STO Science Technology Olimpiad
EARLY WARNING SYSTEM DAN MONITORING SUHU SERVER MASTER STATION VIA SMS
BIDANG : TRANSMISI
KELOMPOK : TRANSMISI 8
1. ALFIAN AZIZ SETIAWAN 1506/25/1/12/14625
2. ARIFIN WAHID IBRAHIM 1506/25/1/12/14630 3. DWI BAGUS PAMUJI 1506/25/1/12/14642
Tahun 2015
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : EARLY WARNING SYSTEM DAN MONITORING SUHU SERVER
MASTER STATION
Lokasi OJT : PT PLN (Persero) Area Pengaturan Beban Jawa Timur
Anggota :
ALFIAN AZIZ SETIAWAN 1506/25/1/12/14625
ARIFIN WAHID IBRAHIM 1506/25/1/12/14630
DWI BAGUS PAMUJI 1506/25/1/12/14642
Laporan inovasi ini disusun guna memenuhi sebagian tugas program On the Job
Training (OJT) Olimpiade Sains dan Teknologi Tahun 2015 di PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan.
Sidoarjo, 20 Desember 2015
Menyetujui,
Co Mentor Co Mentor
Asman FASOP APB Jawa Timur Supervisor SCADA APB Jawa Timur
Indra Kurniawan Kristiawan Agung
NIP. NIP.
Mengetahui,
Mentor
Manajer APB Jawa Timur
Bambang Warsono
NIP.
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
iii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah inovasi
dalam rangka Science and Techonology Olympiade Angkatan 47 dengan judul
“Early Warning Sistem dan Monitoring Suhu Server Master Station Melalui SMS”.
Makalah ini disusun berdasarkan data dan informasi yang diperoleh penulis selama
melaksanakan program On The Job Training (OJT) yang diikuti tim penulis di PT
PLN (Persero) APB Jawa Timur. Penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada
seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, antara lain:
Orang tua kami yang selalu memberikan doa kepada kami agar selalu diberi
kelancaran, kesehatan dan keselamatan.
Bapak Bambang Warsono selaku Manajer APB Jawa Timur dan Mentor.
Bapak Indra Kurniawan selaku Asisten Manager FASOP APB Jawa Timur
dan Co Mentor.
Bapak Kristiawan Agung selaku Supervisor SCADA APB Jatim yang telah
banyak membantu dalam pengerjaan STO ini.
Bapak Fuad selaku A.Engineer SCADA yang telah banyak membantu dalam
pengerjaan STO ini.
Staff, dan seluruh pegawai di APB Jawa Timur yang banyak meluangkan
waktu dan memberikan bimbingan dalam pengerjaan STO ini.
Teman-teman OJT bidang Transmisi khususnya kelompok Transmisi 8 yang
berjuang bersama dalam pelaksanaan OJT.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun diperlukan demi
perbaikan ke depan. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua.
Sidoarjo, 20 Desember 2015
Penulis
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
iv
ABSTRAK
Server master station merupakan pusat akses seluruh database SCADA,
performa server sangat diandalkan dalam menunjang kinerja sistem pengaturan
beban yang dikendalikan oleh dispatcher. Keandalan sistem tenaga listrik
merupakan salah satu faktor kinerja perusahan PT. PLN Persero, dimana kendali
utama sistem tenaga listrik berada di tangan dispatcher. Untuk menunjang kinerja
control center master station, performa server harus bisa diandalkan. Jika terjadi
gangguan pada server, dispatcher tidak akan mendapatkan informasi yang mereka
butuhkan dan proses kendali sistem tenaga listrik akan terganggu yang
berpengaruh pada keandalan.
Pada APB Jatim belum adanya sistem atau peringatan dini kondisi suhu panel
tiap server ketika server mengalami overheat yang bisa menyebabkan server mati.
Meskipun sudah ada AC Central pada ruang server untuk menjaga suhu ruangan
akan tetapi temperatur setiap server berbeda tergantung beban kerja server
masing-masing. Selama ini belum ada alat yang berfungsi sebagai peringatan dini
jika salah satu server atau lebih mengalami overheat. Sistem peringatan dini
bertujuan untuk mencegah server overheat sampai mati.
Oleh karena itu dibutuhkan sebuah alat untuk mempercepat informasi kondisi
server dan sebagai peringatan dini ketika server mengalami overheat. Alat ini
menggunakan mikrokontroler yang terhubung dengan modul Real Time Clock,
modul GSM SIM900A, dan modul sensor Suhu untuk monitoring suhu server. Pada
waktu tertentu alat ini akan memberikan informasi suhu server secara rutin, dan
ketika server mengalami overheat alat mengirimkan warning melalui sms yang
akan diterima oleh user. Harapannya dengan alat ini jika ada peringatan server
overheat lebih cepat ditangani untuk menvegah server mati dan user cukup
memantau kondisi server setiap saat melalui alat ini.
Kata Kunci : Server, Mikrokontroler, SIM900A, SMS.
