitu umur !enis
kelamin perka(inan tingkat pendidikan peker!aan lama sakit ri(ayat kontak
ri(ayat pengobatan dan ri(ayat kebiasaan. Adapun data karakteristik responden
tersebut dapat di!elaskan pada tabel) tabel berikut ini /
8/17/2019 BAB v Post Consul
2/20
Tabel 5.1. Karakteritik !eaki ENL berulan& ber$aarkan umur '(eni kelamin
Variabel
!eaki ENL
Berulang 0idak berulang
1 2 rerata
±SD
1 2 rerata
±SD
Kelompok Umur
3 $% + "#$ 4+5 ±13,6 " +6 +, ±18,4
$" 7 4% , 4"# 4 "46
4" 7 +% & $$, , 4"#
+" 7 &% $ 5" 6 $,4
&% + "#$ & $$,
8enis kelamin
Laki)laki "6 ,$, "& 6#$
Perempuan 6 $,4 , 4"#
Berdasarkan tabel &.". diketahui dari $$ sub!ek yang mengalami reaksi -*L
berulang terbanyak pada usia $")4% yaitu , orang 94"# 2: dengan rerata ± SD ;
4+5 ±13,6, sedangkan dari $$ sub!ek yang tidak mengalami reaksi -*L berulang
terbanyak pada usia 4")+% tahun yaitu , orang 94"#2: dengan rerata ±S D ; +,
±18,4 .
Berdasarkan !enis kelamin sub!ek yang mengalami reaksi -*L berulang lebih
banyak pada laki)laki yaitu "6 orang 9,$,2: dan perempuan 6 orang 9$,42:
sedangkan dari $$ sub!ek kontrol yang tidak mengalami reaksi -*L berulang lebih
banyak pada laki)laki yaitu "& orang 96#$2: dan perempuan , orang 94"#2:.
8/17/2019 BAB v Post Consul
3/20
Tabel 5.2. Karakteritik !eaki ENL berulan& ber$aarkan "en$i$ikan
Pendidikan
Reaksi -*L
Berulang 0idak berulang
1 2 1 2
SD "" &% "6 ,$,
SMP 4 "46 $ 5"
SL0A # 46+ + "#$
0otal $$ "%% $$ "%%
Dari tabel &.$. diketahui dari !umlah $$ sub!ek yang mengalami reaksi -*L
berulang pendidikan terbanyak adalah SD yaitu "" orang 9&%2: sedangkan dari $$
sub!ek yang tidak mengalami reaksi -*L berulang !uga terbanyak pendidikannya
adalah SD yaitu "6 orang 9,$,2:.
Tabel 5.). Karakteritik !eaki ENL berulan& ber$aarkan "eker(aan
Peker!aan
Reaksi -*L
Berulang 0idak berulang
1 2 1 2
Petani "% +&+ ", ,,4
Buruh 4 "46 " +&
S(asta $ 5" ) )
8/17/2019 BAB v Post Consul
4/20
Dari tabel &.4. diketahui dari !umlah $$ sub!ek yang mengalami reaksi -*L
berulang terbanyak peker!aannya adalah petani yaitu sebanyak "% orang 9+&+2:
sedangkan dari $$ sub!ek yang tidak mengalami reaksi -*L berulang !uga terbanyak
peker!aannya adalah petani yaitu ", orang 9,,42:.
Tabel 5.*. Karakteritik !eaki ENL berulan& ber$aarkan laman+a akit
Lamanya sakit
Reaksi -*L
Berulang 0idak berulang
1 2 ' 2
3 6 bulan 6 $,$ ) )
6 7 "$ bulan 5 +" + "#$
= " tahun , 4"# "+ ,"#
0otal $$ "%% $$ "%%
Berdasarkan tabel &.+. diketahui dari !umlah $$ sub!ek yang mengalami
reaksi -*L berulang sesuai lama sakitnya terbanyak antara 6)"$ bulan yaitu sebesar
5 orang 9+"2:. Sedangkan pada yang tidak reaksi -*L berulang terbanyak lama
sakitnya lebih " tahun yaitu "+ orang 9,"#2:.
b. Karakteritik Ber$aarkan Pemerikaan.
Dalam penelitian ini karakteristik dilakukan !uga berdasarkan pemeriksaan
yaitu BM< dan tipe kusta.
