Informasi Dasar mengenai HIV/AIDSHIV menyerang sel darah
putih
Sel darah putih adalah seperti tentara yaitu melawan infeksi
Namun, setelah HIV memasuki sel darah putih untuk
perkembangbiakannya,
HIV merusak sel tersebut, akhirnya membunuhnya
Akibatnya, sistem kekebalan tubuh semakin menurun, yang menyebabkan
tubuh menjadi rentan terhadap segala serangan penyakit
-----AIDS
CD4
Yayasan SIKLUS
Lebih dari 40 juta jiwa manusia di dunia hidup dengan HIV dan AIDS.
Menurut perkiraan UNAIDS, di dunia ini :
› setiap hari terdapat lebih dari 5.000 org pengidap baru HIV &
AIDS yg berusia 15-24 thn
› hampir 1.800 org yg hidup dg HIV+ di bawah usia 15 thn tertular
dari ibunya
› sekitar 1.400 anak di bawah usia 15 thn meninggal akibat
mengalami fase AIDS
Di Indonesia, data resmi dari Dirjend P2M & PL Depkes RI, sd
Juni 2011 secara kumulatif jumlah kasus AIDS di Indonesia tercatat
sebanyak 26.483 kasus, 5.056 diantaranya sudah meninggal
dunia.
Latar Belakang
Yayasan SIKLUS
Atau:
Fenomena Batang Pohon Tumbang di Sungai: Ranting kecil terlihat di
permukaan air, tetapi batang pohon lapuk yang lebih besar terendam
di bawah permukaan air sungai.
Yayasan SIKLUS
Kematian Dewasa
Yayasan SIKLUS
*
Jenis kelamin Tahun 1987 - 2013 di Indonesia
Yayasan SIKLUS
AIDS Cases Number by Occupation
The cumulative number of AIDS cases by occupation in Indonesia in
1987-2011
Yayasan SIKLUS
Jumlah kumulatif AIDS yang dilaporkan Menurut Pekerjaan selama
tahun 1987 - 2013 di Indonesia
Yayasan SIKLUS
Faktor Risiko Tahun 1987 - 2013 di Indonesia
Yayasan SIKLUS
Chart1
Jakarta
Number of Cases
Ten Provinces with The Highest Number of AIDS Cases In
1987-2011
5117
4598
4449
3939
2428
1602
1269
874
705
536
Sheet1
Number of Cases
Ten Provinces with The Highest Number of AIDS Cases In 2011
1122
601
520
412
370
211
150
129
99
77
Sheet1
Years
Percent
Yayasan SIKLUS
The Number of AIDS Cases by Occupation in Indonesia in 2011
Yayasan SIKLUS
Virus HIV terdapat dalam sel darah putih yang berada di:
Cairan Darah
Pemakaian jarum suntik yang tidak steril dan dipakai
bersama-sama
*
Yayasan SIKLUS
*
Vaginal Seks
Oral Seks
Anal Seks
Yayasan SIKLUS
Penularan dapat
terjadi selama:
Proses kehamilan
Proses persalinan
Resiko terhadap penularan HIV menjadi lebih tinggi bila ada
perilaku :
Suka berganti-ganti pasangan
Tidak menggunakan kondom
Yayasan SIKLUS
C = Condom
D = Don’t Inject !
E = Save Equipment
B = Be faithful
A = Abstinence
Bagi yang belum menikah dianjurkan untuk tidak melakukan hubungan
seksual
11.unknown
12.unknown
13.unknown
14.unknown
15.unknown
16.unknown
Orang dengan HIV+ terlihat sehat dan merasa sehat
Orang dengan HIV+ tidak tahu bahwa dirinya sudah terinfeksi
Tes HIV adalah satu-satunya
*
Proses VCT = voluntary counseling and testing
Rahasia, sukarela dan jelas tujuannya
Test HIV tidak boleh dipaksakan
Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI no 38 tahun 2004
menyatakan” Tidak boleh mewajibkan adanya tes HIV secara mandatory
atau tes HIV secara wajib bagi pekerja/buruh dalam proses
rekruitmen”
Yayasan SIKLUS
3 - 6 BULAN
5 - 10 TAHUN
1 - 2 TAHUN
*
Slide no 24 dan 25 dijadikan satu. Misal, tiap gambar dikasih
naratif di slide 25
17.unknown
Biasanya 3-6 bulan, tapi bisa lebih
Orang bisa menularkan tetapi hasil tes negatif dalam masa jendela
ini
Masa laten bisa berkisar antara 4 bulan sampai lebih dari 10
tahun
Infeksi
Gangguan saraf krn HIV seperti pikun, mati rasa,terdapat Infeksi
Oportunistik (IO)
Penyakit yg berkaitan dgn HIV: Berat badan menurun, demam,
diare
AIDS
Yayasan SIKLUS
Apa artinya ?
Orang yang sudah terinfeksi HIV akan nampak sehat dan dapat
beraktifitas seperti biasa
Window Period/Periode Jendela
Masa dimana virus HIV sudah masuk ke dalam tubuh manusia namun
sistem kekebalan tubuh belum membuat antibodi HIV.