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................ ii
KATA PENGANTAR ..................................................................... iii
ABSTRAK ................................................................................. iv
DAFTAR ISI .............................................................................. v
DAFTAR GAMBAR....................................................................... vii
DAFTAR TABEL.......................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1
1.1 Latar Belakang.............................................................. 3
1.2 Maksud dan Tujuan ....................................................... 3
1.3 Ruang Lingkup.............................................................. 3
1.4 Metodologi .................................................................. 3
BAB II LANDASAN TEORI............................................................. 5
2.1 Server ........................................................................ 5
2.2 Modul Sensor Suhu DS18B20 .......................................... 6
2.3 Rangkaian Catu Daya .................................................... 7
2.4 Mikrokontroler Arduino Mega ........................................... 8
2.5 RTC DS1307................................................................. 9
2.6 Modul GSM SIM900A ...................................................... 9
BAB III ANALSA PEMBAHASAN ...................................................... 11
3.1 Perancangan Alat Monitoring Suhu Server .......................... 11
3.2 Implementasi ............................................................... 14
BAB IV MANFAAT INOVASI DAN ANALISA RESIKO............................. 20
4.1 Manfaat Finansial / Non Finansial ...................................... 20
4.1.1 Manfaat Finansial ................................................. 20
4.1.2 Manfaat Non Finansial ........................................... 22
4.2 Analisa Resiko .............................................................. 22
BAB V PENUTUP ........................................................................ 23
5.1 Kesimpulan .................................................................. 23
5.2 Saran ......................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 24
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
vi
LAMPIRAN .............................................................................. 25
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Panel Server Master Station APB Jatim............................ 4
Gambar 2.2 Sensor Suhu DS18B20 ................................................ 4
Gambar 2.3 Modul Regulator L4015 ............................................... 5
Gambar 2.4 Lay-out Board Arduino Mega 2560 ................................. 6
Gambar 2.5 Modul RTC DS1307 .................................................... 7
Gambar 2.6 Modul GSM SIM900A Mini V3.8.2 ................................... 8
Gambar 3.1 Blok Diagram Alat MONSTER ........................................ 10
Gambar 3.2 Flowchart Cara Kerja Alat MONSTER ............................. 11
Gambar 3.3 Skema Power Supply Alat MONSTER .............................. 12
Gambar 3.4 Skema Rangkaian I/O pada Arduino Mega 2560................ 13
Gambar 3.5 Adaptor 12 VDC ........................................................ 14
Gambar 3.6 PCB Alat MONSTER ................................................... 16
Gambar 3.7 PCB Model Shield Arduino Mega 2560 ............................. 16
Gambar 3.8 Rangkaian PCB input dan output Alat MONSTER ............... 17
Gambar 3.9 Susunan Alat MONSTER tampak atas.............................. 17
Gambar 3.10 Hasil Akhir Alat MONSTER ......................................... 18
Gambar 3.11 Pengujian dan Pengambilan Data Alat MONSTER ............. 18
Gambar 3.12 SMS Notifikasi MONSTER .......................................... 19
Gambar 3.13 Software Monitoring Suhu Server Master Station ............. 20
Gambar 3.14 Grafik Suhu Server Terhadap Waktu ............................. 21
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Spesifikasi Arduino Mega 2560 R3..................................... 2
Tabel 3.1 Konfigurasi Device dengan port Arduino Mega 2560 ............. 20
Tabel 4.1 Rincian Biaya Pembuatan Alat ......................................... 20
Tabel 5.1 Analisa Risiko .............................................................. 20
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Server merupakan bagian utama dari master station dan peranan nya sangat
penting sebagai penyedia layanan data bagi komputer client/workstation.
Berdasarkan data pemeliharan Master SCADA APB Jatim bulan November 2015
gangguan yang dialami server pada master station antara lain : Server overheat,
server shutdown dan aplikasi tidak berfungsi, tidak bisa switch antara main dan
backup, server sering hang/lambat. Ada beberapa kemungkinan yang
menyebabkan kinerja server pada master station menjadi lambat antara lain :
1. Penggunaan CPU, RAM, Hardisk yang melebihi 50% dari kapasitas
2. Suhu ruangan server > 20 oC dan kelembaban > 70%
3. Kerusakan pada hardware Server master station
Berdasarkan SPLN S3:001:2008 tentang peralatan SCADA menjelaskan semua
server pada Master station harus selalu berada dalam kondisi yang tertutup.
Pengatur suhu (Air Conditioner) ruangan bertipe down-flow dan suhu ruangan
diatur berkisar 20 oC serta kelembabannya harus bisa diatur antara 50 – 60%.
Berdasarkan data kinerja server dan workstation bulanan APB Jatim bulan
Desember seperti pada Gambar 1.1, beberapa server mengalami down, bahkan
mengalami overheat sampai server mati. Setelah ditindaklanjuti penyebabnya
kinerja CPU server yang melebihi batas standard dan AC pada ruangan tidak
bekerja dan tidak ada peringatan dini jika server mengalami overheat.
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
2
Gambar 1.1. Kinerja Server dan Master Station Bulan November
Bila dilihat dari history SWORD (System Workout, Organizer and Data)
gangguan server Master Station SCADA bulan November 2015 pada APB Jatim,
beberapa server seperti r445uidt (server SCADA) mengalami down dengan paling
lama durasi 67 jam, dan server r402adm (server Historical) mengalami down
selama 2 menit. Dari beberapa analisa server yang down terjadi karena beban
kerja yang berlebih yang menyebabkan suhu server menjadi panas. Saat ini belum
ada suatu sistem peringatan dini saat kondisi server saat mengalami overheat
sehingga penanganannya ketika terjadi gangguan pada server tidak cepat.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka dibuatlah early warning sistem dan
monitoring suhu server master station via sms agar dapat memberikan dan
mencegah server overheat yang akan menyebabkan server mati. Diharapkan
dengan alat ini membantu menginformasikan kondisi server saat beroperasi dan
meningkatkan kinerja APB Jatim.
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
3
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan karya inovasi ini adalah merancang sebuah alat
MONSTER (Monitoring Server Temperature) yang mampu memberikan informasi
dan peringatan dini kondisi suhu server master station melalui SMS menggunakan
sebuah mikrokontoler dan modul GSM.
1.3 Ruang Lingkup
Dalam perancangan alat ini, telah ditentukan ruang lingkupnya sebagai
berikut :
1. Jenis mikrokontroler yang digunakan adalah Arduino Mega 2560 dan modul
GSM yang digunakan adalah SIM900AA Mini V3.8.2.
2. Alat dipasang pada pembuangan udara panel server.
3. Suhu diukur dengan sensor DS18B20.
4. Pengujian dilakukan di ruang server Master Station APB Jatim.
5. Output berupa informasi suhu server melalui sms.
1.4 Metodologi
Metode yang digunakan dalam menyelesaikan karya inovasi ini adalah :
1. Studi Literatur
Langkah ini digunakan untuk mempelajari literatur tentang perancangan,
bahasa pemograman mikrokontroler dan modul yang digunakan.
2. Perancangan dan Pembuatan Alat
Langkah-langkah dalam perancangan alat adalah sebagai berikut :
a. Perhitungan dan perancangan skematik alat
b. Pembuatan rangkaian elektronika
c. Pemograman mikrokontroler
d. Perakitan alat
3. Pengujian Alat
Pengujian alat dilakukan dengan cara memasang alat hasil perancangan ke
panel server master station.