Adapun data karakteristik responden tersebut dapat di!elaskan pada tabel) tabel
berikut ini /
8/17/2019 BAB v Post Consul
5/20
Tabel 5.5. Karakteritik !eaki ENL berulan& ber$aarkan ,I-BI
MB<
Reaksi -*L
Berulang 0idak berulang
1 2 1 2
?"@>% , 4"# "& 6#$
$@>% 5 +" 6 $,$
4@>% 4 "46 " +6
+@>% $ 5" ) )
&)$ " +& ) )
0otal $$ "%% $$ "%%
Berdasarkan tabel &.&. didapatkan dari !umlah $$ penderita yang mengalami
reaksi -*L berulang sesuai pemeriksaan BM< terbanyak pada kelompok ≤2 @>%
yaitu sebesar 5 orang 9+" 2:. Sdeangkan dari !umlah $$ penderita yang tidak
mengalami reaksi -*L berulang terbanyak pada ≤1 @>% yaitu sebesar "& orang
96#$ 2:.
Tabel 5.. Karakteritik !eaki ENL berulan& ber$aarkan Ti"e Kuta
MB<
Reaksi -*L
Berulang 0idak berulang
1 2 1 2
BL "+ 646 "# #"#
LL # 46+ + "#$
0otal $$ "%% $$ "%%
Pada tabel &.6 diketahui dari !umlah $$ sub!ek yang mengalami reaksi -*L
berulang berdasarkan tipenya terbanyak pada tipe BL yaitu sebanyak "+ orang
8/17/2019 BAB v Post Consul
6/20
9646 2: sedangkan dari !umlah $$ sub!ek yang tidak mengalami reaksi -*L
berulang terbanyak pada tipe BL yaitu sebanyak "# orang 9#"# 2:.
5.) Pemerikaan Ka$ar erum TG/0.
Serum darah sub!ek yang sudah dikumpulkan diperiksa kadar 0') dengan
metode -L
8/17/2019 BAB v Post Consul
7/20
memiliki sebaran yang normal. 8ika tidak normal akan dilakukan transform data.
Dari hasil u!i normalitas data didapatkan p ; %$%% artinya data 0') memiliki
sebaran yang normal 9p = %%&:. Dari tabel leene!s test 0') memiliki nilai p ;
%$,, artinya data bersi1at homogen dan dapat dilan!utkan untuk u!i t) independen.
Selan!utnya data 0') dilakukan u!i statistisk t)independen.
Dari hasilu!i statistik t)independen pengaruh kadar 0') terhadap
kelompokkusta MB denganreaksi -*L berulang dengan mean ± SD=¿ 6$6
±30,4 dan kusta MB yang tidak reaksi -*L berulang dengan mean ± SD=¿
+,$ ±23,2 didapatkan nilai p ; %.%"& 9p 3 %%&:. Artinya terdapat perbedaan
bermakna kadar 0')pada kelompok kusta MB dengan reaksi -*L berulang
dibandingkan kelompok kusta MB tidak reaksi berulang.
5.*. Pemerikaan Ka$ar erum I&, anti PGL01.
Serum darah sub!ek yang sudah dikumpulkan diperiksa kadar antibodi
8/17/2019 BAB v Post Consul
8/20
anti PGL01
36-ml4
Berulang 0idak berulang
1 2 rerata
±SD
1 2 rerata ± SD
P
3 &%% $ 5" 2029±1687 "+ 646 6$5
±1043 %.%%%
&%% 7 "%%% 5 +%5 6 $,4
= "%%% "" &% $ 5"
0otal $$ "%% $$ "%%
Dari tabel &.# diketahui dari !umlah $$ penderita yang mengalami reaksi
-*L berulang berdasarkan kadar serum antibodi ml yaitu sebesar "" orang 9&% 2: dengan kadar terbesar &.,%$
>ml dan terkeCil "&% >ml sedangkan pada yang tidak reaksi berulang terbanyak
dengan kadar 3 &%% >ml yaitu "+ orang 96462: dengan kadar terbesar &.$5" >ml
dan terkeCil "$& >ml
Dari hasil u!i normalitas data didapatkan p ; %%%%. Artinya data
8/17/2019 BAB v Post Consul
9/20
%.%%% 9p 3 %%&:. Artinya terdapatperbedaan yang bermakna kadar
8/17/2019 BAB v Post Consul
10/20
Dari hasilu!i statistik t)independen kadar kortisol pada kelompokkusta MB
denganreaksi -*Lberulang dengan mean ± SD=¿ 66" ±1,99 dan kusta MB
yang tidak reaksi berulang dengan mean ±SD=¿ &%, ±2,01 didapatkan nilai p
; %.%"& 9p 3 %%&:. Artinya terdapatperbedaan yang bermakna kadar kortisol pada
kusta MB denganreaksi -*L berulang dengan kusta MB tidak reaksi berulang.