Infeksi Opportunistik (IO)
Infeksi yang mengambil kesempatan untuk muncul disaat kekebalan
tubuh manusia sangat lemah
Yayasan SIKLUS
TBC :
Yayasan SIKLUS
Luka yang sangat sakit dekat mulut (HSV-1); pada kelamin
(HSV-2)
Infeksi opportunistik
Yayasan SIKLUS
Sampai saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan HIV
Obat yang sekarang ada yaitu ARV (Anti Retroviral ) yang digunakan
sebagai terapi untuk menghambat berkembangbiaknya virus dalam
tubuh
*
Perlukah mendukung ODHA ?
Setiap ODHA (orang dengan HIV/AIDS) masih mempunyai hak hidup dan
sosial yang sama dengan orang yang sehat
ODHA tidak boleh mendapat stigma (pandangan buruk) atau
diskriminasi dari masyarakat
Pengucilan terjadi karena kurangnya pemahaman tentang penularan
HIV
*
Lantas, apa yang akan Anda lakukan ?
*
Normative beliefs
adalah persepsi individu tentang perilaku tertentu, yang
dipengaruhi oleh penilaian orang lain yang signifikan (misalnya,
orang tua, pasangan, teman, atau guru)
Kontrol beliefs
adalah keyakinan mampu melakukan pengontrolan terhadap perilaku
yang ingin atau tidak ingin ditampilkan olehnya.
Yayasan SIKLUS
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keyakinan terhadap konsekwensi
apabila melakukan perilaku berisiko dipengaruhi oleh tingkat
pengetahuan tentang HIV dan AIDS.
Semakin baik tingkat pengetahuan tentang HIV dan AIDS, maka semakin
yakin terhadap dampak dari perilaku berisiko tersebut dapat
menyebabkan HIV dan AIDS.
Yayasan SIKLUS
Yayasan SIKLUS
Pengaruh pengetahuan terhadap Normative Beliefs
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin baik tingkat pengetahuan
seseorang tentang HIV dan AIDS, semakin mendukung keyakinan
seseorang bahwa orang lain yang dianggap berpengaruh pada diri nya
(misalnya, orang tua, pasangan, teman, atau guru) akan menolak atau
tidak setuju apabila orang tsb melakukan perilaku berisiko
tersebut.
Yayasan SIKLUS
Tingkat Pengetahuan seseorang tentang HIV dan AIDS juga
mempengaruhi motivasi seseorang untuk mengikuti pendapat dari orang
yang dianggap berpengaruh
Yayasan SIKLUS
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin baik tingkat pengetahuan
seseorang tentang HIV dan AIDS, maka keyakinan orang tersebut
semakin kuat terhadap faktor-faktor yang menghambat atau mendukung
untuk melakukan perilaku berisiko tersebut.
Yayasan SIKLUS
Seseorang yang memiliki pengetahuan tentang HIV dan AIDS akan
meyakini bahwa akan menemui berbagai faktor yang dapat menghambat
apabila melakukan perilaku beresiko tersebut
Yayasan SIKLUS
Pengalaman masa lalu
Faktor lain yang meningkatkan atau menurunkan persepsi mengenai
kesulitan untuk menampilkan suatu perilaku tertentu.
Yayasan SIKLUS
Semakin tersedia sumber daya dan kesempatan dan semakin sedikit
hambatan yang mereka antisipasi, semakin besar persepsi mereka
bahwa mereka dapat mengontrol atau melakukan perilaku
tersebut.
Keyakinan mengenai hal ini disebut Control Beliefs
Yayasan SIKLUS
Yayasan SIKLUS
Perlu perhatian khususnya pada konteks sosial dan faktor budaya
(misalnya, tekanan teman sebaya, lingkungan sekolah, dan faktor
keluarga), dengan memeriksa faktor-faktor yang berpengaruh antara
keyakinan seksual dan niat seksual, kita mungkin dapat
mengidentifikasi aspek-aspek tertentu dari perilaku seksual
seseorang
Yayasan SIKLUS
keyakinan seseorang mungkin sering akan bertentangan dengan niat
mereka untuk terlibat dalam perilaku seksual.
Menimbulkan pertanyaan tentang kekuatan keyakinan seseorang
dibandingkan dengan kekuatan lingkungan sosial dan norma yang dapat
menumbuhkan niat seksual.
Yayasan SIKLUS
kan sesuatu dimasa depan
Intensi seseorang berpengaruh positif dan signifikan terhadap
perilaku berisiko, dengan demikian intensi berpengaruh secara
langsung pada perilaku berisiko HIV dan AIDS pada seseorang
Yayasan SIKLUS
Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensi seseorang untuk
melakukan perilaku berisiko HIV dan AIDS dipengaruhi secara
signifikan oleh kepatuhan seseorang dalam menjalankan ajaran
agamanya.
Yayasan SIKLUS
Agama memberikan sebuah kerangka moral, sehingga membuat seseorang
mampu membandingkan tingkah lakunya (Adams & Gullotta )
Agama dapat menstabilkan tingkah laku dan bias memberikan
penjelasan mengapa dan untuk apa seseorang berada didunia
ini.
Agama memberikan perlindungan rasa aman, terutama bagi remaja yang
tengah mencari eksistensi dirinya dibandingkan dengan masa awal
anak-anak
Keyakinan agama remaja telah mengalami perkembangan yang cukup
berarti
HIV
H
: Human
manusia
I
: Immunodeficiency
penurunan
kekebalan
V
: Virus
virus