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Server
Server berfungsi untuk mengolah data yang diterima dari RTU yang dimonitor
oleh Dispatcher di Control Center melalui Human Machine Interface, sesuai SPLN
S3.002:2008 server untuk kebutuhan master station terdiri dari:
a. Server SCADA, berfungsi sebagai pengolah dan penyimpan semua data
informasi yang diperoleh dari sub sistem komunikasi untuk dikirimkan
kepada server yang lain sesuai dengan kebutuhan.
b. Server Historikal, berfungsi sebagai penyimpan semua data dan informasi
baik yang dinamis maupun statis serta semua perubahan informasi yang
didapat dari server SCADA maupun server EMS/DMS.
c. Server EMS/DMS, berfungsi sebagai pengolah data dari server SCADA,
server historikal, dan data snapshot dikombinasikan dengan logikal data
yang ada di server EMS/DMS untuk menjalankan aplikasi kelistrikan baik
secara real time maupun study.
d. Server DTS, berfungsi untuk menjalankan aplikasi training baik berupa
simulasi maupun modelling sesuai dengan kebutuhan dispatcher.
e. Sub Sistem Komunikasi, adalah server yang berfungsi sebagai kontrol
komunikasi ke RTU/remote station dengan model polling serta sinkronisasi
yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan.
f. Offline Database Server, merupakan server yang menyimpan data historikal
dalam jangka waktu lama, menjadi sumber data untuk perhitungan kinerja,
perhitungan availability, pelaporan dan data statistik.
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
5
Gambar 2.1 Panel Server Master Station APB Jatim
2.2 Sensor DS18B20
Sensor suhu DS18B20 adalah salah sensor suhu yang dikeluarkan oleh
Dallas Semiconductor. Untuk membaca data keluaran sensor ini menggunakan
protokol 1 wire communication. Dimana hanya ada tiga kabel yang terdiri dari +5V,
GND dan DQ (Data Input/Output). Dengan sensor suhu DS18B20 ini sangat
menghemat pin port mikrokontroler, karena melalui 1 port (one wire) dapat
digunakan untuk mengkakses lebih dari 1 sensor. Sensor ini memiliki tingkat
akurasi yang cukup tinggi yaitu 0,5oC pada rentan suhu -10oC hingga +85oC.
Gambar 2.2 Sensor Suhu DS18B20
Spesifikasi dari Modul Sensor Suhu DS18B20 :
- Memiliki kode serial 64-bit yang unik
- Dapat beroperasi tanpa power supply dari luar (power supply arduino)
- Pengukuran temperature dari -55oC sampai + 125oC
- Resolusi ADC : 9 bit
- Waktu konversi maksimal 750ms
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
6
2.3 Modul Regulator L4015
Modul regulator L4015 adalah rangkaian pembagi tegangan untuk
mengubah atau mengkonversikan dari tegangan yang besar menjadi tegangan
yang lebih kecil. Modul ini mempunyai fitur adjustable output voltage dimana
tegangan keluarannya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Terdapat juga 7-
segment display untuk menampilkan nilai tegangan yang masuk dan tegangan
keluar. Modul regulator L4015 bekerja dengan input tegangan antara 4-38V dan
output tegangan antara 1,25-36V dengan arus maksimal 5A. Tujuan utama
menggunakan modul ini yaitu untuk memberikan supply kepada modul GSM yang
membutuhkan tegangan 4,5-5 V dan arus minimal 2A saat bekerja. Bentuk fisik
modul regulator L4015 ditunjukkan seperti pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3 Modul regulator L4015
2.4 Mikrokontroler Arduino Mega 2560
Arduino Mega 2560 adalah salah satu varian dari produk board mikrokontroller
keluaran Arduino yang menggunakan mikrokontroller Atmega 16U2. Chip
ATmega16U2 pada Arduino Rev 3 ini merupakan yang terbaru dari generasi
Arduino sebelumnya sehingga ada penambahan fitur seperti pin SDA dan SCL yang
mendukung komunikasi TWI menggunakan library Wire dan tersedianya port fitur
reset. Kelebihan dari Arduino Mega 2560 ini mempunyai port I/O yang banyak,
port komunikasi serial 4 pasang, dan memori yang cukup besar 256kb flash
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
7
memory. Gambar 2.4 berikut ini menunjukan lay-out board Arduino Mega 2560
Rev3.
Gambar 2.4 Lay-out Board Aruino Mega 2560
Arduino Nano memiliki spesifikasi seperti ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1 Spesifikasi Arduino Mega 2560 R3
Mikrokontroler ATmega2560
Tegangan Operasi 5V
Input Voltage (disarankan) 7-12V
Input Voltage (limit) 6-20V
Pin Digital I/O 54 (yang 15 pin digunakan sebagai output PWM)
Pins Input Analog 16
Arus DC per pin I/O 40 mA
Arus DC untuk pin 3.3V 50 mA
Flash Memory 256 KB (8 KB digunakan untuk bootloader)
SRAM 8 KB
EEPROM 4 KB
Clock Speed 16 MHz
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
8
Arduino Mega 2560 sudah dilengkapi dengan beberapa fasilitas untuk
komunikasi yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan komputer (PC atau
Laptop), atau dengan board mikrokontroller lainnya. ATmega16U2 dilengkapi
dengan 4 hardware komunikasi serial UART TTL (5V), Serial: pin D0 (RX) dan pin
D1(TX), Serial1 : pin D19(TX) dan pin D18(TX), Serial2 : pin D1(TX) dan pin D1(TX),
Serial3 : pin D19(TX) dan pin D18(TX). Pins 0 dan 1 juga terhubung ke pin chip
ATmega16U2 Serial USB-to-TTL dan board Arduino Mega dilengkapi dengan
sebuah chip ATmega16U2 yang dapat dihubungkan langsung ke komputer untuk
menghasilkan sebuah virtual com-port pada operating sistem.
2.5 RTC DS1307
RTC DS1307 adalah Real Time Clock yang menggunakan IC DS1307 yang
berfungsi sebagai pewaktu berhubungan dengan detik, menit, jam , tanggal, bulan
dan tahun. Pada RTC DS1307 ini mempunyai clock sumber sendiri dan battery
internal untuk menyimpan data waktu dan tanggal, sehingga apabila
mikrokontroler mati data waktu dan tanggal akan tetap up to date.
Berikut ini fitur-fitur RTC DS1307 :
Real-time clock (RTC) menghitung detik, menit, jam,tanggal,bulan dan
hari dan tahun valid sampai tahun 2100
Ram 56-byte, nonvolatile untuk menyimpan data.
2 jalur serial interface (I2C).
output gelombang kotak yg diprogram.