8/17/2019 BAB v Post Consul
11/20
BAB VI
PE,BAHASAN
.1. Karakteritik ub(ek "enelitian
Dalam penelitian yang dilakukan pada ++ sub!ek yang terdiri $$ penderita
kusta tipe MB mengalami reaksi -*L berulang dan $$ penderita tipe MB tidak
reaksi -*L sebagai kontrol yang berobat di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Lampung
dan RSK Dr. Abdullah Palembang hasilnya didapatkan "6 orang 9,$#2: laki)laki
dan 6 orang 9$,$2: perempuan sedangkan pada kelompok kontrol didapatkan "&
laki)laki dan , perempuan. Penelitian ini hampir sama dengan penelitian di
8/17/2019 BAB v Post Consul
12/20
memperhatikan adanya 1aktor predisposisi lainnya seperti indek bakteri dan tipe
kusta.
Berdasarkan pendidikan penderita didapat dari ++ sub!ek yang terbanyak
adalah pendidikan Sekolah Dasar yaitu sebanyak $, orang 96"+2:. Hal ini sesuai
dengan yang didapat pada penelitian lain dimana penderita kusta banyak mengenai
masyarakat miskin dengan pendidikan rendah dan sosial ekonomi
kurang9Prasad$%"%:.
Pada penelitian ini berdasarkan peker!aan penderita didapat dari ++ sub!ek
terbanyak adalah petani yaitu $, orang 96"+2:. Didalam pemenuhi kebutuhan petani
beker!a !auh lebih berat dan mobilitas yang tinggi sehingga dapat memiCu timbulnya
reaksi -*L.
.2. In$ek Bakteri 3BI4
8/17/2019 BAB v Post Consul
13/20
kemudian akan saling bergabung dan membentuk kompleks imun. Kompleks imun
akan merangsang komplemen sehingga timbul -*L 9Balagon $%"":.
Hal ini agak berbeda dengan penelitian yang ditemukan di
8/17/2019 BAB v Post Consul
14/20
8/17/2019 BAB v Post Consul
15/20
; %.%"& 9p 3 %%&: berarti ada perbedaan yang bermakna kadar 0') pada penderita
kusta MB reaksi -*L berulang dibandingkan dengan penderitakusta MB yang tidak
reaksi berulang.
.*. Hubun&an antib#$i I&, Anti PGL01 $en&an ENL berulan&
Ke!adian reaksi -*L diperantarai oleh reaksi imunologi antigen)antibodi
yang sesuai dengan reaksi hipersensitiitas tipe
8/17/2019 BAB v Post Consul
16/20
8/17/2019 BAB v Post Consul
17/20
sehingga hal ini menyebabkan penurunan kadar pada !aringan 9Rook "556:. Selain
itu peningkaran kadar sitokin proin1lamasi yang sangat tinggi !uga dapat seCara
langsung menghambat korteks adrenal dalam memproduksi kortisol salah satu Contoh
adalah yang ter!adi pada sepsis 9Oooper $%%4:. Sepsis merupakan suatu keadaan akut
yang berat -*L !uga merupakan suatu keadaan akut berat yang sering ter!adi pada
penderita kusta tipe MB.
Hasil penelitian ini dari !umlah $$ penderita yang mengalami reaksi -*L
berulang kadar serum Kortisol terbanyak pada antara &)"% gr>dl yaitu ada "6
orang 9,$,2: dengan nilai terbesar ""$ g>dl terkeCil +$ g>dl dan yang
kadarnya = "% gr>dl hanya $ orang 95"2: .
Dari penelitian ini terlihat kadar kortisol sebagian besar diba(ah angka normal
yaitu &)"% gr>dl 9,$,2: yang kadarnya normal hanya 5"2 hal ini disebabkan
karena penderita sudah mengalami reaksi -*L berulang dan berlangsung lama. 0iap
penderita pada penelitian ini memiliki !umlah episode -*L yang berbeda)beda
sehingga dosis steroid yang diterima oleh masing)masing penderita pun berariasi.
Menurut Qan Qeen -*L sering timbul berulang dan kronik dan memerlukan
pengobatan dalam !angka yang pan!ang. Pada paparan -*L yang berulang
dan berlangsung lama tubuh mengalami adrenal fati'ue karena rangsangan sitokin
tidak mampu meningkatkan !umlah kortisol untuk menekan in1lamasi.
-*L meregulasi kortisol lokal melalui sitokin)sitokin yang dikeluarkan
merubah keseimbangan kortisol dan kortison dimana makro1ag mengeluar
8/17/2019 BAB v Post Consul
18/20
kemudian diikuti dengan penurunan ikatan glukokortikoid dengan reseptornya yang
menyebabkan resistensi glukokortikoid.
8/17/2019 BAB v Post Consul
19/20
KESI,PULAN DAN SA!AN
.1. Keim"ulan
". 0erdapat hubungan kadar 0') pada serum penderita kusta dengan
ke!adian reaksi -*L berulang.
$. 0erdapat hubungan antara kadar antibodi
8/17/2019 BAB v Post Consul
20/20