Konsumsi arus hanya 500nA pada batery internal.
temperature range: -40°C sampai +85°C
Gambar 2.5 Modul RTC DS1307
Gambar 2.5 menunjukkan modul RTC DS1307 dimana terdapat 5 pin
DS,SDA,SCL,VCC dan GND. Untuk mengkakses data pada register timekepper RTC
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
9
menggunakan I2C yang nantinya SCL dan SDA akan terhubung port SCL dan SDA
pada arduino mega 2560.
2.6 Modul GSM SIM900A Mini V3.8.2
Modul GSM SIM900A Mini V3.8.2 merupakan modul GSM untuk Arduino
yang berperan untuk melakukan fungsi pengiriman SMS. Gambar 2.5 merupakan
penampakan dari modul GSM SIM900A Mini v3.8.2.
Gambar 2.6 Modul GSM SIM900A Mini V3.8.2
Modul ini menggunakan protokol komunikasi UART dalam berkomunikasi
data dengan Arduino. Modul mempunyai 8 pin yang dapat digunakan untuk di
gabungkan dengan arduino (pin 0 sampai pin 7) akan dipakai 2 pin sebagai pin RX
dan TX yang akan digunakan pada komunikasi UART dengan Arduino. Pada sistem
ini, pin yang dipakai sebagai RX adalah pin 4 sedangkan pin yang dipakai sebagai
TX adalah pin 5. Salah satu cara untuk mangaktifkan power modul GSM adalah
memberi HIGH/positif pulse selama 1000 ms pada pin 9 Arduino demikian juga
menonaktifkan power modul GSM adalah HIGH/positif pulse selama 1000 ms pada
pin 9 Arduino
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
10
BAB III
ANALISA PEMBAHASAN
3.1 Perancangan Alat
Pembuatan alat DJ AMBANG diawali dengan perancangan skematik alat.
Informasi dan spesifikasi mengenai semua perangkat yang berhubungan dengan
alat dikumpulkan. Setelah itu dilakukan pendataan terhadap semua perangkat
yang dibutuhkan, kemudian dibuat blok diagram sistem alat MONSTER. Diagram
blok alat MONSTER ini menjelaskan cara kerja alat MONSTER dalam blok-blok yang
saling berhubungan. Gambar 3.1 merupakan blok diagram alat MONSTER.
Gambar 3.1 Blok Diagram Alat MONSTER
Cara kerja alat MONSTER berdasarkan blok diagram intinya terdapat pada
mikrokontroler. Mikrokontroler berfungsi sebagai penghubung dan mengolah data
dari I/O (input/output) dari sensor yang akan diolah datanya untuk memberikan
output. Alat ini menggunakan 4 buah sensor suhu DB18B20 sebagai input
pengukuran suhu pada server dan setiap sensor akan mengukur server yang
berbeda. Untuk membaca data dari sensor suhu DB18B20 menggunakan protokol
1 wire yang artinya data masing-masing sensor dapat dibaca melalui 1 jalur ke
port mikrokontroler. Penggunaan protokol 1 wire ini menghemat penggunaan port
mikrokontroler untuk perangkat yang lain. Dalam perancangannya alat ini
membutuhkan acuan waktu agar bisa sinkronisasi waktu dengan server, untuk itu
12 VDC
5 VDC
TX3
RX3 TX3
RX3
2A
1 Wire
SDA SCL
Input (Sensor Suhu DS18B20)
Server 0 Server 1 Server 2 Server 3
Mikrokontroler
Modul SIM900AA
RTC DS1307
Catu Daya
Regulator 5V
LCD 16x2
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
11
digunakan RTCDS1307 sebagai real time clock. Alat ini juga mempunyai 2 output
berupa perintah ke modul SIM900A untuk mengirimkan sms ke nomor tujuan dan
tampilan informasi waktu serta suhu server pada LCD 16x2.
Perancangan alat MONSTER ini dibagi dalam 2 jenis, yaitu perancangan
software dan perancangan hardware. Perancangan software menggunakan
software Arduino IDE untuk membuat program pada mikrokontroler Arduino Mega
2560 yang akan digunakan sebagai pengendalinya. Gambar 3.2 adalah flowchart
program Arduino yang akan dibuat.
Mulai
Define input pinInisialisasi variable
Serial.begin (57600)Rtc.begin, sensors.begin,
Lcd.begin
Baca Jumlah Sensor
Baca waktu RTC
Baca nilai suhu setiap sensor (one
wire)
LCD print (waktu), (Suhu server)
Waktu RTC = 07.00 WIB
Suhu Server > 30oC
Kirim SMS “server n” (suhu)
Kirim SMS “Warning”, “SERVER n”
“OVERHEAT” (Suhu)
Ya
Tidak
Tidak
Ya
float suhu = sensors.getTempC(tempDeviceAdd
ress)
Gambar 3.2 Flowchart Cara Kerja Alat MONSTER
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
12
Perancangan hardware MONSTER dibuat bertingkat untuk mendapatkan
bentuk yang sederhana rapi dan simple, sehingga rangkaian hardware dibuat
shield agar mudah dalam bongkar pasang dengan mikrokontroler serta modul-
modul yang lain. Power supply utama yang digunakan pada alat ini menggunakan
adaptor 12 VDC yang mampu menghasilkan arus maksimal 3A. Output dari adaptor
ini dibagi menjadi 2 yaitu supply untuk arduino dan supply untuk regulator XL4015.
Regulator step down XL4015 ini berfungsi untuk menurunkan tegangan menjadi
5V yang akan digunakan untuk supply modul SIM900AA. Sementara untuk sensor
suhu, RTC, dan display LCD 16x2 power supply melalui port Vout 5V Arduino Mega
2560. Gambar 3.3 merupakan rangkaian power supply pada alat MONSTER ini.
Gambar 3.3 Skema Power Supply Alat MONSTER
Rangkaian selanjutnya adalah PCB untuk input dan output yang dibuat
shield dan kompatibel dengan Arduino Mega 2560. Rangkaian input sensor suhu
dibuat parallel sebanyak 16 slot dengan 1 jalur menuju pin 2 pada Arduino Mega.
Untuk slot komunikasi SIM900AA terhubung dengan Serial1 pin 18,19. Sementara
slot untuk RTC DS1307 membutuhkan 4 pin, 2 pin untuk VCC dan GND dan 2 pin
terhubung dengan SCL (pin 21) dan SDA (pin 20). Display LCD 16x2 menggunakan
12 pin, (4 pin data D4,D5,D6,D7), (pin 7 untuk RS), (pin 6 untuk Enable),
(RW,GND,K terhubung dengan GND pada arduino mega 2560), dan (VCC,A
terhubung dengan 5V arduino mega 2560). Rangkaian input dan output untuk
Arduino Mega 2560 dapat dilihat pada Gambar 3.4.
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
13
Gambar 3.4 Skema Rangkain Input dan Output pada Arduino Mega 2560
3.2 Implementasi
Tahapan setelah dilakukan perancangan adalah tahapan implementasi.
Tahapan ini membahas mengenai hasil dari perancangan yang telah dibuat. Dalam
perancangan alat MONSTER ini, terhadap dua buah macam perancangan seperti
yang telah disebutkan pada sub-bab sebelumnya, yaitu perancangan software
MONSTER dan perancangan hardware MONSTER. Alat MONSTER terdiri dari
software dan hardware yang mempunyai fungsi masing-masing. Software pada
MONSTER digunakan untuk melakukan monitoring suhu server dan feedback
intruksi sebagai peringatan dini. Sedangkan hardware digunakan untuk
mendukung supaya perangkat lunak dapat bekerja dengan baik dan optimal.
Sehingga diperlukan integrasi antara software dan hardware dalam alat ini untuk
mendapatkan hasil yang baik.
Implementasi hardware dimulai dari power supply dari adaptor yang
merubah tengangan 12 VDC ke 5 VDC 2 Ampere. Tegangan 12 V untuk supply
mikrokontroler dan 5V 2 A untuk supply modul GSM. Seperti ditunjukkan Gambar
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
14
3.5 merupakan adaptor yang digunakan sebagai power sumber tegangan utama
untuk alat ini dengan maksimal arus 3A.
Gambar 3.5 Adaptor 12 VDC 3A
Rangkaian input dan output pada alat MONSTER diimplementasikan pada
PCB seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.6. Rangkaian I/O dan ukuran jalur
PCB nya dibuat seringkas dan memperhatikan ukuran mikrokontroler agar sesuai
dengan ukuran. PCB yang dibuat menggunakan model shield arduino agar
memudahkan dalam memasang dan melepaskan arduino dengan rangkaian I/O.
Manfaat lain yang diperoleh dengan shield ini menghemat tempat, mengurangi
penggunaan kabel dan lebih rapi. PCB model shield arduino untuk alat ini
ditunjukkan seperti pada Gambar 3.7.
Gambar 3.6 PCB Alat MONSTER
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
15
Gambar 3.7 PCB model shield Arduino Mega 2560
Susunan rangkaian I/O, perangkat sensor, mikrokontroler dan perangkat
yang digunakan pada alat ini dapat dilihat seperti pada Gambar 3.8. Mikrokontroler
terletak di bagian paling bawah agar mudah dilepas ataupun dipasang dengan
model shield. Untuk modul regulator, modul GSM dan modul RTC terletak di atas.
Gambar 3.8 Rangkaian PCB input dan output Alat MONSTER
Dengan susunan sesuai dengan perancangan alat akan memudahkan
troubleshooting per bagian modul jika tejadi error tanpa melepas semua bagian
Arduino Mega 2560
PCB model Shield Arduino
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
16
yang tidak error. Alat ini juga memiliki slot ekspansi sebanyak 16 kanal setiap 1
wire untuk penambahan sensor suhu jika dibutuhkan.
Tabel 3.1 Konfigurasi Device dengan port Arduino Mega 2560
Tabel 3.1 memperlihatkan konfigurasi perangkat dengan arduino mega
2560 yang digunakan pada alat ini. Dari konfigurasi tersebut 4 sensor suhu sebagai
input masuk melalui pin 2 (1 wire), RTC membutuhkan port SDA dan SCL, modul
SIM900A menggunakan komunikasi serial3 RX dan TX dengan cross
communication. Dan output LCD menggunakan port Arduino pin 6-11. Setelah
semua terpasang sesuai dengan perancangan hardware dilakukan pengujian pada
hardware dengan memberikan supply pada alat. Kalibrasi sensor suhu
dibandingkan dengan temperature suhu ruangan di master station agar selisihnya
bisa diminimalkan. Hasil pengujian implementasi hardware dapat dilihat seperti
pada Gambar 3.9.
No Device Pin Arduino Mega 2560 Ket
1 Sensor suhu DS18B20 (one
wire) Pin 2 PWM
2 RTC (SDA) Pin 20 SDA
3 RTC (SCL) Pin 21 SCL
4 SIM900AA (TX) Pin 18 RX
5 SIM900AA (RX) Pin 17 TX
6 LCD (RS) Pin 7 -
7 LCD (E) Pin 6 Enable
8 LCD (D4) Pin 8 Data
9 LCD (D5) Pin 9 Data
10 LCD (D6) Pin 10 Data
11 LCD (D7) Pin 11 Data
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
17
Gambar 3.9 Susunan Alat MONSTER tampak atas
Setelah alat tersusun dengan rapi selanjutnya dilakukan pengecekan pada
konektor antar perangkat dengan mikrokontroler sebelum dipacking dalam suatu
wadah. Kemudian susunan alat MONSTER di-packing dalam sebuah wadah agar
lebih aman dan lebih rapi seperti pada Gambar 3.10.
Gambar 3.10 Hasil Akhir Alat MONSTER
Implementasi software MONSTER dapat dilihat pada lampiran source code
alat MONSTER. Sesuai dengan rancangan flowchart sistem alat MONSTER, kerja
software dimulai dengan menginisialisasi semua perangkat yang digunakan.
LCD Display
Modul GSM Regulator 5V DC 5A
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
18
Sensor suhu, RTC, modul GSM didefinisikan melalui library pada source code
arduino. Sensor suhu menggunakan library khusus dari Dallas Temperature
dengan protokol one wire. Library onewire.h ini digunakan agar data dari sensor
dapat diakses oleh arduino. Semua data sensor suhu yang masuk cukup melalui 1
jalur PWM (Pulse width Modulation) port arduino dan akan diolah datanya ke dalam
bentuk desimal dengan satuan derajat celcius. Kemudian untuk menentukan waktu
pada mikrokontroler menggunakan library RTClib.h dengan waktu yang telah
disesuaikan dengan master station. Saat alat MONSTER bekerja dimulai dengan
menginisialisasi waktu awal dari RTC dengan memberikan output pada display
LCD. Kemudian mikrokontroler akan mengambil data suhu melalui 4 sensor
DS18B20, data dari sensor 1 sampai dengan sensor 4 akan ditampilkan secara
bergantian ke display lcd secara real time. Dengan protokol one wire pada sensor
suhu DS18B20 secara otomatis output sensor akan terkalibrasi untuk mengurangi
nilai error pada suhu. Sesuai perancangan software, ketika setpoint suhu > 30 oC
maka mikrokontroler akan mengirimkan perintah ke modul GSM SIM900AA untuk
mengirim SMS ke nomor tujuan menggunakan syntax
"AT+CMGS=\""+number+"\"\r" secara real time. Selain itu juga perintah untuk
mengirimkan sms bekerja saat pukul 7.00 WIB sebagai laporan monitoring suhu
setiap hari. Program alat ini akan bekerja terus menerus secara berulang (looping).
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
19
Gambar 3.11 Pengujian pengambilan data Alat MONSTER
Pengujian dilakukan untuk mengetahui keandalan alat MONSTER ini seperti
tampak pada Gambar 3.11. Pengujian dilakukan dengan menempatkan sensor
suhu DS18B20 pada pembuangan udara setiap server agar data suhu lebih akurat.
Pengujian dilakukan secara bervarisi dari sensor 1 sampai sensor 4 secara
bergantian. Saat pengujian sensor 1 diletakkan pada server 0 (server scada),
sensor 2 diletakkan pada server 1 (server historical) dan sensor 3 (server EMS)
dan sensor 4 (Server Frontend) . Dari pengujian yang dilakukan kenaikan suhu
sangat cepat dan perbedaan nilai suhu server dengan suhu ruangan menyebabkan
nilai data pada sensor 1 dan sensor 2 mencapai > 30 oC. Dari nilai tersebut secara
otomatis akan memberikan trigger kepada alat untuk mengirimkan sms ke nomor
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
20
yang dituju sebagai peringatan dini. Peringatan dini berisi <“WARNING MS”>
<waktu kejadian pengambilan data> <Server yang dilogging> <nilai suhu pada
server> <”Mohon DICEK”> .Hasilnya kurang lebih seperti pada Gambar 3.12.
Gambar 3.12 SMS Notifikasi MONSTER (Alarm)
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
21
Hasil yang didapat adalah peringatan dini berupa informasi nilai suhu yang
melebihi set point yang telah ditentukan dan keterangan waktu saat data tersebut
diambil. SMS ini akan diterima ketika nilai suhu pada server telah melebihi batas
yang ditentukan. Sistem ini sangat efisien dan mobile yang artinya informasi suhu
server dapat dipantau dari jarak jauh dan menghemat waktu tanpa harus ke ruang
server. Sistem ini juga mempersingkat waktu laporan secara otomatis dari alat
kepada yang berkaitan agar jika terjadi peringatan segera ditindaklanjuti dan
mencegah terjadinya overheat yang nantinya akan berefek langsung pada kinerja
perusahaan.
Dari pengujian ini juga dapat dimonitoring melalui software yang telah
dibuat dan semua data logging suhu server dapat dilihat melalui software tersebut.
Komunikasi antara software untuk logging dan alat MONSTER menggunakan kabel
serial. Semua data logging akan disimpan dalam database PC yang digunakan.
Software aplikasi untuk monitoring dapat dilihat seperti pada Gambar 3.13.
Gambar 3.13 Aplikasi Monitoring Suhu Server melalui PC
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
22
Dari dianalisa data kondisi server melalui data historical yang terdapat
dalam database microsoft database access (lampiran sampling data logging suhu
server) dapat dibuat grafik seperti pada Gambar 3.13. Grafik ini menampilkan trend
suhu server0 – server3 dengan durasi waktu mulai pukul 16:04:48 WIB sampai
pukul 16:40:48 WIB. Selama logging data hasil yang didapat nilai suhu Server2
rata-rata 32 oC cenderung lebih besar dari nilai suhu Server0, Server1, dan Server3
yang memicu trigger sistem pada alat MONSTER ini untuk mengirimkan SMS
sebagai peringatan dini. Sementara nilai suhu server0, server1, server3 cenderung
stabil dan kondisi normal.
Gambar 3.14 Grafik Suhu Server terhadap waktu
0.00
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
30.00
35.00
16:04:48 16:12:00 16:19:12 16:26:24 16:33:36 16:40:48
Grafik Suhu Server
Server0 Server1 Server2 Server3
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
23
BAB IV
MANFAAT INOVASI DAN ANALISA RISIKO
5.1 Manfaat Finansial / Non Finansial
Pembuatan alat MONSTER ini mempunyai latar belakang yang sudah
dijelaskan seperti pada bab sebelumnya, sehingga alat MONSTER ini mempunyai
manfaat pada segi finansial maupun non finansial. Berikut ini akan dijelaskan
mengenai manfaat finansial maupun non finansial dari adanya alat MONSTER ini.
4.1.1 Manfaat Finansial
Pembuatan alat ini membutuhkan beberapa komponen. Rincian biaya yang
dikeluarkan untuk membuat alat ini dijelaskan pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Rincian Biaya Pembuatan Alat
NO Nama Barang Harga Satuan
(Rp)
Jumlah
Barang
Jumlah Harga
(Rp)
1 Modul GSM SIM900AA 350.000,00 1 350.000,00
2 Arduino Mega 2560 280.000,00 1 280.000,00
3 Sensor Suhu DS18B20 30.000,00 4 120.000,00
4 RTC DS1307 30.000,00 1 30.000,00
5 Kabel putih isi 10 3.000,00 5 m 15.000,00
6 Pin header 1x40 2.500,00 10 25.000,00
7 Pin header 2x40 2.800,00 2 5.600,00
8 Cetak PCB 60.000,00 1 60.000,00
9 LCD 16X2 70.000,00 1 70.000,00
12 Socket female pin 1x40 5.000,00 1 5.000,00
13 Speser Plastik 1000,00 8 8.000,00
14 Baut 3x40 plastik 500,00 8 4.000,00
15 Black Housing 1Pin 500,00 15 7.500,00
16 Black Housing 2Pin 600,00 10 6.000,00
17 Black Housing 3Pin 800,00 8 6.400,00
18 Black Housing 4Pin 1.000,00 10 10.000,00
19 VR Biru 10K 7.500,00 1 7.500,00
20 Adaptor 12V 3A 55.000,00 1 55.000,00
21 R1/4W 1K 50,00 1 50,00
22 Capasitor 100nF 500,00 1 500,00
23 Kabel Jumper M/F 93.500,00 1 (pack) 93.500,00
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
24
24 Push button 4Pin 500,00 1 500,00
25 Spacer+mur+baut 2.100,00 20 42.000,00
26 T block 2pin biru 3.500,00 3 10.500,00
27 Jack DC 1.300,00 1 1.300,00
28 DC Socket 1.700,00 1 1.700,00
29 Box Case 70.000,00 1 70.000,00
30 Box Sensor 40.000,00 4 40.000,00
31 Saklar ON/OFF 5.000,00 1 5.000,00
TOTAL 1.330.500,00
Bila alat ini digunakan maka efisiensi yang akan didapat bila kita misalkan
adalah
- Harga Server Master Station = Rp 300.000.000,00
- Penggantian pemasangan Server = Rp 3xx.000.000,00
- Biaya kerugian server mati = Rp
Bila kita asumsikan 1 server pada master station mengalami overheat hingga
menyebabkan server mati dan dispatcher menjadi buta dalam artian dispatcher
tidak bisa mengakses data yang diperlukan dari server. Selama server mati dan
tidak ada backup maka sistem Jawa Timur tidak dapat dikendalikan oleh dispatcher
sampai server tersebut kembali bekerja. Dalam rentang waktu server dari mati
sampai hidup lagi perusahaan akan mengalami kerugian yang cukup besar karena
jika terjadi gangguan, RCC sebagai kendali pusat regional tidak bisa merecovery
gangguan tersebut secara cepat. Dengan menggunakan alat ini dapat mencegah
server mati dan dispatcher tetap bisa mengakses data yang dibutuhkan, maka
kerugian materi dalam Rupiah yang bisa diselamatkan adalah
1 x Rp 300.000.000,00 = Rp 300.000.000,00
Bila kita kurangi dengan biaya pembuatan alat maka manfaat finansial yang
didapat adalah
Rp 300.000.000,00 – Rp 1.330.500,00 = Rp 298.669.500,00
Jumlah tersebut adalah kerugian material yang bisa diselamatkan sebelum server
mati dikarenakan overheat. Apabila alat ini dipasang pada setiap panel server yang
ada maka akan lebih banyak server yang dapat dimoitor kondisi suhunya dan
memberikan feed back peringatan dini jika terjadi overheat.
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
25
4.1.2 Manfaat Non Finansial
Pembuatan alat MONSTER juga mempunyai manfaat pada segi non
finansial. Alat MONSTER ini memberikan manfaat non finansial sebagai berikut:
1. Memberikan peringatan dini secara realtime saat server mengalami
overheat.
2. Mempercepat penanganan terhadap gangguan server.
3. Mencegah server mati karena overheat.
4. Bila terjadi overheat pada server, laporan akan diterima oleh secara cepat
melalui sms dan menghemat waktu.
4.2 Analisa Risiko
Inovasi sistem early warninig ini merupakan alat yang berbasis
mikrokontroller yang digunakan untuk mengukur suhu dan mengirimkan informasi
melalui SMS. Alat ini telah melalui proses penyesuaian terhadap kondisi master
station. Penyesuaian ini terkait penyesuaian desain dan fungsi. Hal ini berarti
dalam pelaksanaan implementasi inovasi sistem early warning ini telah
memperhatikan anlisa resiko baik dalam proses pembuatan ataupun saat
pengaplikasiannya.
Tabel 4.2 Analisa Risiko
BAB V
PENUTUP
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
26
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan alat MONSTER ini adalah
sebagai berikut:
1. Alat ini dapat memberikan informasi mengenai keadaan suhu server pada
master station secara real time disertai dengan keterangan waktu.
2. Penerapan alat ini sebagai peringatan dini yang efektif saat server
mengalami overheat agar mendapat penanganan yang cepat.
3. Kualitas jaringan telekomunikasi berpengaruh padaa kinerja alat.
5.2 Saran
Untuk pengembangan lebih lanjut dari alat MONSTER ini, penulis
memberikan saran sebagai berikut:
1. Karena alat MONSTER menggunakan jaringan telekomunikasi maka
sebaiknya menggunakan provider telekomunikasi yang memiliki kualitas
jaringan bagus pada daerah peletakkan alat maupun penerima pesan.
2. Dapat dikembangan agar alat bisa dikomunikasikan dengan protokol
Modbus sehingga bisa diakses oleh RTU.
3. Dapat dikembangkan untuk mengendalikan AC secara otomatis sebagai
action outputnya yang berdasarkan parameter suhu server.
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
27
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2015, Arduino – One Wire Temperature Digital Sensor – DS18B20,
http://www.hobbytronics.co.uk/ds18b20-arduino, diakses pada 7 Desember 2015.
Anonim, 2015, Temperature Sensor DS18B20, https://arduino-info.wikispaces.com/Brick-Temperature-DS18B20#discussion, diakses pada 4 Desember 2015. Arduino, 2015, Arduino Mega 2560, https://www.arduino.cc/en/Main/ ArduinoBoardMega2560, diakses pada 4 Desember 2015. Dfrobot, 2013, RTC DS 1307,
http://www.dfrobot.com/wiki/index.php?title=Real_Time_Clock_Module_(DS1307)_(SKU:DFR0151), diakses pada 4 Desember 2015.
Halim, Yuhana, Shadiqi, 2011, Rancang Bangun Aplikasi Pemantauan Suhu Ruangan Server Menggunakan Mikro Sensor Suhu, Seminar Tugas Akhir, ITS, Surabaya.
Hendriono, 2015, Mengenal Arduino Mega 2560 ,
http://www.hendriono.com/blog/post/mengenal-arduino-mega2560, diakses pada 3 Desember 2015.
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
28
LAMPIRAN
Sampling Data Logging Suhu Server
No Jam Server0 Server1 Server2 Server3
1 16:09:25 27,19 26,00 31,31 26,19
2 16:09:33 27,06 26,06 31,31 26,19
3 16:10:30 26,75 26,06 31,50 26,06
4 16:10:48 26,70 26,12 31,56 26,06
5 16:12:40 26,75 26,31 31,81 26,00
6 16:12:45 26,75 26,31 31,81 26,00
7 16:13:37 26,81 26,37 31,81 26,06
8 16:13:43 26,81 26,37 31,81 26,06
9 16:15:09 26,81 26,37 31,87 26,12
10 16:15:16 26,81 26,37 31,94 26,12
11 16:17:04 26,81 26,37 32,00 26,19
12 16:17:23 26,81 26,37 31,94 26,19
13 16:18:14 26,81 26,31 31,94 26,19
14 16:18:33 26,81 26,31 32,00 26,19
15 16:20:06 26,75 26,31 32,00 26,12
16 16:20:12 26,75 26,31 32,00 26,12
17 16:21:29 26,69 26,25 32,06 26,06
18 16:21:29 26,69 26,25 32,06 26,06
19 16:21:44 26,75 26,25 32,06 26,06
20 16:21:57 26,75 26,19 32,00 26,06
21 16:22:28 26,75 26,19 32,00 26,06
22 16:25:17 26,50 25,87 31,81 25,87
23 16:25:23 26,50 25,87 31,81 25,87
24 16:26:48 26,44 25,75 31,81 25,75
25 16:26:55 26,44 25,75 31,81 25,75
26 16:28:43 26,31 25,75 31,69 25,62
27 16:29:02 26,31 25,75 31,75 25,62
28 16:30:12 26,25 25,75 31,75 25,50
29 16:31:38 26,31 25,75 31,81 25,50
30 16:31:45 26,31 25,75 31,81 25,50
31 16:31:51 26,31 25,75 31,69 25,50
32 16:31:58 26,31 25,81 31,56 25,50
33 16:33:23 26,37 25,81 31,00 25,62
34 16:33:36 26,37 25,87 30,87 25,62
35 16:35:30 26,44 25,94 29,25 25,81
36 16:36:36 26,44 25,94 28,50 25,87
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
29
Source Code Arduino Alat MONSTER
// STO MONSTER OJT PLN 47 ALFIAN,ARIFIN & BAGUS
#include <OneWire.h>
#include <DallasTemperature.h>
#include <Wire.h>
#include "RTClib.h"
#include <LiquidCrystal.h>
#define SENSOR_PIN 2
#define TEMPERATURE_PRECISION 12
String number="+6285729221404";
float setPoint=30;// set point untuk panas
int jumlahSensor;
OneWire oneWire(SENSOR_PIN);
RTC_Millis rtc;
LiquidCrystal lcd(7,6, 8, 9, 10, 11);
DallasTemperature sensors(&oneWire);
DeviceAddress tempDeviceAddress; // arrays to hold device
addresses
String time;
int oldmenit[16]={0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0};
/*void setupRTC(){
#ifdef AVR
Wire.begin();
#else
Wire1.begin();
#endif
rtc.begin();
if (! rtc.isrunning()) {
Serial.println("RTC is NOT running!");
//rtc.adjust(DateTime(F(__DATE__), F(__TIME__)));
}
}
*/
void setup(){
Serial.begin(57600);
rtc.begin(DateTime(F(__DATE__),F(__TIME__)));
//setupRTC();
Serial1.begin(9600);//baud rate modbus
sensors.begin();
lcd.begin(16, 2);
jumlahSensor= sensors.getDeviceCount();//count sensors
}
void loop(){
String slash="/";
String ttk2=":";
DateTime now = rtc.now();
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
30
int tahun=now.year();
int bulan=now.month();
int tanggal=now.day();
int jam=now.hour();
int menit=now.minute();
int detik=now.second();
time= tahun + slash +bulan +slash +tanggal+"
"+jam+ttk2+menit+ttk2+detik;
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print(time);
if (jam==7 && menit==0){//waktu kirim sms
sendSMS();
}
sensors.requestTemperatures();
for(int i=0;i<jumlahSensor; i++)
{
// Search the wire for address
if(sensors.getAddress(tempDeviceAddress, i))
{
float suhu = sensors.getTempC(tempDeviceAddress);
// Output the device ID
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("srv");
lcd.setCursor(4,1);
lcd.print(i);
lcd.setCursor(6,1);
lcd.print(':');
lcd.setCursor(7,1);
lcd.print(suhu);
if(suhu>setPoint)
{
int jedaSMS=menit-oldmenit[i];
if (jedaSMS<0) {
jedaSMS=jedaSMS+60;}
if(jedaSMS>1){
oldmenit[i]=menit;
Serial.print(i);
Serial.print("=");
Serial.println(oldmenit[i]);
sendWarning(i,suhu);
}
}
}
delay(1000);
}
}
void sendSMS(){
Serial1.print("AT+CMGS=\""+number+"\"\r");
delay(1500);
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
31
Serial1.print("MS \t");
DateTime now = rtc.now();
Serial1.println(time);
for(int i=0;i<jumlahSensor; i++)
{
// Search the wire for address
if(sensors.getAddress(tempDeviceAddress, i))
{
float suhu = sensors.getTempC(tempDeviceAddress);
// Output the device ID
Serial1.print("srv");
Serial1.print(i,DEC);
Serial1.print(':');
Serial1.println(suhu);
}
}
delay(100);
Serial1.print('\r');
delay(1000);
Serial1.write(0x1A);
delay(2000);
}
void sendWarning(int i,float suhu){
int n=i;
float warsuhu=suhu;
Serial.print("kirim Sms ");
Serial.println(n);
Serial1.print("AT+CMGS=\""+number+"\"\r");
delay(1500);
Serial1.println("WARNING MS");
DateTime now = rtc.now();
Serial1.println(time);
Serial1.print("SERVER ");
Serial1.print(n);
Serial1.println(" OVERHEAT");
Serial1.print("SUHU MENCAPAI=");
Serial1.print(warsuhu);
Serial1.println(" Celsius");
Serial1.print("MOHON DICEK");
delay(100);
Serial1.print('\r');
delay(1000);
Serial1.write(0x1A);
delay(2000);
}
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
32
void sendWarning(int i,float suhu){
int n=i;
float warsuhu=suhu;
Serial.print("kirim Sms ");
Serial.println(n);
Serial1.print("AT+CMGS=\""+number+"\"\r");
delay(1500);
Serial1.println("WARNING MS");
DateTime now = rtc.now();
Serial1.println(time);
Serial1.print("SERVER ");
Serial1.print(n);
Serial1.println(" OVERHEAT");
Serial1.print("SUHU MENCAPAI=");
Serial1.print(warsuhu);
Serial1.println(" Celsius");
Serial1.print("MOHON DICEK");
delay(100);
Serial1.print('\r');
delay(1000);
Serial1.write(0x1A);
delay(2000);
}
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
33
Nota Pembelian Komponen
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
34
Top Related